17
31 BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA- BANGSA DALM HUKUM INTERNASIONAL A. Sejarah terbentuknya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa Munculnya keinginan bersama untuk membentuk suatu organisasi internasional sebagai jawaban atas kekhawatiran akan terjadi perang setelah berakhirnya perang dunia ke-2 PBB merupakan salah satu kepanjangan tangan dari dari Liga Bangsa-Bangsa yang bubar setelah Perang Dunia I. Keseriusan negara-negara untuk membahas masalah tersebut ditunjukan dengan sering diadakanya perundingan-perundingan antar negara untuk membahas perlunya suatu organisasi internasional yang dapat menjamin stabilitas keamanan dunia. Dalam setiap pertemuan yang diadakan, juga dibahas mengenai keinginan untuk hidup bersama secara damai dalam masyarakat internaslonal. Hingga pada akhirnya diadakan pertemuan antar negara-negara sekutu pada tanggal 12 Jum 1941 St James's palace, Ingggris. Petemuaan itu dihadiri oleh wakil-wakil negara seperti Australia, New Zeland, Kanada, Uill Afrika Selatan, Inggris, serta wakil-wakil dan pemerintahan Belgia, Cekoslovakia, Yunani, Luxemburg, Belanda, Norwegia, Polandia dan Yugoslavia serta turut pula jenderal De Gaulle dari Perancis. Dalam pertemuan ini, yang selanjutnya dikenal sebagai pertemuan London, berhasil disepakati dan ditandatanggani deklarasi London. Deklarasi ini antara lain menyatakan bahwa satu-satunya dasar yang sejati bagi pemeliharaan perdamalan adalah kehendak kerjasama antara bangsa Universitas Sumatera Utara

BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

31

BAB II

KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN BANGSA-

BANGSA DALM HUKUM INTERNASIONAL

A. Sejarah terbentuknya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Munculnya keinginan bersama untuk membentuk suatu organisasi

internasional sebagai jawaban atas kekhawatiran akan terjadi perang setelah

berakhirnya perang dunia ke-2 PBB merupakan salah satu kepanjangan tangan

dari dari Liga Bangsa-Bangsa yang bubar setelah Perang Dunia I. Keseriusan

negara-negara untuk membahas masalah tersebut ditunjukan dengan sering

diadakanya perundingan-perundingan antar negara untuk membahas perlunya

suatu organisasi internasional yang dapat menjamin stabilitas keamanan dunia.

Dalam setiap pertemuan yang diadakan, juga dibahas mengenai keinginan untuk

hidup bersama secara damai dalam masyarakat internaslonal.

Hingga pada akhirnya diadakan pertemuan antar negara-negara sekutu

pada tanggal 12 Jum 1941 St James's palace, Ingggris. Petemuaan itu dihadiri oleh

wakil-wakil negara seperti Australia, New Zeland, Kanada, Uill Afrika Selatan,

Inggris, serta wakil-wakil dan pemerintahan Belgia, Cekoslovakia, Yunani,

Luxemburg, Belanda, Norwegia, Polandia dan Yugoslavia serta turut pula

jenderal De Gaulle dari Perancis. Dalam pertemuan ini, yang selanjutnya dikenal

sebagai pertemuan London, berhasil disepakati dan ditandatanggani deklarasi

London. Deklarasi ini antara lain menyatakan bahwa satu-satunya dasar yang

sejati bagi pemeliharaan perdamalan adalah kehendak kerjasama antara bangsa

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

32

Perserikatan Bangsa-Bangsa terbentuk pada tanggal 24 oktober 1945.

ditandai dengan adanya deklarasi London pada tanggal 12 Juni 1941 yang

dilanjutkan oleh Piagam Atlantik antara Amerika Serikat dan Inggris. Piagam

Perserikatan Bangsa-Bangsa disusun menjelang berakhirnya Perang Dunia II oleh

wakil-wakil dari 50 Pemerintah yang mengadakan pertemuan dan Konferensi

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Organisasi Internasional di San Fransisco

dari 25 April sampai 26 Juni 1945.

