30
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi Menurut Martono dan Harjito (2010), dalam Manajemen Keuangan mempunyai 3 (tiga) fungsi utama, yaitu: 1. Keputusan Investasi (Investment Decision) Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan.Penanaman modal dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva finansial.Aktiva riil merupakan aktiva yang bersifat fisik atau dapat dilihat jelas secara fisik, misalnya persediaan barang, gedung, tanah, dan bangunan.Sedangkan aktiva finansial merupakan aktiva berupa surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. 2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision) Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal, antara lain : a. Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. b. Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum merupakan perimbangan hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan biaya modal rata-rata minimum.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Investasi

Menurut Martono dan Harjito (2010), dalam Manajemen Keuangan

mempunyai 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:

1. Keputusan Investasi (Investment Decision)

Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan.Penanaman modal

dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva finansial.Aktiva riil merupakan

aktiva yang bersifat fisik atau dapat dilihat jelas secara fisik, misalnya

persediaan barang, gedung, tanah, dan bangunan.Sedangkan aktiva finansial

merupakan aktiva berupa surat-surat berharga seperti saham dan obligasi.

2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)

Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal, antara lain :

a. Keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk

membiayai investasi. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai

investasi tersebut dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka

panjang dan modal sendiri.

b. Penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering

disebut struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum

merupakan perimbangan hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan

biaya modal rata-rata minimum.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

3. Keputusan Pengelolaan Aktiva (Assets Management Decision)

Apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat, maka aset-aset

tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien.

Dalam suatu investasi jangka panjang, manajemen keuangan sering

dikaitkan dengan penganggaran modal atau capital budgeting. Pegertian capital

terkait dengan barang modal yaitu aktiva tetap yang digunakan dalam proses

produksi sedangkan pengertian budget adalah suatu rencana atau proyeksialiran

kas dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan:

1. Dana yang dikeluarkan untuk penganggran modal akan terkait untuk jangka

waktu lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan/depresiasi dapat

dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut.

2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap peningkatan

produksi dan penjualan dimasa datang.

3. Pengeluaran investasi untuk pembelian: tanah, bangunan, mesi-mesin

produksi, alat pembangkit tenaga listrik, alat transport merupakan pengeluaran

yang cukup besar.

4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian

barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.

Menurut Sjahrial (2010), Investasi adalah penanaman dana yang dilakukan

oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset (aktiva) dengan harapan memperoleh

pendapatan di masa yang akan datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka

menengah dan investasi jangka panjang.

Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya

bagi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Hal ini karena keputusan

investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang

akan dilakukan, pengambilan investasi dan resiko investasi yang mungkin akan

ada.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefenisikan bahwa Investasi adalah

penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan

memperoleh keuntungan. Investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal

dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam

berbagai bidang usaha (Kasmir,2003).

Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk

memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut

(Kamaruddin, 2004). Selanjutnya investasi yaitu setiap pengeluaran modal atau

dana yang ditanamkan keberbagai aktiva dengan harapan dana tersebut akan

diterima kembali baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan

yang mengadakan investasi dalam investasi aktiva tetap tentunya mempunyai

harapan bahwa perusahaan tersebut akan memperoleh kembali dana yang

diinvestasikan seperti halnya dalam aktiva lancar. Perbedaaan antara aktiva lancar

dan aktiva tetap terletak pada waktu dan cara perputaran dana yang tertanam.

Investasi dalam aktiva lancar diharapkan dapat diterima kembali dalam waktu

yang relatif singkat atau kurang dari satu tahun. Sebaliknya, investasi dalam

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

aktiva tetap akan diterima kembali secara keseluruhan dalam beberapa tahun dan

kembalinya berangsur-angsur melalui depresiasi.

Dalam melakukan investasi akan memerlukan dana yang cukup besar

jumlahnya dan dana tersebut akan terikat untuk jangka waktu panjang jadi setiap

keputusan untuk melakukan investasi pada aktiva tetap memerlukan perencanaan

yang baik agar semua yang direncanakan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Menurut Martono dan Harjito (2005), Investasi adalah penanaman dana yang

dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu aset (aktiva) dengan harapan

memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang.

Kegiatan investasi merupakan kegiatan penting yang memerlukan biaya

besar dan berdampak jangka panjang terhadap kelanjutan usaha (Giatman, 2006).

Oleh karena itu, analisis sistematis dan rasional sangat dibutuhkan sebelum

kegiatan itu direalisasikan. Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan

modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu disadari juga dari

awal bahwa investasi akan diikuti sejumlah pengeluaran lain yang secara periodik

perlu disiapkan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya operasional (operation

cost), biaya perawatan (maintenance cost), dan biaya-biaya lainnya yang tidak

dapat dihindarkan.

Dalam investasi jangka panjang, pengembangan fasilitas dan usaha perlu

dilakukan agar nilai perusahaan tersebut dapat semakin tinggi. Berdasarkan

pemahaman ini maka sebuah investasi yang dilakukan oleh perusahaan

merupakan sesuatu hal yang penting dalam rangka memaksimalkan kekayaan dari

para pemegang saham perusahaan (Alexandri, 2008).

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

Investasi dari jenis aktivanya dapat dibedakan ke dalam investasi aktiva

riil atau nyata (real investment) dan investasi non-riil atau sering disebut investasi

finansial (financial investment).

1) Investasi nyata (real investment)

Investasi nyata merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed

asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin.

2) Investasi finansial (financial investment)

Investasi finansial merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja,

pembelian saham, obligasi atau surat berharga lainnya seperti sertifikat

deposito (Husnan, 2004).

Menurut Sjahrial (2008), investasi jangka panjang dapat dikelompokkan

menjadi empat macam, yaitu:

1) Investasi Penggantian (Replacements)

Investasi penggantian aset merupakan penggantian aset yang sudah usang atau

sudah tidak layak digunakan dalam operasional atau karena adanya teknologi

yang terbaru.

2) Investasi Perluasan (Expansion)

Investasi perluasan berupa penambahan kapasitas produksi karena adanya

kesempatan usaha yang lebih baik.

3) Investasi Pertumbuhan (Growth)

Investasi pertumbuhan menyangkut penambahan produk baru atau

diversifikasi produk.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

4) Investasi Lain-lain (Others)

Investasi lain yang tidak termasuk ke dalam ketiga kategori tersebut meliputi

peralatan pengendalian polusi dan investasi peningkatan keselamatan kerja.

Dalam mengambil keputusan investasi, diperlukan langkah-langkah yang

harus diikuti dengan cermat mengingat keputusan yang telah diambil sulit untuk

diperbaiki. Misalnya: dalam investasi aktiva tetap apabila kurang tepat dalam

mengambil keputusan maka aktiva tersebut kurang bermanfaat.

Menurut Haming dan Basalamah (2003), besarnya dana yang diperlukan

untuk membiayai suatu rencana investasi sangat tergantung pada jenis proyek dan

skala proyek. Proyek berskala besar memerlukan dana yang besar pula, sedangkan

proyek berskala kecil hanya memerlukan dana investasi yang relatif kecil

jumlahnya. Pengadaan peralatan dan pengoperasian suatu proyek dapat dibiayai

dengan dua sumber pembiayaan utama yaitu dengan Dana sendiri (equity

investment) dan Pinjaman dari pihak ketiga (project financing).

Haming dan Basalamah (2003), berpendapat bahwa kebutuhan dana

investasi dapat dipenuhi melalui tiga sumber, yaitu dana sendiri dari pengusaha

(investor, self financing), dana sendiri dan dana pinjaman investasi (leverage

financing), atau dana sendiri dan dana pinjaman atau kerjasama asing (joint

venture). Pada umumnya permodalan dipenuhi dengan cara yang kedua, yaitu

leverage financing. Kebijakan pendanaan ini membawa konsekuensi terhadap

struktur modal proyek atau perusahaan, dan selanjutnya berdampak pada biaya

modal dan nilai perusahaan.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

Haming dan Basalamah (2003), juga menyatakan sekalipun menurut

analisis optimalisasi struktur modal, debt ratio yang lebih besar akan

menghasilkan kondisi yang lebih layak, baik dilihat dari sisi prospek pendapatan

investasi maupun dari sisi biaya modal investasi, namun manajemenmasih perlu

melihatnya dari sisi arus kas. Struktur modal dengan debt ratio yang lebih besar

memiliki dampak pada lebih besarnya bunga dan cicilan pengembalian utang yang

harus ditanggung di masa mendatang.

Dalam investasi selalu membutuhkan penerimaan dan akan adanya

pengeluaran tertentujuga. Penerimaan dan pengeluaran tersebut biasa disebut

dengan arus kas atau cash flow dimana pengertian paling tepat adalah arus masuk

dan arus keluar kas. Arus kas keluar adalah pengeluaran uang atau pengeluaran

lain yang mempunyai nilai uang tertentu. Arus kas keluar ini digunakan untuk

mengadakan investasi baru. Sedangkan arus kas masuk adalah penerimaan uang

atau bentuk penerimaan lain yang mempunyai nilai tertentu. Arus kas masuk ini

merupakan hasil dari investasi yang ditanamkan.Informasi keuangan mengenai

keuangan yang dilaporkan kurang tepat jika digunakan sebagai penilaian usulan

investasi.Akan tetapi lebih tepat jika didasarkan pada arus kas, karena keuntungan

yang dilaporkan dalam laporan rugi laba belum tentu dalam bentuk kas.Oleh

karena itu perusahaan bisa memiliki kas lebih besar atau lebih kecil dan

dilaporankan dalam laba rugi (Lukman, 2005).

2.2 Biaya

Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan

perusahaan. Suatu perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan harus

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah

biaya yang dikorbankannya. Agar dapat bersaing, suatu perusahaan harus

memahami konsep dasar biaya dan unit-unit perusahaan sehingga biaya tersebut

tetap dapat dikendalikan.

Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan

perusahaan. Suatu perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan harus

dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah

biaya yang dikorbankannya (Riyanto, 2009). Oleh karena itu untuk bisa bersaing,

suatu perusahaan harus memahami konsep dasar biaya dan unit-unit perusahaan

sehingga biaya tersebut tetap dapat dikendalikan.

Menurut Sumastuti (2006), pengaturan keperluan biaya proyek yang

efektif perlu memperhatikan beberapa faktor dibawah ini:

1) Adanya usul-usul investasi;

2) Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi tersebut;

3) Evaluasi aliran kas tersebut;

4) Memilih investasi/proyek-proyek sesuai dengan ukuran tertentu, dan

5) Penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah proyek tersebut

diterima.

Investasi dapat berupa pengeluaran untuk aktiva lancar maupun aktiva

tetap, dalam penyusunan studi kelayakan ada beberapa kesalahan umum yang

sering dilakukan dalam memperlakukan modal kerja dan memandang total

investment cost. Kesalahan karena tidak diproyeksikannya modal kerja untuk

keperluan operasional akan bersifat fatal, terutama terdapat pada tahap-tahap awal

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

operasi dimana pemasukan yang diharapkan masih lebih kecil dari pengeluaran

yang ada.

Menurut Sucipto (2006), seorang investor yang menginvestasikan dananya

pada suatu perusahaan dengan tingkat resiko yang ada tentunya mempunyai

harapan untuk mendapatkan imbalan yang memuaskan. Imbalan tersebut bagi

perusahaan akan dipandang sebagai biaya penggunaan modal atau biaya (Cost of

Capital). Cost of Capital sebagai salah satu alat perencanaan dan pengendalian

biaya sangatlah penting artinya bagi perusahaan sebelum memutuskan

kebijaksanaan pembelanjaan jangka panjang. Cost of Capital ini untuk

menentukan besarnya riil dari penggunaan modal masing-masing sumber dana.

Disamping itu juga untuk menentukan biaya modal rata-rata dari keseluruhan

dana yang digunakan di dalam perusahaan (Sucipto, 2006).

Menurut Sucipto (2006) bahwa: "…adapun cost of capital dari masing-

masing sumber dana adalah sebagai berikut:

1) Biaya Hutang Jangka Pendek

Pada dasarnya hutang jangka pendek yang digunakan untuk modal

kerja terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, dan kredit jangka pendek dari

bank. Tingkat bunga pinjaman untuk hutang dagang biasanya sudah diketahui

dimuka. Sedangkan untuk kredit jangka pendek biasanya bank langsung

memotong bunganya dimuka dari jumlah hutang yang diberikan.

2) Biaya Hutang Jangka Panjang

Biaya ini timbul akibat pinjaman jangka panjang, baik kepada lembaga

keuangan dalam bentuk kredit maupun kepada masyarakat dalam bentuk

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

obligasi. Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang atau biaya

penggunaan dana yang berasal dari obligasi dapat dihitung dengan

menggunakan tabel present value.

3) Biaya Saham Preferen

Saham preferen mempunyai karakteristik campuran antara hutang dan

saham biasa.Seperti halnya hutang, saham preferen juga mengandung

kewajiban tetap berupa pembayaran deviden secara periodik, hanya saja

pembayaran bisa ditangguhkan sesuai dengan kemampuan perusahaan. Untuk

saham preferen yang merupakan modal sendiri maka devidennya diambil dari

laba bersih sesudah pajak. Dalam hal likuidasi, saham preferen mempunyai

hak didahulukan atas pembagian kekayaan sebelum saham biasa dan setelah

pembayaran hutang jangka panjang atau obligasi.

4) Biaya Saham Biasa

Biaya saham biasa cara perhitungannya berbeda dengan saham

preferen atau obligasi. Biaya saham biasa merupakan penyisihan yang telah

dianggarkan dari laba setelah pajak yang diperolehnya. Oleh karena itu

besarnya saham biasa dalam bentuk deviden tidak tetap.

5) Biaya Laba Ditahan

Besarnya biaya modal yang berasal dari laba ditahan adalah sebesar

tingkat pendapatan investasi dalam saham yang akan diterima oleh investor.

Laba ditahan merupakan keuntungan perusahan yang tidak dibagikan kepada

pemegang saham. Pendapatan pemegang saham sebelum ditanamkan kembali

pada perusahaan terlebih dahulu dikurangi dengan pajak yang harus dibayar.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

Oleh karena itu, apabila perusahaan langsung menggunakan laba ditahan

untuk modal suatu proyek perlu dilakukan penyesuaian terhadap pajak yang

harus dibayar pemegang saham.

6) Biaya Modal Keseluruhan

Tingkat biaya modal yang harus diperhatikan perusahaan adalah

tingkat biaya modal secara keseluruhan. Apabila suatu proyek dibiayai oleh

suatu sumber modal yaitu modal sendiri, maka yang menjadi discount factor

untuk menilai suatu usulan investasi adalah biaya modal itu sendiri. Tetapi

apabila biaya proyek selain dari modal sendiri dan modal pinjaman discount

factor yang digunakan merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dari

beberapa sumber biaya tersebut.

2.3 Studi Kelayakan Proyek

Studi kelayanan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu

proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.

Tentu saja semakin besar proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak

yang terjadi (Afandi, 2009). Dampak ini bias berupa dampak ekonomis, dan bias

juga bersifat sosial. Oleh karena itu, ada yang melengkapi studi kelayakan ini

dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit

analysis) termasuk di dalamnya semua manfaat dan pengorbanan sosial (social

cost ad social benefit).

Pada umumnya suatu studi kalayakan proyek akan menyangkut tiga aspek,

yaitu:

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

1) Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (manfaat financial),

artinya proyek dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan

dengan risiko proyek tersebut.

2) Manfaat ekonomis proyek ini bagi Negara tempat proyek dilaksanakan

(manfaat ekonomi nasional) yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi

ekonomi makro suatu Negara.

3) Manfaat sosial proyek itu bagi masyarakat sekitar proyek tersebut yang

merupakan studi yang relatif sulit dilakukan (Mukti, 2009).

Semakin sederhana proyek yang akan dilaksanakan, maka semakin

sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilakukan. Bahkan banyak proyek-

proyek investasi yang mungkin tidak pernah dilakukan studi kelayakan secara

formal, tetapi ternyata kemudian terbukti berjalan dengan baik pula.

Tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran

investasi yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Tentu saja studi kelayakan akan menelan biaya, tetapi biaya yang dikeluarkan

tersebut relatif kecil dibandingkan dengan resiko kegiatan suatu proyek yang

menyangkut investasi dalam jumlah besar (Subagyo, 2008).

Umar (2005) mengemukakan bahwa hal-hal yang perlu diketahui dalam

studi kelayakan proyek adalah sebagai berikut:

1) Ruang lingkup kegiatan proyek, yakni perlu dijelaskan/ditentukan bidang-

bidang apa proyek akan beroperasi.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

2) Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni perlu ditentukan apakah proyek akan

ditangani sendiri atau akan diserahkan pada beberapa pihak lain atau siapa

yang akan menangani proyek itu.

3) Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya seluruh proyek

dengan mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek tersebut.

4) Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan

seperti material, dan tenaga kerja, tetapi termasuk juga fasilitas-fasilitas

pendukung seperti: jalan raya, dan transportasi.

5) Hasil kegiatan proyek ini serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk

memperoleh hasil tersebut.

6) Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek itu atau

disebut sebagai manfaat dan pengorbanan ekonomi dan sosial.

7) Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek beserta jadwal dari

masing-masing kegiatan ini sampai dengan investasi siap berjalan.

Penilaian terhadap keadaan dan proyek suatu proyek investasi dilakukan

atas dasar kriteria-kriteria yang bias mempertimbangkan manfaat proyek bagi

perusahaan, dan bias juga dengan memperhatikan aspek yang lebih luas

(Widiyanthi, 2007). Beberapa proyek mungkin diteliti dengan sangat mendasar,

mencakup berbagai aspek yang terpengaruh, bahkan sering juga dijumpai bahwa

ada rencana-rencana investasi yang penilaiannya tidak dilakukan secara formal.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas studi kelayakan,

diantaranya adalah:

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

1) Besarnya dana yang diinvestasikan

Umumnya semakin besar jumlah dana yang ditanamkan, semakin mendalam

studi yang perlu dilakukan atau akan diteliti dalam aspek yang lebih luas

seperti dampak sosial ekonomi.

2) Tingkat ketidakpastian proyek

Semakin sulit memperkirakan penghasilan penjualan, biaya, aliran kas dan

lain-lain, maka semakin penting melakukan studi kelayakan. Berbagai cara

ditempuh untuk mengatasi ketidakpastian proyek yakni dengan analisa

sensivitas dengan taksiran konservatif dan sebagainya.

3) Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi proyek

Setiap proyek dipengaruhi dan juga mempengaruhi faktor-faktor lainnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proyek mungkin menjadi sangat

kompleks, sehingga pihak yang melakukan studi kelayakan terhadap proyek

tersebut akan semakin berhati-hati. Semakin besar dana yang diinvestasikan,

maka semakin tidak pasti taksiran yang dibuat akan semakin kompleks faktor-

faktor yang mempengaruhinya dan semakin mendalam studi yang perlu

dilakukan.

Dalam studi kelayakan proyek, langkah pertama yang perlu ditentukan

adalah sejauhmana aspek-aspek yang mempengaruhi proyek yang akan diteliti,

kemudian untuk masing-masing aspek tersebut perlu dianalisa sehingga

mempunyai gambaran kelayakan masing-masing aspek. Dengan demikian, alat

dan kerangka analisa perlu disiapkan. Setelah itu perlu ditentukan data dan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

sumber data untuk analisa tersebut, dengan mengendalikan sebagian besar data

dari data sekunder, dan juga data primer (Sawir, 2005).

Subagyo (2008) mengemukakan berbagai aspek yang perlu diperhatikan

dalam melakukan kajian terhadap kelayakan suatu proyek.

1) Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek Pasar merupakan aspek yang sangat perlu diperhatikan dan

dikaji oleh investor dalam memberikan dana nya pada perusahaan agar dapat

meningkatkan laba perusahaan. Pada saat ini, perusaaan harus dapat mengkaji

apakah perlu dilakukannya investasi fisik atau non fisik jika permintaan dari

pengguna jasa/konsumen tidak terlalu signifikan pertumbuhannya

Kajian terhadap aspek pasar pada dasarnya dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar potensi/peluang pasar yang bisa dimanfaatkan

guna mendapatkan keuntungan. Dalam aspek iniada beberapa hal yang harus

diperhatikan yaitu: pasar dan jenisnya, analisis penawaran dan permintaan

serta analisis tren perkembangan permintaan. Kajian atas peluang pasar ini

merupakan fondasi bagi perencanaan dan strategi pemasaran.

Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang:

a. Permintaan, baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis

konsumen perubahan besar pemakai, sehingga perlu diperkirakan tentang

proyeksi permintaan tersebut.

b. Penawaran baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari

impor. Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana

perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

penawaran ini seperti jenis barang yang bias menyaingi, perlindungan dari

pemerintah, dan sebagainya perlu pula diperhatikan.

c. Harga dilakukan perbandingan dengan barang-barang impor, produksi

dalam negara lainnya.

d. Progam pemasaran mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan

“marketing mix” identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa

produk yang akan dibuat.

e. Perkiraan penjualan yang bias dicapai perusahaan, market share yang bias

dikuasai perusahaan.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

investasi yang ditinjau dari aspek pasar, yaitu:

a. Peluang Pasar

Syarat bagi keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan

strategi pemasaran adalah mencari peluang-peluang yang terbuka bagi

diadakannya kegiatan pemasaran. Menurut Kotler (2000), peluang pasar

adalah suatu kebutuhan dimana perusahaan dapat bergerak dengan

memperoleh laba.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peluang

dapat diperoleh dan dipilih menurut daya tariknya, dan kemungkinan

keberhasilan dalam memanfaatkan peluang yang ada. Perusahaan akan

berhasil apabila kekuatan bisnisnya tidak hanya sesuai dengan kebutuhan

utama dalam pasar sasaran tersebut, namun juga unggul dari pesaingnya.

Perusahaan yang paling berhasil adalah perusahaan yang dapat

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

menciptakan nilai pelanggan tertinggi dan melakukannya dalam jangka

panjang.

b. Peramalan permintaan

Tujuan dari peramalan permintaan adalah untuk mendapatkan

gambaran atau informasi mengenai permintaan pengguna jasa/konsumen

pada saat ini maupun pada masa yang akan datang sehingga perusahaan

tidak melakukan kesalahan dalam mengambil dan menerapkan strategi

pemasarannya.

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000) yang dimaksud peramalan

permintaan adalah usaha untuk mengetahui jumlah produk atau

sekelompok produk dimasa yang akan datang dalam kendala satu set

kondisi tertentu. Peramalan permintaan tidak dapat diartikan sebagai

kegiatan yang bertujuan mengukur permintaan dimasa yang akan datang

secara pasti, melainkan merupakan usaha untuk mengurangi terjadinya hal

yang berlawanan antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi

dikemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Dengan kata

lain, hasil maksimal dari kegiatan peramalan adalah melakukan

ketidakpastian secara minimal yang mungkin terjadi dimasa yang akan

datang.

Beberapa metode peramalan dalam mengukur besarnya permintaan

dimasa yang akan datang, diantaranya adalah dengan menggunakan

metode trend. Metode ini digunakan untuk meramalkan tingkat kenaikan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

harga, penjualan, atau permintaan, maupun biaya dimasa yang akan

datang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode trend linear.

Metode Trend Linier, dengan fungsi persamaan adalah:

Y = a + bx

Koefisien a dan b dapat diperoleh dengan:

a = n

Y b =

2x

xyJika x = 0

Keterangan:

Y = variabel permintaan

x = variabel permintaan

n = jumlah data

a = jumlah permintaan

b = kecenderungan perubahan permintaan.

Kelebihan metode trend adalah dapat digunakan untuk jangka

waktu menengah dan panjang, sedangkan kelemahan metode ini

penggunaannya harus didukung oleh data yang memadai jika

menginginkan hasil peramalan yang optimal.

2) Aspek Operasional

Aspek teknis atau operasional juga dikenal sebagai aspek produksi.

Penilaian untuk kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan

sebelum perusahaan melakukan investasi. Penentuan kelayakan teknis atau

operasional perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan

teknis/operasional, sehingga apabila tidak dianalisis dengan baik, maka akan

berakibat fatal bagi perusahaan dalam perjalannya di kemudian hari.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah

penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan

pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi. Kelengkapan

kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan,

karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.Jadi, analisis dari aspek

operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan

usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta

pengadaan mesin-mesin yang akan digunakan.

