Upload
donhi
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ARTIKEL
PENGARUH JUMLAH NOZZEL TERHADAP EFEKTIFITASPENDINGINAN MINI COOLING TOWER
OLEH :
AHMATUS SAIFUDINNPM. 14.1.03.01.0032
Dibimbing oleh :
1. Fatkur Rhohman, M.Pd.2. Ali Akbar, M.T.
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ahmatus Saifudin | 14.1.03.01.0032 Simki.unp.ac.idFakultas Teknik- Teknik Mesin || 1 ||
PENGARUH JUMLAH NOZZEL TERHADAP EFEKTIFITAS PENDINGINAN MINI COOLING TOWER
Ahmatus SaifudinNPM. 14.1.03.01.0032
Fakultas Teknik – Program Teknik Mesin
Fatkur Rhohman, M.Pd dan Ali Akbar, M.T
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRIABSTRAK
Cooling tower merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksikan kalor air dan mengemisikan panas ke atmosfer, air yang tersisa didinginkan secara signifikan. Cooling tower mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas. Salah satu komponen yang mempengaruhi kinerja cooling tower adalah nozzel. Nozzel berguna untuk tahap spraying atau semburan, guna memaksimalkan kontak udara dengan sekitar yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan atau blower.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini menggunakan angka-angka. Penegasan mengenai teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik eksperimental. Variabel bebas dari penelitian ini adalah variasi jumlah nozzel 10, 20, dan 30 sedangkan variasi sedangkan variabel terikontrol penelitian ini temperatur udara lingkungan, debit air 15 liter/menit dan temperatur air keluar sebesar 50 .°
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis statistik data yang diperoleh, maka penelitian ini memproleh kesimpulan bahwa penambahan variasi nozzel mengakibatkan peningkatan nilai efektifitas. Untuk nilai efektifitas pada nozzel 10 memiliki nilai efektifitas sebesar 10% sedangkan pada nozzel 20 sebesar 13,04% dan nozzel 30 sebesar 19,66%, untuk nilai interprestasi yang diperoleh sebesar Fhitung = 5,16 > F(0.05;5,12) = 3.11, menunjukkan ada pengaruh terhadap efektifitas mini cooling tower dengan nilai kontribusi sebesar 40.83%. bahwa dengan nozzel 30 lebih efektif dalam pendinginan mini cooling tower.
Kata Kunci : jumlah nozzel, efektifitas, mini cooling tower.
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ahmatus Saifudin | 14.1.03.01.0032 Simki.unp.ac.idFakultas Teknik- Teknik Mesin || 2 ||
I. LATAR BELAKANG
Cooling tower merupakan suatu
peralatan yang digunakan untuk
menurunkan suhu aliran air dengan cara
mengekstraksikan kalor air dan
mengemisikan panas ke atmosfer. menurut
(Pratiwi dkk ,2014).
Kegunaan utama dari cooling tower
adalah untuk membuang panas yang
diserap akibat sirkulasi air sistem
pendingin yang digunakan pada
pembangkit daya, kilang petroleum, pabrik
petrokimia, pabrik pemrosesan gas alam,
pabrik makanan, pabrik semi konduktor,
dan fasilitas-fasilitas industri lainnya.
Menara pendingin menurunkan suhu aliran
air dengan cara mengektrasikan kalor dari
air tersebut dan mengemisikannya ke
atmosfir.
Dari beberapa cooling tower yang ada
sistem pendistribusian air panas dari
pompa menuju keatas menara tersebut dan
air panas di alirkan langsung dari pipa lalu
dihantamkan pada suatu benda untuk
pemecah aliran air agar memperoleh
percikan air. Selain itu cooling tower yang
lain sistem pendistribusian menggunakan
single spray untuk tahap spraying. Hal itu
dirasa kurang maksimal dikarenakan
proses pendinginan pertama kali
tergantung pada saat tahap spraying.
Karena semakin kecil partikel air saat
spraying akan berpengaruh pada proses
pendinginan.
Salah satu komponen yang
mempengaruhi kinerja cooling tower
adalah nozzel. Nozzel berguna untuk tahap
spraying atau semburan, guna
memaksimalkan kontak udara dengan
sekitar yang bergerak secara paksa karena
pengaruh fan atau blower. Sistem ini
sangat efektif dalam proses pendinginan
air karena suhu kondensasisnya sangat
rendah mendekati suhu wet-bulb udara.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penelitian ini mengambil judul pengaruh
jumlah nozzel terhadap efektifitas
pendinginan mini cooling tower.
Maka ditarik suatu tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Jumlah Nozzel Terhadap Efektifitas
Pendinginan Mini Cooling Tower.
Menurut Danar (2016), Semua
peralatan pendingin yang bekerja akan
melepaskan kalor melalui kondensor,
refrijeran akan melepas kalornya kepada
air pendingin sehingga air menjadi panas.
