AskepIcterusNeona

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang Masalah

    Ikterus Neonatorum adalah iketrus yang mempunyai dasar patologis /

    kadar bilirubin yang mencapai nilai yang disebut Hyperbilirubinemia

    (Purnawan Junaedi ;1995)

    Berdasarkan hasil pendataan epidemiologi di Ruang Perawatan IV RS.

    Dustira menunjukkan bahwa jumlah pasien anak dengan ikterus neonatorum

    satu tahun terakhir sebanyak 78 anak dengan rata-rata 6 anak setiap bulannya.

    Mahasiswa akademi perawat dalam melaksanakan praktek tentang

    Perawatan Kesehatan Anak harus mampu menguasai tehnik perawatan dengan

    melakukan kompetensi sesuai dengan tugasnya yaitu melaksanakan asuhan

    keperawatan secara komprehensif agar klien dapat meningkatkan derajat

    kesehatan yang optimal.

    B. Ruang Lingkup Masalah

    Dalam laporan ini ditetapkan cara-cara pengkajian data dasar kepada

    pasien setelah menetapkan pengkajian diteruskan dengan menegakkan diagnosa

    keperawatan, dilanjutkan dengan menetapkan tujuan, intervensi dan

    diimplementasikan lalu membuat evaluasinya.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    2/28

    Berdasarkan deskripsi mata kuliah Perawatan Kesehatan Anak yang berisi

    kompetensi yaitu mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan klien

    sesuai dengan kebutuhannya :

    a. Melakukan pengkajian

    b. Menegakkan diagnosa keperawatan

    c. Menetapkan intervensi keperawatan

    d. Melaksanakan implementasi

    e. Membuat evaluasi dan catatan perkembangan

    C. Tujuan Penulisan

    a. Tujuan Umum

    Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam membuat dan

    melaksanakan asuhan keperawatan.

    b. Tujuan Khusus

    1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pasien.

    2. Mahasiswa mampu menganalisis data dan membuat prioritas masalah

    3. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa keperawatan.

    4. Mahasiswa mampu membuat perencanaan tindakan keperawatan

    5. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan perawatan sesuai

    perencanaan.

    6. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan.

    7. Mahasiswa mampu membuat dokumentasi asuhan keperawatan.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    3/28

    D. Rumusan Masalah

    a. Konsep dasar penyakit dan penatalaksanaan asuhan keperawatan

    b. Asuhan Keperawatan sesuai kebutuhan dasar manusia

    E. Metode Penulisan

    Laporan ini disusun secara narasi deskriptif yang diperoleh berdasarkan

    metode studi lapangan dengan menggunakan Ruang Perawatan IV sebagai

    lahan praktek, anamnesa, observasi dan pemeriksaan fisik, juga studi

    dokumentasi dengan melihat catatan medik klien, dan studi literatur dengan

    menggunakan buku-buku sumber sebagai bahan acuan praktek.

    F. Sistematika Penulisan

    Bab Satu membahas pendahuluan yang mengemukakan tentang latar

    belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika

    penulisan. Bab Dua membahas tinjauan teoritis mencakup konsep dasar

    penyakit, etiologi, penatalaksanaan, patologi, pengobatan dan penatalaksanaan

    asuhan keperawatan. Bab Tiga menguraikan proses keperawatan dari

    pengkajian, diagnosa, rencana keperawatan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan

    catatan perkembangan. Bab Empat membahas penutup yang terdiri dari

    kesimpulan dan saran.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    4/28

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    IKTERUS NEONATORUM

    Billirubin dalam darah mengalami proses dan berubah menjadi billirubin direct.

    Billirubin direct kemudian diekskresikan ke usus dan sebagian dikeluarkan dalam

    bentuk billirubin direct dan sebagian lagi dalam bentuk sterkobilin, bila terjadi

    hambatan/gangguan dalam usus maka oleh pengaruh enzim B glukorodinasi billirubin

    sebagian dirubah menjadi billirubin indirect yang kemudian diserap ke sirkulasi

    darah.

    Billirubin ini kemudian diangkut ke hepar untuk di proses lagi, pada janin

    sebagian billirubin ini diekskresikan ke plasenta. Pada BBL ekskresi melalui plasenta

    terputus sehingga masuk lagi ke hepar. Karena itu bila fungsi hepar belum sempurna/

    terdapat gangguan, misal : hypoxia, kekurangan glukosa maka kadar billirubin

    indirect dalam darah meningkat yang dapat menimbulkan icterus.

    A. TANDA-TANDA

    - Timbul pada hari ke-2 dan ke-3

    - Kadar billirubin direct tidak melebihi 10 mg % pada neonatus cukup bulan

    dan 12,5 mg % pada neonatus kurang bulan.

    - Kecepatan peningkatan kadar billirubin tidak melebihi 5 mg % /hari.

    - Kadar billirubin direct tidak melebihi 1 mg %.

    - Icterus menghilang pada 10 hari pertama.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    5/28

    - Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis.

    B. PENYEBAB

    - Penambahan volume sel darah

    - Umur sel darah merah janin yang pendek

    - Billirubin meningkat karena sel yang rusak

    - Meningkatnya reabsorpsi billirubin dari usus

    - Pemberian minum terlambat

    C. PENATALAKSANAAN

    - Pemberian ASI diteruskan

    - Bayi ditidurkan di dekat jendela untuk mendapatkan sinar matahari

    ICTERUS PATOLOGIS

    A. Definisi

    Adalah icterus yang mempunyai dasar patologis/kadar billirubin mencapai nilai

    yang disebut hyperbillirubinemia.

    B. Patofisiologi

    Sama dengan icterus fisiologi.

    C. Tanda

    -Icterus terjadi 24 jam pertama

    - Kadar billirubin indirect melebihi 10 mg % /hari

    - Peningkatan billirubin lebih dari 5 mg % /hari

    - Icterus menetap sesudah 2 minggu pertama

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    6/28

    - Kadar billirubin indirect melebihi 1 mg %

    -Mempunyai hubungan dengan proses patologis

    D. PENYEBAB

    - Terjadi penghancuran eritrosit yang hebat

    - Fungsi hepar belum sempurna

    - Terlambat mengikat tali pusat

    - Hypoxia

    E. PENATALAKSANAAN

    - Berikan banyak minum ASI

    - Pemberian fototherapi

    - Pemberian plasma/albumin 1 gr/kg BB

    - Tranfusi tukar

    - Test diagnostik

    Apabila bayi hari pertama sudah kuning dan 3 hari masih dalam keadaan

    kuning bayi segera dirujuk ke RS.

    ASKEP PADA BAYI DENGAN ICTERUS NEONATORUM

    A. PENGUMPULAN DATA

    1. Data subyektif :

    - Biodata

    - Anamnesa

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    7/28

    - Keluhan utama

    2. Data objektif

    - Kulit kuning

    - Malas minum

    - Tidak mau menghisap

    - Lethargi

    - Suhu tidak stabil

    - Kadar billirubin direct dan indirect meningkat

    B. INTERPRETASI DATA

    1. Kulit kuning

    2. Suhu tidak stabil

    3. Reflek menghisap kurang

    C. ANTISIPASI MASALAH

    1. Potensial icterus patologis

    2. Potensial terjadinya penurunan BB patologis

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    8/28

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI.A

    DENGAN ICTERUS NEONATORUM

    DI RUANG IV RS DUSTIRA

    I. PENGKAJIAN

    A. Biodata

    Nama : By. W

    Tgl lahir : 20 Desember 2001 (9 hari)

    Jenis kelamin : Perempuan

    Agama : Islam

    Anak ke : Satu

    Tgl masuk RS : 30 12 - 2001

    Tgl dikaji : 01 01 - 2001

    Diagnosa medis : Icterus neonatorum

    No Reg : 0021/D/01/02

    Penanggung jawab

    Nama Bapak : Tn. A

    Umur : 27 thn

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    9/28

    Agama : Islam

    Pendidikan : SLTA

    Pekerjaan : TNI AD

    Suku Bangsa : Sunda

    Alamat : Jl. Sangkuriang No.38 Rt: 06/02 Cimahi

    Nama Ibu : Ny. M

    Umur : 24 thn

    Agama : Islam

    Pendidikan : SLTA

    Pekerjaan : IRT

    B. Alasan Masuk Rumah Sakit

    Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena bayinya terlihat kuning sejak

    usia 10 hari, dan bayinya tampak lemah.

    C. Keluhan Utama

    Sejak usia 10 hari bayi terlihat kuning dan lemah, hingga bayi tidak mau

    menetek, warna kuning terlihat jelas terutama di daerah wajah dan sklera.

    D. Riwayat Penyakit

    1. Riwayat Penyakit Yang Lalu

    8

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    10/28

    Ibu mengatakan bayinya tidak mempunyai penyakit apapun sejak

    dilahirkan

    2. Riwayat Penyakit Sekarang

    Ibu mengatakan bayinya terlihat kuning dan menjadi lemah sejak usia

    10 hari, hingga bayi tidak mau menetek, warna kuning terlihat jelas di

    daerah wajah dan sklera

    E. Riwayat Kesehatan Keluarga

    Ibu mengatakan dalam keluarga belum pernah ada yang menderita penyakit

    menular baik pernafasan ataupun pencernaan, tidak ada riwayat gangguan

    kardiovaskuler, tidak riwayat penyakit keturunan dan tidak ada riwayat

    hepatitis.

    Keterangan :

    : Laki-laki : Hubungan perkawinan

    : Perempuan : Tinggal serumah

    : Klien

    F. Riwayat Kehamilan

    1. Pre Natal

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    11/28

    a. Kehamilan : merupakan kehamilan yang pertama dan sangat

    diharapkan.

    b. Penerimaan Kehamilan : Ibu sangat senang dengan kehamilannya

    dan sangat diharapkan.

    c. Gizi Ibu Selama Hamil : Baik, Ibu mengatakan selama hamil selalu

    mengkonsumsi makanan bergizi (sayuran, ikan, susu, buah).

    d. Kesehatan Ibu Selama Hamil : Saat hamil ibu dalam keadaan baik,

    tidak mengalami gangguan kesehatan.

    e. Makanan Yang Dipantang : Tidak ada, kecuali makanan pedas.

    f. Pertambahan BB : BB ibu selama hamil 11,5 kg.

    g. Keluhan Selama Hamil : Ibu mengeluh mual dan muntah pada

    trimester pertama, pada trimester selanjutnya ibu mengeluh

    aktifitas terganggu dengan perutnya yang besar.

    h. Obat-obat Yang Pernah Diminum : Ibu mengkonsumsi zat besi

    1x1 tab.

    i. Penyakit Kehamilan : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit

    apapun selama hamil.

    j. Imunisasi TFT :

    1). TFT I pada umur kehamilan 5 bulan

    2). TFT II pada umur kehamilan 6 bulan

    2. Natal

    a. Bayi lahir ditolong bidan di ruang bersalin RS Dustira.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    12/28

    b. Jenis persalinan spontan.

    c. Keadaan waktu bersalin : Ibu dalam keadaan sehat.

    d. APGAR score : 1 menit (8), 5 menit (9).

    e. BB Lahir : 2900 gr.

    f. PB Lahir : 50 cm.

    g. Posisi janin waktu lahir : Posisi foetal

    3. Post Natal

    a. Kesehatan Ibu : Setelah melahirkan ibu tidak mengalami gangguan

    kesehatan, tidak mengalami perdarahan atau komplikasi lainnya.

    b. Kesehatan Bayi : Bayi lahir dengan sehat, bayi langsung menangis.

    c. Nutrisi (colostrum) : Diberikan segera setelah lahir.

    d. Reflek Fisiologis :

    1. Moro : Ada

    2. Sucking : Ada, kurang

    3. Grasping : Ada

    4. Rooting : Ada

    5. Tonick Neck : Ada

    6. Babinski : Ada

    G. Data Biologis Ibu

    1. Nutrisi

    a. Makan

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    13/28

    - Frekuensi : 3x sehari

    -Jenis : Nasi, sayur, lauk, buah.

    - Porsi : 1 porsi habis

    - Makanan Pantangan : Tidak ada

    b. Minum

    - Frekuensi : 6-8 x sehari

    - Jenis : Air putih dan susu

    - Jumlah : 1500-2000 ml/hari

    2. Istirahat Tidur

    - Tidur Malam : 5-6 jam

    - Tidur Siang : 1-2 jam

    - Gangguan : Ada, bayi sering menangis

    3. Aktifitas : Ibu Rumah Tangga

    H. Data Biologis Anak

    No Pola Kebiasaan Di Rumah Di RS

    1 2 3 41 Nutrisi

    a. Jenis susu yang

    diberikan

    b. Cara pemberianc. Umur mendapat

    makanan tambahan

    d. Reaksi pada waktu

    menetek

    ASI

    Ad libitumBelum mendapat

    makanan tambahan

    Tidak ada reaksi

    muntah, reflek sucking

    kurang

    ASI

    Ad libitumBelum mendapat

    makanan tambahan

    Tidak ada reaksi

    muntah dan

    refleksucking baik.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    14/28

    2 Eliminasi

    a. BAB- Frekuensi

    - Konsistensi

    - Warna

    - Bau

    b. BAK

    - Frekuensi

    - Warna

    - Bau

    1 2 x/hari

    lembek

    Kuning tengguli

    Tidak berbau

    8 9 x/hari

    Jernih

    Tidak berbau

    1 2 x/hari

    lembek

    Kuning tengguli

    Tidak berbau

    10 11 x/hari

    Jernih

    Tidak berbau

    1 2 3 43

    4

    5

    Istirahat dan tidur

    a. Tidur malam

    b. Gangguan tidur

    c. Tidur siang

    d. Tidur dengan siapa

    e. Kebiasaan sebelum

    tidur

    Bermain dan rekreasi

    Kebersihan

    9-10 jam

    Tidak ada

    8-10 jam

    Ibunya

    Menetek

    Belum tampak

    Ibu memandikan

    bayinya 2x sehari dan

    mengganti

    pakaian/popok setiap

    habis mandi/BAB/BAK

    9-10 jam

    Tidak ada

    8-10 jam

    Dalam inkubator

    Menetek

    Belum tampak

    Ibu hanya menyeka

    bayinya 2x sehari dan

    mengganti

    pakaian/popok setiap

    habis mandi/BAB/BAK

    I. Tumbuh Kembang/DDST

    1. Motorik Kasar : Belum nampak

    2. Motorik halus : memandang, bersuara tetapi bukan menangis

    3. Perkembangan bicara dan bahasa : Belum nampak

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    15/28

    4. Perkembangan emosi dan hubungan sosial : Belum nampak

    J. Riwayat Imunisasi

    Bayi belum mendapat imunisasi dasar maupun ulangan

    K. Kepribadian dan Riwayat Sosial

    Yang mengasuh/merawat anak : Ibu kandung

    L. Pemeriksaan Fisik

    1. Keadaan umum : Baik, kesadaran compos mentis

    2. Antropometri :

    a. BB : 3050 gr

    b. TB : 52 cm

    c. LK : 35 cm

    d. LLA : 10 cm

    e. LD : 31 cm

    f. LP : 34 cm

    3. Tanda Vital :

    S : 36,50C N : 136 x/mnt

    R : 45 x/mnt TD : Tidak dilakukan pemeriksaan

    4. Pemeriksaan Umum

    a. Kepala

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    16/28

    Bentuk tampak simetris, rambut hitam, tidak nampak cephal

    haematoma, LK 35 cm, tidak tampak hydrocephalus, fontanel

    belum menutup, caput cecudanum ada.

    b. Mata

    - Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan

    melirik masih kurang.

