28
BAB 6 12 LANGKAH MANAJEMEN TERPADU PELAYANAN KESEHATAN DASAR 6.1 Identifikasi Masalah Pada kesempatan ini kami selaku dokter muda yang melaksanakan kegiatan kepaniteraan di Puskesmas Sukomulyo Kabupaten Gresik, dengan pembimbing operasional dari Kepala Bidang PSD akan membahas masalah di Puskesmas Sukomulyo. Masalah yang dihadapi Puskesmas Sukomulyo selama tahun 2014 di bidang PSD berdasarkan hasil penilaian kinerja puskesmas adalah belum tercapainya program PSN terutama di desa Sukomulyo dari target 100%, yang tercakup hanyalah 38%. Serta angka bebas jentik dari target minimal 95% yang tercapai hanya 89%. Berdasarkan rekapitulasi kajian perilaku hidup bersih sehat (PHBS) wilayah kerja Puskesmas Sukomulyo tahun 2014. Dari tujuh bidang kajian yaitu persalinan, ASI eksklusif, timbang balita, CTPS, air bersih, jamban, dan PSN, Prosentase terendah adalah kajian program PSN, oleh karena itu pembimbing dari puskesmas mengarahkan masalah belum tercapainya ABJ pada program PSN sebagai prioritas masalah. 107

BAB 6 BARU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anestesi, stase fk uht, fakultas kedokteran, 2015, anestesiologi, dokter muda, klinis anestesi

Citation preview

BAB 612 LANGKAH MANAJEMEN TERPADU PELAYANAN KESEHATAN DASAR

6.1 Identifikasi MasalahPada kesempatan ini kami selaku dokter muda yang melaksanakan kegiatan kepaniteraan di Puskesmas Sukomulyo Kabupaten Gresik, dengan pembimbing operasional dari Kepala Bidang PSD akan membahas masalah di Puskesmas Sukomulyo. Masalah yang dihadapi Puskesmas Sukomulyo selama tahun 2014 di bidang PSD berdasarkan hasil penilaian kinerja puskesmas adalah belum tercapainya program PSN terutama di desa Sukomulyo dari target 100%, yang tercakup hanyalah 38%. Serta angka bebas jentik dari target minimal 95% yang tercapai hanya 89%.Berdasarkan rekapitulasi kajian perilaku hidup bersih sehat (PHBS) wilayah kerja Puskesmas Sukomulyo tahun 2014. Dari tujuh bidang kajian yaitu persalinan, ASI eksklusif, timbang balita, CTPS, air bersih, jamban, dan PSN, Prosentase terendah adalah kajian program PSN, oleh karena itu pembimbing dari puskesmas mengarahkan masalah belum tercapainya ABJ pada program PSN sebagai prioritas masalah.

6.2 Penentuan Penyebab MasalahPenentuan penyebab masalah dapat dilakukan dengan metode curah pendapat yang tidak menyimpang dari masalah. Kemungkinan penyebab masalah digali dengan diagram Tulang Ikan (Fish Bone) / Ishikawa / Cause Effect.

Proses pembuatan diagram Fish Bone adalah sebagai berikut,1. Tuliskan masalah pada kepala ikan (bagian kanan / efek).2. Tentukan kategori untuk duri-duri utama : manusia, metode, sarana, lingkungan, waktu dan lain-lain.3. Lakukan curah pendapat pada salah satu duri utama untuk mengisi duri-duri lanjutannya / cabangnya.4. Lanjutkan pada duri utama lainnya.

Belum tercapainya perilaku masyarakat mengenai hidup bersih sehatdi wilayah kerja UPT Puskesmas Sukomulyodapat disebabkan oleh beberapa masalah yang dapat dilihat di diagram Fishbone Ishikawa di bawah ini:

108

Kompetensi petugas kesehatan untuk mengajak peran serta masyarakat terhadap pencegahan DBD belum maksimalRendahnya pengetahuan masyarakat mengenai DBDJumlah dan keterampilan kader jumantik belum maksimalKurang pedulinya tokoh masyarakat terhadap penanggulangan DBDBelum dilibatkannya tokoh masyarakat dalamprogram pengendalian DBDBelum maksimalnya keterlibatan Key Person (KAPUSKES, pak lurah, kepala dinas)MATERIALBelum ada dana untuk penyediaan air bersih sumber PDAMBelum ada dana untuk pengelolaan rumah sehatMONEYBelum maksimalnya kerja sama lintas program dan lintas sektoralBelum terlaksananya sosialisasi penggunaan abate yang benarMETHODSBelum maksimalnya pelaksanaan fogging fokusKurangnya waktu untuk melakukan pembinaan masyarakat desaTIMEKurang melibatkan tokoh kunci melalui kerjasama lintas sektoralKurangnya sosialisasi tentang pencegahan DBD kepada masyarakat melalui ibu-ibu PKKKurangnya pelatihan kader jumantikKebiasaan menyimpan barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamukBelum tercapainya angka bebas jentik sebagai salah satu indikator ketujuh dariperilaku masyarakat mengenai hidup bersih sehatdi wilayah kerja UPT Puskesmas Sukomulyo tahun 2015MANKurangnya ventilasi dalam tiap rumahENVIRONMENTMARKET6.4 Penentuan Penyebab Masalah Melalui Fish Bone

Malathion kurangLeaflet tentang pencegahan DB kurangKurangnya waktu untuk melakukan pembinaan tentang PHBS

6.3. Memahami Proses dimana Lokasi MasalahMemahami proses dimana lokasi masalah dengan memakai diagram alur (Flow Chart). Ditemukan bahwa perilaku masyarakat mengenai hidup bersih sehatdi wilayah kerja UPT Puskesmas Sukomulyo tahun 2015 belum tercapai.

Keterangan : = masalah112

Host:Penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dan cara pencegahannya (PSN dan Fogging)Pelaksanaan kerja bakti masyarakat untuk PSNAgent:Sarana terlaksananya program 3M (menguras, mengubur, menutup)Kaderisasi juru pemantau jentik Penggunaan abatisasiEnvironment :Meningkatkan kesehatan lingkungan sekitarMenciptakan keadaan rumah yang sesuai dengan kriteria rumah sehat.Yankes :Promosi Kesehatan :Dilaksanakan promosi kesehatan dan penyuluhan dengan memberikan leaflet tentang PHBS dan demam berdarahSosialisasi mengenai petunjuk pelaksanaan abatisasi dan foggingPreventif :Pelaksanaan pembagian bubuk abate dan foggingKuratif :Pencegahan DB dari dehidrasi dan syokTatalaksana komprehensif sesuai kondisi pasienRehabilitatif : -mobilisasi bertahap pasien demam berdarahDiagram 6.5 Flow Chart

Keberhasilan pencegahan demam berdarahUpaya PHBS dalam di wilayah kerja UPT Puskesmas Sukomulyo tercapai dengan baikPHBS belum terlaksanaPHBS sudah terlaksana

Keterangan : = masalah

6.4 Pengumpulan Data tentang Penyebab MasalahDari diagram tulang ikan semua penyebab potensial yang tidak relevan dan di luar jangkauan puskesmas dihilangkan dan setiap penyebab potensial yang dapat dibuktikan dengan data digunakan (dapat digunakan data matrik), bertujuan memilih penyebab yang paling mungkin dan dinyatakan dalam pertanyaan pembuktian, tetapi tidak ada kesempatan untuk melakukan penelitian.

Tabel 6.6 Pengumpulan Data Tentang Penyebab MasalahNoPenyebab potensialSumber data

1Kompetensi petugas kesehatan untuk mengajak peran serta masyarakat terhadap pencegahan DBD belum maksimal.

Data primer

2Jumlah dan keterampilan kader jumantik belum maksimalData primer

3Belum dilibatkannya tokoh masyarakat dalam program pengendalian DBDData primer

4Belum maksimalnya keterlibatan Key Person (KAPUSKES, pak lurah, kepala dinas)

Data primer

5Kurang pedulinya tokoh masyarakat terhadap penanggulangan DBD

Data primer

6Kurangnya pelatihan kader jumantik

Data primer

7Kurangnya sosialisasi tentang pencegahan DBD kepada masyarakat melalui ibu-ibu PKK

Data primer

8Kurang melibatkan tokoh kunci melalui kerjasama lintas sektoral Data Primer

9Kebiasaan menyimpan barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk

Data primer

10Kurangnya waktu untuk melakukan pembinaan masyarakat desa

Data primer

11Kurangnya waktu untuk melakukan pembinaantentang PHBS

Data primer

12Belum maksimalnya pelaksanaan fogging fokus

Data primer

13Belum maksimalnya kerja sama lintas program dan lintas sektoral

Data primer

14Leaflet kurangData primer

15Malathion kurangData primer

6.5 Menentukan Prioritas Penyebab MasalahPenyusun menggunakan kriteria USG untuk menentukan prioritas penyebab masalah. Penyebab masalah ditulis secara vertikal dan diberikan bobot yang memiliki range 1 3. Sedangkan kriteria USG ditulis secara horizontal dengan skor antara 1 5.Pemberian bobot atau skor berdasarkan kesepakatan.

Bobot yang disepakati terdiri dari : Bobot 1 : Kurang bermasalah Bobot 2 : Cukup bermasalah Bobot 3 : Sangat bermasalah

Skor yang disepakati terdiri dari : Nilai 1: Tidak Nilai 2: Sedikit Nilai 3: Cukup Nilai 4: Banyak Nilai 5: Sangat banyak

Tabel 6.7 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah dengan Metode USGNoMasalah

Bobot

Kriteria BSRanking

U (Urgency)S (Seriousness)G (Growth)

SBSSBSSBS

1Rendahnya pengetahuan warga mengenai penularan DBD

3515515515451

2Kurang mengertinya masyarakat akan PSN341241239332

3Perilaku hidup bersih sehat yang kurang dilaksanakan341241226303

4Kurangnya penggunaan abate

34123926274

5Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola demam DBD3393939275

6Ventilasi dan pencahayaan3393939276

7Kurangnya perilaku hidup bersih sehat.2483636209

8Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan DBD23648362010

Dari penilaian yang diberikan berdasarkan kriteria USG (Urgency [mendesak], Seriousness [kegawatan], Growth [meluas]), maka didapatkan urutan prioritas masalah sebagai berikut,

1. Rendahnya pengetahuan warga mengenai DBD2. Kurang mengertinya masyarakat akan PSN3. Perilaku hidup bersih sehat yang kurang dilaksanakan4. Kurangnya penggunaan abate5. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola demam DBD6. Ventilasi dan pencahayaan7. Kebiasaan menyimpan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk8. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan DBD

6.6 Penentuan Alternatif Pemecahan masalahDalam menentukan alternatif pemecahan masalah, melalui proses-proses sebagai berikut:1. Tulislah penyebab masalah yang sudah dipilih.2. Menggunakan metode curah pendapat untuk menggali alternatif pemecahan masalah dengan mencoba untuk melihatnya dari sudut pandang pasien, pimpinan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan provide.

Tabel 6.8Penentuan Alternatif Pemecahan MasalahNOMasalahAlternatif Pemecahan Masalah

1Rendahnya pengetahuan warga mengenai DBD

Mengadakan penyuluhan di masyarakat tentang DBD, pemberian informasi yang mudah dijangkau seperti leaflet, brosur, dll.

2Kurang mengertinya masyarakat akan PSN

Pembinaan dan penyuluhan masyarakat tentang pentingnya PSN. Dan penjadwalan program PSN secara berkala minimal 1x/bulan

3Perilaku hidup bersih sehat yang kurang dilaksanakan

Diadakan simulasi cara hidup bersih sehat yang ideal sebagai contoh bagi warga lainnya.

4Kurangnya penggunaan abate

Penyuluhan tentang pentingnya penggunaan abate, keamanannya, serta pemberian abate secara gratis.

5Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola demam DBD

Penyuluhan tentang pola demam berdarah yang seperti pelana kuda.

6Ventilasi dan pencahayaan

Penyuluhan mengenai rumah sehat, serta pengadaan dana bagi warga agar bisa mengikuti standar rumah sehat.

7Kebiasaan menyimpan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk

Penyuluhan tentang cara penyimpanan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk

8Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penularan DBD

Penyuluhan tentang penularan DBD

6.7 Penetapan Pemecahan MasalahDalam menetapkan pemecahan masalah digunakan kriteria CARL, yaitu :1. Capability2. Accessibility3. Readiness4. Leverage

Alternatif pemecahan masalah ditulis pada kolom vertikal, kemudian diberikan bobot pada alternatif pemecahan masalah dan diberi range 1-10. Kriteria CARL ditulis pada kolom horizontal, kemudian diberi skor yang memiliki range 1-5. Bobot dan skor ditentukan berdasarkan kesepakatan. Bobot dan skor dikalikan kemudianhasil perkalian tersebut dijumlahkan. Nilai yang terbesar ditetapkan sebagai pemecahan masalah.

Tabel 6.9 Pemecahan Masalah dengan Metode CARLNOMasalahBobotKriteria BSRanking

CapabilityAccessibilityReadinessLeverage

SBSSBSSBSSBS

1Mengadakan penyuluhan di masyarakat tentang DBD, pemberian informasi yang mudah dijangkau seperti leaflet, brosur, dll.85405325324321541

2Pembinaan dan penyuluhan masyarakat tentang pentingnya PSN. Dan penjadwalan program PSN secara berkala minimal 1x/bulan84325405324241362

3Diadakan simulasi cara hidup bersih sehat yang ideal sebagai contoh bagi warga lainnya.75285355284211153

4Penyuluhan tentang pentingnya penggunaan abate, keamanannya, serta pemberian abate secara gratis. 75355354324321084

5Penyuluhan tentang cara penyimpanan barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk6424318318424845

6Penyuluhan tentang penularan DBD7321432321428926

7Penyuluhan tentang pola demam berdarah yang seperti pelana kuda.6318424318424827

8Penyuluhan mengenai rumah sehat, serta pengadaan dana bagi warga agar bisa mengikuti standar rumah sehat.5420420315420758

9Diupayakan pengadaan tempat tinggal agar dapat mengurangi jumah KK dalam 1 rumah 5315420315210609

Sesuai dengan hasil kesepakatan wargaalternatif Pemecahan masalah yang dipilih adalah:1. Mengaktifkan kembali kaderisasi jumantik yang sempat vakum2. Pembinaan dan penyuluhan terhadap ibu-ibu PKK tentang tatacara pemeriksaan jentik 3. Pemberantasan sarang nyamuk melalui kerja bakti bersama4. Memasang minimal empat genteng kaca di setiap kamar apabila tidak ada jendela (beri sinar matahari di setiap ruang gelap)5. Upayakan membuka jendela rumah agar sirkulasi udara berjalan lancar6. Mengusahakan gerakan pemberian abatisasi massal

6.8 Pembentukan Tim Pemecahan Masalah1. Penanggung jawab:Kepala UPT Puskesmas Sukomulyo.2. Tim pelaksana yang dibentuk, antara laina. Dokter Puskesmasb. Petugas program Promkesc. Petugas program Sanitasid. Petugas Lintas sektoral (dinas pendidikan, camat, kepala desa dan perangkat desa). .e. Tokoh masyarakat dan tokoh agama.f. Kader Jumantik

6.9 Penyusunan Rencana Penerapan Pemecahan MasalahA. Tujuan1. Meningkatkan pengetahuan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah dengue dan penerapan PHBS2. Mengusahakan agar masyarakat dusun tepen untuk mengubah perilaku 3. Diaktifkan kembali kaderisasi jumantik4. Terselesainya masalah lain yang bersumber dari manusia, metode, dana, sarana, lingkungan, dan market.

B. Kegiatan 1. Rapat internal Puskesmas.2. Mempersiapkan pelatihan bagi kaderisasi jumantik3. Pelaksanaan penyuluhan di balai desa balai desa, posyandu dan puskesmas.4. Melakukan pembagian bubuk abate massal5. Monitoring dan Evaluasi.

C. Sumber dana :1. APBD.2. BOK (Biaya Operasional Kesehatan).3. Anggaran dana desa.4. Mitra kerja/ CSR.

D. Batas waktu :1. Rapat guna menyamakan persepsi pada minggu pertama bulan April2015.2. Rapat lintas sektoral untuk pembentukan tim kaderisasi jumantik pada minggu kedua bulan April 2015.3. Melakukan peninjauan ke masing - masing RW didampingi oleh bidanpada minggu kedua bulan April 2015.4. Mempersiapkan pelatihan bagi petugas jumantik dan memfasilitasi alat untuk melihat jentik pada minggu kedua bulan April 2015.5. Pembagian bubuk abate masal pada minggu kedua bulan April 2015.6. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan dan efektifitas penyuluhan di tiap minggu keempat tiap bulan.

E. Indikator1. Sistem Skor penilaian pengertian pentingnya perilaku hidup bersih sehat.2. Jumlah kehadiran, kesiapan materi, sarana dan prasarana, adanya persamaan persepsi.3. Dijalankan kembali Tim Jumantik yang dibentuk oleh ibu-ibu PKK4. Target angka keberhasilan PSN danpenanganan demam berdarah dengue

6.10 Monitoring dan EvaluasiAda 2 segi pemantauan 1. Apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah sudah diterapakan dengan baik?2. Apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan ?

Evaluasi adalah prosedur penilaian pelaksanaan/ hasil kerja/ dampak secara sistematik, dengan membandingkannya dengan standar dan dengan mengikuti kriteria/ metode/ tujuan tertentu guna menilai dan pengambilan keputusan selanjutnya.

70

129

Tabel 6.12 Pemantauan penyelesaian Masalah dengan Gantt ChartNo.URAIAN KEGIATANNAMA PETUGAS PENANGGUNG JAWABSASARANTARGETLOKASIANGGARAN DANAINDIKATORBATAS WAKTU

APRIL 2015MEI 2015JUNI2015

123412341234

1.a. Rapat internal puskesmas

Penanggung jawab : kepala puskesmas Pelaksana : Dokter Puskesmas Bidan puskesmas

Petugas kesehatanTerciptanya komitmen bersama untuk lebih memperhatikan perilaku hidup bersih sehat Puskesmas SukomulyoBOK Jumlah kehadiran Kesiapan pelaksanaan Pelaksanaan rapat Pembahasan tentang PHBS di Sukomulyo V

b.Persiapan pelatihan bagi petugas penyuluh kegiatan yang berada di puskesmas, dan para kader jumantik Penanggung jawab : kepala puskesmas Pelaksana : KoordinatorP2Pemegang Program P2 Persiapan materi pelatihanPuskesmasSukomulyo

BOK Materi siap Sumber telah disediakanV

c.Pelatihan petugas penyuluh kesehatan yang berada di Puskesmas, Ponkesdes, Pustu dan para kader jumantik Dokter Puskesmas

Petugas Kesehatan Puskesmas, Ponkesdesdan kader jumantik Meningkatkan pengetahuan dan dapat mengaplikasikan dengan benarPuskesmas SukomulyoBOK Jumlah kehadiran Kesiapan materi,sarana dan prasarana. Adanya kesamaan persepsi dalam pencatatan dan pelaporan

VVVV

d.Pelaksanaan penyuluhan di balai desa dan puskesmas Petugas P2, kesling Dokter Puskesmas

Masyarakat Pengetahuan dan perilaku Masyarakat mengenai DBD makin meningkatBalai DesaBOK Jumlah kehadiran Angka bebas jentikVVVVVVVVV

2.a.Rapat EksternalKerjasama lintas sektoral untuk menjalankan program dalam rangka pembentukan tim pemantau jentik

Petugas P2, Kesling Dokter puskesmas

Camat, Lurah , Bidan desa, Kader jumantik Membentuk tim pemantau jentikKantor kecamatan Manyar dan Kantor kelurahan desa wilayah puskesmas SukomulyoADD dan Swadaya Terbentuknya tim pemantau jentikV

b.

Monitoring Petugas P2, Kesling Dokter Puskesmas Bidan desa Kader jumantik

MasyarakatMemantau dan menilai hasil kegiatan Puskesmas Sukomulyo Balai Desa

BOK dan APBDAngka bebas jentikVVVVVVVVV

d. Evaluasi Dokter Puskesmas Petugas P2, Kesling

MasyarakatTim pemantau jentik Puskesmas Sukomulyo Balai DesaBOK dan APBDAngka bebas jentikVVVVVVVVV