18
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai “Segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Pariwisata budaya ditengarai sebagai salah satu industri pariwisata yang perkembangannya paling cepat. Hal ini dilandasi oleh adanya kecenderungan atau gaya hidup baru di kalangan wisatawan untuk mencari sesuatu yang unik dan autentik dari suatu kebudayaan (Richards, 1996:10). Pariwisata budaya diyakini memiliki manfaat positif secara ekonomi dan sosial budaya karena jenis pariwisata ini dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat lokal, dan disisi lain dapat melestarikan warisan budaya yang sekaligus berfungsi sebagai jati diri masyarakat yang bersangkutan. Dalam wisata budaya, perjalanan dilakukan oleh wisatawan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup. Wisata ini dapat dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari keadaan adat istiadat, kelembagaan, cara hidup, budaya dan kesenian masyarakat setempat (Pendit, 1999:42). Museum adalah salah satu daya tarik wisata budaya. Artefak atau benda warisan budaya yang menjadi koleksi dan bahan pameran dari suatu museum Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya TYAS WINDU MANISA Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

  • Upload
    lamque

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009, Daya Tarik Wisata

dijelaskan sebagai “Segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai

yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia

yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan”.

Pariwisata budaya ditengarai sebagai salah satu industri pariwisata yang

perkembangannya paling cepat. Hal ini dilandasi oleh adanya kecenderungan atau

gaya hidup baru di kalangan wisatawan untuk mencari sesuatu yang unik dan

autentik dari suatu kebudayaan (Richards, 1996:10). Pariwisata budaya diyakini

memiliki manfaat positif secara ekonomi dan sosial budaya karena jenis

pariwisata ini dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat lokal,

dan disisi lain dapat melestarikan warisan budaya yang sekaligus berfungsi

sebagai jati diri masyarakat yang bersangkutan.

Dalam wisata budaya, perjalanan dilakukan oleh wisatawan atas dasar

keinginan untuk memperluas pandangan hidup. Wisata ini dapat dilakukan dengan

mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

keadaan adat istiadat, kelembagaan, cara hidup, budaya dan kesenian masyarakat

setempat (Pendit, 1999:42).

Museum adalah salah satu daya tarik wisata budaya. Artefak atau benda

warisan budaya yang menjadi koleksi dan bahan pameran dari suatu museum

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

2

sering menjadi daya tarik wisata.Definisi museum menurut International Council

of Museums (ICOM)1yang merupakan organisasi utama museum dalam lingkup

global adalah sebagai berikut:

A museum is a non-profit, permanent institution in the service of

society and its development, open to the public, which acquires, conserves,

researches, communicates and exhibits the tangible and intagible heritage of

humanity and its environtment for the purposes of education, study and

enjoyment.

Pernyataan tersebut bermakna bahwa museum adalah sebuah lembaga yang

bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan

perkembangannya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan, merawat, meneliti,

menghubungkan dan memamerkan barang-barang pembuktian manusia dan

lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan hiburan. Secara garis besar

museum adalah sarana pendidikan, penguat jati diri bangsa dan hiburan bagi

masyarakat.

Masyarakat negara maju telah memiliki kesadaran tentang arti penting

museum, demikian juga dalam hal pengelolaannya museum di negara maju

dikelola secara profesional oleh tenaga-tenaga ahli dibidangnya (Sudharto,

2001:36).Di Indonesia kesadaran tentang arti penting museum masih

rendah.Keberadaan museum di Indonesia yang sedemikian banyaknya belum

membuka kesadaran masyarakat tentang arti penting museum, maka tidak

mengherankan jika hingga saat ini museum belum dijadikan media wisata

pendidikan oleh masyarakat Indonesia.

1www.icom.orgdiakses pada Rabu, 18 Januari 2014 pukul 15.00 WIB

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

3

Hal inilah yang mendasari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk

menggelar berbagai program guna mendorong meningkatnya jumlah kunjungan

masyarakat ke museum. Upaya pemerintah untuk mempromosikan museum

dilakukan melalui programTahun Kunjungan ke Museum, Gerakan Nasional

Cinta Museum dan Pemilihan Duta Museum Indonesia.

