Upload
marmuet-rangers-kuning
View
514
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
APLIKASI SIKLUS PRODUKSI
Sistem produksi ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan order produksi yang dikeluarkan oleh
fungsi produksi. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli, order
produksi erat hubungannya dengan order yang diterima oleh fungsi penjualan dari pembeli.
Dokumen yang digunakan dalam siklus/ sistem produksi:
1. Surat order produksi ( dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh
departemen produksi, yang ditunjukan kepada bagian – bagian yang terkait dengan proses
pengelolahan produk untuk memproduksikan sejumlah produk dengan spesifikasi, cara
produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti tercantum dalam surat order produk
tersebut)
2. Daftar kebutuhan bahan ( Dokumen inimerupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku
yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yangtercantum dalam surat orde
produksi)
3. Daftar kegiatan produksi ( Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan
fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam
surat order produksi)
4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang ( Dokumen ini merupakan formulir
yang digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong
untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat orde produksi )
5. Bukti pengembalian barang gudang (Dokumen ini merupakan formulir yang digunakan
oleh fungsi produksi untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi
gudang )
6. Kartu jam kerja ( Dokumen ini merupakan kartu untuk mencatat jam kerja tenaga kerja
langsum yang dikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat oerde
produksi )
7. Llaporan produk selesai ( Laporan produk selesai dibuat oleh fungsi produk untuk
memberitahukan selesainya produksi pesanan tertentu kepada fungsi perencanaan dan
pengawasan produksi, fungsi gudang, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi persedian
dan fungsi akuntansi biaya )
Fungsi yang terkait dalam sistem produksi :
• Fungsi Penjualan
• Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi
• Fungsi produksi
• Fungsi Gudang
• Fungsi akuntansi biaya
Fungsi perencanaan produksi meliputi dua aspek, yaitu menentukan :
1. Menentukan jenis barang yang harus di produksi ini menyangkut pada kegiatan Desain
Produksi. Tujkuan dari desain produk adalah mendesain suatu produk yang dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan baik dalam kwalitas , daya tahan , dan fungsionalitas,
serta sekaligus meminimalisasikan biaya produksi.
2. Menentukan saat produksi harus dilaksanakan.
Fungsi Rekayasa Teknik (engineering) adalah menentukan bagaimana melaksanakan produksi
barang yang telah diputuskan untuk diproduksi. Fungsi itu meliputi kegiatan menentukan
spesifikasi untuk setiap produk atau komponen rakitan yang di produksi perusahaan, yaitu
spesifikasi tentang :
a. Kualitas standar bahan dan komponen yang diperlukan untuk setiap produksi
b. Jumlah tenaga kerja
c. Jangka waktu produksi standar
d. Pabrik atau mesin
Spesifikasi ini ditetapkan untuk setiap produk baru pada saat produk tersebut mulai
diluncurkan,dan harus terus disempurnakan secara periodic sesuai dengan hasil penelitian teknis
terhadap produk tersebut agar memuaskan para planggan dan lebih efisien.
Setelah desain produk ditetapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan produksi
dan penjadwalan produksi. Tujuan langkah ini adalah menyusun suatu rencana produksi yang
efisien untuk memenuhi prakiraan pesanan atau permintaan yang akan diterima dari pelanggan
tanpa persediaan yang berlebihan.
SISTEM JUST IN TIME
Merupakan suatu system produksi dimana komponen – komponen produk di buat atau diperoleh
apabila akan diperlukan pada operasi berikutnya. Empat aspek fundamental dari JIT adalah :
1. Semua aktifitas yang tidak menghasilkan nilai tambah harus dihapuskan
2. Ada komitmen pada kualitas yang tinggi
3. Perbaikan yang berkelanjutan
4. Penyederhanaan dan peningkatan peluang terciptanya aktifitas bernilai tambah harus
selalu diupayakan secara berkesinambungan.
Dalam suatu system produksi JIT , setiap komponen diproduksi pada saat dibutuhkan pada tahap
produksi berikutnya. Unsur – unsure pokok system produksi JIT antara lain :
Lini produksi dilaksanakan berdasarkan kebutuhan atau permintaan
Harus ada upaya keras untuk mengurangi jangka waktu produksi
Jika perkejaan dalam proses cacat, lini produksi dihentikan
Harus ada tekanan untuk menyederhanakan aktivitas di lingkungan produksi.
Untuk memenuhi unsur – unsur pokok di atas, harus diciptakan kerjasama tim yang padu.
Intergrasi antar unit sangat di perlukan , dan antara satu unit organisasi dengan unit organisasi
lain lainnya harus saling membuka diri untuk mencapai kepentingan bersama dalam sistem
produksi menyeluruh.
Peranan Akuntansi
Peranan akuntasi dalam tahap perencanaan dan penjadwalan produksi antara lain adalah
memastikan bahwa sistem informasi akuntansi benar – benar telah berhasil menghimpun biaya
dalam suatu pola yang konsisten dengan teknik – teknik perencanaan produksi yang
diterapkanoleh perusahaan. Oleh karna itu, apabila teknik – teknik itu berubah, maka sistem
informasi akuntansi perencanaan produksi perlu diubah.
Pengendalian Operasi
Fungsi pengendalian operasi meliputi semua aktivitas yang diperlukan untuk memperlancar,
mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan diberbagai departemen produksi. Dlam
pelaksanaan fungsi ini, ada tiga komponen standar yang harus diperhatikan, yaitu :
- Standar waktu
Standar waktu tersusun dalam operation layout dan tertuang akhirnya pada jadwal
produksi. Fungsi pengendalian yang terkait dengan standar waktu dilaksanakan oleh
pengawas pabrik yang harus mengkoordinasi kegiatan karyawaan dan peralatan pabrik
sesuai dengan arahan yang mereka berikan untuk menyelesaikan produksi sesuai jadwal.
Kinerja para pengawas pabrik itu akan dievaluasi oleh pengawas umum dan menejer
pabrik dengan membandingkan produksi yang dijadwalkan dengan realisasi produksi.
- Standar biaya
Fungsi pengendalian yang terkait dengan Stadar Biaya juga dilaksana oleh pengawas
pabrik. Hasilnya akan dievaluasi oleh manajer pabrik dan pengawas umum dengan
menggunakan laporan – laporan yang dibuat oleh bagian Akuntansi Biaya. Hasil
keputusan penugasan dan kualitas penugasan dan kualitas pengawasan masing – masing
pengawas akan tercemin pada komponen biaya pabrikasi perusahaan yaitu : Biaya
pemakaian bahan, biaya tenaga kerja , dan biaya tidak langsung
- Standar kualitas
Fungsi pengendalian kualitas bisa dilaksanakan oleh bagian Rekayasa Terkini atau oleh
suatu unit khusus yang secara konsisten melakukan inspeksi kualitas. Unit khusus ini
biasanya dinamakan Bagian Pengendalian Kualitas. Fungsi pengendalian kualitas antara
lain melakukan pengujian terhadap barang – barang hasil produksi.
Fungsi pengendalian produksi lainnya yang juga penting adalah fungsi memperlancar kegiatan
produksi. Fungsi ini meliputi pemantauan perkembangan proses produksi, khususnya untuk
barang – barang yang mendapat prioritas tinggi.
TRANSAKSI PENCATATAN AKUNTANSI SIKLUS PRODUKSI
Transaksi akuntansi proses produksi pada umumnya merupakan transaksi internal, yang berarti
tidak ada pihak eksternal yang terlibat di dalamnya.
1. Ayat jurnal untuk membebankan biaya produksi ke produksi dalam proses :
Persediaan Barang Dalam Proses XXX
Persediaan Barang Baku XXX
Gaji dan Upah XXX
By Produksi Tidak Langsung yang Diperhitungkan XXX
Pada saat pembayaran Gaji dan Upah, dibuat ayat jurnal sebagai berikut :
Gaji dan Upah XXX
Kas XXX
2. Ayat jurnal untuk mencatat hasil produksi yang diselesaikan :
Persediaan Hasil Selesai XXX
Persediaan Barang Dalam Proses XXX
Dua ayat jurnal diatas merupakan ayat jurnal pokok yang berlaku untuk semua sistem pencatatan
proses produksi. Akuntansi biaya itu sendiri sangat tergantung pada karakteristik proses produksi
perusahaan bersangkutan. Terkait dengan itu, pada umumnya sistem akuntansi biaya produksi
dapat dibagi kedalam dua jenis :
1. Sistem akuntansi biaya pesanan ( job order)
Adalah sistem akuntansi biaya dimana biaya didistribusikan ke suatu perkerjaan tertentu
atau pesanan perkerjaan tertentu. Sistem akuntansi biaya pesanan dipergunakan bila mana
dalam proses akuntansi diperlukan pengumpulan biaya menurur masing masing
perkerjaan .Jika perusahaan menangani perkerjaan sekaligus, maka setiap perkeraan
dihitungkan terpisah dari perkerjaan lainya, sehingga biaya – biaya yang terhimpun pada
satu perkerjaan berbeda pada biaya – biaya tang dihimpun pada perkerjaan lainya. Salah
atu syarat diterapkannya sistem biaya pesanan adalah bahwa setiapa pekerjaan di pabrik
harus diidentifikasi khusus, sehingga setiap pekerjaan merupakan unit akuntansi diamana
bahan baku, upah, dan biaya tidak langsung diakumulasikan.
2. Sistem Akuntansi Biaya Proses
Adalah suatu prosedur pembebanan biaya yang diterapkan untuk industri produksi masal
atau produksi yang bersambung. Hasil produksi dari industri ini merupakan produk yang
berwujud sama dan di proses dengan cara yang sama pula. Dengan demikian dapat
diasumsikan bahwa untuk setiap produk dapat dibebankan satuan bahan baku, tenaga
kerja, dan biaya produksi tak langsung yang sama. Kondisi yang cocok untuk sistem
akuntansi biaya proses adalah Proses masal yang bersambung, identitas setiap unsur
produksi sulit ditentukan, produk dan proses dapat dibakukan secara utuh.
Sistem akuntansi biaya proses dapat diterapkan dengan menggunakan tiga metode, yaitu :
Metode berurut, adalah metode yang diterapkan jika semua produk mengalir
melalui serangkaian proses yang berurut.
Metode biaya Proses Pararel adalah metode biaya yang diterapkan jika dua
produk atau lebih mengalir melalui dua rangkaian proses atau lebih.
Metode biaya proses selektif adalah metode biaya yang diterapakan apabila
produk mengalir melalui beberapa langkah produksi, dalam arti mengalir melalui
tidak seluruh langkah produksi.
LAPORAN UNTUK MANAJEMEN
Laporan pada sistem biaya pesanan
Informasi atau laporan untuk manajemen untuk siklus produksi biasa bervariasi dan tergantung
pada sistem biaya yang diterapkan. Beberapa bentuk laporan yang diperlukan pada sistem biaya
pesanan antara lain :
1. Analisis marjin bruto pesanan yang telah diselesaiakan.
Analisis marjin bruto pesanan diperlukan untuk mengetahui kinerja yang dilakukan
perusahaan pada setiapa pesanan yang dikerjakan. Marjin bruto adalahselisis antara harga
jual dengan biaya produksi. Informasi mengenai marjin bruto sangat diperlukan dalam
kerangka untuk menentukan laba atau kerugian final.
2. Laporan biaya yang telah diselesaikan
Laporan biaya yang diselesaikan biasanya diperlukan untuk memberikan informasi
mengenai perbandingan antara realisasi biaya realisasi biaya dan estimasi biaya untuk
setiap perkerjaan pesanan yang telah diselesaikan.
3. Analisis variasi biaya
Adalah analisis terhadapa perbedaan atau selisis antara realisasi biaya dengan estimasi
biaya. Perbedaan itu biasa terjadi karena penyimpangan pada salah satu atau seluruh
unsur biaya. Untuk setiap unsur, perbedaan bisa terjadi karena dua faktor, yaitu biaya
perunit yang digunakan, atau kuantitas yang digunakan.
4. Laporan kegagalan pekerjaan
Pekerjaan yang gagal juga perlu dilaporkan. Laporan trsebut harus juga dapat dijadikan
sebagai alat untuk menganalisis sebab – sebab terjadinya kegagalan sehingga manajemen
dapat meminimalisasi terjadinya kegagalan dimasa yang akan datang.
Laporan Pada Sistem Biaya Proses
Pada umumnya laporan yang diperlukan dalam sistem biaya proses tergantung pada sifat
industri, luas pabrik, dan tingkat sampai sejauh mana manajemen memerlukan informasi untuk
mengendalikan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Pada pabrik yang menggunakan
sistem biaya proses laporan utama yang diperlukan adalah Analisis Biaya Produksi per
departemen atau per pabrik. Cakupan laporan ini cukup luas, antara lain meliputi perhitungan
biaya per unit, valuasi transver, persediaan dalam proses, bahan dan barang yang rusak, dll.
Laporan tersebut dapat disusun secara sederhana , atau dapat pula secara rumit, yang tergantung
pada :
1. Jurnal Produk yang dihasilakan
2. Luas subklasifikasi yang diinginkan : menurut produk, unsur biaya, departemen atau
proses, atau menurut kombinasi subklasifikasi di atas.
Sealain itu juga diperlukan laporan bulanan dan laporan biaya produksi, Lapran ini pada
umumnya memuat tentang :
1. Jumlah unit yang selesai diproses, dalam proses, dan rusak atau gagal,
2. Biaya produksi serta biaya pasca produksi,
3. Data bahan scrap serta pemanfaatannya.
SISTEM PENGOLAHAN DATA APLIKASI SIKLUS PRODUKSI BERBASIS MANUAL
Uraian yang akan diberikan berikut ini, sebagaimana ditampilkan pada bab – bab sebelumnya,
merupakan salah satu contoh prosedur pengolahan data daur produksi yang dilaksanakan dengan
basis manual. Oleh karena itu, prosedur tersebut tidak merupakan suatu yang baku, karena
sesungguhnya tidak ada satu pun prosedur yang dapat dilakukan untuk semua jenis perusahaan.
Kegiatan produksi merupakan salah satu kegiatan yan banyak perbedaanya antara
satuperusahaan dengan perusahaan lainnya. Namun demikian, prosedur yang akan dijelaskan ini
memiliki aliran informasi yang banyak kesamaanya dengan pola umum prosedursiklus aplikasi
produksi.
Berikut bagan Alir Dokumen Prosedur produksi Berbasis Manual. 18-11
Bagian Perencanaan produksi juga mempersiapkan jadwal produksi Harian untuk setiap produksi
pabrik. Jadwal ini disusun berdasarkan arsip perintah produksi, yang senantiasa dipantau
sehingga selalu dapat memberikan informasi mengenai perkembangan kegiatan produksi. Jadwal
produksi tersebut memuat semua kegiatan yang harus dilakukan setiap unit pabrik setiap hari,
meliputi :
Nomor perintah produksi
Nomor mesin yang digunakan
Kuantitas barang yang diproduksi
Jangka waktu yang dibutuhkan
Waktu mulai dan selesainyan pekerjaan
Prioritas pemerintah
Unit asal mulainya pekerjaan dalam proses
Lokasi unit jika pekerjaan telah selesai
Bagian Akuntansi Biaya bertanggung jawab untuk menyusun Laporan kinerja biaya per Unit
pabrik secara periodik. Realisasi penggunaan bahan baku dan biaya upah langsung dihitung dari
kumpulan dokumen pemerintah. Bahan dan kartu jam kerja. Realisasi biaya produksi tidak
langsung diperoleh dari hasil analisis kartu – kartu biaya produksi tidak langsung yang dibuat
oleh petugas akuntansi yang diserahi tanggung jawab untuk mengelola kartu – kartu tersebut.
Analisis ini merinci biaya produksi tidak langsung menurut masing – masing jenis biaya dan
masing – masing unit pabrik.
Dari prosedur diatas akan dapat diperoleh pemahaman adanya independensi organisasi dari
pengolahan data produksi karena adanya pemisahan :
Fungsi pencatatan yang dilaksanakan oleh Bagian Perencanaan produksi, petugas
pencatat persediaan, Bagian Akuntansi biaya, dan petugas pencatat buku besar,
Fungsi pelaksanaan atau operasional yang dilaksanakan oleh berbagai unit pabrik,
Fungsi penyimpanan atau pengelolaan yang dilaksanakan oleh gudang, baik gudang
bahan baku ataupun gudang hasil selesai.
Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, pergerakan barang dalam perusahaan akan lebih
terjamin keamanannyan dan pencatatannya dapat terselenggara dengan akurat.
Suatu hal yang penting dalam produksi adalah masalah minimalisasi kerugian atau kehilangan
persediaan serta pengelolaan produksi yang efisien. Pengendalian atas kerugian dan kehilangan
persediaan, selain dapat dilaksanakan dengan menerapkan pemisahan fungsi, dapat pula
dilaksanakan melalui :
Pengawasan yang efektif oleh pengawas pabrik atau pengawas unit pabrik
Pembatasan akses ke gudang bahan baku atau hasil selesai
Pengamanan fisik, misalnya penempatan karyawan satuan pengawas keamanan di pintu
pabrik
Pengendalian dokumen atas semua transver bahan atau barang di pabrik
Dalam proses transver tersebut diatas, penerima bahan tau barang harus menandatangani
dokumen yang menjelaskanadanya pengalihan penguasaan atas barang dari pengirim ke
penerima.
SISTEM PENGOLAHAN DATA APLIKASI SIKLUS PRODUKSI BERBASIS KOMPUTER
Sebagaimana sistem pengolahan data pada siklus – siklus yang telah dijelaskan sebelumnya,
sistem pengolahan data siklus produksi berbasis koputer dapat dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan batch processing ataupun onlain processing. Berikut ini akan di
uraikansistem dengan mengunakan masing – masing pendekatan tersebut
Pengelolaan Data dengan Pendekatan Batch Prosesing
Peraga pada 18.13 mempeerlihatkan suatu bagan alir dokumen dalam pengelolaan data siklus
produksi dengan pendekatan batch processing. Dalam proses ini diasumsikan bahwa semua
master file menggunakan pira magnetik. Namun Demikian, bagan alir prosedur tersebut , karena
keterbatasan ruang, tidak memperlihatkan simbol – simbol master file. Proses pengolahan data
bertahap, yang menjadi ciri pendekatan batch processing, disajikan pada peraga – peraga terpisah
berikutnya
Peraga 18.13 Bagan alir Dokumen Prosedur produksi Berbasis Komputer ( Batch Processing)
Pembuatan Dokumen Perintah Produksi dan Permintaan Barang
Proses pembuatan perintah produksi dan permintaan bahan berawal dari diterimanya berkas izin
produksi dari Bagian Perencanaan Produksi. Berkas izin produksi bisa terdiri dari
beberapalembar tergantung pada luas lingkup kegiatan dan produksi yang dihasilkanperusahaan.
Oleh karna itu, sebagai alat kontrol, diperlukan penghitungan angka total nilai kelompok ( batch
total) dari setiap berkas izin produksi untuk digunakan sebagai pre-list, sehingga dapat
dibandingkan dengan hasil pengolahan data komputer.Angka total nilai kelompok yang
dihasilkan dari perhitungan tersebut bisa dilakukan terhadap :
Record count jumlah produk yang akan diproduksi
Hash total nomor kode produk yang akan di produksi
Berkas izin produksi tersebut kemudian direkam kedalam pita magnetik, untuk selanjutnya
disortir menurut nomor kode barang yang akan di produksi. Perlu diingat bahwa kunci sortit ini,
yaitu nomor kode barang, harus sama dengan kunci sortir file bill of material dan file operation
list.
Langkah berikutnya adalah memproses data izin produksi menjadi permintaan bahan dan
Perintah produksi berdasarkan file bill of material dan operation list. Sebagaimana telah
dijelaskan pada paragraf – paragraf terdahulu, bill of material adalah semacam daftar spesifikasi
bahan – bahan yang digunakan untuk membuat suatu produk tertentu. Sedangkan operation list
adalah spesifikasi jumlah tenaga kerja, mesin – mesin yang digunakan, dan rentang jangka waktu
kerja yang diperlukan untuk membuat suatu produk tertentu. Dalam proses ini, dilakukan
updating terhadap file biaya dan kegiatan produksi. Tujuannya adalah agar produksi yang akan
dilakukan dapat ditambahkan pada file tersebut.
Pengelolaan Data dengan Pendekatan On-line
Pengolahan data dengan sistem manual maupun dengan pendekatan batch processing
sebagaimana diuraikan diatas pada umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :
Aliran informasi perencanaan dan pengendalian berjalan berulang setiap hari atau setiap
minggu.
Jadwal produksi dibuat setiap hari
Perintah produksi pada umumnya dibuat setiap awal minggu
Data biaya produksi dibuat secara harian, mingguan, atau bulanan
Jika perusahaan berkembang menjadi semakin besar, karakteristik pengolahan data seperti diatas
tidak dapat dipertahankan, karena kesibukan para pelaksana produksi akan semakin meningkat
akibat volume pekerjaan yang lebih tinggi. Dengan hal demikan, pengunaan pendekatan on-line
dapat dilihat pada Peraga 18-17. Pada bagian alir terlihat bahwa sistem tersebut menggunakan
pendekatan 0n-line real-time, dan setiap pabrik memiliki peralatan input on-line pula. Peralatan
input ini terdiri dari terminal keyboard data atau jenis peralatan lain seperti peralatan pembaca
optik yang dapat membaca kartu bertanda sensor.
Peraga 18-17 Bagab Alir Sistem Daur Produksi dengan Pendekatan on-line
Data input yang dimasukkan oleh para pekerja pabrik dengan menggunakan peralatan ini adalah
Nomor kode perintah produksi
Nomor kode kegiatan
Nomor induk karyawan
Nomor kode mesin yang digunakan
Kuantitas bahan baku yang diperlukan
Jam mulai dan selesai kerja
Pergerakan perkerjaan ( barang dalam proses) dari satu pabrik ke pabrik lainnya
Selain pabrik, Bagian Perencanaan Produksi dan Bagian Akuntansi Biaya juga memiliki terminal
data yang dapat mengakses sistem. Terminal – terminal tersebut dapat dipergunakan oleh
karyawan di kedua departemen itu untuk memantau perkembangan proses produksi. Karyawan
Bagian Perencana Produksi dapat mempergunakan terminal untuk memprakasai suatu transaksi
tertentu, seperti pesanan khusus yang harus dibuat dengan cepat yang harus dibuat dengan cepat
atau permintaan pengeluaran tambahan bahan baku. Sedangkan Karyawan BagiannAkuntansi
Biaya dapat menggunakan terminal untuk membuat berbagai analisis biaya terhadap pekerjaan
dalam proses. File data yang digunakan dalam sistem on-line ini adalah file :
Biaya dan Kegiatan Produksi
Kondisi mesin
Data karyawan
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Hasil selesai
Semua file tersebut selalu dimutahirkan melalui suatu proses updating terpadu bersamaan dengan
pemasukan data input. Pemasukan data input itu sendiri harus melalui proses prosedur validasi,
karena para karyawan pabrik mungkin mudah melakukan kesalahan dalam memasukkan data.
Keuntungan utama dari sistem informasi produksi real-time adalah efisiensi yang lebih tinggi
melalui sistem penjadwalan produksi yang lebih baik dan laporan kontrol yang lebih cepat.
Tujuan Penjadwalan adalah memaksimalkan throughput pabrik dan penggunaan mesin serta
meminimalkan nilai pekerjaandalam proses dan jangka waktu proses sesuatu dengan prioritas
masing – masing Perintah Produksi.Proses produksi ( manufaktur ) merupakan salah satu bidang
yang memperoleh manfaat dari perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat. Dewan
ini banyak dikenal Compuer Integrated Manufacturing (CIM) yang merupakan manufaktur
dengan menggunakan teknologi robot seta mesin – mesin yang dikendalikan komputer. Dengan
menggunakan CIM, perusahaan bisa mengurangi biaya produksi secara signifikan. Perusahaan
produser pesawat, Northrop Corporation, sebelum menggunakan CIM biasanya memerlukan
sekitar 16 ribu lembar kertasuntuk memuat berbagai instruksi untuk membangun badan pesawat.
Namun setelah perusahaan itu menggunakan terminal on-line pada setiap unit
perakitannya,aliran kertas instruksi dapat dikurangi secara drastis dan efisiensi dalam bentuk
pengurangan biaya meningkat hingga 30%.