Upload
truongkiet
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
64
BAB 3
PROJECT PROFILE
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.3.1 Sejarah Perusahaan
PT. J didirikan pada 1 agustus 1992 dimana mereka memulai operasinya pada
tahun 1993 dimana bisnis utama mereka yang bergerak dalam bidang manufaktur botol
kemasan dan berbagai komponen plastik. PT. J meraih ISO 9002 Quality System pada
tahun 1996 dan pada tahun 2001 menjadi pabrik plastik pertama di Indonesia yang
memiliki fasilitas ruangan yang bersih untuk peralatan medis.
Sasaran dari PT. J adalah memproduksi produk dengan standar kualitas tinggi
dan terus berinovasi dan memajukan teknologi dalam mengantisipasi kebutuhan dari
para pelanggannya.
Kemudian pada tahun 2002, PT. J mendapat the ISO 9000 : 2000 Quality System
dari TUV. Dan juga masih pada tahun 2002 PT. J mendirikan plant kedua yang
beroperasi pada januari 2002, Serta menjadi perusahaan kemasan plastik pertama di
daerah asia yang memproduksi botol blow moulding 6 lapis pada tahun 2005.
3.3.2 Visi dan Misi Perusahaan
• Visi
Menjadi perusahaan kemasan terkemuka di Asia-Pasifik.
• Misi
1. Menjadi yang pertama dalam mengantisipasi perubahan dari pelanggan dengan
bereaksi secara kreatif dan kompetitif melalui solusi, pelayanan produk
65
berkualitas dan secara berkelanjutan mengikuti perkembangan dengan inovasi
dan kemajuan teknologi.
2. Merekrut orang-orang yang memiliki motivasi diri, menyediakan pelatihan dan
mengembangkan tenaga kerja dengan melibatkan mereka dalam bisnis,
memberikan penghargaan, dan mempromosikan mereka berdasarkan pencapaian,
inisiatif, integritas dan profesionalisme.
3. Untuk memastikan keberhasilan melalui komitmen total untuk standar kinerja
yang tinggi dan bekerja sama secara efektif, menghindari birokrasi yang
berlebihan dan kesediaan untuk menerima ide-ide baru dan belajar terus menerus.
4. Untuk pertumbuhan keuntungan yang berkelanjutan untuk bisnis dan
memaksimalkan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan
karyawan.
5. Untuk merawat lingkungan dan komunitas dimana kita tinggal.
• Jenis Bisnis
PT. J beroperasi pada bidang bisnis yang melingkupi kemasan dan komponen
berbahan plastik. Sebagai contoh membuat botol, helm, tube, sikat gigi dan lain lain
dari berbagai merek.
66
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur organisasi PT. J
67
Gambar 3.2 Strktur organisasi blow moulding department
Tabel 3.1 Identitas posisi blow moulding section head I, II, III
Identitas posisi Posisi/jabatan Blow moulding section head I, II, III Divisi Manufacturing I Department Blow moulding Section Blow moulding, decoration Group - Atasan langsung Plant manager Sejawat MPC proces section head, trial & setting section head
Bawahan langsung Operator MC, operator packing, operator administrasi, operator transfer, operator cleaning
Lokasi Plant I
68
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan pengawasan atas proses produksi blow moulding & decoration pada shift
I / II / III yang menjadi tanggung jawabnya agar berjalan sesuai dengan rencana,
mengikuti prosedur yang telah ditentukan, dan menjamin mutu produk sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan quality assurance (QA) ataupun customer.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengawasi proses produksi dan trial produksi pada unit kerja agar berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan quality assurance dan customer.
• Menganalisis permasalahan teknis yang terjadi pada proses produksi unit kerjanya,
dan mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Memberikan usulan kepada kepalanya dalam hal modifikasi mesin, peralatan
penunjang, sistem kerja untuk meningkatkan produktivitas.
• Melakukan stop mesin jika jumlah kumulatif production order (PO) telah selesai agar
tidak terjadi kelebihan PO yang berakibat dead stock.
• Menjalankan transaksi untuk technically completed production order jika terjadi
kerusakan besar pada mesin yang mengganggu jalannya proses produksi agar cepat
teratasi.
• Melaksanakan improvement guna menunjang bagian, dan melaksanakan pengawasan
project yang berkaitan di divisi BM dan DEC.
69
Tabel 3.2 Identitas posisi MPC process section head
Identitas posisi Posisi/jabatan MPC process section head Divisi Manufacturing I Department Blow moulding Section MPC process Group - Atasan langsung Plant 1 manager Sejawat BM section head shift, trial setting section head Bawahan langsung Operator MC, operator material, operator packing Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan pengawasan atas proses pemakaian material yang menjadi tanggung
jawabnya agar berjalan sesuai dengan rencana, mengikuti prosedur yang telah
ditentukan, dan menjamin mutu produk sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan quality assurance (QA) ataupun customer.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengawasi proses produksi dan trial produksi pada unit kerja agar berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan quality assurance dan customer.
• Menganalisis permasalahan teknis yang terjadi pada proses produksi unit kerja, dan
mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Memberikan usulan kepada atasan langsung dalam hal modifikasi mesin, peralatan
penunjang, sistem kerja untuk meningkatkan produktivitas.
70
Tabel 3.3 Identitas posisi trial & setting section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Trial & setting section head Divisi Manufacturing I Department Blow moulding Section Trial & setting Group - Atasan langsung Plant 1 manager
Sejawat MPC process section head, blow moulding shift section head, admin staff
Bawahan langsung Machine operator, packing operator, operator trial & setting Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan pengawasan atas proses produksi blow moulding yang menjadi tanggung
jawabnya agar berjalan sesuai dengan rencana, mengikuti prosedur yang telah
ditentukan, dan menjamin mutu produk sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan quality assurance (QA) ataupun customer.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengawasi proses produksi dan trial produksi pada unit kerja agar berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan quality assurance dan customer.
• Menganalisis permasalahan teknis yang terjadi pada proses produksi unit kerjanya,
dan mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Memberikan usulan kepada kepala departemen dalam hal modifikasi mesin, peralatan
penunjang, sistem kerja untuk meningkatkan produktivitas.
71
Gambar 3.3 Struktur organisasi decoration department
Tabel 3.4 Identitas posisi decoration department head/manager/assistant manager
Identitas Posisi Posisi/jabatan Decoration department head /manager/assistant manager Divisi Manufacturing I Department Decoration Section - Group - Atasan langsung Plant I manager/manufacturing I division head Sejawat Blow department head, engineering department head.
Bawahan langsung Decoration section head, product engineering section head, tube I section head, tube II section head
Lokasi Plant I
72
Tujuan posisi/jabatan
• Bertanggung jawab atas pengaturan produksi decoration meliputi persiapan,
pelaksanaan, dan pemantauan proses akhir produksi sesuai jadwal yang telah
ditentukan logistik, serta pencapaian kualitas dan kuantitas hasil akhir produk sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan quality assurance (QA) ataupun customer.
Tanggung jawab dan tugas
• Membuat analisa atas problem yang terjadi dalam aktivitas persiapan dan perbaikan
tool dan mesin serta mengambil tindakan perbaikan atas problem tersebut sesuai
standar ISO yang berlaku.
• Menjamin proses produksi pada departemen decoration agar berjalan sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan quality assurance (QA) atau Customer.
• Menganalisis permasalahan teknis yang terjadi di proses produksi departemen
decoration, dan mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Melakukan koordinasi dengan departemen terkait, blow, injection, die shop,
engineering apabila terdapat permasalahan di proses produksi departemen
decoration yang mempengaruhi jadwal produksi yang disusun oleh logistik.
• Melakukan pemeriksaan atau perawatan mesin-mesin dan tooling agar setiap saat dalam
kondisi siap pakai.
73
Tabel 3.5 Identitas posisi process decoration section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Process decoration section head Divisi Manufacturing I Department Decoration Section Decoration process Group - Atasan langsung Decoration department head Sejawat Trial & setting section head Bawahan langsung Admin, process operator, packing operator Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan pengawasan atas proses produksi decoration yang menjadi tanggung
jawabnya agar berjalan sesuai dengan rencana, mengikuti prosedur yang telah
ditentukan, dan menjamin mutu produk sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan quality assurance (QA) ataupun customer.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengawasi proses produksi dan trial produksi pada unit kerja agar berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan quality assurance dan customer.
• Menganalisis permasalahan teknis dan non teknis yang terjadi ada proses produksi
unit kerja, dan mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Memberikan usulan kepada departement head dalam hal modifikasi mesin,
peralatan penunjang, sistem kerja untuk meningkatkan produktivitas.
• Melakukan pergantian produksi jika jumlah yang diproduksi telah terpenuhi sesuai
manufaturing order (MO).
74
Gambar 3.4 Struktur Organisasi departemen engineering plant I
Tabel 3.6 Identitas posisi engineering department head/manager/associate manager
Identitas posisi Posisi/jabatan Engineering department head/manager/associate manager Divisi Manufacturing I Department Engineering Section - Group - Atasan langsung Plant I manager/manufacturing I division head Sejawat Blow moulding department head, decoration department head
Bawahan langsung Maintenance & utility section head, engineering development section head dan workshop section head
Lokasi Plant I
75
Tujuan posisi/jabatan
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan preventive & corrective maintenance untuk
mesin utility dan melakukan koordinasi terhadap pelaksanaan persiapan mould baru
dan tooling baru serta perbaikan atau modifikasi mould & tooling existing sesuai
dengan standar yang berlaku di BM, decoration dan tube.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengontrol aktivitas pemeliharaan mould dan tooling serta utility untuk mendukung
proses produksi sesuai dengan standar ISO untuk memastikan mould dan tooling atau
sarana utility sesuai dengan kebutuhan produksi.
• Membuat analisa data atas problem mould dan tooling atau sarana utility untuk
mengambil tindakan perbaikan atas problem tersebut sesuai Standar ISO.
• Bertanggung jawab atas pertimbangan teknis dan pengadaan spare parts/Mould-
tooling untuk menjaga kwalitas dan ketepatan waktu pengerjaan.
• Memutuskan produksi atau perbaikan dan perawatan mould dan tooling/maintenance
utility untuk in house atau sub-contractor.
• Melakukan pemeriksaan/perawatan mesin-mesin utility, mould dan tooling agar setiap
saat dalam kondisi siap pakai.
76
Tabel 3.7 Identitas posisi maintenance utility section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Maintenance utility sction head Divisi Manufacturing Department Engineering Section Maintenance utility Group - Atasan langsung Engineering departement head
Sejawat Workshop section head, engineering development section head, maintenance BM & PET section head, maintenance decoration section head
Bawahan langsung Maintenance utility operator Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Memberikan arahan, pembagian tugas kepada bawahan serta mengontrol persiapan
perbaikan dan perawatan mesin baik teknis maupun non teknis yang berhubungan
dengan mesin produksi dan utilitas pabrik sesuai dengan SOP dan WI yang telah
ditentukan agar kelancaran produksi tercapai.
Tanggung jawab dan tugas
• Memastikan bahwa spare part yang akan dipakai dan belum dipakai disimpan pada
tempatnya dengan rapi dan aman untuk pengaturan ketersediaan kebutuhan spare
part.
• Mengontrol dan mengatur persiapan, perbaikan dan perawatan mesin produksi dan
mesin utility untuk memastikan selalu siap untuk dipakai.
• Memeriksa jadwal produksi/production order dan jadwal preventive maintenance
machine utility untuk mengetahui bahwa produksi tetap lancar.
• Memimpin persiapan kelengkapan, kebutuhan serta komunikasi dengan supplier dan
77
contractor untuk melaksanakan instalasi berupa mesin-mesin produksi dan utilitas
pabrik untuk menunjang kebutuhan produksi dalam mencapai target.
• Mengatur dan mengoptimalkan pelaksanaan perbaikan dan perawatan pada mesin
produksi dan utilitas pabrik untuk menunjang tercapainya target produksi.
Tabel 3.8 Identitas posisi engineering development section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Engineering development section head Divisi Manufacturing Department Engineering Section Engineering development Group - Atasan langsung Engineering departement head Sejawat Maintenance utility section head, workshop section head, maintenance
BM & PET section head, maintenance decoration section head Bawahan langsung Engineering development operator, engineering development, design
operator Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Bertanggung jawab atas perencanaan penyelesaian proyek moulds/tools baru serta
penunjangnya sampai bisa dipakai produksi dan menghasilkan produk sesuai product
spec dan schedule serta prosedur yang telah ditetapkan.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengontrol pelaksanaan penyediaan spare parts untuk new project agar spare parts
selalu cukup dan tidak berlebihan.
• Mengontrol pembuatan/perbaikan project mould/tool untuk memastikan selesai sesuai
target.
78
• Melakukan perencanaan/pembuatan sarana dan prasarana produksi serta bertanggung
jawab atas pelaksanaannya agar dapat meningkatan efisiensi produksi.
• Bertanggung jawab atas tercapainya QO yang telah ditetapkan dengan pemberdayaan
SDM yang dimiliki.
Tabel 3.9 Identitas posisi workshop section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Workshop section head Divisi Manufacturing Department Engineering Section Workshop Group - Atasan langsung Engineering departement head
Sejawat Maintenance utility section head, engineering development section head, maintenance BM & PET section head, maintenance decoration, section head
Bawahan langsung Workshop operator, welding operator, mould and tools preparation operator
Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Bertanggung jawab dan selalu mengontrol persiapan moulds & tools yang akan
dipakai produksi (BM dan DEC) dan pemeliharaannya, perbaikan mould setelah
produksi dan penyelesaian moulds, equipment dan tools sampai berproduksi dengan
lancar sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengontrol pelaksanaan penyediaan spare parts agar spare parts selalu cukup dan
tidak berlebihan.
79
• Mengontrol dan mengatur persiapan, perbaikan dan perawatan mould dan tools untuk
memastikan selalu siap untuk dipakai.
• Mengontrol pembuatan/perbaikan tools dan equipment untuk memastikan
selesai sesuai target.
• Bertanggung jawab atas tercapainya QO yang telah ditetapkan dengan pemberdayaan
SDM yang dimiliki.
Gambar 3.3 Struktur organisasi departemen engineering plant II
Tabel 3.10 Identitas posisi maintenance section head plant II
Identitas posisi Posisi/jabatan Maintenance section head Divisi Manufacturing II Department - Section Maintenance utility Group - Atasan langsung Plant II manager
Sejawat Workshop section head, injection section head, tooth brushsection head.
Bawahan langsung Maintenance machine operator, maintenance utility operator Lokasi Plant II
80
Tujuan posisi/jabatan
• Memberikan arahan, pembagian tugas kepada bawahan serta mengontrol persiapan
perbaikan dan perawatan mesin baik teknis maupun non teknis yang berhubungan
dengan mesin produksi dan utilitas pabrik sesuai dengan SOP dan WI yang telah
ditentukan agar kelancaran produksi tercapai.
Tanggung jawab dan tugas
• Memastikan bahwa spare part yang akan dipakai dan belum dipakai disimpan pada
tempatnya dengan rapi dan aman untuk pengaturan ketersediaan kebutuhan spare
part.
• Mengontrol dan mengatur persiapan, perbaikan dan perawatan mesin produksi dan
mesin utility untuk memastikan selalu siap untuk dipakai.
• Memeriksa jadwal produksi/production order dan jadwal preventive maintenance
untuk mengetahui bahwa produksi tersebut telah selesai.
• Memimpin persiapan kelengkapan, kebutuhan serta komunikasi dengan supplier dan
contractor untuk melaksanakan instalasi baru pada mesin-mesin produksi dan utilitas
pabrik untuk menunjang kebutuhan produksi dalam mencapai target.
• Mengatur dan mengoptimalkan atas pelaksanaan perbaikan dan perawatan pada
mesin produksi dan utilitas pabrik untuk menunjang tercapainya target produksi.
81
Tabel 3.11 Identitas posisi workshop section head Plant II
Identitas posisi Posisi/jabatan Workshop section head Divisi Manufacturing II Department - Section Workshop Group - Atasan langsung Plant II manager Sejawat Maintenance section head Bawahan langsung Workshop operator, mould & tools preparation operator Lokasi Plant II
Tujuan posisi/jabatan
• Mengontrol persiapan moulds & tools yang akan dipakai produksi (IM & TB) dan
pemeliharaannya, perbaikan mould yang sedang produksi dan penyelesaian moulds
dan tools baru sampai berproduksi dengan lancar sesuai prosedur yang telah
ditetapkan.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengontrol pelaksanaan penyediaan spare parts agar spare parts selalu cukup dan
tidak berlebihan.
• Mengontrol dan mengatur persiapan, perbaikan dan perawatan mould dan tools untuk
memastikan selalu siap untuk dipakai.
• Mengontrol pembuatan atau perbaikan mould/tools untuk memastikan selesai sesuai
target.
• Bertanggung jawab atas tercapainya QO yang telah ditetapkan dengan pemberdayaan
SDM yang dimiliki.
82
Gambar 3.4 Struktur organisasi departemen injection moulding
Tabel 3.12 Identitas posisi injection moulding section head
Identitas Posisi Posisi/jabatan Injection moulding section head Divisi Manufacturing II - Section Injection moulding Group - Atasan langsung Plant II manager
Sejawat MPC section head, QC section head, workshop section, maintenance section head, engineering development section head, toothbrush section head
Bawahan langsung Injection moulding operator , injection moulding setter Lokasi Plant II
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan pengawasan atas proses produksi injection moulding yang menjadi
tanggung jawabnya agar berjalan sesuai dengan rencana, mengikuti prosedur yang
telah ditentukan, dan menjamin mutu produk sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan quality assurance (QA) ataupun customer.
83
Tanggung jawab dan tugas
• Mengawasi dan mengontrol proses produksi dan trial produksi pada unit kerja agar
berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan untuk menjamin mutu produk
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan quality assurance dan customer.
• Menganalisis permasalahan teknis yang terjadi pada proses produksi unit kerja, dan
mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Memberikan usulan kepada departement head dalam hal modifikasi mesin, peralatan
penunjang, sistem kerja untuk meningkatkan produktivitas.
• Melakukan koordinasi dengan bagian–bagian yang terkait jika terjadi kerusakan besar
pada mesin yang mengganggu jalannya proses produksi agar cepat teratasi.
• Melakukan stop mesin jika jumlah kumulatif production order (PO) telah selesai
untuk menghindari produksi yang berlebih.
Tabel 3.13 Identitas posisi MPC section head
Identitas posisi Posisi/jabatan MPC section head Divisi Manufacturing II Department - Section MPC Group - Atasan langsung Plant II manager Sejawat Injection moulding I, II, III section head, QC section head Bawahan langsung Material preparation operator, colouring operator Lokasi Plant II
Tujaun posisi/jabatan
• Bertanggung jawab atas persiapan peralatan dan fasilitas untuk proses produksi,
pelaksanaan penyusunan/perencanaan, penerapan serta pengawasan sistem kontrol
84
kualitas pada material dan persiapan material yang akan dipakai untuk produksi
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, serta keakuratan data-data material
yang digunakan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengawasi dan mengevaluasi efisiensi penggunaan material, agar tidak terjadi
penggunaan material yang berlebihan.
• Pembuatan material sesuai dengan material request (MR) dan persiapan material
untuk 4 shift, serta melakukan pemantauan atas kualitas hasil produksi untuk
memastikan penyelesaian order produksi dengan tepat.
• Memastikan bahwa penyimpanan material, pigment, additive serta afval yang akan
dipakai produksi benar-benar bersih, bebas dari kontaminasi, serta tertata rapi dan
aman untuk menghindari kerusakan material.
• Melakukan pengecekan komposisi material dan adjustment warna bila diperlukan
untuk mengurangi problem material.
• Mengontrol kebersihan, perawatan dan pemakaian alat-alat di MPC dan ruangannya,
serta alat penunjang MPC yang berkaitan dengan penyediaan material agar peralatan
penunjang rapi dan terawat.
• Mengajukan afval produksi yang kotor untuk dijual sesuai item dan grade-nya.
• Menilai prestasi atas kinerja bawahannya secara objective untuk merancang
pengembangan SDM.
85
Gambar 3.5 Struktur organisasi departemen toothbrush
Tabel 3.14 Identitas posisi Toothbrush Section Head
Identitas posisi Posisi/jabatan Toothbrush section head Divisi Manufacturing II Department - Section Toothbrush Group Section head Atasan langsung Plant II manager
Sejawat Injection section head, QA toothbrush section head, workshop section head, maintenance section head, engineering development section head, MPC section head
Bawahan langsung Injection moulding toothbrush operator, tufting operator Lokasi Plant II
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan pengarahan dan pengawasan atas proses produksi injection moulding
toothbrush dan tufting yang menjadi tanggung jawabnya agar berjalan sesuai dengan
rencana, mengikuti prosedur yang telah ditentukan, dan menjamin mutu produk sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan quality assurance (QA) ataupun customer.
86
Tanggung jawab dan tugas
• Mengawasi proses produksi injection dan trial produksi pada unit kerja agar berjalan
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan quality assurance dan customer.
• Menganalisis permasalahan teknis yang terjadi pada proses produksi unit kerja, dan
mengambil keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
• Memberikan usulan kepada plant II manager dalam hal modifikasi mesin, peralatan
penunjang, sistem kerja untuk meningkatkan produktivitas.
• Melakukan pemberhentian mesin jika jumlah kumulatif production order (PO) telah
selesai.
• Menjalankan transaksi untuk technically completed production order jika terjadi
kerusakan besar pada mesin dan mengganggu jalannya proses produksi.
Gambar 3.6 Struktur organisasi departemen logistik
87
Tabel 3.15 Identitas posisi PPIC section head
Identitas posisi Posisi/jabatan PPIC section head Divisi Marketing Department Logistik Section Planner produksi Group - Atasan langsung Logistic officer Sejawat Store keeper Bawahan langsung PPIC administration Lokasi Plant I, II, III
Tujuan posisi/jabatan
• Mengkoordinasikan perencanaan produksi (blow moulding, decoration, injection
moulding, toothbrush, filling sealing, dan tube), penyediaan material (bahan baku,
bahan pembantu, dan pembungkus) dan mengontrol hasil produksi sesuai jadwal yang
telah ditetapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan sehingga dapat
memenuhi permintaan pelanggan secara tepat waktu dan jumlah.
Tanggung jawab dan tugas
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan ISO 9001:2008 (SOP, WI, job description
dan form).
• Merencanakan jadwal produksi maupun trial serta bekerja sama dengan bagian terkait
sesuai order yang diterima dalam bentuk production schedule plan.
• Menganalisa dan mengontrol kebutuhan material sesuai dengan rencana produksi.
• Memonitor jalannya dan hasil produksi sesuai dengan jadwal yang telah dibuat baik di
internal maupun sub kontrak.
• Memeriksa prioritas rencana produksi sesuai dengan permintaan pelanggan.
88
• Melakukan koordinasi dengan sales dalam menyelesaikan masalah prioritas
permintaan pelanggan.
• Melakukan koordinasi dengan bagian produksi dalam menyelesaikan masalah
produksi (misalnya masalah output produksi, keterlambatan jadwal produksi, masalah
mould dan lain-lain).
• Membuat konfirmasi pengiriman sesuai order yang diterima dan memonitor realisasi
pengiriman tersebut bila ada claim.
• Membuat delivery list sesuai konfirmasi pengiriman dan kesiapan finished good yang
akan dikirim.
• Review sales order, forecast terhadap stok, rencana produksi, kapasitas mould dan
mesin, serta mengisi rencana pengirimannya.
• Mengontrol stok FG-WIP, material, dan supporting semininal mungkin.
• Supervisi tugas dan tanggung jawab tim.
• Melaksanakan stock opname secara periodik sebagai pemeriksa.
Tabel 3.16 Identitas posisi store keeper
Identitas posisi Posisi/jabatan Store keeper Divisi Marketing Department Logistik Section Warehouse Group - Atasan langsung Logistic officer Sejawat PPIC Bawahan langsung Warehouse operator Lokasi Plant I, II, III
89
Tujuan posisi/jabatan
• Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis dan non teknis, strategi
operasional, administrasi di warehouse, pengendalian dan perlindungan barang,
menjamin berjalannya sistem FIFO sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Tanggung jawab dan tugas
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan ISO 9001:2008 (SOP, WI, Job Description
dan Form).
• Mengawasi penerapan sistem FIFO serta pengontrolan penerimaan, penyimpanan dan
pengeluaran barang dari dan ke warehouse.
• Mengontrol pengiriman sesuai dengan weekly delivery plan/delivery list.
• Mengatur identifikasi dan penempatan barang di warehouse sesuai dengan
kelompoknya.
• Menyetujui dan menandatangani dokumen yang beredar di warehouse.
• Melaksanakan stock opname secara periodik sebagai pemeriksa serta memantau
pelaksanaannya.
90
Gambar 3.7 Struktur organisasi departemen finance & accouting
Tabel 3.17 Identitas posisi finance & administration manager
Identitas posisi Posisi/jabatan Finance & administration manager Divisi Finance & administration Department - Section - Group - Atasan langsung BOD
Sejawat Plant 1 manager, plant 2 manager, plant 3 manager, marketing manager, business development manager, HR manager, QA Manager, P&D manager
Bawahan langsung Finance section head, general accounting section head, tax section head, management accounting section head, costing section head
Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan perusahaan untuk dilaporkan
kepada direktur secara periodik.
• Mengatur dan merencanakan jalannya arus keuangan perusahaan atas penerimaan dan
91
pengeluaran kas agar operasional perusahaan lancar.
• Menyiapkan perhitungan dan pembayaran gaji bulanan, untuk memastikan
Perusahaan memenuhi kewajibannya dalam membayar gaji karyawan dengan benar
dan tepat waktu.
Tannggung jawab dan tugas
• Memonitor laporan-laporan analisa account payable dan account receivable dan
mengambil tindakan yang diperlukan untuk melakukan perbaikan.
• Memeriksa atas usulan penghapusan atau pencadangan bad debt untuk dilaporkan ke
BOD.
• Memeriksa budget tahunan serta memonitor realisasi budget, untuk memastikan
pencapaian profit.
• Memonitor realisasi cash flow projection dan koordinasi untuk perbaikan.
• Memeriksa laporan keuangan dari general accounting & tax section head untuk
memastikan keakuratan laporan yang disajikan kepada BOD dan pemegang saham.
• Menyiapkan daftar gaji bulanan karyawan seluruh departemen serta perhitungan
pajak penghasilan dan jumlah gaji yang diminta, dan melakukan perintah transfer
dana atas gaji karyawan, untuk memastikan Perusahaan memenuhi kewajibannya
dalam membayar gaji karyawan.
• Menganalisis dan menyetujui investasi jangka pendek, contoh time deposit dan SBI,
untuk menambah likuiditas perusahaan.
• Menandatangani dan menyiapkan giro/cheque/transfer untuk pembayaran yang
telah jatuh tempo.
92
• Memvalidasi product cost accounting balance untuk memastikan keakuratan
precosting yang telah dibuat oleh sales & marketing dan untuk mengevaluasi
efisiensi produksi.
• Memvalidasi transaksi FOREX, untuk memastikan ketepatan pencatatan transaksi
pada saat dilakukan pembayaran dalam FOREX, dan untuk memantau hutang
perusahaan dalam bentuk FOREX, agar dapat mengambil langkah-langkah
antisipatif dalam upaya menghindarkan perusahaan dari kerugian akibat selisih
kurs.
• Menyetujui pengembalian uang ke pelanggan untuk perihal kelebihan bayar pada
penjualan.
• Menyetujui pembayaran, pembayaran dimuka, permohonan pinjaman karyawan,
voiding cheque dan kesalahan penulisan cheque.
• Melakukan korespondensi dengan bank dan instansi terkait yang berkaitan dengan
keuangan.
Tabel 3.18 Identitas posisi finance section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Finance section head Divisi Finance & administration Department Finance Section - Group - Atasan langsung F & A manager
Sejawat General accounting section head, tax section head, management accounting Section head, costing section head.
Bawahan langsung Account receivable staff, account payable staff, finance staff, finance cikarang staff
Lokasi Plant I
93
Tujuan posisi/jabatan
• Mengarahkan dan memimpin kelangsungan aktivitas yang meliputi pengambilan,
pembayaran, dan aktivitas penempatan pada waktu yang singkat, untuk me-manage
arus kas (cashflow) perusahaan dengan baik dan berimbang.
Tanggung jawab dan tugas
• Menyusun proyek si arus kas (cashflow) setiap 2 minggu untuk bulan yang akan
datang dan dilaporkan kepada financial controller.
• Melakukan koordinasi dengan departmen lain untuk mencegah kekurangan
finansial dalam pendanaan aktivitas harian capital expenditures.
• Memvalidasi pembayaran dengan cheque/giro atau cash, untuk memastikan
kelancaran pembayaran atas biaya-biaya perusahaan.
• Bekerja sama dengan departemen Account Payable dan Account Receivable untuk
menyusun dan memvalidasi valuasi FOREX.
• Mengajukan dan mengelola investasi jangka pendek, seperti time deposit dan SBI,
untuk memastikan adanya pendapatan dari interest.
• Mengontrol pencatatan ke dalam sistem atas pengembalian hutang karyawan, baik
melalui uang tunai maupun pemotongan gaji.
• Melakukan korespondensi dengan bank untuk administrasi.
• Melakukan analisis untuk memberikan rekomendasi kepada financial controller
dalam hal alternatif sumber pendanaan.
94
Tabel 3.19 Identitas posisi general accounting section head
Identitas posisi Posisi/jabatan General accounting section head Divisi Finance & administration Department General accounting Section - Group - Atasan langsung F & A manager Sejawat Finance S.H., management accounting S.H., costing S.H., tax S.H. Bawahan langsung Fixed sssets staff, invoicing staff, general accounting staff Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Memimpin dan mengarahkan pemeriksaan laporan keuangan secara
keseluruhan, untuk dilaporkan kepada financial controller.
• Mengatur aktiva tetap baik dari segi pengontrolan serta pencatatannya yang
menjadi tanggung jawabnya, untuk memastikan ketersediaan dan penempatan
aktiva tetap tersebut.
Tanggung jawab dan tugas
• Membantu financial controller untuk menyusun dan menetapkan strategi serta
kebijakan pokok yang menyangkut kegiatan general accounting.
• Memberi persetujuan dan memantau atas pembuatan perubahan G/L account.
• Melakukan koreksi/reversal untuk memperbaiki kesalahan journal di general
accounting atau jika terdapat kasus-kasus tertentu yang memerlukan koreksi dari
general accounting department head.
• Menjalankan clearing account (GR/IR) untuk transaksi yang telah diselesaikan.
• Melakukan proses tutup buku/close the book pada setiap akhir periode untuk
95
memastikan penyelesaian seluruh transaksi pada setiap akhir periode.
• Menyusun laporan keuangan konsolidasi untuk dilaporkan kepada financial
controller.
Tabel 3.20 Identitas posisi tax section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Tax section head Divisi Finance & administration Department Tax Section - Group - Atasan langsung F & A manager Sejawat Finance S.H., management accounting S.H., costing S.H. Bawahan langsung Tax staff Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Memimpin dan mengarahkan pembuatan laporan pajak untuk pabrik maupun kantor
pusat, agar pelaporan pajak perusahaan ke kantor pajak tepat waktu dan benar.
Tanggung jawab dan tugas
• Melakukan review dan mengkonsolidasi laporan pajak dan PPN yang disusun oleh
stafnya, untuk memastikan kebenaran dan ketepatan laporan sesuai peraturan
perpajakan yang berlaku.
• Menyusun kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan tax planning dan tax
saving, untuk diintegrasikan dengan rencana kerja dan anggaran tahunan
perusahaan.
96
• Memastikan dan mengkonsolidasikan langkah perusahaan dalam menghadapi tax
audit, agar semua pelaporan pajak dilakukan secara benar, tanpa penyimpangan dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Bersama department head yang lain di divisi finance & Accounting menyusun
laporan keuangan konsolidasi triwulan sesuai dengan peraturan BAPEPAM dan
BEJ untuk dilaporkan kepada financial controller.
Tabel 3.21 Identitas posisi costing section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Costing section head Divisi Finance & administration Department Product cost accounting Section - Group - Atasan langsung F & A manager
Sejawat Finance S.H., general accounting S.H., Tax S.H., management accounting SH
Bawahan langsung Costing staff Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Mengarahkan dan mengkonsolidasi Laporan Perhitungan Harga Pokok Produk/
standar harga tahunan dan membuat analisis variance perbulan, agar diketahui
perbedaan antara actual cost dan standard cost.
• Membuat precosting sebelum investasi, untuk mendapatkan perhitungan ROI (Return
of Investment), laba dan rugi yang digunakan dalam menyusun rencana bisnis
tahunan.
97
Tanggung jawab dan tugas
• Membantu financial controller dalam menyusun dan menetapkan kebijakan yang
menyangkut perhitungan harga pokok produk untuk bahan pertimbangan bagi sales
dalam menentukan harga jual.
• Memeriksa laporan hasil kalkulasi harga pokok produk.
• Membuat standard cost tahunan berdasarkan budget tahunan.
• Menghitung dan menganalisa variance yang timbul, untuk mengetahui
perbandingan antara standard cost dengan actual cost setiap bulannya.
• Melakukan pengecekan atas data-data yang diterima dari departemen- departemen
terkait posting.
• Memeriksa assessment/distribution dan kalkulasi variance untuk business planning
dan performance measurement.
• Membandingkan standar, realisasi dan target dari product costing untuk
menganalisis laporan product costing.
Tabel 3.22 Identitas posisi management accounting section head
Identitas posisi Posisi/Jabatan Management accounting section head Divisi Finance & administration Department Management accounting Section - Group - Atasan Langsung F & A manager Sejawat Finance S.H., general accounting S.H., Tax S.H. Bawahan Langsung Management accounting staff Lokasi Plant I
98
Tujuan posisi/jabatan
• Mempersiapkan management report dan menganalisis berdasarkan financial reports,
financial statements, operational data dan data yang berhubungan lainnya.
• Mempersiapkan anggaran OPEX untuk semua departemen dan memonitor realisasi
anggaran yang sesuai dengan rencana bisnis.
• Mengelola sistem performance management, evaluasi dan analisis penghargaan
tujuan strategi dan program perbaikan untuk pencapaian target
• Mengembangkan dan menentukan key performance indicators untuk perusahaan dan
semua departemen.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengkaji dan mempersiapkan bentuk-bentuk pelaporan yang standar dan non-standar
yang dapat diberikan kepada management, agar dapat secara terus-menerus
mengevaluasi kemungkinan bentuk pelaporan yang lebih menyeluruh, akurat dan
deskriptif.
• Menentukan asumsi budget perusahaan untuk masing-masing pemegang anggaran
berdasarkan strategi perusahaan dan rencana bisnis.
• Menganalisis realisasi budget dengan aktual untuk masing-masing pemegang
anggaran dan meng-update informasi ke dalam sistem.
• Memimpin pembuatan management report (termasuk rekomendasi dan peringatan
awal), penyusunan performance report dan internal accounting report untuk
dilaporkan kepada atasan.
99
• Menganalisis financial report, data operasional dan data yang berhubungan lainnya
untuk memberikan interpretasi data yang deskriptif dan akurat.
• Memberikan masukan kepada F & A manager untuk penyusunan kebijakan-kebijakan
yang berhubungan dengan accounting.
• Memberikan masukan kepada tax accounting untuk penyusunan tax planning dan tax
audit.
Gambar 3.8 Struktur organisasi departemen Information Technology
Tabel 3.23 Identitas posisi information technology officer
Identitas posisi Posisi/jabatan Information technology officer Divisi Finance & administration division Department Information technology department Atasan langsung Finance & administration manager
Sejawat Finance officer, general accounting & tax officer, management accounting & product cost accounting officer
Bawahan langsung Application system section head, software application system section head, support system section head
Lokasi Plant I
100
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan perencanaan, pengawasan, dan evaluasi implementasi ACCPAC dan atau
sistem lain yang digunakan, serta melakukan pengembangan sistem dan penyelesaian
permasalahan yang terkait dengan perancangan, integrasi, maupun implementasi
untuk memastikan sistem yang digunakan sesuai dengan bisnis proses yang
disepakati.
Tanggung jawab dan tugas
• Memahami dan menganalisa proses bisnis perusahaan dan fungsi sistem ACCPAC
dan atau sistem lainnya yang digunakan, untuk memastikan integrasi dan penggunaan
sistem yang sesuai dengan kebutuhan bisnis proses perusahaan.
• Menganalisa dan menentukan perancangan infrastruktur teknologi informasi dan
perangkat pendukung lainnya untuk memastikan penggunaan infrastruktur yang
sesuai dengan biaya yang efisien.
• Menganalisa, merencanakan, dan melaksanakan optimasi software dan hardware atas
sistem ACCPAC dan atau sistem lain yang digunakan, untuk memastikan penggunaan
yang sesuai dengan bisnis proses perusahaan.
• Menetapkan rancangan formulir, laporan, dan program yang dirancang/dibangun
untuk memenuhi kebutuhan para pemakai/user.
• Mengkoordinasikan modul-modul yang digunakan agar tercipta suatu sinergi yang
mendukung terlaksananya bisnis proses yang disepakati.
101
• Menyelesaikan permasalahan yang timbul sehubungan dengan perancangan, integrasi,
maupun implementasi sistem yang digunakan, dengan melakukan konsultasi kepada
pihak terkait baik intern maupun ekstern perusahaan.
• Melakukan pengawasan verifikasi dan testing system, termasuk user-role dan
authorization profile untuk menguji kestabilan sistem dan kesesuaian dengan bisnis
proses dan kebijakan perusahaan.
• Menganalisa perubahan parameter sistem dan atau output sistem dari setiap modul
untuk menyesuaikan dengan perubahan bisnis proses dan kebijakan perusahaan.
• Melakukan perencanaan pelatihan dan komunikasi yang efektif kepada para pemakai
sistem untuk memastikan kesiapan dan kemampuan para pemakai dalam penggunaan
sistem.
• Melakukan komunikasi aktif dengan konsultan, atasan langsung, bawahan langsung,
maupun sesama rekan dari setiap divisi/departemen dalam melakukan perancangan
bisnis proses, integrasi, maupun penyelesaian masalah yang dihadapi.
Gambar 3.9 Struktur Organisasi departemen quality assurance (QA)
102
Tabel 3.24 Identitas posisi QA manager
Identitas posisi Posisi/jabatan QA manager Divisi Quality assurance Department Quality assurance Section Quality assurance Group - Atasan langsung Director
Sejawat Plant 1 manager, Plant 2 manager, finance & accounting manager, marketing manager, tube-Cikarang general manager, business development manager, HR manager, P&D manager, purchasing officer, internal audit officer
Bawahan langsung QA section head Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Merencanakan dan menyusun QA system, untuk memastikan terpenuhinya
kepuasan pelanggan.
• Mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan QA system, untuk memastikan
konsistensinya guna meningkatkan kualitas hasil produksi.
• Menjelaskan masalah claim/complaint kepada pelanggan, untuk mendukung
tercapainya loyalitas pelanggan.
• Menyusun kesepakatan kualitas (quality agreement) dengan pelanggan, untuk
mencapai win-win solution.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengarahkan cara kerja dan menyiapkan sarana untuk memperlancar pelaksanaan
pemeriksaan kualitas bahan baku, bahan pembantu, maupun hasil produksi, untuk
memastikan terpenuhinya kepuasan pelanggan.
103
• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan QA system, sesuai dengan perkembangan
kebutuhan pelanggan.
• Mengarahkan QA section head dalam melakukan komunikasi dengan pemasok, untuk
mendapatkan win-win solution.
• Melakukan audit supplier/pemasok/subcontract, untuk memastikan kesanggupannya
dalam memenuhi kualitas yang diinginkan perusahaan.
• Melakukan koordinasi dengan marketing, product development dan produksi, untuk
menyusun kesepakatan kualitas (quality agreement) dengan pelanggan.
• Menjelaskan kesepakatan kualitas (quality agreement) dengan pelanggan kepada QA
section head, untuk mencapai persamaan persepsi tentang kualitas produk yang
diharapkan.
• Mengotorisasi terjadinya emergency released, sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
• Menjelaskan masalah kualitas dan mengajukan batasan cacat hasil produksi kepada
pelanggan, untuk mendapatkan persetujuan.
• Menjelaskan masalah kualitas berserta tindakan perbaikannya berkaitan dengan
claim/complaint kepada pelanggan, untuk mencapai loyalitas pelanggan.
Tabel 3.25 Identitas posisi QA section head
Identitas posisi Posisi/jabatan QA section head Divisi Quality Assurance Department Quality Assurance Section Quality Assurance Group - Atasan langsung QA Manager Sejawat - Bawahan langsung Senior QA, QA non shift, QC In-line Lokasi Plant I dan Plant II
104
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan pengawasan atas kualitas bahan baku dan bahan pembantu, untuk
memastikan konsistensi produk dan kondisi produksi yang optimal.
• Melakukan pengawasan atas konsistensi kualitas produk hasil produksi, untuk
memastikan terpenuhinya kepuasan pelanggan.
• Melakukan pengawasan atas lingkungan dan prosedur kerja sesuai dengan sistem
management perusahaan dan persyaratan pelanggan.
• Melakukan pemantauan terhadap alat ukur (termasuk kalibrasi/verifikasi), untuk
memastikan tersedianya alat kerja yang layak pakai.
• Memonitor penanganan atas customer claim/complaint dan mengevaluasi
penyebab penyimpangan tersebut, untuk memastikan tidak terjadi masalah serupa.
Tanggung jawab dan tugas
• Melakukan koordinasi dengan sales, product development dan produksi, untuk
menetapkan standard kualitas barang dari supplier/subcontract produk sesuai dengan
persyaratan pelanggan.
• Menentukan cara kerja dan sarana untuk memperlancar pelaksanaan pemeriksaan
kualitas produk hasil produksi dan barang dari supplier/subcontract, sesuai dengan
ISO 9000:2008 Elemen 8.2.4 pemantauan dan pengukuran produk.
• Menjelaskan claim/complaint bahan baku dan bahan pembantu yang tidak standar
kepada supplier/subcontract, untuk memastikan konsistensi bahan baku dan bahan
pembantu produksi.
105
• Memberikan training masalah kualitas kepada tim Produksi, untuk mencapai
persamaan persepsi tentang persyaratan pelanggan.
• Memonitor aktivitas pada saat pergantian produksi melalui start up checklist, untuk
memastikan kondisi produksi berjalan sesuai dengan prosedur dan persyaratan
pelanggan.
• Menganalisa potensi/resiko/hazard produk trial dengan produksi dan product
development, untuk mendukung kelancaran proses produksi.
• Melakukan cek terhadap semua aktivitas hygiene dan GMP, untuk memastikan kondisi
produk dengan persyaratan khusus dapat mencapai targetnya.
• Menyarankan perbaikan sistem maupun peralatan, untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan.
• Memonitor kalibrasi/verifikasi alat ukur yang digunakan, untuk memastikan bahwa
alat tersebut layak pakai.
• Melakukan training pemeliharaan dan pemakaian alat ukur yang efektif, untuk
meminimalkan biaya perbaikan alat.
• Memproses disposal alat ukur yang tidak layak pakai, untuk memastikan alat ukur
tersebut tidak digunakan lagi.
• Menangani keluhan dari pelanggan internal/external dan melakukan analisa untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab penyimpangan yang terjadi sesuai dengan standar
ISO 9001:2008 Elemen 8.3 pengendalian produk tidak sesuai dan Elemen 8.4 analisa
data.
• Memeriksa tindak lanjut dari keluhan pelanggan internal/external untuk memastikan
efektifitas tindakan perbaikan yang sudah/akan dilakukan.
106
Gambar 3.10 Struktur organisasi product & development
Tabel 3.26 Identitas posisi product & development department head
Identitas posisi Posisi/Jabatan Product & development departemen head Divisi Product & development Department Product & development Section - Group - Atasan Langsung Product & development manager Sejawat - Bawahan Langsung
New project & material development section head, product engineering section head
Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Mengkoordinasikan dan memonitor persiapan dan realisasi project-project baru di
product & development Departemen dan pelaksanaan pengembangan/modifikasi
project existing, agar project dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang
direncanakan untuk memenuhi permintaan customer.
107
Tanggung jawab dan tugas
• Mengikuti perkembangan teknologi secara terus menerus untuk mengantisipasi
terjadinya perubahan yang berkaitan dengan pelaksanaan project baru.
• Melakukan evaluasi awal terhadap rencana project baru sesuai dengan permintaan
sales dan kebutuhan customer berdasarkan waktu, jumlah dan kualitas yang telah
disepakati.
• Memberikan technical support kepada sales dari awal permulaan project sampai
dengan proses commisioning untuk merealisasikan target penjualan.
• Mempersiapkan standard spesifikasi usulan dari internal dan eksternal untuk
produksi dan project baru serta melakukan pengawasan aktivitas persiapan dan
tindakan perbaikan atas problem terhadap project baru, agar segera dapat terealisasi
sesuai dengan kebutuhan customer.
Tabel 3.27 Identitas posisi product engineering section head/supervisor
Identitas posisi Posisi/jabatan Product engineering section head / supervisor Divisi Product & development Department Product & development Section Product engineering Group - Atasan langsung Product & development manager
Sejawat New project & material development section head, artwork staff, secretary
Bawahan langsung art work processor, trial analyst, product designer Lokasi Plant I
108
Tujuan posisi/jabatan
• Mengkoordinasikan dan memonitor persiapan dan realisasi project-project baru di
departemen product & development dan pelaksanaan pengembangan/modifikasi
project existing, agar project dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang
direncanakan untuk memenuhi permintaan customer.
Tanggung jawab dan tugas
• Menerima permintaan gambar dari marketing dan menyusun jadwal dan rencana
penyelesaian gambar untuk memenuhi permintaan customer.
• Menganalisa produk dan konsep design produk untuk mengarahkan secara teknis
aspek-aspek yang harus dipenuhi dalam pembuatan gambar kepada anak buahnya.
• Memeriksa dan melakukan otorisasi atas spesifikasi product, product drawing,
product description, product composistion list, approval sample, layout decoration
dan standard packing yang dibuat oleh product designer sebelum diserahkan kepada
sales, customer dan division head untuk memastikan dokumen penunjang tersebut sesuai
dengan kondisi aktual dan memenuhi persyaratan yang diberikan oleh customer
• Memeriksa dan memberikan pertimbangan dalam design packaging (box) beserta dengan
susunannya bersama dengan product designer untuk memastikan design packaging
tersebut dapat diterima dan sesuai dengan persyaratan customer.
• Melakukan pengecekan terhadap artwork yang sudah dibuat oleh artwork processor
untuk memastikan artwork yang benar sebagai acuan produksi.
• Menyampaikan defect-defect yang diajukan oleh QA kepada customer untuk
dimintakan approval maupun comment yang akan dipakai oleh produksi.
109
• Melakukan pengecekan terhadap evaluasi dari trial analyst yang dipakai sebagai
evaluasi terhadap perubahan-perubahan dimensi, penentuan dimensi new project dan
metode pengujian sesuai dengan permintaan customer.
• Mengikuti progress dari new artwork yang sedang dilakukan bersama-sama dengan
artwork processor agar dapat memenuhi target penyelesaian artwork yang sudah
ditentukan.
• Melakukan validasi mould dan printing bersama-sama dengan trial analyst yang
bertujuan untuk evaluasi capability proses produksi dalam memenuhi permintaan
customer.
• Membuat standard test method yang sesuai untuk memenuhi permintaan customer dan
mensosialisasikannya kepada trial analyst, QA dan produksi sebagai acuan dalam
pengujian produk sesuai dengan permintaan customer.
• Memonitor pemakaian jam trial yang dilakukan oleh trial analyst dan artwork
processor sebagai tolak ukur pencapaian pemakaian jam trial yang sudah
ditentukan.
• Mengkoordinasi pelaporan rekonsiliasi material trial yang dilakukan oleh trial
analyst bersama dengan material development staff sebagai pertanggungjawaban
terhadap penggunaan material yang dipakai dalam trial-trial yang telah dilakukan.
• Bersama dengan trial analyst dan artwork processor mempersiapkan sample
pengajuan defect/standar yang diajukan oleh QA untuk disampaikan kepada customer
yang akan dipakai sebagai acuan produksi.
110
Gambar 3.11 Struktur organisasi departemen purchasing
Tabel 3.28 Identitas purchasing officer
Identitas posisi Posisi/Jabatan Purchasing officer Divisi General management Department Purchasing Section - Group - Atasan Langsung General manager Sejawat QA officer, IA officer
Bawahan Langsung Technical purchasing S.H., non-technical S.H., raw material purchasing S.H., purchasing administration
Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Memastikan tercapainya tujuan bisnis perusahaan sesuai strategi yang ditetapkan
direksi dalam hal pembelian barang kebutuhan perusahaan agar kelancaran produksi
di pabrik dapat dicapai dan upaya penghematan pembelian barang dapat berjalan terus.
111
Tanggung jawab dan tugas
• Melakukan pemeriksaan dan menyetujui purchase requisition dan purchase order
untuk barang/material yang menjadi tanggung jawabnya dengan batas kewenangan
yang telah ditetapkan di business unit policy ataupun prosedur ISO untuk mengetahui
setiap proses pembelian yang dilakukan bawahannya.
• Melakukan negosiasi penawaran dan konfirmasi harga dengan supplier, untuk
mendapatkan penawaran dan harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
• Memonitor program perbaikan atas quality objective yang tidak tercapai atau masalah
lainnya dengan Standar ISO yang berlaku untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
• Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang yang telah ditentukan dapat
berjalan dengan baik sesuai struktur organisasi dan standar ISO yang berlaku untuk
mengatur pendelegasian tugas-tugas dalam departemen.
• Melakukan koordinasi atas pembelian barang untuk kebutuhan organisasi dan
mengarahkan karyawan dibawahnya untuk pelaksaanan.
• Melakukan evaluasi untuk memastikan pelaksanaan sistem manajemen mutu dalam
selang waktu terencana sesuai dengan standar ISO yang berlaku.
• Mengevaluasi perencanaan program perbaikan yang diambil atas quality objective
(Sasaran Mutu) yang tidak tercapai dalam monthly review meeting, serta annual
operating plan sesuai standar ISO yang berlaku untuk dilakukan perbaikan-perbaikan.
• Melakukan pemeriksaan dan menyetujui untuk pembuatan letter of credit,
pemberitahuan impor barang (PIB), invoice dan packing list untuk melengkapi
pesyaratan dokumen impor maupun ekspor.
112
• Melakukan follow up dan pemantauan kedatangan barang impor dan pengiriman
barang/material ke pabrik, untuk memastikan barang diterima oleh user.
Tabel 3.29 Identitas posisi technical purchasing section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Technical purchasing section head Divisi General management Department Purchasing Section Technical purchasing Group - Atasan langsung Purchasing Officer
Sejawat Non-technical purchasing section head, raw material purchasing section head
Bawahan langsung Technical purchasing assistant, local purchaser Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan aktivitas pembelian secara kredit dan tunai untuk barang dan jasa
tertentu yang termasuk dalam golongan teknik sesuai prosedur yang telah ditetapkan
agar kebutuhan akan barang-barang tersebut dapat terpenuhi dan memperlancar
operasional perusahaan.
Tanggung jawab dan tugas
• Menerima, meminta dan melakukan update ke dalam sistem penawaran harga dari
supplier, untuk membandingkan dan memonitor harga.
• Membuat purchase order, untuk memastikan pengadaan barang dilakukan secara
benar dan lengkap.
• Melakukan pembelian barang secara kredit (seperti spare parts, building, dsb.) ke
supplier baik dalam maupun luar negeri sesuai dengan kebutuhan pabrik, agar kebutuhan
113
akan barang-barang tersebut dapat terpenuhi dan memperlancar operasional
perusahaan.
• Melakukan follow-up pada supplier atas pembelian barang agar pengiriman sesuai
dengan permintaan.
• Menerima barang dari supplier untuk diserahkan kepada peminta.
• Memeriksa dan menandatangani RFP dan purchase order untuk mengetahui setiap
proses pembelian barang.
Tabel 3.30 Identitas posisi non technical purchasing section head
Identitas posisi Posisi/jabatan Non technical purchasing section head Divisi General management Department Purchasing Section Non technical purchasing Group - Atasan langsung Purchasing officer
Sejawat Technical purchasing section head, raw material purchasing section head
Bawahan langsung Non technical purchasing assistant, local purchaser Lokasi Plant I
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan aktivitas pembelian secara kredit dan tunai untuk barang dan jasa
tertentu yang termasuk dalam golongan non teknik sesuai prosedur yang telah
ditetapkan agar kebutuhan akan barang-barang tersebut dapat terpenuhi dan
memperlancar operasional perusahaan.
114
Tanggung jawab dan tugas
• Menerima, meminta dan melakukan update ke dalam sistem penawaran harga dari
supplier, untuk membandingkan dan memonitor harga.
• Membuat purchase order, untuk memastikan pengadaan barang dilakukan secara
benar dan lengkap.
• Melakukan pembelian barang secara kredit dan tunai (seperti office dan general
equipment, dan sebagainya) ke supplier sesuai dengan kebutuhan pabrik, agar
kebutuhan akan barang-barang tersebut dapat terpenuhi dan memperlancar
operasional perusahaan.
• Melakukan follow-up pada supplier atas pembelian barang agar pengiriman sesuai
dengan permintaan.
• Menerima barang dari supplier untuk diserahkan kepada peminta.
• Memeriksa dan menandatangani RFP dan purchase order untuk mengetahui setiap
proses pembelian barang.
Tabel 3.31 Identitas posisi purchasing administration
Identitas posisi Posisi/jabatan Purchasing administration Divisi General management Department Purchasing Section - Group - Atasan langsung Purchasing Officer
Sejawat Raw material purchasing assistant, technical purchasing, assistant, non technical purchasig assistant, local purchaser
Bawahan langsung - Lokasi Plant I
115
Tujuan posisi/jabatan
• Melakukan fungsi kesekretariatan divisi purchasing untuk mendukung pekerjaan
administrasi yang berkaitan dengan divisi.
Tanggung jawab dan tugas
• Mengkoordinir surat/memo keluar dan masuk ke divisi purchasing untuk
didistribusikan ke orang yang bersangkutan.
• Menerima RFP/C, menandatangani buku ekspedisi RFP/C untuk didistribusikan ke
officer di bagiannya masing-masing sesuai jadwal hari yang sudah ditentukan.
• Menginput RFP/C ke dalam program ACCPAC untuk data link dengan divisi
accounting.
• Menindaklanjuti scrap selling request (SSR) untuk melakukan penjualan bersama
divisi accounting.
116
3.2 Proses Binis PT . J
3.2.1 Proses Produksi
• Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Gambar 3.12 Proses perencanaan dan pengendalian produksi (bagian 1)
Sumber: Dokumen SOP/09-LOG/06 PT. J
117
Gambar 3.13 Proses perencanaan dan pengendalian produksi (bagian 2)
Sumber: Dokumen SOP/09-LOG/06 PT. J
118
Gambar 3.14 Proses perencanaan dan pengendalian produksi (bagian 3)
Sumber: Dokumen SOP/09-LOG/06 PT. J
Perencanaan produksi dipicu dengan adanya sales order maupun sales forecast
yang diberikan oleh bagian sales admin kepada bagian production planning and
inventory control (PPIC). Berdasarkan permintaan dari order tersebut, PPIC akan
melakukan pengecekan ketersediaan barang di gudang melalui kartu stok. Jika stok
finished goods tersedia, maka PPIC akan memberikan konfirmasi waktu pengiriman ke
bagian sales admin. Tetapi bila stok tidak tersedia, PPIC akan melakukan perencanaan
119
produksi dan melakukan evaluasi kapasitas mesin dan ketersediaan bahan baku untuk
proses produksi. Apabila kapasitas dari mesin atau bahan baku tidak cukup, maka PPIC
akan membuat RFP (Request For Purchase) untuk raw material, supporting material
maupun material subcontract yang akan dilanjutkan ke proses pembelian. Bagian PPIC
akan melakukan follow-up untuk ketersediaan material yang dikirim oleh supplier.
Apabila kapasitas mesin dan bahan baku telah tersedia untuk proses produksi,
bagian PPIC akan memberikan informasi pergantian produksi ke bagian produksi terkait.
Bagian produksi akan mengecek ketersediaan tool/mould yang akan digunakan untuk
produksi, jika tool/mould siap digunakan, maka bagian PPIC akan membuat MO
(manufacture order) sebagai dokumen bagi bagian produksi dalam melaksanakan
produksi dan MR (material request) yang nantinya akan digunakan oleh bagian material
preparation dan gudang untuk transfer stok bahan baku sesuai jatah ke area produksi.
Setelah itu akan dilanjutkan ke proses pelaksanaan produksi dan raw material
preparation. apabila hasil produksi telah sesuai target order dari PPIC, maka PPIC akan
memberikan informasi jadwal material tersebut siap untuk dikirim ke customer. namun
jika tidak sesuai dengan target awal, maka akan dilakukan revisi rencana pengiriman,
dan akan dilakukan penambahan order atau pembuatan MO baru untuk mengejar target
produksi.
120
• Pelaksanaan Produksi
Gambar 3.15 Proses pelaksanaan produksi (bagian 1)
Sumber: Dokumen SOP/13-PROD/17 PT. J
121
Gambar 3.16 Proses pelaksanaan produksi (bagian 2)
Sumber: Dokumen SOP/13-PROD/17 PT. J
Proses pelaksanaan produksi dimulai ketika admin produksi dan material
preparation control (MPC) menerima manufature order (MO) dan material request
(MR) dari bagian PPIC. Berdasarkan MO dan MR tersebut, maka admin produksi dan
MPC akan mempersiapkan raw material untuk proses produksi. Lalu section head
122
produksi akan memberikan informasi tentang pergantian produksi kepada operator
mesin dan mandor terkait. Bagian quality control akan menerima sample produk yang
akan diproduksi dan mengecek line clearance untuk memastikan area produksi telah
bersih dari supply maupun hasil produksi dari proses produksi sebelumnya.
Apabila line clearance sudah baik, operator akan melakukan set up dan start up
produksi, apabila hasil dari start up sesuai dengan standard sample dari bagian product
& development maka QA akan melakukan verifikasi hasil produksi. Dalam proses
produksi, operator produksi akan mengontrol hasil dari proses produksi dan setiap akhir
shift akan membuat laporan kondisi dan hasil produksi.
Setelah hasil produksi telah memenuhi order maka proses pelaksanaan produksi
telah selesai dan manufacture order dianggap telah selesai. Namun apabila output yang
dihasilkan banyak yang dibawah standar, maka operator akan mengambil tindak lanjut
untuk maintenance mesin atau pemberhentian proses produksi.
123
• Raw material preparation
Gambar 3.17 Proses raw material preparation (bagian 1)
Sumber: Dokumen SOP/13-PROD/15 PT. J
124
Gambar 3.18 Proses raw material preparation (bagian 2)
Sumber: Dokumen SOP/13-PROD/15 PT. J
125
Supply material untuk proses produksi disiapkan oleh bagian admin produksi dan
material preparation control berdasarkan material request (MR). material request
tersebut akan dicocokkan dengan total order yang terdapat pada manufacture order
(MO), apabila jatah yang terdapat pada MR tidak sesuai, maka bagian admin produksi
dan MPC akan berdiskusi dengan PPIC untuk dilakukan revisi jatah dari supply
material.
Apabila jatah supply material telah sesuai, bagian admin produksi dan MPC akan
melakukan pengebonan material ke warehouse. Warehouse akan mentransfer material
ke bagian produksi dan mengupdate jumlah jatah yang terdapat dalam MR dan mencatat
pengeluaran material dalam kartu stok. material yang ditransfer oleh warehouse akan
diperiksa oleh admin produksi dan MPC untuk disesuaikan dengan jumlah pengebonan,
apabila tidak sesuai maka MPC akan mendisusikan ketidaksesuaian jumlah dengan
operator warehouse.
Jika material supply berupa resin dan masterbatch, maka operator material akan
melakukan mixing sesuai komposisi produk yang akan diproduksi. setelah itu, bagian
admin produksi dan MPC akan mempersiapkan material ke area dekat mesin. selesai
proses produksi, pemakaian material akan dicatat oleh bagian admin produksi dan MPC
ke dalam laporan rekonsiliasai material.
126
• Inline and outgoing inspection
Gambar 3.19 Proses inline and outgoing inspection (bagian 1)
Sumber : Dokumen SOP/12-QA/12 PT. J
127
Gambar 3.20 Proses inline and outgoing inspection (bagian 2)
Sumber: Dokumen SOP/12-QA/12 PT. J
Pada proses inline and outgoing inspection, Hasil output dari proses produksi
akan diambil oleh bagian quality control secara periodik sebagai sample dari line
128
produksi untuk dilakukan inspkesi dan pencatatan hasil output. apabila hasil output yang
telah di-packing dan dinyatakan pass on oleh bagian quality control dan memberi label
pada box dari produk. bagian operator akan menerima bukri pengeluaran barang dari
operator yang akan digunakan bagian QC untuk melakukan pengecekan dengan barang
aktual yang telah di pass on. apabila sesuai maka bagian QC akan menandatangani dan
menginput data ke catatan hasil inspeksi. dan dilanjutkan dengan pembuatan certificate
of analysis (COA) kepada customer.
Jika ditemukan banyak hasil output produksi dibawah standar, bagian QC akan
memberikan informasi ke operator produksi untuk melakukan perbaikan mesin dan akan
dicek kembali oleh bagian QC hasil output setelah perbaikan atau dilakukan
pemeriksaan ulang terhadap hasil produksi yang sedang jalan tersebut, apabila
ditemukan banyak defect/scrap maka akan dilakukan tindak lanjut oleh operator ataupun
bagian maintenance.
129
3.2.2 Proses Pembelian (Purchasing)
Gambar 3.21 Proses pembelian (bagian 1)
Sumber: Dokumen SOP/10-PURCH/07 PT. J
130
Gambar 3.22 Proses pembelian (bagian 2)
Sumber: Dokumen SOP/10-PURCH/07 PT. J
131
Proses pembelian dimulai ketika bagian purchasing admin menerima RFP dari
planner. Setelah itu, bagian purchasing admin akan melakukan kontak ke vendor yang
terdapat pada daftar vendor yang dimiliki oleh PT. J untuk mencari material tersebut.
Apabila vendor telah ditemukan, maka bagian purchasing admin akan memastikan
delivery date yang diusulkan akan dapat disanggupi oleh vendor. Setelah itu akan
berlangsung proses negosiasi harga antara PT. J dengan vendor. Apabila telah terjadi
kesepakatan antara vendor dengan PT. J, maka pembuatan purchase order pun dapat
dimulai.
Setelah purchase order telah selesai dibuat, maka purchase order tersebut akan
dicek oleh plant manager. Setelah Plant Manager menyetujui PO tersebut, maka pihak
Purchase Admin akan mengirimkan PO tersebut ke Supplier terkait. Selain itu PO juga
akan di copy ke bagian Purchasing SH agar dapat mem-follow up Supplier untuk dapat
mengirimkan barang yang dipesan tepat waktu. Setelah barang datang maka barang akan
disimpang (barang stok) lalu barang tersebut akan dicocokkan dengan spesifikasi sesuai
dengan barang yang dipesan. Apabila tidak cocok, maka bagian Purchase Admin yang
menerima Surat Tanda Penerimaan Barang (STPB) akan mengirimkan STPB tersebut ke
bagian Purchasing SH untuk mengembalikan barang tersebut ke supplier, setelah itu
bagian purchase admin akan melakukan input data pengembalian barang ke program
Accpac.
Di sisi lain, apabila barang yang diterima telah sesuai dengan spesifikasi barang
yang diinginkan, maka bagian Purchase Admin yang menerima STPB akan memantau
status PO Outstanding melalui program Accpac setelah itu barulah pihak Purchase
admin melakukan input STPB ke program Accpac. Setelah komplit maka proses selesai.
132
Apabila masih ada pemesanan yang belum komplit, maka Purchasing SH akan kembali
mem-follow up supplier.
3.2.3 Proses Pembayaran (Payment)
Gambar 3.23 Proses pembayaran (bagian 1)
133
PROSES DOKUMEN KETERANGAN
A
Cek Vendor Line Item
Account Payable Staff
Clearing account vendor
Account Payable Staff
Account PayableStaff
Dokumen OK
Ya
TidakReverse Doc.
Account Payable Dept. Head
Selesai
Gambar 3.24 Proses Pembayaran (bagian 2)
Proses dimulai saat bagian purchasing menerima STPB dari bagian gudang
untuk diinput ke dalam sIstem, pada proses ini nilai dari setiap barang tersebut terinput
ke dalam G/L Accountnya masing-masing.
Invoice yang datang diterima oleh resepsionis bersama dengan faktur pajak yang
kemudian akan membuat surat tanda terima dokumen yang akan dibuat 2 rangkap, yang
asli akan diberikan ke vendor, yang 1 lagi dilampirkan yang selanjutnya akan diberikan
ke bagian Account Payable. Oleh bagian Account Payable akan diperiksa kelengkapan
dokumennya, apabila sudah lengkap maka akan dibuatkan supporting bank, yaitu
dokumen pengantar untuk membuat bukti pembayaran bank / cash payment (jika
pembayaran cash). Dokumen-dokumen tersebut akan digabung menjadi 1 yang
selanjutnya akan diberikan ke Account Payable / Account Receiveable Head untuk
134
diperiksa. Kemudian dokumen-dokumen tersebut akan diberikan ke bagian General
Accounting untuk dibuatkan jurnal sementara, contoh:
Db Inventory
Cr A/P
Cr VAT
Akun-akun yang dijurnal akan dituliskan juga ke dalam supporting bank untuk
pemeriksaan pada proses pembuatan bukti pembayaran bank. Dari hasil inputan akun-
akun ke dalam supporting bank akan tercipta sebuah nomor dokumen yang akan tertera
pada supporting bank tersebut.
Setelah supporting bank selesai dibuat maka akan diberikan ke bagian finance
bersama dengan dokumen pendukungnya (invoice, faktur pajak, STPB) untuk dibuatkan
bukti pembayaran bank bersama dengan cek / giro nya. Pada proses ini bagian finance
memasukkan nomor yang tertera pada supporting bank tersebut dan otomatis bukti
pembayaran bank akan dicetak sesuai dengan jumlah yang tercantum di dalam
supporting bank tersebut.
Setelah cek / giro dikeluarkan oleh bagian finance, cek / giro bersama dengan
dokumen pendukung (invoice, STPB, bukti pembayaran bank, faktur pajak) akan
diberikan kepada Account Payable / Account Receiveable Head untuk dilakukan
pemeriksaan, kemudian setelah semua dokumen benar dan lengkap akan diberikan ke
pada direktur dan finance accounting manager untuk diminta tanda tangannya sebagai
bukti persetujuan. Dan setelah cek / giro tersebut diambil oleh vendor maka jurnal
sementara yang dibuat oleh bagian General Accounting sebelumnya akan di post ke
dalam sistem.
135
3.3 Project SAP pada PT. J
3.3.1 Struktur Project Team
3.3.1.1 Nama Tim
Nama tim pada proyek implementasi kali ini adalah “TEAM”.
3.3.1.2 Slogan Tim
Slogan yang dipakai oleh tim kali ini merupakan kepanjangan dari nama tim itu
sendiri yakni: TEAM (Together Everyone Achieve More).
3.3.1.3 Logo Tim
Adapun logo yang digunakan oleh tim kali ini yakni:
Gambar 3.25 Logo “TEAM”
136
3.3.1.4 Struktur Organisasi “TEAM”
Gambar 3.26 Struktur organisasi “TEAM”
137
3.3.1.5 Tanggung Jawab dan Wewenang
Masing-masing tingkatan pada organisasi team project SAP pada PT. J ini
memiliki tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut :
1. Steering Comittee
• Memberikan dukungan management kepada project dan mengkomunikasikan
dukungan kepada seluruh organisasi perusahaan.
• Mementukan tujuan jangka panjang proyek.
• Menyetujui cakupan (scope) proyek.
• Menyetujui anggaran proyek.
• Menentukan prioritas proyek.
• Menyetujui struktur proyek, uraian tanggung jawab, personil tim project dan
tambahan anggota tim apabila diperlukan.
• Menyelesaikan masalah yang timbul yang membutuhkan keputusan strategis
• Mempromosikan implementasi proyek ke seluruh organisasi.
• Menyetujui perubahan strategi implementasi.
• Memantau kemajuan proyek.
• Memberikan bimbingan dan pengawasan.
• Menyelesaikan masalah yang meningkat secara tepat waktu.
• Mengkomunikasikan kemajuan dan status proyek secara teratur kepada dewan
direksi.
2. Project Manager/Co. Project Manager
• Membuat kebijakan dan proses implementasi yang efisien dan efektif.
• Mengembangkan dan menjaga jadwal sesuai prioritas proyek.
138
• Mengembangkan dan mengelola cakupan, biaya dan jadwal sesuai rencana yang
telah disetujui.
• Memastikan kegiatan proyek apakah memadai, tepat waktu, dan dialokasikan
secara optimal.
• Memantau kemajuan, memberikan bimbingan dan pengawasan dan pelaksanaan
proyek secara mingguan.
• Melakukan review terhadap setiap tahap penyelesaian untuk menentukan apakah
kemajuan dan kualitas dari semua usaha yang dilakukan sudah mencukupi
sebagai bahan rekomendasi kepada Steering Comitee.
• Menyelesaikan masalah yang meningkat tepat waktu.
• Membantu memastikan semua lini operasi pada posisi siap untuk
mengimplementasikan SAP secara sukses.
• Mengkomunikasikan kemajuan kepada kepada seluruh internal perusahaan.
3. Business process owner (BPO) / Key user
• Department Head atau Section Head dari organisasi di perusahaan yang
menjalankan business process.
• Mengetahui alur proses dan menguasai rincian proses di organisasi masing-
masing.
• Memahami persyaratan business process dan dampak apabila penyimpangan
terjadi.
• Berfungsi sebagai arsitek business prosess.
• Memberikan masukan mengenai design dan isi dari form dan custom report.
139
• Berpartisipasi aktif dalam diskusi business process baik sesuai departmennya dan
juga diskusi departemen lain yang terkait dengan bidangnya.
• Bertanggung-jawab jawab untuk memantau kesamaan Business Process yang
ditawarkan konsultan.
• Bekerja sama dengan Project Manager untuk menentukan dan mengembangkan
rincian cakupan (scope detail).
• Mengikuti Integration Testing dan memberikan masukan sesuai yang diperlukan.
• Menghadiri training end user dan memberikan dukungan kepada peserta training
lainnya.
• Bersama dengan tim konsultan memberikan training kepada semua lini di
departemen yang bersangkutan.
4. Master Data Collector
• Menguasai seluk beluk dari Master Data.
• Mengetahui aturan penamaan.
• Bila perlu, bersama Business process owner menentukan aturan penamaan yang
baru.
• Mengumpulkan master data.
• Verifikasi master data.
• Input hasil bersih ke dalam Master Data template yang disediakan.
5. Organizational Change Management
• Kampanye proyek.
• Survey kesiapan calon pengguna.
• Sosialisasi tujuan proyek dan manfaat bagi perusahaan dan semua lini pengguna.
140
• Sosialisai kemajuan proyek kepada seluruh calaon pengguna.
• Sosialisasi perubahan setelah menggunakan sistem baru.
• Berinisiatif memantau keluhan di semua ini pengguna dan mendiskusikannya
dengan Project Manager untuk menentukan langkah selanjutnya.
• Survey tingkat kepuasan semua lini pengguna terhadap proyek dan sistem baru.
3.3.2 Objectives
• Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat digunakan oleh
Board of Director untuk pengambilan keputusan.
• Dengan data yang terintegrasi dan dapat diperoleh kapan saja, diharapkan dapat
membantu para pembuat keputusan dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk
performa operasional yang terbaik.
• Dengan data product costing dan kinerja yang lebih mudah dipahami, diharapkan
bahwa informasi ini dapat digunakan oleh pembuat keputusan dalam meningkatkan
portfolio perusahaan dari waktu ke waktu.
• Sebagai pusat dari informasi yang dapat digunakan untuk pengukuran kinerja
karyawan yang berguna untuk pengambilan keputusan untuk pemberian penghargaan
kepada karyawan (terkait pada salah satu misi dari perusahaan).
• Menyediakan pengetahuan kepada karyawan untuk mengimplementasi sebuah sebuah
program komputer terintegrasi yang telah diterapkan oleh perusahaan - perusahaan
terkenal di dunia.
• Mendapatkan data akurat yang terintegrasi sehingga dapat mengurangi proses kerja
manual yang dapat menghemat waktu yang diperlukan.
141
• Membawa image positif selama external audit dimana data dapat dilacak melalui
sistem yang telah dikenal dalam taraf internasional.
3.3.3 Jadwal Implementasi
Tabel 3.32 Jadwal Implementasi
No. Project Implementation Roadmap Periode 1 Project Preparation 19/06/2011 - 04/07/20111.2 Initial Project Planning 19/06/2011 - 25/06/20111.3 Infrastructure & Project Facilities 19/06/2011 - 25/06/20111.4 As-is Documents Collection 19/06/2011 - 02/07/20111.5 Strategy Meeting 31/06/2011 1.6 Briefing for project team 01/07/2011 1.7 Project Kick Off 04/07/2011 2 Business Blueprint 03/07/2011 - 13/08/20112.1 As-is interview and analysis 03/07/2011 - 09/07/20112.2 Identify 'to be' Master Data 10/07/2011 - 16/07/20112.3 Identify 'to be' Form & Report 10/07/2011 - 16/07/20112.4 Prepare Business Blueprint 10/07/2011 - 30/07/20112.5 Business Blueprint presentation 31/07/2011 - 13/08/20112.6 Business Blueprint acceptance 12/08/2011 3 Realization 14/08/2011 - 12/11/20113.1 Configuration and confirmation 14/08/2011 - 10/09/20113.2 ABAP Development & Conversion Program 21/08/2011- 22/10/20113.3 user & Authorization 28/08/2011 - 24/09/20113.4 Baseline Testing 18/09/2011- 24/09/20113.5 Integration testing 25/09/2011 - 08/10/20113.6 Software Installation 28/08/2011 - 03/09/20113.7 Master Data Collection 26/06/2011 - 3/09/20113.8 user Training 09/10/2011 - 27/10/20113.9 user Acceptance Test 24/10/2011 - 27/10/20113.10 UAT Sign-off 27/10/2011 3.11 Stock taking 28/10/2011 3.12 Open transaction Collection 30/10/2011 - 05/11/20113.13 Open transaction upload to QAS 30/10/2011 - 05/11/20113.14 Upload opening balance for go-live simulation 30/10/2011 - 05/11/2011
142
No. Project Implementation Roadmap Periode 3.15 Go-live simulation 04/11/2011 3.16 Case Base Training 30/10/2011 - 12/11/2011 4 Final Preparation 06/11/2011 - 31/12/20114.1 Cut over strategy & preparation meeting 04/12/2011 - 10/12/20114.2 Finalize user & Authorization 06/11/2011 - 12/11/20114.3 SAP Quality Check 13/11/2011 - 19/11/20114.4 Stock taking 18/12/2011 - 31/12/20114.5 Transfer Configuration to PRD 13/11/2011 - 19/11/2011
4.6 Master Data upload20/11/2011 - 03/12/2011, 25/11/2011 - 31/12/2011
4.7 Open Transaction upload to Production Client 30/12/2011 4.8 Upload opening balance 31/12/2011 4.9 Opening balance review and acceptence 31/12/2011 5 Go-Live and Support 03/01/2012 - 03/03/20125.1 Go-Live 03/01/2012 5.2 Post Going-Live Support 03/01/2012 - 02/03/2012
3.3.4 Project Scope
Berikut merupakan scope dari TEAM di dalam proyek implementasi:
1. Membantu koneksi PT. J ke Server pusat
2. Menyiapkan dokumentasi Business Scenario, Business Process dan Pedoman Sistem
SAP
3. Menyiapkan training dan dokumentasinya
4. Menyiapkan SAP ERP siap pakai. Module: FI, CO, PP, MM. termasuk Report yang
terkait SAP dan Form yang dikeluarkan dari SAP
5. Support satu bulan setelah go live, termasuk month end closing bulan pertama
6. Support masalah sistem selama masa maintenance
7. Support kebutuhan tambahan custom report & form selama masa maintenance (max
12 program per tahun)
143
8. Implementasi optimalisasi di perusahaan Head quarter yang relevan di PT. J
Rincian scope per modul
Adapun rincian scope untuk Modul Material Management adalah sebagai
berikut:
• Master Data: Material Master.
• Purchasing: Purchase Requisition, PR approval, Purchase Order, PO approval.
• Logistic Invoice Verification.
• Inventory Management: Inbound Logistic, Goods Receipt, Goods Issue.
Adapun rincian scope untuk Modul Production Planning adalah sebagai berikut:
• Master Data: Bill of Material, Routing, Work Center, Production Version
• Materials Requirement Planning
• Capacity Requirement Planning
• Production Planning
• Production Execution
Adapun rincian scope untuk Modul Financial adalah sebagai berikut:
• Account Payable (per Plant)
• Payment to Vendor
144
3.3.5 User Role
Tabel 3.33 user role
Role Job Description Warehouse Admin Bertanggung jawab atas proses keluar masuknya material di gudang. Purchasing Staff Bertanggung jawab atas proses pembelian material yang diperlukan
oleh perusahaan (kebutuhan produksi, material stock dan non-stock). Purchasing Dept-Head Bertanggung jawab atas proses approval. Production Admin Bertanggung jawab atas proses konfirmasi hasil produksi (baik yang
pass on maupun reject), mencatat hasil produksi, mencatat jam kerja mesin, mencatat pemakaian material serta keluar masuk material semi finished goods dan finished goods dari gudang untuk kebutuhan supply produksi.
MPC Admin Bertanggung jawab atas pencatatan pemakaian material, menerima raw material dari gudang untuk kebutuhan produksi.
PPIC Bertanggung jawab atas perencanaan produksi, membuat purchase requisition, perhitungan kebutuhan material serta menganalisa kapasitas mesin.
QA Admin Bertanggung jawab atas pencatatan hasil inspeksi material yang pass on maupun yang reject.
A/P Staff Bertanggung jawab atas penginputan hutang dagang perusahaan berdasarkan invoice dari vendor serta melakukan proses reverse hutang dagang.
Finance Staff Bertanggung jawab atas penginputan pembayaran hutang dagang atau yang biasa disebut dengan rekonsiliasi bank.
Finance Dept. Head Bertanggung jawab atas aktivitas reverse dokumen pembayaran apabila terjadi kesalahan penginputan pembayaran.
3.4 Masalah Yang Ditemukan
• Dibutuhkan TIM untuk melakukan implementasi sistem ERP dengan tool SAP pada
PT. J.
• Terdapat gap antara proses bisnis yang lama pada PT. J dengan proses bisnis yang
ada pada sistem standar SAP.
• Terdapat cukup banyak requirement tambahan dari para business process owner
maupun pihak managemen yang tidak ter-cover oleh sistem standar SAP. Business
process owner memiliki kebutuhan yang tinggi dalam mengefesiensikan proses bisnis
145
SAP yang akan diimplementasi dalam bentuk program. Sedangkan pihak managemen
memiliki kebutuhan yang tinggi dalam meminta berbagai macam jenis laporan untuk
kebutuhan pengambilan keputusan.
3.5 Rencana Penyelesaian Masalah
• Dibentuk TIM dari headquarter dalam rangka melakukan implementasi sistem ERP
pada PT. J.
• Untuk menyinkronisasikan proses bisnis yang lama dengan proses bisnis yang baru
maka diperlukan business blueprint untuk menjawab gap dari proses binsis yang
lama dan yang baru. Business Blueprint ini dirancang berdasarkan hasil wawancara
tim dengan business process owner yang proses bisnisnya dipetakan dengan proses
bisnis pada SAP.
• Dalam rangka memenuhi requirement tambahan dari para business process owner
dan pihak management tentang program-program tambahan serta laporan-laporan
tambahan, maka dirancanglah Functional specification sebagai dasar pengembangan
program maupun laporan yang diinginkan.
3.6 Peran
Peran dari tim penulis adalah sebagai project member dari project team yang
dibentuk dalam melakukan implementasi pada PT.J. Sebagai anggota dari project team,
tim penulis dibawahi langsung oleh project manager yang menjadi pimpinan di dalam
project team tersebut.
146
Sebagai project member, penulis bekerja bersama untuk menangani aktivitas-
aktivitas dan tugas sebagai berikut:
1. Menganalisa proses bisnis yang ada pada PT. J ke dalam fungsi bisnis yang terdapat
di dalam SAP, untuk kemudian digunakan dalam merancang business blue print.
2. Pembuatan functional specification berdasarkan requirement dari business process
owner.
3. Melakukan pengembangan program dan laporan berdasarkan functional specification.
4. Melakukan kustomisasi sesuai modul masing-masing.
3.7 Solusi yang Ditawarkan
Melihat dari kebutuhan implementasi sistem ERP berbasis SAP pada PT. J, maka
tim proyek memberikan sebuah solusi, yaitu konfigurasi sistem SAP yang akan
diimplementasikan, sehingga sistem SAP yang ada sama dengan fungsi-fungsi bisnis
yang ada di PT. J.
Konfigurasi sistem SAP yang ada di PT. J ini nantinya terdiri dari beberapa
bagian, di antaranya:
1. Konfigurasi pada modul Production Planning
2. Konfigurasi pada modul Material Managemen,
3. Konfigurasi pada modul Financial Accounting
Tim penulis sendiri terlibat secara langsung di dalam melakukan konfigurasi
sistem ERP berbasis SAP pada PT. J, sehingga laporan yang diberikan sesuai dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan.
147
Tim penulis juga akan merancang Business Blueprint serta Functional
specification untuk mendukung jalannya implementasi pada PT. J.
148
3.8 Length of Effort
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
03-Jun-11 08.00 - 17.00 9 ABAP raining Tim Proyek Pengenalan ABAP Mengenal apa itu ABAP 10-Jun-11 08.00 - 17.00 9 ABAP Training Tim Proyek Pengenalan konsep-konsep
internal table serta sintaks-sintaks ABAP
Mengerti konsep internal table serta mengetahui beberapa sintaks penting dalam bahasa pemograman ABAP
24-Jun-11 08.00 - 17.00 9 ABAP Training Tim Proyek Pembelajaran Koding ABAP Menambah skill dalam bahasa pemograman ABAP
01-Jul-11 08.00 - 17.00 9 ABAP Training Tim Proyek Pembelajaran Koding ABAP Menambah skill dalam bahasa pemograman ABAP
05-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Pengenalan konsep FICO, MM dan PP part 1
Tim Proyek Modul FICO, MM dan PP Mengerti dan memahami konsep dari modul FICO, MM dan PP
06-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Pengenalan konsep FICO, MM dan PP part 2
Tim Proyek Modul FICO, MM dan PP Mengerti dan memahami konsep dari modul FICO, MM dan PP
07-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
08-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
149
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
11-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
12-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
13-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
14-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
15-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
18-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
19-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
20-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks
Progress dari aplikasi Material master requisition
150
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
aplikasi Material master requisition
ABAP
21-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan pengembangan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
22-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan presentasi prototype aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Prototype aplikasi Material master requisition
Pihak-pihak yang berkepentingan memberikan tanggapan dan perbaikkan terhadap tim proyek
25-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan perbaikkan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
26-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan perbaikkan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
27-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan perbaikkan terhadap aplikasi Material master requisition
Tim Proyek Konsep material master SAP, referensi konsep serta sintaks ABAP
Progress dari aplikasi Material master requisition
28-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan presentasi terhadap aplikasi Material master requisition yang telah diperbaiki
Tim Proyek Prototype aplikasi Material master requisition
Pihak-pihak yang berkepentingan memberikan tanggapan kepada tim proyek
151
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
29-Jul-11 08.00 - 17.00 9 Mempelajari proses bisnis PT. J secara terperinci
Tim Proyek Proses bisnis berjalan pada PT. J
Mengerti dan memahami proses bisnis yang berjalan pada PT. J
01-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Mempelajari proses bisnis PT. J secara terperinci
Tim Proyek Proses bisnis berjalan pada PT. J
Mengerti dan memahami proses bisnis yang berjalan pada PT. J
02-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Mempelajari proses bisnis PT. J secara terperinci
Tim Proyek Proses bisnis berjalan pada PT. J
Mengerti dan memahami proses bisnis yang berjalan pada PT. J
03-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Membuat analisa Business Blueprint sesuai dengan proses bisnis yang telah di analisa
Tim Proyek Proses bisnis berjalan pada PT. J serta konsep best practice SAP
Progress dari pembuatan Business Blueprint pada PT. J
04-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Membuat analisa Business Blueprint sesuai dengan proses bisnis yang telah di analisa
Tim Proyek Proses bisnis berjalan pada PT. J serta konsep best practice SAP
Progress dari pembuatan Business Blueprint pada PT. J
05-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Membuat analisa Business Blueprint sesuai dengan proses bisnis yang telah di analisa
Tim Proyek Proses bisnis berjalan pada PT. J serta konsep best practice SAP
Progress dari pembuatan Business Blueprint pada PT. J
08-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Membuat analisa Business Blueprint sesuai dengan proses bisnis yang telah di analisa
Tim Proyek Proses bisnis berjalan pada PT. J serta konsep best practice SAP
Progress dari pembuatan Business Blueprint pada PT. J
09-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Merekapitulasi dan merapikan data Business Blueprint yang akan dipresentasikan ke PT. J
Tim Proyek Hasil keseluruhan Business Blueprint sementara
Business Blueprint yang telah siap dipresentasikan
152
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
10-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Mempresentasikan hasil overall Business Blueprint sementara
Tim Proyek Business Blueprint yang telah di persiapkan
User pada PT. J mengerti dan memahami Business Blueprint sementara yang dibuat serta memberikan tanggapan yang sesuai dengan proses bisnis berjalan PT. J
11-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
12-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
15-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
16-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
18-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
153
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
19-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
22-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
23-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Interview user dan Pembelajaran Proses Bisnis serta Analisa Requirement terhadap PT. J secara langsung
Tim Proyek Hasil interview dan user requirement dari masing-masing Business process owner
Mengerti dan memahami serta membuat gambaran dari Business Blueprint pada PT. J
24-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Presentasi Business Blueprint PT. J kepada berbagai pihak yang berkepentingan
Tim Proyek Business Blueprint PT. J yang telah disesuaikan dengan user requirement
Pihak-pihak yang berkepentingan memahami Business Blueprint yang baru
25-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Presentasi Business Blueprint PT. J kepada berbagai pihak yang berkepentingan
Tim Proyek Business Blueprint PT. J yang telah disesuaikan dengan user requirement
Pihak-pihak yang berkepentingan memahami Business Blueprint yang baru
26-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Pembuatan Functional dan Programming Specification yang mendukung customizing pada PT. J
Tim Proyek Business Blueprint PT. J serta konsep Functional dan programming specification SAP
Mengerti dan memahami tata cara pembuatan Functional dan programming specification
29-Agust-11 08.00 - 17.00 9 Pembuatan Functional dan Programming Specification yang mendukung customizing pada PT. J
Tim Proyek Business Blueprint PT. J serta konsep Functional dan programming specification SAP
Mengerti dan memahami tata cara pembuatan Functional dan programming specification
154
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
01-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Pembuatan Functional dan Programming Specification yang mendukung customizing pada PT. J
Tim Proyek Business Blueprint PT. J serta konsep Functional dan programming specification SAP
Mengerti dan memahami tata cara pembuatan Functional dan programming specification
02-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Pembuatan Functional dan Programming Specification yang mendukung customizing pada PT. J
Tim Proyek Business Blueprint PT. J serta konsep Functional dan programming specification SAP
Mengerti dan memahami tata cara pembuatan Functional dan programming specification
05-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Pembuatan Functional dan Programming Specification yang mendukung customizing pada PT. J
Tim Proyek Business Blueprint PT. J serta konsep Functional dan programming specification SAP
Mengerti dan memahami tata cara pembuatan Functional dan programming specification
06-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Pembuatan Functional dan Programming Specification yang mendukung customizing pada PT. J
Tim Proyek Business Blueprint PT. J serta konsep Functional dan programming specification SAP
Mengerti dan memahami tata cara pembuatan Functional dan programming specification
07-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Pembuatan Functional dan Programming Specification yang mendukung customizing pada PT. J
Tim Proyek Business Blueprint PT. J serta konsep Functional dan programming specification SAP
Mengerti dan memahami tata cara pembuatan Functional dan programming specification
08-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan customizing konfigurasi SAP untuk PT. J
Tim Proyek Funcitional dan Programming Specification serta konsep customizing SAP
Mengerti dan memahami tata cara customizing dalam SAP
09-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan customizing konfigurasi SAP untuk PT. J
Tim Proyek Funcitional dan Programming Specification serta konsep customizing SAP
Mengerti dan memahami tata cara customizing dalam SAP
155
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
12-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan customizing konfigurasi SAP untuk PT. J
Tim Proyek Funcitional dan Programming Specification serta konsep customizing SAP
Mengerti dan memahami tata cara customizing dalam SAP
13-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan customizing konfigurasi SAP untuk PT. J
Tim Proyek Funcitional dan Programming Specification serta konsep customizing SAP
Mengerti dan memahami tata cara customizing dalam SAP
14-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan customizing konfigurasi SAP untuk PT. J
Tim Proyek Funcitional dan Programming Specification serta konsep customizing SAP
Mengerti dan memahami tata cara customizing dalam SAP
15-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan customizing konfigurasi SAP untuk PT. J
Tim Proyek Funcitional dan Programming Specification serta konsep customizing SAP
Mengerti dan memahami tata cara customizing dalam SAP
16-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan customizing konfigurasi SAP untuk PT. J
Tim Proyek Funcitional dan Programming Specification serta konsep customizing SAP
Mengerti dan memahami tata cara customizing dalam SAP
21-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan Data Mapping dari PT. J ke template SAP
Tim Proyek Master data PT. J dan template SAP
Mengerti proses data mapping dari format perusahaan PT. J ke format SAP yang akan diimplementasi ke depannya
22-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan Data Mapping dari PT. J ke template SAP
Tim Proyek Master data PT. J dan template SAP
Mengerti proses data mapping dari format perusahaan PT. J ke format SAP yang akan diimplementasi ke depannya
23-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan Data Mapping dari PT. J ke template SAP
Tim Proyek Master data PT. J dan template SAP
Mengerti proses data mapping dari format perusahaan PT. J ke format SAP yang akan diimplementasi ke depannya
156
Tanggal Waktu Kegiatan
Jumlah Jam
Kegiatan Peserta Materi Hasil Kegiatan
28-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan Data Mapping dari PT. J ke template SAP
Tim Proyek Master data PT. J dan template SAP
Mengerti proses data mapping dari format perusahaan PT. J ke format SAP yang akan diimplementasi ke depannya
29-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan testing data upload ke server
Tim Proyek Hasil Data Mapping Status keberhasilan data uploader
30-Sep-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan testing data upload ke server
Tim Proyek Hasil Data Mapping Status keberhasilan data uploader
05-Okt-11 08.00 - 17.00 9 Melakukan testing data upload ke server
Tim Proyek Hasil Data Mapping Status keberhasilan data uploader