28
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal, atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Pada makalah ini akan dibahas mengenai jaringan meristem, jaringan dasar (parenkim) dan jaringan pelindung (epidermis). 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalahnya adalah :

anatomi tumbuhan

  • Upload
    titinjp

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anatomi

Citation preview

Page 1: anatomi tumbuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang

mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia

artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,

memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya

jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat

kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut

akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ

dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke

berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,

atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Pada makalah ini akan

dibahas mengenai jaringan meristem, jaringan dasar (parenkim) dan jaringan

pelindung (epidermis).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah :

1. Apakah yang dimaksud jaringan meristem?

2. Apakah yang dimaksud jaringan dasar?

3. Apakah yang dimaksud jaringan pelindung?

4. Bagaimanakah bentuk dari jaringan meristem, jaringan dasar dan jaringan

pelindung?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jaringan meristem.

2. Untuk mengetahui yang dimaksud jaringan dasar.

Page 2: anatomi tumbuhan

2

3. Untuk mengetahui yang dimaksud jaringan pelindung.

4. Untuk mengetahui bentuk dari jaringan meristem, jaringan dasar dan jaringan

pelindung.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah agar dapat menjelaskan mengenai

jaringan meristem, jaringan dasar dan jaringan pelindung, sehingga dapat

memaparkan bentuk, struktur dan fungsi-fungsi dari ketiga jaringan tersebut.

Page 3: anatomi tumbuhan

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Meristem

Asal kata meristem adalah meristes, artinya ‘terbelah’, yang berasal dari

bahasa Yunani. Sesuai namanya, sel-sel penyusun jaringan meristem sangat aktif

membelah untuk menghasilkan sel baru. Jaringan meristem adalah  jaringan muda

yang selalu membelah membentuk jaringan yang lain. Jaringan ini terdiri atas

jaringan embrional yang belum mengalami diferensiasi. Ada dua jenis jaringan

meristem, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer banyak

terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan digunakan untuk pertumbuhan primer

(pertumbuhan memanjang). Yang dimaksud meristem sekunder adalah kambium

yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pertumbuhan membesar). Pembelahan

sel juga dapat terjadi dalam jaringan selain jaringan meristem, contohnya dalam

korteks batang muda dan pada perkembangan jaringan pembuluh. Pembelahan dalam

jaringan ini terbatas. Sementara, sel meristem terus menerus membelah dan

menghasilkan sel baru yang menambah tubuh tumbuhan. Ada pula meristem yang

mengalami masa istirahat sementara, misalnya pada tumbuhan tahunan yang

mengalami dormansi pada musim tertentu dan pada kuncup lateral yang mungkin

mengalami dormansi selama fase aktif tumbuhan. Pertumbuhan dan pengkhususan

secara morfofisiologi sel yang dihasilkan oleh meristem disebut diferensiasi.

Ciri-ciri Jaringan Meristem

a. Ciri-ciri sel yang menyusun jaringan meristem adalah ukuran selnya kecil, sel

berdinding tipis, mempunyai nukleus yang relatif besar, vakuola berukuran

kecil, banyak mengandung sitoplasma, selnya berbentuk kubus.

b. Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis,

protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan

berbentuk sama ke segala arah.

Page 4: anatomi tumbuhan

4

c. Sel-sel meristem membelah terus untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa

hasil pembelahan akan tetap berada dalam jaringan meristem dan disebut sel

inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan

kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif atau turunan.

Pengelompokan Jaringan Meristem

Pengelompokan meristem didasarkan pada berbagai kriteria yaitu tempatnya

dalam tubuh tumbuhan, asal usul dan jaringan yang dihasilkan, struktur, tahap

perkembangan, dan fungsinya.

a) Berdasarkan Tempatnya

1. Meristem Apical ( meristem ujung ) merupakan meristem yang terdapat pada

ujung batang dan ujung akar. Pembelahan sel-sel meristem apical

menyebabkan pemanjangan pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan

yang dihasilkan oleh pembelahan sel–sel meristem apical disebut

pertumbuhan primer  dan jaringan yang dihasilkan disebut  jaringan primer.

Jaringan tersebut biasanya bersifat keras dan berkayu yang disebabkan oleh

susunan sel-sel yang kompak dan adanya lignin pada dinding sel.Meristem

pada tumbuhan Pteridophyta, Gymnospermae dan Angiospermae memiliki

ciri-ciri pembelahan sel yang khas, yaitu sebagai berikut:

Meristem apical pada Pteridophyta terdiri atas sel-sel apeks. Sel apeks

membelah sedemikian rupa sehingga sel baru dibentuk di

sekelilingnya,kecuali pada permukaan luar.

Meristem apical pada tumbuhan Gymnospermae disebut meristem

permukaan. pembelahan sel terjadi secara antiklinal (tegak lurus) dan

periklinal (sejajar) terhadap permukaan organ. Pada bagian tengah

terdapat vakuola besar yang berdinding tebal.

Page 5: anatomi tumbuhan

5

Meristem apical pada tumbuhan Angiospermae dibagi berdasarkan teori

Histogen dan Tunika-Korpus. Pada tahun 1868, Hanstein mengemukakan

teori Histogen. Menurut teori tersebut , terdapat tiga daerah di bagian

apeks pucuk tumbuhan Angiospermae yaitu dermatogens yang akan

berkembang menjadi epidermis, periblem yang akan berkembang menjadi

korteks dan plerom yang akan berkembang menjadi stele.

2. Meristem Interkalar, disebut juga dengan meristem antara merupakan

meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dewasa. Sebenarnya

jaringan meristem interkalar merupakan bagian meristem apical yang terpisah

dari bagian utama meristem apical dan teringgal ketika meristem tersebut

tumbuh. Meristem interkalar dapat tetap aktif tetapi dalam waktu yang lama

setelah sel-sel di ruas atas dewasa sepenuhnya. Pertumbuhan sel yang

dilakukan oleh meristem interkalar menyebabkan munculnya bunga. Contoh

bagian tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-

rumputan (Gramineae).

3. Meristem Lateral atau meristem samping merupakan meristem yang

menghasilkan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan

proses penebalan pada akar dan batang tumbuhan, misalnya pembesaran akar

dan batang. Meristem lateral disebut juga sebagai cambium. Cambium muncul

dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan

membentuk jaringan sekunder.  Ada dua macam cambium yang dapat

berkembang pada tumbuhan dalam membentuk pertumbuhan sekunder yaitu

cambium vaskuler dan cambium gabus (felogen). Cambium vaskuler berperan

dalam penebalan selama pertumbuhan sekunder, sedangkan cambium gabus

menghasilkan lapisan pelindung atau disebut lapisan periderm (gabus).

Lapisan periderm terbentuk dibagian luar akar atau batang yang membesar

ketika lapisan epidermis rusak karena ketebalannya bertambah sebagai akibat

aktivitas cambium vaskuler.

Page 6: anatomi tumbuhan

6

b) Berdasarkan Asal Pembentukannya

1. Promeristem merupakan jaringan meristem yang telah ada ketika

tumbuhan masih berada dalam masa embrional.

2. Meristem Primer, jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih

lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh: ujung batang, ujung akar.

Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem

apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar

bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut

pertumbuhan primer. Daerah meristematik di belakang promeristem

mempunyai 3 jaringan meristem, yaitu : protoderma, prokambium, dan

meristem dasar.

3. Meristem Sekunder, jaringan meristem sekunder adalah meristem yang

berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi dan

spesialisasi. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut

pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan

pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder

yaitu kambium. Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif

membelah dan terdapat diantara xilem dan floem. Aktivitas kambium 

menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi

besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan

berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk

kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu. Pada masa

pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif

dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan

kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.