Aspek Operasional merupakan aspek yang perlu diperhatikan oleh

pihak intern perusahaan karena pada aspek operasional menjelaskan biaya-

biaya yang akan dikeluarkan dari adanya suatu investasi. Banyak hal yang

perlu dikaji pada aspek operasional dalam investasi 1 unit Forklift 32 ton

seperti biaya untuk SDM, asuransi peralatan, pemeliharaan peralatan dan

biaya-biaya umum lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengkaji

biaya-biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam merekrut 2 orang

pegawai atau operator untuk pengoperasian forklift tersebut, dimana calon

pegawai atau operator dari investasi tersebut dikelempokkan pada kelas

jabatan yang disesuaikan dengan pendidikan terakhir calon pegawai.

Biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan berupa gaji,

tunjangan prestasi, tunjangan cuti, bonus, tunjangan regional dan tunjangan-

tunjangan lainnya. Biaya-biaya tersebut harus dianggarkan cabang Terminal

Petikemas Makassar terlebih dahulu sebelum perusahaan akan melakukan

investasi peralatan 1 unit forklift 32 ton.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

3) Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan aspek terpenting dalam studi kelayakan

bisnis sederhana yaitu hitung-hitungan keuangan. Berbagai hal yang

menyangkut keuangan perlu dibahas mulai dari awal perencanaan, periode

persiapan, pelaksanaan pembangunan proyek dan periode operasi ketika usaha

berjalan. Periode tersebut dibedakan menjadi dua yaitu:periode persiapan dan

periode operasi. Implikasi keuangan periode persiapanakan tercermin dalam

kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam masa operasi tercermin

padaproyeksi rugi-laba, proyeksi neraca, proyeksi aruskas dan proyeksi

kemampuan melunasi pinjaman serta tingkat pengembalian.

Aspek keuangan memperhitungkan berapa jumlah dana yang

dibutuhkan untuk membiayai suatu proyek. Pembiayaan diperoleh dari dua

sumber, yaitu dari modal sendiri dan modal asing atau pinjaman. Dari aspek

keuanganini bisa diketahui berapa besarnya pendapatan dan biaya-biaya yang

dikeluarkan serta tingkat laba yang dicapai oleh perusahaan. Apabila

perusahaan sudah mampu menutup pengeluaran investasi dan mendapatkan

laba sesuai dengan yang diharapkan, maka perusahaan dianggap layak untuk

melakukan perluasan usaha. Tetapi sebaliknya, apabila dari analisis keuangan

diketahui bahwa perusahaan rugi dan tidak bisa menutupi pengeluaran

investasinya, maka dapat dikatakan bahwa perluasan usaha yang dilakukan

oleh perusahaan tidak layak untuk dilakukan.

Adapun variabel-variabel dalam aspek keuangan yang akan dianalisis

dalam penelitian ini, meliputi:

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

a. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) adalah aliran kas yang berhubungan

dengan pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan investasi seperti

harga perolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin,

perbaikan mesin dan investasi aktiva tetap lainnya dalam satuan rupiah

dimana objek penelitian peneliti yaitu pembelian 1 unit Forklift 32 ton

yang akan dilakukan tahun 2013.

b. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) adalah aliran kas masuk

bersih selama masa operasional peralatan yaitu selama 10 tahun mulai dari

tahun 2014 sampai 2023 dalam satuan rupiah. Aliran kas ini dicari dengan

cara mengurangkan aliran kas masuk dengan kas keluar.

Aliran kas masuk bersih (proceeds) dapat diperoleh melalui pendapatan

dalam penggunaan peralatan dengan penaksiran selama masa operasional.

Aliran kas masuk bersih di dapat dari jumlah laba setelah pajak ditambah

dengan penyusutan/depresiasi ditambah bunga (1 – tax). Untuk aliran kas

keluar selama masa operasional, berupa biaya-biaya yang terjadi dalam

pengoperasian peralatan seperti biaya pegawai, biaya bahan (bensin),

biaya pemeliharaan, biaya penyusutan, biaya asuransi, biaya administrasi

kantor, dan biaya umum.

Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal

dari modal sendiri dan atau modal asing (hutang). Perbedaan sumber

modal yang digunakan untuk investasi tersebut mempengaruhi

perhitungan proceeds (aliran kas masuk) investasi yang bersangkutan.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

Perhitungan proceeds dari kedua sumber modal tersebut adalah sebagai

berikut:

1) Perhitungan besarnya proceeds bila investasi menggunakan modal

sendiri.

Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi

2) Perhitungan proceeds bila investasi menggunakan Modal Sendiri atau

Hutang.

Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi + Bunga (1-

Pajak)

c. Aliran kas masuk akhir (Terminal Cash Flow) adalah aliran kas masuk

yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis

investasi peralatan 1 unit Forklift 32 ton. Terminal Cash Flow akan

diperoleh pada akhir umur ekonomis suatu proyek investasi dan dapat juga

diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan modal kerja yang

digunakan untuk investasi. Nilai residu suatu investasi merupakan nilai

aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku

peralatan tersebut.

d. Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham

preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu

investasi atau operasi perusahaan. Biaya modal dapat dihitung berdasarkan

biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal

individu. Biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

setiap jenis modal. Apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber

modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata

berimbang (weighted average cost of capital/WACC) dari seluruh modal

yang digunakan. Dalam melakukan investasi peralatan 1 unit Forklift 32

ton, perusahaan akan menggunakan jasa pihak ketiga dalam membiayai

investasi peralatan tersebut dimana biaya yang dikeluarkan dalam

pembelian 1 unit Forklift 32 ton tersebut sebesar Rp 5.000.000.000,-.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis studi

kelayakan proyek dalam hal ini investasi merupakan penelitian tentang dapat

tidaknya suatu proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil, yang bertujuan

menghindari keterlanjuran investasi yang terlalu besar untuk kegiatan yang

ternyata tidak menguntungkan. Dengan demikian, aspek-aspek yang akan

dianalisis terkait dengan kelayakan investasi pengadaan peralatan antara lain:

aspek pasar, aspek operasional, dan aspek keuangan.

2.4 Capital Budgeting

Capital Budgeting adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi

dan menganalisis kelayakan suatu proyek atau investasi modal dalam jangka

panjang yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan dimasa datang

(Peterson, 2002). Hal-hal yang dilakukan pada pada investasi jangka panjang

yaitu pembelian mesin-mesin baru, peralatan-peralatan baru dalam meningkatkan

kapasitas produksi perusahaan ataupun dengan pembangunan gedung atau pabrik

untuk memperluas kegiatan perusahaan. Analisa Capital Budgeting merupakan

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

suatu alat bantu bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan dalam

menentukan apakah suatu proyek investasi dapat dikatakan layak untuk

dilaksanakan dilihat dari sudut pandang keuangan (Muslich, 2008).

Menurut Sjahrial (2010) bahwa, Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan:

1) Dana yang dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk jangka

waktu lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan/depresiasi dapat

dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut.

2) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap peningkatan

produksi dan penjualan dimasa datang.

3) Pengeluaran investasi untuk pembelian tanah, bangunan, mesin-mesin

produksi, alat pembangkit tenaga listrik, alat transportasi merupakan

pengeluaran yang cukup besar.

4) Kesalahan dalam penagambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian

barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.

Investasi menurut Martono dan Harjito (2010) adalah penanaman dana

yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset dengan harapan

memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Keputusan investasi yang

dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan

yang bersangkutan, Hal ini karena keputusan investasi menyangkut dana yang

digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengambilan

investasi dan resiko investasi yang mungkin akan timbul. Keputusan investasi ini

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

yang dapat menutup biaya-biaya yang dikeluarkannya. Penerimaan investasi yang

akan diterima berasal dari proyeksi keuntungan atas investasi tersebut.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Susi Dwi Rahayu dengan judul

“Studi Kelayakan Usaha Penganggaran Modal Pada Pembukaan Cabang Baru

Dealer Chanel Multi Wijoyo Motor” bahwa cara yang dilakukan dalam

menganalisis kelayakan suatu usaha dapat dihitung dengan beberapa metode

penilaian atau criteria proyek investasi, yaitu : metode Net Present Value (NPV),

metode Payback Period (PP), metode Internal Rate of Return (IRR) dan metode

Profitability Index (PI). Susi Dwi Rahayu berpendapat bahwa dalam perhitungan

dengan keempat metode tersebut jika nilai PP yang dihasilkan atau periode

pengembaliannya lebih pendek dari periode yang diisyaratkan maka usaha atau

investasi dapat dikatakan “layak”, jika NPV yang dihasilkan lebih besar dari nol

maka investasi tersebut dikatakan “layak”, Jika IRR yang dihasilkan lebih besar

dari bunga modal maka investasi tersebut dikatakan “layak” dan jika nilai PI yang

dihasilkan lebih besar dari 1 maka investasi yang akan dilakukan dikatakan

“layak”.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2010) dalam penelitian Rahayu bahwa Studi

Kelayakan Bisnis adalah suatu kegiatan yang memperlajari secara mendalam

tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan

layak datau tidak usaha tersebut dijalankan.

Penelitian yang dilakukan Rahayu tidak hanya berdasarkan aspek

keuangan saja tetapi juga berdasarkan pada aspek-aspek lainnya seperti aspek

pasar/pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

manajemen, aspek persaingan dan lingkungan eksternal sehingga proses hasil

analisis dari aspek-aspek tersebut saling terintegrasi.

2.5 Metode Profitabilitas Investasi

Suatu perusahaan dalam melaksanakaan kegiatannya pada umumnya

mempunyai tujuan pokok yaitu memperoleh laba tersebut, tetapi tidak mutlak

bahwa dengan diperolehnya laba tersebut maka perusahaan telah menggunakan

dana atau modal secara efektif dan efisien. Profitabilitas merupakan suatu ukuran

keberhasilan dari perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan modalnya

secara efektif dan efisien atau dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana

perusahaan mengendalikan perusahaan secara efisien untuk menghasilkan laba

(Munawir, 2004). Dalam menilai profitabilitas suatu investasi dapat digunakan

beberapa metode di antaranya adalah:

1) Payback Period (PP)

Menurut Sjahrial (2010), metode Payback Period merupakan metode

penilaian investasi yang menunjukkan berapa lama investasi dapat tertutup

kembali dari aliran kas bersihnya. Selanjutnya Menurut Martono dan Harjito

(2010), metode Payback Period merupakan suatu periode yang diperlukan

untuk menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan

aliran kas masuk netto (proceeds) yang diperoleh.

Menurut Keown, Martin, Petty, dan Scott (2011), metode Payback

Period merupakan banyaknya tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan

pengeluaran kas yang pertama dari proyek penganggaran modal. Selanjutnya

Menurut Suliyanto (2010) Payback Period merupakan metode yang

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

digunakan untuk menghitung lama periode yang diperlukan untuk

mengembalikan uang yang telah diinvestaikan dari aliran kas masuk

(proceeds) tahunan yang dihasilkan oleh proyek investasi.

Rumus yang digunakan apabila jumlah aliran kas setiap periode tidak

sama yaitu:

Dimana;

t = Tahun terakhir dimana jumlah cash inflow sebelum menutup initial

investment

b = Initial investment

c = Kumulatif cash inflow pada tahun t

d = Kumulatif cash flow pada tahun t + 1

2) NPV (Net Present Value)

Net Present Value adalah suatu perhitungan yang didasarkan atas

selisih atas perhitungan PV (present value) penerimaan dengan present value

pengeluaran. Bilamana NPV ini positif maka proyek (investasi) yang

diharapkan ini akan menguntungkan, akan tetapi bilamana NPV tersebut

negatif maka proyek (investasi) ini tidak dapat diharapkan. Dalam menghitung

PV atau NPV ini ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu: (1) menaksir arus

kas yang mendekati suatu akurasi yang benar; (2) menentukan tingkat bunga

yang relevan.

Menurut Sjahrial (2009), NPV adalah selisih antara nilai sekarang

aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang investasi. Selanjutnya Martono

dan Harjito (2010) mengemukakan metode NPV ini merupakan metode untuk

mencari selisih antara nilai sekarang dan aliran kas neto (proceeds) dengan

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

nilai sekarang dari suatu investasi (outlays). Menurut Keown, Martin, Petty,

dan Scott (2011) menyatakan bahwa NPV adalah kriteria keputusan anggaran

modal yang ditentukan dari nilai sekarng arus kas bebas setelah dikurangi

pajak dan pengeluaran awal.

Menurut Suliyanto (2010), NPV merupakan metode yang dilakukan

dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih

(proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi

(outlays). Rumusnya yang dipakai adalah sebagai berikut:

Dimana:

CF = Arus kas bersih (cash flow)

I = Besarnya Investasi

n = Umur Proyek

k = Tingkat Bunga

Penilaian proyek investasi berdasarkan NPV:

NPV > 0, Proyek investasi layak.

NPV < 0, Proyek investasi tidak layak.

3) Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return merupakan metode untuk menghitung tingkat

bunga yang dapat menyamakan present value dari semua aliran kas masuk

dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek (Suliyanto, 2010). Metode

ini dipakai untuk menghitung besarnya nilai tingkat suku bunga yang

menyamakan nilai sekarang atas penerimaan kas bersih yang akan datang.

NPV = CF1

+ CF2

+ … CFn

- I (1 + k) (1 + k)² (1 + k)ⁿ

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana:

R= Arus Kas bersih tiap tahun

t = Periode (tahun)

r = Tingkat Bunga

Kriteria penilaian IRR adalah :

Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima.

Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak.

4) Profitability Index (PI)

Menurut Martono dan Harjito (2010), metode Profitability Index

merupakan metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV

maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode Profitability

Index (PI). Menurut Keown, et.al. (2011), Profitability Index merupakan rasio

nilai sekarang dari arus kas bebas masa depan terhadap pengeluaran awal.

Menurut Suliyanto (2010), metode Profitability Index merupakan

metode yang menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas

bersih dimasa yang akan datang (proceeds) dengan nilai sekarang investasi

(outlays). Apabila proceeds suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke

tahun maka, seperti halnya dalam metode NPV untuk menghitung dengan

metode PI, harus menghitung Present Value dari proceeds setiap tahunnya

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Investasi - sinta.unud.ac.id II.pdf · Menurut Sjahrial (2010), Penganggaran Modal ... menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi yang dilakukan

terlebih dahulu untuk dijumlahkan sehingga diperoleh jumlah Net Present

Value dari keseluruhan proceeds yang diharapkan dari investasi.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Kriteria untuk Profitabilitas Indeks :

Proyek dinilai layak jika PI > atau = 1,00, sebaliknya

dinilai tidak layak jika PI < 1,00.

Keempat metode alat analisis tersebut yakni Payback Period (PP), Net

Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Index

(PI) digunakan dengan pertimbangan bahwa hanya keempat metode tersebut

yang mendasarkan pada kas, karena informasi kas sangat penting bagi

perusahaan dalam pengambilan suatu keputusan investasi, termasuk investasi

pengadaan peralatan.