37
Bab. 7 Analisa Dampak Lalu Lintas PT. TOEJOE CONSULTANT Jl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia BAB. 7 ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS 7.1 UMUM Banyaknya jumlah kendaraan yang beroperasi dan terbatasnya kapasitas jaringan jalan yang ada di Provinsi Jawa Barat menyebabkan di ruas-ruas jalan saat ini. Penyebab keadaan tersebut diantaranya yaitu: Pertumbuhan kendaraan dan prasarana jalan yang tidak seimbang; Sistem jaringan jalan yang sulit untuk dikembangkan; Kondisi lalu lintas yang cenderung mengalami kemacetan. Adanya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati membutuhkan jalan akses langsung menuju Bandara baik akses jalan tol dan akses jalan non tol. Pembangunan BIJB akan menyebabkan meningkatnya bangkitan dan tarikan dari dan ke Bandara tersebut sehingga meningkatnya jumlah kendaraan yang akan menggunakan jalan provinsi Kadipaten – Jatibarang, Akses Jalan tol Cikapali – Cisumdawu serta akses-akses jalan disekitarnya. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan aksesibilitas jaringan jalan tersebut. Analisis volume lalu lintas adalah sebagai salah satu bagian dari studi yang mempunyai fokus untuk memperbaharui data lalu lintas dengan survey lalu lintas dan memperbaharui prediksi kebutuhan pergerakan dengan kondisi terbaru pada tahun 2013. Tujuan dari analisis volume lalu lintas adalah untuk memperkuat, me-review dan memperbaharui prediksi kebutuhan lalu lintas pada masa yang akan datang. Analisis volume lalu lintas mencakup pekerjaan: (1) Pencacahan volume lalu lintas berdasarkan jenis kendaraan; Laporan Akhir Halaman 7 - Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Majalengka

Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

BAB. 7 ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS

7.1 UMUM

Banyaknya jumlah kendaraan yang beroperasi dan terbatasnya kapasitas jaringan jalan yang ada di Provinsi Jawa Barat menyebabkan di ruas-ruas jalan saat ini. Penyebab keadaan tersebut diantaranya yaitu:

• Pertumbuhan kendaraan dan prasarana jalan yang tidak seimbang;• Sistem jaringan jalan yang sulit untuk dikembangkan;• Kondisi lalu lintas yang cenderung mengalami kemacetan.

Adanya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati membutuhkan jalan akses langsung menuju Bandara baik akses jalan tol dan akses jalan non tol. Pembangunan BIJB akan menyebabkan meningkatnya bangkitan dan tarikan dari dan ke Bandara tersebut sehingga meningkatnya jumlah kendaraan yang akan menggunakan jalan provinsi Kadipaten – Jatibarang, Akses Jalan tol Cikapali – Cisumdawu serta akses-akses jalan disekitarnya. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan aksesibilitas jaringan jalan tersebut.

Analisis volume lalu lintas adalah sebagai salah satu bagian dari studi yang mempunyai fokus untuk memperbaharui data lalu lintas dengan survey lalu lintas dan memperbaharui prediksi kebutuhan pergerakan dengan kondisi terbaru pada tahun 2013.

Tujuan dari analisis volume lalu lintas adalah untuk memperkuat, me-review dan memperbaharui prediksi kebutuhan lalu lintas pada masa yang akan datang.

Analisis volume lalu lintas mencakup pekerjaan:

(1) Pencacahan volume lalu lintas berdasarkan jenis kendaraan;(2) Memprediksi volume lalu lintas dengan menggunakan MKJI di

wilayah studi di masa mendatang.

7.2 KONDISI JARINGAN JALAN EKSISTING

Sesuai dengan rencana penataan ruang akses jalan masuk ke BIJB yang direncanakan, terdapat dua kawasan akses masuk BIJB yang harus mendapat perhatian yaitu :

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 2: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

• Untuk Akses Jalan Tol : Jalan Tol Cisumdawu dan Tol Cikapali• Untuk Akses Jalan Non Tol : Jalan Provinsi Kadipaten - Jatibarang dan

Pengembangan jaringan jalan berupa pembangunan jalan baru akan memberikan pengaruh yang sangat besar pada peningkatan aksesibilitas dan pertumbuhan wilayah. Dengan adanya prasarana jalan, hubungan antara lokasi produksi dan pasar akan menjadi lebih dekat, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan informasi.

Pembangunan jalan akses jalan tol dan akses jalan non tol akan memberikan dampak yang sangat signifikan pada penyediaan jaringan jalan secara umum di sekitar wilayah studi. Sepanjang koridor yang direncanakan (sepanjang 7 Km untuk akses jalan tol dan 3 Km untuk akses jalan non tol) akan dilakukan analisis persimpangan yang dianggap sebagai potensi lalu lintas, sehingga perlu diketahui data demand pada jalan tersebut. Untuk akses jalan tol potensi lalu lintas adalah tol cikapali dan cisumdawu sedangkan untuk akses jalan non tol adalah jalan kadipaten – jati barang.

