170

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan
Page 2: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan
Page 3: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 i

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK) merupakan wujud pertanggungjawaban atas

kinerja pencapaian sasaran strategis tahun anggaran 2018.

Laporan kinerja ini merupakan tahun keempat pelaksanaan

Rencana Strategis PPATK Tahun 2015-2019. Penyusunan

Laporan Kinerja PPATK mengacu pada Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Rencana Strategis PPATK Tahun 2015-

2019.

Seluruh kebijakan yang ditempuh selama tahun 2018 merupakan penjabaran dari visi

dan misi PPATK yang dalam sistem pengelolaan kinerja PPATK ditetapkan dalam 14

sasaran strategis dan 17 indikator kinerja sasaran strategis dengan pendekatan tiga

perspektif dalam metoda Balanced Scorecard.

Capaian kinerja telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, meskipun terdapat

beberapa indikator kinerja belum berhasil mencapai target kinerja. Rata-rata capaian kinerja

pada tahun 2018 adalah 101,58%. Atas capaian kinerja ini, kami sangat mengapresiasi

dukungan dari segenap pemangku kepentingan yang berasal dari pihak internal dan

eksternal yang telah mendukung tugas dan fungsi PPATK. Segala kendala yang dihadapi

dalam pencapaian target kinerja akan menjadi rencana tindak lanjut untuk perbaikan kinerja

tahun 2019.

Masukan dan saran perbaikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk

peningkatan kinerja PPATK. Bagi PPATK, setiap keberhasilan ataupun kegagalan dalam

memenuhi target IKSS digunakan sebagai media evaluasi dalam pengelolaan kinerja untuk

mendorong peningkatan akuntabilitas kinerja PPATK pada tahun selanjutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KATA PENGANTAR

Page 4: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 ii

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR vi

PERNYATAAN TELAH DIREVIU vii

RINGKASAN EKSEKUTIF viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Profil dan Sejarah Singkat PPATK 2

C. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan PPATK 3

D. Struktur Organisasi 7

E. Isu-isu Strategis 10

F. Dasar Hukum 13

G. Sistematika Penyajian 14

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis 16

B. Perjanjian Kinerja 20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja 24

B. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja 25

C. Realisasi Anggaran 111

D. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Penggunaan Sumber Daya 116

E. Kinerja dan Capaian Lainnya 116

F. Rencana Pengembangan 118

BAB IV PENUTUP 120

LAMPIRAN A Perjanjian Kinerja Tahun 2018 PPATK

B Penghargaan atas Capaian Opini WTP untuk Laporan Keuangan

Tahun 2017 PPATK

C Penghargaan atas Capaian Opini WTP untuk Laporan Keuangan

Tahun 2013-2017 PPATK

D Pemberian Penghargaan Badan Publik Informatif Keterbukaan

Informasi Publik Kategori Lembaga Non Struktural di Jakarta pada

5 November 2018

E Penyelenggaraan 4th Counter-Terrorism Financing Summit di

Bangkok, Thailand pada 6-8 November 2018

F Peluncuran Indeks Persepsi Publik Indonesia Anti Pencucian Uang

DAFTAR ISI

Page 5: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 iii

dan Pendanaan Terorisme Tahun 2018 di PPATK pada 19 Desember

2018

G Aplikasi Rencana Kinerja dan Anggaran (Aplikasi e-RKA)

H Piagam Penghargaan Kearsipan dengan Kualifikasi Akreditasi A

(sangat baik) untuk periode 2016-2021

I Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PPATK dengan

Pertamina di Jakarta pada 16 Mei 2018.

J Daftar Lembaga/Organisasi Domestik yang Menjalin MoU dengan

PPATK Tahun 2018

K Rekomendasi-rekomendasi FATF yang Diadopsi dalam Kebijakan

Domestik Tahun 2018

L Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di Pusdiklat APU PPT Tahun

2018

M Temuan-temuan Hasil IPP APU PPT Tahun 2016-2018

N Rekomendasi-rekomendasi Hasil IPP APU PPT Tahun 2016-2018

O Realisasi Kinerja Tahun 2018 dalam Aplikasi e-RKA

Page 6: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 iv

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai PPATK per 31 Desember 2018 10

Tabel 2.1 Misi PPATK 17

Tabel 2.2 Tujuan PPATK 17

Tabel 2.3 Sasaran Strategis PPATK Tahun 2015-2019 18

Tabel 2.4 Perjanijan Kinerja PPATK Tahun 2018 20

Tabel 2.5 Pagu Anggaran PPATK per Program dan Kegiatan Tahun 2018 23

Tabel 3.1 Interval Capaian Kinerja 25

Tabel 3.2 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-1 PPATK Tahun 2017-2018 31

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi IKSS ke-1 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 31

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-2 PPATK Tahun 2018 32

Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-2 PPATK Tahun 2017-2018 35

Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi IKSS ke-2 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 36

Tabel 3.7 Rekomendasi FATF yang Diadopsi dalam Kebijakan Domestik 39

Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-3 PPATK Tahun 2017-2018 40

Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi IKSS ke-3 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 41

Tabel 3.10 Rekomendasi NRA yang Ditindaklanjuti Pada Tahun 2015-2018 44

Tabel 3.11 Rekomendasi NRA yang Ditindaklanjuti Tahun 2018 45

Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-4 PPATK Tahun 2017-2018 49

Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi IKSS ke-4 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 49

Tabel 3.14 Asistensi Penanganan Perkara TPPU Pada Tahun 2018 51

Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-5 PPATK Tahun 2017-2018 53

Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi IKSS ke-5 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 54

Tabel 3.17 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-6 PPATK Tahun 2017-2018 60

Tabel 3.18 Perbandingan Realisasi IKSS ke-6 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 62

Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-7 PPATK Tahun 2017-2018 66

Tabel 3.20 Perbandingan Realisasi IKSS ke-7 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 66

Tabel 3.21 Jumlah HA dan informasi yang Ditindaklanjuti Tahun 2011-2018 68

Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-8 PPATK Tahun 2017-2018 68

Tabel 3.23 Perbandingan Realisasi IKSS ke-8 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 69

Tabel 3.24 Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-7 PPATK Tahun 2018 70

DAFTAR TABEL

Page 7: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 v

Tabel 3.25 Jumlah Laporan dari Pihak Pelapor yang Memenuhi Standar Pelaporan Tahun

2018 71

Tabel 3.26 Perbandingan Realisasi IKSS ke-9 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 71

Tabel 3.27 Perbandingan Realisasi IKSS ke-9 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019 72

Tabel 3.28 Interval Indeks Kepatuhan Pihak Pelapor 73

Tabel 3.29 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-10 PPATK Tahun 2017-2018 73

Tabel 3.30 Perbandingan Realisasi IKSS ke-10 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019

73

Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-11 PPATK Tahun 2017-2018 76

Tabel 3.32 Perbandingan Realisasi IKSS ke-11 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019 77

Tabel 3.33 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-12 PPATK Tahun 2017-2018 80

Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi IKSS ke-12 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019

81

Tabel 3.35 Tingkatan Maturity Model 83

Tabel 3.36 Nilai Asesmen Tata Kelola TI Setiap Domain Tahun 2017-2018 83

Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-13 PPATK Tahun 2017-2018 87

Tabel 3.38 Perbandingan Realisasi IKSS ke-13 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019 87

Tabel 3.39 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-14 PPATK Tahun 2017-2018 90

Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi IKSS ke-14 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019 91

Tabel 3.41 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-15 PPATK Tahun 2017-2018 92

Tabel 3.42 Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja PPATK Tahun 2016-2018 93

Tabel 3.43 Perbandingan Realisasi IKSS ke-15 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019 95

Tabel 3.44 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-16 PPATK Tahun 2017-2018 99

Tabel 3.45 Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi PPATK Tahun 2016-2018 99

Tabel 3.46 Perbandingan Realisasi IKSS ke-16 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019 102

Tabel 3.47 Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-17 PPATK Tahun 2017-2018 108

Tabel 3.48 Perbandingan Realisasi IKSS ke-17 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-

2019

109

Tabel 3.49 Capaian Kinerja PPATK Tahun 2018 110

Tabel 3.50 Perbandingan Realisasi Anggaran PPATK Tahun 2017 dan 2018 112

Tabel 3.51 Realisasi Anggaran Terkait Pencapaian Kinerja PPATK Tahun 2018 113

Page 8: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 vi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PPATK 9

Gambar 2.1 Peta Strategi PPATK 19

Gambar 2.2 Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 PPATK 22

Gambar 3.1 Rezim APU PPT di Indonesia 28

Gambar 3.2 Variabel IPP APU PPT 29

Gambar 3.3 Hasil Indeks Persepsi Publik Tahun 2018 29

Gambar 3.4 Perbandingan Hasil IPP APU PPT Tahun 2016-2018 30

Gambar 3.5 Kajian Regional Risk Assessment Tahun 2018 47

Gambar 3.6 Kegiatan 4th CTF Summit di Bangkok 48

Gambar 3.7 Peningkatan Pengungkapan Kasus TPPU dan Pendanaan Terorisme

Tahun 2015-2018

54

Gambar 3.8 Piagam WTP atas Laporan Keuangan Tahun 2017 PPATK 108

Gambar 3.9 Piagam Penghargaan PPATK sebagai Badan Publik Informatif Tahun

2018

117

Gambar 3.10 Best Egmont Case Award Tahun 2018 117

Gambar 3.11 Juara dalam Kompetisi ASEAN-Australia Codeathon Tahun 2018 118

Gambar 3.12 Co-host Kegiatan 4th CTF Summit 118

DAFTAR GAMBAR

Page 9: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 vii

Page 10: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2018 viii

Laporan Kinerja Tahun 2018 PPATK merupakan perwujudan transparansi dan

akuntabilitas PPATK dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta penggunaan

anggarannya. Selain itu, laporan kinerja ini merupakan wujud dari kinerja dalam

pencapaian visi dan misi PPATK yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis dalam

Renstra PPATK Tahun 2015-2019. PPATK telah menetapkan peta strategi tahun 2018

dengan 14 sasaran strategis dan 17 IKSS dengan metode Balanced Scorecard yang terdiri

dari tiga persektif, yaitu perspektif stakeholders, perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran, dan perspektif proses bisnis internal sebagai penjabaran visi, misi, dan

tujuan PPATK.

Sesuai dengan Renstra Tahun 2015-2019 PPATK, rencana kerja, dan arah kebijakan

pimpinan tahun 2018, capaian kinerja PPATK tahun 2018 menunjukkan hasil yang

memuaskan dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 101,58%. Dari 17 (tujuh belas) IKSS

yang diukur, 5 (lima) IKSS berhasil mencapai target kinerja. Bahkan terdapat 7 (tujuh)

IKSS yang capaian kinerjanya berhasil melebihi 100%. Namun demikian, terdapat 5 (lima)

IKSS yang capaian kinerjanya belum berhasil mencapai 100%.

7 (tujuh) IKSS yang capaian kinerjanya berhasil melebihi 100%, yaitu:

1. Indeks persepsi TPPU dan pendanaan terorisme (106,02%).

2. Persentase rekomendasi PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

pendanaan terorisme yang ditindaklanjuti (105,25%).

3. Persentase rekomendasi FATF yang diadopsi dalam kebijakan domestik (120%).

4. Persentase rekomendasi National Risk Assessment (NRA) yang ditindaklanjuti

(111,11%).

5. Tingkat kualitas hasil riset TPPU dan pendanaan terorisme (100,27%).

6. Jumlah Hasil Analisis, Hasil Pemeriksaan, dan informasi yang ditindaklanjuti

(111,76%).

7. Persentase laporan dari pihak pelapor yang memenuhi standar pelaporan (103,08%).

5 (lima) IKSS yang berhasil mencapai target kinerja 100%, yaitu:

1. Persentase peningkatan pengungkapan kasus TPPU dan pendanaan terorisme di

Indonesia.

2. Indeks kepatuhan pihak pelapor.

3. Persentase kelulusan peserta pelatihan.

RINGKASAN EKSEKUTIF

Page 11: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2018 ix

4. Persentase pegawai PPATK yang memiliki penilaian prestasi kerja pegawai baik.

5. Opini BPK.

5 (lima) IKSS yang capaian kinerjanya belum berhasil mencapai target kinerja 100%,

yaitu:

1. Persentase kerja sama yang ditindaklanjuti (97,14%).

2. Persentase pemenuhan produk hukum TPPU dan pendanaan terorisme (81,25%).

3. Indeks tata kelola teknologi informasi PPATK (99,08%).

4. Nilai AKIP PPATK (94,49%).

5. Nilai pelaksanaan reformasi birokrasi PPATK (97,46%).

Untuk mendukung capaian kinerja tahun 2018 tersebut telah direalisasikan anggaran

sebesar Rp137.888.656.568,00 atau 95,84% dari total alokasi anggaran sebesar

Rp143.869.148.000,00. Hal tersebut menunjukkan terdapat efisiensi penggunaan anggaran

apabila dibandingkan dengan capaian kinerja sebesar 101,58%. Efisiensi tersebut berasal

dari penghematan dalam paket-paket pengadaan barang/jasa, pemanfaatan fasilitas internal

PPATK dalam penyelenggaraan kegiatan rapat, seminar, pelatihan, dan konsinyering

dalam upaya penghematan biaya paket meeting dalam/luar kota, serta melakukan sinergi

antarunit kerja dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan.

Rata-rata capaian kinerja PPATK tahun 2018 menurun sebesar 6,42% dari rata-rata

capaian kinerja tahun 2017 sebesar 108%. Penurunan rata-rata kinerja ini terutama terjadi

karena terdapat peningkatan target kinerja pada beberapa IKSS. Namun demikian,

pencapaian kinerja tersebut tidak lepas dari upaya seluruh unit kerja yang konsisten untuk

memperbaiki kinerjanya dengan menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang

disampaikan oleh Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi dalam mengevaluasi sistem

akuntabilitas kinerja PPATK maupun perbaikan yang dihasilkan dari hasil pemantauan dan

evaluasi yang dilaksanakan oleh Inspektorat PPATK.

Atas capaian kinerja ini, PPATK terus berkomitmen dalam melaksanakan upaya

perbaikan secara berkelanjutan atas pengelolaan kinerja di tengah kondisi lingkungan yang

dinamis. PPATK selalu melakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas

pengelolaan sistem akuntabilitas kinerja dengan menindaklanjuti rekomendasi-

rekomendasi dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi dan Inspektorat PPATK atas

pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja PPATK. Selain itu, upaya lain yang telah

dilakukan, antara lain:

a. Mendorong setiap unit kerja untuk melakukan analisis, evaluasi, dan pelaporan capaian

kinerjanya pada setiap triwulan.

b. Inspektorat mengevaluasi pengelolaan akuntabilitas kinerja unit eselon I dan II di

PPATK. Hasil evaluasi dan rekomendasi tersebut telah disampaikan kepada masing-

masing unit kerja untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan kinerja pada tahun-tahun

selanjutnya.

Page 12: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2018 x

c. Mengembangkan aplikasi e-RKA, yaitu aplikasi perencanaan, monitoring, evaluasi, dan

pelaporan kinerja yang digunakan untuk pengelolaan kinerja dengan memanfaatkan

sistem teknologi informasi secara lebih optimal guna meningkatkan kualitas dan

pelaporan kinerja.

d. Pelaksanaan kegiatan Indeks Persepsi TPPU dan Pendanaan Terorisme sebagai tindak

lanjut rekomendasi-rekomendasi pokok National Risk Assessment on Money

Laundering/Terrorist Financing.

e. Koordinasi yang intensif antara PPATK dan para penyidik dalam mengoptimalkan hasil

analisis, hasil pemeriksaan, dan informasi, serta pemenuhan data kepada penyidik atas

inisiatif PPATK maupun dari pihak penyidik.

f. Pelaksanaan rekomendasi-rekomendasi National Risk Asessment on Money Laundering

and Terrorism Financing melalui hasil riset dan pengembangan.

g. Pengimplementasian kewajiban pihak pelapor bagi profesi dengan fokus registrasi

GRIPS bagi para akuntan, akuntan publik, dan notaris.

Pada tahun 2018, PPATK juga meraih beberapa capaian dan prestasi pada tingkat

nasional dan internasional, meliputi:

1. Capaian pada tingkat nasional:

a. Penghargaan atas capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan

Keuangan PPATK selama lima tahun, yaitu Laporan Keuangan PPATK tahun

2013-2017.

b. Penghargaan atas capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan

Keuangan PPATK tahun 2017.

c. Akreditasi A (sangat baik) sebagai unit kearsipan terakreditasi untuk

penyelenggaraan kearsipan yang berlaku selama lima tahun (tahun 2016-2021).

d. Penghargaan peringkat Informatif pada Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2018

dalam kategori Lembaga Non Struktural.

2. Capaian pada tingkat internasional:

a. Finalis Best Egmont Case Awards 2018 yang diselenggarakan pada 23-27

September 2018 di Sydney, Australia.

b. PPATK meraih kemenangan dalam dua kategori, yaitu kategori "Disrupting Money

Launderers, Terrorists and Cyber Criminals across ASEAN-Australia" dan

kategori "The Spirit of Codeathon" pada ASEAN-Australia Codeathon yang

diselenggarakan di Sydney, Australia pada 14-15 Maret 2018.

c. PPATK menjadi co-host dalam penyelenggaraan kegiatan 4th Counter-Terrorism

Financing Summit (CTF Summit) di Bangkok, Thailand pada 6-8 November 2018.

d. Wakil Kepala PPATK, Dr. Dian Ediana Rae, terpilih sebagai Vice Chair

Information Exchange Working Group untuk periode 2018-2020 dalam pertemuan

tahunan Egmont Group di Buenos Aires, Argentina, 12-15 Maret 2018.

Page 13: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2018 xi

Meskipun sebagian besar target kinerja PPATK pada tahun 2018 telah berhasil

terpenuhi, tetapi PPATK menyadari bahwa masih terdapat beberapa tantangan yang perlu

dievaluasi dan selalu dilakukan perbaikan berkelanjutan. Evaluasi kinerja melalui

perbaikan setiap proses yang terdapat di setiap unit merupakan proses berkelanjutan yang

akan terus dilakukan. Berbagai kebijakan, program, dan kegiatan PPATK selama tahun

2018 telah dilaksanakan dan diharapkan dapat menghasilkan dampak positif bagi para

stakeholders PPATK.

Page 14: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 1

A. Latar Belakang

Dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan terpercaya sesuai

dengan semangat untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih dan bebas

korupsi, kolusi, dan nepotisme, pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Untuk menindaklanjuti peraturan-peraturan tersebut, Pusat Pelaporan dan

Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menetapkan Peraturan Kepala PPATK

Nomor: PER-10/1.01/PPATK/07/15 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja pada Pusat

Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja. Sistem akuntabilitas kinerja merupakan

instrumen yang digunakan oleh PPATK dalam memenuhi kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi

yang terdiri dari enam komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu rencana

strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan

kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Untuk memperkuat penyelenggaraan sistem

akuntabilitas kinerja, PPATK telah membentuk Tim Pengelolaan Kinerja PPATK

yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala PPATK Nomor 61 Tahun 2018.

pendahuluan BAB

I

Page 15: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 2

B. Profil dan Sejarah Singkat PPATK

PPATK dibentuk sebagai upaya pemenuhan standar internasional sebagaimana

tertuang dalam rekomendasi Financial Action Task Force on Money Laundering

(FATF). Salah satu rekomendasi FATF menyatakan bahwa perlu dibentuknya suatu

lembaga intelijen keuangan (Financial Intelligence Unit/FIU) yang bersifat permanen

dan berperan sebagai focal point dalam pencegahan dan pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang (TPPU). Oleh karena itu, pemerintah melalui Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang

mengamanatkan pendirian PPATK. PPATK merupakan focal point yang

mengoordinasikan pelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana

pencucian uang di Indonesia.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 mengalami perubahan pada 13 Oktober

2003 dengan disahkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2003 tentang Perubahan

atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002. Sejalan dengan berdirinya PPATK dan

untuk menunjang efektivitas pelaksanaan rezim anti pencucian uang di Indonesia,

melalui Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2004, pemerintah membentuk Komite

Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

(Komite TPPU) yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebagai wakil ketua dan

Kepala PPATK sebagai sekretaris Komite TPPU. Anggota Komite TPPU terdiri atas

Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan HAM, Menteri

Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,

Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan, Kepala Kepolisian

RI, Jaksa Agung, Kepala Badan Intelijen Negara, Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme, dan Kepala Badan Narkotika Nasional.

Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2004 tersebut telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2012 tentang Komite Koordinasi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Peraturan presiden

tersebut mengalami perubahan kembali melalui Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun

Page 16: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 3

2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2012 tentang

Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana

Pencucian Uang. Dalam peraturan presiden tersebut terdapat tiga instansi yang

dikukuhkan untuk masuk menjadi Anggota Komite TPPU, yaitu Kementerian

Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Koperasi dan UKM

sebagai upaya strategis untuk memperkuat Komite TPPU. Komite TPPU tersebut

bertugas untuk mengoordinasikan penanganan pencegahan dan pemberantasan tindak

pidana pencucian uang.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang yang menggantikan Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2003 telah disahkan oleh Presiden RI pada 22 Oktober 2010. Keberadaan

undang-undang ini diharapkan dapat membantu dalam upaya penegakan hukum

tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana lain, memberikan landasan hukum

yang kuat untuk menjamin kepastian hukum, efektivitas penegakan hukum, dan

penelusuran dan pengembalian harta kekayaan hasil tindak pidana. Undang-undang

ini juga mengakomodasi berbagai ketentuan dan standar internasional di bidang

pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan

terorisme sebagaimana tertuang dalam rekomendasi FATF.

Saat ini PPATK dipimpin oleh Kiagus Ahmad Badaruddin dibantu oleh Dian

Ediana Rae yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 61/M Tahun

2016. Pada 26 Oktober 2016 Presiden Joko Widodo mengangkat Kiagus Ahmad

Badaruddin sebagai Kepala PPATK dan Dian Ediana Rae sebagai Wakil Kepala

PPATK untuk masa jabatan periode 2016-2021 di Istana Negara, Jakarta.

C. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan PPATK

PPATK merupakan lembaga independen yang dibentuk untuk mencegah dan

memberantas TPPU dan pendanaan terorisme. Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana

Pencucian Uang menyatakan bahwa PPATK dalam melaksanakan tugas dan

Page 17: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 4

kewenangannya bersifat independen dan bebas dari campur tangan dan pengaruh

kekuasaan manapun.

1. Tugas PPATK

Berdasarkan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010, PPATK

mempunyai tugas mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang.

2. Fungsi PPATK

Berdasarkan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010, PPATK

memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Pencegahan dan pemberantasan TPPU;

b. Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK;

c. Pengawasan terhadap kepatuhan pihak pelapor; dan

d. Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi transaksi keuangan yang

berindikasi TPPU dan/atau tindak pidana lain.

Untuk memperkuat kewenangan PPATK, pemerintah menerbitkan Peraturan

Presiden Nomor 50 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kewenangan Pusat

Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Kewenangan-kewenangan PPATK dalam melaksanakan fungsinya, sebagai

berikut:

1. Dalam melaksanakan fungsi “Pencegahan dan pemberantasan TPPU”, PPATK

berwenang:

a. Meminta dan mendapatkan data dan informasi dari instansi pemerintah

dan/atau lembaga swasta yang memiliki kewenangan mengelola data dan

informasi, termasuk dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang

menerima laporan dari profesi tertentu;

b. Menetapkan pedoman identifikasi transaksi keuangan mencurigakan;

Page 18: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 5

c. Mengoordinasikan upaya pencegahan dan pemberantasan TPPU dengan

instansi terkait;

d. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya pencegahan

dan pemberantasan TPPU;

e. Mewakili Pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi dan forum

internasional yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan TPPU;

f. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan anti pencucian uang;

dan

g. Menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan TPPU.

2. Dalam melaksanakan fungsi “Pengelolaan data dan informasi yang diperoleh

PPATK”, PPATK berwenang menyelenggarakan sistem informasi yang

meliputi antara lain:

a. Membangun, mengembangkan, dan memelihara sistem aplikasi;

b. Membangun, mengembangkan, dan memelihara infrastruktur jaringan

komputer dan basis data;

c. Mengumpulkan, mengevaluasi data dan informasi yang diterima oleh

PPATK secara manual dan elektronik;

d. Menyimpan, memelihara data dan informasi ke dalam basis data;

e. Menyajikan informasi untuk kebutuhan analisis;

f. Memfasilitasi pertukaran informasi dengan instansi terkait, baik dalam

negeri maupun luar negeri; dan

g. Melakukan sosialisasi penggunaan sistem aplikasi kepada Pihak Pelapor.

3. Dalam melaksanakan fungsi “Pengawasan terhadap kepatuhan pihak pelapor”,

PPATK berwenang:

a. Menetapkan ketentuan dan pedoman tata cara pelaporan bagi pihak pelapor;

b. Menetapkan kategori pengguna jasa yang berpotensi melakukan TPPU;

c. Melakukan audit kepatuhan dan audit khusus;

d. Menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang

melakukan pengawasan terhadap pihak pelapor;

Page 19: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 6

e. Memberikan peringatan kepada pihak pelapor yang melanggar kewajiban

pelaporan;

f. Merekomendasikan kepada lembaga yang berwenang mencabut izin usaha

pihak pelapor; dan

g. Menetapkan ketentuan pelaksanaan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi

pihak pelapor yang tidak memiliki Lembaga Pengawas dan Pengatur.

4. Dalam melaksanakan fungsi “Analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi

transaksi keuangan yang berindikasi TPPU dan/atau tindak pidana lainnya”,

PPATK berwenang:

a. Meminta dan menerima laporan dan informasi dari Pihak Pelapor;

b. Meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;

c. Meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan hasil pengembangan

analisis PPATK;

d. Meminta informasi kepada Pihak Pelapor berdasarkan permintaan dari

instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri;

e. Meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta, baik

di dalam maupun luar negeri;

f. Menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya

dugaan TPPU;

g. Meminta keterangan kepada pihak pelapor dan pihak lain yang terkait

dengan dugaan TPPU;

h. Merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai pentingnya

melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan/atau

dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Meminta Penyedia Jasa Keuangan (PJK) untuk menghentikan sementara

seluruh atau sebagian transaksi yang diketahui atau dicurigai merupakan

hasil tindak pidana;

Page 20: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 7

j. Meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang

dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan TPPU;

k. Mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan tanggung

jawabnya; dan

l. Meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.

D. Struktur Organisasi PPATK

Dalam pasal 48 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dinyatakan bahwa

susunan organisasi PPATK terdiri dari:

a. Kepala;

b. Wakil Kepala;

c. Jabatan Struktural lain; dan

d. Jabatan Fungsional.

Susunan organisasi PPATK tersebut, kemudian diatur dalam Peraturan Presiden

Nomor 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelaporan dan

Analisis Transaksi Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 103 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun

2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan, susunan organisasi dan unsur PPATK terdiri atas:

1. Kepala PPATK;

2. Wakil Kepala PPATK;

3. Sekretariat Utama;

4. Deputi Bidang Pencegahan;

5. Deputi Bidang Pemberantasan;

6. Pusat;

7. Inspektorat;

8. Jabatan Fungsional; dan

9. Tenaga Ahli.

Page 21: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 8

Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya, Kepala PPATK

dibantu oleh Wakil Kepala PPATK dan didukung oleh unit-unit eselon I yang terdiri

dari:

1. Sekretariat Utama;

2. Deputi Bidang Pencegahan;

3. Deputi Bidang Pemberantasan;

serta unit-unit eselon II yang terdiri dari:

1. Biro Umum;

2. Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Tata Laksana;

3. Biro Perencanaan dan Keuangan;

4. Direktorat Pengawasan Kepatuhan;

5. Direktorat Pelaporan;

6. Direktorat Hukum;

7. Direktorat Pemeriksaan, Riset, dan Pengembangan;

8. Direktorat Analisis Transaksi;

9. Direktorat Kerja sama dan Hubungan Masyarakat;

10. Inspektorat;

11. Pusat Teknologi Informasi; dan

12. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme (Pusdiklat APU PPT).

Page 22: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 9

Struktur organisasi PPATK digambarkan, sebagai berikut:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi PPATK

Sistem kepegawaian PPATK mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 3

Tahun 2004 tentang Sistem Kepegawaian PPATK. Dalam keputusan tersebut,

PPATK terdiri dari pegawai tetap, pegawai dipekerjakan, dan pegawai kontrak.

Berdasarkan data kepegawaian PPATK hingga 31 Desember 2018, jumlah sumber

daya manusia yang dimiliki oleh PPATK sebanyak 476 orang dengan rincian

termuat dalam Tabel 1.1

.

Page 23: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 10

Tabel 1.1

Jumlah Pegawai PPATK

per 31 Desember 2018

No. Jenis Pegawai Jumlah Pegawai

1. Pegawai tetap 249 orang

2. Pegawai dipekerjakan 59 orang

3. Pegawai kontrak 168 orang

Total pegawai 476 orang

E. Isu-isu Strategis PPATK

Isu-isu strategis PPATK yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja PPATK

selama tahun 2018, antara lain:

1. Tahun 2018 menjadi titik awal dalam penataan kelembagaan atas perubahan

organisasi dan tata kerja PPATK, terutama dengan hadirnya Pusat Pendidikan dan

Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris (Pusdiklat

APU PPT). Pusdiklat APU PPT telah melakukan perencanaan dan pengadaan

pegawai, penyiapan tenaga pengajar, hingga penyusunan program, kurikulum, dan

modul diklat yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan

Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yang semakin baik.

Pusdiklat APU PPT telah menyelenggarakan 25 batch pelatihan yang mengusung

berbagai topik dalam bidang APU PPT yang melibatkan pihak pelapor, instansi

mitra PPATK, maupun dari internal PPATK. Materi pelatihan yang

diselenggarakan oleh APU PPT, antara lain diklat pelaporan bagi PJK, diklat

FATF Recommendations dan metodologi penilaian FATF, diklat pelaporan

transaksi keuangan bagi asuransi, diklat bagi manajerial bank umum, dan diklat

pelatihan dasar TPPU. Selain itu, Pusdiklat APU PPT juga menyelenggarakan

kegiatan yang berskala internasional, yaitu Financial Intelligence Analyst Course

(FIAC) yang bekerja sama dengan AUSTRAC dan seminar internasional “Foreign

Predicate Offences dalam Penanganan TPPU’.

Page 24: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 11

2. Indonesia melakukan pengajuan menjadi anggota Financial Action Task Force on

Money Laundering (FATF). Dalam proses tersebut, PPATK telah berhasil menjadi

focal point dalam menggalang kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait,

antara lain melalui Komite TPPU. Setelah penyampaian surat komitmen Indonesia

dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan HLV FATF di Jakarta pada 9-11 Mei 2018,

Indonesia telah diapresiasi untuk layak diproses menjadi anggota FATF. Upaya

Indonesia untuk menjadi anggota FATF tersebut telah mendapat kemajuan yang

signifikan. Dalam FATF-MENAFATF Joint Plenary Meeting di Paris pada 29

Juni 2018, Indonesia berhasil memperoleh pengesahan peningkatan status menjadi

observer melalui pengesahan aklamasi dan mutlak.

3. Korporasi dapat dijadikan sebagai sarana secara langsung maupun tidak langsung

oleh pelaku tindak pidana yang merupakan pemilik manfaat (beneficial owner)

dari hasil tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Hal ini menjadi

semakin berisiko karena belum terdapat pengaturan dan mekanisme yang

komprehensif yang dimiliki oleh Indonesia untuk mengenali pemilik manfaat dari

suatu korporasi guna memperoleh informasi mengenai pemilik manfaat yang

akurat, terkini, dan tersedia untuk umum. Hal ini sejalan dengan standar-standar

internasional yang diatur dalam FATF Recommendations, G20 Principles, dan The

Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) Principles.

Dalam upaya membantu pemerintah untuk membersihkan korporasi yang tidak

jujur dalam berbisnis, PPATK berinisiatif untuk menyusun Peraturan Presiden

Nomor 13 Tahun 2018 tentang Prinsip Mengenali Pemilik Korporasi Dalam

Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan

Tindak Pidana Pendanaan Terorisme. Peraturan presiden ini telah ditetapkan pada

5 Maret 2018 dan dimaknai sebagai respon pemerintah atas semakin banyaknya

korporasi yang diduga sengaja didirikan sebagai wadah untuk pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

4. PPATK berkontribusi dalam mendukung terwujudnya pelaksanaan pemilihan

kepala daerah serentak yang bersih dan berintegritas. Dukungan tersebut

diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman dan pertukaran

Page 25: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 12

informasi tentang Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) antara PPATK

dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Selama tahun 2018,

PPATK telah menerima daftar nama 512 pasangan calon (paslon) dan keluarganya

dari Bawaslu yang telah ditindaklanjuti dengan penyampaian 12 Informasi Hasil

Analisis yang melibatkan 52 paslon kepada Bawaslu.

5. Pencatatan hibah dalam Laporan Keuangan PPATK Tahun 2016 dan 2017 belum

dilaksanakan secara tepat waktu sesuai dengan tahun anggaran berjalan. Hal ini

disebabkan dokumen pendukung berupa laporan pelaksanaan kegiatan yang

dibiayai oleh hibah dari pemberi hibah tidak diserahkan kepada PPATK pada

tahun anggaran berjalan, sehingga PPATK tidak dapat melakukan pengesahan atas

hibah pada akhir tahun anggaran. Oleh karena itu, PPATK perlu menyusun

peraturan internal yang mengatur tentang mekanisme penerimaan dan pelaporan

hibah di PPATK. Peraturan tersebut telah ditetapkan oleh Kepala PPATK pada

tanggal 1 November 2018 melalui Peraturan PPATK Nomor 8 Tahun 2018 tentang

Administrasi Pengelolaan Hibah pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan.

6. Sumber daya manusia merupakan aset penting dari suatu organisasi. Sumber daya

manusia ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pada setiap level sesuai

dengan kompetensi unit kerja yang bersangkutan dan sesuai dengan struktur

organisasi yang telah ditetapkan. Menindaklanjuti hal tersebut, berdasarkan

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 98 Tahun 2018 tanggal 29 Agustus 2018 tentang Kebutuhan Pegawai

Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan Tahun Anggaran 2018, maka PPATK membuka kesempatan kepada

seluruh Warga Negara Indonesia untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) di PPATK. Rekruitmen pegawai tersebut bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan pegawai dan adanya peningkatan beban kerja, serta menghasilkan

sumber daya manusia aparatur yang lebih berkualitas di PPATK. Setelah melalui

berbagai proses seleksi, 50 orang CPNS telah dinyatakan secara resmi diterima

untuk bekerja di PPATK sesuai dengan Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara

Page 26: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 13

Nomor K26-30/B4055/XII/18.01 tanggal 18 Desember 2018 perihal Penyampaian

Hasil Integrasi Nilai SKD dan SKB CPNS PPATK. Selain itu, PPATK juga

mendapatkan 16 orang lulusan dari PKN STAN. Seluruh pegawai baru ini

diharapkan dapat berkontribusi kepada negara dalam mencegah dan memberantas

TPPU dan pendanaan terorisme.

F. Dasar Hukum

Dasar hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan Laporan Kinerja PPATK,

antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;

6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah;

8. Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-05/1.01/PPATK/03/15 tentang Rencana

Strategis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Tahun 2015-2019

Page 27: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 14

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala PPATK Nomor 07 Tahun

2016 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-

05/1.01/PPATK/03/15 tentang Rencana Strategis Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan Tahun 2015-2019;

9. Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-10/1.01/PPATK/07/15 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;

10. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor 03

Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan;

11. Keputusan Kepala PPATK Nomor: KEP-229/1.01/PPATK/12/15 tentang

Penetapan Indíkator Kinerja Utama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan Tahun 2015-2019; dan

12. Keputusan Kepala PPATK Nomor 138B Tahun 2017 tentang Penetapan Batasan

Persentase Capaian Indikator Kinerja Utama Pada Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan

G. Sistematika Penyajian

Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 PPATK berpedoman pada Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sistematika penyajian laporan

kinerja, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan kepada aspek

strategis organisasi dan permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini menjelaskan rencana strategis dan ikhtisar Perjanjian Kinerja PPATK.

Page 28: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menjelaskan mengenai capaian kinerja, evaluasi, dan analisis atas capaian

kinerja tersebut. Penjelasan kinerja meliputi hal-hal yang telah dilaksanakan, realisasi

kinerja, dan perbandingan capaian kinerja dengan target jangka menengah yang

terdapat dalam dokumen Renstra PPATK. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai

realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menjelaskan mengenai simpulan umum atas pencapaian kinerja dan langkah-

langkah strategis yang diperlukan bagi perbaikan kinerja pada tahun mendatang.

LAMPIRAN

Bagian ini berisi substansi-substansi yang mendukung penjelasan dalam laporan

kinerja.

Page 29: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 16 |

A. Rencana Strategis

Rencana Strategis (Renstra) PPATK Tahun 2015-2019 merupakan dokumen

perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, arah kebijakan dan

strategi, dan target kinerja, serta kebutuhan pendanaan yang akan dilaksanakan oleh

PPATK pada tahun 2015-2019. Renstra PPATK Tahun 2015-2019 merupakan pedoman

dalam menyusun rencana kerja PPATK tahun 2015-2019 dan sebagai dasar pemantauan

dan evaluasi pelaksanaan kinerja PPATK tahun 2015-2019. Renstra PPATK Tahun

2015-2019 ditetapkan dengan Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-

05/1.01/PPATK/03/15 tentang Rencana Strategis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan Tahun 2015-2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala PPATK

Nomor 07 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-

05/1.01/PPATK/03/15 tentang Rencana Strategis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan Tahun 2015-2019.

1. Visi dan Misi PPATK Tahun 2015-2019

VISI ppatk

Visi tersebut memberikan makna bahwa PPATK berupaya mewujudkan

Indonesia yang bebas dari tindak pidana pencucian uang dan sejalan dengan visi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, yaitu Indonesia

BAB

II

Perencanaan

kinerja

“Menjadi lembaga intelijen keuangan yang independen dan terpercaya dalam mencegah dan memberantas tindak pidana

pencucian uang dan pendanaan terorisme.”

Page 30: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 17 |

yang mandiri, maju, adil, dan makmur, serta dalam mendukung upaya pemerintah

dalam meningkatkan ketahanan sektor keuangan

MISI ppatk

Untuk mendukung pencapaian visi PPATK, dirumuskan upaya-upaya yang

akan dilaksanakan melalui Misi PPATK Tahun 2015-2019, sebagai berikut:

Tabel 2.1

Misi PPATK

KODE MISI

M1 Meningkatkan nilai guna hasil analisis dan hasil pemeriksaan PPATK.

M2 Meningkatkan peran dan dukungan dalam pencegahan dan pemberantasan tindak

pidana pencucian uang, pendanaan terorisme, dan tindak pidana lainnya di

Indonesia.

M3 Meningkatkan efektivitas manajemen internal PPATK.

tujuan PPATK

Untuk menjabarkan Visi PPATK dalam rangka mencapai sasaran program

prioritas presiden, perlu dirumuskan tujuan dan sasaran strategis sebagai indikator

yang lebih jelas dan terukur. Tujuan strategis tersebut dijelaskan, sebagai berikut:

Tabel 2.2

Tujuan PPATK

Kode Tujuan Indikator Kinerja Tujuan

T1 Meningkatkan efektivitas

pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana

pencucian uang, pendanaan

terorisme, dan tindak pidana

lainnya di Indonesia.

Indeks persepsi TPPU dan pendanaan

terorisme.

Persentase rekomendasi PPATK dalam

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

pendanaan terorisme yang ditindaklanjuti.

Persentase peningkatan pengungkapan

kasus TPPU dan pendanaan terorisme di

Indonesia.

Indeks kepatuhan pihak pelapor.

T2 Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang andal

dalam mendukung

pelaksanaan tugas, fungsi, dan

wewenang PPATK.

Nilai AKIP PPATK.

Nilai pelaksanaan reformasi birokrasi

PPATK.

Opini BPK.

Page 31: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 18 |

SASaran strategis

Sebagai bentuk penjabaran dari dua tujuan strategis yang hendak dicapai,

PPATK menetapkan empat belas sasaran strategis, sebagai berikut:

Tabel 2.3

Sasaran Strategis PPATK Tahun 2015-2019

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

T1 Meningkatnya persepsi publik terhadap pencegahan

dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan

pendanaan terorisme.

PPATK 01

Meningkatnya tindak lanjut atas rekomendasi pencegahan

dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan

pendanaan terorisme.

PPATK 02

Meningkatnya pengungkapan kasus Tindak Pidana

Pencucian Uang dan pendanaan terorisme. PPATK 03

Meningkatnya efektivitas kerja sama pencegahan dan

pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan

pendanaan terorisme.

PPATK 04

Meningkatnya kualitas hasil riset Tindak Pidana Pencucian

Uang dan pendanaan terorisme. PPATK 05

Meningkatnya hasil analisis, hasil pemeriksaan, dan

informasi yang ditindaklanjuti. PPATK 06

Meningkatnya kepatuhan pelaporan. PPATK 07

Meningkatnya kemampuan Pihak Pelapor dan aparat

penegak hukum dalam pencegahan dan pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang dan pendanaan terorisme.

PPATK 08

Terpenuhinya produk hukum pencegahan dan

pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan

pendanaan terorisme.

PPATK 09

Meningkatnya keandalan sistem teknologi informasi

PPATK. PPATK 10

T2 Meningkatnya kualitas SDM PPATK. PPATK 11

Meningkatnya kualitas manajemen kinerja PPATK. PPATK 12

Terwujudnya reformasi birokrasi PPATK yang efektif. PPATK 13

Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan PPATK PPATK 14

Page 32: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 19 |

Peta Strategi PPATK

Empat belas sasaran strategis PPATK saling memiliki keterkaitan satu sama lain

dan masing-masing memiliki peran dan kemampuan dalam mendukung pencapaian

visi dan misi PPATK. Keterkaitan antarsasaran strategis beserta masing-masing

Indikator Kinerja Sasaran Strategis dapat dijelaskan dalam Gambar 2.1 Peta Strategi

PPATK Tahun 2015-2019, sebagai berikut:

Gambar 2.1

Peta Strategi PPATK Tahun 2015-2019

Peta strategi tersebut terbagi menjadi tiga perspektif, yaitu perspektif

stakeholder, Internal Business Process, dan Learning and Growth. Ketiga perspektif

tersebut menggambarkan pola hubungan sebab akibat dalam bentuk sebuah peta

strategi yang terukur dan berkesinambungan. Perspektif Stakeholder yang merupakan

outcome PPATK dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan didukung oleh

Page 33: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 20 |

perspektif Internal Business Process yang merupakan proses internal strategis yang

dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi PPATK, sedangkan perspektif Learning

and Growth diperlukan dalam mewujudkan perspektif Stakeholder dan Internal

Business Process melalui proses perbaikan, pemanfaatan sumber daya, dan

penggunaan anggaran yang optimal.

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan dokumen yang berisi penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Pasal 7 ayat (1)

Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-10/1.01/PPATK/07/15 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

menyatakan bahwa entitas akuntabilitas kinerja PPATK harus menyusun perjanjian

kinerja.

Dalam upaya pengukuran kinerja tahun 2018, Kepala PPATK telah menetapkan

Perjanjian Kinerja Tahun 2018 PPATK pada 22 Desember 2017. Perjanjian kinerja

tersebut disusun dengan mengacu pada dokumen anggaran yang telah mendapat

pengesahan dari Kementerian Keuangan berdasarkan Surat Pengesahan DIPA Induk

Tahun Anggaran 2018 PPATK Nomor: SP DIPA-078.01.1.453374/2018 tanggal 5

Desember 2017. Perjanjian Kinerja PPATK bertujuan untuk menciptakan tolok ukur

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan merupakan dasar penilaian

keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Perjanjian

Kinerja Tahun 2018 PPATK dijelaskan dalam Tabel 2.4, sebagai berikut:

Tabel 2.4

Perjanjian Kinerja PPATK

Tahun 2018

Sasaran Strategis IKSS Target

IKSS Program

Pagu

Anggaran (Rp)

Meningkatnya persepsi

publik terhadap

pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan

pendanaan terorisme

1 Indeks persepsi TPPU

dan pendanaan

terorisme.

5,15 Indeks Pencegahan dan

Pemberantasan

Tindak Pidana

Pencucian Uang

dan Pendanaan

50.300.000.000

Page 34: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 21 |

Sasaran Strategis IKSS Target

IKSS Program Pagu

Anggaran (Rp) Meningkatnya tindak lanjut

atas rekomendasi

pencegahan dan

pemberantasan tindak

pidana pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

2 Persentase rekomendasi

PPATK dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan pendanaan

terorisme yang

ditindaklanjuti.

95% Terorisme

3 Persentase rekomendasi

FATF yang diadopsi

dalam kebijakan

domestik.

60%

4 Persentase rekomendasi

National Risk

Assessment (NRA) yang

ditindaklanjuti.

80%

Meningkatnya

pengungkapan kasus tindak

pidana pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

5 Persentase peningkatan

pengungkapan kasus

TPPU dan pendanaan

terorisme di Indonesia.

20%

Meningkatnya efektivitas

kerjasama pencegahan dan

pemberantasan tindak

pidana pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

6 Persentase kerja sama

yang ditindaklanjuti.

100%

Meningkatnya kualitas

hasil riset tindak pidana

pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

7 Tingkat kualitas hasil

riset TPPU dan

pendanaan terorisme.

3,75 Indeks

Meningkatnya hasil

analisis, hasil pemeriksaan,

dan informasi yang

ditindaklanjuti.

8 Jumlah Hasil Analisis,

Hasil Pemeriksaan, dan

informasi yang

ditindaklanjuti.

255 laporan

Meningkatnya kepatuhan

pelaporan.

9 Persentase laporan dari

pihak pelapor yang

memenuhi standar

pelaporan.

95%

10 Indeks kepatuhan pihak

pelapor.

5,0 Indeks

Meningkatnya kemampuan

Pihak Pelapor dan aparat

penegak hukum dalam

pencegahan dan

pemberantasan tindak

pidana pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

11 Persentase kelulusan

peserta pelatihan.

100%

Terpenuhinya produk

hukum pencegahan dan

pemberantasan tindak

pidana pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

12 Persentase pemenuhan

produk hukum TPPU

dan pendanaan

terorisme.

100%

Page 35: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 22 |

Sasaran Strategis IKSS Target

IKSS Program Pagu

Anggaran (Rp) Meningkatnya keandalan

sistem Teknologi Informasi

PPATK.

13 Indeks tata kelola

teknologi informasi

PPATK.

3,25 Indeks

Meningkatnya kualitas

SDM PPATK.

14 Persentase pegawai

PPATK yang memiliki

penilaian prestasi kerja

pegawai baik.

100%

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya PPATK

80.704.000.000

MenIngkatnya kualitas

manajemen kinerja

PPATK.

15 Nilai AKIP PPATK. Nilai A

Terwujudnya reformasi

birokrasi PPATK yang

efektif.

16 Nilai pelaksanaan

reformasi birokrasi

PPATK.

Nilai 80

Meningkatnya akuntabilitas

pengelolaan Keuangan

PPATK.

17 Opini BPK. Opini WTP

Gambar 2.2

Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 PPATK

Anggaran yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 PPATK adalah

alokasi anggaran pada awal tahun, yaitu sebesar Rp131.004.000.000,00. Anggaran

tersebut dialokasikan ke dalam dua program, yaitu program Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme dan program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PPATK. Pada tahun

2018 terdapat satu kegiatan baru dalam DIPA PPATK, yaitu Pendidikan dan pelatihan

anti pencucian uang PPATK (3365). Dalam upaya pencapaian target kinerja

Page 36: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 23 |

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018, pagu anggaran

PPATK tersebut dialokasikan ke dalam program dan kegiatan, sebagai berikut:

Tabel 2.5

Pagu Anggaran PPATK per Program dan Kegiatan Tahun 2018

Kode

Program/Kegiatan

Nama Program/Kegiatan Pagu

Anggaran Awal

(Rp)

Pagu

Anggaran Revisi

(Rp)

078.01.01 Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

PPATK

80.704.000.000 95.324.088.000

3374 - Pengawasan Internal PPATK. 600.000.000 600.000.000

3375 - Pengelolaan Perencanaan dan

Keuangan PPATK.

54.257.188.000 71.059.091.000

3376 - Pengelolan Sumber Daya Manusia,

Organisasi dan Ketatalaksanaan

PPATK.

6.000.000.000 6.000.000.000

3377 - Penyelenggaraan Ketatausahaan,

Kerumahtanggaan, dan

Perlengkapan PPATK.

19.846.812.000 17.664.997.000

078.01.06 Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang dan

Pendanaan Terorisme

50.300.000.000 48.545.060.000

3365 - Pendidikan dan Pelatihan anti

pencucian uang PPATK

10.300.000.000 9.815.460.000

3379 - Pengelolaan Bidang Hukum

PPATK.

2.400.000.000 2.400.000.000

3380 - Pelaksanaan kerja sama dan

Hubungan Masyarakat PPATK.

6.500.000.000 6.757.327.000

3381 - Pengelolaan Teknologi Informasi

PPATK.

16.000.000.000 14.515.732.000

3382 - Pengawasan Kepatuhan Pihak

Pelapor.

1.600.000.000 1.600.000.000

3383 - Pengawasan Kewajiban Pelaporan

dan Pembinaan Pihak Pelapor.

2.200.000.000 2.073.450.000

3384 - Analisis Transaksi dan Pengelolaan

Laporan Masyarakat.

1.800.000.000 1.800.000.000

5232 - Pemeriksaan dan Pengembangan

Riset TPPU.

9.500.000.000 9.713.868.000

Jumlah 131.004.000.000 143.869.148.000

Page 37: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 24

A. Capaian Kinerja

Akuntabilitas kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja yang

memuat realisasi dan tingkat capaian kinerja yang diperjanjikan. Capaian kinerja

merupakan dasar dalam menilai tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan

dan sasaran yang telah diperjanjikan. Untuk mencegah terjadinya deviasi yang signifikan

antara realisasi dengan target kinerja IKSS, PPATK menetapkan Keputusan Kepala

PPATK Nomor 138B Tahun 2017 tentang Penetapan Batasan Persentase Capaian

Indikator Kinerja Utama Pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Dalam

keputusan tersebut dijelaskan bahwa capaian maksimum kinerja yang diakui adalah

120% dan capaian minimum kinerja adalah 0%.

Rata-rata capaian kinerja PPATK pada tahun 2018 sebesar 101,58%. Rata-rata

capaian kinerja ini merupakan akumulasi capaian kinerja dari tiga perspektif Balanced

Scorecard. Dari tujuh belas IKSS yang diukur, lima IKSS berhasil mencapai target

kinerja. Bahkan, terdapat tujuh IKSS yang capaian kinerjanya berhasil melebihi 100%.

Namun demikian, terdapat lima IKSS yang capaian kinerjanya masih belum berhasil

mencapai 100%. Capaian kinerja tersebut dapat terwujud karena PPATK selalu

melaksanakan upaya perbaikan guna meningkatkan kualitas pengelolaan sistem

akuntabilitas kinerja yang dilakukan dengan cara menindaklanjuti rekomendasi-

rekomendasi dari hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi dan Inspektorat PPATK atas Laporan Kinerja PPATK.

Pengukuran capaian kinerja IKSS dilakukan melalui aplikasi e-RKA (aplikasi

Rencana Kinerja dan Anggaran). Pengisian kinerja dalam aplikasi tersebut ditetapkan

berdasarkan beberapa ketentuan, sebagai berikut:

BAB

III

Akuntabilitas

kinerja

Page 38: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 25

1. Pengukuran kinerja menganut prinsip self assessment, sehingga data realisasi

kinerja diinput oleh tim pengelolaan kinerja pada masing-masing unit kerja ke

dalam aplikasi e-RKA.

2. Tiga jenis polarisasi IKSS, yaitu:

a. Maximize: Nilai realisasi diharapkan lebih tinggi dari target.

b. Minimize: Nilai realisasi diharapkan lebih rendah dari target.

c. Stabilize: Nilai realisasi diharapkan berada dalam rentang tertentu.

3. Capaian kinerja dalam aplikasi e-RKA ditunjukkan dengan warna

merah/kuning/hijau dengan interval, sebagai berikut:

Tabel 3.1

Interval Capaian Kinerja

Warna Deskripsi

100≤nilai≤120

80≤nilai˂100

0<nilai<80

4. Seluruh IKSS telah dilengkapi dengan Kamus IKSS yang memuat definisi IKSS,

variabel pembentuk IKSS, metode perhitungan IKSS, formula IKSS, dan sumber

data.

5. Validitas data kinerja mempertimbangkan aspek ketepatan waktu, kelengkapan data,

dan keakuratan data.

B. Analisis dan Evaluasi Capaian Kinerja

PPATK memiliki empat belas sasaran strategis dan tujuh belas IKSS yang termuat

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 PPATK. Capaian kinerja PPATK tahun 2018

menurut masing-masing perspektif dan sasaran strategis, dijelaskan, sebagai berikut:

Page 39: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 26

Persepektif pemangku kepentingan terdiri atas tiga sasaran strategis dengan lima

IKSS. Capaian kinerja atas perspektif ini adalah 108,48%. Rincian kondisi capaian

setiap IKSS yang terdapat pada perspektif ini, sebagai berikut:

Sasaran Strategis (SS) 1 dimaksudkan untuk mengetahui persepsi pemangku

kepentingan dan masyarakat terkait dengan efektivitas pencegahan dan pemberantasan

tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme yang dilaksanakan oleh PPATK

dan instansi yang terkait dalam periode tertentu (tahunan). Sasaran strategis 1 diukur

keberhasilannya melalui satu IKSS, yaitu Indeks persepsi TPPU dan pendanaan

terorisme. Pada tahun 2018, capaian kinerja sangat baik dengan rata-rata capaian kinerja

SS 1 adalah 106,02%.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2013, PPATK bersama-sama dengan rezim APUPPT telah secara intensif

melaksanakan berbagai strategi implementatif di bidang pencegahan dan pemberantasan

untuk mereduksi perkembangan risiko Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan

Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT) nasional secara berkelanjutan sesuai

dengan standar Internasional (FATF Recommendations). Salah satu strategi tersebut

dilaksanakan melalui kegiatan Indeks Persepsi Publik APUPPT.

Indeks Persepsi Publik APUPPT merupakan indeks komposit tertimbang yang

disusun dari dua indeks komposit lain, yaitu Indeks Persepsi Publik terhadap Tindak

Pidana Pencucian Uang (IPP TPPU) dan Indeks Persepsi Publik terhadap Tindak Pidana

Pendanaan Terorisme (IPP TPPT). IPP TPPU merupakan indeks komposit tertimbang

dari 114 indikator yang secara substansi dan bersama-sama menggambarkan tingkat

Sasaran Strategis 1:

Meningkatnya persepsi publik terhadap pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme

IKSS 1: Indeks persepsi TPPU dan pendanaan terorisme

1. Persepektif Pemangku Kepentingan

Page 40: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 27

keefektifan kinerja pencegahan dan pemberantasan TPPU yang dinilai dari perspektif

publik, sedangkan IPP TPPT merupakan indeks komposit tertimbang dari 67 indikator

yang secara substansi dan bersama-sama menggambarkan tingkat keefektifan kinerja

pencegahan dan pemberantasan TPPU yang dinilai dari perspektif publik.

Indonesia telah menyusun Indeks Persepsi Publik APUPPT sejak tahun 2015

sebagai bentuk public outreach yang dilakukan untuk meningkatkan kepedulian

masyarakat atas risiko pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan senjata

pemusnah massal. Indeks Persepsi Publik APUPPT merupakan salah satu program

strategis PPATK yang bertujuan untuk mengukur perkembangan tingkat efektivitas

kinerja rezim APUPPT dan perspektif publik secara periodik.

Pelaksanaan Indeks Persepsi Publik Anti Pencucian Uang dan Pemberantasan

Pendanaan Terorisme (IPP APUPPT) tahun 2018 adalah tahun ketiga sejak dilaksanakan

kali pertama secara masif pada tingkat nasional pada tahun 2016. IPP APUPPT tahun

2018 disusun bersama-sama dengan enam belas kementerian/lembaga rezim APU PPT

dan melibatkan para akademisi dari tujuh universitas yang telah memiliki MoU dengan

PPATK.

Penyusunan IPP APUPPT tahun 2018 bertujuan untuk memperoleh informasi

mengenai hal-hal, sebagai berikut:

1. Risiko pencucian uang.

2. Risiko pendanaan terorisme.

3. Risiko radikalisme.

4. Risiko pendanaan proliferasi.

5. Risiko politik uang dan pelanggaran dana kampanye.

Page 41: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 28

Gambar 3.1

Rezim APU PPT di Indonesia

Penyusunan indeks dilakukan berdasarkan data hasil survei dengan responden

rumah tangga di Indonesia. Pemilihan sampel survei menggunakan probabilistic

sampling dengan pendekatan complex random sampling. Sampel terdiri dari 11.040

rumah tangga yang tersebar di 1.104 desa/kelurahan di 172 kabupaten/kota pada 34

provinsi di Indonesia. Pada setiap desa/kelurahan dipilih 10 rumah tangga secara

random. Pada setiap rumah tangga yang terpilih sebagai sampel akan dipilih seorang

anggota rumah tangga berusia 17 tahun ke atas sebagai responden. Pada satu

desa/kelurahan lokus survei dipilih secara acak dan proporsional sebanyak sepuluh

responden dengan profil/profesinya bersifat unik (tidak terduplikasi).

Berdasarkan konstruk variabelnya, Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan

TPPT dibangun berdasarkan dua dimensi utama, yaitu dimensi tingkat pemahaman

publik terhadap TPPU/TPPT dan dimensi keefektifan kinerja rezim APUPPT. Dimensi

tingkat pemahaman publik diukur oleh lima aspek, yakni karakteristik TPPU/TPPT,

pelaku utama TPPU/TPPT, pelaku terkait TPPU/TPPT, sumber dana TPPU/TPPT, dan

faktor pendorong terjadinya TPPU/TPPT. Sementara itu, dimensi keefektifan kinerja

rezim APUPPT diukur oleh dua aspek, yaitu keefektifan kinerja rezim pencegahan dan

keefektifan kinerja rezim pemberantasan.

Page 42: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 29

Gambar 3.2

Variabel IPP APU PPT

Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT diukur dalam skala 0-10. Nilai 0

menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kinerja rezim APUPPT (dari sisi pencegahan

maupun pemberantasan) di Indonesia dinilai oleh publik adalah sangat rendah (terendah)

dan nilai 10 menunjukkan bahwa tingkat efektivitas kinerja rezim APUPPT (dari sisi

pencegahan maupun pemberantasan) di Indonesia dinilai oleh publik adalah sangat baik

(tertinggi). Indeks Persepsi Publik (IPP) dihitung secara terpisah untuk TPPU dan TPPT.

Dengan demikian, terdapat dua indeks utama, yakni Indeks Persepsi Publik Terhadap

TPPU (IPP TPPU) dan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPT (IPP TPPT).

Gambar 3.3

Hasil Indeks Persepsi Publik Tahun 2018

IPP APU-PPT

5,46

IPP TPPU

5,68

PEMAHAMAN

5,79

KARAKTERISTIK

5,96

PELAKU AKTIF

4,97

PELAKU PASIF

5,39

SUMBER DANA

5,95

FAKTOR

PENDORONG

6,32

KEEFEKTIFAN

KINERJA

5,52

KEEFEKTIFAN

PENCEGAHAN

5,33

KEEFEKTIFAN

PEMBERANTASAN

5,75

IPP TPPT

5,24

PEMAHAMAN

5,06

KARAKTERISTIK

5,68

PELAKU UTAMA

3,73

PELAKU TERKAIT

5,11

SUMBER DANA

5,76

FAKTOR

PENDORONG

6,34

KEEFEKTIFAN

KINERJA

5,33

KEEFEKTIFAN

PENCEGAHAN

5,46

KEEFEKTIFAN

PEMBERANTASAN

5,59

Page 43: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 30

Hasil perhitungan IPP TPPU tahun 2018 sebesar 5,68 menunjukkan bahwa tingkat

efektivitas rezim dalam penanganan TPPU masih belum memuaskan. Kondisi ini terlihat

pada dimensi tingkat pemahaman publik terhadap TPPU sebesar 5,79 dan dimensi

tingkat keefektifan kinerja rezim anti pencucian uang sebesar 5,52.

Hasil perhitungan IPP TPPT tahun 2018 sebesar 5,24 menunjukkan bahwa tingkat

efektivitas rezim dalam penanganan TPPT masih belum memuaskan, bahkan lebih

rendah jika dibandingkan dengan tingkat keefektifan penanganan TPPU sebesar 5,68.

Bila dibandingkan menurut dimensi pembentuk IPP-TPPT, penilaian publik terhadap

keefektifan kinerja rezim Anti PPT sebesar 5,33 lebih baik daripada tingkat pemahaman

publik terhadap TPPT sebesar 5,06.

Gambar 3.4

Perbandingan Hasil IPP APU PPT Tahun 2016-2018

Berdasarkan evidence based hasil pengukuran tahun 2018, diketahui bahwa tingkat

efektivitas kinerja rezim APUPPT Indonesia dinilai publik sudah cukup baik. Namun

demikian, masih diperlukan upaya yang lebih taktis dari seluruh stakeholders untuk

meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap karakteristik regulasi, risiko TPPU dan

TPPT, serta kinerja rezim APUPPT di Indonesia. Kondisi ini tercermin dari pencapaian

nilai IPP APUPPT tahun 2018 sebesar 5,46 indeks. Publik menilai tingkat efektivitas

kinerja pencegahan dan pemberantasan lebih baik pada penanganan TPPU daripada

TPPT. Nilai IPP TPPU sebesar 5,68 indeks lebih tinggi dibandingkan nilai IPP TPPT

sebesar 5,24 indeks.

Pencapaian kinerja pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT di Indonesia

secara umum masih belum memuaskan. Hasil survei tahun 2018 memperlihatkan adanya

Page 44: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 31

peningkatan efektivitas kinerja dibandingkan tahun 2016 dan tahun 2017. Selama

periode 2016-2018, Indeks IPP APU PPT meningkat dari 5,21 indeks menjadi 5,46

indeks. Indeks IPP TPPU meningkat dari 5,52 indeks menjadi 5,68 indeks, sedangkan

IPP TPPT meningkat cukup tinggi dari 4,89 indeks menjadi 5,24 indeks.

Tabel 3.2

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-1 Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Indeks Persepsi TPPU dan

Pendanaan Terorisme

5,05

indeks

5,31

indeks

105,15% 5,15

indeks

5,46

indeks

106,02%

Pada tahun 2018, PPATK menargetkan kinerja indikator kinerja Indeks Persepsi

TPPU dan Pendanaan Terorisme dengan nilai sebesar 5,15 indeks. Realisasi kinerja

indikator kinerja adalah 5,46 indeks dari skala 10, sehingga capaian kinerja indikator

kinerja tersebut adalah 106,02%. Realisasi kinerja tahun 2018 meningkat 0,15 indeks atau

2,82% apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2017. Hal ini menunjukkan

bahwa tingkat efektivitas kinerja rezim APUPPT dari sisi pencegahan maupun

pemberantasan di Indonesia dinilai cukup baik oleh publik.

Tabel 3.3

Perbandingan Realisasi IKSS ke-1 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks Persepsi

TPPU dan pendanaan

terorisme

Indepth

study

5

indeks

5,05

indeks

5,15

indeks

5,3

indeks

5,46

indeks

103,02%

Perbandingan realisasi kinerja tahun 2018 terhadap target tahun 2019 adalah

103,02% Realisasi kinerja tahun 2018 berhasil mencapai target kinerja. Keberhasilan

pelaksanaan indeks persepsi TPPU dan pendanaan terorisme didukung oleh hal-hal,

sebagai berikut:

1. Penginputan dan pengolahan data survei indeks persepsi TPPU menggunakan

aplikasi online, sehingga data dapat terpantau secara real time.

Page 45: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 32

2. Berkoordinasi dengan para akademisi dan tim ahli dari BPS dan Kementerian PAN

dan Reformasi Birokrasi, serta stakeholders rezim APUPPT untuk pembahasan

metode dan penyusunan kuesioner.

3. Penggunaan jasa pihak ketiga dalam pelaksanaan penyebaran kuesioner dan

wawancara dengan responden.

Sasaran Strategis 2 bertujuan untuk memantau tindak lanjut rekomendasi-

rekomendasi PPATK dan FATF yang disampaikan kepada pemerintah di bidang

pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Pencapaian sasaran strategis 2 diukur melalui tiga IKSS, yaitu:

1. Persentase rekomendasi PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

pendanaan terorisme yang ditindaklanjuti.

2. Persentase rekomendasi FATF yang diadopsi dalam kebijakan domestik.

3. Persentase rekomendasi National Risk Assessment (NRA).

Pada tahun 2018, rata-rata pencapaian kinerja SS 2 adalah 112,13%. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja SS 2 sudah sangat baik.

Tabel 3.4

Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-2 PPATK

Tahun 2018

NO. INDIKATOR KINERJA SASARAN

STRATEGIS (IKSS)

TARGET

TAHUN 2018

REALISASI

TAHUN 2018

CAPAIAN

TAHUN 2018

1 Persentase rekomendasi PPATK dalam

pencegahan dan pemberantasan TPPU

dan pendanaan terorisme yang

ditindaklanjuti.

95% 100% 105,26%

2 Persentase rekomendasi FATF yang

diadopsi dalam kebijakan domestik.

60% 87,50% 120%

3 Persentase rekomendasi NRA yang

ditindaklanjuti.

80% 88,89% 111,11%

Rata-rata capaian kinerja 112,13%

Sasaran Strategis 2:

Meningkatnya tindak lanjut atas rekomendasi pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme

Page 46: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 33

PPATK merencanakan target kinerja indikator kinerja persentase rekomendasi

PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme yang

ditindaklanjuti sebesar 95% dengan realisasi kinerja sebesar 100%. PPATK telah

menyampaikan seluruh rekomendasi dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

pendanaan terorisme kepada para pemangku kepentingan, dalam hal ini Kepolisian

Republik Indonesia dan seluruh rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti. Dengan

demikian, capaian kinerja indikator kinerja tersebut sebesar 105,26%.

Untuk dapat mencegah dan memberantas tindak pidana terorisme, maka unsur

pendanaan merupakan salah satu faktor utama dalam setiap aksi terorisme, sehingga

upaya penanggulangan tindak pidana terorisme harus diikuti dengan upaya pencegahan

dan pemberantasan terhadap pendanaan terorisme. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2013, transaksi keuangan mencurigakan terkait pendanaan terorisme adalah:

1. Transaksi keuangan dengan maksud untuk digunakan dan/atau yang diketahui akan

digunakan untuk melakukan tindak pidana terorisme; atau

2. Transaksi yang melibatkan setiap orang berdasarkan Daftar Terduga Teroris dan

Organisasi Teroris (DTTOT).

Selain undang-undang tersebut, terdapat Peraturan Bersama Nomor

01/PB/MA/II/2015; Nomor 03 Tahun 2015; Nomor 1 Tahun 2015; Nomor

B.66/K.BNPT/2/2015; Nomor 01/1.02/PPATK/2/15 tentang Pencantuman Identitas

Orang dan Korporasi Dalam Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris, dan

Pemblokiran Secara Serta Merta Atas Dana Milik Orang atau Korporasi yang Tercantum

Dalam Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris.

Sembilan rekomendasi yang telah disampaikan kepada Kepolisian Republik

Indonesia selama tahun 2018, yaitu:

IKSS 2: Persentase rekomendasi PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme yang

ditindaklanjuti

Page 47: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 34

1. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 6 Maret 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan PBB yang

disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/01/KS.02/III/2018 tanggal 8

Maret 2018.

2. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan Daftar Terduga Teroris

dan Organisasi Teroris yang disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor:

R/79/KS.02/III/2018 tanggal 9 Maret 2018.

3. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 29 Maret 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan PBB yang

disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/116/KS.02/IV/2018 tanggal 2

April 2018.

4. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 18 Juni 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan PBB yang

disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/198A/KS.02/VI/2018 tanggal

21 Juni 2018.

5. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 9 Agustus 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan PBB yang

disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/243/KS.02/VIII/2018 tanggal

10 Agustus 2018.

6. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 23 Agustus 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan PBB yang

disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/263/KS.02/VIII/2018 tanggal

24 Agustus 2018.

7. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 4 Oktober 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan

Page 48: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 35

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan PBB yang

disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/298A/KS.02/X/2018 tanggal 5

Oktober 2018.

8. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 15 Oktober 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran berdasarkan

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan PBB yang

disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/315/KS.02/X/2018 tanggal 15

Oktober 2018.

9. Rekomendasi PPATK terkait Pemutakhiran ISIL (Daesh) dan Al-Qaida Sanctions

List per tanggal 20 November 2018 dan Permintaan Bantuan Pemblokiran

berdasarkan Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris dari Dewan Keamanan

PBB yang disampaikan melalui Surat Kepala PPATK nomor: R/342/KS.02/XI/2018

tanggal 21 November 2018.

Rekomendasi yang disampaikan oleh PPATK adalah rekomendasi mengenai

pengajuan pencantuman identitas individu dan korporasi dalam Daftar Terduga Teroris

dan Organisasi Teroris, termasuk perpanjangan dan penghapusan identitas individu dan

korporasi tersebut. Seluruh rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti oleh Kepolisian

Republik Indonesia dengan mencantumkan identitas individu dan korporasi dalam

Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris.

Tabel 3.5

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-2 Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase rekomendasi

PPATK dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan

pendanaan terorisme yang

ditindaklanjuti.

90% 100% 111,11% 95% 100% 105,26%

Berdasarkan Tabel 3.5, PPATK menargetkan kinerja indikator kinerja Persentase

rekomendasi PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan

terorisme yang ditindaklanjuti sebesar 95%. Realisasi kinerja adalah 100%, sehingga

Page 49: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 36

capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 105,26%. Realisasi kinerja tahun 2018

berhasil menyamai realisasi kinerja tahun 2017, yaitu 100%. Secara persentase, capaian

kinerja tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 5,85% apabila dibandingkan dengan

capaian kinerja tahun 2017. Hal ini disebabkan terjadi peningkatan target dari semula

target sebesar 90% pada tahun 2017 menjadi sebesar 95% pada tahun 2018. Namun

demikian, realisasi kinerja tahun 2018 telah berhasil melebihi target kinerja tahun 2018.

