24
MAKALAH ASEAN ( Association of Southeast Asian Nations) Di ajukan untuk salah satu Tugas Mata Pelajaran Sejarah Di susun oleh : Resti Nurmala Dewi Kelas : XII IPA 2 SMA Negeri 1 Pandeglang Jl. Raya Serang Km.03 Pandeglang Tlp.(0253) 201773 2010/2011

asean.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: asean.docx

MAKALAH

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)

Di ajukan untuk salah satu Tugas Mata Pelajaran Sejarah

Di susun oleh: Resti Nurmala Dewi

Kelas : XII IPA 2

SMA Negeri 1 PandeglangJl. Raya Serang Km.03 Pandeglang Tlp.(0253) 201773

2010/2011

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrahiim

Page 2: asean.docx

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas hasil karya wisata dengan baik.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi besar kita Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kita semua sebagai umatnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari makalah ini masih sangat sederhana, karena penulis masih dalam tahap belajar, maka hadirnya saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki karya tulis yang akan datang.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan saran dari berbagai pihak, maka layaknya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya terutama kepada:

1. Bpk Drs. Evi Saefudin,M, pd selaku kepala SMAN I PANDEGLANG2.Ibu Nina Selaku Wali kelas XI IPA 23.Ibu Mamah Selaku Guru Mata Pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan),

dan4.Rekan-rekan siswa X1 IPA 2

Penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Pandeglang, 10 Oktober 2011

Penulis

Daftar Isi

Kata pengantar……………..

………………………………………………………………...............................i

Pendahuluan………………………...

……………………………………………………………........................4

Page 3: asean.docx

1. Latar

Belakang………………………………………………………………………….........................4

2. Maksud dan

tujuan…………………………………………………………………….........................5

Pembahasan…………………………………………………………………………..……………………….

….6

Penutup……………………………………………………………………………………………………....

…..31

1. Kesimpulan…………………………………………………………………………....................

………31

2. Saran……………………………………………………………………………....................……….…

32

Daftar Pustaka…..…………………………….…………………………………………….…………...……

35

MAKALAH

ASEAN

PENDAHULUAN

Page 4: asean.docx

1. LATAR BELAKANG

Dengan disepakatinya Piagam ASEAN pada 15 Desember 2008, ASEAN menjadi suatu organisasi kawasan yang sama sekali baru, dengan aturan hukum yang jelas dan memiliki legal personality.Dilengkapi moto one vision, one identity, one community, ASEAN terus melangkah menuju terbentuknya suatu Komunitas ASEAN 2015.Pembukaan Piagam ASEAN secara tegas menyebutkan komitmen masyarakat (We, the Peoples) negara anggota ASEAN untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN yang didasarkan pada tiga pilar, yaitu kerja sama politik dan keamanan, kerja sama ekonomi, dan kerja sama sosial budaya.

Komitmen tersebut sekaligus mempertegas kembali Deklarasi ASEAN Concord II (Bali Concord II) yang dihasilkan saat KTT ASEAN ke-9 di Bali, Oktober 2003, saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN.Penyebutan kata We, the Peoples dalam Piagam ASEAN memperlihatkan bahwa pembentukan komunitas ASEAN bukanlah keinginan pemerintah negara anggota ASEAN semata, tetapi justru menjadi keinginan seluruh lapisan anggota masyarakat dan pemangku kepentingan di negara anggota ASEAN.

Melalui tiga pilar kerja sama yang disebutkan dalam Bali Concord II dan ditegaskan kembali dalam Pembukaan Piagam ASEAN, jelaslah bahwa komunitas ASEAN mendatang akan terdiri dari tiga komunitas, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio Cultural Community/ASCC).Untuk mewujudkan suatu Komunitas ASEAN 2015, banyak hal yang perlu dilakukan secara intensif guna mengintegrasikan ASEAN, terutama pada masa awal pengimplementasian Piagam ASEAN yang terkait dengan rules dan regulations yang masih harus dirumuskan bersama.

Di sinilah kemudian berlangsung battle of ideas dari kesepakatan-kesepakatan pokok yang nantinya dituangkan dalam aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan pelaksanaannya.Bagaimanapun, harus disadari bahwa ketentuan dalam Piagam bukan seperti yang tertulis dalam Piagam, tetapi konsep-konsep besar yang berada di baliknya. Itulah sebabnya pula Piagam ASEAN hanya terdiri dari 13 bab dan 55 pasal, berbeda dengan Konstitusi Uni Eropa yang terdiri dari ratusan pasal.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah Sebagai bahan kajian mengenai

Organisasi ASEAN.

PEMBAHASAN

1. ORGANISASI ASEAN

a) Sejarah ASEAN

Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mencatat sejarah baru dengan

ditandatanganinya ASEAN Charter (Piagam ASEAN) dalam Konferensi Tingkat Tinggi

(KTT) Ke-13 ASEAN di Singapura, Selasa (20/11). Piagam ASEAN tersebut diteken

Page 5: asean.docx

oleh 10 pemimpin negara anggota ASEAN, termasuk Myanmar. Kesepuluh kepala

negara atau kepala pemerintahan ASEAN yang membubuhkan tanda tangan pada

Piagam ASEAN itu adalah Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei Darussalam), PM Hun Sen

(Kamboja), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Indonesia), PM Bouasone

Bouphavanh (Laos), Abdullah Ahmad Badawi (Malaysia). Selanjutnya, PM Thein Sein

(Myanmar), Gloria Maccapagal Arroyo (Filipina), PM Surayud Chulanont (Thailand),

PM Nguyen Tan Dung (Vietnam), dan PM Lee Hsien Loong (Singapura).

Padahal sebelumnya sejumlah pihak mengkhawatirkan PM Myanmar tidak akan ikut

menandatangani dokumen tersebut dikaitkan dengan kondisi politik yang memanas

di dalam negeri negara itu.

Selain Piagam ASEAN, juga ditandatangani tiga deklarasi yaitu cetak biru ASEAN

Economic Community (AEC), ASEAN Declaration on the 13th Session of the

Conference on Climate Change (UNFCCC), dan Conference of Parties Serving as the

Meeting of the Parties (CMP) to the Protocol Kyoto Protocol

Upacara penandatanganan disaksikan sejumlah menteri dari masing-masing negara

dan liput sekitar 100 orang media cetak dan elektronik. Usai penandatanganan, para

kepala negara melakukan acara bersulang (toast), yang disambut tepuk tangan para

hadirin. Selanjutnya para kepala negara melakukan sesi foto bersama, dilanjutkan

dengan foto bersama dengan para menteri luar negeri, dan anggota The Eminent

Persons Group (EPG) and Members of High Level Taskforce (HTLF).

Piagam ASEAN disebut tonggak sejarah baru karena baru dimiliki ASEAN setelah 40

tahun berdiri. Piagam ASEAN merupakan dokumen yang diharapkan akan

mentransformasikan ASEAN dari sebuah asosiasi menjadi suatu organisasi regional

yang memiliki leader personality, dan mekanisme dan struktur organisasi yang lebih

jelas. Salah satu organ ASEAN yang akan dibentuk sesuai piagam ini adalah Badan

HAM ASEAN

Piagam itu terdiri dari pembukaan, 13 bab, dan 55 pasal. Pasal-pasalnya

menegaskan kembali prinsip-prinsip yang tertuang dalam seluruh perjanjian,

deklarasi, dan kesepakatan ASEAN

Dalam penyusunan piagam itu, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya

dalam mendorong disepakatinya hal-hal penting seperti prinsip demokrasi, good

governance, dan perlindungan HAM. 

b) Organisasi ASEAN

Page 6: asean.docx

ASEAN adalah kepanjangan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN

disebut juga sebagai Perbara yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Bangsa-

Bangsa Asia Tenggara. Gedung sekretarian ASEAN berada di Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan, Indonesia. ASEAN didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN

diprakarsai oleh 5 menteri luar negeri dari wilayah Asia Tenggara, yaitu Indonesia,

Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura :

1. Perwakilan Indonesia : Adam Malik

2. Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak

3. Perwakilan Thailand : Thanat Koman

4. Perwakilan Filipina : Narcisco Ramos

5. Perwakilan Singapura : S. Rajaratnam

Sedangkan terdapat negara-negara lain yang bergabung kemudian ke dalam ASEAN

sehingga total menjadi 11 negara, yaitu :

1. Brunei Darussalam tangal 7 Januari 1984

2. Vietnam tangal 28 Juli 1995

3. Myanmar tangal 23 Juli 1997

4. Laos tangal 23 Juli 1997

5. Kamboja tangal 16 Desember 1998

Prinsip Utama ASEAN 

Prinsip-prinsip utama ASEAN digariskan seperti berikut: 

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan

identitas nasional setiap negara

Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada

campur tangan, subversif atau koersi pihak luar

Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota

Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai

Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan

Kerjasama efektif antara anggota

ASEAN dikukuhkan oleh lima negara pengasas; Indonesia, Malaysia, Filipina,

Singapura dan Thailand di Bangkok Proses pembentukan ASEAN dibuat dalam

sebuah penandatanganan perjanjian yang dikenal dengan nama “Deklarasi

Bangkok”. Adapun yang bertanda tangan pada Deklarasi Bangkok tersebut adalah

para menteri luar negeri saat itu, yaitu Bapak Adam Malik (Indonesia), Narciso R.

Page 7: asean.docx

Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat

Khoman (Thailand). Pada tanggal 8 Januari 1984, seminggu setelah mencapai

kemerdekaannya, negara Brunei masuk menjadi anggota ASEAN. 11 tahun

kemudian, tepatnya tanggal 28 Juli 1995. Laos dan Myanmar menjadi anggota dua

tahun kemudianya, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja sudah

menjadi anggota ASEAN bersama sama Myanmar dan Laos, Kamboja terpaksa

menarik diri disebabkan masalah politik dalam negara tersebut. Namun, dua tahun

kemudian Kamboja kembali masuk menjadi anggota ASEAN pada 30 April 1999. 

LOGO ASEAN 

 

Logo ASEAN membawa arti ASEAN yang stabil, aman, bersatu dan dinamik. Warna

logo ada 4 yaitu biru, merah, putih dan kuning. Warna tersebut merupakan warna

utama lambang negara-negara ASEAN. Warna biru melambangkan keamanan dan

kestabilan. Merah bermaksud semangat dan dinamisme sedangkan putih

menunjukkan ketulenan dan kuning melambangkan kemakmuran. Sepuluh tangkai

padi melambangkan cita-cita pelopor pembentuk ASEAN di Asia Tenggara, yaitu

bersatu dan bersahabat. Bulatan melambangkan kesatuan ASEAN. 

c) Tujuan dibentuknya Piagam ASEAN (Asean Chartered)

Tahun 2007 bisa dikatakan bersejarah bagi ASEAN. Kawasan ini memiliki tampilan

baru. Ada harapan ASEAN akan terstruktur dan tersistematis.

Semua itu ditandai dengan ditandatanginya Piagam ASEAN (ASEAN Charter) sebagai

kerangka “konstitusi bersama” ASEAN.

