30
1. ANALISA DATA KALA 1 Data Masalah Penyebab Senin, 3 November 2014 Pukul 14.00 WIB Senin, 3 November 2014 Pukul14.00 WIB Senin, 3 November 2014 Pukul 14.00 WIB DS : Klien mengatakan air ketuban sudah pecah pada tanggal 2 november 2014 pukul 14.00 WIB DO : Leukosit = 12.75 Resiko infeksi Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat (pecah ketuban dini) DS : Pasien menyatakan perut sakit (O) Pasien menyatakan nyeri pada perut dan menjalar ke pinggang (R) Pasien menyatakan nyeri bertambah ketika terjadi kontraksi (P) Skala nyeri 7 (S) Nyeri seperti mulas ketika BAB (Q) Pasien menyatakan tidak nafsu makan karena kontraksi Pasien menyatakan Nyeri akut His persalinan

askep intrapartum

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep intapartum

Citation preview

Page 1: askep intrapartum

1. ANALISA DATA

KALA 1

Data Masalah Penyebab

Senin, 3 November 2014

Pukul 14.00 WIB

Senin, 3 November

2014

Pukul14.00 WIB

Senin, 3 November

2014

Pukul 14.00 WIB

DS : Klien mengatakan air ketuban

sudah pecah pada tanggal 2

november 2014 pukul 14.00 WIB

DO : Leukosit = 12.75

Resiko infeksi

Pertahanan tubuh

primer yang tidak

adekuat (pecah

ketuban dini)

DS :

Pasien menyatakan perut

sakit (O)

Pasien menyatakan nyeri

pada perut dan menjalar ke

pinggang (R)

Pasien menyatakan nyeri

bertambah ketika terjadi

kontraksi (P)

Skala nyeri 7 (S)

Nyeri seperti mulas ketika

BAB (Q)

Pasien menyatakan tidak

nafsu makan karena

kontraksi

Pasien menyatakan

sakitnya terus menerus (T)

DO :

Pasien terlihat gelisah

Pasien tampak melindungi

area nyeri (memegangi

perut bagian bawah saat

terjadi kontraksi)

Pasien tampak mengejan

Nyeri akut His persalinan

Page 2: askep intrapartum

sebelum waktunya

Frekuensi kontraksi tiap 2

menit, lamanya 60 detik,

kekuatan lemah

Pembukaan 9 cm

DS

Pasien menyatakan baru

pertama hamil

Pasien menyatakan belum

mengetahui apa yang harus

dilakukan selama proses

persalinan

DO

Pasien tampak mengejan

sebelum waktunya

Pasien tidak bisa menjawab

pertanyaan yang diberikan

perawat

Defisiensi Pengetahuan

Tidak familier

dengan sumber

informasi

2. DIAGNOSA

a. Resiko infeksi berhubungan dengan Pertahanan tubuh primer yang tidak

adekuat (pecah ketuban dini) ditandai dengan Klien mengatakan air

ketuban sudah pecah pada tanggal 2 november 2014 pukul 14.00 WIB,

Leukosit = 12.75

b. Nyeri akut berhubungan dengan HIS persalinan ditandai dengan Pasien

menyatakan perut sakit (O), Pasien menyatakan nyeri pada perut dan

menjalar ke pinggang (R), Pasien menyatakan nyeri bertambah ketika

terjadi kontraksi (P), Skala nyeri 7 (S), Nyeri seperti mulas ketika BAB

(Q), Pasien menyatakan tidak nafsu makan karena kontraksi, Pasien

menyatakan sakitnya terus menerus (T), Pasien terlihat gelisah, Pasien

tampak melindungi area nyeri (memegangi perut bagian bawah saat

terjadi kontraksi), Pasien tampak mengejan sebelum waktunya,

Page 3: askep intrapartum

Frekuensi kontraksi tiap 2 menit, lamanya 60 detik, kekuatan lemah,

Pembukaan 9 cm.

c. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tidak familier dengan sumber

informasi ditandai dengan Pasien menyatakan baru pertama hamil, Pasien

menyatakan belum mengetahui apa yang harus dilakukan selama proses

persalinan, pasien tampak mengejan sebelum waktunya, pasien tidak bisa

menjawab pertanyaan yang diberikan perawat

Page 4: askep intrapartum

3. PERENCANAAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Senin, 3 November 2014

Pukul 14.05 WIB

Resiko infeksi berhubungan

dengan pertahanan tubuh

primer yang tidak adekuat

(pecah ketuban dini)

Annisa

Senin, 3 November 2014

Pukul 14.05 WIB

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama kala I,

klien dan janin terbebas dari

infeksi dengan kriteria

hasil :

1. Klien dapat

menyebutkan tanda-

tanda infeksi

2. Tidak ditemukan tanda-

tanda infeksi

3. Suhu tubuh dalam batas

normal (36-37,5˚C)

Annisa

Senin, 3 November 2014

Pukul 14.05 WIB

1. Observasi adanya tanda-

tanda infeksi

2. Observasi suhu pasien

dan nilai leukosit secara

berkala

3. Minimalkan risiko infeksi

dengan mencuci tangan

sebelum dan sesudah

memberikan perawatan

4. Beritahu klien dan

keluarga tentang tanda-

tanda infeksi

5. Kelola pemberian

amoxicilin 2x500mg

Annisa

Senin, 3 November 2014

Pukul 14.05 WIB

1. Deteksi dini adanya

tanda-tanda infeksi

2. Peningkatan suhu dapat

menandakan infeksi.

3. Mencuci tangan adalah

satu-satunya cara terbaik

untuk mencegah

penularan pathogen

4. Diharapkan klien segera

lapor pada perawat atau

bidan jika ada tanda-

tanda infeksi sehingga

dapat segera ditangani

5. Antibiotik dapat

mematikan dan

menghambat

pertumbuhan bakteri

Page 5: askep intrapartum

Annisa

2 Nyeri akut berhubungan

dengan HIS persalinan

Annisa

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x3

jam di ruang persalianan

pasien dapat

mengendalikan nyeri

dengan kriteria hasil :

- Pasien tampak rileks

diantara kontraksi

- Pasien menerima rasa

nyeri sebagai proses

fisiologis persalinan

Annisa

1. Kaji kontraksi uterus dan

ketidaknyamanan (awitan,

frekuensi, durasi,

intensitas, dan gambaran

ketidaknyamanan)

2. Kaji derajat

ketidaknyamanan

melalui  isyarat verbal dan

non verbal pada respon

nyeri

3. Obsevasi tanda-

tanda  vital, HIS, DJJ dan

kemajuan persalinan

4. Jelaskan metode pereda

nyeri yang ada seperti

relaksasi, massage, pola

pernafasan, pemberian

posisi, obat – obatan

5. Kurangi dan hilangkan faktor

yang meningkatkan nyeri

6. Lakukan perubahan posisi

sesuai dengan keinginan

1. Mengetahui kemajuan

persalinan dan

ketidaknyamanan yang

dirasakan ibu

2. Reaksi nyeri adalah

individual dan

berdasarkan pengalaman

nyeri, latar belakang

budaya juga mentukan.

Dengan mengkaji tingkat

nyeri dapat ditentukan

intervensi selanjutnya.

3. Mengetahui

perkembangan keadaan

klien sehingga dapat

diberikan intervensi ya

4. Memungkinkan lebih

banyak alternative yang

dimiliki oleh ibu, oleh

karena dukungan kepada

ibu untuk mengendalikan

rasa nyerinya

Page 6: askep intrapartum

ibu, tetapi ingin di tempat

tidur anjurkan untuk miring

ke kiri

7. Dorong ibu untuk mencoba

beberapa metode

Annisa

5. Tidak menambah nyeri

pasien

6. Nyeri persalinan bersifat

sangat individual

sehingga posisi nyaman

tiap individu akan

berbeda, miring kiri

dianjurkan karena

memaksimalkan curah

jantung ibu.

7. Dengan beberapa metode

diharapkan ibu dapat

mengendalikan rasa

nyerinya

Annisa

2. Defisiensi pengetahuan

berhubungan dengan tidak

familier dengan sumber

informasi

Annisa

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 1x3 jam di ruang

persalianan

pengetahuan pasien

meningkat dengan

kriteria hasil :

- Pasien mengetahui apa

1. Kaji pengetahuan yang

telah dimiliki ibu serta

kesiapan ibu menerima

informasi

2. Jelaskan tentang proses

persalinan serta apa yang

mesti dilakukan oleh ibu

3. Jelaskan tentang

1. mengefektifkan

penjelasan yang akan

diberikan

2. memberikan informasi

kepada ibu dengan

harapan terjadi

perubahan tingkat

Page 7: askep intrapartum

yang harus dilakukan

selama proses

persalinan

- Pasien tidak mengejan

sebelum waktunya

- Pasien mengikuti

perintah yang diberikan

dokter

- Pasien dapat menjawab

pertanyaan yang

diberikan

Annisa

kemajuan persalinan,

perubahan yang terjadi

serta prosedur yang akan

dilaksanakan dan hasil

pemeriksaan

4. Beri pujian atas sikap

kooperatif ibu

Annisa

pengetahuan dan

psikomotor dari ibu

sehingga ibu kooperatif

3. memberikan gambaran

pada ibu tentang

persalinan yang

sedang dijalani,

mengurangi cemas

dengan harapan keadaan

psikologis ibu tenang

yang dapat

mempengaruhi intensitas

his

4. pujian dapat

meningkatkan harga diri

serta dapat menjadi

motivasi untuk

melakukannya lagi

Annisa

5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Page 8: askep intrapartum

Tgl Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Hasil

3

Novembe

r 2014

Resiko infeksi berhubungan

dengan Pertahanan tubuh primer

yang tidak adekuat (pecah ketuban

dini) ditandai dengan Klien

mengatakan air ketuban sudah

pecah pada tanggal 2 november

2014 pukul 14.00 WIB, Leukosit =

12.75

Annisa

14.00

15.00

15.05

15.10

20.00

Mengobservasi adanya tanda-tanda

infeksi

Mengukur suhu pasien

Meminimalkan risiko infeksi dengan

mencuci tangan sebelum dan

sesudah memberikan perawatan

Memberitahu klien dan keluarga

tentang tanda-tanda infeksi

Mengelola pemberian amoxicilin

500mg

Annisa

S : Klien mengatakan tidak ada tanda-

tanda infeksi

O :

- Tidak ditemukan tanda-tanda

infeksi

- Suhu = 37˚C

- Amoxicilin 500mg

A: resiko infeksi teratasi sebagian

P :

- Observasi TTV

- Kelola pemberian amoxicilin

2x500mg

Annisa

3

Novembe

r 2014

Nyeri akut berhubungan dengan

HIS persalinan ditandai dengan

Pasien menyatakan perut sakit

(O), Pasien menyatakan nyeri

pada perut dan menjalar ke

pinggang (R), Pasien

menyatakan nyeri bertambah

14.30

14.35

14.45

Mengukur Tanda-tanda vital

Mengkaji derajat nyeri baik

verbal/nonverbal

Mengajarkan teknik

relaksasi/pernapasan

S: Pasien menyatakan nyeri sedikit

berkurang ketika menarik nafas dalam

O: Ibu tampak mendesah dan melindungi

area nyeri (memganggi perut bagian

bawah saat terjadi kontraksi). Ibu tampak

menggunakan teknik relaksasi ketika

nyeri. Frekuensi HIS tiap 2 menit

Page 9: askep intrapartum

ketika terjadi kontraksi (P), Skala

nyeri 7 (S), Nyeri seperti mulas

ketika BAB (Q), Pasien

menyatakan tidak nafsu makan

karena kontraksi, Pasien

menyatakan sakitnya hilang

timbul (T), Pasien terlihat

gelisah, Pasien tampak

melindungi area nyeri

(memegangi perut bagian bawah

saat terjadi kontraksi), Pasien

tampak mengejan sebelum

waktunya, Frekuensi kontraksi

tiap 2 menit, lamanya 60 detik,

kekuatan lemah, Pembukaan 9

cm.

13.00

13.05

13.05

Mengukur DJJ, HIS dan kemajuan

persalinan

Melakukan perubahan posisi sesuai

keinginan ibu

Mengingatkan pasien untuk nafas

dalam ketika terasa nyeri

Annisa

lamanya 60 detik, pembukaan lengkap.

TD: 110/70 mmHg

N: 80X/menit

R: 20X/menit

S:36,80C

A: Nyeri akut teratasi sebagian

P:

- Pimpin persalinan

- Bantu pengeluaran bayi

- Monitor tanda-tanda vital

Annisa

Defisiensi pengetahuan

berhubungan dengan tidak familier

dengan sumber informasi ditandai

dengan Pasien menyatakan baru

pertama hamil, Pasien menyatakan

belum mengetahui apa yang harus

dilakukan selama proses

persalinan, pasien tampak

14.05

14.10

Mengkaji pengetahuan yang telah

dimiliki ibu

Menjelaskan tentang proses

persalinan serta apa yang mesti

dilakukan oleh ibu (jangan mengejan

sebelum diperintahkan)

S: Pasien menyatakan lebih paham apa

yang harus dilakukan selama proses

persalinan

O: Pasien tidak mengejan sebelum

diperintahkan untuk mengejan, pasien

tampak menarik nafas dalam ketika

terjadi HIS

Page 10: askep intrapartum

mengejan sebelum waktunya,

pasien tidak bisa menjawab

pertanyaan yang diberikan perawat

Annisa

14.12

14.15

14.17

Menjelaskan tentang kemajuan

persalinan, perubahan yang terjadi

serta prosedur yang akan

dilaksanakan dan hasil pemeriksaan

Mengingatkan pasien sebelum

diperintahkan mengejan

Memberi pujian atas sikap kooperatif

ibu

Annisa

A: Tujuan tercapai

P: Hentikan tindakan

Annisa

Page 11: askep intrapartum

ANALISA DATA KALA II

Data Masalah Penyebab

Senin, 3 November 2014

Pukul 16.15 WIB

Senin, 3 November

2014

Pukul 16.15 WIB

Senin, 3 November

2014

Pukul 16.15 WIB

DS :

1. Pasien menyatakan nyeri pada

perut dan nyeri pada jalan lahir

(R)

2. Pasien menyatakan nyeri

bertambah ketika terjadi

kontraksi dan saat dilakukan

episiotomi (P)

3. Skala nyeri 9 (S)

4. Nyeri seperti di iris-iris (Q)

5. Pasien menyatakan sakitnya

terus menerus (T)

6. Klien menyatakan tidak kuat lagi

menahan sakit

DO :

1. Pasien terlihat gelisah

2. Pasien tampak mendesah dan

merintih kesakitan

3. Pembukaan lengkap

Nyeri akutKontraksi uterus dan

episiotomy

DS :

1. Klien mengeluhkan tidak kuat lagi

mengejan

2. Klien mengatakan tidak makan

apaun sebelum proses persalinan

hanya minum teh satu gelas dan

sari kacang hijau satu gelas,

minum ±400cc

DO :

1. Klien tampak lelah dan sulit

mengejan

2. Klien susah menanggapi

Keletihan Peningkatan

kelelahan fisik

(proses persalinan)

dan kurang nutrisi

Page 12: askep intrapartum

perawat yang menjelaskan

cara mengejan

3. Klien selalu salah

mempraktikkan cara

mengejan yang benar

4. Wajah klien tampak

memerah, mukosa bibir

kering

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut yang berhubungan dengan kontraksi uterus dan episiotomi yang ditandai

dengan pasien menyatakan nyeri pada perut dan nyeri pada jalan lahir (R), pasien

menyatakan nyeri bertambah ketika terjadi kontraksi dan saat dilakukan episiotomi

(P), Skala nyeri 9 (S), Nyeri seperti di iris-iris (Q), Pasien menyatakan sakitnya terus

menerus (T), Klien menyatakan tidak kuat lagi menahan sakit, Pasien terlihat gelisah,

Pasien tampak mendesah dan merintih kesakitan, pembukaan lengkap

2. Keletihan yang berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik (proses persalinan)

dan kurang nutrisi yang ditandai dengan klien mengeluhkan tidak kuat lagi mengejan,

klien mengatakan tidak makan apaun sebelum proses persalinan hanya minum teh

satu gelas dan sari kacang hijau satu gelas, minum ±400cc, klien tampak lelah dan

sulit mengejan, klien susah menanggapi perawat yang menjelaskan cara mengejan,

klien selalu salah mempraktikkan cara mengejan yang benar, wajah klien tampak

memerah, mukosa bibir kering.

Page 13: askep intrapartum

No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

Senin, 3 November 2014

Pukul 16.20 WIB

Senin, 3 November 2014

Pukul 16.20 WIB

Senin, 3 November 2014

Pukul 16.20 WIB

Senin, 3 November 2014

Pukul 16.20 WIB

1. Nyeri akut yang berhubungan

dengan kontraksi uterus dan

episiotomi

Annisa

Setelah diasuh selama 1x60

menit nyeri terkontrol dengan

kriteria :

1. Klien tidak mendesah saat

terjadi kontraksi

2. Klien dapat mengontrol

nyeri

Annisa

1. Identifikasi derajat ketidak

nyamanan dan sumbernya.

2. Pantau dan catat aktivitas

uterus pada setiap kontraksi.

3. Pimpin persalinan

4. Anjurkan klien mengatur

nafas selama poses

persalinan

5. Berikan informasi dan

dukungan yang berhubungan

dengan kemajuan

persalinan.

6. Anjurkan klien mengatur

upaya untuk mengejan

dengan spontan, daripada

dilakukan terus - menerus,

mendorong selama

kontraksi. Tekankan

pentingnya menggunakan

1. Mengklasifikasikan

kebutuhan,

memungkinkan

intervensi yang tepat.

2. Memberikan

informasi/dokumentasi

legal tentang kemajuan

kontinu; membantu

mengidentifikasi pola

kontraksi abnormal,

memungkinkan

pengkajian dan

intervensi segera.

3. Memberi arahan

selama proses

persalinan

4. Nafas panjang dapat

membantu

meningkatkan energi

Page 14: askep intrapartum

obat abdomen dan

merelakskan dasar pelviks.

7. Bantu klien dalam memilih

posisi optimal untuk

mengejan; (Misalnya jongkok

atau rekumben lateral, posisi

semifowler (ditinggikan 30 –

60 derajat), atau

penggunaan kursi

melahirkan. Kaji keefektifan

upaya untuk mengejan;

bantu klien untuk

merelakskan semua otot dan

beristirahat di antara

kontraksi.

8. Pantau tekanan darah (TD)

dan nadi ibu, dan DJJ.

Perhatikan reaksi merugikan

yang tidak biasanya

terhadap obat-obatan,

seperti reaksi antibodi-

antigen, paralisis

pernafasan, atau blok spinal.

Catat reaksi merugikan

saat mengejan

5. Meguatkan bahwa

upaya yang sudah

dilakuakan

membuahkan hasil

6. Upaya mengejan

spontan yang bukan

terus – menerus

menghindari efek

negatif dari Valsava

manuver berkenaan

dengan penurunan

kadar oksigen ibu dan

janin. Relaksasi dasar

pelviks menurunkan

tahanan untuk upaya

mendorong,

memaksimalkan upaya

untuk mengeluarkan

janin.

7. Posisi yang tepat

dengan relaksasi

jaringan perineal

mengoptimalkan upaya

Page 15: askep intrapartum

seperti mual, muntah, retensi

urine, pelambatan depresi

pernafasan dan pruritus

pada wajah, mata atau

mulut.

9. Bantu sesuai kebutuhan

pada pemberian anestesi

lokal sebelum episiotomi.

Annisa

mengejan,

memudahkan

kemajuan persalinan,

menurunkan

ketidaknyamanan dan

menurunkan

kebutuhan terhadap

penggunaan forsep.

Relaksasi komplit di

antara kontraksi

meningkatkan istirahat

dan membantu

membatasi

regangan/kelelahan

otot.

8. Hipotensi ibu

disebabkan oleh

penurunan tahanan

perifer saat

percabangan vaskuler

dilatasi adalah reaksi

merugikan yang utama

terhadap blok peridual

atau subaraknoid.

Page 16: askep intrapartum

Hipoksia janin atau

bradikardia

mungkinterjadi, karena

penurunan sirkulasi

dalam bagian plasenta

ibu. Reaksi merugikan

yanglain setelah

pemberian anastetik

spinal atau peridural,

khususnya bila morfin

digunakan

9. Menganestesi jaringan

perineal lokal untuk

memperbaiki tujuan.

Annisa

Page 17: askep intrapartum
Page 18: askep intrapartum

2 Keletihan yang berhubungan

dengan Peningkatan kelelahan

fisik (proses persalinan) dan

kurang nutrisi

Annisa

Setelah diasuh selama 1x60

menit pasien tidak mengalami

keletihan dengan kriteria :

1. Klien memiliki tenaga

untuk mengejan

2. Klien mampu

berkonsentrasi selama

proses persalinan

3. Klien menyatakan kuat

saat persalinan

Annisa

1. Anjurkan untuk relaksasi

dan istirahat di antara

kontraksi

2. Sarankan suami atau

keluarga untuk

mendampingi ibu

3. Sarankan keluarga untuk

menawarkan dan

memberikan minuman

atau makanan kepada

ibu

4. Bantu klien untuk minum

atau makan selama

proses persalinan

5. Motivasi klien untuk

tetap mengkonsumsi

makanan selama

persalinan

Annisa

1. mengurangi

bertambahnya

keletihan dan

menghemat energy

yang dibutuhkan untuk

persalinan

2. Dukungan emosional

khususnya dari orang –

orang yang berarti bagi

ibu dapat memberikan

kekuatan dan motivasi

bagi ibu

3. makanan dan asupan

cairan yang cukup

akan memberi lebih

banyak energy dan

mencegah dehidrasi

yang memperlambat

kontraksi atau

kontraksi tidak teratur.

4. Asupan nutrisi dan

cairan memingkatkan

energy pasien

5. klien mampu

meningkatkan asupan

Page 19: askep intrapartum
Page 20: askep intrapartum

Implementasi dan evaluasi

Tgl Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Hasil

3

November

2014

Nyeri akut yang

berhubungan dengan

kontraksi uterus dan

episiotomi

16. 25

16.27

16.30

16.33

16.35

16.37

Mengidentifikasi

nyeri yang

dirasakan pasien

Memantau aktivitas

uterus saat

terjadinya kontraksi

Membantu pasien

mengatur posisi

yang sesuai untuk

mengejan

Memantau tekanan

darah dan DJJ

Mendorong pasien

untuk nafas dalam

dan mengejan jika

ada kontraksi

Memberikan pujian

atas ketepatan ibu

dalam mengejan

Annisa

S: Pasien

mengatakan tidak

sanggup lagi

mengejan

O:

- Ibu tampak

berusaha kuat

mengejan

- Ibu tampak

menarik nafas

dalam

- Bayi telah berhasil

dikeluarkan

- Terdapat luka

episiotomi

sepanjang 2 cm

A: Nyeri akut teratasi

sebagian

P:

- Lakukan

pengeluaran

placenta

- Lakukan jahitan

luar dalam

dengan

memperhatikan

teknik steril

Annisa

3

november

2014

Keletihan yang

berhubungan dengan

Peningkatan kelelahan

fisik (proses persalinan)

dan kurang nutrisi

16.25

16. 27

Menganjurkan untuk

relaksasi dan

istirahat di antara

kontraksi

Sarankan suami atau

S :

- Klien

mengatakan

sudah kuat

lagi

Page 21: askep intrapartum

16.30

16.31

16.33

keluarga untuk

mendampingi ibu

Menyarankan

keluarga untuk

menawarkan dan

memberikan

minuman atau

makanan kepada ibu

Membantu klien

untuk minum atau

makan selama

proses persalinan

Memotivasi klien

untuk tetap minum

selama persalinan

Annisa

mengejan

- Klien

bersedia

minum saat

persalinan

O :

- Saat persalinan

klien ditemani

oleh ibu

mertuanya

- Klien

menghabiskan

teh ±200cc

selama

persalinan

A : Keletihan yang

berhubungan

dengan Peningkatan

kelelahan fisik

(proses persalinan)

dan kurang nutrisi

teratasi sebagian

P :

- Anjurkan klien

untuk

beristirahat

disela-sela

kontraksi

- Bantu makan

dan minum

selama proses

persalinan

- Motivasi klien

untuk

Page 22: askep intrapartum

mengkonsumsi

makanan

supaya kuat

untuk mengejan

Annisa