21
APLIKASI SIKLUS PRODUKSI Sistem produksi ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan order produksi yang dikeluarkan oleh fungsi produksi. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli, order produksi erat hubungannya dengan order yang diterima oleh fungsi penjualan dari pembeli. Dokumen yang digunakan dalam siklus/ sistem produksi: 1. Surat order produksi ( dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen produksi, yang ditunjukan kepada bagian – bagian yang terkait dengan proses pengelolahan produk untuk memproduksikan sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti tercantum dalam surat order produk tersebut) 2. Daftar kebutuhan bahan ( Dokumen inimerupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yangtercantum dalam surat orde produksi) 3. Daftar kegiatan produksi ( Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi) 4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang ( Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan oleh fungsi produksi untuk

Siklus Sistem Produksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Siklus Sistem Produksi

APLIKASI SIKLUS PRODUKSI

Sistem produksi ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan order produksi yang dikeluarkan oleh

fungsi produksi. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli, order

produksi erat hubungannya dengan order yang diterima oleh fungsi penjualan dari pembeli.

Dokumen yang digunakan dalam siklus/ sistem produksi:

1. Surat order produksi ( dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh

departemen produksi, yang ditunjukan kepada bagian – bagian yang terkait dengan proses

pengelolahan produk untuk memproduksikan sejumlah produk dengan spesifikasi, cara

produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti tercantum dalam surat order produk

tersebut)

2. Daftar kebutuhan bahan ( Dokumen inimerupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku

yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yangtercantum dalam surat orde

produksi)

3. Daftar kegiatan produksi ( Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan

fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam

surat order produksi)

4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang ( Dokumen ini merupakan formulir

yang digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong

untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat orde produksi )

5. Bukti pengembalian barang gudang (Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan

oleh fungsi produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi

gudang )

6. Kartu jam kerja ( Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja

langsum yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat oerde

produksi )

7. Llaporan produk selesai ( Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produk untuk

memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu kepada fungsi perencanaan dan

Page 2: Siklus Sistem Produksi

pengawasan produksi, fungsi gudang, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi persedian

dan fungsi akuntansi biaya )

Fungsi yang terkait dalam sistem produksi :

• Fungsi Penjualan

• Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi

• Fungsi produksi

• Fungsi Gudang

• Fungsi akuntansi biaya

Fungsi perencanaan produksi meliputi dua aspek, yaitu menentukan :

1. Menentukan jenis barang yang harus di produksi ini menyangkut pada kegiatan Desain

Produksi. Tujkuan dari desain produk adalah mendesain suatu produk yang dapat

memenuhi kebutuhan pelanggan baik dalam kwalitas , daya tahan , dan fungsionalitas,

serta sekaligus meminimalisasikan biaya produksi.

2. Menentukan saat produksi harus dilaksanakan.

Fungsi Rekayasa Teknik (engineering) adalah menentukan bagaimana melaksanakan produksi

barang yang telah diputuskan untuk diproduksi. Fungsi itu meliputi kegiatan menentukan

spesifikasi untuk setiap produk atau komponen rakitan yang di produksi perusahaan, yaitu

spesifikasi tentang :

a. Kualitas standar bahan dan komponen yang diperlukan untuk setiap produksi

b. Jumlah tenaga kerja

c. Jangka waktu produksi standar

d. Pabrik atau mesin

Spesifikasi ini ditetapkan untuk setiap produk baru pada saat produk tersebut mulai

diluncurkan,dan harus terus disempurnakan secara periodic sesuai dengan hasil penelitian teknis

terhadap produk tersebut agar memuaskan para planggan dan lebih efisien.

Page 3: Siklus Sistem Produksi

Setelah desain produk ditetapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan produksi

dan penjadwalan produksi. Tujuan langkah ini adalah menyusun suatu rencana produksi yang

efisien untuk memenuhi prakiraan pesanan atau permintaan yang akan diterima dari pelanggan

tanpa persediaan yang berlebihan.

SISTEM JUST IN TIME

Merupakan suatu system produksi dimana komponen – komponen produk di buat atau diperoleh

apabila akan diperlukan pada operasi berikutnya. Empat aspek fundamental dari JIT adalah :

1. Semua aktifitas yang tidak menghasilkan nilai tambah harus dihapuskan

2. Ada komitmen pada kualitas yang tinggi

3. Perbaikan yang berkelanjutan

4. Penyederhanaan dan peningkatan peluang terciptanya aktifitas bernilai tambah harus

selalu diupayakan secara berkesinambungan.

Dalam suatu system produksi JIT , setiap komponen diproduksi pada saat dibutuhkan pada tahap

produksi berikutnya. Unsur – unsure pokok system produksi JIT antara lain :

Lini produksi dilaksanakan berdasarkan kebutuhan atau permintaan

Harus ada upaya keras untuk mengurangi jangka waktu produksi

Jika perkejaan dalam proses cacat, lini produksi dihentikan

Harus ada tekanan untuk menyederhanakan aktivitas di lingkungan produksi.

Untuk memenuhi unsur – unsur pokok di atas, harus diciptakan kerjasama tim yang padu.

Intergrasi antar unit sangat di perlukan , dan antara satu unit organisasi dengan unit organisasi

lain lainnya harus saling membuka diri untuk mencapai kepentingan bersama dalam sistem

produksi menyeluruh.

Peranan Akuntansi

Peranan akuntasi dalam tahap perencanaan dan penjadwalan produksi antara lain adalah

memastikan bahwa sistem informasi akuntansi benar – benar telah berhasil menghimpun biaya

dalam suatu pola yang konsisten dengan teknik – teknik perencanaan produksi yang

Page 4: Siklus Sistem Produksi

diterapkanoleh perusahaan. Oleh karna itu, apabila teknik – teknik itu berubah, maka sistem

informasi akuntansi perencanaan produksi perlu diubah.

Pengendalian Operasi

Fungsi pengendalian operasi meliputi semua aktivitas yang diperlukan untuk memperlancar,

mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan diberbagai departemen produksi. Dlam

pelaksanaan fungsi ini, ada tiga komponen standar yang harus diperhatikan, yaitu :

- Standar waktu

Standar waktu tersusun dalam operation layout dan tertuang akhirnya pada jadwal

produksi. Fungsi pengendalian yang terkait dengan standar waktu dilaksanakan oleh

pengawas pabrik yang harus mengkoordinasi kegiatan karyawaan dan peralatan pabrik

sesuai dengan arahan yang mereka berikan untuk menyelesaikan produksi sesuai jadwal.

Kinerja para pengawas pabrik itu akan dievaluasi oleh pengawas umum dan menejer

pabrik dengan membandingkan produksi yang dijadwalkan dengan realisasi produksi.

- Standar biaya

Fungsi pengendalian yang terkait dengan Stadar Biaya juga dilaksana oleh pengawas

pabrik. Hasilnya akan dievaluasi oleh manajer pabrik dan pengawas umum dengan

menggunakan laporan – laporan yang dibuat oleh bagian Akuntansi Biaya. Hasil

keputusan penugasan dan kualitas penugasan dan kualitas pengawasan masing – masing

pengawas akan tercemin pada komponen biaya pabrikasi perusahaan yaitu : Biaya

pemakaian bahan, biaya tenaga kerja , dan biaya tidak langsung

- Standar kualitas

Fungsi pengendalian kualitas bisa dilaksanakan oleh bagian Rekayasa Terkini atau oleh

suatu unit khusus yang secara konsisten melakukan inspeksi kualitas. Unit khusus ini

biasanya dinamakan Bagian Pengendalian Kualitas. Fungsi pengendalian kualitas antara

lain melakukan pengujian terhadap barang – barang hasil produksi.

Fungsi pengendalian produksi lainnya yang juga penting adalah fungsi memperlancar kegiatan

produksi. Fungsi ini meliputi pemantauan perkembangan proses produksi, khususnya untuk

barang – barang yang mendapat prioritas tinggi.

Page 5: Siklus Sistem Produksi

TRANSAKSI PENCATATAN AKUNTANSI SIKLUS PRODUKSI

Transaksi akuntansi proses produksi pada umumnya merupakan transaksi internal, yang berarti

tidak ada pihak eksternal yang terlibat di dalamnya.

1. Ayat jurnal untuk membebankan biaya produksi ke produksi dalam proses :

Persediaan Barang Dalam Proses XXX

Persediaan Barang Baku XXX

Gaji dan Upah XXX

By Produksi Tidak Langsung yang Diperhitungkan XXX

Pada saat pembayaran Gaji dan Upah, dibuat ayat jurnal sebagai berikut :

Gaji dan Upah XXX

Kas XXX

2. Ayat jurnal untuk mencatat hasil produksi yang diselesaikan :

Persediaan Hasil Selesai XXX

Persediaan Barang Dalam Proses XXX

Dua ayat jurnal diatas merupakan ayat jurnal pokok yang berlaku untuk semua sistem pencatatan

proses produksi. Akuntansi biaya itu sendiri sangat tergantung pada karakteristik proses produksi

perusahaan bersangkutan. Terkait dengan itu, pada umumnya sistem akuntansi biaya produksi

dapat dibagi kedalam dua jenis :

1. Sistem akuntansi biaya pesanan ( job order)

Adalah sistem akuntansi biaya dimana biaya didistribusikan ke suatu perkerjaan tertentu

atau pesanan perkerjaan tertentu. Sistem akuntansi biaya pesanan dipergunakan bila mana

dalam proses akuntansi diperlukan pengumpulan biaya menurur masing masing

perkerjaan .Jika perusahaan menangani perkerjaan sekaligus, maka setiap perkeraan

dihitungkan terpisah dari perkerjaan lainya, sehingga biaya – biaya yang terhimpun pada

Page 6: Siklus Sistem Produksi

satu perkerjaan berbeda pada biaya – biaya tang dihimpun pada perkerjaan lainya. Salah

atu syarat diterapkannya sistem biaya pesanan adalah bahwa setiapa pekerjaan di pabrik

harus diidentifikasi khusus, sehingga setiap pekerjaan merupakan unit akuntansi diamana

bahan baku, upah, dan biaya tidak langsung diakumulasikan.

2. Sistem Akuntansi Biaya Proses

Adalah suatu prosedur pembebanan biaya yang diterapkan untuk industri produksi masal

atau produksi yang bersambung. Hasil produksi dari industri ini merupakan produk yang

berwujud sama dan di proses dengan cara yang sama pula. Dengan demikian dapat

diasumsikan bahwa untuk setiap produk dapat dibebankan satuan bahan baku, tenaga

kerja, dan biaya produksi tak langsung yang sama. Kondisi yang cocok untuk sistem

akuntansi biaya proses adalah Proses masal yang bersambung, identitas setiap unsur

produksi sulit ditentukan, produk dan proses dapat dibakukan secara utuh.

Sistem akuntansi biaya proses dapat diterapkan dengan menggunakan tiga metode, yaitu :

Metode berurut, adalah metode yang diterapkan jika semua produk mengalir

melalui serangkaian proses yang berurut.

Metode biaya Proses Pararel adalah metode biaya yang diterapkan jika dua

produk atau lebih mengalir melalui dua rangkaian proses atau lebih.

Metode biaya proses selektif adalah metode biaya yang diterapakan apabila

produk mengalir melalui beberapa langkah produksi, dalam arti mengalir melalui

tidak seluruh langkah produksi.

LAPORAN UNTUK MANAJEMEN

Laporan pada sistem biaya pesanan

Informasi atau laporan untuk manajemen untuk siklus produksi biasa bervariasi dan tergantung

pada sistem biaya yang diterapkan. Beberapa bentuk laporan yang diperlukan pada sistem biaya

pesanan antara lain :

1. Analisis marjin bruto pesanan yang telah diselesaiakan.

Analisis marjin bruto pesanan diperlukan untuk mengetahui kinerja yang dilakukan

perusahaan pada setiapa pesanan yang dikerjakan. Marjin bruto adalahselisis antara harga

Page 7: Siklus Sistem Produksi

jual dengan biaya produksi. Informasi mengenai marjin bruto sangat diperlukan dalam

kerangka untuk menentukan laba atau kerugian final.

2. Laporan biaya yang telah diselesaikan

Laporan biaya yang diselesaikan biasanya diperlukan untuk memberikan informasi

mengenai perbandingan antara realisasi biaya realisasi biaya dan estimasi biaya untuk

setiap perkerjaan pesanan yang telah diselesaikan.

3. Analisis variasi biaya

Adalah analisis terhadapa perbedaan atau selisis antara realisasi biaya dengan estimasi

biaya. Perbedaan itu biasa terjadi karena penyimpangan pada salah satu atau seluruh

unsur biaya. Untuk setiap unsur, perbedaan bisa terjadi karena dua faktor, yaitu biaya

perunit yang digunakan, atau kuantitas yang digunakan.

4. Laporan kegagalan pekerjaan

Pekerjaan yang gagal juga perlu dilaporkan. Laporan trsebut harus juga dapat dijadikan

sebagai alat untuk menganalisis sebab – sebab terjadinya kegagalan sehingga manajemen

dapat meminimalisasi terjadinya kegagalan dimasa yang akan datang.

Laporan Pada Sistem Biaya Proses

Pada umumnya laporan yang diperlukan dalam sistem biaya proses tergantung pada sifat

industri, luas pabrik, dan tingkat sampai sejauh mana manajemen memerlukan informasi untuk

mengendalikan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Pada pabrik yang menggunakan

sistem biaya proses laporan utama yang diperlukan adalah Analisis Biaya Produksi per

departemen atau per pabrik. Cakupan laporan ini cukup luas, antara lain meliputi perhitungan

biaya per unit, valuasi transver, persediaan dalam proses, bahan dan barang yang rusak, dll.

Laporan tersebut dapat disusun secara sederhana , atau dapat pula secara rumit, yang tergantung

pada :

1. Jurnal Produk yang dihasilakan

2. Luas subklasifikasi yang diinginkan : menurut produk, unsur biaya, departemen atau

proses, atau menurut kombinasi subklasifikasi di atas.

Sealain itu juga diperlukan laporan bulanan dan laporan biaya produksi, Lapran ini pada

umumnya memuat tentang :

Page 8: Siklus Sistem Produksi

1. Jumlah unit yang selesai diproses, dalam proses, dan rusak atau gagal,

2. Biaya produksi serta biaya pasca produksi,

3. Data bahan scrap serta pemanfaatannya.

SISTEM PENGOLAHAN DATA APLIKASI SIKLUS PRODUKSI BERBASIS MANUAL

Uraian yang akan diberikan berikut ini, sebagaimana ditampilkan pada bab – bab sebelumnya,

merupakan salah satu contoh prosedur pengolahan data daur produksi yang dilaksanakan dengan

basis manual. Oleh karena itu, prosedur tersebut tidak merupakan suatu yang baku, karena

sesungguhnya tidak ada satu pun prosedur yang dapat dilakukan untuk semua jenis perusahaan.

Kegiatan produksi merupakan salah satu kegiatan yan banyak perbedaanya antara

satuperusahaan dengan perusahaan lainnya. Namun demikian, prosedur yang akan dijelaskan ini

memiliki aliran informasi yang banyak kesamaanya dengan pola umum prosedursiklus aplikasi

produksi.

Berikut bagan Alir Dokumen Prosedur produksi Berbasis Manual. 18-11

Page 9: Siklus Sistem Produksi

Bagian Perencanaan produksi juga mempersiapkan jadwal produksi Harian untuk setiap produksi

pabrik. Jadwal ini disusun berdasarkan arsip perintah produksi, yang senantiasa dipantau

sehingga selalu dapat memberikan informasi mengenai perkembangan kegiatan produksi. Jadwal

produksi tersebut memuat semua kegiatan yang harus dilakukan setiap unit pabrik setiap hari,

meliputi :

Nomor perintah produksi

Nomor mesin yang digunakan

Kuantitas barang yang diproduksi

Jangka waktu yang dibutuhkan

Waktu mulai dan selesainyan pekerjaan

Prioritas pemerintah

Unit asal mulainya pekerjaan dalam proses

Lokasi unit jika pekerjaan telah selesai

Bagian Akuntansi Biaya bertanggung jawab untuk menyusun Laporan kinerja biaya per Unit

pabrik secara periodik. Realisasi penggunaan bahan baku dan biaya upah langsung dihitung dari

kumpulan dokumen pemerintah. Bahan dan kartu jam kerja. Realisasi biaya produksi tidak

langsung diperoleh dari hasil analisis kartu – kartu biaya produksi tidak langsung yang dibuat

oleh petugas akuntansi yang diserahi tanggung jawab untuk mengelola kartu – kartu tersebut.

Analisis ini merinci biaya produksi tidak langsung menurut masing – masing jenis biaya dan

masing – masing unit pabrik.

Dari prosedur diatas akan dapat diperoleh pemahaman adanya independensi organisasi dari

pengolahan data produksi karena adanya pemisahan :

Fungsi pencatatan yang dilaksanakan oleh Bagian Perencanaan produksi, petugas

pencatat persediaan, Bagian Akuntansi biaya, dan petugas pencatat buku besar,

Fungsi pelaksanaan atau operasional yang dilaksanakan oleh berbagai unit pabrik,

Fungsi penyimpanan atau pengelolaan yang dilaksanakan oleh gudang, baik gudang

bahan baku ataupun gudang hasil selesai.

Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, pergerakan barang dalam perusahaan akan lebih

terjamin keamanannyan dan pencatatannya dapat terselenggara dengan akurat.

Page 10: Siklus Sistem Produksi

Suatu hal yang penting dalam produksi adalah masalah minimalisasi kerugian atau kehilangan

persediaan serta pengelolaan produksi yang efisien. Pengendalian atas kerugian dan kehilangan

persediaan, selain dapat dilaksanakan dengan menerapkan pemisahan fungsi, dapat pula

dilaksanakan melalui :

Pengawasan yang efektif oleh pengawas pabrik atau pengawas unit pabrik

Pembatasan akses ke gudang bahan baku atau hasil selesai

Pengamanan fisik, misalnya penempatan karyawan satuan pengawas keamanan di pintu

pabrik

Pengendalian dokumen atas semua transver bahan atau barang di pabrik

Dalam proses transver tersebut diatas, penerima bahan tau barang harus menandatangani

dokumen yang menjelaskanadanya pengalihan penguasaan atas barang dari pengirim ke

penerima.

SISTEM PENGOLAHAN DATA APLIKASI SIKLUS PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER

Sebagaimana sistem pengolahan data pada siklus – siklus yang telah dijelaskan sebelumnya,

sistem pengolahan data siklus produksi berbasis koputer dapat dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan batch processing ataupun onlain processing. Berikut ini akan di

uraikansistem dengan mengunakan masing – masing pendekatan tersebut

Pengelolaan Data dengan Pendekatan Batch Prosesing

Peraga pada 18.13 mempeerlihatkan suatu bagan alir dokumen dalam pengelolaan data siklus

produksi dengan pendekatan batch processing. Dalam proses ini diasumsikan bahwa semua

master file menggunakan pira magnetik. Namun Demikian, bagan alir prosedur tersebut , karena

keterbatasan ruang, tidak memperlihatkan simbol – simbol master file. Proses pengolahan data

bertahap, yang menjadi ciri pendekatan batch processing, disajikan pada peraga – peraga terpisah

berikutnya

Peraga 18.13 Bagan alir Dokumen Prosedur produksi Berbasis Komputer ( Batch Processing)

Page 11: Siklus Sistem Produksi

Pembuatan Dokumen Perintah Produksi dan Permintaan Barang

Proses pembuatan perintah produksi dan permintaan bahan berawal dari diterimanya berkas izin

produksi dari Bagian Perencanaan Produksi. Berkas izin produksi bisa terdiri dari

beberapalembar tergantung pada luas lingkup kegiatan dan produksi yang dihasilkanperusahaan.

Oleh karna itu, sebagai alat kontrol, diperlukan penghitungan angka total nilai kelompok ( batch

total) dari setiap berkas izin produksi untuk digunakan sebagai pre-list, sehingga dapat

dibandingkan dengan hasil pengolahan data komputer.Angka total nilai kelompok yang

dihasilkan dari perhitungan tersebut bisa dilakukan terhadap :

Page 12: Siklus Sistem Produksi

Record count jumlah produk yang akan diproduksi

Hash total nomor kode produk yang akan di produksi

Berkas izin produksi tersebut kemudian direkam kedalam pita magnetik, untuk selanjutnya

disortir menurut nomor kode barang yang akan di produksi. Perlu diingat bahwa kunci sortit ini,

yaitu nomor kode barang, harus sama dengan kunci sortir file bill of material dan file operation

list.

Langkah berikutnya adalah memproses data izin produksi menjadi permintaan bahan dan

Perintah produksi berdasarkan file bill of material dan operation list. Sebagaimana telah

dijelaskan pada paragraf – paragraf terdahulu, bill of material adalah semacam daftar spesifikasi

bahan – bahan yang digunakan untuk membuat suatu produk tertentu. Sedangkan operation list

adalah spesifikasi jumlah tenaga kerja, mesin – mesin yang digunakan, dan rentang jangka waktu

kerja yang diperlukan untuk membuat suatu produk tertentu. Dalam proses ini, dilakukan

updating terhadap file biaya dan kegiatan produksi. Tujuannya adalah agar produksi yang akan

dilakukan dapat ditambahkan pada file tersebut.

Pengelolaan Data dengan Pendekatan On-line

Pengolahan data dengan sistem manual maupun dengan pendekatan batch processing

sebagaimana diuraikan diatas pada umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :

Aliran informasi perencanaan dan pengendalian berjalan berulang setiap hari atau setiap

minggu.

Jadwal produksi dibuat setiap hari

Perintah produksi pada umumnya dibuat setiap awal minggu

Data biaya produksi dibuat secara harian, mingguan, atau bulanan

Jika perusahaan berkembang menjadi semakin besar, karakteristik pengolahan data seperti diatas

tidak dapat dipertahankan, karena kesibukan para pelaksana produksi akan semakin meningkat

akibat volume pekerjaan yang lebih tinggi. Dengan hal demikan, pengunaan pendekatan on-line

dapat dilihat pada Peraga 18-17. Pada bagian alir terlihat bahwa sistem tersebut menggunakan

pendekatan 0n-line real-time, dan setiap pabrik memiliki peralatan input on-line pula. Peralatan

Page 13: Siklus Sistem Produksi

input ini terdiri dari terminal keyboard data atau jenis peralatan lain seperti peralatan pembaca

optik yang dapat membaca kartu bertanda sensor.

Peraga 18-17 Bagab Alir Sistem Daur Produksi dengan Pendekatan on-line

Data input yang dimasukkan oleh para pekerja pabrik dengan menggunakan peralatan ini adalah

Nomor kode perintah produksi

Nomor kode kegiatan

Nomor induk karyawan

Nomor kode mesin yang digunakan

Kuantitas bahan baku yang diperlukan

Jam mulai dan selesai kerja

Pergerakan perkerjaan ( barang dalam proses) dari satu pabrik ke pabrik lainnya

Page 14: Siklus Sistem Produksi

Selain pabrik, Bagian Perencanaan Produksi dan Bagian Akuntansi Biaya juga memiliki terminal

data yang dapat mengakses sistem. Terminal – terminal tersebut dapat dipergunakan oleh

karyawan di kedua departemen itu untuk memantau perkembangan proses produksi. Karyawan

Bagian Perencana Produksi dapat mempergunakan terminal untuk memprakasai suatu transaksi

tertentu, seperti pesanan khusus yang harus dibuat dengan cepat yang harus dibuat dengan cepat

atau permintaan pengeluaran tambahan bahan baku. Sedangkan Karyawan BagiannAkuntansi

Biaya dapat menggunakan terminal untuk membuat berbagai analisis biaya terhadap pekerjaan

dalam proses. File data yang digunakan dalam sistem on-line ini adalah file :

Biaya dan Kegiatan Produksi

Kondisi mesin

Data karyawan

Persediaan Bahan Baku

Persediaan Hasil selesai

Semua file tersebut selalu dimutahirkan melalui suatu proses updating terpadu bersamaan dengan

pemasukan data input. Pemasukan data input itu sendiri harus melalui proses prosedur validasi,

karena para karyawan pabrik mungkin mudah melakukan kesalahan dalam memasukkan data.

Keuntungan utama dari sistem informasi produksi real-time adalah efisiensi yang lebih tinggi

melalui sistem penjadwalan produksi yang lebih baik dan laporan kontrol yang lebih cepat.

Tujuan Penjadwalan adalah memaksimalkan throughput pabrik dan penggunaan mesin serta

meminimalkan nilai pekerjaandalam proses dan jangka waktu proses sesuatu dengan prioritas

masing – masing Perintah Produksi.Proses produksi ( manufaktur ) merupakan salah satu bidang

yang memperoleh manfaat dari perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat. Dewan

ini banyak dikenal Compuer Integrated Manufacturing (CIM) yang merupakan manufaktur

dengan menggunakan teknologi robot seta mesin – mesin yang dikendalikan komputer. Dengan

menggunakan CIM, perusahaan bisa mengurangi biaya produksi secara signifikan. Perusahaan

produser pesawat, Northrop Corporation, sebelum menggunakan CIM biasanya memerlukan

sekitar 16 ribu lembar kertasuntuk memuat berbagai instruksi untuk membangun badan pesawat.

Namun setelah perusahaan itu menggunakan terminal on-line pada setiap unit

perakitannya,aliran kertas instruksi dapat dikurangi secara drastis dan efisiensi dalam bentuk

pengurangan biaya meningkat hingga 30%.