Keberadaan sebuah piagam agar bisa lebih mengikat negara-negara anggota

sebenarnya sudah cukup lama dikumandangkan di kalangan pemikir ASEAN. Akan

tetapi, baru pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN tahun 2003 di Bali,

keinginan ASEAN untuk memiliki sebuah piagam bersama itu mulai dikonkretkan.

Ibarat sebuah perusahaan yang harus memiliki status hukum yang jelas, apakah itu

perseroan terbatas (PT) atau perusahaan dagang (PD), ASEAN sebagai organisasi

Page 8: asean.docx

regional yang sudah berusia 40 tahun ini memang sudah seharusnya punya status

hukum. Idealnya, dengan adanya status hukum itu, ASEAN lebih punya keleluasaan

untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, khususnya kalangan pebisnis. Dia

(ASEAN) juga bisa memiliki aset, visi, dan misi, serta alat/perangkat untuk

mewujudkan visi dan misinya tersebut.

Piagam ASEAN memang tidak otomatis akan mengubah banyak hal di ASEAN. Malah,

piagam itu sesungguhnya makin mengekalkan banyak kebiasaan lama. Misalnya,

pengambilan keputusan di ASEAN tetap dengan cara konsensus dan KTT ASEAN

menjadi tempat tertinggi untuk pengambilan keputusan jika konsensus tidak tercapai

atau jika sengketa di antara anggota terjadi.

Meski demikian, piagam tersebut hadir di saat yang pas, yaitu ketika kawasan Asia

Tenggara ini terus berubah dan negara-negara ASEAN semakin memperluas cakupan

kerja sama yang lebih kukuh ke Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, dan China), Asia

Tengah (India), serta ke selatan (Australia dan Selandia Baru). Juga, KTT Asia Timur

yang diselenggarakan beriringan dengan KTT ASEAN.

d) Maksud Dan Tujuan Perhimpunan ASEAN

Dalam deklarasi ASEAN, di cantumkan bahwa maksud dan tujuan perhimpunan

adalah sebagai berikut :

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi , kemajuan sosial , serta pengembangan

kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan

persahabatan untuk memperkukuh landasan sebuah masyarakat bangsa - bangsa

Asia Tenggara yang sejahtera dan damai

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati

keadilan dan tertib hukum di dalam hubungan antara negara - negara di kawasan ini

serta mematuhi prinsip - prinsip Piagam Perserikatan Bangsa - bangsa

3. Meningkatkan kerja sama yang aktif serta saling membantu antara satu dan yang

lain di dalam memecahkan masalah - masalah kepentingan bersama dalam bidang

ekonomi , sosial , budaya , teknik , ilmu pengetahuan dan administrasi

4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana - sarana latihan dan penelitian

dalam bidang - bidang pendidikan , profesional , teknik dan administrasi

5. Bekerja sama dengan lebih efektif dalam meningkatkan penggunaan pertanian

serta industri , perluasan perdagangan komoditi internasional, perbaikan sarana -

Page 9: asean.docx

sarana pengangkut dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat - rakyat

mereka

6. Meningkatkan studi - studi tentang Asia Tenggara

7. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi - organisasi

internasional dan regional yang ada bertujuan serupa dan untuk menjajaki segala

kemungkinan untuk saling bekerja sama secara lebih erat satu dengan yang lain

e) Struktur Asean Yang Terdiri Dari

1. Sebelum KTT pertama di Bali 1976

Untuk memperlancar hubungan antar negara Asia Tenggara dalam Deklarasi

Bangkok 1967 menteri luar negeri dari kelima negara Asia Tenggara tersebut

sepakat untuk membentuk suatu wadah kerja sama regional yang di sebut ASEAN

(Association of South East Asian Nations) dengan struktur sebagai berikut :

a) Sidang Tahunan Para Menteri

Sidang ini merupakan sidang tertinggi yang di hadiri oleh para Menteri Luar Negeri

negara - negara ASEAN yang di adakan di setiap negara ASEAN menurut giliran

abjad.

b) Standing Committee

Komite ini merupakan sebuah badan yang bersidang di antara dua menteri - menteri

luar negeri ASEAN untuk menangani persoalan - persoalan yang memerlukan

keputusan para menteri.

c) Komite - Komite Tetap dan Komite - Komite Khusus

d) Sekertariat Nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara - negara anggota ASEAN

2. Sesudah KTT Bali 1976

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang di hadiri kelima kepala negara

anggota ASEAN pada tahun 1976 di Bali, di hasilkan tiga deklarasi . Salah satu di

antaranya ialah Declaration of ASEAN Concord yang memberikan kesempatan untuk

meninjau struktur organisasi ASEAN demi kelancaran tata kerjanya.

Page 10: asean.docx

Dalam KTT kedua di Kuala Lumpur pada bulan Agustus 1977 di sepakati dan di

sahkan struktur organisasi ASEAN sebagai berikut :

a) Pertemuan Para Kepala Pemerintahan (Summit Meeting) yang merupakan otoritas

atau kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN. Pertemuan ini di adakan apabila di anggap

perlu dalam memberikan pengarahan - pengarahan

b) Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting)

Peranan dan tanggung jawab kegiatan sidang ini ialah perumusan garis kebijakan

dan koordinasi kegiatan - kegiatan ASEAN

c) Sidang Para Menteri - Menteri Ekonomi Sidang ini di selenggarakan setahundua

kali. Tugasnya , selain merumuskan kebijaksanaan - kebijaksanaan yang khusus

menyangkut maslah kerja sama ASEAN bidang ekonomi juga mengevaluasi hasil -

hasil yang di lakukan komite - komite yang ada di bawahnya

d) Sidang Para Menteri lainnya (Non-Ekonomi0 sidang ini merumuskan kebijakan -

kebijakan yang menyangkut bidangnya masing - masing seperti penerangan ,

kesehatan , kebudayaan , ilmu pengetahuan dan teknologi

e) Standing Committee. Badan ini bertugas seperti sebelum KTT I di Bali yang

membuat keputusan - keputusan dan menjalankan tugas - tugas perhimpunan di

antara dua buah Sidang Tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN

f) Komite - komite. Dalama komite ini ada dua bidang yaitu bidang ekonomi dan

bidang non ekonomi

f) Sekertariat Asean

Pembentukan Sekertariat ASEAN memiliki latar belakang. Kebutuhan akan suatu

Sekertariat Tetap ASEAN yang akan mengoordinasi segala kegiatan ASEAN mulai di

rasakan setelah Perhimpunan ASEAN berusia enam tahun yakni ketika para Menteri

Luar Negeri ASEAN bertemu di Pattaya , Thailand bulan April 1973

Dalam sidang ke VII para Menlu ASEAN di Kuala Lumpur tahun 1975, rumusan

struktur Sekertariat ASEAN yang telah di ubah dan di sederhanakan di setujui oleh

sidang dengan membubuhkan paraf di atas rumusan konsep tersebut

Rumusan konsep tersebut kemudian di bawa ke Bali untuk secara resmi di tanda

tangani para menlu negara - negara ASEAN dengan di saksikan para kepala

pemerintahan ASEAN yang sedang mengadakan KTT Pertama ASEAN di Bali 1976

Dokumen persetujuan ini kemudian di kenal dengan sebutan Agreement on the

Establishment of the ASEAN Secretariate yang antara lain menyatakan bahwa

Page 11: asean.docx

tempat kependudukan Sekertariat ASEAN berada di Jakarta ibi kota negara Republik

Indonesia.

2. PERANAN ASEAN SECARA REGIONAL DAN TERHADAP NEGARA INDONESIA

a) Peran ASEAN sebagai Organisasi Regional

Penandatanganan piagam pada Konferensi Tingkat Tinggi Ke-13 Perhimpunan

Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN di Singapura, 20 November 2007,

menjadi tonggak sejarah bagi terwujudnya tujuan awal pembentukan organisasi ini

tahun 1967. Namun, publik cenderung menyangsikan kemampuan ASEAN

merealisasikan semua poin yang disepakati dalam piagam tersebut.

Piagam ASEAN melandasi lembaga tersebut dalam melaksanakan semua kegiatan

yang berorientasi terhadap kepentingan rakyat di setiap negara ASEAN.

Penandatanganan piagam ini pun sekaligus menjadi pintu terwujudnya Komunitas

ASEAN tahun 2015 yang meliputi bidang keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya

sesuai dengan kesepakatan negara-negara anggota ASEAN di Bali tahun 2003.

Beberapa poin penting dari piagam yang terhitung berlaku setelah ada ratifikasi dari

parlemen semua negara anggota ASEAN tersebut adalah menjaga serta

meningkatkan perdamaian dan keamanan kawasan, membentuk pasar tunggal

berbasis produksi yang kompetitif dan terintegrasi secara ekonomi, memperkuat

demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik, menegakkan hukum, serta

mengedepankan hak asasi manusia (HAM). Untuk poin yang disebut terakhir ini,

ASEAN sepakat membentuk Badan HAM yang mekanismenya ditetapkan oleh para

menteri luar negeri.

Publik cenderung melihat beberapa hal dalam Piagam ASEAN ini sulit untuk

direalisasikan meskipun beberapa poin penting diakui akan mampu diwujudkan oleh

negara-negara anggotanya.

Sikap pesimistis ditunjukkan responden terhadap kemampuan ASEAN mendorong

penciptaan pemerintahan yang bersih dan menjamin kepastian hukum. Keraguan

mereka mencapai 69,4 persen dan 53,6 persen.

Sebaliknya, dari semua poin yang termaktub dalam piagam tersebut, mayoritas

publik (sebanyak 78,3 persen) beranggapan bidang sosial-budayalah yang paling

mungkin untuk direalisasikan. Apresiasi positif juga dilontarkan 76,2 persen

responden terhadap kemampuan mewujudkan keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, kebijakan ekonomi ASEAN yang berniat membangun Komunitas

Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada tahun 2015 diyakini oleh

Page 12: asean.docx

69,6 persen responden akan mampu direalisasikan. Dengan AEC, akan terbuka pasar

besar regional yang menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan satu basis

produksi seperti yang sudah dilakukan oleh Uni Eropa.

Kegagalan ASEAN menyusun rancangan berbasis regional dalam penyelesaian krisis

ekonomi pada tahun 1998 seolah mengangkat kembali pertanyaan soal relevansi

dan peranan ASEAN sebagai organisasi regional.

Padahal, setahun sebelumnya (1997) dalam pertemuan informal di Kuala Lumpur,

disepakati proyek ambisius yang terangkum dalam ASEAN Vision 2020, seperti

memelihara, mempromosikan, mempelajari, dan memperkuat hal-hal yang secara

esensial merupakan kerja sama antarnegara, bukan struktur integrasi regional.

Apa yang ditetapkan melalui visi ASEAN 2020 tersebut ternyata gaungnya tertutup

oleh krisis ekonomi dan politik yang menerpa hampir semua negara anggota dua

tahun menjelang abad ke-21.

Organisasi yang beranggotakan 11 negara ini pun tak berkutik menghadapi

gelombang krisis. ASEAN sebagai organisasi regional dinilai tidak mampu

menjalankan fungsi ekonominya secara konkret pada saat-saat kritis. Hal ini

menimbulkan pertanyaan mengenai kontribusi ASEAN bagi pertumbuhan dan

stabilitas di kawasan ini.

Kegamangan atas peran ASEAN di bidang ekonomi pun tercermin dari suara publik

yang terpecah dua antara optimistis dan pesimistis. Sebanyak 47,2 persen

responden menganggap ASEAN saat ini belum berhasil menunjukkan perannya

dalam usaha mewujudkan kawasan ini sebagai kekuatan ekonomi baru. Adapun 48,5

persen responden lain menganggap sebaliknya.

Peran ASEAN dalam mendorong proses demokratisasi juga diragukan, terbukti dalam

kasus Myanmar. Hanya 38,5 persen responden yang menilai ASEAN telah berperan

dalam menangani problem politik di negeri pagoda itu.

Sementara itu, peran lembaga ini dalam menengahi konflik-konflik perbatasan yang

dihadapi negara-negara anggotanya dinilai minim oleh 58,3 persen responden.

Pendapat publik ini boleh jadi dilatarbelakangi oleh tidak adanya tindakan-tindakan

riil dari ASEAN dalam menengahi konflik antara Indonesia dan Malaysia terkait

dengan kasus Sipadan-Ligitan dan Ambalat, atau konflik Malaysia dan Singapura soal

kepemilikan Pulau Batu Putih.

Page 13: asean.docx

Pesimisme tampaknya mendominasi pendapat publik saat ditanyakan soal peran

ASEAN selama ini bagi negara-negara anggotanya. Sebanyak 62,7 persen responden

menilai bahwa organisasi ASEAN belum banyak berperan dalam memberantas

perdagangan perempuan dan anak-anak di kawasan ini.

b) Peranan Asean Terhadap Indonesia

Peranan ASEAN untuk Indonesia, sejak awal berdirinya ASEAN, Indonesia telah

mempromosikan suatu bentuk kehidupan masyarakat regional di Asia Tenggara yang

menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, tidak mencampuri urusan dalam

negeri negara lain, penolakan penggunaan kekerasan serta konsultasi dan

mengutamakan konsensus dalam proses pengambilan keputusan. Indonesia juga

memiliki peran penting dalam pembentukan beberapa perjanjian dan modalitas di

ASEAN antara lain Declaration on Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN,

1971), ASEAN Concord (1976), ASEAN Declaration on South China Sea (1992), ASEAN

Regional Forum (ARF, 1995) dan ASEAN Community (2003)

Walaupun terdapat perbedaan budaya, kondisi geografis, sistem politik dan tingkat

kesejahteraan, negara-negara anggota ASEAN telah menunjukan kesamaan etikad

dalam mengutamakan kerja sama untuk mencapai keuntungan dan kemakmuran

bersama. Berdasarkan hal ini, diplomasi luar negeri Indonesia di era globalisasi harus

dapat membangun dan memelihara kerja sama yang lebih luas dan efektif untuk

memperoleh kemajuan yang subtantif dalam penyelesaian konflik dan integrasi

ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan kondisi alamnya, kemampuan ekonomi dan kemauan politiknya untuk

bergabung dalam proses regional, Indonesia akan terus memainkan peran strategis

demi kemajuan dan terciptanya integrasi ASEAN. Peranan Indonesia di Asia Tenggara

diperkuat dengan partisipasinya untuk menyelesaikan konflik di Kamboja dan Filipina

Selatan serta ikut menjadi anggota dalam pasukan perdamaian PBB. Indonesia juga

memiliki inisiatif untuk melaksanakan diplomasi kemanusiaan dan turut serta dalam

proses pembentukan Masyarakat Asia Timur.

Memang banyak hal yang harus diluruskan, kita memang perlu lebih

memasyarakatkan ASEAN, karena faktanya banyak juga pengamat yang belum

mengetahui ASEAN secara mendalam, yang mereka ketahui baru sebatas kulitnya

saja. Sebetulnya banyak sekali manfaat yang diperoleh Indonesia dari ASEAN,

misalnya dalam bidang perdagangan. Pada 1990-an, perdagangan ekspor Indonesia

ke Negara-negara ASEAN cuma sebesar 13%, tapi sekarang sudah mencapai 18,5%.

Dari 5 juta wisatawan yang melancong ke Indonesia, 40% nya adalah wisman yang

Page 14: asean.docx

berasal dari ASEAN. Seandainya kita tidak bekerjasama dengan ASEAN, maka belum

tentu jumlah wisman yang masuk ke Indonesia itu mencapai komposisi seperti itu.

Jadi secara ekonomi manfaat yang kita dapatkan sangat jelas. Pada waktu turis asing

takut datang ke Indonesia karena teror bom, turis-turis asal ASEAN tetap datang.

Dalam bidang investasi, hampir 38% dari total investasi yang masuk ke Indonesia

adalah berasal dari ASEAN.

Jadi jika ada pernyataan-pernyataan yang mengatakan bahwasanya kita kurang

mendapat manfaat dari ASEAN, saya tidak setuju sepenuhnya. Lihat saja sudah

berapa banyak perjanjian-perjanjian yang dihasilkan oleh ASEAN. Sekarang ini ASEAN

sudah menyepakati suatu deklarasi mengenai pekerja migran, yang akan sangat

membantu begitu banyak pekerja migran Indonesia di negaranegara ASEAN.

Sekarang ini ASEAN juga sudah menyepakati perjanjian mengenai pembebasan visa

untuk kunjungan selama 14 hari, dimana dengan itu kita bisa berkunjung ke negara-

negara ASEAN tanpa visa.

