23
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat. Untuk itu, ada dua studi atau analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis dimulai atau dikembangkan, yaitu: 1.Studi kelayakan usaha (feasibility study of businesses) 2.Analisis SWOT (Strengh-kekuatan, Weakness-kelemahan, Opportunity-peluang, Threat-ancaman) Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.

ANALISIS_KELAYAKAN_USAHA_DAN_ANALISIS_SWOT.docx

Embed Size (px)

Citation preview

16

1BAB IPENDAHULUAN

A.Latar Belakang Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yanglama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat. Untuk itu, ada dua studi atauanalisisyang dapat digunakan untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis dimulai atau dikembangkan, yaitu:1.Studi kelayakan usaha (feasibility studyof businesses)2.Analisis SWOT (Strengh-kekuatan, Weakness-kelemahan, Opportunity-peluang,Threat-ancaman)Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan keinginan, apapun tujuan perusahaan (baik profile, social maupun gabungan dari keduanya), apabila ingin melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan suatu studi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain jika usaha tersebut dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak.Suatu kegiatan dapat dikatakan layak apabila dapat memenuhi persyaratan tertentu. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi sehingga ditarik kesimpulan bahwa dari segi keuangan perusahaan ini layak untuk dijalankan.Studi kelayakan usaha dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan dating, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya hasil yang diinginkan dalam suatu investasi. Studi kelayakan usaha memperhitungkan hambatan atau peluang dari investasi yang akan dijalankan. Jadi, studi kelayakan usaha dapat memberikan pedoman atau arahan pada usaha yang akan dijalankan.B.Rumusan MasalahAgar tidak terjadi kesimpang siuran dalam penyusunan makalah ini, maka saya merumuskan masalah sebagai berikut:1.Apa itu studi kelayakan usaha?2.Apa saja proses dan tahapan kelayakan studi kelayakan?3.Bagaimana analisis kelayakan bisnis?

C.TujuanAdapun tujuan penulisan dalam membahas masalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana :1.Studi kelayakan usaha2.Proses dan tahapan kelayakan studi kelayakan3.Analisis kelayakan bisnis

D.Metode PenulisanMetode yang digunakan penulis adalah metode kepustakaan yaitu memberikan gambaran tentang materi-materi yang berhubungan dengan permasalahan melalui literatur buku-buku yang tersedia, tidak lupa juga penulis ambil sedikit dari media massa/internet.

3BAB IIPEMBAHASAN

A.Pengertian Studi Kelayakan UsahaStudi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakn dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan mafaat ekonomis dansosialsepanjang waktu.Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari. Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain:1.Untuk membuka usaha baru,misal: membuka toko.2.Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misal: untuk memperluas cakupan usaha.3.Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan, misal: pilihan usaha dagang.Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha, diantaranya:1.Pihak wirausaha (pemilik perusahaan)Studi kelayakan usaha penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan memberi kepanjangan sepanjang waktu2.Pihakinvestordan penyandang danaStudi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan.3.Pihak masyarakat dan pemerintahStudi kelayakan usaha sangat diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru merugikan.

B.Proses dan Tahap Studi KelayakanLangkah-langkah studi kelayakan usaha:1.Tahap penemuan ideAdalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya2.Tahap memformulasikan tujuanAdalah tahap perumusan visi dan misi bisnis3.Tahap analisisAdalah proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.Aspek-aspek dalam studi kelayakan adalah bidang kajian dalam studi kelayakan tentang keadaan objek tertentu, yang dilihat dari fungsi-fungsi bisnis. Menurut Subagyo (2007), pembagian dan pengkajian aspek-aspek dalam studi kelayakan terbagi menjadi dua bagian yaitu aspekprimerdan aspek sekundear.Aspek primer merupakan aspek yang utama dalam penyusunan studi kelayakan. Aspek primer ini ada dalam semua sektor usaha yang terdiri dari : aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspekhukum, serta aspek ekonomi dan keuangan. Aspek sekunder adalah aspek pelengkap yang disusun berdasarkan permintaan instansi/lembaga yang terkait dengan objek studi, yaitu aspek analisis mengenai dampaklingkungan dan aspek sosial. Secara umum analisis kelayakan terbagi menjadi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, dan aspek finansial.Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis yaitu:a.Aspek pasar mencakup produk yang akan dipasarkan, dll.b.Aspek teknik produksi/operasi mencakup gedung, bangunan, dll.c.Aspek manajemen mencakup organisasi, aspek pengelolaan, dll.d.Aspek finansial/keuangan mencakup sumber dana, penggunaa dana, dll.4.Tahap keputusanSetelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka langkah berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan atau tidak.1) Aspek Pemasarana. Lokasi dan Sasaran KonsumenKarena sifat usaha selama ini yang hanya sebagai usaha sampingan maka yang menjadi lokasi dan target pemasaran dari usaha ini adlah masyarkat disekitar perang. Kegiatan pemasaran yang dilakukan adalah menjual kambing langsung ditempat usaha. Konsumen yang ingin membeli kambing dapat langsung datang ke tempat usaha, dikarenakan tempat usaha yang strategis dan mudah dijangkau.b.Target pasarProduk dijual ke konsumen atau pelanggan dalam bentuk kambing domba hidup langsung ke pengelola hasil peternakan.c.Karakteristik produkProgram penggemukan ini akan diperoleh hasil akhir berupa kambing domba umur 9 bulan sampai 1 tahun dengan berat hidup 35 kg. karakteristik produk lebih dikonsentrasikan pada kambing domba hidup untuk qurban, aqiqah dan regular yang sesuai dengan standar SyarI dan kesehatan masyarakat veteriner sehingga layak dan aman dikonsumsi.d.Paket produk paket hewan qurban : standar, jasa pengiriman, jasa penyembelihan dan pendistribusian paket aqiqah : kambing domba ukuran kecil, sedang, besar dan paket pemasakan. paket regular : kambing dan domba untuk konsumsie.Rencana Pemasaran1)Strategi PasarDalam hal pemasaran mengadakan kerja sama dengan perusahaan pengelola hasil peternakan dan restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam beberapa segmen yaitu: Konsumen dalam negeriSegmen ini merupakan segmen terbesar yang kebutuhan dagingnya kebanyakan dipenuhi dari pasokan dalam negeri yang masih kurang memperhatikan kualitas sebagai persyaratan kesehatan maupun selera. Konsumen asingKonsumen asing mencakup keluarga-keluarga diplomat, karyawan perusahaan asing dan sebagian turis, hal ini porsinya relative kecil dan tidak signifikan Konsumen industriKonsumen industri merupakan pembeli yang menggunakan daging untukkembali menjadi produk lain dan kemudian dijual lagi.f.Penetapan hargaHarga yang ditawarkan bervariasi, disesuaikan dengan berat hidup. Harga standar untuk kambing domba Rp. 500.000,-/ekor, apabila dijual dalam bentuk karkas Rp. 40.000,-/kg (dengan prosentasi karkas 45%). Selain itu disediakan harga paket untuk pembelian skala besar dan paket promosi.g.PromosiMenggunakan berbagai media berupa brosur, spanduk, paket promosi melaui iklan, sebagai sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan, kedokteran hewan dan kegiatan kemanusiaan2)Aspek ManajemenDalam aspek manajemen ini hal-hal yang dianalisis antara lain tentang masalah perijinan/aspek legalitas, kepemilikan, struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan.a.PerijinanUsaha ini belum memiliki perijinan bersifat legal, seperti Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), namun secara keseluruhan Namun ini merupakan usaha rakyat dan hanya perizinan dari oaring yang berwenang didaerah setempatb.KepemilikanUsaha ini kemimilikan pribadi jadi semua resiko, keuntungan, kerugian ataupun hal lainnya nya tanggung jawab pemilik usaha ini3)Aspek FinansialAnalisis Usaha PeternakanDombaBeberapa asumsi yang digunakan dalam analisis usaha penggemukan domba adalah sebagai berikut per unit kandang berisi 20 ekordomba umur ekonomis kandang 9 tahun (3 periode pemeliharaan) harga bibit/bakalan (umur 2,5 tahun) Rp.1.000.000/ekor dengan produksi 1 liter/ekor/hari harga jual susu Rp. 20.000/liter harga pupuk Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan (3 tahun) populasi kambing 20 ekor yang laktasi 16 ekor umur afkir kambing 5,5 tahun Biaya InvestasiNoUraianJumlah

1KandangRp.21.000.000

2PeralatanRp. 1.500.000

3Sewa LahanRp.11.000.000

TotalRp.33.500.000

C.Biaya Operasional Produksi Selama 3 Tahun1. Biaya TetapNoUraianJumlah

1Penyusutan Kandang(Rp.21.000.000:3)Rp.7.000.000

2Penyusutan Peralatan(Rp.1.500.000;3)Rp.500.000

TotalRp.7.500.000

2.Biaya Tidak TetapNoUraianJumlah

1Biaya bibit(20 ekorxRp.1.000.000)Rp.20.000.000

2Hijauan Pakan Ternak(dari lahan sendiri)-

3Pakan konsentrat(200 grx20 ekorx1095hr) x 1.1001000grRp. 4.818.000

4Obat-obatan(20 ekorxRp.500x1095 hr)Rp.10.950.000

5Upah Tenaga Kerja(3 orangxRp.800.000x36 bulan)Rp.86.400.000

6Listrik(Rp.200.000x36 bulan)Rp.7.200.000

7Air(Sumur)-

8Transport(Rp. 500.000 x 36 bulan)Rp.18.000.000

TotalRp.147.368.000

BiayaTotal:Rp.154.868.000

D.ModalUsahaBiaya investasi + biaya total = Rp.188.368.000,-

E.Penerimaan (Hasil Usaha)

NOProduksi(ekor)HargaJumlah

11 liter x 16 ekorx 1095 hrRp. 20.000/literRp.350.400.000

2Kotoran (pupuk)Rp. 1.000.000Rp.1.000.000

TotalRp.351.400.000

Analisa Laba-Rugi Keuntungan = hasil usaha biaya total = Rp. 196.532.000 Return Cost Ratio (R/C)R/C=Rp. 351.400.000=1,2 Rp.154.868.000Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha kambing perah layak diusahakan dan menguntungkan karena nilai R/C= 2,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 2.200,- Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan ModalROI =Rp. 197.032.000= 1,2 Rp. 154.868.000Dari analisis B/C diperoleh nilai 1,2 artinya bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan untuk usahja penggemukan kambing domba akan menghasilkan keuntungan Rp. 1.200,-

Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan ModalROI =Rp.197.032.000x 100%=104,5%Rp. 188.368.000 Ratio Keuntungan Terhadap PenerimaanRp.197.032.000x 100%= 56% Rp. 351.400.000 Analisis Break Event Point (Bep)- BEP Produksi =Rp.154.868.000= 7.743,4 literRp. 20.000- BEP harga =Rp. 154.868.000= Rp. 8.839,-17.520 liter dibulatkan Rp.8.850Usaha peternakandombaperah tidak mengalami kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika produksi susu sebanyak 7.743,4 liter atau harga susu per liter Rp. 8.850,-

F.Analisis Swot Usaha PeternakanDomba

Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih seperti ini : Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan.Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.>> Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.>> Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.>> Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah keluar dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah mencairkan sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat. (sumber : e-je.blogspot.com)Dikutif dari id.wikipedia.orgAnalisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.Berikut hasil ananlisis SWOT pada peternakan domba : Kekuatan (Strength) ternak domba jumlahnya cukup banyak dan mudah diperoleh. tenaga kerja tersedia obat-obatan tersia dengan baik tenaga dokter hewan ataupn dinas terkait mudah dijumpai kebutuhan asisten penelitian (tenaga ahli) yang memadai Kelemahan (Weakness) tenaga kerja tidak mempunyai keterampilan yang memadai terutama dalam proses penggemukan kecanggihan teknologi produksi masih kurang sarana promosi kurang Pemasarannya masih sulit ditemukan Peluang (Opportunity) permintaan akan ternak kambing domba sebgai hewan qurban oleh masyarakat umum. Sekolah, masjid dan lembaga professional pengelola qurban terus meningkat. adanya kredit modal usaha yang disediakan oleh pemerintah bagi usaha peternakan kecil dan menengah. Ancaman (Threatness) Harga BBM yang meningkat mengakibatkan harga pakan meningkat sehingga biaya penggemukan terus meningkat. Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah peternakan kambing yang telah dikenal konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang sangat besar, pada umumnya peternakan ini bermodal besar dan mempunyai system manajemen yang baik sehingga menghasilkan daging kambing domba yang berkualitas baik.

15BAB IIIPENUTUP

A.KesimpulanStudi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakn dengan menguntungkan secara terus menerus. Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat.Untuk itulah pentingnya analisis bisnis dan studi kelayakan usaha agar bisnis yang akan kita jalankansesuai dengan harapan kita dimasa yang akan datang.

B.SaranKita sebagai manusia tidak luput dari kehilafan, maka dari itu penulis menyarankan kepada pembaca dan pendengar isi makalah ini, jika ada kesalahan dalam penulisan, bahasa maupun salah dalam mendefenisikan sesuatu hal mohon kritik dan saran yang bersifat membangun makalah ini untuk lebih baiknya.

16DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/http://www.slideshare.net/id.wikipedia.org