Perserikatan Bangsa-Bangsa sekarang ini merupakan satu organisasi dari

184 negara, hampir semua negara yang berada di atas planet Bumi ini, yang secara

hukum terikat pada kerjasama dalam mendukung prinsip-prinsip dan tujuan yang

tercantum di dalam Piagamnya. Keterikatan ini termasuk keterikatan untuk

elenyapkan peperangan, menggalakan hak-hak asasi manusia, mempertahankan

penghormatan terhadap keadilan dan hukum internasional, meningkatkan

kemajuan sosial dan hubungan bersahabat di antara bangsa-bangsa, dan

memanfaatkan organisasi dunia tersebut sebagai pusat untuk menyelaraskan

langkah-langkah mereka untuk mencapai tujuan tersebut41

1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

Sedangkan Tujuan dari PBB sendiri secara rinci tercantum dalam Pasal 1

piagam PBB adalah sebagai berikut :

2. Memajukan hubungan persahabatan antar bangsa berdasarkan

penghargaan atas persamaan hak dan penentuan nasib sendiri.

41 Perserikatan Bangsa-Bangsa, Pengetahuan Dasar Mengenai Perserikatan Bangsa-

Bangsa,Kantor Penerangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, 1990, hlm 18

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

33

3. Menciptakan kerjasama internasional dalam menyelesaikan

persoalanpersoalan internasional di lapangan ekonomi, social dan

kebudayaan.

4. Menjadikan PBB sebagai pusat bagi penyelarasan segala tindakan

bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan.

Dewan keamanan PBB adalah badan terkuat di PBB. Tugasnnya adalah

menjaga perdamaian dan keamanan antar negara. Sedangkan badan PBB lainnya

hanya dapat memberikan rekomondasi kepada para anggota dewan keamanan.

Dewan keamanan mempunyai untuk mengambil keputusan yang harus

dilaksanakan para anggota dibawah program PBB.

Dewan Keamanan mengadakan pertemuan pertamanya pada 17 Januari

1946 di Chara House, London dan keputusan yang mereka tetapkan disebut

Resolusi Dewan Keamanan PBB. Hak Veto adalah untuk membatalkan keputusan

atau Resolusi yang di ajukan oleh PBB atau Dewan keamanan PBB. Hak Veto

sampai dengan sekarang, hanya dimiliki negara-negara anggota tetap Dewan

Keamanan PBB.42

Dewan Keamanan diberi Hak dan wewenang untuk menentukan suatu Hal

atau masalah yang di anggap mengganggu perdamaian, mengancam perdamaian

atau tindakan agresif. Selanjutnya, sebagai tambahan ada suatu komite staf militer

dari negara anggota tetap dan di maksudkan agar dapat mempersiapkan tindakan

segera apabila terdapat ancaman perdamaian. Dewan Keamanan di berikan

42 http://komputerterbaru2012.blogspot.com/2011/11/dewan-keamanan-pbb.html, diakses

tanggal 21 April 2014

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

34

wewenang untuk melakukan tindakan segera guna mejaga ketertiban dan

keamanan dunia

Dewan Keamanan mempunyai lima anggota tetap. Mereka aslinya adalah

kekuatan yang menjadi pemenang perang dunia ke 2. Republik Cina di keluarkan

pada tahun 1971 dan di gantikan oleh Republik rakyat Cina atau RRC. Setelah

yunisoviet pecah Rusia masuk menggantikannya. Sehingga lengkap menjadi

anggota tetap :Republik Rakyat Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika

Serikat. Ke 5 anggota tersebut adalah negara-negara yang boleh mempunyai

senjata nuklir di bawah perjanjian non proliferasi nuklir.

Adapun Hak dan Tugas Dewan Keamanan antara lain:43

1. Menyelidiki perselisihan atau ketegangan yang terjadi antara 2 atau lebih

negara.

2. Dewan Keamanan adalah satu-satunya unit PBB yang mempunyai

kekuasaan membuat keputusan-keputusan. Keputusan-keputusan ini sesuai

dengan Piagam PBB dan harus dipatuhi oleh para anggota.

3. Mengupayakan penyelesaian perselisihan-perselisihan dengan cara-cara

damai.

a. Perundingan : dalam hal ini biasanya dilakukan diplomasi.

b. Panitia penyelidikan : untuk menetapkan kemungkinan menghilangkan

pertikaian.

43 http://sejarahnasionaldandunia.blogspot.com/2013/09/hak-dan-tugas-dewan-keamanan-

security.html, diakses tanggal 24 April 2014

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

35

c. Panitia perdamaian : dibentuk panitita internasional yang ditunjuk oleh

pihak-pihak yang bersengketa untuk menghasilkan persetujuan yang

dapat diterima oleh pihak-pihak yang bersengketa

d. Perantara atau jasa-jasa baik : suatu negara, komisi atau tokoh ditunjuk

dan disetujui oleh kedua belah pihak untuk mempercepat tercapainya

perdamaian.

4. Penyelesaian perselisihan dengan cara paksaanhukum atas persetujuan

yang tercapai.

5. Mengeluarkan perintah penghentian tembak-menembak bila sengketa

sudah menjurus kepada peperangan, guna mencegah kemingkinan

meluasnya pertikaian ke daerah lain.

6. Melakukan langkah-langkah pemaksaan, tindakan militer, melaksanakan

sanksi ekonomi (misalnya embargo).

7. Mengirimkan pasukan-pasukan pemeliharaan perdamaian daerah-daerah

sengketa (misalnya pernah mengirim kontingen UNIIMOG (United

Nations Iraq-Iran Military Observer Group), yang bertugas mengawasi

pelaksanaan gencatan senjata antara Irak dan Iran yang bertikai selama 8

tahun).

Dalam tugasnya, Dewan Keamanan PBB dibantu oleh :

1. Panitia Staf Militer

2. Panitia Pelucutan Senjata

3. Pasukan PBB

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

36

Dalam Dewan Keamanan dikenal hak veto, yaitu : hak untuk menolak atau

membatalkan keputusan yang dibuat oleh Dewan Keamanan. Hak veto hanya

dimiliki anggota tetap Dewan Keamanan. Setiap anggota Dewan Keamanan hanya

mempunyai satu suara. Masalah-masalah penting yang menjadi keputusan Dewan

Keamanan harus disetujui oleh sedikitnya 9 negara anggota, termasuk suara setuju

kelima anggota tetap.

B. Struktur Organisasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Berdasarkan Piagam PBB terdapat lima badan utama Perserikatan Bangsa-

Bangsa yaitu :

1. Majelis Umum

Merupakan badan permusyawaratan utama, yang terdiri dari wakil-wakil

Negara-Negara Anggota, yang masing-masing memiliki satu suara. Keputusan

mengenai masalah-masalah penting, seperti perdamaian dan keamanan, anggota

baru, dan masalah anggaran, membutuhkan mayoritas dua pertiga. Keputusan-

keputusan yang menyangkut masalah lain-lain dicapai melalui mayoritas

sederhana. Dasar hukum keberadaan lembaga ini tertuang dalam Bab IV Pasal 9

samapi Pasal 22 Piagam PBB.

2. Dewan Keamanan

Berdasarkan Piagam, tanggung jawab utama Dewan Keamanan adalah

perdamaian dan keamanan internasional. Dewan memiliki 15 anggota: lima

anggota tetap Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis dan Cina dan 10 anggota

tidak tetap yang dipilih oleh Majelis Umum untuk masa dua tahun. Ke-5 negara

anggota tetap Dewan Keamanan PBB mempunyai hak Veto yaitu hak yang

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

37

dimiliki oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk membatalkan keputusan

yang telah diambil. Pada tahun 1965, keanggotaan Dewan Keamanan telah

bertambah dari 11 menjadi 15 (Pasal 23) dan jumlah suara yang mendukung yang

diperlukan untuk masalah-masalah prosedural bertambah dari tujuh menjadi

sembilan, sedangkan mengenai masalah-masalah lain juga bertambah menjadi

sembilan, termasuk suara mendukung dari kelima anggota tetap (Pasal 27).44

Mahkamah Internasional merupakan badan hukum utama Perserikatan

Bangsa-Bangsa. Statuta Mahkamah Internasional merupakan bagian integral dari

Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Mahkamah terbuka untuk yang menjadi

pihak dari Statutanya. Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa secara otomatis

menjadi pihak dari Statuta. Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang

dipilih oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan, yang memberikan suara secara

independen.

Dasar hukum keberadaan lembaga ini tertuang dalam Bab V Pasal 23 sampai

Pasal 32 Piagam PBB .

3. Mahkamah Internasional

45

a. Ketentuan-ketentuan dari konvensi-konvensi internasional yang sudah ada

yang diakui Negara-Negara yang bertikai;

Dasar hukum keberadaan lembaga ini tertuang dalam Bab XIV

Pasal 92 sampai Pasal 96 Piagam PBB. Yuridiksi Mahkamah Internasional

dijelaskan dalam Pasal 38 Statuta yang menerapkan :

b. Kebiasaan internasional yang telah diterima dalam praktek umum sebagai

hukum;

44 Ibid., hlm 9 45 Ibid., hlm 22

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

38

c. Prinsip-prinsip umum dari hukum yang diakui oleh bangsabangsa; dan

d. Ketentuan-ketentuan hukum dan pandangan-pandangan para ahli hukum

internasional yang berkualifikasi tinggi dari berbagai negara, sebagai

bahan tambahan dalam menegakan hokum

4. Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa

Sekretariat, dikepalai Sekertaris Jenderal dan terdiri dari staf internasional

yang bertugas di Markas Besar. bertugas melayani badan-badan lain Perserikatan

Bangsa-Bangsa dan mengelola program dan kebijaksanaan yang telah mereka

tentukan. Sekertariat dikepalai oleh Sekretaris Jenderal yang diangkat oleh

Majelis Umum berdasarkan rekomendasi Dewan Keamanan dengan masa jabatan

lima tahun. Dasar hukum keberadaan lembaga ini tertuang dalam Bab XV Pasal

97 sampai Pasal 101 Piagam PBB

Selain itu Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mempunyai badan-badanlain

yang mendukung berjalannya tujuan PBB seperti yang tercantum dalam Piagam

PBB, yaitu:46

1. Badan Subsider, adalah organ PBB yang bilamana perlu dapat dibentuk

sesuai dengan ketentuan Piagam. Menurut Piagam PBB, Dewan

Keamanan dapat membentuk organ subsider bila dipandang perlu,

diantaranya: United Nations Interim Force in Libanon (UNIFIL) Pasukan

sementara PBB di Libanon, United Nations Iran Iraq Military Observer

Group (UNIIMOG), United Nations Transitional Authority in Cambodia

46 F.Sugeng Istanto, Hukum Internasional, (Yogjakarta: Universitas Atmajaya, 1998, hlm.

138.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

39

(UNTAC), United Nations Relief and Works Agency for Palestine

Refugees in the Near East (UNRWA).

2. Badan Khusus, adalah organisasi internasional publik di bidang ekonomi,

sosial, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan yang berkaitan dengan

bidang tersebut yang ditempatkan dalam suatu hubungan dengan PBB.