Di bidang ekonomi, ASEAN memiliki program National Single Windows, yaitu progam

satu pintu bagi pengurusan arus barang dan jasa yang masuk ke ASEAN. Dengan

begitu kita tidak perlu lagi melalui beberapa meja, dalam pengurusan surat-

menyurat atau dokumendokumen pengiriman barang dan jasa, karena semua itu

bisa dilakukan di salah satu negara ASEAN saja. Itu adalah salah satu manfaat yang

jelas di bidang bisnis dan perdagangan.

ASEAN juga telah menetapkan penyamaan standar untuk berbagai produk dan jasa

dalam bentuk Mutual Recognition Arrangement. Misalnya adalah standarisasi

perawat, dengan adanya standar tersebut, para perawat dari Indonesia bisa bekerja

di negaranegara ASEAN dengan standar yang sama. Banyak kalangan bisnis, media

dan pengamat yang tidak mengetahui hal-hal tersebut. Pernah dalam sebuah

seminar ada pengusaha yang komplain, bahwa pasar bebas ASEAN tidak

menguntungkan bagi Indonesia, karena kita akan kalah bersaing dengan

negaranegara ASEAN lainnya. Lantas saya bertanya, apakah selama ini ada masalah

dengan produknya? pengusaha tersebut menjawab bahwa usahanya tidak

mengalami masalah, bahkan terus meningkat dalam 4 tahun terakhir ini.

Hal itu menunjukkan bahwa ternyata pengusaha tersebut tidak tahu kalau ASEAN

sudah menurunkan tarif barang sejak 2002 melalui ASEAN Free Trade Arangement,

dimana semua barang yang masuk ke negara ASEAN hanya dikenai tarif 0-5 %. Jadi

sang Pe-ngusaha tersebut mengkomplain sesuatu yang sudah terjadi, ia tidak tahu

kalau dia sudah menikmati hasil dari kebijakan yang dibuat oleh ASEAN. Selama ini

kita memang lebih sering dikritiknya daripada dipelajari secara mendalam, padahal

Page 15: asean.docx

kita bisa melihat manfaat ASEAN dari data-data yang ada.

Kemajuan lain di bidang ekonomi, adalah adanya perundingan ASEAN Free Trade

Area dengan Cina, dimana semua negara ASEAN membuka pasar Cina, dan Korea.

Jadi secara pemerintahan kita sudah samasama menurunkan tarif berbagai macam

produk yang menjadi kepentingan kita, masalahnya sekarang adalah apakah hal itu

mau digunakan atau dimanfaatkan atau tidak, kembali kepada kita. Dalam bidang

investasi perkembanganya juga sudah sedemikian baik, ketika ke Filipina saya baru

tahu kalau ternyata hotel yang kita singgahi, sebagian investasinya adalah dipegang

oleh investor Indonesia, tapi banyak orang tidak tahu.

Memang ada yang menyatakan bahwa perdagangan diantara ASEAN baru mencapai

28%, jadi belum memberikan hasil yang memuaskan. Tapi jika dibandingkan dengan

Uni Eropa, hasil tersebut sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Uni Eropa

yang saat ini dianggap paling maju dalam inter tradenya, juga baru mencapai 50-

60%, padahal sudah lebih lama berdiri dibanding ASEAN, aturan mereka juga sudah

lebih jelas, dan sudah memiliki Euro sebagai mata uang tunggal.

Jadi sebenarnya kita sudah jauh berkembang, namun sering kali kita tidak tahu. Hal

ini tercermin dari adanya kekhawatiran bahwa Indonesia akan kebanjiran produk

Soluna dari Thailand, mereka tidak tahu bahwa accu dan joknya serta beberapa

komponen lain soluna berasal dari Indonesia. Soluna sebenarnya bisa dikatakan

sebagai mobil ASEAN, karena seluruh komponen mobil tersebut dipasok oleh negara-

negara ASEAN.

Mereka lupa kalau Kijang Innova produksi Indonesia telah membanjiri pasar Brunei

dan Malaysia. Mereka juga tidak menyadari bahwa dengan adanya penurunan tarif

telah menjadikan produk obatobatan tradisional Indonesia merajai pasar obat di

Vietnam dan Kamboja, serta meningkatnya ekspansi pasar Indofood dengan

mengekspor produkproduknya ke seluruh negara ASEAN. Banyak juga yang tidak

tahu bahwa saat ini ASEAN telah menjadi Regional Production Base, yaitu suatu

kawasan dimana kita bisa memproduksi suatu barang secara bersama-sama, dengan

menggunakan keunggulan komparatif masing-masing negara.

3. PERANAN INDONESIA TERHADAP ASEAN

Dengan disepakatinya Piagam ASEAN pada 15 Desember 2008, ASEAN menjadi

suatu organisasi kawasan yang sama sekali baru, dengan aturan hukum yang jelas

dan memiliki legal personality. Dilengkapi moto one vision, one identity, one

community, ASEAN terus melangkah menuju terbentuknya suatu Komunitas ASEAN

2015.

Page 16: asean.docx

Pembukaan Piagam ASEAN secara tegas menyebutkan komitmen masyarakat (We,

the Peoples) negara anggota ASEAN untuk mempercepat pembentukan Komunitas

ASEAN yang didasarkan pada tiga pilar, yaitu kerja sama politik dan keamanan, kerja

sama ekonomi, dan kerja sama sosial budaya.

Komitmen tersebut sekaligus mempertegas kembali Deklarasi ASEAN Concord II (Bali

Concord II) yang dihasilkan saat KTT ASEAN ke-9 di Bali, Oktober 2003, saat

Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Penyebutan kata We, the Peoples dalam Piagam

ASEAN memperlihatkan bahwa pembentukan komunitas ASEAN bukanlah keinginan

pemerintah negara anggota ASEAN semata, tetapi justru menjadi keinginan seluruh

lapisan anggota masyarakat dan pemangku kepentingan di negara anggota ASEAN.

Melalui tiga pilar kerja sama yang disebutkan dalam Bali Concord II dan ditegaskan

kembali dalam Pembukaan Piagam ASEAN, jelaslah bahwa komunitas ASEAN

mendatang akan terdiri dari tiga komunitas, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN

(ASEAN Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic

Community/AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio Cultural

Community/ASCC).

Untuk mewujudkan suatu Komunitas ASEAN 2015, banyak hal yang perlu dilakukan

secara intensif guna mengintegrasikan ASEAN, terutama pada masa awal

pengimplementasian Piagam ASEAN yang terkait dengan rules dan regulations yang

masih harus dirumuskan bersama. Di sinilah kemudian berlangsung battle of ideas

dari kesepakatan-kesepakatan pokok yang nantinya dituangkan dalam aturan-aturan

dan kebijakan-kebijakan pelaksanaannya.

Bagaimanapun, harus disadari bahwa ketentuan dalam Piagam bukan seperti yang

tertulis dalam Piagam, tetapi konsep-konsep besar yang berada di baliknya. Itulah

sebabnya pula Piagam ASEAN hanya terdiri dari 13 bab dan 55 pasal, berbeda

dengan Konstitusi Uni Eropa yang terdiri dari ratusan pasal.

Peran Indonesia, keberhasilan ASEAN menandatangani suatu piagam bersama

merupakan dasar yang kuat bagi terbentuknya suatu komunitas ASEAN dan

memperkuat peran ASEAN dalam menghadapi berbagai perubahan arsitektur kerja

sama global.

Di tengah perubahan arsitektur kerja sama global dan battle of ideas inilah peran

dan daya tawar Indonesia dapat dilihat dalam menerjemahkan konsep-konsep besar

ke dalam ketentuan-ketentuan yang harus disepakati bersama.

Page 17: asean.docx

Pandangan bahwa dengan terwujudnya Komunitas ASEAN maka Indonesia akan

dirugikan karena lemahnya daya tawar politik dan ekonomi yang disebabkan

lemahnya posisi ekonomi nasional di mata negara tetangganya adalah tidak kuat.

Memang harus diakui sejak ambruknya Orde Baru dan krisis ekonomi 1997 yang

berkepanjangan, Indonesia terlihat sebagai negeri yang tak berdaya di tengah

beberapa negara anggota ASEAN.

Namun di balik itu semua, secara perlahan namun pasti, Indonesia mulai

memperlihatkan taringnya kembali dengan berbagai pencapaian yang diraihnya.

Di bidang politik dan keamanan, pascareformasi, Indonesia menjadi negara terdepan

yang menerapkan demokrasi dalam kehidupan bernegara.

Indonesia pulalah yang berada di garda terdepan dalam penghormatan serta

penegakan hak-hak asasi manusia (HAM). Keberhasilan Indonesia melaksanakan

pemerintahan yang demokratis menjadikan Indonesia sebagai negara demokratis ke-

4 di dunia. Di bidang HAM, Indonesia adalah salah negara pertama di ASEAN yang

memiliki Komisi HAM. Di bidang ekonomi, secara pasti Indonesia mulai

memperlihatkan kestabilan dalam pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dapat terlihat dari kemampuan Indonesia untuk bertahan dari krisis ekonomi

yang lebih besar di tahun 2008. Jika krisis ekonomi 1997 hanya berdampak ke

negara-negara Asia, krisis ekonomi 2008 menerjang hampir seluruh negara di dunia.

Bukti bahwa keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi diakui oleh negara-negara

lain tampak dari diikutsertakannya Indonesia sebagai salah satu negara anggota G-

20. Semua keberhasilan ini tentu saja merupakan aset berharga untuk

memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia, bukan hanya di ASEAN, tetapi

juga di forum internasional.

Di ASEAN, Indonesialah yang berinisiatif mengusulkan pembentukan suatu

komunitas ASEAN yang tidak hanya menyandarkan pada kerja sama ekonomi

(seperti yang diusulkan Singapura), tetapi juga ada aspek lain yang harus

diperhatikan, yaitu kerja sama politik dan keamanan, serta kemudian disusul kerja

sama sosial budaya. Adalah Indonesia yang memperjuangkan dimasukkannya

elemen-elemen penting seperti demokratisasi dan penghormatan serta penegakan

HAM dalam kerja sama politik dan keamanan yang kemudian dituangkan dalam

Piagam ASEAN dan cetak biru kerja sama politik dan keamanan.

Untuk memperlihatkan tingginya daya tawar Indonesia dalam ASEAN, dapat

Page 18: asean.docx

disampaikan bahwa pada awal perundingan, usulan Indonesia untuk memasukkan

elemen-elemen demokratisasi dan HAM ditentang oleh semua negara anggota

ASEAN.

Namun dengan argumen yang kuat yang didasarkan pada pengalaman berdemokrasi

dan melakukan penegakan dan penghormatan HAM, akhirnya elemen-elemen

tersebut dapat masuk Piagam. Peran Indonesia ke Depan

Tampilnya wajah baru ASEAN memperlihatkan kemampuan negara anggota ASEAN

untuk melakukan benah diri dalam menghadapi perubahan arsitektur global serta

melakukan pendalaman dan perluasan dengan para mitra wicaranya (AS, Uni Eropa,

Australia, Selandia Baru, India, China, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia).