7.3 ANALISIS AWAL DAMPAK LALU LINTAS

Model jaringan jalan utamanya dibentuk untuk keperluan pembebanan jaringan jalan, yang dimanfaatkan untuk memprediksi beban lalu lintas jalan dimasa yang akan datang. Proses pembebanan jaringan jalan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SATURN yang dilakukan dalam analisis transportasi. Analisis kinerja jalan yang akan dilakukan meliputi kapasitas ruas jalan, kecepatan arus bebas (free-flow speed), ratio kapasitas dan volume, gelombang kejut (shockwave), panjang antrian yang terjadi, waktu tempuh, dan fungsi hubungan antara kecepatan dan arus lalulintas diruas jalan. Semua atribut yang berkaitan dengan kondisi operasional jalan dihitung berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997 dan menggunakan Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM) 1997 yang menyatakan bahawa besarnya kecepatan arus bebas merupakan fungsi dari tipe jalan, lebar jalan, gangguan samping dan ukuran kota besar. Data base ruas jalan yang dimodelkan diperoleh dari data IRMS (Interurban Road Management System) tahun 2008 – 2012 dari Departemen BinaMarga.

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 3: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.3.1 Analisa Akses Jalan Tol

Bagan alir prosedur perhitungan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang dapat digunakan untuk analisa operasional dan keperluan perencanaan adalah sebagai berikut:

Gambar 7.1 Bagan alir prosedur analisa jalan akses tol

Sasaran dari analisa operasional untuk segmen jalan bebas hambatan tertentu, untuk kondisi geometrik, lalu lintas dan lingkungan yang ada atau yang akan datang, dapat berupa:

• menentukan kapasitas;• menentukan derajat kejenuhan arus lalu lintas yang ada atau yang

akan datang;

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 4: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

• menentukan kecepatan operasional jalan;• menentukan distribusi arus lalu lintas dan karakteristik operasional

dari masing-masing jalur lalu lintas.

Sasaran utama dari analisa perencanaan adalah untuk menentukan alinyemen dan potongan melintang yang dibutuhkan untuk mempertahankan perilaku lalu-lintas yang dikehendaki. Hal ini dapat berarti lebar jalur lalu lintas atau jumlah lajur, tetapi dapat juga untuk menentukan pengaruh dari perubahanperencanaan, misalnya membuat lajur pendakian atau melebarkan bahu jalan.

A. KECEPATAN ARUS BEBAS

Kecepatan arus bebas (FV) didefinisikan sebagai kecepatan pada arus nol, sesuai dengan kecepatanyang akan digunakan pengemudi pada saat mengendarai kendaraan bermotor tanpa dihalangi kendaraan bermotor lainnya di jalan bebas hambatan.

Kecepatan arus bebas telah diamati melalui pengumpulan data lapangan, dari mana hubungan antarakecepatan arus bebas dan kondisi rencana geometrik telah ditentukan dengan metode regresi. Kecepatan arus bebas untuk kendaraan ringan telah dipilih sebagai kriteria dasar untuk kinerja jalanbebas hambatan pada arus= 0.

Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

di mana:

FV = Kecepatan arus bebas untuk kendaraan ringan pada kondisi lapangan

FVO = Kecepatan arus bebas dasar bagi kendaraan ringan untuk kondisi jalan dan tipe alinyemen yang dipelajari (ditetapkan sebelumnya lihat Bagian 2.4 di bawah).

FVW = Penyesuaian untuk lebar jalur lalu lintas dan bahu jalan (km/jam).

B. ANALISA KAPASITAS

Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum yang melewati suatu titik pada jalan bebas hambatanyang dapat dipertahankan persatuan jam dalam kondisi yang berlaku. Untuk jalan bebas hambatan takterbagi, kapasitas adalah arus maksimum dua-arah (kombinasi kedua arah), untuk jalan bebas hambatanterbagi kapasitas adalah arus maksimum per lajur.

Nilai kapasitas telah diamati dengan pengumpulan data lapangan sejauh memungkinkan.Olehkarena kurangnya lokasi dengan arus lalu lintas mendekati kapasitas clan segmen jalan bebashambatan itu sendiri (bukan

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

FV = FVO + FFVW

Page 5: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

kapasitas simpang sepanjang jalan bebas hambatan), kapasitas juga telah diperkirakan secara teoritis dengan asumsi suatu hubungan matematis antara kerapatan, kecepatan dan arus. Kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp),

Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut:

di mana:

C = kapasitas

CO = kapasitas dasar

FCW = faktor penyesuaian lebar jalan bebas hambatan

FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan bebas hambatan tak terbagi)

Tabel 7.1 Kapasitas dasar jalan bebas hambatan terbagi

C. DERAJAT KEJENUHAN

Derajat kejenuhan didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor kuncidalam penentuan tingkat kinerja suatu simpang. Ini adalah ukuran yang banyak digunakan untuk menunjukkan apakah suatu segmen jalan bebas hambatan akan mempunyai masalah kapasitas atau tidak.

Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan arus dan kapasitas yang dinyatakan dalam satuanyang sama apakah smp/jam. Derajat kejenuhan digunakan untuk analisa perilaku lalu-lintas berupakecepatan,

D. KECEPATAN DAN WAKTU TEMPUH

Manual ini menggunakan kecepatan tempuh (sinonim dengan kecepatan perjalanan) sebagai ukuran kinerja utama dari segmen jalan bebas

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

C = CO × FC W x FCSP (smp/jam)

DS = Q/C

Page 6: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

hambatan, karena mudah dimengerti dan diukur, dan merupakan masukan perlu bagi biaya pemakaian jalan bebas hambatan pada analisa ekonomi. Kecepatan tempuh didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan sepanjang segmen jalan bebas hambatan:

di mana:

V = kecepatan rata-rata ruang kend. ringan (km/j)

L = panjang segmen (km)

TT = waktu tempuh rata-rata kend. ringan sepanjang segmen (jam)

E. VOLUME JAM PERENCANAAN (VJP)

Volume Jam Perencanaan adalah volume lalu lintas perjam yang digunakan untuk mendesain jalan. Untuk perancangan geometrik digunakan volume jam perencanaan yang diperkirakan dari volume harian, dengan persamaan berikut :

Faktor k adalah faktor untuk mengubah volume yang dinyatakan dalam LHRT (Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan) menjadi volume lalu lintas pada jam sibuk. Tabel 5.32 Penentuan Faktor K

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

V = L/TT

VJP = LHR x K

Page 7: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.3.2 Analisa Akses Jalan Non Tol

Bagan alir prosedur perhitungan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia yang dapat digunakan untuk analisa operasional dan keperluan perencanaan adalah sebagai berikut:

Gambar 7.2 Bagan alir prosedur analisa akses jalan non tol

Tujuan analisa operasional untuk segmen jalan tertentu dengan kondisi geometrik, lalu-lintas dan lingkungan yang ada atau diramalkan, dapat berupa salah satu atau semua kondisi berikut:

Untuk menentukan kapasitas; Untuk menentukan derajat kejenuhan sehubungan dengan arus

lalu-lintas sekarang atau yang akan datang; Untuk menentukan kecepatan pada jalan tersebut;

Tujuan utama dari analisa perencanaan adalah untukmenentukan lebar jalan yang diperlukan untuk mempertahankan perilaku lalu-lintas yang diinginkan pada arus lalu-lintas tahun rencana tertentu. Ini dapat berupa lebar jalur lalu-lintas atau jumlah lajur, tetapi dapat juga digunakan untuk

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 8: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

memperkirakan pengaruh dari perubahan perencanaan, seperti apakah membuat median atau memperbaiki bahu jalan.

DATA UMUM

Penentuan emp untuk masing-masing tipe kendaraan dari Tabel A-3:1 dan 2 di bawah, dan masukkan hasilnya ke dalam Formulir UR-2 pada table untuk data arus kendaraan/jam, Baris 1.1 dan 1.2 (untuk jalan tak terbagi emp selalu sama untuk kedua arah, untuk jalan terbagi yang arusnya tidak sama emp mungkin berbeda).

Tabel 7.2 Emp untuk jalan perkotaan tak-terbagi

Tabel 7.3 Emp untuk jalan perkotaan terbagi dan satu-arah

A. ANALISA KECEPATAN ARUS BEBAS

Kecepatan arus bebas adalah kecepatan yang aman (dalam km/jam) untuk kendaraan yang melalukan perjalanan pada ruas tersebut tanpa kehadiran kendaraan lainnya. Penentuan besaran menggunakan Indonesian Highway Capaciy Manual (IHCM) 1997 yang menyatakan bahwa besarnya kecepatan arus bebas merupakan fungsi dari tipe jalan, lebar jalan, gangguan samping, dan ukuran kota.

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 9: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

Kecepatan arus bebas untuk masing-masing ruas ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Dimana :

FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi aktual (km/jam)

Fvo = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan dasar (kondisi ideal)

FVw = Faktorkoreksi/penyesuaian untuk lebar jalan efektif

FFVsf = Faktor penyesuaian untuk kondisi gangguan samping

Tabel 7.4 Kecepatan Arus Bebas Dasar (Fvo) untuk Jalan Perkotaan

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs

Page 10: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

Tabel 7.5 Penyesuaian untuk pengaruh lebar jalur lalu-lintas (FVW) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan, jalan perkotaan

Tabel 7.6 Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk jalan perkotaan dengan bahu.

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 11: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

Tabel 7.7 Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan (FFVCS), jalan perkotaan

B. ANALISA KAPASITAS

Kapasitas adalah tingkat arus maksimum dimana kendaraan dapat diharapkan untuk melalui suatu potongan jalan pada perioda waktu tertentu untuk kondisi lajur/jalan, lalu lintas, pengendalian lalu lintas, dan kondisi cuaca yang berlaku. Kapasitas dasar adalah volume maksimum per jam yang dapat melewati suatu potongan lajur jalan (untuk jalan multi lajur) atau suatu potongan jalan (untuk dua lajur) pada kondisi ideal bila terjadi.

Kapasitas ruas, sebagai salah satu parameter penentu untuk pemodelan pemilihan rute, yang besarannya dalam satuan mobil penumpang. Kapasitas ruas yang merupakan fungsi dari tipe jalan, lebarjalan, gangguan samping dan ukuran kota, dengan rumus sebagai berikut:

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

Page 12: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

Dimana :

C = Kapasitas (SMP/Jam)

Co = Kapasitas Dasar

Fw = Faktor Penyesuaian lebar jalur lalu lintas

Fsp= Faktor Penyesuaian Arah Lalu Lintas

Fsf = Faktor Penyesuaian akibat hambatan samping

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 13: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

Tabel 7.8 Kapasitas dasar jalan perkotaan

Tabel 7.9 Penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar jalur lalu-lintas untuk jalan perkotaan (FCW)

Tabel 7.10 Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP)

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 14: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

Tabel 7.11 Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh hambatan samping dan lebar bahu (FCSF) pada jalan perkotaan dengan bahu

Tabel 7.12 Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCCS) pada jalan perkotaan

C. DERAJAT KEJENUHAN

Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai factor utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.

Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan arus dan kapasitas dinyatakan dalam smp/jam. DS digunakan untuk analisa perilaku lalu-lintas berupa kecepatan, sebagaimana dijelaskan dalam prosedur perhitungan.

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

DS = Q/C

Page 15: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

D. KECEPATAN DAN WAKTU TEMPUH

Manual menggunakan kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, karena mudah dimengerti dan diukur, dan merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakai jalan dalam analisa ekonomi. Kecepatan tempuh didefinisikan dalam manual ini sebagai kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan (LV) sepanjang segmen jalan :

dimana:

V = Kecepatan rata-rata ruang LV (km/jam)

L = Panjangsegmen (km)

TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen (jam)

E. VOLUME JAM PERENCANAAN (VJP)

Volume Jam Perencanaan adalah volume lalu lintas perjam yang digunakan untuk mendesain jalan. Untuk perancangan geometrik digunakan volume jam perencanaan yang diperkirakan dari volume harian, dengan persamaan berikut :

Faktor k adalah faktor untuk mengubah volume yang dinyatakan dalam LHRT (Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan) menjadi volume lalu lintas pada jam sibuk. Tabel 5.32 Penentuan Faktor K

L a p o r a n A k h i rHalaman 7 -

Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

TT = L/V (jam

VJP = LHR x K

Page 16: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.4 HASIL DARI SOFTWARE SATURN UNTUK JALAN AKSES TOL DAN NON TOL

7.4.1 Demand Flow

A B A B A B A B A B A BSkenario 1Tol 1388 1207 1896 1649 2521 2193 3329 2896 4145 3606 5324 4631Non Tol 973 1007 1329 1375 1768 1829 2334 2415 2907 3007 3733 3862

Skenario 2Tol 1388 1207 1896 1649 2521 2193 3329 2896 4145 3606 5324 4631Non Tol 973 1007 1329 1375 1768 1829 2334 2415 2907 3007 3733 3862

Skenario 3Tol 1388 1207 1896 1649 2521 2193 3329 2896 4145 3606 5324 4631Non Tol 973 1007 1329 1375 1768 1829 2334 2415 2907 3007 3733 3862

Skenario 4Tol 1379 1210 1883 1653 2505 2199 3307 2903 4118 3615 5289 4643Non Tol 970 1016 1325 1388 1763 1846 2327 2437 2897 3034 3722 3898

Skenario 5Tol 1244 1089 1669 1488 2260 1979 2984 2613 3715 3254 4772 4179Non Tol 1091 1151 1490 1572 1982 2091 2617 2760 3258 3432 4185 4414

Skenario 6Tol 1379 1210 1883 1653 2505 2199 3307 2903 4118 3615 5289 4643Non Tol 970 1016 1325 1388 2763 1846 2327 2434 2897 3034 3722 3898

Skenario 7 Non Tol 3366 3322 4598 4416 6115 5873 8074 7755 10054 8657 11614 10702

SkenarioDemand Flow (smp/jam)

2017 2022 2027 2032 2037 2041

Keterangan : A = Arah menuju/masuk ke BIJB,

B = Arah keluar dari BIJB

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 16Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 17: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.4.2 Tipe Jalan

Skenario 1TolNon Tol

Skenario 2TolNon Tol

Skenario 3TolNon TolSkenario 4TolNon Tol

Skenario 5TolNon Tol

Skenario 6TolNon TolSkenario 7Non Tol 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D

4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 6/2 D 6/2 D

4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 6/2 D 6/2 D

4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 6/2 D 6/2 D

4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 6/2 D 6/2 D

4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 6/2 D 6/2 D

4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D

Skenario Tipe Jalan2017 2022 2027 2032 2037 2041

4/2 D 4/2 D 4/2 D 4/2 D 6/2 D 6/2 D

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 17Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 18: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.4.3 Kapasitas Jalan

Skenario 1TolNon Tol

Skenario 2TolNon Tol

Skenario 3TolNon Tol

Skenario 4TolNon Tol

Skenario 5TolNon Tol

Skenario 6TolNon Tol

Skenario 7Non Tol

4600 4600 4600 4600 6900 69004600 4600 4600 4600 4600 4600

4600 4600 4600 4600 6900 69004600 4600 4600 4600 4600 4600

4600 4600 4600 4600 4600 4600

SkenarioKapasitas (smp/jam)

2017 2022 2027 2032 2037 2041

4600 4600 4600 4600 6900 69004600 4600 4600 4600 4600 4600

4600 4600 4600 4600 6900 69004600 4600 4600 4600 4600 4600

4600 4600 4600

4600 4600 4600 4600 4600 46004600 4600 4600 4600 6900 6900

4600 46006900 6900

4600 4600 460046004600

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 18Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 19: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.4.4 Derajat Kejenuhan

Skenario 1TolNon Tol

Skenario 2TolNon Tol

Skenario 3TolNon Tol

Skenario 4TolNon Tol

Skenario 5TolNon Tol

Skenario 6TolNon Tol

Skenario 7Non Tol

Skenario V/C Ratio2017 2022 2027 2032 2037 2041

0,40 0,53 0,65 0,710,30 0,41

0,30 0,41 0,55 0,72 0,60 0,730,22 0,30 0,40 0,53 0,65 0,71

0,27 0,36

0,30 0,41 0,54 0,72 0,60 0,740,22 0,30 0,40 0,53 0,66 0,72

0,73 1,00 1,33 1,76 2,19 2,52

0,30 0,41 0,55 0,72 0,60 0,73

0,55 0,72 0,60 0,730,22 0,30

0,70 0,30 0,40 0,53 0,65 0,71

0,30 0,41 0,54 0,72 0,60 0,74

0,49 0,65 0,54 0,690,25 0,34 0,45 0,60

0,70 0,30 0,60 0,53 0,66 0,74

0,75 0,72

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 19Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 20: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.4.5 Waktu Tempuh

Skenario 1TolNon Tol

Skenario 2TolNon Tol

Skenario 3TolNon TolSkenario 4TolNon Tol

Skenario 5TolNon Tol

Skenario 6TolNon Tol

Skenario 7 Non Tol

Skenario Waktu Tempuh (menit)2017 2022 2027 2032 2037 2041

2,4 2,5 2,6 2,4 2,4 2,65,8 6,0 6,4 6,1 5,9 6,5

2,4 2,5 2,6 2,4 2,4 2,66,2 6,4 6,9 6,6 6,7 7,0

3,7 2,5 2,6 2,4 2,4 2,62,8 2,9 3,1 3,0 2,9 3,2

2,8 2,9 3,1

6,0 6,2 6,5

5,8 6,0 6,42,4

6,1 5,9 6,52,5 2,6 2,4 2,4 2,6

6,4 6,1 6,62,4 2,5 2,6 2,4 2,4 2,6

3,0 2,9 3,23,8 2,5 2,6 2,4 2,4 2,6

2,4 2,5 2,6 2,4 2,4 2,6

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 20Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 21: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.4.6 Kecepatan Arus Bebas

Skenario 1TolNon Tol

Skenario 2TolNon Tol

Skenario 3TolNon TolSkenario 4TolNon Tol

Skenario 5TolNon Tol

skenario 6TolNon TolSkenario 7 Non Tol

Skenario Kontrol Penambahan Lajur (VCR < 0,75)2017 2022 2027 2032 2037 2041

57,00 57,00 57,00 61,00 61,00 61,0088,00 88,00 88,00 91,00 91,00 91,00

57,00 57,00 57,00 61,00 61,00 61,0088,00 88,00 88,00 91,00 91,00 91,00

57,00 57,00 57,00 61,00 61,00 61,0088,00 88,00 88,00 91,00 91,00 91,00

88,00 88,00 88,00 91,00 91,00 91,0057,00 57,00 57,00 61,00 61,00 61,00

88,00 88,00 88,00 91,00 91,00 91,0057,00 57,00 57,00 61,00 61,00 61,00

88,00 88,00 88,00 91,00 91,00 91,00

57,00 57,00 57,00 61,00 61,00 61,0057,00 57,00 57,00 61,00 61,00 61,00

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 21Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 22: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.4.7 Volume Jam Perencanaan (VJP)

Skenario 1TolNon Tol

Skenario 2TolNon Tol

Skenario 3TolNon TolSkenario 4TolNon Tol

Skenario 5TolNon Tol

Skenario 6TolNon TolSkenario 7Non Tol 462 631 839 1108 1310 1562

181 248 329 435 541 695139 190 253 333 415 533

163 221 297 392 488 627157 214 285 376 468 602

181 248 329 435 541 695139 190 253 333 415 533

139 189 252 332 414 532182 248 330 436 543 687

139 189 252 332 414 532182 248 330 436 543 697

139 189 252 332 414 532182 248 330 436 543 687

Skenario VJP (smp/jam)2017 2022 2027 2032 2037 2041

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 22Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 23: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.5 Data Traffic Skenario 1

Arus (Q) Arus (Q) i Lebar LajurKapasitas

Jalan KecepatanWaktu

Tempuh(smp/jam) (smp/hari) % (m) (smp/jam) (km/jam) (menit)

A 1388B 1207A 1896B 1649

A 2521B 2193A 3329B 2896A 4145B 3606A 5324B 4631

A 973B 1007

A 1329B 1375A 1768B 1829A 2334B 2415A 2907B 3007A 3733B 3862

Skenario Tahun ArahArus Per

Arah (smp/jam)

37%

2027 4714 113136

4/2 D 3,5 7.774

2022 3545 85080 33%4/2 D 3,5 7.774

Jumlah LajurPanjang

Jalan

Non Tol

2017 1980 47520 37%4/2 D 3,5 2.315

2022

2041

Derajat Kejenuhan

Skenario 1

Alternatif Tol

2017 2595 62280

7.774

2037 7751 186024 28%6/2 D 3,5 7.774

32%4/2 D 3,5 7.774

2032 6225 149400 25%4/2 D 3,5

2704 64896 33%4/2 D 3,5 2.315

7.7749955 238920 28%

6/2 D 3,5

2.315

2041 7595 182280 28%4/2 D 3,5 2.315

2037 5914 141936 28%4/2 D 3,5

2.315

2032 4749 113976 25%4/2 D 3,5 2.315

2027 3597 86328 32%4/2 D 3,5

0,53

0,65

55

53

4600

4600

4600

6900

9200

9200

6900

4600

4600

4600

6900

6900

0,71

0,3

0,41

0,55

0,72

0,6

0,73

0,22

0,3

0,4

81

78

73

76

79

72

58

59

57

54

2,5

2,6

2,4

2,4

2,6

5,8

6

6,4

6,1

5,9

6,5

2,4

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

Keterangan

Penambahan Lajur

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 23Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 24: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.6 Data Traffic Skenario 2

Arus (Q) Arus (Q) i Lebar LajurKapasitas

Jalan KecepatanWaktu

Tempuh(smp/jam) (smp/hari) % (m) (smp/jam) (km/jam) (menit)

A 1388B 1207A 1896B 1649A 2521B 2193A 3329B 2896A 4145B 3606A 5324B 4631

A 973B 1007A 1329B 1375A 1768B 1829A 2334B 2415A 2907B 3007A 3733B 3862

Skenario Tahun ArahArus Per

Arah (smp/jam)

Jumlah LajurPanjang

JalanDerajat

Kejenuhan

4/2 D 3,5 8.366

2022 3545 85080 33%4/2 D 3,5 8.366

Skenario 2

Alternatif Tol

2017 2595 62280 37%

2027 4714 113136 32%

8.366

2041 9955 238920 28%6/2 D 3,5 8.366

2037 7751 186024 28%6/2 D 3,5

4/2 D 3,5 8.366

2032 6225 149400 25%4/2 D 3,5 8.366

3,5 2.315

2022 2704 64896 33%4/2 D 3,5 2.315

Non Tol

2017 1980 47520 37%4/2 D

2027 3597 86328 32%

2.315

2041 7595 182280 28%4/2 D 3,5 2.315

2037 5914 141936 28%4/2 D 3,5

4/2 D 3,5 2.315

2032 4749 113976 25%4/2 D 3,5 2.315

4600

4600

4600

6900

9200

9200

4600

4600

4600

6900

6900

6900

0,3

0,41

0,55

0,72

0,6

0,71

0,73

0,22

0,3

0,4

0,53

0,65

59

57

54

76

79

72

58

55

53

81

78

73

6,4

6,9

6,6

6,4

7

2,4

6,2

2,5

2,6

2,4

2,4

2,6 ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

okPenambahan

Lajur

Keterangan

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 24Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 25: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.7 Data Traffic Skenario 3

Arus (Q) Arus (Q) i Lebar LajurKapasitas

Jalan KecepatanWaktu

Tempuh(smp/jam) (smp/hari) % (m) (smp/jam) (km/jam) (menit)

A 1388B 1207A 1896B 1649A 2521B 2193A 3329B 2896A 4145B 3606A 5324B 4631

A 973B 1007A 1329B 1375A 1768B 1829A 2334B 2415A 2907B 3007A 3733B 3862

Skenario Tahun ArahArus Per

Arah (smp/jam)

Jumlah LajurPanjang

JalanDerajat

Kejenuhan

4/2 D 3,5 3.791

2022 3545 85080 33%4/2 D 3,5 3.791

Skenario 3

Alternatif Tol

2017 2595 62280 37%

2027 4714 113136 32%

3.791

2041 9955 238920 28%6/2 D 3,5 3.791

2037 7751 186024 28%6/2 D 3,5

4/2 D 3,5 3.791

2032 6225 149400 25%4/2 D 3,5 3.791

3,5 2.315

2022 2704 64896 33%4/2 D 3,5 2.315

Non Tol

2017 1980 47520 37%4/2 UD

2027 3597 86328 32%

2.315

2041 7595 182280 28%4/2 D 3,5 2.315

2037 5914 141936 28%4/2 D 3,5

4/2 D 3,5 2.315

2032 4749 113976 25%4/2 D 3,5 2.315

4600

4600

6900

6900

9200

2813

4600

4600

6900

6900

4600

9200

0,73

0,7

0,3

0,4

0,53

0,65

0,3

0,41

0,55

0,72

0,6

0,71

81

78

73

59

57

54

76

79

72

38

55

53

2,5

2,6

2,4

2,4

2,6

2,9

3,1

3

2,9

3,2

3,7

2,8 ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

Keterangan

Penambahan Lajur

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 25Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 26: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.8 Data Traffic Skenario 4

Arus (Q) Arus (Q) i Lebar LajurKapasitas

Jalan KecepatanWaktu

Tempuh(smp/jam) (smp/hari) % (m) (smp/jam) (km/jam) (menit)

A 1379B 1210A 1883B 1653A 2505B 2199A 3307B 2903A 4118B 3615A 5289B 4643

A 970B 1016

A 1325B 1388

A 1763B 1846

A 2327B 2437

A 2897B 3034

A 3722B 3898

Skenario Tahun ArahArus Per

Arah (smp/jam)

Jumlah LajurPanjang

JalanDerajat

Kejenuhan

4/2 D 3,5 7.774

2022 3536 84864 33%4/2 D 3,5 7.774

Skenario 4

Alternatif Tol

2017 2589 62136 37%

2027 4704 112896 32%

7.774

2041 9932 238368 28%6/2 D 3,5 7.774

2037 7733 185592 28%6/2 D 3,5

4/2 D 3,5 7.774

2032 6210 149040 25%4/2 D 3,5 7.774

3,5 2.315

2022 2713 65112 33%4/2 D 3,5 2.315

Non Tol

2017 1986 47664 37%4/2 D

2027 3609 86616 32%

2.315

2041 7620 182880 28%4/2 D 3,5 2.315

2037 5931 142344 28%4/2 D 3,5

4/2 D 3,5 2.315

2032 4764 114336 24%4/2 D 3,5 2.315

4600

4600

4600

6900

9200

6900

9200

4600

4600

4600

6900

6900

0,72

0,74

0,22

0,3

0,4

0,53

0,66

0,3

0,41

0,54

0,72

0,6

76

79

72

58

55

53

81

78

73

59

57

54

5,8

2,5

2,6

2,4

2,4

2,6

6

6,4

6,1

5,9

6,5

2,4

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

Keterangan

Penambahan Lajur

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 26Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 27: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.9 Data Traffic Skenario 5

Arus (Q) Arus (Q) i Lebar LajurKapasitas

Jalan KecepatanWaktu

Tempuh(smp/jam) (smp/hari) % (m) (smp/jam) (km/jam) (menit)

A 1244B 1089

A 1669B 1488

A 2260B 1979

A 2984B 2613

A 3715B 3254

A 4772B 4179

A 1091B 1151

A 1490B 1572

A 1982B 2091

A 2617B 2760

A 3258B 3432

A 4185B 4414

Skenario Tahun ArahArus Per

Arah (smp/jam)

Jumlah LajurPanjang

JalanDerajat

Kejenuhan

4/2 D 3,5 7.774

2022 3157 75768 34%4/2 D 3,5 7.774

Skenario 5

Alternatif Tol

2017 2333 55992 35%

2027 4239 101736 32%

7.774

2041 8951 214824 28%8/2 D 3,5 7.774

2037 6969 167256 28%6/2 D 3,5

4/2 D 3,5 7.774

2032 5597 134328 25%4/2 D 3,5 7.774

3,5 2.315

2022 3062 73488 33%4/2 D 3,5 2.315

Non Tol

2017 2242 53808 37%4/2 D

2027 4073 97752 32%

2.315

2041 8599 206376 29%4/2 D 3,5 2.315

2037 6690 160560 29%4/2 D 3,5

4/2 D 3,5 2.315

2032 5377 129048 24%4/2 D 3,5 2.315

9200

4600

4600

4600

6900

6900

4600

4600

4600

6900

9200

6900

0,27

0,36

0,49

0,65

0,64

0,72

0,69

0,25

0,34

0,45

0,6

0,75

59

57

54

79

82

76

58

55

53

84

81

77

2,6

6,2

6,5

6,4

6,1

6,6

2,4

6

2,5

2,6

2,4

2,4

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

Keterangan

Penambahan Lajur

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 27Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 28: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.10 Data Traffic Skenario 6

Arus (Q) Arus (Q) i Lebar LajurKapasitas

Jalan KecepatanWaktu

Tempuh(smp/jam) (smp/hari) % (m) (smp/jam) (km/jam) (menit)

A 1379B 1210

A 1883B 1653

A 2505B 2199

A 3307B 2903

A 4118B 3615

A 5289B 4643

A 970B 1016

A 1325B 1388

A 1763B 1846

A 2327B 2437

A 2897B 3034

A 3722B 3898

Skenario Tahun ArahArus Per

Arah (smp/jam)

Jumlah LajurPanjang

JalanDerajat

Kejenuhan

4/2 D 3,5 7.774

2022 3536 84864 33%4/2 D 3,5 7.774

Skenario 6

Alternatif Tol

2017 2589 62136 37%

2027 4704 112896 32%

7.774

2041 9932 238368 28%6/2 D 3,5 7.774

2037 7733 185592 28%6/2 D 3,5

4/2 D 3,5 7.774

2032 6210 149040 25%4/2 D 3,5 7.774

3,5 2.315

2022 2713 65112 33%4/2 D 3,5 2.315

86616 32%

2.315

2041 7620 182880 28%4/2 D 3,5 2.315

2037 5931 142344 28%4/2 D 3,5

4/2 D 3,5 2.315

2032 4764 114336 24%4/2 D 3,5 2.315

Non Tol

2017 1986 47664 37%4/2 UD

2027 3609

6900

9200

6900

9200

2813

4600

4600

6900

6900

4600

4600

4600

0,74

0,74

0,71

0,3

0,4

0,53

0,66

0,3

0,41

0,54

0,72

0,6

55

53

81

78

73

59

57

54

76

79

72

37

2,8

2,5

2,6

2,4

2,4

2,6

2,9

3,1

3

2,9

3,2

3,8

ok

ok

ok

ok

ok

ok

ok

Keterangan

ok

ok

ok

ok

ok

Penambahan Lajur

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 28Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 29: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.11 Data Traffic Skenario 7

Arus (Q) Arus (Q) i Lebar LajurKapasitas

Jalan KecepatanWaktu

Tempuh(smp/jam) (smp/hari) % (m) (smp/jam) (km/jam) (menit)

A 3366B 3233

A 4598B 4416

A 6115B 5873

A 8074B 7755

A 10054B 8657

A 11614B 10702

Skenario Tahun ArahArus Per

Arah (smp/jam)

Jumlah LajurPanjang

JalanDerajat

Kejenuhan

3,5 2.315

4/2 D 3,5 2.315

2022 9014 216336 33%4/2 D 3,5 2.315

Skenario 7

Non Tol

2017 6599 158376 37%

2027 11988 287712 32%

2.315

2041 22316 535584 19%4/2 D 3,5 2.315

2037 18711 449064 19%4/2 D 3,5

4/2 D 3,5 2.315

2032 15829 379896 18%4/2 D

6900

4600

4600

4600

6900

6900

2,52

0,73

1

1,33

1,76

2,19

59

57

54

58

55

53

2,5

2,6

2,4

2,4

2,6

2,4

L a p o r a n A k h i r Halaman 7 - 29Kajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka

Page 30: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 Analisa Dampak Lalu LintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

BAB. 7 ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS 7-17.1 UMUM...................................................................................................7-1

7.2 KONDISI JARINGAN JALAN EKSISTING....................................................7-2

7.3 ANALISIS AWAL DAMPAK LALU LINTAS..................................................7-2

7.3.1 Analisa Akses Jalan Tol.................................................................7-3

A. KECEPATAN ARUS BEBAS......................................................7-4

B. ANALISA KAPASITAS..............................................................7-4

C. DERAJAT KEJENUHAN............................................................7-5

D. KECEPATAN DAN WAKTU TEMPUH........................................7-6

7.3.2 Analisa Akses Jalan Non Tol..........................................................7-7

A. ANALISA KECEPATAN ARUS BEBAS.......................................7-8

B. ANALISA KAPASITAS............................................................7-11

C. DERAJAT KEJENUHAN..........................................................7-13

D. KECEPATAN DAN WAKTU TEMPUH......................................7-14

7.4 HASIL DARI SOFTWARE SATURN UNTUK JALAN AKSES TOL DAN NON TOL7-15

7.4.1 Demand Flow.............................................................................7-15

7.4.2 Tipe Jalan...................................................................................7-16

7.4.3 Kapasitas Jalan...........................................................................7-17

7.4.4 Derajat Kejenuhan.....................................................................7-18

7.5 Data Traffic Skenario 1.......................................................................7-19

7.6 Data Traffic Skenario 2.......................................................................7-20

7.7 Data Traffic Skenario 3.......................................................................7-21

7.8 Data Traffic Skenario 4.......................................................................7-22

7.9 Data Traffic Skenario 5.......................................................................7-23

L a p o r a n A k h i rKajianStudiKelayakandan AMDALAksesJalanToldan Non TolkeBandaraInternasionalJawa BaratKertajatiMajalengka

Page 31: Bab 7 Analisa Dampak Lalu Lintas

Bab. 7 AnalisaDampakLaluLintasPT. TOEJOE CONSULTANTJl. Ganesha 101, Bandung – Indonesia

7.10Data Traffic Skenario 6.......................................................................7-24

7.11Data Traffic Skenario 7.......................................................................7-25

L a p o r a n A k h i rKajian Studi Kelayakan dan AMDAL Akses Jalan Tol dan Non Tol ke Bandara Internasional Jawa BaratKertajati Majalengka