    - Konjunctiva : tidak anemis

    - Sklera : ikterik

    - Pupil : reflek cahaya baik

    - Lensa : tampak bening

    - Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek

    mengedip ada

    c. Hidung

    - Mukosa : lembab, tidak tampak lesi atau massa

    - Septum : simetris

    - Bulu hidung : tampak distribusi merata

    - Penyumbatan, perdarahan, sekret : tidak nampak

    d. Mulut

    - Warna : merah muda

    - Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi,

    massa atau beslag

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    17/28

    - Gigi : belum tumbuh

    -Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau

    massa

    e. Telinga

    - Bentuk dan besar : tampak simetris dan proporsional

    - Letak : kanan dan kiri, spina sejajar dengan ujung mata

    - Daun telinga : tampak menonjol

    - Tidak nampak ada benjolan massa

    - Membran telinga : tampak utuh, bening/transparan

    - Tidak tampak sekret dan tidak bau

    f. Leher

    - Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck

    ada

    - KGB / Kelenjar tiroid : tidak teraba

    - Vena jugularis : tidak meningkat

    - Tidak tampak oedem, massa / lesi.

    g. Dada

    Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak

    tampak lesi/massa

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    18/28

    Pola nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 45 x/mnt,

    tidak terdengar wheezing, ronchi, krepitasi/stridor.

    h. Perut

    - Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain,

    tampak ikterik, kelembaban baik, tampak cembung, simetris, tali

    pusat sudah lepas, tidak tampak lesi.

    - Auskultasi : bising usus 10 11 x/mnt

    - Perkusi : bunyi perkusi pekak

    - Palpasi : tidak teraba massa, hepar atau lien

    i. Kulit

    Tampak ikterik diseluruh tubuh terutama wajah, kelembaban baik.

    j. Ekstremitas

    - Atas : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak

    sianosis, reflek grasping baik.

    - Bawah : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak

    sianosis, reflek babinski baik, tidak tampak lesi.

    k. Genetalia dan Rectum

    Tidak ada kelainan, labia mayora menutup labia minor, lubang anus

    ada.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    19/28

    M. Reaksi Hospitalisasi

    Bayi tampak bergerak-gerak seperti gelisah.

    N. Data Penunjang

    Tanggal 3 1 2002 Nilai Normal Interpretasi

    - Bilirubin Total 8,87 mg/dl 0,3-1,3 mg/dl Abnormal

    - Bilirubin Direct 0,59 mg/dl 0-0,25 mg/dl Abnormal

    O. Therapi

    - ASI

    - Fototerapi

    II. ANALISIS DATA

    No Data Senjang Kemungkinan Penyebab Masalah

    1 2 3 4

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    20/28

    1. DO :

    - Sklera ikterik

    - Wajah dan

    permukaan kulit

    tubuh yang lain

    tampak ikterik

    - Bilirubin total

    8,87 mg/dl

    - Bilirubin Direct

    0,59 mg/dl

    Fungsi hepar belum sempurna

    Proses metabolisme bilirubin

    terganggu

    Bilirubin darah meningkat

    Ikterus

    Gangguan

    Metabolisme

    DS :

    Ibu mengatakan

    bahwa bayinya sejak

    usia 5 hari terlihat

    kuning

    2. DO :

    -

    Reflek suckingkurang

    - Bayi tampak

    malas minum

    - BB : 3100gr

    menjadi 3050 gr

    DS :

    Ibu mengatakan bayi

    nya malas minum

    Bayi malas minum

    Reflek sucking kurang

    Nutrisi kurang

    BB turun

    Resiko tinggi

    terjadinya

    penurunan BB

    patologis

    3. DO : - Mata tidak

    ditutup gaas

    - Genetalia

    tidak ditutup

    Fototerapi

    Ultra Violet

    Resiko tinggi

    kerusakan mata

    dan genetalia

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    21/28

    gaas

    - Bayi

    mendapat

    fototerapi

    Sel-sel berubah bentuk

    Kerusakan organ penglihatandan genetalia

    III.DIAGNOSA PERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

    1.Gangguan metabolisme bilirubin berhubungan dengan belum sempurnanya

    fungsi hati

    2.Resiko tinggi terjadinya penurunan BB berhubungan dengan bayi malas

    minum.