Badan khusus tersebut antara lain : International Labour Organizations

(ILO), Food and Agricultural Organizations (FAO), World Health

Organization (WHO), International Monetary Fund (IMF), International

Bank For Reconstruction and Development (IBRD), International

Telecommunication Union (ITU) United Nations Educational Scientific

and Cultura Organization (UNESCO), United Nations International

Children’s Emergency Fund (UNICEF), Universal Postal Union (UPU),

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

5. Dewan Ekonomi dan Sosial

Dewan Ekonomi dan Sosial dibentuk oleh Piagam sebagai organ utama

untuk mengkoordinasikan kerja di bidang ekonomi dan social dari Perserikatan

Bangsa-Bangsa dan badan-badan serta lembaga-lembaga khususnya – yang

dikenal sebagai organisasi “Keluarga Perserikatan Bangsa-Bangsa”. Dewan

memiliki 54 anggota yang bertugas untuk masa tiga tahun. Sebanyak 18 anggota

dipilih setiap tahun untuk masa tugas tiga tahun guna menggantikan 18 anggota

yang masa tugasnya selama tiga tahun telah habis. Pada tahun 1965, keanggotaan

Dewan Ekonomi dan Sosial bertambah dari 18 menjadi 27 dan, pada tahun 1973,

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

40

meningkat lagi menjadi 54 (Pasal 61).47

Tugas dan wewenang yang dibebankan pada anggota Dewan Ekonomi dan

Sosial PBB adalah sebagai berikut :

Dasar hukum keberadaan lembaga ini

tertuang dalam Bab X Pasal 61 sampai Pasal 72 Piagam PBB.

Dewan Ekonomi dan Sosial bekerja di bawah wewenang Majelis Umum,

berkepentingan memajukan ekonomi dan sosial bagi kemakmuran masyarakat

internasional. Dalam bidang hak asasi manusia, Dewan ini bertugas membuat

rekomendasi dalam rangka menggalakkan penghormatan dan ketaatan terhadap

HAM dan kebebasan asasi, di samping juga bertanggung jawab menerima laporan

dan mengkoordinasikan kegiatan serta menandatangani persetujuan-persetujuan

dengan badan-badan khusus hak asasi manusia seperti UNESCO, WHO dan

LSM-LSM. Berdasarkan Pasal 68 Deklarasi, Badan ini berkewajiban membentuk

komisi-komisi untuk membantu menjalankan tugas-tugasnya. Otoritas

kewenangannya berhubungan dengan hak asasi manusia ditangani oleh Komisi

Hak Asasi Manusia (CHR), Subkomisi Pencegahan Diskriminasi dan

Perlindungan Minoritas serta Komisi mengenai Status Kaum Wanita

48

1) Membahas dan mencoba mencari penyelesaian dari masalah-masalah

ekonomi, sosial budaya dan kesehatan yang terjadi pada anggota

khususnya dan dunia umumnya

2) Memberikan nasehat dalam rangka menjunjung tinggi hak-hak yang harus

dimiliki oleh setiap warga dunia

47 Perserikatan Bangsa-Bangsa, Op. Cit., hlm. 10. 48 Ibid.,.hlm 11

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

41

3) Menyelenggarakan konfrensi tingkat internasional serta menyusun naskah-

naskah yang dibutuhkan dalam konfrensi tersebut untuk diserahkan pada

majelis umum

4) Menyelenggarakan konsultasi dengan organisasi non pemerintah yang

telah diatur oleh ECOSOC

5) mengkoordinasi fungsi-fungsi badan anak pbb yang sering kali tumpang

tindih

6) Membuat perjanjian atau kebijakan yang dibutuhkan guna Menjalankan

tugas dan wewenangnya

C. Kedudukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tujuan utama pembentukan PBB adalah memelihara perdamaian dan

keamanan internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, PBB mengambil

langkah-langkah bersama secara efektif dalam mencegah dan menghindari

ancaman agresi atau pelanggaran lain terhadap perdamaian dan mengusahakan

penyelesaian melalui cara-cara damai, sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan

hukum internasional Pasal 1 ayat (1) piagam PBB. Dalam kaitan dengan usaha-

usaha pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, PBB telah

meletakkan lima prinsip dasar dalam piagamnya, yaitu49

1. Prinsip untuk menyelesaikan perselisihan internasional secara damai

(Pasal 2 ayat 3 jo. Bab VI dan VII Piagam).