Air panas ini akan dipompakan ke
cooling tower. Cooling tower secara
garis besar berfungsi untuk menyerap
kalor dari air tersebut dan
menyediakan sejumlah air yang relatif
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ahmatus Saifudin | 14.1.03.01.0032 Simki.unp.ac.idFakultas Teknik- Teknik Mesin || 3 ||
sejuk (dingin) untuk dipergunakan kembali
di suatu instalasi pendingin
Menurut Stoecker dan Jones (2009)
Prinsip kerja cooling tower, dengan cara
mengontakkan air panas dengan udara dan
menguapkan sebagian air tersebut. Luas
permukaan air yang besar dibentuk untuk
menyemprotkan air panas lewat nozzel
atau memercikan air panas kebawah dan
air panas yang keluar tersebut secara
langsung melakukan kontak dengan udara
sekitar yang bergerak secara paksa karena
pengaruh fan atau blower yang terpasang
pada bagian atas cooling tower, lalu
mengalir jatuh ke bawah.
Menurut Herlambang, dkk (2014),
Fungsi utama dari Sprayer yaitu untuk
memecah cairan yang disemprotkan
menjadi tetesan kecil (droplet) dan
mendistribusikan secara merata pada objek.
Nosel dapat dipasang dan menyemprot
dengan pola bundar atau segi empat,
atau dapat menjadi bagian dari rakitan
yang berputar seperti pada tower dengan
beberapa potongan lintang yang memutar.
II. METODE
Variabel pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal
yang dibutuhkan, kemudian ditarik
kesimpulan.
Menurut Sugiyono (2012), Variabel
bebas yaitu variabel yang bebas ditentukan
oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian. Variabel bebas pada penelitian
ini adalah penambahan jumlah variasi
nozzel yaitu sebanyak 10, 20 dan 30
nozzel.
Menurut Sugiyono (2012), Variabel
terikat merupakan suatu variabel yang
besarnya tidak dapat di tentukan
sepenuhnya oleh peneliti, tetapi besarnya
tergantung pada veriabel bebasnya.
Variabel terikat pada penelitian kali ini
adalah temperatur air yang keluar.
Menurut Sugiyono (2012), Variabel
terkontrol adalah variabel yang diusahakan
untuk dinetralisir oleh peneliti Variabel
terkontrol pada penelitian ini adalah
temperatur udara lingkungan debit air 15
liter/menit dan temperatur air masuk pada
menara pendingin sebesar 50ºC.
Penelitian ini akan dilakukan dengan
rencana kerja yang telah disusun,
penelitian ini akan dilakukan di
Laboratorium Teknik Mesin ProdiTeknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas
Nusantara PGRI Kediri. Perakitan alat
cooling tower akan dilaksanakan dalam
jangka waktu selama empat bulan dimuali
dari proposal ini diseminarkan.
Dalam penelitian ini terdapat prosedur
pengujian yang harus dijalani, adapun
pengujian ini harus ditempuh dengan
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ahmatus Saifudin | 14.1.03.01.0032 Simki.unp.ac.idFakultas Teknik- Teknik Mesin || 4 ||
pembuatan alat cooling tower sebagai
berikut:
1. Rangkai semua komponen cooling
tower sesuai desain.
2. Pastikan rangkaian cooling tower
sudah terpasang semuanya.
3. Atur dan pastikan bahwa temperatur
air dalam bak penampung sudah
mencapai suhu 50 C.°
4. Hidupkan fan menara pendingin dan
pompa penyedot air untuk
mengalihkan air ke atas menara
pendingin.
5. Pengambilan data, ketika air sudah
terlihat akan memasuki spray nozzle
ukurlah dengan menggunakan
thermometer.
6. Amati air pada bak penampung air
panas, apabila air berkurang maka
tambahi air secukupnya.
III. Hasil Dan Pembahasan
Dalam penelitian ini ada dua variabel
terikat yaitu temperatur air masuk dengan
memvariasikan jumlah nozzel (10, 20 dan
30), pengambilan data dilakukan selama
setiap 5 menit dalam levelnya sampai
diperoleh suhu yang optimal dalam
menurunkan temperatur air, maka dibawah
ini ditampilkan semua data hasil pengujian
yang dilakukan di laboraturium Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
Nozzel Range Approach Efektifitas
10 1 22 4.34
10 2 21 8.69
10 2 20 9.09
10 3 19 13.63
10 3 20 13.04
10 3 20 13.04
20 2 20 9.09
20 4 23 17.39
20 3 20 13,04
20 3 19 13.63
20 4 23 17.39
20 4 18 18.18
30 3 20 13.04
30 2 18 9.09
30 4 19 17.39
30 5 18 21.73
30 6 16 27.27
30 7 15 31.81
Tabel 4.1 Data aktual pengujian mini
cooling tower menggunakan 10, 20 dan 30
nozzel.
5 10152025300
10203040
Nozzel 10Nozzel 20Nozzel 30
HUBUNGAN ANTARA EFISIENSI PENDINGINAN TERHADAP PENAMBAHAN
JUMALAH NOZZEL
waktu (min)
Efek
tifita
s (%
)
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan
Efektifitas Pendinginan
Pada penelitian ini, peneliti membagi
menajdi tiga macam perlakuan pada mini
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ahmatus Saifudin | 14.1.03.01.0032 Simki.unp.ac.idFakultas Teknik- Teknik Mesin || 5 ||
cooling tower yakni perlakuan dengan cara
menambahkan nozzel dengan jumlah
variasi 10, 20 dan 30, dimana setiap level
dari nozzel yang digunakan diambil
datanya sebanyak 6 kali dalam rentang
waktu 5 menit.
Dari hasil analisa data yang diperoleh
terlihat perbandingan efektifitas mini
cooling tower di setiap level nozzel,
perbandingan tersebut dapat kita lihat pada
tabel 4.1 dengan presentase pada nozzel 10
pertama mencapai titik, maksimal pada
menit ke 30 dengan sebesar 13.04%, dan
pada nozzel 20 nilai puncak dicapai pada
menit ke 30 dengan nilai puncak efektifitas
sebesar 18.18%, sedangkan pada nozzel 30
nilai puncak efektifitas dicapai pada menit
ke 30 dengan nilai 31.81% dan nilai
efektifitas tertinggi diperoleh nozzel 30
dengan nilai 31.81%, hal ini terjadi karena
nozzel 10 dan 20 tahap penyemprotanya
tidak terlalu merata. Hasil penelitian ini
sejalan dengan pernyataan (Yohana dan
Yohanes, 2015) yang menyatakan bahwa
dengan memfariasikan distribusi liquid
desiccant menggunakan spraying nozzel,
semakin halus butiran yang dihasilkan,
maka semakin besar kemampuan
penurunan kelembabanya karena luas
kontak antara udara dan liquid dessicant
semakin besar.
IV. Penutup
Berdasarkan hasil perhitungan dan
analisis statistik data yang diperoleh,
maka penelitian ini memproleh kesimpulan
bahwa penambahan variasi nozzel
mengakibatkan peningkatan nilai
efektifitas. Untuk nilai efektifitas pada
nozzel 10 memiliki nilai efektifitas sebesar
10% sedangkan pada nozzel 20 sebesar
13,04% dan nozzel 30 sebesar 19,66%,
untuk nilai interprestasi yang diperoleh
sebesar Fhitung = 5,16 > F(0.05;5,12) = 3.11,
menunjukkan ada pengaruh terhadap
efektifitas mini cooling tower dengan nilai
kontribusi sebesar 40.83%. bahwa dengan
nozzel 30 lebih efektif dalam pendinginan
mini cooling tower.
Hal yang paling mempengaruhi dalam
proses pendinginan mini cooling tower ini
adalah udara sekitar, serta penyemprotan
nozzel yang lebih efektif dan lebih baik
agar temperatur air keluar menjadi lebih
baik.
V. DAFTAR PUSTAKA
Danar, D.P. 2016. Analisa Variasi Debit
Air Dan Ketinggian Pengisi
Calciboard Terhadap Efektifitas
Cooling Tower Forced Draft
Counterflow. Jember: Jurnal Teknik
Mesin, Universitas Jember.
Herlambang R.B., Pambudi, A., Ayubbi, I.
& Setyoko, A. (2014). Rancang
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ahmatus Saifudin | 14.1.03.01.0032 Simki.unp.ac.idFakultas Teknik- Teknik Mesin || 6 ||
Bangun Test Bed Cooling tower
Counterflow, Semarang :Jurnal Teknik
Mesin Universitas Diponegoro.
Pratiwi N.P., Nugroho G,. Hamida
N.L,.2014, Analisa kinerja cooling
tower induced draft tipe lbc w-300
Terhadap Pengaruh Temperatur
Lingkungan, Surabaya:Jurnal Teknik
Fakultas Industri Institut Sepuluh
November.
Stocker, W. F., and Jones, J. W., (2009).
Refrigerasi dan Pengkondisian Udara.
Terjemahan Oleh Supratman Hara.
Jakarta: Erlangga
Sugiyono (2012). Statistika Untuk,
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Yohana Eflita.,Yohanes Aditiya W.A
(2015). Pengurangan Kelembaban
Udara Menggunakan Larutan Calsium
Chloride (CAL2) Pada Waktu Siang
Hari Dengan Fariasi Spraying Nozzel,
Semarang:Jurnal Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro.