Atrial Septal Atrial Septal DefectDefect(ASD)(ASD)

dr. Ivan Joalsendr. Ivan Joalsen

PendahuluanPendahuluan

Termasuk PJB Termasuk PJB non-sianotiknon-sianotik ± ± 10-15 %10-15 % dari seluruh PJB dari seluruh PJB ASD sekundumASD sekundum merupakan merupakan 80%80% dari seluruh dari seluruh

ASD ASD PJB pada dewasa PJB pada dewasa paling banyakpaling banyak

DefinisiDefinisi

Atrial Septal Defect Atrial Septal Defect (ASD) :(ASD) :

adalah Penyakit jantung bawaan berupa lubang adalah Penyakit jantung bawaan berupa lubang pada septum interatrial yang terjadi karena pada septum interatrial yang terjadi karena kegagalan fusi septum inter atrialkegagalan fusi septum inter atrial semasa janin semasa janin

KlasifikasiKlasifikasi Secara anatomi / lokasi lubang dibagi :Secara anatomi / lokasi lubang dibagi :

a. a. ASD sekundum.ASD sekundum. Lubang didaerah Lubang didaerah Fossa OvalisFossa Ovalis

b. b. ASD primum.ASD primum. - Lubang di caudal, didaerah perbatasan dgn- Lubang di caudal, didaerah perbatasan dgn

ventrikel.ventrikel. - Sering disertai kegagalan pertumbuhan - Sering disertai kegagalan pertumbuhan

endocard cushionendocard cushion →→ tdpt cleft pd katub tdpt cleft pd katub mitralmitral

c. c. Defek sinus venosusDefek sinus venosus - Letak di muara v.cava superior atau inferior.- Letak di muara v.cava superior atau inferior. - Sering disertai- Sering disertai transposisi transposisi sebagian v.pulmonalissebagian v.pulmonalis

dextra dextra (APVD).(APVD).

dd. . Unroofed coronary sinusUnroofed coronary sinus- Terdapat defek antara - Terdapat defek antara Sinus KoronariusSinus Koronarius dg dg

LA.LA.- Kelainan pertumbuhan - Kelainan pertumbuhan arteriosinus venosus arteriosinus venosus

fold.fold. - - Disertai Disertai Left Persistent V.Cava SuperiorLeft Persistent V.Cava Superior..

Ostium secundum ASD is the most common type of ASD. It occurs in the center of the septum between the right and left atrium. A variant of this type of ASD is called a patent foramen ovale (PFO) and is very small.

Normal heart for comparison

Ostium primum is the next most common type and is located in the lower portion of the atrial septum. This type of ASD often will have a mitral valve defect associated with it called a mitral valve cleft. A mitral valve cleft is a slit-like or elongated hole in one of the leaflets ( anterior leaflet) that form the mitral valve.

Normal heart for comparison

A sinus venosus defect is the least common type of ASD and is located in the upper portion of the atrial septum. A sinus venosus ASD often has an abnormal pulmonary vein connection associated with it. Four pulmonary veins, two from the right lung and two from the left lung, normally return red blood to the left atrium. Usually with a sinus venosus ASD, a pulmonary vein from the right lung will be abnormally connected to the right atrium instead of the left atrium. This is called an anomalous pulmonary vein.

Normal heart for comparison

EmbriologiEmbriologi

aliran darah ke parualiran darah ke paruberlebihanberlebihan

aliran darah ke parualiran darah ke paruberlebihanberlebihan

Patofisiologi PJB Non Sianotik Patofisiologi PJB Non Sianotik Dengan PIRAU dari KIRI ke KANANDengan PIRAU dari KIRI ke KANAN

Jumlah aliran pirau dari kiri ke kanan Jumlah aliran pirau dari kiri ke kanan melalui defek di jantungmelalui defek di jantung

Jumlah aliran pirau dari kiri ke kanan Jumlah aliran pirau dari kiri ke kanan melalui defek di jantungmelalui defek di jantung

tahananvaskuler paru

tahananvaskuler paru

lokasi defek

lokasi defek besar

defekbesardefek

Copied from

dr.Tommy. T, 2006

• sesak nafas• kesulitan mengisap susu• infeksi paru berulang• gagal tumbuh kembang• gagal jantung

• asimptomatikasimptomatik

• simptomatiksimptomatik

aliran dapat berubah sesuai dengan penurunan tahanan vaskuler paru

Patofisiologi PJB Non Sianotik Patofisiologi PJB Non Sianotik Dengan PIRAU dari KIRI ke Dengan PIRAU dari KIRI ke

KANANKANAN

aliran darah ke parualiran darah ke paruberlebihanberlebihan

aliran darah ke parualiran darah ke paruberlebihanberlebihan

copied from

dr.Tommy.T, 2006

ATRIAL SEPTAL DEFECTATRIAL SEPTAL DEFECT

Aliran pirau tergantung :1. Besarnya lubang2. Komplians LV & RV saat diastole

Kriteria DiagnosisKriteria Diagnosis

KeluhanKeluhan

- ASD sekundum - ASD sekundum →→ asimptomatis asimptomatis pd masa bayi & pd masa bayi &

↓ ↓ anak.anak.

- Bila pirau besar - Bila pirau besar → → simptomatis.simptomatis.

- - Gracile habitus Gracile habitus (Normal HEIGHT but THIN)(Normal HEIGHT but THIN)

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

1. Teraba Pulsasi Ventr. Dextra (di LLSB)1. Teraba Pulsasi Ventr. Dextra (di LLSB)

2. Auskultasi Jantung :2. Auskultasi Jantung :

2.1. 2.1. Wide, FixedWide, Fixed Splitting of S Splitting of S2.2.

2.2. 2.2. Loud TLoud T11 → jika Hipertensi Pulmo → jika Hipertensi Pulmo (+)(+)

2.3. Bising 2.3. Bising sistolik ejeksisistolik ejeksi di ICS 2 PSL kiri di ICS 2 PSL kiri

2.4. Bising 2.4. Bising mid-diastolik mid-diastolik di katub di katub TrikuspidTrikuspid

→ → Me↑ pada saat InspirasiMe↑ pada saat Inspirasi

2.5 Bising 2.5 Bising PansistolikPansistolik MI di Apeks MI di Apeks

→→ Jk Cleft ktb mitral + (ASD Primum) Jk Cleft ktb mitral + (ASD Primum)

or prolaps ktb mitral + (ASD or prolaps ktb mitral + (ASD sekundum)sekundum)

3. Tanda-tanda Gagal Jantung Kongestif3. Tanda-tanda Gagal Jantung Kongestif

→ → ASD + aliran pirau yg besarASD + aliran pirau yg besar

→ → ASD + MI berat akbt Prolaps ktb mitralASD + MI berat akbt Prolaps ktb mitral

atau Celah pd Ktb Mitralatau Celah pd Ktb Mitral

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

1. EKG1. EKG

a. (a. (Incomplete) RBBB.Incomplete) RBBB.

b. ASD sekundum & SVD b. ASD sekundum & SVD

→ → deviasi sb. QRS ke deviasi sb. QRS ke kanan.kanan.

c. ASD primum c. ASD primum

→ → interval PR memanjang & interval PR memanjang &

→ → deviasi sb. QRS ke deviasi sb. QRS ke kiri.kiri.

d. Hipertrofi Ventrikel kanand. Hipertrofi Ventrikel kanan

2. Foto Toraks2. Foto Toraks

a. Kardiomegalia. Kardiomegali

b. Penonjolan segmen pulmonalb. Penonjolan segmen pulmonal

c. Gbrn. Vaskularisasi paru yg Pletorac. Gbrn. Vaskularisasi paru yg Pletora

d. Gbrn. Vaskuler paru d. Gbrn. Vaskuler paru ↓ pada HP dg PVP (+)↓ pada HP dg PVP (+)

3.3. EkokardiogramEkokardiogram

3.1. Ekokardiogram M-Mode3.1. Ekokardiogram M-Mode

a. Dilatasi Ventrikel Kanan.a. Dilatasi Ventrikel Kanan.

b. Gerakan septum Paradoksal.b. Gerakan septum Paradoksal.

3.2. Ekokardiogram 2 dimensi3.2. Ekokardiogram 2 dimensi

a. Tentukan letak & ukuran defeka. Tentukan letak & ukuran defek

→ → Pandangan Subsifoid → ASD primum,Pandangan Subsifoid → ASD primum,

ASD sekundum, SVD superior/inferiorASD sekundum, SVD superior/inferior

b. Tentukan semua muara v.pulmonalis → b. Tentukan semua muara v.pulmonalis →

khususnya SVD o.k srg + APVDkhususnya SVD o.k srg + APVD

c. Tentukan penyebab MIc. Tentukan penyebab MI

3.3. Ekokardiogram berwarna & doppler3.3. Ekokardiogram berwarna & doppler

a. Tentukan a. Tentukan arah pirauarah pirau

b. Hitung b. Hitung tinggi Pa.pulmonaltinggi Pa.pulmonal bila ada TI bila ada TI

3.4 Trans Esophageal Echocardiography3.4 Trans Esophageal Echocardiography

a. > akurat tentukan ukuran & lokasi a. > akurat tentukan ukuran & lokasi defekdefek

b. Jk rencana penutupan ASD sekundumb. Jk rencana penutupan ASD sekundum

dgn dgn ASOASO

4. Sadap Jantung4. Sadap Jantunga. Dilakukan bila H.P +a. Dilakukan bila H.P +

b. b. Mampu ukur :Mampu ukur : → → Pe↑ SaO2 di Atrium kaPe↑ SaO2 di Atrium ka → → Pe↑ P.Ventr.ka & A.pulmoPe↑ P.Ventr.ka & A.pulmo → → Tentukan & Nilai :Tentukan & Nilai : a. Flow Ratio (FR = Qp/Qs)a. Flow Ratio (FR = Qp/Qs)

b. PARib. PARi

c. Reaktifitas Vaskuler paru thd Tes Oc. Reaktifitas Vaskuler paru thd Tes O22

100% → u/ tentukan indikasi or K.I 100% → u/ tentukan indikasi or K.I penutupan lubang ASDpenutupan lubang ASD

5. Angiografi5. Angiografi

5.1. Ventrikel kiri5.1. Ventrikel kiri

a. Curiga kx Ktb mitrala. Curiga kx Ktb mitral

b. Uk. Ventr.kiri relatif kecilb. Uk. Ventr.kiri relatif kecil

c. Kdg disertai prolaps ktb mitral dg/tanpa MIc. Kdg disertai prolaps ktb mitral dg/tanpa MI

d. d. Goose Neck AppearanceGoose Neck Appearance → ASD primum→ ASD primum

5.2. V.pulmonalis kanan atau A.pulmonalis5.2. V.pulmonalis kanan atau A.pulmonalis

a. Lihat besar ASD a. Lihat besar ASD

Diagnosa BandingDiagnosa Banding

1. Stenosis Pulmonal1. Stenosis Pulmonal

2. Innocent murmur2. Innocent murmur

3. Dilatasi a.pulmonalis idiopatik3. Dilatasi a.pulmonalis idiopatik

TatalaksanaTatalaksanaASDASD

Shunt kecilShunt kecil Shunt besar + (MI)Shunt besar + (MI)

Ggl Jtg KaGgl Jtg Ka

Evaluasi KlinisEvaluasi Klinis ekokardiografiekokardiografi

Hasil meragukanHasil meragukan

KateterisasiKateterisasi

FR FR 1.5 1.5

BayiBayi Anak & DwsAnak & Dws

H.PulmoH.Pulmo

Penutupan ASDPenutupan ASD

(−)(−)

(+)(+)

Op. elektifOp. elektifobat2anobat2an

Op.diniOp.dini(−)(−)

(+)(+)(−)(−)

PVP signPVP sign

KateterisasiKateterisasi

(+)(+)(+)(+)

(−)(−)

PenyulitPenyulit Bila tidak dioperasiBila tidak dioperasi

11. . Gagal Jantung Gagal Jantung

Kongestif.Kongestif.

2. Hipertensi Pulmonal –2. Hipertensi Pulmonal –

Sindr. EisenmengerSindr. Eisenmenger

3. Endokarditis3. Endokarditis

Pasca OperasiPasca Operasi

1. Umumnya sgt jarang1. Umumnya sgt jarang

2. Sindroma.Post 2. Sindroma.Post

perikardiotomiperikardiotomi

PrognosisPrognosis

Secara umum SANGAT BAIK, bila di operasiSecara umum SANGAT BAIK, bila di operasi

sebelum terjadi sebelum terjadi HIPERTENSI PULMONALHIPERTENSI PULMONAL

atau belum terjadi atau belum terjadi PVPPVP

REFERENSIREFERENSI

Kopf Gary and Laks Hillel. (1991), Kopf Gary and Laks Hillel. (1991), Glenn’s Thoracic & CardiovascularGlenn’s Thoracic & Cardiovascular Surgery : Atrial Septal Defect & Cor Triatriatum. Surgery : Atrial Septal Defect & Cor Triatriatum. Connecticut : PrenticeConnecticut : Prentice Hall.Hall.

Kusmana Dede(Ed.). (2003), Kusmana Dede(Ed.). (2003), Standard Pelayanan Medik RS Jantung & Standard Pelayanan Medik RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita : Atrial Septal Defect. Pembuluh Darah Harapan Kita : Atrial Septal Defect. Jakarta :RS HarapanJakarta :RS Harapan Kita.Kita. Puruhito. (1977), Puruhito. (1977), Pembedahan pada Jantung. Pembedahan pada Jantung. Surabaya : Airlangga University Surabaya : Airlangga University

Press.Press. Soeroso Santosa and Sastrosoebroto Hardiman. (1994), Soeroso Santosa and Sastrosoebroto Hardiman. (1994), Buku Ajar KardiologiBuku Ajar Kardiologi Anak : Penyakit Jantung Bawaan Non-Sianotik. Anak : Penyakit Jantung Bawaan Non-Sianotik. Jakarta : Binarupa Aksara. Jakarta : Binarupa Aksara. Shaver A. James, Leonard J. James, and Leon F. Donald. (1990), Shaver A. James, Leonard J. James, and Leon F. Donald. (1990), AuscultationAuscultation of The Heart.of The Heart. America: American Heart Association. America: American Heart Association.

Tede Nikola and Foster Elyse. (2003), Tede Nikola and Foster Elyse. (2003), Current Diagnosis & Treatment in Current Diagnosis & Treatment in Cardiology : Congenital Heart Disease in Adult. Cardiology : Congenital Heart Disease in Adult. New York : Lange New York : Lange

MedicalMedical Book.Book.

SEKIANSEKIAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH