15
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR 2.1.1.1 Pengertian Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004). Menurut pemikiran Gagne dalam Agus Suprijono (2010;5-6) hasil belajar itu berupa: (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motorik, dan (5) sikap. Sedangkan Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan yang didapat untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa konsep lain tentang belajar yang telah didefinisikan oleh para pakar psikologi antara lain: 1. Menurut Gagne and Berliner dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. 2. Menurut Morgan et.al. dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. 3. Menurut Slavin dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. 4. Menurut Gagne dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 HASIL BELAJAR

2.1.1.1 Pengertian Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004). Menurut pemikiran Gagne

dalam Agus Suprijono (2010;5-6) hasil belajar itu berupa: (1) informasi verbal,

(2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) keterampilan motorik, dan

(5) sikap. Sedangkan Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah

ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat

mengkonstruksikan pengetahuan yang didapat untuk dapat digunakan dalam

kehidupan sehari-hari.

Beberapa konsep lain tentang belajar yang telah didefinisikan oleh para

pakar psikologi antara lain:

1. Menurut Gagne and Berliner dalam Nugraheni, (2007:7) belajar

merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena

hasil dari pengalaman.

2. Menurut Morgan et.al. dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan

perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau

pengalaman.

3. Menurut Slavin dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan

individu yang disebabkan oleh pengalaman.

4. Menurut Gagne dalam Nugraheni, (2007:7) belajar merupakan perubahan

disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode

waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses

pertumbuhan.

4  

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

Dari keempat konsep di atas tampak bahwa konsep tentang belajar

mengandung tiga unsur utama, yaitu:

a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku..

b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

c. Perubahan perilaku terjadi karena belajar bersifat relatif permanen.

2.1.1.2 Hasil Belajar

Menurut Adi Negoro, hasil adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil

dan prestasi itu rnenunjukkan kecakapan suatu bangsa. Selanjutnya, menurut

W.J.S Winkel Purwadarmtinto “ prestasi adalah hasil yang dicapai “. ( Arianto,

2008 ).

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa

dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang

dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui

prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi

merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar

secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk

itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan

pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita

temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto

(sunartombs:2009) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang

dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan

dalam raport.”

Selanjutnya Winkel (Arianto, 2008) mengatakan bahwa “prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam

melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”

Sedangkan menurut S. Nasution (Astri, 2009, 23) prestasi belajar adalah:

“Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria

tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dalam menerima, menolak dan

menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam

mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport

setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar Prestasi belajar

siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya hasil belajar siswa.

2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,

sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. (Slameto, 2010:

54)

Menurut Slameto (2003: 54), adapun faktor yang mempengaruhi hasil

belajar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Faktor yang ada pada diri individu yang sedang belajar disebut faktor

intern yang meliputi:

a. Faktor jasmaniah, meliputi kesehatan, cacat tubuh

b. Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, kesiapan.

c. Faktor kelelahan baik itu kelelahan jasmani maupun rohani.

2) Faktor yang ada pada luar individu yang disebut faktor ekstern, yang

meliputi:

a. Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi

antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

b. Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan,

gedung, metode belajar, tugas rumah.

c. Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media

masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

2.1.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa

pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang

diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain

penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.

IPA berasal dari kata Sains yang berarti alam. IPA menurut Suyoso

(Astri, 2009, 9), merupakan pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat

aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu

yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal. Salah

satu tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan

keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP kelas IV SD (Depdikbud,1994:

61) mengemukakan pembelajaran IPA di SD sebagai berikut: Mata pelajaran IPA

adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan

menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut Abdullah (Astri, 2009, 9) IPA merupakan ilmu pengetahuan

yang memaparkan informasi teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara

yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian

seterusnya yang saling berkaitan antara cara yang satu dengan cara yang lain.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu

pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan

langkah langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus

disempurnakan.

2.1.2 MEDIA PEMBELAJARAN

2.1.2.1 Media

Media berasal dari bentuk jamak dari kata medium yang berarti

perantara atau pengantar terjadinya komunikasi. “Secara umum media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan” (Adi:2009).

