43
Rabu, 07 Maret 2012 Asuhan Keperawatan : Karsinoma Lidah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang meluas kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas. Telah banyak orang menderita penyakit perikarditis ini. Menurut 3,7% warga dunia telah menderita penyakit perikarditis, sekitar 0,5% penderitanya sudah meninggal. Sedangkan dindonesia sendiri, diperkirakan sekitar 2,8% warga indonesia telah menderita penyakit ca lidah ini, diperkirakan 1,2% penderitanya sudah meninggal. Penyakit ca lidah ini penyebabnya bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor luar, heriditer maupun non heriditer. Faktor luar meliputi rokok, alcohol, infeksi kronis dan trauma krinis. Faktor non heriditer meliputi Faktor fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor biologis seperti virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri,hepatitis) parasit, dan bakteri. Pada orang yang menderita penyakit ca lidah dapat disembuhkan apabila peradangannya belum meluas. Crania adalah dapat kita lakukan dengan memberikan terapi seperti radioterapi. Selain itu,

Askep CA Lidah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gnb

Citation preview

Page 1: Askep CA Lidah

Rabu, 07 Maret 2012

Asuhan Keperawatan : Karsinoma Lidah

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang meluas

kearah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas.

Telah banyak orang menderita penyakit perikarditis ini. Menurut 3,7% warga dunia telah

menderita penyakit perikarditis, sekitar 0,5% penderitanya sudah meninggal. Sedangkan

dindonesia sendiri, diperkirakan sekitar 2,8% warga indonesia telah menderita penyakit ca lidah

ini, diperkirakan 1,2% penderitanya sudah meninggal.

Penyakit ca lidah ini penyebabnya bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor luar,

heriditer maupun non heriditer. Faktor luar meliputi rokok, alcohol, infeksi kronis dan trauma

krinis. Faktor non heriditer meliputi Faktor fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor biologis seperti

virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri,hepatitis) parasit, dan bakteri.

Pada orang yang menderita penyakit ca lidah dapat disembuhkan apabila peradangannya

belum meluas. Crania adalah dapat kita lakukan dengan memberikan terapi seperti radioterapi.

Selain itu, kita juga dapat memberikan obat yang berguna untuk mengurangi peradangan.

B.     Tujuan

1.      Mahasiswa dapat menjelaskan tentang konsep penyakit ca lidah.

2.      Mahasiswa mampu mengklasifikasikan tingkat-tingkat dari penyakit ca lidah.

3.      Mahasiswa mampu menentukan asuhan keperawatan tentang penyakit ca lidah

C.     Metode penulisan

Metode penulisan makalah ini dengan metode deskriptif dengan menggunakan literatur buku

perpustakan, internet, dan pendapat – pendapat atau pemikiran kelompok kami.

D.    Sistematika penulisan

Bab I menjelaskan tentang : latar belakang, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisannya.

Page 2: Askep CA Lidah

Bab II menjelaskan tentang : anatomi fisiologi jantung dan konsep dasar pada penyakit perikarditis.

Bab III menjelaskan tentang : asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada pasien/klien.

Bab IV menjelakan tentang : kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.    ANATOMI FISIOLOGI LIDAH

1.      Anatomi lidah

Lidah terletak didasar mulut, ujung dan pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi bawah.

Lidah secarara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni :

a.    Apek linguae (ujung lidah)

b.    Corpus linguae (badan lidah)

c.    Radix linguae (akar lidah)

Lidah memiliki 4 papila, yakni :

a.    Papila foliate

b.    Papila fungiformis

c.    Papila sirkumfalata

d.   Papila filiformis

Susunan otot yang ada pada lidah ada 2 otot yakni :

a.    Otot intrinsik

b.    Otot ekstrinsik

2.      Fisiologi lidah

Lidah adalah organ pengecap, pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka

terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor. Reseptor tersebut adalah

kuncup-kuncup pengecap(taste buds).

Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds,tetapi indera penghidu pun sangat

berperan dalam persepsi pengecapan. Indera pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur

Page 3: Askep CA Lidah

makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu

sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan

sesuai keinginannya.

Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada

sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecapan, antara lain: 2 reseptor natrium,2

reseptor kalium, 1 reseptor klorida,1 resptor adenosine,1 reseptor inosin, 1 reseptor

manis, 1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.

Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori umum : asam, asin, manis, pahit

dan umami disebut sensasi pengecapan utama.

1.         Rasa asam, disebabkan oleh asam karena konsentrasi ion hydrogen

2.         Rasa Asin, dihasilkan oleh garam yang terionisasi,karena konsentrasi Na

3.         Rasa manis, dibentuk oleh beberapa zat kimia organic ( gula, glikol, alcohol, aldehide, keton,

amida, ester, asam, amino, protein, asam sulfonat, asam halogenasi ), dan garam anorganik dari

timah dan berilium.

4.         Rasa Pahit, juga tidak dibentuk oleh satu zat kimia, zat pembentuk rasa manis bila terjadi

perubahan pada struktur kimianya dapat menjadi pahit. Rasa pahit juga dapat mengindikasi

bahwa makanan tersebut mengandung toxin atau beracun.

Kuncup-kuncup pengecap ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam

tonjolan-tonjolan epitel yang disebut papila. Terdapat empat macam papila lidah:

1.         Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral,

2.         Papila fungiformis, pada bagian anterior.

3.         Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.

Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan

4.         Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior. Pada foliate tidak terdapat kuncup-

kuncup pengecap.

