40
Asuhan keperawatan pada pasien Rheumatoid Artritis dan Gout Mulyanto Nur

Asuhan keperawatan pada pasien Rheumatoid Artritis dan Gout.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Asuhan keperawatan pada pasien Rheumatoid Artritis dan Gout

Asuhan keperawatan pada pasien Rheumatoid Artritis dan GoutMulyanto Nur

APA ITU ARTRITIS REUMATOID ?????RA Adalah penyakit inflamasi non-bakterial yang bersifat sistemik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetrisInsiden sekitar 3% dari penduduk, terutama ditemukn pd umur 20-30 tahun, lebih sering pd wanita daripd pria dg perbandingan 3:1 Penyakit ini menyerang sendi-sendi kecil pada tangan serta pergelangan kaki dan sendi-sendi besar, seperti lutut, panggul serta pergelangan tangan

APA PENYEBAB RA??Penyebab utama tidak diketahuiBeberapa teori mnyebutkan:Infeksi streptokokus hemolitikus dan streptokokus non-hemolitikusEndokrinAutoimunMekanisme imunitas (antigen antibodi) seperti interaksi IgG dari imunoglobulin dengan rhematoid faktorMetabolikFaktor genetik serta faktor pemicu lingkunganDiduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe IIFaktor infeksi mungkin disebabkan oleh virus dan organisme mikoplasma atau grup difteroid yang menghasilkan antigen kolagen tipe II dari tulang rawan sendi penderita

PATOFISIOLOGI Pada arthritis rheumatoid, reaksi autoimun terjadi dalam jaringan synovial. Proses fagosistosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim- enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membrane synovial dan akhirnya pembentukkan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degenerative dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot.APA TANDA DAN GEJALANYA ?TANDA DAN GEJALA SETEMPAT Sakit persendian disertai kaku terutama pada pagi hari (morning stiffness) dan gerakan terbatas, kekakuan berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan dapat berlanjut sampai berjam-jam dalam sehari. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan osteoartritis yang biasanya tidak berlangsung lama.Lambat laun membengkak, panas merah, lemahPoli artritis simetris sendi perifer Semua sendi bisa terserang, panggul, lutut, pergelangan tangan, siku, rahang dan bahu. Paling sering mengenai sendi kecil tangan, kaki, pergelangan tangan, meskipun sendi yang lebih besar seringkali terkena jugaArtritis erosif sifat radiologis penyakit ini. Peradangan sendi yang kronik menyebabkan erosi pada pinggir tulang dan ini dapat dilihat pada penyinaran sinar XDeformitas pergeseran ulnar, deviasi jari-jari, subluksasi sendi metakarpofalangea, deformitas boutonniere dan leher angsa. Sendi yang lebih besar mungkin juga terserang yang disertai penurunan kemampuan fleksi ataupun ekstensi. Sendi mungkin mengalami ankilosis disertai kehilangan kemampuan bergerak yang totalRematoid nodul merupakan massa subkutan yang terjadi pada 1/3 pasien dewasa, kasus ini sering menyerang bagian siku (bursa olekranon) atau sepanjang permukaan ekstensor lengan bawah, bentuknya oval atau bulat dan padat.Kronik Ciri khas rematoid artritis

TANDA DAN GEJALA SISTEMIK Lemah, demam tachikardi, berat badan turun, anemia, anoreksiaBila ditinjau dari stadium, maka pada RA terdapat tiga stadium yaitu:Stadium sinovitisPada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai adanya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak, bengkak, dan kekakuan.Stadium destruksiPada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. Selain tanda dan gejala tersebut diatasterjadi pula perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari swan-neck.Stadium deformitasPada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan ganggguan fungsi secara menetap. Perubahan pada sendi diawali adanya sinovitis, berlanjut pada pembentukan pannus, ankilosis fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Tes serologiSedimentasi eritrosit meningkatDarah, bisa terjadi anemia dan leukositosisRhematoid faktor, terjadi 50-90% penderitaPemerikasaan radiologiPeriartricular osteoporosis, permulaan persendian erosiKelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan ankilosisAspirasi sendiCairan sinovial menunjukkan adanya proses radang aseptik, cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopikKriteria diagnosis RA menurut american Rheumatism Association (ARA)Kekakuan sendi jari tangan pd pagi hari (morning stiffness)Nyeri pada pergelangan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya satu sendiPembengkakan (oleh pembengkakan jaringan lunak atau oleh efusi cairan) pada salah satu sendi secara terus menerus sekurang-kurangnya selama 6 mingguPembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendiPembengkakan yg bersifat simetris

6. Nodul subkutan pd daerah tonjolan tulang di daerah ekstensor7. Gambaran foto rontgen yg khas pd RA8. Uji aglutinasi faktor rheumatoid9. Pengendapan cairan musin yg jelek10. Perubahan karateristik histologik lapisan sinovia11. Gambaran histologik yg khas pada nodBerdasarkan kriteria tersebut maka disebut:Klasik: bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya 6 mingguDefinitif: bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya 6 mingguKemungkinan rheumatoid: bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya 4 minggu

PENATALAKSANAAN PENGOBATAN Tidak ada pengobatan kausatif yg dapat menyembuhkan (krn tidak diketahui penyebabnya)Prinsipnya, pengobatan bertujuan:Membantu penderita mengetahui penyakit RA yg dideritanyaMemberikan dukungan psikologisMeringankan rasa nyeri sehingga aktivitas penderita tidak tergangguMenekan terjadinya reaksi yg telah adaMembantu meningkatkan fungsi anggota gerak yg tergangguRehabilitasi penderita

Pengobatan bersifat multdisiplin: ahli penyakit dalam (rheumatologist), ahli bedah ortopedi, ahli rehabilitasi medik, ahli fisioterapi dan terapi okupasiMetode pengobatan meliputi:Dukungan psikologis bagi penderitaIstirahat dan pengobatan konstitusionalPemberian obat-obatan : antiinflamasi non steroid, kortikosteroid, penisilamin, injeksi antra-artikuler dg hidrokortison dpt dipertimbangkan

Pemberian alat-alat bantu ortopedi : misalnya bidai5. Fisioterapi dan terapi okupasi6. Operasi dan rekonstruksiBila keluhan terbatas pada sinovial: dilakukan sinovektomi dan bila terjadi ruptur tendo dilakukan penjahitan tendoPada tingkat lanjut dimana kerusakan tulang dan tulang rawan, maka dilakukan osteotomi, artrodesis atau artroplasti tergantung tingkat kerusakannya

PROSES KEPERAWATAN PENGKAJIAN Riwayat KeperawatanAdanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum pasien mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada sendi.

PEMERIKSAAN FISIK Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.Lakukan pengukuran passive range of mation pada sendi-sendi sinovialCatat bila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)Catat bila ada krepitasiCatat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkanLakukan inspeksi dan palpasi otot-otot skelet secara bilateralCatat bia ada atrofi, tonus yang berkurangUkur kekuatan ototKaji tingkat nyeri, derajat dan mulainyaKaji aktivitas/kegiatan sehari-hari

DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan body image berhubungan dengan perubahan penampilan tubuh, sendi, bengkok, deformitas.Nyeri berhubungan dengan perubahan patologis oleh artritis rhematoid.Risiko cedera berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.Gangguan aktifitas sehari-hari berhubungan dengan terbatasnya gerakan.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.gangguan mobilitas

NURING CARE PLANING DX 1 Dorong klien untuk mengungkapkan rasa takut dan cemasnya mengahdapi proses penyakit. Kondisi ini dapat membantu untuk menyadari keadaan diri.Berikan support yang sesuai. Hal ini dapat membantu meningkatkan upaya menerima dirinya.Dorong klien untuk mandiri. Kemandirian membantu meningkatkan harga diri.Memodifikasi lingkungan sesuai dengan kondisi klien

DX 2Istirahatkan klien sesuai kondisi (bed rest). Hal ini dapat membantu menurunkan stress muskuloskeletal, mengurangi tegangan otot, dan meningkatkan relaksasi karena kelelahan dapat mendorong terjadinya nyeri.Pertahankan posisi fisiologis dengan benar atai body alignment yang baik. Bantu dan ajari klien untuk menghindari gerakan eksternal rotasi pada ekstremitas. Hindarkan menggunakan bantal dibawah lutut, tetapi letakkan bantal diatara lutut, hindari fleksi leher.Bila direncanakan klien dapat menggunakan splint, atau brace. Hal ini dapat mencegah deformitas lebih lanjut.Hindari gerakan yang cepat dan tiba-tiba karena dapat menimbulkan dislokasi dan stres pada sendi-sendiLakukan perawatan dengan hati-hati khususnya pada anggota-anggota tubuh yang sakit. Karena gerakan-gerakan yang kasar akan semakin menimbulkan nyeriGunakan terapi panas misal kompres hangat pada area/bagian tubuh yang sakit. Panas dapat meningkatkan sirkulasi, relaksai otot-otot, mengurangi kekakuan. Kemungkinan juga dapat membvantu pengeluaran endorfin yaitu sejenis morfin yang diproduksi oleh tubuh.Lakukan peawatan kulit dan masase perlahan. Hal ini membantu meningkatkan aliran darah relaksasi otot, dan menghambat impuls-impuls nyeri serta merangsang pengeluaran endorfin.Memberikan obata-obatab sesuai terapi dokter misal, analgetik, antipiretik, anti inflamasi.

DX3Gunakan sepatu yang menyokong, hindarkan lantai yang licin, menggunakan pegangan dikamar mandi.Lakukan latihan ROM (bila memungkinkan). Untuk meningkatkan mobilitas dan kekuatan otot, mencegah deformitas, memperthankan fungsi semaksimal mungkinMonitor atau observasi efek penggunaan obat-obatan misal ada perdarahan pada lambung, hematemesis.

DX 4Ajarkan aktifitas sehari-hari agar klien mulai terkondisi untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuanyya dan bertahap.Bantu klien untuk makan, berpakaian, dan kebutuhan lain selam memang diperlukan.

DX 5Bantu klien untuk melakukan ROM aktif maupun pasif. Untuk memelihara fungsi sendi dan kekuatan otot meningkatkan elasitias serabut- serabut otot.Rencanakan program latihan setiap hari (dapat bekerja sama dengan dokter dan fisioterapi)Lakukan observasi untuk setiap kali latihanBerikan istirahat secara periodeBerikan lingkungan yang aman misal, menggunakan pegangan saat dikamar mandi, tongkat yang ujungnya sejenis karet sehingga tidak licin

DX 6Tekankan kembali tentang pentingnya latihan atau aktivitas yang dianjurkan, proses penyakit dan keterbatasan-keterbatasannya.Diskusi tentang diit, dan hindarkan peningkatan berat badanBerikan jadwal obat-obatan yang ada, anam dosis, tujuan/efek, efek samping dan tanda keracunan obat.Jelaskan bahwa klien harus menghindari terjadinya konstipasiJelaskan, kapan klien harus periksa ulang

EVALUASI Prilaku yang adaptif sehubungan dengan adanya masalah konsep diriNyeri dapat berkurangMampu untuk melakukan aktifitas sehari-hariKomplikasi dapat dihindariMeningkatkan mobilitasmemahami cara perawatan di rumah

GOUT Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit reumatik yang paling banyak dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling besar kemungkinan berhasil.

ETIOLOGI Faktor prdisposisi terjadinya penyakit gout adalah:umur: umumnya pada usia pertengahan, tetapi gejala bisa terjadi lebih awal bila terdapat faktor herediterJenis kelamin: lebih sering terjadi pada pria dengan perbandingan 20:1Iklim: lebih banyak ditemukan pd daerah dg suhu yg lebih tinggiHerediter: faktor herediter dominan aurosomal sangat berperan dan sebanyak 25% disertai adanya hiperurikemiKeadaan-keadaan yg menyebabkan timbulnya hiperurikemi

PATOFISIOLOGI Gambaran klasik artritis gout yang berat dan akut ada kaitan langsung dengan hiperurisemia (asam urat serum tinggi). Gout mungkin primer atau sekunder. Gout primer dipengaruhi oleh faktor genetik. Terdapat produksi/sekresi asam urat yg berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya. Gout sekunder dapat disebabkan dua hal yaitu: produksi asam urat yang berlebihan (seperti pada polisitemia, leukemia, mieloma retikularis, gangguan penyimpanan glikogen) dan sekresi asam urat yg berkurang (misalnya pada gagal ginjal kronik, pemakaian obat-obat salisilat, keadaan alkoholik, asidosis laktik)Endapan urat dalam sendi atau traktus urinarius dialkibatkan: karena, asam urat yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garainnya. Asam. urat yang berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-masing mengendap dalam sendi dan traktus urinarius

Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah(Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan asam urat akan mengkristal dan menumpuk dalam tubuh. Penumpukan ini disebut tofi. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.Gambaran klinisSerangan akut biasanya terjadi pada sendi metatarsofalangeal ibu jari kaki kemudian serangan bersifat poli-artikuler disertai interval serangan yang yang semakin sering. Akhirnya timbul artritis kronis serta pembentukkan tofus pada jaringan lunak

X-RAY

Diagnostik testTes diagnostik lain yang dapat mendukung diagnosis gout adalah penentuan respon gejala-gejala sendi terhadap kolkisin. Kolkisin merupakan obat yang dapat meringankan gejala-gejala serangan gout akut secara dramatis. Sifat perubahan radiologis dapat membantu i sekali dalam penentuan diagnosis gout, tetapi pada awitan penyakit inj biasanya belum ada perubahan yang menyolok.Begitu diperkirakan diagnosis gout, maka dapat dipastikan dengan dua metoda: (1) menemukan kristal urat dalam cairan sinovial dan (2) menermikan urat dalam endapan tofi.

Penatalaksnaan pengobatan Kolkisin 0,5 mg /jam pada serangan akut Fenilbutazon, suatu agen anti radangAlopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.

Pengkajian Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada sendi-sendi lain. Bagaimana gejala awalnya dan bagaimana klien menanggulanginya, adakah riwayat gout dalam keluarga. Obat-obatan yang diperolehTentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan, demam subfebris, periksa adanya nodul diatas sendi.Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan aktivitas dan masalah-masalah yang terkait dengan psikososialnya.

Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan proses penyakitGangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendiankurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah

DIAGNOSIS BANDING Rematoid A tritisGOUTOsteoatritisPenyakit dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat, menyebabkan peradangan yang merusak sendi Disebabkan kelebihan asam urat didalam tubuh yang berlangsng bertahun-tahun sehingga terjadi penumpkan asam urat yang mengristal disendi yang terkenaKerusakan dan keausan tlang rawan yang berfungsi sebagai bantalanSendi di tubuh tetapi sendi tulang kecil ditangan dan kaki yang paling terpengaruhSendi yang lebih besar dipergelangan kaki, tumit, lutut, pergelangan tangan , jari, sikuBantalan sendi berat seperti sendi dan pinggulMempengarhi sendi yang sama dikedua sisi tubuh(simetris)Hanya satu sendi tunggalHanya satu sendi tunggal

Thanks