Upload
nanana
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 BAB 2 efusi
1/10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Pleura
Pleura merupakan membrane serosa yang tersusun dari lapisan sel embriogenik yang melingkupi
parenkim paru, mediastinum, diafragma, dan tulang iga. Pleura terdiri dari pleura viseral yang
membatasi permukaan luar parenkim paru termasuk fisura interlobaris, dan pleura parietal yang
membatasi dinding dada yang tersusun dari otot dada dan tulang iga, serta diafragma,
mediastinum, dan struktur servikal.1 Pleura viseral dan parietal memiliki perbedaan inervasi dan
vaskularisasi. Pleura viseral diinervasi saraf otonom dan mendapat aliran darah dari sirkulasi
pulmoner, sementara pleura parietal diinervasi saraf interkostalis dan nervus frenikus serta
mendapat aliran darah sistemik. Pleura viseral dan parietal dibatasi oleh rongga pleura yang
mengandung sejumlah tertentu cairan pleura.2
Gambar 1. Pleura viseral dan parietal serta struktur sekitar pleura1
Cairan pleura mengandung 1.5!".5 sel#ml. $erdiri dari makrofag %&5'(, limfosit
%2)'(, sel darah merah dan mesotel bebas.2,& Cairan pleura juga mengandung protein 1!2 g#1
ml. *ongga pleura dalam keadaan normal berisi sekitar 1!2 ml cairan yang berfungsi sebagai
cairan pelicin agar paru dapat bergerak leluasa saat inspirasi dan ekspirasi. " Cairan pleura berasal
dari pembuluh kapiler pleura, kelenjar getah bening intratoraks, dan pembuluh darah intratoraks.
8/16/2019 BAB 2 efusi
2/10
+umlah cairan pleura dipengaruhi oleh perbeedaan tekanan antara pembuluh kapiler pleura
dengan rongga pleura serta kemampuan eliminasi cairan oleh sistem penyaliran limfatik pleura
parietal.)
2.2 Efusi pleura
fusi pleura adalah terbentuknya akumulasi cairan yang abnormal di dalam cavum pleura yang terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan ataupun karena adanya penurunan
absorbsi cairan. fusi pleura dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok non-larger % slight dan
moderate( jika volume efusi kurang dari dua pertiga hemitoraks dan kelompok larger jika volume
efusi melebihi dua pertiga hemitoraks dan lebih sering disebutkan dengan istilah efusi pleura
masif.
2.3 Epidemiologi
-i merika /erikat setiap tahunnya tercatat setidaknya terdapat 1,5 juta orang menderita
efusi pleura, di mana sebagian besar di antaranya %2&'( disebabkan oleh keganasan.1,5
/ementara itu di 0ndonesia, tingginya insidensi berbagai kasus infeksi di 0ndonesia menjadi
faktor resiko yang paling signifikan dal menyumbang insidensi kasus efusi pleura.
$uberculosis menjadi penyakit yang paling sering mendasari kejadian efusi pleura.
asus infeksi lain yang juga sangat sering menyebabkan efusi pleura karena kebocoran plasma
adalah infeksi dengue.&
/elain infeksi, kasus kasus lain yang memicu terjadinya efusi pleura di
0ndonesia juga terus meningkat seperti kanker, kelainan ginjal, trauma, kelainan metabolik,
kelainan jantung dan lain lain.1,)!5
2. Etiologi dan Patofisiologi
*ongga pleura normal berisi cairan dalam jumlah yang relatif sedikit yakni ,1 ,2 m3#kgbb
pada tiap sisinya.& 4ungsinya adalah untuk memfasilitasi pergerakan kembang kempis paru
selama proses pernafasan.1 Cairan pleura diproduksi dan dieliminasi dalam jumlah yang
seimbang. +umlah cairan pleura yang diproduksi normalnya adalah 1& m3#hari dengan kapasitas
absorbsi maksimal drainase sistem limfatik sebesar ,2!,) m3#kgbb#jam. Cairan ini memiliki
konsentrasi protein lebih rendah dibanding pembuluh limfe paru dan perifer.1,&,15
Cairan dalam rongga pleura dipertahankan oleh keseimbangan tekanan hidrostatik, tekanan
onkotik pada pembuluh darah parietal dan viseral serta kemampuan drainase limfatik %gambar
2.1(. fusi pleura terjadi sebagai akibat gangguan keseimbangan faktor!faktor di atas.1
Pada gambar 2.2 terlihat baha cairan pleura berasal dari pembuluh darah sistemik pada
8/16/2019 BAB 2 efusi
3/10
membran pleura parietal dan viseral %ditunjukkan pada panah yang terputus!putus(. Pembuluh
darah pleura parietal %mikrovaskular interkostal( merupakan terpenting pada sistem ini sebab
pembuluh darah ini paling dekat dengan rongga pleura dan memiliki tekanan filtrasi yang lebih
tinggi daripada mikrovaskuler bronkial pada pleura viseral. Cairan pleura aalnya akan absorbsi
kembali oleh mikrovaskuler, sisanya akan dikeluarkan dari rongga pleura melalui saluran limfatik pada pleura parietal.
Gambar 2.2.
/kema yang memperlihatkan proses sirkulasi normal cairan pleura. -ikutip dari6 7roaddus 8C.29. :echanisms of pleural li;uid accumulation in disease.
fusi pleura merupakan suatu indikator adanya suatu penyakit dasar baik itu pulmoner
maupun non pulmoner, akut maupun kronis. Penyebab efusi pleura tersering adalah gagal jantung
kongestif %penyebab dari sepertiga efusi pleura dan merupakan penyebab efusi pleura tersering(,
pneumonia, keganasan serta emboli paru.1,1",1& 7erikut ini merupakan mekanisme!mekanisme
terjadinya efusi pleura 6
1. danya perubahan permeabilitas membran pleura %misalnya 6 inflamasi, keganasan,
emboli paru(
2. 7erkurangnya tekanan onkotik intravaskular %misalnya 6 hipoalbuminemia, sirosis(
). :eningkatnya permeabilitas pembuluh darah atau kerusakan pembuluh darah
8/16/2019 BAB 2 efusi
4/10
%misalnya 6 trauma, keganasan, inflamasi, infeksi, infark pulmoner, hipersensitivitas
obat, uremia, pankreatitis(
". :eningkatnya tekanan hidrostatik pembuluh darah pada sirkulasi sistemik dan atau
sirkulasi sirkulasi paru %misalnya 6 gagal jantung kongestif, sindrom vena kava
superior(
5. 7erkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga menyebabkan terhambatnya
ekspansi paru %misalnya 6 atelektasis ekstensif, mesotelioma(
8/16/2019 BAB 2 efusi
5/10
koloid osmotic, sehingga terbentuknya cairan pada satu sisi pleura melebihi reabsorpsinya
oleh pleura lainnya. 7iasanya hal ini terjadi pada6
1. :eningkatnya tekanan kapiler sistemik
2. :eningkatnya tekanan kapiler pulmoner
). :enurunnya tekanan koloid osmotic dalam pleura
". :enurunnya tekanan intra pleura
Penyakit!penyakit yang menyertai transudat adalah6
! Gagal jantung kiri, yang terbanyak
! /indrom nefrotik
! ?bstruksi vena cava superior
! sites pada sirosis hati %asites menembus suatu defek diafragma atau masuk
melalui saluran getah bening(
#. E"sudat
ksudat merupakan cairan yang terbentuk melalui membrane kapiler yang
permeabelnya abnormal dan berisi protein berkonsentrasi tinggi dibandingkan protein
transudat. 7ila terjadi proses peradangan maka permeabilitas kapiler pembuluh darah
pleura meningkat sehingga sel mesotelial berubah menjadi bulat atau kuboidal dan terjadi
pengeluaran cairan ke dalam rongga pleura. Penyebab pleuritis eksudativa yang paling
sering adalah karena mikobakterium tuberkulosis dan dikenal sebagai pleuritis eksudativa
tuberkulosa. Protein yang terdapat dalam cairan pleura kebanyakan berasal dari saluran
getah bening. egagalan aliran protein getah bening ini %misalnya pada pleuritis
tuberkulosis( akan menyebabkan peningkatan konsentasi protein cairan pleura, sehingga
menimbulkan eksudat.
Penyakit yang menyertai eksudat, antara lain6
a. 0nfeksi %tuberkulosis, pneumonia( b. $umor pada pleurac. 0nfark paru,
d. arsinoma bronkogenik
e. *adiasif. Penyakit dan jaringan ikat# kolagen# /3 %/istemic 3upus ritematosis(
8/16/2019 BAB 2 efusi
6/10
Perbedaan antara transudat dan eksudat dapat dilihat seperti pada gambar 2.).
Gambar 2.) lasifikasi efusi pleura
2.! $anifestasi "linis
Pada penderita efusi pleura memberikan gejala sesak napas, batuk, nyeri dada dan isi dada
terasa penuh. Gejala ini sangat bergantung pada jumlah cairan dalam rongga pleura. Pada pemeriksaan fisik ditemukan gerakan diafragma berkurang dan deviasi trakea dan#atau jantung
kearah kontralateral, fremitus melemah, perkusi redup dan suara napas melemah pada sisi toraks
yang sakit. Pada kanker paru, infiltrasi pleura oleh sel tumor dapat terjadi sekunder akibat
perluasan langsung %inviltrasi(, terutama tumor jenis adenokarsinoma yang letaknya perifer.
-apat juga terjadi akibat metastasis ke pembuluh darah dan getah bening. 7ila efusi pleura terjadi
akibat metastasis, cairan pleuranya banyak mengandung sel tumor ganas sehingga pemeriksaan
sitologi cairan pleura dapat diharapkan memberi hasil positif. 1<
2.% Pemeri"saan Penun&ang
Pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk memperkuat diagnosa efusi pleura antara lain 6 ",5,<
1. *ontgen toraks
8/16/2019 BAB 2 efusi
7/10
Pemeriksaan radiologis dengan foto thoraks dapat mendeteksi efusi pleura dengan
volume minial 5 cc pada foto lateral. Pada efusi pleura masif cairan mengisi
meningkatkan terbentuknya meniscus sign dengan cairan yang terlihat memanjat pada
dinding dada lateral,
pergeseran
mediastinum ke sisi
kontralateral, dan
inverse dari diafragma,
seperti ditunjukan
pada gambar 2.).
Gambar 2.) fusi
pleura masif pada paru
kanan.
2. @/G toraks
@/G bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan. +umlahnya
sedikit dalam rongga pleusa. Pemeriksaan ini sangat membantu sebagai penuntun aktu
melakukan aspirasi cairan dalam rongga pleura. -emikian juga dengan pemeriksaan C$
/can dada.
). C$ /can toraks
C$ scan dada dapat menunjukkan adanya perbedaan densitas cairan dengan
jaringan sekitarnya sehingga sangat memudahkan dalam menentukan adanya efusi
pleura. /elain itu juga bisa menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau tumor.
". $orakosentesis
Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis.
8/16/2019 BAB 2 efusi
8/10
$orakosentesis adalah pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan
diantara sel iga ke dalam rongga dada di baah pengaruh pembiasan lokal dalam dan
berguna sebagai sarana untuk diuagnostik maupun terapeutik. Pelaksanaan
torakosentesis sebaiknya dilakukan pada penderita dengan posisi duduk. spirasi
dilakukan toraks, pada bagian baah paru di sela iga v garis aksilaris media denganmemakai jarum bbocath nomor 1" atau 1
8/16/2019 BAB 2 efusi
9/10
8/16/2019 BAB 2 efusi
10/10
! /el 3. 6 Pada lupus eritematosus sistemik
d. 7akteriologi
7iasanya cairan pleura steril, tapi kadang!kadang dapat mengandung
mikroorganisme, jika cairan pleura bersifat purulen biasanya terjadi empiema. fusi
yang purulen dapat mengandung kuman!kuman yang aerob ataupun anaerob. +eniskuman yang sering ditemukan dalam cairan pleura adalah 6 Pneumokok, . coli,
leibsiella, Pseudomonas, ntero!bacter. Pada pleuritis tuberkulosa, kultur cairan
terhadap kuman tahan asam hanya dapat menunjukkan yang positif sampai 2'.
&. 7ronkoskopi
7ronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber cairan yang
terkumpul. 7ronkoskopi biasanya digunakan pada kasus!kasus neoplasma, korpus
alineum dalam paru, abses paru dan lain!lain