72
Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 1 BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila Apakah Pancasila itu? Pertanyaan tersebut biasanya dapat dijawab secara trasionil dengan mudah terlebih di zaman indoktrinasi orde lama. Terdapat beberapa arti Pancasila, antara lain yaitu: 1. Pancasila adalah dasar atau ideology Negara RI 2. Pancasila adalah suatu “way of life”, kepribadian bangsa Indonesia, Weltanschauung atau Lebensanschauung bangsa Indonesia. 3. Pancasila adalah sublimasi atau peningkatan dari Declaration of Independence dari Amerika dan Manifesto Komunis dari Rusia dan bersifat universal. B. Hakikat Pancasila Kedudukan dan fungsi Pancasila bilamana dikaji secara ilmiah memiliki pengertian-pengertian yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa dan Negara, sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang harus dideskripsikan secara objektif. Selain itu, Pancasila secara kedudukan dan fungsinya juga harus dipahami secara kronologis. Oleh karena itu, untuk memahami Pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusannya maupun peristilahannya maka pengertian Pancasila tersebut meliputi lingkup pengertian sebagai berikut : Pengertian Pancasila secara etimologis

BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 1

BAB I

PANCASILA

A. Pengertian tentang Istilah Pancasila

Apakah Pancasila itu?

Pertanyaan tersebut biasanya dapat dijawab secara trasionil dengan mudah

terlebih di zaman indoktrinasi orde lama. Terdapat beberapa arti Pancasila,

antara lain yaitu:

1. Pancasila adalah dasar atau ideology Negara RI

2. Pancasila adalah suatu “way of life”, kepribadian bangsa Indonesia,

Weltanschauung atau Lebensanschauung bangsa Indonesia.

3. Pancasila adalah sublimasi atau peningkatan dari Declaration of

Independence dari Amerika dan Manifesto Komunis dari Rusia dan

bersifat universal.

B. Hakikat Pancasila

Kedudukan dan fungsi Pancasila bilamana dikaji secara ilmiah memiliki

pengertian-pengertian yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar

Negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai ideologi bangsa dan

Negara, sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses terjadinya terdapat

berbagai macam terminologi yang harus dideskripsikan secara objektif. Selain

itu, Pancasila secara kedudukan dan fungsinya juga harus dipahami secara

kronologis.

Oleh karena itu, untuk memahami Pancasila secara kronologis baik

menyangkut rumusannya maupun peristilahannya maka pengertian Pancasila

tersebut meliputi lingkup pengertian sebagai berikut :

Pengertian Pancasila secara etimologis

Page 2: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 2

Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta

dari India (bahasa kasta Brahmana). Adapun bahasa rakyat biasa

adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa

Sansekerta perkataan “Pancasila” memiliki dua macam arti secara

leksikal yaitu : “panca” artinya “lima” “syila” vokal i pendek artinya

“batu sendi”, “alas”, atau “dasar” “syiila” vokal i pendek artinya

“peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”

Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia, terutama bahasa

Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas.

Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan

adalah istilah “Panca Syila” dengan vokal i pendek yang memiliki

makna leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang

memiliki lima unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf

Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang penting.

Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam kepustakaan

Budha di India pada kitab Suci Tri Pitaka yang terdiri dari 3 macam

buku besar : Suttha Pitaka, Abhidama Pitaka dan Vinaya Pitka. Ajaran-

ajaran moral yang terdapat dalam agama Budha:

Dasasyiila

Saptasyiila

Pancasyiila

Ajaran Pancasila menurut Budha adalah merupakan 5 aturan

(larangan) atau five moral principtes Pancasila berisi 5

larangan/pantangan itu menurut isi lengkapnya :

1. Panati pada veramani sikhapadam sama diyani artinya

“jangan mencabut nyawa makhluk hidup atau dilarang

membunuh.

2. Dinna dana Veramani shikapadam samadiyani artinya

“janganlah mengambil barang yang tiak

diberikan”maksudnya dilarang mencuri.

Page 3: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 3

3. Kemashu Micchacara Veramani shikapadam samadiyani

artinya janganlah berhubungan kelamin, yang maksudnya

dilarang berzina.

4. Musawada veramani sikapadam samadiyani, artinya

janganlah berkata palsu atau dilarang berdusta.

5. Sura meraya masjja Pamada Tikana veramani, artinya

jangan meminum minuman yang menghilangkan pikiran,

yang maksud dilarang minum –minuman keras (Zainal

Abidin, 1958 : 361)

Perkataan Pancasila ditemukan dalam keropak Negara

kertagama, yang berupa kakawin (syair pujian) dalam pujangga Istana

bernama Empu Prapanca pada tahun 1365 kita temukan dalam surga

53 bait ke dua.

Setelah majapahit runtuh dan agama Islam mulai tersebar ke

seluruh Indonesia maka sisa-sisa pengaruh ajaran moral Budha

(Pancasila) masih dikenal dalam masyarakat Jawa yang disebut dengan

5 larangan/Lima pertentangan “moralitas, Yaitu dilarang:

1. Mateni artinya membunuh

2. Maling artinya mencur

3. Madon artinya berzina

4. Mabok, meminum-minuman keras atau menghisap candu

5. Main artinya berjudi.

Pengertian Pancasila secara Historis

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang

BPUPKI I, dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah,

khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah

tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan

dibentuk. Kemudian tampillah pada sidang tersebut tiga orang

pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Adapun

Page 4: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 4

secara terminology histories, proses perumusan Pancasila adalah

sebagai berikut :

a. Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945).

Lima Asas dasar negara Indonesia Merdeka :

1. Peri Kebangsaan

2. Peri Kemanusiaan

3. Peri Ketuhanan

4. Peri Kerakyatan

5. Kesejahteraan Rakyat.

Rancangan UUD tersebut tercantum 5 asas dasar negara yang

rumusannya :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kebangsaan Persatuan Indonesia

3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Ir. Soekarno (1 Juni 1945).

Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir. Soekarno

berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar

negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila”

yang artinya lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran dari

salah seorang temannya yaitu seorang ahli bahasa yang tidak

disebutkan namanya. Kelima asas dasar negara Indonesia tersebut

adalah:

1. Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia

2. Internasional atau perikemanusiaan

3. Mufakat atau demokrasi

4. Kesejahteraan Sosial

5. Ketuhanan yang berkebudayaan.

Page 5: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 5

Selanjutnya kalau menyusulkan bahwa 5 sila tersebut dapat diperas

menjadi “Tri Sila”

1. Sosio Nasional yaitu “Nasionalisme dan Internasionalisme.

2. Sosio Demokrasi yaitu “Demokrasi dengan kesejahteraan

rakyat”

3. Ketuhanan YME

Diperas lagi menjadi “Eka Sila” atau satu sila yang intinya adalah

“gotong-royong”

c. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)

Rumusan Pancasila :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi

pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan

kemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus

1945 disahkannya Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan

UUD 1945 di mana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip

sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia

dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan

UUD 1945 tidak termuat istilah “Pancasila”, namun yang

dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut dengan

istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis

terutama dalam rangka pembentukan calon rumusan dasar negara,

yang secara spontan diterima oleh peserta sidang secara bulat.

Page 6: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 6

Pengertian Pancasila secara Terminologis

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah

melahirkan negara Republik Indonesia. Untuk melengkapi alat-alat

perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang

merdeka, maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

segera mengadakan sidang. Sidang tanggal 18 Agustus 1945 telah

berhasil mengesahkan UUD Negara Republik Indonesia yang dikenal

dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiri atas dua bagian yaitu

Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37

pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 Aturan

Tambahan terdiri atas 2 ayat.

Namun dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia terdapat pula

rumusan-rumusan pancasila sebagai berikut :

a. Dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)

Berlaku tanggal 29 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950,

tercantum rumusan Pancasila sbb.

1. Ketuhanan YME

2. Pri Kemanusiaan

3. Kebangsaan

4. Kerakyatan

5. Keadilan Sosial

b. Dalam UUD (undang-undang dasar sementara 1950)

Undang-undang Dasar 1950, berlaku mulai tanggal 17 Agustus

1950 sampai dengan 5 Juli 1959, rumusan Pancasila yang

tercantum dalam konstitusi RIS sbb :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Peri kemanusiaan

3. Kebangsaan

4. Kerakyatan

Page 7: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 7

5. Keadilan Sosial.

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat

alinea tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan¬/perwakilan

5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

UUD 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai

dasar negara Republik Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang

mewakili seluruh rakyat Indonesia.

Page 8: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 8

BAB II

KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN PERANAN PANCASILA

Bangsa Indonesia berkeyakinan, bahwa Pancasila yang sekarang menjadi

dasar dan falsafah Negara, pandangan hidup, dan jiwa bangsa merupakan

kebudayaan bangsa Indonesia yang telah menjadi system nilai selama berabad-

abad.

Pancasila bukanlah sublimasi atau penarikan keatas (hogere optrekking)

dari Declaration of Independence (Amerika Serikar). Manifesto Komunis, atau

paham lain yang ada di dunia. Pancasila tidak bersumber dari berbagai paham

tersebut, meskipun diakui terbentuknya dasar Negara Pancasila memang

menghadapi pengaruh berbagai macam ideologi pada saat itu.

Mengenai kedudukan Pancasila menurut Notonegoro, bahwa diantara

unsur-unsur pokok kaidah Negara yang fundamental, asas kerohanian Pancasila

mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa

Indonesia. Selanjutnya juga dikatakan bahwa norma hukum yang pokok yang

disebut pokok kaidah fundamental daripada Negara itu dalam hukum mempunyai

hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah bagi Negara yang

dibentuk, dengan kata lain dengan jalan hukum tidak bisa diubah.

Fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah Negara yang

fundamental dikatakan penting karena UUD, baik yang tertulis maupun yang tidak

tertulis harus bersumber dan berada dibawah pokok kaidah Negara yang

fundamental itu.

Berbicara tentang fungsi Pancasila yang perlu mendapat perhatian adalah

apa yang merupakan fungsi pokok Pancasila itu. Menurut Darji Darmodiharjo,

dkk., bahwa penentuan mengenai apa yang menjadi fungsi pokok ini sangat

Page 9: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 9

penting karena banyak sekali penyebutan tentang Pancasila yang sekaligus

mengandung pengertian Pokoknya. Kaburnya pengertian pokok membawa akibat

kaburnya fungsi pokok, dan akibat selanjutnya Pancasila tidak dapat mencapai

tujuan untuk apa Pancasila itu dirumuskan.

Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar Negara sesuai dengan

pembukaan UUD 1945, dan hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber

hukum, atau sebagai sumber tertib hukum sebagaimana yang tertuang dalam

Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 jo Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan

Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978. Pengertian demikian adalah pengertian

Pancasila bersifat yuridis-ketatanegaraan.

Pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis adalah didalam fungsinya

sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya, sedangkan pengertian

yang bersifat etis dan filosofis adalah didalam fungsinya sebagai pengatur tingkah

laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran. Terakhir Pancasila disebut

philosophical way of thinking atau philosophical system dapat dianalisis dan

dibicarakan secara mendalam karena orang akan berbicara secara filosofis tidak

akan henti-hentinya, ia selalu mencari dan mencari tentang kebenaran itu. Namun

harus disadari bahwa kebenaran yang dapat dicapai manusia adalah kebenaran

yang bersifat relativ, tidak absolut. Karena kebenaran yang absolut adalah

kebenaran yang datangnya dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu dalam

mencari kebenaran Pancasila sebagai philosophical way of thinking tidaklah perlu

sampai menimbulkan pertentangan dan persengketaan apalagi perpecahan.

Fungsi pokok Pancasila memiliki kedudukan istimewa dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup dilihat dari

kedudukannya yang tinggi, yakni sebagai cita-cita dan pandangan bangsa dan

Negara RI. Dilihat dari fungsinya, Pancasila mempunyai fungsi utama sebagai

dasar Negara RI.

Page 10: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 10

Peranan Pancasila terus berkembang dengan tuntutan zaman, itulah

sebabnya Pancasila memiliki berbagai predikat sebagai sebutan nama yang

menggambarkan fungsi dan peranannya, disamping sebagai dasar Negara,

ideologi dan pandangan hidup.

1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

Pancasila dalam pengertian ini adalah seperti yang dijelaskan

dalam teori von savigny, bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya

masing-masing yang disebut jiwa bangsa (volkgeist). Pancasila sebagai

jiwa bangsa lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia yaitu zaman

sriwijaya - majapahit. Hal ini diperkuat oleh pendapat AG.Pringgodigdo,

bahwa pada tanggal 1 Juni 1945 adalah hari lahir istilah Pancasila,

sedangkan Pancasila itu sendiri telah ada sejak dahulu kala bersamaan

dengan adanya bangsa Indonesia.

Dalam arti yang lebih konkrit pancasila sebagai jiwa bangsa

Indonesia berfungsi dan memberikan peran dalam memberikan gerak atau

dinamika serta membimbing kearah tujuan untuk mewujudkan masyarakat

Pancasila.

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Dilihat dari segi materialnya, pancasila digali dari pandangan hidup

bangsa Indonesia yang merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

Sehingga dapat dikatakan bahwa materi Pancasila adalah asli milik bangsa

dan merupakan kebanggaan bagi suatu bangsa yang patriotik.

Jiwa bangsa Indonesia memiliki arti statis dan mempunyai arti

dinamis. Jiwa ini keluar diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku

serta perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri khas, artinya dapat

dibedakan dengan bangsa lain. Ciri-ciri khas inilah yang disebut

kepribadian, yaitu kepribadian bangsa Indonesia adalah pancasila.

Dengan demikian pancasila sebagai kepribadian bangsa, berperan

dan berfungsi dalam menunjukkan adanya kepribadian bangsa Indonesia

Page 11: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 11

yang khas yang dapat dibedakan dengan bangsa-bangsa lain yaitu berupa

sikap dan tingkah lakuserta perbuatannya yang senantiasa selaras serasi,

dan seimbang sesuai dengan penghayatan dan pengamalan sila-sila

pancasila secara bulat dan utuh.

3. Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum atau Sumber Tertib

Hukum

Untuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan Negara diperlukan

peraturan perundang-undangan. Semua peraturan perundang-undangan itu

harus bersumber pada nilai-nilai luhur pilihan bangsa yang telah disepakati

dan dirumuskan secara konstitusional. Bagi bangsa Indonesia nilai-nilai

luhur ini termanifestasi dalam pancasila yang secara konstitusional

dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 aline keempat.

Ketentuan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

sebagaimana dituangkan dalam Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 jo

Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978.

Menurut ketentuan tersebut, yang disebut sebagai sumber dari segala

sumber hukum adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita hukum, serta

cita moral yang meliputi suasana kejiwaan dan watak dari bangsa dan

rakyar Indonesia.

Meliputi cita-cita kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa,

perikemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional dan mondial, cita-

cita politik mengenai sifat, bentuk, dan tujuan Negara cita-cita moral

mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan sebagai

pengejawantahan budi nurani manusia.

4. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa

Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa muncul dalam pidato

kenegaraan presiden Soeharto didepan sidang DPRGR pada tanggal 16

Agustus 1967. Pada pidato tersebut dinyatakan bahwa Pancasila adalah

Page 12: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 12

perjanjian luhur seluruh rakyat Indonesia yang harus selalu dibela selama-

lamanya.

Sesuai sejarah ketatanegaraan, pada saat bangsa Indonesia

mendirikan Negara (Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945), bangsa

Indonesia belum memiliki UUD Negara yang tertulis. Baru keesokan

harinya tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mensyahkan UUD 1945 yang

terdiri dari Pembukaan dan Batang Tubuh. Pada Pembukaan UUD 1945

inilah terdapat rumusan pancasila yang perumusannya dilakukan oleh

BPPK.

Page 13: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 13

BAB III

PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT

A. Pancasila Secara Hakikat

Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan

dengan cara deduktif dan induktif.

a. Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan

menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang

komprehensif.

b. Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,

merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala

itu.

Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem

filsafat. Yang dimaksud sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling

berhubungan, saling bekerjasama untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan

merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sila-sila Pancasila yang merupakan sistem

filsafat pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan organis. Artinya, antara sila-

sila Pancasila itu saling berkaitan, saling berhubungan bahkan saling

mengkualifikasi. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila, yaitu

pemikiran tentang manusia yang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri,

dengan sesama, dengan masyarakat bangsa yang nilai-nilai itu dimiliki oleh

bangsa Indonesia.

Dengan demikian Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang

berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialisme, idealisme,

rasionalisme, liberalisme, komunisme dan sebagainya. Ciri sistem Filsafat

Pancasila itu antara lain:

Page 14: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 14

a. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh.

Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila

lainnya terpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.

b. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat

digambarkan sebagai berikut:

Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4 dan 5;

Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila

3, 4 dan 5;

Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, 2, dan mendasari dan menjiwai sila

4, 5;

Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai

sila 5;

Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.

Inti sila-sila Pancasila meliputi:

Tuhan, yaitu sebagai kausa prima

Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial

Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri

Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong

Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang

menjadi haknya.

Membahas Pancasila sebagai filsafat berarti mengungkapkan konsep-

konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa

Indonesia, melainkan juga bagi manusia pada umumnya. Wawasan filsafat

meliputi bidang atau aspek penyelidikan ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Ketiga bidang tersebut dapat dianggap mencakup kesemestaan. Oleh karena

itu, berikut ini akan dibahas landasan Ontologis Pancasila, Epistemologis

Pancasila dan Aksiologis Pancasila.

Page 15: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 15

a. Landasan Ontologis Pancasila

Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang meyelidiki hakikat

sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya

dengan metafisika. Masalah ontologis antara lain: Apakah hakikat sesuatu

itu? Apakah realitas yang ada tampak ini suatu realitas sebagai

wujudnya, yaitu benda? Apakah ada suatu rahasia di balik realitas itu,

sebagaimana yang tampak pada makhluk hidup? Dan seterusnya.

Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang ada (eksistensi dan

keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi), metafisika.

Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan

sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.

Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas

yang berdiri sendiri-sendiri, malainkan memiliki satu kesatuan dasar

ontologis. Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia,

yang memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis, karena

itu juga disebut sebagai dasar antropologis. Subyek pendukung pokok dari

sila-sila Pancasila adalah manusia.

Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang Berketuhan Yang Maha

Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan,

yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial pada

hakikatnya adalah manusia.

Sedangkan manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila

secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan

kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani. Sifat kodrat manusia adalah

sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta sebagai makhluk

pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Maka secara hirarkis sila

pertama mendasari dan menjiwai sila-sila Pancasila lainnya. (lihat

Notonagoro, 1975: 53).

Page 16: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 16

Hubungan kesesuaian antara negara dan landasan sila-sila Pancasila

adalah berupa hubungan sebab-akibat:

Negara sebagai pendukung hubungan, sedangkan Tuhan, manusia,

satu, rakyat, dan adil sebagai pokok pangkal hubungan.

Landasan sila-sila Pancasila yaitu Tuhan, manusia, satu, rakyat dan

adil adalah sebagai sebab, dan negara adalah sebagai akibat.

b. Landasan Epistemologis Pancasila

Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,

susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti

sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, batas dan

validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu atau

teori terjadinya ilmu atau science of science.

Menurut Titus (1984:20) terdapat tiga persoalan yang mendasar dalam

epistemologi, yaitu:

Tentang sumber pengetahuan manusia;

Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia;

Tentang watak pengetahuan manusia.

Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan

sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem

pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga

merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu

belief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu

Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya

sebagai sistem pengetahuan.

Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan

dengan dasar ontologisnya. Maka, dasar epistemologis Pancasila sangat

Page 17: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 17

berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia. Pancasila

sebagai suatu obyek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah

sumber pengetahuan dan susunan pengetahuan Pancasila. Tentang sumber

pengetahuan Pancasila, sebagaimana telah dipahami bersama adalah nilai-

nilai yang ada pada bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut

merupakan kausa materialis Pancasila. Tentang susunan Pancasila sebagai

suatu sistem pengetahuan, maka Pancasila memiliki susunan yang bersifat

formal logis, baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti

dari sila-sila Pancasila itu. Susunan kesatuan sila-sila Pancasila adalah

bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal.

Sifat hirarkis dan bentuk piramidal itu nampak dalam susunan

Pancasila, di mana sila pertama Pancasila mendasari dan menjiwai

keempat sila lainnya, sila kedua didasari sila pertama dan mendasari serta

menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima, sila ketiga didasari dan dijiwai

sila pertama dan kedua, serta mendasari dan menjiwai sila keempat dan

kelima, sila keempat didasari dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga,

serta mendasari dan menjiwai sila kelma, sila kelima didasari dan dijiwai

sila pertama, kedua, ketiga dan keempat.

Dengan demikian susunan Pancasila memiliki sistem logis baik yang

menyangkut kualitas maupun kuantitasnya. Susunan isi arti Pancasila

meliputi tiga hal, yaitu:

Isi arti Pancasila yang umum universal, yaitu hakikat sila-sila

Pancasila yang merupakan inti sari Pancasila sehingga merupakan

pangkal tolak dalam pelaksanaan dalam bidang kenegaraan dan

tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam

berbagai bidang kehidupan konkrit.

Isi arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Pancasila

sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama

dalam tertib hukum Indonesia.

Page 18: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 18

Isi arti Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit, yaitu isi arti

Pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang kehidupan

sehingga memiliki sifat khhusus konkrit serta dinamis (lihat

Notonagoro, 1975: 36-40)

Menurut Pancasila, hakikat manusia adalah monopluralis, yaitu

hakikat manusia yang memiliki unsur pokok susunan kodrat yang terdiri

atas raga dan jiwa. Hakikat raga manusia memiliki unsur fisis anorganis,

vegetatif, dan animal. Hakikat jiwa memiliki unsur akal, rasa, kehendak

yang merupakan potensi sebagai sumber daya cipta manusia yang

melahirkan pengetahuan yang benar, berdasarkan pemikiran memoris,

reseptif, kritis dan kreatif. Selain itu, potensi atau daya tersebut mampu

meresapkan pengetahuan dan menstranformasikan pengetahuan dalam

demontrasi, imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi, inspirasi dan

ilham.

Dasar-dasar rasional logis Pancasila menyangkut kualitas maupun

kuantitasnya, juga menyangkut isi arti Pancasila tersebut.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa memberi landasan kebenaran

pengetahuan manusia yang bersumber pada intuisi.

Manusia pada hakikatnya kedudukan dan kodratnya adalah sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa, maka sesuai dengan sila pertama

Pancasila, epistemologi Pancasila juga mengakui kebenaran wahyu

yang bersifat mutlak. Hal ini sebagai tingkat kebenaran yang

tinggi.

Dengan demikian kebenaran dan pengetahuan manusia merupapakan

suatu sintesa yang harmonis antara potensi-potensi kejiwaan manusia yaitu

akal, rasa dan kehendak manusia untuk mendapatkan kebenaran yang

tinggi. Selanjutnya dalam sila ketiga, keempat, dan kelima, maka

epistemologi Pancasila mengakui kebenaran konsensus terutama dalam

Page 19: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 19

kaitannya dengan hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu

dan makhluk sosial. Sebagai suatu paham epistemologi, maka Pancasila

mendasarkan pada pandangannya bahwa ilmu pengetahuan pada

hakikatnya tidak bebas nilai karena harus diletakkan pada kerangka

moralitas kodrat manusia serta moralitas religius dalam upaya untuk

mendapatkan suatu tingkatan pengetahuan yang mutlak dalam hidup

manusia.

c. Landasan Aksiologis Pancasila

Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan

dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada

hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan. Aksiologi Pancasila

mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.

Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat,

dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori. Aksiologi adalah teori

nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. Bidang yang

diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika

suatu nilai.

Nilai (value dalam Inggris) berasal dari kata Latin valere yang artinya

kuat, baik, berharga. Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang

sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai “keberhargaan” (worth) atau

“kebaikan” (goodness). Nilai itu sesuatu yang berguna. Nilai juga

mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan. Nilai adalah suatu

kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk

memuaskan manusia (dictionary of sosiology an related science). Nilai itu

suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu obyek. Ada berbagai

macam teori tentang nilai.

A. Max Scheler mengemukakan bahwa nilai ada tingkatannya, dan dapat

dikelompokkan menjadi empat tingkatan, yaitu:

Page 20: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 20

Nilai-nilai kenikmatan: dalam tingkat ini terdapat nilai yang

mengenakkan dan nilai yang tidak mengenakkan, yang

menyebabkan orang senang atau menderita.

Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai yang

penting dalam kehidupan, seperti kesejahteraan, keadilan,

kesegaran.

Nilai-nilai kejiwaan: dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai kejiwaan

(geistige werte) yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan

jasmani maupun lingkungan. Nilai-nilai semacam ini misalnya,

keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yang dicapai dalam

filsafat.

Nilai-nilai kerohanian: dalam tingkat ini terdapat moralitas nilai

yang suci dan tidak suci. Nilai semacam ini terutama terdiri dari

nilai-nilai pribadi. (Driyarkara, 1978)

B. Walter G. Everet menggolongkan nilai-nilai manusia ke dalam delapan

kelompok:

Nilai-nilai ekonomis: ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi

semua benda yang dapat dibeli.

Nilai-nilai kejasmanian: membantu pada kesehatan, efisiensi dan

keindahan dari kehidupan badan.

Nilai-nilai hiburan: nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang

dapat menyumbangkan pada pengayaan kehidupan.

Nilai-nilai sosial: berasal mula dari pelbagai bentuk perserikatan

manusia.

Nilai-nilai watak: keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial

yang diinginkan.

Nilai-nilai estetis: nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni.

Nilai-nilai intelektual: nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran

kebenaran.

Nilai-nilai keagamaan.

Page 21: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 21

C. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu:

Nilai material, yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia.

Nilai vital, yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat

melaksanakana kegiatan atau aktivitas.

Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani

yang dapat dibedakan menjadi empat macam:

o Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta)

manusia.

o Nilai keindahan, atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur

perasaan (aesthetis, rasa) manusia.

o Nilai kebaikan, atau nilai moral, yang bersumber pada unsur

kehendak (will, karsa) manusia.

o Nilai religius, yang merupakan nilai kerokhanian tertinggi dan

mutlak. Nilai religius ini bersumber kepada kepercayaan atau

keyakinan manusia.

Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai,

yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.

Nilai dasar, adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang

bersifat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu

dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai

ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan,

dan nilai keadilan.

Nilai instrumental, adalah nilai yang berbentuk norma sosial dan

norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam

peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

Nilai praksis, adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan

dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian apakah nilai

dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam

masyarakat.

Page 22: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 22

Nila-nilai dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral

merupakan nilai dasar yang mendasari nilai intrumental dan

selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat,

berbansa, dan bernegara.

Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung

nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa

yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang

berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Pengakuan, penerimaan dan

penghargaan atas nilai-nilai Pancasila itu nampak dalam sikap,

tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga mencerminkan

sifat khas sebagai Manusia Indonesia.

B. Pancasila sebagai Dasar Filsafat atau Ideologi Negara Republik Indonesia

Jika diterapkan rumusan Pancasila dengan definisi-definisi filsafat maka

Pancasila merupakan hasil usaha pemikiran manusia Indonesia untuk mencari

kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menganggap sebagai suatu

kesungguhan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu. Hasil

usaha pemikiran manusia Indonesia yang sungguh-sungguh secara sistematis

dan radikal itu kemudian dituangkan dalam suatu rumusan rangkaian kalimat

yang mengandung satu pemikiran yang bermakna dan bulat untuk dijadikan

dasar, azas dan pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam

rangka perumhan satu Negara Indonesia merdeka, yang diberi nama

Pancasila.

Pancasila itu adalah suatu jenis filsafat baru di dunia ini dalam abad

ke-XX, mungkin menjadi pandangan seseorang (konseptor) atau sekelompok

manusia atau menjadi pilihan dasar hidup bersama (Weltanschaung).

Rumusan Pancasila itu kemudian diberi status (kedudukan) yang tegas

dan jelas, yaitu diletakkan dalam kalimat Pembukaan UUD RI, maka filsafat

Pancasila iti berfungsi sebagai Dasar Negara RI yang diterima dan didukung

Page 23: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 23

oleh seluruh bangsa atau warga Negara Indonesia. Dengan demikian isi

rumusan sila-sila dari Pancasila sebagai satu rangkaian kesatuan yang bulat

merupakan Dasar Hukum, Dasar Moral, kaidah fundamental bagi

perikehidupan bernegara dan masyarakat Indonesia dari pusat sampai ke

daerah-daerah.

Itulah pengertian Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara Republik

Indonesia yang secara yuridis/konstitusionil resmi berlaku dan mengikat bagi

seluruh bangsa/warganegara RI.

Page 24: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 24

BAB IV

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Setiap negara harus mempunyai dasar negara. Dasar negara merupakan

fundamen atau pondasi dari bangunan negara. Kuatnya fundamen negara akan

menguatkan berdirinya negara itu. Kerapuhan fundamen suatu negara, beraikbat

lemahnya negara tersebut. Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila sering

disebut sebagai dasar falsafah negara (filosofische gronslag dari negara), Staats

fundamentele norm, weltanschauung dan juga diartikan sebagai ideologi negara

(staatsidee).

Negara kita Indonesia. Dalam pengelolaan atau pengaturan kehidupan

bernegara ini dilandasi oleh filsafat atau ideologi Pancasila. Fundamen negara ini

harus tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah fundamen,

dasar, atau ideologi berarti mengubah eksistensi dan sifat Negara. Keutuhan

negara dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang

kepada dasar negaranya.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara yaitu Pancasila sebagai dasar

dari penyelenggaraan kehidupan bernegara bagi negara Republik Indonesia.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara seperti tersebut di atas, sesuai dengan

apa yang tersurat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia 4 antara

lain menegaskan: “….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan itu dalam

suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan

beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalm permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan

suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Dengan kedudukan yang istimewa tersebut, selanjutnya dalam proses

penyelenggaraan kehidupan bernegara memiliki fungsi yang kuat pula. Pasal-

pasal Undang-Undang Dasar 1945 menggariskan ketentuan-ketentuan yang

Page 25: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 25

menunjukkan fungsi pancasila dalam proses penyelenggaraan kehidupan

bernegara.

Berikut ini dikemukakan ketentuan-ketentuan yang menunujukkan fungsi

dari masing-masing sila Pancasila dalam proses penyelenggaraan kehidupan

bernegara. Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan:

1. Fungsi sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu: kehidupan bernegara bagi

Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk

beribadah menurut agama dan kepercayaannnya, negara menghendaki adanya

toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran kepercayaan yang ada

serta diakui eksistensinya di Indonesia, negara Indonesia memberikan hak dan

kebebasan setiap warga negara terhadap agama dan kepercayaan yang

dianutnya.

2. Fungsi sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, antara lain : pengakuan

negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri,

negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama

manusia dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang

berbudaya tinggi, pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan

sederajat bagi setiap manusia, jaminan kedudukan yang sama dalam hukum

dan pemerintahan serta kewajiban menjunjung tinggi hukum dan

pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.

3. Fungsi sila Persatuan Indonesia, yaitu: perlindungan negara terhadp segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial, negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham

perseorangan, serta pengakuan negara terhadap keBhineka-Tunggal-Ikaan dari

bangsa Indonesia dan kehidupannya.

4. Fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawarata perwakilan, yaitu: penerapan kedaulatan dalam negara

Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR, penerapan

Page 26: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 26

azas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam

negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal

tersebut tidak dapat dilaksanakan, jaminan bahwa seluruh warga negara dapat

memperoleh keadlan yang sama sebagai formulasi negara hukum dan bukan

berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan kehidupan bernegara

yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolut.

5. Fungsi sila Keadlan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, antara lain: negara

menghendaki agar perekonomian Indonesia berdasarkan atas azas

kekeluaraan, penguasaan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara

serta menguasai hajat hidup orang banyak oleh negara, negara menghendaki

agar kekayaan alam yang terdapat di atas dan di dalam bumi dan air Indonesia

dipergunakan untuk kemakmuran rakyat banyak, negara menghendaki agar

setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di segala bidang

kehidupan, baik material maupun spiritual, negara menghendaki agar setiap

warga negara Indonesia memperoleh pengajaran secara maksimal, negara

Republik Iindonesia mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional yang pelaksanaannya ditur berdasarkan Undang-Undang,

pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh

warga negara Indonesia menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah,

masyarakat dan keluarga, dan negara berusaha membentuk manusia Indonesia

seutuhnya.

Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era

reformasi sekarang. Pada bulan Juni 1945, lahirlah sebuah konsepsi

kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya

Pancasila.

Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.

Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata

merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa

selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan,

juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai

pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang

Page 27: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 27

jelas tadi telah diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik

Indonesia.

Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia,

terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945,

ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi

dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968

adalah satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan

beradab. Tiga, Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima,

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus

Pancasila itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir

Soekarno. Dapat dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat

bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah

karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa

yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.

Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat

mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham

lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk

memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu

terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan

hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan

ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak

beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.

Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan

dan berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa

Indonesia yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena

bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin bahwa

Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan serta agamanya.

Page 28: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 28

Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah

negara Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia

agar menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah

dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah

berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan

muda maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

tanpa adanya keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan

negara Indonesia.

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea

keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam

Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang menandaskan Pancasila sebagai

pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI

atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.

Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan

No.XX/MPRS/1966 jo. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR

No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari

segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia.

Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai

dasar negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang

terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan

sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat

dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang

merdeka.

Dengan syarat utama sebuah bangsa menurut Ernest Renan: kehendak

untuk bersatu (le desir d’etre ensemble) dan memahami Pancasila dari

sejarahnya dapat diketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah kompromi dan

konsensus nasional karena memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh

semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.

Maka Pancasila merupakanintelligent choice karena mengatasi

keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap

adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak

Page 29: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 29

menghapuskan perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum semuanya

dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka

“Bhinneka Tunggal Ika”.

Mengenai hal itu pantaslah diingat pendapat Prof.Dr. Supomo: “Jika

kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan

sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka Negara kita harus berdasar atas

aliran pikiran Negara (Staatside) integralistik … Negara tidak mempersatukan

diri dengan golongan yang terbesar dalam masyarakat, juga tidak

mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat, melainkan mengatasi

segala golongan dan segala perorangan, mempersatukan diri dengan segala

lapisan rakyatnya …”

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian

bahwa negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti

bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam

seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30)

menjelaskan: “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan,

dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan

mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia

(kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak

sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya

lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu

kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa

(keadilan sosial).”

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan

menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh terhadap negara yang

didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk

melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga

bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu

merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis,

manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis-nya.

Page 30: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 30

Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan

ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12

Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas)

memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain

sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan

mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena

itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh,

yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila dalam

kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila

kehilangan esensinya sebagai dasar negara.

Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu

kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak

dapat diantitesiskan satu sama lain. Prof. Notonagoro melukiskan sifat

hirarkis-piramidal Pancasila dengan menempatkan sila “Ketuhanan Yang

Mahaesa” sebagai basis bentuk piramid Pancasila. Dengan demikian keempat

sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila “Ketuhanan Yang Mahaesa”. Secara

tegas, Dr. Hamka mengatakan: “Tiap-tiap orang beragama atau percaya pada

Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan

lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja dari

sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar

negara sesungguhnya berisi:

1. Ketuhanan yang Maha Esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab,

yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta ber-

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa,

yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 31: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 31

3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-

Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/ perwakilan, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang

ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia,

dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang

mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-

Persatuan Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

Isi Pembukaan UUD 1945 adalah nilai-nilai luhur yang universal sehingga

Pancasila di dalamnya merupakan dasar yang kekal dan abadi bagi kehidupan

bangsa. Gagasan vital yang menjadi isi Pancasila sebagai dasar negara

merupakan jawaban kepribadian bangsa sehingga dalam kualitas awalnya

Pancasila merupakan dasar negara, tetapi dalam perkembngannya menjadi

ideologi dari berbagai kegiatan yang berimplikasi positif atau negatif.

Pancasila bertolak belakang dengan kapitalisme ataupun komunisme.

Pancasila justru merombak realitas keterbelakangan yang diwariskan Belanda

dan Jepang untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pancasila sudah

berkembang menjadi berbagai tahap semenjak ditetapkan pada tanggal 18

Agustus 1945, yaitu :

1. Tahun 1945-1948 merupakan tahap politis.

Orientasi Pancasila diarahkan pada Aand character building.

Semangat persatuan dikobarkan demi keselamatan NKRI terutama untuk

menanggulangi ancaman dalam negeri dan luar negeri. Di dalam tahap

dengan atmosfer politis dominan, perlu upaya memugar Pancasila sebagai

dasar negara secara ilmiah filsafati. Pancasila mampu dijadikan pangkal

sudut pandangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang dalam

Page 32: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 32

karya-karyanya ditunjukkan segi ontologik, epismologik dan

aksiologiknya sebagai raison d’etre bagi Pancasila (Notonagoro, 1950)

Resonansi Pancasila yang tidak bisa diubah siapapun tecantum

pada Tap MPRS No. XX/MPRS/1966. Dengan keberhasilan menjadikan

“Pancasila sebagai asas tunggal”, maka dapatlah dinyatakan bahwa

persatuan dan kesatuan nasional sebagai suatu state building.

2. Tahun 1969-1994 merupakan tahap pembangunan ekonomi

Sebagai upaya mengisi kemerdekaan melalui Pembangunan Jangka

Panjang Pertama (PJP I). Orientasinya diarahkan pada ekonomi, tetapi

cenderung ekonomi menjadi “ideologi”

Secara politis pada tahap ini bahaya yang dihadapi tidak sekedar

bahaya latent sisa G 30S/PKI, tetapi efek PJP 1 yang menimbulkan

ketidakmerataan pembangunan dan sikap konsumerisme. Hal ini

menimbulkan kesenjangan sosial yang mengancam pada disintegrasi

bangsa.

Distorsi di berbagai bidang kehidupan perlu diantisipasi dengan

tepat tanpa perlu mengorbankan persatuan dan kesatuan nasional.

Tantangan memang trerarahkan oleh Orde Baru, sejauh mana

pelakasanaan “Pancasila secara murni dan konsekuen” harus ditunjukkan.

Komunisme telah runtuh karena adanya krisis ekonomi negara

“ibu” yaitu Uni Sovyet dan ditumpasnya harkat dan martabat manusia

beserta hak-hak asasinya sehingga perlahan komunisme membunuh

dirinya sendiri. Negara-negara satelit mulai memisahkan diri untuk

mencoba paham demokrasi yang baru. Namun, kapitalisme yang dimotori

Amerika Serikat semakin meluas seolah menjadi penguasa tunggal. Oleh

karena itu, Pancasila sebagai dasar negara tidak hanya sekedar dihantui

oleh bahaya subversinya komunis, melainkan juga harus berhadapan

dengan gelombang aneksasinya kapitalisme.

3. Tahun 1995-2020 merupakan tahap “repostioning” Pancasila.

Page 33: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 33

Dunia kini sedang dihadapkan pada gelombang perubahan yang

cepat sebagai implikasi arus globalisasi.

Globalisasi sebagai suatu proses pada hakikatnaya telah

berlangsung jauh sebelum abad ke-20 sekarang, yaitu secara bertahap,

berawal “embrionial” di abad 15 ditandai dengan munculnyanegara-negara

kebangsaan, munculnya gagasan kebebasan individu yang dipacu jiwa

renaissance dan aufklarung.

Hakikat globalisasi sebagai suatu kenyataan subyektif

menunjukkan suatu proses dalam kesadran manusia yang melihat dirinya

sebagai partisipan dalam masyarakat dunia yang semakin menyatu,

sedangkana kenyataan obyektif globlaisasi merupakan proses

menyempitnya ruang dan waktu, “menciutnya” dunia yang berkembang

dalam kondisi penuh paradoks.

Menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat, keurgensian

Pancasila sebagai dasar negara semakin dibutuhkan. Pancasila dengan sifat

keterbukaanya melalui tafsir-tafsir baru kita jadikan pengawal dan

pemandu kita dalam menghadapi situasi yang serba tidak pasti. Pancasila

mengandung komitmen-komitmen transeden yang memiliki “mitosnya”

tersendiri yaitu semua yang “mitis kharismatis” dan “irasional” yang akan

tertangkap arti bagi mereka yang sudah terbiasa berfikir secara teknis-

positivistik dan pragmatis semata.

Nilai-nilai luhur yang telah dipupuk sejak pergerakan nasional kini

telah tersapu oleh kekuasaan Orde Lama dan Orde Baru. Orde Lama

mengembangkan Pancasila sebagai dasar negara tidak sebagai sesuatu

substantif, melainkan di-instumentalisasi-kan sebagai alat politik semata.

Demikian pula di Orde Baru yang “berideologikan ekonomi”, Pancasila

dijadikan asas tunggal yang dimanipulasikan untuk KKN dan kroni-isme

dengan mengatasnamakan sebagai Mandatoris MPR.

Kini terjadi krisis politik dan ekonomi karena pembangunan

menghadapi jalan buntu. Krisis moral budaya juga timbul sebagai

implikasi adanya krisis ekonomi. Masyarakat telah kehilangan orientasi

Page 34: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 34

nilai dan arena kehidupan menjadi hambar, kejam, gersang dalam

kemiskinan budaya dan kekeringan spiritual. Pancasila malah diplesetkan

menjadi suatu satire, ejekan dan sindiran dalam kehidupan yang penuh

paradoks.

Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya menjadi suatu kesatuan

integral-integratif dengan Pancasila sebagai dasar negara. Jika itu diletakkan

kembali, maka kita akan menemukan landasan berpijak yang sama,

menyelamatkan persatuan dan kesatuan nasional yang kini sedang mengalami

disintegrasi. Revitalisasi Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna

bahwa Pancasila harus diletakkan utuh dengan pembukaan, di-eksplorasi-kan

dimensi-dimensi yang melekat padanya, yaitu :

Realitasnya: dalam arti bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

dikonkretisasikan sebagai kondisi cerminan kondisi obyektif yang tumbuh

dan berkembang dlam masyarakat.

Idealitasnya: dalam arti bahwa idealisme yang terkandung di dalamnya

bukanlah sekedar utopi tanpa makna, melainkan diobjektivasikan sebagai

“kata kerja” untuk membangkitkan gairah dan optimisme para warga

masyarakat guna melihat hari depan secara prospektif, menuju hari esok

lebih baik.

Fleksibilitasnya: dalam arti bahwa Pancasila bukanlah barang jadi yang

sudah selesai dan mandeg dalam kebekuan oqmatis dan normatif,

melainkan terbuka bagi tafsir-tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan

zaman yang berkembang. Dengan demikian tanpa kehilangan nilai

hakikinya, Pancasila menjadi tetap aktual, relevan serta fungsional sebagai

tiang-tiang penyangga bagi kehidupan bangsa dan negara dengan jiwa dan

semangat “Bhinneka tunggal Ika”

Revitalisasi Pancasila Pancasila sebagai dasar negara harus diarahkan

pada pembinaan moral, sehingga moralitas Pancasila dapat dijadikan sebagai

dasar dan arah dalam upaya mengatasi krisis dan disintegrasi. Moralitas juga

memerlukan hukum karena keduanya terdapat korelasi. Moralitas yang tidak

didukung oleh hukum kondusif akan terjadi penyimpangan, sebaliknya,

Page 35: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 35

ketentuan hukum disusun tanpa alasan moral akan melahirkan sesuatu yang

bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Dalam upaya merevitalisasi Pancasila sebagai dasar negara maka

disiapkan lahirnya generasi sadar dan terdidik. Sadar dalam arti generasi yang

hati nuraninya selalu merasa terpanggil untuk melestarikan dan

mengembangkan nilai-nilai Pancasila, terdidik dalam arti generasi yang

mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan sebagai sarana pengabdian kepada bangsa dan negara. Dengan

demikian akan dimunculkan generasi yang mempunyai ide-ide segar dalam

mengembangkan Pancasila.

Hanya dengan pendidikan bertahap dan berkelanjutan, generasi sadar

dan terdidik akan dibentuk, yaitu yang mengarah pada dua aspek. Pertama,

pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman akademis,

ketrampilan profesional, dan kedalaman intelektual, kepatuhankepada nilai-

nilai (it is matter of having). Kedua, pendidikan untuk membentuk jatidiri

menjadi sarjana yang selalu komitmen dengan kepentingan bangsa (it is matter

of being).

Bangsa Indonesia dihadapkan pada perubahan, tetapi tetap harus

menjaga budaya-budaya lama. Sekuat-kuatnya tradisi ingin bertahan, setiap

bangsa juga selalu mendambakan kemajuan. Setiap bangsa mempunyai daya

preservasi dan di satu pihak daya progresi di lain pihak. Kita membutuhkan

telaah-telaah yang kontekstual, inspiratif dan evaluatif.

Perevitalisasikan Pancasila sebagai dasar negara dalam, kita

berpedoman pada wawasan:

1. Spiritual, untuk meletakkan landasan etik, moral, religius sebagai dasar

dan arah pengembangan profesi

2. Akademis, menunjukkan bahwa MKU Pancasila adalah aspek being, tidak

sekedar aspek having

3. Kebangsaan, menumbuhkan kesadaran nasionalisme

Page 36: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 36

4. Mondial, menyadarkan manusia dan bangsa harus siap menghadapi

dialektikanya perkembangan dalam mayaraka dunia yang “terbuka”.

Dalam kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sedang dilanda

oleh arus krisis dan disintegrasi maka Pancasila tidak terhindar dari berbagai

macam gugatan, sinisme, serta pelecehan terhadap kredibilitasnya. Namun

perlu kita sadari bahwa tanpa adanya “platform” dalam dasar negara atau

ideologi maka suatu bangsa mustahil akan dapat bertahan dalam menghadapi

berbagai tantangan dan ancaman.

Melalui pemahaman inilah Pancasila dikembangkan dalam semangat

demokrasi yang secara konsensual akan dapat mengembangkan nilai

praktisnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang serba pluralistik.

Selain itu melestarikan dan mengembangkan Pancasila sebagai dasar negara

sebagaimana telah dirintis dan ditradisikan oleh para pendahulu, merupakan

suatu kewajiban etis dan moral yang perlu diyakinkan oleh generasi sekarang.

Page 37: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 37

BAB V

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

Ideologi secara praktis diartikan sebagai sistem dasar seseorang tentang

nilai-nilai dan tujuan tujuan serta sarana-sarana pokok untuk mencapainya. Jika

diterapkan oleh Negara maka ideologi diartikan sebagai kesatuan gagasan-

gagasan dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap menyeluruh tentang

manusia dan kehidupannya, baik sebagai individu, sosial, maupun dalam

kehidupan bernegara.

Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan

logia. Idea berasal dari idein yang berarti melihat. Idea juga diartikan sesuatu

yang ada di dalam pikiran sebagai hasil perumusan sesuatu pemikiran atau

rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan atau teori, sedang kata

logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah ideologi

sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 - 1836),

ketika bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide.

Jadi dapat disimpulkan secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau

pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus di dalam pikiran.

Dalam tinjauan terminologis, ideology is Manner or content of thinking

characteristic of an individual or class (cara hidup/ tingkah laku atau hasil

pemikiran yang menunjukan sifat-sifat tertentu dari seorang individu atau suatu

kelas). Ideologi adalah ideas characteristic of a school of thinkers a class of

society, a plotitical party or the like (watak/ ciri-ciri hasil pemikiran dari

pemikiran suatu kelas di dalam masyarakat atau partai politik atau pun lainnya).

Ideologi ternyata memiliki beberapa sifat, yaitu dia harus merupakan pemikiran

mendasar dan rasional. Kedua, dari pemikiran mendasar ini dia harus bisa

memancarkan sistem untuk mengatur kehidupan. Ketiga, selain kedua hal tadi, dia

Page 38: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 38

juga harus memiliki metode praktis bagaimana ideologi tersebut bisa diterapkan,

dijaga eksistesinya dan disebarkan.

Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan

pandangan hidup bangsa Indonesia. Disamping itu juga telah dibuktikan dengan

kenyataan sejarah bahawa Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan

karena menjadikan bangsa Indonesia bersatu.Pancasila dijadikan ideologi

dikerenakan, Pancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional.

Pancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan

bernegara. Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional

karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen yang

disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian nilai kandungan

Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi. Pancasila pertama kali

dikumandangkan oleh Soekarno pada saat berlangsungnya sidang Badan

Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (BPUPKI).

Pada pidato tersebut, Soekarno menekankan pentingnya sebuah dasar

negara. Istilah dasar negara ini kemudian disamakan dengan fundamen, filsafat,

pemikiran yang mendalam, serta jiwa dan hasrat yang mendalam, serta perjuangan

suatu bangsa senantiasa memiliki karakter sendiri yang berasal dari kepribadian

bangsa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Pancasila secara formal yudiris

terdapat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Di samping pengertian formal

menurut hukum atau formal yudiris maka Pancasila juga mempunyai bentuk dan

juga mempunyai isi dan arti (unsur-unsur yang menyusun Pancasila tersebut).

Tepat 64 tahun usia Pancasila, sepatutnya sebagai warga negara Indonesia

kembali menyelami kandungan nilai-nilai luhur tersebut.

Ketuhanan (Religiusitas)

Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu

dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan

mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah mewujudkan

masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun masyarakat Indonesia yang

memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam setiap

Page 39: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 39

perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan,

negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat

menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa

suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang

beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama,.

Kemanusiaan (Moralitas)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu

kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia

mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu manusia yang

beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah menerima

kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola

kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal.

Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun kehidupan masyarakat

dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan dengan usaha gigih, serta

dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni penuh

toleransi dan damai.

Persatuan (Kebangsaan) Indonesia

Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian, kehadiran

Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk bersengketa. Bangsa

Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang kepada segenap suku bangsa

dari Sabang sampai Marauke. Persatuan Indonesia, bukan sebuah sikap

maupun pandangan dogmatik dan sempit, namun harus menjadi upaya untuk

melihat diri sendiri secara lebih objektif dari dunia luar. Negara Kesatuan

Republik Indonesia terbentuk dalam proses sejarah perjuangan panjang dan

terdiri dari bermacam-macam kelompok suku bangsa, namun perbedaan

tersebut tidak untuk dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan

Indonesia.

Page 40: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 40

Permusyawaratan dan Perwakilan

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup berdampingan

dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi kesepakatan, dan saling

menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan kepentingan bersama.

Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita utama untuk

membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi mereka dalam dunia

modern, yakni kerakyatan yang mampu mengendalikan diri, tabah menguasai

diri, walau berada dalam kancah pergolakan hebat untuk menciptakan

perubahan dan pembaharuan. Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial

yang menampilkan rakyat berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai

bangsa, dan membebaskan diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok

dan aliran tertentu yang sempit.

Keadilan Sosial

Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan ketidak

berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.

Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan cita-

cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan keadaan

masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap anggotanya

mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang serta

belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha diarahkan kepada

potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat,

sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. (Dari berbagai sumber).

Page 41: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 41

BAB VI

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan dan

saling melengkapi sebagai sistem etika. Norma ada dua macam yaitu:

1. Norma Moral

Berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik

maupun buruk, sopan maupun tidak, susila maupun tidak susila.

2. Norma hokum

Sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dala suatu tempat dan

waktu (hukum).

A. Pengertian etika

Etika adalah suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan

pandangan-pandangan moral dan membahas bagaimana manusia bersikap

terhadapa apa yang ada. Etika dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Etika umum yaitu mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi

setiap tindakan manusia.

2. Etika khusus membahas prinsip-prinsip tersebut dalam hubungannya

dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebgai makhluk individu

maupun sosial.

B. Pengertian Nilai, Norma, Dan Moral

1. Pengertian Nilai

Kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk

memuaskan manusia. Nilai tersebut suatu kenyataan yang tersembunyi di

balik kenyataan-kenyataan lainnya. Dengan demikian, nilai adalah sesuatu

yang berharga, berguna, memperkaya batin, dan menyadarkan

manusiaakan harkat martabatnya.

Page 42: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 42

2. Hirarki Nilai

Nilai hirarki sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang

individu masyarakat terhadap sesuatu obyek. Max Scheler

mengelompokan empat tingkatan nilai yaitu:

a) Nilai kenikmatan berkaitan dengan indra.

b) Nilai kehidupan berkaitan dengan jasmani (kesehatan, kesejahteraan

umum).

c) Nilai kejiwaan berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan

pengetahuan murni.

d) Nilai kerohanian berkaitan dengan sesuatu hal yang suci.

Sementara itu, Notonegoro membedakan menjadi tiga, yaitu:

a) Nilai material yaitu yang berguna bagi jasmani manusia.

b) Nilai vital berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas

atau kegiatan.

c) Nilai kerohanian yaitu bersifat keagamaan, dibedakan atas empat

tingkatan yaitu:

Nilai kebenaran nilai yang bersumber pada rasio, budi, akal

atau cipta manusia

Nilai keindahan/estetis yaitu nilai yang bersumber pada

perasaan manusia

Nilai kebaikan atau nilai moral yaitu nilai yang bersumber atas

kehendak manusia

Nilai religius yaitu nilai kerohanian tertinggi dan bersifat

mutlak

3. Pengertian Moral

Berasal dari kata mos (mores) sinonim dengan kesusilaan, tabiat,

atau kelakuan. Moral merupakan ajaran tentang hal yang baik dan yang

buruk, yang menyangkut tingfkah laku manusia.

Page 43: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 43

4. Pengertian Norma

Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk

budaya, sosial moral dan religi. Norma merupakan suatu kesadran dan

sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.

5. Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis

a) Nilai Dasar

Dalam prakteknya, nilai berhubungan dengan tingkah laku atau

berbagai aspek kehidupan manusia. Nilai dasar bersifat universal

karena menyangkut kenyataan objektif dari segala sesuatu, nilai dasar

itu sendiri berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang ada dalam

diri nilai-nilai tersebut.

Nilai dasar yang berkaitan dengan tuhan maka nilai dasar itu

bersifat mutla, kalau nilai dasar berkaitan dengan manusia maka nilai

tersebut harus bersumber pada hakikat kemanusiaan, apabila nilai

tersebut berdasarkan kepada hakikat suatu benda maka nilai tersebut

dapat disebut sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan

yang praksis. Nilai dasar yang menjadi sumber etika bagi indonesia

yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

b) Nilai Instrumental

Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan

dari nilai dasar.

c) Nilai Praksis

Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai

Instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata dari nilai dasar dan

instrumental.

6. Hubungan Nilai, Norma, dan Moral

Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu kenyataan

yang seharusnya tetap terpeliharadi setiap kehidupan manusia. Keterkaitan

Page 44: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 44

itu mutlak bila seseorang individu, masyarakat, bangsa, dan negaraingin

membuat fondasi yang kuat tumbuh dan berkembang.

C. Etika Politik

Pelaksanaan dan penyelenggaraan negara segala kebijaksanaan, kekuasaan

serta kewenangan harus dikembalikan kepada rakyat sebagai pendukung

pokok negara. Maka dalam pelaksanaan politik praktis hal-halyang

menyangkut kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikati, konsep pengambilan

keputusan, pengawasan serta partisipasi harus berdsarkan legitimasi dari

rakyat, atau dengan kata lain “legitimasi demokratis”.

Page 45: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 45

BAB VII

PANCASILA SEBAGAI KONTEKS KETATANEGARAAN RI

A. Undang-Undang Dasar 1945

Dalam perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi memasuki

abad 21, hukum di Indonesia mengalami perubahan yang mendasar, hal ini adanya

perubahan terhadap Undang – Undang Dasar 1945, perubahan (amandemen)

dimaksud sampai empat kali, yang dimulai pada tanggal 19 Oktober 1999

mengamandemen 2 pasal, amandemen kedua pada tanggal 18 Agustus 2000

sejumlah 10 pasal, sedangkan amandemen ketiga pada tanggal 10 November 2001

sejumlah 10 pasal, dan amandemen keempat pada tanggal 10 Agustus 2002

sejumlah 10 pasal serta 3 pasal Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan 2 pasal,

apabila dilihat dari jumlah pasal pada Undang – Undang Dasar 1945 adalah

berjumlah 37 pasal, akan tetapi setelah diamandemen jumlah pasalnya melebihi

37 pasal, yaitu menjadi 39 pasal hal ini terjadi karena ada pasal – pasal yang

diamandemen ulang seperti pasal 6 A ayat 4, pasal 23 C.1.

Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Demokrasi

Indonesia merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, dalam arti rakyat sebagai

asal mula kekuasaan Negara sehingga rakyat harus ikut serta dalam pemerintahan

untuk mewujudkan suatu cita – citanya. Demokrasi di Indonesia sebagaiman

tertuang dalam UUD 1945 mengakui adanya kebebasan dan persamaan hak juga

mengakui perbedaan serta keanekaragaman mengingat Indonesia adalah “

Bhineka Tunggal Ika “.

Secara filosofi bahwa Demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat. Secara

umum sistem pemerintahan yang demokratis mengandung unsur – unsur penting

yaitu :

a. Ketertiban warga negara dalam pembuatan keputusan politik.

b. Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara.

Page 46: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 46

c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai

oleh warga negara.

d. Suatu sistem perwakilan.

e. Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.

Dengan unsur – unsur diatas maka demokrasi mengandung ciri yang

merupakan patokan bahwa warga Negara dalam hal tertentu pembuatan

keputusan-keputusan politik, baik secara langsung maupun tidak langsung adanya

keterlibatan atau partisipasi. Oleh karena itu didalam kehidupan kenegaraan yang

menganut sistem demokrasi, selalu menemukan adanya supra struktur politik dan

infra struktur politik sebagai pendukung tegaknya demokrasi. Dengan

menggunakan konsep Montesquiue maka supra struktur politik meliputi lembaga

legislatif, lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif. Di Indonesia dibawah system

UUD 1945 lembaga-lembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara adalah :

a. Majelis Permusyawaratan Rakyat

b. Dewan Perwakilan Rakyat

c. Presiden

d. Mahkamah Agung

e. Badan Pemeriksa Keuangan

Alat perlengkapan diatas juga dinyatakan sebagai Supra Struktur Politik.

Adapun Infra Struktur Politik suatu negara terdiri lima komponen sebagai berikut:

a. Partai Politik

b. Golongan Kepentingan (Interest Group)

c. Golongan Penekan (Preassure Group)

d. Alat Komunikasi Politik (Mass Media)

e. Tokoh – tokoh Politik

Page 47: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 47

B. Pembagian Kekuasaan

Bahwa kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat, dan dilakukan menurut

Undang - Undang Dasar sebagaimana tercantum dalam Undang – Undang Dasar

1945 adalah sebagai berikut :

a. Kekuasaan Eksekutif didelegasikan kepada Presiden (Pasal 4 ayat 1 UUD

1945)

b. Kekuasaan Legislatif, didelegasikan kepada Presiden dan DPR dan DPD

(pasal 5 ayat 1, pasal 19 dan pasal 22 C UUD 1945).

c. Kekuasaan Yudikatif, didelegasikan kepada Mahkamah Agung (pasal 24

ayat 1 UUD 1945)

d. Kekuasaan Inspektif atau pengawasan didelegasikan kepada Badan

Pengawas Keuangan (BPK) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hal ini

dimuat pada pasal 20 A ayat 1.

Dalam UUD 1945 hasil amandemen tidak ada kekuasaan Konsultatif, sebelum

UUD diamandemen kekuasaan tersebut dipegang oleh Dewan Pertimbangan

Agung (DPA).

C. Sistem Pemerintahan Negara Menurut UUD 1945 Hasil Amandemen

Sebelum adanya amandemen terhadap UUD 1945, dikenal dengan Tujuh

Kunci Pokok Sistem Pemerintahan Negara, namun tujuh kunci pokok tersebut

mengalami suatu perubahan. Oleh karena itu sebagai Studi Komparatif sistem

pemerintahan Negara menurut UUD 1945 mengalami perubahan.

a. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtstaat ).

Negara Indonesia berdasarkan atas hukum ( Rechtstaat ), tidak

berdasarkan atas kekuasaan belaka ( Machtstaat ), mengandung arti bahwa

negara, termasuk didalamnya pemerintahan dan lembaga – lembaga negara

lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun.

Page 48: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 48

b. Sistem Konstitusi

Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak

bersifat absolut (kekuasaan yang tidak terbatas). Sistem ini memberikan

penegasan bahwa cara pengendalian pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-

ketentuan konstitusi dan juga oleh ketentuan-ketentuan hukum lain

merupakan produk konstitusional.

c. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi

disamping MPR dan DPR.

Berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen 2002, Presiden

penyelenggara pemerintahan tertinggi disamping MPR dan DPR, karena

Presiden dipilih langsung oleh rakyat. UUD 1945 pasal 6 A ayat 1, jadi

menurut UUD 1945 ini Preiden tidak lagi merupakan mandataris MPR,

melainkan dipilih oleh rakyat. Presiden tidak bertanggung jawab kepada

DPR.

d. Menteri Negara ialah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak

bertanggung jawab kepada DPR. Presiden dalam melaksanakan tugas

dibantu oleh menteri – menteri negara, pasal 17 ayat 1 (hasil amandemen).

e. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas, meskipun Kepala negara

tidak bertanggung jawab kepada DPR, ia bukan “ Diktator “ artinya

kekuasaan tidak terbatas, disini Presiden adalah sudah tidak lagi

merupakan mandataris MPR, namun demikian ia tidak dapat

membubarkan DPR atau MPR.

f. Negara Indonesia adalah negara hukum, negara hukum berdasarkan

Pancasila bukan berdasarkan kekuasaan.

Ciri – ciri suatu negara hukum adalah :

Page 49: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 49

Pengakuan dan perlindungan hak – hak asasi yang mengandung

persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan

kebudayaan.

Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan

lain dan tidak memihak.

Jaminan kepastian hukum.

g. Kekuasaan Pemerintahan Negara Pasal 4 ayat 1 UUD 1945 menyatakan

bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan

menurut UUD 1945, Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden pasal 4

ayat 2 dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut sistem pemerintahan negara berdasarkan UUD 1945 hasil

amandemen 2002, bahwa Presiden dipilih langsung oleh rakyat secara

legitimasi. Presiden kedudukannya kuat, disini kekuasaan Presiden tidak

lagi berada dibawah MPR selaku mandataris. Akan tetapi jika Presiden

dalam melaksanakan tugas menyimpang dari Konstitusi, maka MPR

melakukan Impeachment, pasal 3 ayat 3 UUD 1945 dan dipertegas oleh

pasal 7A. Proses Impeachment agar bersifat adil dan obyektif harus

diselesaikan melalui Mahkamah Konstitusi, pasal 7B ayat 4 dan 5, dan jika

Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan Wakil Presiden

melanggar hukum, maka MPR harus segera bersidang dan keputusan

didukung 3/4 dari jumlah anggota dan 2/3 dari jumlah anggota yang hadir

pasal 7B ayat 7.

h. Pemerintahan Daerah, diatur oleh pasal 18 UUD 1945 Pasal 18 ayat 1

menjelaskan bahwa Negara Republik Indonesia dibagi atas daerah –

daerah propinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah

yang diatur dengan undang – undang. Pasal 18 ayat 2 mengatur otonomi

pemerintahan daerah, ayat tersebut menyatakan bahwa pemerintahan

daerah propinsi, kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri

Page 50: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 50

urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, atau

pengertian otonomi sama artinya mengatur rumah tangga sendiri.

i. Pemilihan Umum

Hasil amandemen UUD 1945 tahun 2002 secara eksplisit mengatur

tentang Pemilihan Umum dilakukan secara langsung, umum, bebas,

rahasia, jujur, dan adil setiap 5 tahun sekali, diatur pasal 22E ayat 1. Untuk

memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden pasal 22 E ayat

2. Dalam pemilu tersebut landasan yang dipergunakan adalah Undang –

Undang UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu.

j. Wilayah Negara

Pasal 25A UUD 1945 hasil amandemen 2002 memuat ketentuan

bahwa, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara

kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas – batas dan

hak – haknya ditetapkan dengan Undang – Undang.

D. Hak Asasi Manusia Menurut UUD 1945

Hak asasi manusia tidaklah lahir mendadak sebagaimana kita lihat dalam “

Universal Declaration of Human Right “ pada tanggal 10 Desember 1948 yang

ditanda-tangani oleh PBB. Hak asasi manusia sebenarnya tidak dapat dipisahkan

dengan filosofis manusia yang melatarbelakangi.

Bangsa Indonesia didalam hak asasi manusia terlihat lebih dahulu sudah

memiliki aturan hukumnya seperti dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 1

dinyatakan bahwa : “ kemerdekaan adalah hak segala bangsa “. Sebagai contoh

didalam UUD 1945 pasal 28A menyatakan : “ Setiap orang berhak untuk hidup

serta berhak memepertahankan hidup dan kehidupannya “. Pasal 28A sampai

dengan pasal 28J mengatur tentang hak asasi manusia didalam UUD 1945.

Page 51: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 51

E. Memahami Sistem Ketatanegaraan RI Berdasarkan Pancasila Dan UUD

1945

Sistem Konstitusi (Hukum Dasar) Republik Indonesia, selain tersusun

dalam hukum dasar yang tertulis yaitu UUD 1945, juga mengakui hukum dasar

yang tidak tertulis. Perlu diperhatikan bahwa kaidah – kaidah hukum

ketatanegaraan tidak hanya terdapat pada hukum dasar. Kaidah – kaidah hokum

ketatanegaraan terdapat juga pada berbagai peraturan ketatanegaraan lainnya

seperti dalam Tap. MPR, UU, Perpu, dan sebagainya. Hukum dasar tidak tertulis

yang dimaksud dalam UUD 1945 adalah Konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan

dan bukan hukum adat (juga tidak tertulis), terpelihara dalam praktek

penyelenggaraan negara. Meminjam rumusan ( dalam teori ) mengenai Konvensi

dari AV. Dicey : adalah ketentuan yang mengenai bagaimana seharusnya mahkota

atau menteri melaksanakan “ Discretionary Plowers “.

Dicretionary Plowers adalah kekuasaan untuk bertindak atau tidak bertindak

yang semata – mata didasarkan kebijaksanaan atau pertimbangan dari pemegang

kekuasaan itu sendiri. Hal diatas yang mula – mula mengemukakan yaitu Dicey

dikalangan sarjana di Inggris pendapat tersebut dapat diterima, lebih lanjut beliau

memperinci konvensi ketatanegaraan merupakan hal – hal sebagai berikut :

a. Konvensi adalah bagian dari kaidah ketatanegaraan (konstitusi) yang

tumbuh, diikuti dan ditaati dalam praktek penyelenggaraan negara.

b. bKonvensi sebagai bagian dari konstitusi tidak dapat dipaksakan oleh (

melalui ) pengadilan.

c. Konvensi ditaati semata – mata didorong oleh tuntutan etika, akhlak atau

politik dalam penyelenggaraan negara.

d. Konvensi adalah ketentuan – ketentuan mengenai bagaimana seharusnya (

sebaliknya ) discretionary plowers dilaksanakan.

Menyinggung ketatanegaraan adalah tak terlepas dari organisasi negara, disini

muncul pertanyaan yaitu : apakah Negara itu? Untuk menjawab pertanyaan

tersebut kita pinjam “ Teori Kekelompokan “ yang dikemukakan oleh ; Prof. Mr.

R. Kranenburg adalah sebagai berikut : “ Negara itu pada hakekatnya adalah suatu

Page 52: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 52

organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut

bangsa dengan tujuan untuk menyelenggarakan kepentingan mereka bersama “

Maka disini yang primer adalah kelompok manusianya, sedangkan organisasinya,

yaitu negara bersifat sekunder.

Tentang negara muncul adanya bentuk negara dan system pemerintahan,

keberadaan bentuk negara menurut pengertian ilmu negara dibagi menjadi dua

yaitu : Monarchie dan Republik, jika seorang kepala negara diangkat berdasarkan

hak waris atau keturunan maka bentuk negara disebut Monarchie dan kepala

negaranya disebut Raja atau Ratu. Jika kepala negara dipilih untuk masa jabatan

yang ditentukan, bentuk negaranya disebut Republik dan kepala negaranya adalah

Presiden. Bentuk negara menurut UUD 1945 baik dalam Pembukaan dan Batang

Tumbuh dapat diketahui pada pasal 1 ayat 1, tidak menunjukkan adanya

persamaan pengertian dalam menggunakan istilah bentuk negara ( lihat alinea ke 4

), “………maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu

Undang – Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan

berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, ………dst. Negara Indonesia

adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik “.

Dalam sistem ketatanegaraan dapat diketahui melalui kebiasaan

ketatanegaraan (convention), hal ini mengacu pengertian Konstitusi, Konstitusi

mengandung dua hal yaitu : Konstitusi tertulis dan Konstitusi tidak tertulis,

menyangkut konstitusi sekelumit disampaikan tentang sumber hukum melalui

ilmu hukum yang membedakan dalam arti materiil dan sumber hukum dalam arti

formal. Sumber hukum dalam arti materiil adalah sumber hukum yang

menentukan isi dan substansi hokum sedangkan sumber hukum dalam arti formal

adalah hukum yang dikenal dari bentuknya, karena bentuknya itu menyebabkan

hukum berlaku umum, contoh dari hukum formal adalah Undang –Undang dalam

arti luas, hukum adat, hukum kebiasaan, dan lain – lain.

Konvensi atau hukum kebiasaan ketatanegaraan adalah hukum yang

tumbuh dalam praktek penyelenggaraan negara, untuk melengkapi,

menyempurnakan, menghidupkan mendinamisasi kaidah – kaidah hukum

Page 53: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 53

perundang – undangan. Konvensi di Negara Republik Indonesia diakui

merupakan salah satu sumber hukum tata negara.

Pengertian Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari 2 kelompok yaitu :

Pembukaan, Batang Tumbuh yang memuat pasal–pasal, dan terdiri 16 bab, 37

pasal, 3 pasal aturan peralihan dan aturan tambahan 2 pasal. Mengenai kedudukan

Undang–Undang Dasar 1945 sebagai sumber hukum tertinggi, Pancasila

merupakan segala sumber hukum. Dilihat dari tata urutan peraturan perundang-

undangan menurut TAP MPR No. III/MPR/ 2000, tentang Sumber Hukum dan

Tata Urutan peraturan perundang-undangan. TAP MPR NO XX/MPRS/1966 TAP

MPR NO. III/MPR/2000. Tata Urutannya sebagai berikut :

1. UUD 1945

2. TAP MPR

3. Undang-Undang / Peraturan Pemerintah Pengganti UU

4. Peraturan Pemerintah

5. Keputusan Presiden

6. Peraturan Pelaksanaan lainnya seperti

Peraturan Menteri

Instruksi Menteri

Tata Urutannya sebagai berikut :

1. UUD 1945

2. TAP MPR RI

3. Undang – Undang

4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang–Undang (Perpu)

5. Peraturan Pemerintah

6. Keputusan Presiden

7. Peraturan Daerah

Sifat Undang – Undang Dasar 1945, singkat namun supel, namun harus ingat

kepada dinamika kehidupan masyarakat dan Negara Indonesia, untuk itu perlu

diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a. Pasalnya hanya 37 buah, hanya mengatur pokok – pokoknya saja, berisi

instruksi kepada penyelenggara negara dan pimpinan pemerintah untuk :

Page 54: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 54

- Menyelenggarakan pemerintahan negara dan

- Kesejahteraan Sosial

b. Aturan pelaksanaan diserahkan kepada tataran hukum yang lebih rendah yakni

Undang – Undang, yang lebih mudah cara membuat, mengubah, dan

mencabutnya.

c. Yang penting adalah semangat para penyelenggara negara dan pemerintah

dalam praktek pelaksanaan.

d. Kenyataan bahwa UUD 1945 bersifat singkat namun supel seperti yang

dinyatakan dalam UUD 1945, secara kontekstual, aktual dan konsisten dapat

dipergunakan untuk menjelaskan ungkapan “ Pancasila merupakan ideologi

terbuka “ serta membuatnya operasional.

e. Dapat kini ungkapan “ Pancasila merupakan ideologi terbuka “

dioperasionalkan setelah ideologi Pancasila dirinci dalam tataran nilai. Pasal –

pasal yang mengandung nilai – nilai Pancasila ( nilai dasar ) yakni aturan

pokok didalam UUD 1945 yang ada kaitannya dengan pokok – pokok pikiran

atau cirri khas yang terdapat pada UUD 1945. Nilai instrument Pancasila,

yaitu aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu ( TAP MPR, UU, PP,

dsb ).

Fungsi dari Undang – Undang Dasar merupakan suatu alat untuk menguji

peraturan perundang - undangan dibawahnya apakah bertentangan dengan UUD

disamping juga merupakan sebagai fungsi pengawasan. Makna Pembukaan UUD

1945 merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa

Indonesia yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita moral yang ingin

ditegakkan baik dalam lingkungan nasional maupun dalam hubungan pergaulan

bangsa – bangsa di dunia.

Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan hikmat dalam 4 alinea itu,

setiap alinea dan kata – katanya mengandung arti dan makna yang sangat

mendalam, mempunyai nilai – nilai yang dijunjung oleh bangsa – bangsa beradab,

kemudian didalam pembukaan tersebut dirumuskan menjadi 4 alinea.

Pokok – pokok pikiran ; alinea pertama berbunyi “ Bahwa sesungguhnya

kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan

Page 55: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 55

diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan

perikeadilan “. Makna yang terkandung dalam alinea pertama ini ialah :

1. Adanya keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia membela

kemerdekaan melawan penjajah.

2. Tekad bangsa Indonesia untuk merdeka dan tekad untuk tetap berdiri

dibarisan yang paling depan untuk menentang dan menghapus penjajahan

diatas dunia.

3. Pengungkapan suatu dalil obyektif, yaitu bahwa penjajahan tidak sesuai

dengan perkemanusiaan dan perikeadilan; penjajah harus ditentang dan

dihapuskan.

4. Menegaskan kepada bangsa / pemerintah Indonesia untuk senantiasa

berjuang melawan setiap bentuk penjajahan dan mendukung kemerdekaan

setiap bangsa.

Alinea kedua berbunyi : “ Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah

sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa menghantarkan

rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, makna yang terkandung disini

adalah:

1. Bahwa kemerdekaan yang merupakan hak segala bangsa itu bagi bangsa

Indonesia, dicapai dengan perjuangan pergerakkan bangsa Indonesia.

2. Bahwa perjuangan pergerakan tersebut telah sampai pada tingkat yang

menentukan, sehingga momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk

menyatakan kemerdekaan.

3. Bahwa kemerdekaan bukan merupakan tujuan akhir tetapi masih harus

diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang bebas, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur, yang tidak lain adalah merupakan cita – cita

bangsa Indonesia ( cita – cita nasional ).

Alinea ke tiga berbunyi : “ Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan

dengan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang

bebas maka rakyat Indonesia

menyatakan dengan ini kemerdekaannya “. Hal ini mengandung makna adanya :

Page 56: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 56

1. Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat ridho

Tuhan.

2. Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Imdonesia terhadap

suatu kehidupan didunia dan akhirat.

3. Pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan.

Alinea ke-empat berbunyi : “ Kemudian daripada itu untuk membentuk

pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamian abadi, keadilan sosial, maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang – Undang Dasar

Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat berdasar kepada :

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia “.

Alinea ke empat ini sekaligus mengandung :

1. Fungsi sekaligus tujuan Negara Indonesia yaitu :

o Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia

o Memajukan kesejahteraan umum

o Mencerdaskan kehidupan bangsa dan

o Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial

2. Susunan / bentuk Negara adalah Republik

3. Sistem pemerintahan Negara adalah Kedaulatan Rakyat

4. Dasar Negara adalah Pancasila, sebagaimana seperti dalam sila – sila yang

terkandung didalamnya.

Dari uraian diatas maka, sementara dapat disimpulkan bahwa sungguh tepat

apa yang telah dirumuskan didalam Pembukaan UUD 1945 yaitu : Pancasila

Page 57: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 57

merupakan landasan ideal bagi terbentuknya masyarakat adil dan makmur

material dan spiritual didalam Negara Republik Indonesia yang bersatu dan

demokratif. Sebelum menjelaskan mengenai sistem ketatanegaraan Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disampaikan terlebih dahulu

mengenai struktur ketatanegaraan pada umumnya.

Istilah struktur ketatanegaraan disini adalah terjemahan dari istilah Inggris

“The Structure of Government “. Pada umumnya struktur ketatanegaraan suatu

negara meliputi dua suasana, yaitu : supra struktur politik dan infra struktur

politik, yang dimaksud dengan supra struktur politik disini adalah segala sesuatu

yang bersangkutan dengan apa yang disebut alat–alat perlengkapan negara

termasuk segala hal yang berhubungan dengannya. Hal – hal yang termasuk

dalam supra struktur politik ini adalah ; mengenai kedudukannya, kekuasaan dan

wewenangnya, tugasnya, pembentukannya, serta hubungan antara alat – alat

perlengkapan itu satu sama lain. Adapun infra struktur politik meliputi lima

macam komponen, yaitu : komponen Partai Politik; Komponen golongan

kepentingan, Komponen alat komunikasi politik, Komponen golongan penekan,

Komponen tokoh politik.

Praktek ketatanegaraan Negara Republik Indonesia sebelum amandemen

UUD 1945 dapat diuraikan mengenai pendapat – pendapat secara umum yang

berpengaruh ( dominan ) berpendapat, UUD 1945 dan Pancasila harus

dilestarikan, upaya pelestarian ditempuh dengan cara antara lain tidak

memperkenankan UUD 1945 diubah. Secara hukum upaya

tersebut diatur sebagai berikut :

1. MPR menyatakan secara resmi tidak akan mengubah UUD 1945 seperti

tercantum dalam TAP MPR No. I/MPR/1983, pasal 104 berbunyi sebagai

berikut “ Majelis berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945 tidak

berkehendak dan tidak akan melakukan perubahan terhadap serta akan

melaksanakannya secara murni dan konsekuen “.

2. Diperkenalkannya “ referendum “ dalam sistem ketatanegaraan RI.

Kehendak MPR untuk mengubah UUD 1945 harus terlebih dahulu

disetujui dalam sebuah referendum sebelum kehendak itu menjelma

Page 58: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 58

menjadi perubahan UUD. Referendum secara formal mengatur tentang tata

cara perubahan UUD 1945 secara nyata, lembaga ini justru bertujuan

untuk mempersempit kemungkinan mengubah UUD 1945 hal ini dapat

diketahui pada bunyi konsideran “ TAP MPR No. IV/MPR/1983 huruf e

yang berbunyi “ Bahwa dalam rangka makin menumbuhkan kehidupan

demokrasi Pancasila dan keinginan untuk meninjau ketentuan

pengangkatan 1/3 jumlah anggota MPR perlu ditemukan jalan

konstitusional agar pasal 37 UUD 1945 tidak mudah digunakan untuk

merubah UUD 1945 “. Kata “ melestarikan “ dan “ mempertahankan “

UUD 1945 secara formal adalah dengan tidak mengubah kaidah – kaidah

yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945 diakui bahwa UUD 1945

seperti yang terdapat didalam penjelasan adalah sebagai berikut : “

Memang sifat aturan itu mengikat oleh karena itu makin “supel “ ( elastic )

sifatnya aturan itu makin baik. Jadi kita harus menjaga supaya sistem

UUD jangan sampai ketinggalan jaman “.

Dari uraian diatas dapat diketahui adanya dua prinsip yang berbeda yaitu :

yang pertama berkeinginan mempertahankan, sedangkan prinsip yang kedua

menyatakan UUD jangan sampai ketinggalan jaman, yang artinya adanya “

perubahan “, mengikuti perkembangan jaman dalam hal ini perlu dicari jalan

keluar untuk memperjelas atau kepastian hukum dalam ketatanegaraan. Jalan

keluar salah satu diantaranya bentuk ketentuan yang mengatur cara melaksanakan

UUD 1945 adalah konvensi.

Konvensi merupakan condition sine quanon (keadaan sesungguhnya) untuk

melaksanakan UUD 1945. Untuk melestarikan atau mempertahankan UUD 1945

yaitu agar UUD 1945 mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman

sedangkan larangan mengubah UUD 1945 dapat dilihat sebagai aspek statis

(mandeg) dari upaya mempertahankan atau melestarikan UUD 1945. Selain

alasan – alasan diatas kehadiran konvensi dalam sistem ketatanegaraan RI,

didorong pula oleh :

1. Konvensi merupakan sub sistem konstitusi yang selalu ada di setiap negara.

Page 59: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 59

2. Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat.

Konvensi merupakan salah satu sarana untuk menjamin pelaksanaan

kedaulatan rakyat. Didalam memperjelas mengenai ketatanegaraan di Indonesia

pada UUD 1945 sebelum amandemen dapat dilihat pada bagan lampiran

tersendiri. Dan setelah UUD 1945 dilakukan amandemen yang pertama disahkan

pada tanggal 19 Oktober 1999, kedua pada tanggal 18 Agustus 2000, ketiga pada

tanggal 9 November 2001 dan keempat pada tanggal 10 Agustus 2002 dari

perubahan atau amandemen UUD 1945 tampak terlihat adanya perubahan struktur

ketatanegaraan RI yang selanjutnya didalam struktur setelah amandemen adanya

lembaga baru yaitu Mahkamah Konstitusi dalam hal ini diatur kedalam UUD

1945 yang diamandemen pasal 7B ayat 1 - 5 yang intinya adalah menyangkut

jabatan Presiden dan Wakil Presiden, dan apablia melakukan pelanggaran hukum

berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, dll harus diajukan

terlebih dahulu ke Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa, mengadili dan

memutuskan seadil – adilnya terhadap pendapat DPR kepada penyalahgunaan

Presiden / Wakil Presiden. Dalam hal ini DPR mengajukannya masalahnya ke

Mahkamah Konstitusi selanjutnya diserahkan kepada MPR untuk diambil

langkah-langkah selanjutnya dalam sidang istimewa.

Hubungan negara dan warga negara serta HAM menurut UUD 1945 dilihat

dari sejarah bangsa Indonesia tentang kewarganegaraan pada Undang – Undang

Dasar 1945 sebagai mana pasal 26 ayat 1 menentukan bahwa “ Yang menjadi

warga negara ialah orang – orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain

yang disahkan dengan Undang – Undang sebagai warga negara”, sedangkan ayat

2 menyebutkan bahwa “ Syarat – syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan

dengan Undang – Undang “. Mengacu pada pembahasan oleh Badan Penyelidik

Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, masalah hak asasi manusia

Indonesia menjadi perdebatan sengit, ada yang mengusulkan agar hak asasi

manusia dimasukkan kedalam ide tetapi ada juga yang menolaknya. Pada

akhirnya antara pro dan kontra tentang hak asasi manusia dimasukkan dalam

UUD dilengkapi suatu kesepakatan yaitu masuk kedalam pasal – pasal : 27, 28,

29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Yang dimaksud kewajiban asasi adalah kewajiban

Page 60: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 60

setiap pribadi untuk berbuat agar eksistensi negara atau masyarakat dapat

dipertahankan, sebaliknya Negara memiliki kemampuan menjamin hak asasi

warga negaranya. Mengenai hak asasi manusia merupakan hak yang melekat pada

diri manusia itu sejak lahir terlihat dari uraian diatas mengenai hubungan antar

negara dan warga negara masing – masing memiliki hak dan kewajiban.

Page 61: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 61

BAB VIII

PARADIGMA KEHIDUPAN BANGSA DAN NEGARA

A. Pengertian Paradigma

Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam

dunia ilmu pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul

“The Structure Of Scientific Revolution”, paradigma adalah suatu asumsi-asumsi

dasar dan teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai) sehingga

merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan

sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

Dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan pada suatu hasil

penelitian ilmiah yang mendasarkan pada metode kuantitatif yang mengkaji

manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat yang parsial, terukur,

korelatif dan positivistik, maka hasil dari ilmu pengetahuan tersebut secara

epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari obyek ilmu pengetahuan yaitu

manusia.

Dalam masalah yang populer istilah paradigma berkembang menjadi

terminologi yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, kerangka pikir,

orientasi dasar, sumber asas serta tujuan dari suatu perkembangan, perubahan

serta proses dari suatu bidang tertentu termasuk dalam bidang pembangunan &

pendidikan.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah

“Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia” hal ini

merupakan tujuan negara hukum formal, adapun rumusan “Memajukan

Page 62: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 62

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa” hal ini merupakan tujuan

negara hukum material, yang secara keseluruhan sebagai tujuan khusus atau

nasional.

Adapun tujuan umum atau internasional adalah “ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Secara filosofis hakikat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan

nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan

nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai Pancasila. Unsur-unsur

hakikat manusia “monopluralis” meliputi susunan kodrat manusia, terdiri rokhani

(jiwa) dan jasmani (raga), sifat kodrat manusia terdiri makhluk individu dan

makhluk sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi berdiri

sendiri dan makhluk Tuhan.

C. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK

Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (Iptek) pada hakikatnya merupakan suatu

hasil kreativitas rohani manusia. Unsur rohani (jiwa) manusia meliputi aspek akal,

rasa, dan kehendak. Akal merupakan potensi rohaniah manusia dalam

hubungannya dengan intelektualitas, rasa dalam bidang estetis, dan kehendak

dalam bidang moral (etika). Tujuan yang esensial dari Iptek adalah demi

kesejahteraan umat manusia, sehingga Iptek pada hakekatnya tidak bebas nilai

namun terikat oleh nilai.

Pengembangan Iptek sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada

moral Ketuhanan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengkomplementasikan ilmu pengetahuan,

mencipta, keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal, rasa dan

kehendak.

Berdasarkan sila ini Iptek tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan,

dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya

apakah merugikan manusia dengan sekitarnya.

Page 63: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 63

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas

bahwa manusia dalam mengembangkan Iptek harus bersifat beradab.

Iptek adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral.

Sila Persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan

internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain.

Pengembangan Iptek hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme,

kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di

dunia.

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan mendasari pengembangan Iptek secara

demokratis.

Artinya setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan

Iptek juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan harus

memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan

dengan penemuan ilmuwan lainnya.

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengkomplementasikan

pengembangan Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam

kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya

dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia

lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan

alam lingkungannya.

D. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan POLEKSOSBUDHANKAM

Hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pengembangan

POLEKSOSBUDHANKAM. Pembangunan hakikatnya membangun manusia

secara lengkap, secara utuh meliputi seluruh unsur hakikat manusia

monopluralis, atau dengan kata lain membangun martabat manusia. Pancasila

sebagai Paradigma Pembangunan POLEKSOSBUDHANKAM

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Politik

Page 64: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 64

Pengembangan dan pembangunan bidang politik harus mendasarkan pada

tuntutan hak dasar kemanusiaan yang di dalam istilah ilmu hukum dan

kenegaraan disebut hak asasi manusia. Dalam sistem politik negara harus

mendasarkan pada kekuasaan yang bersumber pada penjelmaan hakikat

manusia sebagai individu – mahluk sosial yang terjelma sebagai rakyat. Selain

sistem politik negara Pancasila memberikan dasar-dasar moralitas politik

negara. Drs. Moh. Hatta, menyatakan bahwa “negara berdasarkan atas

Ketuhanan yang Maha Esa, atas dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Hal ini menurutnya agar memberikan dasar-dasar moral supaya negara tidak

berdasarkan kekuasaan.

Dalam sila-sila Pancasila tersusun atas urut-urutan sistematis, bahwa

dalam politik negara harus mendasarkan pada kerakyatan (sila IV), adapun

pengembangan dan aktualisasi politik negara berdasarkan pada moralitas

berturut-turut moral ketuhanan, moral kemanusiaan (sila II) dan moral

persatuan, yaitu ikatan moralitas sebagai suatu bangsa (sila III). Adapun

aktualisasi dan pengembangan politik negara demi tercapainya keadilan dalam

hidup bersama (sila V).

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi

Sistem ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa.

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Sosial Budaya

Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita

harus mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar

nilai yaitu nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Prinsip etika Pancasila pada

hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan

pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai

makhluk yang berbudaya. Dalam rangka pengembangan sosial budaya,

Pancasila sebagai kerangka kesadaran yang dapat mendorong untuk

universalisasi, yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterikatan struktur,

dan transendentalisasi. Yaitu meningkatkan derajat kemerdekaan manusia,

kebebasan spiritual.

Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Hankam

Page 65: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 65

Pertahanan dan Keamanan negara harus mendasarkan pada tujuan demi

tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan yang

Maha Esa. Pertahanan dan Keamanan negara haruslah mendasarkan pada

tujuan demi kepentingan rakyat sebagai warga negara. Pertahanan dan

keamanan harus menjamin hak-hak dasar, persamaan derajat serta

kebebasan kemanusiaan dan Hankam diperuntukkan demi terwujudnya

keadilan dalam masyarakat agar negara benar-benar meletakkan pada

fungsi yang sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu

negara yang berdasarkan kekuasaan.

E. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Kehidupan Beragama

Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi

bangsa Indonesia untuk hidup secara damai dalam kehidupan beragama di

negara Indonesia. Dalam pengertian ini maka negara menegaskan dalam

pokok pikiran ke IV bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

“, ini berarti bahwa kehidupan dalam negara mendasarkan pada nilai-nilai

Ketuhanan.

F. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi

Negara Indonesia ingin mengadakan suatu perubahan, yaitu menata

kembali kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya masyarakat

madani yang sejahtera, masyarakat yang bermartabat kemanusiaan yang

menghargai hak-hak asasi manusia, masyarakat yang demokratis yang

bermoral religius serta masyarakat yang bermoral kemanusiaan dan beradab.

Reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber nilai

yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia, yang selama

ini diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang, baik pada masa orde

lama maupun orde baru. Proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian

reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas dan

Page 66: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 66

merupakan arah, tujuan, serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila.

Gerakan Reformasi

Pelaksanaan GBHN 1998 pada Pembangunan Jangka Panjang II Pelita ke

tujuh bangsa Indonesia menghadapi bencana hebat, yaitu dampak krisis

ekonomi Asia terutama Asia Tenggara sehingga menyebabkan stabilitas

politik menjadi goyah. Sistem politik dikembangkan kearah sistem

“Birokratik Otoritarian” dan suatu sistem “Korporatik”. Sistem ini ditandai

dengan konsentrasi kekuasaan dan partisipasi didalam pembuatan

keputusan-keputusan nasional yang berada hampir seluruhnya pada tangan

penguasa negara, kelompok militer, kelompok cerdik cendikiawan dan

kelompok pengusaha oligopolistik dan bekerjasama dengan mayarakat

bisnis internasional. Awal keberhasilan gerakan reformasi tersebut

ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998,

yang kemudian disusul dengan dilantiknya Wakil Presiden Prof. Dr. B.J.

Habibie menggantikan kedudukan Presiden. Kemudian diikuti dengan

pembentukan Kabinet Reformasi Pembangunan. Pemerintahan Habibie

inilah yang merupakan pemerintahan transisi yang akan mengantarkan

rakyat Indonesia untuk melakukan reformasi secara menyeluruh, terutama

perubahan paket UU politik tahun 1985, kemudian diikuti dengan

reformasi ekonomi yang menyangkut perlindungan hukum. Yang lebih

mendasar reformasi dilakukan pada kelembagaan tinggi dan tertinggi

negara yaitu pada susunan DPR dan MPR, yang dengan sendirinya harus

dilakukan melalui Pemilu secepatnya.

Gerakan Reformasi dan Ideologi Pancasila

Arti Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dengan

akar kata reform yang artinya “make or become better by removing or

putting right what is bad or wrong”. Secara harfiah reformasi memiliki arti

suatu gerakan untuk memformat ulang, menata ulang atau menata kembali

hal-hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk

Page 67: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 67

semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat. Oleh

karena itu suatu gerakan reformasi memiliki kondisi syarat-syarat sebagai

berikut :

a. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu

penyimpangan- penyimpangan. Misalnya pada masa orde baru,

asas kekeluargaan menjadi nepotisme, kolusi, dan korupsi yang

tidak sesuai dengan makna dan semangat UUD 1945.

b. Suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu cita-cita

yang jelas (landasan ideologis) tertentu. Dalam hal ini Pancasila

sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia.

c. Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasarkan pada suatu

kerangka struktural tertentu (dalam hal ini UUD) sebagai kerangka

acuan reformasi.

d. Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan kondisi serta

keadaan yang lebih baik dalam segala aspek antara lain bidang

politik, ekonomi, sosial, budaya, serta kehidupan keagamaan.

e. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etika sebagai

manusia yang berketuhanan yang maha esa, serta terjaminnya

persatuan dan kesatuan bangsa.

G. Pancasila sebagai Dasar Cita-cita Reformasi

Menurut Hamengkubuwono X, gerakan reformasi harus tetap diletakkan

dalam kerangka perspektif Pancasila sebagai landasan cita-cita dan ideologi

sebab tanpa adanya suatu dasar nilai yang jelas maka suatu reformasi akan

mengarah pada suatu disintegrasi, anarkisme,brutalisme pada akhirnya menuju

pada kehancuran bangsa dan negara Indonesia. Maka reformasi dalam

perspektif Pancasila pada hakikatnya harus berdasarkan pada nilai-nilai

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia, Berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

Page 68: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 68

Indonesia. Pancasila sebagai sumber nilai memiliki sifat yang reformatif

artinya memiliki aspek pelaksanaan yang senantiasa mampu menyesuaikan

dengan dinamika aspirasi rakyat.

Dalam mengantisipasi perkembangan jaman yaitu dengan jalan menata

kembali kebijaksanaan-kebijaksanaan yang tidak sesuai dengan aspirasi

rakyat.

H. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum

Setelah peristiwa 21 Mei 1998 saat runtuhnya kekuasaan orde baru, salah

satu subsistem yang mengalami kerusakan parah adalah bidang hukum.

Produk hukum baik materi maupun penegaknya dirasakan semakin menjauh

dari nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan serta keadilan. Kerusakan atas

subsistem hukum yang sangat menentukan dalam berbagai bidang misalnya,

politik, ekonomi dan bidang lainnya maka bangsa Indonesia ingin melakukan

suatu reformasi, menata kembali subsistem yang mengalami kerusakan

tersebut. Pancasila sebagai Sumber Nilai Perubahan Hukum Dalam negara

terdapat suatu dasar fundamental atau pokok kaidah yang merupakan sumber

hukum positif yang dalam ilmu hukum tata negara disebut staatsfundamental.

Sumber hukum positif di Indonesia tidak lain adalah Pancasila. Hukum

berfungsi sebagai pelayanan kebutuhan masyarakat, maka hukum harus selalu

diperbarui agar aktual atau sesuai dengan keadaan serta kebutuhan

masyarakat. Sebagai cita-cita hukum, Pancasila dapat memenuhi fungsi

konstitutif maupun fungsi regulatif. Dengan fungsi regulatif Pancasila

menentukan dasar suatu tata hukum yang memberi arti dan makna bagi hukum

itu sendiri sehingga tanpa dasar yang diberikan oleh Pancasila maka hukum

akan kehilangan arti dan maknanya sebagai hukum itu sendiri.

Fungsi regulatif Pancasila menentukan apakah suatu hukum positif sebagai

produk yang adil ataukah tidak adil. Sebagai staatfundamentalnorm, Pancasila

merupakan pangkal tolak derivasi (sumber penjabaran) dari tertib hukum di

Indonesia termasuk UUD 1945. Dalam pengertian inilah menurut istilah ilmu

Page 69: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 69

hukum disebut sebagai sumber dari segala peraturan perundang-undangan di

Indonesia. Sumber hukum meliputi dua macam pengertian, sumber hukum

formal yaitu sumber hukum ditinjau dari bentuk dan tata cara penyusunan

hukum, yang mengikat terhadap komunitasnya, misalnya UU, Peraturan

Menteri, Peraturan Daerah. Sumber hukum material yaitu suatu sumber

hukum yang menentukan materi atau isi suatu norma hukum.

Jika terjadi ketidakserasian atau pertentangan satu norma hukum dengan

norma hukum lainnya yang secara hierarkis lebih tinggi apalagi dengan

Pancasila sebagai sumbernya, berarti terjadi inkonstitusionalitas

(unconstitutionality) dan ketidak legalan (illegality) dan karenanya norma

hukum yang lebih rendah itu batal demi hukum. Dasar Yuridis Reformasi

Hukum

Reformasi total sering disalah artikan sebagai dapat melakukan perubahan

dalam bidang apapun dengan jalan apapun. Jika demikian maka kita akan

menjadi bangsa yang tidak beradab, tidak berbudaya, masyarakat tanpa

hukum, yang menurut Hobbes disebut keadaan “homo homini lupus”, manusia

akan menjadi serigala manusia lainnya dan hukum yang berlaku adalah hukum

rimba. UUD 1945 beberapa pasalnya dalam praktek penyelenggaraan negara

bersifat multi interpretable (penafsiran ganda), dan memberikan porsi

kekuasaan yang sangat besar kepada presiden (executive heavy). Akibatnya

memberikan kontribusi atas terjadinya krisis politik serta mandulnya fungsi

hukum dalam negara RI.

Berdasarkan isi yang terkandung dalam Penjelasan UUD 1945,

Pembukaan UUD 1945 menciptakan pokok-pokok pikiran yang dijabarkan

dalam pasal-pasal UUD 1945 secara normatif. Pokok-pokok pikiran tersebut

merupakan suasana kebatinan dari UUD dan merupakan cita-cita hukum yang

menguasai baik hukum dasar tertulis (UUD 1945) maupun hukum dasar tidak

tertulis (Convensi). Selain itu dasar yuridis Pancasila sebagai paradigma

reformasi hukum adalah Tap MPRS No.XX/MPRS/1966 yang menyatakan

bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, yang

berarti sebagai sumber produk serta proses penegakan hukum yang harus

Page 70: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 70

senantiasa bersumber pada nilai-nilai Pancasila dan secara eksplisit dirinci tata

urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia yang bersumber pada

nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum

Dalam era reformasi pelaksanaan hukum harus didasarkan pada suatu nilai

sebagai landasan operasionalnya. Reformasi pada dasarnya untuk

mengembalikan hakikat dan fungsi negara pada tujuan semula yaitu

melindungi seluruh bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Negara pada

hakikatnya secara formal harus melindungi hak-hak warganya terutama hak

kodrat sebagai suatu hak asasi yang merupakan karunia Tuhan YME. Oleh

karena itu pelanggaran terhadap hak asasi manusia adalah sebagai

pengingkaran terhadap dasar filosofis negara misalnya pembungkaman

demokrasi, penculikan, pembatasan berpendapat berserikat, berunjuk rasa dan

lain sebagainya.

Pelaksanaan hukum pada masa reformasi harus benar-benar dapat

mewujudkan negara demokrasi dengan suatu supremasi hukum. Artinya

pelaksanaan hukum harus mampu mewujudkan jaminan atas terwujudnya

keadilan (sila V) dalam suatu negara yaitu keseimbangan antara hak dan

kewajiban bagi setiap warga negara tidak memandang pangkat, jabatan,

golongan, etnisitas maupun agama. Setiap warga negara bersamaan

kedudukannya di muka hukum dan pemerintah (pasal 27 UUD 1945). Jaminan

atas terwujudnya keadilan bagi setiap warga negara dalam hidup bersama

dalam suatu negara yang meliputi seluruh unsur keadilan baik keadilan

distributif, keadilan komulatif, serta keadilan legal.

I. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik Indonesia adalah dalam

Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi “……maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar

Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik

Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan

Page 71: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 71

yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia

dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia”. Nilai demokrasi politik sebagaimana

terkandung dalam Pancasila sebagai fondasi bangunan negara yang

dikehendaki oleh para pendiri negara kita dalam kenyataannya tidak

dilaksanakan berdasarkan suasana kerokhanian berdasarkan nilai-nilai

tersebut.

Berdasarkan semangat dari UUD 1945 esensi demokrasi adalah :

Rakyat merupakan pemegang kedaulatan tertinggi dalam negara.

Kedaulatan rakyat dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan

Rakyat.

Presiden dan wakil presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat

dan karenanya harus tunduk dan bertanggungjawab kepada MPR.

Produk hukum apapun yang dihasilkan oleh Presiden, baik sendiri maupun

bersama- sama lembaga lain kekuatannya berada di bawah Majelis

Permusyawatan Rakyat atau produk-produknya

J. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi

Kebijaksanaan ekonomi yang selama ini diterapkan hanya mendasarkan

pada pertumbuhan dan mengabaikan prinsip nilai kesejahteraan bersama

seluruh bangsa, dalam kenyataannya hanya menyentuh kesejahteraan

sekelompok kecil orang bahkan penguasa.

Pada era ekonomi global dewasa ini dalam kenyataannya tidak mampu

bertahan. Krisis ekonomi yang terjadi di dunia dan melanda Indonesia

mengakibatkan ekonomi Indonesia terpuruk, sehingga kepailitan yang diderita

oleh para pengusaha harus ditanggung oleh rakyat. Dalam kenyataannya

sektor ekonomi yang justru mampu bertahan pada masa krisis dewasa ini

adalah ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang berbasis pada usaha rakyat.

Langkah yang strategis dalam upaya melakukan reformasi ekonomi yang

Page 72: BAB I PANCASILA A. Pengertian tentang Istilah Pancasila€¦ · Jawa, diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila”

Pendidikan Pancasila/KangOpanCivicHukum.Com 72

berbasis pada ekonomi rakyat yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang

mengutamakan kesejahteraan seluruh bangsa adalah sebagai berikut :

a. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan, yaitu dilakukan

dengan program“social safety net” yang popular dengan program Jaring

Pengaman Sosial (JPS). Sementara untuk mengembalikan kepercayaan

rakyat terhadap pemerintah, maka pemerintah harus secara konsisten

menghapuskan KKN, serta mengadili bagi oknum pemerintah masa orde

baru yang melakukan pelanggaran. Hal ini akan memberikan kepercayaan

dan kepastian usaha.

b. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi.

Upaya ini dilakukan dengan menciptakan kondisi kepastian usaha, yaitu

dengan diwujudkan perlindungan hukum serta undang-undang persaingan

yang sehat. Untuk itu pembenahan dan penyehatan dalam sektor

perbankan menjadi prioritas utama, karena perbankan merupakan jantung

perekonomian.

c. Transformasi struktur, yaitu guna memperkuat ekonomi rakyat maka perlu

diciptakan sistem untuk mendorong percepatan perubahan struktural

(structural transformation).

Transformasi struktural ini meliputi proses perubahan dari ekonomi

tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi yang

tangguh, dari ekonomi subsistem ke ekonomi pasar, dari ketergantungan

kepada kemandirian, dari orientasi dalam negeri ke orientasi ekspor.

Dengan sendirinya intervensi birokrat pemerintahan yang ikut dalam

proses ekonomi melalui monopoli demi kepentingan pribadi harus segera

diakhiri. Dengan sistem ekonomi yang mendasarkan nilai pada upaya

terwujudnya kesejahteraan seluruh bangsa maka peningkatan

kesejahteraan akan dirasakan oleh sebagian besar rakyat, sehingga dapat

mengurangi kesenjangan ekonomi.