15
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1. Data Proyek Data proyek merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan pada suatu proyek pembangunan. Data proyek dapat berupa data umum proyek dan data teknis proyek. Data umum proyek memberikan informasi mengenai keadaan umum identitas dari suatu proyek, sedangkan data teknis proyek berhubungan langsung dengan perencanaan struktur bangunan yang berisi tentang spesifikasi teknis pekerjaan. 2.1.1. Data Umum Proyek Adapun data umum Proyek Pembangunan Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu Bara ini adalah sebagai berikut: Nama Proyek : Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu Bar a Lokasi Proyek : Komplek PT Pupuk Sriwidjaja Jalan Mayor Zen, Palembang, Sumatera Selatan Pemilik Proyek : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Sifat Proyek : Engineering Procurement Construction (EPC) Kontraktor EPC : PT Rekayasa Industri 5

BAB II (Print)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tinjauan pelaksanaan dan perhitungan struktur baja

Citation preview

Page 1: BAB II (Print)

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1. Data Proyek

Data proyek merupakan kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil

pengamatan pada suatu proyek pembangunan. Data proyek dapat berupa data

umum proyek dan data teknis proyek. Data umum proyek memberikan informasi

mengenai keadaan umum identitas dari suatu proyek, sedangkan data teknis

proyek berhubungan langsung dengan perencanaan struktur bangunan yang berisi

tentang spesifikasi teknis pekerjaan.

2.1.1.Data Umum Proyek

Adapun data umum Proyek Pembangunan Steam Turbine Generator (STG) dan

Boiler Batu Bara ini adalah sebagai berikut:

Nama Proyek : Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu

Bara

Lokasi Proyek : Komplek PT Pupuk Sriwidjaja Jalan Mayor Zen,

Palembang, Sumatera Selatan

Pemilik Proyek : PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Sifat Proyek : Engineering Procurement Construction (EPC)

Kontraktor EPC : PT Rekayasa Industri

Sub Kontraktor Steel Structure: PT Guna Teguh Abadi

Sub Kontraktor Civil Work : PT Panca Duta Prakarsa

Sub Kontraktor Chimney : PT Teknik Lancar Mandiri

Sumber Dana : Konsorsium Perbankan di Indonesia (Bank BNI,

Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Sumsel Babel,

Bank BRI)

Periode Pelaksanaan : 30 Agustus 2013 – Mei 2016

Luas Proyek : 4 hektar

Konstruksi : Rangka Baja

Ni Nilai Kontrak : Rp 1.900.000.000.000,-

(Satu Triliun Sembilan Ratus Milyar Rupiah)

5

Page 2: BAB II (Print)

6

2.1.2.Data – Data Teknis Bangunan Transfer Tower 3

Data Teknis Struktur Bangunan Terdiri Dari :

Luas Bangunan : 64 m²

Tinggi Bangunan : 21,7 m

Jumlah Lantai : 3 lantai

Struktur Bawah

1. Jenis Pondasi : Tiang Pancang

2. Bentuk Penampang : Lingkaran

3. Diameter Tiang Pancang : 400 mm

4. Panjang Tiang Pancang : 24 m

5. Jumlah Titik : 23 titik

6. Mutu Beton Pondasi : K-210 (210 kg/cm²) = f c'

17,43 Mpa

7. Mutu Beton Tiang Pancang : K-600 (600 kg/cm²) =f c'

60 MPa

8. Alat Pemancang : Hammer

Struktur Atas

1. Jenis konstruksi : Rangka Baja

2. Balok, kolom : Baja berat

3. Pelat lantai : Grating Galvanis

4. Atap, dinding : Fibre Alum

5. Mutu Baja (f y) : 2400 kg/cm²

6. Jenis Sambungan : Baut (A325 Bolts)

7. Alat Ereksi Baja : Mobile Crane

2.2. Lokasi Proyek

Proyek pembangunan Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu

Bara berlokasi di Komplek PT Pupuk Sriwidjaja, Jalan Mayor Zen, Palembang.

Letak proyek ini berada di arah utara Sungai Musi sekitar 10 km dari arah

tenggara Kota Palembang. Jika diukur dari Bandara Internasional Sultan Mahmud

Badaruddin II Palembang, jaraknya sekitar 20 km dari arah timur laut area proyek.

Lokasi proyek STG dan Boiler Batu Bara ini juga berdekatan dengan pelabuhan

umum Boom Baru yang dioperasikan oleh PT Pupuk Sriwidjaja. Lokasi proyek

STG dan Boiler Batu Bara terlihat pada Gambar 2.1.

