34
3 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data Data yang penulis gunakan adalah dari buku, film-film serta artikel yang dari internet untuk dijadikan sebagai landasan untuk pembuatan film animasi edukasi ini. Sumber data ini dijadikan sebagai referensi baik dari segi visual maupun dalam segi penyampaian cerita dalam pembuatan animasi edukasi ini. 2.1.1 Literatur Buku Dalam perancangan animasi edukasi ini, penulis menggunakan beberapa buku dan jurnal yang dapat mendukung perancangan karya dan pengumpulan data terkati animasi yang dibuat penulis, antara lain: Berkaitan dengan karir dan passion: - Your Job Is Not Your Career (Rene Suhardono) - Ikuti Kata Hatimu (Andrew Matthews) Dan buku-buku yang berisi data pendukung perancangan karya penulis baik dalam bentuk jurnal, buku : - Psikologi Kepribadian (Drs. Agus Sujanto, Drs. Halem Lubis, Drs. Taufik Hadi) - Thesis Color Psychology & Graphic Design Application (Rose Rider) - Taksonomi Bloom (Retno Utari) - Stop Motion Aids Multimedia Learning (Richard E. Mayer dan Roxana Morero) - The Power of Infographics (Mark Smiciklas) - Tinjauan Teoritik tentang semiotik ( Retno Utari) - Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone) - The Animator’s Survival Kit (Richard Williams) - Animation Writing & Development ( Jean Ann Wright)

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

3

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Data

Data yang penulis gunakan adalah dari buku, film-film serta artikel yang dari

internet untuk dijadikan sebagai landasan untuk pembuatan film animasi edukasi ini.

Sumber data ini dijadikan sebagai referensi baik dari segi visual maupun dalam segi

penyampaian cerita dalam pembuatan animasi edukasi ini.

2.1.1 Literatur Buku

Dalam perancangan animasi edukasi ini, penulis menggunakan beberapa buku

dan jurnal yang dapat mendukung perancangan karya dan pengumpulan data terkati

animasi yang dibuat penulis, antara lain:

Berkaitan dengan karir dan passion:

- Your Job Is Not Your Career (Rene Suhardono)

- Ikuti Kata Hatimu (Andrew Matthews)

Dan buku-buku yang berisi data pendukung perancangan karya penulis baik

dalam bentuk jurnal, buku :

- Psikologi Kepribadian (Drs. Agus Sujanto, Drs. Halem Lubis, Drs. Taufik

Hadi)

- Thesis Color Psychology & Graphic Design Application (Rose Rider)

- Taksonomi Bloom (Retno Utari)

- Stop Motion Aids Multimedia Learning (Richard E. Mayer dan Roxana

Morero)

- The Power of Infographics (Mark Smiciklas)

- Tinjauan Teoritik tentang semiotik ( Retno Utari)

- Color Design Workbook (Adams Morioka & Terry Stone)

- The Animator’s Survival Kit (Richard Williams)

- Animation Writing & Development ( Jean Ann Wright)

Page 2: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

4

2.1.2 Literatur Artikel

Penulis juga mengumpulkan data pendukung lainnya melalui media internet,

berikut beberapa link website nya, yaitu:

- http://www.psychologymania.com/2011/08/defenisi-minat-menurut-

beberapa-ahli.html

- http://inspirasikonselor.weebly.com/pengertian-karir.html

- http://www.bps.go.id/

- http://ppm-manajemen.ac.id/

- http://mkp.fisip.unair.ac.id/

2.1.3 Referensi Video

- Innovating For Success – Infographics

(https://www.youtube.com/watch?v=C9thrGPyN-k)

- RSA Animate – Drive: The surprising truth about what motivates us

(https://www.youtube.com/watch?v=u6XAPnuFjJc)

2.2 Data Umum

2.2.1 Animasi Edukasi

Definisi animasi berasal dari kata to animate, dalam kamus umum inggris

Indonesia berarti menghidupkan (Wojowasito, 1997). Animasi juga dapat

disimpulkan secara sederhana ialah “menghidupkan benda diam diproyeksikan

menjadi bergerak” yang dimaksud diproyeksikan ialah dengan menggunakan

software aplikasi. (Zaharuddin G.Djalle,dkk,2007). Jadi Animasi adalah film yang

merupakan hasil dari pengolahan gambar , baik gambar tangan maupun dengan

bantuan komputer sehingga menjadi gambar bergerak yang memiliki alur cerita.

Edukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film bergambar yang

bertujuan untuk menambah pengetahuan dan informasi sehingga kemampuan

seseorang akan sesuatu hal meningkat.

Page 3: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

5

2.2.2 Pengangguran di Indonesia

Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, melalui pengolahan hasil Survey

Angkatan Kerja Nasional Tahun 2013, Tingkat penggangguran terbuka nya tinggi di

beberapa provinsi adalah Jakarta (12,06%) dan tertinggi di Banten (13,92%).

terbaru tahun 2014, jumlah pengganguran yang ada di Indonesia mencapai 7,39 juta

jiwa, dengan 21.000 pelamar kerja di DKI jakarta, namun lowongan kerja yang

terdaftar hanya sekitar 7.774 buah, dan lulusan universitas sekitar 495.000 yang

menjadi pengangguran terbuka.

Berdasarkan hasil survey tahun 2013 dari Badan Pusat Statistik, Sebesar 85%

dari lulusan universitas bekerja sebagai buruh/pegawai, mengalami peningkatan

sebesar 7,4% dari tahun 2008 dan hanya 4,15% yang menjadi enterpreneur, menurun

sebesar 4,7% dibandingkan pada tahun 2008. Sedangkan yang lulusan SD sebesar

19,6% adalah enterpreneur,mengalami penurunan 1,7% dibandingkan tahun 2008 ,

dan 20,4% yang menjadi pegawai/buruh, mengalami peningkatan sebesar 4,2% dari

tahun 2008.

Dapat diambil kesimpulan bahwa lebih banyak lulusan universitas yang

menjadi buruh/pegawai daripada yang menjadi enterpreneur, walau jumlah pegawai

baik yang berpendidikan rendah maupun tinggi tidak jauh berbeda, namun yang

menjadi enterpreneur lebih banyak yang pendidikannya tidak tinggi.

Di akses dari http://www.bps.go.id/ pada tanggal 20 Maret 2015.

2.2.3 Pekerjaan

Orang yang memiliki dan melakukan sebuah pekerjaan adalah pekerja.

- Pekerja adalah seorang yang mempunyai kompetensi profesional dalam

pekerjaan yang diperoleh melalui pendidikan formal atau pengamalamn praktik

di bidang (Yayasan Obor Indonesia)

Page 4: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

6

- Pekerja adalah seorang profesional, yang paling sering bekerja dengan orang

dan membantu mereka mengelola kehidupan sehari-hari mereka, memahami

dan beradaptasi dengan lingkungan. (Endang Moertopo)

- Pekerja ialah seseorang yang menghabiskan hari-hari mereka untuk

menghidupkan keluarga dan mencari penghidupan yang layak. (Princeton)

Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan adalah sebuah rutinitas yang dilakukan

seseorang yang profesional/ ahli dibidangnya yang didasari oleh sebuah kebutuhan

untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2.2.4 Karir

Karir merupakan totalitas kehidupan profesional, yang tidak semata terkati

dengan cara-cara memperoleh penghidupan, karir berhubungan erat dengan passion,

tujuan hidup, values dan motivasi dalam berkarya untuk memberikan kontribusi

kepada lingkungan. Suhardono (2012: 23). Menurut Gibson dkk. (1995: 305) karir

adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas

kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang

terus berkelanjutan. Menurut Greenhaus (1987: 5) yang dikutip oleh Irianto (2001:

93) terdapat dua pendekatan untuk memahami makna karir yaitu:

- Karir sebagai pemilikan (aproperty) / dari occupation /organisasi. Pendekatan

ini memandang bahwa karir sebagai jalur mobilitas dalam organisasi yang

tunggal seperti jalur karir didalam fungsi marketing, yaitu menjadi sales

representative, manajer produk, manajer marketing distrik, manajer marketing

regional, dan wakil presiden divisional marketing dengan berbagai macam

tugas dan fungsi pada setiap jabatan.

- Karir sebagai suatu property/ kualitas individual dan bukan occupation/

organisasi. Pendekatan ini memandang bahwa karir merupakan perubahan-

perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi pada setiap individu/ pegawai.

Diakses pada tanggal 20 februari 2015 dari

http://referensiparamedis.blogspot.com/2012/09/definisi-pekerjaan-

profesi-jabatan-dan.html

Page 5: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

7

Dapat disimpulkan bahwa karir adalah sebuah pengalaman kerja seseorang

yang bukan hanya sekedar sarana untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi karir

mengarah kepada passion dan perkembangan pribadi seseorang baik dari segi

karakter, mindset untuk dapat mencapai kepenuhan dan kebahagiaan dalam hidup.

2.2.5 Perbedaan Karir dan Pekerjaan

Suhardono (2012: 20) juga menjelaskan tentang karir dan pekerjaan dengan

lebih sederhana untuk dipahami, yaitu “Pekerjaan sekadar alat atu kendaraan yang

bisa membawa kita ke satu tempat yang kita kehendaki, sebaliknya karier adalah

perjalanan itu sendiri.” Maksudnya dalam perjalanan karir itu bisa ada banyak

pekerjaan yang kita jalani, dan karir bukan pekerjaan yang seperti pekerjaan yang

diberikan perusahaan, tapi karir itu milik kita sendiri, kita lah bos dari karir kita,

tidak ada yang bisa memecat kita dari karir kita.

Perbedaan dari karir menurut Rene Suhardono antara lain adalah:

- Pekerjaan

o Alat/instrumen bagi perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi

o Sarana bagi individu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan berkarya

o Jalan untuk berkembang secara pribadi dan profesional

o Kendaraan untuk memperoleh pencapaian pribadi (personal

achievement) dan berkontribusi bagi lingkungan (to give back to the

community)

- Karir

o Bagaimana mengenal diri sendiri (baca: keunikan diri) dan

mengetahui hal-hal yang sangat diminati (passion)

o Bagaimana menjalankan hidup berwarna (your purpose of life)

o Bagaimana kita ingin diingat saat tiada nanti (your values)

o Bagaimana untuk senantiasa punya pandangan positif sepanjang hidup

(your motivation)

Page 6: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

8

o Semangat untuk terus melakukan perbedaan dalam hidup sekarang

(your action)

o Bagaimana mencapai kebahagiaan dan kepuasan/ Ketercapaian dalam

hidup

Suhardono,R. (2012). Your Job Is Not Your Career. Jakarta:Literati.

2.2.6 Passion

Passion/minat merupakan kecendrungan atau keinginan terhadap sesuatu untuk

memenuhi dorongan hati, dimana dorongan itu berasal dari dalam diri sendiri untuk

melakukan segala sesuatu untuk dapat mencapai apa yang kita cita-citakan, dimana

kita dapat menikmati segala hal yang dikerjakan dengan sepenuh hati.

Passion/ Minat didefinisikan berbeda oleh beberapa orang ahli,diantaranya

adalah :

- Menurut kamu lengkap psikologi, minat adalah (1) satu sikap yang

berlangsung terus menerus yang memolakan perhatian seseorang, sehingga

membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya, (2) perasaan yang

menyatakan bahwa satu aktivitas, pekerjaan, atau objek itu berharga atau

berarti bagi individu, (3) satu keadaan motivasi, atau satu set motivasi, yang

menuntun tingkah laku menuju satu arah (sasaran) tertentu (dalam Chaplin,

2008: 255).

- Rast, Harmin dan Simon (dalam Mulyati, 2004: 46) menyatakan bahwa

dalam minat itu terdapat hal-hal pokok diantaranya: (1) adanya perasaan

senang dalam diri yang memberikan perhatian pada objek tertentu, (2) adanya

ketertarikan terhadap objek tertentu, (3) adanya aktivitas atas objek tertentu,

(4) adanya kecendrungan berusaha lebih aktif, (5) objek atau aktivitas

tersebut dipandang fungsional dalam kehidupan dan (6) kecendrugan bersifat

mengarahkan dan mempengaruhi tingkah laku individu.

Definisi Minat Dari Beberapa Para Ahli Diakses pada tanggal 20 Februari

2015 dari http://www.psychologymania.com/2011/08/defenisi-minat-menurut-

beberapa-ahli.html

Page 7: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

9

- Passion adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa

sehingga kita tidak terpikir untuk tidak mengerjakannya. (Suhardono, 2012:

56)

Dalam Buku Career Snipet, Passion menurut beberapa profesional adalah:

- Passion saya adalah melakukan hal-hal yang kreatif; inventing new

meaningful ideas in doing things. Passion merupakan sesuatu yang bisa kita

lakukan berjam-jam tanpa kita merasa capek. (Yoris Sebastian. Enterpreneur,

dan CEO sebuah perusahaan kreatif)

- My Passion is to build people. (Era Sukanto. Desainer, pengajar, dan

enterpreneur)

- My passion is “sharing with others”. I wrote in my dream diary that

“Happiness is about being unselfish. Therefore sharing your happiness with

other is my inspiration.” (Budi Isman. Mantan CEO perusahaan MNC-FMCG,

penggagas dan pelaku social enterprise FMCG)

- To Help and support people and make them happy and successful. (Erry

Firmansyah. Pelaku pasar, mantan Presiden Direktur pada lembaga bursa efek)

- Pursue and share knowledge on how we work better with our money, My

mission is to form a strong middle-class Indonesians. (Ligwina Hananto. CEO

perusahaan perencana keuangan)

- My passion is all about creating. It just come from within. Something that I

enjoyed starting doing since day one and slowly become better in it. (Jerry

Aurum. Fotografer dan desainer profesional, enterpreneur)

Suhardono,R. (2012). Career Snipet. Jakarta:Literati.

Page 8: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

10

2.2.7 Cara Menemukan Passion

Untuk dapat menemukan passion, kita harus mencari dan menggali. Namun

sebelumnya kita harus mulai menyederhanakan kehidupan kita, membuang sebagian

rutinitas hidup kita agar kita dapat melihat kehidupan kita lebih jelas, mencari

kegiatan dan mendalami hobi-hobi baru, dan yang terpenting kita harus merasa

nyaman dengan apa yang dilakukan.

Cara untuk menemukan passion adalah dengan mengikuti kata hati kita dan

harus ada kemauan untuk mencari, tidak cukup jika hanya berdiam diri dan berharap

tiba-tiba passion anda terlintas dipikiran anda, dan anda telah menemukannya.

Mulailah dengan mengeksplor banyak hal-hal yang baru, kegiatan yang baru, lingkup

sosial yang baru, hobi yang baru, dan lain-lain. (Andrew Matthews, 2013:74)

“Passion is thing that you really really love doing. Your passion is your

strength. And your strength is NOT about what you’re good at. It is about what you

enjoy the most” (Rene Suhardono, 2012:62). Namun apabila dijelaskan lebih lanjut,

cara menemukan passion adalah:

- Believe in yourself and be courageous! Miliki keyakinan bahwa keunikan diri

adalah keistimewaan diri.

- Passion datang dari hati yang tulus. Menyenangi dan melakukan hal yang kita

suka tanpa harus terbeban dengan jabatan, uang atau atribut lain.

- Perluas horizon. Bersosialisasi dengan orang lain untuk dapat membuka

wawasan baru

- Don’t hold anything back – jangan nanggung.

- Be enthusiastic and positive. Miliki keyakinan dan sikap yang positif bahwa

kita pasti dapat menemukan passion

- Nikmati prosesnya. Proses ini tidak memiliki finish line. Menikmati setiap

proses dalam pencarian dan penggalian passion anda.

Suhardono,R. (2012). Your Job Is Not Your Career. Jakarta:Literati.

Page 9: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

11

2.2.8 Dewasa

Dewasa berasal dari kata kerja latin yang artinya “tumbuh menjadi dewasa

(adult)”. Orang dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya

dan siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang

dewasa lainnya (Hurlock, Developmental Psychology, 1991). Hurlock (1986)

mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira usia 40

tahun. Bisa dikatakan bahwa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja.

Berbagai masalah juga timbul saat semakin bertambahnya umur dan kedewasaan,

karena dewasa awal disertai dengan keharusan untuk mandiri dalam hal finansial,

pengambilan keputusan, dan di masa ini , para dewasa muda masih dalam tahap

beradaptasi dengan gaya hidup yang baru, memiliki ketertarikan besar pada karir dan

pengembangan diri dan karir, dewasa muda juga rentan terhadap stress akibat karir

dan kehidupan . ( Wright, 2005:66)

Sikap-sikap yang harus ada dalam pribadi yang dewasa, yaitu:

- Extention of the self

Hidupnya tidak terikat secara sempit kepada kegiatan-kegiatan yang erat

hubungannya dengan kebutuhan-kebutuhan serta kewajiban-kewajiban

yang langsung. Dia harus dapat mengambil bagian dan menikmati,

bermacam ragam kegiatan. Suatu bagian penting dari pada extention of the

self itu ialah proyeksi kemasa depan: merencanakan, mengharap.

- Self Objectification

Ada dua komponen pokok dalam hal ini, ialah humor dan insight, yaitu:

a. Insight. Apa yang dimaksud disini ialah kecakapan individu untuk

mengerti dirinya.

b. Humor

Humor disini tidak hanya berarti kecakapan untuk mendapatkan

kesenangan dan hal yang mentertawakan, tetapi juga kecakapan untuk

mempertahankan hubungan positif dengan dirinya sendiri dan obyek-

Page 10: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

12

obyek yang disenangi, serta menyadari adanya ketidak selarasan dalam

hal ini

- Filsafat hidup (Weltanschauung, philosophy of life)

Walaupun individu itu harus dapat obyektif dan bahkan menikmati

kejadian-kejadian dalam hidupnya, namun mesti ada latar belakang yang

mendasari segala sesuatu yang dikerjakannya, yang memberinya arti dan

tujuan.

Drs. Agus Sujanto, Drs. Halem Lubis., Drs. Taufik Hadi. (2009). Psikologi

Kepribadian. Semarang : Bumi Aksara.

2.2.9 Teori Generasi

Dalam teori generasi, generasi dibedakan berdasarkan rentang usia. Karena

berbeda rentang usia, berbeda juga pola dan gaya kehidupannya, perbedaan pola

kehidupan ini akan membawa perbedaan juga baik dari segi perilaku, cara pandang

dan cara pengambilan keputusan. Karena target audiens penulis yang terutama adalah

dewasa muda yang termasuk dalam generasi y, maka penulis akan membahas secara

umum mengenai perbedaan generasi x dan y.

2.2.9.1 Generasi X

Generasi ini lahir antara tahun 1965-1980. Ciri utama generasi x adalah

skeptis terhadap otoritas dan kemerdekaan. Di tahun inilah awal penggunaan pc

(Personal Computer), internet dan video games. Menurut Michael.R.Solomon

(2009), generasi x ini cenderung ingin berwirausaha dan sudah memulai bisnis

sendiri. Hidup damai, stabil, punya keluarga sebagai tujuan hidup bukan hanya

kesuksesan materi.

2.2.9.2 Generasi Y

Generasi y lahir antara tahun 1981-1994an, usia antara 34 dan 21 tahun.

(Sudrajat,2012) Kebanyakkan orang dari generasi ini tumbuh dalam dua pendapatan

Page 11: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

13

rumah tangga, dimana kedua orangtua mereka mayoritas bekerja, dan dengan

perceraian banyak terjadi. Mayoritas generasi y mempunyai pendidikan yang lebih

baik dari para orang tua, juga telah terbiasa dengan teknologi, email, dan tidak asing

dengan gadget. Mereka menggunakan internet sebagai sumber utama informasi dan

aktif di media sosial. Ciri dari generasi y adalah mereka memiliki rasa otonomi dan

kemandirian yang kuat. Mereka juga adalah generasi inovatif, kreatif, dan suka

mengekspresikan diri, selain itu generasi y adalah generasi yang kritis.

Menurut Diyah Dumasari, generasi Y adalah generasi terbaru dari pekerja

untuk memasuki angkatan kerja saat ini. Faktor yang mempengaruhi karakter

generasi y adalah dari pola asuh orang tua dan teknologi.. dari beberapa hasil

penelitian , generasi y memiliki gaya sendiri dalam mengerjakan tugas, memiliki free

will yang tinggi, dan dalam bekerja memiliki ekspetasi untuk memiliki lingkungan

kerja yang nyaman. Tingkat keluar masuk karyawan dari generasi Y cukup tinggi

apabila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Siregar. (2015).Gaya

Kepemimpinan “Fit&Match” Untuk Generasi Y, diakses 20 Maret 2015 dari

http://ppm-manajemen.ac.id/

Dapat disimpulkan bahwa generasi ini berkembang secara pengetahuan dan

teknologi, sehingga mereka lebih kreatif, inovatif, kritis, independen, tapi secara

emosional dan psikologis, mereka menjadi lebih individual akibat teknologi, mereka

memiliki free will yang tinggi, loyalitas pada pekerjaan lebih rendah, mudah bosan,

dan sulit diatur, sehingga diperlukan pembentukan mindset dan karakter untuk dapat

beradaptasi dengan dunia pekerjaan.

2.3 Wawancara

Dari hasil wawancara dengan psikolog ibu Anggita, penulis mendapatkan

informasi terkait perbedaan pekerjaan dan karir, bagimana pembentukan karakter dan

mindset dapat berpengaruh terhadap perkembangan karir, membahas tentang

karakter dan mental apa yang dimiliki oleh fresh graduate sekarang ini. Ternyata,

dibutuhkan motivasi dari diri sendiri apakah ia mau berkembang dalam karir apa

tidak, dan saat seseorang punya passion ,ia memiliki kesadaran untuk dapat

Page 12: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

14

berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan memiliki kesempatan untuk

berkembang dalam karir nya.

2.4 Data Survey

Penulis melakukan survey online dimana angket disebarkan kebanyakan kepada

mahasiswa, dengan tujuan untuk mengumpulkan data terkait topik bahasan penulis.

Dengan responden sebanyak 60 orang, berikut hasil survey :

1.Berapa Usia anda?

Usia Jumlah Persentase

<18 tahun 4 6.67%

18-27 tahun 56 93,33%

>27 tahun 0 0

Tabel 2.1 Usia

2.Apa jenis kelamin anda?

Jumlah Persentase

Laki-laki 30 50%

Perempuan 30 50%

Tabel 2.2 Jenis Kelamin

Page 13: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

15

3.Apa anda tahu perbedaan job dan karir?

Jumlah Persentase

Tidak tahu 18 30%

Tidak ada bedanya,sama saja 19 31,67%

Tahu,sebutkan perbedaannya 23 38,33%

Tabel 2.3 Perbedaan Pekerjaan dan Karir

4.Apakah anda tahu passion anda?

Jumlah Persentase

Tidak tahu 25 41,67%

Ya, Sebutkan 35 58,33%

Tabel 2.4 Passion

5.Apakah pekerjaan yang anda pilih sudah sesuai passion anda?

Jumlah Persentase

Ya 9 15%

Belum Bekerja 37 61,67%

Jika tidak, berikan alasannya 14 23,33%

Tabel 2.5 Pekerjaan

Alasannya : Job desk yang kurang sesuai, belum ada lahan dan kesempatan, ingin

mencari pengalaman yang berbeda, karena saya hanya seorang asisten, dijadikan

sebagai batu loncatan, karena di Indonesia sendiri masih sangat sedikit lapangan

pekerjaannya, belum merasa cocok, bukan minat yang diinginkan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

16

6.Jika belum bekerja, apa yang menjadi prioritas utama anda dalam mencari

pekerja nanti setelah lulus sekolah/ kuliah?

Jumlah Persentase

Passion 21 38,89%

Gaji dan kompensasi dari

perusahaan (mobil, dll)

14 25,93%

Perusahaan/ tempat kerja

yang besar (sudah punya

nama)

7 12,96%

Apa saja yang penting dapat

dulu

6 11,11%

Lain 6 11,11%

Tabel 2.6 Prioritas Dalam Mencari Pekerjaan

Lain-lain: Buka usaha sendiri, pengalaman, pekerjaan yang cocok dan

lingkungan aman, tempat yang gajinya oke dan bisa belajar banyak.

7.Setelah lulus,apa anda akan/bekerja sesuai dengan jurusan yang anda ambil?

Jumlah Persentase

Ya 47 79,66%

Tidak,sebutkan alasannya 12 20,34%

Tabel 2.7 Bekerja Sesuai Jurusan

Alasan: mayoritas menjawab kalau sesuai jurusan, profitnya sedikit, pekerjaan

yang dijalani membosankan, lebih memilih usaha sendiri, jurusan yang diambil

tidak sesuai passion, animasi gajinya kecil.

Page 15: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

17

8.Apakah menjadi masalah jika anda tidak bekerja di bidang yang sesuai dengan

passion anda?

Jumlah Persentase

Ya, menjadi masalah 33 55,93%

Tidak masalah (sebutkan

alasannya)

26 44,07%

Tabel 2.8 Pendapat Audiens Jika Bekerja Tidak Sesuai Passion

Alasan: Baru lulus harus banyak eksplor, tergantung kesempatan bekerja, selama

keadaan (gaji, dll) menunjang tidak masalah, yang penting gaji besar, cari kerja

susah kalau dapat syukur, yah yang penting dapat pekerjaan dulu, baru kalau ada

pekerjaan sesuai passion baru pindah, terkadang yang diinginkan tidak sesuai

kenyataan, semua bisa dipelajari tidak harus passion, yang penting proses

adaptasi kerja baik ga perlu passion, biaya hidup tinggi tidak bisa ideal.

9.Apabila topik tentang pekerjaan dan karir serta passion dibuat dalam bentuk

animasi edukasi, apakah anda akan tertarik untuk menontonnya?

Jumlah Persentase

Tertarik 33 55%

Biasa saja 23 38,33%

Tidak tertarik 4 6,67%

Tabel 2.9 Ketertarikan Untuk Menonton Animasi Edukasi Tentang Karir

Page 16: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

18

10. Apa yang menjadi pertimbangan anda dalam menonton animasi edukasi?

(bisa pilih lebih dari 1)

Jumlah Persentase

Informasi yang mendetail

seputar topik bahasan

43 71,67%

Alur cerita 26 43,33%

Warna 9 15%

Karakter dan environment 21 35%

Tipografi 8 13,33%

Tabel 2.10 Pertimbangan Dalam Menonton Animasi Edukasi

2.4.1 Analisa Hasil Survey

Berdasarkan hasil survey yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat dilihat

bahwa dari 60 responden 61% diantaranya belum bekerja. Masih ada orang yang

belum memahami perbedaan pekerjaan dan karir, dan sebagian mengetahui passion

nya namun kebanyakkan hanya sekedar hobi, dan sebagian lagi belum memahami

apa itu passionnya. Dan hanya 20% yang telah bekerja sesuai passion nya, dan

sebagian lain. 79% dari responden akan bekerja sesuai dengan jurusan yang diambil,

dan mayoritas responden yang belum bekerja memilih untuk bekerja sesuai

passionnya, tapi terjadi perubahan persepsi setelah terjun ke dunia kerja, gaji dan

jabatan serta kompensasi lain menjadi prioritas dalam bekerja, dan banyak juga yang

pesimis kalau cari kerja sekarang susah, tidak perlu passion selama bisa kerja dapat

gaji cukup. Dan sebagian besar tertarik untuk mengangkat topik tentang karir dan

passion ini dalam bentuk animasi edukasi yang memfokuskan kepada kedalaman

informasi yang disampaikan, memiliki alur cerita dan karakter dan environment yang

menarik.

Page 17: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

19

2.5 Tinjauan Teori

2.5.1 Prinsip-Prinsip Animasi

Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi

itu dibuat. Tetapi setidaknya ada prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat

animasi yang “hidup”, yang meliputi dasar gerak, pengaturan wkatu, pengkaya-an

visual, dan sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi..

- Solid Drawing

Menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang

signifikan dalam menentukan baik proses maupun hasil sebuah animasi.

Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi,

berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih

melalui serangkaian observasi dan pengambatan, dimana dalam observasi

itu salah satu yang harus dilakukan adalah menggambar. Meskipun kini

peran gambar yang dihasilkan dengan sketsa manual sudah bisa digantikan

oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’

akan menghasilkan animasi yang lebih ‘Peka’.

- Squash and Strecth

Squash and stretch adalah upaya penambahan efek lentur (Plastis)

pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’

sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and

stretch pada figur/ benda hidup (misal: manusia, hewan, creatures,dll) akan

memberikan efek dinamis terhadap gerakan/action tertentu, sementara pada

benda mati (misal: gelas, meja, dll) penerapan squash and stretch akan

membuat benda-benda tersebut tampak atau berlaku seperti benda hidup.

- Anticipation

Digunakan untuk menunjukkan suatu ancang-ancang gerakkan yang dibuat

lebih realistis. Sebagai contoh adalah saat seorang pemain golf akan

Page 18: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

20

mengayunkan stik golfnya, ia harus mengayunkan stiknya ke belakang dulu

sebagai ancang-ancang.

- Slow in and slow out

Menegaskan bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan

yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara

lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang

relatif cepat kemudian melambat.

- Secondary action

Prinsip dimana ada gerakan selanjutnya yang terjadi akibat adanya gerakan

utama. Misalnya saat orang berlari, rambutnya akan ikut bergerak, dimana

orang yang berlari adalah gerakan utamanya.

- Timing & Spacing

Timing adalah tentang menentukan waktu kapan gerakan harus dilakukan,

dan spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari

bermacam-macam jenis gerak.

Williams, R. (2001). The animator's survival kit. London: Faber.

2.5.2 Teori Warna

Menurut Henry Dreyfuss, warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk

mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. (J, Linschoten).Warna memegang

peranan penting dalam suatu desain, animasi. Warna dapat memberikan informasi

secara visual dan psikologis maksudnya warna dapat dapat mempengaruhi emosi

seseorang, dapat membuat suatu suasana dalam suatu karya animasi, sehingga

audiens juga dapat menangkap pesan , merasakan suasana melalui penggunaan

warna.

Warna dikelompokkan menjadi dua yaitu warna primer dan sekunder, dimana

primer adalah warna dasar yang terdiri atas warna merah, kuning, biru. Dan warna

Page 19: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

21

sekunder terdiri dari pencampuran warna-warna primer. Warna juga

dikelompokkan menurut karakteristik dan dikenal sebagai dimensi warna yaitu:

1. Hue

Adalah istilah untuk penamaan warna yang keberadaan hue ditentukan oleh

adanya sinar langsung maupun tak langsung.

2. Value

Adalah istilah untuk menunjukkan terang gelapnya hue, bisa disebut

sebagai brightness. Hue yang murni jika ditambah putih disebut tint dan

bila hue murni ditambah hitam disebut shade. Aplikasi dari tint dan shade

ini dalam gambar dapat membuat efek 3dimensi dari suatu objek. Value

yang digunakan sebagai warna tanpa ada penambahan hue disebut dengan

akromatik yang terdiri dari putih, abu-abu, dan hitam.

3. Intensity

Adalah kekuatan dari sebuah warna. Intensitas juga sering disebut sebagai

saturation. Saturation adalah ukuran banyak warna Warna vivid termasuk

dalam warna yang memiliki saturasi tinggi.

Stone, T., & Adams, S. (2006). Color design workbook: A real-world guide

to using color in graphic design. Gloucester, Mass.: Rockport.

Dalam Riset tentang preferensi warna pada orang dewasa, Valdez dan

Mehrabian (1994) menemukan bahwa brightness dan saturation memegang peranan

besar untuk meningkatkan mood dari sebuah visual dan menambahkan efek

emosional dari warna apapun yang dipakai.

Usia berpengaruh terhadap preferensi warna, jika anak-anak lebih tertarik

kepada warna- warna solid, seiring bertambahnya usia, kebanyakkan orang dewasa

mulai lebih tertarik pada warna biru dan hijau, dan mulai kurang menyukai warna

kuning (Crozier, 1999). Ada pendapat lain soal preferensi warna pada orang dewasa,

Eysenck (1941) menetapkan warna-warna yang disukai orang dewasa secara general

Page 20: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

22

yaitu biru, merah, hijau, violet, oranye, dan kuning, yang juga dinamakan sebagai

“eternal and international ranking” oleh Faber Birren (1997).

Hue terbagi dua, warm hue dan cool hue. Merah dan oranye termasuk warm

hue, Hemphill (1996) mengasosiasikan merah dengan kegembiraan, passion dan

romance.Merah juga adalah warna yang mengintimidasi, memberikan penekanan

terhadap sebuah objek (Birren, 1997). Warna oranye adalah warna yang menarik

perhatian, warna ini cocok untuk pemasaran suatu produk (Berman, 2007). Cool

hues, dikenal sebagai warna yang relaxing , dan lebih disukai secara general

(Crozier,1999).

Dalam sebuah riset tentang variasi warna biru, biru dipilih karena biru adaah

warna yang paling disukai secara general, riset ini menyatakan bahwa variasi shade

dalam hue berbeda sesuai dengan usia. Partisipan usia 13-20 dan yang terutama usia

21-34 tahun lebih tertarik dengan warna ‘navy blue/ midnight’. Disisi lain, partisipan

usia 35 tahun ke atas lebih memilih ‘sky blue dan French/smoky blue’ (Paul, 2002)

Ada aturan umum dalam memilih warna yang disesuaikan dengan usia target

audiens, yaitu dengan menggunakan warna yang lebih terang jika target audiensnya

untuk dewasa. Karena seiring bertambahnya usia, warna mulai terlihat lebih gelap,

memilih warna yang lebih terang akan terlihat lebih ‘appealing’ / menarik. (Rider,

2009)

Rider,R. (2009). Color Psychology and Graphic Design Applications, Tesis tidak

diterbitkan. Virginia: Liberty University.

Maka penulis akan menggunakan cool hues seperti biru dan memvariasikan

shade, dan warm hues seperti merah, oranye untuk memberikan penekanan. Warna-

warna tadi akan divariasikan dengan brightness, dan saturation untuk menambah

mood dari sisi visual.

2.5.3 Teori Infografik

Infografik menurut Mark Smiciklas (2012) dalam bukunya yang berjudul the

power of infographic adalah visualisasi data atau ide yang mencoba menerangkan

Page 21: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

23

informasi kompleks kepada audiens dengan metode yang mudah di konsumsi dan

mudah di mengerti.

Gambar 2.1 Contoh Infografik

Diakses pada 20 Maret 2015 dari The Power of Infographics

Infografik terdiri atas dua tipe, yaitu, One-Level Deep dan Two-Level Deep.

One-Level Deep adalah infografik yang berisi visual dan konten yang sederhana,

sedangkan Two-Level Deep memuat lebih banyak informasi detail seperti tabel

statistik dan informasi dibahas lebih dalam dan mendetail.

Infografik dipilih karena lebih efektif untuk audiens menyerap informasi yang

banyak dalam waktu singkat, karena setiap informasi digambarkan melalui simbol

dan gambar, karena otak manusia dapat memproses gambar sekaligus di waktu yang

bersamaan. (Smiciklas, 2012: 21)

Smiciklas, M. (2012). The power of infographics: Using pictures to communicate

and connect with your audience. Indianapolis, Ind.: Que Pub.

Page 22: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

24

2.5.4 Teori Naratif

Teori Naratif cenderung erat kaitannya dengan naratorologi, yakni proses

menyampaikan suatu cerita. Naratif juga berasal dari kata narasi yaitu suatu cerita

tentang peristiwa atau kejadian dengan adanya paragraf narasi yang disusun dengan

merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan atau secara kronologis. Tujuannya,

pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri cerita yang diceritakan. Dengan

mengalami sendiri dan masuk ke dalam sebuah cerita, pembaca memiliki kesempatan

untuk mengasumsikan dan menciptakan sendiri imajinasi mereka mengenai keriilan

dalam teks tersebut.

Seymour Chatman (1978) dikenal dengan teori naratif pada sebuah film, beliau

berusaha menjelaskan tentang wacan naratif, menurutnya teori ini menjelaskan

tentang bagaimana hubungan cerita dari ‘maksud pengarang’ dan ‘penangkapan

pembaca’ sebaik ‘narator’ dan ‘naratee’ menuliskan di dalam penggambaran sebuah

tampilan

Mouldivi Rizki (2013) diakses pada 22 Februari 2015 http://moulidvi-r-p-

fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-81023-Umum-Teori%20Naratif.html

2.5.5 Tipografi

Tipografi atau dalam bahasa inggris yaitu Typography, adalah perpaduan antara

seni dan teknik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan

dengan baik secara visual kepada pembaca. Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas

lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi, kesesuaian dengan tema, tetapi

juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada sebuah bidang desain.

Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh

James Craig, antara lain sbb:

1. Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip

pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang

Page 23: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

25

kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik,

anggun, lemah gemulai dan feminin.

2. Sans Serif

Pengertian san serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak

memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang

sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah

modern, kontemporer sama.

3. Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah

ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang

dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah

karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya.

Satria Multimedia (2014) Diakses pada 22 Februari 2015 dari

http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_tipografi.html

2.5.6 TeoriTaksonomi Bloom

Dalam artikel Taksonomi Bloom: Apa dan bagaimana cara menggunakannya

(Utari, 2013), Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tasselin

yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi berarti

hierarki klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan. Istilah ini kemudian digunakan oleh

Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan

penelitian dan pengembangan mengenai kemampuan berpikir dalam proses

pembelajaran.

Taksonomi Bloom mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah,

yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Page 24: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

26

- Ranah Kognitif

Berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, sperti pengetahuan, dan

keterampilan berpikir. Ranah kognitif mengurutkan keahlian berpikir sesuai

dengan tujuan yang diharapkan, menggambarkan suatu proses

pembelajaran, cara kita memproses suatu informasi. Ranah kognitif

berdasarkan teori taksonomi Bloom versi Kreathwohl terdiri dari enam

level, diurutkan dari yang terdendah sebagai berikut:

1. Remembering.

Sebelum kita memahami sebuah konsep, maka kita harus dapat

menyebutkan kembali informasi dan pengetahuan yang tersimpan

dalam ingatan terlebih dahulu.

2. Understanding

Sebelum kita menerapkan maka kita harus memiliki kemampuan untuk

memahami instruksi dan menegaskan pengertian/ makna ide atau

konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisa, tertulis maupun

grafik/ diagram terlebih dahulu.

3. Applying

Sebelum kita menganalisa maka kita harus mampu untuk melakukan

sesuatu dan mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu terlebih

dahulu.

4. Analyzing

Sebelum kita dapat mengevaluasi maka kita harus memiliki kemampuan

untuk menganalisa konsep kedalam beberapa komponen untuk dapat

memahami konsep tersebut secara utuh.

5. Evaluating

Kemampuan untuk menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma,

kriteria, atau patokan tertentu.

Page 25: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

27

6. creating

Kemampuan untuk memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk

baru yang utuh dan koheran, atau membuat sesuatu yang orisinil.

- Ranah Afektif

Mencakup perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, sperti

nilai, minat, motivasi, dan sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

- Ranah Psikomotorik

Berisi perilaku yang menekankan pada skill atau fungsi manipulatif dan

keterampilan motorik/kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat diasah jika

sering melakukannya, dan perkembangannya dapat diukur dari sudut

kecepatan, ketepatan, jarak, cara/teknik pelaksanaan.

Utari, R., & Madya, W. (n.d.). Taksonomi Bloom: Apa Dan Bagaimana

Menggunakannya?

Berdasarkan teori kognitif terhadap multimedia learning, proses kognitif akan

menjadi efektif apabila audiens dapat menerima dan sekaligus merespon informasi

verbal dan pictorial dalam waktu bersamaan. Narasi yang masuk lewat telinga, dan

informasi dalam bentuk teks dan melihat informasi dalam bentuk gambar visual.

Informasi yang diterima otak baik secara auditori, verbal, dan visual di proses dalam

waktu bersamaan akan lebih efektif.

Mayer, R., Moreno. R. (2002). Animation as an Ain to Multimedia Learning.

Educational Psychology Review, 14(1):5.

Berdasarkan teori diatas, penulis memutuskan untuk membuat sebuah film

edukasi yang mengacu pada ranah kognitif hingga tahap memahami. Penulis akan

menampilkan pengetahuan yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga

memberi pemahaman akan pentingnya memiliki karir berdasarkan passion sehingga

orang-orang dapat paham dan termotivasi untuk berkarir sesuai passion.

Page 26: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

28

2.5.7 Teori Semiotika

Semiotika berasal dari kata Yunani semeion yang berarti “tanda”. Semiotik

biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi

tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan

untuk mengomunikasikan informasi. Semiotik meliputi tanda-tanda visual dan verbal

serta semua tanda atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera

yang kita miliki ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara

sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan dan

perilaku manusia. Ada lima ciri tanda menurut Van Zoest (1993) yaitu Tanda harus

dapat diamati agar dapat berfungsi sebagai tanda, harus ‘bisa ditangkap’ merupakan

syarat mutlak, maksudnya adalah tanda dapat dipahami saat dilihat, Merujuk pada

sesuatu yang lain, sesuatu yang tidak dapat dihadirkan di tempat, Tanda memiliki

sifat representatif dan inter-pretatif.

Pierce memfokuskan diri pada tiga aspek tanda yaitu ikonik, indeksikal dan

simbol. Ikonik adalah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang

serupa dengan bentuk obyeknya. Prinsip dasarnya adalah bahwa tanda bersifat

representatif yaitu tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain. Teori

Pierce tentang tanda memperlihatkan pemaknaan tanda sebagai suatu proses kognitif

dan bukan sebuah struktur. Proses seperti itu disebut semiosis.

Sartini, N.W. (2010). Tinjauan Teoritik tentang Semiotik. JurnalMasyarakat

Kebudayaan dan Politik, Volume 20, No. 1, diakses 20 Maret 2015 dari

http://mkp.fisip.unair.ac.id/

2.5.8 E-Learning

E-Learning adalah singkatan dari electronic learning, merupakan cara baru

dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya

internet sebagai sistem pembelajarannya. Menurut Darin E. Hartley E-learning

adalah jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke

siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan computer

lain. (Hartley, 2011)

Page 27: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

29

E-learning mencakup pembelajaran yang dilakukan media elektronik baik

secara formal dan informal. Secara formal adalah pembelajaran yang berkaitan

dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun

berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning

dan pembelajaran sendiri). E-learning juga bisa dilakukan secara informal dengan

interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter

atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa,

program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas.

Edufiesta. (2008). Pengertian E-learning, diakses pada tanggal 18 Maret 2015 dari

Http://e-dufiesta.blogspot.com

2.6 Studi Existing

Selain mengumpulkan data-data ,penulis juga mengumpulkan referensi-referensi

yang berkaitan dengan animasi yang akan dibuat baik dalam bentuk film, buku, dan

gambar.

2.6.1 Studi Bentuk

Penulis akan banyak menggunakan penggabungan bentuk-bentuk geometris

dan bentuk organik. Bentuk geometris adalah bentuk – bentuk yang mempunyai garis

yang terukur atau kurva yang terukur secara matematis. Sedangkan bentuk organis

adalah bentuk bebas, tidak terduga dan tidak terukur secara matematis.

Gambar 2.2 Referensi Bentuk

Diakses pada 13 Maret 2015 dari www.graphikamanila.com/2013/

Page 28: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

30

2.6.2 Studi Warna

Berhubung animasi edukasi yang akan dibuat berkaitan dengan karir dan

passion, serta target audiens yang adalah dewasa muda, maka penulis akan

menggunakan warna biru dengan campuran shade, warna biru untuk menampilkan

kesan formal, dan korporat, sedangkan warna merah untuk menggambarkan passion ,

warna oranye dipilih karena adalah warna komplementer dari biru, sehingga akan

terlihat kontras dalam scene. Warna putih akan banyak digunakan untuk teks, agar

terlihat kontras daripada warna lainnya. Warna-warna tersebut akan didevelop

melalui variasi brightness dan saturation untuk menambah mood visual.

Gambar 2.3 Referensi Warna

Diakses pada 20 Maret 2015 dari www.google.com

Page 29: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

31

2.6.3 Studi Karakter

Sesuai dengan target audiens yang berusia 18-27 tahun yang termasuk dewasa

muda, maka penulis akan menggunakan karakter yang simple dan sederhana, dan

dimana karakter mengenakan setelan kerja.

Gambar 2.4 Referensi Karakter

Diakses pada 10 Maret 2015 dari www.google.com

2.6.4 Studi Ikon

Dalam animasi edukasi yang akan dibuat penulis akan memasukkan beberapa

icon untuk melambangkan suatu objek . icon yang akan dibuat berkaitan dengan

topik karir dan passion, seperti icon uang, waktu, pekerjaan, dan lain-lain. Icon

dibuat simple dan menggunakan flat style.

Gambar 2.5 Referensi Icon Flat Style

Diakses pada 22 Maret 2015 dari www.shutterstock.com

Page 30: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

32

2.7 Data Pembanding

2.7.1 Dalam Negeri

Animasi edukasi di Indonesia yang membahas tentang karir dan passion

masih belum ada yang dikemas dalam bentuk animasi dan dengan visual yang

menarik, kebanyakan dalam bentuk seminar. Selain itu jarang animasi edukasi

tentang karir dalam bahasa Indonesia.

2.7.2 Luar Negeri

Berikut adalah beberapa film animasi edukasi tentang karir sebagai data

pembanding yang dapat dijadikan referensi,:

- Innovating For Success

Memberikan informasi tentang bagaimana cara perusahaan- perusahaan di

Inggris dapat bersaing ketat dalam perekonomian dan meningkatkan

pendapatan per kapita inggris. Animasi edukasi ini menyampaikan

informasi dengan visual yang menarik baik dari segi visual dan informasi.

Gambar 2.6 Screenshots “Innovating for Success”

Diakses pada 06 Maret 2015 dari

https://www.youtube.com/watch?v=C9thrGPyN-

k&index=5&list=PL9XNl0Bxp8vcW19ucY6E91-Ki0F05kADg

Page 31: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

33

- Animated Infographic – What it Take to Build an Animated Explainer

Video

Memberikan informasi tentang bagaiman cara membuat infographic. Dari

cara penyampaian informasi, animasi ini menyampaikan informasi dengan

jelas dan berurut, namun kurang menarik dari sisi visual.

Gambar 2.7 Screenshoot Infografik

Diakses pada 06 Maret 2015 dari

https://www.youtube.com/watch?v=MbOylvp7P6Q

- Don’t fail Idaho | Perspective.

Menganimasikan alur penceritaan yang ditampilkan dengan baik secara

visual. Dan dapat menampilkan informasi baik dari data statistik maupun

informasi lain yang dapat memotivasi seseorang dengan cara yang menarik

sehingga tidak jenuh.

Gambar 2.8 Screenshot Animasi Edukasi “Don’t fail idaho”

Diakses pada 10 Maret 2015 dari https://vimeo.com/60801922

Page 32: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

34

2.8 Analisa S.W.O.T

2.8.1 Strength

- Masih sedikit animasi edukasi yang membahas tentang pengembangan

karir dan passion. Ada beberapa namun kebanyakan hanya berisi poin-

poin dalam bentuk tulisan, dan kebanyakan kurang menarik dari segi

visual.

- Minimnya animasi edukasi tentang karir dan passion yang menggunakan

bahasa Indonesia.

- Tingginya minat target audiens khususnya dewasa muda mengenai karir

dan passion dalam bentuk animasi edukasi.

- Masih banyak orang yang tidak dapat menikmati yang dilakukan,

karirnya stagnan.

- Kebanyakan orang masih menjadikan Passion hanya sekedar hobi, tidak

sebagai karir.

2.8.2 Weakness

- Animasi edukasi tentang karir dan passion ini tidak dapat mencakup

semua kalangan usia, karena animasi ini akan kurang menarik bagi anak-

anak, baik dari segi visual maupun konten.

- Waktu yang terbata dalam membuat animasi edukasi

- Kurangnya data-data riset seperti wawancara mengenai topik yang

diambil.

- Lingkup pembahasan tentang karir terlalu luas dan sifatnya relatif. Seperti

dalam pembahasan tolak ukur kesuksesan karir setiap orang berbeda-

beda, relatif bagi setiap orang.

Page 33: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

35

2.8.3 Opportunity

- Maraknya pelatihan tentang pengembangan karir sekarang, baik dari

perusahaan maupun swasta.

- Semakin banyak entrepreneur di Indonesia.

- Animasi tentang pengembangan karir dan passion yang dibuat dengan

visual menarik dan dalam bahasa Indonesia masih sedikit.

2.8.4 Threat

- Informasi dan pesan yang ada dalam animasi edukasi tidak dapat

tersampaikan dengan jelas.

- Lingkup target audiens yang sempit.

Page 34: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN - library.binus.ac.id fileEdukasi adalah proses menambah pengetahuan dan kemampuan seseorang. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa animasi edukasi adalah film

36