Setiap kuncup pengecap terdiri dari dua macam sel, yaitu sel pengecap dan sel penunjang,

pada sel pengecap terdapat silia (rambut gustatori) yang memanjang ke lubang pengecap. Zat-zat

kimia dari makanan yang kita makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang

pengecap (taste pores).

Page 4: Askep CA Lidah

Pada lidah reseptor-reseptor yang sensitif terhadap rasa manis terdapat pada ujung lidah,

sedangkan untuk rasa masam terdapat pada bagian kanan dan kiri lidah. Pangkal lidah sensitif

untuk rasa pahit dan bagian samping depan sensitif terhadap rasa asin.

B.     KONSEP DASAR

1.       Pengertian ca lidah

Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi didasar mulut, kadang-kadang meluas kearah

lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas lidah (van de velde, 1999). Kanker lidah adalah

suatu neoplasma malignant  yang timbul dari jaringan epitelmukosa lidah dengan sel yang berbentuk 

squamous cell carcinoma (sel epitel gepengberlapis)

2.      Etiologi

penyebab kanker lidah belum diketahui secara pasti. Akan tetapi ada beberapa faktor yang

diduga menjadi pemicunya, antara lain:

a.       Merokok (terutama yang lebih dari 2 pak sehari)

b.      Alkohol

c.       Infeksi kronis

d.      Trauma kronis pada gigi yang tajam sehingga menimbulkan trauma pada lidah.

Selain itu ada juga factor-faktor lain yang menyebabkan ca lidah terjadi

a.       Faktor heriditer

b.      Faktor non heriditer

Factor-faktor non heriditer karsinoma lidan terdiri dari :

1)      Faktor fisik (sinar ultraviolet)

2)      Faktor biologis (virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami istri, hepatitis,

parasit, bakteri)

3.      Patofisiologi

Kejadian kanker lidah disebabkan oleh banyak faktor yang dikelompokkan

menjadibeberapa faktor. Yaitu, Faktor luar, faktor heriditer dan faktor non heriditer. Faktor

luar meliputi rokok, alcohol, infeksi kronis dan trauma krinis. Faktor non heriditer meliputi

Faktor fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor biologis seperti virus (papiloma yang ditularkan

melalui hubungan suami istri,hepatitis) parasit, dan bakteri.

Page 5: Askep CA Lidah

Faktor-faktor tersebut akan memicu suatu rangsang karsinogen yang mengenai sel squamous

carcinoma pada mukosa mulut yang tidak mempunyai keratin sebagai pelindung. Dimukosa mulut tersebut,

zat-zat karsinogen tertampung dan berproliferasi secara tidak terkontrol. Kanker lidah yang

mengenai radix linguae biasanya asimptomatis hingga proses penyakit berlanjut hingga timbul

nyeri menelan dan pergerakan lidah yang terbatas. Kanker pada posterior lidah (radix linguae)

dominan bermetastase kecolli/leher. Ketika kanker mengenai corpus linguae tanda yang paling

sering terlihat adalah putih-putih pada lidah yang tidak bisa dihilangkan. Kemudian bisa terbentuk ulkus

yangmudah berdarah. Kanker pada anterior (corpus linguae) dominan metastase pada

kelenjar limfe submental dan submandibular. Penatalaksanaan kanker lidah meliputi

operasiglosektomi dan diseksi leher yang dilanjutkan dengan kemoterapi.

Page 6: Askep CA Lidah

Faktor Luar Faktor Heriditer Faktor Non Heriditer

Infeksi Kronis Faktor Biologis Pada Lidah

Memicu Ransangan Virus/Bakteri Karsinogen

 

Mengenai Sel SquamouscarsinomaPada Mukosa Mulut

 

Zat Karsinogen Tertampung Dan Berfroliferasi

Secara Tidak Terkontrol

 

Tumor Jinak/Ganas

Tumbuh Terus-Menerus

Mendesak/Merusak Sel Pada Lidah

Pertumbuhan Sel Terganggu Suplai Sel Terganggu

NYERI DX 1

Sel-Sel Mengalami Nekrosis DX 2

KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH Terjadi Ulkus Terjadi Gangguan Metabolisme

Page 7: Askep CA Lidah

Oksigen Dan Nutrisi

Asam Laktat PH

Produksi Zat Kimia (Bradikinin, Histamine,

Protilitik)

Mempengaruhi Imunosupresor

Kekebalan

DX 3

RESIKO TINGGI TERJADI INFEKSI 

4.      Klasifikasi

Klasifikasi ca lidah terdiri dari :

a.       Tumor primer

1)      TIS adalah karsinoma in situ

2)      T1 adalah tumor dengan penampang kurang kurang 2 cm.

3)      T2 adalah tumor dengan penampang sama dengan 2 cm dengan infiltrasi dangkal.

4)      T3 adalah tumor dengan penampang lebih dari 2 cm dengan infiltrasi dalam.

5)      T4 adalah tumor dengan penampang lebih dari 4 cm dan tumor tersebut sudah sudah meluas

disekelilingnya.

b.      Pembesaran kelenjar limfe

1)      N0 : Kelenjar-kelenjar leher yang palpable tidak ada.

2)      N1 : Sudah ada kelenjar leher yang palpable, mobile serta holmolateral.

3)      N2 : Kelenjar leher yang palpable, mobile serta heterolateral/bilateral.

4)      N3 : Kelenjar-kelenjar leher ini sudah fixed, baik holmolateral atau bilateral.

c.       Metastase

1)      M0 = Metastase jauh tidak ada.

2)      M1 = Metase jauh sudah ada.

Page 8: Askep CA Lidah

5.      Manifestasi klinis

Gejala-gejala kanker lidah antara lain adalah timbulnya ulkus (luka) seperti sariawan yang

tidak sembuh dengan pengobatan adekuat, mudah berdarah, nyeri pada lidah, nyeri yang

menjalar pada telinga, nyeri menelan yang menyebabkan sulit menelan dan terbatasnya

pergerakan lidah. Pada stadium dini, kanker lidah tidak menimbulkan nyeri dan biasanyaditemukan pada

pemeriksaan rutin pada gigi dan mulut. Kanker biasanya timbul di bagian pinggir lidah, hampir

tidak pernah ditemukan kanker pada pangkal lidah kecuali pada seseorang yang pernah

menderita sinus yang tidak pernah mendapatkan pengobatan selama beberapa tahun. Karsinoma

sel skuamosa pada sel lidah seringkali tampak seperti luka terbuka (borok) dan cenderung

tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya. Bintik kecoklatanmendatar seperti bercak sering

ditemukan pada perokok yaitu di sisi biasanya sigaret ataupipa diletakkan pada bibir.

6.      Komplikasi

7.      Pemeriksaan penunjang

a.       Biopsi

1.      incisional biopsy

Dengan cara mengambil sampel dari daerah carcinoma dan daerah yang sehat, sehingga

diketahui batas jelas dari carcinoma. Tetapi kejelekannya adalah pembuluh darah menjadi

terbuka, dan ini akan mempermudah penyebaran dari carcinoma tersebut, sedangkan

keuntunganya dapat mengetahui batas dari carcinoma guna terapi selanjutnya ( Penyinaran ).

Cara biopsy ini dapat dilakukan pada cacinoma lidah yang masih kecil dengan atau tanpa

metastase. Excisi jaringan yang diduga carcinoma dengan jarak 1 – 1,5 cm dari jaringan sehat.

Hasil excisi diletakkan pada gabus ( maksudnya adalah untuk cukup bersih ). Dengan kasa yang

diberi formalin diletakkan diatas preparat agar preparat tidak melengkung sehingga topograpi

tidakm berubah, kemudian dikirim ke patologi anatomi. Dipotong menjadi 7 preparat, dan dilihat

bagian mana yang tidak bersih dapat diulang excisinya.Setelah dilakukan pemeriksaan diatas

(incisional biopsi) baru dilakukan pemeriksaan patologi anatomi untuk menentukan tumor ganas

atau bukan.

2.      Brush biopsy

Page 9: Askep CA Lidah

Pada prosedur ini, sampel diambil pada permukaan mukosa yang terlihat abnormal dengan

cara mengumpulkan sel epitel mukosa dengan menggunakan alat berbentuk sikat, menempatkan

sampel dalam slide dan melakukan tindakan fiksasi sebelum membawa jaringan tersebut ke

laboratorium. Tindakan pengambilan sampel dengan skapel dan jarum biopsi diindikasikan pada

kanker yang sudah jelas terlihat, terdapat kecurigaan yang kuat terhadap lesi atau lesi terdapat

pada orang yang memiliki faktor-faktor resiko kanker mulut. Sedangkan brush biopsi

diindikasikan pad keadaan yang sebaliknya.

3.     Teknik cahaya khemoluminesen

Jaringan yang dicurigai sebagai kanker disinari dengan khemoluminesen setelah

sebelumnya diwarnai dengan asam asetat. Hasilnya akan terlihat gambaran opak ‘acetowhite’

pada jaringan yang terkena kanker atau jaringan yang abnormal.

8.      Penatalaksanaan

a.         Penatalaksanaan farmakologiTyphonium Plus - Alternatif Kanker Pengobatan ( Typhonium Flagelliforme / Keladi

Tikus ekstrak ) Sebagai suplemen alami dapat membantu untuk memerangi kanker / tumor dan

merangsang tubuh anti.

Kanker bukan merupakan salah satu spesifik penyakit . Ini adalah proses yang dapat

mempengaruhi setiap organ tubuh. Tubuh manusia yang sehat terdiri dari sel-sel yang tumbuh

normal yang melaksanakan proses kehidupan secara normal dan teratur. Sebuah sel hidup normal

dapat, karena alasan berbagai disayangkan, gilirannya yang abnormal atau kanker. Ini

mengalikan dalam tubuh cepat dan berlebihan, membentuk sekelompok sel pertumbuhan yang

tidak terkendali mengakibatkan pembengkakan. Kemudian sel-sel abnormal pecah dan

menyerang jaringan sekitar dan organ dan menghancurkan mereka. Dengan setiap pertumbuhan

sel sibuk, tidak terkendali dan teratur, energi tubuh yang disalahgunakan dan terbuang. Jika ini

terus berlanjut dicentang, kematian dapat terjadi.

Typhonium Flagelliforme / Keladi Tikus adalah tanaman herbal yang tumbuh di Asia

Timur sebagai obat tradisional untuk memerangi kanker .

Typhonium Flagelliforme / Keladi Tikus ekstrak dan herbal lainnya menggabungkan

membantu dalam detoksifikasi sistem darah. Typhonium Plus mengandung ribosom dalam

bertindak protein (RIP), anti oksidan, dan anti kurkumin. Sel bersama-sama dipicu pada

Page 10: Askep CA Lidah

gilirannya menghasilkan mediator yang merangsang dan memperkuat sel-sel lain dari sistem

kekebalan tubuh untuk memerangi sel-sel kanker. Sejak pertumbuhan sel kanker adalah

reversibel diberikan stimulus kimia yang benar dan lingkungan, penjelasan ini tidak terlalu

mengada-ada.