:

49 Suryokusumo, Sumaryo. Organisasi Internasional. (Jakarta: Universitas Indonesia

Press, 1997) hlm, 8

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

42

2. Prinsip untuk tidak menggunakan ancaman atau kekerasan (Pasal 2 ayat 4

Piagam).

3. Prinsip mengenai tanggung jawab untuk menentukan adanya ancaman

(Pasal 39).

4. Prinsip mengenai pengaturan persenjataan (Pasal 26 Piagam).

5. Prinsip umum mengenai kerjasama di bidang pemeliharaan perdamaian

dan keamanan internasional (Pasal 11 ayat 1 Piagam).

Dalam hal ini, jika terjadi sengketa yang mengancam perdamaian dunia,

maka, badan-badan PBB yang terlibat dalam pemeliharaan perdamaian dan

keamanan internasional turut serta dalam menyelesaikan sengketa tersebut.

Dewan Keamanan mempunyai tanggung jawab utama (Primary responsibility)

dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional Pasal 24 ayat (1)

Piagam PBB. Wewenang Dewan Keamanan berdasarkan piagam dianggap cukup

ekstensif memberi peluang bagi organisasi tersebut. Lebih jauh lagi, hal ini

berguna untuk merumuskan dan membedakan kewenangannya dengan wewenang

Majelis Umum yang lebih umum dan kurang bersifat paksaan

Wewenang Dewan Keamanan dalam mencapai tujuan utama, khususnya

dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional dilakukan dengan dua

cara, yaitu usaha penyelesaian sengketa secara damai (Bab VI Piagam) dan

penyelesaian sengketa secara paksa berupa tindakan terhadap adanya ancaman

perdamaian, pelanggaran perdamaian dan tindakan agresi. (Bab VII Piagam).

Pada hakikatnya wewenang Dewan Keamanan tersebut merupakan konsekuensi

logis dari tanggung jawab utama Dewan Keamanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

43

Bab VI Piagam, mengatur penyelesaian sengketa secara damai, memberi

wewenang Dewan Keamanan untuk membuat rekomendasi prosedur dan syarat-

syarat penyelesaian sengketa50

1. Melakukan penyelidikan terhadap sengketa atau situasi untuk menentukan

apakah perdamaian dan keamanan internasional berbahaya.

. Langkah-langkah yang dapat diambil Dewan

Keamanan adalah sebagai berikut:

2. Dapat meminta semua pihak untuk menggunakan cara-cara damai jika

situasi membahayakan perdamaian internasional.

3. Merekomendasikan prosedur-prosedur atau metode-metode yang layak

untuk penyelesaian, contohnya menyerahkan sengketa hukum ke ICJ.

4. Merekomendasikan syarat-syarat penyelesaian sengketa

Hal yang perlu diperhatikan adalah wewenang untuk meminta pihak-pihak

yang terlibat agar menyelesaian sengketa dengan cara damai atau merekomendasi

prosedur-prosedur atau metode-metode penyelesaian, serta merekomendasikan

syarat-syarat penyelesaian sengketa pada hal-hal yang bersifat menganjurkan

(recommendatory) dan terbatas pada sengketa yang kemungkinan membahayakan

perdamaian dan keamanan51

Walau demikian, Dewan Keamanan tidak memiliki wewenang berkenaan

dengan segala macam sengketa. Tetapi, Dewan Keamanan juga dapat menyelidiki

suatu sengketa untuk mengetahui sampai sejauh mana hal tersebut membahayakan

perdamaian dan keamanan. Negara-negara PBB telah melimpahkan tanggung

.