Universitas Sriwijaya

Page 3: BAB II (Print)

7

(Sumber : Google Maps, 2015)

Gambar 2.1 Peta Lokasi Proyek Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu Bara

2.3. Organisasi Proyek Konstruksi

Organisasi proyek konstruksi adalah sebuah sistem kerjasama antara

kelompok manusia untuk mencapai sasaran yang dikehendaki dengan

memperhatikan berbagai faktor dan persyaratan, disamping harus memenuhi

syarat umum, harus pula memenuhi keinginan agar struktur organisasi tersusun

sedemikian rupa sehingga konsep manajemen proyek dapat diterapkan dan

dijalankan sebaik – baiknya dalam mengolah sumber daya proyek menjadi suatu

hasil kegiatan yang berupa bangunan. Hubungan antara satu pihak dengan pihak

yang lain dalam satu bagan organisasi dapat terdiri dari dua hubungan kerja yaitu:

1. Hubungan Fungsional adalah hubungan sesuai fungsi masing – masing

pihak yang terlibat dalam proyek.

2. Hubungan Kontrak adalah hubungan berdasarkan kontrak antara pihak –

pihak yang terlibat dalam suatu proyek. Kontrak merupakan kesepakatan

atau perjanjian secara sukarela antara pihak – pihak yang mempunyai

kekuatan hukum. Kesepakatan ini dicapai setelah satu pihak penerima

Universitas Sriwijaya

Komplek PT PUSRI

Lokasi Proyek

Page 4: BAB II (Print)

8

penawaran yang diajukan oleh pihak lain untuk melakukan sebagaimana

yang tercantum dalam penawaran

Hubungan kerja antara pihak – pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

Proyek Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu Bara PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Hubungan Kerja Pelaksana Proyek STG dan Boiler Batu Bara

2.4. Pihak – Pihak yang Terlibat dalam Proyek

Dalam suatu proyek pasti memerlukan sistem koordinasi yang efektif dan

efisien, yang bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan lebih terjaminnya

pelaksanaan suatu proyek. Usaha – usaha untuk mewujudkan sebuah bangunan

diawali dari tahap ide hingga tahap pelaksanaan. Agar pelaksanaan dalam

pembangunan proyek dapat berjalan baik, maka dilibatkan banyak pihak dalam

pembangunan tersebut. Secara umum pihak-pihak yang terlibat dalam proyek

Universitas Sriwijaya

Page 5: BAB II (Print)

9

pembangunan Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu Bara PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang, antara lain :

2.4.1.Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek adalah orang atau badan yang memiliki proyek dan

memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan

tersebut (Ervianto, 2005: 44). Dalam proyek pembangunan STG dan Boiler Batu

Bara ini selaku pemilik proyek PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Adapun tugas

dan wewenang dari pemilik proyek (owner) adalah sebagai berikut :

a. Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).

b. Menyediakan lahan atau lokasi proyek.

c. Mengurus surat izin mendirikan bangunan

d. Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa

sejumlah biaya yang diperlukan dalam proyek.

e. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan

cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak

atas nama pemilik proyek.

f. Menyetujui dan menolak penambahan atau pengurangan pekerjaan.

2.4.2.Kontraktor EPC

Kontraktor EPC adalah kontraktor utama yang melaksanakan dan

mengendalikan seluruh kegiatan pekerjaan proyek, mengatur schedule proyek

dan bertanggung jawab langsung kepada owner.  Kontraktor EPC bertanggung

jawab atas kegiatan perencanaan (engineering), pengadaan material dan peralatan

(procurement), dan pelaksanaan konstruksi (construction). Peraturan dan

persetujuan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak diatur dalam

dokumen kontrak. Dalam proyek pembangunan STG dan Boiler Batu Bara ini

selaku kontraktor adalah PT Rekayasa Industri.

Kontraktor utama memiliki peranan penting dalam proses perencanaan,

pengadaan dan pelaksanaan konstruksi, oleh sebab itu dibutuhkan suatu

pengaturan yang baik agar semua tahapan proyek dapat tercapai sesuai dengan

tujuan yang diinginkan. Untuk menunjang hal tersebut, PT Rekayasa Industri

Universitas Sriwijaya

Page 6: BAB II (Print)

10

mempunyai struktur organisasi tersendiri. Dengan adanya struktur organisasi

proyek ini diharapkan agar pekerjaan dan pelaksanaan sesuai dengan yang

direncanakan dan tidak terjadi keterlambatan jadwal, sesuai target dan untuk

mempermudah pengerjaan proyek. Adapun struktur organisasi kontraktor EPC

dapat dilihat pada Gambar 2.3.

