Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN
PANTI ASUHAN DAN PERILAKU BELAJAR ANAK
(STUDI KASUS)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Peni Cristanti
NIM: 101114023
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan” (YEREMIA
17:7)
“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (AMSAL 23:18)
“Tuhanmu lebih tahu batas rasa sakit yang bisa kau tampung. Jangan sampai engkau menyerah disaat
selangkah lagi Tuhanmu mengganti kesakitan dengan sejuta keindahan”
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Kedua orang tuaku tercinta: Ibu Sri Sumarwati dan Bapak A.Wikamto
Kakakku tersayang Bayu Pratama
Program Studi Bimbingan dan Konseling USD
Sahabat-sahabat BK 2010 A
Segenap karyawan dan pamong panti asuhan
Segenap anak-anak panti asuhan yang ku sayangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN
DAN PERILAKU BELAJAR ANAK
(STUDI KASUS)
Peni Cristanti
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa buruk anak merasa bosan
dengan kehidupan yang ada di panti asuhan dan faktor yang mempengaruhi efek
kebosanan anak terhadap perilaku belajar anak.
Subjek penelitian adalah anak panti asuhan Sancta Maria Boro Yogyakarta
yang berjumlah 2 orang. Instrumen penelitian berupa wawancara dan obsevasi
terhadap kedua subjek, wawancara dilakukan kepada kedua subjek dan mencari
informasi dari pamong panti. Wawancara dilakukan untuk mengatahui seberapa
tinggi tingkat kebosanan anak yang mempengaruhi perilaku belajarnya. Teknik
analisis data yang digunakan adalah kode untuk memberikan tanda pada informasi
yang akan digunakan, tahap membuat kode adalah dengan membuat catatan awal,
catatan lanjut, penulisan transkrip dan pemberian kode, dan pembuatan kode.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: kebosanan yang dirasakan oleh
subjek tinggi, hal tersebut dapat terlihat dari perilaku belajar subjek yang sulit untuk
diajak berkonsentrasi dalam belajar. Faktor lingkungan dan orang-orang yang ada di
sekitar subjek juga mempengaruhi perasaan bosan tersebut muncul. Subjek merasa
kurang nyaman dengan lingkungan di dalam panti serta kurangnya perhatian yang di
berikan oleh pamong panti membuat subjek merasa bahwa kehidupan yang di
jalaninya menoton dan kurang adanya kegiatan atau hal-hal baru di dalam panti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kebosanan anak
terhadap kehidupan di panti asuhan sangat buruk dan hal tersebut mempengaruhi
perilaku belajar anak saat di panti. Hal tersebut membuat peneliti menyarankan
adanya perubahan atau kegiatan baru yang bisa dilakukan oleh anak saat di dalam
panti sehingga anak tidak merasa monoton dengan kehidupan di panti yang membuat
timbulnya kebosanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF THE BOREDOM PROFILE ON THE ORPHANAGE
LIFE AND THE CHILDREN STUDYING BEHAVIOUR
(CASE STUDY)
Peni Cristanti
Sanata Dharma University
2015
This study aims to find out how bad if the children feel bored with the life in
the orphanage and the factors that affect the children boredom towards the childrean
studying behaviour.
The subjects of this study are two children of Santa Maria Boro Yogyakarta
Orphanage. The instruments of this study are the interview and the observation of the
two interviewee subjects and finding out the information from the orphanage tutor.
The interview is conducted to find out how much the level of the children boredom
that affect their studying behaviour. The data analysis technique in this study is the
code to mark on the information that is used, the stage in making the code is by
making initial notes, continual notes, transcript writing and code distribution, and
code production.
The study result shows the boredom that is felt by the subjects is high, these
result could be seen from the subjects studying behaviour which is difficult to
concentrate in studying. The environment factor and the people around the subjects
also affect the boredom to occur. The subjects feel uncomfortable with the
environment in the orphanage and the lack of attention given by the orphanage tutor
makes the subjects feel that their lives are flat and the lack of activity or new things in
the orphanage. Based on the study result shows that the children boredom of life in
the orphanage is really awful and that thing affect the children studying behaviour in
the orphanage. Based on these results, the writer suggests that there should be a
change or new activity for the children in the orphanage thus they would not feel flat
with the life in the orphanage that could emerge the boredom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti tunjukkan kepada Tuhan Yesus yang telah
memberikan berkat dan perlindungannya yang luar biasa sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Profil Kebosanan Pada
Kehidupan Panti Asuhan dan Perilaku Belajar Anak.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian
ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran-saran dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. Robertus Budi Sarwono, M. A., selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar senantiasa memberikan petunjuk, pengarahan dan bimbingan dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Pimpinan dan seluruh Karyawan Panti Asuhan yang telah mengijinkan untuk
melakukan penelitian.
5. Kedua subjek yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Kedua orangtuaku A.Wikamto dan Sri Sumarwati yang selalu memberikan cinta,
kasih sayang, doa dan dukungan.
7. Bayu Pratama kakakku yang selalu memberi semangat dan dukungan.
8. Sigit Nugroho yang selalu menjadi sahabat, kakak dan pacar yang selalu
mendukung dan memberikan semangat.
9. Sahabat-sahabat tercinta Helena Rositawati Langitan dan Febby Lawrance yang
selalu mendengarkan keluh kesah ku dan selalu mendukung serta mendoakan ku.
10. Sahabat-sahabat Angela Rosari, Andria Slamet, Bernadetha Agustin, Anang
Cahyono terima kasih atas semangat dan dukungannya selama ini dan atas
persahabatan yang luar biasa.
11. Taya Diuxy Tanamal, Yunni PS, Rima Taradintawati, Prisca Anindya, Chintya
Sekar S.D, Sekar Dewi Hapsari, Josaphat Joko, Michael Gilang P.S, Yosef Tri,
Aprianto Pamungkas, Veronica Meidiana, Melani Dian Pratiwi yang selalu
memberi semangat, doa, dukungan dan terima kasih atas persahabatan ini.
12. Teman-teman BK 2010 A yang selalu memberikan dukungan dan selalu kompak.
13. Keluarga baru kost “Dahlia”; Regina Riskha, Monika Ika W, Flaviana M.J
Teluma, Maria Pratiwi M. Teluma, Mbak Faustina Yasinta Soke, Gabriella
Aldegonda Kristianti Sorongan yang selalu memberi semangat.
14. Semua rekan dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu; terima kasih
dukungannya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ...................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
E. Definisi Operasional Variabel .................................................... ....... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 6
A. Hakikat Kebosanan dalam Kehidupan di Panti Asuhan .................... 6
1. Perilaku Kehidupan Anak di Panti Asuhan ..................................... 6
2. Pengertian Kebosanan ................................................................... 7
3. Efek Kebosanan Terhadap Kehidupan di Panti Asuhan ................. 9
B. Hakikat Perilaku Belajar ....................................................................... 11
1. Faktor-faktor Perilaku Belajar .......................................................... 12
C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 14
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 16
A. Desain Penelitian ............................................................................... 16
B. Subjek Penelitian .............................................................................. 17
C. Setting Penelitian ............................................................................... 17
D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 18
E. Validitas Data .................................................................................... 22
F. Teknik Analisa Data ………………………………………………. 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 28
A. Tempat Pelaksanaan …………………………………………28
B. Jadwal Pertemuan dengan Subjek ................................................... 28
C. Subjek 1 ………………………………………………………….. 29
D. Subjek 2 ………………………………………………………….. 35
E. Efek Kebosanan Memepengaruhi Perilaku Belajar ……………… 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 48
A. Kesimpulan ..................................................................................... 48
B. Saran................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 52
LAMPIRAN .................................................................................................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Lembar Cooding Subjek 1 ..................................................................... 53
Lampiran 2: Lembar Cooding Subjek 2 ..................................................................... 56
Lampiran 3: Lembar Cooding Trianggulasi .................................................................. 58
Lampiran 4: Verbatim Subjek 1 .................................................................................. 60
Lampiran 5: Verbatim Subjek 2 ..................................................................................... 63
Lampiran 6: Verbatim Trianggulasi …………………………………………… 65
Lampiran 7: Lembar Observasi ………………………………………………... 67
Lampiran 7: Surat Ujin Penelitian …………………………………………….. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Latar belakang masalah pada bab
ini menjelaskan tentang awal mula mengapa peneliti mengambil judul tersebut.
Perumusan masalah pada bab ini menjelaskan tentang beberapa pertanyaan untuk
lebih memperdalam hal yang akan di teliti. Tujuan penelitian menjelaskan tentang
apa tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti. Manfaat penelitian menjelaskan
tentang penelitian ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan bisa menjadi
referensi jika ada yang ingin mengambil penelitian dengan judul yang sama. Definisi
operasional menjelaskan tentang variabel apa saja yang akan dibahas oleh peneliti.
A. Latar Belakang Masalah
Pada jaman modern banyak orang tua sibuk bekerja sehingga terkadang orang tua
sangat jarang melihat atau mengetahui bagaimana perkembangan anak-anaknya di
rumah. Orang tua biasanya juga mengalihkan pekerjaan mengurus anaknya kepada
orang lain tanpa mengetahui bagaimana orang itu bisa membuat anaknya berkembang
secara baik. Namun, banyak juga orang tua yang tega menitipkan anaknya di panti
asuhan karena tidak sanggup mengurus anaknya. Ada pula orang tua yang bercerai
lalu tidak mau mengurus anaknya seorang diri (Single Parent) lalu menitipkannya ke
panti asuhan, dengan harapan anak-anaknya kelak bisa menjadi anak yang
berkembang dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Namun terkadang orang tua tidak mengetahui bagaimana perasaan anak-anak
mereka dan bagaimana rasanya kehidupan di panti asuhan yang orang lain
menilainya bahwa panti asuhan adalah tempat anak-anak yang sudah benar-benar
tidak mempunyai orang tua. Hal ini membuat anak merasa bahwa orang tua tidak
peduli atau tidak mau menerima kehadirannya di rumah. Anak juga akan menjadi
pribadi yang kurang percaya diri atau menjadi anak yang kurang perhatian dan
bertingkah kepada orang lain. Anak juga terkadang menjadi sulit untuk mengelola
emosinya karena trauma tidak di terima di dalam rumahnya sendiri.
Hal ini yang peneliti lihat dan dapatkan saat PPL Komunitas di Panti Asuhan
Putra Sancta Maria Boro pada bulan Maret-April lalu. Peneliti melihat banyak
yang masih mempunyai orang tua utuh hanya karena mereka sibuk bekerja dan
jarang di rumah sehingga anaknya dititipkan pada panti asuhan tersebut. Peneliti
melihat keseharian anak-anak yang tidak bersemangat menjalani kegiatan yang
ada di panti atau bahkan ada yang benar-benar tidak mau bekerja jika disuruh
bekerja. Dalam kegiatan sehari-hari anak cenderung tidak bersemangat dalam
bekerja atau mengikuti kegiatan yang ada di dalam panti. Namun ternyata dalam
hal belajar pun anak cenderung sulit untuk diajak belajar dan ini berpengaruh
kepada prestasi yang diraih di sekolah.
Peneliti akhirnya tertarik untuk bertanya kepada beberapa anak mengapa hal
tersebut bisa terjadi dan jawaban mereka adalah mereka merasa bosan hidup di
panti dengan kegiatan yang rutin tanpa varian. Kebosanan ini memicu anak
menjadi malas melakukan semua hal termasuk dalam hal belajar. Hurlock (1980:
18) menjelaskan bahwa kebahagiaan adalah keadaan sejahtera dan kepuasan hati,
yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tertentu individu terpenuhi. Ini menjelaskan bahwa anak akan merasa hidupnya
bahagia dan tidak merasa bosan apabila apa yang mereka inginkan bisa terpenuhi.
Anak tidak akan merasa nyaman apabila semua yang dilakukan monoton atau
diam ditempat tanpa ada perkembangan, padahal anak-anak masih membutuhkan
banyak hal yang ingin di ketahui dari orang lain atau lingkungan disekitarnya.
Kebosanan yang dirasakan oleh anak-anak dianggap wajar karena anak-anak
masih harus banyak belajar dan merasakan hal lain. Kebosanan yang terjadi pada
anak ini juga memicu kemalasan dalam belajarnya sehingga prestasi yang di dapat
di sekolah rendah. Kesimpulan ini menarik perhatian peneliti untuk melakukan
penelitian lebih mendalam dengan judul penelitian Analisis Profil Kehidupan
Panti Asuhan dan Perilaku Belajar Anak.
B. Identifikasi Masalah
Secara sederhana identifikasi masalah adalah suatu tindakan observasi
secara langsung, untuk mencari tahu apa faktor penyebab timbulnya masalah.
Pada penelitian ini peneliti melihat bahwa anak di dalam panti asuhan terlihat
kurang bersemangat dalam menjalani semua kegiatan yang ada di dalam panti.
Mulanya peneliti mengira bahwa anak melakukan hal seperti itu adalah untuk
menarik perhatian dari orang lain, namun setelah dilakukan observasi dan
menanyakannya kepada beberapa anak ternyata masalah yang sebenarnya adalah
anak merasakan kebosanan dengan kehidupan di panti asuhan.
Masalah kebosanan yang terjadi di dalam panti ini disebabkan karena anak
merasa kurang di perhatikan dan kegiatan yang ada di dalam panti monoton dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tidak ada perubahan, tidak ada hal baru yang di dapatkan sehingga anak merasa
bosan dengan rutinitas yang ada di dalam panti. Kurangnya perhatian dari pamong
panti juga membuat anak merasa bosan karena kurang diperhatikan oleh pamong
panti yang seharusnya bisa menjadi sosok pengganti orang tuanya.
C. Pembatasan Masalah dan Fokus Masalah
Batasan masalah diperlukan agar ruang lingkup penelitian menjadi lebih
jelas, fokus, dan lebih spesifik. Judul penelitian yang diambil oleh peneliti adalah
membahas tentang kebosanan anak panti pada kehidupan di dalam panti asuhan
dan pengaruhnya kepada perilaku belajarnya. Dalam hal ini peneliti hanya
memfokuskan kepada kebosanan anak disebabkan oleh apa sehingga membuat
anak merasa bosan dengan kehidupan di dalam panti asuhan sedangkan di dalam
panti mereka mempunyai banyak teman.
Kebosanan yang terjadi pada anak panti ini mempengaruhi perilaku belajar
anak saat di dalam panti. Anak cenderung menjadi lebih malas belajar dan sulit
untuk berkonsentrasi dalam belajar. Perilaku tersebut peneliti lihat saat jam
belajar di panti, anak panti lebih sering bermain sendiri dengan teman lainnya,
mengobrol atau bahkan tidur saat jam belajar sedang berlangsung. Hal ini yang
mendorong peneliti untuk meneliti masalah yang ada di dalam panti.
D. Rumusan Masalah
1. Seberapa buruk tingkat kebosanan anak pada kehidupan panti?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi efek kebosanan terhadap perilaku
belajar anak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui seberapa buruk anak merasa bosan dengan kehidupan yang
ada di panti asuhan.
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi efek kebosanan anak terhadap
perilaku belajar anak.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini lebih lanjut diharapkan
bisa bermanfaat:
1. Manfaat Teoritis
Peneitian ini memberikan informasi tentang bagaimana kehidupan di
panti asuhan sebenarnya yang orang lain tidak tahu.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Orang Tua
Agar orang tua mengetahui bagaimana kehidupan di panti asuhan
dan orang tua mau memikirkan ulang jika ingin menitipkan anak-
anaknya di panti asuhan.
b. Bagi Pembaca
Agar pembaca bisa mengetahui dan merasakan bagaimana hidup di
panti asuhan sebenarnya.
c. Bagi Pengelola Panti Asuhan
Agar pihak panti asuhan atau pengelola panti asuhan mengetahui
apa yang anak rasakan selama hidup di panti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
d. Bagi Anak Panti Asuhan
Agar anak panti asuhan mengetahui bahwa sebenarnya kegiatan
yang ada di panti tersebut sangat bermanfaat bagi diri mereka
sendiri di masa depan.
G. Definisi Operasional
1. Kebosanan berasal dari kata bosan yang berarti keadaan dimana
pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru,
dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang
monoton dari waktu ke waktu.
2. Panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan
kesejahteraan sosial kepada anak terlantar dengan melaksanakan
penyantunan dan pengentasan anak terlantar, memberikan pelayanan
pengganti fisik, mental dan sosial pada anak asuh, sehingga
memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi
perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai
bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang
akan turut serta aktif di dalam bidang pembangunan nasional.
3. Perilaku belajar adalah tingkah laku anak dalam belajar yang terkadang
bisa berubah tergantung dari keadaan atau situasi yang dialamunya
secara berulang-ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini disajikan pengertian kebosanan dan perilaku belajar. Pada bab ini
diuraikan satu persatu apa pengertian dari kebosanan dan perilaku belajar. Kebosanan
adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu
yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton
dari waktu ke waktu. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah
ia melakukan perubahan belajar.
A. Hakikat Kobosanan dalam Kehidupan di Panti Asuhan
1. Perilaku Kehidupan Anak di Panti Asuhan
Menurut Ling Jonathan (2012) mengatakan bahwa perilaku kehidupan
anak di panti asuhan sangat berbeda dengan perilaku anak di luar dari panti
asuhan. Anak yang berada di luar panti asuhan biasanya mereka jauh lebih
bisa berkembang dengan baik dibawah pengawasan dari orang tua langsung.
Orang tua mengetahui tumbuh kembang anaknya sehingga orang tua bisa
mengontrol langsung apa saja yang dilakukan oleh anaknya. Pada dasarnya
semua anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik hanya saja
tergantung dari orang tua mereka masing-masing apakah bisa membuat
anaknya menjadi anak yang baik dan berkembang sesuai dengan usianya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Anak yang berada di dalam panti biasanya tidak seberuntung anak yang
berada di luar panti. Mereka cenderung lebih cepat merasakan bosan dan tidak
bisa di atur. Anak yang berada dalam panti biasanya adalah anak-anak korban
perceraian orang tua mereka, anak-anak terlantar, anak-anak yatim piatu dan
juga ada anak-anak yang memang sengaja di titipkan di panti asuhan karena
orang tuanya sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai waktu untuk anaknya.
Hal ini membuat perilaku anak yang berada di dalam panti asuhan lebih
cenderung sulit di atur dan sulit untuk berkembang dengan baik.
Anak yang berada di dalam panti biasanya kurang mendapatkan perhatian
yang penuh dari pamong panti sebagai pengganti orang tua mereka. Oleh
sebab itu perilaku anak yang tinggal di dalam panti biasanya lebih cenderung
sulit di atur serta perkembangan dirinya juga tergolong berbeda dengan anak
yang di luar panti. Perilaku yang di tunjukkan anak di dalam panti biasanya
seperti malas belajar karena merasa bosan dengan keadaan yang ada di dalam
panti asuhan. Hal ini di sebabkan karena anak yang berada di dalam panti
asuhan merasakan kebosanan dengan rutinitas yang monoton.
2. Pengertian Kebosanan
Menurut Sunaryo Wowo (2012) kebosanan berasal dari kata bosan yang
berarti keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan
sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yang monoton dari waktu ke waktu. Aktivitas yang rutin adalah salah satu
penyebab kebosanan, bukan hanya di keluarga saja tetapi juga di panti asuhan
dan sekolah pun juga sering terjadi kebosanan. Menurut Sunaryo Wowo
(2012) penyebab kebosanan di panti asuhan yang menimpa anak antara lain :
a. Anak terlalu banyak mengikuti kegiatan yang ada di dalam panti
asuhan
b. Lingkungan yang tidak menyenangkan
c. Kurangnya perhatian
Setiap orang dalam menjalani kehidupan pasti pernah merasakan
kebosanan dalam hidupnya, terkadang orang tersebut menjadi sulit
berinteraksi dengan orang lain dan bahkan mencari kesibukan bagi dirinya
sendiri guna menghilangkan kebosanan yang ada dalam dirinya. Hal ini
sangat mempengaruhi kehidupan sosialnya karena terkadang seseorang
menjadi mudah menarik diri dengan lingkungannya karena merasa bosan
dengan lingkungannya. Orang lebih memilih menyendiri dari pada harus
berinteraksi langsung dengan orang-orang disekitarnya yang menurutnya itu
membuat dirinya bosan. Namun terkadang orang tidak sadar akan hal tersebut
yang secara tidak langsung jika suasana hati merasa bosan akan merubah
sikapnya juga terhadap orang lain. Hal ini dapat mempengaruh sikap sosial
orang menjadi negatif karena merubah sikapnya secara tidak langsung
menjadi sikap yang tertutup kepada orang lain dan menjadi tidak
mempedulikan lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Efek Kebosanan Terhadap Kehidupan di Panti Asuhan
Kebosanan yang dialami oleh seseorang pada suatu kondisi atau keadaan
tertentu bisa membuat seseorang tersebut stres atau tertekan dengan keadaan
dan kondisinya saat. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi interaksi
seseorang terhadap orang lain. Kebosanan yang biasanya terjadi pada anak
karena anak sulit untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam dirinya.
Lovett, 2002 (dalam Ling Jonathan & Catling Jonathan) mengatakan bahwa
suatu masalah terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi anda untuk sampai
ke posisi yang anda inginkan dari posisi anda saat ini, dari kondisi anda saat
ini ke kondisi yang menjadi tujuan anda, dan anda tidak mengetahui
bagaimana mengatasi hambatan itu. Hal ini yang membuat anak cepat sekali
merasa bosan dengan suatu keadaan yang tidak di sukainya, anak cenderung
akan manarik diri secara perlahan-lahan karena anak merasa tidak nyaman
saat tujuan yang di inginkannya tidak tercapai atau tidak terpenuhi. Ini
membuat emosi yang ada dalam diri anak menjadi tidak stabil dan anak sulit
menahan emosi yang ada dalam dirinya.
Menurut Kenealy, 1997 (dalam Ling Jonathan & Catling Jonathan) bahwa
perasaan yang di rasakan seseorang semua tergantung kepada ingatan yang
sedang dialami oleh individual, saat ingatan yang dialami sedang tidak baik
maka perasaan yang dirasakan juga tidak baik begitu juga sebaliknya jika
ingatan yang dialami senang atau baik maka perasaan yang dirasakan atau
dialami juga senang dan baik. Oleh sebab itu anak jangan sampai merasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sesuatu yang membuatnya trauma atau sakit hati karena hal ini mempengaruhi
perasaannya setiap hari. Ingatan melalui petunjuk tidak dipengaruhi suasana
hati, yang menyiratkan bahwa kendati suasana hati dapat mempengaruhi
penarikan, namun petunjuk yang lebih kuat mengalahkan pengaruhnya. Dalam
rasa kobosanannya anak belum bisa mengendalikan dirinya dengan baik,
mungkin hal ini juga mempengaruhi sikap anak yang cenderung menolak atau
tidak mau melakukan sesuatu hal yang ada jika apa yang dilakukn tidak sesuai
dengan apa yang anak inginkan. Banyak orang tua yang berpikir bahwa anak
akan merasa jika dimanja dan nantinya anak akan menjadi seseorang yang
penurut atau bahkan bisa menghormati kedua orang tuanya. Namun disini
orang tua tidak mengetahui bahwa jika anak di manja lama kelamaan anak
akan merasa bosan dan monoton dengan suatu keadaan yang ada dalam
dirinya, anak akan menganggap bahwa orang tua membatasi kegiatan anak
meskipun menurut orang tua hal itu baik namun menurut anak itu adalah hal
yang membosankan bagi dirinya karena anak menjadi tidak bebas dan tidak
mempunyai kesempatan melakukan hal lain dalam dirinya.
Vermunt dan Verloop 1999:268 (dalam Dr. Sunaryo Wowo 2012)
mengatakan bahwa seseorang memiliki derajat tertinggi karena adanya
pengaturan diri, lebih lanjut memberikan dampak pada sifat belajar. Oleh
karena itu, pembelajaran yang mempromosikan proses berpikir kritis dapat
dilakukan kepada para siswa, yang menyangkut argumen-argumen, perbedaan
pandangan, dan mengorganisasi melalui diskusi kelompok. Dengan berpikir
biasanya anak cenderung mendapatkan ide-ide yang baik untuk dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu biasanya anak cenderung lebih suka
menyendiri atau sibuk dengan dirinya sendiri saat dirinya sedang merasa
bosan dengan lingkungan disekitarnya. Anak biasanya cenderung menarik
dirinya dan terkadang hingga membuat anak merasa nyaman jika hidup
sendiri tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Hal ini jika di diamkan
bisa menyababkan anak menjadi tidak bisa berkembang dengan baik di
lingkungan dimana dirinya berada.
B. Hakikat Perilaku Belajar
Menurut Skinner (1985) belajar adalah “Learning is a process of
progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu
proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Perilaku belajar yang dimiliki
oleh seorang anak semua berhubungan dengan perubahan tingkah laku anak
terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak
dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respons pembawaan, pematangan
atau keadaan-keadaan sesaat si anak, misalnya saja seperti kebosanannya pada
kehidupan di panti asuhan yang setiap harinya melakukan kegiatan dan hal
yang sama. Perubahan perilaku belajarnya biasanya ditunjunkkan dengan si
anak jika jam belajar tidur di tempat belajar atau membaca buku yang bukan
buku pelajaran seperti komik atau majalah. Anak akan cederung malas belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
jika apa yang di inginkan tidak terwujud atau merasa bosan dengan kondisi
dan keadaan yang ada dalam dirinya saat itu.
1. Faktor-faktor Perilaku Belajar
Setiap individu memang tidak ada yang sama perbedaan individual ini
pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak-
anak. Perilaku belajar dimana anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya
itu dapat dikatakan bahwa anak merasa kesulitan belajar. Menurut Ahmadi
(1991) ada dua faktor yang menyebabkan anak merasa sulit belajar yaitu
faktor sosial dan faktor non sosial. Dalam hal ini perilaku belajar anak yang
malas belajar tergantung pada keadaan dirinya sendiri atau di luar dirinya.
Dalam hal ini faktor orang tua sangat mempengaruhi perilaku anak malas
belajar. Banyak orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya,
acuh tak acuh atau bahkan tidak peduli tentang perkembangan belajar
anaknya. Orang tua yang bersifat kejam dan otoriter akan menimbulkan
mental yang tidak sehat bagi anak. Hal yang seperti ini membuat terkadang
anak merasa bosan karena tidak pernah ada perubahan dalam dirinya karena
orang tuanya tidak memperhatikannya.
Faktor lainnya yang membuat perilaku belajar anak adalah faktor
lingkungan sekitar yang terkadang menuntut anak untuk menjadi seseorang
yang bukan dirinya sendiri. Anak di tuntut untuk mengikuti semua kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang ada di sekitar yang menurut dirinya itu monoton atau bahkan
membosankan. Hal ini bisa menyebabkan anak menjadi tidak betah disuatu
tempat untuk tinggal lama didalamnya. Anak akan menjadi seorang yang
pembangkang dan sulit diatur jika sudah seperti ini perilaku belajar anak
dirumah atau disekolah akan menjadi jelek dan ini sangat berpengaruh kepada
prestasi belajar anak atau hasil belajar anak menjadi menurun. Menurunnya
tingkat prestasi anak akan menyebabkan anak merasa bahwa sekolah atau
belajar bukanlah sesuatu hal yang penting karena orang tuanya saja tidak mau
memperhatikannya saat belajar atau perkembangan belajar anak di sekolah
maupun di rumah.
Faktor berikutnya adalah kebosanan, kebosanan yang dialami oleh seorang
anak pada tahap sekolah sangat mempengaruhi perilaku belajarnya. Perilaku
belajar yang ditunjukkan anak terkadang tidak baik seperti saat jam belajar
anak justru tidur atau membaca buku yang bukan buku pelajaran. Hal ini tidak
hanya dilakukan di rumah namun juga saat disekolah, biasanya saat dikelas
jika anak sudah bosan mendengarkan gurunya mengajar anak akan
mengganggu teman sebangkunya atau membuat kegaduhan lainnya.
Kebosanan di lingkungan tempat anak tinggal sangat mempengaruhinya
karena anak merasa tidak ada motivasi dalam dirinya untuk bisa belajar
dengan baik. Perilaku belajar anak yang sudah bosan ini bisa dilihat bahwa
anak sulit dan bahkan tidak mau untuk diajak belajar. Anak akan berpikir
bahwa belajar adalah bukan sesuatu hal yang penting untuk dirinya, anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tidak akan mengerti apa keuntungan kalau ia belajar dan kerugiannya kalau ia
tidak belajar. Anak akan terus membangkang dan tidak akan pernah mau
untuk diajak belajar.
Perilaku belajar yang timbul dari dalam diri anak akan menyulitkan anak
untuk bisa berinteraksi dengan orang lain juga. Saat kerja kelompok
contohnya anak akan sulit untuk diajak bekerja sama dengan teman lainnya,
anak akan lebih cenderung diam atau bahkan malas jika harus membahas
suatu pelajaran tertentu secara bersama-sama. Jika menurut anak merasa
sudah tidak nyaman dengan keadaan tersebut maka anak akan meninggalkan
teman-temannya dan memilih untuk mengerjakannya sendirian. Hal ini
tidaklah baik untuk perkembangan sosial anak dan perkembangan belajarnya.
Perlaku anak yang pemalas akan diperlihatkan anak jika anak sudah merasa
bosan dengan lingkungan atau kondisi dirinya disuatu tempat.
C. Kerangka Berpikir
Anak panti merasakan kebosanan dengan apa yang mereka jalani selama
ini di dalam panti. Kebosanan ini di karenakan rutinitas yang mereka lakukan
hanya monoton dan tidak ada perubahan setiap harinya. Kebosanan yang terjadi
terhadap anak ini mempengaruhi perilaku belajar mereka yang menjadi malas
dalam belajar dan melakukan kegiatan lain seperti bekerja. Anak panti
menginginkan adanya perubahan yang terjadi di dalam panti sehingga membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mereka merasakan kenyamanan saat berada di dalam panti. Berikut dipaparkan
kerangka berpikir dari hasil penjelasan diatas:
Anak Panti
Bosan
Kehidupan di dalam
Panti Asuhan
Perilaku Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan desain penelitian, subyek penelitian, setting
penelitian, instrumen penelitian, validitas data, dan teknik analisis data. Desain
penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak Panti Asuhan Putra
Sancta Maria Boro.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Menurut Sugiyono (2011), penelitian kualitatif adalah penelitan yang
menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi
wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video, dan lain-lain.
Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil
konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh
(holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan.
Ahmadi (2014) mengatakan bahwa penelitian studi kasus adalah eksaminasi
sebagian besar atau seluruh aspek-aspek potensial dari unit atau kasus khusus
yang dibatasi secara jelas (serangkaian kasus). Suatu kasus itu bisa berupa
indicidu, keluarga, pusat kesehatan masyarakat, rumah perawat, atau suatu
organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
B. Subyek Penelitian
Sugiyono (2011) menjelaskan karakteristik penelitian kualitatif diarahkan
pada kasus-kasus tipikal sesuai dengan masalah penelitian. Subjek dalam
penelitian adalah anak-anak Panti Asuhan Putra Sancta Maria Boro yang
merasa bosan dengan kehidupan di panti dan kebosanan yang mereka rasakan
berpengaruh terhadap perilaku belajarnya di sekolah. Jumlah subjek dalam
penelitian ini adalah 2 orang. Subjek yang peneliti ambil adalah anak-anak
kelas 6 SD yang sudah tinggal sejak kecil di panti asuhan.
Subyek sudah lama mengalami kebosanan karena subyek merasa bahwa
kehidupan yang ada di panti monoton dan tidak ada perubahan yang membuat
mereka nyaman. Subyek sudah tinggal dari kecil lebih tepatnya sudah hambil
6 tahun karena subyek diitpkan oleh kedua orangtuanya yang tidak mampu
membiayai sekolah. Subyek hanya pulang ke rumah jika saat waktu liburan
sekolah dan itu jika mendapatkan ijin dari pimpinan panti.
C. Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di panti asuhan dengan metode studi kasus. Bogdan
dan Biklen (dalam Ahmad, 2014: 69) mengatakan bahwa studi kasus adalah
suatu kajian yang rinci tentang satu latar, atau subjek tunggal, atau satu
tempat penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu. Selama
melakukan penelitian, peneliti melakukan obsevasi dan wawancara.
Wawancara dilakukan dengan mewawancarai anak-anak dalam panti,
karyawan panti dan pemimpin panti asuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
D. Instrumen Penelitian
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan
wawancara dan observasi. Wawancara yang akan dilakukan bertujuan untuk
mengetahui dan memperoleh data tentang bagaimana latar belakang
kehidupan subyek penelitian. Sedangkan observasi dilakukan pada saat
peneliti berinteraksi atau bertemu langsung dengan obyek, melihat secara
langsung bagaimana obyek berinteraksi langsung dengan orang lain, mencatat
apa saja yang menarik, melakukan analisis, dan kemudian ditarik kesimpulan.
Masing-masing teknik pengumpulan data tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
wawancara secara mendalam kepada subjek dan orang-orang
yang ada di sekitar subjek. Tujuan dari wawancara secara
mendalam adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi
bagaimana anak bisa merasa bosan hidup di panti asuhan.
Sedangkan tujuan dari wawancara yang melihat dari riwayat
kahidupannya adalah untuk mengetahui bagaimana kehidupan
obyek sebelum obyek berada di panti asuhan.
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
terstruktur yang sering kali disebut sebagai suatu wawancara
terfokus. Wawancara terstruktur adalah model pilihan jika
pewawancara mengetahui apa apa yyang tidak diketahuinya
dan oleh karenanya dapat membuat kerangka pertanyaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tepat untuk memperolehnya. Dalam wawancara terstruktur,
pertanyaan ada di tangan pewawancara dan respons terletak
pada responden.
Berikut ini merupakan panduan wawancara yang telah di
persiapkan oleh peneliti:
No. Panduan Wawancara
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Apa yang membuat anda merasa bosan dengan
kehidupan di panti asuhan ini?
Hal apa yang anda inginkan sehingga bisa
menghilangkan rasa bosan tersebut?
Dengan kehidupan di panti yang membosankan ini
apakah perasaan itu berpengaruh kepada perilaku
belajar di sekolah?
Apakah anda sudah pernah menyarankan kepada
pamong untuk melakukan kegiatan lain di luar panti?
Dengan suasana yang ramai di panti mengapa anda
masih merasa bosan hidup di panti?
Ketika perasaan bosan itu datang apa yang anda
lakukan untuk menghilangkannya?
Kegiatan apa saja yang membuat anda bosan?
Apakah anda merasa nyaman tinggal di panti?
Apakah anda pernah dimarahi sama pamong saat
melakukan hal lain di luar kegiatan panti?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
10.
11.
12.
13.
14.
Apakah anda menginginkan sesuatu yang baru di panti?
Mengapa saat jam belajar panti tiba anda tidak pernah
bisa berkonsentrasi dalam belajar?
Pernah atau tidak pamong atau karyawan memperhatika
anda saat sedang belajar atau bekerja?
Apakah anda pernah mengungkapkan perasaan bosan
yang anda rasakan selama di panti ini terhadap pamong
atau karyawan panti?
Kalau anda melakukan kegiatan atau hal di luar
kegaiatan panti apakah pamong selalu memarahi anda?
2. Observasi
Nasution,1988 (dalam Sugiyono, 2011) menyatakan bahwa,
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan
hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai
dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation,
the researcher learn about bahavior and the meaning attached
to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang
perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Observasi dilakukan di sebuah panti asuhan di Yogyakarta,
melihat keseharian serta kegiatan apa saja yang dilakukan anak
di dalam panti. Hal-hal apa saja yang membuat anak merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bosan di dalam panti serta cara anak mengatasi perasaan
bosannya.
Menurut Patton dalam Nasution (1988), manfaat observasi
adalah sebagai berikut:
a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu
memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial,
jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau
menyeluruh.
b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalam langsung,
sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
induktif, jadi tidak dipegaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan
melakukan penemuan atau discovery.
c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang
kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang
berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa”
dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang
sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam
wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi
karena dapat merugikan nama lembaga.
e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang
di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh
gambaran yang lebih komprehensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
f. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya
mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh
kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial
yang diteliti.
E. Validitas Data
Menurut Sugiyono (2011), validitas merupakan derajad ketepatan
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data
“yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan
data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Validitas data menggunakan trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik
pemeriksaan kebenaran data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap obyek penelitian (Moloeng,
2004:330). Teknik terianggulasi yang paling banyak digunakan adalah
pemeriksaan melalui sumber lain.
Trianggulasi dilakukan oleh peneliti setelah peneliti melakukan
observasi kepada subjek. Trianggulasi dilakukan dengan melakukan
wawancara terhadap pamong panti dan karyawan panti yang sehari-hari
melakukan interaksi dengan subjek. Dari hasil wawancara tersebut
barulah peneliti membandingkannya dengan obyek penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Teknik Analisa Data
Data penelitian ini dianalisi secara kualitatif. Dalam penelitian
kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan
teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara
terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data kualitatif adalah
bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
hipotesis. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara
berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima,
maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan
wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan untuk mengetahui hal-
hal apa saja yang membuat subyek merasa bosan dengan kehidupan di
panti dan observasi dilakukan untuk melihat perilaku belajar subyek
dengan suasana yang membosankan tersebut. Peneliti juga menggunakan
beberapa metode dalam melakukan teknik analisis data, antara lain:
1. Kode (Cooding)
Dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Ahmad, 2014:
209) kode adalah atiket atau label untuk menandai unit-unit makna
pada informasi deskriptif atau infersial yang disetujui selama suatu
kajian. Pengodean data adalah pekerjaan yang berat dari penurunan
tumpukan data mentah ke dalam tumpukan yang dapat dikelola.
Pembuatan kode merupakan kegiatan teknis dalam proses
pencatatan data ke arah persiapan untuk analisis data, dalam hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pembuatan kode adalah hal yang penting pada penelitian kualitatif.
Berikut beberapa tahapan pembuatan kode:
a. Catatan Awal
Catatan awal di sini adalah pencatatan hasil pengumpulan
data selama peneliti berada di lapangan. Catatan ini menurut
Spradley (dalam Ahmad 2014: 220) disebut sebagai catatan
singkat (short notes), yakni cacatan yang dibuat pada saat
peneliti melakukan observasi atau wawancara. Pada saat
peneliti melakukan observasi atau wawancara kepada subyek
peneliti akan membuat catatan dan biasanya ditulis dengan
singkatan-singkatan karena peneliti harus bisa mengejar atau
menulis semua yang diungkapkan subyek.
b. Catatan Lanjut
Menurut Spradley (dalam Ahmad 2014: 220) catatan ini
disebut sebagai catatan yang diperluas (expanded notes), yakni
catatan yang dibuat segera mungkin setelah masing-masing sesi
lapangan. Segera setelah peneliti melakukan observasi atau
wawancara, peneliti menyempurnakan catatan awal dengan
memberikan huruf-huruf atau singkatan-singkatan yang
digunakan sehingga menjadi kalimat sempurna dan
komunikatif. Membuat catatan lanjut sangat perlu dilakukan
guna membantu peneliti mengingat kembali hal-hal yang sudah
dilakukannya selama di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Penulisan Transkrip dan Pemberian Kode
Menurut Creswell (dalam Ahmad 2014: 223) selama
penghimpunan data di lapangan peneliti menghimpun teks atau
kata-kata melalui wawancara dengan para partisipan atau
dengan menulis catatan lapangan selama observasi. Transkripsi
adalah proses mengubah rekaman audiotape atau catatan
lapangan ke dalam data teks.
Dalam proses pemberian kode terhadap data (informasi)
atau teks, peneliti membuat transkrip (wawancara atau catatan
lapangan-observasi) dengan mengetik data dari catatan lanjut
(yang ditulis tangan) atau mengkopi dari teks yang sukah
diketik di komputer. Formatnya adalah ada kolom nomer baris
dan kolom data teks. Nomor baris menunjukan tentang posisi
kutipan informasi (data) pada lembat transkrip data. Pemberian
nomer baris (line numbers) ini penting karena mempermudah
bagi peneliti atau orang lain menelusuri posisi informasi (data)
dalam transkrip.
d. Pembuatan Kode
Pembuatan kode (cooding) merupakan salah satu tahapan
penting dalam proses analisis data penelitian kualitatif. Maksud
dari pembuatan kode ini untuk mempermudah dalam pencarian
(penelusuran) posisi data yang disimpan dalam transkrip data
dan kaitannya dengan tujuan penelitian. Pada tahapan terakhir,
yaitu pembuatan kategori atau klasifikasi, peneliti memenggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
teks dari tumpukan teks yang sangat banyak dan di pindah atau
diletakkan pada unsur-unsur kategori atau klasifikasi tertentu
sesuai dengan fokus penelitian. Pada tahap ini peneliti harus
membuat format kategori data agar mempermudah peneliti
mengetahui teks-teks tertentu yang diperlukan untuk
kepentingan analisis.
Silveraman (dalam Ahmad 2014: 228) mengatakan ketika
peneliti berhadapan dengan teks, data itu telah tersedia, tidak
disaring melalui catatan lapangan peneliti. Isu-isu realibilitas
sekarang muncul hanya melalui kategori-kategori yang peneliti
gunakan untuk menganalisi setiap teks. Ini penting kategori-
kategori ini hendaknya digunakan dalam suatu cara yang
terstandar sehingga peneliti lain pun dapat mengkategorikan
dengan cara yang sama.
Berikut adalah alur analisis data:
DATA
Verbatim Penggolongan
Coding
TEORI
Analisis Umum:
1. Faktor Sosial
2. Faktor Non Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Reduksi Data
Menurut Sugiyono (2011) reduksi data merupakan proses
berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan
kedalaman wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik
seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek
tertentu.
3. Data Display (penyajian data)
Menurut Sugiyono (2011) data display menyajikan
sekumpulan informasi yang sudah tersusun sehingga memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi dan dapat menentukan
kemungkinan adanya rencana kerja selanjutnya atau penarikan
kesimpulan.
4. Conclusion Drawing/verification
Conclusion Drawing/verification, menarik kesimpulan dari
data yang sudah tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pelaksanaan dan pembahasan. Terdiri dari tempat
pelaksanaan penelitian. Jadwal pertemuan dengan subjek. Data tentang subjek.
Pembahasan mengenai kebosanan terhadap kehidupan di panti asuhan yang
berpengaruh terharap perilaku belajar subjek 1 dan subjek 2.
A. Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sebuah panti asuhan di daerah Kulon Progo
Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama satu bulan dari bulan
Mei sampai bulan Juni. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara
observasi dan wawancara. Di panti asuhan, peneliti mengikuti subjek selama satu
bulan (live in).
B. Jadwal Pertemuan dengan Subjek
Selama penelitian, peneliti bertemu dengan subjek:
Tabel 1. Agenda pertemuan dengan subjek
NO TANGGAL
PERTEMUAN
KETERANGAN TEMPAT
1 24 Mei 2014 Bertemu dengan kedua subjek untuk
menanyakan apakah subjek bersedia
menjadi subjek dan menjelaskan
maksud dari penelitian.
Di ruang doa
2 27 Mei 2014 Wawancara kepada pamong panti
terhadap sikap anak-anak selama
dipanti.
Di taman
panti asuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3 30 Mei 2014 Memberikan daftar pertanyaan
dan wawancara kepada subjek
seputar kebosanan terhadap
kehidupan di panti asuhan.
Di ruang doa
4 2 Juni 2014 Mencari informasi dan data dari
subjek kepada karyawan panti.
Di ruang
administrasi
5 9 Juni 2014 Wawancara kepada subjek
tentang perilaku belajar subjek
di panti asuhan.
Di ruang doa
6 12 Juni 2014 Mencari informasi kepada
teman-teman subjek tentang
bagaimana sifat subjek.
Di taman panti
asuhan
7 20 Juni 2014 Wawancara kepada subjek
tentang kebosanan dan
pengaruhnya terhadap perilaku
belajar di panti asuhan
Di ruang doa
C. Subjek 1
1. Penghimpunan Data Subjek
a. Deskripsi Umum Kasus
Nama : Andre
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 21 Juli 2001
Asal Daerah : Magelang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 13 tahun
Agama : Katolik
Alamat : Muntilan
Anak ke- : 2 dari 4 bersaudara
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan/ Sekolah : SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Cita-cita : Menjadi pemain sepak bola profesional
Hobby : Bermain bola dengan teman-teman
Penampilan Fisik : Tinggi badan ± 154cm, berat badan ± 55kg,
kulit sawo matang, badan sedikit berisi, rambut pendek tebal lurus,
bentuk wajah lonjong, mata bulat, bibir tebal, hidung pesek.
Penampilan Psikis : Terbuka, ramah, banyak bicara, jahil.
Sumber Informasi : Subjek, pamong panti dan teman subjek.
b. Analisis
Analisis data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan atau
observasi dan juga wawancara kepada subjek. Wawancara dilakukan
secara bertahap dan beberapa waktu yang berbeda. Observasi
dilakukan dengan mengamati perilaku dan sikap subjek selama berada
di dalam panti. Wawancara dilakukan tidak hanya dengan subjek yang
bersangkutan namun juga dengan pimpinan panti yang mengetahui
bagaimana kehidupan subjek selama di panti. Wawancara yang
dilakukan dengan subjek menanyakan bagaimana cara subjek
menghilangkan perasaan bosannya dan apa yang dilakukan subjek
untuk bisa menghilangkan perasaan bosannya tersebut.
1. Menginginkan Perubahan
Kehidupan yang terjadi di dalam panti asuhan biasanya
sangat berbeda dengan kehidupan di rumah yang di dalam
terdapat orang-orang yang dekat atau saling menyayangi dan
menjaga antar anggota keluarga. Kehidupan di dalam panti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
asuhan cenderung individual dan kurang mendapatkan perhatian
dari sosok seorang ayah atau ibu dan saudara-saudara.
Keadaan yang terjadi di dalam panti asuhan terkadang
menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai
seperti bekerja bakti membersihkan lingkungan panti. Pekerjaan
yang anak-anak lakukan ini hampir setiap hari mereka lakukan
sehingga terkadang membuat anak merasa bosan dengan kegiatan
yang terjadi di dalam panti. Seperti Andre yang merasakan bosan
bosan karena bekerja setiap hari sehingga membuat waktu
bermainnya menjadi berkurang atau bahkan tidak ada.
Peneliti: “kegiatan apa di dalam panti yang buat kamu itu
bosan?”
Subjek: “hmm, disuruh kerja mbak setiap sore. Waktu
bermainnya cuma sedikit banget.”
Peneliti: “emang ngga boleh ya klo ngga kerja? Harus
semuanya kah kerja begitu?”
Subjek: “ngga boleh mbak, itu tuh kayak pekerjaan wajib
buat kita, kalau ngga kerja dimarahin mbak. Jadi ya kadang-
kadang setengah hati ngerjainnya.” (W/S1/PERS-PART/001-
010)
Menurut Andre kehidupan yang terjadi di dalam panti itu
sangat-sangat membosankan karena tidak ada kegiatan lain yang
bisa dilakukannya baik di dalam panti ataupun di luar panti.
Andre sudah pernah memberikan saran kepada pamong panti
untuk melakukan kegiatan panti namun sayangnya saran tersebut
belum pernah terlaksana sampai saat ini.
Peneliti: “lalu kamu pernah ngga pengen sesuatu yang baru di
dalam panti ini?”
Subjek: “pengen lah mbak, sering banget aku kadang
ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang lain buat sesuatu
yang beda tapi ya ngga pernah boleh mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Peneliti: “kamu pernah ngga mengusulkan kegiatan lain yang
bisa dilakukan di panti?”
Subjek: “pernah mbak, sering malah. Tapi ya apa yang
terlaksana, ngga ada mbak. Mau protes pun takut mbak nanti
di marahi.” (W/S1/PERS-PART/011-021)
Andre merupakan salah satu anak yang bisa dikatakan cukup
aktif dari anak-anak lainnya sehingga terkadang Andre merasa
paling cepat merasakan bosan pada suatu keadaan yang
menurutnya membosankan. Ketika perasaan bosan tersebut
datang biasanya Andre mencoba menghibur dirinya sendiri.
Peneliti: “kalau saat perasaan bosan mu itu datang biasanya
apa yang kamu lakuin?”
Subjek: “ya paling nonton televisi mbak, jahilin temen atau
paling kalau bisa ya aku tidur.”
Peneliti: “di panti ini kan kamu banyak temen kenapa kok
masih bisa bosen?”
Subjek: “iya sih mbak tapi ya itu ngga ada kegiatan tambahan
jadi yang bisa dilakuin juga cuma sedikit mbak.”
(W/S1/PERS-PART/022-030)
Andre adalah seorang anak-anak yang keinginan bermainnya
masih sangat tinggi. Begitu juga anak-anak lain di panti yang
kebanyakan masih ingin selalu bermain dibandingkan belajar atau
menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Pamong panti
sudah sering dengan kebijaksanaanya mencoba untuk
memberikan fasilitas yang ada seperti memberikan mainan dari
hasil sumbangan dari orang lain.
Peneliti: “pak kelihatannya anak-anak kok tidak bersemangat
ya bekerjanya?”
Pamong: “ya mungkin mereka bosan mbak disini disuruh
bekerja terus.”
Peneliti: “anak-anak bilang katanya pernah memberikan
saran buat melakukan kegiatan lain pak tapi tidak pernah
terlaksana pak. Apa benar pak?”
Pamong: “iya benar mbak. Bukannya saya tidak mau
melaksanakan kegiatan tersebut hanya saja anak-anak
meminta untuk piknik keluar panti, ya saya tidak ijinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mbak karena butuh pengawasan kalau di luar panti.”
(W/T/PERS-PART/001-012)
2. Mendambakan Sesuatu yang Baru
Manusia adalah seseorang yang tidak pernah puas dengan
suatu hal yang diberikan oleh Tuhan. Menginginkan banyak hal-
hal baru atau sesuatu yang baru dalam dirinya. Begitu juga
dengan kehidupannya di lingkungan rumahnya. Andre mengaku
bahwa tinggal di panti merasakan nyaman dan tidak namun Andre
masih sedikit terhibur dengan adanya teman-teman disini.
Mendambakan sesuatu yang baru pada kehidupan di panti asuhan
sangat di inginkan oleh anak-anak yang tinggal di panti.
Peneliti: “enak ngga sih tinggal di panti?”
Subjek: “enak ngga enak mbak. Enaknya karena disini
banyak temennya, tapi ngga enaknya disini disuruh kerja
terus.”
Peneliti: “pengen ngga ada perubahan atau sesuatu yang baru
gitu di panti?”
Subjek: “pengen banget mbak, ada gitu kegiatan baru yang
bisa kita lakuin selain kerja dan belajar mbak.”
(W/S1/ALAS-PART/031-039)
Keinginan Andre untuk mendapatkan hal baru di panti
asuhan ini sangat didukung oleh teman-temannya namun Andre
takut dimarahi oleh pamong panti karena terlalu banyak
menuntut. Sebagai anak panti Andre menyadari bahwa dirinya
tidak boleh terlalu banyak menuntut, jadi Andre memilih untuk
diam dan mencoba untuk menjalani semua kegiatan yang ada di
panti meskipun perasaannya saat ini bosan dengan keadaan di
dalam panti asuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Peneliti: “memang kamu pernah dimarahi oleh pamong panti
saat meminta kegiatan lain?”
Subjek: “ya pernah sih mbak makanya aku sudah ngga
pernah lagi minta untuk ada kegiatan lain yang dilakukan di
panti. Mendingan diem dan ngejalanin aja mbak meskipun
terkadang males-malesan mbak.” (W/S1/PERS-PART/040-
046)
3. Keadaan yang Monoton
Pada anak usia remaja biasanya anak-anak menginginkan
banyak hal-hal baru dalam dirinya, anak lebih cepat bosan dengan
suatu keadaan yang dilakukan secara terus menerus atau
monoton. Kurang berkembangnya kegiatan yang terjadi dalam
diri mereka justru akan membuat anak menjadi penasaran akan
hal-hal yang belum mereka ketahui. Masa remaja adalah masa
seorang anak yang perasaan keingintahuannya sangat tinggi
karena anak usia remaja adalah tingakatan yang sedang mencari
jati diri mereka.
Andre adalah salah satu anak pada usia remaja, terbukti saat
peneliti melakukan penelitian disana Andre mempunyai perasaan
keingintahuan yang sangat tinggi. Keadaan yang monoton dalam
panti ini membuat Andre cukup nakal dan nekat untuk
menghilangkan perasaan yang membosankan dalam dirinya.
Peneliti: “saat perasaan bosan itu datang biasanya kamu
ngapain?”
Subjek: “aku biasanya diem-diem keluar panti mbak, terus
biasanya aku main game Play Station atau ke warnet mbak.
Peneliti: “lho memang ngga takut kalau ketahuan?”
Subjek: “ya takut mbak tapi ya gimana lagi daripada aku
bosan di panti terus mending keluar mencari hiburan.”
(W/S1/PERS-PART/047-053)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Keadaan atau kehidupan di dalam panti yang monoton ini
ternyata sangat mempengaruhi perubahan perilaku belajar anak-
anak panti. Andre saat jam belajar di panti lebih sering
menggambar dan mengganggu teman-teman lainnya yang sedang
belajar. Andre sangat sulit berkonsentrasi dan belajar serius saat
jam belajar di panti asuhan. Perilaku malas belajar ini dapat
menyababkan prestasi belajar di sekolahnya pun ikut menurun.
Peneliti: “Andre kamu kenapa to kalau saat jam belajar kok
ngga pernah belajar? Malah menggambar atau ganggu teman
yang lain?”
Subjek: “malas aja mbak kalau mau belajar. Kan di sekolah
sudah belajar masa di panti juga suruh belajar.”
(W/S1/ALAS-PART/054-059)
D. Subjek 2
1. Pengimpunan Data Subjek
a. Deskripsi Umum Kasus
Nama : Tama (nama samaran)
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 28 Februari 2001
Asal Daerah : Magelang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 13
Agama : Katolik
Alamat : Magelang
Anak ke- : 3
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan/ Sekolah : SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Cita-cita : Menjadi pemain band terkenal
Hobby : Mendengarkan musik
Penampilan Fisik : Tinggi badan ± 154cm, berat badan ± 45kg,
kulit sawo matang, badan kurus, rambut pendek tipis lurus, bentuk
wajah lonjong, mata bulat, bibir sedikit tebal, hidung pesek.
Penampilan Psikis : Pendiam, kurang perhatian dengan orang
lain, sulit untuk bersosialisai dengan orang disekitarnya.
Sumber Informasi : Subjek, pamong panti, karyawan panti.
b. Analisis
Analisis yang dilakukan dengan cara observasi, melihat bagaimana
keseharian subjek saat berada di panti. Sikap dan perilaku subjek yang
menunjukkan bahwa subjek merasa bosan berada di panti. Wawancara
dengan subjek, menanyakan apa saja yang subjek inginkan agar
subjek merasa nyaman dan tidak merasa bosan dengan kehidupan
yang ada di dalam panti dan apa saja yang subjek lakukan untuk bisa
menghilangkan perasaan bosannya. Wawancara juga dilakukan
kepada pimpinan panti untuk mengetahui bagaimana kehidupan
subjek selama di panti dan apa saja yang biasa dilakukan subjek saat
berada di panti.
1. Menginkan Perubahan
Setiap anak dalam dirinya pasti selalu menginginkan
perubahan dalam dirinya terutama anak-anak usia remaja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
bisa dikatakan bahwa sedang mencari jati diri mereka dan
menginginkan sesuatu atau hal yang baru dalam dirinya. Begitu
juga dengan Tama salah satu anak di panti yang saat ini
menginjak usia remaja. Tama dalam kesehariannya di panti
adalah anak yang cukup pendiam dan tidak peduli dengan orang –
orang yang di sekitarnya, namun dibalik sikap pendiamnya
tersebut Tama sebetulnya memendam perasaan bosan dengan
keadaan di dalam panti asuhan.
Peneliti: “Tama, kenapa kok kamu mbak lihat jarang bermain
dengan teman-temanmu yang lain?”
Subjek: “males aja mbak. Bosan rasanya tinggal disini,
pengen pulang. Yang di kerjakan disini hanya itu-itu saja.”
(W/S2/ALAS-PART/001-005)
Tama sebenarnya sangat menginginkan sesuatu yang berubah
dalam dirinya, namun hal tersebut sulit untuk di wujudkan karena
Tama tidak berani mengatakannya kepada pamong panti atau pun
pimpinan panti. Tama berbeda dengan Andre yang lebih bisa
mengatakan hal yang di inginkannya. Tama lebih memilih untuk
diam dan mencoba untuk menghilangkan rasa bosannya dalam
dirinya sendiri.
Peneliti: “kamu pernah ngga bilang ke pamong atau pimpinan
panti buat ngelakuin kegiatan lain?”
Subjek: “ngga pernah mbak. Aku takut di marahin sama
pamong panti.”
Peneliti: “lalu kalau kamu lagi bosan di panti biasanya apa
yang kamu lakukan?”
Subjek: “ya biasanya aku dengerin musik mbak kalau ngga
tidur. Daripada nanti aku marahin kalau minta ini itu.”
(W/S2/PERS-PART/006-0014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Mendambakan Sesuatu yang Baru
Setiap anak pada usia remaja yang sedang mencari jati
dirinya selalu menginginkan sesuatu hal yang baru dalam dirinya.
Termasuk Tama yang selalu ingin hal yang baru dalam dirinya
dan sesuatu yang baru pada kehidupan di dalam panti, Tama ingin
ada kegiatan baru yang bisa dilakukannya selain bekerja dan
belajar. Kebosanan yang terjadi dalam diri Tama ini karena Tama
menginginkan hal-hal baru yang bisa dilakukannya.
Peneliti: “kamu kenapa bisa bosan di panti, padahalkan
temannya banyak?”
Subjek: “ya meskipun disini banyak temennya mbak tapi
kalau yang dilakuin hanya itu-itu aja kan bosan juga mbak.”
Peneliti: “tapi kamu nyaman ngga sebenarnya tinggal disini?”
Subjek: “ya sebenarnya sih ngga nyaman banget mbak, disini
itu ngga sebebas di rumah mbak tapi ya mau gimana lagi
mbak.” (W/S2/ALAS-PART/015-024)
Tama dapat dikatakan termasuk anak yang malas dalam
belajar dan sulit berkonsentrasi saat jam belajar. Terbukti saat
peneliti melakukan observasi Tama terlihat kurang bisa belajar
dengan serius seperti teman-temannya yang lain. Tama lebih
senang mengganggu teman-temannya yang lain yang sedang
belajar. Perilaku malas belajar ini ternyata juga terjadi di sekolah
terbukti Tama pernah tinggal kelas di kelas 4 karena nilainya
yang menurun.
Peneliti: “Tama kenapa kok kamu jarang banget belajar saat
jam belajar di panti?”
Subjek: “ya males aja mbak, di sekolah kan sudah belajar
masa disini juga disuruh belajar lagi.” (W/S2/ALAS-
PART/025-028)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Perilaku malas belajar yang ditunjukan oleh Tama ini seolah-
olah menunjukkan bahwa Tama menginginkan sesuatu yang baru
atau yang berbeda dalam panti. Tama juga malas jika saat jam
bekerja seperti membersihkan panti datang, Tama lebih sering
terlihat mendengarkan musik di MP3 Player yang dimilikinya
daripada harus bekerja dan membantu teman-temannya yang lain.
3. Keadaan yang Monoton
Keadaan yang monoton sering terjadi pada masa anak-anak
yang meranjak ke usia remaja. Biasanya pada usia remaja
kebanyakan sering menghabiskan waktu bermain dengan teman-
temannya untuk memberikan selingan kegiatan yang dilakukan
setiap hari sehingga keadaan yang di rasa anak tidak akan
menoton. Tama juga termasuk ke dalam anak-anak yang sedang
ingin mencari suasana baru bagi dirinya sehingga tidak merasakan
kehidupan yang monoton.
Peneliti: “emang kamu pengennya apa sih buat
menghilangkan perasaan bosan mu itu?”
Subjek: “ya setidaknya ya mbak kita mengadakan jalan-jalan
keluar panti bersama-sama atau diberikan ijin keluar panti
untuk bermain dengan teman-teman di luar panti.”
(W/S2/PERS-PART/029-034)
Keadaan yang monoton seperti ini sangat berpengaruh
terhadap perilaku belajar anak saat di panti atau di sekolah.
Perilaku belajar yang di tunjukan Tama adalah perilaku malas
belajar. Kondisi seperti ini sangat menuntut pamong panti untuk
melakukan pekerjaan ekstra dalam menjaga dan mengawasi anak-
anak panti. Pamong panti sebenarnya sudah mengetahui perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
malas belajar yang tampak pada diri Tama karena bosan dengan
keadaan dalam panti, namun pamong panti takut jika Tama dan
anak-anak lain diberikan kebebasan maka nanti anak-anak
menjadi susah di atur.
Peneliti: “pak apakah bapak tahu bahwa Tama saat jam
belajar itu tidak pernah belajar?”
Pamong panti: “saya tahu kok mbak. Pernah saya tegur hanya
Tama tetap mengulangi hal itu.”
Peneliti: “apakah bapak tahu apa yang menyebabkan perilaku
malas belajar Tama tersebut bisa terjadi?”
Pamong panti: “tahu mbak, mereka itu sebenarnya bosan
tinggal disini, anak-anak itu sebenarnya hanya ingin
kebebasan mbak. Tidak ingin terikat ini itu. Tapi jika kita
berikan kebebasan untuk anak juga tidak baik mbak karena
takut anak menjadi pembangkang dan menjadi sulit diatur.”
(W/T/PERS-PART/013-024)
Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kebosanan yang di alami oleh kedua subjek adalah sangat buruk.
Dapat dilihat dari hasil wawancara yang diungkapkan oleh kedua
subjek mereka merasa bahwa kehidupan di dalam panti asuhan
sangat membosankan karena kegiatan yang dilakukan di dalam
panti sangat monoton dan subjek tidak mendapatkan kegiatan
extra serta jarang sekali mendapatkan ijin untuk melakukan
kegiatan lain di luar dari kegiatan panti yang sudah ada. Hal ini
membuat subjek merasa bosan tinggal di dalam panti.
E. Efek Kebosanan Mempengaruhi Perilaku Belajar
Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individual ini
pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak-anak.
Perilaku belajar dimana anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya itu dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dikatakan bahwa anak merasa kesulitan belajar. Ada dua faktor yang
menyebabkan anak merasa sulit belajar yaitu faktor sosial dan faktor non sosial.
1. Faktor Sosial
Perilaku belajar anak yang malas belajar semua tergantung
pada keadaan dirinya sendiri atau di luar dirinya. Dalam hal ini
orang tua sangat mempengaruhi perilaku belajar anak malas
belajar. Banyak orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan
anaknya karena sibuk bekerja, ada pula orang tua yang
menitipkan anaknya di panti asuhan hanya karena orang tua tidak
ada waktu untuk anaknya. Orang tua terkadang tidak mengatahui
bahwa belum tentu anak yang mereka titipkan tersebut merasa
nyaman dan senang tinggal di panti dengan keadaan yang ramai
dan tidak diberikan kasih sayang yang penuh dari orang tua.
Hal seperti ini yang mendorong anak menjadi malas belajar
dan merasa bosan tinggal di panti asuhan yang kehidupannya
monoton. Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti
lakukan dengan kedua subjek, apa yang mereka ungkapkan tidak
jauh berbeda. Mereka menganggap bosan tinggal atau berada di
panti asuhan karena tidak ada yang memperhatikan dan
memberikan kasih sayang penuh terhadap diri mereka. Andre
menganggap bahwa pamong atau pimpinan panti yang seharusnya
menjadi pengganti orang tuanya di panti asuhan tidak
memberikan perhatian dan kasih sayang yang penuh terhadapnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Andre menganggap bahwa pamong dan pimpinan panti galak dan
selalu memarahi dirinya dan teman-temannya. Hal tersebut dapat
dilihat dari kutipan wawancara berikut:
Peneliti: Apakah kamu merasa senang hidup di panti?
Subjek: “tidak mbak, disini suruh kerja terus sih. Waktu
mainnya sedikit.”
Peneliti: Memang kalian tidak pernah mengungkapkan sama
bruder kalau kalian ingin kegiatan yang lain?
Subjek: “udah pernah mbak tapi yang ada kita dimarahin
sama bruder, kata bruder nanti keenakan dikita mbak kalau
jalan-jalan terus,”
Peneliti: pernah atau tidak bruder memperhatikan kalian
kalau saat kalian belajar atau bekerja?”
Subjek: “ngga mbak, bruder jarang nengok kita pas lagi
belajar, paling kalau saat pembagian alat tulis atau buku baru
saja mbak.” (W/S1/PERT-PART/001-014)
Andre menganggap bahwa pamong atau pimpinan panti yang
seharusnya bisa menjadi pengganti orang tuanya di rumah tidak
bisa memberikan kasih sayang dan perhatian kepada mereka.
Kegiatan yang ada di panti justru membuat Andre merasa bosan
karena Andre merasa bahwa kegiatan yang dilakukan hanya
seperti itu saja setiap hari. Andre merasa meskipun suasana di
panti ini ramai hanya kegiatan di panti yang membuat Andre
merasa bosan dengan kehidupan di panti.
Saat melakukan wawancara dengan Tama jawaban yang
Tama berikan tidak jauh berbeda dengan Andre. Tama
menganggap bahwa kegiatan di panti asuhan ini sangat
membosankan dan membuat Tama lebih suka menyendiri dari
pada bersosialisasi dengan teman-teman lainnya.
Subjek: “tinggal disini bosan mbak, kegiatannya hanya itu-itu
saja, semua fasilitas yang diberikan juga tidak semuanya
boleh dipergunakan . makanya biasanya aku kalau di panti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
paling cuma dikamar dengerin musik mbak kalau pas jam
bermain.”
Subjek: “kalau dirumah kan ada banyak fasilitas mbak, bisa
bermain sepuasnya mbak kalau dirumah. Makanya aku lebih
nyaman tinggal dirumah dari pada di panti.” (W/S2/ALAS-
PART/001-010)
Kebosanan yang dialami oleh kedua subjek adalah subjek
merasa bahwa kehidupan yang mereka alami di panti sifatnya
monoton dan tidak ada hal-hal baru yang mereka alami. Hal ini
meyebabkan perilaku belajar mereka yang mereka tunjukan saat
jam belajar sangat malas dan sulit untuk diajak belajar. Saat
peneliti sedang melakukan penelitian di panti tersebut mereka
sedang melaksanakan ujian nasional tingkat SD (Sekolah Dasar),
namun saat jam belajar tiba mereka justru bermain dan mengobrol
dengan teman-temannya. Tidak ada ketakutan dalam diri mereka
kalau tidak lulus ujian. Hal demikian dapat terjadi karena
kurangnya perhatian yang diberikan oleh pamong panti terhadap
anak-anaknya. Pamong panti seharusnya bisa menjadi pengganti
orang tua mereka dan bisa memberikan perhatian kepada anak-
anak.
Faktor berikutnya adalah lingkungan yang saat ini tempat
tinggal subjek yaitu panti asuhan. Panti asuhan yang saat ini
menjadi tempat tinggal kedua subjek termasuk kedalam
lingkungan yang bersih dan terawat. Hanya masih ada beberapa
tempat yang tidak teratur seperti tempat tidur anak-anak yang
berantakan dan kotor karena anak-anak sulit untuk di minta
membersihkan tempat tidur mereka masing-masing. Ruangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
belajar tempat mereka belajar sehari-hari juga kurang nyaman
untuk mereka belajar. Anak-anak dalam hal memebersihkan
lingkungan tempat tinggalnya memang cenderung kurang peduli.
Hal ini mempengaruhi perilaku belajar mereka juga yang
membuat tidak bersemangat dan malas belajar. Faktor lingkungan
sekitar juga terkadang menuntut anak untuk menjadi seseorang
yang bukan dirinya sendiri. Anak di tuntut untuk mengikuti
semua kondisi yang ada di sekitar yang menurut dirinya itu
monoton atau bahkan membosankan.
Perilaku malas belajar yang ditunjukkan oleh anak-anak di
panti asuhan ini karena anak tidak mendapatkan kebebasan yang
mereka inginkan. Dari hasil observasi yang peneliti lihat saat jam
belajar tiba anak-anak sangat sulit untuk diajak belajar dan ada
juga beberapa anak bahkan ada yang tidur saat jam belajar.
Kegiatan yang monoton dan membosankan ini menyebabkan
anak menjadi sulit diatur dan menjadi anak yang pembangkang
karena kurangnya perhatian dari orang tua atau pamong panti.
Jika hal ini di diamkan maka anak akan menganggap bahwa
sekolah dan belajar itu bukanlah sesuatu hal yang penting karena
orang tua atau pamong panti saja tidak memperhatikan mereka.
2. Faktor Non Sosial
Faktor non sosial dalam hal ini adalah faktor yang ada dalam
diri subjek sendiri. Subjek harus bisa mengkondisikan dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
sendiri jika saat rasa bosan tersebut datang dalam dirinya. Subjek
harus bisa melawan rasa bosan dengan kehidupan di panti dengan
melakukan kegiatan lain sehingga rasa bosan tersebut tidak
membuat perilaku belajarnya menjadi malas-malasan.
Hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada kedua subjek
jawaban yang mereka berikan tidak jauh berbeda. Mereka sejauh
ini bisa mengendalikan rasa bosan yang ada dalam diri mereka
sendiri pada hal-hal yang membuat dirinya menjadi terhibur.
berikut kutipan wawancara yang peneliti lakukan dengan Andre:
Andre: “ya aku sih biasanya tidur mbak kalau ngga main PS
(Play Station) atau ngga ke warnet tapi itu kalau aku ada
uang mbak,”
Andre: “itu aku lakuinnya diem-diem mbak, kalau sampai
ketahuan bruder kaluar panti aku bisa dihukum mbak.”
(W/S1/ALAS-PART/015-020)
Andre mengaku kalau hal yang paling sering ia lakukan jika
perasaan bosannya sedang datang ialah tidur atau saat Andre
punya uang ia akan pergi ke warnet atau bermain PS (Play
Station). Andre biasanya mendapatkan uang dari orang tuanya
jika saat orang tuanya menengok dirinya di panti atau Andre
mendapatkan uang dari pamong panti jika di sekolah sedang ada
acara dan uang yang diberikan lebih maka ia bisa pergi ke warnet
atau bermain PS (Play Station).
Hasil wawancara peneliti dengan Tama juga tidak jauh
berbeda jawabannya dengan Andre. Tama juga lebih memilih
tidur dan mendengarkan musik dari pada harus bermain dengan
teman-temannya. Berikut kutipan wawancara dengan Tama:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tama: “ya kalau aku sih mbak biasanya tidur atau ngga
dengerin musik.”
Peneliti: “memang kamu ngga mau bermain dengan teman-
teman mu?
Tama: “ah ngga lah mbak enakan sendiri tidur atau ngga
dengerin musik.” (W/S2/ALAS-PART/011-016)
Tama memang termasuk kedalam anak yang tidak suka
keramaian, disaat teman-temannya sedang bermain bola biasanya
Tama hanya mendengaran musik dari MP3 Player yang ia miliki.
Tama merupakan anak yang memang sulit untuk bersosialisasi
dengan teman-temannya di panti asuhan. Tama mengatakan
bahwa ia mengatasi kebosanan yang ada dalam dirinya dengan
cara tetap tenang dan berdoa. Tama memang termasuk kedalam
anak yang bisa mengatur dirinya sendiri jika perasaan bosannya
datang namun dalam hal belajar Tama memang sulit untuk
berkonsentrasi. Saat jam belajar tiba Tama biasanya mengajak
bicara teman sebelahnya dan mengganggu teman-teman lainnya.
Pada dasarnya anak-anak pada usia tersebut sedang banyak
ingin melakukan kegiatan yang diinginkannya karena mereka
sedang mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam diri mereka.
Sebagai pamong anak-anak di panti sebenarnya pamong
mengetahui bahwa anak-anak sedang menginginkan sesuatu yang
baru di dalam panti hanya saja pamong memikirkan jika anak-
anak diberikan kebebasan maka nantinya anak-anak akan menjadi
tidak tertib dan semaunya sendiri.
Peneliti: “pak apa bapak tahu kalau anak-anak ingin
diberikan kebebasan dalam mereka melakukan kegiatan?”
Pamong: “iya saya tahu kok mbak, mereka pengen banget
banget bisa keluar panti dan diberikan hari bebas.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Peneliti: “lalu kenapa tidak diberikan saja pak waktu bebas
tersebut?”
Pamong: “wah sulit mbak kalau seperti itu karena jumlah
anak-anak yang banyak takut tidak terkontrol semua mbak,
takut nanti jika ada sesuatu yang terjadi.” (W/T/PERS-
PART/025-033)
Ketakutan pamong panti terhadap sesuatu hal yang bisa
terjadi terhadap anak-anak memang sangat beralasan karena
pamong panti takut kalau anak-anak diberikan kebebasan maka
nantinya anak-anak akan menjadi tidak terkontrol dan sulit untuk
diatur. Sikap yang demikian dilakukan karena pamong
mendapatkan tanggung jawab dari orang tua mereka yang
menitipkan anak-anak mereka di panti agar anak-anak bisa di
didik menjadi lebih disiplin.
Pamong: “anak-anak itu belum bisa diberikan tanggung
jawab mbak, mereka terkadang suka seenanknya sendiri mbak.
Contohnya saja seperti bangun tidur mereka harus merapikan
tempat tidurnya, hal sekecil itu saja mereka belum bisa
melakukannya mbak, belum bisa bersikap disiplin apalagi kalau
diberikan kebebasan mbak semakin tidak terkontrol nantinya.
Padahal di luar sana nantinya mereka harus menjalani kehidupan
yang lebih keras lagi.” (W/T/PERS-PART/034-042)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan
memaparkan keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat masukan bagi
peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang jauh lebih baik dari penelitian
ini.
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini ialah, subjek merasa bosan tinggal di panti
karena tidak adanya perubahan kegiatan di dalam panti. Anak merasa kurang
bebas dalam melakukan kegiatan yang mereka inginkan di dalam panti.
Kebosanan yang terjadi dalam diri anak panti ini mempengaruhi perilaku
belajarnya. Saat jam belajar anak menjadi malas-malasan dalam belajar dan sulit
untuk berkonsentrasi dalam belajar atau mengerjakan pekerjaan rumahnya. Anak
lebih sering bermain saat jam belajar karena saat jam belajar pimpinan panti
terlihat jarang mendampingi anak-anak belajar, sehingga anak-anak merasa bebas
bermain dalam jam belajar tersebut.
Pada hasil penelitian yang dilaksanakan dengan kedua subjek dan pembahasan
yang telah di paparkan, kebosanan yang dialami kedua subjek sangat buruk. Hal
tersebut terlihat pada saat jam belajar subjek sangat sulit untuk berkonsentrasi
dalam belajar. Kedua subjek lebih suka bermain dan mengganggu teman lainnya
yang sedang belajar. Perilaku belajar subjek yang malas belajar ini membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
prestasi belajar subjek di sekolah menjadi rendah. Perilaku demikian dilakukan
kedua subjek karena mereka menginginkan sesuatu hal yang baru dalam panti,
namun tidak bisa di wujudkan. Kebosanan yang terjadi pada subjek juga
dipengaruhi oleh lingkungan serta orang-orang yang ada di dalam panti.
Kurangnya perhatian dari pamong panti dan lingkungan di dalam panti asuhan ini
membuat anak merasa cepat bosan dan kegiatan yang monoton juga membuat
anak merasakan kebosanan yang tinggi. Faktor diri sendiri juga mempengaruhi
rasa kebosanan itu timbul karena anak kurang bisa mengendalikan perasaannya
ketika rasa bosan tersebut datang. Anak cenderung melampiaskan pada hal-hal
yang justru membuatnya semakin merasa bosan.
Kebosanan yang terjadi dalam diri anak ini mempengaruhi perilaku belajar
anak di dalam panti maupun di sekolah. Pada saat jam belajar berlangsung anak
sering terlihat bermain-main dan mengganggu teman-teman yang sedang belajar.
Selain bermain subjek juga sering tidur di ruang belajar dan saat ditegur oleh
pamong biasanya subjek marah dan dengan terpaksa baru akan belajar. Namun
dengan kondisi yang demikian kedua subjek tetap berusaha menjadi anak yang
baik dan menunjukkan perilaku yang baik saat di panti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B. Saran
Berikut ini dikemukakan saran bagi peneliti lain, pamong panti, orang tua,
pembaca dan anak panti asuhan:
1. Bagi Peneliti Lain
a. Membangun hubungan dengan baik dan relasi yang dekat agar subjek merasa
nyaman dengan peneliti.
b. Menunjukkan penerimaan yang baik melalui komunikasi non-verbal atas setiap
pernyataan yang diutarakan subjek.
2. Bagi Pamong Panti
a. Pamong panti seharusnya bisa memberikan perhatian kepada anak sehingga
mengetahui apa yang selama ini mereka rasakan.
b. Memberikan kegiatan yang berbeda agar anak tidak merasakan bosan dan
nyaman tinggal di dalam panti.
3. Bagi Orang Tua
a. Orang tua seharusnya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anaknya yang
berada di dalam panti.
b. Sebagai orang tua seharusnya mengetahui perkembangan anaknya dan bisa
memberikan kasih sayang lebih terhadap anaknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4. Bagi Pembaca
a. Pembaca diharapkan mampu ikut berempati dengan apa yang dirasakan oleh
anak panti yang kurang perhatian dari orang tua.
b. Pembaca juga diharapkan mampu merasakan bagaimana kehidupan di dalam
panti asuhan.
5. Bagi Anak Panti Asuhan
a. Anak panti harus mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan selama di panti itu
semata-mata untuk kebaikan dan bermanfaat bagi diri sendiri di masa depan.
b. Anak panti harus bisa menjaga menjaga perasaannya saat rasa bosan datang
sehingga tidak melakukan hal-hal negatif yang melanggar peraturan panti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ahmadi Rulam, 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
http://www.sarjanaku.com/2010/12/teori-belajar.html. Di unduh pada tanggal 11-
09-2014, pukul 20.38 WIB
http://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-
ahli/. Di unduh pada tanggal 11-09-2014, pukul 21.00 WIB
http://psychologynews.info/artikel/panti-asuhan/. Di unduh pada tanggal 11-09-
2014, pukul 21.45 WIB
Ling Jonathan, 2012. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga
Moloeng, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
Sugiyono, 2011. Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Sunaryo Wowo, 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Informan: Andre (nama samaran) S1 Lembar Cooding
Peneliti: Peni
Tempat: Ruang Doa
NO.
URUT
DATA TEKS
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
Kegiatan apa di dalam panti yang buat kamu itu
bosan?
Hmm, disuruh kerja mbak setiap sore. Waktu
bermainnya cuma sedikit banget.
Emang ngga boleh ya klo ngga kerja? Harus
semuanya kah kerja begitu?
Ngga boleh mbak, itu tuh kayak pekerjaan wajib
buat kita, kalau ngga kerja dimarahin mbak. Jadi
ya kadang-kadang setengah hati ngerjainnya.
(PERS-PART)
Lalu kamu pernah ngga pengen sesuatu yang baru
di dalam panti ini?
Pengen lah mbak, sering banget aku kadang
ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang lain buat
sesuatu yang beda tapi ya ngga pernah boleh
mbak.
Kamu pernah ngga mengusulkan kegiatan lain
yang bisa dilakukan di panti?
Pernah mbak, sering malah. Tapi ya apa yang
terlaksana, ngga ada mbak. Mau protes pun takut
mbak nanti di marahi. (PERS-PART)
Kalau saat perasaan bosan mu itu datang biasanya
apa yang kamu lakuin?
Ya paling nonton televisi mbak, jahilin temen atau
paling kalau bisa ya aku tidur.
Di panti ini kan kamu banyak temen kenapa kok
masih bisa bosen?
Iya sih mbak tapi ya itu ngga ada kegiatan
tambahan jadi yang bisa dilakuin juga cuma
sedikit mbak. (PERS-PART)
Enak ngga sih tinggal di panti?
Enak ngga enak mbak. Enaknya karena disini
banyak temennya, tapi ngga enaknya disini
disuruh kerja terus.
Pengen ngga ada perubahan atau sesuatu yang
baru gitu di panti?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
037
038
039
040
041
042
043
044
045
046
047
048
049
050
051
052
051
052
053
054
055
056
057
058
059
Pengen banget mbak, ada gitu kegiatan baru yang
bisa kita lakuin selain kerja dan belajar mbak.
(ALAS-PART)
Memang kamu pernah dimarahi oleh pamong
panti saat meminta kegiatan lain?
Ya pernah sih mbak makanya aku sudah ngga
pernah lagi minta untuk ada kegiatan lain yang
dilakukan di panti. Mendingan diem dan
ngejalanin aja mbak meskipun terkadang males-
malesan mbak. (PERS-PART)
Saat perasaan bosan itu datang biasanya kamu
ngapain?
Aku biasanya diem-diem keluar panti mbak, terus
biasanya aku main game Play Station atau ke
warnet mbak.
Lho memang ngga takut kalau ketahuan?
Ya takut mbak tapi ya gimana lagi daripada aku
bosan di panti terus mending keluar mencari
hiburan. (PERS-PART)
Andre kamu kenapa to kalau saat jam belajar kok
ngga pernah belajar? Malah menggambar atau
ganggu teman yang lain?
Malas aja mbak kalau mau belajar. Kan di sekolah
sudah belajar masa di panti juga suruh belajar.
(ALAS-PART)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Informan: Andre Lembar Cooding
Peneliti: Peni
Tempat: Ruang Doa
NO. URUT DATA TEKS
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
Apakah kamu merasa senang hidup di panti?
Tidak mbak, disini suruh kerja terus sih. Waktu
mainnya sedikit.
Memang kalian tidak pernah mengungkapkan
sama bruder kalau kalian ingin kegiatan yang
lain?
Sudah pernah mbak tapi yang ada kita dimarahin
sama bruder, kata bruder nanti keenakan dikita
mbak kalau jalan-jalan terus,
Pernah atau tidak bruder memperhatikan kalian
kalau saat kalian belajar atau bekerja?
Ngga mbak, bruder jarang nengok kita pas lagi
belajar, paling kalau saat pembagian alat tulis
atau buku baru saja mbak. (PERS-PART)
Ya aku sih biasanya tidur mbak kalau ngga main
PS (Play Station) atau ngga ke warnet tapi itu
kalau aku ada uang mbak.
Itu aku lakuinnya diem-diem mbak, kalau sampai
ketahuan bruder kaluar panti aku bisa dihukum
mbak. (ALAS-PART)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Informan: Tama (nama samaran) S2 Lembar Cooding
Peneliti: Peni
Tempat: Ruang Doa
NO. URUT DATA TEKS
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
Tama, kenapa kok kamu mbak lihat jarang
bermain dengan teman-temanmu yang lain?
Males aja mbak. Bosan rasanya tinggal disini,
pengen pulang. Yang di kerjakan disini hanya
itu-itu saja. (ALAS-PART)
Kamu pernah ngga bilang ke pamong atau
pimpinan panti buat ngelakuin kegiatan lain?
Ngga pernah mbak. Aku takut di marahin
sama pamong panti.
Lalu kalau kamu lagi bosan di panti biasanya
apa yang kamu lakukan?
Ya biasanya aku dengerin musik mbak kalau
ngga tidur. Daripada nanti aku marahin kalau
minta ini itu. (PERS-PART)
Kamu kenapa bisa bosan di panti, padahalkan
temannya banyak?
Ya meskipun disini banyak temennya mbak
tapi kalau yang dilakuin hanya itu-itu aja kan
bosan juga mbak.
Tapi kamu nyaman ngga sebenarnya tinggal
disini?
Ya sebenarnya sih ngga nyaman banget mbak,
disini itu ngga sebebas di rumah mbak tapi ya
mau gimana lagi mbak. (ALAS-PART)
Tama kenapa kok kamu jarang banget belajar
saat jam belajar di panti?
Ya males aja mbak, di sekolah kan sudah
belajar masa disini juga disuruh belajar lagi.
(ALAS-PART)
Emang kamu pengennya apa sih buat
menghilangkan perasaan bosan mu itu?
Ya setidaknya ya mbak kita mengadakan
jalan-jalan keluar panti bersama-sama atau
diberikan ijin keluar panti untuk bermain
dengan teman-teman di luar panti. (PERS-
PART)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Informan: Tama Lembar Cooding
Peneliti: Peni
Tempat: Ruang Doa
NO.URUT DATA TEKS
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
Tinggal disini bosan mbak, kegiatannya hanya
itu-itu saja, semua fasilitas yang diberikan juga
tidak semuanya boleh dipergunakan . makanya
biasanya aku kalau di panti paling cuma
dikamar dengerin musik mbak kalau pas jam
bermain.
Kalau dirumah kan ada banyak fasilitas mbak,
bisa bermain sepuasnya mbak kalau dirumah.
Makanya aku lebih nyaman tinggal dirumah dari
pada di panti. (ALAS-PART)
Ya kalau aku sih mbak biasanya tidur atau ngga
dengerin musik.
Memang kamu ngga mau bermain dengan
teman-teman mu?
Aah ngga lah mbak enakan sendiri tidur atau
ngga dengerin musik. (ALAS-PART)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Informan: Pamong Panti (T) Lembar Cooding
Peneliti: Peni
Tempat: Taman Panti
NO. URUT DATA TEKS
001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018
019
020
021
022
023
024
025
026
027
028
029
030
031
032
033
034
035
036
037
Pak kelihatannya anak-anak kok tidak bersemangat ya
bekerjanya?
Ya mungkin mereka bosan mbak disini disuruh bekerja
terus.
Anak-anak bilang katanya pernah memberikan saran
buat melakukan kegiatan lain pak tapi tidak pernah
terlaksana pak. Apa benar pak?
Iya benar mbak. Bukannya saya tidak mau
melaksanakan kegiatan tersebut hanya saja anak-anak
meminta untuk piknik keluar panti, ya saya tidak ijinkan
mbak karena butuh pengawasan kalau di luar panti.
(PERS-PART)
Pak apakah bapak tahu bahwa Tama saat jam belajar itu
tidak pernah belajar?
Saya tahu kok mbak. Pernah saya tegur hanya Tama
tetap mengulangi hal itu.
Apakah bapak tahu apa yang menyebabkan perilaku
malas belajar Tama tersebut bisa terjadi?
Tahu mbak, mereka itu sebenarnya bosan tinggal disini,
anak-anak itu sebenarnya hanya ingin kebebasan mbak.
Tidak ingin terikat ini itu. Tapi jika kita berikan
kebebasan untuk anak juga tidak baik mbak karena takut
anak menjadi pembangkang dan menjadi sulit diatur.
(PERS-PART)
Pak apa bapak tahu kalau anak-anak ingin diberikan
kebebasan dalam mereka melakukan kegiatan?
Iya saya tahu kok mbak, mereka pengen banget banget
bisa keluar panti dan diberikan hari bebas.
Lalu kenapa tidak diberikan saja pak waktu bebas
tersebut?
Wah sulit mbak kalau seperti itu karena jumlah anak-
anak yang banyak takut tidak terkontrol semua mbak,
takut nanti jika ada sesuatu yang terjadi. (PERS-PART)
Anak-anak itu belum bisa diberikan tanggung jawab
mbak, mereka terkadang suka seenanknya sendiri mbak.
Contohnya saja seperti bangun tidur mereka harus
merapikan tempat tidurnya, hal sekecil itu saja mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
038
039
040
041
042
belum bisa melakukannya mbak, belum bisa bersikap
disiplin apalagi kalau diberikan kebebasan mbak
semakin tidak terkontrol nantinya. Padahal di luar sana
nantinya mereka harus menjalani kehidupan yang lebih
keras lagi. (PERS-PART)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lembar Verbatim
Subjek Pertama Andre
Peneliti: Kegiatan apa di dalam panti yang buat kamu itu bosan?
Andre: Hmm, disuruh kerja mbak setiap sore. Waktu bermainnya cuma sedikit
banget.
Peneliti: Emang ngga boleh ya klo ngga kerja? Harus semuanya kah kerja
begitu?
Andre: Ngga boleh mbak, itu tuh kayak pekerjaan wajib buat kita, kalau ngga kerja
dimarahin mbak. Jadi ya kadang-kadang setengah hati ngerjainnya.
Peneliti: Lalu kamu pernah ngga pengen sesuatu yang baru di dalam panti ini?
Andre: Pengen lah mbak, sering banget aku kadang ngobrol-ngobrol sama temen-
temen yang lain buat sesuatu yang beda tapi ya ngga pernah boleh mbak.
Peneliti: Kamu pernah ngga mengusulkan kegiatan lain yang bisa dilakukan di
panti?
Andre: Pernah mbak, sering malah. Tapi ya apa yang terlaksana, ngga ada mbak.
Mau protes pun takut mbak nanti di marahi.
Peneliti: Kalau saat perasaan bosan mu itu datang biasanya apa yang kamu
lakuin?
Andre: Ya paling nonton televisi mbak, jahilin temen atau paling kalau bisa ya aku
tidur.
Peneliti: Di panti ini kan kamu banyak temen kenapa kok masih bisa bosen?
Andre: Iya sih mbak tapi ya itu ngga ada kegiatan tambahan jadi yang bisa dilakuin
juga cuma sedikit mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Peneliti: Enak ngga sih tinggal di panti?
Andre: Enak ngga enak mbak. Enaknya karena disini banyak temennya, tapi ngga
enaknya disini disuruh kerja terus.
Peneliti: Pengen ngga ada perubahan atau sesuatu yang baru gitu di panti?
Andre: Pengen banget mbak, ada gitu kegiatan baru yang bisa kita lakuin selain kerja
dan belajar mbak.
Peneliti: Lho memang ngga takut kalau ketahuan?
Andre: Ya takut mbak tapi ya gimana lagi daripada aku bosan di panti terus mending
keluar mencari hiburan.
Peneliti: Memang kamu pernah dimarahi oleh pamong panti saat meminta
kegiatan lain?
Andre: Ya pernah sih mbak makanya aku sudah ngga pernah lagi minta untuk ada
kegiatan lain yang dilakukan di panti. Mendingan diem dan ngejalanin aja mbak
meskipun terkadang males-malesan mbak.
Peneliti: Saat perasaan bosan itu datang biasanya kamu ngapain?
Andre: Aku biasanya diem-diem keluar panti mbak, terus biasanya aku main game
Play Station atau ke warnet mbak.
Peneliti: Andre kamu kenapa to kalau saat jam belajar kok ngga pernah
belajar? Malah menggambar atau ganggu teman yang lain?
Andre: Malas aja mbak kalau mau belajar. Kan di sekolah sudah belajar masa di
panti juga suruh belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Peneliti: Apakah kamu merasa senang hidup di panti?
Andre: Tidak mbak, disini suruh kerja terus sih. Waktu mainnya sedikit.
Peneliti: Memang kalian tidak pernah mengungkapkan sama bruder kalau
kalian ingin kegiatan yang lain?
Andre: Sudah pernah mbak tapi yang ada kita dimarahin sama bruder, kata bruder
nanti keenakan dikita mbak kalau jalan-jalan terus.
Peneliti: Pernah atau tidak bruder memperhatikan kalian kalau saat kalian
belajar atau bekerja?
Andre: Ngga mbak, bruder jarang nengok kita pas lagi belajar, paling kalau saat
pembagian alat tulis atau buku baru saja mbak.
Peneliti: Kalau kamu bosen saat di panti biasanya kamu ngapain?
Andre: Ya aku sih biasanya tidur mbak kalau ngga main PS (Play Station) atau ngga
ke warnet tapi itu kalau aku ada uang mbak.
Peneliti: Lho emang ngga dimarahi sama bruder ya kalau keluar panti begitu?
Andre: Itu aku lakuinnya diem-diem mbak, kalau sampai ketahuan bruder kaluar
panti aku bisa dihukum mbak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lembar Verbatim
Subjek Kedua Tama
Peneliti: Tama, kenapa kok kamu mbak lihat jarang bermain dengan teman-
temanmu yang lain?
Tama: Males aja mbak. Bosan rasanya tinggal disini, pengen pulang. Yang di
kerjakan disini hanya itu-itu saja.
Peneliti: Kamu pernah ngga bilang ke pamong atau pimpinan panti buat
ngelakuin kegiatan lain?
Tama: Ngga pernah mbak. Aku takut di marahin sama pamong panti.
Peneliti: Lalu kalau kamu lagi bosan di panti biasanya apa yang kamu
lakukan?
Tama: Ya biasanya aku dengerin musik mbak kalau ngga tidur. Daripada nanti aku
marahin kalau minta ini itu.
Peneliti: Kamu kenapa bisa bosan di panti, padahalkan temannya banyak?
Tama: Ya meskipun disini banyak temennya mbak tapi kalau yang dilakuin hanya
itu-itu aja kan bosan juga mbak.
Peneliti: Tapi kamu nyaman ngga sebenarnya tinggal disini?
Tama: Ya sebenarnya sih ngga nyaman banget mbak, disini itu ngga sebebas di
rumah mbak tapi ya mau gimana lagi mbak.
Peneliti: Tama kenapa kok kamu jarang banget belajar saat jam belajar di
panti?
Tama: Ya males aja mbak, di sekolah kan sudah belajar masa disini juga disuruh
belajar lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Peneliti: Emang kamu pengennya apa sih buat menghilangkan perasaan bosan
mu itu?
Tama: Ya setidaknya ya mbak kita mengadakan jalan-jalan keluar panti bersama-
sama atau diberikan ijin keluar panti untuk bermain dengan teman-teman di luar
panti.
Peneliti: Kamu kenapa kok kalau mbak lihat seperti tidak bersemanagat gitu?
Tama: Tinggal disini bosan mbak, kegiatannya hanya itu-itu saja, semua fasilitas
yang diberikan juga tidak semuanya boleh dipergunakan . makanya biasanya aku
kalau di panti paling cuma dikamar dengerin musik mbak kalau pas jam bermain.
Peneliti: Memang kalau di rumah lebih nyaman gimana?
Tama: Kalau dirumah kan ada banyak fasilitas mbak, bisa bermain sepuasnya mbak
kalau dirumah. Makanya aku lebih nyaman tinggal dirumah dari pada di panti.
Peneliti: Biasanya kamu kalau lagi bosan dip anti ngapain?
Tama: Ya kalau aku sih mbak biasanya tidur atau ngga dengerin musik.
Peneliti: Memang kamu ngga mau bermain dengan teman-teman mu?
Tama: Aah ngga lah mbak enakan sendiri tidur atau ngga dengerin musik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lembar Verbatim
Pamong Panti (Trianggulasi)
Peneliti: Pak kelihatannya anak-anak kok tidak bersemangat ya bekerjanya?
Pamong Panti: Ya mungkin mereka bosan mbak disini disuruh bekerja terus.
Peneliti: Anak-anak bilang katanya pernah memberikan saran buat melakukan
kegiatan lain pak tapi tidak pernah terlaksana pak. Apa benar pak?
Pamong Panti: Iya benar mbak. Bukannya saya tidak mau melaksanakan kegiatan
tersebut hanya saja anak-anak meminta untuk piknik keluar panti, ya saya tidak
ijinkan mbak karena butuh pengawasan kalau di luar panti.
Peneliti: Pak apakah bapak tahu bahwa Tama saat jam belajar itu tidak pernah
belajar?
Pamong Panti: Saya tahu kok mbak. Pernah saya tegur hanya Tama tetap mengulangi
hal itu.
Peneliti: Apakah bapak tahu apa yang menyebabkan perilaku malas belajar
Tama tersebut bisa terjadi?
Pamong Panti: Tahu mbak, mereka itu sebenarnya bosan tinggal disini, anak-anak itu
sebenarnya hanya ingin kebebasan mbak. Tidak ingin terikat ini itu. Tapi jika kita
berikan kebebasan untuk anak juga tidak baik mbak karena takut anak menjadi
pembangkang dan menjadi sulit diatur.
Peneliti: Pak apa bapak tahu kalau anak-anak ingin diberikan kebebasan dalam
mereka melakukan kegiatan?
Pamong Panti: Iya saya tahu kok mbak, mereka pengen banget banget bisa keluar
panti dan diberikan hari bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Peneliti: Lalu kenapa tidak diberikan saja pak waktu bebas tersebut?
Pamong Panti: Wah sulit mbak kalau seperti itu karena jumlah anak-anak yang
banyak takut tidak terkontrol semua mbak, takut nanti jika ada sesuatu yang terjadi.
Peneliti: Apa tanggapan bapak dengan perilaku anak seperti ini?
Pamong Panti: Anak-anak itu belum bisa diberikan tanggung jawab mbak, mereka
terkadang suka seenanknya sendiri mbak. Contohnya saja seperti bangun tidur
mereka harus merapikan tempat tidurnya, hal sekecil itu saja mereka belum bisa
melakukannya mbak, belum bisa bersikap disiplin apalagi kalau diberikan kebebasan
mbak semakin tidak terkontrol nantinya. Padahal di luar sana nantinya mereka harus
menjalani kehidupan yang lebih keras lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Peneliti: Peni
Tempat: Panti Asuhan
Lembar Observasi
Tanggal Observasi Kegiatan
23 Mei 2014 Peneliti melihat keseharian anak di dalam panti.
Melihat kegiatan apa saja yang dilakukan.
24 Mei 2014 Menanyakan kepada subjek mengapa malas
bekerja dan tidak bersemangat.
27 Mei 2014 Melihat perilaku belajar subjek pada jam belajar
malam di dalam panti.
28 Mei 2014 Melakukan wawancara kepada subjek pertama
dan menanyakan hal-hal yang ingin diketahui.
30 Mei 2014 Melihat perilaku subjek saat sedang melakukan
kegiatan panti.
3 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada subjek kedua
tentang hal-hal yang ingin diketahui.
5 Juni 2014 Mencari informasi tentang kedua subjek dari
karyawan panti asuhan.
6 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada teman-teman
subjek yang berada di dalam panti.
9 Juni 2014 Melakukan wawancara dengan subjek pertama
tentang perilaku belajarnya selama jam belajar di
dalam di panti.
10 Juni 2014 Melakukan wawancara dengan subjek kedua
tentang perilaku belajarnya selama jam belajar di
dalam panti.
12 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada pamong tamu
untuk mengetahui lebih mendalam terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
perilaku subjek selama di dalam panti.
17 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada subjek pertama
hal apa yang di inginkan selama di dalam panti.
18 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada subjek kedua hal
apa yang di inginkan selama di dalam panti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
U}IIVERSITAS SANATA DHARTAFAKULTAS KEGURUAII DAN ILTU PEIIDIDII(AIII
Mrican Tromol Pc 29, Yogyakarta sflnaTeh (P74) 513:X)1,515352, Fax. (0274) 562383 TELEGRAM: SADHAR YOGYA
Rek Gro : CfG ill4a t{o..81 11 WIi2&sdil {BlOl24tS00.7 lffii nt 1g ml|f2t19'.1
No
Hal
: 033/PenEl(/J|FNnOI4: ljin Penelitian
KepadaYh. Pimpinan PantiAsuhan Putra Sancta Maria BorcKulon Progo
Dengan hormat,
Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,
Nama
No. MahasiswaProgram StudiJurusanFakultm 'Perguruan Trnggi
PeniCdstanti$1114023Bimbingan dan Konselingllmu PendidikanKeguruan dan llmu PendklikanUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta
Untuk melaksanakan penelitian dalam rargka peniapan penyusunan skripsinya, dengan ketentuanbahwa waktu penelitian disesuaikan dengan waktn yang dibaikan oleh pihak panti.
JudulSkripsi : KEBOSANAN ANAK PANTI ASUHAN PUTRA SANCTA MARIA BOROTERHADAP PRESTASI BELAJAR
Atas perhatian dan iiin yang diberikan, kamiucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 19 Mei2014
Tembusn:1. DekanFKP2. Mahasisra Ybs3. ,+ctp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI