ASPEK HUKUM ASPEK HUKUM DALAM EKONOMIDALAM EKONOMI

JUR AKUNTANSIJUR AKUNTANSI

FAK.EKONOMI&BISNIS ISLAM FAK.EKONOMI&BISNIS ISLAM

PERTEMUAN 1PERTEMUAN 1

PENGENALAN & SAP KULAHPENGENALAN & SAP KULAH

BIODATABIODATANamaNama RAHMAN SYAMSUDDIN,S.H.,M.H RAHMAN SYAMSUDDIN,S.H.,M.H

Tempat,tgl.Lahir :Tempat,tgl.Lahir : Palopo, 7 Desember 1982Palopo, 7 Desember 1982

Riwayat PendidikanRiwayat Pendidikan :: SD S/D SMA SD S/D SMA didi KOTA PALOPO KOTA PALOPO

S1 FAK HUKUM S1 FAK HUKUM di di UNHAS 2000UNHAS 2000

S2 PASCASARJANAS2 PASCASARJANA di di UNHAS 2005 UNHAS 2005

S3 PASCASARJANA Di UNHAS 2013S3 PASCASARJANA Di UNHAS 2013

Riwayat Organisasi : 1.Wkl Ketua Osis SMAN 1 Palopo 1999-2000Riwayat Organisasi : 1.Wkl Ketua Osis SMAN 1 Palopo 1999-2000

2.Direktur Asian Law Students Association UNHAS 20032.Direktur Asian Law Students Association UNHAS 2003

3. Direktur LBHA BKPRMI Sulsel 2013 – sekarang3. Direktur LBHA BKPRMI Sulsel 2013 – sekarang

4. Kepala Laboratorium Yustisi FSH UIN Alauddin Mks 20134. Kepala Laboratorium Yustisi FSH UIN Alauddin Mks 2013

Alamat RumahAlamat Rumah : BUMI SUDIANG RAYA BLOK G.NO 10 MAKASSAR : BUMI SUDIANG RAYA BLOK G.NO 10 MAKASSAR

No. HPNo. HP : 081 2427 1641 : 081 2427 1641

Email Email : : r7_syariahuin@yahoo.com

FB FB : rahman syamsuddin : rahman syamsuddin

Situs Situs BlogBlog : : http://rahman7syamsuddin.blogspot.com/

SISTEM PENILAIAN & SISTEM PENILAIAN & PENENTUAN NILAIPENENTUAN NILAISistem PenilaianSistem Penilaian Nilai akhir ditentukan oleh empat faktor :Nilai akhir ditentukan oleh empat faktor : 1. Kehadiran/absensi : 1. Kehadiran/absensi : 440%0% 2. Ujian tengah semester : 15%2. Ujian tengah semester : 15% 3. Tugas terstruktur/mandiri : 20%------------- 23. Tugas terstruktur/mandiri : 20%------------- 2 4. Ujian akhir semester : 24. Ujian akhir semester : 255%%Penentuan Nilai :Penentuan Nilai : A A = > 85= > 85 B B = < 75 - < 85= < 75 - < 85 C C = < 60 - < 75= < 60 - < 75 D D = < 45 - < 60= < 45 - < 60 E E = = < < 4545

Tata Tertib PerkuliahanTata Tertib Perkuliahan

1.1. Seluruh mahasiswa diharapkan hadir tepat Seluruh mahasiswa diharapkan hadir tepat pada waktunya. Toleransi Keterlambatan pada waktunya. Toleransi Keterlambatan adalah adalah 1010 menit. Mahasiswa yang terlambat menit. Mahasiswa yang terlambat tidak diperkenankan masuk kelas. Apabila tidak diperkenankan masuk kelas. Apabila setelah 15 menit dari waktu yang ditetapkan setelah 15 menit dari waktu yang ditetapkan dosen belum masuk, ketua kelas diharapkan dosen belum masuk, ketua kelas diharapkan untuk menghubungi dosen ybs untuk untuk menghubungi dosen ybs untuk konfirmasi;konfirmasi;

2.2. Pada saat perkuliahan berlangsung, Pada saat perkuliahan berlangsung, mahasiswa dan dosen tidak diperkenankan mahasiswa dan dosen tidak diperkenankan memakai sandal, baju kaos dan pakaian memakai sandal, baju kaos dan pakaian ketat;ketat;

3.3. Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir, jika Mahasiswa dapat mengikuti ujian akhir, jika kehadiran tidak kurang dari kehadiran tidak kurang dari 8080 %. %.

HukumHukum

Semua peraturan atau Semua peraturan atau ketentuanketentuan

tertulis maupun tidak tertulistertulis maupun tidak tertulis mengatur kehidupan mengatur kehidupan

masyarakatmasyarakat menyediakan sanksi terhadap menyediakan sanksi terhadap

pelanggarnyapelanggarnya

Bentuk HukumBentuk Hukum

Tertulis Tertulis Tidak tertulisTidak tertulis

Tujuan HukumTujuan Hukum

Mencapai keadilanMencapai keadilan Kepastian hukumKepastian hukum KedamaianKedamaian KetertibanKetertiban KesejahteraanKesejahteraan KemakmuranKemakmuran

Batasan HukumBatasan Hukummnrt Prof Sri Redjekimnrt Prof Sri Redjeki

Hukum hrs mampu menjaga Hukum hrs mampu menjaga dan mengatur harkat & martabat dan mengatur harkat & martabat manusia manusia

Mengatur kehidupan manusia Mengatur kehidupan manusia dengan mengatur dengan mengatur keseimbangan kepentingan keseimbangan kepentingan semua pihak demi semua pihak demi kesejahteraan nilai-nilai kesejahteraan nilai-nilai kemanusiaan.kemanusiaan.

PENGERTIAN EKONOMIPENGERTIAN EKONOMI

Eko : ilmuEko : ilmu Nomos : Rumah tangga Nomos : Rumah tangga

Kecil => KeluargaKecil => Keluarga Besar => NegaraBesar => Negara

TUJUAN Pengaturan RT : mencapai TUJUAN Pengaturan RT : mencapai KEMAKMURANKEMAKMURAN

ISTILAH, ISTILAH, PENGERTIAN, DAN PENGERTIAN, DAN LANDASAN HUKUMLANDASAN HUKUM

Pertemuan 2Pertemuan 2

HUKUM DAN MASYARAKATHUKUM DAN MASYARAKAT

MANUSIA TIDAK BISA HIDUP MANUSIA TIDAK BISA HIDUP SENDIRI, HARUS HIDUP SENDIRI, HARUS HIDUP BERSAMA DALAM BERSAMA DALAM MASYARAKAT YANG MASYARAKAT YANG TERORGANISASI UNTUK TERORGANISASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN MENCAPAI TUJUAN BERSAMABERSAMA

APA ITU NORMA ???APA ITU NORMA ???

SUATU PEDOMAN SUATU PEDOMAN ATAU PERATURAN ATAU PERATURAN HIDUP YANG HIDUP YANG MENENTUKAN MENENTUKAN BAGAIMANA BAGAIMANA MANUSIA HARUS MANUSIA HARUS BERTINGKAH LAKU BERTINGKAH LAKU DALAM DALAM MASYARAKAT AGAR MASYARAKAT AGAR TIDAK MERUGIKAN TIDAK MERUGIKAN ORANG LAINORANG LAIN

JENIS NORMAJENIS NORMA

NORMA YANG BERSANGKUTAN NORMA YANG BERSANGKUTAN DENGAN ASPEK KEHIDUPAN DENGAN ASPEK KEHIDUPAN PRIBADI, DIMANA YANG PRIBADI, DIMANA YANG TERMASUK DALAM KELOMPOK TERMASUK DALAM KELOMPOK INI ADALAH NORMA AGAMA DAN INI ADALAH NORMA AGAMA DAN NORMA KESUSILAANNORMA KESUSILAAN

NORMA YANG BERSANGKUTAN NORMA YANG BERSANGKUTAN DENGAN ASPEK KEHIDUPAN DENGAN ASPEK KEHIDUPAN ANTAR PRIBADI, DIMANA YANG ANTAR PRIBADI, DIMANA YANG TERMASUK DALAM KELOMPOK TERMASUK DALAM KELOMPOK INI ADALAH NORMA SOPAN INI ADALAH NORMA SOPAN SANTUN DAN NORMA HUKUMSANTUN DAN NORMA HUKUM

APA ITU HUKUM ???APA ITU HUKUM ???

PERANGKAT KAIDAH DALAM PERANGKAT KAIDAH DALAM PERATURAN BAIK ITU PERATURAN BAIK ITU TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS YANG TERTULIS YANG MENNGATUR TINGKAH MENNGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM LAKU MANUSIA DALAM BERMASYARAKAT, BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG DIBUAT BERNEGARA YANG DIBUAT OLEH PENGUASA (PIHAK OLEH PENGUASA (PIHAK YANG BERWENAG) YANG BERWENAG) BERSIFAT MEMAKSA DAN BERSIFAT MEMAKSA DAN MENGIKAT, BERISI MENGIKAT, BERISI LARANGAN DAN / PERINTAH LARANGAN DAN / PERINTAH YANG WAJIB DIPATUHI DAN YANG WAJIB DIPATUHI DAN ADA SANKSI YANG TEGAS ADA SANKSI YANG TEGAS BAGI PELANGGARNYA BAGI PELANGGARNYA (PIDANA, PERDATA, (PIDANA, PERDATA, ADMINISTRASI) SERTA ADMINISTRASI) SERTA MEWUJUDKAN KEAMANAN, MEWUJUDKAN KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KEADILANKETERTIBAN DAN KEADILAN

APA UNSUR DAN CIRI APA UNSUR DAN CIRI HUKUMHUKUM

UNSUR HUKUMUNSUR HUKUM

PERATURAN TENTANG PERATURAN TENTANG TINGKAH LAKU TINGKAH LAKU MANUSIAMANUSIA

DIBUAT OLEH BADAN DIBUAT OLEH BADAN RESMI YANG RESMI YANG BERWAJIBBERWAJIB

BERSIFAT MEMAKSA BERSIFAT MEMAKSA DAN MENGIKATDAN MENGIKAT

MEMILIKI SANKSI MEMILIKI SANKSI YANG TEGASYANG TEGAS

BERTUJUAN BERTUJUAN MEWUJUDKAN MEWUJUDKAN KEAMANAN, KEADILAN KEAMANAN, KEADILAN DAN KETERTIBANDAN KETERTIBAN

CIRI-CIRI HUKUMCIRI-CIRI HUKUM

ADANYA PERINTAH ADANYA PERINTAH DAN LARANGANDAN LARANGAN

LARANGAN DAN LARANGAN DAN PERINTAH ITU HARUS PERINTAH ITU HARUS DIPATUHIDIPATUHI

ADAYA SANKSI HUKUM ADAYA SANKSI HUKUM YANG TEGAS BAGI YANG TEGAS BAGI PELANGGARNYAPELANGGARNYA

TUJUAN HUKUM ???TUJUAN HUKUM ???

MENCAPAI KEADILANMENCAPAI KEADILAN MENCAPAI KEBAHAGIAN MENCAPAI KEBAHAGIAN

MANUSIAMANUSIA MENCAPAI KETERTIBANMENCAPAI KETERTIBAN

FUNGSI HUKUM ???FUNGSI HUKUM ???

ALAT KETERTIBAN DAN ALAT KETERTIBAN DAN KETERATURAN MASYARAKATKETERATURAN MASYARAKAT

SARANA MEWUJUDKAN SARANA MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIALKEADILAN SOSIAL

ALAT PENGGERAK ALAT PENGGERAK PEMBANGUNAN NASIONALPEMBANGUNAN NASIONAL

ALAT KRITIKALAT KRITIK SARANA PENYELESAIAN SARANA PENYELESAIAN

SENGKETA/PERTIKAIANSENGKETA/PERTIKAIAN

SUMBER HUKUM ???SUMBER HUKUM ???

UNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANG YURISPRUDENSIYURISPRUDENSI KEBIASAANKEBIASAAN PERJANJIANPERJANJIAN PERJANJIAN PERJANJIAN

INTERNASIONALINTERNASIONAL DOKTRINDOKTRIN

UNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANGUNDANG-UNDANG MERUPAKAN UNDANG-UNDANG MERUPAKAN PERATURAN YANG DIBUAT PERATURAN YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH DENGAN OLEH PEMERINTAH DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT.PERWAKILAN RAKYAT.YURISPRUDENSIYURISPRUDENSIPUTUSAN PENGADILAN YANG PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN TELAH MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM YANG TETAP, YANG HUKUM YANG TETAP, YANG SECARA UMUM MEMUTUSKAN SECARA UMUM MEMUTUSKAN SESUATU PERSOALAN YANG SESUATU PERSOALAN YANG BELUM ADA PENGATURANNYA BELUM ADA PENGATURANNYA PADA SUMBER HUKUM YANG PADA SUMBER HUKUM YANG LAIN.LAIN.

KEBIASAANKEBIASAANKEBIASAN MERUPAKAN PERBUATAN KEBIASAN MERUPAKAN PERBUATAN MANUSIA YANG DILAKUKAN MANUSIA YANG DILAKUKAN BERULANG-ULANG DALAM HAL DAN BERULANG-ULANG DALAM HAL DAN KEADAAN YANG SAMA.KEADAAN YANG SAMA.PERJANJIANPERJANJIANPERJANJIAN MERUPAKAN SUATU PERJANJIAN MERUPAKAN SUATU PERISTIWA DI MANA PIHAK YANG PERISTIWA DI MANA PIHAK YANG SATU BERJANJI KEPADA PIHAK YANG SATU BERJANJI KEPADA PIHAK YANG LAIN UNTUK MELAKSANAKAN ATAU LAIN UNTUK MELAKSANAKAN ATAU TIDAK MELAKSANAKAN SUATU HAL TIDAK MELAKSANAKAN SUATU HAL SEHINGGA PIHAK-PIHAK YANG SEHINGGA PIHAK-PIHAK YANG MENGADAKAN PERJANJIAN MENGADAKAN PERJANJIAN TERSEBUT TERIKAT OLEH ISI TERSEBUT TERIKAT OLEH ISI PERJANJIAN YANG MEREKA BUAT.PERJANJIAN YANG MEREKA BUAT.

PERJANJIAN INTERNASIONALPERJANJIAN INTERNASIONALPERJANJIAN YANG DILAKUKAN OLEH PERJANJIAN YANG DILAKUKAN OLEH DUA NEGARA ATAU LEBIHDUA NEGARA ATAU LEBIH

DOKTRIN/PENDAPAT AHLIDOKTRIN/PENDAPAT AHLIPENDAPAT DARI PAKAR AHLI HUKUM PENDAPAT DARI PAKAR AHLI HUKUM YANG TERKENAL DIBIDANGNYA DAN YANG TERKENAL DIBIDANGNYA DAN DIAKUI WIBAWANYA DILINGKUNGAN DIAKUI WIBAWANYA DILINGKUNGAN DUNIA HUKUM, SEHINGGA DUNIA HUKUM, SEHINGGA PANDANGANNYA SERING DIGUNAKAN PANDANGANNYA SERING DIGUNAKAN ORANG UNTUK MEMBERIKAN DASAR ORANG UNTUK MEMBERIKAN DASAR ILMIAH DARI ATAU BAGI KEPUTUSAN-ILMIAH DARI ATAU BAGI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN HUKUM YANG DIAMBIL.KEPUTUSAN HUKUM YANG DIAMBIL.

HUKUM EKONOMIHUKUM EKONOMI

KESELURUHAN KAIDAH-KESELURUHAN KAIDAH-KAIDAH DAN PUTUSAN-KAIDAH DAN PUTUSAN-PUTUSAN HUKUM YANG PUTUSAN HUKUM YANG SECARA KHUSUS SECARA KHUSUS MENGATUR KEGIATAN DAN MENGATUR KEGIATAN DAN KEHIDUPAN EKONOMI DI KEHIDUPAN EKONOMI DI INDONESIAINDONESIA

ADA DUA MACAM HUKUM ADA DUA MACAM HUKUM EKONOMIEKONOMI HUKUM EKONOMI PEMBANGUNAN YAITU HUKUM EKONOMI PEMBANGUNAN YAITU

SELURUH PERATURAN DAN PEMIKIRAN SELURUH PERATURAN DAN PEMIKIRAN HUKUM MENGENAI CARA-CARA PENINGKATAN HUKUM MENGENAI CARA-CARA PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KEHIDUPAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN KEHIDUPAN EKONOMI (MISAL : HUKUM PENANAMAN MODAL DAN (MISAL : HUKUM PENANAMAN MODAL DAN HUKUM PERUSAHAN)HUKUM PERUSAHAN)

HUKUM EKONOMI SOSIAL, YAITU SELURUH HUKUM EKONOMI SOSIAL, YAITU SELURUH PERATURAN DAN PEMIKIRAN HUKUM PERATURAN DAN PEMIKIRAN HUKUM MENGENAI CARA-CARA PEMBAGIAN HASIL MENGENAI CARA-CARA PEMBAGIAN HASIL PEMBANGUNAN EKONOMI SECARA ADIL DAN PEMBANGUNAN EKONOMI SECARA ADIL DAN MERATA, SESUAI DENGAN HAK AZASI MERATA, SESUAI DENGAN HAK AZASI MANUSIA (MISAL : HUKUM PERBURUHAN DAN MANUSIA (MISAL : HUKUM PERBURUHAN DAN HUKUM PERUMAHAN)HUKUM PERUMAHAN)