Page 7: anatomi tumbuhan

7

Gambar 2.1 Jaringan Meristem

2.2 Jaringan Dasar (Jaringan Parenkim)

Jaringan Parenkim ( Jaringan Dasar) disebut jaringan dasar karena jaringan ini

merupakan dasar dari semua jaringan dan sebagian besar organ tumbuhan tersusun

atas jaringan parenkim. Parenkim berasal dari tubuh primer merupakan

Page 8: anatomi tumbuhan

8

perkembangan dari meristime dasar, sedangkan di tubuh sekunder berkembang di

pembuluh dan kambium gabus, bahkan dapat dari felogen. Parenkim berperan dalam

proses penutpusan luka (regenerasi). Sel-sel jaringan parenkim adalah sel yang

berdinding tipis yang membentuk bagian dalam banyak struktur tanaman non-kayu

termasuk batang, akar, dan daun. Parenkim juga dikenal untuk membentuk korteks,

atau pengisi utama, batang, lapisan dalam sel dalam daun, bahan endosperma yang

memberi makan benih tumbuh, dan pulpa buah. Secara filogenetis, Jaringan Parenkim

dapat dikatakan sebagai tersusun pemula. Karena bila diperhatikan pada tumbuhan

primitif, tubuhnya hanya terdiri atas sel-sel parenkim. Jadi dapat dikatakan bahwa

jaringan parenkim sebagai jaringan dasar atau jaringan pemula. Jaringan Parenkim

terbentuk dari sel-sel parenkim, jadi dapat dikatakan bahwa sel-sel parenkim itu

adalah massa (sel-sel) yang menyebar luar ke seluruh organ tumbuhan. Jaringan

parenkim merupakan jaringan heterogen, karena telah terjadi asosiasi antara sel-sel

parenkim yang meluas maka jaringan parenkim pada umumnya ada pada empulur,

korteks, batang, akar, mesofil daun, jaringan-jaringan fotosintetis, daging daun serta

endosperm biji dan dalam buah. 

Sifat-Sifat Jaringan Parenkim :

Bentuk sel bermacam-macam: isodiametris/polihedris (bentuk pada

umumnya) silindris memanjanang (palisade, jari-jari medula), bercuping (bung

karang dan palisade Lilium), mempunyai lipatan ke arah dalam (Pinus), bintang

(Scirpus, Juncus, Canna). Sel masih hidup, yang mengandung kloroplas disebut juga

klorenkim. Sel-sel berdinding tipis, vakuola besar, dinding sel dari selulosa dan

hemiselulosa. Sel yang berdinding tebal mempunyai noktah sederhana.

Jaringan-jaringan yang tersusun oleh sel-sel parenkim : Empulur, kortex

batang dan akar, mesofil daun, endosperm biji, daging buah, jari-jari empulur dan

jaringan yang terdapat di antara berkas fluem dan xilem (primer maupun sekunder).

Page 9: anatomi tumbuhan

9

Parenkim merupakan tempat utama berlangungnya aktifitas tumbuhan yang penting,

misal : fotosintesa, respirasi, penimbunan zat-zat makanan cadangan, sekresi, ekskresi

dan bentuk aktifitas tersebut tergantung pada protoplas sel-sel penyusunnya. Sel

parenkim yang terdapat pada jaringan xilem dan floem memegang peranan penting

pada gerak/transport bahan makanan pada buluh tapis.

Fungsi Jaringan Parenkim :

a. Sebagai jaringan penyimpan makanan cadangan. Sebagai tempat melakukan

proses pembuatan zat makanan.

b. Dapat melakukan proses pengangkutan (yang ada di dekat xilem).

c. Mampu melakukan proses pernafasan karena banyaknya ruang antar sel.

d. Dapat sebagai jaringan penyimpan air, karena vakuola sel yang besar pada

Xerophyta (sukulen) sel besar, dinding tipis, sitoplasma seperti selaput tipis,

tanpa / sedikit kloroplas, vakuola besar.

e. Dapat berfungsi sebagai jaringan penguat karena sifatnya yang turgosen dan

telah mengalami lignifikasi; di daerah xilem sekunder.

Parenkim penyimpan cadangan makanan yang berupa aleuron/tepung dapat

juga berdinding tebal, namun tetap merupakan dinding primer (dari selulosa dan

hemiselulosa). Misal pada : biji-biji Strychnos nux-vomica; Diospyros virginia,

Phoenix dactylifera.

Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun

fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya

untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses

regenerasi. Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila

lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian

kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel

Page 10: anatomi tumbuhan

10

parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim

floem, dan jari-jari empulur.

Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur.

Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel

parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang

besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel

karena bentuk selnya membulat. Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah

daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim

dengan udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya

proses fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel

parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk

fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel

parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel

parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal

(amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak

menyusun jaringan tumbuhan. Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah

dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel

parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut

jaringan dasar.

Berdasarkan Fungsinya, Parenkim Dibagi Menjadi Beberapa Jenis Jaringan,

yaitu:

Parenkim Asimilasi : Parenkim asimilasi adalah sebagai pembuat zat makanan

bagi tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. Umumnya terletak pada

bagian tepi suatu organ, seperti pada daun, batang yang berwarna hijau, dan

buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai

tempat berlangsungnya proses fotosintetis.

Parenkim Penimbun : Parenkim penimbun adalah sel parenkim yang

menyimpan cadangan makanan berbeda sebagai larutan di dalam vakuola,

Page 11: anatomi tumbuhan

11

bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma. Umumnya berada pada

bagian dalam tubuh. Seperti: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis,

akar rimpang atau rizoma, atau pada biji. Di bagian dalam selnya terdapat

cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein. Parenkim

penimbun berfungsi dalam menyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan

berua hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, lemak atau gula tepung.

Parenkim Air : Parenkim air adalah sel parenkim yang dapat menyimpan air.

Pada umumnya terdapat di tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit),

tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen. Parenkim air berfungsi sebagai

tempat penyimpanan air pada tumbuhan xerofit jepifit (sedikit air) untuk

menghadapi kemarau seperti pada tumbhan kaktus dan lidah buaya.

Parenkim Udara : Parenkim udara atau aerenkim adalah jaringan parenkim

yang dapat menyimpan udara karena memiliki ruang antar sel yang besar.

Aerenkim terdaat di batang dan daun tumbuhan hidrofit. Parenkim udara biasa

disebut dengan aerenkim yang bertugas menyimpan udara dalam kantung

besarnya, terdiri dari sel gabus yang berongga besar sehingga dapat membantu

menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat di perairan. Ruang antar

selnya  besar, sel-sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, Seperti

parenkim pada tangkai daun tumbuhan eceng  gondok. 

Macam-Macam Parenkim Menurut Bentuknya:

a. Parenkim palisade Bentuk silindris/prismatis memanjang. Merupakan

penyusun mesofil daun, banyak mengandung kloroplas.

b. Parenkim bunga karang/spons parenkim Bentuk tidak teratur, banyak ruang

antar sel. Terdapat pada mesofil tumbuhan Monocotyledoneae dan spons

parenkim Dicotyledoneae.

Page 12: anatomi tumbuhan

12

c. Parenkim bintang/aktinenkim Sel parenkim mempunyai lengan- lengan

banyak dan besar-besar fungsi untuk menyimpan udara. Misal : pada Canna

sp, Juncus.

d. Parenkim lipatan Sel parenkim dengan dinding sel melipat-lipat ke arah dalam

dan di dalam sel banyak mengandung kloroplast dapat melakukan fotosintesa

menurut fungsi termasuk parenkim asimilasi. Misal : pada Pinus merkusii

(daun) Oryza sativa, Bambusa sp.

Berdasarkan Fungsinya Parenkim Dibedakn Menjadi Beberapa Macam, yaitu:

1. Jaringan epidermis, melindungi jaringan yang berada didalamnya.

2. Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara fotosintesis.

3. Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat fotosintesis juga tempat

penyimpan hasil fotosintesis.

4. Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ tubuh tumbuhan yang muda.

5. Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat

pada ibu tulang daun.

6. Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai

daun.

7. Floem , mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.

Page 13: anatomi tumbuhan

13

Gambar 2.2 Jaringan Dasar (Jaringan Parenkim)

2.3Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling

luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang,

hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih

dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya

serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan

atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas

kecuali pada bagian sel penutup stomata.

Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena

penguapan (membatasi transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak),

perubahan temperature dan hilangnya zat-zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain).

Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel

protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan

permukaan (periklinal), dan turunannya membelah lagi sehingga terjadi epidermis

berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari

Page 14: anatomi tumbuhan

14

sesl-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda

pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.

Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (2005), jaringan epidermis merupakan

lapisan sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis

berasal dari bahasa Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan

epidermis biasanya terdiri atas deretan sel tunggal yang menutupi dan melindungi

semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara umum, fungsi utama jaringan

epidermis adalah sebagai pelindung.

Namun, sel-sel epidermis sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang

berkaitan dengan fungsi utama organ yang ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga

berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup pada

stomata, dan spina. Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh kita, yang merupakan

komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan organisme-

organisme patogenik.

Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk

lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada

yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan

modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukaran gas. Jaringan epidermis

batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau membentuk rambut

(trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan epidermis akar ada yang menjadi

rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam mineral.

Ciri-ciri Jaringan Epidermis adalah:

1. Tersusun dari sel-sel hidup.

2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.

4. Tidak memiliki klorofil.

Page 15: anatomi tumbuhan

15

5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara

mengalami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam

yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

Jaringan epidermis mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan

epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel

kipas, sel kersik (sel silika).

Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis :

Jaringan epidermis sebagai jaringan yang berfungsi sebagai pelindung,

mempunyai struktur morfologi dan anatomi yang kokoh. Jaringan epidermis terhitung

kokoh karena tersusun dari sel yang rapat satu sama lain. Sel epidermis memiliki

protoplas hidup dan dapat menyimpan hasil metabolisme, seperti plastid dan grana

yang sedikit (tidak membentuk klorofil), pati, dan protein, serta antosianin. Pada

dinding sel luar epidermis terdapat daerah dengan luar antar fibril yang lebar,

mengandung kutin yang membentuk lapisan kutikula di permukaan luar epidermis.

Kutikula umumnya tertutup oleh bahan yang bersifat lilin, merupakan lapisan datar

atau berbentuk batang.

Sel epidermis secara umum memang mempunyai bentuk, ukuran, serta

susunan yang beragam, tetapi selalu tersusun rapat membentuk lapisan yang kompak

tanpa ruang interseluler. Dalam epidermis petal (daun mahkota), kadang-kadang

terbentuk ruang udara, namun selalu dilapisi oleh kutikula. Sel epidermis umumnya

tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding antiklinal sel epidermisnya

kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan teristimewa pada daun tumbuhan

monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang. Dalam epidermis biji-bijian tertentu

(Leguminosae dan Punica), sel epidermis dalam arah radial relatif sangat ramping

dan berbentuk tongkat. Dalam tumbuhan tertentu, sel epidermis berbentuk heksagon

bila dilihat dari permukaan. Namun sebenarnya berbentuk polihedron.

Struktur Morfologi Jaringan Epidermis pada Daun :

Page 16: anatomi tumbuhan

16

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis

bawah. Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan bentuk modifikasi dari

sel - sel epidermis, yaitu berupa sel penutup pada stomata. Stomata/ mulut daun

merupakan lubang kecil atau pori yang diapit oleh dua sel penjaga. Dengan cara

mengubah bentuknya, sel penutup dapat mengatur pelebaran (stomata terbuka) dan

penyempitan celah (stomata menutup). Ketika stomata terbuka terjadi pertukaran gas,

karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar. Epidermis pada daun

umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada tumbuhan lain ada yang beberapa lapis

sel seperti pada tumbuhan Ficus dan Piper sebagai hasil pembelahan periklinal

(pembelahan sejajar dengan permukaan) protoderm. Dinding selnya mengalami

penebalan tidak merata, dinding sel yang menghadap keluar umumnya lebih tebal,

terdiri dari lignin tapi umumnya dari kutin. Penebalan dari kutin ini membentuk suatu

lapisan kutikula yang tebal tipisnya tergantung pada habitat, tumbuhan

xerofitumumnya tebal. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain kutin masih terdapat

lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilil kutikula epidermis dapat mencegah atau

meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak mengandung

kloroplas kecuali pada sel penutup, tetapi pada tumbuhan tenggelam dalam air

epidermisnya mengandung kloroplas.

Gambar 2.3 Jaringan Epidermis

Fungsi Jaringan Epidermis :

Page 17: anatomi tumbuhan

17

1. Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya.

2. Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan

air karena osmosis

3. Peresap air dan mineral pada akar yang muda.

4. Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-

tonjolan yang disebut bulu akar.

5. Untuk `penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi.

Bentuk Jaringan Epidermis Khusus/Derifat Epidermis : Sel silika dan sel gabus : Silica berisi kristal silica sedangkan sel gabus berisi

endapan suberin. Kedua sel ini selalu berpasangan, biasanya ditemukan pada

tulang daun Gramine.

Sel kipas/sel bulliform : Berupa sederet sel yang lebih besar dari sel epidermis

lainnya, berdinding tipis, vakuola besar, berisi air. Fungsinya untuk membuka

dan menutup daun (daun menggulung)

Litokis: Sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan pertumbuhan

khusus ke arah dalam. Sel ini berisi kristal calsium karbonat yang disebut

sistolit.

Stomata : Stomata adalah celah dan kedua sel penutupnya. Sel penutup adalah

dua buah sel dengan bentuk khusus yang mengapit celah. Stomata biasa

ditemukan pada daun, batang, rhizoma, perhiasan bunga, bakal buah dan biji.

Letak stomata dapat sejajar dengan permukaan epidermis (fanerofor) atau

tenggelam (Cryptofor).

Trikoma : Trikoma adalah tonjolan epidermis terdiri dari 1 sel atau lebih dan

dapat digunakan sebagai ciri taksonomi familia. Fungsi trikoma pada

tumbuhan sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar dan mengurangi

penguapan

Page 18: anatomi tumbuhan

18

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.

Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan

terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem,

jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,

jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

Meristem adalah jaringan pada tumbuhan berwujud sekumpulan sel-sel yang

aktif melakukan pembelahan sel. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik

tumbuh batang maupun akar. Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya

berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh tumbuhan.

Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan

susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar.

Jaringan ini terletak Pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah, serta di

Page 19: anatomi tumbuhan

19

antara Xilem dan floem. Sedangkan jaringan pelindung/Jaringan epidermis adalah

jaringan yang terdapat pada tubuh sebelah luar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-

sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan

epidermis umumnya tidak berklorofil, kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita

dan Pterydophyta serta sekitar stomata.

3.2. Saran

Harapan saya makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk memahami

“Jaringan Meristem, Jaringan Parenkim dan Jaringan Epidermis” lebih dalam lagi dan

dapat menambah informasi bagi pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyani, Sri.2006. Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta : Kanisius.

Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk,  1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit

Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.

Mustamiranwar. 2010. Makalah Anatomi Tumbuhan. tidak diterbitkan

http.//mustamiranwar.wordpress.com/2010/03/makalah-biologi. html (diakses,

03 Mei 2015)