Upload
vungoc
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini industri pariwisata semakin lama semakin dikembangkan
untuk meningkatkan pendapatan daerah maupun pendapatan nasional. Sehingga
pemerintah semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan. Saat ini pariwisata sudah menjadi sesuatu hal yang
menjadi kebutuhan manusia. Terutama untuk orang yang memiliki pendapatan
lebih atau waktu luang sehingga mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan
atau berwisata untuk mengendurkan syaraf, mencari ide-ide baru, menambah
pengetahuan, melihat keindahan alam dan budaya suatu daerah. Bahkan mereka
rela mengeluarkan biaya besar untuk mencapai tujuan mereka dalam memenuhi
kebutuhan mereka ketika ingin melakukan suatu perjalanan wisata. Sehingga
tidak heran banyak wisatawan yang ingin mendapatkan kepuasan batin dengan
semua yang mereka inginkan dari sebuah kegiatan wisata karena dalam perjalanan
wisata pikiran mereka hanya terfokus untuk mencari kepuasan.
Menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary (1995:1042), kepuasan
adalah perasaan senang karena mendapatkan atau mencapai suatu tujuan tertentu.
Untuk mencapai kepuasan tersebut mereka dapat memilih wisata alam, budaya
atau minat khusus dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Salah satunya adalah
objek wisata yang ada di Kabupaten Klaten, yaitu objek wisata Umbul Ponggok.
Umbul Ponggok dapat menjadi referensi wisata alternatif jika mengunjungi
2
Kabupaten Klaten. Di Umbul Ponggok wisatawan dapat melakukan kegiatan
snorkel, yaitu kegiatan berenang di bawah permukaan air.1 Snorkel yang ada di
Umbul Ponggok memang unik, uniknya yaitu pengunjung melakukan kegiatan
snorkel di air tawar yang berisi ikan-ikan air tawar seperti nilai, koi, bawal, patin,
dan gurame. Banyak pengunjung yang mengabadikan momen ketika snorkel
dengan foto di bawah air. Hal inilah yang menyebabkan Umbul Ponggok ramai
dikunjungi oleh wisatawan terutama anak muda.
Umbul Ponggok adalah salah satu mata air yang ada di Klaten yang
dijadikan sebagai objek wisata. Umbul Ponggok merupakan pemandian yang
memanfaatkan sumber mata air tersebut. Umbul Ponggok terletak di desa
Ponggok, kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Awalnya nama Umbul
Ponggok berasal dari kata Umbul yaitu sumber mata air, sedangkan Ponggok
adalah nama desa dimana sumber mata air itu terletak.
Selain sebagai tempat berenang Umbul Ponggok juga kerap dijadikan
sebagai tempat latihan SAR (Search and Rescue) dari Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan juga biasa dipakai untuk berlatih menyelam para pecinta olahraga
menyelam. Dengan kedalaman kolam sekitar 1,5 meter sampai 2,5 meter dan
nuansa bawah laut karena di dalam kolam tersebut terdapat pasir putih, batu-batu
yang berukuran relatif besar dan banyak ikan air tawar yang berukuran kecil
sampai besar, pelatihan menyelam di tempat ini menjadi menyenangkan. Hal ini
1 Menurut Oxford Advanced Learner’s Dictionary (1995:1124) , snorkel adalah sebuah tabung
yang memungkinkan seseorang untuk menghirup udara saat berenang di bawah air.
3
dapat membuat wisatawan yang datang berkunjung dan melakukan kegiatan
diving (menyelam) dapat merasa sedang melakukannya di bawah laut.
Diving adalah penyelaman dengan menggunakan perlatan selam lengkap
berupa fin (kaki katak), mask (kacamata renang), tabung oksigen beserta regulator.
Sedangkan snorkel adalah suatu teknik menikmati pesona keindahan dasar laut
dengan menggunakan perlatan dasar selam berupa snorkle, fin dan mask. Kedua
hal tersebut perbedaanya terletak pada alat yang digunakan, jika diving
menggunakan tabung gas sedangkan snorkel tidak menggunakan tabung gas.
Penelitian ini berfokus pada kegiatan snorkel karena pengunjung yang datang
paling banyak melakukan kegiatan snorkel, sedangkan yang melakukan kegiatan
diving hanya sedikit karena bisanya yang melakukan kegiatan diving adalah
komunitas tertentu.
Ikan-ikan yang terdapat di kolam tersebut berasal dari benih yang disebar
oleh kepala desa Ponggok. Banyaknya ikan merupakan cerminan dari Desa
Ponggok sebagai desa minapolitan, yaitu desa yang dikembangkan dengan basis
perikanan. Sedangkan wisatawan yang datang mengunjungi objek ini kebanyakan
adalah wisatawan lokal dan masyarakat sekitar. Umbul Ponggok ini dapat menjadi
tempat wisata dikarenakan adanya mahasiswa KKN UGM (Kuliah Kerja Nyata
Universitas Gadjah Mada) yang datang dan ikut andil dalam pengembangannya
untuk menjadi tempat wisata. Mereka menyadari akan potensi yang dimiliki oleh
umbul tersebut. Rencana ini juga mendapat dukungan dari perangkat Desa
Ponggok sendiri, mereka secara kooperatif dan terbuka mau bekerjasama dalam
4
program tersebut. Sehingga program tersebut dapat berjalan dengan lancar dan
sukses.
Dana program ini berasal dari perusahaan air minum yaitu Danone yang
memproduksi air minum mineral kemasa yang bernama Aqua. Dana tersebut
digunakan untuk membangun pagar depan, gapura dan beberapa fasilitas lainnya.
Pemerintah Daerah (Pemda) Klaten juga turut berpartisipasi dalam pengembangan
Umbul Ponggok, yaitu dengan memberikan dana untuk revitalisasi sebesar 80
juta. Maka dari itu hingga saat ini kebanyakan yang bekerja di Umbul Ponggok
adalah masyarakat sekitar2.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat kepuasan wisatawan yang melakukan kegiatan snorkel
di Umbul Ponggok?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan wisatawan yang
melakukan kegiatan snorkel di Umbul Ponggok?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan yang melakukan kegiatan
snorkel di Umbul Ponggok.
2 Wawancara Penulis dengan Bapak Utung, 38 tahun, Kepala Pengelola Umbul Ponggok, pada
tanggal 22 September 2014
5
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat
kepuasan wisatawan yang melakukan kegiatan snorkel di Umbul Ponggok.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah informasi pada ilmu pariwisata khususnya tentang
analisis kepuasan wisatawan.
b. Memberi informasi tentang analisis kepuasan pengunjung tempat
wisata olah raga air khususnya snorkel.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk memberikan informasi bagi pengelola Umbul Ponggok
tentang tingkat kepuasan wisatawan snorkel di Umbul Ponggok.
b. Dapat memberikan informasi bagi pengelola dalam peningkatan
fasilitas dan pelayanan yang ada supaya sesuai dengan yang
diharapkan wisatawan yang datang berkunjung.
1.5 Tinjauan Pusataka
Sudah ada penelitian yang berhubungan dengan Umbul Pongok
meskipun belum terfokus terhadap pariwisata.
Skripsi yang ditulis oleh Erlis Diana, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
6
tahun 2007 yang berjudul “Tingkat Kematangan Gonad Ikan Wader (Rasbora
Argyrotaenia) Di Sekitar Mata Air Ponggok Klaten Jawa Tengah”. Penelitian
membahas tentang aspek reproduksi ikan wader disekitar mata air Ponggok
Klaten dan kematangan gonand Ikan Wader disekitar mata air ponggok. Data-data
yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa tingkat kematangan gonad ikan wader (R. argyrotaenia)
di sekitar mata air Ponggok Polanharjo Klaten Jawa Tengah sangat bervariasi
dalam berbagai tingkat yang ada yaitu ikan jantan.
Selain itu juga sudah terdapat beberapa penelitian yang berhubungan
dengan kepuasan wisatawan sehingga bisa mendukung penelitian ini.
Yang pertama adalah skripsi yang ditulis oleh Muhammad Yusuf
Arifianto, Program Studi Komunikasi Non Reguler, Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta tahun 2010 dengan judul “
Tayangan “ Wisata Kuliner” dan Kepuasan”. Skripsi ini membahas tentang
hubungan signifikan antara motivasi menonton tayangan “Wisata Kuliner” dengan
penggunaan media di Trans TV di kalangan mahasiswa AMPTA dan juga
membahas tentang hubungan yang signifikan antara penggunaan media di Trans
TV dengan kepuasan penonton dikalangan Mahasiswa AMPTA Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan studi korelasi yaitu menjelaskan hubungan
antara variabel-variabel penelitian pengujian hipotesis. Tipe penelitian ini adalah
explanatory research, dimana penelitian digunakan untuk menjawab hubungan
antara satu variable dengan variable lain. Untuk metode penelitian menggunakan
7
metode survey dan kuesioner. Data yang sudah terkumpul akan dianalisis
menggunakan teknik statistik. Analisis tersebut menemukan bahwa hubungan
antara motivasi menonton tayangan wisata kuliner dengan penggunaan media di
Tran TV tidak terlalu kuat. Kemudian hubungan antara penggunaan media Trans
TV dengan kepuasan penonton dekalangan mahasiswa AMPTA Yogyakarta tidak
terlalu kuat. Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa motivasi responden
dalam menonton tayangan “Wisata Kuliner” turut menentukan dalam penggunaan
media di Trans TV dan penggunaan media di Trans TV berpengaruh terhadap
kepuasan penonton dikalangan Mahasiswa AMPTA.
Kedua adalah tesis yang ditulis oleh I Gusti Ayu Eka Suwintari, Program
Studi Kajian Pariwisata, Program Pasca Sarjana, Universitas Udayana, Denpasar,
Bali tahun 2012 yang berjudul “Kepuasan Wisatawan Terhadap Kualitas
Pelayanan “Tourist Information Counters” Di Jalan Padma Utara Legian, Kuta”.
Tesis ini membahas tentang tingkat kepuasan dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kepuasan wisatawan terhadap kualitas pelayanan TICs di Jalan
Padma Utara, Legian, Kuta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif dan melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan menyebarkan
kuesioner.
Data ini kemudian diolah dan dianalisis secara kuantitatif dan disajikan
dalam bentuk naratif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan
wisatawan terhadap kualitas pelayanan TICs di Jalan Padma Utara, Legian, Bali
berada pada kategori cukup puas dengan nilai rata-rata 2,6. Terdapat lima faktor
yang mempengaruhi kepuasan wisatawan yaitu tangibility, reability,
8
responsiveness, assurance dan emphaty yang memiliki pengaruh masing-masing
terhadap kualitas pelayanan TICs. Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor
emphaty disebabkan faktor emphaty merupakan hal yang paling penting dalam
usaha informasi, khususnya budaya pelayanan yang fokus pada melayani dan
memuaskan konsumen.
Yang ketiga adalah tesis yang ditulis oleh Alfonsa Maria Sofia Hapsari,
Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta tahun 2011 yang berjudul “Pengaruh Elemen Solo Batik
Carnival (SBC) terhadap Kepuasan Wisatawan dan Word Of Mouth Yang
Dikontrol Karakteristik Demografi Dan Karakteristik Perjalanan”. Skripsi ini
meneliti tentang hubungan antara elemen pendukung SBC dengan kepuasan
wisatawan, perbedaan kepuasan wisatawan dalam karakteristik demografi,
perbedaan kepuasan wisatawan dalam perilaku perjalanana, hubungan antara
elemen pendukung SBC dengan kepuasan wisatawan yang dikontrol karakteristik
demografi, hubungan antara elemen pendukung SBC dengan kepuasan wisatawan
yang dikontrol karakteristik perjalanan, dan hubungan antara kepuasan wisatawan
dengan promosi word of mouth (dari mulut ke mulut).
Variabel yang diukur dalam penelitian ini, yaitu profil responden, atribut
SBC, kepuasan, dan promosi dari mulut ke mulut. Kemudian menghasilkan
kesimpulan bahwa atribut SBC berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan. Hal
ini mengindikasikan bahwa semakin baik kualitas dari atribut SBC akan
meningkatkan kepuasan wisatawan yang menyaksikan acara tersebut dan semakin
9
tinggi wisatawan untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut tentang Solo
Batik Carnival pada orang lain.
Penelitian keempat adalah skripsi yang ditulis oleh Ratih Hardiyati,
Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang, tahun 2010 yang berjudul
“Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen
Menggunakan Jasa Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh Pagilaran”. Skripsi
ini membahas tentang lima faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Lima
faktor tersebut adalah tangible, reliability, responsiveness, assurance, emphaty.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian tersebut menggunakan kuesioner,
observasi, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa variabel kualitas pelayanan dalam kelima dimensinya memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini
dikarenakan bahwa dengan pemberian pelayanan yang berkualitas, maka hal
tersebut akan menciptakan kepuasan dalam diri konsumen.
Kelima, skripsi yang ditulis oleh Rizky Amaliana, Program Studi
Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tahun
2014 yang berjudul “Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas Wisata di Pantai
Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur”. Skripsi ini membahas tentang fasilitas
apa saja yang tersedia bagi wisatawan dan bagaiamana tingkat kepuasan
wisatawan terhadap fasilitas yang sudah disediakan.
10
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi
literatur, observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui
tingkat kepuasan wisatawan, peneliti memberikan 39 pertanyaan tentang fasilitas
yang tersedia dan 1 pertanyaan tentang minat wisatawan untuk datang kembali
dalam kuesioner tersebut. Sedangkan skor yang digunakan dalam menentukan
jawaban dari pertanyaan, yaitu: skor 1 = tidak puas, skor 2 = cukup puas, skor 3 =
puas. Peneliti menggunakan rentang skor tingkat kepuasan yang ditentukan untuk
menganalisis data, yaitu rata-rata dari jumlah skor minimal dan maksimal dari
jumlah pertanyaan. Serta menggunakan standar nilai untuk mengetahui tingkat
kepuasan wisatawan dan menggunakan kuesioner yang berisi tentang minat
kembali wisatawan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa wisatawan tidak merasa
puas dengan fasilitas wisata yang disediakan oleh pengelola Pantai Prigi.
Ketidakpuasan wisatawan sangat terlihat pada fasilitas pos keamanan dan sarana
kesehatan.
Selanjutnya, yang keenam, adalah skripsi yang ditulis oleh Aisha
Astriecia, Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta tahun 2014 yang berjudul “Kepuasan Pengunjung Museum
Pusat TNI AD Dharma Wiratama Serta Konsep Pengembangangannya”. Skripsi
ini meneliti tentang kepuasan pengunjung yang datang ke museum tersebut serta
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan tersebut dan bagaimana cara
pengembangan museum tersebut agar dapat berkembang.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan survei,
observasi, angket atau kuesioner dan wawancara sedangkan untuk metode analisis
11
data menggunakan metode kuantitatif, dimana hasil kuesioner yang merupakan
data primer akan diolah dan dijabarkan secara deskriptif. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung Museum Pusat TNI AD Dharma
Wiratama sudah merasa puas terhadap produk dan kualitas pelayanan museum
namun masih ada beberapa yang kurang dan tidak puas dan ketersediaan fasilitas
yang mencukupi, pelayanan yang baik, serta kualitas objek yang terawat sangat
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengunjung karena ketiga faktor tersebut
memiliki keterikatan yang sangat kuat untuk bisa memenuhi kebutuhan
pengunjung. Tingkat kepuasan pada pengunjung berpengaruh pada meningkatnya
jumlah pengunjung, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya returning guest (tamu
kembali). Returning guest adalah tamu yang pasti akan kembali untuk datang
berkunjung karena merasa puas dengan pelayanan yang didapatkannya.
Yang terakhir adalah skripsi yang ditulis oleh Anindita Sindhiayu
Hapsari, Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta tahun 2014 yang berjudul “ Evaluasi Kualitas Pelayanan Pada
Bus Tingkat Wisata Werkudara Di Kota Surakarta”. Skripsi ini membahas tentang
tanggapan wisatawan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan pengelola Bus
Tingkat Wisata Werkudara, kesenjangan apa saja yang terjadi pada setiap kualitas
pelayanan, dan bagaimana cara meminimalisirnya.
Penelitian ini menggunakan metode kombinasi. Teknik pengumpulan
data menggunakan studi pustaka, metode observasi, metode wawancara, dan
metode survey. Sedangkan untuk pengolahan datanya terdiri dari identifikasi
atribut pelayanan untuk kuesioner, uji validitas, uji reliabilitas, dan pengolahan
12
datanya menggunakan metode Servqual. Penelitian ini menggunakan atribut
pelayanan sebagai dimensi yang terdiri dari Tangibless, Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Kemudian menggunakan atribut
pelayanan sebagai dimensi untuk mengukur nilai Gap antara harapan wisatawan
dan pelayanan yang diterima. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
kualitas pelayanan pada Bus Tingkat Wisata Werkudara masih menunjukkan
kekurangan dan adanya kesenjangan antara pelayanan yang diharapkan dan
kenyataan pelayanan yang diterima wisatawan.
Dari tinjauan pustaka di atas, dinyatakan bahwa penelitian sesuai dengan
judul, yaitu “Analisis Kepuasan Wisatawan Yang Melakukan Kegiatan Snorkel di
Umbul Ponggok, Kabupaten Klaten” belum pernah dikerjakan oleh siapapun. Dari
tinjauan pustaka ditemukan bahwa penelitian sebelumnya yang membahas tentang
Umbul Ponggok lebih fokus terhadap perikanan, dan belum ada yang membahas
tentang kepuasan wisatawan yang melakukan kegiatan snorkel di Umbul
Ponggok. Penelitian yang digunakan peneliti memiliki kemiripan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rizky Amaliana tentang kepuasan wisatawan
terhadap fasilitas wisata di Pantai Prigi Kabupaten Treanggalek Jawa Timur, yaitu
penelitian beliau menggunakan mix method, sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kuatitatif, penelitian ini sama-sama
menggunakan menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan skala likert
dalam menentukan tingkat kepuasan wisatawan. Namun demikian, teknik analisis
data yang digunakan oleh Rizky Amaliana menggunakan penghitungan standar
13
nilai sedangkan dalam penelitian ini menggunakan skala interval dalam mengukur
data yang diolah.
1.6 Landasan Teori
1.6.1 Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan
Menurut Oka A.Yoeti (1987: 109), pariwisata adalah “suatu perjalanan
yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggrarakan dari suatu tempat
ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari
nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan
tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka
ragam”.
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan,
“wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Wisatawan adalah orang yang
melakukan wisata. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah daerah. Kepariwisataan adalah
keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara
serta interaksi antara wisatan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha”.
14
1.6.2 Pengertian Wisatawan
Menurut Gamal Suwantoro (1997:4), wisatawan adalah “seseorang atau
kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan
wisatawan (tourist), jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah
atau negara yang dikunjungi. Apabila mereka tinggal di daerah atau negara yang
dikunjungi dengan waktu kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong
(excursionist). IUOTO (The International Union of Official Travel Organization)
menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum”.
1.6.3 Pengertian Destinasi Wisata
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan,
“daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut destinasi wisata adalah
kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrative yang
di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata,
aksesbilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya
kepariwisataan”.
1.6.4 Pengertian Kepuasan Wisatawan
Menurut Oliver (1980, via Supranto, 1997:233), kepuasan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakan ketika
mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Kepuasan diperoleh apabila kebutuhan
dan keinginan pelanggan terpenuhi. Apabila kinerja memenuhi harapan,
wisatawan puas. Jika kinerja melebihi harapan, wisatawan amat puas atau senang.
Jika berada di bawah harapan, wisatawan tidak puas.
15
Menurut Kotler (1997:36), Kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan anatara kesannya terhadap
kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Jika kinerja berada di
bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan
puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Menurut Yoeti (1999:32) ada tiga tahapan kegiatan untuk mengetahui
tingkat kepuasan pelanggan:
Pertama menemukan kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh konsumen.
Kedua mencari tahu harapan pelanggan, agar pelanggan mau datang kembali
untuk membeli darangdan jasa yang kita tawarkan. Ketiga kita harus
memperhatikanharapan pelanggan dan melakukan melebihi seperti yang
diharapkannya.
Zeithaml, Parasuraman, dan Berry (via Kotler, 1997: 53) mengemukakan
bahwa terdapat 5 (lima) dimensi yang dapat mempengaruhi penilaian konsumen
terhadap kualitas pelayanan yaitu:
1. Tangible (berwujud)
Bukti fisik dimana suatu perusahaan mempunyai kejelasan
penampilan fisik dari fasilitas, peralatan, karyawan dan lain-lain.
2. Reliability (keandalan)
Kemampuan perusahaan untuk mewujudkan jasa sesuai dengan yang
telah dijanjikan secara tepat, akurat dan dapat dipercaya.
16
3. Responsiveness (ketanggapan)
Keinginan untuk membantu pelanggan dan menyediakan jasa yang
cepat dan tepat.
4. Assurance (jaminan)
Jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan dan kemampuan staff untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.
5. Emphaty (empati)
Kesedian untuk perduli memberikan perhatian secara khusus kepada
pelanggannya secara pribadi dengan berupaya memahami keinginan
pelanggan.
1.7 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data untuk mendapat informasi dan data yang dibutuhkan yang
nantinya akan digunakan sebagai alat atau cara dalam pemecahan masalah yang
dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data primer
dan data sekunder.
a) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung, yakni sumber
yang didapat langsung atau asli, sehingga tidak memerlukan pihak ketiga karena
peneliti langsung mendapatkan data saat itu juga. Data primer didapatkan dengan
cara melakukan observasi langsung ke objek tersebut, wawancara secara langsung
dengan wisatawan, dan menyebarkan kuesioner kepada wisatawan.
17
b) Data Sekunder
Data sekunder ini berupa data dokumentasi dengan cara mengumpulkan
data yang tertulis, menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan. Misalnya,
penulis mencari sumber data dengan mempelajari penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang dikerjakan. Peneliti juga mencari data
dari dokumen yang dimiliki oleh pengelola Umbul Ponggok.
1.7.1 Metode Analisis Data
Setelah semua data-data yang diperlukan sudah terkumpul maka data
tersebut akan diolah dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif.
Data tersebut akan dinyatakan dalam angka dan diberi penjelasan pada setiap data
yang sudah diolah atau dihasilkan. Dengan menjelaskan setiap data yang
diperoleh.
1.7.2 Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Menurut Wardiyanta (2006:32), metode observasi adalah cara
mengumpulkan data berlandaskan pada pengamatan langsung terhadap gejala
fisik objek penelitian. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi dan
aktivitas yang sedang terjadi. Sehingga dapat mengetahui langkah-langkah apa
saja yang harus dilakukan dalam pengambilan dan pengumpulan data.
b. Wawancara
Metode wawancara adalah cara mengumpulkan data dengan cara
berhubungan langsung dengan narasumber untuk mendapatkan data yang lebih
18
akurat. Metode ini dilakukan dengan cara bertatapan langsung dengan narasumber
atau wisatawan yang mengunjungi objek wisata Umbul Ponggok.
c. Kuesioner
Menurut Wardiyanta (2006:29), teknik kuesioner yakni mengumpulkan
data dengan mengajukan pertanyaan pada responden baik secara lisan maupun
tertulis. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan angket yang berisi
beberapa pertanyaan kepada wisatawan yang mengunjungi objek wisata Umbul
Ponggok. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert sebagai
penilaian pada instrument penelitian. Menurut Siregar (2010:138), Skala Likert
adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang suatu objekatau fenomena tertentu. Skala likert merupakan
skala untuk menilai sesuatu yang pilihannya berjenjang, misalnya 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9, 10. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala 1, 2, 3, 4, 5.
Peneliti menggunakan Skala Interval untuk mengukur tingkat kepuasan
wisatawan. Menurut Siregar (2010:136), Skala Interval adalah suatu skala dimana
objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana
jarak atau interval antara tiap objek atau kategori sama.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan peneliti memberikan 19
pernyataan. Skor yang digunakan dalam menentukan jawaban dari pertanyaan,
yaitu:
a. Skor 1 = Sangat Tidak Puas
b. Skor 2 = Tidak Puas
c. Skor 3 = Ragu-Ragu
19
d. Skor 4 = Puas
e. Skor 5 = Sangat Puas
Skor tingkat kepuasan wisatawan yang ditentukan digunakan untuk
menganalisis data penelitian, sebagai berikut:
a. Skor minimal : 1 x jumlah pernyataan
1 x 19 = 19
b. Skor maksimal : 5 x jumlah pernyataan
5 x 19 = 95
Skala interval digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan.
Menurut purwanto (2011:89) cara menentukan interval adalah sebagai berikut:
I =
Keterangan:
I = interval
R = Skor maximal – skor minimal
K = Kategori banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif
suatu variabel
Dalam penelitian ini, populasi adalah orang-orang yang berkunjung atau
berwisata ke Umbul Ponggok. Sedangkan yang menjadi sampel adalah wisatawan
yang melakukan kegiatan snorkel di Umbul Ponggok pada saat penelitian
dilakukan. Hal ini dikarenakan belum adanya data yang pasti mengenai jumlah
pengunjung yang melakukan kegiatan snorkel. Maka tujuan dari penelitian ini
lebih berpusat pada wisatawan yang melakukan kegiatan snorkel. Teknik yang
20
digunakan dalam menentukan sampling menggunakan teknik purposive sampling,
dimana dalam menetapkan contoh sesuai dengan tujuan penelitiannya.
a. Populasi
Menurut Sugiyono (via Purwanto, 2010: 61), populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri ats objek/subjek yang mempunyai kuantitas atau
karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dan
kemudian ditarik kesimpulan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
diambil dari populasi pengunjung datang ke Umbul Ponggok periode tanggal 1
November 2014 sampai tanggal 20 November 2014 yaitu 20.301 orang. Namun,
tidak semua pengunjung yang datang melakukan kegiatan snorkel. Maka,
penelitian ini terfokus pada pengunjung yang melakukan kegiatan snorkel.
Data populasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah wisatawan yang datang mengunjungi Umbul Ponggok yang didapat dari
kantor pengelola Umbul Ponggok selama kurun waktu 10 bulan terakhir, yaitu
akhir bulan November 2014, yaitu sebagai berikut:
Tahun 2014: a. Bulan Januari 4.652 orang
b. Bulan Februari 3.054 orang
c. Bulan Maret 6.246 orang
d. Bulan April 6.531 orang
e. Bulan Mei 11.680 orang
f. Bulan Juni 12.113 orang
g. Bulan Juli 6.965 orang
h. Bulan Agustus 17.212 orang
21
i. Bulan September 19.181 orang
j. Bulan Oktober 25.966 orang
k. Bulan November 30.287 orang
Penelitian ini untuk pengambilan populasi dikhususkan bagi
pengunjung yang berkunjung ke Umbul Ponggok pada akhir bulan November
2014, karena data tersebut berdekatan dengan waktu dilakukannya penelitian.
Dengan demikian, jumlah populasi dalam penelitian adalah 30.287 orang. Peneliti
mengambil populasi pada bulan November 2014 tanggal 21 – 28 sebanyak 7.976
orang.
b. Sampel
Menurut Purwanto (2010: 65), sampling adalah kegiatan mengambil
data dari sebagian populasi yang akan diteliti dengan cara tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan agar sebagian data yang diambil tersebut dapat mewakili
ciri populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian in adalah pengunjung yang
melakukan kegiatan snorkel.
Teknik sampling dibagi menjadi dua yaitu random dan non random
sampling (sampling acak dan bukan acak) atau probability dan non probability
sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan purposive sampling.
Menurut Kusmayadi dan Endar (2000:141) purposive sampling adalah teknik
pengambilan contoh dengan mempertimbangkan hal tertentu dalam menetapkan
contoh sesuai dengan tujuan penelitian dan besarnya contoh sangat tergantung
dengan tujuan penelitian, jenis instrument, biaya dan waktu.
22
Dalam penelitian ini, populasi diambil dari jumlah pengunjung yang
datang pada periode 21 – 28 November 2014 yaitu sebanyak 7.976. Peneliti
membagikan kusioner tersebut kepada responden yang bersedia untuk mengisi
kuesioner tersebut. Peneliti menyebarkan kuesioner selama tujuh hari dalam satu
minggu, dimana dalam satu hari dibagikan kuesioner sebanyak 15 lembar.
Sehingga dalam tujuh hari peneliti mendapat responden sebanyak 105 orang.
Kemudian diambil 100 orang dari responden tersebut untuk dijadikan sebagai
sampel.
d. Studi Pustaka
Dengan cara membaca atau mencari sumber pustaka yang berhubungan
dengan masalah penelitian yang dibahas.
1.7.3 Tahap Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti membutuhkan waktu sekitar 4 bulan
untu menyelesaikan penelitian. Penelitian dimulai pada bulan September 2014 dan
berakhir Desember 2014. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilalui peneliti:
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan berlangsung pada bulan September 2014. Pada tahap ini
peneliti melakukan observasi langsung untuk menemukan permasalahan yang
akan diteliti. Peneliti juga mencari penelitian-penelitian yang berhubungan dengan
tema yang akan dibahas dalam penelitian, kemudian dilanjutkan dengan membuat
pertanyaan untuk melakukan wawancara dengan pengelola Umbul Ponggok.
23
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan berlangsung pada bulan Oktober 2014 sampai bulan
November 2014. Pada tahap ini peneliti terlibat langsung dengan semua kegiatan
yang ada di Umbul Ponggok seperti, menjaga loket karcis, menjaga tempat
persewaan alat snorkel, dan menjaga tempat parkir, sehingga dapat berinteraksi
langsung dengan pengunjung. Peneliti mulai mengumpulkan data yang termasuk
dalam data primer. Selain melakukan wawancara peneliti juga menyebarkan
kuesioner. Di samping itu peneliti juga mulai mengumpulkan data sekunder untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.
3) Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian dilakukan pada bulan Desember 2014. Pada tahap ini
peneliti mulai melakukan pengolahan data yang sudah dikumpulkan. Melakukan
pengolahan data-data yang diperoleh dari tahap pelaksanaan dan studi pustaka
yang kemudian disusun untuk menjadi laporan akhir.
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I Berisi latar belakang peneliti mengambil Umbul Ponggok sebagai
objek penelitian, rumusan masalah yang berisi tentang masalah-
masalah apa saja yang timbul, tujuan penelitian yang berisi tentang
tujuan diadakannya penelitian tersebut, kajian pustaka, landasan teori
dan metode penelitian.
24
BAB II Berisi tentang gambaran umum dari objek yang sedang diteliti yaitu
Umbul Ponggok, di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten
Klaten, yang berisi tentang profil BUMDes, profil Desa Ponggok dan
sejarah Umbul Ponggok.
BAB III Berisi tentang uraian pengolahan data yang diperoleh selama
melakukan penelitian yang terkait dengan tingkat kepuasan wisatawan
yang melakukan kegiatan snorkel di Umbul Ponggok.
BAB IV Berisi tentang kesimpulan dan saran dari peneliti setelah mengetahui
hasil dari penelitian yang dilakukan.