(Sumber : PT Rekayasa Industri, 2015)

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Kontraktor Proyek STG dan Boiler Batu Bara

Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar 2.3. Berikut ini adalah tugas,

kewajiban, serta tanggung jawab dari unsur-unsur struktur organisasi kontraktor

Universitas Sriwijaya

AdmViona N

SurveyorPujianto

Precom ManagerMulyonoProject

AdminTriendah

Construction ManagerDwinovianto

Chief LogisticLaimin

Chief Const. Cont

Junaidi

Chief QA/QCAndi

Civil Edwin

Piping Asep Dedi S

Project Control Adm

Rika M

Mechanic Bayu R.N.K

ScheduleLafandi

Logistic AdminJeni

Material ControlHeri F

Subcont EngTBN

PurchaserRestu N

Cost ControlNovirwan

Electrical Syahril

Piping Triyanto

Chief EngTBN

Civil EngKunto B

Mechanic TBN

ParamedicDarmawan

Safety AdmDinda T

Chief HSEBimo

Project ManagerIsep Tony

Page 7: BAB II (Print)

11

proyek pembangunan Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu Bara PT

Pupuk Sriwidjaja Palembang :

a. Project Manager

Seorang project manager adalah orang yang memimpin dan mengatur

pelaksanaan pekerjaan agar berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana dan

perjanjian kontrak. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab project

manager yaitu : membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi, mengendalikan

seluruh kegiatan konstruksi, melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait,

menetapkan kebutuhan sumber daya, menunjuk pemasok dan subkontraktor,

menentukan alternatif untuk mencapai target, menyetujui rencana dan metode

kerja.

b. Construction Manager

Tugas construction manager adalah membantu project manager, melakukan

koordinasi dan bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan konstruksi di lokasi

proyek agar memenuhi sesuai jadwal dan kualitas, bertanggung jawab atas seluruh

pekerja dan subkontraktor, melakukan pengawasan terhadap pengelolaan

pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan metode konstruksi, sistematika dan

tahapan pelaksaan konstruksi.

c. Project Admin

Tugasnya project admin adalah membuat laporan keuangan atau kas bank

proyek, laporan pergudangan, daftar hutang, laporan bobot pretasi proyek ,

melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar oleh owner sebagai

pemilik proyek, mengisi data-data kepegawaian, asuransi tenaga kerja dan

pembayaran gaji serta tunjangan para karyawan, membuat laporan akuntansi

proyek dan menyelesaikan perpajakan serta retribusi.

d. Chief HSE (Healt, Safety and Environment)

Kepala HSE bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan tenaga

kerja selama masa pelaksanaan proyek. Tugas kepala HSE adalah mengawasi dan

memastikan tenaga kerja bekerja sesuai dengan standard operationg procedure

(SOP) agar kesehatan dan keselamatan kerja terjamin, membuat program kerja

K3, mampu melakukan penanggulangan pada saat terjadi kecelakaan kerja,

Universitas Sriwijaya

Page 8: BAB II (Print)

12

melakukan pemeriksaan pada peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan tenaga kerja

dan lingkungan kerja.

e. Chief Engineering

Seorang kepala engineer bertanggung jawab atas kegiatan desain seluruh

disiplin ilmu (sipil, mekanikal, elektrikal). Kegiatan dilakukan mulai dari

perhitungan struktur bangunan, pembuatan gambar rencana hingga menghasilkan

spesifikasi, kriteria, gambar untuk pembelian peralatan atau material pelaksanaan

konstruksi. Tugas chief engineering adalah mengkoordinir pembuatan master

schedule, shop drawing, dan laporan progres pelaksanaan proyek secara periodik.

f. Chief Logistic

Tugas dan tanggung jawab seorang chief logistic adalah membuat dan

menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan lainnya yang

berhubungan dengan bidang tugasnya, membuat berita acara penerimaan atau

penolakan bahan dan material setelah pengontrolan kualitas dan kuantitas oleh

quality control, dan bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan

mencatat keluar masuknya barang-barang yang tersedia di penyimpanan atau

gudang.

g. Quality Assurance (QA) / Quality Control (QC)