Melihat peran penting museum sebagai pelestari nilai-nilai budaya, maka

menjadi tugas bangsa Indonesia untuk melestarikan keberadaan museum yang

menyimpan kekayaan budaya berwujud benda maupun non benda karena

keberadaan museum dan koleksinya sangat bermanfaat bagi generasi sekarang dan

yang akan datang. Melalui museum, pengunjung dapat mengetahui dan

mengembangkan sejarah dan peradaban bangsa.

Museum Wayang Kekayon telah mendokumentasikan sejarah wayang yang

merupakan kebudayaan asli Indonesia. Sebagai satu-satunya museum wayang

terlengkap di Indonesia, hal tersebut merupakan daya tarik wisata yang potensial.

Namun daya tarik tersebut belum dikelola dengan maksimal sehingga kurang

menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Museum Wayang Kekayon.

Peran strategis Museum Wayang Kekayon sebagai sarana wisata budaya ini

hendaknya disadari baik oleh penyelenggara, pengelola museum maupun

masyarakat pada umumnya. Guna meningkatkan peran Museum Wayang

Kekayon Yogyakarta sebagai media wisata budaya, maka perlu dilakukan upaya-

upaya peningkatan potensi museum dan pengembangan strategi-strategi yang

menunjang kelangsungan pariwisata budaya itu sendiri.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

4

1.2. RumusanMasalah

Berdasarkanuraianlatarbelakangmasalahtersebut,

makadalampenelitianiniakandibahaspermasalahan yang berkenaandengan daya

tarik wisata di MuseumWayangKekayon Yogyakarta.

Permasalahantersebutadalah:

1. Apa potensi Museum Wayang Kekayon sebagai daya tarik wisata budaya?

2. Upaya apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan potensi Museum

Wayang Kekayon sebagai daya tarik wisata budaya?

1.3. TujuanPenelitian

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan potensi Museum Wayang Kekayon

sebagaidaya tarik wisata budaya.

2. Untuk memberikan rekomendasi strategi pengembangan guna meningkatkan

potensi Museum Wayang Kekayon sebagai daya tarik wisata budaya.

1.4. ManfaatPenelitian

Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya:

1. Manfaat Teoritis:

a. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk penulisan lain mengenai

pengelolaan museum dan pengembangan potensi daya tarik wisata

museum.

b. Sebagai penerapan ilmu-ilmu dari pariwisata budaya.

2. Manfaat Praktis:

a. Dapat dijadikan evaluasi bagi pelaku pariwisata dalam mengelola

museum.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

5

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan dalam hal

pengembangan potensi daya tarik museum.

1.5. TinjauanPustaka

Tinjauan pustaka merupakan salah satu dari rangkaian penelitian yang

berguna untuk mengetahui sejauh mana penelitian mengenai masalah museum

sebagai daya tarik wisata budaya telah dilakukan oleh para peneliti atau penulis

sebelumnya yang dianggap relevan dengan penelitian ini.

Penelitian mengenai Museum Wayang Kekayon sebagai Daya Tarik Wisata

Budaya belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Namun peneliti menyajikan

beberapa penelitian yang mengkaji tentang pengembangan pariwisata yang sejalan

dengan studi yang akan dilakukan oleh peneliti. Beberapa penelitian tersebut

adalah:

Penelitian yangdilakukan oleh Raden Roro Muri Kurniawati (Kurniawati,

2013:73) mendeskripsikan tentang tugas Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta

yang harus melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia ditengah

arus globalisasi dan pentingnya peran museum dalam pemahaman dan

pengamalan nilai nasionalisme bagi generasi muda. Hasil penelitian ini

menunjukkan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta memiliki peran sebagai

sarana pendidikan nasionalisme, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

pemahaman pengunjung terhadap nilai-nilai nasionalisme melalui sajian pameran

di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Elisabeth Pardede(2011:31) memaparkan

tentang daya tarikbangunan benda cagar budayaMuseum Benteng Vredeburg dan

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

6

kurangnya nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai bangunan yang

bersejarah tinggi serta upaya pengembangannya. Hasil penelitian ini menunjukan

daya tarik yang ada di Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta tergolong sangat

unik tetapi kurang beragam dan kurang menunjukan nilai-nilai yang terkandung

dalam sebuah bangunan yang bersejarah tinggi. Dalam pengungkapan daya tarik

ini, faktor-faktor aksesibilitas, amenitas, pelayanan wisata, infrastruktur dan

elemen institusi sangat berpengaruh. Dari analisis aspek yang mendukung dan

kurang mendukungterhadap faktor-faktor itu maka dapat ditemukan upaya-upaya

pengembangan lebih lanjut yang dapat dilakukan oleh pengelola Museum

Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Ully Kurnia Cahya Wibawa(2012:52)

mendiskripsikan tentang upaya pengembangan potensi dan daya tarik Museum

Affandi, serta faktor pendukung dan penghambat pengelolaan MuseumAffandi

dengan menganalisa kunjungan wisatawan melalui analisis SWOT.Hasil

penelitian menunjukkan Museum Affandi memiliki beragam potensi yang perlu

dikelola dengan baik guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke museum.

Penelitian yang dilakukan oleh Muh Fauzan Ali(2013:58) memaparkan

tentang pengelolaan Museum Gunung Api Merapi yang dianalisis dengan

menggunakan analisis SWOT dan persepsi wisatawan. Hasil penelitian ini adalah

Museum Gunung Api Merapi memiliki kekuatan dan peluang yang besar namun

dalam pengelolaannya masih banyak kekurangan sehingga belum maksimal dalam

mendatangkan wisatawan.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

7

Penelitian yang dilakukan Vincensius Agus Sulistya (2013:91) memaparkan

tentang strategi yang tepat dalam mengembangkan program publik Museum

Benteng Vredeburg Yogyakarta untuk meningkatkan pencapaian visi dan misi

museum pada masa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan penyusunan

program publik Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta belum mengacu pada

kebutuhan masyarakat, maka penyusunan program publik perlu ditingkatkan

untuk membangun keterlibatan masyarakat dengan museum.

1.6. Landasan Teori

Museum memiliki nilai-nilai dari masa lalu yang ingin tetap dilestarikan.

Dalam perkembangan pelestarian warisan budaya, pariwisata menjadi salah satu

alat untuk melestarikan sehingga warisan budaya tersebut „dipasarkan‟ kepada

pengunjung sebagai bagian dari produk pariwisata. Sebagai sebuah bangunan

cagar budaya yang menjadi museum dan dimanfaatkan untuk kepentingan

pariwisata, Museum Wayang Kekayon dianggap sebagai sebuah destinasi

pariwisata. Landasan teori dalam penelitian mengenai Museum Wayang Kekayon

sebagai daya tarik wisata budaya adalah sebagai berikut:

1. Daya Tarik Wisata

Sebuah usaha pariwisata harus memiliki daya tarik yang dapat diolah dan

dipasarkan kepada wisatawan. Daya tarik wisata menjadi elemen utama dalam

pariwisata yang berperan untuk menarik wisatawan melakukan perjalanan wisata

ke sebuah tempat. Daya tarik wisata adalah sesuatu yang menarik dan

menyebabkan wisatawan berkunjung ke suatu tempat atau daerah, daya tarik

tersebut biasanya berupa obyek-obyek yang jarang terjadi dan dilihat setiap hari

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

8

(Sammeng, 2007:27). Daya tarik wisata muncul dari percampuran antara

sumberdaya dan pelayanan wisata.

2. Pariwisata Budaya

Boniface (1995:115) menyatakan bahwa pariwisata budaya adalah jenis

kepariwisataan yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan cara hidupnya

serta hasil karyanya, teristimewa hasil karya pada zaman dahulu. Sehubungan

dengan itu Gamal Suwantoro (1997:19) menyatakan bahwadaya tarik wisata

budaya bersumber pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah, museum, atraksi

kesenian, dan obyek lain yang berkaitan dengan budaya.

Dalam kaitannya dengan pariwisata budaya, negara Indonesia

sesungguhnya merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki warisan

budaya yang sangat beragam dilihat dari rentangan waktu atau masa

pembuatannya ataupun bentuknya. Berbagai warisan budaya dari masa pra-

sejarah, Hindu-Budha, Islam maupun kolonial merupakan obyek dan daya tarik

wisata Bangsa Indonesia.

3. Museum

Istilah “Museum” berasal dari bahasa Yunani Kuno “Museion” yang

mempunyai arti sebuah gedung ilmu pengetahuan dan kesenian. Pada awalnya

Museion merupakan sebuah kuil pemujaan untukDewi Mousa, tempat

bersemayamnya dewi-dewi kesenian dan ilmu pengetahuan (Suratmin, 2000:11-

12). Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa museum adalah

lembaga yang dinamis, senantiasa mengalami perkembangan sesuai dengan

kemajuan jaman. Hal ini mengandung makna bahwa museum harus memiliki

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

9

kepekaan kepada publik. Mengingat museum memiliki keterkaitan erat dengan

pendidikan publik maka museum harus dapat menyampaikan nilai-nilai luhur

kepada publiknya melalui koleksi, tata pameran dan program kegiatannya. Selain

untuk fungsi pendidikan pemanfaatan museum harus senantiasa

mempertimbangkan aspek perlindungan dan pelestarian budaya bangsa.

4. Jenis Museum

Museum menurut jenisnya dibedakan menjadi dua yaitu museum umum

dan museum khusus. Museum umum, koleksinya terdiri dari kumpulan bukti

material hasil budaya manusia dan lingkungan yang bekaitan dengan satu cabang

ilmu, seni dan teknologi (Dwiyanto. Dkk, 2004:12). Berbicara tentang museum

khusus budaya maka akan diperoleh pengetahuan tentang kebudayaan, proses

terjadinya kebudayaan tersebut dan asal usul kebudayaan tersebut. Dalam

penelitian ini peneliti memilih Museum Wayang Kekayon sebagai obyek

penelitian. Museum khusus budaya tersebut memiliki ribuan koleksi wayang yang

merupakan warisan asli budaya Indonesia.

5. Pengelolaan Museum

Pengelolaan museum sangat menentukan kualitas museum secara

keseluruhan. Sutaarga (1989:45)mendefinisikan pengelolaan museum sebagai

suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus untuk mencapai tujuan

museum dengan hasil maksimum. Untuk mencapai hasil maksimum dibutuhkan

manajemen yang baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan yang berorientasi

hasil, dan evaluasi. Cakupan manajemen museum itu sendiri sangat luas, yakni

meliputi: (1) Why, yang menggambarkan latar belakang pendirian museum dan

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

10

pentingnya keberadaan manajemen dalam pengelolaan museum; (2) Who,siapa

saja yang dilibatkan, Hal ini mengenai struktur organisasi dan tata kerja museum

dan kualifikasi orang-orang yang mendudukinya serta peran dari stakeholder

museum. (3)What, koleksi atau program kegiatan museum yang akan

dilaksanakan, dan (4) How, yang memberikan gambaran melalui metode-metode

dalam mengelola museum (Permas 2003:40).

Dalam merumuskan misi, mandat, tujuan, dan sasaran museum, penting

bagi museum untuk memfokuskan perumusannya sesuai dengan fungsi-fungsi

museum. Barry Lord (2000:4) mengemukakan ada enam fungsi utama museum,

yang saling terkait, bersinergi, dan menggambarkan keunikan museum. Keenam

fungsi tersebut terbagi atas dua kelompok. Tiga aspek berhubungan dengan aset

museum, sedangkan aset lainnya merupakan aktivitas museum. Fungsi ketujuh,

menyatukan dan bekerjasama dengan keenam fungsi lain, adalah administrasi.

Fungsi-fungsi museum tersebut dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1.1

Fungsi-fungsi Museum

(Sumber: Lord, 2000:5)

Administration

MUSEUM FUNCTIONS

Assets/modal

1. Collecting/Pengumpulan

2. Documentation/Pendokumentasian

3. Preservation/Pemeliharaan

Activities/Kegiatan

1. Research/Penelitian

2. Display/Pameran

3. Interpretation/Penafsiran

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

11

Lebih lanjut dikemukakan Lord (2000:6) agar manajemen museum dapat

memfasilitasi pencapaian misi, mandat, tujuan serta sasaran jangka pendek dan

panjang, maka museum harus terampil memainkan lima perannya. Kelima peran

tersebut adalah:

1. Mengilhami (to inspire) dengan semangat dan pengertian yanglebih

mendalam pada misi museum.

2. Mengkomunikasikan (to communicate) mandat museum.

3. Membawa (to lead) menuju pencapaian tujuan museum

4. Mengontrol (to control) pencapaian hasil dari tujuan jangka pendek

museum.

5. Mengevaluasi (to evaluate) pemenuhan fungsi-fungsi museum.

Manajemen museum sesungguhnya ditujukan kepada pelayanan

pengunjung, karena satu-satunya alasan keberadaan atau eksistensi museum

adalah pengunjung.

6. Pengunjung Museum

Secara umum, Sutaarga(1989:82) membagi pengunjung museum ke dalam

dua kelompok besar, yaitu:

1. Para kolektor, seniman, para perancang, ilmuwan dan mahasiswa yang

karena latar belakang sosialnya, seakan akan ada hubungan

tertentudengan koleksi museum, dan bahwa kunjungan mereka ke

museum itu sudah direncanakan semula, dengan motivasi yang jelas.

Jenis pengunjung ini disebut sebagai jenis lama.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

12

2. Jenis pengunjung museum lainnya disebut jenis pengunjung baru. Jenis

pengunjung ini sulit untuk dilukiskan karakteristiknya. Kelompok ini

biasanya datang ke museum tanpa tujuan tertentu. Bila suatu ketika

mereka mengunjungi museum dengan prakarsa spontan, maka mereka

kembali pasif, tidak memiliki motivasi yang kokoh untuk tetap menjadi

pengunjung museum.

Selanjutnya, Sutaarga (1989:82)menyatakan bahwa ada tiga macam

motivasi di antara para pengunjung museum yang dapat diamati. Ketiga macam

motivasi tersebut yaitu:

1. Keinginan untuk melihat yang serba indah (estetik);

2. Keinginan untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang yang

mereka lihat (tematik, intelektual);

3. Keinginan untuk menempatkan dirinya dalam suatu suasana yang lain,

yang berbeda dari lingkungan hidupnya sendiri (romantik).

7. Strategi Pengembangan Pariwisata

Menurut Suryono (2004:80) strategi pada prinsipnya berkaitan dengan

persoalan:kebijakan pelaksanaan, penentuan tujuan yang hendak dicapai, dan

penentuan cara-cara atau metode penggunaan sarana-prasarana. Strategi selalu

berkaitan dengan 3 hal yaitu tujuan, sarana, dan cara. Oleh karena itu, strategi juga

harus didukung oleh kemampuan untuk mengantisipasi kesempatan yang ada.

Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya dalam pengembangan pariwisata

daerah, pemerintah daerah harus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan

sarana dan prasarana pariwisata.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

13

1.7. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif yaitu analisis dengan mengacu pada data-data kualitatif yang berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

Penelitian ini dimulai dari proses mengamati, mengumpulkan data, menganalisis

data kemudian mendeskripsikannya dalam tawaran atau rekomendasi sehingga

pertanyaan dalam penelitian dapat terjawab.

1.7.1 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh keterangan dan informasi yang benar dan dapat dipercaya. Dengan

kata lain pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data yang relevan dan

akurat berkatan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam beberapa teknik sebagai berikut:

1. Studi pustaka

Studi Pustaka diakukan untuk mengumpulkan data tentang sejarah

berdirinya Museum Wayang Kekayon, tentang hal-hal yang terkait

dengan pengembangan pariwisata di Museum Wayang Kekayon. Data-

data yang dikumpulkan bersumber dari buku-buku, hasil penelitian

ilmiah, tesis, literatur, makalah dan jurnal yang terkait dengan obyek

penelitian. Sumber data dapat ditemukan di Perpustakaan Pusat UGM,

Perpustakaan Museum Benteng Vredeburg, Perpustakaan Fakultas

Filsafat UGM serta beberapa artikel dari media internet.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

14

2. Observasi/Pengamatan dan Dokumentasi

Pengamatan dan observasi dilakukan untuk mengetahui daya tarik wisata

budaya di Museum Wayang Kekayon yang layak untuk dikembangkan

darisisi pariwisata. Observasi dilakukan pada saat hari kerja biasa dan

pada saatpraktek pemanduan wisata dilakukan. Guna mempermudah

penyimpanan data penelitian, interaksi yang terjadi dalam penelitian

direkam dan difoto sehingga membantu peneliti untuk mengingat dan

mengolah data hasil penelitian.

3. Wawancara

Metode wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara

melakukan tanya jawab antar peneliti dengan informan. Wawancara

dilakukan dengan berpedoman pada pertanyaan yang bersifat terbuka,

sehingga informan bebas memberikan pendapatnya. Peneliti meggunakan

wawancara tertulis dan tidak tertulis. Wawancara tertulis merupakan

teknik komunikasi langsung yang menggunakan sejumlah daftar

pertanyaan yang disiapkan untuk dijawab oleh informan secara tertulis.

Sedangkan wawancara lisan berlangsung bebas yang dipandu oleh daftar

pertanyaan yang dijawab secara lisan. Wawancara dilakukan kepada

kepala Museum Wayang Kekayon,staff museum, wisatawan dan

masyarakat lainnya.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

15

1.7.2Analisis Data

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sitematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat memaksimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Analisis SWOT membandingkan

antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan

kelemahan (Rangkuti,1997:18).

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor berupa daya tarik wisata yang

meliputi kekuatan dan kelemahan dalam menarik wisatawan di obyek

wisata Museum Wayang Kekayon. Analisis faktor internal yang meliputi

kekuatan dan kelemahan dilakukan untuk mengetahui kondisi di Museum

Wayang Kekayon tersebut secara internal.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor berupa daya tarik wisata yang

meliputi peluang dan ancaman dalam menarik wisatawan di Museum

Wayang Kekayon. Analisis eksternal ini untuk mengetahui peluang dan

ancaman yang dimiliki Museum Wayang Kekayon.

Kinerja Museum Wayang Kekayon dapat ditentukan oleh kombinasi faktor

internal dan eksternal . Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam

analisis SWOT, yakni antara faktor internal Kekuatan (Strenghth) dan Kelemahan

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

16

(Weakness) dengan faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman

(Threaths). Berikut adalah tabel matriks analisis SWOT:

Tabel 1.1

Matriks Analisis SWOT

(Sumber: www.lkerinci.blogspot.com

diakses pada tanggal 11 Maret 2014 pukul 20.00 WIB)

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki. Oleh karena itu matriks ini sangat tepat unutk menyusun

faktor-faktor pengembangan strategi. Matriks SWOT ini dapat menghasilkan

empat macam kemungkinan alternatif strategi yaitu:

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

17

2. Strategi ST

Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan usaha meminimalkan kelemahan

yang ada serta menghindari ancaman (Rangkuti, 1997:31)

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/77105/potongan/S1-2014-299033...mengadakan kunjungan ke tempat lain seperti monumen bersejarah, mempelajari

18

Gambar1.2

Alur Penelitian

Perumusan Masalah

Perumusan Tujuan

Pengumpulan Data

Data Primer:

-Observasi Lapangan

-Wawancara

Data Sekunder:

-Studi Pustaka

Analisis Data:

Analisis SWOT

Hasil Penelitian:

1. Potensi Museum Wayang Kekayon sebagai Daya Tarik Wisata Budaya.

2. Faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

3. Strategi Pengembangan.

Kesimpulan

Potensi Museum Wayang Kekayon Dan Upaya Peningkatannya Sebagai Daya Tarik Wisata BudayaTYAS WINDU MANISAUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/