Upload
duonghanh
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Teori-teori Dasar
Teori – teoripokok yang merupakan teori-teori landasan bagi teori-teori
lainnya yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu:
2.1.1 Pengertian Data
Data merupakan sekumpulan nilai yang tersimpan dalam basis data
dan memiliki nilai seperti: angka, deretan karakter, atau simbol mengenai
fakta suatu objek.
Secara tradisional data memiliki hirearki sebagai berikut:
A. Elemen Data
Satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain
yang bermakna. Istilah lainnya adalah field, kolom item, atribut.
B. Rekaman
Gabungan dari sejumlah elemen data yang saling terkait (tuple atau
baris).
C. Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah
berkas. Berkas adalah kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan
suatu objek (tabel atau relasi).
6
2.1.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah sumber yang memungkinkan
pengumpulan, pengaturan, pengontrolan, dan penyebaran informasi ke
seluruh bagian organisasi.
2.1.3 Pengertian Database.
Menurut Connolly (2002, p. 14) basis data adalah sekumpulan data
yang terhubung satu sama lain secara logikal dan suatu deskripsi data yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.
Tujuan utama pengelolaan data dalam basis data adalah agar kita
dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat. Pemanfaatan
basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan seperti berikut ini:
� Kecepatan dan kemudahaan (speed)
� Efisiensi ruang penyimpanan (space)
� Keakuratan (accuracy)
� Ketersediaan (availability)
� Kelengkapan (completeness)
� Keamanan (security)
� Kebersamaan pemakaian (sharibility)
Dalam penggunaannya pun basis data memiliki beberapa keuntungan yaitu:
A. Mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia. Tugas
mekanis lebih baik dikerjakan oleh mesin.
B. Komputer dapat mengambil dan mengubah data lebih cepat daripada
manusia.
C. Akurat dan informasi terbaru selalu tersedia setiap saat.
7
D. Menghemat ruangan karena tidak perlu menyediakan ruangan
penyimpanan kertas file yang sangat banyak.
2.1.4 Perkembangan Database.
Pendekatan tradisional terhadap aplikasi perkembangan sistem
terfokus pada proses yang dianggap bekerja secara sendiri – sendiri.
Pendekatan tradisional melibat data terpadu dengan proses aplikasi.
Pandangan ini memotivasi organisasi – organisasiuntuk menuju ke
pendekatan database. Hal – halyang mendukung adalah:
A. Ketidakmampuan untuk mendapatkan jawaban secara cepat untuk
pertanyaan – pertanyaan sederhana.
B. Biaya pengembangan yang mahal.
C. Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.
D. Rendahnya integritas / kepastian data.
E. Ketidaksesuaian model database dengan kenyataan.
DBMS dapat mengurangi kebutuhan pengembangan dan perawatan,
menjadikan orang-orang lebih produktif, dan mengurangi efisiensi mesin.
Perkembangan awal dari fasilitas database manajemen dimulai
dengan menggeneralisasikan kegiatan input – outputsehari – hari. Pertama –
tamamenjadi bagian dari user program dan kemudian berkembang menjadi
bagian dari sistem operasi.Salah satu landasan utama pengembangan adalah
untuk meningkatkan fasilitas – fasilitasdalam sistem operasi untuk membantu
programmer aplikasi.
8
Landasan lainnya adalah untuk menyediakan fasilitas high – level
language secara langsung kepada pengguna non – programmer. Hal ini
menciptakan dikotomi dalam DBMSyang harus dihilangkan karena
melanggar empat tujuan utama database management dalam sebuah
perusahaan, yaitu:
A. Pembagian resource data antara pemakai dan aplikasi
B. Memungkinkan data tersedia pada setiap fungsi dari DBMS.
C. Mempertahankan kemampuan berevolusi pada database dan
DBMS untuk merespon perubahan teknologi dan permintaan
pemakai.
D. Memastikan integritas / kepastian database.
2.1.5 Daur Hidup Database
Daur hidup database terdiri atas beberapa tingkat yang masing –
masingmengandung beberapa kegiatan utama, yaitu:
A. Perencanaan basis data
Merencanakan bagaimana tingkatan – tingkatan siklus kehidupan basis
data dapat disadari secara efisien dan efektif.
B. Pendefinisian sistem
Menetapkan spesifikasi ruang lingkup, batasan-batasan penerapan basis
data, cara penggunaannya, dan area pengaplikasiannya.
C. Pengumpulan dan analisis kebutuhan
Mengumpulkan dan menganalisa persyaratan-persyaratan yang diberikan
oleh pemakai dan area-area aplikasi penerapan.
9
D. Perancangan basis data
Perancangan konseptual, perancangan logikal, dan perancangan fisik.
E. Pemilihan DBMS (optional)
Memilih DBMS yang sesuai untuk penerapan basis data.
F. Perancangan aplikasi.
Membuat rancangan halaman muka untuk pengguna dan program-
program aplikasi yang memakai dan memproses basis data.
G. Prototyping (optional)
Membangun sebuah contoh model kerja dari aplikasi basis data, yang
dapat digunakan perancang dan pengguna untuk memvisualisasikan dan
mengevaluasi bagaimana sistem final akan terlihat dan bagaimana sistem
tersebut akan berfungsi.
H. Implementasi
Menciptakan pengertian-pengertian basis data secara eksternal,
konseptual, dan internal, dan menciptakan program aplikasi.
I. Konversi data dan loading
Memindahkan data-data dari sistem yang lama ke sistem yang baru.
J. Testing
Melakukan pengujian terhadap aplikasi basis data untuk mengetahui
kesalahan-kesalahan yang ada dan mencocokkan dengan persyaratan yang
diminta oleh pemakai.
K. Perawatan operasional
Aplikasi basis data telah secara penuh diimplementasikan.Sistem ini terus
dimonitor dan dipertahankan.Bila perlu, persyaratan baru ditambahkan ke
10
dalam aplikasi basis data melalui tingkat-tingkat dari siklus hidup
sebelumnya.
Gambar 2.1. Siklus Hidup Database
11
2.1.6 Keys
Primarykey adalah suatu set minimal attribute yang
mengidentifikasikan suatu kejadian spesifik secara unik dan mewakili setiap
kejadian dari suatu entity.
Foreignkey adalah satu set attribute yang melengkapi satu
relationship yang menunjukkan ke induknya.
Candidatekey adalah satu set minimal attribute yang
mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entity.
Kunci sederhana (simplekey) adalah satu kunci yang dibentuk oleh
satu attribute.
Kunci komposit (compositekey) adalah kunci yang disusun
berdasarkan lebih dari satu attribute.
Kunci alternative (alternativekey) adalah kunci kandidat yang tidak
dipakai sebagai kunci primer.
2.1.7 Normalisasi
Normalisasi menurut Connolly (2002., p376) adalah suatu teknik
untuk menghasilkan sekumpulan relations dengan property yang diinginkan.
Tujuan dilakukannya normalisasi:
1) Untuk mencegah kemungkinan terjadinya updateanomalies
(redundansi data)
Ada 3 macam updateanomalies, yaitu:
a. Insertion Anomalies
Penambahan data pada suatu tableakan mempengaruhi table
lain yang berasosiasi dengan table yang dirubah.
12
b. Deletion Anomalies
Anomali yang berakibat jika kita men-delete sebuah tupple
pada satu table maka akan mempengaruhi perubahan pada table
yang berasosiasi dengannya.
c. Modification Anomalies
Jika kita ingin mengubah nilai suatu attributes dari sebuah
tupple pada satu table maka kita juga harus mengubah informasi
tersebut yang ada di tablelain agar database tetap konsisten.
2) Untuk menentukan apakah relation itu sesuai atau berlawanan dengan
kebutuhan akan bentuk normal.
Sedangkan proses normalisasi menurut Connolly (2002, P377) adalah
suatu metode formal yang mengidentifikasikan relasi - relasi
berdasarkan primary key / candidate key dan functionaldependencies
diantara atribut-atribut.
Salah satu konsep utama yang berhubungan erat dengan normalisasi
adalah FunctionalDependencies.Functionaldependencies
mendeskripsikan hubungan antara attributes dalam sebuah relasi.
Misalnya, jika A dan B adalah attributes dari relasi R, maka B akan
sangat bergantung secara fungsional pada A (ditunjukkan A → B) jika
tiap nilai dari A diasosiasikan dengan tepat 1 dari nilai B (A dan
Bdapat terdiri dari 1 atau lebih attributes).
13
Proses normalisasi:
1) First Normal Form (1NF) adalah suatu relation yang merupakan
perpotongan dari setiap baris dan kolom yang terdiri dari satu dan
hanya satu nilai. Untuk mentransformasi suatu unnormalizedtable
ke dalam normal pertama dilakukan dengan cara
mengidentifikasikan dan menghilangkan repeatinggroup (grup
yang berulang) yang terdapat dalam table.
2) Second Normal Form (2NF) adalah suatu relation dalam bentuk
normal pertama (1NF) dan setiap attribute non-primary-key sangat
bergantung secara fungsional (fully funcional dependency)
terhadap primary key.
3) Third Normal Form (3NF) adalah suatu relation dalam bentuk
normal pertama (1NF) dan kedua (2NF) yang didalamnya tidak
terdapat non-primary-key attribute yang bergantung secara
transitif (transitivedependent) terhadap primarykey.
Transitivedependencies terjadi bila kondisi A dimana A, B dan C
merupakan attribute dari suatu relation jika A→B dan B→C,
maka C bergantung secara transitif terhadap A melalui B (asalkan
A tidak bergantung secara fungsional terhadap B dan C).
2.1.8 Tahapan Perancangan Basis Data.
Menurut Connoly dan Begg (2002, P419), proses perancangan basis
data dibagi menjadi 3 tahap utama:
14
2.1.8.1 Perancangan Basis Data Konseptual.
Merupakan proses konstruksi suatu informasi yang
digunakan dalam sebuah organisasi. Tahap ini diawali dengan
pembuatan data model konseptual organisasi yang bebas
mengimplementasikan rincian-rincian seperti sasaran dari manajemen
sistem basis data, program-program aplikasi, bahasa pemograman,
platform perangkat keras, persoalan kinerja, atau pertimbangan-
pertimbangan fisik lainnya. Proses pembuatan model informasi ini
terlepas dari semua pertimbangan fisikal.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Langkah 1. Membangun model data konseptual lokal untuk setiap
view
1.1 Mengidentifikasi tipe entity
1.2 Mengidentifikasi tipe relationship
1.3 Mengidentifikasi dan mengasosiasikan attributes dengan
suatu entity atau tipe relationship
1.4 Menentukan domainattribute
1.5 Menentukan attributecandidatekey dan primarykey
1.6 Mempertimbangkan penggunaan konsep pemodelan yang
lebih tinggi
1.7 Memerika model akan memungkinkan redudansi
1.8 Memvalidasikan model konseptual lokal dengan transaksi
user
1.9 Membahas ulang model data konseptual lokal dengan user
15
2.1.8.2 Perancangan Basis Data Logikal.
Perancangan basis data logikal adalah proses konstruksi
suatu informasi yang digunakan dalam sebuah perusahaan
berdasarkan sebuah model yang spesifik, tetapi bebas dari fakta-fakta
DBMS dan pertimbangan-pertimbangan fisik lainnya.
Fase perancangan basis data secara logikal memetakan
model perancangan konseptual pada sebuah model logikal, yang
dipengaruhi oleh model data untuk target basis data.Model data
logikal adalah sumber informasi bagi fase perancangan fisik,
menyediakan perancangan fisik dengan wahana untuk pembuatan
penjualan yang sangat penting untuk sebuah perancangan basis data
yang efisien.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
• Langkah 2 Buat dan validasikan model data logikal lokal untuk
setiap gambaran
2.1 Menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai dengan model
relasional
2.2 Membuat relations untuk model data logikal lokal
2.3 Memvalidasikan relations menggunakan normalisasi
2.4 Memvalidasikan relations pada transaksi-transaksi user
2.5 Mendefinisikan integrityconstraints.
2. 6 Meninjau ulang model data logikal lokal dengan user
• Langkah 3 Buat dan validasikan model data logikal global
3.1 Menggabungkan model-model data logikal lokal ke dalam
model data global
3.2 Memvalidasikan model data logikal global
16
3.3 Memeriksa pertumbuhan masa depan
3.4 Meninjau ulang model data logikal global dengan user
2.1.8.3 Perancangan Basis Data Fisikal.
Perancangan basis data secara fisik merupakan proses
pembuatan deskripsi dari implementasi basis data pada media
penyimpanan sekundier, fase ini menggambarkan dasar relasi, berkas
organisasi, dan indeks untuk mencapai akses data yang efisien, dan
beberapa batasan hubungan yang utuh dan tingkatan keamanan.
Fase perancangan basis data fisik memungkinkan perancang
membuat keputusan-keputusan berdasarkan terhadap bagaimana basis
data diimplementasikan.Agar perancangan fisikal ditoleransi pada
sebuah manajemen sistem basis data yang spesifik.Ada timbal balik
antara perancangan logikal dan fisikal, karena keputusan-keputusan
diambil selama perancangan fisikal mengembangkan kinerja yang bisa
mempengaruhi model data logikal.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
• Langkah 4 Menerjemahkan model data logikal global ke DBMS
4.1 Merancang baserelations
4.2 Merancang representasi devireddata
4.3 Merancang enterpriseconstraints
• Langkah 5 Merancang representasi fisikal
5.1 Menganalisa transaksi
5.2 Memilih organisasi file
17
5.3 Memilihindeks
5.4 Estimasi kebutuhan ruang disk
• Langkah 6 Merancang userviews
• Langkah 7 Merancang mekanisme keamanan
2.1.9 DBMS
2.1.9.1 Pengertian DBMS
Menurut Connolly dan Begg(2002,p16),”Database
Management system (DBMS) is a software system that enables users
to define,create,maintain, and control access to the databaase”, yang
arti nya sistem manajeman basis data adalah suatu sistem piranti lunak
yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan,membuat,serta
mengendalikan akses terhadap basis data.
1. Data Definition Language(DDL)
Fasilitas ini memungkinkan user untuk
mendefinisikan,menerangkanmembernama entitas-entitas, atribut,
dan relationship yang di butuhkan untuk aplikasi, termasuk
batasan-batasan pada data untuk disimpan dalam basis data.
2. Data manipulation Languange(DML)
Fasilitas ini menyediakan operasi dasar manipulasi data terhadap
database,diantaranya penyisipan data(insert),modifikasi
data(update),pemanggilan data(retrieve) dan penghapusan
data(delete).
18
3. Akses control terhadap basis data,diantaranya:
a) Securitysystem, mencegah user yang tidak memiliki
wewenang untuk mengakses database.
b) IntegritySystem, memelihara konsistensi data yang tersimpan.
c) Concurrency Control System, memberikan akses bersama
pada database.
d) Recovery Control System, mengembalikan database ke
kondisi konsisten sebelumnya dari kerusakan piranti keras
dan piranti lunak.
e) User-Accessible Catalog, berisi deskripsi dari data di dalam
database.
Menurut Elmasri(2001,p5).”Database Management
System(DBMS) is a collection of programthat enables users to
create and maintain a database”, yang artinya system
manajeman basis data adalah suatu kumpulan program yang
mengijinkan pemakai untuk menciptakan dan memelihara sebuah
basis data.
2.1.9.2 Fungsi Database Managament System(DBMS)
Menurut Connolly (2002, p48-p52), fungsi dari DBMS
antara lain sebagai berikut:
a) Data Storage,Retrival dan update
DBMS harus melengkapi pengguna dengan kemampuan untuk
menyimpan, mengambil, dan mengubah data pada basis data.
b) A user-accessible catalog
19
DBMS harus di lengkapi dengan catalog yang menyimpan
daskripsi data dan dapat di akses oleh pengguna.
c) Transaction Support
DBMS harus di lengkapi dengan mekanisma yang memastikan
seluruh perubahan dengan transaksi.
d) Conccurency control services
DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme untuk memastikan
basis data diubah dengan benar saat beberapa pengguna
mengubahnya pada waktu yang sama.
e) Recovery services
DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme recovery sebagai
antisipasi jika terjadi kerusakan sewaktu-waktu.
f) Authorization services
DBMS harus dilengkapi dengan mekanisme yang memastikan
hanya pengguna yang berkepentingan saja yang boleh mengakses
basis data.
g) Support for data communication
DBMS harus mampu berintegrasi dengan piranti lunak.
h) Intregrity services
DBMS harus bisa memastikan data yang ada di dalam basis data
dan perubahan data sesuai dengan aturan.
i) Services to promote data independence
DBMS harus memiliki fasilitas yang mendukung kebebasan
program dari stuktur basis data.
20
j) Utility services
DBMS harus memiliki sekumpulan layanan kegunaan lainnya.
2.1.9.3 Keuntungan dan Kekurangan DBMS
Keuntungan dari Database Management System (DBMS)
Berdasarkan Connoly (2002,p5-p29) adalah:
a) Control of redundancy
Pendekatan basisdata menggabungkan setipe file
sehingga tidak terdapat dupllikasi data.
b) Data consistency
Dengan menghilangkan redudansi,maka data akan tetap
konsisten.
c) More information from the same amount of data
Dengan penggabungan seluruh data operasional,maka
perusahaan dimungkinkan mendapat informasi
tambahan.
d) Sharing of data
Pengguna yang memiliki akses pada basis data dapat
menggunakan seluruh data dari bagian sebuah
perusahaan.
e) Improved data integrity
Validitas dan konsistensi dari data yang tersimpan
merupakan ingritas dari suatu data.
21
f) Improved security
Data yang tersimpan diberi data hak akses bagi pengguna
tertentu yang dapat membuka dan membaca suatu file
g) Enforcement of standard
Databaseadministrator mendefinisikan dan menambah
standarisasi yang di perlukan.
h) Economy scale
Mengabungkan seluruh oprasional data ke dalam sebuah
basis data,dan membuat seperangkat aplikasi yang
bekerja untuk mengakses data sehingga memperkecil
biaya.
i) Balance of conflicting requirement
Oleh karena basis data di bawah pengawasan database
administrator,maka database administrator akan
membuat keputusan tentang rancangan dan penggunaan
oprasional dari basis data yang dapat menyediakan solusi
terbaik untuk kepentingan suatu perusahaan.
j) Increased productivity
Ada banyak DBMS yang menyediakan Fourth
generation environment yang terdiri dati tools yang
menyederhanakan pengembangan aplikasi basis data.Hal
inilah yang dapat meningkatkan produktivitas
programmer dan juga mengurangi waktu pengembangan.
22
k) Improved maintenance throught data independence
DBMS memisahkan aplikasi dengan deskripsi
data,sehingga aplikasi tidak terpengaruhi oleh perubahan
deskripsi data.
l) Increased concurrency
Dengan adanya system concurrency dalam basis data
maka data yang sama dapat digunakan secara bersamaan
oleh beberapa user.
m) Improved backup and recovery services
DBMS memiliki recovery controlsystem yang dapat
mengembalikan basis data ke status awal bila terjadi
kegagalan atau software.
Kekurangan dari Database Management System (DBMS)
berdasarkan Connoly(2002, p29-p30) adalah:
a) Complexity
DBMS yang baik mempunyai fungsionalitas yang
banyak,sehingga DBMS merupakan piranti lunak yang
sangat rumit.
b) Size
Kompleksitas DBMS menyebabkan piranti lunak
tersebut membutuhkan tempat penyimpanan dan memori
yang besar.
c) Cost of DBMS
Harga dari DBMS tinggi, tetapi tergantung juga pada
fungsionalitas yang tersedia
23
d) Cost of conversation
Biaya yang besar diperlukan untuk perpindahan dari
sistem yang lama ke sistem yang baru
e) Peformance
Karena DBMS dirancang untuk banyak aplikasi dalam
sebuah perusahaan, maka ada kemungkinan beberapa
aplikasi tidak berjalan secepat file based system.
f) Higher impact of a failure
Jika terjadi sesuatu kegagalan pada system,akan
berpengaruh pada komponen-komponen lainnya.
2.1.9.4 Komponen Database Management System(DBMS)
Komponen-komponen Database Management
System(DBMS) berdasarkan Connolly (2002, p18-p20),terdiri atas:
1. Hardware
DBMS dan aplikasi membutuhkan piranti keras (hardware) untuk
tempat bergerak (RUN).
2. Software
Terdiri dari piranti lunak DBMS, program-program aplikasi dan
operating system, termasuk piranti lunak jaringan jika DBMS
digunakan lewat jaringan.
3. Data
Komponen paling penting dalam DBMS, database harus
mengandung data operasional dan metadata (data tentang data).
24
4. Procedure
Instrusksi peraturan yang mempengaruhi rencangan dan
penggunaan dari basis data.
5. People
Terdiri atas:
� Data Administrator (DA),bertanggung jawab dalam
pengaturan sumber data, meliputi perancangan basis data,
pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan dan
prosedur, serta rancangan basis data konseptual / logical.
� Database Administrator (DBA),bertanggung jawab untuk
realiasasi fisikal dari database,termasuk rencangan dan
implementasi basis data fisikal, kendali keamanan dan
intgritas, pemeliharaan sistem oprasional dan menjamin
kepuasan penampilan aplikasi bagi pengguna.
� Database designer, mengindentifikasi data,relasi antara data,
dan batasan data yang akan tersimpan dalam basis data.
� Application Developer, Mengimplementasikan program-
program aplikasi yang menyediakan kebutuhan fungsional
bagi user.
� End-user ,Client bagi basis data, yang telah dirancang dan
diimplementasi untuk melayani kebutuhan informasi mereka
25
2.1.10 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model entity relationship merupakan salah satu model yang dapat
memastikan pemahaman yang tepat terhadap data dan bagaimana
penggunaannya di dalam suatu organisasi (Connolly dan Begg, 2005, p342).
ER Modeling merupakan pendekatan top-down pada perancangan database
yang dimulai dengan identifikasi entity dan relasi antar data yang harus
direpresentasikan di dalam model, dan kemudian ditambahkan atribut dan
setiap constraint pada entity, relationship, dan atributnya.
Secara umum symbol yang digunakan untuk ER diagram adalah sebagai
berikut :
- Persegi panjang mewakili himpunan entitas.
- Ellips mewakili atribut.
- Jajaran genjang mewakili relasi antar entitas.
- Garis penghubung antara entitas dengan relasi, maupun antara relasi dengan
himpunan atributnya.
Tabel 2.1 Tabel Simbol ERD Konseptual
Simbol Arti
Menunjukkan entitas
Menunjukkan arah baca hubungan dari
satu entitas ke entitas yang lain
Menunjukkan satu entitas berhubungan
26
dengan entitas yang lain
Menunjukkan generalization,
aggregation, specialization dan
composition
Gambar 2.2 Contoh ERD Hasil Konseptual
(Arrohman Nasirudin, 2010, Analisis Dengan Diagram Keterhubungan Entitas (ERD),http://arrohman.wordpress.com/2007/09/23/analisis-dengan-diagram-keterhubungan-entitas-entity-relationship-diagramerd/)
27
Tabel 2.2 Tabel Simbol ERD Logical
Simbol Arti
Menunjukkan entitas
Menunjukkan arah hubungan dari satu
entitas ke entitas yang lain yang bisa
menentukan FK suatu entitas jika
primary key suatu entitas terdapat pada
entitas yang lain.
28
Gambar 2.3 Contoh ERD Hasil Logical
(Iffa Mashfufah,2010,Model Design Basis Data ERD (Entity Relationship Diagram), http://pupahhh.wordpress.com/2010/11/28/model-design-basis-data-erd-entity-relationship-diagram/)
29
2.1.11 State Transition Diagram (STD)
State Transition Diagram (STD) adalah sebuah modelingtool yang
menggambarkan ketergantungan waktu pada sistem real time dan
humaninterface pada sistem online.
Notasi yang paling penting dari STD adalah :
1. State
Merupakan kumpulan keadaan atau atribut-atribut yang mencirikan
benda atau orang pada waktu, keadaan dan kondisi tertentu.
Gambar 2.4 Notasi State
2. Transition (Perubahan) State
Perubahan state ditandakan dengan tanda panah.
Kondisi
Aksi
Gambar 2.5 Notasi Transition State
30
Ada 2 hal yang perlu ditambahkan untuk melengkapi STD, yaitu :
1. Kondisi adalah keadaan lingkungan luar yang dapat dideteksi oleh
sistem dan menyebabkan perubahan state. Kondisi dapat berupa
sinyal, interrupt dan lainnya.
2. Aksi adalah apa yang dilakukan sistem jika ada perubahan state.
Aksi dapat menghasilkan keluaran, tampilan pesan pada layar
pengguna, membuat kalkulasi, dan lainnya.
Gambar 2.6 Contoh STD
2.2 Teori – teoriPendukung
2.2.1 Pengertian Pengiriman Barang
Pengertian Pengiriman Barang adalah “Mempersiapkan pengiriman
fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuaikan dengan
31
dokumen pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai
dengan persyaratan penanganan barangnya”.
Sebelum melakukan pengiriman, aktifitas yang dilakukan setelah
barang disiapkan adalah pengepakan (pack) dan pemilahan (sortasi).
Packaging dilakukan secara sendiri-sendiri atau digabungkan untuk
kenyamanan/keamanan barang.Sedangkan sortasi adalah
mengumpulan picking atau packaging ke rute yang benar dan harus
membandingkan antara kapasitas truk dan rute yang akan dilalui.
(http://logistikindonesia.blogspot.com/2010/07/pengiriman-
barang.html).
Beberapa istilah yang berkaitan dan sering digunakan dalam kegiatan
pengiriman barang:
1. Shipper adalah pelanggan ritel atau korporat yang memafaatkan jasa
pengiriman barang
2. Consignee adalah penerima barang dari shipper melalui penyedia jasa
layanan pengiriman barang.
3. Agent adalah pihak penyedia layanan pengiriman barang yang
bertanggung jawab atas pengiriman barang setelah barang berangkat dari
bandara atau pelabuhan untuk selanjutnya dikirimkan kepada consignee.
4. Notify adalah pihak yang bertanggung jawab kepada penerimaan barang.
5. Shipping / shipment adalah kegiatan pengiriman barang yang melibatkan
shipper, penyedia jasa, consignee, dan armada pengangkutan mitra bisnis
penyedia jasa pengiriman barang
32
6. ShippingInstruction (SI) adalah surat perintah pengiriman barang yang
diberikan oleh shipper kepada pihak penyedia jasa pengiriman barang.
7. Invoice adalah surat tagihan jasa pengiriman barang yang dikeluarkan
olehpihak penyedia jasa pengiriman barang kepada client/agent.