Tugas dan kewajiban QA dan QC adalah memantau perkembangan semua

pekerjaan yang dikerjakan di lapangan dan bertanggung jawab untuk memperoleh

kualitas dalam produk dan jasa suatu kegiatan dan memonitor setiap proses yang

terlibat dalam produksi pekerjaan, merekomendasikan pengolahan ulang produk-

produk berkualitas rendah dan bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi

dan tes yang dilakukan pada produk dari suatu pekerjaan.

h. Surveyor

Tugas dan kewajiban surveyor adalah melakukan pelaksanaan survei

lapangan dan pengukuran tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama

untuk pekerjaan mayor item, mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang

telah dilakukan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak

koreksi dan pencegahannya, melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan

ke kepala proyek.

Universitas Sriwijaya

Page 9: BAB II (Print)

13

2.4.3.Subkontraktor

Subkontraktor adalah pihak ketiga yang dilibatkan oleh kontaktor utama

dalam suatu pekerjaan konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan

tertentu yang lebih terpusat sesuai dengan bidangnya. Subkontraktor

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi. Pekerjaan

yang dilakukan oleh subkontraktor untuk dan atas nama kontraktor utama. Dalam

proyek pembangunan STG dan Boiler Batu Bara ini selaku subkontraktor adalah

PT Guna Teguh Abadi, PT Panca Duta Prakarsa dan PT Teknik Lancar Mandiri.

2.4.4.Pemasok (Supplier)

Pemasok adalah badan usaha yang menyediakan berbagai sumber daya yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Pemasok tidak terlibat langsung dalam

proses pengerjaan proyek, tetapi mempunyai peranan yang cukup penting dalam

proyek EPC karena pada proyek EPC alat dan bahan yang dibutuhkan jumlahnya

ribuan jenis serta mempunyai spesifikasi khusus.

2.5. Tahapan Pembangunan Proyek Konstruksi

Proyek Pembangunan Steam Turbine Generator (STG) dan Boiler Batu

Bara termasuk jenis proyek EPC (engineering, procurement, and construction).

Proyek EPC merupakan jenis proyek yang lebih komplek dari proyek konstruksi

biasa. Proyek EPC sering kali ditemukan pada proyek berskala besar, seperti

pembangunan industri atau pabrik. Adapun tahap pelaksanaan proyek EPC

adalah sebagai berikut :

a. Tahap perancangan (engineering)

Engineering adalah proses yang mewujudkan suatu gagasan menjadi sistem

yang diinginkan bagi keperluan operasional ataupun utilisasi. Tahap perencangan

atau desain bertujuan melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata letak,

rancangan, metode konstruksi dan taksiran biaya agar mendapat persetujuan dari

pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat. Kontraktor harus bertanggung

jawab atas desain dari pekerjaan serta keakuratan dan kelengkapan persyaratan

dari pemilik proyek.

Universitas Sriwijaya

Page 10: BAB II (Print)

14

b. Tahap pengadaan (procurement)

Kegiatan pengadaan (procurement) adalah usaha untuk mendapatkan barang

berupa material dan peralatan dan atau jasa (subkontraktor) dari pihak luar untuk

proyek (Soeharto, 2001: 49). Kegiatan pengadaan meliputi kegiatan pembelian,

ekspedisi, inspeksi dan pengendalian mutu untuk seluruh peralatan dan material

yang akan digunakan, pengangkutan, sampai kepada penerimaan dan

penyimpanan barang di lokasi. Peralatan dan material yang dibeli bisa berasal dari

dalam maupun luar negeri. Setelah barang yang dibeli tiba dilokasi proyek,

kegiatan selanjutnya adalah penyimpanan dan pengeluaran peralatan dan material

sesuai dengan kebutuhan konstruksi. Sedangkan untuk pengadaan jasa meliputi

kegiatan-kegiatan subcontracting, seperti proses pemilihan sampai penunjukan,

perencanaan pekerjaan, koordinasi dan pengendalian pekerjaan subkontraktor.

c. Tahap pelaksanaan (construction)

Tahap pelaksanaan bertujuan mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh

pemilik proyek dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan

mutu yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengkoordinasi dan

mengendalikan semua operasional di lapangan mulai dari kegiatan penyiapan

lahan, proses pemancangan, pelaksanaan konstruksi pondasi dan struktur baja,

instalasi peralatan mekanik, sistem pipa, instalasi listrik dan instrumental.

Universitas Sriwijaya