Upload
dangbao
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah proses perubahan prilaku yang dapat dinyatakan
dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian tentang pengetahuan,
sikap, nilai, dan keterampilan. Ciri-ciri belajar yaitu; adanya suatu proses atau
aktivitas (usaha), adanya perubahan tingkah laku berupa didapatkannya
kemampuan baru pada diri individu yang belajar baik aktual maupun
potensial.
Belajar bahasa Indonesia adalah belajar berkomunikasi dan belajar
sastra. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
mempelajari bahasa yang baik secara tulis maupun lisan.
Salah satu metode pembelajaran bahasa Indonesia dalam upaya guru
mengajarkan materi ajar yang berkenaan dengan memahami materi sinonim
dan antonim adalah dengan menggunakan metode permainan bahasa.
Metode permainan bahasa adalah metode pengajaran dengan
menggunakan berbagai jenis permaianan yang dikaitkan dengan materi
pelajaran. Salah satu permainan bahasa yang akan digunakan oleh peneliti
adalah permainan bahasa dengan teka-teki silang bervariasi.
Melalui permainan bahasa, siswa dapat merasakan atmosfer berbeda.
Yaitu, dapat merasakan serunya belajar yang dipadukan dengan permainan,
sehingga siswa tidak merasa bosan, jenuh, dan monoton ketika proses belajar
mengajar berlangsung, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Bermain dan belajar adalah kegiatan yang dialami oleh setiap siswa,
bermain dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa juga merupakan kegiatan
belajar, seperti bermain sepeda, bermain bola, bermain tebak-tebakan, bermain
apa saja.
2
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bermain merupakan alat untuk perkembangan kecerdasan, imajinasi
dan kemampuan motorik bagi semua siswa, bermain juga dapat meningkatkan
kreativitas dan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi siswa yang
ada dalam dirinya.
Tujuan bermain di sekolah dasar dalam kegiatan
berbahasa Indonesia yaitu untuk memperoleh kegembiraan, dan
untuk melatih keterampilan berbahasa baik lisan (mendengar dan
berbicara) maupun tulisan (membaca dan menulis). Fungsi bermain
pada hakikatnya dapat mengembangkan; kemampuan kognitif,
kemampuan sosial, kemampuan emosional, kemampuan
pengembangan fisik, dan kemampuan berbahasa anak. (Games
Edukatif Bahasa Indonesia, 2014 : iii).
Permasalahan dalam proses belajar mengajar terjadi di SD YP KS V
Cilegon, berdasarkan hasil pengamatan peneliti secara langsung, diperoleh
gambaran bahwa dalam penyampaian materi bahasa Indonesia di kelas V
masih cenderung menggunakan metode tradisional. Seolah-olah guru adalah
sumber ilmu yang benar, sehingga menimbulkan pembatasan kreatifitas dan
aktivitas siswa yang berulang-ulang dan menghasilkan kebiasaan yang buruk.
Dari pengamatan tersebut, peneliti mengambil langkah perbaikan,
dan berdiskusi dengan guru SD YP KS V Cilegon. Hasil diskusi diketahui
bahwa guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam pembelajarannya
tanpa ditunjang dengan media yang sesuai dengan karakteristik materi dari
pelajaran bahasa Indonesia tersebut.
Selain berdiskusi dengan guru kelas, peneliti mencoba uji
kompetensi sederhana pada para siswa kelas V SD YP KS V Cilegon pada
mata pelajaran bahasa Indonesia. Dari uji kompetensi peneliti, dapat dilihat
bahwa kemampuan siswa kurang memiliki kemampuan dalam penguasaan
kosa kata, serta kurang memiliki kemampuan menyimak dengan baik, selain
itu tidak adanya rasa percaya diri siswa yang menyebabkan lemahnya
kemampuan berbahasa lisan (berbicara) siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan uji kompetensi yang dilakukan
peneliti terhadap siswa maka dianggap perlu menerapkan metode
3
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran pada materi sinonim dan antonim dengan menggunakan metode
permainan bahasa teka-teki silang bervariasi pada siswa kelas V di SD YP KS
V Cilegon. Untuk itu perlu kirannya dilakukan penelitian tindakan kelas
dengan judul “Penggunaan Metode Permainan Bahasa Teka-Teki Silang
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sinonim dan
Antonim di Kelas V SD YP KS V Kecamatan Cilegon.”
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Pengajaran dalam pembelajaran bahasa Indonesia disampaikan
dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab. Metode yang seperti ini
tidak banyak menimbulkan respon peserta didik. Sehingga peserta didik
beranggapan bahwa pelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan dan
monoton. Permasalahan yang lain muncul dari pemahaman materi oleh peserta
didik. Ketidakminatan peserta didik pada mata pelajaran mempengaruhi
pemahaman peserta didik.
Tidak hanya itu, kurangnya pemahaman materi mempengaruhi
keaktivan siswa dalam belajar dan hasil dari pembelajaran sangat kurang. Oleh
sebab permasalahan tersebut dan agar permasalahan yang dibahas lebih efektif
serta tidak meluas maka, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu
meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa pada materi sinonim dan
antonim di kelas V.
Identifikasi dari penelitian ini adalah :
1. Penggunaan metode pembelajaran masih menggunakan metode
tradisional.
2. Rendahnya respon peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
3. Kurangnya pemahaman peserta didik di SD YPKS V kelas V terhadap
materi, khususnya materi sinonim dan antonim.
Dan agar permasalahan yang dibahas lebih efektif serta tidak meluas
maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti yaitu meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi sinonim dan antonim di kelas V SD YPKS V
Cilegon.
4
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas tersebut, agar
masalah peneliti ini lebih jelas, maka permasalahan penelitian dibuat dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut:
a. Bagaimana meningkatkan aktivitas siswa pada materi sinonim dan
antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-teki
silang pada siswa kelas V SD YP KS V Cilegon?
b. Bagaimanakah hasil pembelajaran siswa setelah menggunakan
metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada siswa kelas V SD
YP KS V Cilegon?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Ingin meningkatkan aktivitas siswa pada materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silang
pada kelas V SD YP KS V Cilegon.
b. Ingin mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode permainan bahasa teka-teki silang pada siswa kelas V SD YP
KS V Cilegon.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian sebagaimana yang telah didpaparkan
sebelumnya, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Manfaat bagi Peneliti
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman empiris dalam
menerapkan metode permainan bahasa teka-teki silang pada pembelajaran
sinonim dan antonim sehingga berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang
5
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditemukan menjadi masukan bagi peneliti dan guru dalam pembelajaran
bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
b. Untuk menambah pengetahuan tentang metode permainan bahasa (teka-
teki silang) dalam pemebelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam
pembahasan materi sinonim dan antonim.
c. Mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan metode permainan
bahasa (teka-teki silang).
d. Ingin mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.
2. Manfaat bagi Guru
a. Dapat mengetahui kesulitan siswa dalam memahami pengertian sinonim
dan antonim pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SDYP KS V
Kecamatan Cilegon.
b. Dapat mengembangkan strategi pembelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan metode permainan bahasa.
c. Dapat mengetahu peran guru yang sebenarnya.
3. Manfaat bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan kemampuan dalam menemukan kata bersinonim dan
berantonim dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Membantu siswa dalam memahami kesulitan belajar dalam menentukan
dan menemukan kata bersinonim dan berantonim.
c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Manfaat bagi Pembaca
a. Sebagai bahan perbandingan dan pengetahuan
b. Dapat mengetahui penelitian dengan menggunakan metode permainan
bahasa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam menemukan kata
bersinonim dan berantonim.
5. Manfaat bagi Instansi Pendidikan
a. Sebagai pemicu bahwa pendidikan itu sangat penting.
b. Sebagai bahan atau acuan untuk meningkatkan hasil belajar dalam dunia
pendidikan, terutama di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian.
6
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Struktur Organisasi Skripsi
Agar penulisan skripsi mengarah pada maksud yang sesuai dengan
judul, maka penulisan ini peneliti susun berdasarkan struktur organisasi skripsi
yang telah ditentukan dalam Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2013,
struktur organisasi skripsi tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan, pada bab ini peneliti menguraikan tentang latar
belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
skripsi.
BAB II
Kajian pustaka, berisi mengenai teori-teori, model-model yang
mendukung penelitian, berisikan pula penelitian terdahulu yang relevan
dengan bidang yang diteliti, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
BAB III
Metode penelitian, berisi lokasi dan subjek populasi/sampel
penelitian, metoed penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,
proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, dan analisis data
berupa laporan secara rinci.
BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan, berisi data dalam bentuk hasil
didalamnya terdapat pengolahan atau analisis data berkaitan dengan masalah
penelitian, menjawab pertanyaan dari permasalahan yang telah peneliti
rumuskan, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan
yang telah peneliti lakukan.
BAB V
Pada bab ini peneliti akan memberikan simpulan dan rekomendasi
berdasarkan hasil penelitian.
7
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Pembelajaran bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak akan
terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa sangat diperlukan.Sebagai
makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia lain
menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis.
Empat kemampuan berbahasa yang dilakukan manusia yang berupa
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang dimodali kekayaan
kosakata.
Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi dua,
yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa dalam suatu
interaksi, maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan itu
digunakan untuk mengkomunikasikan pesan.
Kemampuan berbahasa lisan meliputi kemampuan berbicara dan
menyimak, sedangkan kemampuan bahasa tulisan meliputi kemampuan
membaca dan menulis. Pada saat manusia berkomunikasi secara lisan, maka
ide-ide, pikiran, gagasan, dan perasaan dituangkan dalam bentuk kata dengan
tujuan untuk dipahami oleh lawan bicaranya.
Ketika siswa memasuki usia sekolah dasar, siswa akan terkondisikan
untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, siswa dituntut untuk berpikir
lebih dalam lagi kemampuan berbahasa, siswa pun mengalami
perkembangan.
Perkembangan bahasa siswa berkembang seiring dengan
perkembangan intelektual siswa. Artinya, siswa yang perkembangan
bahasanya cepat, exposed pada „bantuan‟ yang meskipun tak tampak nyata,
memperlihatkan lingkungan yang kondusif dalam arti emosional positif. Oleh
karena itu, perkembangan bahasa memiliki keterkaitan dengan perkembangan
intelektual siswa tersebut.
9
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendidikan formal dalam lingkungan sekolah memiliki kurikulum
tertulis, dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di
bawah arahan guru. Kurikulum merupakan suatu alat yang penting dalam
rangka merealisasikan dan mencapai tujuan sekolah. Begitu pula halnya
dengan kurikulum bahasa Indonesia, merupakan suatu alat yang penting dalam
rangka merealisasikan dan mencapai tujuan kebahasaan Indonesia, yaitu
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam
Susanto (2013:245) standar isi bahasa Indonesia sebagai berikut;
“Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.”
Tujuan pelajaran bahasa Indonesia di SD antara lain bertujuan agar
siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk
mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Adapun tujuan khusus
dalam pengajaran bahasa Indonesia, antara lain agar siswa memiliki
kegemaran membaca, meningkatkan kemampuan dalam karya sastra guna
meningkatkan kepribadian, dan memperluar wawasan. Pada hakikatnya,
pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik secara lisan
maupun tulisan.
B. Permainan Bahasa
Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjelajahi dunia, dari apa
yang tidak dikenali sampai apa yang diketahui, dan dari yang tidak dapat
diperbuat sampai mampu melakukan.
10
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh
kesenangan dan untuk melatih keterampilan berbahasa pada mata pelajaran
bahasa Indoneisa. Ada empat keterampilan berbahasa yaitu: menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Namun, tidak semua jenis permainan dapat
dikaitkan dengan mata pelajaran bahasa Indonesia
Suatu permainan dapat dikatakan sebagai permainan bahasa, apabila
permainan tersebut mengandung kedua kegiatan, kegiatan yang
menyenangkan dan kegiatan untuk melatih keterampilan berbahasa
(menyimak, berbicara, membaca, dan menulis).
Setiap permainan bahasa yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
harus menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Anak pada usia 6-8 tahun
masih memerlukan dunia permainan untuk membantuk menumbuhkan
pemahaman terhadap diri mereka. Pada usia tersebut anak-anak mudah merasa
bosan atau jenuh ketika proses belajar mengajar berlangsung. Apalagi ketika
guru melarang mereka melakukan hal yang mereka inginkan.Contohnya,
ketika mereka merasa bosan lalu menemukan hal yang lebih menarik untuk
mereka lakukan, namun mendapat larangan dari guru. Maka, tingkat
kebosanan mereka akan bertambah.
Tujuan permainan bahasa bukan hanya untuk kesenangan semata,
tetapi untuk belajar keterampilan berbahasa. Aktivitas permainan bahasa
digunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran dengan cara
yang menyenangkan dan tidak membuat bosan atau jenuh.
Dalam permainan bahasa tidak ditekankan hasil akhir siapa yang
menang atau siapa yang kalah, karena menang atau kalah buakanlah tujuan
dari permainan bahasa. Keutamaan permainan adalah dalam setiap permainan
terdapat unsur rintangan atau tantangan yang harus dihadapi. Tantangan
tersebut berupa masalah yang harus diselesaikan dan harus diatasi. Terkadang
permainan ini dapat bersifat kompetisi.
11
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masalah atau rintangan itulah yang dapat melatih keterampilan
berbahasa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Oleh karna
pernyataan tersebut, peneliti menggunakan metode permainan bahasa dalam
penelitiannya. Permainan bahasa yang dipilih oleh peneliti adalah permainan
teka-teki silang bervariasi. Permainan teka-teki silang bervariasi, kemudian
dikaitkan dengan materi sinonim dan antonim ditambah dengan materi lain
guna menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Permainan bahasa teka-teki silang adalah permainan dimana siswa
harus mengisi ruang kosong dengan huruf-huruf untuk selanjutnya dijadikan
sebuah kata berdasarkan petunjuk yang telah diberikan.Petunjuk biasanya
dibagai kedalam kategori mendatar dan menurun tergantung pada posisi kata
yang harus diisi.
Teka-teki silang merupakan permainan yang dapat melatih
keterampilan siswa dalam menentukan kosa kata, baik itu istilah, lawan kata
(antonim) maupun persamaan kata (sinonim). Dengan teknik permainan
bahasa melalui teka-teki silang, peserta didik akan belajar konkrit dan
menyenangkan.
Kelebihan Permainan Bahasa
Kelebihan dari permainan bahasa adalah: (a) perminan bahasa sebagai
metode pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar, (b) aktivitas yang dilakukan siswa tidak hanya fisik tetapi
juga mental, (c) dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar, (d) dapat
menumbuhkan kerjasama dan kekompakan, (e) menghilangkan kejenuhan
siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung, (f) dengan permainan,
materi lebih mengesankan sehingga sukar untuk dilupakan.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa permainan
bahasa dapat menarik perhatian siswa untuk mendapatkan kesenangan dan
pengalaman yang berkesan dalam proses pembelajaran sehingga tidak akan
12
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mudah dilupakan, melatih siswa berpikir kreatif, serta mengajarkan siswa
untuk berani menerima tantangan.
C. Pengertian Sinonim dan Antonim
Dalam bahasa Indonesia, sering kita temui adanya hubungan
kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata. Hubungan atau relasi
kemaknaan ini adalah kesamaan makna (sinonim), dan kebalikan makna atau
lawan dari makna (antonim). Menurut Rahardi (2010: 33) sinonim dan
antonim memiliki pengertian sebagai berikut:
Kata bersinonim berarti sejenis, sepadan, sejajar, serumpun,
dan memiliki arti sama. Secara lebih gampang dapat dikatakan
bahwa sinonim sesungguhnya adalah persamaan makna kata.
Adapun yang dimaksud adalah dua kata atau lebih yang berbeda
bentuknya, ejaannya, pengucapan atau lafalnya, tetapi memiliki
makna sama atau hampir sama.
Kata berantonim berlawanan dengan kata bersinonim.
Bentuk kebahasaan tertentu akan dapat dikatakan berantonim kalau
bentuk itu memiliki makna yang tidak sama dengan makna lainnya.
Dalam linguistik dijelaskan bahwa antonim menunjukkan bentuk-
bentuk kebahasaan itu memiliki relasi antar makna yang wujud
logisnya berbeda atau bertentangan antara satu dengan lainnya.
Secara etimologi, kata sinonimi berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
onoma yang berarti „nama‟, dan syn yang berarti „dengan‟. Maka secara
harfiah kata sinonimi berarti nama lain untuk benda atau hal yang sama.
Menurut Verhaar dalam Chaer (2009: 83), secara semantik
sinonim didefinisikan sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase,
atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna
ungkapan lainnya.
Sama halnya dengan sinonimi, antonimin juga berasal dari bahasa
Yunani kuno, yaitu onama yang artinya „nama‟, dan anti artinya „melawan‟.
Secara harfiah antonim berarti nama lain untuk benda lain pula.
Menurut Vehaar dalam Chaer (2009: 89), mendefinisikan
antonim sebagai: ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat)
yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain.
13
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasannya sinonim adalah
persamaan kata, dan antonim adalah lawan kata. Materi sinonim dan antonim
tidak memiliki bab khusus, oleh karna ini peneliti ingin mengangkat materi
sinonim dan antonim sebagai materi untuk penelitian.
Dilihat dari pengertiannya, sinonim dan antonim mudah diingat.
Namun, tidak jarang siswa yang salah mengartikan pengertian dari sinonim
dan antonim. Sinonim menjadi lawan kata, sedangkan antonim menjadi
persamaan kata.
Dalam relasi semantik tidak hanya memiliki sinonim dan antonim saja.
Ada beberapa relasi kemaknaan lainnya, yaitu kegandaan makna (polisemi
atau ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna
(homonimi), dan kelebihan makna (redundansi).
Peneliti mengadakan penelitian dengan menggunakan metode
permainan bahasa, untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada matapelajaran
bahasa Indonesia khususnya dalam materi sinonim dan antonim. Dengan
permainan bahasa siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Permainan bahasa teka-teki silang bervariasi diharapkan mampu
mempermudah siswa dalam memahami dan meningkatkan kemampuan pada
materi sinonim dan antonim.
D. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dian Ajeng (2010)
dengan judul “Penerapan Teknik Permainan Bahasa Melalui Teka Teki Silang
untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Akrostik”, hasilnya dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi akrostik, terbukti bahwa
setiap tes yang dilakukan pada akhir tindakan dari setiap siklus mengindikasi
14
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adanya peningkatan dan hasil yang memuaskan. Seperti siklus I memiliki nilai
rata-rata kelas 42,5, siklus II 67,7 dan siklus III mengalami peningkatan
menjadi 85,5.
Nani Yunaningsih (2012) dengan judul “Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Dengan Teknik Permainan Bahasa Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia”, hasil penelitiannya cukup baik, menunjukkan bahwa penggunaan
teknik permainan dapat meningkatkan kemampuan belajar menulis puisi, dan
penggunaan teknik permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
menulis puisi. Hasil pengumpulan data, penelitian pada siklus I memiliki nilai
rata-rata 6,24 masih dirasa kurang atau belum cukup baik, siklus II 7 sudah
cukup baik, dan siklus III 8,92 juga sudah cukup baik. Hal ini
mengindikasikan adanya peningkatan motivasi siswa dalam menulis puisi
melalui teknik permainan.
Dilihat dari beberapa hasil penelitian diatas, penulis mencoba
melakukan penelitian dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-
teki silang) pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam materi
pembelajaran sinonim dan antonim. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat keberhasilan metode permainan bahasa dalam mengatasi
kesulitan siswa pada materi sinonim dan antonim di kelas V SD YP KS V
Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
E. Kerangka Berpikir
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dalam materi sinonim dan antonim dengan menggunakan metode permainan
bahasa pada mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga siswa akan merasa
tertarik mengikuti proses pembelajaran.
Berkenaan dengan hasil pengamatan yang diperoleh penulis pada
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V Sekolah Dasar YP KS V
15
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kecamatan Cilegon tentang materi sinonim dan antonim ditemukan hal-hal
sebagai berikut; metode yang digunakan adalah metode tradisional dan setelah
pembelajaran, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam materi
sinonim dan antonim.
Kurangnya penguasaan materi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan guru yang masih menggunakan metode tradisional, serta tidak tersedianya
alat-alat yang berhubungan dengan materi sinonim dan antonim oleh guru
ataupun pihak Sekolah.
Membimbing siswa dengan menggunakan metode permainan bahasa,
akan memotivasi guru untuk lebih kreatif mempersiapkan pembelajaran yang
tepat, sehingga siswa akan merasa senang dengan suasana pembelajaran yang
tidak membosankan dan monoton. Dari penjelasan tersebut maka peneliti
mengambil tindakan dengan mengadakan penelitian tindakan kelas untuk
mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi dalam buku Penelitian
Tindakan Kelas (2009: 3), penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa.
Oleh karena itu peneliti perlu mengambil tindakan dengan
mengadakan penelitian tindakan kelas guna mencari solusi dari permasalahan
yang ada di Sekolah Dasar YP KS V Cilegon.
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan pada pembelajaran
sinonim dan antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-
teki silang adalah sebagai berikut :
16
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
F. Hipotesis Penelitian
Materi Sinonim dan Antonim
dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
Metode permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk
memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara
menggembirakan
Aplikasi di SD
1. Guru memberikan apersepsi tentang materi yang akan
disampaikan
2. Guru membacakan sebuah cerita
3. Siswa menyimak isi cerita tersebut
4. Mula-mula guru bertanya tentang unsur intrinsik dalam
cerita tersebut, kemudian dikaitkan dengan materi sinonim
dan antonim
5. Tahap selanjutnya, siswa dibuat menjadi beberapa
kelompok
6. Setiap kelompok diberikan kertas yang berisikan
pertanyaan dalam bentuk permainan teka-teki silang
7. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah diberikan, segera
diselesaikan secara berkelompok
8. Tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya,
kelompok lainnya menyimak lalu membenarkan jika ada
kesalahan.
Yang diharapkan: Siswa mampu menganalisis unsur intrinsic
dalam sebuah cerita dan Siswa dapat menyebutkan sinonim
dan antonim dari sebuah kata
17
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hipotesis adalah jawaban sementara yang dianggap benar dan
memerlukan pembuktian.
Menurut Eddy Yusnandar (2011: 15) menyatakan bahwa
hipotesis adalah jawaban sementara terhadap persoalan yang
diajukan oleh PTK, jawaban itu masih bersifat teoritik, dan
dianggap benar sebelum terbukti salah benarnya (data 17mpiric)
yang didapatkan di kelas dalam penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan kelas ini adalah
sebagai berikut:
“Jika menggunakan metode Permainan Bahasa (teka-teki silang) dalam
pembelajaran bahasa Indonesia memahami dan menemukan kata bersinonim
dan kata berantonim, maka hasil belajar siswa kelas V SD YP KS V
Kecamatan Cilegon dapat meningkat.”
“Jika menggunakan metode Permainan Bahasa (teka-teki silang) dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan materi sinonim dan
antonim di kelas V SD YP KS V Kecamatan Cilegon.”
18
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD YPKS V Kecamatan
Cilegon Kota Cilegon. Peneliti memilih tempat tersebut dengan alasan: (1)
pada saat observasi peneliti menemukan sikap pasif dan bosan dari siswa
saat proses belajar berlangsung, karena pembelajaran yang tidak
melibatkan gerak aktif siswa secara langsung pada proses pembelajaran,
(2) selain itu lokasi sekolah yang dijadikan tempat penelitian mudah
dijangkau oleh peneliti yang dekat dari tempat tinggal peneliti.
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang dijadikan subjek
penelitian adalah siswa kelas V SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota
Cilegon untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim dan
antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa teka teki silang,
dengan jumlah siswa sebayak 30 orang, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan
10 siswa perempuan dengan pertimbangan sebagai berikut:
1) Siswa-siswi kelas V di SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota
Cilegon dengan melihat data nilai Bahasa Indonesia kurang
mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditentukan oleh sekolah, yakni sebesar 70 bila di bandingkan
dengan nilai-nilai mata pelajaran lain.
2) Pembelajaran kelas V di SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota
Cilegon masih lebih menitik beratkan kepada penanaman konsep
Bahasa Indonesia tanpa adanya keterlibatan siswa dalam
memahami materi sinonim dan antonim, maka dari itu suatu
19
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
inovasi baru jika menggunakan metode permainan bahasa teka
teki silangdalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi sinonim
dan antonim untuk memperoleh kegembiraan sebagai fungsi
bermain, dan melatih keterampilan berbahasa sebagai materi
pelajaran yang melibatkan peran siswa melakukan sendiri
permainan, sehingga pembelajaran tersebut lebih tereksplorasi
dan dirasakan oleh siswa karena siswa sendiri yang melakukan
permainannya.
B. METODE PENELITIAN
Menurut Trianto (2011:13) penelitian tindakan kelas berasal dari
istilah Bahasa Inggris classroom action research, yang berarti penelitian yang
dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang
diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut.
Bahkan Trianto (2011: 16) menuturkan bahwa penelitian tindakan
kelas (PTK) adalah penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri
ketika mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan
solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.
Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Penyelenggara
Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar (2007: 197)
menyimpulkan bahwa PTK berasal dari bahasa inggris Classroom Action
Research (CAR), menurut TIM Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24
Universitas Negeri Makassar bahwa; Dalam bahasa Inggris Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) diartikan dengan Classroom Action Research (CAR).
Dari sisi namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya.
Karena itu Arikunto, dkk (2006), Aqib (2007), Madya (2006) mengemukakan
bahwa ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu (1) penelitian,
(2) tindakan, dan (3) kelas. Sehubungan dengan itu, maka Arikunto dkk
(2006) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu pencermatan
20
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Karena itu penelitian tindakan
yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran
yang menjadi tanggung jawabnya.
Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas
melalui refleksi, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja pembelajaran guru
dengan menggunakan metode permainan bahasa, sehingga kesulitan siswa
dalam memahami materi sinonim dan antonim dapat teratasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
C. MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Ada beberapa macam pola pelaksanaan PTK yang dikembangkan
oleh beberapa ahli, tetapi yang paling terkenal ada lima model, yaitu: Model
Kurt Lewin (1946), Model Ebbut (1985), Model Kemmis & Taggart
(1988), Model Elliot (1991), dan Model Mc Kernan (1991).
Penelitian tindakan kelas yang diambil oleh peneliti adalah model
PTK menurut Kurt Lewin (1946). Menurut Kurt Lewin dalam Trianto (2011:
29-30) konsep pokok action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)
perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing),
dan (4) refleksi (reflecting).
Alasan peneliti menggunakan PTK model Kurt Lewin (1946)
dikarenakan model ini yang menjadi dasar dari berbagai model action
research, terutama classroom action research (CAR). Kurt Lewin adalah
orang pertama yang memperkenalkan action research.
Adapun tindakan keseluruhan yang diterapkan dalam penelitian
tindakan kelas seperti yang di kembangkan oleh Kurt Lewin (1946) adalah
sebagai berikut:
21
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Desain PTK Model Kurt Lewin (1946)
Dalam Trianto (2011: 30)
Berikut ini merupakan alur Penelitian Tindakan Kelas kegiatan
belajar siswa materi sinonim dan antonim di kelas V dengan menggunakan
metode permainan bahasa teka-teki silang:
Refleksi
Refleksi Refleksi
Refleksi
Refleksi
Perencanaan Pengamatan
Tindakan
Terus
menerus
22
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Alur Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Metode Permainan Bahasa
Teka-Teki Silang Pada Materi Sinonim dan Antonim
(Sumber: modifikasi peneliti)
Jika hasil pembelajaran belum mencapai nilai kriteria
ketuntasan minimal untuk keperluan penelitian, maka
dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
Pra Siklus
Refleksi
Diskusi dan evaluasi
untuk mencari solusi
dalam mengatasi
masalah.
Observasi
- Pendekatan pembicaraan dengan
Kepala Sekolah dan guru bidang
studi
- Pengamatan terhadap kegiatan
pembelajaran
Siklus I
Tindakan
Melakukan tindakan
kegiatan pembelajaran
mengenai materi
sinonim dan antonim.
Rencana
- Menyusun RPP materi sinonim dan
antonim menggunakan metode
permainan bahasa teka-teki silang
- Menyusun lembar observasi yang
akan dijadikan penilaian dan lembar
evaluasi
Observasi
Melakukan pengamatan
terhadap pelaksanaan
tindakan dengan
menggunakan pedoman
observasi.
Refleksi
Menganalisis dan mengevaluasi hasil
tindakan pembelajaran. Apakah ada
peningkatan hasil tindakan. Apabila
hasil tindakan belum maksimal maka
dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
23
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan model
PTK Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2011: 29) yang terdiri atas empat
tahap di tiap-tiap siklusnya, yaitu antara lain:
1. Perencanaan
Tahap ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimaa tindakan tersebut akan
dilakukan.
2. Tindakan
Implementasi atau penerapan isi rancangan didalam kancah,
yaitu melakukan tindakan di kelas.
3. Pengamatan (Observasi)
Pelaksanaan pengamatan oleh pengamat ketika guru
tersebut sedang melakukan tindakan.
4. Refleksi
Kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
terjadi, tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan
bagian mana yang belum.
Apabila hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai nilai
kriteria ketuntasan minimal belajar bahasa Indonesia yaitu sebesar 70, maka
guru dan peneliti perlu mempersiapkan rencana tindakan selanjutnya untuk
24
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperbaiki sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II dan
seterusnya.Untuk keperluan penelitian, maka nilai kriteria ketuntasan minimal
belajar bahasa Indonesia yang dibutuhkan sebesar 85.
E. Definisi Operasional
Metode permainan bahasa adalah cara sistematis dan terpikir
secara baik untuk mencapai tujuan. Caranya adalah dengan menggunakan
permainan sebagai suatu bantuan bagi siswa untuk memahami materi
dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar. Salah satu
permainan yang digunakan dalam penelitian ini adalah permaina bahasa
teka-teki silang.
Teka-teki silang adalah permainan dimana siswa harus mengisi
ruang kosong dengan huruf-huruf untuk selanjutnya dijadikan sebuah kata
berdasarkan petunjuk yang telah diberikan. Petunjuk biasanya dibagai
kedalam kategori mendatar dan menurun tergantung pada posisi kata yang
harus diisi.
Materi yang diambil dalam penelitian ini adalah materi sinonim
dan antonim. Sinonim berartikan persamaan kata, sedangkan antonim
memiliki arti lawan kata. Dalam kenyataannya ditemukan bahwa siswa
memiliki kesulitan ketika dihadapkan dengan materi sinonim dan antonim,
oleh karena itu peneliti ini melakukan penelitian dengan sinonim dan
antonim sebagai materi utama dalam meningkatkan hasil belajar siswa
menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silang.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka pada penelitian ini
diperlukan instrumen atau alat pengumpul data yaitu:
1. Instrumen Tes
25
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suharsimi Arikunto (2009: 53) mendefinisikan tes adalah
alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan.
Cece Rakhmat (2006: 5) mendefinisikan tes sebagai alat
yang digunakan dalam pengukuran. Tes dipergunakan untuk
mendapatkan data mengenai peningkatan hasil belajar siswa, terdapat
tiga bentuk tes yaitu tes tulis, tes lisan dan perbuatan.
Selanjutnya tujuan diadakannya tes ini sebagai alat
pengukur untuk mengetahui keberhasilan prestasi hasil belajar siswa
dari siklus ke-I sampai dengan siklus ke-III. Dalam penelitian ini
menggunakan tes hasil belajar untuk mengukur kemampuan siswa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim dan
antonim.
Peneliti menggunakan tes tertulis model isian dengan
jumlah soal sepuluh untuk mengukur kemampuan kognitif siswa
pada penguasaan dan pemahaman materi sinonim dan antonim. Tes
isian ini termasuk kedalam tes subjektif (subjective test). Di bawah
ini adalah kisi-kisi soal tes setiap siklus dalam penelitian.
2. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan,
pernyataan ini diungkapkan oleh Nasution (1998) dalam Sugiyono
(2010: 310). Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti menyimpulkan
bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian
dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian untuk
mengetahui data tentang sikap siswa dalam belajarnya, sikap guru
dalam mengajarnya, serta interaksi antara siswa dengan guru dan
siswa dengan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, dan
26
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki,
dipertahankan atau ditingkatkan pada pembelajarannya selanjutnya.
Pengumpulan data objektif dari kegiatan belajar mengajar
seperti yang sudah disepakati bersama selanjutnya akan dinalisis
dalam diskusi balikan sesudah tampilan pembelajaran selesai. Guru
dan pengamat akan mempelajari bersama hasil observasi,
menyepakati hasil pengamatan yang berbentuk kekurangan atau
keberhasilan untuk dijadikan catatan lapangan, dan mendiskusikan
langkah-langkah berikutnya.
Hubungan antar guru yang melaksanakan pembelajaran
dengan pengamat atau observer harus dalam situasi saling percaya
dan saling membantu untuk menghasilkan interaksi yang positif. Dan
fokus penelitian adalah untuk memperbaiki pembelajaran di kelas,
serta mendukung strategi atau teknik-teknik belajar mengajar, bukan
untuk mengkritik pola perilaku guru yang kurang berhasil.
Di bawah ini merupakan tabel pedoman observasi
pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan metode permainan
bahasa teka-teki silang.
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan
Metode Permainan Bahasa Teka-teki Silang
Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor
yang tampak.
No Aspek yang di amati/
Deskriptor
Deskriptor
yang tampak Jumlah Aspek
1 Membuka Pelajaran:
1) Komitmen belajar
2) Mengatur Posisi duduk
3) Peraturan permainan
27
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Instruksi:
1) Membagi siswa kedalam
kelompok-kelompok
kecil
2) Menyusun teka-teki
sederhana
3) Membagi lembar teka-
teki
3 Pelaksanaan:
1) Membaca aturan
pengisian teka-teki
2) Mengisi teka-teki
silang dari bacaan
3) Memerhatikan
kerjasama siswa
4 Penilaian:
1) Memberi hadiah
kepada kelompok yang
mengerjakan paling
cepat dan benar
2) Menjawab bersama-
sama isian teka-teki
3) Melakukan refleksi
Jumlah
Rata-rata
Sumber: Diadaptasi dari Eman (24 April 2013) dimodifikasi oleh peneliti
emanpgsdchelsea.blogspot.com (22 April 2014)
Keterangan:
Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4
28
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak
Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak
Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak
Tabel 3.2
Pedoman Hasil Penilaian Observasi Aktifitas Siswa Dalam Materi Sinonim
dan Antonim dengan Menggunakan Metode Permainan Bahasa (teka-teki
silang)
Hari/ tanggal : ………………………………
Siklus : ………………………………
Kelas : V
Petunjuk 1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = baik
4 = sangat baik
No Nama
Siswa
Aspek Yang Dinilai
Jumlah Nilai
Keaktifan
Mengajukan
Pertanyaan
Keaktifan siswa
dalam
mengemukakan
pendapat
Kecepatan
siswa dalam
menentukan
kata
bersinonim
&
berantonim
Ketepatan
siswa dalam
menentuka
n kata
bersinonim
&
berantonim
A B C D
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
29
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah
Rata-rata
Sumber: Modifikasi peneliti
Data yang diperoleh dari hasil observasi pada saat proses
kegiatan pembelajaran menggunakan metode permainan bahasa teka-teki
silang, mencakup empat aspek yang diamati pada saat observasi
berlangsung, setiap aspeknya terdiri dari tiga deskriptor, dengan kategori
penilaian satu sampai dengan empat.
Berikut ini adalah teknik analisis yang digunakan untuk
mengamati proses pelaksanaan pembelajaran materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silang. Data
diambil dari empat aspek, dan setiap aspek memiliki tiga deskriptor
dengan kategori penilaian satu sampai dengan tiga.
Banyaknya aspek yang diperoleh
Jumlah aspek × 100%
Kriteria penilaian:
90 – 100 = Sangat baik
75 – 89 = Baik
65 – 74 = Cukup
5 – 64 = Kurang 49
30
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dan untuk perhitungan nilai rerata pedoman observasi aktifitas
siswa dalam permainan bahasa teka-teki silang pada materi sinonim dan
antonim, yaitu :
Banyaknya aspek yang diperoleh
Jumlah aspek× 100%
Kriteria penilaian:
90 – 100 = Sangat baik
75 – 89 = Baik
65 – 74 = Cukup
5 – 64 = Kurang
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya
(Suharsimi Arikunto: 231).
Dalam penelitian ini untuk memperkuat data dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas, peneliti menggunakan foto
sebagai dokumentasi hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas
yang telah dilakukan peneliti. Hasil dokumentasi merupakan salah
satu data akurat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti.
G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA
31
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan
dengan prosedur dan langkah-langkah yang ditempuh secara bertahap agar
mendapatkan data yang lebih akurat. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini, peneliti menyusun data dari setiap siklus
berupa paparan data. Paparan data merupakan sutu upaya menampilkan
data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan grafik atau
perwujudan lainnya.
Tahap pra siklus sampai siklus III dipaparkan dengan cara
menjabarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran guru dengan
menggunakan metode permainan bahasa teka-teki silangpada materi
sinonim dan antonim yang disusun untuk guru dan aktifitas belajar siswa
kelas V SD YPKS V Kecamatan Cilegon Kota Cilegon.
2. Analisis Data
Sugiyono (2010: 337) menjelaskan bahwa analisis data penelitian
tindakan kelas dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan
setelah selesai pengumpulan data dalam periode waktu tertentu. Dalam
penelitian ini, peneliti menganalisis data dengan cara menghubungkan
hasil penelitian yang telah didapat dengan teori-teori dari berbagai sumber.
Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010: 37)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya mencapai tujuan. Langkah-langkah analisis ditunjukan
pada gambar berikut:
Gambar 3.3
32
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Komponen Dalam Analisis Data
Periode
Reduksi
Antisipasi Selama Setelah
Display Data
Selama Setelah
Kesimpulan/ Verivikasi
Selama Setelah
AN
AL
ISIS
DA
TA
33
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2010: 338) mengartikan bahwa reduksi data merupakan
proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta
kedalaman wawasan yang tinggi yang artinya reduksi data adalah proses
penyederhanaan data-data yang telah dilakukan melalui seleksi,
pengelompokan data mentah menjadi sebuah informasi bermakna. Data pada
penelitian ini diperoleh dari:
a) observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan
metode permainan bahasa teka-teki silang
b) observasi terhadap aktifitas belajar siswa pada materi sinonim dan
antonim
c) tes tulis untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi
sinonim dan antonim
Kemudian dirangkum dalam bentuk kesimpulan untuk menjawab
hipotesis penelitian kali ini
3. Interpretasi
Temuan-temuan yang ada diinterpretasi dengan merujuk kepada
acuan teoritik tentang mengatasi kesulitan siswa pada materi sinonim dan
antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa. Peneliti dalam
proses ini berusaha untuk memunculkan makna dari setiap data yang
diperoleh.
Data yang sudah terkumpul perlu diuji kredibilitasnya. Menurut
Sugiyono (2010: 368) kredibilitas data merupakan kepercayaan terhadap
data hasil penelitian. Data-data yang telah terkumpul diuji kredibilitasnya
dalam bentuk triangulasi (data yang bermacam-macam).
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas pada penelitian ini
dilakukan berdasarkan hasil dari:
a) observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan
metode permainan bahasa teka-teki silang
35
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi Pelaksanaan
Pembelajaran Guru
Observasi Aktifitas
Belajar Siswa
Tes Hasil Belajar
Siswa
b) observasi terhadap aktifitas belajar siswa pada materi sinonim dan
antonim
c) tes tulis untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi
sinonim dan antonim
Berdasarkan uraian diatas triangulasi yang digunakan peneliti
berupa triangulasi sumber dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber (observasi dan tes), terlihat pada
gambar triangulasi data sumber.
Gambar 3.4
Triangulasi Data Sumber
36
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang sudah terkumpul dalam bentuk yang beraneka ragam
atau dalam bahasa penelitian disebut triangulasi ini dibahas hasil
penelitiannya dengan cara mengolah data hasil penelitian berdasarkan
instrumen penelitian dan memberikan beberapa pendapat berdasarkan
pada pemahaman peneliti yang ditunjang dengan teori dari beberapa tokoh
dalam beberapa sumber untuk menghasilkan data yang valid dan konkrit.
4. Penarikan Kesimpulan
Kemudian penyimpulan pada tahap ini merupakan pengambilan
intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk
pertayaan atau kalimt secara singkat padat dan jelas untuk menjawab
hipotesis dan tujuan penelitian.
37
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Profil SD
Penelitian ini dilaksanakan di SD YP KS V yang terletak di Jl.
Lada Bukit Baja Sejahtera Desa Ciwaduk Kecamatan Cilegon Kota
Cilegon. Sekolah Dasar YP KS V ini berstatus sekolah swasta. Karna
bukan milik pemerintah, pihak sekolah melengkapi fasilitas sekolah
dengan mandiri.
Jumlah personil dan staf mengajar di SD YP KS V adalah 19
orang, termasuk kepala sekolah, guru agama, guru bahasa Inggris, guru
olahraga, dan tenaga administrasi. Adapun yang ,enjadi subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas V (lima) dengan jumlah 29 siswa, yang
terdiri dari 7 siswi (perempuan) dan 22 siswa (laki-laki). Penelitian ini
dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran kelas V di SD YP KS V.
2. Kedudukan Peneliti
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai model yang akan
melakukan pembelajaran bahasa Indonesia tentang materi sinonim dan
antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki
silang) di kelas V, dengan Bapak Joko Sugiarto S.Pd selaku guru mitra
sekaligus berperan sebagai observer dalam peneitian ini.
B. Perencanaan Tindakan
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
melakukan pendekatan dan mengadakan pembicaraan dengan Kepala
Sekolah dan guru kelas sebagai guru mitra, kemudia melakukan observasi di
SD YP KS V pada siswa kelas V guna mengetahui kebiasaan dan kondisi
38
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nyata guru dan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, sebelum
campur tangan dari peneliti.
Dalam perencanaan ini meliputi segala sesuatu yang akan
dilakukan saat tindakan, seperti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), media, dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pada
tiap siklus tentunya akan berbeda, disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan
permasalahan yang ditemukan dalam proses pemebelajaran pada materi
sinonim dan antonim.
C. Pelaksanaan Tindakan
Di bawah ini merupakan deskripsi dari langkah-langkah dalam
pelaksanaan tindakan kelas, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pra Siklus
Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 02 April
2014. Dalam tahap pelaksanaan pra siklus ini belum terdapat tahap
rencana dan tindakan karena pada tahap ini merupakan tahap awal dari
siklus tindakan, maka dalam tahap ini hanya dilakukan observasi dan
refleksi dengan hasil sebagai berikut :
a. Observasi
Dalam tahap pra siklus ini, peneliti melakukan pengamatan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya yaitu
mengamati proses pembelajaran sesuai dengan kebiasaan guru atau
kondisi nyata di kelas. Pengamatan dilakukan dengan observasi
terhadap kegiatan siswa saat mempelajari materi sinonim dan
antonim, guna mengetahui hasil dari belajar siswa dalam materi
sinonim dan antonim.
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa kegiatan belajar
siswa dalam materi sinonim dan antonim masih sangat rendah. Ini
dibuktikan dengan hampir 97% siswa mengalami kesulitan pada
materi sinonim dan antonim. Siswa masih sangat mengalami
39
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesulitan ketika menyebutkan sinonim dan antonim dari sebuah kata
atau bahkan sinonim dan antonim dari suatu kalimat.
Selain itu, disajikan table hasil dari penelitian tes siswa
seperti dalam table dibawah ini:
Tabel 4.1
Hasil Pre Tes
No Nama Siswa Nilai
1 AR 40
2 ARA 20
3 AMA 10
4 AS 70
5 ALS 50
6 AJ 30
7 AMR 40
8 FR 50
9 FMJ 60
10 FINR 40
11 FRH 20
12 FRI 20
13 HA 40
14 GV 20
15 IS 70
16 JNP 20
17 KPP 50
18 KS 50
19 KR 40
20 MAA 50
21 MAP 70
22 RED 10
23 RF 50
24 SAP 40
25 TPR 60
26 TRN 40
40
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27 VS 50
28 ZH 30
29 ASA 20
Jumlah 1160
Rata-rata 40.00
Dari tebel di atas berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh penelitin sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hasil
penelitian tersebut diberikan kepada guru setelah siswa selesai dalam
menyelesaikan pembelajaran pada materi sinonim dan antonim.
Hasil tes pada materi sinonim dan antonim masih sangat
rendah dalam kegiatan pra siklus. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-
rata yang diperoleh siswa hanya 40,0 itu artinya kegiatan
pembelajaran pada materi sinonim dan antonim masih belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar yang diperlukan dalam
penelitian ini. Belum ada siswa yang mampu menyebutkan sinonim
dan antonim dari sebuah kata ataupun kalimat dengan benar.
b. Refleksi
Hasil penelitia sementara menunjukkan bahwa dalam
proses belajar mengajar pada materi sinonim dan antonim nilai rata-
ratanya masih dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan oleh cara
penyampaian materi yang digunakan guru pada umumnya hanya
memakai metode ceramah, sehingga siswa terlihat kurang antusias
dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Kebanyakan dari siswa
mengalami kesulitan dalam menemukan dan menentukan sinonim
antonim dari sebuah kata, yang mengakibatkan tidak relevannya
tujuan pembelajaran dengan kenyataan yang terjadi pada proses
pembelajaran.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa
pada materi sinonim dan antonim, maka perlu adanya perbaikan
41
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam proses pembelajaran. Beberapa temuan yang diperoleh dari
hasil observasi adalah:
1) Metode yang digunakan guru kurang inovatif
2) Antusias siswa dalam belajar masih rendah
3) Tidak adanya media yang digunakan
4) Siswa kurang aktif dalam mengemukakan pendapatnya
5) Siswa masih ragu dalam menentukan jawaban
khususnya pada materi sinonim dan antonim.
Dengan melihat temuan di atas, maka untuk pembelajaran
selanjutnya di siklus I perlu adanya perbaikan seperti berikut:
1) Pengupayaan agar metode yang digunakan lebih
inovatif
2) Menstimulus serta memotivasi siswa untuk berani
bertanya dan mengemukakan pendapat
3) Menggunakan media saat proses pembelajaran
4) Menggunakan metode permainan bahasa saat proses
pembelajaran.
2. Siklus I
a. Rencana
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh pada saat
pelaksanaan pra siklus, ternyata kemampuan siswa pada materi
sinonim dan antonim masih kurang. Maka peneliti merencanakan
untuk melaksanakan diskusi dengan guru kelas untuk menggunakan
metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada materi sinonim dan
antonim bidang studi bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil refleksi
dari pra siklus pula peneliti merencanakan kegiatan tindakan yang
akan dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Menyusun RPP dengan menggunakan metode
permainan bahasa teka-teki silang
42
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Membuat lembar observasi
3) Menyiapkan media berupa gambar dari permainan teka-
teki silang
4) Membuat lembar penilaian tes dan analisis tes
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SD YP KS V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak
yang disampaikan secara lisan
B. Kompetensi Dasar
5.2 Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat)
C. Indikator
Menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya.
Menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf
yang mendukung
Menentukan amanat yang terkandung dalam cerita
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh cerita dan sifat-sifatnya.
Siswa dapat menentukan latar cerita dengan mengutip kalimat
atau paragraf yang mendukung
Siswa dapat menentukan amanat yang terkandung dalam cerita
E. Metode Pembelajaran
Permainan bahasa (berkelompok)
43
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Discovery
Tanya jawab
Ceramah
Penugasan
F. Materi Pokok
Cerita Pendek Anak
G. Ringkasan Materi
Dengarkanlah cerita berikut yang akan dibacakan gurumu!
Setra, Siapakah Engkau Sebenarnya?
“Hai, apa kabar? Kamu pasti Nabila! Senang berkenalan
denganmu. Aku juga tahu kamu pasti tinggal di Bogor!” Itulah isi
surat yang diterima Nabila tadi sore. Nabila pun bingung siapa
yang menulisnya dan kenapa dia tahu namanya? Lagipula, di
amplopnya tidak ada nama pengirim tapi kok bisa dikirim lewat
pos?
“Ma, Mama tahu gak anak yang ngirim surat ini?” Tanya Nabila
kepada Mamanya.
“Mmmm, Mama gak tahu, Sayang,” jawab Mama Nabila singkat.
“Mmm, siapa ya?” gugat Nabila.
Keesokan harinya, Nabila jogging di sekitar kompleknya
karena hari ini Nabila libur Imlek. Saat jogging, Nabila bertemu
dengan seorang anak. Anak itu berpakaian merah-merah dan laki-
laki.
“Wah, kamu Nabila, kan? Tidak kusangka kita bisa bertemu!”
katanya gembira.
“loh, kok kamu tahu namaku?” jawab Nabila bingung.
44
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Masa gak ingat? Aku kan teman sekolahmu dulu sebelum kamu
pindah ke SD Tunas. Aku temanmu saat kau di SD Bangsa! Masa
lupa?” kata anak itu misterius.
“Oh apa kamu yang ngirim surat padaku kemarin sore?” Tanya
Nabila.
“Hehe ketahuan deh. Iya aku yang ngirim surat padamu karena
sudah lama tidak bertemu denganmu. Ya aku bernama Setra
Hujukan,” jawab anak yag bernama Setra itu. Mereka pun
melanjutkan jogging mereka.
Ketika sampai di rumah, Nabila pun bilag kepada
Mamanya tentang teman barunya.
“Hah, kamu bilang Setra, Sayang?” Tanya Mama Nabila terkejut.
“Ya, Ma, dia teman lamaku. Ehh, bisa ketemu lagi, deh,” jawab
Nabila.
“Mmm, Nabil kalo tidak salah, Setra itu kan sudah ditabrak truk 3
tahun lalu? Saat itu, kamu sudah pindah sekolah dan Mama dengar
beritanya dari televise. Apa kamu tidak mendengarnya? Dan
namanya Setra Hujukan, kan?” jawab Mama.
“Apa Ma? Jadi, Setra itu…..” kata Nabila gagap.
Hari ini Nabila kembali bersekolah dan dia bercerita
tentang kisah misterius pada Dee Dee.
“Mmm, kamu bilang Setra? Apa dia seperti ini?” kata Dee Dee
sambil menyerahkan foto kepada Nabila.
“Ya, dia seperti ini! Dari mana kamu tahu Dee?” Tanya Nabila
menyeringai.
“Dia adalah sahabatku dulu di sekolah ini, tapi dia meninggal
karena serangan jantung 3 tahun yang lalu,” jawab Dee Dee.
“serangan jantung? Bukannya dia meninggal karena tabrakan
dengan truk 3 tahun lalu?” kata Nabila terkejut.
45
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Tidak kok. Kamu, kan 3 tahun lalu belum masuk sekolah ini dan
saat itu dia meninggal. Dia sekolah disini juga kok.” Jawab Dee
Dee.
“Apa sekolah di sini, SD Tunas? Tapi, SD Bangsa itu kan tempat
dia … Setra siapa engkau sebenarnya dan kenapa kau kenal aku?”
Tanya Nabila pada dirinya sendiri.
Kisah ini mungkin membingungkan tapi bisakah kalian menjawab
yang mana kisah Setra yang asli. (dikutip dari majalah Bobo).
Pengertian Sinonim dan Antonim
1. Sinonim adalah persamaan kata.
2. Antonim adalah lawan kata.
H. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas
Guru dan siswa membaca doa bersama
Guru mengecek kehadiran siswa (absen)
Guru menyiapkan materi
Apersepsi : Tanya jawab tentang cerita pendek.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru membacakan cerita pendek
Guru menjelaskan materi tentang cerita pendek
Guru menjelaskan unsur-unsur cerita pendek
Guru dan melakukan tanya jawab tentang unsure
intrinsik dalam cerita pendek
Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal tentang
cerita pendek
46
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru mengaitkan antara cerita pendek dengan materi
sinonim dan antonim dalam bentuk teka-teki silang
Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
untuk menyelesaikan permainan bahasa dalam bentuk
teka-teki silang
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai materi sinonim dan antonim
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi
sinonim dan antonim
Guru meminta perwakilan siswa dari tiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
Siswa yang lain mengoreksi jawaban
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberi penguatan dan menyimpulkan
pembelajaran.
Evaluasi akhir
3. Kegiatan Akhir
Guru mengumpulkan hasil evaluasi siswa
Guru menutup pelajaran
Guru dan siswa berdoa bersama
I. Alat/bahan atau Sumber Belajar
Alat : Cerita pendek anak, lembar permainan bahasa
teka-teki silang
Sumber : Buku Bahasa Indonesia kelas V SD
47
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
J. Penilaian
Indikator
pencapaian
Teknik
penilaian
Bentuk
instrument
Contoh
instrument/soal
Menjelaskan
tokoh-tokoh cerita
dan sifat-sifatnya.
Menentukan latar
cerita dengan
mengutip kalimat
atau paragraf yang
mendukung
Menentukan
amanat yang
terkandung dalam
cerita
Tertulis
Tertulis
Tertulis
Essai
Essai
Essai
Unsur yang
membangun sebuah
cerita disebut …
Siapakah tokoh
utama dalam cerita
tersebut?
Tentukan latar
cerita dengan
mengutip kalimat
atau paragraf yang
mendukung!
Sebutkan jenis alur
atau jalan cerita
dari cerita tersebut!
Jelaskan amanat
atau pesan yang
terkandung dalam
cerita tersebut?
Cilegon, 2014
Peneliti,
48
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nindia Darnoto
1004293
Evaluasi :
TEKA-TEKI SILANG
1 1
2
2
3 3
5
4 4
5
Mendatar
1. Sinonim dari engkau : Kamu
2. Antonim dari teman : Lawan
3. Antonim dari terima : Tolak
4. Antonim dari yakin :
Bimbang
5. Sinonim dari kawan : Sekutu
Menurun
1. Sinonim dari umur : Usia
2. Sinonim dari ketika : Tatkala
3. Antonim dari benar : Keliru
49
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Sinonim dari menyeringai :
Meringis
5. Antonim dari sedih : Senang
Setra, Siapakah Engkau Sebenarnya?
“Hai, apa kabar? Kamu pasti Nabila! Senang berkenalan
denganmu. Aku juga tahu kamu pasti tinggal di Bogor!” Itulah isi
surat yang diterima Nabila tadi sore. Nabila pun bingung siapa
yang menulisnya dan kenapa dia tahu namanya? Lagipula, di
amplopnya tidak ada nama pengirim tapi kok bisa dikirim lewat
pos?
“Ma, Mama tahu gak anak yang ngirim surat ini?” Tanya Nabila
kepada Mamanya.
“Mmmm, Mama gak tahu, Sayang,” jawab Mama Nabila singkat.
“Mmm, siapa ya?” gugat Nabila.
Keesokan harinya, Nabila jogging di sekitar kompleknya
karena hari ini Nabila libur Imlek. Saat jogging, Nabila bertemu
dengan seorang anak. Anak itu berpakaian merah-merah dan laki-
laki.
“Wah, kamu Nabila, kan? Tidak kusangka kita bisa bertemu!”
katanya gembira.
“loh, kok kamu tahu namaku?” jawab Nabila bingung.
“Masa gak ingat? Aku kan teman sekolahmu dulu sebelum kamu
pindah ke SD Tunas. Aku temanmu saat kau di SD Bangsa! Masa
lupa?” kata anak itu misterius.
“Oh apa kamu yang ngirim surat padaku kemarin sore?” Tanya
Nabila.
“Hehe ketahuan deh. Iya aku yang ngirim surat padamu karena
sudah lama tidak bertemu denganmu. Ya aku bernama Setra
50
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hujukan,” jawab anak yag bernama Setra itu. Mereka pun
melanjutkan jogging mereka.
Ketika sampai di rumah, Nabila pun bilag kepada
Mamanya tentang teman barunya.
“Hah, kamu bilang Setra, Sayang?” Tanya Mama Nabila terkejut.
“Ya, Ma, dia teman lamaku. Ehh, bisa ketemu lagi, deh,” jawab
Nabila.
“Mmm, Nabil kalo tidak salah, Setra itu kan sudah ditabrak truk 3
tahun lalu? Saat itu, kamu sudah pindah sekolah dan Mama dengar
beritanya dari televise. Apa kamu tidak mendengarnya? Dan
namanya Setra Hujukan, kan?” jawab Mama.
“Apa Ma? Jadi, Setra itu…..” kata Nabila gagap.
Hari ini Nabila kembali bersekolah dan dia bercerita
tentang kisah misterius pada Dee Dee.
“Mmm, kamu bilang Setra? Apa dia seperti ini?” kata Dee Dee
sambil menyerahkan foto kepada Nabila.
“Ya, dia seperti ini! Dari mana kamu tahu Dee?” Tanya Nabila
menyeringai.
“Dia adalah sahabatku dulu di sekolah ini, tapi dia meninggal
karena serangan jantung 3 tahun yang lalu,” jawab Dee Dee.
“serangan jantung? Bukannya dia meninggal karena tabrakan
dengan truk 3 tahun lalu?” kata Nabila terkejut.
“Tidak kok. Kamu, kan 3 tahun lalu belum masuk sekolah ini dan
saat itu dia meninggal. Dia sekolah disini juga kok.” Jawab Dee
Dee.
“Apa sekolah di sini, SD Tunas? Tapi, SD Bangsa itu kan tempat
dia … Setra siapa engkau sebenarnya dan kenapa kau kenal aku?”
Tanya Nabila pada dirinya sendiri.
Kisah ini mungkin membingungkan tapi bisakah kalian menjawab
yang mana kisah Setra yang asli. (dikutip dari majalah Bobo).
51
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Soal!
1. Unsur yang membangun sebuah cerita disebut …
2. Sebutkan unsur-unsur intrinsik cerita!
3. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?
4. Tentukan latar cerita dengan mengutip kalimat atau paragraf yang
mendukung!
5. Sebutkan jenis alur atau jalan cerita dari cerita tersebut!
6. Jelaskan amanat atau pesan yang terkandung dalam cerita tersebut?
7. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?
8. Sebutkan sinonim dari kata meringis!
9. Sebutkan antonim dari kata pasti!
10. Sebutkan sinonim dari kata mampu!
b. Tindakan
Peneliti sebagai model pelaksana kegiatan pembelajaran
sesuai dengan yang telah direncanakan, langkah-langkahnya sebagai
berikut:
1. Menjelaskan tentang unsur intrinsik dari sebuah cerita
2. Menjelaskan tentang sinonim dan antonim
3. Memberikan beberapa contoh kata bersinonim dan berantonim
4. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
5. Menyiapkan permainan bahasa teka-teki silang
6. Menggunakan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
dalam pembelajaran di kelas
7. Memperhatikan, mengamati, dan membimbing siswa dalam
proses pembelajaran.
c. Observasi
Pada tahap ini, observasi dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan. Observasi ini dilakukan oleh guru kelas
sebagai mitra untuk mengamati proses pembelajaran serta aktifitas
belajar siswa. Pada siklus I, proses pembelajaran kurang berjalan
aktif sebagaimana yang diharapkan, serta kurangnya interaksi antara
guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran
52
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang telah dilaksanakan mendapatkan nilai dengan kategori kurang
berdasarkan pada kriteria yang ditentukan. Terbukti dengan
mendapatkan nilai 40.0 setelah dilakukan penghitungan nilai rata-
rata dan untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 4.2
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan Metode
Permainan Bahasa Teka-teki Silang
Siklus I
Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor
yang tampak.
No Aspek yang di amati/
Deskriptor
Deskriptor
yang tampak Jumlah Aspek
1
Membuka Pelajaran:
2 1) Komitmen belajar √
2) Mengatur Posisi duduk √
3) Peraturan permainan
2
Instruksi:
2
1) Membagi siswa
kedalam kelompok-kelompok
kecil
√
2) Menyusun teka-teki
sederhana √
3) Membagi lembar teka-
teki
3
Pelaksanaan:
1
1) Membaca aturan
pengisian teka-teki
2) Mengisi teka-teki silang
dari bacaan √
3) Memerhatikan
kerjasama siswa
4
Penilaian:
2 1) Memberi hadiah kepada
kelompok yang mengerjakan
paling cepat dan benar
√
53
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Menjawab bersama-
sama isian teka-teki √
3) Melakukan refleksi
Jumlah 7
Rata-rata 66.67
Keterangan:
Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4
Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak
Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak
Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak
Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode
permainan bahasateka-teki silang yang dicapai guru pada siklus I berdasarkan data
diatas rata-rata skor nilai yang dicapai sebesar 66,67 yang termasuk ke dalam
kriteria nilai cukup. Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus I ini dikatakan
belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal keperluan penelitian. Untuk itu
peneliti dan guru berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I dan
menerapkannya pada siklus II.
54
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.3
Hasil Penilaian observasi aktifitas siswa dalam materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan Metode Permainan Bahasa (teka-teki silang)
Siklus I
No Nama
Siswa
Aspek Yang Dinilai
Jumlah Nilai
Keaktifan
Mengajuka
n
Pertanyaan
Keaktifan
siswa
dalam
mengemuk
akan
pendapat
Kecepatan
siswa
dalam
menentuka
n kata
bersinonim
&
berantonim
Ketepatan
siswa
dalam
menentuka
n kata
bersinonim
&
berantonim
A B C D
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 AR √ √ √ √ 7 1.75
2 ARA √ √ √ √ 8 2
3 AMA √ √ √ √ 8 2
4 AS √ √ √ √ 11 2.75
5 ALS √ √ √ √ 11 2.75
6 AJ √ √ √ √ 6 1.5
7 AMR √ √ √ √ 8 2
8 FR √ √ √ √ 9 2.25
9 FMJ √ √ √ √ 7 1.75
10 FINR √ √ √ √ 10 2.5
11 FRH √ √ √ √ 5 1.25
12 FRI √ √ √ √ 6 1.5
13 HA √ √ √ √ 9 2.25
14 GV √ √ √ √ 6 1.5
15 IS √ √ √ √ 12 3
16 JNP √ √ √ √ 11 2.75
17 KPP √ √ √ √ 7 1.25
18 KS √ √ √ √ 11 2.75
19 KR √ √ √ √ 5 1.25
20 MAA √ √ √ √ 11 2.75
21 MAP √ √ √ √ 12 3
22 RED √ √ √ √ 8 2
23 RF √ √ √ √ 10 2.5
55
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24 SAP √ √ √ √ 9 2.25
25 TPR √ √ √ √ 6 1.5
26 TRN √ √ √ √ 10 2.5
27 VS √ √ √ √ 8 2
28 ZH √ √ √ √ 6 1.5
29 ASA √ √ √ √ 7 1.75
Jumlah 60.5
Rata-rata 2.08
Dari data di atas, diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi kegiatan
belajar yaitu 2.08, ini berarti nilai rata-rata siswa belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal keperluan penelitian. Hasil ini terjadi karena kurangnya
motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, masih banyak siswa yang belum
mengetahui makna dari suatu kata sehingga menyulitkan siswa menemukan
sinonim dan antonim dari sebuah kata. Selanjutnya akan diadakan perbaikan pada
siklus II agar nilai aktifitas siswa dapat meningkat pada setiap aspek yang terdapat
pada lembar penilaian aktifitas siswa yang mencakup empat aspek, yaitu: (1)
keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan, (2) keaktifan siswa dalam
mengemukakan pendapat seputar materi yang sedang dipelajari, (3) kecepatan
siswa dalam menentukan jawaban kata bersinonim dan berantonim, dan (4)
ketepatan siswa dalam menentukan jawaban untuk kata bersinonim dan
berantonim.
Selanjutnya peneliti menyajikan data analisis hasil tes siswa untuk
mengetahui keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Data analisis
hasil tes siswa dapat diliha pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
Nilai Siswa pada Post Test Siklus I
No Nama Siswa Nilai
56
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 AR 30
2 ARA 65
3 AMA 50
4 AS 50
5 ALS 70
6 AJ 50
7 AMR 0
8 FR 50
9 FMJ 50
10 FINR 30
11 FRH 40
12 FRI 30
13 HA 40
14 GV 50
15 IS 60
16 JNP 40
17 KPP 30
18 KS 50
19 KR 40
20 MAA 50
21 MAP 50
22 RED 60
23 RF 0
24 SAP 50
25 TPR 70
26 TRN 50
27 VS 60
28 ZH 50
29 ASA 60
Jumlah 1325
Rata-rata 45,6
57
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Refleksi
Pada kegiatan refleksi ini, peneliti dan guru bersama-sama
menganalisis dan merefleksi hasil dari pelaksanaan penelitian selama
tindakan berlangsung. Hasil yang didapat pada siklus I berupa hasil
pengamatan terhadap pembelajaran pada materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).
Adapun temuan-temuan yang diperoleh dari siklus I adalah
sebagai berikut:
1) Siswa masih kurang termotivasi untuk menemukan kata
bersinonim dan berantonim
2) Siswa masih ragu dalam menentukan jawaban
3) Media teka-teki silang yang digunakan belum bervariasi
4) Siswa masih sering mengganggu temannya dikelompok lain
dan tidak fokus mengerjakan soal evaluasi.
Dengan melihat temuan di atas, maka untuk pembelajaran
selanjutnya pada siklus II perlu adanya perbaikan seperti berikut :
1) Guru sebaiknya memberikan apersepsi yang dapat
dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari
2) Guru sebaiknya mampu memotivasi siswa untuk dapat
menemukan kata bersinonim dan berantonim
3) Guru juga memberikan stimulus disertai motivasi agar
siswa tidak ragu dalam menentukan jawaban
4) Guru sebaiknya menyiapkan permainan bahasa (teka-teki
silang) yang bervariasi, berbeda dari teka-teki silang di
siklus I
5) Siswa yang mengganggu temannya dikelompok lain
sebaiknya diberikan tugas penting di dalam kelompoknya,
tujuannya agar siswa fokus pada soal evaluasi dan tidak
mengganggu temannya dikelompok lain.
58
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siklus II
a. Rencana Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan hasil refleksi yang didapat dari siklus I. Untuk
dapat mengatasi kekurangan dan kelemahan, maka peneliti
merencanakan kegiatan yang aka dilakukan pada siklus II sebagai
upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim
dan antonim. kegiatan siklus II ini dilakukan pada hari Selasa, 09
April 2014. Rencana yang telah disiapkan untuk mengatasi
kekurangan dan kelemahan pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan dalam pembelajaran
2) Mempersiapkan materi lain sebagai pendamping materi
sinonim dan antonim
3) Menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)
yang berbeda dari siklus I
4) Mempersiapkan lembar observasi dan tes
5) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SD YP KS V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
59
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai,
dan membaca cerita anak.
B. Kompetensi Dasar
7. Membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca
sekilas
C. Indikator
Membaca dua teks yang bertema sama
Menjelaskan garis besar isi teks
Membandingkan isi antar teks dengan memberikan alasan
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membaca dua teks yang bertema sama
Siswa dapat menjelaskan garis besar isi teks
Siswa dapat membandingkan isi antar teks dengan memberikan
alasan
E. Metode Pembelajaran
Permainan bahasa (berkelompok)
Discovery
Tanya jawab
Ceramah
Penugasan
F. Materi Pokok
Berbagai Teks Cerita
G. Ringkasan Materi
Mengenal Kuda
60
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kita sudah tidak asing lagi dengan hewan bernama kuda.
Kuda adalah jenis mamalia yang akrab dengan manusia. Jika kita
lihat di film, betapa akrabnya kerja sama kuda dengan manusia.
Badan kuda tinggi besar, larinya cepat, dan indah dilihat. Hingga
saat ini, masih banyak orang yang menggunakan kuda sebagai alat
transportasi.
Kuda banyak membantu tugas manusia. Pasukan penjaga
hutan di daerah tertentu menggunakan kuda untuk berpatroli di
hutan-hutan. Polisi dan tentara juga memiliki pasukan yang
menggunakan kuda.
Kuda termasuk mamalia berkuku ganjil. Keluarga kuda
mencakup keledai, zebra, dan kuda. Kuda dan zebra memiliki
kesamaan. Perbedaannya hanya di kulit saja. Zebra memiliki kulit
belang-belang hitam-putih. Semua kuda memiliki bulu surai yang
tegak dan suatu garis gelap memanjang di punggung. Perbedaan
pokok terletak pada besar dan bentuk telinga. Keledai memiliki
telinga panjang dan runcing
Kuda adalah hewan pemakan rumput. Akan tetapi, dalam
keadaan terpaksa, mereka dapat pula memakan daun dan tunas
muda.
Kuda memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam.
Indra hidung kuda juga berkembang dengan baik. Walaupun dapat
membedakan warna seperti manusia, bagian yang sangat
berkembang adalah kemampuan untuk mengamati gerakan
sehingga gerakan musuh dapat terlihat dari jarak jauh.
Kuda Poni
61
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kuda poni adalah jenis kuda yang berukuran kecil.
Tingginya dari tanah sampai ke punggung kurang dari 14 tangan
(142 cm). Leluhur dari kuda peliharaan yang masih liar memiliki
ukuran hanya sebesar ini, tetapi setelah kuda dijinakkan,
berkembang kuda yang lebih besar dan kuat untuk diternakkan.
Di beberapa daerah, terutama di bagian utara bumi,
beberapa dari kudakuda ini dilepaskan atau dibiarkan hidup bebas
di alam. Yang mampu bertahan hidup adalah hewan kecil yang
hemat, dan dapat hidup dengan sedikit makanan. Di setiap pelosok
daerah, berkembang jenis kuda poni yang sedikit berbeda, namun
semuanya cenderung bersifat kuat dan mandiri. Ciri-ciri inilah
yang ditemukan pada kuda poni sekarang.
Di Inggris, kuda poni yang terkecil adalah jenis Shetland,
yang berukuran sekitar 7 tangan. Jenis yang paling kuno adalah
kuda poni Exmoor yang diperkirakan mirip dengan kuda yang
digunakan oleh penduduk Inggris sebelum zaman Romawi. Kuda
poni jenis Dales, Fells, dan Highland merupakan hewan
pengangkut yang kuat. Jenis ini sering digunakan sebagai kuda
beban di daerah-daerah yang keras. Kuda poni jenis New Forest
dan Welsh merupakan jenis kuda tunggang yang terkenal. Jenis ini
telah “disempurnakan” dalam beberapa abad terakhir dengan
mengawinsilangkan jenis ini dengan kuda Arab.
Banyak orang berpikir bahwa mereka ingin memiliki kuda
poni. Akan tetapi, kuda poni membutuhkan biaya dan perhatian
yang besar untuk pemeliharaannya. Seekor kuda poni yang
ditinggal sendirian di lapangan akan merasa tidak senang dan akan
menjadi tidak sehat.
62
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas
Guru dan siswa membaca doa bersama
Guru mengecek kehadiran siswa (absen)
Guru menyiapkan materi
Apersepsi : Tanya jawab tentang pengalaman berlibur ke
kebun binatang.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menceritakan pengalaman pribadi ke kebun
binatang
Guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan
disampaikan
Guru memberikan 2 teks yang bertema sama
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang isi
dari 2 teks yang bertema sama tersebut
Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal tentang
mambandingkan 2 teks yang bertema sama
Guru mengaitkan antara 2 teks yang berbeda dengan
materi sinonim dan antonim dalam bentuk teka-teki
silang
Guru meminta siswa mengerjakan permainan bahasa
teka-teki silang secara individu.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai materi sinonim dan antonim
63
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi
sinonim dan antonim
Guru meminta beberapa siswa mempresentasikan
jawaban dari soal yang telah dikerjakan secara
individu
Siswa yang lain mengoreksi jawaban
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberi penguatan dan menyimpulkan
pembelajaran.
Evaluasi akhir
3. Kegiatan Akhir
Guru mengumpulkan hasil evaluasi siswa
Guru menutup pelajaran
Guru dan siswa berdoa bersama
4. Alat/bahan atau Sumber Belajar
Alat : 2 teks cerita, lembar permainan bahasa teka-teki
silang
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas kelas
V SD oleh Edi Warsidi. BSE.
5. Penilaian
Indikator
pencapaian
Teknik
penilaian
Bentuk
instrumen
Contoh
instrument/soal
64
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Membaca dua teks
yang bertema sama
Menjelaskan garis
besar isi teks
Membandingkan
isi antar teks
dengan
memberikan alasan
Lisan
Tertulis
Tertulis
-
Melengkapi,
Essai
Essai
Tulislah kalimat yang
menyatakan
persamaan dan
perbedaan kedua teks
tersebut.
Cilegon, April 2014
Peneliti,
Nindia Darnoto
1004293
65
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengenal Kuda
Kita sudah tidak asing lagi dengan hewan bernama kuda.
Kuda adalah jenis mamalia yang akrab dengan manusia. Jika kita
lihat di film, betapa akrabnya kerja sama kuda dengan manusia.
Badan kuda tinggi besar, larinya cepat, dan indah dilihat. Hingga
saat ini, masih banyak orang yang menggunakan kuda sebagai alat
transportasi.
Kuda banyak membantu tugas manusia. Pasukan penjaga
hutan di daerah tertentu menggunakan kuda untuk berpatroli di
hutan-hutan. Polisi dan tentara juga memiliki pasukan yang
menggunakan kuda.
Kuda termasuk mamalia berkuku ganjil. Keluarga kuda
mencakup keledai, zebra, dan kuda. Kuda dan zebra memiliki
kesamaan. Perbedaannya hanya di kulit saja. Zebra memiliki kulit
belang-belang hitam-putih. Semua kuda memiliki bulu surai yang
tegak dan suatu garis gelap memanjang di punggung. Perbedaan
pokok terletak pada besar dan bentuk telinga. Keledai memiliki
telinga panjang dan runcing
Kuda adalah hewan pemakan rumput. Akan tetapi, dalam
keadaan terpaksa, mereka dapat pula memakan daun dan tunas
muda.
Kuda memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam.
Indra hidung kuda juga berkembang dengan baik. Walaupun dapat
membedakan warna seperti manusia, bagian yang sangat
berkembang adalah kemampuan untuk mengamati gerakan
sehingga gerakan musuh dapat terlihat dari jarak jauh.
66
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kuda Poni
Kuda poni adalah jenis kuda yang berukuran kecil.
Tingginya dari tanah sampai ke punggung kurang dari 14 tangan
(142 cm). Leluhur dari kuda peliharaan yang masih liar memiliki
ukuran hanya sebesar ini, tetapi setelah kuda dijinakkan,
berkembang kuda yang lebih besar dan kuat untuk diternakkan.
Di beberapa daerah, terutama di bagian utara bumi,
beberapa dari kudakuda ini dilepaskan atau dibiarkan hidup bebas
di alam. Yang mampu bertahan hidup adalah hewan kecil yang
hemat, dan dapat hidup dengan sedikit makanan. Di setiap pelosok
daerah, berkembang jenis kuda poni yang sedikit berbeda, namun
semuanya cenderung bersifat kuat dan mandiri. Ciri-ciri inilah
yang ditemukan pada kuda poni sekarang.
Di Inggris, kuda poni yang terkecil adalah jenis Shetland,
yang berukuran sekitar 7 tangan. Jenis yang paling kuno adalah
kuda poni Exmoor yang diperkirakan mirip dengan kuda yang
digunakan oleh penduduk Inggris sebelum zaman Romawi. Kuda
poni jenis Dales, Fells, dan Highland merupakan hewan
pengangkut yang kuat. Jenis ini sering digunakan sebagai kuda
beban di daerah-daerah yang keras. Kuda poni jenis New Forest
dan Welsh merupakan jenis kuda tunggang yang terkenal. Jenis ini
telah “disempurnakan” dalam beberapa abad terakhir dengan
mengawinsilangkan jenis ini dengan kuda Arab.
Banyak orang berpikir bahwa mereka ingin memiliki kuda
poni. Akan tetapi, kuda poni membutuhkan biaya dan perhatian
yang besar untuk pemeliharaannya. Seekor kuda poni yang
67
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditinggal sendirian di lapangan akan merasa tidak senang dan akan
menjadi tidak sehat.
Lengkapilah bagan berikut berdasarkan teks ke-1 dan ke-2!
Hal yang
dibandingkan Teks ke-1 Teks ke-2
Tema
Judul
Jumlah Paragraf
Bentuk Teks
Isi Teks
1. Tulislah kalimat yang menyatakan persamaan dan perbedaan kedua teks
berdasarkan bagan tersebut!
a. _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
b. _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
c. _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
68
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
e. _________________________________________________________
_________________________________________________________
_________________________________________________________
2. Kuda termasuk mamalia berkuku ganjil.
Antonim kata bergaris bawah adalah ….
3. Banyak orang berpikir bahwa mereka ingin memiliki kuda poni.
Sinonim kata bergaris bawah adalah ….
4. Buatlah kalimat menggunakan sinonim kata banyak!
____________________________________________________________
5. Buatlah kalimat menggunakan antonim kata kecil!
____________________________________________________________
b. Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1) Guru memberikan penjelasan tentang membandingkan 2
teks yang berbeda
2) Guru menjelaskan kembali materi sinonim dan antonim
3) Guru memberikan beberapa contoh kata bersinonim dan
berantonim
4) Guru memberikan stimulus dengan membantu siswa
mencari dan menemukan kata bersinonim dan berantonim
5) Guru memotivasi siswa agar tidak ragu dalam menentukan
jawaban
69
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Dengan adanya permainan bahasa (teka-teki silang) dapat
membantu siswa menemukan dan menentukan kata
bersinonim dan berantonim
7) Penggunaan lembar kerja siswa yang telah disediakan, guru
meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirancang
8) Guru memperhatikan, mengamati, dan membimbing siswa
dalam proses pembelajaran
c. Observasi
Pada siklus II ini, guru mitra berperan sebagai observer
untuk mengamati proses pembelajaran dan aktifitas belajar siswa,
sebagaimana yang telah dilaksanakan sebelumnya pada siklus I. Pada
siklus ini proses pembelajaran berlangsung dengan cukup baik dari
pertemuan sebelumnya di siklus I, terlihat pada antusias siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung karena pemberian stimulus yang
dilakukan oleh guru. Siswa dapat memahami materi dengan sangat
baik daripada sebelumnya. Pada siklus II ini tampak peningkatan
dalam proses pembelajaran pada beberapa aspek, yaitu pada
keaktifan mengajukan pertanyaan, kecepatan siswa dalam
menentukan jawaban, ketepatan siswa dalam menentukan jawaban
dari kata yang bersinonim dan berantonim.
Tabel 4.5
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan Metode
Permainan Bahasa Teka-teki Silang
Siklus II
Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor
yang tampak.
No Aspek yang di amati/
Deskriptor
Deskriptor
yang tampak Jumlah Aspek
70
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Membuka Pelajaran:
2 1) Komitmen belajar √
2) Mengatur Posisi
duduk √
3) Peraturan permainan
2
Instruksi:
3
1) Membagi siswa
kedalam kelompok-
kelompok kecil
√
2) Menyusun teka-teki
sederhana √
3) Membagi lembar
teka-teki √
3
Pelaksanaan:
1
1) Membaca aturan
pengisian teka-teki
2) Mengisi teka-teki
silang dari bacaan √
3) Memerhatikan
kerjasama siswa
4
Penilaian:
2
1) Memberi hadiah
kepada kelompok yang
mengerjakan paling cepat
dan benar
√
2) Menjawab bersama-
sama isian teka-teki √
3) Melakukan refleksi
Jumlah 9
Rata-rata 75.00
Keterangan: 1
Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4
Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak
Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak
71
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak
Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode permainan bahasateka-teki silang yang dicapai
guru pada siklus II berdasarkan data diatas rata-rata skor nilai yang
dicapai sebesar 75,00 yang termasuk ke dalam kriteria nilai baik.
Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus II ini dikatakan sudah
mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal keperluan penelitian.
Namun peneliti merasa perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya dan menerapkannya pada siklus III.
Tabel 4.6
Hasil penilaian observasi aktivitas siswa dalam materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada
siklus II
No Nama
Siswa
Aspek Yang Dinilai
Jumlah Nilai
Keaktifan
111Mengajukan
Pertanyaan
Keaktifan siswa
dalam
mengemukakan
pendapat
Kecepatan
siswa dalam
menentukan
kata
bersinonim
&
berantonim
Ketepatan
siswa dalam
menentukan
kata
bersinonim
&
berantonim
A B C D
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 AR √ √ √ √ 11 2,75
2 ARA √ √ √ √ 10 2.5
3 AMA √ √ √ √ 11 2.75
4 AS √ √ √ √ 9 2.25
5 ALS √ √ √ √ 10 2.5
6 AJ √ √ √ √ 8 2
72
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 AMR √ √ √ √ 9 2.25
8 FR √ √ √ √ 11 2.75
9 FMJ √ √ √ √ 10 2.5
10 FINR √ √ √ √ 10 2.5
11 FRH √ √ √ √ 11 2.75
12 FRI √ √ √ √ 9 2.25
13 HA √ √ √ √ 11 2.75
14 GV √ √ √ √ 11 2.75
15 IS √ √ √ √ 12 3
16 JNP √ √ √ √ 12 2.75
17 KPP √ √ √ √ 11 2.75
18 KS √ √ √ √ 12 3
19 KR √ √ √ √ 10 2.5
20 MAA √ √ √ √ 12 3
21 MAP √ √ √ √ 11 2.75
22 RED √ √ √ √ 10 2.5
23 RF √ √ √ √ 11 2.75
24 SAP √ √ √ √ 10 2.5
25 TPR √ √ √ √ 8 2
26 TRN √ √ √ √ 11 2.75
27 VS √ √ √ √ 10 2.5
28 ZH √ √ √ √ 8 2
29 ASA √ √ √ √ 10 2.5
Jumlah 71.75
Rata-rata 2,47
Hasil yang diperoleh dari siklus II ini mengalami
peningkatan dari nilai rata-rata 2,08 di siklus I menjadi 2.47 di siklus
II, artinya kegiatan belajar siswa mengalami peningkatan yang jauh
lebih baik walaupun belum optimal (cukup). Peningkatan ini terjadi
karena alur komunikasi antara guru dan siswa sudah mulai terjalin
dengan baik. Siswa mula terpacu untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan baik serta memiliki motivasi yang tinggi untuk
belajar. Peningkat yang cukup baik pada setiap aspek membuktikan
bahwa penggunaan metode permainan bahasa dapat dikatakan
73
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berhasil. Adapun empat aspek yang terdapat pada lembar penilaian
aktifitas siswa adalah (1) keaktifan siswa dalam mengajukan
pertanyaan, (2) keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat
seputar materi yang sedang dipelajari, (3) kecepatan siswa dalam
menentukan jawaban kata bersinonim dan berantonim, dan (4)
ketepatan siswa dalam menentukan jawaban untuk kata bersinonim
dan berantonim. Selanjutnya data hasil tes disajikan dalam tabel
berikut :
Tabel 4.7
Nilai Siswa pada Post Test Siklus II
No Nama Siswa Nilai
1 AR 50
2 ARA 90
3 AMA 90
4 AS 100
5 ALS 100
6 AJ 90
7 AMR 75
8 FR 80
9 FMJ 80
10 FINR 80
11 FRH 100
12 FRI 100
13 HA 70
14 GV 10
15 IS 100
16 JNP 80
17 KPP 70
18 KS 90
19 KR 100
20 MAA 90
74
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21 MAP 100
22 RED 90
23 RF 80
24 SAP 80
25 TPR 80
26 TRN 70
75
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27 VS 75
28 ZH 100
29 ASA 60
Jumlah 2380
Rata-rata 82.06
Dalam penilaian tes ini, siswa mengalami peningkatan dari
45,6 di siklus I menjadi 82,06 di siklus II. Hasil yang diperoleh ini
sudah mencapai nilai KKM, namun peneliti masih belum merasa
perlu untuk melakukan siklus selanjutnya. Karena guru dan peneliti
mengharapkan siswa dapat menyelesaikan evaluasi dan memahami
materi dengan benar dan lebih baik lagi.
d. Refleksi
Pada saat kegiatan refleksi ini, peneliti dan guru
menganalisis kekurangan dan kelebihan siswa pada saat proses
pembelajaran yang terjadi di siklus II. Adapun refleksi yang
diperoleh pada siklus II adalah :
1) Proses pembelajaran mengalami peningkatan, walaupun
belum optimal
2) Stimulus yang diberikan agar lebih baik lagi, supaya semua
siswa dapat memaximalkan diri dalam proses pembelajaran
3) Permainan bahasa (teka-teki silang) dibuat lebih inovasi
dan bervariasi
4) Bimbing siswa ketika melakukan permainan bahasa (teka-
teki silang) secara berkelompok, agar guru dapat
mengetahui kekurangan dan kesalahan pada tiap kelompok
5) Dalam menjelaskan materi sebaiknya guru menyampaikan
dengan jelas dan tidak terlalu cepat, sehingga tidak ada
siswa yang masih merasa bingung
76
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Siklus III
a. Rencana
Berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari siklus II,
maka peneliti menyusun rencana untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan pada siklus II. Kegiatan siklus III ini dilaksanakan
pada hasil Selasa, 16 April 2014. Rencana yang disiapkan pada
siklus III ini lebih bersifat pemantapan supaya siswa dapat
menentukan jawaban yang tepat pada materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).
Beberapa rencana yang disiapkan pada siklus III ini adalah sebagai
berikut :
1) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menggunakan metode permainan bahasa
2) Guru menyiapkan media permainan bahasa (teka-teki
silang)
3) Guru memberikan stimulus dengan memberikan penjelasan
tentang kata bersinonim dan berantonim serta memberikan
beberapa contoh kata bersinonim dan berantonim.
4) Mengatur intensitas guru berbicara pada saat memberikan
penjelasan tentang materi supaya siswa tidak merasa
bingung
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS III
Nama Sekolah : SD YP KS V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/2 (dua)
77
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara
tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.
B. Kompetensi Dasar
8.2 Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan
tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan
memperhatikan penggunaan ejaan.
C. Indikator
Menulis laporan berdasarkan tahapan (dari catatan ke konsep
awal/buram awal).
Memperbaiki tulisan berdasarkan masukan dari teman atau
guru menjadi laporan yang baik.
Membacakan laporan hasil kunjungan, di depan kelas.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menulis laporan berdasarkan tahapan (dari catatan
ke konsep awal/buram awal).
Siswa dapat memperbaiki tulisan berdasarkan masukan dari
teman atau guru menjadi laporan yang baik.
Siswa dapat membacakan laporan hasil kunjungan, di depan
kelas.
E. Metode Pembelajaran
Permainan bahasa (berkelompok)
Discovery
Tanya jawab
Ceramah
Penugasan
F. Materi Pokok
Sistematika penyusuna laporan
G. Ringkasan Materi
78
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Laporan adalah tulisan yang berisi hasil pengamatan
terhadap sebuah tempat atau suatu pekerjaan. Isi laporan ialah hal-
hal penting yang berkaitan langsung dengan tanggung jawab yang
dibebankan kepada si pembuat laporan.
Ketika akan menulis laporan, kamu perlu memerhatikan
langkah atau tahapan berikut.
1. Buatlah contoh pertanyaan tentang hal yang perlu kamu
ketahui. Contoh:
Siapa yang ke sana?
Apa nama tempat yang kamu kunjungi?
Di mana letak tempat itu?
Bagaimana pengalamanmu di sana?
2. Buatlah buram awal dengan menjawab pertanyaan itu.
Buram awal adalah bentuk kasar dari sesuatu yang akan
dikerjakan, seperti rancangan atau konsep sebuah
laporan. Contoh:
Aku, adik, sepupu, kakak, dan pamanku.
Kami mengunjungi Gedung Merdeka.
Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia Afrika,
Bandung.
Kami melihat banyak koleksi peninggalan
Konferensi Asia Afrika.
3. Laporan kunjungan. Laporan kunjungan ini
diungkapkan dengan bahasa yang baik dan jelas,
mengungkapkan fakta atau bukti, dan menarik untuk
dibaca. Selain itu, hendaknya sebuah laporan juga
memuat maksud dan tujuan perjalanan, waktu dan
tempat, kegiatan yang dilakukan selama kunjungan,
serta hasil dan kesimpulan kunjungan.
79
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contoh Laporan
Laporan Kunjungan
A.
1. Tempat tujuan : Gedung Merdeka
2. Tempat pemberangkatan : Jakarta
3. Daerah yang dilalui : Kota Bogor, Puncak, Cianjur, dan
Kota Bandung
4. Lama perjalanan : 4 jam
5. Alat transportasi : mobil
H. Pengalaman yang berkesan :
Beriringan dengan kendaraan lain sanga menyenangkan.
Pemandangan yang dilihat selama perjalanan melewati
Puncak Bogor sangat mengesankan.
Kota Bandung sangat indah dilihat.
C. Kesimpulan hasil kunjungan:
Pada hari Minggu, kami pergi ke Gedung Merdeka. Kami
berangkat dari Jakartapukul 9.00 dan tiba di Bandung pukul
12.00. Gedung Merdeka yang berlokasidi Jalan Asia Afrika 65,
Bandung, dibangun pada tahun 1885. Pada waktu itu,Gedung
Merdeka masih berupa bangunan sederhana yang sering
digunakansebagai tempat santai sambil minum-minum.
Pada 1920 dan 1928, gedung tersebut diperbaiki oleh dua
arsitek Belanda,Van Gallen Last dan C.P. Wolff Shoemaker.
Gedung ini diberi nama SociteitConcordia. Pada 1955, gedung
tersebut diperbaiki lagi oleh Ir. R. Srigati Soegiridan berubah
nama menjadi Gedung Merdeka. Gedung ini menjadi tempat
yangsangat terkenal di dunia karena pada 18–24 April 1955
dipakai sebagai tempatKonferensi Asia Afrika.
H. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas
Guru dan siswa membaca doa bersama
80
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru mengecek kehadiran siswa (absen)
Guru menyiapkan materi
Apersepsi : Tanya jawab tentang pengalaman berlibur ke
kebun binatang.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menceritakan pengalaman pribadi ke kebun
binatang
Guru mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan
disampaikan
Guru menjelaskan beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika membuat laporan kunjungan.
Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
menuliskan laporan kunjungan
Guru meminta siswa membuat laporan kunjungan,
berdasarkan lokasi yang pernah mereka kunjungi
Guru mengaitkan antara laporan hasil kunjungan
dengan materi sinonim dan antonim dalam bentuk
teka-teki silang
Guru meminta siswa mengerjakan permainan bahasa
teka-teki silang secara berkelompok kemudian secara
individu.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya mengenai materi sinonim dan antonim
Guru dan siswa bertanya jawab mengenai materi
sinonim dan antonim
81
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guru meminta beberapa siswa mempresentasikan
jawaban dari soal yang telah dikerjakan secara
berkelompok kemudian secara individu
Siswa yang lain mengoreksi jawaban
Evaluasi akhir
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberi penguatan dan menyimpulkan
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir
Guru mengumpulkan hasil evaluasi siswa
Guru menutup pelajaran
Guru dan siswa berdoa bersama
4. Alat/bahan atau Sumber Belajar
Alat : Contoh laporan hasil kunjungan, lembar
permainan bahasa teka-teki silang
Sumber : Buku Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas kelas
V SD oleh Edi Warsidi. BSE.
5. Penilaian
Indikator
pencapaian
Teknik
penilaian
Bentuk
instrument
Contoh
instrument/soal
Menulis laporan
berdasarkan
tahapan (dari
catatan ke konsep
Tertulis
Konsep
laporan
Tuliskan hasil
kunjungan
dengan tahapan
atau langkah
82
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
awal/buram awal).
Memperbaiki
tulisan berdasarkan
masukan dari teman
atau guru menjadi
laporan yang baik.
Membacakan
laporan hasil
kunjungan, di depan
kelas.
Tertulis
Lisan
Laporan
Hasil
Kunjungan
-
penulisan yang
telah
dicontohkan.
Cilegon, 2014
Peneliti,
Nindia Darnoto
1004293
83
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sistematika Penyusunan Laporan
Laporan adalah tulisan yang berisi hasil pengamatan terhadap
sebuah tempat atau suatu pekerjaan. Isi laporan ialah hal-hal penting yang
berkaitan langsung dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada si
pembuat laporan.
Ketika akan menulis laporan, kamu perlu memerhatikan langkah
atau tahapan berikut.
1. Buatlah contoh pertanyaan tentang hal yang perlu kamu ketahui.
Contoh:
Siapa yang ke sana?
Apa nama tempat yang kamu kunjungi?
Di mana letak tempat itu?
Bagaimana pengalamanmu di sana?
2. Buatlah buram awal dengan menjawab pertanyaan itu. Buram awal
adalah bentuk kasar dari sesuatu yang akan dikerjakan, seperti
rancangan atau konsep sebuah laporan. Contoh:
Aku, adik, sepupu, kakak, dan pamanku.
Kami mengunjungi Gedung Merdeka.
Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung.
Kami melihat banyak koleksi peninggalan Konferensi Asia Afrika.
3. Laporan kunjungan. Laporan kunjungan ini diungkapkan dengan
bahasa yang baik dan jelas, mengungkapkan fakta atau bukti, dan
menarik untuk dibaca. Selain itu, hendaknya sebuah laporan juga
memuat maksud dan tujuan perjalanan, waktu dan tempat, kegiatan
yang dilakukan selama kunjungan, serta hasil dan kesimpulan
kunjungan.
84
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Contoh Laporan
Laporan Kunjungan
A.
1. Tempat tujuan : Gedung Merdeka
2. Tempat pemberangkatan : Jakarta
3. Daerah yang dilalui : Kota Bogor, Puncak, Cianjur, dan Kota
Bandung
4. Lama perjalanan : 4 jam
5. Alat transportasi : mobil
B. Pengalaman yang berkesan :
Beriringan dengan kendaraan lain sanga menyenangkan.
Pemandangan yang dilihat selama perjalanan melewati Puncak
Bogor sangat mengesankan.
Kota Bandung sangat indah dilihat.
C. Kesimpulan hasil kunjungan:
Pada hari Minggu, kami pergi ke Gedung Merdeka. Kami berangkat
dari Jakartapukul 9.00 dan tiba di Bandung pukul 12.00. Gedung Merdeka
yang berlokasidi Jalan Asia Afrika 65, Bandung, dibangun pada tahun 1885.
Pada waktu itu,Gedung Merdeka masih berupa bangunan sederhana yang
sering digunakansebagai tempat santai sambil minum-minum.
Pada 1920 dan 1928, gedung tersebut diperbaiki oleh dua arsitek
Belanda,Van Gallen Last dan C.P. Wolff Shoemaker. Gedung ini diberi
nama SociteitConcordia. Pada 1955, gedung tersebut diperbaiki lagi oleh Ir.
R. Srigati Soegiridan berubah nama menjadi Gedung Merdeka. Gedung ini
menjadi tempat yangsangat terkenal di dunia karena pada 18–24 April 1955
dipakai sebagai tempatKonferensi Asia Afrika.
85
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tuliskan hasil kunjungan dengan tahapan atau langkah penulisan
yang telah dicontohkan!
Laporan Kunjungan
A.
1. Tempat tujuan : __________________________________
2. Tempat pemberangkatan : __________________________
3. Daerah yang dilalui : _______________________________
________________________________________________
4. Lama perjalanan : _________________________________
5. Alat transportasi : _________________________________
B.
Pengalaman yang berkesan :
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
C. Kesimpulan hasil kunjungan:
_______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_______________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
86
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
TEKA-TEKI SILANG
Mendatar :
1 - Hadir : Ada
3 - Model, cara : Ala
5 - Sebuah akhiran : Kan
6 – Kasihan : Iba
8 - Tempat buku : Tas
10 - Selamat tinggal (B. Spanyol) :
Adios
11 – Gagasan : Ide
12 – Yang : nan
14 - Majelis Ulama Indonesia : MUI
15 – Cemburu : Iri
16 - Sekrup : Mur
Menurun :
1 - Air susu Ibu : Asi
2 - Lembaga Pendidikan, lama belajarnya 3 tahun : Akademik
3 - Bukan Sinonim : Antonim
4 - Habis karena gesekan : Aus
7 - Buruk (B.Inggris) : Bad
9 – Harapan : Asa
11 - Ikatan Dokter Indonesia : IDI
13 – Cahaya (B. Arab) : Nur
1 2 3 4
5
6 7 8 9
10
11 12 13
14
15 16
87
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
88
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada siklus III adalah:
1) Guru menjelaskan tentang beberapa hal yang harus kita
perhatikan ketika menulis laporan kunjungan
2) Guru menjelaskan kembali materi sinonim dan antonim
3) Guru memberikan beberapa contoh kata bersinonim dan
berantonim
4) Guru memberikan stimulus dengan membantu siswa mencari dan
menemukan kata bersinonim dan berantonim
5) Guru memotivasi siswa agar tidak ragu dalam menentukan
jawaban
6) Dengan adanya permainan bahasa (teka-teki silang) dapat
membantu siswa menemukan dan menentukan kata bersinonim
dan berantonim
7) Penggunaan lembar kerja siswa yang telah disediakan, guru
meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah
dirancang
8) Guru memperhatikan, mengamati, dan membimbing siswa dalam
proses pembelajaran
9) Diakhir pembelajaran guru mengadakan tes dan memberikan
penilaian dalam bentuk observasi
c. Observasi
Pada siklus III ini, guru mitra berperan sebagai observer
untuk mengamati proses pembelajaran dan aktifitas belajar siswa,
sebagaimana yang telah dilaksanakan sebelumnya pada siklus I dan
II. Pada siklus ini proses pembelajaran berlangsung dengan sangat
baik dari pelaksanaan siklus sebelumnya di siklus I dan II, terlihat
semangat siswa pada saat proses pembelajaran karena stimulus yang
diberikan oleh guru. Siswa dapat memahami materi dengan sangat
baik.
89
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada siklus III ini tampak peningkatan dalam proses
pembelajaran pada beberapa aspek, yaitu pada keaktifan dalam
mengajukan pertanyaan, kecepatan siswa dalam menjawab kata
bersinonim dan berantonim, dan ketepatan siswa dalam menentukan
jawaban kata yang bersinonim dan berantonim.
Tabel 4.8
Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru Menggunakan Metode
Permainan Bahasa Teka-teki Silang
Siklus III
Petunjuk: Berilah tanda chek list/centang () pada kolom deskriptor
yang tampak.
No Aspek yang di amati/
Deskriptor
Deskriptor
yang tampak Jumlah Aspek
1
Membuka Pelajaran:
3 1) Komitmen belajar √
2) Mengatur Posisi duduk √
3) Peraturan permainan √
2
Instruksi:
3
1) Membagi siswa
kedalam kelompok-kelompok
kecil
√
2) Menyusun teka-teki
sederhana √
3) Membagi lembar teka-
teki √
3
Pelaksanaan:
2
1) Membaca aturan
pengisian teka-teki
2) Mengisi teka-teki silang
dari bacaan √
3) Memerhatikan
kerjasama siswa √
4
Penilaian: 3
1) Memberi hadiah kepada
kelompok yang mengerjakan √
90
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
paling cepat dan benar
2) Menjawab bersama-sama isian teka-teki
√
3) Melakukan refleksi √
Jumlah 11
Rata-rata 91.67
Keterangan:
Skala penilaian yang digunakan yaitu nilai 1 sampai 4
Nilai 1 : Jika ada satu indikator yang tampak
Nilai 2 : Jika ada dua indikator yang tampak
Nilai 3 : Jika ada tiga indikator yang tampak
Observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode permainan bahasateka-teki silang yang dicapai
guru pada siklus III berdasarkan data diatas rata-rata skor nilai yang
dicapai sebesar 91,67 yang termasuk ke dalam kriteria nilai sangat
baik. Oleh karena itu hasil yang tertera di atas, yaitu tindakan pada
siklus III dikatakan sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal
keperluan penelitian. Dan penelitian dicukupkan pada siklus III.
91
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.9
Hasil penilaian observasi aktivitas siswa dalam materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang) pada
siklus III
No Nama
Siswa
Aspek Yang Dinilai
Jumlah Nilai
Keaktifan
Mengajukan
Pertanyaan
Keaktifan
siswa dalam
mengemukaka
n pendapat
Kecepatan
siswa dalam
menentukan
kata
bersinonim &
berantonim
Ketepatan
siswa dalam
menentukan
kata
bersinonim &
berantonim
A B C D
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 AR √ √ √ √ 12 3
2 ARA √ √ √ √ 11 2.75
3 AMA √ √ √ √ 12 3
4 AS √ √ √ √ 9 2.25
5 ALS √ √ √ √ 11 2.75
6 AJ √ √ √ √ 9 2.25
7 AMR √ √ √ √ 9 2.25
8 FR √ √ √ √ 12 3
9 FMJ √ √ √ √ 11 2.75
10 FINR √ √ √ √ 10 2.5
11 FRH √ √ √ √ 12 3
12 FRI √ √ √ √ 9 2.25
13 HA √ √ √ √ 12 3
14 GV √ √ √ √ 11 2.75
15 IS √ √ √ √ 12 3
16 JNP √ √ √ √ 12 2.75
17 KPP √ √ √ √ 11 2.75
18 KS √ √ √ √ 12 3
19 KR √ √ √ √ 10 2.5
20 MAA √ √ √ √ 12 3
21 MAP √ √ √ √ 11 2.75
22 RED √ √ √ √ 10 2.5
92
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23 RF √ √ √ √ 11 2.75
24 SAP √ √ √ √ 10 2.5
25 TPR √ √ √ √ 11 2.75
26 TRN √ √ √ √ 12 3
27 VS √ √ √ √ 10 2.5
28 ZH √ √ √ √ 10 2.5
29 ASA √ √ √ √ 10 2.5
Jumlah 75.25
Rata-rata 2,59
93
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan
dari 2,47 di siklus II menjadi 2,59 di siklus III. Ini artinya
pembelajaran dalam materi sinonim dan antonim dengan metode
permainan bahasa (teka-teki silang) telah berhasil dengan kategori
baik. Nilai yang diperoleh siswa serta kemampuan siswa dalam
materi sinonim dan antonim telah mengalami peningkatan yang
signifikan. Siswa telah mampu menentukan kata bersinonim dan
berantonim dengan tepat dan benar. Selanjutnya analisis hasil tes
siswa disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.10
Hasil Nilai Post Test Siklus III
No Nama Siswa Nilai
1 AR 80
2 ARA 100
3 AMA 100
4 AS 100
5 ALS 100
6 AJ 100
7 AMR 90
8 FR 95
9 FMJ 80
10 FINR 100
11 FRH 80
12 FRI 95
13 HA 100
14 GV 85
15 IS 100
16 JNP 100
17 KPP 95
18 KS 85
19 KR 100
20 MAA 95
94
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21 MAP 95
22 RED 95
23 RF 100
24 SAP 100
25 TPR 85
26 TRN 95
27 VS 80
28 ZH 100
29 ASA 90
Jumlah 2720
Rata-rata 93.79
Dalam penilaian tes ini, siswa mengalami peningkatan yang
sangat memuaskan dari 82,06 di siklus II menjadi 93,79 di siklus III.
Hasil yang diperoleh ini sudah mencapai nilai KKM.
d. Refleksi
Dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas,
guru berupaya untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif dengan mengadakan apersepsi sebelum pembelajaran
dimulai. Guru menggunakan metode permainan bahasa dengan baik
sehingga memotivasi siswa untuk belajar. Temuan-temuan yang
diperoleh dari kegiatan siklus III, yaitu:
1) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sudah berperan
aktif, terutama saat berusaha menjawab dengan tidak ragu-
ragu pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru.
2) Komunikasi antara guru dan siswa sudah tercipta dengan
sangat baik
3) Siswa telah mampu menentukan jawaban kata bersinonim
dan berantonim dengan benar.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
95
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah dilakukan penelitian, maka data hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Hasil Pra Siklus
Data dari hasil penelitian pra siklus menunjukkan bahwa pada
tahap situasi nyata, banyak sekali ditemukan kekurangan yang meliputi :
aktifitas belajar siswa yang kurang kondusif dan siswa banyak yang
merasa jenuh dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Hal ini disebabkan dengan cara penyampaian materi yang digunakan
hanya memakai metode tradisional, ceramah, dan tidak ada media yang
digunakan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran bahasa
Indonesia materi sinonim dan antonim. Sehingga dalam hasil
pembelajaran pun tidak maksimal bahkan jauh dari yang diharapkan.
2. Hasil Siklus I
a. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia pada materi sinonim dan antonim dengan menggunakan
metode permaina bahasa (teka-teki silang) ada tiga tahapan, yaitu:
Lembar Observasi Guru
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi
guru, menunjukkan deskriptor yang belum muncul pada
aspek pembukaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Lembar Observasi Siswa
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi
siswa, menunjukkan bahwa hasil yang dicapai masih
kurang maksimal. Hal ini terbukti dari kegiatan
pembelajaran dalam materi sinonim dan antonim dengan
menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
yaitu banyak siswa yang mendapatkan nilai kurang dengan
96
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keseluruhan rata-rata 2,08 Hal ini disebabkan karena siswa
belum memahami betul materi yang sedang diajarkan,
sehingga kesanggupan dari diri siswa dalam materi sinonim
dan antonim masih sangat kurang atau belum maksimal.
Tes Hasil Belajar
Hasil yang dicapai siswa pada siklus I masih kurang
maksimal, ini terlihat pada rata-rata skor baru mencapai
45,6. Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus I ini
dikatakan tidak berhasil. Untuk itu peneliti dan guru
berusaha mencari solusi dan mamperbaiki kekurangan pada
siklus I dan menerapkan pada siklus II.
3. Hasil Siklus II
a. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam pembelajaran sinonim dan
antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa ada tiga
tahap yaitu :
Lembar Observasi Guru
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi
guru, menunjukkan deskriptor yang belum muncul pada
aspek pembukaan dan pelaksanaan. Hasil yang didapat dari
pengamatan pada lembar observasi guru adalah 75,00.
Lembar Observasi Siswa
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi
siswa, menunjukkan bahwa hasil yang didapat belum cukup
maksimal, ini terbukti dari kegiatan pembelajaran materi
sinonim dan antonim dengan menggunakan metode
permainan bahasa. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti yaitu suswa mengalami peningkatan
dari rata-rata 2,08 menjadi 2,47.
Tes Hasil Belajar
97
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil yang dicapai siswa pada siklus II sudah
cukup maksimal. Ini terlihat pada rata-rata skor yang telah
mencapai 82,06. Dikarenakan peneliti dan guru belum
merasa cukup puas akan hasil tes siswa disiklus II, maka
guru dan peneliti akan kembali berusaha untuk
meningkatkan dan memperbaiki kekurangan pada siklus II
dan menerapkan pada siklus III.
4. Hasil Siklus III
a. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam pembelajaran sinonim dan
antonim dengan menggunakan metode permainan bahasa ada tiga
tahapan, yaitu :
Lembar Observasi Guru
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi guru
disiklus III, menunjukkan deskriptor yang belum muncul
pada aspek pelaksanaan yaitu membacakan aturan
pengisian permainan bahasa teka-teki silang. Hasil yang
didapat dari pengamatan pada lembar observasi guru adalah
91,67.
Lembar Observasi Siswa
Dari hasil pengamatan pada lembar observasi
siswa, menunjukkan bahwa hasil sudah maksimal, ini
terbukti dari kegiatan dalam materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki
silang) berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu siswa mengalami peningkatan dari nilai rata-
rata 2,47 menjadi 2,59.
Tes Hasil Belajar
Hasil yang dicapai siswa pada siklus III sudah
maksimal, ini terlihat pada rata-rata skor yang mencapai
98
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
93,79. Oleh karena itu hasil tindakan pada siklus III ini bisa
dikatakan sudah berhasil dan hasilnya sangat memuaskan.
E. Rekapitulasi Nilai Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian dilakukan dari pra siklus sampai
dengan siklus III, maka data hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.11
Rekapitulasi Data Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa
No Nama Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
Siklus
III
1 AR - 1.75 2,75 3
2 ARA - 2 2.5 2.75
3 AMA - 2 2.75 3
4 AS - 2.75 2.25 2.25
5 ALS - 2.75 2.5 2.75
6 AJ - 1.5 2 2.25
7 AMR - 2 2.25 2.25
8 FR - 2.25 2.75 3
9 FMJ - 1.75 2.5 2.75
10 FINR - 2.5 2.5 2.5
11 FRH - 1.25 2.75 3
12 FRI - 1.5 2.25 2.25
13 HA - 2.25 2.75 3
14 GV - 1.5 2.75 2.75
15 IS - 2.25 3 3
16 JNP - 2.75 2.75 2.75
17 KPP - 1.25 2.75 2.75
18 KS - 2.75 3 3
19 KR - 1.25 2.5 2.5
20 MAA - 2.75 3 3
21 MAP - 3 2.75 2.75
99
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22 RED - 2 2.5 2.5
23 RF - 2.5 2.75 2.75
24 SAP - 2.25 2.5 2.5
25 TPR - 1.5 2 2.75
26 TRN - 2.5 2.75 3
27 VS - 2 2.5 2.5
28 ZH - 1.5 2 2.5
29 ASA - 1.75 2.5 2.5
Jumlah 59.75 71.75 75.25
Rata-rata 2.06 2.47 2,59
Hasil observasi dalam kegiatan pra siklus tidak dicantumkan
karena pada pra siklus belum menggunakan metode yang dipilih oleh
peneliti. Adapun lebih jelasnya, tahap perkembangan nilai belajar siswa
ditiap siklusnya tergambar pada grafik di bawah ini :
Grafik 4.1
Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Dari Siklus I s/d
siklus III
100
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk observasi aktivitas belajar siswa data diambil dengan nilai
maksimum 4. Selanjutnya data hasil tes siswa disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.12
Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa
No Nama Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
Siklus
III
1 AR 40 30 50 80
2 ARA 20 65 90 100
3 AMA 10 50 90 100
4 AS 70 50 100 100
5 ALS 50 70 100 100
6 AJ 30 50 90 100
7 AMR 40 0 75 90
8 FR 50 50 80 95
9 FMJ 60 50 80 80
10 FINR 40 30 80 100
11 FRH 20 40 100 80
2.06
2.472.59
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Siklus I Siklus II Siklus III
101
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12 FRI 20 30 100 95
13 HA 40 40 70 100
14 GV 20 50 10 85
15 IS 70 60 100 100
16 JNP 20 40 80 100
17 KPP 50 30 70 95
18 KS 50 50 90 85
19 KR 40 40 100 100
20 MAA 50 50 90 95
21 MAP 70 50 100 95
22 RED 10 60 90 95
23 RF 50 0 80 100
24 SAP 40 50 80 100
25 TPR 60 70 80 85
26 TRN 40 50 70 95
27 VS 50 60 75 80
28 ZH 30 50 100 100
29 ASA 20 60 60 90
Jumlah 1160 1325 2380 2720
Rata-rata 40 45,6 82.06 93.79
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan mulai dari pra siklus I sampai
siklus III dalam proses pembelajaran pada materi sinonim dan antonim
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)
mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dibuktikan
dengan hasil yang dicapai selama proses pembelajaran. Sebagai gambaran
dari apa yang dipaparkan di atas, dapat dilihat dilihat pada grafik di bawah
ini :
Grafik 4.2
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I s/d Siklus III
102
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Jawaban Hipotesis
Enjah Takari (2008:48) menyatakan hipotesis tindakan
adalah jawaban sementara yang dirumuskan dari teori, jawaban yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenaran teorinya dan menggambarkan indikator keberhasilan
tindakan yang diharapkan.
Berdasarkan perolehan hasil penelitian mulai dari pra siklus
hingga siklus III mengenai penggunaan permainan bahasa (teka-teki
silang) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim dan
antonim di kelas V SD YP KS V Cilegon dapat disimpulkan bahwa
jawaban hipotesis tindakan kelas ini adalah:
“Jika metode permainan bahasa (teka-teki silang) digunakan
dengan tepat maka akan meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi sinonim dan antonim di kelas V SD YP KS V Cilegon”
4045.6
82.06
93.79
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
103
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hipotesis ini dapat diterima karena hasil observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran guru dengan menggunakan metode permainan
bahasa (teka-teki silang), aktifitas siswa proses pembelajaran, dan tes hasil
belajar siswa mengalami peningkatan.
104
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang diperoleh
selama pelaksanaan penelitian tentang penggunaan metode permainan bahasa
(teka-teki silang) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sinonim
dan antonim di kelas V SD YP KS V Cilegon dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Dengan menggunakan metode permainan bahasa aktivitas siswa
mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan ini
diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan,
aktivitas siswa mengalami peningkatan dari pra siklus saat siswa
merasa kesulitan dalam materi sinonim dan antonim, siklus I nilai
rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa yaitu 2.06 dengan nilai
hasil perolehan maksimal 4. Pada siklus II, hasil pengamatan
aktivitas siswa menjadi 2.47. Serta peningkatan yang sangat
signifikan terdapat pada siklus III yaitu dengan nilai rata-rata 2.59.
2. Dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menentukan kata
bersinonim dan berantonim dengan tepat dan benar. Hasil ini
diperoleh berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan ketika
pembelajaran berlangsung dengan nilai rata-rata pada siklus I 4.5,
siklus II 82.06, dan hasil pada siklus III 93.79.
Adanya kolaborasi antara guru dan peneliti dalam pelaksanaan
tindakan kelas ini, berdampak pada peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peneliti sebagai pastisipasi dalam mengelola pembelajaran
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang).
B. Saran
105
Nindia Darnoto, 2014
PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam penelitian ini
dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia khususnya pada materi sinonim dan antonim. Saran ini peneliti
tujukan kepada :
1. Guru
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan metode permainan bahasa (teka-teki silang)
dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi sinonim dan
antonim, disarankan supaya dalam mengajar atau menyampaikan
materi hendaknya bertahap dan menyenangkan agar siswa mampu
menentukan kata bersinonim dan berantonim dengan tepat dan benar.
2. Kepala Sekolah
Pemberian peluang dan dorongan kepada guru sangat penting untuk
menggunakan metode-metode yang inovasi, salah satunya metode
permainan bahasa melalui teka-teki silang sehingga pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan dan menarik perhatian siswa secara
penuh.
3. Siswa
Harapan yang sangat besar kepada siswa supaya dalam belajar, saat
pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Karna
tanpa kesungguhan dan semangat tak akan ada hasil yang
memuaskan.
4. Peneliti selanjutnya
Hasil Studi ini dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan
kemampuan peneliti selanjutnya untuk meningkatkan
profesionalisme guru Sekolah Dasar. Karena penelitian ini hanya
dilaksanakan di satu sekolah, maka peneliti menyarankan kepada
guru ataupun para pembaca untuk mengembagkan metode permainan
bahasa ini di sekolah lain.
106
Nindia Darnoto, 2014 PENGGUNAAN METODE PERMAINAN BAHASA TEKA-TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SINONIM DAN ANTONIM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih baik lagi dengan
inovasi-inovasi yang beragam dan menarik. Hasil studi ini dapat
dijadikan rujukan untuk mengembangkan kemampuan mengajar
gurna meningkatkan profesionalisme guru Sekilah Dasar.