85
i ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN DAN PERILAKU BELAJAR ANAK (STUDI KASUS) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun Oleh: Peni Cristanti NIM: 101114023 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

i

ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN

PANTI ASUHAN DAN PERILAKU BELAJAR ANAK

(STUDI KASUS)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Peni Cristanti

NIM: 101114023

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan” (YEREMIA

17:7)

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (AMSAL 23:18)

“Tuhanmu lebih tahu batas rasa sakit yang bisa kau tampung. Jangan sampai engkau menyerah disaat

selangkah lagi Tuhanmu mengganti kesakitan dengan sejuta keindahan”

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tuaku tercinta: Ibu Sri Sumarwati dan Bapak A.Wikamto

Kakakku tersayang Bayu Pratama

Program Studi Bimbingan dan Konseling USD

Sahabat-sahabat BK 2010 A

Segenap karyawan dan pamong panti asuhan

Segenap anak-anak panti asuhan yang ku sayangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

vii

ABSTRAK

ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN

DAN PERILAKU BELAJAR ANAK

(STUDI KASUS)

Peni Cristanti

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa buruk anak merasa bosan

dengan kehidupan yang ada di panti asuhan dan faktor yang mempengaruhi efek

kebosanan anak terhadap perilaku belajar anak.

Subjek penelitian adalah anak panti asuhan Sancta Maria Boro Yogyakarta

yang berjumlah 2 orang. Instrumen penelitian berupa wawancara dan obsevasi

terhadap kedua subjek, wawancara dilakukan kepada kedua subjek dan mencari

informasi dari pamong panti. Wawancara dilakukan untuk mengatahui seberapa

tinggi tingkat kebosanan anak yang mempengaruhi perilaku belajarnya. Teknik

analisis data yang digunakan adalah kode untuk memberikan tanda pada informasi

yang akan digunakan, tahap membuat kode adalah dengan membuat catatan awal,

catatan lanjut, penulisan transkrip dan pemberian kode, dan pembuatan kode.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: kebosanan yang dirasakan oleh

subjek tinggi, hal tersebut dapat terlihat dari perilaku belajar subjek yang sulit untuk

diajak berkonsentrasi dalam belajar. Faktor lingkungan dan orang-orang yang ada di

sekitar subjek juga mempengaruhi perasaan bosan tersebut muncul. Subjek merasa

kurang nyaman dengan lingkungan di dalam panti serta kurangnya perhatian yang di

berikan oleh pamong panti membuat subjek merasa bahwa kehidupan yang di

jalaninya menoton dan kurang adanya kegiatan atau hal-hal baru di dalam panti.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kebosanan anak

terhadap kehidupan di panti asuhan sangat buruk dan hal tersebut mempengaruhi

perilaku belajar anak saat di panti. Hal tersebut membuat peneliti menyarankan

adanya perubahan atau kegiatan baru yang bisa dilakukan oleh anak saat di dalam

panti sehingga anak tidak merasa monoton dengan kehidupan di panti yang membuat

timbulnya kebosanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

viii

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF THE BOREDOM PROFILE ON THE ORPHANAGE

LIFE AND THE CHILDREN STUDYING BEHAVIOUR

(CASE STUDY)

Peni Cristanti

Sanata Dharma University

2015

This study aims to find out how bad if the children feel bored with the life in

the orphanage and the factors that affect the children boredom towards the childrean

studying behaviour.

The subjects of this study are two children of Santa Maria Boro Yogyakarta

Orphanage. The instruments of this study are the interview and the observation of the

two interviewee subjects and finding out the information from the orphanage tutor.

The interview is conducted to find out how much the level of the children boredom

that affect their studying behaviour. The data analysis technique in this study is the

code to mark on the information that is used, the stage in making the code is by

making initial notes, continual notes, transcript writing and code distribution, and

code production.

The study result shows the boredom that is felt by the subjects is high, these

result could be seen from the subjects studying behaviour which is difficult to

concentrate in studying. The environment factor and the people around the subjects

also affect the boredom to occur. The subjects feel uncomfortable with the

environment in the orphanage and the lack of attention given by the orphanage tutor

makes the subjects feel that their lives are flat and the lack of activity or new things in

the orphanage. Based on the study result shows that the children boredom of life in

the orphanage is really awful and that thing affect the children studying behaviour in

the orphanage. Based on these results, the writer suggests that there should be a

change or new activity for the children in the orphanage thus they would not feel flat

with the life in the orphanage that could emerge the boredom.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti tunjukkan kepada Tuhan Yesus yang telah

memberikan berkat dan perlindungannya yang luar biasa sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Profil Kebosanan Pada

Kehidupan Panti Asuhan dan Perilaku Belajar Anak.

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran-saran dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. Robertus Budi Sarwono, M. A., selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar senantiasa memberikan petunjuk, pengarahan dan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Pimpinan dan seluruh Karyawan Panti Asuhan yang telah mengijinkan untuk

melakukan penelitian.

5. Kedua subjek yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

x

6. Kedua orangtuaku A.Wikamto dan Sri Sumarwati yang selalu memberikan cinta,

kasih sayang, doa dan dukungan.

7. Bayu Pratama kakakku yang selalu memberi semangat dan dukungan.

8. Sigit Nugroho yang selalu menjadi sahabat, kakak dan pacar yang selalu

mendukung dan memberikan semangat.

9. Sahabat-sahabat tercinta Helena Rositawati Langitan dan Febby Lawrance yang

selalu mendengarkan keluh kesah ku dan selalu mendukung serta mendoakan ku.

10. Sahabat-sahabat Angela Rosari, Andria Slamet, Bernadetha Agustin, Anang

Cahyono terima kasih atas semangat dan dukungannya selama ini dan atas

persahabatan yang luar biasa.

11. Taya Diuxy Tanamal, Yunni PS, Rima Taradintawati, Prisca Anindya, Chintya

Sekar S.D, Sekar Dewi Hapsari, Josaphat Joko, Michael Gilang P.S, Yosef Tri,

Aprianto Pamungkas, Veronica Meidiana, Melani Dian Pratiwi yang selalu

memberi semangat, doa, dukungan dan terima kasih atas persahabatan ini.

12. Teman-teman BK 2010 A yang selalu memberikan dukungan dan selalu kompak.

13. Keluarga baru kost “Dahlia”; Regina Riskha, Monika Ika W, Flaviana M.J

Teluma, Maria Pratiwi M. Teluma, Mbak Faustina Yasinta Soke, Gabriella

Aldegonda Kristianti Sorongan yang selalu memberi semangat.

14. Semua rekan dan pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu; terima kasih

dukungannya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ...................................................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

xii

E. Definisi Operasional Variabel .................................................... ....... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 6

A. Hakikat Kebosanan dalam Kehidupan di Panti Asuhan .................... 6

1. Perilaku Kehidupan Anak di Panti Asuhan ..................................... 6

2. Pengertian Kebosanan ................................................................... 7

3. Efek Kebosanan Terhadap Kehidupan di Panti Asuhan ................. 9

B. Hakikat Perilaku Belajar ....................................................................... 11

1. Faktor-faktor Perilaku Belajar .......................................................... 12

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 16

A. Desain Penelitian ............................................................................... 16

B. Subjek Penelitian .............................................................................. 17

C. Setting Penelitian ............................................................................... 17

D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 18

E. Validitas Data .................................................................................... 22

F. Teknik Analisa Data ………………………………………………. 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….. 28

A. Tempat Pelaksanaan …………………………………………28

B. Jadwal Pertemuan dengan Subjek ................................................... 28

C. Subjek 1 ………………………………………………………….. 29

D. Subjek 2 ………………………………………………………….. 35

E. Efek Kebosanan Memepengaruhi Perilaku Belajar ……………… 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

xiii

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 48

A. Kesimpulan ..................................................................................... 48

B. Saran................................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 52

LAMPIRAN .................................................................................................................. 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Lembar Cooding Subjek 1 ..................................................................... 53

Lampiran 2: Lembar Cooding Subjek 2 ..................................................................... 56

Lampiran 3: Lembar Cooding Trianggulasi .................................................................. 58

Lampiran 4: Verbatim Subjek 1 .................................................................................. 60

Lampiran 5: Verbatim Subjek 2 ..................................................................................... 63

Lampiran 6: Verbatim Trianggulasi …………………………………………… 65

Lampiran 7: Lembar Observasi ………………………………………………... 67

Lampiran 7: Surat Ujin Penelitian …………………………………………….. 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Latar belakang masalah pada bab

ini menjelaskan tentang awal mula mengapa peneliti mengambil judul tersebut.

Perumusan masalah pada bab ini menjelaskan tentang beberapa pertanyaan untuk

lebih memperdalam hal yang akan di teliti. Tujuan penelitian menjelaskan tentang

apa tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti. Manfaat penelitian menjelaskan

tentang penelitian ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan bisa menjadi

referensi jika ada yang ingin mengambil penelitian dengan judul yang sama. Definisi

operasional menjelaskan tentang variabel apa saja yang akan dibahas oleh peneliti.

A. Latar Belakang Masalah

Pada jaman modern banyak orang tua sibuk bekerja sehingga terkadang orang tua

sangat jarang melihat atau mengetahui bagaimana perkembangan anak-anaknya di

rumah. Orang tua biasanya juga mengalihkan pekerjaan mengurus anaknya kepada

orang lain tanpa mengetahui bagaimana orang itu bisa membuat anaknya berkembang

secara baik. Namun, banyak juga orang tua yang tega menitipkan anaknya di panti

asuhan karena tidak sanggup mengurus anaknya. Ada pula orang tua yang bercerai

lalu tidak mau mengurus anaknya seorang diri (Single Parent) lalu menitipkannya ke

panti asuhan, dengan harapan anak-anaknya kelak bisa menjadi anak yang

berkembang dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

2

Namun terkadang orang tua tidak mengetahui bagaimana perasaan anak-anak

mereka dan bagaimana rasanya kehidupan di panti asuhan yang orang lain

menilainya bahwa panti asuhan adalah tempat anak-anak yang sudah benar-benar

tidak mempunyai orang tua. Hal ini membuat anak merasa bahwa orang tua tidak

peduli atau tidak mau menerima kehadirannya di rumah. Anak juga akan menjadi

pribadi yang kurang percaya diri atau menjadi anak yang kurang perhatian dan

bertingkah kepada orang lain. Anak juga terkadang menjadi sulit untuk mengelola

emosinya karena trauma tidak di terima di dalam rumahnya sendiri.

Hal ini yang peneliti lihat dan dapatkan saat PPL Komunitas di Panti Asuhan

Putra Sancta Maria Boro pada bulan Maret-April lalu. Peneliti melihat banyak

yang masih mempunyai orang tua utuh hanya karena mereka sibuk bekerja dan

jarang di rumah sehingga anaknya dititipkan pada panti asuhan tersebut. Peneliti

melihat keseharian anak-anak yang tidak bersemangat menjalani kegiatan yang

ada di panti atau bahkan ada yang benar-benar tidak mau bekerja jika disuruh

bekerja. Dalam kegiatan sehari-hari anak cenderung tidak bersemangat dalam

bekerja atau mengikuti kegiatan yang ada di dalam panti. Namun ternyata dalam

hal belajar pun anak cenderung sulit untuk diajak belajar dan ini berpengaruh

kepada prestasi yang diraih di sekolah.

Peneliti akhirnya tertarik untuk bertanya kepada beberapa anak mengapa hal

tersebut bisa terjadi dan jawaban mereka adalah mereka merasa bosan hidup di

panti dengan kegiatan yang rutin tanpa varian. Kebosanan ini memicu anak

menjadi malas melakukan semua hal termasuk dalam hal belajar. Hurlock (1980:

18) menjelaskan bahwa kebahagiaan adalah keadaan sejahtera dan kepuasan hati,

yaitu kepuasan yang menyenangkan yang timbul bila kebutuhan dan harapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

3

tertentu individu terpenuhi. Ini menjelaskan bahwa anak akan merasa hidupnya

bahagia dan tidak merasa bosan apabila apa yang mereka inginkan bisa terpenuhi.

Anak tidak akan merasa nyaman apabila semua yang dilakukan monoton atau

diam ditempat tanpa ada perkembangan, padahal anak-anak masih membutuhkan

banyak hal yang ingin di ketahui dari orang lain atau lingkungan disekitarnya.

Kebosanan yang dirasakan oleh anak-anak dianggap wajar karena anak-anak

masih harus banyak belajar dan merasakan hal lain. Kebosanan yang terjadi pada

anak ini juga memicu kemalasan dalam belajarnya sehingga prestasi yang di dapat

di sekolah rendah. Kesimpulan ini menarik perhatian peneliti untuk melakukan

penelitian lebih mendalam dengan judul penelitian Analisis Profil Kehidupan

Panti Asuhan dan Perilaku Belajar Anak.

B. Identifikasi Masalah

Secara sederhana identifikasi masalah adalah suatu tindakan observasi

secara langsung, untuk mencari tahu apa faktor penyebab timbulnya masalah.

Pada penelitian ini peneliti melihat bahwa anak di dalam panti asuhan terlihat

kurang bersemangat dalam menjalani semua kegiatan yang ada di dalam panti.

Mulanya peneliti mengira bahwa anak melakukan hal seperti itu adalah untuk

menarik perhatian dari orang lain, namun setelah dilakukan observasi dan

menanyakannya kepada beberapa anak ternyata masalah yang sebenarnya adalah

anak merasakan kebosanan dengan kehidupan di panti asuhan.

Masalah kebosanan yang terjadi di dalam panti ini disebabkan karena anak

merasa kurang di perhatikan dan kegiatan yang ada di dalam panti monoton dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

4

tidak ada perubahan, tidak ada hal baru yang di dapatkan sehingga anak merasa

bosan dengan rutinitas yang ada di dalam panti. Kurangnya perhatian dari pamong

panti juga membuat anak merasa bosan karena kurang diperhatikan oleh pamong

panti yang seharusnya bisa menjadi sosok pengganti orang tuanya.

C. Pembatasan Masalah dan Fokus Masalah

Batasan masalah diperlukan agar ruang lingkup penelitian menjadi lebih

jelas, fokus, dan lebih spesifik. Judul penelitian yang diambil oleh peneliti adalah

membahas tentang kebosanan anak panti pada kehidupan di dalam panti asuhan

dan pengaruhnya kepada perilaku belajarnya. Dalam hal ini peneliti hanya

memfokuskan kepada kebosanan anak disebabkan oleh apa sehingga membuat

anak merasa bosan dengan kehidupan di dalam panti asuhan sedangkan di dalam

panti mereka mempunyai banyak teman.

Kebosanan yang terjadi pada anak panti ini mempengaruhi perilaku belajar

anak saat di dalam panti. Anak cenderung menjadi lebih malas belajar dan sulit

untuk berkonsentrasi dalam belajar. Perilaku tersebut peneliti lihat saat jam

belajar di panti, anak panti lebih sering bermain sendiri dengan teman lainnya,

mengobrol atau bahkan tidur saat jam belajar sedang berlangsung. Hal ini yang

mendorong peneliti untuk meneliti masalah yang ada di dalam panti.

D. Rumusan Masalah

1. Seberapa buruk tingkat kebosanan anak pada kehidupan panti?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi efek kebosanan terhadap perilaku

belajar anak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

5

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui seberapa buruk anak merasa bosan dengan kehidupan yang

ada di panti asuhan.

2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi efek kebosanan anak terhadap

perilaku belajar anak.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini lebih lanjut diharapkan

bisa bermanfaat:

1. Manfaat Teoritis

Peneitian ini memberikan informasi tentang bagaimana kehidupan di

panti asuhan sebenarnya yang orang lain tidak tahu.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Orang Tua

Agar orang tua mengetahui bagaimana kehidupan di panti asuhan

dan orang tua mau memikirkan ulang jika ingin menitipkan anak-

anaknya di panti asuhan.

b. Bagi Pembaca

Agar pembaca bisa mengetahui dan merasakan bagaimana hidup di

panti asuhan sebenarnya.

c. Bagi Pengelola Panti Asuhan

Agar pihak panti asuhan atau pengelola panti asuhan mengetahui

apa yang anak rasakan selama hidup di panti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

6

d. Bagi Anak Panti Asuhan

Agar anak panti asuhan mengetahui bahwa sebenarnya kegiatan

yang ada di panti tersebut sangat bermanfaat bagi diri mereka

sendiri di masa depan.

G. Definisi Operasional

1. Kebosanan berasal dari kata bosan yang berarti keadaan dimana

pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru,

dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang

monoton dari waktu ke waktu.

2. Panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang

mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan

kesejahteraan sosial kepada anak terlantar dengan melaksanakan

penyantunan dan pengentasan anak terlantar, memberikan pelayanan

pengganti fisik, mental dan sosial pada anak asuh, sehingga

memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi

perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai

bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang

akan turut serta aktif di dalam bidang pembangunan nasional.

3. Perilaku belajar adalah tingkah laku anak dalam belajar yang terkadang

bisa berubah tergantung dari keadaan atau situasi yang dialamunya

secara berulang-ulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini disajikan pengertian kebosanan dan perilaku belajar. Pada bab ini

diuraikan satu persatu apa pengertian dari kebosanan dan perilaku belajar. Kebosanan

adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu

yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton

dari waktu ke waktu. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah

ia melakukan perubahan belajar.

A. Hakikat Kobosanan dalam Kehidupan di Panti Asuhan

1. Perilaku Kehidupan Anak di Panti Asuhan

Menurut Ling Jonathan (2012) mengatakan bahwa perilaku kehidupan

anak di panti asuhan sangat berbeda dengan perilaku anak di luar dari panti

asuhan. Anak yang berada di luar panti asuhan biasanya mereka jauh lebih

bisa berkembang dengan baik dibawah pengawasan dari orang tua langsung.

Orang tua mengetahui tumbuh kembang anaknya sehingga orang tua bisa

mengontrol langsung apa saja yang dilakukan oleh anaknya. Pada dasarnya

semua anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik hanya saja

tergantung dari orang tua mereka masing-masing apakah bisa membuat

anaknya menjadi anak yang baik dan berkembang sesuai dengan usianya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

8

Anak yang berada di dalam panti biasanya tidak seberuntung anak yang

berada di luar panti. Mereka cenderung lebih cepat merasakan bosan dan tidak

bisa di atur. Anak yang berada dalam panti biasanya adalah anak-anak korban

perceraian orang tua mereka, anak-anak terlantar, anak-anak yatim piatu dan

juga ada anak-anak yang memang sengaja di titipkan di panti asuhan karena

orang tuanya sibuk bekerja sehingga tidak mempunyai waktu untuk anaknya.

Hal ini membuat perilaku anak yang berada di dalam panti asuhan lebih

cenderung sulit di atur dan sulit untuk berkembang dengan baik.

Anak yang berada di dalam panti biasanya kurang mendapatkan perhatian

yang penuh dari pamong panti sebagai pengganti orang tua mereka. Oleh

sebab itu perilaku anak yang tinggal di dalam panti biasanya lebih cenderung

sulit di atur serta perkembangan dirinya juga tergolong berbeda dengan anak

yang di luar panti. Perilaku yang di tunjukkan anak di dalam panti biasanya

seperti malas belajar karena merasa bosan dengan keadaan yang ada di dalam

panti asuhan. Hal ini di sebabkan karena anak yang berada di dalam panti

asuhan merasakan kebosanan dengan rutinitas yang monoton.

2. Pengertian Kebosanan

Menurut Sunaryo Wowo (2012) kebosanan berasal dari kata bosan yang

berarti keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan

sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

9

yang monoton dari waktu ke waktu. Aktivitas yang rutin adalah salah satu

penyebab kebosanan, bukan hanya di keluarga saja tetapi juga di panti asuhan

dan sekolah pun juga sering terjadi kebosanan. Menurut Sunaryo Wowo

(2012) penyebab kebosanan di panti asuhan yang menimpa anak antara lain :

a. Anak terlalu banyak mengikuti kegiatan yang ada di dalam panti

asuhan

b. Lingkungan yang tidak menyenangkan

c. Kurangnya perhatian

Setiap orang dalam menjalani kehidupan pasti pernah merasakan

kebosanan dalam hidupnya, terkadang orang tersebut menjadi sulit

berinteraksi dengan orang lain dan bahkan mencari kesibukan bagi dirinya

sendiri guna menghilangkan kebosanan yang ada dalam dirinya. Hal ini

sangat mempengaruhi kehidupan sosialnya karena terkadang seseorang

menjadi mudah menarik diri dengan lingkungannya karena merasa bosan

dengan lingkungannya. Orang lebih memilih menyendiri dari pada harus

berinteraksi langsung dengan orang-orang disekitarnya yang menurutnya itu

membuat dirinya bosan. Namun terkadang orang tidak sadar akan hal tersebut

yang secara tidak langsung jika suasana hati merasa bosan akan merubah

sikapnya juga terhadap orang lain. Hal ini dapat mempengaruh sikap sosial

orang menjadi negatif karena merubah sikapnya secara tidak langsung

menjadi sikap yang tertutup kepada orang lain dan menjadi tidak

mempedulikan lingkungan sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

10

3. Efek Kebosanan Terhadap Kehidupan di Panti Asuhan

Kebosanan yang dialami oleh seseorang pada suatu kondisi atau keadaan

tertentu bisa membuat seseorang tersebut stres atau tertekan dengan keadaan

dan kondisinya saat. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi interaksi

seseorang terhadap orang lain. Kebosanan yang biasanya terjadi pada anak

karena anak sulit untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam dirinya.

Lovett, 2002 (dalam Ling Jonathan & Catling Jonathan) mengatakan bahwa

suatu masalah terjadi ketika ada sesuatu yang menghalangi anda untuk sampai

ke posisi yang anda inginkan dari posisi anda saat ini, dari kondisi anda saat

ini ke kondisi yang menjadi tujuan anda, dan anda tidak mengetahui

bagaimana mengatasi hambatan itu. Hal ini yang membuat anak cepat sekali

merasa bosan dengan suatu keadaan yang tidak di sukainya, anak cenderung

akan manarik diri secara perlahan-lahan karena anak merasa tidak nyaman

saat tujuan yang di inginkannya tidak tercapai atau tidak terpenuhi. Ini

membuat emosi yang ada dalam diri anak menjadi tidak stabil dan anak sulit

menahan emosi yang ada dalam dirinya.

Menurut Kenealy, 1997 (dalam Ling Jonathan & Catling Jonathan) bahwa

perasaan yang di rasakan seseorang semua tergantung kepada ingatan yang

sedang dialami oleh individual, saat ingatan yang dialami sedang tidak baik

maka perasaan yang dirasakan juga tidak baik begitu juga sebaliknya jika

ingatan yang dialami senang atau baik maka perasaan yang dirasakan atau

dialami juga senang dan baik. Oleh sebab itu anak jangan sampai merasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

11

sesuatu yang membuatnya trauma atau sakit hati karena hal ini mempengaruhi

perasaannya setiap hari. Ingatan melalui petunjuk tidak dipengaruhi suasana

hati, yang menyiratkan bahwa kendati suasana hati dapat mempengaruhi

penarikan, namun petunjuk yang lebih kuat mengalahkan pengaruhnya. Dalam

rasa kobosanannya anak belum bisa mengendalikan dirinya dengan baik,

mungkin hal ini juga mempengaruhi sikap anak yang cenderung menolak atau

tidak mau melakukan sesuatu hal yang ada jika apa yang dilakukn tidak sesuai

dengan apa yang anak inginkan. Banyak orang tua yang berpikir bahwa anak

akan merasa jika dimanja dan nantinya anak akan menjadi seseorang yang

penurut atau bahkan bisa menghormati kedua orang tuanya. Namun disini

orang tua tidak mengetahui bahwa jika anak di manja lama kelamaan anak

akan merasa bosan dan monoton dengan suatu keadaan yang ada dalam

dirinya, anak akan menganggap bahwa orang tua membatasi kegiatan anak

meskipun menurut orang tua hal itu baik namun menurut anak itu adalah hal

yang membosankan bagi dirinya karena anak menjadi tidak bebas dan tidak

mempunyai kesempatan melakukan hal lain dalam dirinya.

Vermunt dan Verloop 1999:268 (dalam Dr. Sunaryo Wowo 2012)

mengatakan bahwa seseorang memiliki derajat tertinggi karena adanya

pengaturan diri, lebih lanjut memberikan dampak pada sifat belajar. Oleh

karena itu, pembelajaran yang mempromosikan proses berpikir kritis dapat

dilakukan kepada para siswa, yang menyangkut argumen-argumen, perbedaan

pandangan, dan mengorganisasi melalui diskusi kelompok. Dengan berpikir

biasanya anak cenderung mendapatkan ide-ide yang baik untuk dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

12

bagi dirinya sendiri. Oleh sebab itu biasanya anak cenderung lebih suka

menyendiri atau sibuk dengan dirinya sendiri saat dirinya sedang merasa

bosan dengan lingkungan disekitarnya. Anak biasanya cenderung menarik

dirinya dan terkadang hingga membuat anak merasa nyaman jika hidup

sendiri tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Hal ini jika di diamkan

bisa menyababkan anak menjadi tidak bisa berkembang dengan baik di

lingkungan dimana dirinya berada.

B. Hakikat Perilaku Belajar

Menurut Skinner (1985) belajar adalah “Learning is a process of

progressive behavior adaption”. Yaitu bahwa belajar itu merupakan suatu

proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Perilaku belajar yang dimiliki

oleh seorang anak semua berhubungan dengan perubahan tingkah laku anak

terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak

dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respons pembawaan, pematangan

atau keadaan-keadaan sesaat si anak, misalnya saja seperti kebosanannya pada

kehidupan di panti asuhan yang setiap harinya melakukan kegiatan dan hal

yang sama. Perubahan perilaku belajarnya biasanya ditunjunkkan dengan si

anak jika jam belajar tidur di tempat belajar atau membaca buku yang bukan

buku pelajaran seperti komik atau majalah. Anak akan cederung malas belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

13

jika apa yang di inginkan tidak terwujud atau merasa bosan dengan kondisi

dan keadaan yang ada dalam dirinya saat itu.