Typhonium Plus merupakan kombinasi herbal selektif ekstrak yang dalam karya sinergi

Typhonium Flagelliforme penguatan / Keladi Tikus. Typhonium Plus Terdaftar POM TR 043

330 391 Departemen Kesehatan Indonesia

Penggunaan yang disarankan:

Stadium I - II, ambil 1 kapsul 2 kali sehari sebelum makan. Stadium III di atas, ambil 2

kapsul 2 kali sehari sebelum makan, atau seperti diarahkan oleh praktisi kesehatan.

Komposisi:

Typhonium Flagelliforme / Keladi Tikus 80%, 10% Andrographis paniculata, Curcuma

zedoaria 10% (dalam ekstrak bentuk) Penyimpanan: . Simpan pada suhu kamar & jauh dari

anak Packing size: Packing dengan 20 kapsul.

Perhatian:

-          Dua hari setelah mengkonsumsi Typhonium Ditambah , Anda mungkin merasa masalah perut,

diare sedikit, feses berubah menjadi hitam dan tubuh merasa kelelahan.

-          Kadang-kadang pasien dapat muntah setelah konsumsi, jika ini terjadi gejala berhenti minum

kapsul, ketika Anda merasa lebih baik, Anda dapat melanjutkan mengambil kapsul tetapi

mengurangi dosis atau berkonsultasi dengan praktisi medis Anda.

-          Wanita hamil tidak harus mengambil kapsul ini

b.        Penatalaksanaan non farmakologi

1)   Radio Therapy

Radio therapy dilakukan bila :

Tumor Inoperable, T3 atau lebih, N3, M0 – M1

a)        External X ray

Page 11: Askep CA Lidah

dengan memasukkan jarum radium sel-sel carcinoma ikut masuk kedalam. Dapat digunakan

dengan cara lain yaitu : Penderita dinarcose, kemudian memasukkan polyethtylene catherter dan

melalui charteter ini dimasukkan benang yang diikat dengan radium maka radium ini akan

tersebar secara merata, bila sudah selesai benang ditarik keluar cara ini disebut application.

b)        Radon seeds

Dengan biji-biji radon yang diletakkan sekitar cartinoma

1)   Cytostatica theraphy :

Metotrexate (Mtx) dapat Mendepresi sum-sum tulang, ini dapat diatasi denganleokoporin.

Mempunyai akumulasi baik. Dapat dipakai untuk merubah T3 menjadi T2-T1.

2)   Surgical/Hemiglosectomy (total glossectomy)

Dilakukan pengangkatan pada bagian yang diindikasi terkena carcinoma atau

hemiglosectomy atau total glossectomy apabila tumor cukup besar dan sudah bermetastase ke

daerah leher. Pada metastasenya dilakukan :

Pada N1 dan N2, dilakukan RND (Radical Neck Disection) yang diangkat

1)        Kelenjar leher

2)        Kelenjar sub madibula.

3)        V. Jugularis interna.

4)        Kelenjar supra ciavicularis Pada N3, dilakukan bilateral neck dissection.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A.      KASUS :

Dari Tn. R mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan telinga serta

nyeri yang menyebabkan sulit menelan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pada lidah klien terdapat

warna merah, dan ada pembengkakan pada area leher. Pada saat berbicara, suara Tn. R terdengar

Page 12: Askep CA Lidah

agak kurang jelas. Dan pada lidah Tn. R juga mengaku terdapat luka seperti sariawan dan sudah

5 bulan tidak sembuh. Ada kemerahan pada lidah klien. Klien tampak gelisah, meringis

kesakitan. Dan klien juga tampak malu pada saat berkomunikasi pada perawat.

Tanda-tanda vital klien :

N : 85 x/menit

S : 37,5 C

TD : 130/90 mmhg

RR : 26 x/menit

Klien juga mengatakan, tidak nafsu makan. Hal ini disebabkan klien susah makan karena ada

luka dilidah klien, sehingga pada saat makan klien sakit untuk menelan makanan.

Berat badan klien sebelum sakit : 67 kg

Berat badan kien saak sakit : 59 kg

1.        Pengkajian keperawatan

Meliputi penegkajian 11 pola gordon

A.    Identitas klien

Nama : Tn. R

Umur : 35 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : islam

Bangsa / Suku : melayu

Pendidikan : sma

Pekerjaan : swasta

Status Perkawinan : sudah menikah

Alamat : jalan panglima A’im no. 45

B.     Riwayat kesehatan klien

1.      Kesehatan masa lalu

Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit ca lidah, hanya mengalami

sariawan yang cukup lama.

2.      Riwayat kesehatan sekarang

Page 13: Askep CA Lidah

Klien datang ke Rumah Sakit dengan keluhan ada luka yang seperti sariawan dan sudah 5 bulan

tidak sembuh. nyeri pada bagian lidah dan merambat kelehar, rahang dan telinga serta nyeri

menelan yang menyebabkan sulit menelan.

C.     Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan kakeknya pernah mengalami penyakit yang sama 6 tahun yang lalu. Dan

kakeknya yang menderita penyakit tersebut sudah meninggal.

D.    Struktur genogram/keluarga

X

 

Keterangan :

= laki-laki

X = perempuan = Kakek klien yang menderita penyakit ca lidah = klien

------ = tinggal serumah

E.     Data biologis

1.      Pola nutrisi

A : BB klien sebelum sakit : 67 kg

BB klien saat sakit : 59 kg

Page 14: Askep CA Lidah

TB klien : 180 cm

B : Hemoglobin : 15,8 mg/dL

Hematokrit : 45,7%

trombosit : 250.000trombosit/mikroliter.

C : Rambut klien bersih tampak hitam dan bersih, mukosa bibir klien tampak kering, kulit klien

bewarna putih dan tidak kering.klien terlihat sedikit kurus.

D : Sebelum sakit klien makan 3 kali sehari, sarapan pagi, makan siang dan makan malam dengan

1-2 piring sedang dalam sekali makan. klien makan nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, dan buah-

buahan. Dan Pada saat sakit klien Cuma makan 1 x sehari dan Cuma makan sepiring ukuran

sedang saja. Pada saat sakit klien Cuma makan 1 x sehari dan Cuma makan sepiring ukuran

sedang saja.

2.      Pola minum

a.         Sebelum sakit :

sebelum sakit klien minum 6 gelas sedang dalam sehari dengan ukurang gelas sedang (sekitar 1

liter/hari).

b.        Saat sakit

Dan Pada saat sakit klien minum 4 gelas sehari dengan ukuarn sedang (sekitar 0,8 liter/hari).

3.      Pola eliminasi

a.       Buang air besar

1)      Sebelum sakit

sebelum sakit klien BAB sebanyak satu kali dali sehari dan BAB klien sebelum sakit bewarna

kuning kecoklatan dan bentuknya padat.

2)      Saat sakit

saat sakit klien bab sebanyak satu kali dan kadang tidak ada dalam satu hari dan BAB bewarna

kuning kecoklatan dan bentuknya padat.

b.      Buang air kecil

1)      Sebelum sakit

Page 15: Askep CA Lidah

Sebelum sakit klien buang air kecil sebanyak 4 – 5 x sehari dengan warna urin klien putih

kekuning-kuningan (sekitar 15 cc/hari). Sedangkan Saat sakit

2)      Saat sakit

Sebelum sakit klien buang air kecil sebanyak 4 – 5 x sehari dengan warna urin klien putih

kekuning-kuningan (sekitar 15 cc/hari). Sedangkan Saat sakit

4.      Pola ostirahat dan tidur

a.       Sebelum sakit

Sebelum sakit, klien beristirahat dengan baik, satu sari klien istirahat sebanyak 8 jam. Tidur

malam 6 jam, dan tidur siang 2 jam

b.      Saat sakit

Pada saat sakit klien tidak bekerja sehingga sehari-hari klien hanya beristirahat dan tidur saja

5.      Pola kebersihan

a.       Sebelum sakit

Sebelum sakit Klien mandi 2 x sehari dan setiap mandi klien memakai sabun, shampo dan

menyikat giginya.

b.      Saat sakit

Saaat sakit klien mandi 2 x sekali dan setiap mandi klien memakai sabun, dan shampo, tetapi

terkadang klien tidak menyikat giginya karena lidah klien yang nyeri.

6.      Pola aktifitas dan istirahat

a.       Sebelum sakit

Sebelum sakit klien mampu bekerja sebagai buruh jasa di perusahaan swasta dan klien istirahat

sebanyak 6-8 jam dalam sehari.

b.      Saat sakit

Saat sakit klien tidak bekerja karena malu berinteraksi kapada orang lain, dan waktu untuk

bekerja digunakan klien untuk istirahat.

F.      Pemeriksaan fisik

1.      Keadaan umum

Klien datang kerumah sakit dengan keadaan lelah, letih. Dan klien tampak gelisah

Page 16: Askep CA Lidah

2.      Kesadaran umum

Kesadaran umum klien kompos mentis

3.      Tanda-tanda vital

N : 85 x/menit

S : 37,5 C

TD : 130/90 mmhg

RR : 26 x/menit

4.      Berat badan dan tinggi badan klien

Berat badan klien : 59 kg

Tinggi klien : 180 cm

5.      Kepala, leher dan aksila

Inspeksi : pada area kepala, leher dan aksila tidak terlihat lesi, tidak ada bentuk abnormal. Tetapi ada

pembengkakan pada area leher klien.

Palpasi : tidak teraba adanya pembengkakan pada area kepala dan aksila. Tetapi pada area leher teraba

adanya pembegkakan.

6.      Mata

Inspeksi : sklera klien bewarna putih, konjungtiva bewarna putih, respons pupil normal, pada saat terkena

cahaya, pupilnya mengecil.

7.      Telinga

Inspeksi : telinga kanan dan kiri klien simetris, serumen pada telinga klien tidak terlalu banyak.

Palpasi : klien tidak merasa nyeri pada saat dipalpasi.

8.      Hidung

Inspeksi : bentuk hidung klien simetris. Tidak adanya folip, tidak adanya colulen.

Palpasi : klien tidak merasa nyeri pada saat dipalpasi.

9.      Mulut dan lidah

Inspeksi : ada luka seperti sariawan. Ada kemerahan pada bagian lidah klien

Palpasi : klien merasa nyeri pada saat dipalpasi

10.  Dada

a.       Rongga thorax

Page 17: Askep CA Lidah

Inspeksi : bentuknya simetris, naik turunnya dadakiri dan kanan sama

Palpasi : pengembangan dada kiri dan kanan sama, dan ictus cordis teraba di ic 3

Perkusi : terdengar bunyi resonan pada thorak klien, dan pada area jantung redup

Auskultasi : pada bagian jantung, bunyinya normal. Pada bagian paru-paru, bagian trakea terdengar bunyi

trokealis, pada bagian percabangan bronkus terdengar bunyi bronkovesikuler, pada bagian ujung

paru-paru terdengar bunyi vesikuler.

b.      Payudara

Inspeksi : payudara kiri dan kanan simetris. Tidak terdapat lesi.

Palpasi : tidak adanya nyeri tekan.

c.       Abdomen

Inspeksi : tidak ada bentuk abnormal seperti lesi dan benjolan.

Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada saat di palpasi pada 4 kuadran klien

Perkusi : pada perkusi abdomen klien terdengar bunyi timpani.

Auskultasi : bising usus klien 10 x/menit

d.      Punggung

Inspeksi : tidak adanya betuk abnormal, seperti kifosis, lordosis dan lain-lain

e.       Genetalia dan Rektum

Inspeksi : tidak terdapat lesi dan bentuk abnormal

11.  Ekstremitas

a.       Atas

Inspeksi : tidak adanya kelainan pada ekstremitas atas kanan maupun kiri klien, dan tidak terdapat

lesi maupun edema pada kulit klien.selain itu pergerakan ekstremitas atas klien baik.

Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada ekstremitas atas kanan maupun kiri.

b.      Bawah

Inspeksi : tidak adanya kelainan pada ekstremitas bawah kanan maupun kiri klien, dan tidak terdapat lesi

maupun edema pada kulit klien.selain itu pergerakan ekstremitas bawah klien baik.

Palpasi : tidak adanya nyeri tekan pada ekstremitas atas kanan maupun kiri.

c.       Kekuatan otot

5 5

5 5

Page 18: Askep CA Lidah

G.    Data psikologis

1.       Status EmosiEmosi klien dapat terkontrol dimana klien tidak emosi kepada orang sering mencemooh klien.

2.       Konsep DiriKlien seseorang yang sabar dan agak pemalu.

3.       Gaya KomunikasiKlien menggunakan bahasa melayu karena klien kurang lancar berbahsa indonesia

4.       Pola InteraksiKlien mudah berinteraksi dengan orang lain, tetapi karena klien menderita penyakit ca lidah, klien sudah tidak pernah berinteraksi kepada orang lain selain dengan keluarga.

5.       Pola KopingKlien menyelesaikan masalahnya dengan hanya merenung dan melamun saja.

H.    Data sosial

1.      Pendidikan dan pekerjaan

Pendidikan terakhir klien adalah sekolah menegah atas (SMA). Pekerjaan klien sebagai buruh

jasa disalah satu perusahaan swasta di pontianak.

2.      Hubungan sosial

Hubungan sosial klien sangat baik dan klien mengaku sering kerja bakti bersama warga dalam

satu RT klien.

3.      Gaya hidup

Gaya hidup klien biasa-biasa saja, klien tidak hidup bermewah-mewahan, klien tidak suka pegi

ke diskotik dan tempat-tempat lain yang sejenis. Klien hanya kuat dalam merokok, dalam satu

hari klien beisa menghabiskan 1 bungkus rokok.

I.       Data spiritual

1.      Sebelum sakit

Sebelum sakit klien sholat lima waktu dan sering mengaji.

2.      Saat sakit

Saat sakit kklien hanya sholat saja, klien mengaku jarang sekali klien mengaji lagi paling-paling

2 x dalam seminggu.

J.       Data penunjangsel darah merah : 5,7 juta sel/mikroliter

Page 19: Askep CA Lidah

sel darah putih : 6.000 sel/mikroliter.

Hemoglobin : 15,8 mg/dL

Hematokrit : 45,7%

trombosit : 250.000trombosit/mikroliter.

K.    Pengobatan

Pengobatan yang digunkan adalah menggunakan obat Typhonium Plus.

2.      Analisa data

no Tanggal dan waktu Data senjang Etiologi Masalah

1. 23 november 20011

09.00 WIB

Ds :

-       Klien mengeluh nyeri

pada bagian lidah dan

merambat keleher, rahang

dan telinga.

-       Klien mengaku terdapat

luka seperti sariawan dan

Proses penyakit Nyeri akut

Page 20: Askep CA Lidah

sudah 5 bulan tidak

sembuh.

P : nyeri karena ada luka di

lidah

Q : nyeri seperti terbakar

R : di lidah

S : skala 5

T : waktu datangnya

sakit kadang-kadang

Do :

-       Klien tampak meringis

kesakitan

-       Klien tampak gelisah

-       TTV :

N : 85 x/menit

S : 37,5 C

TD : 130/90 mmhg

RR : 26 x/menit

2. 23 november 20011

09.30 WIB

Ds :

-       Klien mengatakan tidak

ada nafsu makan

Do :

-       Terdapat pembengkakan

pada area leher.

-       klien tampak pucat

-       klien tampak lemah

BB klien sebelum sakit 67

kg

BB kien saak sakit : 59 kg

ketidakmampuan menelan makanan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3. 23 november 20011 Ds : penyakit kronis Risiko infeksi

Page 21: Askep CA Lidah

10.00 WIB -       Klien mengeluh nyeri

pada bagian lidah dan

merambat keleher, rahang

dan telinga serta nyeri

yang menyebabkan sulit

menelan.

Ds :

-       Terdapat warna merah

pada lidah klien

-       Terdapat ulkus padalidah

klien

3.      Diagnosa keperawatan

Diagnosa perioritas 1

Nyeri akut yang berhubungan dengan proses penyakit yang ditandai dengan :

Ds : - Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan telinga.

-    Klien mengaku terdapat luka seperti sariawan dan sudah 5 bulan tidak sembuh.

-          P : nyeri karena ada luka di lidah

-          Q : nyeri seperti terbakar

-          R : di lidah

-          S : skala 5

-          T : waktu datangnya sakit kadang-kadang

Do : - Klien tampak meringis kesakitan

-    Klien tampak gelisah

-    TTV

N : 85 x/menit

S : 37,5 C

Page 22: Askep CA Lidah

TD : 130/90 mmhg

RR : 26 x/menit

Diagnosa perioritas 2

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan

menelan makanan yang ditandai dengan :

Ds :

-          Klien mengatakan tidak ada nafsu makan.

Do :

-          klien tampak pucat

-          klien tampak lemah

-  Terdapat pembengkakan pada area leher.

-          BB klien sebelum sakit 67 kg

-          BB kien saak sakit : 59 kg

Diagnosa perioritas 3

Risiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis yang ditandai dengan :

Ds :

-          Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan merambat keleher, rahang dan telinga serta nyeri

yang menyebabkan sulit menelan.

Do :

-          Terdapat ulkus pada lidah klien

-          Ada kemerahan pada lidah klien

4.      Perencanaan keperawatan

No. Diagnosa keperawatan Tujuan da KH Intervensi Rasional

1. Nyeri akut yang

berhubungan dengan

proses penyakit yang

ditandai dengan :

Ds :

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

1x24 jam nyeri

pada klien hilang

1.   Tentukan riwayat

nyeri, misalnya

lokasi nyeri,

frekuensi, durasi,

dan intensitas

Memberikan data

dasar untuk

mengevaluasi

keluhan dari klien.

Page 23: Askep CA Lidah

- Klien mengeluh nyeri

pada bagian lidah dan

merambat keleher,

rahang dan telinga.

-       Klien mengaku

terdapat luka seperti

sariawan dan sudah 5

bulan tidak sembuh.

        P : nyeri karena ada

luka di lidah

        Q : nyeri seperti

terbakar

        R : di lidah

        S : skala 5

        T : waktu datangnya

sakit kadang-kadang

Do :

- Klien tampak meringis

kesakitan

-    Klien tampak gelisah

-    TTV

N : 85 x/menit

S : 37,5 C

TD : 130/90 mmhg

RR : 26 x/menit

ataupun

berkurang

ditandai dengan

kriteria hasil :

-     Klien

mengatakan tidak

ada nyeri atau

nyerinya

berkurangdari

skala 5 menjadi

3,2,1 dan 0.

-     Klien tampak

rileks.

-     TTv klien dalm

batas normal

N : 70 x/menit

S : 37 C

TD: 120/80 mmhg

RR: 18 x/menit

-      

(skala 0-10), dan

tindakan

penghilangan

yang dilakukan.

2.   Dorong

penggunaan

keterampilan

manajemen nyari

(misalnya teknik

relaksasi,

visualisasi,

bimbingan

imajinasi), dan

mendengarkan

music untuk

pengalihan nyeri.

3.   Ajarkan klien

teknik relaksasi,

visualisasi,bimbin

gan imajinasi.

4.   Berikan analgesic

sesuai indikasi.

Memungkinkan

pasien untuk

berpartisipasi secara

aktif dan

meningkatkan rasa

kontrol dalam

menghilangkan rasa

nyeri yang dirasa.

Pada saat klien nyeri

dan tidak ada

perawat atau petugas

lainnya, klien bisa

melakukan tindakan

untuk mengurangi

rasa nyeri yang

diderita klien.

Page 24: Askep CA Lidah

Untuk

menghilangkan rasa

sakit yang diderita

klien

2. Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

ketidakmampuan

menelan makanan yang

ditandai dengan :

Ds :

        Klien mengatakan tidak

ada nafsu makan.

Do :

        klien tampak pucat

        klien tampak lemah

-  Terdapat

pembengkakan pada area

leher.

        BB klien sebelum sakit

67 kg

        BB kien saak sakit : 59

kg

-        

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 3 x

24 jam klien

status nutrisi

yang adekuat

yang ditandai

Dengan criteria

hasil :

-    Nafsu makan

klien bertambah

-    Klien tidak

tampak pucat

-    Berat badan

klien normal atau

klembali keberat

badan yang

semula

1.   Pantau masukan

makanan setiap

hari.

2.   Ukur tinggi dan

berat badan klien.

3.   Anjurkan dan

jelaskan pasien

untuk makan diet

tinggi kalori kaya

nutrien, dengan

masukan cairan

adekuat.

4.  Berikan obat sesui

indikasi

Mengidentifikasi

kekuatan atau

defisiensi nutrisi.

Membantu dalam

mengidentifikasi

malnutrisi protein-

kalori.

Kebutuhan jaringan

metabolik

ditingkatkan begitu

juga cairan (untuk

menghilangkan

produk sisa)

Mempengaruhi

dalam penambahan

nafsu makan klien

3. Risiko infeksi

berhubungan dengan

penyakit kronis yang

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

1.   Kaji pada lidah

klien terhadap

tanda dan gejala

Pengenalan dini dan

intervensi segera

dapat mencegah

Page 25: Askep CA Lidah

ditandai dengan :

Ds :

        Klien mengeluh nyeri

pada bagian lidah dan

merambat keleher,

rahang dan telinga serta

nyeri yang menyebabkan

sulit menelan.

Do :

        Terdapat ulkus pada

lidah klien

        Ada kemerahan pada

lidah klien

selama 1 x 24

jam tidak

terdapat tanda

dan gejala infeksi

yang ditandai

Dengan criteria

hasil :

-     Klien

mengatakan tidak

ada nyeri atau

nyerinya

berkurangdari

skala 5 menjadi

3,2,1 dan 0.

-     Ulkus atau luka

pada lidah klien

menghilang

-     Kemerahan pada

lidah klien sudah

tidak ada.

infeksi secara

kontinu.

2.   Tekankan

pentingnya

hygiene oral yang

baik

3.   Ajarkan cara

membrsihkan

lidah

4.    Berikan antibiotic

sesuai indikasi

progesi pada situasi

yang lebih serius.

Terjadi stomatitis

meningkatkan risiko

terhadap infeksi

Supaya infeksi tidak

meluas

Digunakan untuk

mengidetifikasi

infeksi atau diberikan

secara profilaktik

pada pasien

imunosupresi.

5.      Implementasi keperawatan

No. dx Tgl, waktu & jam Implementasi keperawatan paraf

1. 23 november 2011

Rabu

09.00 – 09.45

R : - Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan

merambat keleher, rahang dan telinga.

-     Klien mengaku terdapat luka seperti

sariawan dan sudah 5 bulan tidak sembuh.

Page 26: Askep CA Lidah

-     P : nyeri karena ada luka di lidah

-     Q : nyeri seperti terbakar

-     R : di lidah

-     S : skala 5

-     T : waktu datangnya sakit kadang-kadang

H : - Klien tampak meringis kesakitan

-    Klien tampak gelisah

-    TTV

N : 85 x/menit

S : 37,5 C

TD : 130/90 mmhg

RR : 26 x/menit

2. 09.45 – 10.00 R : Klien mengatakan tidak ada nafsu makan.

H : - klien tampak pucat

-     klien tampak lemah

-     Terdapat pembengkakan pada area leher.

-     BB klien sebelum sakit 67 kg

-     BB kien saak sakit : 59 kg

3. 10.00 – 10.15 R : Klien mengeluh nyeri pada bagian lidah dan

merambat keleher, rahang dan telinga serta

nyeri yang menyebabkan sulit menelan.

H : - Terdapat ulkus pada lidah klien

-     Ada kemerahan pada lidah klien

1. 10.15 – 10.30 Menegajarkan teknik imajinasi

R : - klien mengatakan nyeri pada lidah

sudah agak berkurang.

Page 27: Askep CA Lidah

-   Renpons nyeri :

P : nyeri karena ada luka di lidah

Q : nyeri seperti terbakar

R : di lidah

S : skala 3

T : waktu datangnya sakit kadang-kadang.

H : - Klien tampak rileks

        TTV klien

N : 75 x/menit

S : 37 C

TD : 120/80 mmhg

RR : 17 x/menit

2. 10.30 – 10.45 Memberikan klien makan dan cairan yang

cukup.

R : - klien mengatakan klien sudah tidak lemah

lagi

-       Nafsu makan kien bertambah

H : - klien tidak tampak pucat

-     Klien tidak lemah

-     Berat badan klien normal atau klembali

keberat badan yang semula

3. 10.45 – 11.00 Memberi klien obat anti biotik

R : - klien mengatakan nyeri klien sudah

berkurang

H : - luka klien sudah berkurang

-      Kemerahan pada lidah klien berkurang

Page 28: Askep CA Lidah

6.      Evaluasi keperawatan

No. dx Tgl, waktu & jam Evaluasi keperawatan paraf

1. 23 november 2011

Rabu

09.00 – 11.00

S: - klien mengatakan nyeri pada lidah klien

berkurang dari 5 menjadi 3.

-     P : nyeri karena ada luka di lidah

-     Q : nyeri seperti terbakar

-     R : di lidah

-     S : skala 3

-     T : waktu datangnya sakit kadang-kadang

O : - Klien tampak rileks.

        TTV klien dalam batas normal

N : 85 x/menit

S : 37,5 C

TD : 130/90 mmhg

RR : 26 x/menit

A : masalah nyeri teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi :

1)        Kaji respons nyeri

2)        Berikan teknik imajinasi

3)        Ajarkan klien teknik relaksasi,

visualisasi,bimbingan imajinasi.

4)        Kolaborasi dengan dokter berupa pemberian

obat

2. 23 november 2011S : - klien mengatakan klien sudah tidak lemah

Page 29: Askep CA Lidah

Rabu

09.00 – 11.00

lagi

-       Nafsu makan kien bertambah

O : - klien tidak tampak pucat

-       Klien tidak lemah

-        Berat badan klien normal atau klembali

keberat badan yang semula

A : masalah nutri teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi :

1)   Pantau masukan makanan setiap hari.

2)   Ukur tinggi dan berat badan klien.

3)   Anjurkan dan jelaskan pasien untuk makan

diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan

masukan cairan adekuat.

4)   Berikan obat sesui indikasi

3. 23 november 2011

Rabu

09.00 – 11.00

S : - klien mengatakan nyeri klien sudah

berkurang

O : - luka klien sudah berkurang sedikit

-    Kemerahan pada lidah klien berkurang

sedikit

A : masalah infeksi teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi :

1)        Kaji pada lidah klien terhadap tanda dan

gejala infeksi secara kontinu.

2)        Tekankan pentingnya hygiene oral yang

baik

3)        Ajarkan cara membrsihkan lidah

4)        Berikan antibiotic sesuai indikasi