Sedangkan menurut Sarwono (2008, 6) kata media dalam “media pembelajaran”

secara harafiah berarti perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran

diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang

melakukan suatu kegiatan belajar. Dengan demikian, media pembelajaran

memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau

informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar.

Menurut Azhar Arsyad (dalam Wianti, 2007) media adalah bagian yang

tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan

pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Dari pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah suatu alat untuk menarik motivasi belajar siswa dan mempermudah guru

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Oleh sebab itu media pembelajaran

sangat menentukan hasil belajar siswa.

2.1.2.2 Multimedia

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin,

nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin)

yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa

sesuatu. Kata medium juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan

mempresentasikan informasi (Adi:2009).

Gerlach dan Erly (Mahanani, 2009) mengemukakan tiga ciri media yang

merupakan petunjuk mengapa media dipergunakan dan apa saja yang dapat

dilakukan oleh media yang guru mungkin tidak mampu atau kurang efisien untuk

melakukannya.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

Adapun ciri-ciri media pembelajaran tersebut antara lain :

a. Ciri Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. suatu peristiwa atau

obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video

tape, disket komputer dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya

(direkam) dengan kamera dapat dengan mudah diproduksi kapan saja diperlukan.

b. Ciri Manipulatif

Ciri manipulatif yaitu dimana suatu kejadian yang memakan waktu

berhari-hari dapat disajikan pada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan

tehnik pengambilan gambar time lapse recording.

c. Ciri Distributif

Ciri distributif yaitu suatu ciri dimana dimungkinkannya suatu objek

ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif

lama mengenai kejadian ini.

Anderson (Sarwono, 2008, 11) mengelompokkan media sebagai berikut.

1. Audio (suara), contoh : pita audio, roll atau kaset, piringan audio,

2. Cetak, contoh : buku teks terprogram, buku pegangan atau manual.

3. Audio cetak, contoh : buku latihan dilengkapi kaset.

4. Proyek visual diam, contoh : film bingkai ( slide).

5. proyek visual diam dengan audio, contoh : film bingkai (slide) suara.

6. visual gerak, contoh : film bisu dengan judul (caption).

7. visual gerak dengan audio, contoh : film suara video/ VCD/DVD

8. benda, contoh : benda nyata, model tiruan (mock up)

9. komputer, contoh : media berbasis komputer (CAI & CMI)

Penelitian ini menggunakan berbagai media dari media audio dan visual

yang digabung dalam bentuk video mengenai gaya serta berbagai media benda

nyata, seperti bola dan plastisin.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

10 

2.1.2.3 Langkah-Langkah Penggunaan Media

Langkah-langkah dalam menggunakan media pembelajaran menurut

Fathurrohman dan Sutikno (2010: 72) antara lain:

1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.

2. Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana

yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.

3. Persiapan kelas. Siswa dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran

dengan media dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar

dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan

menggunakan media pengajaran.

4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media

diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan

pelajaran.

5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri

dengan mempraktekkannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau

di luar kelas.

6. Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana tujuan pengajaran

tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media

sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.

2.1.2.4 Microsoft Powerpoint

1.Pengertian Microsoft Powerpoint

Microsoft Powerpoint adalah suatu software yang akan membantu

dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, profesional, dan juga murah.

Microsoft Powerpoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan

oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis

multimedia. Di dalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan

dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk

menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

11 

pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang

mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan

sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan

gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreativitas

penggunanya. Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan

pengontrolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks,

gambar dan bidang bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar

belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau

dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari

program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai

timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik

tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang

mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik,

maka kontrol operasinya menggunakan cara manual. Penggunaan program ini pun

memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan

animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.

2. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi

tentang bahan ajar yang tersaji.

3. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.

4. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang

sedang disajikan

5. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara

berulang-uang

6. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD/

Disket/Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.

Perlu diketahui bahwa teknologi informasi telah mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Teknologi informasi harus disadari telah

mampu membuat berbagai cara untuk mempermudah penyampaian informasi,

seperti misalnya teknologi program PowerPoint. Merupakan suatu hal yang

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

12 

menarik untuk melakukan suatu percobaan dengan penggunaan media belajar

program PowerPoint dalam pembelajaran. Penggunaan PowerPoint dalam

pembelajaran dapat merangsang motivasi belajar siswa, dan dapat menyampaikan

informai pembelajaran secara interaktif.

2. Fungsi Microsoft Powerpoint

Software Microsof PowerPoint sangat berguna dalam mendukung

kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsof PowerPoint, dapat dimasukkan

elemen-elemen seperti gambar atau movie, yaitu salah satu elemen yang sangat

mudah untuk dimengerti oleh audience (siswa).

3. Kelemahan dan Kelebihan Microsoft Powerpoint

Kelemahan yang terdapat pada Microsof PowerPoint yaitu dapat

dimanfaatkan oleh hacker untuk pembuatan program virus Trojan. Paket software

yang terkena imbas dari eksploitasi kelemahan PowerPoint ini adalah versi

Microsoft Office PowerPoint 2000, PowerPoint 2002, PowerPoint 2003 dan

Microsoft Office 2004 untuk Mac. Sedangkan untuk Microsoft Office PowerPoint

2007 dan Microsoft Office 2008 untuk Mac masih bersih dari aksi hacker.

PowerPoint juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program

lain, antara lain sebagai berikut:

a. Mudah dipergunakan karena merupakan bagian dari Microsoft

Office.

b. Presentasi Multimedia: dapat ditambahkan berbagai multimedia pada

slide presentasi, seperti: clip art, picture, gambar animasi (GIF dan

Flash), background audio/music¸ narasi, movie (video klip).

c. Custom Animation. Powerpoint memiliki fasilitas custom animation

yang sangat lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi dapat menjadi

lebih hidup, menarik, dan interaktif.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

13 

4. Langkah –langkah Pembuatan Bahan Ajar PowerPoint

a. Membuka program

Klik tombol start kemudian klik All Program arahkan kursor ke

Microsoft Office dan klik Microsoft Office PowerPoint.

b. Menulis Teks

Klik add title lalu ketik judul utama naskah, kemudian pilih jenis dan

ukuran hurufnya.

c. Memasukkan gambar dengan teknik insert

Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert > arahkan pada picture klik

from file.

d. Memasukkan video dengan teknik insert

Video yang dimasukkan ke program PowerPoint dalam bentuk file

MPEG. Langkah yang perlu dilakukan adalah klik insert > kemudian

klik movie and sound > dan klik movie from file

e. Mengatur animasi

Fasilitas animasi yang ada pada program PowerPoint digunakan untuk

menambah gerakan pada teks atau gambar. Langkah yang diperlukan

adalah klik teks atau gambar > dan animations pada menu toolbar >

pilih costum animation > pilih dan klik pada add effect > maka akan

muncul beberapa pilihan bentuk animasi.

Pilih salah satu jenis animasi, misalnya > klik motion paths kemudian

pilih salah satu dari beberapa pilihan misalnya > klik left.

f. Menjalankan PowerPoint

Untuk menjalankan PowerPoint salah satu cara yang dapat digunakan

adalah pilih dan klik Slide Show, View Show (F5).

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

14 

2.2 KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Pada penelitian tindakan kelas ini, menggunakan laporan penelitian

tindakan oleh Tri Hartanti Setianingsih pada tahun 2012 dengan judul:

“Penggunaan Media PowerPoint untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika

Pokok Bahasan Pecahan Sederhana pada Siswa Kelas 3 SD Negeri 2 Ngaren

Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/ 2012”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

menggunakan PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

Matematika kelas 3 SD Negeri 2 Ngaren Semester 2 tahun pelajaran 2011/ 2012.

Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 yaitu dari rata-rata ulangan

harian kelas 60,58 naik menjadi 74,41. Pada siklus 2, rata-rata kelas postes siklus

1 74,41 naik menjadi 79,21.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ike Oktaria pada tahun

2012 dengan judul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Microsoft

PowerPoint untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 3

SDN Cemorokandang 2” menunjukkan bahwa dengan menggunakan PowerPoint

hasil belajar siswa meningkat. Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh pada

pratindakan sebesar 68, pada siklus 1 sebesar 76,22 dan pada siklus 2 sebesar

87,79.

Pengaruh penggunaan multimedia, media gambar terhadap hasil belajar

kompetensi sistem diferensial pada siswa X jurusan Advance Automotive di SMK

1 Singosari Malang (Multakim, 2009) hasil penelitian terhadap kelas eksperimen

dan kelas koltrol menunjukkan bahwa terjadi rata-rata hasil belajar siswa akibat

adanya perubahan rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dari post-test dan pre-

test. Perubahan rata-rata hasil belajar yang tertinggi terletak pada kelas

eksperimen, yaitu kelas yang diberi perlakuan multimedia. Rata-rata hasil belajar

kelas eksperimen sebelum perlakuan adalah 3,8286 dan sesudah diberikan

perlakuan 8,6000, sedangkan rata-rata hasil belajar untuk kelas kontrol sebesar

3,2286 dan sesudah diberikan perlakuan sebesar 7,9714.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

15 

2.2.1 Hubungan Hasil Belajar dengan Media PowerPoint

Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kelengkapan sarana atau

media yang digunakan. Sebab semakin bervariasi media yang digunakan pesan

atau materi pembelajaran akan semakin optimal diterima siswa.

Media PowerPoint mampu menampilkan materi yang akan disampaikan

secara menarik karena adanya fasilitas animasi. Media PowerPoint juga dapat

membantu siswa untuk memahami penjelasan guru karena dilengkapi gambar.

Selain itu, melalui media PowerPoint sumber belajar yang tidak mungkin dibawa

atau digunakan di dalam kelas dapat ditunjukkan. Sehingga, dapat membantu

siswa untuk mengkonkretkan konsep yang abstrak dan tidak terjadi verbalisme

dalam diri siswa.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

penggunaan media PowerPoint dalam proses pembelajaran maka dapat lebih

memperjelas materi yang diberikan. Makin tepat penggunaan media PowerPoint

pada materi pelajaran yang diberikan, akan semakin berhasil pula pelajaran itu.

Sehingga, penggunaan media PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Rata-rata hasil belajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 01

Salatiga pada kondisi awal masih rendah yaitu 50 dan belum mencapai KKM

yang ditentukan di Sekolah yaitu 60. Untuk menanggapi hal tersebut, dibutuhkan

upaya penanganan guna mengantisipasi rendahnya prestasi belajar siswa yang

dapat dilakukan dengan memulai penggunaan media pembelajaran. Dengan

menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan menarik, siswa mampu

memahami materi pembelajaran secara nyata/konkrit serta mendapatkan

pengalaman belajar baru, sehingga pemahaman tersebut akan lebih melekat

dalam otak siswa dibandingkan bila siswa hanya belajar sendiri dari buku atau

mendengarkan penjelasan guru dengan metode ceramah.

Upaya tersebut akan meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, sehingga

akan mengubah kondisi awal siswa dari yang belum mencapai standar KKM

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

16 

menjadi mencapai standar KKM yang telah ditentukan. Pengamatan tentang

peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan Media pembelajaran

multimedia mata pelajaran IPA Kelas IV terhadap hasil belajar siswa di sekolah

dasar ini akan dilakukan di SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga yang akan di uji

cobakan dengan menggunakan media buatan dari penulis dan untuk mengetahui

pengaruhnya.

Adapun kerangka berpikir mengenai penggunaan multimedia dapat

dilihat pada bagan di bawah ini.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

17 

Bagan Kerangka Berpikir

KONDISI AWAL

GURU: Belum menggunakan multimedia power point

SISWA : Hasil belajar masih rendah di bawah KKM 60

TINDAKAN

Menggunakan multimedia power point

SIKLUS I Menerapkan multimedia power point dalam pembelajaran oleh guru.

SIKLUS II Memanfaatkan multimedia power point untuk berdiskusi

kelompok

KONDISI AKHIR

Diduga dengan menerapkan multimedia power point, hasil belajar siswa akan meningkat

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 HASIL BELAJAR

18 

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diduga bahwa penggunaan multimedia yang

dilakukan oleh guru dalam pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran

yang menarik dalam sebuah pembelajaran.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dalam landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka yang

menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Dengan menggunakan multimedia power point,

maka, diduga hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 01 Salatiga Tahun 2012/2013

pada mata pelajaran IPA akan terjadi peningkatan”.