1. Faktor-faktor Perilaku Belajar

Setiap individu memang tidak ada yang sama perbedaan individual ini

pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak-

anak. Perilaku belajar dimana anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya

itu dapat dikatakan bahwa anak merasa kesulitan belajar. Menurut Ahmadi

(1991) ada dua faktor yang menyebabkan anak merasa sulit belajar yaitu

faktor sosial dan faktor non sosial. Dalam hal ini perilaku belajar anak yang

malas belajar tergantung pada keadaan dirinya sendiri atau di luar dirinya.

Dalam hal ini faktor orang tua sangat mempengaruhi perilaku anak malas

belajar. Banyak orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya,

acuh tak acuh atau bahkan tidak peduli tentang perkembangan belajar

anaknya. Orang tua yang bersifat kejam dan otoriter akan menimbulkan

mental yang tidak sehat bagi anak. Hal yang seperti ini membuat terkadang

anak merasa bosan karena tidak pernah ada perubahan dalam dirinya karena

orang tuanya tidak memperhatikannya.

Faktor lainnya yang membuat perilaku belajar anak adalah faktor

lingkungan sekitar yang terkadang menuntut anak untuk menjadi seseorang

yang bukan dirinya sendiri. Anak di tuntut untuk mengikuti semua kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

14

yang ada di sekitar yang menurut dirinya itu monoton atau bahkan

membosankan. Hal ini bisa menyebabkan anak menjadi tidak betah disuatu

tempat untuk tinggal lama didalamnya. Anak akan menjadi seorang yang

pembangkang dan sulit diatur jika sudah seperti ini perilaku belajar anak

dirumah atau disekolah akan menjadi jelek dan ini sangat berpengaruh kepada

prestasi belajar anak atau hasil belajar anak menjadi menurun. Menurunnya

tingkat prestasi anak akan menyebabkan anak merasa bahwa sekolah atau

belajar bukanlah sesuatu hal yang penting karena orang tuanya saja tidak mau

memperhatikannya saat belajar atau perkembangan belajar anak di sekolah

maupun di rumah.

Faktor berikutnya adalah kebosanan, kebosanan yang dialami oleh seorang

anak pada tahap sekolah sangat mempengaruhi perilaku belajarnya. Perilaku

belajar yang ditunjukkan anak terkadang tidak baik seperti saat jam belajar

anak justru tidur atau membaca buku yang bukan buku pelajaran. Hal ini tidak

hanya dilakukan di rumah namun juga saat disekolah, biasanya saat dikelas

jika anak sudah bosan mendengarkan gurunya mengajar anak akan

mengganggu teman sebangkunya atau membuat kegaduhan lainnya.

Kebosanan di lingkungan tempat anak tinggal sangat mempengaruhinya

karena anak merasa tidak ada motivasi dalam dirinya untuk bisa belajar

dengan baik. Perilaku belajar anak yang sudah bosan ini bisa dilihat bahwa

anak sulit dan bahkan tidak mau untuk diajak belajar. Anak akan berpikir

bahwa belajar adalah bukan sesuatu hal yang penting untuk dirinya, anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

15

tidak akan mengerti apa keuntungan kalau ia belajar dan kerugiannya kalau ia

tidak belajar. Anak akan terus membangkang dan tidak akan pernah mau

untuk diajak belajar.

Perilaku belajar yang timbul dari dalam diri anak akan menyulitkan anak

untuk bisa berinteraksi dengan orang lain juga. Saat kerja kelompok

contohnya anak akan sulit untuk diajak bekerja sama dengan teman lainnya,

anak akan lebih cenderung diam atau bahkan malas jika harus membahas

suatu pelajaran tertentu secara bersama-sama. Jika menurut anak merasa

sudah tidak nyaman dengan keadaan tersebut maka anak akan meninggalkan

teman-temannya dan memilih untuk mengerjakannya sendirian. Hal ini

tidaklah baik untuk perkembangan sosial anak dan perkembangan belajarnya.

Perlaku anak yang pemalas akan diperlihatkan anak jika anak sudah merasa

bosan dengan lingkungan atau kondisi dirinya disuatu tempat.

C. Kerangka Berpikir

Anak panti merasakan kebosanan dengan apa yang mereka jalani selama

ini di dalam panti. Kebosanan ini di karenakan rutinitas yang mereka lakukan

hanya monoton dan tidak ada perubahan setiap harinya. Kebosanan yang terjadi

terhadap anak ini mempengaruhi perilaku belajar mereka yang menjadi malas

dalam belajar dan melakukan kegiatan lain seperti bekerja. Anak panti

menginginkan adanya perubahan yang terjadi di dalam panti sehingga membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

16

mereka merasakan kenyamanan saat berada di dalam panti. Berikut dipaparkan

kerangka berpikir dari hasil penjelasan diatas:

Anak Panti

Bosan

Kehidupan di dalam

Panti Asuhan

Perilaku Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

17

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini disajikan desain penelitian, subyek penelitian, setting

penelitian, instrumen penelitian, validitas data, dan teknik analisis data. Desain

penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan

kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak Panti Asuhan Putra

Sancta Maria Boro.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut Sugiyono (2011), penelitian kualitatif adalah penelitan yang

menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi

wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman video, dan lain-lain.

Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang dinamis, hasil

konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala yang diamati, serta utuh

(holistic) karena setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan.

Ahmadi (2014) mengatakan bahwa penelitian studi kasus adalah eksaminasi

sebagian besar atau seluruh aspek-aspek potensial dari unit atau kasus khusus

yang dibatasi secara jelas (serangkaian kasus). Suatu kasus itu bisa berupa

indicidu, keluarga, pusat kesehatan masyarakat, rumah perawat, atau suatu

organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

18

B. Subyek Penelitian

Sugiyono (2011) menjelaskan karakteristik penelitian kualitatif diarahkan

pada kasus-kasus tipikal sesuai dengan masalah penelitian. Subjek dalam

penelitian adalah anak-anak Panti Asuhan Putra Sancta Maria Boro yang

merasa bosan dengan kehidupan di panti dan kebosanan yang mereka rasakan

berpengaruh terhadap perilaku belajarnya di sekolah. Jumlah subjek dalam

penelitian ini adalah 2 orang. Subjek yang peneliti ambil adalah anak-anak

kelas 6 SD yang sudah tinggal sejak kecil di panti asuhan.

Subyek sudah lama mengalami kebosanan karena subyek merasa bahwa

kehidupan yang ada di panti monoton dan tidak ada perubahan yang membuat

mereka nyaman. Subyek sudah tinggal dari kecil lebih tepatnya sudah hambil

6 tahun karena subyek diitpkan oleh kedua orangtuanya yang tidak mampu

membiayai sekolah. Subyek hanya pulang ke rumah jika saat waktu liburan

sekolah dan itu jika mendapatkan ijin dari pimpinan panti.

C. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di panti asuhan dengan metode studi kasus. Bogdan

dan Biklen (dalam Ahmad, 2014: 69) mengatakan bahwa studi kasus adalah

suatu kajian yang rinci tentang satu latar, atau subjek tunggal, atau satu

tempat penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu. Selama

melakukan penelitian, peneliti melakukan obsevasi dan wawancara.

Wawancara dilakukan dengan mewawancarai anak-anak dalam panti,

karyawan panti dan pemimpin panti asuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

19

D. Instrumen Penelitian

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan

wawancara dan observasi. Wawancara yang akan dilakukan bertujuan untuk

mengetahui dan memperoleh data tentang bagaimana latar belakang

kehidupan subyek penelitian. Sedangkan observasi dilakukan pada saat

peneliti berinteraksi atau bertemu langsung dengan obyek, melihat secara

langsung bagaimana obyek berinteraksi langsung dengan orang lain, mencatat

apa saja yang menarik, melakukan analisis, dan kemudian ditarik kesimpulan.

Masing-masing teknik pengumpulan data tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah

wawancara secara mendalam kepada subjek dan orang-orang

yang ada di sekitar subjek. Tujuan dari wawancara secara

mendalam adalah untuk mengetahui lebih dalam lagi

bagaimana anak bisa merasa bosan hidup di panti asuhan.

Sedangkan tujuan dari wawancara yang melihat dari riwayat

kahidupannya adalah untuk mengetahui bagaimana kehidupan

obyek sebelum obyek berada di panti asuhan.

Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara

terstruktur yang sering kali disebut sebagai suatu wawancara

terfokus. Wawancara terstruktur adalah model pilihan jika

pewawancara mengetahui apa apa yyang tidak diketahuinya

dan oleh karenanya dapat membuat kerangka pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

20

tepat untuk memperolehnya. Dalam wawancara terstruktur,

pertanyaan ada di tangan pewawancara dan respons terletak

pada responden.

Berikut ini merupakan panduan wawancara yang telah di

persiapkan oleh peneliti:

No. Panduan Wawancara

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Apa yang membuat anda merasa bosan dengan

kehidupan di panti asuhan ini?

Hal apa yang anda inginkan sehingga bisa

menghilangkan rasa bosan tersebut?

Dengan kehidupan di panti yang membosankan ini

apakah perasaan itu berpengaruh kepada perilaku

belajar di sekolah?

Apakah anda sudah pernah menyarankan kepada

pamong untuk melakukan kegiatan lain di luar panti?

Dengan suasana yang ramai di panti mengapa anda

masih merasa bosan hidup di panti?

Ketika perasaan bosan itu datang apa yang anda

lakukan untuk menghilangkannya?

Kegiatan apa saja yang membuat anda bosan?

Apakah anda merasa nyaman tinggal di panti?

Apakah anda pernah dimarahi sama pamong saat

melakukan hal lain di luar kegiatan panti?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

21

10.

11.

12.

13.

14.

Apakah anda menginginkan sesuatu yang baru di panti?

Mengapa saat jam belajar panti tiba anda tidak pernah

bisa berkonsentrasi dalam belajar?

Pernah atau tidak pamong atau karyawan memperhatika

anda saat sedang belajar atau bekerja?

Apakah anda pernah mengungkapkan perasaan bosan

yang anda rasakan selama di panti ini terhadap pamong

atau karyawan panti?

Kalau anda melakukan kegiatan atau hal di luar

kegaiatan panti apakah pamong selalu memarahi anda?

2. Observasi

Nasution,1988 (dalam Sugiyono, 2011) menyatakan bahwa,

observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai

dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation,

the researcher learn about bahavior and the meaning attached

to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang

perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

Observasi dilakukan di sebuah panti asuhan di Yogyakarta,

melihat keseharian serta kegiatan apa saja yang dilakukan anak

di dalam panti. Hal-hal apa saja yang membuat anak merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

22

bosan di dalam panti serta cara anak mengatasi perasaan

bosannya.

Menurut Patton dalam Nasution (1988), manfaat observasi

adalah sebagai berikut:

a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu

memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial,

jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau

menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalam langsung,

sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan

induktif, jadi tidak dipegaruhi oleh konsep atau pandangan

sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan

melakukan penemuan atau discovery.

c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang

kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang

berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa”

dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.

d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang

sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam

wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi

karena dapat merugikan nama lembaga.

e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang

di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh

gambaran yang lebih komprehensif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

23

f. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya

mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh

kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial

yang diteliti.

E. Validitas Data

Menurut Sugiyono (2011), validitas merupakan derajad ketepatan

antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data

“yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan

data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

Validitas data menggunakan trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik

pemeriksaan kebenaran data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam

membandingkan hasil wawancara terhadap obyek penelitian (Moloeng,

2004:330). Teknik terianggulasi yang paling banyak digunakan adalah

pemeriksaan melalui sumber lain.

Trianggulasi dilakukan oleh peneliti setelah peneliti melakukan

observasi kepada subjek. Trianggulasi dilakukan dengan melakukan

wawancara terhadap pamong panti dan karyawan panti yang sehari-hari

melakukan interaksi dengan subjek. Dari hasil wawancara tersebut

barulah peneliti membandingkannya dengan obyek penelitiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

24

F. Teknik Analisa Data

Data penelitian ini dianalisi secara kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara

terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data kualitatif adalah

bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,

selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi

hipotesis. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara

berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima,

maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan untuk mengetahui hal-

hal apa saja yang membuat subyek merasa bosan dengan kehidupan di

panti dan observasi dilakukan untuk melihat perilaku belajar subyek

dengan suasana yang membosankan tersebut. Peneliti juga menggunakan

beberapa metode dalam melakukan teknik analisis data, antara lain:

1. Kode (Cooding)

Dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam Ahmad, 2014:

209) kode adalah atiket atau label untuk menandai unit-unit makna

pada informasi deskriptif atau infersial yang disetujui selama suatu

kajian. Pengodean data adalah pekerjaan yang berat dari penurunan

tumpukan data mentah ke dalam tumpukan yang dapat dikelola.