Tabel 3.6

Perbandingan Realisasi IKSS ke-2 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS

Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase rekomendasi

PPATK dalam pencegahan

dan pemberantasan TPPU

dan pendanaan terorisme

yang ditindaklanjuti

80% 85% 90% 95% 100% 100% 100%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini

berhasil mencapai 100%. Pencapaian yang berhasil menyamai target jangka menengah

disebabkan PPATK selalu melakukan koordinasi yang efektif dan optimal dengan

Kepolisian Republik Indonesia, sehingga tujuan penyampaian rekomendasi tersebut

dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Rekomendasi Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF) terdiri

dari 40 Recommendations dan 11 Immediate Outcomes (IO). Pada tahun 2018, PPATK

telah melaksanakan kegiatan Mutual Evaluation Review (MER). Kegiatan MER

merupakan suatu proses penilaian kepatuhan suatu negara dalam melaksanakan

Rekomendasi FATF. Rekomendasi FATF merupakan standar global dalam upaya

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan terorisme. Kegiatan MER di Indonesia

IKSS 3: Persentase rekomendasi FATF yang diadopsi dalam kebijakan domestik.

Page 50: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 37

menilai penerapan 40 Rekomendasi FATF dan 11 Immediate Outcomes (IO) yang

mencakup bidang regulasi industri keuangan, penyedia barang dan jasa, dan sektor

penegakan hukum terkait dengan pencucian uang dan pendanaan terorisme. Kegiatan

MER tersebut juga menilai efektivitas regulasi dan penegakan hukum di Indonesia.

Dalam upaya pemenuhan rekomendasi FATF dalam MER yang dilakukan oleh

APG, Indonesia telah melaksanakan penilaian tahap akhir dalam proses MER APG

melalui Face to Face on Site Visit oleh tim penilai MER di Jakarta pada 30 April-4 Mei

2018. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan High Level Visit (HLV) oleh

delegasi FATF di Jakarta pada 9-11 Mei 2018. Tujuan kegiatan HLV adalah

mengadakan pertemuan dengan para pejabat setingkat menteri/kepala lembaga yang

terkait dengan Rezim Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

(APU-PPT) untuk mendiskusikan komitmen pemerintah Indonesia pada pencalonan

menjadi anggota FATF.

Delegasi FATF dalam kegiatan HLV telah bertemu dengan para pimpinan

kementerian/Lembaga yang meliputi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepala

Badan Narkotika Nasional, Kepala PPATK, Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan

HAM, Wakil Menteri Luar Negeri, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan,

Gubernur Bank Indonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung,

dan Deputi Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

Sebagai upaya menindaklanjuti rekomendasi FATF, pada tahun 2018 PPATK

mengoordinasikan delegasi Indonesia untuk menghadiri pertemuan-pertemuan

internasional yang terkait dengan kegiatan FATF, antara lain:

a) 17-24 Februari 2018 di Perancis untuk menghadiri FATF Plenary Meeting;

b) 1-4 Mei 2018 di Korea Selatan untuk menghadiri FATF Trein Joint Expert Meeting

and Risk Assessment Workshop;

c) 24-29 Juni 2018 di Perancis untuk menghadiri FATF Plenary;

d) 20-28 Juli 2018 di Nepal untuk menghadiri APG Annual Meeting;

e) 2-8 September 2018 di Korea Selatan untuk menghadiri APG on ML Regional Pre-

ME Workshop;

f) 14-19 Oktober 2018 di Perancis untuk menghadiri FATF Plenary; dan

g) 3-5 Desember 2018 di Rusia untuk menghadiri APG Typologies Workshop.

Page 51: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 38

Selain itu, PPATK berhasil menjadi co-host dalam penyelenggaraan kegiatan 4th

Counter-Terrorism Financing Summit (CTF Summit) pada 5-8 November 2018 di

Bangkok, Thailand. Kegiatan 4th CTF Summit tersebut telah menghasilkan dokumen

Bangkok Communiqué yang merupakan bentuk komitmen para peserta yang

berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Pertemuan-pertemuan internasional tersebut

membahas kemajuan Indonesia dalam penerapan rekomendasi-rekomendasi FATF.

PPATK juga telah menyusun dokumen laporan periodik Indonesia terkait perkembangan

rezim APU PPT yang dibahas dalam pertemuan FATF maupun APG.

Berdasarkan FATF Methodology 2012, terdapat dua metodologi yang

digunakan dalam penilaian, yaitu Technical Compliance dan Effectiveness Assessment

(Immediate Outcomes). Tingkatan penilaian Technical Compliance, terdiri dari

Compliance (C), Largely Compliance (LC), Partially Compliance (PC), dan Non-

Compliance (NC). Tingkatan penilaian Effectiveness Assessment (IO), meliputi high

level of effectiveness, substantial level of effectiveness, moderate level of effectiveness,

dan low level of effectiveness.

Setelah melalui serangkaian proses penyampaian hasil MER, Indonesia

memperoleh dokumen penilaian resmi terkait hasil akhir MER yang dipublikasikan oleh

APG pada September 2018. Berdasarkan dokumen tersebut, Indonesia berhasil

memperoleh penilaian (rating) memuaskan (satisfactory) pada Rekomendasi FATF yang

terdiri dari 40 Rekomendasi FATF dan 11 Immediate Outcomes (IO). Indonesia

memperoleh rating Compliant (C) pada 6 rekomendasi, Largely Compliant (LC) pada

29 rekomendasi, Partially Compliant (PC) pada 4 rekomendasi, dan Non Compliant

(NC) pada 1 rekomendasi. Dalam penilaian IO, Indonesia memperoleh 5 IO dengan

rating Substantial Level, 5 IO dengan rating Moderate Level, dan 1 IO dengan rating

Low Level. Hasil penilaian MER APG terhadap Indonesia tersebut telah ditetapkan

secara resmi pada FATF Plenary pada Oktober 2018 di Perancis.

Pada tahun 2018, dari 40 rekomendasi FATF, rating pemenuhan rekomendasi

FATF yang diadopsi dalam kebijakan domestik yang berada dalam peringkat Largely

Compliant (LC) sebanyak 29 (dua puluh sembilan) rekomendasi dan peringkat

Compliant (C) sebanyak 6 (enam) rekomendasi. Rekomendasi yang dianggap telah

Page 52: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 39

diadopsi dalam kebijakan domestik adalah rekomendasi yang berada pada level minimal

LC. Dengan demikian, tingkat pemenuhan rekomendasi FATF adalah 87,5%

Rekomendasi-rekomendasi FATF yang telah diadopsi dalam kebijakan

pemerintah Indonesia sampai dengan tahun 2018 dijelaskan, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rekomendasi FATF yang Diadopsi dalam Kebijakan Domestik

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Rec. 1 Assessing risks and applying a risk-based

approach

LC

Rec. 2 National cooperation and coordination LC

Rec. 3 Money Laundering Offence LC

Rec. 4 Confiscation and provisional measures LC

Rec. 5 Terrorist financing offence LC

Rec. 6 Targeted financial sanctions related to terrorism

& TF

PC

Rec. 7 Targeted financial sanctions related to

proliferation

NC

Rec. 8 Non-profit organisations LC

Rec. 9 Financial institution secrecy laws C

Rec. 10 Customer due diligence LC

Rec. 11 Record keeping LC

Rec. 12 Politically exposed persons LC

Rec. 13 Correspondent banking C

Rec. 14 Money or value transfer services C

Rec. 15 New technologies LC

Rec. 16 Wire transfers LC

Rec. 17 Reliance on third parties LC

Rec. 18 Internal controls and foreign branches and

subsidiaries

C

Rec. 19 Higher-risk countries LC

Rec. 20 Reporting of suspicious transaction C

Rec. 21 Tipping-off and confidentiality LC

Rec. 22 DNFBPs: Customer due diligence LC

Rec. 23 DNFBPs: Other measures LC

Rec. 24 Transparency and beneficial ownership of legal

persons

PC

Rec. 25 Transparency and beneficial ownership of legal

arrangements

PC

Rec. 26 Regulation and supervision of financial

institutions

LC

Rec. 27 Powers of supervisors LC

Rec. 28 Regulation and supervision of DNFBPs PC

Rec. 29 Financial intelligence units C

Page 53: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 40

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Rec. 30 Responsibilities of law enforcement/

investigative authorities

LC

Rec. 31 Powers of law enforcement and investigative

authorities

LC

Rec. 32 Cash couriers LC

Rec. 33 Statistics LC

Rec. 34 Guidance and feedback LC

Rec. 35 Sanctions LC

Rec. 36 International instruments LC

Rec. 37 Mutual legal assistance LC

Rec. 38 Mutual legal assistance: freezing and

confiscation

LC

Rec. 39 Extradition LC

Rec. 40 Other forms of international cooperation LC

IO 1 Risk, Policy and Coordination Substantial

IO 2 International Cooperation Substantial

IO 3 Supervision Moderate

IO 4 Prevention Measures Moderate

IO 5 Legal Persons and Arrangements Moderate

IO 6 Financial Intelligence Substantial

IO 7 Money laundering investigation and prosecution Moderate

IO 8 Confiscation Substantial

IO 9 Terrorist financing investigation and prosecution Substantial

IO 10 Terrorist financing preventive measures &

financial sanctions

Moderate

IO 11 Proliferation Financing Sanctions Low

Tabel 3.8

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-3 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja Sasaran

Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase rekomendasi

FATF yang diadopsi dalam

kebijakan domestik.

50% 70% 120% 60% 87,5% 120%

Berdasarkan Tabel 3.8, PPATK menargetkan kinerja indikator kinerja Persentase

rekomendasi FATF yang diadopsi dalam kebijakan domestik sebesar 60%. Realisasi

kinerja adalah 87,5%, sehingga capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 120%.

Realisasi kinerja tahun 2018 berhasil melampaui realisasi kinerja tahun 2017. Secara

persentase, capaian kinerja tahun 2018 menyamai capaian kinerja tahun 2017, yaitu

Page 54: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 41

120%. Apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2017, realisasi kinerja pada

tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 17,5%. Hal ini disebabkan terdapat

peningkatan pada beberapa rekomendasi yang berhasil mencapai peringkat minimal LC.

Bentuk tindak lanjut pada setiap rekomendasi dapat dilihat dalam Lampiran Laporan

Kinerja ini.

Tabel 3.9

Perbandingan Realisasi IKSS ke-3 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

rekomendasi FATF

yang diadopsi dalam

kebijakan domestik.

80% 40% 50% 60% 70% 87,5% 125%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

melebihi target kinerja. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah sangat baik. PPATK

akan selalu menempuh langkah-langkah strategis dalam upaya meningkatkan capaian

kinerja. Upaya-upaya tersebut, antara lain:

1. Sebagai rerangka kebijakan nasional untuk mendorong seluruh

kementerian/lembaga terkait dalam upaya pemenuhan Rekomendasi FATF, PPATK

dan instansi-instansi dalam keanggotaan Komite TPPU telah menetapkan Rencana

Aksi Tahun 2018 dalam rerangka Stranas TPPU dan TPPT Tahun 2017-2019.

Penetapan Rencana Aksi Tahun 2018 dilakukan oleh Menko Polhukam selaku

Ketua Komite TPPU dalam rapat high level Komite TPPU yang dihadiri oleh

seluruh instansi anggota Komite TPPU yang dilaksanakan pada 9 Maret 2018 di

PPATK.

2. Rencana Aksi Tahun 2018 dalam Stranas TPPU dan TPPT tahun 2017-2019 perlu

diukur pelaksanaannya lebih lanjut dengan evaluasi pelaksanaan Rencana Aksi

Tahun 2018 dan penyusunan Rencana Aksi Tahun 2019. Agenda tersebut dibahas

dalam dua kali workshop Komite TPPU, yaitu:

Page 55: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 42

a. Workshop anggota Komite TPPU di Bogor pada 21-22 November 2018 dengan

agenda pembahasan mengenai evaluasi pelaporan capaian aksi Stranas TPPU dan

TPPT Tahun 2018 dan training pelaporan capaian aksi; dan

b. Workshop anggota Komite TPPU di Bandung pada 17-19 Desember 2018 dengan

agenda pembahasan mengenai penyusunan Rencana Aksi Periode Tahun 2019

dalam Stranas TPPU dan TPPT Tahun 2017-2019.

3. Pelaksanaan MER dalam upaya penilaian tingkat pemenuhan Rekomendasi FATF

dibahas dalam seluruh Rapat Komite TPPU dan organ Komite TPPU selama tahun

2018 dengan rincian tiga kali Rapat Komite TPPU Level Menteri yang dipimpin

oleh Menko Polhukam pada 7 Maret 2018, 9 Maret 2018, dan 23 Agustus 2018;

satu kali Rapat Tim Pelaksana Komite TPPU pada 19 November 2018; dan dua kali

Rapat Kelompok Kerja Komite TPPU pada 7 Mei 2018.

Penilaian Risiko Nasional (National Risk Assessment/NRA) merupakan suatu

kegiatan dalam upaya mengukur dan mengidentifikasi risiko Tindak Pidana Pencucian

Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT). Pelaksanaan Penilaian

Risiko Nasional di Indonesia dilatarbelakangi oleh kebutuhan penyusunan strategi

nasional dan memberikan rekomendasi bagi penyempurnaan regulasi, serta ketentuan

terkait pencegahan dan pemberantasan TPPU di Indonesia. Kebutuhan nasional tersebut,

yaitu kebutuhan aparat penegak hukum mengenai tren dan risiko dari tindak pidana asal

yang berkembang saat ini dan pihak regulator memerlukan kebijakan dan pelaksanaan

strategi dalam penerapan rezim anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan

terorisme yang berbasis risiko.

Terkait dengan kebutuhan internasional, Indonesia melaksanakan NRA untuk

memenuhi FATF Recommendations nomor 1 yang menyatakan bahwa setiap negara

harus mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko tindak pidana pencucian

uang dan pendanaan terorisme agar risiko tersebut dapat dicegah, dimitigasi, atau

IKSS 4: Persentase rekomendasi National Risk Assessment (NRA) yang ditindaklanjuti.

Page 56: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 43

diterima. Selain itu, berdasarkan hasil self assessment Indonesia atas pemenuhan

rekomendasi FATF Tahun 2012 yang dilaksanakan pada Agustus 2015, diketahui bahwa

efektivitas sistem pencucian uang dan pendanaan terorisme di Indonesia masih berada

pada tingkat yang rendah, terutama terkait dengan lemahnya koordinasi antarlembaga

dan nihilnya kebijakan nasional berbasis risiko.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, pelaksanaan penilaian risiko berskala nasional

atau NRA sangat diperlukan, sehingga hasil NRA dapat dijadikan sebagai pijakan bagi

para stakeholders untuk membuat kebijakan terkait pelaksanaan rezim anti pencucian

uang dan pendanaan terorisme yang berbasis risiko. Oleh karena itu, hasil NRA tersebut

diharapkan dapat mendukung Indonesia agar terhindar dari blacklist FATF.

Penyusunan NRA di Indonesia telah dimulai sejak September 2013 sampai dengan

September 2015. Kegiatan tersebut didukung oleh seluruh stakeholders terkait yang

terdiri dari Pihak Pelapor (PJK bank dan nonbank), aparat penegak hukum, dan lembaga

pengawas dan pengatur.

Selain itu, penyusunan NRA juga turut melibatkan para ahli di bidang politik,

ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan legislatif. Penilaian risiko nasional atas

TPPU menghasilkan beberapa pemetaan risiko, antara lain tindak pidana asal yang

berisiko tinggi, yaitu narkotika, korupsi, dan perpajakan. Pihak Pelapor yang berisiko

tinggi yang dimanfaatkan sebagai sarana pencucian uang, yaitu pasar modal, bank, dan

properti. Hasil NRA juga mengidentifikasi adanya emerging threat penggunaan virtual

currency berupa penggunaan Bitcoin dalam bertransaksi.

Penilaian risiko nasional atas TPPT menghasilkan beberapa pemetaan risiko,

antara lain modus pendanaan terorisme yang berisiko tinggi, yaitu menggunakan

pendanaan dalam negeri melalui sumbangan kepada yayasan, penyalahgunaan yayasan,

berdagang/kegiatan usaha, dan melalui kegiatan kriminal. Profil pelaku yang berisiko

tinggi dari perorangan, yaitu pelajar/mahasiswa dan untuk pelaku korporasi/entitas, yaitu

yayasan/organisasi nirlaba (Non Profit Organization/NPO). Sembilan wilayah yang

berisiko tinggi terjadinya tindak pidana pendanaan terorisme, yaitu DKI Jakarta, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darusalam, Sulawesi

Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Untuk pemindahan dana terorisme yang berisiko

tinggi, yaitu melalui sistem pembayaran elektronik, sistem pembayaran online, dan New

Payment Method. Instrumen transaksi yang berisiko tinggi, yaitu tarik/setor tunai.

Rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari kegiatan NRA, meliputi:

Page 57: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 44

a. Aparat penegak hukum diharapkan dapat lebih memfokuskan terhadap tiga tindak

pidana asal yang paling berisiko tinggi, yaitu narkotika, korupsi, dan perpajakan.

b. Pihak regulator diharapkan dapat memfokuskan terhadap kebijakan dan pengawasan

pelaksanaan anti pencucian uang dan pendanaan terorisme pada industri pasar modal.

c. Peranan para stakeholders lainnya untuk mendukung integrasi dan akses data.

Beberapa rekomendasi-rekomendasi NRA tersebut telah ditindaklanjuti oleh

stakeholders. Berkenaan dengan peningkatan kompetensi dan penanganan terpadu

TPPU, PPATK telah melaksanakan kegiatan Program Mentoring Berbasis Risiko

bersama-sama dengan para apgakum di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi terjadinya

TPPU. Pada kegiatan ini, beberapa personil dari setiap apgakum yang memiliki

pengalaman menangani perkara TPPU ditugaskan menjadi mentor untuk membimbing

para apgakum di wilayah Indonesia yang memiliki risiko tinggi.

PPATK telah mengembangkan suatu alat ukur yang dapat digunakan sebagai

monitoring tools atas tindak lanjut atas rekomendasi-rekomendasi pokok NRA on

Money Laundering/Terrorist Financing, yaitu berupa Indeks Persepsi Publik Indonesia

atas TPPU dan TPPT. Indeks ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman publik

terhadap TPPU dan TPPT, serta pengukuran tingkat efektivitas stakeholders dalam

upaya pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT

Tabel 3.10

Rekomendasi NRA yang Ditindaklanjuti Tahun 2015-2018

Tahun Rekomendasi NRA

terkait TPPU

Rekomendasi NRA

terkait TPPT

Total Rekomendasi NRA

Ditindaklanjuti

2015 9 7 16

2016 0 9 9

2017 1 9 10

2018 1 4 5

Total 11 29 40

Kegiatan NRA telah menghasilkan empat puluh lima rekomendasi yang terdiri atas

empat belas rekomendasi terkait TPPU dan tiga puluh satu rekomendasi terkait TPPT.

Berdasarkan tabel 3.10 diketahui bahwa pada tahun 2015-2018, PPATK telah

menindaklanjuti sebelas rekomendasi terkait TPPU dan dua puluh sembilan rekomendasi

terkait TPPT.

Page 58: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 45

Tabel 3.11

Rekomendasi NRA yang Ditindaklanjuti Tahun 2018

No. Kode

Rekomendasi

Rekomendasi NRA on

ML/TF

Unit Kerja

Terkait

Strategi

Implementasi

1 R.ML.14 Untuk memantau

optimalisasi rezim APUPPT

secara nasional di berbagai

lini, perlu dibangun statistik

nasional yang terintegrasi

terkait pencegahan dan

pemberantasan TPPU.

BI, OJK, PPATK,

Kemenkop,

Kemenkominfo, POLRI,

Kejaksaan, BNN, KPK,

DJP, DJBC, MA,

Pengadilan tinggi,

Pengadilan negeri,

Tipokor,

Kemenkopolhukam, dan

Bappenas.

Pilot project

SIGMA (Metadata

APUPPT).

2 R.TF.4 Perlunya reaktualisasi nilai-

nilai Pancasila sebagai

ideologi bangsa dalam dunia

pendidikan kepada

mahasiwa/pelajar,

khususnya mahasiwa/pelajar

yang menguasai keahlian

tertentu (misalnya teknik

kimia, ilmu komputer, dan

teknologi informasi).

Kemendikbud. Pembuatan video

media

pembelajaran

penguatan

implementasi nilai-

nilai Pancasila

bersama-sama

dengan Badan

Pembinaan

Ideologi Pancasila

(BPIP).

3 R.TF.16 Aparat penegak hukum perlu

meningkatkan pengamanan

dan pengawasan terhadap

wilayah-wilayah yang

berisiko tinggi dalam kasus

pendanaan terorisme hasil

NRA TF ini dan pihak

regulator dapat

mempertimbangkan wilayah

yang berisiko tinggi tersebut

dalam melakukan

pengawasan pihak pelapor.

Kepolisian RI dan

BNPT.

Koordinasi secara

berkala dalam

pelaksanaan

pengawasan pada

wilayah yang

berisiko tinggi

melalui forum

Subregional

Meeting on

Foreign Terrorist

Fighters and Cross

Border Terrorisme

(SRM TFT-CBT).

4 R.TF.23 Perlu aturan untuk menjerat

pihak yang menyebarkan

ajaran radikal dan ajakan

pendanaan terorisme melalui

media sosial, sehingga UU

ITE perlu diperjelas untuk

mengatur hal tersebut.

Kemenkominfo, BNPT,

dan Densus 88/Polri.

Revisi UU Nomor

15 Tahun 2003

tentang

Pemberantasan

Tindak Pidana

Terorisme menjadi

UU Nomor 5

Tahun 2018.

Telah diatur

ketentuan

Page 59: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 46

No. Kode

Rekomendasi

Rekomendasi NRA on

ML/TF

Unit Kerja

Terkait

Strategi

Implementasi

mengenai seruan

atau ajakan atau

pelatihan teror

melalui media

sosial.

5 R.TF.27 Perlu dilakukan pemisahan

antara tahanan tindak pidana

biasa dengan tahanan tindak

pidana terorisme/pendanaan

terorisme agar tidak terjadi

sharing knowledge yang

berpotensi memicu aktivitas

terorisme dan pendanaan

terorisme yang lebih

kompleks. Selain itu, perlu

dilakukan pemisahan antara

sesama tahanan

terorisme/pendanaan

terorisme.

Ditjen Pemasyarakatan

Kemenkumham

Pembangunan

lapas khusus bagi

narapidana

terorisme di Pulau

Nusakambangan,

Cilacap dan di

Pusat Latihan

Multifungsi Polri,

Cikeas, Bogor.

Implementasi dari rekomendasi ini dijalankan melalui penyusunan ISIL and

Regional Terrorism Financing: 2018 Update from South-East Asia Counter-Terrorism

Financing Working Group dan penyusunan Non-Profit Organizations & Terrorism

Financing Red Flag Indicators yang merupakan hasil kolaborasi antara PPATK

dengan lembaga intelijen keuangan lainnya di kawasan Asia Tenggara, Australia, dan

Selandia Baru. Hasil kajian ini telah diluncurkan dalam kegiatan 4th Counter Terrorist

Financing (CTF) Summit tahun 2018 di Bangkok, Thailand. Negara-negara yang

terlibat dalam kegiatan penyusunan kajian tersebut adalah Indonesia, Malaysia,

Thailand, Filipina, Singapura, Brunei Darussalam, Australia, dan Selandia Baru.

Page 60: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 47

Gambar 3.5

Kajian Regional Risk Assessment Tahun 2018

NPO Redflag Indicators ISIL and Regional Terrorism Financing

Kegiatan 4th CTF Summit telah menghasilkan dokumen Bangkok Communique. Poin-

poin inti yang termuat dalam Bangkok Communique, yaitu:

1. Mendukung upaya disrupsi melalui kolaborasi operasional di kawasan regional

berdasarkan laporan hasil dan rekomendasi kelompok kerja South East Asia Counter

Terrorism Financing Working Group (SEA CTFWG) yang menegaskan tentang

ancaman teroris mengenai bagaimana dana dikumpulkan, dipindahkan, dan digunakan,

serta peta penyebaran jaringan mereka di kawasan.

2. Menyadari terdapat tantangan dalam memerangi pendanaan terorisme dan meneruskan

upaya untuk mengembangkan solusi dengan memanfaatkan kecanggihan Fintech dan

alat kecerdasan buatan lainnya untuk mengidentifikasi pola dan arah pendanaan

terorisme.

3. Sepakat untuk memperkuat pertukaran informasi antara FIU di kawasan, secara nasional

dan internasional untuk mendisrupsi kejahatan transnasional dengan membuat projek

percontohan platform pertukaran informasi secara online dan aman pada tahun 2019.

4. Mendukung temuan indikator/redflag NPO dan upaya untuk mencegah sektor NPO dari

penyalahgunaan untuk pendanaan terorisme.

5. Sepakat untuk melanjutkan dan memperluas inisiasi pertukaran analis secara

multilateral, analyst hubbing, dan pelatihan financial intelligence di kawasan regional

(regional financial intelligence analysis course/FIAC) yang dirancang untuk

Page 61: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 48

meningkatkan kemampuan, pemahaman, analisis, dan pertukaran ilmu oleh setiap

Financial Intelligence Unit (FIU).

6. Sepakat untuk membentuk kelompok kerja untuk menangani ancaman pencucian uang

yang tinggi di kawasan, terutama korupsi dan perdagangan manusia.

7. Mengatasi risiko mata uang virtual tanpa mengabaikan peluang yang ada dengan

memperkenalkan kesadaran keuangan dan melakukan upaya antisipasi risiko pada sektor

swasta dan pihak nonpemerintah, khususnya memahami perbedaan dan kesenjangan

yang terdapat pada rerangka regulator di kawasan yang mengatur mengenai pemanfaatan

mata uang virtual dan bekerja sama dengan para regulator di kawasan untuk mengurangi

arbitrase peraturan.

8. Mendukung upaya global dalam memberantas pencucian uang dan pendanaan terorisme,

termasuk melalui FATF, APG dan Egmont Group.

9. Menyadari tingginya kompleksitas perkerjaan dari CTF Summit yang terus

mengembangkan kelompok kerjanya, sebuah fungsi sekretariat yang formal sangat

dibutuhkan dengan langkah awal dibentuknya sekretariat virtual.

10. Kegiatan CTF Summit akan dilaksanakan setiap tahun dan seluruh aksi yang tertuang

dalam communique akan dilaksanakan guna mengatasi ancaman dan risiko pendanaan

terorisme yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan regional.

11. Filipina akan menjadi tuan rumah kegiatan CTF Summit ke-5 pada tahun 2019.

Gambar 3.6

Kegiatan 4th CTF Summit di Bangkok

Page 62: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 49

Tabel 3.12

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-4 Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase rekomendasi

National Risk Assessment

(NRA) yang ditindaklanjuti

60% 77,78% 120% 80% 88,89% 111,11%

Pada tahun 2018, target kinerja indikator Persentase rekomendasi NRA yang

ditindaklanjuti adalah 80% dan realisasi kinerja indikator kinerja adalah 88,89%. Dengan

demikian, capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 111,11%. Realisasi kinerja IKSS

ini pada tahun 2018 meningkat sebesar 11,11% apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja

pada tahun 2017.

Berdasarkan Tabel 3.12, capaian kinerja tahun 2018 sudah sangat baik.

Keberhasilan pencapaian kinerja IKSS didukung oleh hal-hal, sebagai berikut:

1. Rekomendasi NRA yang telah ditindaklanjuti lebih banyak mengenai rekomendasi

yang berkaitan kewenangan PPATK.

2. PPATK berkoordinasi secara intensif dengan Tim Teknis Komite TPPU dan para

stakeholders terkait.

3. PPATK melakukan sosialisasi dan koordinasi terkait hasil rekomendasi NRA kepada

stakeholders terkait.

Tabel 3.13

Perbandingan Realisasi IKSS ke-4 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS

Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

rekomendasi NRA

yang ditindaklanjuti

20% 40% 60% 80% 100% 88,89% 88,89%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 88,89%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah baik. Upaya-upaya yang

akan ditempuh oleh PPATK untuk mempertahankan kinerja pada periode pengukuran

kinerja selanjutnya adalah:

Page 63: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 50

1. PPATK berkoordinasi secara intensif dengan Tim Teknis Komite TPPU dan

stakeholders terkait.

2. PPATK melakukan pemantauan tindak lanjut rekomendasi NRA yang

kewenangannya berada pada stakeholders terkait yang dilakukan secara berkala.

Sasaran strategis 3 dimaksudkan untuk mengetahui kualitas hasil analisis, hasil

pemeriksaan, dan informasi PPATK yang disampaikan kepada penyidik terkait terdapat

dugaan TPPU dan pendanaan terorisme. Sasaran strategis 3 diukur melalui satu IKU,

yaitu Persentase peningkatan pengungkapan kasus TPPU dan pendanaan terorisme di

Indonesia. Pencapaian kinerja SS 3 pada tahun 2018 adalah baik dengan capaian kinerja

sebesar 100%.

Capaian kinerja sasaran strategis ketiga diukur keberhasilannya melalui

pencapaian satu IKSS, yaitu Persentase peningkatan pengungkapan kasus TPPU dan

pendanaan terorisme di Indonesia. Pada tahun 2018, terdapat dua belas kasus TPPU dan

pendanaan terorisme yang terdapat kontribusi HA, HP, dan informasi yang telah sampai

pada tahap penuntutan di pengadilan, sedangkan pada tahun 2017 terdapat sepuluh kasus

TPPU dan pendanaan terorisme yang terdapat kontribusi HA, HP, dan informasi yang

telah sampai pada tahap penuntutan di pengadilan. Dengan demikian, terdapat

peningkatan sebanyak dua kasus yang berhasil diungkap pada tahun 2018 apabila

dibandingkan dengan realisasi kasus yang terungkap selama tahun 2017.

Pencapaian kinerja IKSS tersebut dapat tercapai melalui pelaksanaan kegiatan-

kegiatan, sebagai berikut:

Sasaran Strategis 3:

Meningkatnya pengungkapan kasus TPPU dan pendanaan terorisme

IKSS 5: Persentase peningkatan pengungkapan kasus TPPU dan

pendanaan terorisme di Indonesia

Page 64: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 51

1. Delapan kali penyelenggaraan asistensi penanganan perkara TPPU dengan rincian,

sebagai berikut:

Tabel 3.14

Asistensi Penanganan Perkara TPPU Tahun 2018

No Tanggal Daerah Tindak Pidana Status Perkara

1 29-31

Januari 2018

Polres Deli

Serdang, Sumatera

Utara

Tindak Pidana (TP)

Korupsi.

Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

2 22-23

Februari 2018

Polda Jawa Timur TP penipuan dan

penggelapan.

Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

3 27-30

Maret 2018

Jawa Timur

(Polrestabes

Surabaya,

Kejaksaan Tinggi

Jawa Timur, dan

Polda Jawa Timur)

TP penipuan dan

penggelapan di Polrestabes

Surabaya.

Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

TP Korupsi di Kejaksaan

Tinggi Jawa Timur.

Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

TP Informasi dan Transaksi

Elektronik (ITE) di Polda

Jawa Timur.

Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

4 8-9 Mei 2018 Polda Jawa Barat TPPU dengan tindak pidana

asal narkotika.

Peningkatan dari

Penyelidikan ke

Penyidikan

TPPU

5 4-7

September

2018

Kejaksaan Tinggi

Aceh

TP Korupsi pada

penyertaan modal

pemerintah.

Belum terdapat

peningkatan

status perkara

TP Korupsi pada

pelaksanaan pekerjaan

umum.

SP 3

(Penghentian

penyidikan)

6 28-31

Oktober 2018

Polda Jawa Timur TP penipuan. Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

TP penggelapan. Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

TP perbankan. Kasus sudah

dilimpahkan ke

JPU/P.21

7 31 Oktober-3

November

2018

Kejaksaan Tinggi

Papua

TP Korupsi. Belum terdapat

peningkatan

status perkara

8 20-23

Desember

2018

Polrestabes Medan TPPU dengan tindak pidana

asal narkotika.

Belum terdapat

peningkatan

status perkara

Page 65: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 52

2. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan apgakum penyidik TPPU, instansi penyidik

non-TPPU, maupun kementerian/lembaga yang terkait dengan HA, HP, dan

Informasi. Hasil rapat koordinasi telah memantau 195 HA, 10 HP, dan 81 Informasi.

3. Pengiriman surat mengenai permintaan informasi tindak lanjut (feedback) yang

memantau 140 HA, 3 HP, dan 200 Informasi kepada apgakum penyidik TPPU atau

kementerian/lembaga peminta informasi.

4. Pelaksanaan courtesy call Kepala PPATK dengan Panglima TNI yang memantau 12

Informasi yang telah disampaikan sebelumnya.

5. Penerimaan surat atau email mengenai penyampaian feedback dari instansi atas 94

HA, 3 HP, dan 77 Informasi.

6. Pengiriman email untuk memantau 94 HA, 3 HP, dan 77 Informasi kepada apgakum

penyidik TPPU atau kementerian/lembaga peminta informasi.

Kegiatan terkait pencapaian kinerja IKSS Persentase peningkatan pengungkapan

kasus TPPU dan pendanaan terorisme di Indonesia, antara lain:

1. Sebagian besar hasil pemantauan yang disampaikan oleh penyidik adalah bahwa

kasus masih pada tahap penyelidikan dan penyidikan. Selain itu, terdapat kasus-kasus

lain yang masih dalam tahap prapenyelidikan atau dalam tahap pengumpulan bahan

keterangan. Bahkan, terdapat beberapa kasus telah dihentikan dengan keluarnya Surat

Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Dengan demikian, kasus-kasus tersebut

belum sampai pada tahap penuntutan dan/atau pemeriksaan di pengadilan.

2. Rincian mengenai dua belas kasus dalam capaian IKSS ini, meliputi:

a. Feedback atas HA dari Polda Sulawesi Selatan mengenai kasus penipuan atau

penggelapan telah sampai pada tahap persidangan pada September 2018;

b. Surat dari Polda Papua Nomor: B/721/IV/RES 3.3/2018 tanggal 18 April 2018

menyatakan bahwa kasus tindak pidana korupsi dana desa telah naik ke tahap

penuntutan;

c. Surat dari Kejaksaan Agung Nomor R-640/F.2/Fd.1/10/2018 tanggal 23 Oktober

2018 yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana korupsi atas nama

tersangka PAW telah naik ke tahap penuntutan;

Page 66: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 53

d. Feedback dari KPK yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana korupsi

atas nama tersangka EMS telah sampai pada tahap persidangan pada November

2018;

e. Feedback dari KPK yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana korupsi

atas nama tersangka SM telah sampai pada tahap persidangan pada Oktober 2018;

f. Feedback dari Polda Sumatera Selatan yang menginformasikan bahwa kasus

tindak pidana korupsi dengan tersangka atas nama TJ telah sampai pada tahap

penuntutan pada Juli 2018;

g. Feedback dari Bareskrim Polri yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana

korupsi dengan tersangka atas nama GHH telah sampai pada tahap vonis pada

Oktober 2018;

h. Feedback dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur yang menginformasikan

bahwa kasus tindak pidana korupsi dengan tersangka atas nama TSS telah sampai

pada tahap vonis pada Juli 2018;

i. Feedback dari KPK yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana korupsi

atas nama tersangka MS telah divonis pada September 2018;

j. Feedback dari KPK yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana korupsi

atas nama tersangka ZZ dan A telah sampai pada tahap persidangan pada

Desember 2018;

k. Feedback dari KPK yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana korupsi

atas nama tersangka AHM telah sampai pada tahap persidangan pada Desember

2018; dan

l. Feedback dari KPK yang menginformasikan bahwa kasus tindak pidana korupsi

atas nama tersangka AB telah divonis pada Desember 2018.

