anat mata

Embed Size (px)

Citation preview

Mata adalah jendela hati, jendela dunia, dengan mata kita bisa menyerap berbagai informasi, mengumpulkan berbagai informasi dan data dan akhirnya kita bisa punya ilmu dan penetahuan yang begitu banyaknya. Dengan mata kita bisa menikmati semua ciptaan Allah SWT, dan dengan demikian kita wajib mensyukuri ciptaanNya. Inilah bagian mata kita yang akan saya beri gambaran singkat dulu mengenai masing-masing bagiannya.

1. 2. 3. 4. 5.

Superior Rectus Muscle, adalah otot mata bagian atas yang berfungsi menggerakkan mata kita ke atas Sclera, adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata Iris, adalah pigmen yang kita bisa melihat warna coklat atau hitam atau berwarna biru jika orang eropa Lens, adalah kristalin lens yang jernih sekali dan ini sebagai media refraksi untuk bisa kita melihat Kornea, adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar yang masuk ke mata

6. 7. 8. 9.

Anterior Chamber, adalah bilik mata depan Posterior Chamber, adalah bilik mata belakang Conjunctiva, lapisan tipis bening yang menghubungkan sklera dengan kornea Inferior Rectus Muscle, adalah otot mata bagian bawah

10. vitreous chamber, adalah aquos humor yang beruap seperti jel/gel yang mengisi bola mata kita 11. Retina, adalah lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita 12. Fovea centralis, daerah di retina yang paling tinggi resolusinya untuk mendapatkan sinar yang masuk ke mata 13. Optic Nerve, adalah saraf mata yang menhantarkan sinar ke otak untuk di terjemahkan sebagai penglihatan yang kita lihat saat ini

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke dalam, lapisan lapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan (3) retina. Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar, sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas kornea transparan tempat lewatnya berkasberkas cahaya ke interior mata. Lapisan tengah dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-pembuluh darah untuk memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf di dalam. Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya menjadi impuls syaraf. Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Semua komponen komponen yang dilewati cahaya sebelum sampai ke retina mayoritas berwarna gelap untuk meminimalisir

pembentukan bayangan gelap dari cahaya. Kornea dan lensa berguna untuk mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina, cahaya ini akan menyebabkan perubahan kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan merangsang impulsimpuls syaraf ini dan menjalarkannya ke otak.

Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan masuk ke dalam aqueous humor. Refraksi cahaya kebanyakan terjadi di kornea dimana terdapat pembentukan bayangan yang tepat. Aqueous humor tersebut merupakan massa yang jernih yang menghubungkan kornea dengan lensa mata, membantu untuk mempertahankan bentuk konveks dari kornea (penting untuk konvergensi cahaya di lensa) dan menyediakan nutrisi untuk endothelium kornea. Iris yang berada antara lensa dan aqueous humor, merupakan cincin berwarna dari serabut otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil. Ukuran pupil itu secara aktif dikendalikan oleh otot radial dan sirkular untuk mempertahankan level yang tetap secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata. Terlalu banyaknya cahaya yang masuk dapat merusak retina. Namun bila terlalu sedikit dapat menyebabkan kesulitan dalam melihat. Lensa yang berada di belakang iris berbentuk lempeng konveks yang memfokuskan cahaya melewati humour kedua untuk menuju ke retina. Untuk dapat melihat dengan jelas objek yang jauh, susunan otot siliare yang teratur secara sirkular akan akan mendorong lensa dan membuatnya lebih pipih. Tanpa otot tersebut, lensa akan tetap menjadi lebih tebal, dan berbentuk lebih konveks. Manusia secara perlahan akan kehilangan fleksibilitas karena usia, yang dapat mengakibatkan kesulitan untuk memfokuskan objek yang dekat yang disebut juga presbiopi. Ada beberapa gangguan refraksi lainnya yang mempengaruhi bantuk kornea dan lensa atau bola mata, yaitu miopi, hipermetropi dan astigmatisma. Selain lensa, terdapat humor kedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya dikelilingi oleh lensa, badan siliar, ligamentum suspensorium dan retina. Dia membiarkan cahaya lewat tanpa refraksi dan membantu mempertahankan bentuk mata. Bola mata terbenam dalam corpus adiposum orbitae, namun terpisah darinya oleh selubung fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu : 1. Tunica Fibrosa Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior yang opaque atau sklera dan bagian anterior yang transparan atau kornea. Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan tampak putih. Daerah ini relatif lemah dan dapat menonjol ke dalam bola mata oleh perbesaran cavum subarachnoidea yang mengelilingi nervus opticus. Jika tekanan intraokular meningkat, lamina fibrosa akan menonjol ke luar yang menyebabkan discus menjadi cekung bila dilihat melalui oftalmoskop. Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu vv.vorticosae. Sklera langsung tersambung dengan kornea di depannya pada batas limbus. Kornea yang transparan, mempunyai fungsi utama merefraksikan cahaya yang masuk ke mata. Tersusun atas lapisan-lapisan berikut ini dari luar ke dalam sama dengan: (1) epitel kornea (epithelium anterius) yang bersambung dengan epitel konjungtiva. (2) substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan. (3) lamina limitans posterior dan (4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous humour.

