Upload
asa
View
287
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
produksi3
Citation preview
Materi Perkuliahan Perencanaan Audit Aktivitas Pengendalian-transaksi
produksi Pengujian Substantif- Saldo Sediaan Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi
Sasaran Belajar Memaparkan jenis siklus produksi, mengidentifikasi kelompok
transaksi dan akun terkait, dan mengidentifikasi tujuan audit untuk transaksi dan akun dalam siklus produksi
Menjelaskan pentingnya perencanaan audit yang terkait langsung dengan siklus produksi
Memaparkan fungsi-fungsi, aktivitas pengendalian, dan aspek-aspek yang relevan dengan pengujian pengendalian untuk menilai risiko kontrol di bawah maksimum untuk siklus produksi
Menentukan risiko deteksi untuk pengujian rinci dan merancang program audit pengujian substantif untuk saldo sediaan
Memaparkan bagaimana auditor dapat menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama audit siklus produksi untuk memberikan jasa nilai tambah [email protected]
Perencanaan Audit Siklus Produksi Pengertian Tujuan Audit Siklus Produksi Pengembangan Strategi Audit Materialitas Pertimbangan Pengendalian Internal
Siklus Produksi: Adalah aktivitas yang terkait dengan
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Terdiri atas: Production planning and control (tipe dan
jumlah barang yang akan diproduksi) Pengendalian jumlah sediaan Transaksi dan peristiwa yang terkait
dengan proses produksi
Transaksi produksi dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi dan diakhiri dengan pemindahan produk ke barang jadi
Siklus produksi berinteraksi dengan: Siklus Pengeluaran Siklus Personalia Siklus Pendapatan
Tujuan Audit Siklus ProduksiEksistensi atau Keterjadian
Transaksi produksi Sediaan pisikHPP
Kelengkapan Seluruh transaksi Seluruh sediaan
Hak dan Kewajiban Sediaan -> transaksi produksi
Legal title
Valuasi dan Alokasi Jurnal, ikhtisar dan posting
LCOMKonsistensi
Penyajian dan Pengungkapan
Pengembangan Strategi Audit Manufacturing
Pembuatan sediaan proses inti Distribution and Retailing
Managemen sediaan kunci sukses kinerja Capital Intensive atau Labor Intensive
Contoh data statistik Industri sediaan
Jenis Industri Median % aset TO hari Kuartil atas
Median TO hari Kuartil bawah
Grosir 27% 15 hari 21 hari 29 hari
Alat Rumah Tangga
32% 50 hari 78 hari 126 hari
Komputer 24% 29 hari 47 hari 110 hari
Materialitas Sediaan penting pada perusahaan
manufaktur dan perdagangan Alokasi ke akun yang terkait dengan
mempertimbangkan besarnya kemungkinan salahsaji dan biaya pendeteksian
Audit sediaan biasanya mencakup observasi keberadaan dan kelayakan penilaian biayanya tinggi
Risiko Bawaan transaksi sediaan Hotel dan sekolah biasanya rendah Perusahaan manufatur dan perdagangan biasanya tinggi Volume transaksi pembelian dan penjualan tinggi Issue tidak jelas terkait dengan identifikasi, pengukuran, dan alokasi inventoriable cost seperti:
Indirect material, labor dan overhead Joint product cost Disposisi cost variance Akuntansi untuk scrapt
Variasi jenis sediaan seringkali memerlukan cara pengukuran yang berbeda (volume, photo udara, estimasi oleh pakar dsbg) Penyimpanan sediaan di gudang yang terpisah Variasi jenis sediaan menimbulkan masalah dalam menentukan kualitas dan harga pasar Sediaan yang rentan Penjualan yang dapat diretur
Prosedur Analitik:Perputaran SediaanPertumbuhan Sediaan dengan
pertumbuhan PenjualanBarang jadi yang selesai dibuat
dengan pemakaian bahan bakuBarang jadi yang selesai dibuat
dengan tenaga kerja langsungProduk rusak per juta
Aktivitas Pengendalian Pemisahan fungsi
General control dan application contro Pengendalian Pengolahan Informasi
Termasuk otorisasi transaksi Pengendalian Pisik Review Kinerja dan Akuntabilitas
Dokumen dan catatan Production Order Material requirement
report Material issue slip Time ticket Move ticket Daily production
activity report
Completed production report
Inventory subsidiary ledgers or master file (perpetual record)
Standard cost MF WIP Inventory MF FG Inventory MF
Fungsi dan Kontrol Terkait Initiating Production
Perencanaan dan Pengendalian Produksi Pengeluaran Bahan Baku
Movement of goods Pengolahan bahan baku Pemindahan produk selesai ke barang jadi Pengamanam sediaan
Recording manufacturing and inventory transaction Penentuan dan Pencatatan biaya produksi Penjagaan kebenaran saldo sediaan
Pengujian Substantif Saldo Sediaan
Penentuan Risiko Deteksi Perancangan Pengujian Substantif Prosedur Awal Prosedur Analitik Tes Rinci Transaksi Tes Rinci Saldo
Penentuan Risiko Deteksi Jenis Akun Kelompok Transaksi Sediaan:
Merchandise Pembelian dan Penjualan Raw Material Pembelian dan Pemakaian Work in Process Produksi dan Produksi Finished Goods Produksi dan Penjualan
CIR dan CR untuk EO dan VA tinggi sehingga RD rendah
Pengujian substantif kombinasi prosedur analitik dan pengujian rinci
Initial Procedures1.Dapatkan pemahaman bisnis dan
industri dan tetntukan: Pentingnya HPP dan sediaan bagi entitas Faktor ekonomi yang mempengaruhi HPP,
laba kotor, dan kemungkinan keusangan sediaan
Banyaknya klien memiliki barang amanat dan barang titipan (konsinyasi)
Adanya komitmen pembelian dan konsentrasi pemasok
2. Lakukan prosedur awal saldo sediaan dan catatan yang harus diaudit lebih lanjut: Lacak saldo awal sediaan ke KKA tahun
lalu Review aktivitas akun sediaan dan selidiki
ayat yang tampak tidak biasa Verifikasi jumlah catatan perpetual dan
skedul sediaan serta kesesuaian dengan saldo akhir buku besar
Prosedur Analitik3. Lakukan prosedur analitik
Review riwayat dan tren industri Periksa analisis perputaran sediaan Review hubungan saldo sediaan dengan
pembelian, produksi, penjualan dan retur penjualan belakangan
Bandingkan saldo sediaan dengan antisipasi volume penjualan
Tes Rinci Transaksi4. Usut sampel ayat pada akun sediaan
dokumen pendukung (faktur supplier, biaya produksi, laporan produk selesai, dan penjualan serta retur penjualan)
5. Berdasar sampel, lacak data dari catatan pembelian, produksi, produksi selesai, dan penjualan ke akun sediaan
6. Lakukan uji pisah-batas pembelian dan retur penjualan, perpindahan barang antar departemen produksi (routing), dan penjualan (shipping)
Uji Rinci Saldo7. Amati penghitungan sediaan yang dilakukan oleh klien (stock-opname)
Putuskan waktu dan luas pengujian Evaluasi kecukupan metode penghitungan sediaan Amati penghitungan dan lakukan pengujian Lihat indikasi adanya sediaan yang lambat, rusak, atau usang Cek seluruh tag sediaan dan daftar penghitungan yang digunakan dalam penghitungan pisik
8. Uji kecermatan daftar sediaan: Hitung ulang jumlah dan perkalian Lacak uji hitung ke daftar Usut item dalam daftar ke tag sediaan
dan daftar hitungan Rekonsiliasi perhitungan pisik ke catatan
perpetual dan saldo buku besar dan review ayat penyesuaian
9. Uji harga sediaan: Periksa faktur supplier yang sudah
dibayar untuk pembelian sediaan Periksa kelayakan tarip tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik, biaya standar, dan disposisi varian ke sediaan barang jadi
10. Konfirmasi sediaan yang ada di lokasi di luar entitas
11. Periksa kontrak dan perjanjian konsinyasi
Uji Rinci Saldo: Estimasi Akuntansi12. Evaluasi nilai realisasi neto sediaan
Periksa faktur penjualan sesudah akhir tahun dan lakukan uji LCOM
Bandingkan sediaan dengan katalog dan laporan penjualan
Tanyakan tentang sediaan yang slow-moving, berlebih, atau usang dan tentukan perlunya harganya diturunkan
Evaluasi proses managemen untuk mengestimasi NRV dengan menggunakan perkiraan
Evaluasi NRV sediaan dengan menggunakan informasi tentang: Tren industri Tren perputaran sediaan Sediaan lambat terjual
Penyajian dan Pengungkapan13. Bandingkan penyajian sediaan
dengan PABU dan Konfirmasi perjanjian penggadai dan
penjaminan sediaan Review penyajian dan pengungkapan
sediaan dalam draft laporan keuangan dan tentukan kesesuaian dengan PABU
Jasa Nilai Tambah dalam Siklus Produksi Inventory Management
Risiko bisnis, risiko barang pengganti, pangsa pasar
Efektivitas Managemen Sediaan Gunakan prosedur analitik
Menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah
Membantu proses reengineering dengan e-business
Contoh kasus audit produksi : Kasus (1). Hasil Pengamatan : Dalam pelaksanaan audit di laboratorium
PT.ABCD, ada beberapa alat intrumentasi yang tidak memilki label kalibrasi. Menurut informasi dari operator, alat instrumentasi tersebut biasa dikalibrasi secara internal. Operator tidak dapat menunjukkan bukti program dan jadwal pelaksanaan kalibrasi internal alat instrumentasi laboratorium.
Contoh kasus audit produksi :(Lanjutan)
Pembahasan : Hal ini bertentangan dengan ISO 9001:2008 sub clause 7.6 tentang Pengendalian pemantauan dan pengukuran secara konsisten untuk memastikan kesesuaian produk dengan persyaratan yang ditetapkan. Apabila menurut auditee alat instrumentasi yang dimaksud tidak perlu dikalibrasi secara berkala karena jarang digunakan, auditee harus dapat membuktikan bahwa hasil pengukuran yang menggunakan alat instrumentasi tersebut tidak membawa pengaruh yang signikan terhadap produk yang dihasilkan. Apabila dapat dibuktikan, maka temuan ketidaksesuaian berubah menjadi sub clause 4.2.4 pengendalian record karena auditee tidak merecord kegiatan kalibrasi internal yang dilakukannya.