Tabel 3.15

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-5 Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase peningkatan

pengungkapan kasus

TPPU dan pendanaan

terorisme di Indonesia

15% 25% 120% 20% 20% 100%

Page 67: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 54

Pada tahun 2018, target kinerja indikator Persentase peningkatan pengungkapan kasus

TPPU dan pendanaan terorisme di Indonesia adalah 20% dan realisasi kinerja indikator

kinerja adalah 20%. Capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 100%. Realisasi kinerja

IKSS ini pada tahun 2018 menurun sebesar 5% apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja

pada tahun 2017. Hal ini disebabkan terdapat peningkatan target kinerja pada tahun 2018.

Namun demikian, realisasi kinerja pada tahun 2018 telah berhasil mencapai target kinerja

sebesar 20%.

Gambar 3.7

Peningkatan Pengungkapan Kasus TPPU dan PT Tahun 2015-2018

Keberhasilan pencapaian kinerja IKSS didukung oleh hal-hal, sebagai berikut:

1. Koordinasi yang intensif antara PPATK dan instansi penyidik TPPU sebagai

penerima Hasil Analisis dan Hasil Pemeriksaan PPATK.

2. Koordinasi yang intensif di internal PPATK, yaitu Direktorat Kerja sama dan Humas,

Direktorat Analisis Transaksi, dan Direktorat Pemeriksaan, Riset, dan Pengembangan

terkait mekanisme pertukaran data dan informasi, serta pemantauan tindak lanjut

Hasil Analisis dan Hasil Pemeriksaan PPATK.

Tabel 3.16

Perbandingan Realisasi IKSS ke-5 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase peningkatan

pengungkapan kasus

TPPU dan pendanaan

terorisme di Indonesia

10% 10% 15% 20% 20% 20% 100%

Page 68: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 55

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 100%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah baik dan PPATK akan

meningkatkan capaian kinerja tersebut pada tahun mendatang. Upaya-upaya yang akan

ditempuh oleh PPATK untuk meningkatkan kinerja pada periode pengukuran kinerja

selanjutnya, antara lain:

1) PPATK menyelenggarakan kegiatan asistensi penanganan perkara TPPU di daerah

yang melibatkan para analis, para pemeriksa, dan pegawai yang memiliki kompetensi

sebagai ahli, sehingga dapat membantu penyidik dalam menindaklanjuti Informasi,

HP, dan HA PPATK dan pemahaman hukum dalam proses penanganan perkara.

Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan penyidik dalam meningkatkan status

perkara dapat dipercepat.

2) PPATK melaksanakan komunikasi secara intensif dengan para penyidik yang

menerima Informasi, HA, dan HP PPATK guna menggali kebutuhan penyidik dalam

menindaklanjuti Informasi, HA, dan HP PPATK.

Persepektif proses internal terdiri atas lima sasaran strategis dengan enam IKSS.

Capaian kinerja atas perspektif ini adalah 102,04%. Rincian kondisi capaian setiap IKSS

yang terdapat pada perspektif ini, sebagai berikut:

Sasaran strategis 4 dimaksudkan agar PPATK mengetahui tingkat efektivitas

pelaksanaan kerja sama dengan para stakeholders PPATK dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme. Sasaran strategis 4 diukur melalui satu

IKSS, yaitu Persentase kerja sama yang ditindaklanjuti. Pencapaian kinerja SS 4 pada

tahun 2018 adalah baik dengan capaian kinerja sebesar 97,14%.

Sasaran Strategis 4:

Meningkatnya efektivitas kerja sama pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme

2. Persepektif Proses Internal

Page 69: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 56

Capaian kinerja sasaran strategis keempat diukur keberhasilannya melalui satu

IKSS, yaitu Persentase kerja sama yang ditindaklanjuti. Target kinerja pada tahun 2018

adalah 100% dengan realisasi kinerja sebesar 97,14%. Dengan demikian, capaian kinerja

sebesar 97,14%.

Persentase kerja sama yang ditindaklanjuti telah dilaksanakan melalui kegiatan-

kegiatan, meliputi:

1. Penandatanganan dua belas dokumen kerja sama berupa Nota Kesepahaman (MoU)

dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian/Lembaga/Instansi (K/L/I),

sebagai berikut:

a. Pembaruan MoU dengan Badan Pengawas Pemilu di Jakarta pada 13 Februari

2018;

b. Pembaruan MoU dengan PT Pertamina (Persero) di Jakarta pada 16 Mei 2018;

c. Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pencegahan dan Penanganan Dugaan

Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan

Pengelolaan Investasi (Satgas Waspada Investasi) di Jakarta pada 25 Mei 2018;

d. Pembaruan PKS dengan Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta pada 31 Mei 2018;

e. MoU dengan Badan Kepegawaian Negara di Jakarta pada 3 Oktober 2018;

f. PKS dengan Badan Kepegawaian Negara di Jakarta pada 3 Oktober 2018;

g. MoU dengan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan di Jakarta pada 4

Oktober 2018;

h. Pembaruan MoU dengan Universitas Sriwijaya di Palembang pada 2 November

2018;

i. PKS dengan Perpustakaan Nasional RI di Jakarta pada 12 November 2018;

j. Pembaruan MoU dengan Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta pada 15

November 2018;

k. MoU dengan Universitas Surabaya di Surabaya pada 26 November 2018; dan

l. Pembaruan MoU dengan Kementerian Dalam Negeri di Jakarta pada 14 Desember

2018.

IKSS 6: Persentase kerja sama yang ditindaklanjuti.

Page 70: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 57

2. PPATK melaksanakan enam kali rapat Komite TPPU dan organ Komite TPPU dan

dua kali workshop dalam kegiatan Komite TPPU dengan rincian, sebagai berikut:

a. Rapat Komite TPPU tanggal 7 Maret 2018 di KemenkoPolhukam yang dipimpin

oleh Menko Polhukam selaku Ketua Komite TPPU dengan agenda, sebagai

berikut:

1) Persiapan Indonesia menjadi anggota FATF;

2) Implementasi Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2017;

3) Pembahasan pelaksanaan pemblokiran DTTOT yang merujuk pada UNSCR

Nomor 2231 (Iranian List); dan

4) Pembahasan percepatan implementasi Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun

2018 mengenai Beneficial Ownership (BO);

b. Rapat Komite TPPU tanggal 9 Maret 2018 di PPATK yang dipimpin oleh Menko

Polhukam selaku Ketua Komite TPPU dengan agenda, sebagai berikut:

1) Pembahasan tindak lanjut temuan asesor pada On Site Visit Mutual Evaluation

(ME) bulan November 2017; dan

2) Penetapan Aksi Tahun 2018 pada Stranas TPPU dan Pendanaan Terorisme

Tahun 2017-2019.

c. Rapat Kelompok Kerja Komite TPPU pada 25 April 2018 di PPATK yang

dipimpin oleh Direktur Kerja sama dan Humas PPATK dengan agenda persiapan

Face to Face Meeting pada 30 April sampai dengan 4 Mei 2018, khususnya

terkait pemenuhan Immediate Outcome 7 mengenai Penyidikan dan Penuntutan

TPPU.

d. Rapat Kelompok Kerja Komite TPPU pada 7 Mei 2018 di PPATK yang

dipimpin oleh Deputi Bidang Pemberantasan PPATK dengan agenda

pembahasan persiapan agenda High Level Visit oleh FATF.

e. Rapat Komite TPPU tanggal 23 Agustus 2018 di PPATK yang dipimpin oleh

Menko Polhukam selaku Ketua Komite TPPU dengan agenda, sebagai berikut:

1) Sosialisasi hasil kegiatan 21st APG Annual Meeting di Kathmandu, Nepal

kepada seluruh anggota Komite TPPU; dan

Page 71: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 58

2) Action plans Indonesia untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT di Indonesia dalam

persiapan menghadapi MER FATF.

f. Rapat Tim Pelaksana Komite TPPU pada 19 November 2018 di kantor PPATK

yang dipimpin oleh Wakil Kepala PPATK dengan agenda:

1) Sosialisasi hasil FATF Plenary pada Oktober 2018 di Paris;

2) Action plans Indonesia dalam persiapan menghadapi MER oleh FATF pada

September 2019;

3) Evaluasi pelaporan Rencana Aksi Stranas TPPU melalui SIPPENAS; dan

4) Koordinasi antarlembaga terkait upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan

TPPU.

Pertemuan Komite TPPU dalam bentuk workshop sebanyak dua kali, sebagai

berikut:

a. Workshop anggota Komite TPPU pada 21-22 November 2018 di Bogor dengan

agenda pembahasan evaluasi pelaporan capaian aksi Stranas TPPU dan TPPT

Tahun 2018 dan training pelaporan capaian aksi; dan

b. Workshop anggota Komite TPPU pada 17-19 Desember 2018 di Bandung

dengan agenda pembahasan penyusunan Rencana Aksi Tahun 2019 dalam

Stranas TPPU dan TPPT Tahun 2017-2019.

3. Melaksanakan koordinasi tindak lanjut kerja sama dengan instansi-instansi dalam

negeri yang telah memiliki dokumen kerja sama dengan PPATK dengan cara

mengundang dan menghadiri undangan rapat koordinasi, sosialisasi, seminar,

pelatihan, dan/atau workshop dengan agenda pembahasan isu-isu terkini dan

rancangan peraturan.

Pada tahun 2018, PPATK telah melakukan penandatanganan dua belas dokumen

kerja sama. Dengan demikian, sejak tahun 2003 s.d. 2018, PPATK telah

menandatangani 125 dokumen kerja sama (MoU, Perjanjian Kerja Sama/PKS, dan

Kesepakatan Bersama) dengan 101 K/L/I dalam negeri.

Penambahan jumlah kerja sama dengan K/L/I yang baru adalah tiga K/L/I yang

telah ditandatangani pada triwulan IV tahun 2018, yaitu Badan Kepegawaian Negara,

Page 72: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 59

Perpustakaan Nasional RI, dan Universitas Surabaya. Namun, terdapat dua K/L yang

menjalin MoU telah dibubarkan, yaitu Bapepam dan Ditjen Lembaga Keuangan.

Selain itu, terdapat perubahan nomenklatur terhadap dua mitra MoU, yaitu

Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat yang digabung

menjadi satu kementerian. Dengan demikian, PPATK telah menjalin 122 dokumen kerja

sama dengan 98 K/L/I dalam negeri.

Sampai dengan triwulan III tahun 2018, dari 122 dokumen kerja sama, terdapat 67

dokumen kerja sama yang masih berlaku sampai dengan triwulan III tahun 2018 dan

telah ditindaklanjuti selama tahun 2003-2018. Dari delapan dokumen kerja sama yang

ditandatangani pada triwulan IV tahun 2018, terdapat lima dokumen kerja sama dengan

instansi yang baru, sehingga terdapat 72 dokumen kerja sama. Selanjutnya, pada

triwulan IV tahun 2018, terdapat dua dokumen kerja sama yang habis masa berlakunya,

yaitu MoU dengan PT Indonesia Power dan MoU dengan PT PLN.

Dengan demikian, jumlah dokumen kerja sama yang masih berlaku dan telah

ditindaklanjuti selama tahun 2003-2018 adalah 70 dokumen kerja sama. Dari 70

dokumen kerja sama tersebut, PPATK telah menindaklanjuti kerja sama dalam 68

dokumen kerja sama pada tahun 2018. Dengan demikian, realisasi kinerja IKSS ini pada

tahun 2018 adalah 97,14%.

Rekapitulasi kegiatan kerja sama yang ditindaklanjuti selama tahun 2018, sebagai

berikut:

a. Pada tahun 2017, terdapat 70 dokumen kerja sama yang masih berlaku dan telah

ditindaklanjuti selama tahun 2003-2017.

b. Pada tahun 2018, telah ditandatangani penandatanganan 12 (dua belas) dokumen

kerja sama yang terdiri dari 6 (enam) pembaruan dokumen kerja sama dan 6 (enam)

dokumen kerja sama yang baru. Dengan demikian, jumlah dokumen kerja sama

adalah 76 dokumen kerja sama.

c. Namun, selama tahun 2018, terdapat 6 (enam) dokumen kerja sama yang telah habis

masa berlakunya, yaitu:

1) MoU dengan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi;

2) MoU dengan NCB Interpol;

3) MoU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Page 73: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 60

4) MoU dengan Otoritas Jasa Keuangan;

5) MoU dengan PT Indonesia Power; dan

6) MoU dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Dengan demikian, pada tahun 2018, jumlah dokumen kerja sama yang masih

berlaku dan telah ditindaklanjuti selama tahun 2003-2018 adalah 70 dokumen kerja

sama. Dari 70 dokumen kerja sama tersebut, PPATK telah menindaklanjuti kerja sama

dalam 68 dokumen kerja sama.

Tabel 3.17

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-6 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase kerja sama

yang ditindaklanjuti.

100% 94,29% 94,29% 100% 97,14% 97,14%

Berdasarkan Tabel 3.17, diketahui bahwa pada tahun 2018, target kinerja indikator

Persentase kerja sama yang ditindaklanjuti adalah 100% dan realisasi kinerja sebesar 97,14%

belum berhasil mencapai target kinerja. Capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah

97,14%. Namun demikian, realisasi kinerja IKSS ini pada tahun 2018 meningkat sebesar

2,85% apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017.

Dampak positif capaian IKSS Persentase kerja sama yang ditindaklanjuti terhadap

sasaran strategi meningkatnya efektivitas kerja sama pencegahan dan pemberantasan

TPPU adalah:

1. Tindak lanjut kerja sama melalui Komite TPPU telah mendorong efektivitas

Indonesia dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses penilaian akhir MER

APG dalam Face to Face on Site Visit oleh tim penilai MER di Jakarta pada 30 April-

4 Mei 2018 dan HLV FATF di Jakarta pada 9-11 Mei 2018 yang telah memperoleh

penilaian yang memuaskan. Hal ini dalam upaya pemenuhan rekomendasi FATF dan

peningkatan status Indonesia menjadi anggota FATF, sehingga harus berkoordinasi

dengan berbagai instansi terkait. Dalam menghadapi MER APG, PPATK pada tahun

2018 telah menindaklanjuti kerja sama dalam Komite TPPU dengan hasil, sebagai

berikut:

Page 74: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 61

a. Indonesia telah menetapkan Rencana Aksi Tahun 2018 sebagai lanjutan dari

pelaksanaan Rencana Aksi Tahun 2018 dalam rerangka Strategi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak

Pidana Pendanaan Terorisme (Stranas TPPU dan TPPT) periode 2017-2019 pada

9 Maret 2018. Rencana Aksi Tahun 2018 menargetkan kepada seluruh anggota

Komite TPPU untuk menetapkan ketentuan terkait rezim APU-PPT dan

meningkatkan efektivitas implementasinya dengan metode pendekatan berbasis

risiko. Instansi terkait telah menyusun Sectoral Risk Assessment (SRA) dan Risk

Based Approach (RBA) merujuk pada hasil National Risk Assessment on Money

Laundering and Terrorist Financing (NRA). Dengan demikian, penetapan dan

pelaksanaan Rencana Aksi Tahun 2018 dapat membantu Indonesia dalam proses

MER oleh APG yang dilakukan sejak tahun 2017 sampai tahun 2018.

b. Komite TPPU telah melakukan persiapan menghadapi proses penilaian akhir MER

APG dalam Face to Face on Site Visit oleh tim penilai MER di Jakarta pada 30

April-4 Mei 2018, sehingga tim penilai telah melihat keseriusan Indonesia dalam

menindaklanjuti temuan tim penilai sebelumnya pada on site visit tanggal 6-17

November 2017.

c. Komite TPPU telah melakukan persiapan yang baik dalam menyelenggarakan

kegiatan HLV FATF di Jakarta pada 9-11 Mei 2018, sehingga delegasi high level

FATF dapat melakukan pertemuan dengan para pimpinan kementerian/lembaga

terkait rezim APU-PPT. Hal tersebut membuktikan keseriusan Indonesia dalam

proses pemenuhan Rekomendasi FATF dan pengajuan menjadi anggota FATF.

Hasil dari kegiatan HLV yang dilaksanakan di Paris pada 29 Juni 2018, yaitu

“Indonesia menunjukkan antusiasme yang tinggi dan komitmen penuh dalam

menegakkan rezim APU-PPT”. Dalam sidang tersebut, FATF mengesahkan

peningkatan status Indonesia menjadi observer FATF.

d. Indonesia yang meliputi seluruh instansi terkait dalam keanggotaan Komite TPPU

dan di luar Komite TPPU yang mempunyai MoU dengan PPATK telah

memperoleh hasil penilaian yang termasuk dalam kategori memuaskan

(satisfactory).

Page 75: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 62

2. Tindak lanjut kerja sama melalui Komite TPPU telah mendorong Indonesia

menetapkan Rencana Aksi Tahun 2018 dalam Stranas TPPU dan TPPT Tahun

2017-2019 untuk memperkuat rezim APU-PPT melalui pendekatan berbasis risiko.

3. Efektivitas kerja sama dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU juga

ditingkatkan dengan diterapkannya sistem aplikasi SIPPENAS dalam upaya

pelaporan Strategi Nasional PP TPPU oleh setiap anggota komite TPPU. Pada tahun

2018, 12 anggota dari 14 anggota Komite TPPU telah melaporkan capaian

kinerjanya melalui aplikasi tersebut.

4. Efektivitas kerja sama pencegahan dan pemberantasan pendanaan terorisme

diwujudkan melalui kesuksesan PPATK menjadi co-host pada kegiatan 4th Counter-

Terrorism Financing Summit (CTF Summit) pada 6-8 November 2018 di Bangkok,

Thailand. Kegiatan 4th CTF Summit telah menghasilkan dokumen Bangkok

Communiqué.

Tabel 3.18

Perbandingan Realisasi IKSS ke-6 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase kerja

sama yang

ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 97,14% 97,14%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 97,14%. Secara persentase, capaian kinerja ini cukup baik. Namun demikian,

terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja. Kendala-

kendala yang dihadapi dalam pencapaian IKSS Persentase kerja sama yang

ditindaklanjuti, antara lain:

1. Belum terdapat integrasi data terkait tindak lanjut ruang lingkup kerja sama yang

dilaksanakan oleh unit kerja PPATK, sehingga pencarian data tindak lanjut kerja

sama masih dilaksanakan secara manual.

Page 76: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 63

2. Terdapat MoU yang tidak ditindaklanjuti karena proses penyusunan MoU tidak

menggunakan analisis kelayakan pihak kerja sama, sehingga mitra kerja sama

bersifat kurang strategis.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, PPATK melakukan upaya-upaya yang

diharapkan dapat meningkatkan kinerja pada periode pengukuran kinerja selanjutnya,

antara lain

1. PPATK telah menyusun SOP pelaksanaan kerja sama dengan pihak dalam dan luar

negeri. Hasil pembahasan tersebut adalah pengesahan Peraturan Kepala PPATK

Nomor: PER-12/1.03/PPATK/08/15 tentang Pedoman Penyusunan, Pelaksanaan, dan

Evaluasi Perjanjian dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang dan Pendanaan Terorisme. Peraturan kepala tersebut mengatur pedoman yang

dapat menyelesaikan kendala dalam hal-hal strategis, sebagai berikut:

a. Pedoman analisis kriteria kelayakan pihak dalam dan luar negeri dan identifikasi

kebutuhan kerja sama dalam proses penyusunan perjanjian.

b. Pedoman dalam proses penjajakan, penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi

perjanjian.

2. PPATK akan membuat database seluruh dokumen kerja sama dalam bentuk MoU

dan Perjanjian Kerja Sama yang memuat inventarisasi ketentuan-ketentuan perjanjian

yang strategis yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Masa berlaku.

b. Waktu diperlukannya peninjauan kembali.

c. Ruang lingkup kerja sama.

d. Keterangan terkait masa berlakunya kerja sama.

e. Bentuk tindak lanjut kerja sama pada tahun berjalan.

3. Untuk memastikan dokumen kerja sama dapat ditindaklanjuti, PPATK telah

menyusun analisis kelayakan kerja sama dalam negeri di dalam setiap penjajakan

kerja sama dengan calon mitra kerja sama yang baru ataupun proses penjajakan

dalam pembaruan dokumen kerja sama. Analisis tersebut disampaikan kepada

Direktorat Hukum untuk dilakukan penyusunan legal drafting. Analisis kelayakan

kerja sama tersebut merujuk pada amanat yang tercantum pada pasal 8 ayat (1)

Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-12/1.03/PPATK/08/15 tentang Pedoman

Page 77: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 64

Penyusunan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Perjanjian dalam Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme dengan

melakukan analisis terkait aspek-aspek, sebagai berikut:

a. Kejelasan status hukum.

b. Kemanfaatan.

c. Kesediaan untuk menjalin kerja sama.

d. Komitmen yang baik dan saling percaya.

e. Kesediaan menaati peraturan perundang-undangan.

Sasaran strategis 5 dimaksudkan agar PPATK dapat mengukur kualitas hasil riset

yang dilakukan PPATK, sehingga diketahui manfaat hasil riset bagi pihak eksternal

dalam upaya mendorong usaha pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan

terorisme. Sasaran strategis 5 dipantau keberhasilannya melalui satu IKSS, yaitu Tingkat

kualitas hasil riset TPPU dan pendanaan terorisme. Pencapaian kinerja SS 5 pada tahun

2018 adalah sangat baik dengan capaian kinerja sebesar 100,27%.

Tingkat kualitas Hasil Riset TPPU dan Pendanaan Terorisme adalah hasil

penilaian oleh pengguna Laporan Hasil Riset (LHR) untuk mengukur kualitas LHR

melalui kuesioner kepada pengguna LHR, sehingga diketahui manfaat LHR bagi pihak

eksternal dalam upaya mendorong usaha pencegahan dan pemberantasan TPPU. Pada

tahun 2018, kuesioner LHR dikirimkan kepada tiga puluh responden, yaitu instansi yang

memiliki hubungan kerja dengan PPATK maupun yang memiliki MoU dengan PPATK,

antara lain perbankan, aparat penegak hukum, akademisi, asosiasi pihak pelapor, dan

Sasaran Strategis 5:

Meningkatnya kualitas hasil riset TPPU dan pendanaan terorisme

IKSS 7: Tingkat kualitas hasil riset TPPU dan pendanaan terorisme

Page 78: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 65

regulator. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 13 kuesioner, sehingga respon rate

yang diperoleh adalah 43,33%. Aspek yang dinilai dalam tingkat kualitas LHR adalah

aspek penyajian, aspek kekinian, aspek manfaat, dan aspek persepsi kepuasan.

Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner, diperoleh nilai sebesar 3,76 indeks dari skala 4.

Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas hasil riset TPPU dan pendanaan terorisme

menurut persepsi pengguna LHR PPATK adalah sangat memuaskan.

Selama tahun 2018, PPATK telah melakukan kajian tipologi terhadap tindak

pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme dan kajian analisis strategis terhadap

beberapa isu strategis nasional dalam sepuluh topik riset, sebagai berikut:

1. Risiko Dana Kampanye Pemilu Menjadi Sarana Pencucian Uang Tahun 2018.

2. Tipologi Pencucian Uang Berdasarkan Putusan Pengadilan Pencucian Uang Tahun

2017.

3. Ancaman dan Kerentanan Media Sosial terhadap Tindak Pidana Pendanaan

Terorisme.

4. Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan Terkait Tindak Pidana Kehutanan,

Lingkungan Hidup dan Penipuan.

5. Indikator Transaksi NPO terhadap Pendanaan Terorisme.

6. Indikator Transaksi Keuangan Mencurigakan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta

Asing Bukan Bank Tidak Berizin dan Penyelenggara Dana Illegal.

7. Update Penilaian Risiko Sektoral Akuntan dan Akuntan Publik terhadap Tindak

Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme di Indonesia Tahun 2017.

8. Penilaian Risiko Sektoral Koperasi Melakukan Kegiatan Simpan Pinjam terhadap

Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.

9. Penilaian Risiko Sektoral Notaris terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang.

10. Jurnal Review.

Page 79: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 66

Tabel 3.19

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-7 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Tingkat kualitas hasil riset

TPPU dan pendanaan

terorisme.

3,5

indeks

3,6

indeks

102,86% 3,75

indeks

3,76

indeks 100,27%

Berdasarkan Tabel 3.18, diketahui bahwa pada tahun 2018, target kinerja indikator

Tingkat kualitas hasil riset TPPU dan pendanaan terorisme adalah 3,75 indeks dan realisasi

kinerja sebesar 3,76 indeks yang telah berhasil melampaui target kinerja. Capaian kinerja

indikator kinerja tersebut adalah 100,27%. Realisasi kinerja IKSS ini pada tahun 2018

meningkat sebesar 0,16 indeks atau 4,44% apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja

pada tahun 2017. Hasil ini menunjukkan bahwa kualitas hasil riset TPPU dan pendanaan

terorisme berada dalam kategori sangat memuaskan.

Realisasi kinerja IKSS ini meningkat karena riset-riset yang dihasilkan merupakan

tindak lanjut dari hasil temuan pada Mutual Evaluation Report tahun 2018 yang dilakukan

oleh Asia Pacific Group guna pemenuhan gap implementasi rezim APUPPT Indonesia

dengan FATF Recommendations, sehingga memperoleh penilaian yang sangat memuaskan

dari responden. Keberhasilan pencapaian kinerja IKSS ini didukung oleh upaya PPATK

dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam mendorong pencegahan dan

pemberantasan TPPU dengan senantiasa berkoordinasi berbagai lembaga, antara lain

Penyedia Jasa Keuangan, aparat penegak hukum, kementerian/lembaga lain yang terkait,

para akademisi, dan asosiasi pihak pelapor.

Tabel 3.20

Perbandingan Realisasi IKSS ke-7 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Tingkat kualitas hasil

riset TPPU dan

pendanaan terorisme.

3

indeks

3,25

indeks

3,5

indeks

3,75

indeks

4

indeks

3,76

indeks

94%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 94%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah baik. Upaya-upaya yang

Page 80: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 67

akan ditempuh oleh PPATK untuk meningkatkan kinerja pada periode pengukuran

kinerja selanjutnya, antara lain:

1. PPATK berkoordinasi dengan para stakeholders/pengguna hasil riset dalam upaya

penyusunan hasil riset, sehingga didapatkan data penelitian yang lengkap dan valid.

2. PPATK meningkatkan kemampuan periset terkait metodologi, teknik pengumpulan

data, dan analisis data, dan teknik penyajian hasil riset.

3. Para periset melakukan penelitian dengan tema terkini, sehingga hasil riset dapat

digunakan dan bermanfaat langsung kepada para stakeholders pengguna hasil riset.

Sasaran strategis 6 dimaksudkan agar PPATK dapat mengukur kualitas hasil

analisis, hasil pemeriksaan, dan informasi yang disampaikan ke penyidik, sehingga

diketahui manfaat hasil analisis, hasil pemeriksaan, dan informasi bagi pihak eksternal

dalam upaya mendorong usaha pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan

terorisme. Sasaran strategis 6 diukur keberhasilannya melalui satu IKSS, yaitu Jumlah

Hasil Analisis, Hasil Pemeriksaan, dan informasi yang ditindaklanjuti. Pencapaian

kinerja SS 6 tahun 2018 adalah baik dengan capaian kinerja sebesar 111,76%.

Pada tahun 2018, target kinerja IKSS 8, yaitu Jumlah Hasil Analisis (HA), Hasil

Pemeriksaan (HP), dan Informasi yang ditindaklanjuti sebanyak 281 laporan. 281 HA

dan Informasi yang ditindaklanjuti tersebut merupakan rekapitulasi dari HA dan

Informasi yang telah diserahkan kepada pengguna sejak tahun 2012, tetapi baru

ditindaklanjuti pada tahun 2018. Rincian HA dan Informasi yang ditindaklanjuti pada

tahun 2018, sebagai berikut:

Sasaran Strategis 6:

Meningkatnya Hasil Analisis, Hasil Pemeriksaan, dan informasi yang ditindaklanjuti

IKSS 8: Jumlah Hasil Analisis, Hasil Pemeriksaan, dan

informasi yang ditindaklanjuti

Page 81: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 68

Tabel 3.21

Jumlah HA dan Informasi yang Ditindaklanjuti

Tahun 2012-2018

HA dan Informasi

No Tahun Penyampaian Laporan Ditindaklanjuti Tahun 2018

1 2012 1 laporan

2 2013 3 laporan

3 2014 4 laporan

4 2015 42 laporan

5 2016 21 laporan

6 2017 95 laporan

7 2018 115 laporan

Total 281 laporan

HP yang ditindaklanjuti sampai tahap penuntutan selama 2018 sebanyak empat HP

dari target sebanyak lima HP atau capaian kinerja sebesar 80%. Empat HP yang

ditindaklanjuti tersebut merupakan rekapitulasi dari HP yang telah diserahkan kepada

penegak hukum sejak tahun 2013, tetapi baru ditindaklanjuti pada tahun 2018. Empat HP

tersebut telah mempunyai putusan inkracht. Secara keseluruhan, total HA, HP, dan

Informasi yang ditindaklanjuti pada tahun 2018 sebanyak 285 laporan.

Tabel 3.22

Perbandingan Kinerja IKSS ke-8 Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja Sasaran

Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Jumlah HA, HP, dan Informasi

yang ditindaklanjuti

182

laporan

509

laporan 120%

255

laporan

285

laporan 111,76%

Berdasarkan data dalam Tabel 3.22, pada tahun 2018, target kinerja indikator Jumlah

HA, HP, dan Informasi yang ditindaklanjuti adalah 255 laporan dan realisasi kinerja sebesar

285 laporan yang telah berhasil melampaui target kinerja. Capaian kinerja indikator kinerja

tersebut adalah 111,76%. Namun, realisasi kinerja IKSS ini pada tahun 2018 menurun

sebesar 224 laporan (44%) apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017.

Keberhasilan pencapaian kinerja IKSS ini didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

1. PPATK memantau tindak lanjut atas HA, HP, dan Informasi yang dikirimkan.

2. PPATK berkoordinasi dengan pihak pelapor terkait peningkatan kualitas LTKM dan

laporan lainnya.

Page 82: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 69

3. PPATK berkoordinasi dengan penyidik dan atau instansi terkait terkait pemenuhan

persyaratan permintaan informasi kepada PPATK.

4. PPATK berkoordinasi dengan penyidik dan/atau instansi terkait sehubungan dengan

peningkatan kualitas Hasil Analisis, Hasil Pemeriksaan, dan Informasi PPATK.

Tabel 3.23

Perbandingan Realisasi IKSS ke-8 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS

Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target Tahun

2019

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah HA, HP,

dan informasi yang

ditindaklanjuti

77

laporan

181

laporan

182

laporan

255

laporan

301

laporan

285

laporan

94,68%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 94,68%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah sangat baik. Upaya-

upaya yang akan ditempuh oleh PPATK untuk meningkatkan kinerja pada periode

pengukuran kinerja selanjutnya, antara lain:

1. PPATK meningkatkan pemahaman pihak pelapor atas kewajiban pelaporan dan

kualitas LTKM dan laporan lainnya.

2. PPATK meningkatkan koordinasi dengan penyidik dan/atau instansi terkait

sehubungan dengan peningkatan kualitas Hasil Analisis, Hasil Pemeriksaan, dan

Informasi PPATK. Sebagian besar HA, Hasil Pemeriksaan, dan Informasi yang

disampaikan baru ditindaklanjuti pada tahun berikutnya, sehingga diperlukan

koordinasi dengan penyidik dan instansi terkait lainnya dalam upaya pemantauan

terkait progress tindak lanjut atas HA, HP, dan Informasi PPATK yang dikirimkan.

3. PPATK memantau pemanfaatan HA, HP, dan Informasi oleh penyidik.

4. PPATK meningkatkan kualitas sumber daya manusia analis melalui kegiatan sharing

knowledge yang dilakukan secara internal maupun dengan instansi lain.

5. PPATK melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion dengan para pengguna HA,

HP, dan Informasi PPATK.

Page 83: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 70

Sasaran strategis 7 dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas pembinaan dan

pengawasan yang dilakukan oleh PPATK kepada pihak pelapor dalam pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Sasaran strategis

7 diukur keberhasilannya melalui dua IKSS, yaitu Persentase laporan dari pihak pelapor

yang memenuhi standar pelaporan dan Indeks kepatuhan pihak pelapor. Pencapaian

kinerja SS 7 tahun 2018 adalah relatif baik dengan capaian kinerja sebesar 101,54%.

Tabel 3.24

Capaian Kinerja Sasaran Strategis ke-7 PPATK

Tahun 2018

NO. INDIKATOR KINERJA SASARAN

STRATEGIS

TARGET

TAHUN 2018

REALISASI

TAHUN 2018

CAPAIAN

TAHUN 2018

1 Persentase laporan dari pihak pelapor

yang memenuhi standar pelaporan.

95% 97,93% 103,08%

2 Indeks kepatuhan pihak pelapor. 5 indeks 5 indeks 100%

Rata-rata capaian kinerja 101,54%

Laporan yang memenuhi standar pelaporan merupakan laporan yang terbatas pada

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM). LTKM yang memenuhi standar

pelaporan adalah laporan yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam

Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-09/1.02.2/PPATK/09/12 tentang Tata Cara

Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dan Laporan Transaksi

Keuangan Tunai Bagi Penyedia Jasa Keuangan. Laporan yang diterima oleh PPATK

tidak termasuk laporan yang diterima berdasarkan hasil audit Direktorat Pengawasan

Kepatuhan PPATK, laporan dengan status non-aktif, laporan pengujian/sosialisasi, dan

laporan duplikasi. Laporan dari Pihak Pelapor yang memenuhi standar pelaporan

Sasaran Strategis 7:

Meningkatnya kepatuhan pelaporan

IKSS 9: Persentase laporan dari pihak pelapor yang memenuhi standar pelaporan

Page 84: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 71

diperoleh dari aplikasi GRIPS (Gathering Reports and Information Processing System)

back end dengan mempertimbangkan field mandatory terisi dan tepat waktu.

Tabel 3.25

Jumlah Laporan dari Pihak Pelapor yang Memenuhi Standar Pelaporan

Tahun 2018

Jenis Laporan Laporan yang Diterima

oleh PPATK

Laporan yang Memenuhi

Standar Pelaporan

LTKM 66.272 laporan 64.901 laporan

Pada tahun 2018, target laporan dari Pihak Pelapor yang memenuhi standar

pelaporan, yaitu 95%. Realisasi kinerja yang berhasil dicapai adalah 97,93%. Jumlah

laporan yang diterima oleh PPATK sebanyak 66.272 laporan dan jumlah laporan yang

memenuhi standar pelaporan sebanyak 64.901 laporan. Dengan demikian, capaian

kinerja indikator kinerja tersebut sebesar 103,08%.

Tabel 3.26

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-9 PPATK Tahun 2017-2018 Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase laporan dari

pihak pelapor yang

memenuhi standar

pelaporan.

95% 95,54% 100,57%

95% 97,93% 103,08%

Berdasarkan data dalam Tabel 3.26, pada tahun 2018, target kinerja indikator

Persentase laporan dari pihak pelapor yang memenuhi standar pelaporan adalah 95% dan

realisasi kinerja sebesar 97,93% yang berhasil melampaui target kinerja. Capaian kinerja

indikator kinerja tersebut adalah 103,08%. Realisasi kinerja IKSS ini pada tahun 2018

meningkat sebesar 2,39% apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017.

Hasil capaian kinerja ini menunjukkan bahwa laporan yang disampaikan oleh pihak

pelapor kepada PPATK telah memenuhi standar pelaporan yang mengindikasikan bahwa

pembinaan PPATK kepada pihak pelapor telah dilakukan dengan baik.

Page 85: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 72

Tabel 3.27

Perbandingan Realisasi IKSS ke-9 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS

Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target Tahun

2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase laporan

dari pihak

pelapor yang

memenuhi

standar pelaporan

95% 95% 95% 95% 95% 97,93% 103,08%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 103,08%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah sangat baik. Upaya-

upaya yang akan ditempuh oleh PPATK untuk meningkatkan kinerja pada periode

pengukuran kinerja selanjutnya adalah PPATK lebih meningkatkan koordinasi dengan

Pihak Pelapor, LPP, maupun asosiasi terkait dengan tata cara pelaporan ke PPATK,

sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan persentase laporan dari pihak pelapor

yang memenuhi standar pelaporan.

Kepatuhan Pihak Pelapor mencakup kepatuhan pihak pelapor dalam memenuhi

ketentuan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ) dan kewajiban pelaporan yang

meliputi penilaian dari komponen:

1) Tingkat kepatuhan pihak pelapor;

2) Tercapainya sasaran audit khusus;

3) Pemantauan tindak lanjut hasil audit; dan

4) Hasil koordinasi yang ditindaklanjuti oleh LPP.

Nilai dari masing-masing komponen tersebut, sebagai berikut:

1) Tingkat kepatuhan pihak pelapor berhasil memperoleh nilai 3 dengan rata-rata tingkat

kepatuhan sebesar 79,69% yang termasuk dalam kategori tingkat kepatuhan yang

cukup baik.

2) Tingkat pencapaian sasaran audit khusus berhasil memperoleh nilai 97,66%.

IKSS 10: Indeks kepatuhan pihak pelapor

Page 86: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 73

3) Pemantauan tindak lanjut hasil audit oleh LPP berhasil memperoleh nilai 94,12%.

4) Hasil koordinasi pelaksanaan pengawasan kepatuhan yang ditindaklanjuti oleh LPP

berhasil memperoleh nilai 88,99%.

Tabel 3.28

Interval Indeks Kepatuhan Pihak Pelapor

No Interval Indeks Kepatuhan Pihak Pelapor

1 0% ≤ x ≤ 20% Indeks 1 (Tidak baik)

2 20% < x ≤ 40% Indeks 2 (Kurang baik)

3 40% < x ≤ 60% Indeks 3 (Cukup baik)

4 60% < x ≤ 80% Indeks 4 (Baik)

5 80% < x ≤ 100% Indeks 5 (Sangat baik)

Tabel 3.29

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-10 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Indeks kepatuhan pihak

pelapor.

4

indeks

5

indeks 120%

5

indeks

5

indeks 100%

Berdasarkan data dalam Tabel 3.29, pada tahun 2018, target kinerja indikator Indeks

kepatuhan Pihak Pelapor, yaitu 5 indeks. Realisasi kinerja yang berhasil dicapai dari

rata-rata capaian empat komponen Indeks kepatuhan Pihak Pelapor adalah indeks 5 dari

skala 5. Capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 100%. Realisasi kinerja IKSS ini

pada tahun 2018 berhasil menyamai realisasi kinerja pada tahun 2017. Nilai rata-rata indeks

kepatuhan pihak pelapor yang berhasil dicapai oleh PPATK sebesar 90,12% dan

termasuk dalam indeks 5. Hasil capaian kinerja ini menunjukkan bahwa kepatuhan pihak

pelapor berada dalam kategori yang sangat baik.

Tabel 3.30

Perbandingan Realisasi IKSS ke-10 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target Tahun

2019

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks Kepatuhan

Pihak Pelapor

4

indeks

4

indeks

4

indeks

5

indeks

5

indeks

5

indeks

100%

Page 87: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 74

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 100%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah baik. Upaya-upaya yang

akan ditempuh untuk mempertahankan Indeks kepatuhan pihak pelapor pada periode

pengukuran kinerja selanjutnya, antara lain:

a. PPATK dalam melakukan pengawasan kepatuhan akan lebih menitikberatkan kepada

Pihak Pelapor yang sudah melakukan registrasi pelaporan.

b. PPATK menetapkan tujuan audit khusus yang sesuai dengan kewenangan PPATK.

c. PPATK memperbaiki prosedur pemantauan hasil audit.

d. PPATK selalu berkoordinasi dengan Lembaga Pengawas dan Pengatur.

Sasaran strategis 8 dimaksudkan agar PPATK berupaya untuk meningkatkan

kemampuan pihak pelapor dan aparat penegak hukum melalui kegiatan pendidikan dan

pelatihan. Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan

serangkaian tugas dan fungsi analisis, pelaporan, penyidikan dan penyelidikan dalam

upaya membangun rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Sasaran strategis 8 memiliki satu ukuran keberhasilan, yaitu Persentase kelulusan

peserta diklat. Pencapaian kinerja SS 8 tahun 2018 adalah relatif baik dengan capaian

kinerja sebesar 100%.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang Pasal 41 ayat (1) huruf f dan g, dalam

melaksanakan fungsi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang,

PPATK berwenang untuk menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan anti

Sasaran Strategis 8:

Meningkatnya kemampuan pihak pelapor dan aparat penegak hukum dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme

IKSS 11: Persentase kelulusan peserta diklat

Page 88: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 75

pencucian uang, dan menyelenggarakan sosialisasi tentang pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

Kewenangan yang dimiliki oleh PPATK tersebut bermakna bahwa PPATK

memiliki tanggung jawab dalam menyelenggarakan pengembangan sumber daya

manusia yang berperan dalam menegakkan rezim anti pencucian di Indonesia.

Pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan oleh PPATK ditujukan bagi

pihak internal dan eksternal PPATK. Bagi pihak internal dengan target meningkatkan

pengetahuan dan kompetensi pegawai PPATK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

berdasarkan peraturan mengenai organisasi dan tata kerja PPATK dan bagi pihak

eksternal dengan target untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pemangku

kepentingan di bidang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang

dan pendanaan terorisme.

Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT)

bertujuan agar para penegak hukum dan setiap pelaku usaha, yaitu Penyedia Jasa

Keuangan, Penyedia Barang dan Jasa, dapat meningkatkan kemampuan dalam

melaksanakan pekerjaannya. Dengan meningkatnya persaingan usaha, pihak pelapor dan

aparat penegak hukum dituntut untuk terus meningkatkan kemampuannya, sehingga

tidak tertinggal dengan pelaku kejahatan tindak pidana pencucian uang. Pelatihan APU

PPT juga bertujuan untuk menyiapkan kaderisasi bagi pelaku usaha dan penegak hukum

dalam memahami TPPU dan TPPT. Pelatihan APUPPT harus dilaksanakan secara

berkesinambungan dan terintegrasi. Dengan pengelolaan pelatihan yang baik, maka

dapat tercipta sumber daya manusia yang profesional yang memiliki keahlian APU PPT.

PPATK memberikan prioritas bagi pengembangan sumber daya manusia tidak hanya

bagi pihak internal PPATK, tetapi juga bagi pihak eksternal PPATK, yaitu para penegak

hukum dan instasi terkait lainnya untuk bersama-sama dapat mencegah dan

memberantas TPPU dan TPPT.

Sasaran peningkatan kemampuan pihak pelapor dan aparat penegak hukum dalam

pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme

adalah meningkatnya pemahaman para pemangku kepentingan PPATK, khususnya para

pihak pelapor dan aparat penegak hukum, dalam memudahkan pelaksanaan serangkaian

Page 89: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 76

tugas dan fungsi analisis, pelaporan, penyidikan, dan penyelidikan dalam upaya

membangun rezim Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme yang tangguh.

Dalam membentuk sumber daya manusia yang andal, PPATK menyelenggarakan

seluruh kegiatan pengembangan kompetensi dan pengetahuan pegawai PPATK dan

pemangku kepentingan melalui pembangunan sarana pendidikan dan pelatihan di bidang

pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme

yang terintegrasi. Diharapkan melalui wadah tersebut, PPATK dapat mengoptimalkan

kinerja seluruh pihak yang merupakan bagian dari rezim anti pencucian uang di

Indonesia sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.

Tabel 3.31

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-11 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase kelulusan

peserta diklat

100% 100% 100%

100% 100% 100%

Berdasarkan data dalam Tabel 3.31, pada tahun 2018, target kinerja indikator

Persentase kelulusan peserta diklat, yaitu 100%. Realisasi kinerja yang berhasil dicapai,

yaitu 100% dengan capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 100%. Realisasi kinerja

IKSS ini pada tahun 2018 menyamai realisasi kinerja pada tahun 2017. Perhitungan capaian

kinerja IKSS ini masih didasarkan hasil penilaian (pretest dan posttest) dan tingkat

kehadiran peserta pada kegiatan diklat. Hal ini disebabkan hingga saat ini Pusdiklat APU

PPT belum memperoleh akreditasi untuk memberikan sertifikasi kelulusan bagi peserta

diklat. Namun demikian, PPATK terus melakukan upaya percepatan untuk memperoleh

akreditasi dan sertifikasi bagi Pusdiklat APU PPT.

Pusdiklat APUPPT telah melaksanakan beberapa jenis diklat di bidang APUPPT

untuk pihak internal dan eksternal. Kegiatan diklat tersebut dilaksanakan dengan

mengundang berbagai pihak stakeholders PPATK, seperti para penyidik, pihak pelapor,

dan instansi lainnya. Materi diklat disesuaikan dengan kebutuhan para stakeholders

tersebut. Pusdiklat APU PPT PPATK juga menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan

pelatihan selama tahun 2018 sebanyak 35 diklat yang diikuti oleh 853 peserta yang

Page 90: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 77

terdiri dari pegawai internal PPATK dan para pemangku kepentingan dalam bidang

APU PPT. Kegiatan-kegiatan pelatihan yang telah diselenggarakan oleh Pusdiklat APU

PPT PPATK selama tahun 2018 dijelaskan dalam Lampiran Laporan Kinerja PPATK.

Secara garis besar, beberapa jenis diklat APUPPT yang telah diselenggarakan oleh

Pusdiklat APU PPT selama tahun 2018, antara lain:

1. Program Pelaporan Transaksi Keuangan Bagi Penyedia Jasa Keuangan Bank.

2. Pelaporan Transaksi Keuangan Bagi Penyedia Barang/Jasa Lain.

3. FATF recommendations dan metodologi penilaian FATF.

4. Audit Khusus dan Audit Kepatuhan Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.

5. Hukum Pidana Materil dan Formil.

6. Pengetahuan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Tabel 3.32

Perbandingan Realisasi IKSS ke-11 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase kelulusan

peserta diklat.

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Capaian kinerja tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019

telah tercapai 100%. Perhitungan kinerja IKSS ini didasarkan pada nilai rata-rata hasil

pretest dan posttest serta keikutsertaan peserta pada kegiatan diklat. Secara rata-rata, dari

35 kelas pelatihan yang berhasil diselenggarakan oleh Pusdiklat APUPPT selama tahun

2018, kegiatan diklat telah menghasilkan peningkatan rata-rata nilai kompetensi peserta

diklat yang berada di atas batas standar minimal, yaitu 50%. Terkait dengan tingkat

kehadiran peserta diklat, selama proses administrasi telah dilakukan screening dan

konfirmasi kehadiran peserta, sehingga dapat dipastikan bahwa peserta yang terdaftar

telah terkonfirmasi kehadirannya pada saat pelaksanaan diklat. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa realisasi kinerja Persentase kelulusan peserta diklat adalah 100%.

Sehubungan dengan baru beroperasinya Pusdiklat APU PPT pada tahun 2018,

kendala yang dihadapi sebagian besar bersifat kendala teknis operasional dan

administrasi. Selain itu, masih belum dikenalnya Pusdiklat APUPPT sebagai lembaga

Page 91: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 78

diklat dalam bidang APUPPT menjadi tantangan tersendiri dalam proses

penyelenggaraan diklat. Namun demikian, karena kerja sama tim yang solid dan

komunikasi dan koordinasi yang efektif telah membuat proses inisiasi awal

penyelenggaraan diklat di Pusdiklat APUPPT diterima dengan baik oleh para

stakeholders PPATK.

PPATK akan senantiasa berupaya untuk melakukan peningkatan terhadap

kelengkapan infrastruktur pendidikan dan pelatihan, standardisasi sarana dan prasarana

Pusdiklat APU PPT, dan menciptakan program-program diklat APUPPT yang

berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan para stakeholders. Selain itu, pemenuhan atas

persyaratan administrasi juga terus dilakukan agar Pusdiklat APU PPT segera dapat

terakreditasi dan memiliki program pendidikan unggulan yang tersertifikasi.

Persepektif pertumbuhan dan pembelajaran terdiri atas enam sasaran strategis

dengan enam IKSS. Capaian kinerja atas perspektif ini adalah 95,38%. Rincian kondisi

capaian setiap IKSS yang terdapat pada perspektif ini, sebagai berikut:

Sasaran strategis 9 dimaksudkan agar PPATK lebih mengoptimalkan upaya

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme melalui penyusunan

peraturan pelaksana Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 dan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Sasaran strategis 9 ini diukur keberhasilannya melalui satu IKSS, yaitu Persentase

pemenuhan produk hukum TPPU dan pendanaan terorisme. Pencapaian kinerja SS 9

tahun 2018 adalah relatif baik dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Sasaran Strategis 9:

Terpenuhinya produk hukum pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme

3. Persepektif Pertumbuhan dan

Pembelajaran

Page 92: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 79

Produk hukum TPPU dan pendanaan terorisme adalah peraturan perundang-

undangan, instruksi presiden, keputusan presiden, Surat Edaran Kepala PPATK, dan

keputusan Kepala PPATK di bidang pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

pendanaan terorisme. Pemenuhan produk hukum adalah tersusunnya produk hukum

TPPU dan pendanaan terorisme sesuai dengan target yang tercantum roadmap peraturan

perundang-undangan tahun 2015-2019.

Pada tahun 2018, PPATK telah menyusun tiga belas produk hukum dan rancangan

produk hukum di bidang pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme

dari target enam belas produk hukum dan rancangan produk hukum di bidang

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pendanaan terorisme yang telah ditetapkan

dalam road map regulasi PPATK. Produk hukum yang telah disusun tersebut, sebagai

berikut:

1. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penerapan Prinsip Mengenali

Pemilik Manfaat dari Korporasi dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.

2. Rancangan Peraturan Presiden tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor

115 Tahun 2015 tentang Tunjangan Khusus Bagi Pegawai di Lingkungan PPATK.

3. Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan HAM tentang Tata Cara Pelaksanaan

Penerapan Prinsip Mengenali Manfaat dari Korporasi pada Kementerian Hukum

dan HAM.

4. Peraturan Kepala PPATK Nomor 01 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: PER-

10/1.01/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Pembayaran Penghasilan, Fasilitas, dan

Penghargaan bagi Kepala dan Wakil Kepala pada Pusat Pelaporan dan Analisis

Transaksi Keuangan.

5. Peraturan Kepala PPATK Nomor 04 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan

Manajemen Kualitas Teknologi Informasi pada PPATK.

IKSS 12: Persentase pemenuhan produk hukum TPPU dan pendanaan terorisme

Page 93: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 80

6. Peraturan Kepala PPATK Nomor 06 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan

Kepala PPATK Nomor PER-07/1.04/PPATK/04/15 tentang Strategi Pengelolaan

Teknologi Informasi pada PPATK.

7. Peraturan Kepala PPATK Nomor 12 Tahun 2018 tentang Tata Cara Permintaan

Informasi ke PPATK.

8. Rancangan Surat Edaran Kepala PPATK tentang Indikator Transaksi Keuangan

Mencurigakan Terkait Biro/Agen Perjalanan Ibadah Umrah.

9. Rancangan Surat Edaran Kepala PPATK tentang Pedoman Penerapan Prinsip

Mengenali Pengguna Jasa dan Penyampaian Laporan Transaksi Keuangan

Mencurigakan Bagi Profesi.

10. Rancangan Surat Edaran Kepala PPATK tentang Indikator Area yang Berisiko

Tinggi Dalam Rangka Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa.

11. Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan HAM tentang Tata Cara Pengawasan

Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi.

12. Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan HAM tentang Tata Cara Akses Informasi

Prinsip Mengenali Pemilik Manfaat dari Korporasi.

13. Rancangan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

tentang Tim Kerja Komite TPPU.

Tabel 3.33

Perbandingan Kinerja IKSS ke-12 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase pemenuhan

produk hukum TPPU dan

pendanaan terorisme.

100% 100% 100% 100% 81,25% 81,25%

Berdasarkan Tabel 3.33, diketahui bahwa pada tahun 2018, target kinerja indikator

kinerja Persentase pemenuhan produk hukum TPPU dan pendanaan terorisme adalah

100% dengan realisasi kinerja sebesar 81,25%. PPATK belum berhasil mencapai target

kinerja IKSS. Capaian kinerja IKSS ini juga mengalami penurunan kinerja sebesar

18,75% apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017. Kondisi ini

disebabkan selama tahun 2018 Direktorat Hukum PPATK lebih memprioritaskan untuk

Page 94: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 81

memenuhi permintaan produk hukum dari unit kerja di PPATK dan pembahasan

beberapa produk hukum melibatkan banyak stakeholders, sehingga penyelesaian produk

hukum tersebut melewati batas waktu yang ditetapkan.

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh PPATK untuk mencapai target kinerja

tersebut, antara lain:

1. PPATK mengutamakan asas keadilan, kemandirian, profesionalisme, dan tanggung

jawab dalam melaksanakan layanan penyusunan produk hukum.

2. PPATK melakukan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM selaku mitra

PPATK dalam penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

3. Koordinasi yang efektif dengan unit kerja pemrakarsa, sehingga tujuan penyusunan

produk hukum sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 3.34

Perbandingan Realisasi IKSS ke-12 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target Tahun

2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase

pemenuhan produk

hukum TPPU dan

pendanaan terorisme

yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100% 81,25% 81,25%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 81,25%. Secara persentase, capaian kinerja ini cukup baik. Upaya-upaya yang

akan ditempuh oleh PPATK untuk meningkatkan persentase pemenuhan produk hukum

TPPU dan pendanaan terorisme yang ditindaklanjuti pada periode pengukuran kinerja

selanjutnya adalah peningkatan kecepatan penyelesaian produk hukum dan penyelesaian

produk hukum yang menggunakan skala prioritas, sehingga diharapkan persepsi seluruh

unit kerja pemrakarsa sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Page 95: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 82

Sasaran strategis 10 dimaksudkan agar PPATK dapat mengetahui kualitas

manajemen kinerja dan risikonya yang mendukung keberlangsungan bisnis proses

PPATK. Sasaran strategis10 diukur keberhasilannya melalui satu IKSS, yaitu Indeks tata

kelola teknologi informasi PPATK. Pencapaian kinerja SS 10 tahun 2018 adalah sudah

baik dengan capaian kinerja sebesar 99,08%.

PPATK melakukan penilaian terhadap tata kelola teknologi informasi terkait

pengelolaan teknologi informasi yang dijalankan, termasuk dasar hukum, pedoman,

dan standar baku dalam pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi di PPATK.

Penilaian ini dilakukan secara rutin setiap tahun sebagai pemantauan terhadap tingkat

kematangan tata kelola TI. Sebagai wujud independensi dalam penilaian, reviu atau

audit tata kelola teknologi informasi dilaksanakan oleh Inspektorat PPATK yang

dibantu oleh para akademisi.

Pengukuran tingkat maturitas Tata Kelola Teknologi Informasi (TKTI) PPATK

dilakukan dengan menggunakan metode asesmen “Maturity Level Statement”, yaitu

asesmen yang dilakukan pada 21 Process yang terdiri dari PO2, PO3, PO7, PO8,

PO10, AI1, AI2, AI4, AI5, AI6, AI7, DS2, DS3, DS7, DS8, DS9, DS10, DS11, DS13,

dan ME1. “Maturity Level” untuk masing-masing Process adalah level 1-5. Asesmen

ini dilakukan dengan menggunakan COBIT 4.1 ‘Maturity Assessment Tool’ dari

ISACA.

Berdasarkan hasil penilaian terhadap tata kelola teknologi informasi diperoleh

hasil sebesar 3,22 indeks dari skala 5. Capaian kinerja adalah 99,08% terhadap target

kinerja tahun 2018, yaitu 3,25 indeks.

Sasaran Strategis 10:

Meningkatnya keandalan sistem teknologi informasi PPATK

IKSS 13: Indeks tata kelola teknologi informasi PPATK.

Page 96: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 83

Komitmen peningkatan kematangan tata kelola TI ini adalah upaya untuk

memberikan jaminan dan standardisasi layanan TI untuk menopang peningkatan

keandalan sistem TI sebagai salah satu pilar dari Rencana Strategis PPATK. Secara

keseluruhan, nilai maturitas tata kelola teknologi informasi di PPATK sebesar 3

termasuk ke dalam kategori Terdefinisi. Hal ini menggambarkan bahwa tata kelola

teknologi informasi di PPATK berada dalam tahap proses selalu dilaksanakan dan

sebagian besar terstandardisasi, terdokumentasi, dan dikomunikasikan.

Tingkatan dalam maturity model yang digunakan sebagai acuan penilaian tata

kelola TI di PPATK, sebagai berikut:

Tabel 3.35

Tingkatan Maturity Model

Level Maturity Keterangan

0 Non eksis: Proses tidak ada dan organisasi tidak mengenal adanya tata

kelola TI.

1 Initial/Adhoc: Proses kadang dilaksanakan/ad hoc (khusus) kasus demi

kasus dan tidak ada standardisasi serta tidak terorganisasi.

2 Berulang: Proses telah dibentuk, tetapi belum ada koordinasi dari

prosedur standar dan tanggung jawab, serta tidak terdokumentasi.

3 Terdefinisi: Proses selalu dilaksanakan, terstandardisasi, terdokumentasi,

dan dikomunikasikan.

4 Terkelola: Proses selalu dilaksanakan, terdokumentasi, dikomunikasikan,

dikelola dengan baik, serta dapat diukur pencapaiannya.

5 Optimal: Proses selalu dilaksanakan, terdokumentasi, dikomunikasikan,

dikelola, dapat diukur dan dioptimasi hasilnya sesuai dengan kebutuhan

organisasi secara otomatis (dapat memanfaatkan tool).

Tabel 3.36

Nilai Asesmen Tata Kelola TI Pada Setiap Domain Tahun 2017 dan 2018

Domain Nilai Tahun 2017 Nilai Tahun 2018

Plan and Organize (PO) 2,80 3,17

Aqcuire and Implement (AI) 2,90 3,30

Deliver and Support (DS) 3,04 3,20

Monitor and Evaluate (ME) 3,05 3,05

Rata-rata 2,94 3,22

Beberapa proses yang masih berada pada level 2 dan perlu dilakukan perbaikan

agar mencapai level 3, sebagai berikut:

A. Plan and Organize (PO)

Page 97: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 84

1. PO2-Define the Information Architecture

Nilai maturitas untuk PO2 sebesar 2,76 belum mencapai nilai 3 disebabkan hal-hal,

sebagai berikut:

a. Draft model arsitektur informasi PPATK yang tercantum pada Cetak Biru TI

2015-2019 belum dikomunikasikan kepada seluruh stakeholders.

b. Metode dan teknik yang digunakan untuk pengembangan dan pelaksanaan AI

(Arsitektur Informasi) belum ditetapkan secara formal.

c. Pelatihan informal penggunaan alat dan teknik untuk merancang AI belum

didokumentasikan dengan baik.

2. PO10-Manage Projects

Nilai maturitas untuk PO8 sebesar 2,87 belum mencapai nilai 3 disebabkan hal-hal,

sebagai berikut:

a. Hasil monitoring dan pengendalian projek TI belum didokumentasikan dengan

baik.

b. Belum dilaksanakan pendidikan dan pelatihan manajemen projek TI bagi

pegawai Pusat Teknologi Informasi.

c. Belum ada kebijakan/SOP mengenai pengelolaan projek TI.

3. AI2- Acquire and Maintain Application Software

Nilai maturitas untuk AI1 sebesar 2,71 belum mencapai nilai 3 disebabkan hal-hal,

sebagai berikut:

a. Tahapan-tahapan SDLC P3SA belum sepenuhnya diterapkan.

b. Pemeliharaan aplikasi belum terjadwal, terkoordinasi, ter-monitoring, dan

terdokumentasi secara memadai (3-Nr 5 “Maintenance activities are planned,

scheduled and co-ordinated”).

4. AI7- Install and Accredit Solutions and Changes.

Nilai maturitas untuk AI7 sebesar 2,99 belum mencapai nilai 3 disebabkan hal-hal,

sebagai berikut:

a. Pedoman manajemen kualitas belum disosialisasikan kepada seluruh

stakeholders Pusat Teknologi Informasi.

b. Pelaksanaan pedoman manajemen kualitas belum terdokumentasi dengan baik.

5. DS9-Manage the Configuration

Page 98: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 85

Nilai maturitas untuk DS9 sebesar 2,65 belum mencapai nilai 3 disebabkan hal-hal,

sebagai berikut:

a. Prosedur konfigurasi (3-Nr.1 “The procedures and working practices have been

documented, standardised and communicated, but training and application of the

standards is up to the individual”) belum terdokumentasi dan terstandardisasi.

b. Hasil konfigurasi infrastruktur maupun software belum terdokumentasi dengan

baik.

6. DS10- Manage Problems

Nilai maturitas untuk DS10 sebesar 2,86 belum mencapai nilai 3 disebabkan hal-hal,

sebagai berikut:

a. Prosedur penanganan masalah sudah ada (POTI), tetapi aktivitas penanganan

masalah belum didokumentasikan dengan memadai.

b. Permasalahan yang terjadi (3-Nr.3 “The recording and tracking of problems and

their resolutions are fragmented within the response team, using the available

tools without centralisation”) belum tercatat dengan baik.

c. Rekomendasi penilaian TKTI tahun 2015 (Menerapkan konsep IT Service

Management (ITSMF) atau Sistem Manajemen Layanan (ISO 20000-1),

terutama yang terkait dengan Manajemen Problem) belum dilaksanakan

sepenuhnya.

Berdasarkan hasil penilaian tingkat maturitas TKTI, Inspektorat memberikan

rekomendasi-rekomendasi untuk meningkatkan nilai maturitas, sebagai berikut:

1) PO2-Define the Information Architecture

Manajemen

a. Mengomunikasikan draft model arsitektur informasi PPATK yang tercantum pada

Cetak Biru TI 2015-2019 kepada seluruh stakeholders melalui rapat komite TI.

b. Menetapkan secara formal metode dan teknik yang digunakan untuk

pengembangan dan pelaksanaan AI (Arsitektur Informasi).

Operasional

a. Menyusun kebijakan arsitektur informasi.

Page 99: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 86

b. Mendokumentasikan setiap pelatihan informal penggunaan alat dan teknik untuk

merancang AI.

c. Melaksanakan dan mendokumentasikan pengelolaan integritas data.

2) PO10-Manage Projects

Manajemen

a. Menetapkan kebijakan/SOP pengelolaan projek TI.

b. Memantau pengendalian projek TI yang meliputi milestones, jadwal, dan

pengukuran kinerja.

c. Meningkatkan kompetensi SDM TI tentang manajemen projek melalui program

pendidikan dan pelatihan.

Operasional

a. Mendokumentasikan hasil monitoring pengendalian projek TI.

b. Menyusun kebijakan/SOP pengelolaan projek TI.

3) AI2- Acquire and Maintain Application Software

Manajemen

Mengendalikan pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan aplikasi sesuai dengan

tahapan-tahapan SDLC P3SA.

Operasional

Mendokumentasikan pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan aplikasi sesuai

tahapan-tahapan SDLC P3SA.

4) AI7- Install and Accredit Solutions and Changes

Manajemen

a. Mengomunikasikan pedoman manajemen kualitas kepada seluruh stakeholders

Pusat Teknologi Informasi melalui rapat komite teknologi informasi.

b. Memantau implementasi pedoman manajemen kualitas.

Operasional

Mendokumentasikan setiap pelaksanaan pedoman manajemen kualitas.

5) DS9-Manage the Configuration

Operasional

a. Mendokumentasikan dan menstandarkan prosedur konfigurasi.

b. Mendokumentasikan hasil konfigurasi infrastruktur maupun software.

Page 100: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 87

c. Mendokumentasikan hasil kegiatan penjagaan integritas konfigurasi repository.

6) DS10- Manage Problems

Manajemen

Mendorong penerapan konsep IT Service Management (ITSMF) atau Sistem

Manajemen Layanan (ISO 20000-1), terutama yang terkait Manajemen Problem.

Operasional

a. Mendokumentasikan secara memadai aktivitas penanganan masalah.

b. Melakukan pencatatan secara memadai terkait insiden/problem TI yang terjadi.

Tabel 3.37

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-13 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja Sasaran

Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Indeks tata kelola teknologi

informasi PPATK

3

indeks

2,94

indeks 98% 3,25

indeks

3,22

indeks 99,08%

Berdasarkan data dalam Tabel 3.37, pada tahun 2018, target kinerja indikator Indeks

tata kelola teknologi informasi PPATK adalah 3,25 indeks dan realisasi kinerja sebesar

3,22 indeks. Capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 99,08%. Capaian kinerja IKSS

ini belum berhasil memenuhi target kinerja. Namun, realisasi kinerja IKSS ini pada tahun

2018 meningkat sebesar 0,28 indeks (9,52%) apabila dibandingkan dengan realisasi kinerja

pada tahun 2017.

Tabel 3.38

Perbandingan Realisasi IKSS ke-13 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Indeks tata kelola

teknologi informasi

PPATK

2,5

indeks

2,75

indeks

3

indeks

3,25

indeks

3,5

indeks

3,22

indeks

92%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 92%. Jika mencermati nilai kematangan 3,5 indeks yang dituju pada tahun

2019, target tersebut merupakan target yang cukup tinggi karena mencerminkan

kematangan sistem TI yang cukup baik dan terlaksana dalam tatanan sistem yang

Page 101: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 88

teratur dan rapi, sehingga memerlukan perencanaan yang matang untuk melakukan

peningkatan secara berkelanjutan. Secara persentase, capaian kinerja pada tahun 2018

ini sudah baik. Namun, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dan upaya

untuk meningkatkan kinerja pada periode pengukuran kinerja selanjutnya, antara lain:

1. Pengurangan jumlah sumber daya manusia di Pusat TI, sehingga beberapa

pekerjaan terkait tata kelola teknologi informasi tidak dapat dikerjakan dengan

optimal.

2. Pendidikan dan pelatihan bagi staf TI untuk mengembangkan pengetahuan dan

kompetensi belum dilakukan secara menyeluruh sesuai kebutuhan TI.

3. Draft model arsitektur informasi PPATK yang tercantum pada Cetak Biru TI 2015-

2019 dan Pedoman manajemen kualitas belum disosialisasikan kepada seluruh

stakeholders.

4. Metode dan teknik yang digunakan untuk pengembangan dan pelaksanaan AI

(Arsitektur Informasi) belum ditetapkan secara formal.

5. Pelatihan informal penggunaan alat dan teknik untuk merancang AI belum

didokumentasikan dengan baik.

6. Hasil monitoring dan pengendalian projek TI belum didokumentasikan dengan

baik.

7. Rekomendasi penilaian TKTI tahun 2015 (Menerapkan konsep IT Service

Management (ITSMF) atau Sistem Manajemen Layanan (ISO 20000-1), terutama

yang terkait dengan Manajemen Problem) belum dilaksanakan sepenuhnya.

Upaya perbaikan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pada periode

pengukuran kinerja selanjutnya, antara lain:

1. PPATK melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pedoman yang dimiliki oleh

PTI, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai dengan prosedur.

2. PPATK menambah jumlah sumber daya manusia di PTI.

3. PPATK melakukan pengawasan terhadap pencapaian tata kelola TI.

4. Pendidikan dan pelatihan bagi staf TI dengan mengacu kepada pemetaan

kompetensi maupun kebutuhan pengembangan.

Page 102: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 89

5. PTI segera menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi hasil asesmen tata kelola

teknologi informasi yang dilakukan oleh Inspektorat.

Sasaran strategis 11 dimaksudkan agar PPATK dapat menyelenggarakan sistem

manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbasis kompetensi yang sejalan

dengan kebijakan nasional melalui program reformasi birokrasi yang mengamanatkan

pembangunan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional, serta mampu

bersaing secara global. Guna mendukung komitmen tersebut, PPATK menetapkan

indicator kinerja berupa penilaian kompetensi SDM PPATK sebagai tolok ukur

keberhasilan pengelolaan SDM PPATK. Penetapan indikator kinerja tersebut

merepresentasikan program penataan sistem manajemen SDM aparatur melalui

pengembangan model kompetensi dan pengembangan Standar Kompetensi Jabatan.

Sasaran strategis 11 diukur keberhasilannya melalui satu IKU, yaitu Persentase

pegawai PPATK yang memiliki penilaian prestasi kerja yang baik. Pencapaian kinerja

SS 11 sudah baik dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Berdasarkan pasal 18 Peraturan Kepala PPATK Nomor: 16/1.01/PPATK/11/12

tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai PPATK, pegawai yang berprestasi baik adalah

pegawai yang memenuhi batas penilaian prestasi kinerja “Baik” atau berada di atas nilai

75, berdasarkan dua komponen penilaian yaitu SKP (60%) dan perilaku kerja (40%).

Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai akan dapat diketahui

terjadinya gap antara tingkat kesesuaian kemampuan dalam pengetahuan, keterampilan,

dan sikap perilaku SDM yang menempati suatu jabatan tertentu dengan kinerja minimal

yang harus dipenuhi, sehingga langkah yang diambil sebagai tindak lanjut dalam

Sasaran Strategis 11:

Meningkatnya kualitas sumber daya manusia PPATK

IKSS 14: Persentase pegawai PPATK yang memiliki penilaian

prestasi kerja baik

Page 103: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 90

melakukan pengembangan kompetensi SDM PPATK dapat dilakukan dengan tepat.

Indikator keberhasilan dari sasaran strategis tersebut beserta target dan realisasi kinerja,

sebagai berikut:

Tabel 3.39

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-14 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja Sasaran

Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Persentase pegawai PPATK

yang memiliki prestasi

kerja pegawai Baik

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan data dalam Tabel 3.38, pada tahun 2018, target kinerja indikator kinerja

Persentase pegawai PPATK yang memiliki prestasi kerja pegawai baik adalah 100% dan

realisasi kinerja sebesar 100%. Capaian kinerja indikator kinerja tersebut adalah 100%

kinerja dan menyamai realisasi kinerja pada tahun 2017. Capaian kinerja IKSS ini telah

berhasil memenuhi target kinerja.

Pengukuran prestasi kerja para pegawai telah dilakukan selaras dengan target

perjanjian kinerja pada unit kerja. Setiap awal tahun, seluruh pegawai PPATK

diwajibkan untuk menyusun SKP (Sasaran Kerja Pegawai) yang merupakan turunan dari

indikator kinerja kegiatan unit eselon II. Sebagai komponen tambahan penilaian prestasi

kerja, perilaku pegawai juga tidak luput dari penilaian. Penyusunan SKP dan

penyampaian penilaian perilaku kerja tersebut telah dilakukan melalui aplikasi Sistem

Informasi Aplikasi Penilaian Kinerja (SIAPIK), sehingga meminimalkan peluang

pegawai yang melakukan tugas atau pekerjaan yang tidak selaras dengan sasaran unit

eselon II yang diembannya.

Pada tahun 2018, PPATK menetapkan target kinerja Persentase Pegawai PPATK

yang memiliki prestasi kerja baik sebesar 100%. Berdasarkan data SIAPIK, para

pegawai tersebut memiliki rata-rata prestasi kerja sebesar 92,42 dan berada pada

kategori sangat baik atau mengalami peningkatan rata-rata nilai sebesar 1,3

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan capaian kinerja disebabkan

peningkatan realisasi rata-rata kinerja pegawai. Selain itu, pada beberapa pegawai

Page 104: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 91

diindikasikan terdapat penetapan target kinerja yang terlalu rendah, sehingga

menyebabkan realisasi kinerja yang terlalu tinggi.

Tabel 3.40

Perbandingan Realisasi IKSS ke-14 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target

Tahun 2019

2015 2016 2017 2018 2019

Persentase pegawai

PPATK yang memiliki

prestasi kerja Baik.

90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 100%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah relatif baik. Upaya-upaya

yang akan ditempuh oleh PPATK untuk meningkatkan prestasi kerja pada periode

pengukuran kinerja selanjutnya, antara lain:

1. Perbaikan terhadap infrastruktur aplikasi SIAPIK.

2. Penegakan sanksi administrasi bagi para pegawai yang terlambat menyampaikan

formulir Penilaian Prestasi Kerja Pegawai.

3. Pendampingan secara rutin kepada pegawai yang membutuhkan asistensi dalam

pengisian penilaian prestasi kerja.

Melalui sasaran strategis 12, PPATK bertujuan untuk menjaga agar seluruh

kegiatan yang direncanakan dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Dengan demikian, manajemen kinerja adalah cara mengelola kegiatan organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sasaran strategis 12 diukur

keberhasilannya melalui satu IKSS, yakni Nilai AKIP PPATK. Capaian kinerja IKSS ini

adalah 94,49%.

Sasaran Strategis 12:

Meningkatnya kualitas manajemen kinerja PPATK

Page 105: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 92

Nilai AKIP PPATK adalah nilai dari hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan

dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terhadap pelaksanaan sistem akuntabilitas

kinerja PPATK. Nilai AKIP PPATK diukur keberhasilannya melalui kesesuaian

penerapan sistem kinerja di PPATK dengan peraturan yang berlaku. Target dan realisasi

kinerja indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis meningkatnya

kualitas manajemen kinerja PPATK, sebagai berikut:

Tabel 3.41

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-15 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Nilai AKIP PPATK Nilai A Nilai BB 94,49% Nilai A Nilai BB

(75,59)* 94,49%*

Berdasarkan surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi nomor: B/685/M.AA.05/2018 tanggal 26 Februari 2018 yang diterima oleh

PPATK pada tanggal 30 Juli 2018 perihal Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah Tahun 2017, PPATK memperoleh nilai hasil evaluasi sebesar 75,59

dengan tingkat akuntabilitas kinerja BB (sangat baik) untuk pengelolaan sistem

akuntabilitas kinerja PPATK pada tahun 2017. Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa

tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian

kinerjanya, kualitas pembangunan budaya kinerja organisasi, dan penyelenggaraan

pemerintahan yang berorientasi pada hasil, sudah menunjukkan hasil yang baik.

Pada tahun 2018, PPATK menargetkan nilai AKIP PPATK adalah nilai A.

PPATK telah menyusun Laporan Kinerja Tahun 2017 PPATK. Laporan kinerja tersebut

telah disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja. Laporan kinerja tersebut juga telah memuat profil PPATK, target kinerja yang

ditetapkan, pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran

IKSS 15: Nilai AKIP PPATK

Page 106: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 93

strategis atau hasil program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud,

termasuk penggunaan sumber daya.

Hingga 31 Desember 2018, PPATK belum menerima hasil evaluasi atas

implementasi akuntabilitas kinerja PPATK tahun 2018 dari Kementerian PAN dan

Reformasi Birokrasi. Oleh karena itu, realisasi nilai yang dicantumkan dalam laporan

kinerja tahun 2018 adalah nilai atas hasil evaluasi implementasi akuntabilitas kinerja

PPATK tahun 2017. Hasil penilaian atas evaluasi akuntabilitas kinerja PPATK pada

tahun 2016-2017 yang diperoleh dari Kementerian PAN dan RB, sebagai berikut:

Tabel 3.42

Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja PPATK Tahun 2016-2018

No Komponen Bobot Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

1 Perencanaan kinerja 30 24,00 24,80 24,80*

2 Pengukuran kinerja 25 18,00 18,48 18,48*

3 Pelaporan kinerja 15 11,08 11,26 11,26*

4 Evaluasi kinerja 10 8,00 8,00 8,00*

5 Capaian kinerja 20 12,42 13,05 13,05*

Nilai hasil evaluasi 100 73,55 75,59 75,59*

Tingkat akuntabilitas kinerja BB BB BB* Keterangan: *Nilai tahun 2017

Dengan memperhatikan rekomendasi hasil evaluasi sistem AKIP PPATK dari

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan sebagai

upaya untuk mencapai target kinerja yang telah ditentukan, maka selama tahun 2018,

PPATK telah menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi tersebut, sebagai berikut:

1. Membangun budaya kinerja yang selaras dengan ukuran kinerja, proses bisnis dan

kompetensi pegawai, serta mekanisme monitoring dan evaluasi kinerja berkelanjutan

melalui:

a. Penerapan rencana kerja yang menunjang prioritas nasional yang dituangkan

dalam RKA K/L dan Perjanjian Kinerja eselon I-IV.

b. Penyusunan rencana aksi kinerja yang menunjang terhadap pelaksanaan perjanjian

kinerja pejabat eselon I-IV.

c. Mekanisme monitoring dan evaluasi kinerja berkelanjutan dilaksanakan melalui

pelaporan capaian kinerja, output, dan anggaran dalam aplikasi e-RKA yang

dilakukan setiap triwulan oleh Tim Pengelolaan Kinerja PPATK.

Page 107: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 94

d. Pelaporan rencana aksi kinerja dilakukan setiap triwulan oleh Tim Pengelolaan

Kinerja PPATK.

e. Pengukuran kinerja pegawai melalui SKP yang merupakan penjabaran dari IKU

instansi, unit kerja sampai dengan individu pegawai melalui aplikasi SIAPIK.

2. Melakukan reviu dan penyempurnaan secara terus menerus pada IKU instansi dan

unit kerja sampai dengan level eselon III dan IV, sehingga dapat tercipta keselarasan

penjabaran (cascading) kinerja dari level instansi sampai ke level individu pegawai

melalui:

a. PPATK menyusun Perjanjian Kinerja PPATK tahun 2018 dari level eselon I-IV.

Perjanjian Kinerja PPATK tahun 2018 telah ditandatangani oleh Kepala PPATK

pada 22 Desember 2017.

b. Inspektorat PPATK juga telah melakukan reviu IKU instansi dan unit kerja,

sehingga dapat tercipta keselarasan penjabaran kinerja dari level instansi, unit

kerja, sampai dengan level individu pegawai.

3. Menyempurnakan rumusan tujuan dan sasaran strategis instansi maupun unit kerja

serta reviu terhadap program, kegiatan, dan komponen anggaran dengan mengacu

kepada tujuan dan sasaran tersebut melalui:

a. PPATK telah menyempurnakan rumusan tujuan dan sasaran strategis pada

dokumen Renstra Pusdiklat PPATK. Pusdiklat PPATK mulai aktif beroperasi

sejak awal tahun 2018 dan telah memiliki Renstra Pusdiklat yang merupakan

penjabaran dari IKU PPATK.

b. PPATK telah melakukan reviu terhadap program, kegiatan, dan anggaran terkait

dengan capaian kinerja PPATK yang dilakukan setiap triwulan.

4. Pemanfaatan aplikasi manajemen kinerja sebagai sarana monitoring dan evaluasi

sebagai dasar pemberian reward and punishment melalui:

a. PPATK telah menggunakan aplikasi manajemen kinerja untuk menyampaikan

laporan capaian kinerja secara berkala (triwulanan) dan menyampaikan laporan

capaian output secara bulanan dalam aplikasi e-RKA PPATK sebagai sarana

monitoring dan evaluasi oleh pimpinan.

Page 108: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 95

b. Aplikasi e-RKA juga digunakan sebagai mekanisme pengumpulan data kinerja

yang andal dan mengintegrasikan informasi keuangan dengan tingkat kinerja.

c. PPATK juga menampilkan dan meng-update laporan capaian kinerja triwulanan

dalam website PPATK sebagai perwujudan akuntabilitas kinerja kepada publik.

5. Meningkatkan kualitas evaluasi penerapan akuntabilitas kinerja terhadap instansi

maupun unit kerja melalui e-SAKIP Reviu (ESR). PPATK telah menyampaikan

dokumen Renstra PPATK, Laporan Kinerja PPATK, rencana aksi, IKU, dan

perjanjian kinerja melalui aplikasi e-SAKIP Reviu (ESR).

6. Mondorong terwujudnya efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran

melalui monitoring rencana aksi kinerja secara berkala dengan cara PPATK telah

melakukan monitoring penggunaan anggaran setiap unit kerja melalui pelaporan

rencana aksi kinerja secara berkala (triwulanan) dalam aplikasi e-RKA PPATK.

Laporan kinerja disusun untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada

pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Laporan kinerja juga

sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi PPATK untuk meningkatkan kinerja.

Laporan Kinerja Tahun 2017 PPATK telah disusun dan disampaikan kepada presiden

melalui Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi melalui aplikasi e-SAKIP Reviu.

Tabel 3.43

Perbandingan Realisasi IKSS ke-15 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target Tahun

2019

2015 2016 2017 2018 2019

Nilai AKIP PPATK B

Nilai

A

Nilai

A

Nilai

A

Nilai

A

Nilai

BB*

(75,59)

Nilai

94,49%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini pada

tahun 2018 adalah 94,49%. Kondisi ini disebabkan hingga 31 Desember 2018, PPATK

belum memperoleh hasil penilaian evaluasi atas sistem akuntabilitas kinerja PPATK

tahun 2018 dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

PPATK menghadapi beberapa kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja.

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja nilai AKIP PPATK, antara

lain:

Page 109: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 96

1. Masih kurangnya pemahaman pengelola kinerja dalam melakukan pengukuran

indikator kinerja dan penyusunan laporan kinerja pada unit kerja masing-masing.

2. Terdapat rumusan penghitungan kinerja yang kurang sesuai dengan indikator kinerja

yang digunakan.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, maka PPATK melakukan upaya-

upaya, antara lain:

1. PPATK menyesuaikan target dan indikator kinerja, melaksanakan perbaikan

rumusan penghitungan kinerja yang kurang sesuai dengan indikator kinerja melalui

reviu Renstra PPATK Tahun 2015-2019.

2. PPATK lebih mengintensifkan pelaksanaan kegiatan pendampingan terhadap

pengelola kinerja seluruh unit kerja dalam penyusunan dokumen perencanaan dan

pelaporan kinerja.

3. PPATK melaksanakan evaluasi dan monitoring atas capaian kinerja triwulanan dan

penyusunan laporan kinerja masing-masing unit kerja.

4. PPATK memberikan pendidikan dan pelatihan terkait pengelolaan akuntabilitas

kinerja untuk meningkatkan kompetensi Tim Pengelolaan Kinerja PPATK.

5. Laporan Kinerja PPATK telah menguraikan capaian kinerja dan analisis efektivitas

dan efisiensi penggunaan sumber daya yang digunakan.

Melalui sasaran strategis 13, PPATK ingin mewujudkan reformasi birokrasi

PPATK yang efektif untuk menghasilkan tata kelola pemerintahan yang baik yang

mencakup seluruh sasaran area perubahan reformasi birokrasi dengan indikator, antara

lain bebas korupsi, bebas pelanggaran, komunikasi publik yang baik, penggunaan jam

kerja yang produktif dan efektif, serta penerapan reward dan punishment secara

konsisten dan berkelanjutan. Capaian kinerja SS 13 belum dapat diketahui realisasi

kinerjanya karena PPATK belum memperoleh hasil penilaian evaluasi program

reformasi birokrasi PPATK tahun 2018 dari Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Sasaran Strategis 13:

Terwujudnya reformasi birokrasi PPATK yang efektif

Page 110: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 97

Oleh karena itu, dalam penilaian capaian kinerja Nilai pelaksanaan reformasi birokrasi

PPATK tahun 2018, PPATK menggunakan hasil penilaian tahun 2017 dari Kementerian

PAN dan RB.

Reformasi birokrasi merupakan kebutuhan bagi setiap aparatur pemerintahan.

Reformasi birokrasi bukan hanya berkutat dalam tataran ketersediaan dokumentasi,

prosedur dan laporan, melainkan perubahannya harus mampu dirasakan dan dinikmati

oleh masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perubahan tersebut juga harus

dapat diukur secara akuntabel dan transparan, serta dapat disajikan secara objektif.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah

menetapkan Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 melalui Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun

2015. Dengan ditetapkannya Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015-2019 tersebut,

PPATK dituntut untuk melakukan perubahan dan penyempurnaan terhadap program

mikro reformasi birokrasi PPATK. Sasaran reformasi birokrasi yang ingin dicapai

selama periode lima tahun tersebut adalah (1) birokrasi yang bersih dan akuntabel; (2)

birokrasi yang efektif dan efisien; dan (3) birokrasi yang memiliki pelayanan publik

berkualitas.

Kesadaran untuk melakukan transformasi kelembagaan dan organisasi telah

mendorong PPATK untuk menetapkan Peraturan Kepala PPATK Nomor 08 Tahun 2016

tentang Road Map Reformasi Birokrasi PPATK periode 2015-2019. Arah kebijakan

dalam Road Map Reformasi Birokrasi PPATK tersebut berpedoman pada delapan area

perubahan dan tujuan kelembagaan, yakni (1) penguatan birokrasi pemerintah dalam

rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme;

(2) meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat; dan (3) meningkatnya

kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Terwujudnya reformasi birokrasi PPATK

yang efektif bertujuan untuk menghasilkan tata kelola yang berkualitas yang mencakup

IKSS 16: Nilai pelaksanaan reformasi birokrasi PPATK

Page 111: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 98

seluruh sasaran area perubahan reformasi birokrasi dengan indikator, antara lain bebas

korupsi, bebas pelanggaran, komunikasi publik yang baik, penggunaan jam kerja yang

produktif dan efektif, serta penerapan reward dan punishment secara konsisten dan

berkelanjutan.

Penilaian mandiri terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi di PPATK pada tahun

2018 dilaksanakan berdasarkan Road Map Reformasi Birokrasi PPATK tahun 2015-

2019 yang meliputi delapan program, yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Peraturan

Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tata Laksana,

Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan

Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Menindaklanjuti rekomendasi evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi dari

Kementerian PAN dan RB dan surat Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas

Aparatur dan Pengawasan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi nomor

B/02/PW.00/2018 tanggal 11 Mei 2018 perihal Pengusulan Unit Kerja Menuju

WBK/WBBM, PPATK telah menunjuk Direktorat Kerjasama dan Hubungan

Masyarakat sebagai Unit Kerja Pelayanan Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Penunjukan tersebut dituangkan

dalam surat Sekretaris Utama PPATK nomor: T/63/OT.04.04/VII/2018 tanggal 2 Juli

2018 perihal Penyampaian Usulan Unit Kerja Pelayanan Menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Pembangunan

zona integritas pada unit kerja diharapkan dapat mempercepat perwujudan hasil

reformasi birokrasi di PPATK.

Selain itu, dalam upaya meningkatkan inovasi untuk memperbaiki kualitas layanan

kepada para stakeholders PPATK dan meningkatkan nilai indeks persepsi kualitas

layanan pengguna layanan PPATK, maka PPATK telah menyediakan call center untuk

memudahkan layanan pengaduan masyarakat. Call center PPATK dapat dihubungi

melalui telepon (021) 3850455; Facebook: ppatk; Instagram: ppatk; dan Twitter: ppatk.

Page 112: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 99

Tabel 3.44

Perbandingan Kinerja IKSS ke-16 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Nilai pelaksanaan reformasi

birokrasi

Nilai

80

Nilai

75 103,96% Nilai

80

Nilai

77,97* 97,46%

Keterangan: *Nilai tahun 2017

Pada tahun 2018, PPATK menargetkan nilai pelaksanaan reformasi birokrasi

PPATK, yaitu nilai 80. Realisasi nilai pelaksanaan reformasi birokrasi PPATK pada

tahun 2018 berdasarkan penilaian tahun 2017 adalah 77,97. PPATK terus melakukan

langkah perbaikan untuk dapat meningkatkan pencapaian kinerja pada tahun berikutnya.

Sampai dengan 31 Desember 2018, PPATK belum menerima hasil penilaian evaluasi

reformasi birokrasi untuk periode 2018 yang dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan

Reformasi Birokrasi. Oleh karena itu, realisasi nilai pelaksanaan reformasi birokrasi yang

dicantumkan dalam laporan kinerja tahun 2018 merupakan nilai atas hasil pelaksanaan

reformasi birokrasi PPATK tahun 2017.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan Reformasi

Birokrasi dalam surat Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi nomor:

B/82/M.RB.05/2018 tanggal 26 Februari 2018 yang diterima oleh PPATK pada tanggal

30 Juli 2018 perihal Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi PPATK, diperoleh

penilaian berdasarkan komponen, sebagai berikut:

Tabel 3.45

Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi PPATK Tahun 2016-2018

No Komponen Nilai Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

A Komponen pengungkit

1 Manajemen perubahan 5 3,78 3,73 3,73*

2 Penataan Peraturan Perundang-

undangan

5 3,96 3,75 3,75*

3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6 4,18 4,18 4,18*

4 Penataan Tata Laksana 5 3,60 4,38 4,38*

5 Penataan Sistem Manajemen SDM

Aparatur

15 11,70 13,42 13,42*

6 Penguatan Akuntabilitas Kinerja 6 4,35 4,57 4,57*

7 Penguatan Pengawasan 12 6,67 6,98 6,98*

Page 113: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 100

No Komponen Nilai Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

8 Peningkatan Kualitas Pelayanan

Publik

6 3,53 4,17 4,17*

Subtotal 60 41,77 45,18 45,18*

B Komponen Hasil

1 Nilai akuntabilitas kinerja 14 10,12 10,30 10,30*

2 Survei internal integritas organisasi 6 5,00 4,70 4,70*

3 Survei eksternal persepsi korupsi 7 6,56 6,16 6,16*

4 Opini BPK 3 3,00 3,00 3,00*

5 Survei eksternal pelayanan publik 10 8,93 8,63 8,63*

Subtotal 40 33,61 32,79 32,79*

Indeks reformasi birokrasi 100 75,38 77,97 77,97* Keterangan: *Nilai tahun 2017

Tahun 2018 merupakan tahun keempat pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan

reformasi birokrasi di PPATK. Output pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi yang

dihasilkan selama tahun 2018, sebagai berikut:

1) Program 1: Manajemen Perubahan

✓ Penetapan Peraturan Kepala PPATK Nomor 08 Tahun 2016 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi PPATK periode 2015-2019.

✓ Pembentukan Agen Perubahan pada setiap lini organisasi sebagai program

percontohan dalam membudayakan dan menginternalisasi nilai-nilai reformasi

birokrasi di PPATK.

2) Program 2: Penataan Peraturan Perundang-undangan

✓ Pelaksanaan harmonisasi peraturan perundang-undangan secara berkala misalnya

peraturan tentang Pelimpahan Kewenangan dan Penandatanganan Naskah Dinas,

Pola Klasifikasi Arsip, dan Klasifikasi Informasi pada PPATK.

3) Program 3: Penataan dan Penguatan Organisasi

✓ Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Presiden Nomor 48 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPATK.

✓ Peraturan Kepala PPATK Nomor 3 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata

Kerja PPATK.

4) Program 4: Penataan Tata Laksana

Page 114: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 101

✓ Penetapan Peraturan Kepala PPATK Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan

atas Peraturan Kepala PPATK Nomor PER-06/1.01/PPATK/04/15 tentang

Standar Operasional Prosedur Unit Kerja di Lingkungan PPATK.

✓ Penyusunan dokumen proses bisnis PPATK level 0-2 di PPATK.

5) Program 5: Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur

✓ Penyusunan dokumen Analisis Jabatan PPATK.

✓ Penyusunan dokumen perencanaan kebutuhan pegawai dan organisasi.

✓ Implementasi Sistem Penilaian Kinerja secara online melalui aplikasi SIAPIK

yang terintegrasi dengan Perjanjian Kinerja.

✓ Penyusunan dokumen evaluasi jabatan PPATK.

✓ Pengembangan Aplikasi Assessment Centre di PPATK.

✓ Tersedianya Sistem Aplikasi Kepegawaian (SIMPEG) PPATK.

6) Program 6: Penguatan Akuntabilitas Kinerja

✓ Penetapan dokumen Peraturan Kepala PPATK Nomor 07 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-05/1.01/PPATK/03/15

tentang Rencana Strategis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Tahun 2015-2019.

✓ Penetapan Peraturan Kepala PPATK Nomor PER-10/1.01/PPATK/07/15 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Pada PPATK.

✓ Penetapan Peraturan Kepala PPATK Nomor 8 Tahun 2018 tentang Administrasi

Pengelolaan Hibah pada PPATK.

7) Program 7: Penguatan Pengawasan

✓ Penetapan rerangka kerja dan rencana mitigasi manajemen risiko PPATK.

✓ Penetapan Peraturan Kepala PPATK Nomor 19 Tahun 2017 tentang

Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PPATK.

8) Program 8: Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

✓ Penetapan SOP Layanan pada Peraturan Kepala PPATK Nomor 12 Tahun 2016

tentang Perubahan atas Peraturan Kepala PPATK Nomor PER-

06/1.01/PPATK/04/15 tentang Standar Operasional Prosedur Unit Kerja di

Lingkungan PPATK.

Page 115: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 102

✓ Dukungan Keterbukaan Informasi Publik melalui Peraturan Kepala PPATK

Nomor PER-17/1.01/PPATK/11/15 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Kepala PPATK Nomor PER-11/1.01/PPATK/08/14 tentang Klasifikasi dan

Pengelolaan Informasi Pada PPATK.

✓ Pengembangan Sistem Informasi Publik-PPID PPATK dengan alamat

www.ppid.ppatk.go.id untuk menjamin keterbukaan informasi publik PPATK

kepada masyarakat.

✓ Peraturan Kepala PPATK Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Uji

Konsekuensi Informasi Publik di Lingkungan PPATK.

✓ Penyediaan layanan call center untuk memudahkan laporan pengaduan

masyarakat kepada PPATK.

Tabel 3.46

Perbandingan Realisasi IKSS ke-16 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target Tahun

2019

2015 2016 2017 2018 2019

Nilai pelaksanaan

reformasi birokrasi

PPATK.

65

Nilai

70

Nilai

75

Nilai

80

Nilai

85

Nilai

77,97*

Nilai

91,73%

Pada tahun 2018, PPATK menargetkan kinerja nilai pelaksanaan reformasi

birokrasi, yaitu nilai 80. Realisasi kinerja IKSS pada tahun 2018 sebesar 77,97 yang

merupakan hasil penilaian atas pelaksanaan reformasi birokrasi PPATK tahun 2017

karena hasil penilaian atas pelaksanaan reformasi birokrasi PPATK tahun 2018 dari

Kementerian PAN dan RB belum diterima oleh PPATK.

PPATK akan terus berupaya untuk mempercepat pelaksanaan program reformasi

birokrasi melalui langkah-langkah, antara lain:

1. PPATK melakukan sosialisasi dan internalisasi secara berkala dalam upaya mencapai

keseragaman persepsi dan pemahaman mengenai kebijakan reformasi birokrasi kepada

seluruh pegawai PPATK. PPATK melakukan internalisasi yang lebih intensif dengan

penyampaian pesan-pesan pimpinan dan memperoleh masukan dari seluruh pegawai

dalam forum “Rapat Staf” yang dihadiri oleh pimpinan, pejabat, dan seluruh staf secara

Page 116: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 103

berkala dalam upaya mencapai persamaan persepsi dan pemahaman atas kebijakan

reformasi birokrasi kepada seluruh pimpinan dan pegawai PPATK. Selain itu,

internalisasi dilakukan melalui media screen saver yang ditampilkan pada seluruh layar

komputer di PPATK.

2. PPATK melaksanakan reformasi birokrasi dengan mengintegrasikan seluruh kegiatan

yang dituangkan dalam MAMs (Monthly Activity Monitoring System) yang dapat

diakses secara simultan oleh pegawai PPATK. Seluruh kegiatan yang tertuang dalam

MAMs ini merupakan kegiatan prioritas yang berorientasi pada perbaikan internal dan

eksternal.

3. PPATK meningkatan kompetensi sumber daya manusia yang menangani reformasi

birokrasi.

4. Meningkatkan inovasi untuk memperbaiki kualitas layanan kepada stakeholders dan

memperbaiki indeks persepsi kualitas layanan dari para stakeholders pengguna layanan

PPATK, antara lain melalui call center PPATK dan penyempurnaan e-Learning yang

dirancang untuk memenuhi kebutuhan para stakeholders (aparat penegak hukum dan

pihak pelapor). E-learning juga menyertakan sertifikat kelulusan.

5. Mengintegrasikan pelaksanaan reformasi birokrasi dengan kinerja yang akan dicapai,

sehingga pelaksanaan reformasi birokrasi lebih dapat dirasakan manfaatnya oleh para

stakeholders PPATK.

6. Rumusan kinerja pada level PPATK telah diturunkan sampai level unit kerja secara

berjenjang dengan penggunakan aplikasi SIAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Penilaian

Kinerja), sehingga keterkaitan kinerja antarjenjang jabatan dalam mencapai kinerja

PPATK dapat terlihat dengan jelas dan dapat dilakukan pengukuran secara berjenjang.

7. PPATK menindaklanjuti hasil rekomendasi terkait pelaksanaan reformasi birokrasi dari

Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Page 117: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 104

Sasaran strategis 14 dimaksudkan agar PPATK mampu menyajikan laporan

keuangan secara wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga

mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan di

PPATK. Sasaran strategis 14 diukur keberhasilannya melalui satu IKSS, yaitu Opini

BPK. Pencapaian kinerja SS 14 sangat baik dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Opini BPK atas laporan keuangan merupakan pernyataan profesional pemeriksa

mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang

didasarkan pada empat kriteria, yakni kesesuaian dengan standar akuntansi

pemerintahan, kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.

Pada tahun 2018, PPATK menargetkan opini BPK atas Laporan Keuangan PPATK

adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). PPATK telah menyusun Laporan Keuangan

PPATK Tahun 2017 dengan menerapkan Sistem Akuntansi Pemerintahan berbasis

akrual sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Laporan Keuangan

PPATK disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian

Negara/Lembaga, laporan keuangan berbasis akrual tersebut terdiri atas Neraca, Laporan

Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Laporan Keuangan.

Pada tahun 2018, PPATK telah melakukan beberapa langkah strategis terkait

penyusunan Laporan Keuangan PPATK. Dalam upaya tersusunnya Laporan Keuangan

PPATK yang andal, akuntabel, dan diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian

intern yang memadai, PPATK telah membentuk Tim Penyusun dan Penilai

Sasaran Strategis 14:

Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan PPATK

IKSS 17: Opini BPK

Page 118: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 105

Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK) yang ditetapkan berdasarkan

Keputusan Kepala PPATK Nomor 270B Tahun 2018 tentang Pembentukan Tim

Penyusun dan Penilai Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan pada PPATK.

Selain itu, untuk mengatur mekanisme penerimaan dan pelaporan hibah di PPATK,

Kepala PPATK telah menetapkan Peraturan PPATK Nomor 8 Tahun 2018 tentang

Administrasi Pengelolaan Hibah pada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan.

Laporan Keuangan Tahun 2018 PPATK merupakan laporan yang mencakup aspek

seluruh keuangan yang dikelola oleh PPATK yang hanya memiliki satu Bagian

Anggaran (BA), yaitu BA 078 dan dua Satuan Kerja (Satker). Satuan Kerja di PPATK

terdiri dari Satuan Kerja Kantor Pusat PPATK (satker 453374) dan Satuan Kerja Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

(satker 417654).

Laporan Keuangan PPATK dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi, yaitu

serangkaian produk manual maupun yang terkomputerisasi yang dimulai dari

pengumpulan data, pencatatan, dan pengikhtisaran hingga pelaporan posisi keuangan

dan operasi keuangan pada PPATK. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis

Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi manajemen dan Akuntansi barang milik negara

(SIMAK-BMN). SAIBA dirancang untuk menghasilkan laporan keuangan yang terdiri

dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan

Ekuitas. SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi mengenai aset tetap,

persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan Laporan Barang Milik

Negara, serta laporan manajerial lainnya.

PPATK telah menyusun Laporan Keuangan Tahun 2017 Unaudited dan Audited

PPATK, Laporan Keuangan Semester I Tahun 2018 Tingkat Satuan Kerja PPATK,

Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2018 Tingkat Satuan Kerja PPATK, dan Laporan

Keuangan Komite TPPU (Unit Badan Lainnya). Menindaklanjuti surat Direktur Jenderal

Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor: S-11819/PB/2017 tanggal 29 Desember

2017 perihal Jadwal Rekonsiliasi, Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) Tahun 2017 (Unaudited), serta Perlakuan

Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun Anggaran 2017, PPATK telah menyusun dan

Page 119: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 106

menyampaikan Laporan Keuangan Tahun 2017 PPATK tersebut kepada pihak-pihak

yang berkepentingan. Laporan Keuangan Tahun 2017 PPATK Unaudited telah disusun

dan disampaikan kepada pihak-pihak, sebagai berikut:

a. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan melalui surat Kepala PPATK nomor:

T/10/KU.06.01/II/2018 tanggal 28 Februari 2018.

b. BPK melalui surat Kepala PPATK nomor: T/35/KU.06.01/II/2018 tanggal 21

Februari 2018.

c. Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui surat Kepala PPATK nomor:

T/36/KU.06.01/II/2018 tanggal 21 Februari 2018.

Laporan Keuangan Tahun 2017 PPATK Audited telah disampaikan kepada pihak-

pihak, sebagai berikut:

a. Menteri Keuangan melalui surat Kepala PPATK nomor: T/63/KU.07.04/IV/2018

tanggal 23 April 2018.

b. BPK melalui surat Kepala PPATK nomor: T/64/KU.07.04/IV/2018 tanggal 23 April

2018.

c. Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui surat Kepala PPATK nomor:

T/65/KU.07.04/IV/2018 tanggal 23 April 2018.

Selain menyusun Laporan Keuangan PPATK Tahun 2017 Unaudited dan Audited,

PPATK juga telah menyusun Laporan Keuangan Semester I Tahun 2018 tingkat satuan

kerja PPATK dan Ikhtisar Laporan Keuangan Komite Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) telah disampaikan kepada pihak-pihak,

sebagai berikut:

a. Menteri Keuangan up. Direktur Jenderal Perbendaharaan melalui surat Kepala

PPATK nomor: T/167/KU.07.03/VII/2018 tanggal 31 Juli 2018 perihal

Penyampaian Laporan Keuangan PPATK Semester I Tahun 2018.

b. Badan Pemeriksa Keuangan RI melalui surat Kepala PPATK nomor:

T/168/KU.07.03/VII/2018 tanggal 31 Juli 2018 perihal Penyampaian Laporan

Keuangan PPATK Semester I Tahun 2018.

c. Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui surat Kepala Biro Perencanaan dan

Keuangan nomor: T/14/KU.06.01/IV/2018 tanggal 10 April 2018 perihal

Page 120: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 107

Penyampaian Ikhtisar Laporan Keuangan Komite Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) Tahun 2017 Audited.

d. Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui surat Kepala Biro Perencanaan dan

Keuangan nomor: T/123/KU.07.03/X/2018 tanggal 23 Oktober 2018 perihal

Penyampaian Ikhtisar Laporan Keuangan Komite Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) Triwulan III Tahun 2018.

Dalam upaya menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL)

Tahun 2018 yang lebih berkualitas, Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal

Perbendaharaan meminta kepada seluruh kementerian/lembaga untuk menyusun LKKL

Triwulan III Tahun 2018. Untuk menindaklanjuti permintaan tersebut, PPATK telah

menyampaikan Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2018 tingkat satuan kerja

PPATK kepada Menteri Keuangan up. Direktur Jenderal Perbendaharaan melalui surat

Sekretaris Utama PPATK nomor: T/125/KU.07.03/X/2018 tanggal 30 Oktober 2018

perihal Penyampaian Laporan Keuangan PPATK Triwulan III Tahun 2018.

Berdasarkan surat BPK nomor: 20/S/IV-XV/05/2018 tanggal 24 Mei 2018 perihal

Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan PPATK Tahun 2017, hasil evaluasi

atas Laporan Keuangan PPATK Tahun 2017 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Hal ini menunjukan bahwa Laporan Keuangan PPATK dianggap telah memberikan

informasi yang bebas dari salah saji yang material. Opini WTP ini merupakan

penghargaan yang berhasil dicapai oleh PPATK selama dua belas kali berturut-turut.

Keberhasilan ini terwujud karena PPATK menyusun laporan keuangan sesuai dengan

standar akuntansi pemerintahan, melaksanakan sistem pengendalian internal secara

memadai, kecukupan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan, dan kepatuhan

pada peraturan perundang-undangan.

Page 121: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 108

Gambar 3.8

Piagam WTP atas Laporan Keuangan Tahun 2017 PPATK

Target dan realisasi kinerja indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan sasaran

strategis meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan PPATK, sebagai berikut:

Tabel 3.47

Perbandingan Realisasi Kinerja IKSS ke-17 PPATK Tahun 2017-2018

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Capaian Target

Realisasi Capaian

Opini BPK Opini

WTP

Opini

WTP 100% Opini

WTP

Opini

WTP 100%

Berdasarkan data dalam Tabel 3.47, pada tahun 2018, target kinerja indikator Opini

BPK adalah Opini WTP dan realisasi kinerja adalah Opini WTP. Capaian kinerja indikator

kinerja tersebut adalah 100%. Capaian kinerja IKSS ini berhasil memenuhi target kinerja.

PPATK berupaya optimal dalam mempertahankan IKSS Opini BPK sesuai target

kinerja, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian. Keberhasilan ini disebabkan oleh hal-hal,

sebagai berikut:

1. PPATK menyusun laporan keuangan sesuai dengan pedoman dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dan Sistem

Akuntansi Pemerintahan.

2. PPATK menerapkan sistem akuntansi akrual dalam pencatatan akuntansi barang

milik negara dan akuntansi keuangan.

Page 122: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 109

3. PPATK telah mengimplementasikan Peraturan Kepala PPATK Nomor 8 Tahun 2018

tentang Administrasi Pengelolaan Hibah pada PPATK.

4. PPATK selalu melaksanakan rekonsiliasi realisasi belanja bulanan secara online

melalui aplikasi e-Rekon dari KPPN.

5. PPATK menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi dari Inspektorat PPATK dan

BPK terkait temuan dalam Laporan Keuangan PPATK.

6. PPATK membentuk Tim Penyusun dan Penilai Pengendalian Intern atas Pelaporan

Keuangan (PIPK) pada PPATK yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala PPATK

Nomor 270B Tahun 2018 untuk mendukung pelaksanaan sistem pengendalian internal

yang memadai.

7. Berkoordinasi dengan unit kerja terkait dalam menyusun laporan keuangan dengan

dukungan dan komitmen dari seluruh jajaran pimpinan dan pegawai PPATK.

Tabel 3.48

Perbandingan Realisasi IKSS ke-17 Tahun 2018 dengan Target Tahun 2015-2019

IKSS Target Tahun Realisasi

Tahun

2018

Persentase

Realisasi

Dibanding

Target Tahun

2019

2015 2016 2017 2018 2019

Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP 100%

Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2019, capaian kinerja IKSS ini telah

mencapai 100%. Secara persentase, capaian kinerja ini sudah sangat baik. Upaya-upaya

yang akan ditempuh oleh PPATK untuk mempertahankan kinerja pada periode

pengukuran kinerja selanjutnya, antara lain:

1. Mengelola administrasi hibah sesuai Peraturan PPATK Nomor 8 Tahun 2018.

2. Penilaian risiko atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa yang bersifat

strategis.

3. Penerapan PIPK secara konsisten dan melakukan reviu PIPK secara berkala.

4. Pemantauan dan evaluasi untuk kegiatan pengendalian pada kegiatan strategis.

5. Menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi Inspektorat PPATK dan Badan

Pemeriksa Keuangan atas Laporan Keuangan PPATK.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi atas capaian kinerja PPATK, dapat

disimpulkan bahwa tidak semua IKSS berhasil mencapai target kinerja. Dari tujuh belas

Page 123: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 110

IKSS yang diukur, lima IKSS berhasil mencapai target kinerja dan tujuh IKSS yang

capaian kinerjanya berhasil melebihi 100%. Namun demikian, terdapat lima IKSS yang

capaian kinerjanya belum berhasil mencapai 100%. Rata-rata capaian kinerja PPATK

pada tahun 2018 adalah 101,58% yang dapat dilihat dalam Tabel 3.49, sebagai berikut:

Tabel 3.49

Capaian Kinerja PPATK Tahun 2018

Perspektif Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Target

IKSS

Realisasi

IKSS

Capaian

IKSS

Capaian

IKSS

Diakui

Perspektif

stakeholder

Meningkatnya persepsi

publik terhadap

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan PT

1 Indeks persepsi TPPU

dan pendanaan

terorisme.

5,15

Indeks

5,46

Indeks

106,02% 106,02%

Meningkatnya tindak

lanjut atas rekomendasi

pencegahan dan

pemberantasan tindak

pidana pencucian uang

dan pendanaan

terorisme.

2 Persentase

rekomendasi PPATK

dalam pencegahan

dan pemberantasan

TPPU dan pendanaan

terorisme yang

ditindaklanjuti.

95% 100% 105,26% 105,26%

3 Persentase

rekomendasi FATF

yang diadopsi dalam

kebijakan domestik.

60% 87,50% 145,8% 120%

4 Persentase

rekomendasi National

Risk Assessment

(NRA) yang

ditindaklanjuti.

80% 88,89% 111,11% 111,11%

Meningkatnya

pengungkapan kasus

tindak pidana pencucian

uang dan pendanaan

terorisme.

5 Persentase

peningkatan

pengungkapan kasus

TPPU dan pendanaan

terorisme di

Indonesia.

20% 20% 100% 100%

Perspektif

proses internal

Meningkatnya efektivitas

kerja sama pencegahan

dan pemberantasan

tindak pidana pencucian

uang dan pendanaan

terorisme.

6 Persentase kerja sama

yang ditindaklanjuti.

100% 97,14% 97,14% 97,14%

Meningkatnya kualitas

hasil riset tindak pidana

pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

7 Tingkat kualitas hasil

riset TPPU dan

pendanaan terorisme.

3,75

Indeks

3,76

Indeks

100,27% 100,27%

Meningkatnya hasil

analisis, hasil

pemeriksaan, dan

informasi yang

ditindaklanjuti.

8 Jumlah Hasil Analisis,

Hasil Pemeriksaan,

dan informasi yang

ditindaklanjuti.

255

laporan

285

laporan

111,76% 111,76%

Page 124: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 111

Perspektif Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Target

IKSS

Realisasi

IKSS

Capaian

IKSS

Capaian

IKSS

Diakui

Meningkatnya kepatuhan

pelaporan.

9 Persentase laporan

dari pihak pelapor

yang memenuhi

standar pelaporan.

95% 97,93% 103,08% 103,08%

10 Indeks kepatuhan

pihak pelapor.

5,0

Indeks

5,0

Indeks

100% 100%

Meningkatnya

kemampuan Pihak

Pelapor dan aparat

penegak hukum dalam

pencegahan dan

pemberantasan tindak

pidana pencucian uang

dan pendanaan

terorisme.

11 Persentase kelulusan

peserta pelatihan.

100% 100% 100% 100%

Perspektif

pertumbuhan

dan

pembelajaran

Terpenuhinya produk

hukum pencegahan dan

pemberantasan tindak

pidana pencucian uang

dan pendanaan

terorisme.

12 Persentase pemenuhan

produk hukum TPPU

dan pendanaan

terorisme.

100% 81,25% 81,25% 81,25%

Meningkatnya keandalan

sistem Teknologi

Informasi PPATK.

13 Indeks tata kelola

teknologi informasi

PPATK.

3,25

Indeks

3,22

Indeks

99,08% 99,08%

Meningkatnya kualitas

SDM PPATK.

14 Persentase pegawai

PPATK yang

memiliki penilaian

prestasi kerja pegawai

baik.

100% 100% 100% 100%

MenIngkatnya kualitas

manajemen kinerja

PPATK.

15 Nilai AKIP PPATK. Nilai A Nilai BB

(75,59)

94,49% 94,49%

Terwujudnya reformasi

birokrasi PPATK yang

efektif.

16 Nilai pelaksanaan

reformasi birokrasi

PPATK.

Nilai

80

Nilai

77.97

97,46% 97,46%

Meningkatnya

akuntabilitas pengelolaan

Keuangan PPATK.

17 Opini BPK. Opini

WTP

100% 100% 100%

Rata-rata capaian kinerja

103,10% 101,58%

C. Realisasi Anggaran

Pagu anggaran pada awal tahun 2018 adalah sebesar Rp131.004.000.000,00.

Selama tahun berjalan, PPATK melakukan beberapa kali revisi DIPA dan revisi POK.

Revisi tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang sangat mendesak

Page 125: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 112

dan harus segera dipenuhi yang belum diakomodasi dalam DIPA PPATK TA 2018.

Revisi anggaran tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, antara lain:

1. Kegiatan pemeriksaan dan kegiatan survei indeks persepsi TPPU dan TPPT.

2. Pergeseran anggaran dalam Program, antar-Satker, antar-Program untuk memenuhi

kekurangan belanja pegawai.

3. Penyesuaian biaya diklat pembekalan CPNS PPATK, pelatihan mental, fisik, dan

disiplin, dan prajabatan CPNS PPATK.

4. Penyesuaian belanja sarana dan prasarana.

Realisasi anggaran PPATK per 31 Desember 2018 adalah Rp137.888.656.568,00

atau 95,84% dari total alokasi anggaran sebesar Rp143.869.148.000,00. Realisasi

anggaran tersebut terdiri dari realisasi Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya PPATK sebesar Rp93.400.016.835,00 dan Program Pencegahan

dan Pemberantasan TPPU dan Pendanaan Terorisme sebesar Rp44.488.639.733,00. Hal

tersebut menunjukkan bahwa PPATK melakukan efisiensi/penghematan dalam

penggunaan anggaran apabila dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja yang sangat

baik, yaitu sebesar 101,58%.

Tabel 3.50

Perbandingan Realisasi Anggaran PPATK

Tahun 2017 dan 2018

Kode

Program/

Kegiatan

Nama

Program/Kegiatan

Realisasi

Tahun 2017

(Rp)

Realisasi

Tahun 2018

(Rp)

% Naik

(Turun)

01 Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya PPATK

77.130.624.708,00 93.400.016.835,00 21,09%

01.3374 Pengawasan internal

PPATK

458.981.179,00 556.617.265,00 21,27%

01.3375 Pengelolaan perencanaan

dan keuangan PPATK

48.102.788.874,00 70.419.365.511,00 46,39%

01.3376 Pengelolaan sumber daya

manusia, organisasi, dan

ketatalaksanaan PPATK

5.341.526.553,00 5.669.241.177,00 6,14%

01.3377 Penyelenggaraan

ketatausahaan,

kerumahtanggan, dan

perlengkapan PPATK

23.227.328.102,00 16.754.792.882,00 (27,87%)

Page 126: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 113

Kode

Program/

Kegiatan

Nama

Program/Kegiatan

Realisasi

Tahun 2017

(Rp)

Realisasi

Tahun 2018

(Rp)

% Naik

(Turun)

06 Program Pencegahan dan

Pemberantasan TPPU

dan Pendanaan Terorisme

33.970.601.656,00 44.488.639.733,00 30,96%

06.3365 Pendidikan dan pelatihan

anti pencucian uang

PPATK

- 8.251.500.155,00 -

06.3379 Pengelolaan bidang hukum

PPATK

2.120.709.039,00 2.288.184.513,00 7,90%

06.3380 Pelaksanaan kerja sama dan

humas PPATK

4.505.948.301,00 6.229.773.003,00 38,26%

06.3381 Pengelolaan teknologi

informasi PPATK

13.921.277.637,00 13.269.440.889,00 (4,68%)

06.3382 Pengawasan kepatuhan

pihak pelapor

1.391.582.052,00 1.545.211.032,00 11,04%

06.3383 Pengawasan kewajiban

pelaporan dan pembinaan

pihak pelapor

1.943.686.450,00 1.933.601.069,00 (0,52%)

06.3384 Analisis transaksi dan

pengelolaan laporan

masyarakat

1.310.558.548,00 1.638.820.488,00 25,05%

06.5232 Pemeriksaan dan

pengembangan riset TPPU

8.776.839.629,00 9.332.108.584,00 6,33%

Jumlah 111.101.226.364,00 137.888.656.568,00 24,11%

Berdasarkan Tabel 3.49, pada tahun 2018, diketahui bahwa realisasi anggaran PPATK

per 31 Desember 2018 sebesar Rp137.888.656.568,00, sehingga realisasi anggaran pada tahun

2018 meningkat sebesar Rp26.787.430.204,00 atau 24,11% apabila dibandingkan dengan

realisasi anggaran per 31 Desember 2017 sebesar Rp111.101.226.364,00. Peningkatan

realisasi anggaran yang sangat signifikan terdapat pada kegiatan Pengawasan internal PPATK

(21,27%), Pengelolaan perencanaan dan keuangan PPATK (46,39%), Pelaksanaan kerja sama

dan humas PPATK (38,26%), Pengawasan kepatuhan pihak pelapor (11,04%), dan Analisis

transaksi dan pengelolaan laporan masyarakat (25,05%).

Tabel 3.51

Realisasi Anggaran Terkait Pencapaian Kinerja PPATK

Tahun 2018

No Sasaran

Strategis

IKSS Capaian

Kinerja

Program Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Persentase

1 Meningkatnya

persepsi publik

terhadap

pencegahan

dan

Indeks

persepsi TPPU

dan pendanaan

terorisme.

106,2%

Page 127: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 114

No Sasaran

Strategis

IKSS Capaian

Kinerja

Program Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Persentase

pemberantasan

TPPU dan

pendanaan

terorisme.

Program

pencegahan

dan

pemberantasan

TPPU dan

pendanaan

terorisme

48.545.060.000

44.488.639.733

91,64%

2 Meningkatnya

tindak lanjut

atas

rekomendasi

pencegahan

dan

pemberantasan

TPPU dan

pendanaan

terorisme.

Persentase

rekomendasi

PPATK dalam

pencegahan

dan

pemberantasan

TPPU dan

pendanaan

terorisme yang

ditindaklanjuti.

105,26%

Persentase

rekomendasi

FATF yang

diadopsi dalam

kebijakan

domestik.

120%

Persentase

rekomendasi

NRA yang

ditindaklanjuti.

111,11%

3 Meningkatnya

pengungkapan

kasus TPPU

dan pendanaan

terorisme.

Persentase

peningkatan

pengungkapan

kasus TPPU

dan pendanaan

terorisme di

Indonesia.

100%

4 Meningkatnya

efektivitas

kerja sama

pencegahan

dan

pemberantasan

TPPU dan

pendanaan

terorisme.

Persentase

kerja sama

yang

ditindaklanjuti.

97,14%

5 Meningkatnya

kualitas hasil

riset TPPU

dan pendanaan

terorisme.

Tingkat

kualitas hasil

riset TPPU

dan pendanaan

terorisme.

100,27%

6 Meningkatnya

hasil analisis,

hasil

pemeriksaan,

dan informasi

yang

ditindaklanjuti.

Jumlah Hasil

Analisis, Hasil

Pemeriksaan,

dan informasi

yang

ditindaklanjuti.

111,76%

7 Meningkatnya

kepatuhan

pelaporan.

Persentase

laporan dari

pihak pelapor

yang

memenuhi

standar

103,08%

Page 128: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 115

No Sasaran

Strategis

IKSS Capaian

Kinerja

Program Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Persentase

pelaporan.

Indeks

kepatuhan

pihak pelapor.

100%

8 Terpenuhinya

produk hukum

pencegahan

dan

pemberantasan

TPPU dan

pendanaan

terorisme.

Persentase

pemenuhan

produk hukum

TPPU dan

pendanaan

terorisme.

81,25%

9 Meningkatnya

keandalan

sistem TI

PPATK.

Indeks tata

kelola

teknologi

informasi

PPATK.

99,08%

10 Meningkatnya

kemampuan

pihak pelapor

dan penyidik

TPPU dalam

pencegahan

dan

pemberantasan

TPPU dan

pendanaan

terorisme.

Persentase

kelulusan

peserta diklat.

100%

Program

dukungan

manajemen

dan

pelaksanaan

tugas teknis

lainnya

PPATK

95.324.088.000

93.400.016.835

97,98%

11 Meningkatnya

kualitas

sumber daya

manusia

PPATK.

Persentase

pegawai

PPATK yang

memiliki

penilaian

prestasi kerja

pegawai baik.

100%

12 Meningkatnya

kualitas

manajemen

kinerja

PPATK.

Nilai AKIP

PPATK

94,49%

13 Terwujudnya

reformasi

birokrasi yang

efektif.

Nilai

pelaksanaan

reformasi

birokrasi

PPATK.

97,46%

Page 129: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 116

No Sasaran

Strategis

IKSS Capaian

Kinerja

Program Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp)

Persentase

14 Meningkatnya

akuntabilitas

pengelolaan

keuangan

PPATK.

Opini BPK. 100%

Total 143.869.148.000 137.888.656.568 95,84%

D. Analisis Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Sumber

Daya

Rata-rata capaian kinerja PPATK sebesar 102,69% telah berhasil melebihi target

kinerja dengan realisasi anggaran sebesar 95,84%. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa selama tahun 2018, PPATK berhasil mencapai kinerja secara optimal dan

mencapai realisasi anggaran yang cukup tinggi. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa

PPATK dapat memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien. Beberapa efisiensi

yang dilakukan, antara lain:

a) Penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk kegiatan pendidikan dan

pelatihan, terutama fasilitas gedung Pusdiklat APU PPT, secara bersama-sama lintas

unit kerja dan kedeputian telah meningkatkan pemanfaatan dari sarana dan prasarana

tersebut. Selain dimanfaatkan oleh pihak internal PPATK, Pusdiklat APU PPT juga

dimanfaatkan oleh mitra kerja yang berasal dari aparat penegak hukum, Penyedia

Jasa Keuangan, dan Penyedia Barang dan Jasa sebagai tempat pelaksanaan kegiatan

pendidikan dan pelatihan APU PPT.

b) Penghematan dalam paket-paket pengadaan barang/jasa.

c) Penggunaan fasilitas internal PPATK untuk pengadaan kegiatan rapat, seminar

internasional, dan konsinyering untuk efisiensi biaya paket meeting dalam/luar kota.

E. Kinerja dan Capaian Lainnya

Selama tahun 2018, PPATK berhasil meraih prestasi-prestasi yang membanggakan

pada tingkat nasional dan internasional, meliputi:

1. Prestasi PPATK pada tingkat nasional, meliputi:

Page 130: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 117

a. Penghargaan atas capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk

Laporan Keuangan PPATK selama lima tahun, yaitu Laporan Keuangan

PPATK tahun 2013-2017.

b. Penghargaan atas capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk

Laporan Keuangan PPATK Tahun 2017.

Gambar 3.9

Piagam Penghargaan PPATK sebagai Badan Publik

Informatif Tahun 2018

c. PPATK meraih prestasi

sebagai Badan Publik

Informatif Keterbukaan

Informasi Publik kategori

Lembaga Non Struktural

yang diselenggarakan oleh

Komisi Informasi Pusat.

d. Unit kearsipan terakreditasi untuk penyelenggaraan kearsipan dengan

kualifikasi Akreditasi A (sangat baik) untuk masa berlaku lima tahun (2

Desember 2016-2 Desember 2021).

2. Prestasi PPATK pada tingkat internasional, meliputi:

a. Finalis Best Egmont Case

Awards 2018 yang

diselenggarakan pada 23-27

September 2018 di Sydney,

Australia.

Gambar 3.10

Best Egmont Case Awards Tahun 2018

Page 131: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 118

Gambar 3.11

Juara dalam Kompetisi ASEAN-Australia

Codeathon Tahun 2018

b. PPATK meraih kemenangan dalam dua

kategori, yaitu kategori "Disrupting Money

Launderers, Terrorists and Cyber Criminals

across ASEAN-Australia" dan kategori "The

Spirit of Codeathon" pada ASEAN-Australia

Codeathon yang diselenggarakan di Sydney,

Australia pada 14-15 Maret 2018.

c. PPATK menjadi co-host dalam

penyelenggaraan kegiatan 4th

Counter-Terrorism Financing

Summit (CTF Summit) di Bangkok,

Thailand pada 6-8 November 2018.

Gambar 3.12

Co-host kegiatan 4th CTF Summit

e. Wakil Kepala PPATK, Dr. Dian Ediana Rae, terpilih sebagai Vice Chair

Information Exchange Working Group untuk periode 2018-2020 dalam pertemuan

tahunan Egmont Group di Buenos Aires, Argentina, 12-15 Maret 2018.

F. Rencana Pengembangan

Berdasarkan hasil analisis, pemantauan, pelaporan, dan evaluasi pencapaian kinerja

tahun 2018, PPATK terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan menyusun

rencana pengembangan dalam bidang manajemen kinerja, pengembangan infrastruktur,

dan aplikasi yang meliputi:

1. PPATK menyempurnakan dan menindaklanjuti rencana aksi yang tercantum dalam

Peraturan Kepala PPATK Nomor 8 Tahun 2016 tentang Road Map Reformasi

Birokrasi PPATK Tahun 2015-2019 yang sesuai dengan arahan strategis dari

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Page 132: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 119

11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019 dengan

melibatkan seluruh pimpinan dan pegawai sebagai penggerak organisasi.

2. Pengembangan website New Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH)

PPATK. Pengembangan ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dari Pembina JDIH

Nasional, yaitu Kementerian Hukum dan HAM. Pada tahun 2019, website ini akan

mulai beroperasi untuk mempublikasikan seluruh dokumen dan informasi hukum

yang terkait dengan pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK.

3. Pembangunan Terrorist Financing Information and Sharing Platform (TF-ISP).

Penyusunan Initial Watch List Terduga TF dan Jaringannya yang merupakan output

dari TF-ISP.

4. Pengembangan web service aplikasi GRIPS CBCC PPATK agar terintegrasi dengan

aplikasi Passenger Risk Management (PRM) yang bekerja sama dengan Tim

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (IKC) Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai dan implementasi pelaporan CBCC melalui aplikasi PRM kepada seluruh

kantor pabean di Indonesia.

5. Implementasi aplikasi SAKTI (Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi) di

PPATK.

Page 133: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 120

Laporan Kinerja Tahun 2018 PPATK menyajikan pencapaian sasaran strategis yang

tercermin pada capaian empat belas sasaran strategis dan tujuh belas IKSS yang termuat

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Rata-rata capaian kinerja PPATK pada tahun 2018

adalah 101,58%. Capaian kinerja tersebut didukung dengan realisasi anggaran sebesar

Rp137.888.656.568,00 atau sebesar 95,84% dari total anggaran yang dialokasikan sebesar

Rp143.869.148.000,00. Capaian kinerja ini menunjukkan bahwa PPATK telah efektif dan

efisien dalam penggunaan sumber daya yang tersedia.

Berdasarkan capaian kinerja IKSS PPATK pada tahun 2018, tidak semua IKSS

berhasil mencapai target kinerja. Dari tujuh belas IKSS yang diukur, lima IKSS berhasil

mencapai target kinerja. Bahkan, terdapat tujuh IKSS yang capaian kinerjanya berhasil

melebihi 100%. Namun demikian, terdapat lima IKSS yang capaian kinerjanya belum

berhasil mencapai 100%.

Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh PPATK atas beberapa IKSS yang belum

dapat tercapai kinerjanya secara optimal, antara lain:

1. Memanfaatkan hasil evaluasi kinerja tahun sebelumnya dan menindaklanjuti

rekomendasi-rekomendasi yang berasal dari stakeholders dan Inspektorat PPATK guna

perbaikan pengelolaan kinerja PPATK.

2. Perbaikan tata kelola teknologi informasi dan sistem manajemen kinerja yang

mendukung keberlangsungan bisnis proses PPATK.

3. Menindaklanjuti kerja sama yang termasuk dalam ruang lingkup kegiatan yang diatur

dalam dokumen kerja sama PPATK.

4. Menyusun produk hukum TPPU dan pendanaan terorisme sesuai dengan road map

peraturan perundang-undangan PPATK tahun 2015-2019.

5. Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi dengan melibatkan seluruh pimpinan secara

aktif dan berkelanjutan dan pelaksanaan reformasi birokrasi, melakukan penilaian dan

pengembangan kompetensi pegawai secara menyeluruh, dan meningkatkan proses

BAB

IV

Penutup

Page 134: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18 121

bisnis kegiatan utama sesuai dengan tugas dan fungsi yang dijabarkan ke dalam

Standar Operasional dan Prosedur yang disesuaikan dengan perkembangan tuntutan

efisiensi dan efektivitas birokrasi.

Selain itu, untuk mendorong tercapainya target dalam Renstra PPATK Tahun 2015-

2019, PPATK memberikan perhatian yang lebih terhadap IKSS yang berpengaruh

signifikan untuk mendorong pencapaian target kinerja dan sasaran strategis yang ditetapkan

dalam upaya mencapai tujuan-tujuan strategis PPATK. Upaya-upaya tersebut, antara lain:

a. Mendorong setiap unit kerja untuk melakukan analisis dan evaluasi capaian kinerjanya,

termasuk kendala-kendala dalam pencapaian kinerja sebagai bahan evaluasi Renstra

PPATK Tahun 2015-2019.

b. Inspektorat melakukan evaluasi atas pengelolaan akuntabilitas kinerja unit eselon I dan

II di PPATK. Hasil evaluasi dan rekomendasi tersebut telah disampaikan kepada

masing-masing unit kerja untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan kinerja pada

tahun-tahun selanjutnya.

c. Mengembangkan aplikasi e-RKA, yaitu aplikasi perencanaan, monitoring, evaluasi, dan

pelaporan yang digunakan untuk pengelolaan anggaran dan kinerja dengan

memanfaatkan sistem teknologi informasi secara lebih optimal guna meningkatkan

kualitas dan pelaporan anggaran dan kinerja.

d. Meningkatkan kerja sama PPATK dengan para penyidik untuk meningkatkan jumlah

hasil analisis, hasil pemeriksaan, dan informasi yang ditindaklanjuti.

e. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN melalui peningkatan

budaya integritas dan peningkatan efektivitas evaluasi terhadap implementasi kebijakan

whistleblowing system dan penanganan benturan kepentingan secara berkala.

Hal tersebut menunjukkan PPATK yang selalu berupaya memperbaiki pengelolaan

kinerja dalam kondisi lingkungan yang terus berubah. Selain itu, keberhasilan PPATK juga

tidak lepas dari peran para pemangku kepentingan PPATK yang senantiasa memberikan

dukungan dan saran bagi perbaikan kinerja PPATK. Dengan demikian, eksistensi dan

manfaat PPATK dapat semakin dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam upaya

penegakan rezim anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme di Indonesia.

Page 135: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

A. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 PPATK

LAMPIRAN

Page 136: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Page 137: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

B. Penghargaan atas Capaian Opini WTP untuk Laporan Keuangan Tahun 2017

PPATK

C. Penghargaan atas Capaian Opini WTP untuk Laporan Keuangan Tahun 2013-

2017 PPATK

Page 138: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

D. Pemberian Penghargaan Badan Publik Informatif Keterbukaan Informasi Publik

Kategori Lembaga Non Struktural di Jakarta pada 5 November 2018

E. Penyelenggaraan 4th Counter-Terrorism Financing Summit di Bangkok, Thailand

pada 6-8 November 2018

Page 139: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

F. Peluncuran Indeks Persepsi Publik Indonesia Anti Pencucian Uang dan

Pendanaan Terorisme Tahun 2018 di PPATK pada 19 Desember 2018

G. Aplikasi Rencana Kinerja dan Agggaran (Aplikasi e-RKA)

Page 140: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

H. Piagam Penghargaan Kearsipan dengan Kualifikasi Akreditasi A (sangat baik)

untuk periode 2016-2021

I. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PPATK dengan Pertamina

di Jakarta pada 16 Mei 2018.

Page 141: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

J. Daftar Lembaga/Organisasi Domestik yang Menjalin MoU dengan PPATK Tahun 2018

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

1 Ditjen Pajak 1. Pertukaran informasi.

2. Pelatihan.

3. Komite TPPU.

4. Pertukaran informasi melalui SOC.

5. Pengembangan SOC.

6. Pelaksanaan on-site visit MER APG tahun 2018.

7. Rapat koordinasi penanganan perkara.

8. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018.

9. Penempatan pegawai Ditjen Pajak di PPATK

2 Ditjen Bea dan Cukai 1. Pertukaran informasi.

2. Pelatihan.

3. Komite TPPU.

4. Pertukaran informasi melalui SOC.

5. Pengembangan SOC.

6. Pelaksanaan on site visit MER APG tahun 2018.

7. Rapat koordinasi penanganan perkara.

8. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018.

9. Penempatan pegawai Ditjen Bea dan Cukai di PPATK.

3 Departemen Kehutanan 1. Pertukaran informasi.

2. Pelatihan penanganan perkara TPPU dan TP bidang kehutanan.

3. Rapat koordinasi penanganan perkara.

4. Sosialisasi rezim TPPU.

4 Itjen Departemen Keuangan 1. Pertukaran informasi.

2. Rapat koordinasi penanganan perkara.

3. Sosialisasi.

5 Ditjen Administrasi Hukum Umum 1. Pertukaran informasi.

2. Komite TPPU.

Page 142: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

3. Pembangunan prototype Database PEPs

6 Ditjen Imigrasi 1. Pertukaran informasi.

2. Rapat koordinasi pengembangan akses data ke Imigrasi

7 Badan Pengawasan Keuangan dan

Perbankan

Pertukaran informasi.

8 Pemerintah Daerah Nangroe Aceh

Darussalam

Tidak ada.

9 Badan Pengawas Pemilu 1. Pertukaran informasi.

2. Sosialisasi.

3. Press Release bersama antara Kepala PPATK dan Komisioner Bawaslu tentang Pemilu.

10 Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka Komoditi

1. Pertukaran informasi.

2. Koordinasi dalam Komite TPPU.

3. Pelaksanaan on-site visit MER APG tahun 2018

11 Komisi Pengawas Persaingan

Usaha

1. Pertukaran Informasi.

2. Sosialisasi.

12 Badan Pemeriksa Keuangan RI Pertukaran informasi.

13 Kejaksaan Agung RI 1. Pertukaran informasi.

2. Pelatihan.

3. Komite TPPU.

4. Pertukaran informasi melalui SOC.

5. Pengembangan SOC.

6. Pelaksanaan on-site visit MER APG tahun 2018.

7. Rapat koordinasi penanganan perkara.

8. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018.

9. Penempatan pegawai kejaksaan di PPATK.

14 Universitas Sriwijaya 1. Penyampaian orasi ilmiah oleh PPATK.

2. Penyampaian kuliah umum oleh PPATK.

15 PT Pertamina (Persero) 1. Koordinasi terkait permintaan informasi oleh Pertamina.

2. Sosialisasi.

16 Universitas Indonesia dan Bank 1. Penelitian.

Page 143: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

Indonesia

(terkait pendirian Pusat Kajian

APU di UI)

2. Kunjungan mahasiswa dalam kegiatan sosialisasi.

17 Universitas Udayana Sosialisasi

18 Universitas Bina Nusantara 1. Penelitian.

2. Kunjungan mahasiswa kegiatan sosialisasi.

19 Universitas Esa Unggul 1. Penelitian.

2. Kunjungan mahasiswa dalam upaya sosialisasi

20 Universitas Airlangga Kunjungan mahasiswa dalam upaya sosialisasi

21 Itjen Kementerian Pekerjaan

Umum RI

Pertukaran informasi.

22 Itjen Kementerian Hukum dan

HAM RI

Pertukaran informasi.

23 Universitas Lambung Mangkurat Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT Tahun

2018

24 Universitas Cendrawasih Sosialisasi.

25 Universitas Wijaya Kusuma

Surabaya

Sosialisasi.

26 Itjen Kementerian Agama RI Pertukaran informasi.

27 Sistem Administasi Badan Hukum

(Sisminbakum) DJ AHU

Kementerian Hukum dan HAM RI

Pertukaran informasi.

28 Kementerian Dalam Negeri RI

(Nota Kesepahaman)

1. Pertukaran informasi.

2. Pembangunan prototype Database PEPs.

3. Komite TPPU.

29 Rumah Sakit Umum Pusat

Fatmawati

Tidak ada.

30 Itjen Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan RI

Pertukaran informasi.

31 Ditjen Kependudukan dan Catatan

Sipil

Pertukaran informasi.

Page 144: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

(Perjanjian Kerja Sama)

32 Badan Pengawasan Obat Makanan Pertukaran informasi.

33 Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK)

1. Pertukaran informasi melalui SOC.

2. Pengembangan SOC.

3. Rapat koordinasi penanganan perkara.

4. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018

5. Pelaksanaan on site visit MER APG tahun 2018.

34 Bank Indonesia (Pembaruan MoU) 1. Pertukaran informasi.

2. Perumusan produk hukum.

3. Komite TPPU.

4. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018.

5. Pelaksanaan on site visit MER APG tahun 2018.

6. Koordinasi terkait implementasi Peraturan BI tentang pembawaan uang kertas asing ke

dalam dan ke luar pabean Indonesia.

35 Bank Indonesia (Perjanjian Kerja

Sama/PKS)

Pertukaran informasi

36 Kementerian Pemuda dan Olahraga 1. Pertukaran informasi.

2. Sosialisasi.

37 Kementerian Kesehatan 1. Pertukaran Informasi.

2. Sosialisasi.

3. Rapat koordinasi penanganan tindak lanjut informasi

38 Badan SAR Nasional

(BASARNAS)

1. Pertukaran informasi.

2. Sosialisasi.

39 Lembaga Penjamin Simpanan

(LPS)

1. Pertukaran informasi.

2. Sosialisasi.

40 Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional/Badan

Perencanaan Pembangunan

1. Pertukaran informasi.

2. Rapat koordinasi dalam upaya RAN PPK.

Page 145: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

Nasional (BAPPENAS)

41 Lembaga Sandi Negara

(MoU)

1. Implementasi aplikasi mobile DTTOT.

2. Pengembangan aplikasi pemblokiran pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.

3. Sosialisasi.

4. Penempatan pegawai Lemsaneg di PPATK.

42 Lembaga Sandi Negara

(Lemsaneg)

(Perjanjian Kerja Sama)

1. Implementasi aplikasi mobile DTTOT.

2. Pengembangan aplikasi pemblokiran pendanaan proliferasi senjata pemusnah missal.

43 Universitas Gadjah Mada 1. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018.

2. Penelitian.

44 Universitas Jember (UNEJ) Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT Tahun

2018

45 Kementerian Pertahanan 1. Pertukaran informasi.

2. Rakor penanganan perkara.

3. Sosialisasi.

4. Pelatihan penanganan TPPU untuk penyidik POM TNI.

46 Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

1. Pertukaran informasi.

2. Sosialisasi.

47 Universitas Islam Negeri Alauddin Sosialisasi

48 Badan Intelijen Negara

1. Pertukaran informasi.

2. Rapat koordinasi dalam kegiatan pertukaran informasi.

3. Komite TPPU.

4. Koordinasi monitoring NPO.

5. Pelaksanaan on site visit MER APG tahun 2018.

Page 146: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

49 Kementerian Koperasi dan UKM 1. Koordinasi pelaksanaan PMPJ bagi koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam.

2. Komite TPPU.

3. Pelaksanaan on-site visit MER APG tahun 2018.

4. Sosialisasi.

50 Kesepakatan Bersama antara

Kementerian Keuangan, Bank

Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,

dan PPATK

Koordinasi mengenai pertukaran informasi

51 Badan Narkotika Nasional

(BNN)

1. Pertukaran informasi.

2. Pelatihan.

3. Komite TPPU.

4. Pertukaran informasi melalui SOC.

5. Pengembangan SOC.

6. Pelaksanaan on site visit MER APG tahun 2018.

7. Rapat koordinasi penanganan perkara.

8. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018

52 Kepolisian Negara Republik

Indonesia (Polri)

1. Pertukaran informasi.

2. Pelatihan.

3. Komite TPPU.

4. Pertukaran informasi melalui SOC.

5. Pengembangan SOC.

6. Pelaksanaan on site visit MER APG tahun 2018.

7. Rapat koordinasi penanganan perkara.

8. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018.

53 Lembaga Pengembangan

Perbankan Indonesia (LPPI)

Pelatihan pegawai PPATK di LPPI.

54 Badan Nasional Penanggulangan

Terorisme (BNPT)

1. Kerja sama dalam tim sinergi antar 36 Kementerian/Lembaga dalam program

penanggulangan terorisme di wilayah NTB dan Sulteng.

2. Pelaksanaan on site visit MER APG tahun 2018.

Page 147: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

3. Pelaksanaan kegiatan penyusunan Indeks Persepsi Publik terhadap TPPU dan TPPT

Tahun 2018.

4. Komite TPPU.

55 Badan Pengawas Perdagangan

Berjangka dan Komoditi

(BAPPEBTI) (Perjanjian Kerja

Sama/PKS)

Koordinasi implementasi pengenaan sanksi administratif bagi pedagang berjangka dan

komoditi selaku Pihak Pelapor

56 TNI Angkatan Udara (TNI AU) 1. Pertukaran informasi.

2. Rakor penanganan perkara.

3. Pelatihan penanganan TPPU untuk penyidik POM TNI AU.

57 Kementerian Agraria dan Tata

Ruang/Badan Pertanahan Nasional

(Kementerian ATR/BPN)

1. Pertukaran informasi

2. Koordinasi rencana pengembangan prototype database PEPs

58 Kementerian Perhubungan

(Nota Kesepahaman)

1. Pertukaran informasi.

2. Sosialisasi.

3. Rakor penanganan perkara.

59 Kementerian Perhubungan

(Perjanjian Kerja Sama dengan

Itjen Kemenhub)

1. Pertukaran informasi.

2. Rakor penanganan perkara.

60 Satuan Kerja Khusus Pelaksana

Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan

Gas Bumi (SKK Migas)

1. Pertukaran informasi.

2. Sosialisasi.

61 Sekretaris Jenderal Kementerian

Keuangan (Kemenkeu) tentang

LPSE

Penggunaan aplikasi LPSE Kemenkeu oleh PPATK dalam pengadaan barang/jasa secara

elektronik.

62 Ditjen Pajak Kemenkeu (Petunjuk

Teknis)

Pertukaran informasi.

63 Universitas Jayabaya 1. Sosialisasi.

2. Penyusunan kurikulum khusus TPPU di program magister kenotariatan Universitas

Jayabaya.

Page 148: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No. Lembaga/Organisasi Tindak Lanjut Tahun 2018

64 Universitas Brawijaya 1. Sosialisasi.

2. Koordinasi rencana penyusunan kurikulum khusus TPPU di kampus Universitas

Brawijaya.

65 Satgas Waspada Investasi Koordinasi terkait dugaan tindakan melawan hukum di bidang penghimpunan dana

masyarakat dan pengelolaan investasi.

66 Badan Kepegawaian Negara (Nota

Kesepahaman/MoU)

Pengembangan prototype database PEPs.

67 Badan Kepegawaian Negara

(Perjanjian Kerja Sama/PKS)

1. Pengembangan prototype database PEPs.

2. Kerja sama pengembangan web service.

68 Sekretariat Jenderal Kemenkeu

(MoU tentang Penempatan

Lulusan PKN STAN Tahun 2018

di Luar Kementerian Keuangan

yang Telah Lulus Seleksi

Kompetensi Dasar)

Penempatan 16 orang lulusan PKN STAN di PPATK pada Desember 2018.

69 Perpustakaan Nasional RI Koordinasi pengembangan digitalisasi Perpustakaan APU-PPT di Pusdiklat PPATK.

70 Universitas Surabaya Sosialisasi.

K. Rekomendasi-rekomendasi FATF yang Diadopsi dalam Kebijakan Domestik Tahun 2018

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

Rec. 1 Assessing risks and applying a risk-based

approach

LC • Indonesia telah selesai melakukan pengkinian (updating) National

Risk Assessment on Money Laundering and Terrorism Financing

(NRA on ML/TF) yang diikuti dengan 10 (sepuluh) Sectoral Risk

Assessment.

• Mitigasi berbasis risiko sesuai hasil NRA telah ditetapkan secara

nasional dan dilaksanakan dalam rincian Rencana Aksi per tahun

Page 149: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

dalam Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan

TPPT Tahun 2017-2019 (Stranas TPPU dan TPPT).

• Semua Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) telah menerapkan

pengawasan berbasis risiko (Risk-Based Supervision/RBA) dalam

berbagai tahap capaian.

Rec. 2 National cooperation and coordination LC • Kerja sama nasional telah dilaksanakan dalam Komite TPPU yang

telah menetapkan Rencana Aksi per tahun dalam Strategi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT Tahun 2017-2019

(Stranas TPPU dan TPPT) sebagai kebijakan nasional berbasis risiko.

• Kebijakan dan koordinasi antara aparat penegak hukum (apgakum)

dan LPP dalam berbagai Satgas, Nota Kesepahaman, Perjanjian Kerja

Sama, dan Peraturan Bersama.

Rec. 3 Money Laundering Offence LC • Pemidanaan TPPU dan pelaksanaan pemidanaannya sesuai pasal 3, 4,

dan 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 telah sesuai Konvensi Wina dan telah

cukup memadai.

• Indonesia telah mempunyai aturan hukum nasional dan putusan

inkracht pada pemidanaan TPPU korporasi.

• Indonesia telah menunjukkan pemidanaan pemalsuan dan pembajakan

hak cipta, tetapi belum secara eksplisit menyatakan bahwa tindak

pidana pemalsuan dan pembajakan merupakan tindak pidana asal bagi

TPPU.

Rec. 4 Confiscation and provisional measures LC • Indonesia telah melakukan mekanisme penundaan, penghentian, dan

pemblokiran transaksi keuangan terkait harta kekayaan yang diduga

merupakan hasil tindak pidana sebagai proses awal dari penyitaan aset

hasil tindak pidana sesuai UU, KUHP, dan KUHAP.

• Indonesia telah melakukan perampasan harta kekayaan dan properti

hasil kejahatan dalam berbagai kasus korupsi dan kerugian negara

dalam jumlah nominal yang signifikan.

• Indonesia telah melakukan perlindungan terhadap bona fide Pihak

Ketiga yang dijelaskan dalam pasal 46 ayat (1) dan (2) Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

• Indonesia memiliki beberapa mekanisme untuk pengelolaan dan

apabila diperlukan Indonesia akan membuang barang/properti yang

dibekukan, dirampas, atau disita dalam Peraturan Pemerintah No. 27

Tahun 1983 mengenai Implementasi KUHAP, Peraturan Menteri

Page 150: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

Hukum dan HAM RI Nomor 16 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pengelolaan Objek Negara yang disita dan Hasil Penyitaan Negara di

Rumah Penyimpanan Objek Sitaan Negara, dan Peraturan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nomor 3/PMK.06/2011

mengenai Pengelolaan Barang Milik Negara yang berasal dari Barang

Hasil Sitaan dan Barang-Barang Gratifikasi.

Rec. 5 Terrorist financing offence LC • Indonesia telah mempunyai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013

yang telah memenuhi unsur-unsur pemidanaan pendanaan terorisme

sesuai dengan Konvensi PBB dan FATF Guidance on Criminalising

Terrorist Financing.

• Indonesia telah menjatuhkan hukuman incrackht terhadap perkara

pendanaan terorisme berdasarkan Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 4 Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2013.

Rec. 6 Targeted financial sanctions related to

terrorism & TF

PC • Indonesia telah mempunyai Peraturan Bersama tentang pembekuan

aset Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT) dan

peraturan-peraturan oleh LPP yang mengatur tindakan-tindakan yang

diperlukan terkait DTTOT, yaitu identifikasi, pencantuman nama,

pencabutan nama, pembekuan, dan pencabutan pembekuan. Instansi-

instansi kunci Indonesia yang terlibat dalam Pencegahan Pendanaan

Terorisme, antara lain PPATK, Kepolisian Republik Indonesia,

BNPT, BIN dan Kementerian Luar Negeri RI masuk dalam

keanggotaan Satgas DTTOT.

• Indonesia belum sepenuhnya melaksanakan secara lengkap Resolusi

Dewan Keamanan PBB (UNSCR) Nomor 1267 terkait pembekuan

secara serta merta (freezing without delay).

Rec. 7 Targeted financial sanctions related to

proliferation

NC • Indonesia telah mempunyai Peraturan Bersama mengenai pembekuan

aset Proliferasi Senjata Pemusnah Massal antara Kementerian Luar

Negeri RI, PPATK, Kepolisian Negara RI dan Badan Pengawas

Tenaga Nuklir (BAPETEN), yaitu Peraturan Bersama Pendanaan

Proliferasi 2017 untuk mengimplementasikan United Nations

Targeted Financial Sanctions (UN TFS) terkait dengan proliferasi

senjata pemusnah massal dan pendanaannya. Peraturan Bersama

Pendanaan Proliferasi 2017 dan lampirannya menjelaskan tentang

proses implementasi pencantuman nama individu dan entitas yang

terduga dengan pendanaan proliferasi.

Page 151: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

• Indonesia sudah melakukan koordinasi lintas instansi, tetapi belum

melaksanakan pencantuman pada sebagian besar daftar Korea Utara

dan seluruh daftar Iran dalam rerangka Proliferasi Senjata Pemusnah

Massal.

Rec. 8 Non-Profit Organizations LC • Indonesia telah melaksanakan UU Nomor 16 Tahun 2017 dan

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2017 terkait ormas.

• Indonesia telah mengidentifikasi ancaman sektor NPO dan

melaksanakan tindakan-tindakan mitigasi risiko NPO yang konsisten

dengan hasil NRA terkait NPO.

• Indonesia telah melaksanakan koordinasi yang erat dan pertukaran

informasi dalam Tim Terpadu Pengawasan Ormas.

• Indonesia telah melaksanakan peningkatan akuntabilitas dan

transparansi NPO yang telah terdaftar secara resmi.

• Indonesia perlu meningkatkan pengawasan NPO yang mempunyai

kecenderungan mendukung pendanaan terorisme.

Rec. 9 Financial institution secrecy laws C • Indonesia telah melaksanakan perlindungan kerahasiaan informasi

dari Pihak Pelapor sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 8

Tahun 2010 (UU TPPU).

• Indonesia telah melindungi kerahasiaan informasi dari Pihak Pelapor

dalam setiap tahap dalam proses penegakan hukum.

• UU TPPU tidak melarang pertukaran informasi antar-institusi

keuangan yang diharuskan oleh Rekomendasi 13, 16, dan 17.

• Pasal 58 dalam Peraturan APU/PPT OJK bagi Penyedia Jasa

Keuangan (PJK) menyediakan kerahasian informasi bersama bagi

kelompok. Terdapat ketentuan sejenis dalam Pasal 10 ayat (2) dalam

Peraturan APU/PPT Bank Indonesia bagi Pembayaran Non Bank dan

Penyedia Jasa Penukaran Uang dan Pasal 43 Peraturan Mengenal

Nasabah Bappebti bagi Pedagang Berjangka.

Rec. 10 Customer due diligence LC • Seluruh LPP bagi Pihak Pelapor dalam UU TPPU telah mempunyai

dan melaksanakan peraturan mengenai Prinsip Mengenali Pengguna

Jasa (PMPJ) bagi Pihak Pelapor yang menjadi kewenangannya.

• Indonesia perlu meningkatkan PMPJ pada legal arrangements untuk

pedagang berjangka dan PMPJ bagi koperasi.

• Indonesia perlu mengurangi defisiensi dalam waktu persyaratan CDD

bagi pedagang berjangka (future traders), koperasi, dan bank

Page 152: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

penerima dalam wire transfer, definisi mengenai Beneficial

Ownership dan pendekatan berbasis risiko untuk koperasi, dan

persyaratan CDD tentang pengaturan hukum untuk pedagang

berjangka.

Rec.11 Record keeping LC • Indonesia telah melaksanakan UU Nomor 8 Tahun 1997 mengenai

pencatatan dokumentasi perusahaan.

• Pasal 21 UU TPPU mewajibkan pihak pelapor untuk menyimpan

rekaman dan dokumen-dokumen mengenai identitas nasabah

minimum selama 5 tahun.

• Seluruh LPP telah mempunyai peraturan yang mewajibkan Pihak

Pelapor melakukan dokumentasi pencatatan (record keeping) terkait

APU-PPT paling sedikit lima tahun.

• Indonesia perlu meningkatkan record keeping pada koperasi dan

perposan selaku Pihak Pelapor.

• Pasal 72 ayat (1) Undang-Undang Anti Pencucian Uang menetapkan

bahwa dalam kasus pencucian uang, penyidik, penuntut umum, atau

hakim harus diberikan kewenangan untuk meminta pihak pelapor

untuk menyediakan pernyataan tertulis mengenai aset orang yang (1)

dilaporkan oleh PPATK kepada penyidik, (2) tersangka, (3) terdakwa.

Rec.12 Politically exposed persons LC • Seluruh LPP telah mempunyai peraturan APU-PPT yang mewajibkan

Pihak Pelapor melakukan identifikasi Politically exposed persons

(PEPs) domestik dan mancanegara yang menjadi nasabah atau

pengguna jasa.

• Indonesia perlu meningkatkan identifikasi PEP pada koperasi dan

perposan selaku Pihak Pelapor.

• Dalam pasal 32 ayat (1) Peraturan APU/PPT OJK bagi Penyedia Jasa

mensyaratkan institusi keuangan untuk memiliki sistem manajemen

risiko untuk mengidentifikasi apakah nasabah atau pemilik manfaat

(Beneficial Ownership) adalah PEP asing.

Rec. 13 Correspondent banking C LPP terhadap bank, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mempunyai

peraturan APU-PPT dan pelaksanaan yang sangat memadai terkait

korespondensi perbankan sesuai persyaratan-persyaratan dalam

Rekomendasi FATF.

Rec.14 Money or value transfer services C LPP terhadap Kegiatan Usaha Pengiriman Uang (KUPU), yaitu BI telah

mempunyai peraturan APU-PPT dan pelaksanaan yang sangat memadai

Page 153: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

terkait KUPU sesuai persyaratan-persyaratan dalam Rekomendasi FATF.

Rec. 15 New technologies LC • Seluruh LPP telah mempunyai peraturan APU-PPT yang mewajibkan

Pihak Pelapor melakukan penilaian risiko dan mitigasi risiko dalam

penggunaan teknologi baru dalam jasa keuangan.

• Indonesia perlu meningkatkan upaya mitigasi risiko penggunaan

teknologi baru dalam industri jasa keuangan nonperbankan.

Rec. 16 Wire transfers LC • Indonesia telah melaksanakan UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang

transfer dana.

• Seluruh LPP pada Pihak Pelapor yang melakukan jasa transfer dana

telah mempunyai peraturan APU-PPT terkait pelaksanaan terhadap

UU Nomor 3 Tahun 2011.

• Indonesia perlu meningkatkan pengawasan pada transfer dana oleh

intermediary bank dan walk-in-customer.

Rec. 17 Reliance on third parties LC • LPP terhadap Penyedia Jasa Keuangan (PJK) selaku Pihak Pelapor

yang dapat melakukan jasa yang melibatkan Pihak Ketiga, yaitu BI

dan OJK telah mempunyai peraturan APU-PPT yang mewajibkan PJK

melakukan PMPJ pada Pihak Ketiga sesuai persyaratan-persyaratan

dalam Rekomendasi FATF.

• LPP perlu meningkatkan PMPJ pada Pihak Ketiga dengan

menentukan kriteria-kriteria Pihak Ketiga dari negara berisiko tinggi

terutama pada PJK nonperbankan dan money changer.

Rec. 18 Internal controls and foreign branches and

subsidiaries

C Seluruh LPP pada Pihak Pelapor yang mempunyai jaringan kantor dan

anak perusahaan telah mempunyai peraturan APU-PPT dan pelaksanaan

yang sangat memadai sesuai persyaratan-persyaratan dalam Rekomendasi

FATF.

Rec. 19 Higher-risk countries LC • Seluruh LPP telah mempunyai peraturan APU-PPT yang mewajibkan

Pihak Pelapor melakukan identifikasi nasabah dan calon nasabah dari

negara berisiko tinggi dengan merujuk pada negara-negara yang masih

masuk dalam daftar FATF Public Statements.

• Indonesia perlu meningkatkan identifikasi nasabah dan calon nasabah

dari negara berisiko tinggi pada koperasi dan perposan selaku Pihak

Pelapor.

Rec. 20 Reporting of suspicious transaction C Seluruh LPP telah mempunyai peraturan APU-PPT yang mewajibkan

Pihak Pelapor melakukan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

Page 154: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

(LTKM) kepada PPATK dan menjaga kerahasiaannya dengan

pelaksanaan yang sangat memadai sesuai persyaratan-persyaratan dalam

Rekomendasi FATF berdasarkan UU TPPU.

Rec. 21 Tipping-off and confidentiality LC • UU TPPU telah menjamin dan melaksanakan kerahasiaan pelaporan

LTKM yang bersifat sangat rahasia oleh Pihak Pelapor kepada

PPATK dengan ketentuan pidana bagi setiap pihak yang

membocorkan informasi dalam LTKM tersebut (tipping-off).

• Indonesia perlu meningkatkan perlindungan terhadap Pihak Pelapor

dalam UU Nomor 9 Tahun 2013 (UU TPPT)

Rec. 22 DNFBPs: Customer due diligence LC • Seluruh LPP terhadap Profesi selaku Pihak Pelapor berdasarkan PP

Nomor 43 Tahun 2015 telah telah mempunyai peraturan APU-PPT

yang mewajibkan Profesi melakukan PMPJ sesuai persyaratan-

persyaratan dalam Rekomendasi FATF.

• Indonesia perlu meningkatkan PMPJ pada profesi akuntan.

Rec. 23 DNFBPs: Other measures LC • Kasino merupakan penyedia jasa ilegal dan melanggar hukum pidana

sehingga dilarang di Indonesia.

• Indonesia perlu meningkatkan PMPJ pada profesi akuntan dan PMPJ

profesi terkait UU TPPT.

Rec. 24 Transparency and beneficial ownership of

legal persons

PC • Indonesia baru menetapkan Perpres tentang Beneficial Ownership

(BO), yaitu Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018 pada Maret

2018, sehingga implementasi atas peraturan tersebut belum maksimal.

• Seluruh LPP perlu membuat peraturan yang mewajibkan kepada Pihak

Pelapor untuk melakukan identifikasi BO berdasarkan Perpres Nomor

13 Tahun 2018.

Rec. 25 Transparency and beneficial ownership of

legal arrangements

PC • Hukum di Indonesia tidak mengenal express trust dan legal

arrangement lainnya yang mirip dengan express trust.

• Indonesia harus meningkatkan identifikasi PJK, Profesi, dan Pihak

Pelapor lainnya yang dalam bisnis tertentu dapat melakukan kegiatan

bisnis seperti foreign trust, sehingga dapat melakukan PMPJ.

Rec. 26 Regulation and supervision of financial

institutions

LC • Seluruh LPP terhadap Pihak Pelapor telah mempunyai dan

melaksanakan ketentuan pengawasan dan pengaturan terhadap Pihak

Pelapor dalam rezim APU-PPT sesuai dengan persyaratan-persyaratan

dalam Rekomendasi FATF.

• Indonesia harus meningkatkan pengawasan dan pengaturan terhadap

Page 155: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

koperasi selaku Pihak Pelapor.

Rec. 27 Powers of supervisors LC • Seluruh LPP terhadap Pihak Pelapor telah mempunyai dan

melaksanakan kewenangan pengawasan dan pengenaan sanksi

terhadap Pihak Pelapor.

• Indonesia harus meningkatkan kewenangan pengawasan dan

pengenaan sanksi terhadap koperasi selaku Pihak Pelapor.

Rec. 28 Regulation and supervision of DNFBPs PC • PPATK selaku LPP terhadap beberapa Profesi telah melakukan

kebijakan dan prosedur untuk pengawasan APU-PPT berbasis risiko.

• Indonesia harus meningkatkan pengawasan APU-PPT berbasis risiko

pada profesi advokat dan notaris.

Rec. 29 Financial intelligence units C Indonesia telah mempunyai PPATK sebagai unit intelijen keuangan yang

telah melakukan tugas, fungsi, dan kewenangan yang sangat memadai

baik dalam lingkup domestik dan internasional sesuai persyaratan-

persyaratan dalam Rekomendasi FATF.

Rec. 30 Responsibilities of law enforcement/

investigative authorities

LC • Indonesia mempunyai enam instansi penegak hukum yang mempunyai

kewenangan untuk melakukan penyidikan TPPU.

• Polri merupakan apgakum yang berwenang melakukan penyidikan

tindak pidana pendanaan terorisme (TPPT).

• Semua apgakum mempunyai kewenangan dan prosedur untuk

melakukan penyitaan harta kekayaan hasil tindak pidana.

• Indonesia perlu meningkatkan penyidikan tindak pidana yang

melibatkan investigasi keuangan.

Rec. 31 Powers of law enforcement and

investigative authorities

LC • Instansi penegak hukum telah mempunyai kewenangan yang cukup

memadai dalam melakukan penyidikan, antara lain penyamaran,

penyadapan, dan akses terhadap data sistem komputer.

• Semua instansi penegak hukum dapat meminta informasi intelijen

keuangan kepada PPATK.

• Indonesia harus meningkatkan penggunaan teknik investigasi

keuangan pada semua tindak pidana asal dan TPPU.

Rec. 32 Cash couriers LC • Indonesia telah melaksanakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99

Tahun 2016 mengenai pembawaan uang tunai lintas batas kepabeanan

Indonesia.

• Indonesia telah melaksanakan mekanisme deklarasi pembawaan uang

tunai lintas batas kepabeanan, baik dalam mata uang Rupiah dan mata

Page 156: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

uang asing maupun alat pembayaran lainnya (Bearer Negotiable

Instruments/BNI) dalam jumlah minimal setara 100 juta Rupiah.

• Indonesia perlu meningkatkan pengenaan sanksi bagi pelanggaran

terhadap pembawaan uang tunai lintas batas kepabeanan.

Rec. 33 Statistics LC • PPATK telah melakukan statistik terkait APU-PPT secara memadai

yang dibuat setiap bulan dan dipublikasikan melalui website.

• Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik, semua instansi pemerintah termasuk LPP dan

apgakum wajib menyampaikan laporan semester dan laporan tahunan

dengan menyajikan pengkinian data statistik.

• Indonesia perlu meningkatkan statistik terkait penanganan aset melalui

mekanisme Mutual Legal Assistance (MLA).

Rec. 34 Guidance and feedback LC • Seluruh LPP terhadap PJK dan PBJ selaku Pihak Pelapor telah

mempunyai dan melaksanakan bimbingan dan umpan balik terhadap

Pihak Pelapor terkait rezim APU-PPT secara memadai.

• LPP terhadap Profesi selaku Pihak Pelapor perlu meningkatkan

bimbingan dan umpan balik secara menyeluruh.

Rec. 35 Sanctions LC • Seluruh LPP terhadap PJK dan PBJ selaku Pihak Pelapor telah

mempunyai peraturan dan melaksanakan kewenangan pengenaan

sanksi terhadap Pihak Pelapor pada sektor-sektor yang signifikan.

• Indonesia perlu meningkatkan pengenaan sanksi terhadap koperasi

dan menyusun peraturan mengenai pengenaan sanksi terhadap profesi.

Rec. 36 International instruments LC • Indonesia telah meratifikasi dan melaksanakan empat Konvensi PBB

yang strategis terkait rezim APU-PPT, yaitu the Vienna Convention,

the Merida Convention, the Palermo Convention, and the Terrorism

Financing Convention.

• Indonesia perlu meningkatkan detail implementasi empat Konvensi

tersebut secara menyeluruh.

Rec. 37 Mutual legal assistance LC • Indonesia telah mempunyai UU tentang MLA dan melaksanakannya

melalui penanganan perkara yang melibatkan MLA hasil kerja sama

apgakum dan Kemenkumham.

• Indonesia perlu meningkatkan pelaksanaan MLA pada perkara yang

melibatkan prinsip dual criminality.

Rec. 38 Mutual legal assistance: freezing and LC • Indonesia telah melaksanakan UU MLA dalam melakukan

Page 157: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

confiscation identifikasi, pemblokiran, dan penyitaan aset hasil kejahatan

berdasarkan permintaan dari yurisdiksi asing.

• Indonesia perlu meningkatkan jumlah pemblokiran dan penyitaan aset

melalui MLA.

Rec. 39 Extradition LC • Indonesia telah melaksanakan UU tentang ekstradisi yang

memungkinkan TPPU dan TPPT sebagai perkara yang dapat menjadi

dasar melakukan ekstradisi terhadap perseorangan melalui perjanjian

bilateral.

• Indonesia perlu mempertimbangkan penetapan mekanisme ekstradisi

yang lebih disederhanakan, sehingga mempercepat proses ekstradisi.

Rec. 40 Other forms of international cooperation LC • PPATK, LPP, dan apgakum telah mempunyai kerja sama internasional

dengan counter part negara lain terkait rezim APU-PPT yang cukup

memadai.

• Indonesia perlu meningkatkan kerja sama pertukaran informasi

internasional yang dilakukan oleh antara LPP di Indonesia dengan

LPP negara lain dan antara apgakum di Indonesia dengan apgakum di

negara lain.

IO 1 Risk, Policy and Coordination Substantial • Indonesia telah selesai menyusun NRA, SRA, dan RBA yang

memadai.

• Implementasi kebijakan oleh PPATK, LPP, apgakum, dan Pihak

Pelapor telah cukup konsisten dengan mitigasi risiko dalam NRA,

SRA, dan RBA.

IO 2 International Cooperation Substantial • Indonesia telah melakukan penyidikan tindak pidana korupsi sebagai

tindak pidana asal bagi TPPU dengan melibatkan kerja sama

internasional, pencarian bukti di luar negeri, dan penggunaan MLA.

• Kemenkumham telah menunjukkan kapabilitas untuk menjalankan

MLA.

• Indonesia juga telah menggunakan MLA dalam kerja sama

penanganan perkara pendanaan terorisme atau terorisme.

IO 3 Supervision Moderate • Dua LPP PJK selaku Pihak Pelapor, yaitu BI dan OJK, dan PPATK

selaku LPP telah melakukan pengawasan berbasis risiko secara

signifikan.

• Pengenaan sanksi terhadap Pihak Pelapor yang dapat membuat efek

jera (dissuasive).

Page 158: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

• LPP terhadap profesi advokat, notaris, dan akuntan perlu banyak

meningkatkan pengawasan dan kepatuhan berbasis risiko.

IO 4 Prevention Measures Moderate • Perusahaan PJK dan PBJ yang berukuran besar telah melakukan

tindakan-tindakan penguatan APU-PPT, antara lain PMPJ,

pengendalian internal, dan dokumentasi pencatatan yang bersifat

signifikan.

• Indonesia harus meningkatkan tindakan-tindakan penguatan APU-PPT

pada sektor profesi dan Perusahaan PJK dan PBJ yang berukuran

kecil.

IO 5 Legal Persons and Arrangements Moderate • Hukum di Indonesia tidak mengakomodasi pembentukan legal

arrangements secara spesifik.

• PPATK, LPP, dan apgakum telah dapat memperoleh informasi BO

dari bank besar secara cepat.

• Indonesia harus meningkatkan upaya mitigasi risiko terhadap legal

persons yang telah terdaftar resmi di Kemenkumham.

IO 6 Financial Intelligence Substantial • PPATK telah melakukan koordinasi penanganan perkara TPPU,

TPPT, dan tindak pidana asal yang erat dengan apgakum.

• PPATK perlu meningkatkan pelaporan LTKM oleh Profesi.

• PPATK perlu meningkatkan pertukaran informasi melalui sistem

komunikasi elektronik yang aman (secured online communication).

• Apgakum perlu meningkatkan kemampuan penyidik dalam

melakukan teknik investigasi keuangan dalam penyidikan TPPU dan

tindak pidana asal.

IO 7 Money laundering investigation and

prosecution

Moderate • Apgakum di Indonesia telah banyak melakukan penyidikan dan

penuntutan TPPU terhadap pelaku perseorangan yang melakukan

TPPU dari tindak pidana korupsi dan narkotika.

• Indonesia telah melaksanakan beberapa putusan vonis pemidanaan

TPPU bagi korporasi dan jumlahnya perlu ditingkatkan.

• Indonesia perlu meningkatkan jumlah penyidikan perkara TPPU yang

lebih kompleks atau rumit.

IO 8 Confiscation Substantial • Melalui Stranas TPPU dan TPPT Tahun 2017-2019, Indonesia telah

memerintahkan apgakum untuk melakukan penyitaan aset dan

pemulihan aset dalam perkara TPPU, TPPT, dan tindak pidana asal

berisiko tinggi yang merujuk pada hasil NRA.

Page 159: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Nomor

Rekomendasi

Rekomendasi FATF Kondisi per 31

Desember 2018

Tindak Lanjut Tahun 2018

• Apgakum Indonesia telah melaksanakan penyitaan aset hasil TPPU

dari tindak pidana korupsi dan narkotika dengan jumlah yang

signfikan.

• Apgakum Indonesia telah melaksanakan penyitaan aset dari

penanganan perkara TPPT dan terorisme dengan jumlah yang

konsisten dengan tingkat risiko TPPT di Indonesia.

IO 9 Terrorist financing investigation and

prosecution

Substantial • Apgakum Indonesia telah melakukan 55 vonis perkara tindak pidana

pendanaan terorisme (TPPT).

• Apgakum mempunyai kemampuan yang memadai dalam melakukan

identifikasi, penyidikan, dan penuntutan TPPT.

• PPATK, BIN, dan Densus 88 Polri telah bekerja sama dalam

mengidentifikasi dan menyidik aktivitas pendanaan terorisme yang

sebagian besar berhubungan dengan serangan terorisme.

• Vonis hukuman terhadap pelaku TPPT telah memadai.

• Indonesia secara umum telah mengintegrasikan pencegahan

pendanaan terorisme dalam upaya nasional memerangi terorisme.

IO 10 Terrorist financing preventive measures &

financial sanctions

Moderate • Indonesia telah melakukan pencantuman nama dan pemblokiran aset

DTTOT sesuai UNSCR 1267, tetapi belum dapat dilakukan secara

serta merta (without delay).

• Indonesia telah melakukan pemblokiran sesuai UNSCR 1373, tetapi

baru dilakukan secara terbatas.

• Indonesia perlu meningkatkan pengawasan ormas berbasis risiko

TPPT.

IO 11 Proliferation Financing Sanctions Low • Indonesia menetapkan Peraturan Bersama antar-instansi terkait

mengenai pemblokiran senjata pemusnah massal.

• Indonesia harus menerapkan Peraturan Bersama tersebut dengan

melakukan pencantuman nama dan pemblokiran pada seluruh daftar

Iran dan Korea Utara.

Page 160: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

L. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan di Pusdiklat APU PPT Tahun 2018

No Nama Diklat Kelas Tanggal Pelaksanaan Jumlah

Peserta

1 Diklat Audit Khusus dan Audit Kepatuhan Anti Pencucian Uang

dan Pendanaan Terorisme Lanjutan -

5-7 Februari 2018 18

2 Diklat Hukum Pidana Formil dan Materil - 6-8 Februari 2018 22

3 Diklat Pelaporan bagi PJK BU 20-22 Februari 2018 22

4 Diklat Pelaporan bagi PJK BPR 21-22 Februari 2018 22

5 Diklat Pelaporan bagi PJK - 6-8 Maret 2018 21

6 Diklat Pelaporan bagi PJK Kelas 1 20-22 Maret 2018 23

7 Diklat Pelaporan bagi PJK Kelas 2 20-22 Maret 2018 24

8 Diklat Pelaporan bagi PJK Kelas 1 3-4April 2018 24

9 Diklat Pelaporan bagi PJK Kelas 1 17-19 April 2018 24

10 Diklat Pelaporan bagi PJK Kelas 2 17-19 April 2018 23

11 FATF Recommendations dan Metodologi Penilaian FATF Kelas 1 6-8 Maret 2018 24

12 FATF Recommendations dan Metodologi Penilaian FATF Kelas 2 6-8 Maret 2018 24

13 FATF Recommendations dan Metodologi Penilaian FATF Kelas 1 3-5 April 2018 25

14 FATF Recommendations dan Metodologi Penilaian FATF Kelas 2 3-5 April 2018 26

15 FATF Recommendations dan Metodologi Penilaian FATF Kelas 1 17-19 April 2018 23

16 FATF Recommendations dan Metodologi Penilaian FATF Kelas 2 17-19 April 2018 23

17 Diklat Pelaporan bagi PJK Kelas 1 2-3 Mei 2018 32

18 Diklat Pelaporan bagi PJK Kelas 2 2-3 Mei 2018 31

19 Diklat Pelaporan Transaksi Keuangan Bagi Asuransi - 20-21 Agustus 2018 19

20 Diklat Bagi Manajerial Bank Umum Kelas 1 4-6 September 2018 23

21 Diklat Bagi Manajerial Bank Umum Kelas 2 4-6 September 2018 23

Page 161: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

No Nama Diklat Kelas Tanggal Pelaksanaan Jumlah

Peserta

22 Diklat Bagi Penyedia Kendaraan Bermotor - 28-29 Agustus 2018 20

23 Diklat Bagi Koperasi - 20-21 Agustus 2018 23

24 Diklat Bagi Arebi Kelas 1 7-8 Agustus 2018 24

25 Diklat Bagi Arebi Kelas 2 7-8 Agustus 2018 23

26 Diklat Pelatihan Dasar TPPU - 18-20 September 2018 20

27 Diklat PJK APPUI Kelas 1 14-15 Agustus 2018 25

28 Diklat PJK APPUI Kelas 2 14-15 Agustus 2018 24

29 Diklat PJK Bank Kelas 1 17-19 Juli 2018 24

30 Diklat PJK Bank Kelas 2 17-19 Juli 2018 24

31 Diklat PJK Bank Kelas 1 31 Juli-2 Agustus 2018 25

32 Diklat PJK Bank Kelas 2 31 Juli-2 Agustus 2018 25

33 Diklat Bagi BPD Kelas 1 24-26 Juli 2018 26

34 Diklat Bagi BPD Kelas 2 24-26 Juli 2018 25

35 Diklat PJK Bank Kelas 1 3-5 Juli 2018 25

36 Diklat PJK Bank Kelas 2 3-5 Juli 2018 24

M. Temuan-temuan Hasil IPP APU PPT Tahun 2016-2018

1. Tingkat kesadaran dan sensitivitas publik terhadap indikasi TPPU dan TPPT semakin baik, walaupun level

awareness-nya masih tergolong rendah, khususnya terhadap indikasi pendanaan terorisme.

2. Publik menilai bahwa program edukasi dan sosialisasi APU PPT perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan

media komunikasi melalui televisi dan internet. Preferensi dan harapan publik, edukasi, dan sosialisasi terkait APU

PPT dapat diperoleh langsung dari pemerintah atau instansi terkait.

3. Publik memiliki pemahaman dan sensitivitas yang semakin baik terhadap potensi risiko radikalisme dan pendanaan

proliferasi.

4. Indikasi politik uang dan pelanggaran dana kampanye masih cukup tinggi dalam Pemilukada tahun 2018,

Page 162: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

khususnya politik uang. Namun, publik menilai pemerintah cukup efektif dalam mengawasi dan menangani

indikasi politik uang dan pelanggaran dana kampanye dalam Pemilukada tahun 2018.

5. Hasil indeks persepsi publik tahun 2018 apabila dibandingkan dengan hasil pada tahun 2016 dan 2017 cenderung

meningkat, tetapi peningkatan tersebut tidak signifikan. Kondisi ini disebabkan tingkat pemahaman publik terhadap

karakteristik TPPU dan TPPT mengalami perubahan yang tidak signifikan.

6. Pemahaman publik terhadap tugas dan fungsi rezim APU PPT, baik dari sisi pencegahan maupun pemberantasan,

terus menunjukan peningkatan.

7. Tingkat keefektifan kinerja rezim APU PPT, baik dari sisi pencegahan maupun pemberantasan, juga cenderung

meningkat.

8. Tingkat pemahaman publik dan penilaian atas tingkat keefektifan kinerja rezim APU PPT semakin selaras dengan

risk exposure wilayahnya. Tingkat pemahaman dan penilaian keefektifan yang semakin baik terjadi pada penduduk

yang berdomisili di wilayah dengan tingkat risiko yang tinggi.

N. Rekomendasi-rekomendasi Hasil IPP APU PPT Tahun 2016-2018

Page 163: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Page 164: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

O. Realisasi Kinerja Tahun 2018 PPATK dalam Aplikasi e-RKA

Page 165: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Page 166: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Page 167: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Page 168: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Page 169: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan

PPATK |LAPORAN KINERJA TAHUN 2O18

Page 170: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2019/09/SAQ-15-LAKIP-2018.pdfAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh L Laporan Kinerja Pusat Pelaporan