    3.Resiko tinggi kerusakan mata dan genetalia berhubungan dengan fototherapi

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    22/28

    IV. NURSING CARE PLAN

    No Tgl/jam Diagnosa KeperawatanPerencanaan

    Tujuan Intervensi Rasionalisasi

    1 2 3 4 5 6

    1. 30-12-01 Gangguan metabolisme

    bilirubin berhubungan denganfungsi hepar belum sempurna

    yang ditandai dengan :

    - Sklera ikterik

    - Wajah dan permukaan

    kulit tubuh yang lain

    tampak ikterik

    - Bilirubin total 8,87

    mg/dl

    - Bilirubin Direct 0,59

    mg/dl

    - Ibu mengatakan bahwa

    bayinya tampak kuning

    sejak usia 5 hari.

    Gangguan metabolisme

    tidak terjadi dengankriteria :

    Jangka pendek

    - Ikterus menghilang

    pada hari ke-10

    - bilirubin direct tidak

    lebih dari 1 mg/dl

    - Tidak terjadi

    peningkatan kadar

    bilirubin sampai 5

    mg/dl dalam 24 jam

    Jangka panjang:

    Bayi tidak ikterik

    setelah 10 hari

    - Anjurkan kepada Ibu

    agar memberi ASIsesering mungkin

    - Kolaborasi dengan

    Dokter untuk

    mendapatkan terapi

    sinar

    - Kolaborasi dengan

    Dokter tentang

    pemeriksaan kadar

    bilirubin secara

    periodik

    - Zat-zat yang terdapat didalam

    ASI/colostrum dapat memberikekebalan terhadap tubuh bayi dan

    membantu proses perubahan

    bilirubin direct menjadi bilirubin

    indirect didalam usus yang akan

    diserap kembali oleh usus dan masuk

    kedalam hati atau dieksresikan

    melalui urine.

    - Terapi sinar dapat menimbulkan

    dekomposisi bilirubin yang sulit larut

    dalam air menjadi senyawa dipirol

    yang mudah larut dalam air dan

    diekskresikan melalui urine/tinja,

    sehingga kadar bilirubin menurun.

    Terapi sinar juga dapat

    meningkatkan kadar bilirubin

    indirect dalam empedu duodenum

    sehingga cairan empedu bertambahdalam usus dan peristaltik meningkat

    sehingga bilirubin dikeluarkan

    melalui feces.

    - untuk mengetahui kadar bilirubin

    dalam tubuh bayi sehingga dapat

    dilakukan antisipasi jika kadar

    bilirubin meningkat.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    23/28

    1 2 3 4 5 6

    2.

    3.

    Resiko terjadinya penurunan

    BB patologis berhubungan

    dengan bayi malas minum

    yang ditandai dengan :

    - Bayi tampak malas minum

    - Reflek sucking kurang

    - BB lahir : 2900 kg

    - BB sekarang : 3100 kg

    - Ibu mengatakan bayinya

    malas minum/ menetek

    Resiko kerusakan pada mata

    dan genetalia berhubungan

    dengan efek samping

    fototherapi yang ditandai

    dengan :

    - Mata tidak ditutup gaas

    - Genetalia tidak ditutup gaas

    - Bayi di fototherapi

    Penurunan BB patologis

    tidak terjadi dengan

    kriteria :

    - Bayi mau menetek

    tanpa muntah

    - Reflek sucking baik

    - BB bertambah

    Resiko kerusakan pada

    mata dan genetalia tidak

    terjadi dengan kriteria :

    - Jangka pendekMata dan genetalia

    tertutup oleh kain gaas

    - Jangka panjang

    Kerusakan mata dan

    genetalia tidak

    berkelanjutan

    - Berikan ASI terus-

    menerus

    - Timbang BB setiap

    hari

    - Catat hasil timbangan

    BB

    - Berikan makanan yang

    bergizi/TKTP pada ibu

    - Tutup mata dan

    genetalia dengan gaas

    - Perhatikan perubahan

    perilaku dan tanda

    lethargi

    - Kandungan ASI banyak terdapat zat-zat

    nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dan A

    merupakan satu-satunya sumber nutrisi

    bagi bayi.

    - Dengan menimbang berat badan setiap

    hari dapat diketahui perubahan BB bayi

    setiap hari.

    - Dengan mencatat hasil penimbangan BB

    dapat diketahui kenaikan atau penurunan

    BB bayi.

    - Ibu menyusui membutuhkan banyak

    nutrisi untuk mempertahankan produksi

    dan kualitas ASI yang dibutuhkan oleh

    bayinya.

    - Mencegah kemungkinan kerusakan

    selaput retina pada dan genetalia sehingg

    saat fototherpi sinar tidak menembus

    jaringan.

    - Perubahan ini bermakna pada posisi

    pigmen empedu pada basal gangglia dan

    terjadi kernig uterus.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    24/28

    V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

    No Implementasi Evaluasi1

    2

    3

    Tgl 1 1 2002

    - Memberitahukan kepada ibu agar

    memberi bayinya ASI sesering

    mungkin, dan berikan HE tentang

    manfaat ASI.

    - Memberikan fototherapi pada bayi.

    - Memeriksa kadar billirubin bayi

    secara periodik.

    Tgl : 1 1 2002

    - Mengingatkan pada ibu agar ibu

    selalu menyusui bayinya sesering

    mungkin.

    - Menimbang BB bayi setiap hari dan

    mencatatnya.

    - Menghidangkan makanan TKTP

    pada ibu.

    Tgl : 1-1-2002

    - Menutup mata dan genetalia dengan

    gaas

    - Memperhatikan perubahan perilaku

    atau tanda lethargi

    Tgl 1 1 2002

    S : Ibu menyatakan mengerti manfaat ASI.

    Ibu menyusui bayinya.

    O : Bayi mandapat therapi :

    ASI

    Fototherapi

    Hasil laboratorium : billirubin direct 0,56

    mg/dl

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Lanjutkan intervensi

    Tgl : 1 1 2002

    S : - Ibu mengatakan selalu menyusui

    bayinya

    -Ibu menyatakan mengerti manfaat

    makanan bergizi.

    O : - Ibu tampak menyusui bayinya

    - BB : 3100 gr

    A : Masalah teratasi sebagian

    P : Lanjutkan intervensi

    Tgl : 1 1 - 2002S : -

    O : Mata dan genetalia tertutup oleh gaas

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi dihentikan

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    25/28

    VI. CATATAN PERKEMBANGAN

    No Catatan Perkembangan Paraf1

    2

    3

    Tgl : 2 1 2002

    S : Ibu mengatakan bayinya sudah mau menetek

    O : - Billirubin direct 0,59 mg/dl

    - Bayi tidak tampak ikterik

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi dihentikan

    I : -

    E : Klien boleh pulang seijin dokter

    S : Ibu menyatakan selalu menyusui bayinya

    O : BB : 3050 kg

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi dihentikan

    I : -

    E : Klien boleh pulang

    S : -

    O : Mata dan genetalia tertutup gaas

    A : Masalah teratasi

    P : Intervensi dihentikan.

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    26/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Junaedi. P,Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta,Auskulapus

    Ngastiyah,Perawatan Anak Sakit, Jakarta, EGC, 1995

    Yoke , Catatan Penyakit Anak, Semester V, Cimahi, 2002

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    27/28

    ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

    PADA BAYI. W DENGAN IKTERUS NEONATORUM

    DI RUANG PERAWATAN IV RS DUSTIRA

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perawatan Kesehatan Anak

    Semester V

    Disusun Oleh :

    NUGRAHA SAFARI

    NIM. 99036

    AKADEMI PERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

    CIMAHI

    2001

  • 7/28/2019 AskepIcterusNeona

    28/28

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah

    1.2 Ruang Lingkup Masalah

    1.3 Tujuan Penulisan

    1.4 Rumusan Masalah1.5 Metode Penulisan

    1.6 Sistematika Penulisan

    BAB II TINJAUAN TEORITIS

    2.1 Definisi2.2 Tanda-tanda

    2.3 Ikterus Patologis2.4 Askep pada bayi dengan ikterus neonatorum

    BAB III TINJAUAN TEORITIS

    3.1Pengkajian3.1 Analisis Data

    3.2 Diagnosa Keperawatan

    3.3 Nursing Care Plan

    3.4 Implementasi dan Evaluasi3.5 Catatan Perkembangan

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    DAFTAR PUSTAKA