Pembuatan kode merupakan kegiatan teknis dalam proses

pencatatan data ke arah persiapan untuk analisis data, dalam hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

25

pembuatan kode adalah hal yang penting pada penelitian kualitatif.

Berikut beberapa tahapan pembuatan kode:

a. Catatan Awal

Catatan awal di sini adalah pencatatan hasil pengumpulan

data selama peneliti berada di lapangan. Catatan ini menurut

Spradley (dalam Ahmad 2014: 220) disebut sebagai catatan

singkat (short notes), yakni cacatan yang dibuat pada saat

peneliti melakukan observasi atau wawancara. Pada saat

peneliti melakukan observasi atau wawancara kepada subyek

peneliti akan membuat catatan dan biasanya ditulis dengan

singkatan-singkatan karena peneliti harus bisa mengejar atau

menulis semua yang diungkapkan subyek.

b. Catatan Lanjut

Menurut Spradley (dalam Ahmad 2014: 220) catatan ini

disebut sebagai catatan yang diperluas (expanded notes), yakni

catatan yang dibuat segera mungkin setelah masing-masing sesi

lapangan. Segera setelah peneliti melakukan observasi atau

wawancara, peneliti menyempurnakan catatan awal dengan

memberikan huruf-huruf atau singkatan-singkatan yang

digunakan sehingga menjadi kalimat sempurna dan

komunikatif. Membuat catatan lanjut sangat perlu dilakukan

guna membantu peneliti mengingat kembali hal-hal yang sudah

dilakukannya selama di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

26

c. Penulisan Transkrip dan Pemberian Kode

Menurut Creswell (dalam Ahmad 2014: 223) selama

penghimpunan data di lapangan peneliti menghimpun teks atau

kata-kata melalui wawancara dengan para partisipan atau

dengan menulis catatan lapangan selama observasi. Transkripsi

adalah proses mengubah rekaman audiotape atau catatan

lapangan ke dalam data teks.

Dalam proses pemberian kode terhadap data (informasi)

atau teks, peneliti membuat transkrip (wawancara atau catatan

lapangan-observasi) dengan mengetik data dari catatan lanjut

(yang ditulis tangan) atau mengkopi dari teks yang sukah

diketik di komputer. Formatnya adalah ada kolom nomer baris

dan kolom data teks. Nomor baris menunjukan tentang posisi

kutipan informasi (data) pada lembat transkrip data. Pemberian

nomer baris (line numbers) ini penting karena mempermudah

bagi peneliti atau orang lain menelusuri posisi informasi (data)

dalam transkrip.

d. Pembuatan Kode

Pembuatan kode (cooding) merupakan salah satu tahapan

penting dalam proses analisis data penelitian kualitatif. Maksud

dari pembuatan kode ini untuk mempermudah dalam pencarian

(penelusuran) posisi data yang disimpan dalam transkrip data

dan kaitannya dengan tujuan penelitian. Pada tahapan terakhir,

yaitu pembuatan kategori atau klasifikasi, peneliti memenggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

27

teks dari tumpukan teks yang sangat banyak dan di pindah atau

diletakkan pada unsur-unsur kategori atau klasifikasi tertentu

sesuai dengan fokus penelitian. Pada tahap ini peneliti harus

membuat format kategori data agar mempermudah peneliti

mengetahui teks-teks tertentu yang diperlukan untuk

kepentingan analisis.

Silveraman (dalam Ahmad 2014: 228) mengatakan ketika

peneliti berhadapan dengan teks, data itu telah tersedia, tidak

disaring melalui catatan lapangan peneliti. Isu-isu realibilitas

sekarang muncul hanya melalui kategori-kategori yang peneliti

gunakan untuk menganalisi setiap teks. Ini penting kategori-

kategori ini hendaknya digunakan dalam suatu cara yang

terstandar sehingga peneliti lain pun dapat mengkategorikan

dengan cara yang sama.

Berikut adalah alur analisis data:

DATA

Verbatim Penggolongan

Coding

TEORI

Analisis Umum:

1. Faktor Sosial

2. Faktor Non Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

28

2. Reduksi Data

Menurut Sugiyono (2011) reduksi data merupakan proses

berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan

kedalaman wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-

hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang

tidak perlu. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik

seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek

tertentu.

3. Data Display (penyajian data)

Menurut Sugiyono (2011) data display menyajikan

sekumpulan informasi yang sudah tersusun sehingga memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi dan dapat menentukan

kemungkinan adanya rencana kerja selanjutnya atau penarikan

kesimpulan.

4. Conclusion Drawing/verification

Conclusion Drawing/verification, menarik kesimpulan dari

data yang sudah tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pelaksanaan dan pembahasan. Terdiri dari tempat

pelaksanaan penelitian. Jadwal pertemuan dengan subjek. Data tentang subjek.

Pembahasan mengenai kebosanan terhadap kehidupan di panti asuhan yang

berpengaruh terharap perilaku belajar subjek 1 dan subjek 2.

A. Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sebuah panti asuhan di daerah Kulon Progo

Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama satu bulan dari bulan

Mei sampai bulan Juni. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara

observasi dan wawancara. Di panti asuhan, peneliti mengikuti subjek selama satu

bulan (live in).

B. Jadwal Pertemuan dengan Subjek

Selama penelitian, peneliti bertemu dengan subjek:

Tabel 1. Agenda pertemuan dengan subjek

NO TANGGAL

PERTEMUAN

KETERANGAN TEMPAT

1 24 Mei 2014 Bertemu dengan kedua subjek untuk

menanyakan apakah subjek bersedia

menjadi subjek dan menjelaskan

maksud dari penelitian.

Di ruang doa

2 27 Mei 2014 Wawancara kepada pamong panti

terhadap sikap anak-anak selama

dipanti.

Di taman

panti asuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

30

3 30 Mei 2014 Memberikan daftar pertanyaan

dan wawancara kepada subjek

seputar kebosanan terhadap

kehidupan di panti asuhan.

Di ruang doa

4 2 Juni 2014 Mencari informasi dan data dari

subjek kepada karyawan panti.

Di ruang

administrasi

5 9 Juni 2014 Wawancara kepada subjek

tentang perilaku belajar subjek

di panti asuhan.

Di ruang doa

6 12 Juni 2014 Mencari informasi kepada

teman-teman subjek tentang

bagaimana sifat subjek.

Di taman panti

asuhan

7 20 Juni 2014 Wawancara kepada subjek

tentang kebosanan dan

pengaruhnya terhadap perilaku

belajar di panti asuhan

Di ruang doa

C. Subjek 1

1. Penghimpunan Data Subjek

a. Deskripsi Umum Kasus

Nama : Andre

Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 21 Juli 2001

Asal Daerah : Magelang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 13 tahun

Agama : Katolik

Alamat : Muntilan

Anak ke- : 2 dari 4 bersaudara

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan/ Sekolah : SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

31

Cita-cita : Menjadi pemain sepak bola profesional

Hobby : Bermain bola dengan teman-teman

Penampilan Fisik : Tinggi badan ± 154cm, berat badan ± 55kg,

kulit sawo matang, badan sedikit berisi, rambut pendek tebal lurus,

bentuk wajah lonjong, mata bulat, bibir tebal, hidung pesek.

Penampilan Psikis : Terbuka, ramah, banyak bicara, jahil.

Sumber Informasi : Subjek, pamong panti dan teman subjek.

b. Analisis

Analisis data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan atau

observasi dan juga wawancara kepada subjek. Wawancara dilakukan

secara bertahap dan beberapa waktu yang berbeda. Observasi

dilakukan dengan mengamati perilaku dan sikap subjek selama berada

di dalam panti. Wawancara dilakukan tidak hanya dengan subjek yang

bersangkutan namun juga dengan pimpinan panti yang mengetahui

bagaimana kehidupan subjek selama di panti. Wawancara yang

dilakukan dengan subjek menanyakan bagaimana cara subjek

menghilangkan perasaan bosannya dan apa yang dilakukan subjek

untuk bisa menghilangkan perasaan bosannya tersebut.

1. Menginginkan Perubahan

Kehidupan yang terjadi di dalam panti asuhan biasanya

sangat berbeda dengan kehidupan di rumah yang di dalam

terdapat orang-orang yang dekat atau saling menyayangi dan

menjaga antar anggota keluarga. Kehidupan di dalam panti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

32

asuhan cenderung individual dan kurang mendapatkan perhatian

dari sosok seorang ayah atau ibu dan saudara-saudara.

Keadaan yang terjadi di dalam panti asuhan terkadang

menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai

seperti bekerja bakti membersihkan lingkungan panti. Pekerjaan

yang anak-anak lakukan ini hampir setiap hari mereka lakukan

sehingga terkadang membuat anak merasa bosan dengan kegiatan

yang terjadi di dalam panti. Seperti Andre yang merasakan bosan

bosan karena bekerja setiap hari sehingga membuat waktu

bermainnya menjadi berkurang atau bahkan tidak ada.

Peneliti: “kegiatan apa di dalam panti yang buat kamu itu

bosan?”

Subjek: “hmm, disuruh kerja mbak setiap sore. Waktu

bermainnya cuma sedikit banget.”

Peneliti: “emang ngga boleh ya klo ngga kerja? Harus

semuanya kah kerja begitu?”

Subjek: “ngga boleh mbak, itu tuh kayak pekerjaan wajib

buat kita, kalau ngga kerja dimarahin mbak. Jadi ya kadang-

kadang setengah hati ngerjainnya.” (W/S1/PERS-PART/001-

010)

Menurut Andre kehidupan yang terjadi di dalam panti itu

sangat-sangat membosankan karena tidak ada kegiatan lain yang

bisa dilakukannya baik di dalam panti ataupun di luar panti.

Andre sudah pernah memberikan saran kepada pamong panti

untuk melakukan kegiatan panti namun sayangnya saran tersebut

belum pernah terlaksana sampai saat ini.

Peneliti: “lalu kamu pernah ngga pengen sesuatu yang baru di

dalam panti ini?”

Subjek: “pengen lah mbak, sering banget aku kadang

ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang lain buat sesuatu

yang beda tapi ya ngga pernah boleh mbak.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

33

Peneliti: “kamu pernah ngga mengusulkan kegiatan lain yang

bisa dilakukan di panti?”

Subjek: “pernah mbak, sering malah. Tapi ya apa yang

terlaksana, ngga ada mbak. Mau protes pun takut mbak nanti

di marahi.” (W/S1/PERS-PART/011-021)

Andre merupakan salah satu anak yang bisa dikatakan cukup

aktif dari anak-anak lainnya sehingga terkadang Andre merasa

paling cepat merasakan bosan pada suatu keadaan yang

menurutnya membosankan. Ketika perasaan bosan tersebut

datang biasanya Andre mencoba menghibur dirinya sendiri.

Peneliti: “kalau saat perasaan bosan mu itu datang biasanya

apa yang kamu lakuin?”

Subjek: “ya paling nonton televisi mbak, jahilin temen atau

paling kalau bisa ya aku tidur.”

Peneliti: “di panti ini kan kamu banyak temen kenapa kok

masih bisa bosen?”

Subjek: “iya sih mbak tapi ya itu ngga ada kegiatan tambahan

jadi yang bisa dilakuin juga cuma sedikit mbak.”

(W/S1/PERS-PART/022-030)

Andre adalah seorang anak-anak yang keinginan bermainnya

masih sangat tinggi. Begitu juga anak-anak lain di panti yang

kebanyakan masih ingin selalu bermain dibandingkan belajar atau

menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Pamong panti

sudah sering dengan kebijaksanaanya mencoba untuk

memberikan fasilitas yang ada seperti memberikan mainan dari

hasil sumbangan dari orang lain.

Peneliti: “pak kelihatannya anak-anak kok tidak bersemangat

ya bekerjanya?”

Pamong: “ya mungkin mereka bosan mbak disini disuruh

bekerja terus.”

Peneliti: “anak-anak bilang katanya pernah memberikan

saran buat melakukan kegiatan lain pak tapi tidak pernah

terlaksana pak. Apa benar pak?”

Pamong: “iya benar mbak. Bukannya saya tidak mau

melaksanakan kegiatan tersebut hanya saja anak-anak

meminta untuk piknik keluar panti, ya saya tidak ijinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

34

mbak karena butuh pengawasan kalau di luar panti.”

(W/T/PERS-PART/001-012)

2. Mendambakan Sesuatu yang Baru

Manusia adalah seseorang yang tidak pernah puas dengan

suatu hal yang diberikan oleh Tuhan. Menginginkan banyak hal-

hal baru atau sesuatu yang baru dalam dirinya. Begitu juga

dengan kehidupannya di lingkungan rumahnya. Andre mengaku

bahwa tinggal di panti merasakan nyaman dan tidak namun Andre

masih sedikit terhibur dengan adanya teman-teman disini.

