3
1. ANTIPASMODIK a. Pengertian Antispasmodik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya Antispasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk dalam kelas ini adalah senyawa yang memiliki efek antikolinergik (lebih tepatnya antimuskarinik) dan antagonis reseptor-dopamin tertentu. Anti pasmodik diindikasikan pada gangguan saluran pencernaan yang ditandai dengan spasme otot polos untuk dismenore. b. Golongan obat yang dapat digunakan 1. Hyoscine Obat ini beraksi pada sistem saraf otonom dan mencegah kejang otot. Obat ini biasa digunakan untuk pra pengobatan untuk mengosongkan secresi paru-paru. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan tukak lambung. 2. Clidinium Kombinasi chlordiazepoxide dan clidinium bromide digunakan untuk mengobati lambung yang luka dan teriritasi. Obat ini membantu mengobati kram perut dan abdominal. Chlordiazepoxide dapat menyebabkan kecanduan. Meskipun demikian, sewaktu mengkonsumsi chlordiazepoxide dan clidinium bromide, jangan minum dengan dosis besar atau minum lebih lama dari yang dokter resepkan. Toleransi mungkinterjadi karena pemakaian jangka

Antispasmodik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Obat Pencernaan

Citation preview

Page 1: Antispasmodik

1. ANTIPASMODIK

a. Pengertian

Antispasmodik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna

yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya

Antispasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot

polos. Termasuk dalam kelas ini adalah senyawa yang memiliki efek antikolinergik (lebih

tepatnya antimuskarinik) dan antagonis reseptor-dopamin tertentu.

Anti pasmodik diindikasikan pada gangguan saluran pencernaan yang ditandai dengan

spasme otot polos untuk dismenore.

b. Golongan obat yang dapat digunakan

1. Hyoscine 

Obat ini beraksi pada sistem saraf otonom dan mencegah kejang otot. Obat ini biasa

digunakan untuk pra pengobatan untuk mengosongkan secresi paru-paru. Obat ini juga

digunakan untuk pengobatan tukak lambung.

2. Clidinium 

Kombinasi chlordiazepoxide dan clidinium bromide digunakan untuk mengobati

lambung yang luka dan teriritasi. Obat ini membantu mengobati kram perut dan abdominal.

Chlordiazepoxide dapat menyebabkan kecanduan. Meskipun demikian, sewaktu mengkonsumsi

chlordiazepoxide dan clidinium bromide, jangan minum dengan dosis besar atau minum lebih

lama dari yang dokter resepkan. Toleransi mungkinterjadi karena pemakaian jangka panjang atau

berlebihan yang membuat pengobatan kurag efektif. Obat ini harus dikonsumsi secara teratur

agar pengobatannya efektif. Jangan lewatkan dosis walaupun anda pikir anda tak

membutuhkannya. Jangan konsumsi kombinasi obat ini lebih dari 4 bulan atau menghentikan

pengobatan tanpa konsultasi ke doakter anda terlebih dahlu. Penghentian obat yang mendadak

akan memeperparah kondisi penyakit anda dan menimbulkan gejala withdrawal symptoms

(anxiousness, sleeplessness, and irritability).

3. Mebeverine

Obat ini digolongkan sebagai obat antispasmodic. Mebeverine digunakan untuk

mengobati kram dan kejang pada perut dan usus. Mebeverine khususnya digunakan dalam

Page 2: Antispasmodik

pengobatan irritable bowel syndrome (IBS) dan konsisi sejenis. Di Indonesia Mebeverine hanya

tersedia dalam bentuk tablet.

4. Papaverine 

Papaverine digunakan untuk meningkatkan peredaran darah pada pasien dengan masalah

sirkulasi darah. Papaverine bekerja dengan merelaksasi saluran darah sehingga darah dapat

mengalir lebih mudah ke jantung dan seluruh tubuh. Papaverine adalah golongan alkaloid opium

yang diindikasikan untuk kolik kandungan empedu dan ginjal dimana dibutuhkan relaksasi pada

otot polos, emboli perifer dan mesenterik. Sediaannya selain tunggal juga ada yang dikombinasi

dengan obat Metamizole

5. Timepidium 

Timepidium diindikasikan untuk sakit akibat spasme/kejang otot halus yang disebabkan

oleh gastritis (radang lambung), ulkus peptikum, pankreatitis, penyakit kandung empedu dan

saluran empedu, lithangiuria. Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan oral tablet dan injeksi.

6. Pramiverine 

Pramiverine diindikasikan untuk spasme/kejang dan kolik yang terasa sangat sakit pada

saluran pencernaan, saluran empedu, dan saluran kemih, dismenore (nyeri perut pada saat haid),

nyeri setelah operasi. Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan oral tablet dan injeksi.

7. Tiemonium 

Tiemonium Methylsulfate adalah obat antispasmodic antikolinergik sintetis. Tiemonium

mengurangi kejang otot pada usus, bilari, kandung kemih, dan uterus. Tiemonium diindikasikan

untuk nyeri pada penyakit gastrointestinal dan biliary and seperty gastroenteritis, diare, disentri,

biliary colic, enterocolitis, cholecystitis, colonopathies.