2. Lamina vasculosa Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan : (1) choroidea (terdiri atas lapis luar berpigmen dan lapis dalam yang sangat vaskular) (2) corpus ciliare (ke belakang bersambung dengan choroidea dan ke anterior terletak di belakang tepi perifer iris) terdiri atas corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus ciliaris (3) iris (adalah diafragma berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya yaitu pupil) iris membagi ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior dan posterior, serat-serat otot iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat sirkuler dan radier. 3. Tunica sensoria (retina) Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Permukaan luarnya melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berkontak dengan corpus vitreum. Tiga perempat posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior membentuk cincin berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan syaraf berakhir. Bagian anterior retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini menutupi procesus ciliaris dan bagian belakang iris. Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, macula lutea, merupakan daerah retina untuk penglihatan paling jelas. Bagian tengahnya berlekuk disebut fovea sentralis. Nervus opticus meninggalkan retina lebih kurang 3 mm medial dari macula lutea melalui discus nervus optici. Discus nervus optici agak berlekuk di pusatnya yaitu tempat dimana ditembus oleh a. centralis retinae. Pada discus ini sama sekali tidak ditemui coni dan bacili, sehingga tidak peka terhadap cahaya dan disebut sebagai bintik buta. Pada pengamatan dengan oftalmoskop, bintik buta ini tampak berwarna merah muda pucat, jauh lebih pucat dari retina di sekitarnya.

Pendahuluan Bab ini dimaksudkan untuk memberikan kepada para pembaca pemahaman dasar tentang anatomi mata dan proses melihat. Bab ini hanya dimaksudkan terutama sebagai bahan rujukan. Struktur Mata Akan bermanfaat jika orang tua, guru dan para profesional lainnya memiliki pemahaman tentang anatomi mata karena hal itu akan membantu mereka memahami sebab-sebab dan implikasi ketunanetraan pada anak. Dari luar, mata itu tampak berbentuk bulat dan dilindungi oleh kelopak mata. Conjunctiva, yang mengandung banyak pembuluh darah, adalah selaput lendir yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan bola mata hingga ke cornea. Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa kontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata. Bersama-sama dengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput ini turut menjaga agar cornea tidak kering. Air mata mempunyai fungsi yang penting sebagai minyak pelumas dan turut mencegah kekeringan pada mata. Kelebihan air mata dibuang melalui lubanglubang kecil pada kelopak mata dan mengalir ke dalam hidung. Bulu mata (pada bagian luar kelopak mata) serupa fungsinya dengan kumis pada kucing, yang bereaksi cepat terhadap rangsangan eksternal, yang menyebabkan mata berkedip dengan cepat untuk menghindari cedera. Dinding keras atau "putih" mata disebut sclera. sclera ini buram dan melindungi bagian-bagian mata yang lebih peka. Pada bagian depan mata, yang sinambung dengan sclera, terdapat cornea, yang merupakan jendela bagi mata, yang berbentuk bulat.

Cornea tidak mengandung pembuluh darah dan bening, berfungsi mengarahkan cahaya ke dalam mata. Meskipun lebih tipis daripada lensa yang terdapat di bagian dalam mata, cornea merupakan lensa cembung yang sangat kuat. Bersama-sama dengan lensa, cornea memfokuskan citra optik pada retina yang terletak di bagian belakang mata. Cornea, yang mengandung banyak serabut syaraf, merupakan bagian dari tubuh manusia yang paling peka, sehingga iritasi yang kecil sekali pun dapat menimbulkan rasa nyeri yang parah padanya. Cornea dapat menjadi buram jika mengalami kerusakan atau terinfeksi. Lensa, seperti halnya cornea, bening bila sehat. Lensa berbentuk cembung pada kedua permukaannya, dan mengandung air dan protein. Lensa tidak mengandung syaraf ataupun pembuluh darah dan strukturnya elastis. Akan tetapi, elastisitasnya berkurang seiring dengan bertambahnya usia, yang mengakibatkan orang berkesulitan membaca tulisan kecil pada usia pertengahan (presbyopia). Lensa membagi mata menjadi dua segmen: bagian mata yang berada di depan lensa disebut anterior chamber (rongga depan) dan berisi cairan bening, aqueous, yang senantiasa diproduksi oleh ciliary body. Aqueous memberikan gizi yang penting bagi lensa, membantu membersihkan kotoran dan mengatur tekanan di dalam bola mata serta memelihara bentuk mata. Kelebihan aqueous dikeluarkan oleh trabeculum yaitu jaringan saluran penyaring yang terdapat di sudut anterior chamber. Di samping berfungsi memproduksi aqueous, ciliary body mempunyai tiga macam otot yang membantu memfokuskan lensa, agar citra yang terbentuk pada retina tetap jelas. Bagian mata yang terletak di belakang lensa, yang dibatasi oleh retina, kadang-kadang disebut posterior chamber (rongga belakang). Rongga ini berisi vitreous, zat bening yang menyerupai jeli, yang memenuhi empat perlima bagian dari mata. Seperti aqueous, vitreous tidak berisi pembuluh darah ataupun serabut syaraf, dan sebagian besar (99%) berupa air. Satu persen lainnya terdiri dari collagen dan asam hyaluronic yang berfungsi memelihara konsistensi vitreous agar bentuknya tetap selaras dengan mata. Jika karena sebab tertentu kebeningan vitreous itu berkurang, misalnya karena infeksi, maka ketajaman penglihatan menjadi terganggu. Cahaya masuk melalui lensa dan vitreous menuju ke lapisan mata paling dalam, yaitu retina. Retina terdiri dari beberapa lapisan yang berisi dua jenis sel, yang masingmasing mempunyai fungsi yang berbeda dalam responnya terhadap rangsangan visual, yang bekerja berdasarkan reaksi fotokimia. Informasi yang dihasilkannya masuk ke otak melalui syaraf optik. Bagian yang paling peka dari retina ini disebut macula, yang bagian tengahnya disebut fovea. Fovea terdiri dari sel-sel berbentuk roket yang disebut "cones", yang peka terhadap citra visual yang rinci dan warna, dan karenanya bertanggung jawab untuk ketajaman penglihatan. Sel-sel berbentuk seperti rokok yang disebut "rods" sebagian besar terdapat di bagian tepi retina, dan hanya sedikit saja yang terdapat pada bagian tengah. Sel-sel ini terutama peka terhadap pergerakan dan sangat peka terhadap cahaya, sehingga bekerjanya lebih baik dalam keadaan cahaya yang lebih redup. Di antara retina dan sclera terdapat choroid, yang merupakan lapisan lingkaran utama mata, yang berfungsi mengalirkan darah untuk memberi makanan kepada berbagai bagian mata (terutama kepala syaraf optik). Di depan lensa adalah iris, yang berupa bagian mata yang berwarna, berisi jaringan otot yang dapat mengerut atau mengembang, sehingga berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk melalui pupil, yaitu bagian tengah iris, terus ke retina. The Ciliary body

terletak di antara iris dan choroid, dan ketiga struktur ini membentuk uvea. Bagaimana Mata "Melihat" Mata memiliki dua jenis kemampuan: * penglihatan sentral, * penglihatan periferal (samping) atau bidang, dan bagian retina yang berbeda bertanggung jawab untuk masing-masing fungsi tersebut. Penglihatan Sentral Bila mata memandang suatu obyek, ini dilakukan dalam "sumbu penglihatan" (visual axis). Pada satu ujung sumbu tersebut adalah obyek itu, dan pada ujung lainnya adalah retina atau lebih tepatnya macula. Macula adalah bagian kecil dari retina yang diameternya kira-kira 5,5 mm pada bagian terlebarnya. Bagian tengah dari macula, yaitu fovea, bertanggung jawab untuk penglihatan yang tertajam, dan seluruhnya terdiri dari cones. Ini merupakan sel-sel yang foto-reseptif, yang dapat berfungsi lebih baik dalam keadaan cahaya terang, dan memungkinkan mata membedakan rincian halus dan warna, dan oleh karenanya sangat penting untuk banyak tugas-tugas visual dan motorik halus yang dilaksanakan anak di dalam maupun di luar ruangan kelas. Jenis penglihatan inilah yang sangat penting untuk tugas-tugas seperti membaca, dan kerusakan pada macula mempunyai implikasi yang signifikan bagi kegiatan belajar. Penglihatan Periferal atau Penglihatan Bidang Bagian tepi dari macula terdiri dari sel-sel foto-reseptor yang disebut rods. Kepekaan rods meningkat dalam keadaan cahaya yang lebih redup, dan ini penting untuk memberikan informasi visual tentang apa yang terdapat di sekeliling bentuk citra yang dipersepsi oleh fovea. Misalnya, bila anda sedang berkonsentrasi membaca kata-kata pada bagian tengah baris ini, anda sadar akan kata-kata yang tertulis pada kedua ujung baris ini yang berada di luar fokus. Begitu pula, anda pun sadar akan kata-kata yang tertulis di atas atau di bawah baris ini, tergantung pada besarnya huruf. Bagian tepi retina menangkap citra buram di sekeliling fokus, dan penangkapan tentang citra tersebut semakin jelas bila lebih dekat ke macula. Kehilangan penglihatan pada bagian ini, baik sebagian maupun sepenuhnya (penglihatan cerobong - tunnel vision), mempunyai implikasi pendidikan yang serius. Misalnya, siswa akan mengalami kesulitan berjalan dalam keadaan cahaya redup (buta ayam - night blindness). Implikasi seperti ini akan dibahas secara lebih rinci pada bab mengenai berbagai macam kondisi mata. Masing-masing mata mempunyai bidang pandang (visual field) tersendiri dan jika kedua belah mata terbuka, bidang-bidang pandang tersebut bertemu, menyebabkan terjadinya penglihatan binokuler pada bidang ini. Penglihatan binokuler ini diperlukan untuk memperoleh persepsi tentang kedalaman dan posisi diri dalam ruangan dan dalam perspektif. Penglihatan Normal 1. Melihat Jauh

Berkas cahaya paralel masuk ke mata melalui pupil. Cahaya dibiaskan pada saat melalui cornea dan lensa menuju ke macula. Selama proses ini otot ciliary dalam keadaan lemas. 2. Melihat Dekat Untuk melihat obyek dekat secara terfokus, otot cilary mengerut pada saat cahaya melalui lensa. Keadaan ini meningkatkan kekuatan lensa, dan membuat cahaya terfokus pada macula. Sayangnya, sebagai bagian dari proses penuaan, lensa akan mengeras dan tidak merespon secara sama terhadap otot cilary, akibatnya orang memerlukan kaca mata baca Jalur Penglihatan (Visual Pathways) Ini adalah istilah yang diberikan kepada jalur syaraf yang menghubungkan bagian belakang mata dengan visual cortex, yaitu bagian otak yang menafsirkan citra cermin yang dilihat oleh retinae. Cara kerjanya sangat rumit. Bidang pandang masing-masing mata terbagi menjadi sisi nasal dan sisi temporal. Jalur penglihatan pada masing-masing sisi terdiri dari: - syaraf optik yang terdiri dari urat-urat halus dari bidang nasal dan temporal; - chiasma, yang merupakan tempat pertemuan antara syaraf-syaraf optik dari kedua belah mata; urat-urat halus dari masing-masing retina melintas ke sisi lainnya dan urat halus temporal berada pada sisi yang sama dan membentuk - lintasan optik (optic tract), dan - radiasi optik, yang menyebar ke dalam - occipital cortex. Visual cortex kanan menerima informasi dari kedua bagian kiri bidang pandang sedangkan visual cortex kiri menerima informasi dari bagian kanan bidang pandang. Serabut syaraf optik dari sisi temporal bidang pandang menuju ke cortex pada sisi yang sama, tetapi yang dari bidang nasal menyeberang pada chiasma dan menuju ke cortex pada sisi yang berlawanan. Sesungguhnya terdapat dua jalur syaraf penglihatan utama menuju ke visual cortex di otak, yaitu melalui lateral geniculate nucleus (LGN), dan melalui superior colliculus. Analisis tentang informasi visual, misalnya yang berhubungan dengan warna, dimulai pada visual cortex utama. Sebagian dari informasi ini kemudian dikirimkan kembali ke superior colliculus. Akan tetapi, informasi ke superior colliculus dapat diterima langsung dari retina atau melalui LGN. Jalur penglihatan dari retina ke LGN disebut jalur penglihatan periferal (peripheral visual pathways), sedangkan jalur yang menuju ke visual cortex disebut jalur penglihatan sentral (central visual pathways). Ketunanetraan dapat diakibatkan oleh gangguan pada satu atau kedua jalur ini. Bila anda berminat terhadap aspek ini dan berkeinginan mendalaminya, anda disarankan untuk membaca tulisan Hyvarinen (1995a, b). Beberapa Kekeliruan Umum dalam Pemahaman tentang Penglihatan Kekeliruan pemahaman ini berkaitan dengan pernyataan yang sering dikemukakan oleh guru-guru dan pihak-pihak lain yang baru bertemu dengan anak tunanetra untuk pertama kali. Mengapa anak itu tidak memakai kaca mata kalau penglihatannya begitu buruk?

Kaca mata tidak selalu dapat membantu mengoreksi atau meningkatkan penglihatan. Kondisi mata yang mengenai retina, syaraf optik dan bagian-bagian tertentu dari mata, tidak dapat dibantu dengan kaca mata. Gangguan pembiasan seperti yang terjadi dalam kasus penglihatan jauh dan penglihatan dekat (hypermetropia dan myopia) biasanya dapat dibantu dengan memakai lensa korektif, baik berbentuk kaca mata maupun lensa kontak, tetapi karena anak-anak ini tunanetra, penglihatannya tidak akan terkoreksi hingga mencapai standar penglihatan normal. Anak-anak tertentu yang photophobic mungkin memerlukan kaca mata berwarna, sedangkan anak lainnya mungkin perlu memakai filter khusus. Apakah bijaksana membatasi kegiatan visual anak; apakah penglihatan yang masih ada dapat hilang bila terus dipergunakan? Penglihatan tidak dapat dihemat, jadi doronglah anak untuk selalu memanfaatkan penglihatannya, tetapi sadarilah bahwa mata dapat letih, dan anda harus mengenali tanda-tanda keletihan itu. Anak-anak tertentu tampaknya menyukai tingkat pencahayaan yang berbeda-beda mengapa demikian? Tingkat pencahayaan yang rendah tidak akan membahayakan mata. Sebagai akibat dari kondisi mata tertentu, misalnya albinism, seorang anak mungkin membutuhkan tingkat pencahayaan yang lebih rendah agar dapat merasa lebih nyaman. Anak lain mungkin akan merasa lebih nyaman dengan cahaya yang lebih terang, mungkin dalam bentuk lampu tunggal, yang dikenal dengan istilah "lampu tugas". Apakah kehilangan penglihatan pada satu mata akan mengurangi penglihatan dengan 50%? Sementara terdapat kehilangan penglihatan pada mata yang terganggu dan kehilangan persepsi tentang kedalaman secara umum, ini bukan kehilangan setengah dari sistem penglihatan. Memang terdapat implikasinya terhadap pengelolaan kelas bagi anak yang memiliki penglihatan monokuler, misalnya dalam pengaturan tempat duduknya. Anak yang pada satu matanya berpenglihatan normal biasanya tidak didaftar sebagai tunanetra. Jika seorang anak terdaftar sebagai anak yang buta, apakah ini berarti bahwa dia tidak memiliki penglihatan sama sekali? Kurang dari 10% dari populasi yang terdaftar sebagai "buta" adalah buta total. Banyak yang masih memiliki sisa penglihatan yang bermanfaat, atau masih dapat membedakan antara terang dan gelap. Anak-anak tertentu yang terdaftar sebagai buta masih dapat membaca tulisan biasa mungkin dengan dibesarkan atau dengan menggunakan alat bantu low vision untuk kegiatan tertentu, dan menggunakan Braille untuk kegiatan lainnya. Apakah indera-indera lain anak tunanetra lebih baik daripada anak-anak lain? Menjadi tunanetra tidak berarti bahwa indera-indera lainnya, misalnya indera pendengaran dan perabaan, menjadi sangat berkembang. Penekanan yang lebih besar dapat diberikan pada strategi pengajaran untuk memungkinkan indera-indera tersebut dikembangkan seoptimal mungkin. Misalnya, keterampilan mendengarkan merupakan

bagian yang sangat penting dari kurikulum bagi anak-anak ini (lihat Bab 15). Jika anak memakai kaca mata sepanjang waktu, apakah ini akan mengakibatkan otototot mata berhenti bekerja secara benar? Memakai kaca mata atau lensa kontak tidak membuat mata menjadi "malas". Tidak memakainya berarti anak akan kehilangan informasi visual yang vital. Berkonsultasilah dengan optometris jika anda ragu. Labels: Visual Impairment: Access to EducationLENSA DAN BAGIAN DALAM MATA Bola mata juga mengandung lensa yang terletak dibelakang pupil dan iris, lensa berada ditempat tersebut karena dikelilingi oleh ligamentum suspensorium. FISIOLOGI PENGLIHATAN Cahaya yang masuk kedalam bola mata melalui lubang pupil akan menempuh 4 media refraksi yaitu cornea, humor aquous, lensa, dan vitreus sehingga setelah mengalami 4x pembiasan, bayangan dapat jatuh di retina. MATA MYOP Suatu mata dengan lensa terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang. Mata jenis ini dikoreksi dengan lensa cekung. MATA HYPERMETROP Mata dengan lensa terlalu pipih atau bola mata terlalu pendek. Mata jenis ini dikoreksi dengan lensa cembung. MATA ASTIGMAT Mata dengan lengkungan permukaan kornea atau lensa yang tidak mulus. Bila lengkung permukaan cornea tidak teratur disebut astigmat irregular dan sebaiknya dikoreksi dengan contact lensa MATA PRESBIOP Suatu keadaan diman lensa kehilangan elestisitetnya karenabertambahnya usia, dengan demikian lensa tidak dapat berkurang dapat berakomodasi lagi.

Hipermetropi STIMULUS RESEPTOR CAHAYA DAN PENGLIHATAN WARNA Bayangan benda yang jatuh pada retina akan merangsang rod atau cone kemudian melalui serangkaian reaksi timbul impuls pada sel ganglion. ADAPTASI TERANG GELAP Bila seseorang berada ditempat yang terang untuk suatu waktu, sebagian besar rhodopsin akan terurai walaupun sebagian iodopsin akan segera diresintesis kembali. Dan tidak akan meras silau, hal ini merupakan adaptas terang. Sekarang masuk ke dareh gelap, maka mula-mula kita tidak melihat apa-apa. Hal ini dinamakan adaptasi gelap. PENGLIHATA N DENGAN DUA MATA Kita selalu melihat dengan dua mata . bayangan benda jatuh bitu di retina mata kanan dan kiri pada titik-titik yang selars dan titik-titik dari impuls diserasikan menjadi suatu bayangan. KELAINNAN KLINIK Kelainan mata antara lain ; transpalansi mata, radanag selaput lender, keratis, glaucoma, katarak, anosmiatuli, otitis media, penyakit-penyakit labirin

I.

RONGGA ORBITA Volume rongga orbita orang dewasa 30 mL, bola mata hanya mengisi 1/5 rongga orbita, sisanya lemak dan otot ekstraokuler, pembuluh darah, saraf, kelenjar getah bening dan jaringan ikat. Rongga orbita berbentuk limas segi 4 dengan puncaknya arah ke dalam. Dinding orbita terdiri atas : 1. Atap Orbita Yaitu tulang frontal, dimana terdapat sinus frontalis. 2. Dinding Lateral Yaitu tulang Sphenoidale dan tulang Zygomaticus. 3. Dinding Medial Yaitu tulang Ethmoidale yang tipis, disini terdapat Sinus Ethmoidale dan Sinus sphenoidale. 4. Dasar Orbita Yaitu tulang Maxillaris dan tulang Zygomatikus. Pada tulang Maxillaris terdapat Sinus Maxillaris. Kelenjar Lacrimalis terletak dalam fossa lacrimallis di bagian anterior lateral atap orbita. APEKS atau puncak rongga orbita adalah : 1. Tempat masuk saraf dan pembuluh darah ke mata. 2. Origo semua otot ekstra okuler, kecuali otot obliqus inferior

II. KELOPAK MATA Kelopak Mata dari luar ada 5 lapisan : 1. Lapisan Kulit. Kulit kelopak mata merupakan kulit yang paling tipis dari bagian tubuh manusia, dan tanpa adanya lemak subcutan. 2. Lapisan Otot Orbicularis Oculi. Menutup mata, disarafi oleh n. VII. Otot ini ada 2 bagian yaitu Pratarsal yaitu otot yang terdapat dalam kelopak mata dan bagian Preseptal yaitu terdapat diatas septum orbitale. 3. Jaringan Areolar. Yaitu rongga di bawah otot orbicularis oculi, yang berhubungan antara mata kanan dan kiri dan juga berhubungan dengan lapisan sub apponeurotik dari kulit kepala. 4. Tarsus. Merupakan jaringan fibrous padat dengan sedikit jaringan elastis. Dibagi menjadi tarsus superior dan inferior. Tarsus superior lebih lebar dari yang inferior. 5. Konjungtiva Palpebra atau Konjungtiva Tarsalis. Bagian dalam kelopak mata yang berhubungan langsung dengan bola mata, melekat erat dengan tarsus. Tepian Palpebra (Margo Palpebra). Pinggir bebas palpebra panjangnya 2530 mm dan lebarnya 2 mm. Pinggir anterior (luar) dipisahkan dari pinggir posterior (dalam) oleh garis kelabu (Schwabel Line). A. Tepi Anterior. Disini terdapat : 1. Bulu Mata. 2. Kelenjar Zeiss dan Moll B. Tepi Posterior. Yang langsung kontak dengan bola mata, disini terdapat kelenjar Meibom. C. Punctum Lacrimalis. Terdapat pada ujung medial dari tepi posterior palpebra. Punctum ini berfungsi sebagai ekskresi air mata melalui kanalis lakrimalis terus menuju ke sakkus lakrimalis. Retraktor Palpebra (Membuka Palpebra). Pada palpebra superior (atas) terdapat Musculus Levator Palpebra dan Musculus Muller yang berfungsi untuk membuka mata yang dipersarafi oleh N. III. Pada palpebra inferior yang ada hanya Musculus Muller sehingga Palpebra inferior tidak bisa membuka dengan lebar. III. SISTIM LAKRIMAL Sistim lakrimal terdiri dari : I. Sekresi yaitu Kelenjar Lakrimalis. II.Excresi terdiri dari : 1. Pungtum Lakrimalis. 2. Kanalis Lakrimalis.

3. Sakkus Lakrimalis. 4. Duktus Nasolakrimalis. Kelenjar Lakrimalis terdiri atas 2 bagian : 1. Bagian Orbita. Dalam fossa lakrimalis di bagian temporal anterior rongga orbita. Dari luar dicapai dengan irisan kulit menembus muskulus orbikularis okuli dan septum orbitale. 2. Bagian Palpebra. Terletak di segmen temporal dari fornik konjungtiva superior. IV. BOLA MATA I. Dinding Bola Mata 1. Konjungtiva terdiri dari : a. Konjungtiva palpebra. Permukaan dalam palpebra dan melekat erat pada tarsus. b. Konjungtiva fornik. Peralihan konjungtiva palpebra ke konjungtiva bulbi. c. Konjungtiva bulbi. Yaitu lanjutan konjungtiva fornik yang melekat longgar ke septum orbitale di fornik melanjutkan melekat longgar ke kapsul tenon dan sklera di bawahnya 2. Sklera dan Episklera Sklera adalah jaringan fibrous pelindung mata di bagian luar. Permukaan luar anterior dibungkus oleh jaringan elastis halus yang disebut episklera. 3. Kornea Kornea adalah jaringan transparan dengan ketebalan : di tengah 0,54 mm, di tepi 0,65 mm, dan diameternya sekitar 11,50 mm. kekuatan refraksi kornea 40 Dioptri. Dari luar ke dalam kornea terdiri atas 5 lapisan sbb : 1. Lapisan Epitel : 5-6 lapis sel. 2. Lapisan Bowman : satu lapis sel. 3. Stroma : 90% ketebalan kornea. 4. Membran Desement : lapisan membran elastis jernih. 5. Lapisan Endotel : berhubungan langsung dengan cairan aquos humor. II. Isi bola mata A. Segmen anterior terdiri dari : 1. Uvea Anterior (iris dan badan siliaris). 2. Lensa mata. B. Segmen posterior terdiri dari : 1. Badan Kaca (Korpus Vitreus). 2. Choroid. 3. Retina. 4. Papil Saraf Optik. II. A. 1. UVEA. Uvea terdiri atas 3 bagian :

1. Iris 2. Badan Sililer 3. Choroid : lapisan vaskuler tengah mata, memberi perdarahan retina. 1. Iris Perpanjangan korpus siliaris ke anterior, merupakan permukaan pipih dengan lubang di tengah yang disebut pupil. Pupil mengendalikan cahaya yang masuk dengan mengecil (miosis) akibat aktivitas parasimpatis melalui N. III dan juga pupil bisa melebar (midriasis) oleh aktivitas saraf simpatis. 2. Badan siliaris Badan siliaris mempunyai processus ciliaris berfungsi membentuk aquous humor. 3. Choroid Choroid segmen posterior uvea, di antara lapisan retina dan sklera. Choroid di sebelah dalam dibatasi oleh membran Brunch dan sebelah luar di batasi oleh sklera. II. A. 2. LENSA MATA Lensa bentuk bikonvek, avaskuler, tidak berwarna, hampir transparan sempurna. Tebal 4 mm dan diameternya 9 mm. kekuatan refraksi lensa 20 Dioptri. Digantung Zonulla Zinii yang menghubungkannya dengan corpus siliare. Lensa terdiri dari 65 % air dan 35 % protein. II. B. 1. BADAN KACA (CORPUS VITREUS) Vitreus adalah suatu bahan Gellatin yang jernih dan avasculer yang membentuk 2/3 dari volume dan berat bola mata. Vitreus terdiri dari air 99 %, dan sisanya 1 % meliputi kolagen dan asam hialuronat. Yang memberi bentuk dan konsistensi mirip gel karena kemampuannya mengikat air. II. B. 2. RETINA Selembar tipis jaringan saraf, semitransparan multilapis, melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina terdiri dari 10 lapisan pigmen epitelium. Berhubungan langsung dengan membran Brunch dari Choroid, permukaan dalam yaitu membrane limitan interna berhubungan langsung dengan badan kaca. Di tengah retina bagian posterior terdapat makula lutea yang di tengahnya ada cekungan yang disebut fovea. Pada fovea ini, fotoreseptornya hanya terdiri dari selkerucut saja. Fovea sepenuhnya diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid yang berada di luar membran Brunch. 1/3 retina diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid, sedangkan 2/3 bagian dalam retina diperdarahi oleh cabang-cabang arteri sentralis retina, kecuali daerah macula lutea hanya diperdarahi oleh khoriokapiler khoroid secara difusi. Lapisan retina mulai dari bagian dalam adalah sebagai berikut 1. Membran limitan interna. 2. Lapisan serat saraf. 3. Lapisan sel ganglion. 4. Lapisan sel flexiform dalam. 5. Lapisan nucleus dalam sel bipolar. 6. Lapisan sel flexiform luar. 7. Lapisan nucleus luar sel fotoreceptor. 8. Membran limitan externa.

9. Lapisan sel batang dan kerucut. 10. Lapisan pigmen epithelium retina. B. 2. PAPIL SARAF OPTIK Papil saraf optik merupakan cekungan dipermukaan retina. Dengan diameter 1,5 mm. pencekungan mempunyai arti klinis penting pada glaucoma kronik simple

MATA (INDERA PENGLIHATAN)09 Feb Oleh: dr. Rolanda ANATOMI MATA Organ okuli assesoria Kavum orbita Supersilium Palpebra Aparatus lakrimalis Muskulus okuli Konjungtiva Okulus Tunika okuli Tunika vaskulosa okuli Tunika nervosa Organ okuli assesoria

Kavum orbita = rongga mata Mrpkn rongga yg bentuknya spt kerucut dg puncaknya mengarah ke depan & ke dalam Dindingnya dibentuk oleh tulang : os frontalis, os zigomatikum, os sfenoidal, os ethmoidal, os palatum, os lakrimal Trdpt bbrp celah yg menghubungkannya dg rongga otak, rongga hidung, rongga ethmoidal, dll Berisi jaringan lemak, otot, fascia, saraf, pembuluh darah, & aparatus lakrimalis

Supersilium = alis mata Mrpkn batas orbita & potongan kulit tebal yg melengkung, ditumbuhi oleh rambut pendek Berfungsi sbg Pelindung mata dr cahya matahari yg terik kosmetik Palpebra = kelopak mata Mrpkn 2 lipatan (atas & bawah) kulit yg terletak di depan bulbus okuli Kelopak atas lebih lebar dr bawah Kelopak atas lebih mudah digerakkan krn ada m. Levator palpebrae superior

Pada tepi terdapat silia (bulu mata) Bagian yg berlipat2 => tarsus Pd tarsus trdpt kelenjar tarsalia, sebasea, &keringat Fungsi sbg pelindung bola mata

Aparatus lakrimalis = kelenjar air mata Ada kelenjar lakrimalis superior & inferior Menghasilkan air mata Disalurkan melalui duktus eksretorius lakrimalis ke bola mata Berfungsi membersihkan mata Air mata disalurkan ke sakus konjunjugtiva ke dlm kanalis lakrimalis ke duktus nasolakrimalis ke meatus nasalis inferior

Muskulus okuli = otot mata Mrpkn otot ekstrinsik mata Tdd 7 otot : M. levator palpebrae superior & inferior => mengangkat kelopak mata M. orbikularis okuli => melingkari mata, utk menutup mata M. rektus okuli inferior => menutup mata M. rektus okuli medial => menggerakan bola mata ke dalam M. oblique okuli inferior => menggerakan bola mata ke bawah & dalam M. oblique okuli superior => memutar mata ke atas, ke bawah, & ke luar M. rektus okuli berorigo pd anulus tendineus komunis yg mrpkn sarung fibrous yg menyelubungi nervus optikus Paralisis (kelumpuhan) otot mata => strabismus (juling) Konjungtiva = lapisan luar (mukosa) mata Lapisan mukosa yg melapisi palpebra = konjungtiva palpebra Lapisan mukosa yg melapisi mata = konjuntiva bulbi Banyak trdpt kelenjar limfe & pembuluh darah Peradangan konjungtiva => konjungtivits

Definisi mata mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata menyesuaikan jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak Struktur dan fungsi mata

di sini akan di bahas struktur dan fungsi mata. mata kita terdiri dari bermacam-macam struktur sekaligus dengan fungsinya. struktur dari mata itu sendiri atau bisa di sebut dengan anatomi mata meliputi Sklera, Konjungtiva, Kornea, pupil, iris, lensa, retina, saraf optikus, Humor aqueus, serta Humor vitreus yang masing-masingnya memiliki fungsi atau kerjanya sendiri. aku bahas satu-satu aja kali yah mengenai struktur dan fungsi mata, dimana masing-masing dari struktur mata mempunyai Fisiologi mata itu sendiri. Berikut Struktur mata beserta fisiologisnya:

Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera. Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris. Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil. Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.

Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak. Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).

Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris. Lensa terdapat di belakang iris. Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia. Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak. Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali. Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan: 1. Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa, berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian (bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris, dan bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa). Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.

2. Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina, berisi humor vitreus yang membantu menjaga bentuk bola mata. Otot Mata, Saraf Mata, dan Pembuluh Darah

mata mempunyai otot, saraf serta pembuluh darah. Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya, yaitu :

Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada tulang orbita.

Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang. Struktur Pelindung Mata Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur dan bahanbahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk. adapun struktur pelindung mata, meliputi:

Orbita

Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.

Kelopak Mata

Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya. Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata.

Bulu mata

Bulu Mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.

Kelenjar lakrimalis

Kelenjar Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikelpartikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi.

GERAKAN BOLA MATA

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

ARAH GERAKAN MATA Adduksi ke arah Nasal Abduksi ke arah Temporal Supraadduksi (elevasi) ke atas Infraadduksi (depresi) ke bawah Intorsi (insikloduksi) terputar ke nasal

Ekstorsi (ensikloduksi) terputar ke temporal

FUNGSI OTOT EKSTRA OKULAROTOT PRIMER SEKUNDER Adduksi, Intorsi

Rektus Lateral (N. VI) Abduksi Rektus Medial (N. III) Adduksi Rektus Superior (N. III) Rektus Inferior Elevasi

Depresi

Adduksi, Ekstorsi Intorsi Ekstorsi

Oblik Superior (N. IV) Depresi, Abduksi Oblik Inferior (N. III) Elevasi, Abduksi

(diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004) Yokes Muscles (Harings Law) Dalam pergerakan bola mata, salah satu otot mata berpasangan dengan otot mata lain pada bola mata yang lain.

CARDINAL DIRECTION OF GAZE Lihat atas kanan

YOKES MUSCLES Rectus Sup. kanan Oblik Inf. kiri Rectus Lat. kanan Rectus Med. kiri Rectus Inf. kanan Oblik Sup. kiri Oblik Sup. kanan Rectus Inf. kiri Rectus Med. kanan Rectus Lat. Kiri Oblik Inf. kanan Rectus Sup. kiri

Lihat kanan

Lihat bawah kanan

Lhat bawah kiri

Lihat kiri

Lihat atas kiri

(Fig. 1.11 s/d 1.17 diambil dari Anatomy and Physiology, 6th ed. Seeley-Stephens-Tate, The Mc Graw-Hill Companies, 2004)

Sherringtons Laws (Otot-otot sinergistik dan antagonistik) Apabila 1 otot distimulus maka secara simultan otot lain akan dihambat (antagonistik). Otot-otot Sinergistik adalah otot-otot yang memiliki bidang kerja yang sama. Dengan demikian, untuk tatapan vertikal, otot rektus superior dan oblikus inferior bersinergi mengerakkan mata ke atas. Otot-otot yang sinergistik untuk suatu fungsi mungkin antagonistik untuk fungsi lain. Misalnya, otot rektus superior dan oblikus inferior adalah antagonis untuk torsi, karena rektus superior menyebabkan intorsi dan oblikus inferior ekstorsi. Otot-otot ekstra okular, seperti otot rangka, memperlihatkan persarafan timbal balik otot-otot antagonistik (hukum Sherrington). Dengan demikian, pada dekstroversi (menatap ke kanan), otot rektus lateralis medialis kanan dan lateralis kiri mengalami inhibisi sementara otot rektus lateralis kanan dan medialis kiri terstimulasi

STRUKTUR BOLA MATA - SKLERA

SKLERAMerupakan lapisan yang tebal, kuat, tidak elastic, opaque (karrena banyak mengandung sel-sel yang menyerupai tulang) Berfungsi mempertahankan bola mata

Tebal : Umumnya 1 mm Pada limbus (antara sclera dan kornea) + 0,6 mm Pada N. II menembus insersi otot-otot ekstrinsik 0,5 mm Ditembus oleh : 1. 2. 3. 4. 5. Lamina cribrosa N.II Aa. dan Nn. Ciliaris Brevis (6-12) et Longus (2), mengelilingi N.II menuju daerah koroid A-V Vorticosa (dekat ekuator) Aa. dan Vv. Ciliaris anterior (4), + 5 mm di belakang limbus Canal Schlemm, pada true limbus (mengeluarkan humor aquos ke koroid 20 % dan ke system vena 80%) Struktur : 1. Hampir sama stroma kornea 2. Episclera yang kaya pembuluh darah berhubungan di sebelah luar dengan Kapsula tenon dan konjungtiiva bulbi 3. Di sebelah dalam sclera berwarna coklat dan kasar (lamina fusca) berhubungan dengan koroid melalui Suprachoroidal space Bila terjadi peradangan pada sclera maka akan terjadi peradangan lanjutan yang dikenal dengan keratitis profunda Vaskularisasi dan innervasi

A. Ciliaris (kurang) dan N. Ciliaris