Mendambakan sesuatu yang baru pada kehidupan di panti asuhan

sangat di inginkan oleh anak-anak yang tinggal di panti.

Peneliti: “enak ngga sih tinggal di panti?”

Subjek: “enak ngga enak mbak. Enaknya karena disini

banyak temennya, tapi ngga enaknya disini disuruh kerja

terus.”

Peneliti: “pengen ngga ada perubahan atau sesuatu yang baru

gitu di panti?”

Subjek: “pengen banget mbak, ada gitu kegiatan baru yang

bisa kita lakuin selain kerja dan belajar mbak.”

(W/S1/ALAS-PART/031-039)

Keinginan Andre untuk mendapatkan hal baru di panti

asuhan ini sangat didukung oleh teman-temannya namun Andre

takut dimarahi oleh pamong panti karena terlalu banyak

menuntut. Sebagai anak panti Andre menyadari bahwa dirinya

tidak boleh terlalu banyak menuntut, jadi Andre memilih untuk

diam dan mencoba untuk menjalani semua kegiatan yang ada di

panti meskipun perasaannya saat ini bosan dengan keadaan di

dalam panti asuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

35

Peneliti: “memang kamu pernah dimarahi oleh pamong panti

saat meminta kegiatan lain?”

Subjek: “ya pernah sih mbak makanya aku sudah ngga

pernah lagi minta untuk ada kegiatan lain yang dilakukan di

panti. Mendingan diem dan ngejalanin aja mbak meskipun

terkadang males-malesan mbak.” (W/S1/PERS-PART/040-

046)

3. Keadaan yang Monoton

Pada anak usia remaja biasanya anak-anak menginginkan

banyak hal-hal baru dalam dirinya, anak lebih cepat bosan dengan

suatu keadaan yang dilakukan secara terus menerus atau

monoton. Kurang berkembangnya kegiatan yang terjadi dalam

diri mereka justru akan membuat anak menjadi penasaran akan

hal-hal yang belum mereka ketahui. Masa remaja adalah masa

seorang anak yang perasaan keingintahuannya sangat tinggi

karena anak usia remaja adalah tingakatan yang sedang mencari

jati diri mereka.

Andre adalah salah satu anak pada usia remaja, terbukti saat

peneliti melakukan penelitian disana Andre mempunyai perasaan

keingintahuan yang sangat tinggi. Keadaan yang monoton dalam

panti ini membuat Andre cukup nakal dan nekat untuk

menghilangkan perasaan yang membosankan dalam dirinya.

Peneliti: “saat perasaan bosan itu datang biasanya kamu

ngapain?”

Subjek: “aku biasanya diem-diem keluar panti mbak, terus

biasanya aku main game Play Station atau ke warnet mbak.

Peneliti: “lho memang ngga takut kalau ketahuan?”

Subjek: “ya takut mbak tapi ya gimana lagi daripada aku

bosan di panti terus mending keluar mencari hiburan.”

(W/S1/PERS-PART/047-053)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

36

Keadaan atau kehidupan di dalam panti yang monoton ini

ternyata sangat mempengaruhi perubahan perilaku belajar anak-

anak panti. Andre saat jam belajar di panti lebih sering

menggambar dan mengganggu teman-teman lainnya yang sedang

belajar. Andre sangat sulit berkonsentrasi dan belajar serius saat

jam belajar di panti asuhan. Perilaku malas belajar ini dapat

menyababkan prestasi belajar di sekolahnya pun ikut menurun.

Peneliti: “Andre kamu kenapa to kalau saat jam belajar kok

ngga pernah belajar? Malah menggambar atau ganggu teman

yang lain?”

Subjek: “malas aja mbak kalau mau belajar. Kan di sekolah

sudah belajar masa di panti juga suruh belajar.”

(W/S1/ALAS-PART/054-059)

D. Subjek 2

1. Pengimpunan Data Subjek

a. Deskripsi Umum Kasus

Nama : Tama (nama samaran)

Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 28 Februari 2001

Asal Daerah : Magelang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 13

Agama : Katolik

Alamat : Magelang

Anak ke- : 3

Pendidikan Terakhir : SD

Pekerjaan/ Sekolah : SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

37

Cita-cita : Menjadi pemain band terkenal

Hobby : Mendengarkan musik

Penampilan Fisik : Tinggi badan ± 154cm, berat badan ± 45kg,

kulit sawo matang, badan kurus, rambut pendek tipis lurus, bentuk

wajah lonjong, mata bulat, bibir sedikit tebal, hidung pesek.

Penampilan Psikis : Pendiam, kurang perhatian dengan orang

lain, sulit untuk bersosialisai dengan orang disekitarnya.

Sumber Informasi : Subjek, pamong panti, karyawan panti.

b. Analisis

Analisis yang dilakukan dengan cara observasi, melihat bagaimana

keseharian subjek saat berada di panti. Sikap dan perilaku subjek yang

menunjukkan bahwa subjek merasa bosan berada di panti. Wawancara

dengan subjek, menanyakan apa saja yang subjek inginkan agar

subjek merasa nyaman dan tidak merasa bosan dengan kehidupan

yang ada di dalam panti dan apa saja yang subjek lakukan untuk bisa

menghilangkan perasaan bosannya. Wawancara juga dilakukan

kepada pimpinan panti untuk mengetahui bagaimana kehidupan

subjek selama di panti dan apa saja yang biasa dilakukan subjek saat

berada di panti.

1. Menginkan Perubahan

Setiap anak dalam dirinya pasti selalu menginginkan

perubahan dalam dirinya terutama anak-anak usia remaja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

38

bisa dikatakan bahwa sedang mencari jati diri mereka dan

menginginkan sesuatu atau hal yang baru dalam dirinya. Begitu

juga dengan Tama salah satu anak di panti yang saat ini

menginjak usia remaja. Tama dalam kesehariannya di panti

adalah anak yang cukup pendiam dan tidak peduli dengan orang –

orang yang di sekitarnya, namun dibalik sikap pendiamnya

tersebut Tama sebetulnya memendam perasaan bosan dengan

keadaan di dalam panti asuhan.

Peneliti: “Tama, kenapa kok kamu mbak lihat jarang bermain

dengan teman-temanmu yang lain?”

Subjek: “males aja mbak. Bosan rasanya tinggal disini,

pengen pulang. Yang di kerjakan disini hanya itu-itu saja.”

(W/S2/ALAS-PART/001-005)

Tama sebenarnya sangat menginginkan sesuatu yang berubah

dalam dirinya, namun hal tersebut sulit untuk di wujudkan karena

Tama tidak berani mengatakannya kepada pamong panti atau pun

pimpinan panti. Tama berbeda dengan Andre yang lebih bisa

mengatakan hal yang di inginkannya. Tama lebih memilih untuk

diam dan mencoba untuk menghilangkan rasa bosannya dalam

dirinya sendiri.

Peneliti: “kamu pernah ngga bilang ke pamong atau pimpinan

panti buat ngelakuin kegiatan lain?”

Subjek: “ngga pernah mbak. Aku takut di marahin sama

pamong panti.”

Peneliti: “lalu kalau kamu lagi bosan di panti biasanya apa

yang kamu lakukan?”

Subjek: “ya biasanya aku dengerin musik mbak kalau ngga

tidur. Daripada nanti aku marahin kalau minta ini itu.”

(W/S2/PERS-PART/006-0014)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

39

2. Mendambakan Sesuatu yang Baru

Setiap anak pada usia remaja yang sedang mencari jati

dirinya selalu menginginkan sesuatu hal yang baru dalam dirinya.

Termasuk Tama yang selalu ingin hal yang baru dalam dirinya

dan sesuatu yang baru pada kehidupan di dalam panti, Tama ingin

ada kegiatan baru yang bisa dilakukannya selain bekerja dan

belajar. Kebosanan yang terjadi dalam diri Tama ini karena Tama

menginginkan hal-hal baru yang bisa dilakukannya.

Peneliti: “kamu kenapa bisa bosan di panti, padahalkan

temannya banyak?”

Subjek: “ya meskipun disini banyak temennya mbak tapi

kalau yang dilakuin hanya itu-itu aja kan bosan juga mbak.”

Peneliti: “tapi kamu nyaman ngga sebenarnya tinggal disini?”

Subjek: “ya sebenarnya sih ngga nyaman banget mbak, disini

itu ngga sebebas di rumah mbak tapi ya mau gimana lagi

mbak.” (W/S2/ALAS-PART/015-024)

Tama dapat dikatakan termasuk anak yang malas dalam

belajar dan sulit berkonsentrasi saat jam belajar. Terbukti saat

peneliti melakukan observasi Tama terlihat kurang bisa belajar

dengan serius seperti teman-temannya yang lain. Tama lebih

senang mengganggu teman-temannya yang lain yang sedang

belajar. Perilaku malas belajar ini ternyata juga terjadi di sekolah

terbukti Tama pernah tinggal kelas di kelas 4 karena nilainya

yang menurun.

Peneliti: “Tama kenapa kok kamu jarang banget belajar saat

jam belajar di panti?”

Subjek: “ya males aja mbak, di sekolah kan sudah belajar

masa disini juga disuruh belajar lagi.” (W/S2/ALAS-

PART/025-028)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

40

Perilaku malas belajar yang ditunjukan oleh Tama ini seolah-

olah menunjukkan bahwa Tama menginginkan sesuatu yang baru

atau yang berbeda dalam panti. Tama juga malas jika saat jam

bekerja seperti membersihkan panti datang, Tama lebih sering

terlihat mendengarkan musik di MP3 Player yang dimilikinya

daripada harus bekerja dan membantu teman-temannya yang lain.

3. Keadaan yang Monoton

Keadaan yang monoton sering terjadi pada masa anak-anak

yang meranjak ke usia remaja. Biasanya pada usia remaja

kebanyakan sering menghabiskan waktu bermain dengan teman-

temannya untuk memberikan selingan kegiatan yang dilakukan

setiap hari sehingga keadaan yang di rasa anak tidak akan

menoton. Tama juga termasuk ke dalam anak-anak yang sedang

ingin mencari suasana baru bagi dirinya sehingga tidak merasakan

kehidupan yang monoton.

Peneliti: “emang kamu pengennya apa sih buat

menghilangkan perasaan bosan mu itu?”

Subjek: “ya setidaknya ya mbak kita mengadakan jalan-jalan

keluar panti bersama-sama atau diberikan ijin keluar panti

untuk bermain dengan teman-teman di luar panti.”

(W/S2/PERS-PART/029-034)

Keadaan yang monoton seperti ini sangat berpengaruh

terhadap perilaku belajar anak saat di panti atau di sekolah.

Perilaku belajar yang di tunjukan Tama adalah perilaku malas

belajar. Kondisi seperti ini sangat menuntut pamong panti untuk

melakukan pekerjaan ekstra dalam menjaga dan mengawasi anak-

anak panti. Pamong panti sebenarnya sudah mengetahui perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

41

malas belajar yang tampak pada diri Tama karena bosan dengan

keadaan dalam panti, namun pamong panti takut jika Tama dan

anak-anak lain diberikan kebebasan maka nanti anak-anak

menjadi susah di atur.

Peneliti: “pak apakah bapak tahu bahwa Tama saat jam

belajar itu tidak pernah belajar?”

Pamong panti: “saya tahu kok mbak. Pernah saya tegur hanya

Tama tetap mengulangi hal itu.”

Peneliti: “apakah bapak tahu apa yang menyebabkan perilaku

malas belajar Tama tersebut bisa terjadi?”

Pamong panti: “tahu mbak, mereka itu sebenarnya bosan

tinggal disini, anak-anak itu sebenarnya hanya ingin

kebebasan mbak. Tidak ingin terikat ini itu. Tapi jika kita

berikan kebebasan untuk anak juga tidak baik mbak karena

takut anak menjadi pembangkang dan menjadi sulit diatur.”

(W/T/PERS-PART/013-024)

Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

kebosanan yang di alami oleh kedua subjek adalah sangat buruk.

Dapat dilihat dari hasil wawancara yang diungkapkan oleh kedua

subjek mereka merasa bahwa kehidupan di dalam panti asuhan

sangat membosankan karena kegiatan yang dilakukan di dalam

panti sangat monoton dan subjek tidak mendapatkan kegiatan

extra serta jarang sekali mendapatkan ijin untuk melakukan

kegiatan lain di luar dari kegiatan panti yang sudah ada. Hal ini

membuat subjek merasa bosan tinggal di dalam panti.

E. Efek Kebosanan Mempengaruhi Perilaku Belajar

Setiap individu memang tidak ada yang sama, perbedaan individual ini

pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak-anak.

Perilaku belajar dimana anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya itu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

42

dikatakan bahwa anak merasa kesulitan belajar. Ada dua faktor yang

menyebabkan anak merasa sulit belajar yaitu faktor sosial dan faktor non sosial.