Selain itu, memberikan harapan bahwa ASEAN mampu menciptakan peluang dan

mengubah tantangan menjadi peluang.

Sebagai salah satu pendiri ASEAN, terjadinya perubahan di ASEAN menjadikan

tantangan bagi Indonesia untuk lebih memperlihatkan kepimpinannya dalam ASEAN

baru guna menyambut terbentuknya komunitas ASEAN 2015. Tidak ada gading yang

tak retak, begitu pun peran dan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN. Untuk itu,

terus meningkatkan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN menjadi kepentingan

dan tugas bersama kita semua untuk menaikkan daya tawar Indonesia.

Bagaimanapun, keberadaan ASEAN bagi Indonesia tetap dianggap penting.

Mayoritas responden (95,7 persen) yang melihat organisasi negara-negara di Asia

Tenggara ini memberikan nilai positif bagi kepentingan Indonesia.

Pentingnya ASEAN bagi Indonesia juga disebut dalam survei CSIS tentang sikap

generasi muda Indonesia dalam memandang ASEAN. Survei ini menyebutkan, ASEAN

dinilai positif bagi kepentingan nasional Indonesia yang sekaligus menjadi prioritas

yang lebih tinggi dibandingkan kepentingan bersama dalam tatanan regional

(Sutopo, 1988).

Selain faktor sejarah Indonesia yang menjadi salah satu negara pendiri ASEAN,

kepemimpinan Indonesia di ASEAN juga menjadi indikator penting kiprah Indonesia

di tingkat Asia Tenggara.

Secara umum responden menilai pengaruh Indonesia di Asia Tenggara masih lemah.

Mayoritas responden menganggap pengaruh Indonesia di bidang politik, ekonomi,

militer, teknologi, diplomasi, dan sosial-budaya di tingkat Asia Tenggara belum cukup

kuat menandingi Singapura, yang menurut sebagian besar responden (51,7 persen)

dianggap sebagai negara paling unggul di Asia Tenggara.

Page 19: asean.docx

Eksistensi ASEAN sendiri selama 40 tahun terakhir menunjukkan pengaruh yang

cukup baik di dunia internasional.

Lebih dari separuh responden (56,5 persen) melihat posisi ASEAN di dunia

internasional semakin besar. Namun, di sisi yang lain, sebagian besar responden

melihat ASEAN masih belum mampu mengimbangi kekuatan negara-negara Barat

atau organisasi kawasan lain di dunia, baik di bidang politik, ekonomi, maupun

militer.

Masih minimnya posisi tawar ASEAN di dunia internasional tidak lepas dari kondisi

internal negara-negara anggota ASEAN, termasuk di dalamnya adalah soal

kekompakan dan soliditas antarnegara anggota ASEAN, yang menurut separuh lebih

responden (59,2 persen) masih belum kuat.

Tak pelak, publik menanti realisasi dari Piagam ASEAN yang mulai berlaku sejak

parlemen di setiap negara penanda tangan meratifikasinya.

4. NEGARA-NEGARA ANGGOTA ASEAN

Filipina (negara pendiri)

Indonesia (negara pendiri)

Malaysia (negara pendiri)

Singapura (negara pendiri)

Thailand (negara pendiri)

Brunei Darussalam (7 Januari 1984)

Vietnam (28 Juli 1995)

Laos (23 Juli 1997)

Myanmar (23 Juli 1997)

Kamboja (16 Desember 1998)

5. KOMITE-KOMITE ASEAN  

Komite Bahan Makanan, petanian, dan Kehutanan ( Committe on FoodAgricultural and Forest : CFAF) di Indonesia. Komite Perdagangan dan Pariwisata (Committee on Trade and Tourism :COTT) di Singapura. 

Page 20: asean.docx

Komite Keuangan dan Perbankan ( Committee on Finance and Banking :COFB) di Thailand. Komite Industri, perdagangan dan Energi ( Committee on Industry, Miningand Energy : COIME), di Philiphina. Komite Transportasi dan Komunikasi (Committee on Transportasion andComunication : COTAC), di Malaysia. Komite Kebudayaaan dan Informasi ( Committee on Cultural andInformation)

6. KTT ASEAN

Sejak berdiri pada 8 Desember 1967 di Bangkok, Thailand, Asosiasi Negara-negara AsiaTenggara (ASEAN) sudah menyelenggarakan 14 kali konferensi tingkat tinggi resmi,termasuk yang kini digelar di Hua Hin, Thailand pada 27 Februari hingga 1 Maret 2009. Sejak KTT ke-7 pada 2001, perhelatan puncak antara para pemimpin negara ASEAN tersebut resmi diadakan setahun sekali.Berikut ini daftar penyelenggaraan KTT resmi ASEAN:KTT ke-1 di Bali-Indonesia, pada 23-24 Februari 1976KTT ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, pada 4-5 Agustus 1977KTT ke-3 di Manila-Filipina, pada 14-15 Desember 1987KTT ke-4 di Singapura, pada 27-29 Januari 1992KTT ke-5 di Bangkok-Thailand, pada 14-15 Desember 1995KTT ke-6 di Hanoi-Vietnam, pada 15-16 Desember 1998KTT ke-8 di Phnom Penh-Kamboja, pada 4-5 November 2002KTT ke-9 di Bali-Indonesia, pada 7-8 Oktober 2003KTT ke-10 di Vientiane-Laos, pada 29-30 November 2004KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, pada 12-14 Desember 2005KTT ke-12 di Cebu-Filipina, pada 11-14 Januari 2007KTT ke-13 di Singapura, pada 18-22 November 2007KTT ke-14 di Cha Am,Hua Hin-Thailand, pada 27 Februari-1 Maret 20O9