14
BAB I PENDAHULUAN SKENARIO : 1.6 Seorang pria 48 thn di bawa ke Puskesmas diantar oleh polisi. Ia ditemukan tewas pagi ini sekitar pukul 7 pagi disekitar daerah di mana sehari sebelumnya polisi melakukan penggrebekan perjudian ilegal. Beberapa bunyi tembakan terdengar saat itu, namun tidak ada seorangpun yang dilaporkan tertembak. KATA KUNCI : Pria 48 th Tewas pukul 7 pagi penggerebekan perjudian ilegal sehari sebelumnya

Forensik Bab 1 Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

luka tembak

Citation preview

BAB IPENDAHULUANSKENARIO : 1.6Seorang pria 48 thn di bawa ke Puskesmas diantar oleh polisi. Ia ditemukan tewas pagi ini sekitar pukul 7 pagi disekitar daerah di mana sehari sebelumnya polisi melakukan penggrebekan perjudian ilegal. Beberapa bunyi tembakan terdengar saat itu, namun tidak ada seorangpun yang dilaporkan tertembak.

KATA KUNCI : Pria 48 th Tewas pukul 7 pagi penggerebekan perjudian ilegal sehari sebelumnya bunyi tembakan terdengar, namun tak ada yang tertembak.

PERTANYAAN :1. Jelaskan anatomi, fisiologi pada skenario !2. Jelaskan patomekanisme luka/trauma !3. Jelaskan karakteristik luka pada skenario !4. Jelaskan kemungkinan agen penyebab luka pada skenario !5. Faktor-faktor penyebab luka !6. Jelaskan penyebab kematian yang paling mungkin dengan pendekatan (PMA) !

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 SENJATA APIPemakaian senjata api untuk maksud membunuh atau melukai membawa implikasi yang luas, tidak jarang menimbulkan keresahan dan kesulitan tersendiri bagi mereka yang terlibat. Di dalam menghadapi kasus kriminal yang melibatkan pemakaian senjata api sebagai alat yang dimaksudkan untuk melukai atau mematikan seseorang, maka dokter sebagai orang yang melakukan pemeriksaan, khususnya atas diri korban, perlu secara hati-hati, cermat dan teliti dalam menafsirkan hasil yang didapatnya.1Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi sebagai pemeriksa, maka dokter harus menjelaskan berbagai hal, diantaranya apakah luka tersebut memang luka tembak, yang mana luka tembak masuk dan yang mana yang keluar, jenis senjata yang dipakai, jarak tembak, arah tembakan, perkiraan posisi korban sewaktu ditembak, berapa kali korban ditembak, dan luka tembak mana yang menyebabkan kematian.1Di dalam dunia kriminal, senjata api yang biasa dipergunakan adalah senjata genggam beralur, sedangkan senjata api dengan laras panjang dan senjata yang biasa dipakai untuk olahraga berburu yang larasnya tidak beralur jarang dipakai untuk maksud kriminal.2Senjata genggam yang banyak dipergunakan untuk maksud kriminal dapat dibagi dalam 2 kelompok, dimana dasar pembagian berikut adalah arah perputaran`alur yang terdapat dalam laras senjata.2 1. Senjata api dengan alur ke kiri - Dikenal dengan senjata`api tipe COLT - Kaliber senjata yang banyak dipakai: kaliber 0,36, kaliber 0,38, dan kaliber 0,45 2. Senjata api dengan alur ke kanan - Dikenal sebagai senjata api tipe Smith & Wesson (tipe SW) - Kaliber senjata yang banyak dipakai: kaliber 0,22; 0,36; 0,38; 0,45; 0,46- Dapat diketahui dari anak peluru yang terdapat pada tubuh korban, yaitu adanya goresan dan alur yang memutar kearah kanan bila dilihat dari bagian basis anak peluru.

Gambar 1 senjata api beralur

Dalam memberikan pendapat atau kesimpulan dalam visum et repertum, tidak dibenarkan menggunakan istilah pistol atau revolver; oleh karena perkataan pistol mengandung pengertian bahwa senjatanya termasuk otomatis atau semi otomatis, sedangkan revolver berarti anak peluru berada dalam silinder yang akan memutar jika tembakan dilepaskan. Oleh karena dokter tidak melihat peristiwa penembakannya, maka yang akan disampaikan adalah; senjata api kaliber 0,38 dengan alur ke kiri dan sebagainya.1

2.2 ANAK PELURU

Dalam dunia kepolisian sendiri anak peluru dibagi beberapa macemnya menurut kegunaannya dan menurut senjata api apa yang digunakan.1. Anak Peluru Karet :Merupakan proyekil yang terbuat dari karet dimana proyektil ini digunakan pada senjata laras panjang maupun senjata laras pendek. Proyektil ini digunakan untuk melumpuhkan dan biasanya hanya digunakan saat ada kekacauan, proyektil ini dapat menembus kulit dan dapat mematikan.5 Gambar 2 Peluru Karet2. Anak Peluru Tajam :Merupakan proyektil yang seluruhnya terbuat dari timah dimana proyektil ini terbagi menjadi dua yaitu peluru runcing dan peluru tumpul akan tetapi proyektil ini merupakan peluru tajam yang mematikan bila masuk dan menembus tubuh manusia. Proyektil ini digunakan pada senjata laras panjang dan senjata laras pendek.4,5 Gambar 3 Peluru Tajam

3. Anak Peluru Hampa :Merupakan proyektil yang terbuat dari logam dimana proyektil ini sebenarnya tidak mematikan akan tetapi dapat menyebabkan ketulian pada seseorang. Proyektil ini biasanya digunakan pada senjata laras panjang dan digunakan pada latihan tembak anggota PORLI dan TNI.4 Gambar 4 Peluru Hampa

2.3 LUKA TEMBAKYang diperlukan sebenarnya penentuan jarak tembak atau jarak antara moncong senjata dengan targetnya yaitu tubuh korban. Berdasarkan ciri-ciri yang khas pada setiap tembakan yang dilepaskan dari berbagai jarak, maka perkiraan jarak tembak dapat diketahui, dengan demikian dapat dibuat klasifikasinya.

Klasifikasi yang dimaksud antara lain :1,3 1. Luka tembak tempel (contact wounds) Terjadi bila moncong senjata ditekan pada tubuh korban dan ditembakkan. Bila tekanan pada tubuh erat disebut hard contact, sedangkan yang tidak erat disebut soft contact. Umumnya luka berbentuk bundar yang dikelilingi kelim lecet yang sama lebarnya pada setiap bagian. Di sekeliling luka tampak daerah yang bewarna merah atau merah coklat, yang menggambarkan bentuk dari moncong senjata, ini disebut jejas laras. Rambut dan kulit di sekitar luka dapat hangus terbakar. Saluran luka akan bewarna hitam yang disebabkan oleh butir-butir mesiu, jelaga dan minyak pelumas. Tepi luka dapat bewarna merah, oleh karena terbentuknya COHb. Bentuk luka tembak tempel sangat dipengaruhi oleh keadaan / densitas jaringan yang berada di bawahnya, dengan demikian dapat dibedakan : a. Luka tembak tempel di daerah dahi b. Luka tembak tempel di daerah pelipis c. Luka tembak tempel di daerah perut Luka tembak tempel di daerah dahi mempunyai ciri : a. Luka berbentuk bintang b. Terdapat jejak laras Luka tembak tempel di daerah pelipis mempunyai ciri : a. Luka berbentuk bundar b. Terdapat jejas laras Luka tembak tempel di daerah perut mempunyai ciri : a. Luka berbentuk bundar b. Kemungkinan besar tidak terdapat jejas laras

2. Luka tembak jarak dekat (close range wounds) Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh korban masih dalam jangkauan butir-butir mesiu (luka tembak jarak dekat), atau jangkauan jelaga dan api (luka tembak jarak sangat dekat). Luka berbentuk bundar atau oval tergantung sudut masuknya peluru, dengan di sekitarnya terdapat bintik-bintik hitam (kelim tato) dan atau jelaga (kelim jelaga). Di sekitar luka dapat ditemukan daerah yang bewarna merah atau hangus terbakar. Bila terdapat kelim tato, berarti jarak antara moncong senjata dengan korban sekitar 60 cm (50-60 cm), yaitu untuk senjata genggam. Bila terdapat pula kelim jelaga, jaraknya sekitar 30 cm (25-30 cm). Bila terdapat juga kelim api, maka jarak antara moncong senjata dengan korban sekitar 15 cm. 3. Luka tembak jarak jauh (long range wound) Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh korban di luar jangkauan atau jarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau terbakar sebagian. Luka berbentuk bundar atau oval dengan disertai adanya kelim lecet. Bila senjata sering dirawat (diberi minyak) maka pada kelim lecet dapat dilihat pengotoran bewarna hitam berminyak, jadi ada kelim kesat atau kelim lemak.

DAFTAR PUSTAKA

1. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997; p.131-168. 2. Hueske E. Firearms and Tool Mark The Forensic Laboratory Handbooks, Practice and Resource. 2006 3. Indah PS, Lely, Irene, Elena, Luh S. Gunshot wound. http://www.freewebs.com/gunshot_wound/luka tembak.htm. [diakses tanggal 02 Mei 2014] 4. Anonim. Penembakan Dengan Shotgun. www.freewebs.com/fks1/ penembakandenganshotgun.htm [diakses tanggal 02 Mei 2014] 5. Indah PS, Lely, Irene, Elena, Luh S. Gunshot wound. http://www.freewebs.com/gunshot_wound/luka tembak pada tulang.htm. [diakses tanggal 02 Mei 2014]

LAPORAN INDIVIDUJUMAT, 02 MEI 2014

LAPORAN TUTORIAL MODUL 1 LUKALuka TembakBLOK FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

DISUSUN OLEH :

Nama: Ni Putu Ripna OktavianiNo stambuk : 11 777 050Kelompok: vi (enam)Tutor: dr. Anita Malewa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ALKHAIRAAT2014Cause of deathIa : tidak diketahui karena tidak dilakukan autopsiIb : kerusakan jaringan, dibuktikan dengan fotoIc : luka tembak, dibuktikan dengan fotoId : trauma senjata api, dibuktikan dengan fotoII : tidak diketahui karena tidak ada pemeriksaan lebih lanjut mengenai korban LUKA TEMBAKMEKANISME LUKA TEMBAKDESKRIPSI LUKAJENIS JENIS LUKALUKA TEMBAK JARAK JAUH DAN JARAK DEKATLTKLTMCOD