11
RESUME TEORI AKUNTANSI (BAB 5) Disusun Oleh : Wayan Krisma Angga P. (1211031102) JURUSAN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2015/2016

BAB 6 baru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori akuntansi

Citation preview

Page 1: BAB 6 baru

RESUME TEORI AKUNTANSI

(BAB 5)

Disusun Oleh :

Wayan Krisma Angga P. (1211031102)

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015/2016

Page 2: BAB 6 baru

TIGA SISTEM UTAMA PENGUKURAN PENDAPATAN DAN MODAL

Sejak 1930-an, sistem biaya historis tidak disusun secara sistematis sebagai dasar

fundamental untuk mengukur modal, dan untuk mencatat dan melaporkan

kegiatan ekonomi suatu perusahaan. Pada 1960-an beberapa alternatif sistem

penilaian dikembangkan dimana historical cost telah dijadikan sebagai

fundamental sistem akuntansi. Pertama, memperbaruhi sistem biaya secara

proposional untuk biaya langsung penggunaan sumber daya dan untuk menilai

modal pada harga beli sekarang (current buying price). Kedua, dengan

menggunakan harga jual sekarang (current selling price).

AKUNTANSI BIAYA HISTORIS

Tujuan Akuntansi

Salah satu alasan untuk hal ini bahwa bentuk perusahaan dengan bisnis yang luas

harus ada pemisahan antara kepemilikan usaha dan manajemen bisnis. Oleh

karena itu, akuntabilitas dipandang menjadi tujuan paling penting dari fungsi

pelaporan.

Modal dan Laba (Capital and Profit)

Dalam menentukan keuntungan dengan biaya historis, entitas akuntansi harus

terlebih dahulu mempertahankan modal (aset dikurangi kewajiban) yang dimiliki

pada awal periode. Pendapatan mengindikasikan prestasi perusahaan untuk

periode tertentu, beban menggambarkan segaala upaya yang diekluarkan

perusahaan, dan laba merupakan korelasi terhadap efektivitas perusahaan sebagai

unit produksi.

Pencocokan Teori Biaya (Matching of Costs Theory)

Sebagai perusahaan pembelian barang dan jasa, tugas akuntan adalah untuk

melacak pergerakan biaya dan menandingkannya ke penerimaan pendapatan.

Akuntan harus menentukan biaya yang “jatuh tempo” dan harus dicocokan

dengan pendapatan dalam laporan laba rugi dan biaya yang masih “belum jatuh

tempo” yang harus ditempatkan pada neraca saldo sebagai nilai sisa.

Page 3: BAB 6 baru

Konservatisme

Komponen lain yang penting adalah penerapan prosedur pencocokan

konservatisme. Beban harus dialokasikan sesegera mungkin, sedangkan

pendapatan tidak harus diakui sampai ada kemungkinan besar bahwa pendapatan

akan diterima. Selain itu, konsep konservatisme menyatakan bahwa peningkatan

nilai aset tidak harus diakui, namun penurunan nilainya harus lebih rendah dari

nilai pasar.

Argumen untuk Akuntansi Biaya Historis

Berikut beberapa alasan dari pihak yang mendukung biaya historis:

1. Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Biaya historis didasarkan pada aktual (kenyataan), bukan hanya

kemungkinan transaksi.

3. Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya historis telah

ditemukan dan menjadi hal yang berguna. 

4. Konsep terbaik memahami laba adalah kelebihan harga jual atas biaya

historis.

5. Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap modifikasi

internal.

6. Seberapa bergunanya informasi laba  terhadap current cost atau exit price?

7. Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan.

8. Ada bukti cukup untuk membenarkan akuntansi biaya historis.

AKUNTANSI BIAYA SAAT INI

Tujuan Akuntansi Biaya Saat Ini (Current Cost Accounting)

Current Cost Accounting (CCA) adalah sistem akuntansi dimana asset dinilai

berdasarkan harga beli pasar saat ini dan keuntungan ditentukan oleh alokasi

berdasarkan pada biaya saat ini (biaya saat membeli). Berdasarkan teori ini,

informasi akuntansi memiliki dua tujuan, yaitu untuk mengevaluasi keputusan

masa lalu perusahaan oleh manajer dalam membuat keputusan terbaik untuk masa

depan perusahaan dan mengevaluasi manajer terhadap pemegang saham, kreditiur

dan lain-lain.

Page 4: BAB 6 baru

Konsep Laba Usaha dan Modal Keuangan

Berkaitan dengan laba, manajemen sering dihadapkan pada dua keputusan :

a. Apakah asset dan kewajiban akan ditahan atau akan digunakan?

b. Bagaiamana menggunakan dan membiayai operasi entitas.

Untuk mengevaluasi baik induk dan operasi keputusan manajer, Edwards dan Bell

menawarkan konsep keuntungan yang disebut dengan “keuntungan bisnis”

1. Laba operasi saat ini

2. Penghematan biaya realisasi

Holding Gains dan Losses

Dalam akuntansi biaya historis, keuntungan dicatat hanya pada saat asset

dilepaskan. Oleh karena itu, menentukan apakah kegiatan pengelolaan memang

berhasil atau tidak adalah hampir tidak mungkin kecuali untuk aktiva yang dibeli

atau dijual pada periode yang sama.

Holding Gains sebagai Komponen Profit

Keuntungan ekonomi dibagi dalam dua bagian, yaitu: keuntungan yang

diharapakan dan keuntungan yang tidak terduga. Komponen ini di defenisikan

sebagai :

Laba yang diharapkan = tingkat pengembalian pasar x nilai awal ativa bersih

Laba tidak terduga = kenaikan sparadis atau penurunan nilai saat ini dari aktiva

bersih karena perubahan ekspektasi mengenai arus kas masa depan.

MODAL KEUANGAN VS MODAL FISIK

Dari sudut pandang praktis, perbedaan yang utama antara konsep modal keuangan

dan konsep modal fisik adalah apakah ada atau tidak laba semu (rugi) / holding

gain (loss) yang dimasukkan dalam laporan laba. Secara kuantitatif, perbedaan

antara dua sudut pandang ini adalah bahwa laba semu (holding gain) termasuk

dalam keuntungan pada modal keuangan dan tidak termasuk dalam keuntungan

pada modal fisik.

Page 5: BAB 6 baru

Pendukung Modal Fisik

Dimasukkannya holding gain sebagai profit didasarkan pada argumen:

a. Holding gain merupakan penghematan biaya

b. Holding gain mewakili peningkatan arus kas dimasa depan dari aset yang

bersangkutan

Samuel menentang dua argumen diatas dengan dua alasan :

a. Perubahan dalam biaya saat ini harus menjadi penyesuaian capital

maintanance

b. Penghematan biaya merupakan keuntungan peluang yang dihasilkan dari

mengambil suatu tindakan sebagaimana mestinya

Argumen terhadap Biaya saat Ini (Current Cost)

Beberapa alasan berkaitan dengan Current Cost adalah tentang:

a. Recognition Principle (Prinsip Pengakuan)

b. Objektivitas dari biaya saat ini

c. Perubahan teknologi

AKUNTANSI EXIT PRICE

Pendapatan dan Modal

Exit price accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual

pasar untuk mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan.

Memiliki dua alasan utama, yaitu:

1. Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga

jual pasar khusus untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam pendapatan

sebagai keuntungan yang belum direalisasi.

2. Perubahan daya beli umum yang dipertimbangkan ketika mengukur modal

keuangan dan hasil usaha.

Tujuan Akuntansi

Gagasan perilaku adaptif menyiratkan upaya terus menerus untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungan bisnis yang kompetitif demi kelangsungan usaha. Untuk

melanjutkan bisnis, perusahaan harus mampu terlibat dalam transaksi pasar dan

diungkapkan dalam laporan posisi keuangan.

Page 6: BAB 6 baru

Argumen Akuntansi Exit Price

Argumen atau alasan tentang akuntansi exit price berkaitan dengan:

a. Memberikan informasi yang berguna

b. Informasi Relevan yang dapat diandalkan

c. Aditivitas

d. Alokasi

e. Kenyataan/realitas

f. Objektivitas

g. Ukuran risiko

NILAI GUNA VS NILAI TUKAR

Aset dapat memiliki dua komponen penting, yaitu nilai guna, yang menekankan

pendekatan jangka panjang dan nilai tukar, yang berkonsentrasi pada pendekatan

jangka pendek untuk penilaian. Kedua nilai tersebut mencerminkan dua perspektif

yang berbeda pada tujuan akuntansi keuangan. Nilai guna menggunakan investor

eksternal atau berorientasi pada produksi entitas sebagai tolak ukur yang relevan.

Investor lebih tertarik pada prospek arus kas masa depan, yang lebih akurat

diprediksi dengan laba operasi daripada arus kas saat ini. Sedangkan nilai tukar

mengambil sudut pandang melalui manajer internal atau kreditur yang membuat

keputusan terkait dengan likuiditas dan daya beli perusahaan saat ini, artinya

kinerja jangka pendek perusahaan lebih penting dibandingkan jangka panjang.

PERSPEKTIF GLOBAL DAN PELAPORAN KEUANGAN

INTERNASIONAL

Current Cost di Amerika

   Tahun 1976, SEC mengubah peraturan 3-17 dari regulasi SX untuk

mengharuskan pergantian data biaya yang diungkapkan dalam laporan keuangan

10-K yang diajukan oleh perusahaan dengan persedian dan aktiva produktif

sebesar >45$100 juta dan merupakan 10%dari total aset (ASR)190. Tahun 1979,

FASB mendapat ASK 190 dan mengeluarkan penyataan 33 untuk dijadikan

percobaan.

Page 7: BAB 6 baru

Current Cost di Australia

Oktober 1976, profesi akuntan mengeluarkan DPS 1.1, Statement of Provisional

Accounting Standars (PAS) Current Cost Accounting. sistem yang

dianjurkanpada biaya saat ini didasarkan pada kapasitas operasi perusahaan

seacar utuh. Akibat kritikan, dan kurangnya setiap materi yang berpengaruh

terhadap standar pada praktek pelaporan, sehingga Statement of Accounting

Practice (SAP) 1 Current Cost Accounting diterbitkan pada November 1983.

Standar Akuntansi Internasional dan Biaya Saat Ini (Current Cost)

Tanggal 15 juli 2004, AASB mengadopsi standar akuntansi internasional untuk

semua entitas pelaporan. Di eropa mengadopsi standar IASB dalam pengukuran

nilai wajar dan beberapa dari GAAP. Meskipun nilai wajar diterima sebagai harga

transaksi pasar, definisi biaya trasaksi tidak koefesien dan harga transaksi tidak

diterapkan secara konsisten dalam IFRS. Dengan demikian nilai wajar dapat

bervariasi secara subtansional dari model biaya.

Pengaplikasian Biaya Historis

Harga perolehan aset dalam akuntansi meliputi semua biaya yang dikeluarkan

hingga aset tersebut dapat beroperasi dan digunakan. Dalam akuntansi biaya

historis dasar utama untuk persedian diukur pada tanggal perolehan biaya.

Sedangkan untuk tujuan perpajakan, kantor pajak Australia memasukan biaya

tidak langsung dalam menghitung persedian. Penghasilan hukum pajak tidak

memiliki relevansi dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, namun dalam

praktiknya demi kenyamanan, banyak perusahaan menetapkan prosedur yang

sama untuk kedua undang-undang pajak dan pelaporan eksternal.

ISSUES FOR AUDITORS

Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan sesuai pada penyajian secara

wajar dan kepatuhan tehadap laporan keuangan. Berbagai resiko audit muncul

dengan model pengukuran campuran. Beberapa resiko ini ditangani oleh auditor

dengan mendapatkan penilaian dari ahli independen dan lainnya dengan menguji

asumsi dasar untuk manajemen dan input data ke model penilaian.