50 Baros, James. The United Nations, Past, Present and Future. New York: The Free

Press, 1972). hlm 22 51 Mauna, Boer. Hukum Internasional, Pengertian, Peranan dan Fungsi Dalam Era

Dinamika Global (Bandung: Alumni, 2000) hlm 186

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

44

jawab utama kepada Dewan Keamanan dalam pemeliharaan perdamaian dan

keamanan internasional.

Tanggung jawab Dewan Keamanan tercermin dalam beberapa hal antara

lain: 52

a. Meski Dewan Keamanan hanya terdiri dari anggota PBB yang jumlahnya

terbatas, tindakan-tindakan yang dilakukan adalah atas nama seluruh

anggota PBB.

b. Dewan Keamanan mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan

yang mengikat tidak saja pada anggotanya tetapi juga mengikat semua

negara anggota PBB dan negara bukan anggota (Pasal 2 ayat 6).

c. Hak untuk memutuskan itu dibatasi oleh aturan untuk kebulatan suara

(rule of unanimity) atau yang lazim disebut “veto”, sehingga kelima

anggota DK mempunyai hak untuk memblokir usul-usul yang bersifat non

prosedural yang diajukan di Dewan Keamanan termasuk amandemen

terhadap piagam.

d. Dewan Keamanan harus dapat berfungsi setiap waktu.

e. Piagam juga memberikan hak kepada Dewan Keamanan untuk

menentukan sendiri aturan tata caranya.

Badan-badan PBB lain yang berhubungan dengan masalah perdamaian

dan keamanan internasional adalah Majelis Umum dan Sekertaris Jenderal.

Peranan Majelis Umum menurut Pasal 10 Piagam PBB: “Majelis umum dapat

membahas semua persoalan atau hal-hal yang termasuk dalam kerangka piagam

52 Ibid., hal 11

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

45

atau yang berhubungan dengan kekuasaan dan fungsi salah satu organ yang

tercantum dalam piagam ...dan membuat rekomendasi-rekomendasi kepada

anggota-anggota PBB atau ke Dewan Keamanan

Peranan Majelis dalam pemeliharaan perdamaian terdapat dalam Pasal 11

ayat (2) yang menyatakan bahwa. “Majelis dapat membahas dan membuat

rekomendasi-rekomendasi mengenai semua persoalan yang berhubungan dengan

pemeliharaan keamanan internasional yang diajukan oleh salah satu anggota PBB

atau Dewan Keamanan atau oleh satu negara bukan anggota PBB”.

Berdasarkan Pasal di atas, Majelis Umum berwenang atas berbagai

persoalan baik terhadap negara anggotanya maupun bukan. Majelis Umum juga

mempunyai kekuasaan untuk intervensi langsung dalam dua hal yakni; Pertama,

menurut Pasal 11 ayat (3), Majelis dapat menarik perhatian Dewan Keamanan

terhadap semua keadaan yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan

internasional. Selanjutnya, menurut Pasal 14; “Majelis dapat mengusulkan

tindakan-tindakan untuk penyelesaian secara damai semua keadaan, tanpa

memandang asal-usul yang mengganggu kesejahteraan umum atau

membahayakan hubungan baik antar bangsa”. Kekuasaan Majelis ini pun

memiliki batas. Pembatasan Majelis Umum terdapat dalam Pasal 2 ayat (7), yang

melarang semua organ PBB untuk membahas dan membuat rekomendasi-

rekomendasi mengenai masalah-masalah yang berada dalam wewenang nasional

negara-negara anggota, kecuali dalam melaksanakan tindakan kekerasan yang

diambil oleh Dewan Keamanan. Pembatasan khusus diatur dalam Pasal 12

Piagam dan 11 ayat (2). Dalam Pasal 12, Majelis Umum tidak boleh membuat

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

46

rekomendasi-rekomendasi terhadap persoalan-persoalan atau keadaan-keadaan

yang sedang dibahas Dewan Keamanan. Atas dasar tanggung jawab Dewan

Keamanan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan perdamaian.

Seandainya, Dewan Keamanan gagal mengambil langkah-langkah untuk

memelihara perdamaian dan keamanan internasional karena veto dari negara

anggota tetapnya, maka, Dewan Keamanan dapat melimpahkan kepada Majelis

Umum atas tanggung jawab residual (residual responsibility). Akan tetapi, hal ini

dianggap kurang efektif karena keputusan yang diambil hanya bersifat

rekomendatif.

Harapan agar Dewan Keamanan mengambil keputusan dengan cepat

dalam menghadapi masalah genting sering tidak dapat dipenuhi. Dewan sering

kali tidak dapat mengambil keputusan karena diveto oleh salah satu anggota

tetapnya. Dengan memperhatikan kenyataan itu, maka, Majelis Umum berkali-

kali mengajukan appeal kepada Dewan Keamanan agar melaksanakan

kewajibannya dengan lebih baik.

Salah satu appeal yang terpenting adalah resolusi Majelis Umum pada 13

November 1950, kemudian dikenal dengan sebutan Uniting for peace Resolution.

Resolusi ini menyatakan, berhubung Dewan Keamanan tidak dapat mencapai

suatu kesepakatan di antara negara-negara anggota tetapnya dan gagal dalam

menunaikan tugas sebagai penanggungjawab utama dalam perdamaian dunia,

maka, Majelis Umum akan segera membicarakan masalah tersebut agar dapat

memberikan rekomendasi kepada semua anggota untuk mengambil tindakan

kolektif. Termasuk penggunaan kekerasan senjata jika dianggap perlu. Meski

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II KEDUDUKAN DEWAN KEAMANAN PERSERIKATAN …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/47852/3/Chapter II.pdf · Mahkamah Internasional terdiri dari 15 hakim yang dipilih oleh Majelis

47

sebagian besar keputusan Majelis Umum hanya bersifat rekomendatif, tetapi

karena mayoritas anggota PBB hadir dalam sidang majelis, maka, kecenderungan

negara anggota PBB seolah-olah menghormati keputusan itu mengikat secara

hukum.

Sekretaris Jenderal juga mempunyai hak untuk meminta perhatian Dewan

Keamanan yang menurutnya dapat mengancam perdamaian dan keamanan

internasional (Pasal 99 Piagam PBB). Ketentuan ini adalah hal baru bagi para

pendiri PBB dan tidak ingin mengulangi kesalahan PBB yang tidak memberikan

wewenang kepada Sekretaris Jenderalnya untuk mengambil prakarsa atas keadaan

yang dapat mengancam perdamaian.

Sekretaris Jenderal dalam sistem PBB dapat melancarkan tanda bahaya

dan memainkan peranan penting dalam masalah yang menyangkut kepentingan

masyarakat dunia pada umumnya. Dalam beberapa hal, Dewan Keamanan juga

meminta Sekretaris Jenderal PBB untuk memberikan jasa-jasa baiknya dalam

mencari penyelesaian sengketa secara damai.

Dalam kaitannya dengan Pasal 99 Piagam, pada 1960 Sekretaris Jenderal

pernah meminta perhatian Dewan Keamanan mengenai krisis Kongo, dan pada

1961 untuk melaporkan situasi di Tunisia atas tuduhannya terhadap Prancis. Pada

1979, Sekretaris Jenderal meminta Dewan Keamanan untuk bersidang

membicarakan penahanan staf diplomatik Amerika Serikat di Teheran. Hal ini

menunjukkan Sekjen turut mengambil inisiatif terhadap masalah-masalah yang

mengganggu perdamaian dan keamanan internasional.

Universitas Sumatera Utara