1. Faktor Sosial

Perilaku belajar anak yang malas belajar semua tergantung

pada keadaan dirinya sendiri atau di luar dirinya. Dalam hal ini

orang tua sangat mempengaruhi perilaku belajar anak malas

belajar. Banyak orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan

anaknya karena sibuk bekerja, ada pula orang tua yang

menitipkan anaknya di panti asuhan hanya karena orang tua tidak

ada waktu untuk anaknya. Orang tua terkadang tidak mengatahui

bahwa belum tentu anak yang mereka titipkan tersebut merasa

nyaman dan senang tinggal di panti dengan keadaan yang ramai

dan tidak diberikan kasih sayang yang penuh dari orang tua.

Hal seperti ini yang mendorong anak menjadi malas belajar

dan merasa bosan tinggal di panti asuhan yang kehidupannya

monoton. Berdasarkan dari hasil wawancara yang peneliti

lakukan dengan kedua subjek, apa yang mereka ungkapkan tidak

jauh berbeda. Mereka menganggap bosan tinggal atau berada di

panti asuhan karena tidak ada yang memperhatikan dan

memberikan kasih sayang penuh terhadap diri mereka. Andre

menganggap bahwa pamong atau pimpinan panti yang seharusnya

menjadi pengganti orang tuanya di panti asuhan tidak

memberikan perhatian dan kasih sayang yang penuh terhadapnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

43

Andre menganggap bahwa pamong dan pimpinan panti galak dan

selalu memarahi dirinya dan teman-temannya. Hal tersebut dapat

dilihat dari kutipan wawancara berikut:

Peneliti: Apakah kamu merasa senang hidup di panti?

Subjek: “tidak mbak, disini suruh kerja terus sih. Waktu

mainnya sedikit.”

Peneliti: Memang kalian tidak pernah mengungkapkan sama

bruder kalau kalian ingin kegiatan yang lain?

Subjek: “udah pernah mbak tapi yang ada kita dimarahin

sama bruder, kata bruder nanti keenakan dikita mbak kalau

jalan-jalan terus,”

Peneliti: pernah atau tidak bruder memperhatikan kalian

kalau saat kalian belajar atau bekerja?”

Subjek: “ngga mbak, bruder jarang nengok kita pas lagi

belajar, paling kalau saat pembagian alat tulis atau buku baru

saja mbak.” (W/S1/PERT-PART/001-014)

Andre menganggap bahwa pamong atau pimpinan panti yang

seharusnya bisa menjadi pengganti orang tuanya di rumah tidak

bisa memberikan kasih sayang dan perhatian kepada mereka.

Kegiatan yang ada di panti justru membuat Andre merasa bosan

karena Andre merasa bahwa kegiatan yang dilakukan hanya

seperti itu saja setiap hari. Andre merasa meskipun suasana di

panti ini ramai hanya kegiatan di panti yang membuat Andre

merasa bosan dengan kehidupan di panti.

Saat melakukan wawancara dengan Tama jawaban yang

Tama berikan tidak jauh berbeda dengan Andre. Tama

menganggap bahwa kegiatan di panti asuhan ini sangat

membosankan dan membuat Tama lebih suka menyendiri dari

pada bersosialisasi dengan teman-teman lainnya.

Subjek: “tinggal disini bosan mbak, kegiatannya hanya itu-itu

saja, semua fasilitas yang diberikan juga tidak semuanya

boleh dipergunakan . makanya biasanya aku kalau di panti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

44

paling cuma dikamar dengerin musik mbak kalau pas jam

bermain.”

Subjek: “kalau dirumah kan ada banyak fasilitas mbak, bisa

bermain sepuasnya mbak kalau dirumah. Makanya aku lebih

nyaman tinggal dirumah dari pada di panti.” (W/S2/ALAS-

PART/001-010)

Kebosanan yang dialami oleh kedua subjek adalah subjek

merasa bahwa kehidupan yang mereka alami di panti sifatnya

monoton dan tidak ada hal-hal baru yang mereka alami. Hal ini

meyebabkan perilaku belajar mereka yang mereka tunjukan saat

jam belajar sangat malas dan sulit untuk diajak belajar. Saat

peneliti sedang melakukan penelitian di panti tersebut mereka

sedang melaksanakan ujian nasional tingkat SD (Sekolah Dasar),

namun saat jam belajar tiba mereka justru bermain dan mengobrol

dengan teman-temannya. Tidak ada ketakutan dalam diri mereka

kalau tidak lulus ujian. Hal demikian dapat terjadi karena

kurangnya perhatian yang diberikan oleh pamong panti terhadap

anak-anaknya. Pamong panti seharusnya bisa menjadi pengganti

orang tua mereka dan bisa memberikan perhatian kepada anak-

anak.

Faktor berikutnya adalah lingkungan yang saat ini tempat

tinggal subjek yaitu panti asuhan. Panti asuhan yang saat ini

menjadi tempat tinggal kedua subjek termasuk kedalam

lingkungan yang bersih dan terawat. Hanya masih ada beberapa

tempat yang tidak teratur seperti tempat tidur anak-anak yang

berantakan dan kotor karena anak-anak sulit untuk di minta

membersihkan tempat tidur mereka masing-masing. Ruangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

45

belajar tempat mereka belajar sehari-hari juga kurang nyaman

untuk mereka belajar. Anak-anak dalam hal memebersihkan

lingkungan tempat tinggalnya memang cenderung kurang peduli.

Hal ini mempengaruhi perilaku belajar mereka juga yang

membuat tidak bersemangat dan malas belajar. Faktor lingkungan

sekitar juga terkadang menuntut anak untuk menjadi seseorang

yang bukan dirinya sendiri. Anak di tuntut untuk mengikuti

semua kondisi yang ada di sekitar yang menurut dirinya itu

monoton atau bahkan membosankan.

Perilaku malas belajar yang ditunjukkan oleh anak-anak di

panti asuhan ini karena anak tidak mendapatkan kebebasan yang

mereka inginkan. Dari hasil observasi yang peneliti lihat saat jam

belajar tiba anak-anak sangat sulit untuk diajak belajar dan ada

juga beberapa anak bahkan ada yang tidur saat jam belajar.

Kegiatan yang monoton dan membosankan ini menyebabkan

anak menjadi sulit diatur dan menjadi anak yang pembangkang

karena kurangnya perhatian dari orang tua atau pamong panti.

Jika hal ini di diamkan maka anak akan menganggap bahwa

sekolah dan belajar itu bukanlah sesuatu hal yang penting karena

orang tua atau pamong panti saja tidak memperhatikan mereka.

2. Faktor Non Sosial

Faktor non sosial dalam hal ini adalah faktor yang ada dalam

diri subjek sendiri. Subjek harus bisa mengkondisikan dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

46

sendiri jika saat rasa bosan tersebut datang dalam dirinya. Subjek

harus bisa melawan rasa bosan dengan kehidupan di panti dengan

melakukan kegiatan lain sehingga rasa bosan tersebut tidak

membuat perilaku belajarnya menjadi malas-malasan.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada kedua subjek

jawaban yang mereka berikan tidak jauh berbeda. Mereka sejauh

ini bisa mengendalikan rasa bosan yang ada dalam diri mereka

sendiri pada hal-hal yang membuat dirinya menjadi terhibur.

berikut kutipan wawancara yang peneliti lakukan dengan Andre:

Andre: “ya aku sih biasanya tidur mbak kalau ngga main PS

(Play Station) atau ngga ke warnet tapi itu kalau aku ada

uang mbak,”

Andre: “itu aku lakuinnya diem-diem mbak, kalau sampai

ketahuan bruder kaluar panti aku bisa dihukum mbak.”

(W/S1/ALAS-PART/015-020)

Andre mengaku kalau hal yang paling sering ia lakukan jika

perasaan bosannya sedang datang ialah tidur atau saat Andre

punya uang ia akan pergi ke warnet atau bermain PS (Play

Station). Andre biasanya mendapatkan uang dari orang tuanya

jika saat orang tuanya menengok dirinya di panti atau Andre

mendapatkan uang dari pamong panti jika di sekolah sedang ada

acara dan uang yang diberikan lebih maka ia bisa pergi ke warnet

atau bermain PS (Play Station).

Hasil wawancara peneliti dengan Tama juga tidak jauh

berbeda jawabannya dengan Andre. Tama juga lebih memilih

tidur dan mendengarkan musik dari pada harus bermain dengan

teman-temannya. Berikut kutipan wawancara dengan Tama:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

47

Tama: “ya kalau aku sih mbak biasanya tidur atau ngga

dengerin musik.”

Peneliti: “memang kamu ngga mau bermain dengan teman-

teman mu?

Tama: “ah ngga lah mbak enakan sendiri tidur atau ngga

dengerin musik.” (W/S2/ALAS-PART/011-016)

Tama memang termasuk kedalam anak yang tidak suka

keramaian, disaat teman-temannya sedang bermain bola biasanya

Tama hanya mendengaran musik dari MP3 Player yang ia miliki.

Tama merupakan anak yang memang sulit untuk bersosialisasi

dengan teman-temannya di panti asuhan. Tama mengatakan

bahwa ia mengatasi kebosanan yang ada dalam dirinya dengan

cara tetap tenang dan berdoa. Tama memang termasuk kedalam

anak yang bisa mengatur dirinya sendiri jika perasaan bosannya

datang namun dalam hal belajar Tama memang sulit untuk

berkonsentrasi. Saat jam belajar tiba Tama biasanya mengajak

bicara teman sebelahnya dan mengganggu teman-teman lainnya.

Pada dasarnya anak-anak pada usia tersebut sedang banyak

ingin melakukan kegiatan yang diinginkannya karena mereka

sedang mempunyai kreatifitas yang tinggi dalam diri mereka.

Sebagai pamong anak-anak di panti sebenarnya pamong

mengetahui bahwa anak-anak sedang menginginkan sesuatu yang

baru di dalam panti hanya saja pamong memikirkan jika anak-

anak diberikan kebebasan maka nantinya anak-anak akan menjadi

tidak tertib dan semaunya sendiri.

Peneliti: “pak apa bapak tahu kalau anak-anak ingin

diberikan kebebasan dalam mereka melakukan kegiatan?”

Pamong: “iya saya tahu kok mbak, mereka pengen banget

banget bisa keluar panti dan diberikan hari bebas.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

48

Peneliti: “lalu kenapa tidak diberikan saja pak waktu bebas

tersebut?”

Pamong: “wah sulit mbak kalau seperti itu karena jumlah

anak-anak yang banyak takut tidak terkontrol semua mbak,

takut nanti jika ada sesuatu yang terjadi.” (W/T/PERS-

PART/025-033)

Ketakutan pamong panti terhadap sesuatu hal yang bisa

terjadi terhadap anak-anak memang sangat beralasan karena

pamong panti takut kalau anak-anak diberikan kebebasan maka

nantinya anak-anak akan menjadi tidak terkontrol dan sulit untuk

diatur. Sikap yang demikian dilakukan karena pamong

mendapatkan tanggung jawab dari orang tua mereka yang

menitipkan anak-anak mereka di panti agar anak-anak bisa di

didik menjadi lebih disiplin.

Pamong: “anak-anak itu belum bisa diberikan tanggung

jawab mbak, mereka terkadang suka seenanknya sendiri mbak.

Contohnya saja seperti bangun tidur mereka harus merapikan

tempat tidurnya, hal sekecil itu saja mereka belum bisa

melakukannya mbak, belum bisa bersikap disiplin apalagi kalau

diberikan kebebasan mbak semakin tidak terkontrol nantinya.

Padahal di luar sana nantinya mereka harus menjalani kehidupan

yang lebih keras lagi.” (W/T/PERS-PART/034-042)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan

memaparkan keseluruhan hasil penelitian. Bagian saran memuat masukan bagi

peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang jauh lebih baik dari penelitian

ini.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini ialah, subjek merasa bosan tinggal di panti

karena tidak adanya perubahan kegiatan di dalam panti. Anak merasa kurang

bebas dalam melakukan kegiatan yang mereka inginkan di dalam panti.

Kebosanan yang terjadi dalam diri anak panti ini mempengaruhi perilaku

belajarnya. Saat jam belajar anak menjadi malas-malasan dalam belajar dan sulit

untuk berkonsentrasi dalam belajar atau mengerjakan pekerjaan rumahnya. Anak

lebih sering bermain saat jam belajar karena saat jam belajar pimpinan panti

terlihat jarang mendampingi anak-anak belajar, sehingga anak-anak merasa bebas

bermain dalam jam belajar tersebut.

Pada hasil penelitian yang dilaksanakan dengan kedua subjek dan pembahasan

yang telah di paparkan, kebosanan yang dialami kedua subjek sangat buruk. Hal

tersebut terlihat pada saat jam belajar subjek sangat sulit untuk berkonsentrasi

dalam belajar. Kedua subjek lebih suka bermain dan mengganggu teman lainnya

yang sedang belajar. Perilaku belajar subjek yang malas belajar ini membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

50

prestasi belajar subjek di sekolah menjadi rendah. Perilaku demikian dilakukan

kedua subjek karena mereka menginginkan sesuatu hal yang baru dalam panti,

namun tidak bisa di wujudkan. Kebosanan yang terjadi pada subjek juga

dipengaruhi oleh lingkungan serta orang-orang yang ada di dalam panti.

Kurangnya perhatian dari pamong panti dan lingkungan di dalam panti asuhan ini

membuat anak merasa cepat bosan dan kegiatan yang monoton juga membuat

anak merasakan kebosanan yang tinggi. Faktor diri sendiri juga mempengaruhi

rasa kebosanan itu timbul karena anak kurang bisa mengendalikan perasaannya

ketika rasa bosan tersebut datang. Anak cenderung melampiaskan pada hal-hal

yang justru membuatnya semakin merasa bosan.

Kebosanan yang terjadi dalam diri anak ini mempengaruhi perilaku belajar

anak di dalam panti maupun di sekolah. Pada saat jam belajar berlangsung anak

sering terlihat bermain-main dan mengganggu teman-teman yang sedang belajar.

Selain bermain subjek juga sering tidur di ruang belajar dan saat ditegur oleh

pamong biasanya subjek marah dan dengan terpaksa baru akan belajar. Namun

dengan kondisi yang demikian kedua subjek tetap berusaha menjadi anak yang

baik dan menunjukkan perilaku yang baik saat di panti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

51

B. Saran

Berikut ini dikemukakan saran bagi peneliti lain, pamong panti, orang tua,

pembaca dan anak panti asuhan:

1. Bagi Peneliti Lain

a. Membangun hubungan dengan baik dan relasi yang dekat agar subjek merasa

nyaman dengan peneliti.

b. Menunjukkan penerimaan yang baik melalui komunikasi non-verbal atas setiap

pernyataan yang diutarakan subjek.

2. Bagi Pamong Panti

a. Pamong panti seharusnya bisa memberikan perhatian kepada anak sehingga

mengetahui apa yang selama ini mereka rasakan.

b. Memberikan kegiatan yang berbeda agar anak tidak merasakan bosan dan

nyaman tinggal di dalam panti.

3. Bagi Orang Tua

a. Orang tua seharusnya bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anaknya yang

berada di dalam panti.

b. Sebagai orang tua seharusnya mengetahui perkembangan anaknya dan bisa

memberikan kasih sayang lebih terhadap anaknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

52

4. Bagi Pembaca

a. Pembaca diharapkan mampu ikut berempati dengan apa yang dirasakan oleh

anak panti yang kurang perhatian dari orang tua.

b. Pembaca juga diharapkan mampu merasakan bagaimana kehidupan di dalam

panti asuhan.

5. Bagi Anak Panti Asuhan

a. Anak panti harus mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan selama di panti itu

semata-mata untuk kebaikan dan bermanfaat bagi diri sendiri di masa depan.

b. Anak panti harus bisa menjaga menjaga perasaannya saat rasa bosan datang

sehingga tidak melakukan hal-hal negatif yang melanggar peraturan panti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

52

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ahmadi Rulam, 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media

http://www.sarjanaku.com/2010/12/teori-belajar.html. Di unduh pada tanggal 11-

09-2014, pukul 20.38 WIB

http://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-

ahli/. Di unduh pada tanggal 11-09-2014, pukul 21.00 WIB

http://psychologynews.info/artikel/panti-asuhan/. Di unduh pada tanggal 11-09-

2014, pukul 21.45 WIB

Ling Jonathan, 2012. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga

Moloeng, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda

Sugiyono, 2011. Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Sunaryo Wowo, 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

53

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

54

Informan: Andre (nama samaran) S1 Lembar Cooding

Peneliti: Peni

Tempat: Ruang Doa

NO.

URUT

DATA TEKS

001

002

003

004

005

006

007

008

009

010

011

012

013

014

015

016

017

018

019

020

021

022

023

024

025

026

027

028

029

030

031

032

033

034

035

036

Kegiatan apa di dalam panti yang buat kamu itu

bosan?

Hmm, disuruh kerja mbak setiap sore. Waktu

bermainnya cuma sedikit banget.

Emang ngga boleh ya klo ngga kerja? Harus

semuanya kah kerja begitu?

Ngga boleh mbak, itu tuh kayak pekerjaan wajib

buat kita, kalau ngga kerja dimarahin mbak. Jadi

ya kadang-kadang setengah hati ngerjainnya.

(PERS-PART)

Lalu kamu pernah ngga pengen sesuatu yang baru

di dalam panti ini?

Pengen lah mbak, sering banget aku kadang

ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang lain buat

sesuatu yang beda tapi ya ngga pernah boleh

mbak.

Kamu pernah ngga mengusulkan kegiatan lain

yang bisa dilakukan di panti?

Pernah mbak, sering malah. Tapi ya apa yang

terlaksana, ngga ada mbak. Mau protes pun takut

mbak nanti di marahi. (PERS-PART)

Kalau saat perasaan bosan mu itu datang biasanya

apa yang kamu lakuin?

Ya paling nonton televisi mbak, jahilin temen atau

paling kalau bisa ya aku tidur.

Di panti ini kan kamu banyak temen kenapa kok

masih bisa bosen?

Iya sih mbak tapi ya itu ngga ada kegiatan

tambahan jadi yang bisa dilakuin juga cuma

sedikit mbak. (PERS-PART)

Enak ngga sih tinggal di panti?

Enak ngga enak mbak. Enaknya karena disini

banyak temennya, tapi ngga enaknya disini

disuruh kerja terus.

Pengen ngga ada perubahan atau sesuatu yang

baru gitu di panti?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

55

037

038

039

040

041

042

043

044

045

046

047

048

049

050

051

052

051

052

053

054

055

056

057

058

059

Pengen banget mbak, ada gitu kegiatan baru yang

bisa kita lakuin selain kerja dan belajar mbak.

(ALAS-PART)

Memang kamu pernah dimarahi oleh pamong

panti saat meminta kegiatan lain?

Ya pernah sih mbak makanya aku sudah ngga

pernah lagi minta untuk ada kegiatan lain yang

dilakukan di panti. Mendingan diem dan

ngejalanin aja mbak meskipun terkadang males-

malesan mbak. (PERS-PART)

Saat perasaan bosan itu datang biasanya kamu

ngapain?

Aku biasanya diem-diem keluar panti mbak, terus

biasanya aku main game Play Station atau ke

warnet mbak.

Lho memang ngga takut kalau ketahuan?

Ya takut mbak tapi ya gimana lagi daripada aku

bosan di panti terus mending keluar mencari

hiburan. (PERS-PART)

Andre kamu kenapa to kalau saat jam belajar kok

ngga pernah belajar? Malah menggambar atau

ganggu teman yang lain?

Malas aja mbak kalau mau belajar. Kan di sekolah

sudah belajar masa di panti juga suruh belajar.

(ALAS-PART)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

56

Informan: Andre Lembar Cooding

Peneliti: Peni

Tempat: Ruang Doa

NO. URUT DATA TEKS

001

002

003

004

005

006

007

008

009

010

011

012

013

014

015

016

017

018

019

020

Apakah kamu merasa senang hidup di panti?

Tidak mbak, disini suruh kerja terus sih. Waktu

mainnya sedikit.

Memang kalian tidak pernah mengungkapkan

sama bruder kalau kalian ingin kegiatan yang

lain?

Sudah pernah mbak tapi yang ada kita dimarahin

sama bruder, kata bruder nanti keenakan dikita

mbak kalau jalan-jalan terus,

Pernah atau tidak bruder memperhatikan kalian

kalau saat kalian belajar atau bekerja?

Ngga mbak, bruder jarang nengok kita pas lagi

belajar, paling kalau saat pembagian alat tulis

atau buku baru saja mbak. (PERS-PART)

Ya aku sih biasanya tidur mbak kalau ngga main

PS (Play Station) atau ngga ke warnet tapi itu

kalau aku ada uang mbak.

Itu aku lakuinnya diem-diem mbak, kalau sampai

ketahuan bruder kaluar panti aku bisa dihukum

mbak. (ALAS-PART)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

56

Informan: Tama (nama samaran) S2 Lembar Cooding

Peneliti: Peni

Tempat: Ruang Doa

NO. URUT DATA TEKS

001

002

003

004

005

006

007

008

009

010

011

012

013

014

015

016

017

018

019

020

021

022

023

024

025

026

027

028

029

030

031

032

033

034

Tama, kenapa kok kamu mbak lihat jarang

bermain dengan teman-temanmu yang lain?

Males aja mbak. Bosan rasanya tinggal disini,

pengen pulang. Yang di kerjakan disini hanya

itu-itu saja. (ALAS-PART)

Kamu pernah ngga bilang ke pamong atau

pimpinan panti buat ngelakuin kegiatan lain?

Ngga pernah mbak. Aku takut di marahin

sama pamong panti.

Lalu kalau kamu lagi bosan di panti biasanya

apa yang kamu lakukan?

Ya biasanya aku dengerin musik mbak kalau

ngga tidur. Daripada nanti aku marahin kalau

minta ini itu. (PERS-PART)

Kamu kenapa bisa bosan di panti, padahalkan

temannya banyak?

Ya meskipun disini banyak temennya mbak

tapi kalau yang dilakuin hanya itu-itu aja kan

bosan juga mbak.

Tapi kamu nyaman ngga sebenarnya tinggal

disini?

Ya sebenarnya sih ngga nyaman banget mbak,

disini itu ngga sebebas di rumah mbak tapi ya

mau gimana lagi mbak. (ALAS-PART)

Tama kenapa kok kamu jarang banget belajar

saat jam belajar di panti?

Ya males aja mbak, di sekolah kan sudah

belajar masa disini juga disuruh belajar lagi.

(ALAS-PART)

Emang kamu pengennya apa sih buat

menghilangkan perasaan bosan mu itu?

Ya setidaknya ya mbak kita mengadakan

jalan-jalan keluar panti bersama-sama atau

diberikan ijin keluar panti untuk bermain

dengan teman-teman di luar panti. (PERS-

PART)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

58

Informan: Tama Lembar Cooding

Peneliti: Peni

Tempat: Ruang Doa

NO.URUT DATA TEKS

001

002

003

004

005

006

007

008

009

010

011

012

013

014

015

016

Tinggal disini bosan mbak, kegiatannya hanya

itu-itu saja, semua fasilitas yang diberikan juga

tidak semuanya boleh dipergunakan . makanya

biasanya aku kalau di panti paling cuma

dikamar dengerin musik mbak kalau pas jam

bermain.

Kalau dirumah kan ada banyak fasilitas mbak,

bisa bermain sepuasnya mbak kalau dirumah.

Makanya aku lebih nyaman tinggal dirumah dari

pada di panti. (ALAS-PART)

Ya kalau aku sih mbak biasanya tidur atau ngga

dengerin musik.

Memang kamu ngga mau bermain dengan

teman-teman mu?

Aah ngga lah mbak enakan sendiri tidur atau

ngga dengerin musik. (ALAS-PART)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

59

Informan: Pamong Panti (T) Lembar Cooding

Peneliti: Peni

Tempat: Taman Panti

NO. URUT DATA TEKS

001

002

003

004

005

006

007

008

009

010

011

012

013

014

015

016

017

018

019

020

021

022

023

024

025

026

027

028

029

030

031

032

033

034

035

036

037

Pak kelihatannya anak-anak kok tidak bersemangat ya

bekerjanya?

Ya mungkin mereka bosan mbak disini disuruh bekerja

terus.

Anak-anak bilang katanya pernah memberikan saran

buat melakukan kegiatan lain pak tapi tidak pernah

terlaksana pak. Apa benar pak?

Iya benar mbak. Bukannya saya tidak mau

melaksanakan kegiatan tersebut hanya saja anak-anak

meminta untuk piknik keluar panti, ya saya tidak ijinkan

mbak karena butuh pengawasan kalau di luar panti.

(PERS-PART)

Pak apakah bapak tahu bahwa Tama saat jam belajar itu

tidak pernah belajar?

Saya tahu kok mbak. Pernah saya tegur hanya Tama

tetap mengulangi hal itu.

Apakah bapak tahu apa yang menyebabkan perilaku

malas belajar Tama tersebut bisa terjadi?

Tahu mbak, mereka itu sebenarnya bosan tinggal disini,

anak-anak itu sebenarnya hanya ingin kebebasan mbak.

Tidak ingin terikat ini itu. Tapi jika kita berikan

kebebasan untuk anak juga tidak baik mbak karena takut

anak menjadi pembangkang dan menjadi sulit diatur.

(PERS-PART)

Pak apa bapak tahu kalau anak-anak ingin diberikan

kebebasan dalam mereka melakukan kegiatan?

Iya saya tahu kok mbak, mereka pengen banget banget

bisa keluar panti dan diberikan hari bebas.

Lalu kenapa tidak diberikan saja pak waktu bebas

tersebut?

Wah sulit mbak kalau seperti itu karena jumlah anak-

anak yang banyak takut tidak terkontrol semua mbak,

takut nanti jika ada sesuatu yang terjadi. (PERS-PART)

Anak-anak itu belum bisa diberikan tanggung jawab

mbak, mereka terkadang suka seenanknya sendiri mbak.

Contohnya saja seperti bangun tidur mereka harus

merapikan tempat tidurnya, hal sekecil itu saja mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

60

038

039

040

041

042

belum bisa melakukannya mbak, belum bisa bersikap

disiplin apalagi kalau diberikan kebebasan mbak

semakin tidak terkontrol nantinya. Padahal di luar sana

nantinya mereka harus menjalani kehidupan yang lebih

keras lagi. (PERS-PART)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

61

Lembar Verbatim

Subjek Pertama Andre

Peneliti: Kegiatan apa di dalam panti yang buat kamu itu bosan?

Andre: Hmm, disuruh kerja mbak setiap sore. Waktu bermainnya cuma sedikit

banget.

Peneliti: Emang ngga boleh ya klo ngga kerja? Harus semuanya kah kerja

begitu?

Andre: Ngga boleh mbak, itu tuh kayak pekerjaan wajib buat kita, kalau ngga kerja

dimarahin mbak. Jadi ya kadang-kadang setengah hati ngerjainnya.

Peneliti: Lalu kamu pernah ngga pengen sesuatu yang baru di dalam panti ini?

Andre: Pengen lah mbak, sering banget aku kadang ngobrol-ngobrol sama temen-

temen yang lain buat sesuatu yang beda tapi ya ngga pernah boleh mbak.

Peneliti: Kamu pernah ngga mengusulkan kegiatan lain yang bisa dilakukan di

panti?

Andre: Pernah mbak, sering malah. Tapi ya apa yang terlaksana, ngga ada mbak.

Mau protes pun takut mbak nanti di marahi.

Peneliti: Kalau saat perasaan bosan mu itu datang biasanya apa yang kamu

lakuin?

Andre: Ya paling nonton televisi mbak, jahilin temen atau paling kalau bisa ya aku

tidur.

Peneliti: Di panti ini kan kamu banyak temen kenapa kok masih bisa bosen?

Andre: Iya sih mbak tapi ya itu ngga ada kegiatan tambahan jadi yang bisa dilakuin

juga cuma sedikit mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

62

Peneliti: Enak ngga sih tinggal di panti?

Andre: Enak ngga enak mbak. Enaknya karena disini banyak temennya, tapi ngga

enaknya disini disuruh kerja terus.

Peneliti: Pengen ngga ada perubahan atau sesuatu yang baru gitu di panti?

Andre: Pengen banget mbak, ada gitu kegiatan baru yang bisa kita lakuin selain kerja

dan belajar mbak.

Peneliti: Lho memang ngga takut kalau ketahuan?

Andre: Ya takut mbak tapi ya gimana lagi daripada aku bosan di panti terus mending

keluar mencari hiburan.

Peneliti: Memang kamu pernah dimarahi oleh pamong panti saat meminta

kegiatan lain?

Andre: Ya pernah sih mbak makanya aku sudah ngga pernah lagi minta untuk ada

kegiatan lain yang dilakukan di panti. Mendingan diem dan ngejalanin aja mbak

meskipun terkadang males-malesan mbak.

Peneliti: Saat perasaan bosan itu datang biasanya kamu ngapain?

Andre: Aku biasanya diem-diem keluar panti mbak, terus biasanya aku main game

Play Station atau ke warnet mbak.

Peneliti: Andre kamu kenapa to kalau saat jam belajar kok ngga pernah

belajar? Malah menggambar atau ganggu teman yang lain?

Andre: Malas aja mbak kalau mau belajar. Kan di sekolah sudah belajar masa di

panti juga suruh belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

63

Peneliti: Apakah kamu merasa senang hidup di panti?

Andre: Tidak mbak, disini suruh kerja terus sih. Waktu mainnya sedikit.

Peneliti: Memang kalian tidak pernah mengungkapkan sama bruder kalau

kalian ingin kegiatan yang lain?

Andre: Sudah pernah mbak tapi yang ada kita dimarahin sama bruder, kata bruder

nanti keenakan dikita mbak kalau jalan-jalan terus.

Peneliti: Pernah atau tidak bruder memperhatikan kalian kalau saat kalian

belajar atau bekerja?

Andre: Ngga mbak, bruder jarang nengok kita pas lagi belajar, paling kalau saat

pembagian alat tulis atau buku baru saja mbak.

Peneliti: Kalau kamu bosen saat di panti biasanya kamu ngapain?

Andre: Ya aku sih biasanya tidur mbak kalau ngga main PS (Play Station) atau ngga

ke warnet tapi itu kalau aku ada uang mbak.

Peneliti: Lho emang ngga dimarahi sama bruder ya kalau keluar panti begitu?

Andre: Itu aku lakuinnya diem-diem mbak, kalau sampai ketahuan bruder kaluar

panti aku bisa dihukum mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

64

Lembar Verbatim

Subjek Kedua Tama

Peneliti: Tama, kenapa kok kamu mbak lihat jarang bermain dengan teman-

temanmu yang lain?

Tama: Males aja mbak. Bosan rasanya tinggal disini, pengen pulang. Yang di

kerjakan disini hanya itu-itu saja.

Peneliti: Kamu pernah ngga bilang ke pamong atau pimpinan panti buat

ngelakuin kegiatan lain?

Tama: Ngga pernah mbak. Aku takut di marahin sama pamong panti.

Peneliti: Lalu kalau kamu lagi bosan di panti biasanya apa yang kamu

lakukan?

Tama: Ya biasanya aku dengerin musik mbak kalau ngga tidur. Daripada nanti aku

marahin kalau minta ini itu.

Peneliti: Kamu kenapa bisa bosan di panti, padahalkan temannya banyak?

Tama: Ya meskipun disini banyak temennya mbak tapi kalau yang dilakuin hanya

itu-itu aja kan bosan juga mbak.

Peneliti: Tapi kamu nyaman ngga sebenarnya tinggal disini?

Tama: Ya sebenarnya sih ngga nyaman banget mbak, disini itu ngga sebebas di

rumah mbak tapi ya mau gimana lagi mbak.

Peneliti: Tama kenapa kok kamu jarang banget belajar saat jam belajar di

panti?

Tama: Ya males aja mbak, di sekolah kan sudah belajar masa disini juga disuruh

belajar lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

65

Peneliti: Emang kamu pengennya apa sih buat menghilangkan perasaan bosan

mu itu?

Tama: Ya setidaknya ya mbak kita mengadakan jalan-jalan keluar panti bersama-

sama atau diberikan ijin keluar panti untuk bermain dengan teman-teman di luar

panti.

Peneliti: Kamu kenapa kok kalau mbak lihat seperti tidak bersemanagat gitu?

Tama: Tinggal disini bosan mbak, kegiatannya hanya itu-itu saja, semua fasilitas

yang diberikan juga tidak semuanya boleh dipergunakan . makanya biasanya aku

kalau di panti paling cuma dikamar dengerin musik mbak kalau pas jam bermain.

Peneliti: Memang kalau di rumah lebih nyaman gimana?

Tama: Kalau dirumah kan ada banyak fasilitas mbak, bisa bermain sepuasnya mbak

kalau dirumah. Makanya aku lebih nyaman tinggal dirumah dari pada di panti.

Peneliti: Biasanya kamu kalau lagi bosan dip anti ngapain?

Tama: Ya kalau aku sih mbak biasanya tidur atau ngga dengerin musik.

Peneliti: Memang kamu ngga mau bermain dengan teman-teman mu?

Tama: Aah ngga lah mbak enakan sendiri tidur atau ngga dengerin musik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

66

Lembar Verbatim

Pamong Panti (Trianggulasi)

Peneliti: Pak kelihatannya anak-anak kok tidak bersemangat ya bekerjanya?

Pamong Panti: Ya mungkin mereka bosan mbak disini disuruh bekerja terus.

Peneliti: Anak-anak bilang katanya pernah memberikan saran buat melakukan

kegiatan lain pak tapi tidak pernah terlaksana pak. Apa benar pak?

Pamong Panti: Iya benar mbak. Bukannya saya tidak mau melaksanakan kegiatan

tersebut hanya saja anak-anak meminta untuk piknik keluar panti, ya saya tidak

ijinkan mbak karena butuh pengawasan kalau di luar panti.

Peneliti: Pak apakah bapak tahu bahwa Tama saat jam belajar itu tidak pernah

belajar?

Pamong Panti: Saya tahu kok mbak. Pernah saya tegur hanya Tama tetap mengulangi

hal itu.

Peneliti: Apakah bapak tahu apa yang menyebabkan perilaku malas belajar

Tama tersebut bisa terjadi?

Pamong Panti: Tahu mbak, mereka itu sebenarnya bosan tinggal disini, anak-anak itu

sebenarnya hanya ingin kebebasan mbak. Tidak ingin terikat ini itu. Tapi jika kita

berikan kebebasan untuk anak juga tidak baik mbak karena takut anak menjadi

pembangkang dan menjadi sulit diatur.

Peneliti: Pak apa bapak tahu kalau anak-anak ingin diberikan kebebasan dalam

mereka melakukan kegiatan?

Pamong Panti: Iya saya tahu kok mbak, mereka pengen banget banget bisa keluar

panti dan diberikan hari bebas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

67

Peneliti: Lalu kenapa tidak diberikan saja pak waktu bebas tersebut?

Pamong Panti: Wah sulit mbak kalau seperti itu karena jumlah anak-anak yang

banyak takut tidak terkontrol semua mbak, takut nanti jika ada sesuatu yang terjadi.

Peneliti: Apa tanggapan bapak dengan perilaku anak seperti ini?

Pamong Panti: Anak-anak itu belum bisa diberikan tanggung jawab mbak, mereka

terkadang suka seenanknya sendiri mbak. Contohnya saja seperti bangun tidur

mereka harus merapikan tempat tidurnya, hal sekecil itu saja mereka belum bisa

melakukannya mbak, belum bisa bersikap disiplin apalagi kalau diberikan kebebasan

mbak semakin tidak terkontrol nantinya. Padahal di luar sana nantinya mereka harus

menjalani kehidupan yang lebih keras lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

68

Peneliti: Peni

Tempat: Panti Asuhan

Lembar Observasi

Tanggal Observasi Kegiatan

23 Mei 2014 Peneliti melihat keseharian anak di dalam panti.

Melihat kegiatan apa saja yang dilakukan.

24 Mei 2014 Menanyakan kepada subjek mengapa malas

bekerja dan tidak bersemangat.

27 Mei 2014 Melihat perilaku belajar subjek pada jam belajar

malam di dalam panti.

28 Mei 2014 Melakukan wawancara kepada subjek pertama

dan menanyakan hal-hal yang ingin diketahui.

30 Mei 2014 Melihat perilaku subjek saat sedang melakukan

kegiatan panti.

3 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada subjek kedua

tentang hal-hal yang ingin diketahui.

5 Juni 2014 Mencari informasi tentang kedua subjek dari

karyawan panti asuhan.

6 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada teman-teman

subjek yang berada di dalam panti.

9 Juni 2014 Melakukan wawancara dengan subjek pertama

tentang perilaku belajarnya selama jam belajar di

dalam di panti.

10 Juni 2014 Melakukan wawancara dengan subjek kedua

tentang perilaku belajarnya selama jam belajar di

dalam panti.

12 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada pamong tamu

untuk mengetahui lebih mendalam terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

69

perilaku subjek selama di dalam panti.

17 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada subjek pertama

hal apa yang di inginkan selama di dalam panti.

18 Juni 2014 Melakukan wawancara kepada subjek kedua hal

apa yang di inginkan selama di dalam panti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PROFIL KEBOSANAN PADA KEHIDUPAN PANTI ASUHAN …

U}IIVERSITAS SANATA DHARTAFAKULTAS KEGURUAII DAN ILTU PEIIDIDII(AIII

Mrican Tromol Pc 29, Yogyakarta sflnaTeh (P74) 513:X)1,515352, Fax. (0274) 562383 TELEGRAM: SADHAR YOGYA

Rek Gro : CfG ill4a t{o..81 11 WIi2&sdil {BlOl24tS00.7 lffii nt 1g ml|f2t19'.1

No

Hal

: 033/PenEl(/J|FNnOI4: ljin Penelitian

KepadaYh. Pimpinan PantiAsuhan Putra Sancta Maria BorcKulon Progo

Dengan hormat,

Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami,

Nama

No. MahasiswaProgram StudiJurusanFakultm 'Perguruan Trnggi

PeniCdstanti$1114023Bimbingan dan Konselingllmu PendidikanKeguruan dan llmu PendklikanUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta

Untuk melaksanakan penelitian dalam rargka peniapan penyusunan skripsinya, dengan ketentuanbahwa waktu penelitian disesuaikan dengan waktn yang dibaikan oleh pihak panti.

JudulSkripsi : KEBOSANAN ANAK PANTI ASUHAN PUTRA SANCTA MARIA BOROTERHADAP PRESTASI BELAJAR

Atas perhatian dan iiin yang diberikan, kamiucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 19 Mei2014

Tembusn:1. DekanFKP2. Mahasisra Ybs3. ,+ctp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI