21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Konsep Dasar Anemia Dalam Kehamilan a. Pengertian Anemia Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada trimester 1 & III atau kadar Hb kurang dari 10,5 gr% pada trimester II (Saefudin, 2006) Seorang yang menderita anemia yaitu memiliki sel darah merah yang lebih sedikit dari pada yang dibutuhkan, tanpa sel darah merah yang cukup darah tidak akan menggumpal (Sherry, 2000). Pengertian lain menurut Kasdu (2005), anemia adalah keadaan kadar Hb dalam darah kurang, batasan anemia dalam ibu hamil jika kadar Hb kurang dari 11 gr %. b. Etiologi Anemia Dalam Kehamilan Anemia pada kehamilan disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi, vit B12 dan asam folat pada jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil, selain itu anemia juga disebabkan malasorbsi/ gangguan penyerapan zat besi dalam usus kurang baik. Kehilangan darah yang banyak pada persalinan, haid dan lain – lain sehingga sel darah merah banyak yang hilang akibatnya kadar Hb turun. Penyebab kronis, TBC Paru, cacing usus, dan malaria juga merupakan penyebab terjadinya anemia karena dapat menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Konsep Dasar Anemia Dalam Kehamilan

a. Pengertian Anemia

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada

trimester 1 & III atau kadar Hb kurang dari 10,5 gr% pada trimester II

(Saefudin, 2006)

Seorang yang menderita anemia yaitu memiliki sel darah merah yang

lebih sedikit dari pada yang dibutuhkan, tanpa sel darah merah yang cukup

darah tidak akan menggumpal (Sherry, 2000). Pengertian lain menurut

Kasdu (2005), anemia adalah keadaan kadar Hb dalam darah kurang, batasan

anemia dalam ibu hamil jika kadar Hb kurang dari 11 gr %.

b. Etiologi Anemia Dalam Kehamilan

Anemia pada kehamilan disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi,

vit B12 dan asam folat pada jenis makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil,

selain itu anemia juga disebabkan malasorbsi/ gangguan penyerapan zat besi

dalam usus kurang baik. Kehilangan darah yang banyak pada persalinan,

haid dan lain – lain sehingga sel darah merah banyak yang hilang akibatnya

kadar Hb turun. Penyebab kronis, TBC Paru, cacing usus, dan malaria juga

merupakan penyebab terjadinya anemia karena dapat menyebabkan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

terjadinya peningkatan penghancuran sel darah merah dan terganggunya

produksi eritrosit (Wiknjosastro, 2007).

Perkiraan jumlah zat besi yang diperlukan selama hamil adalah

1040 mg dari jumlah ini 200 mg Fe bertambah oleh tubuh untuk melahirkan

dan 840 sisanya hilang. Sebanyak 300 mg Fe ditransfer ke janin, dengan

rincian 50 – 75 mg untuk pembentukan placenta, 450 mg untuk menambah

jumlah sel darah merah, 200 mg hilang untuk melahirkan. Kebutuhan Fe

selama kehamilan trimester I relatif sedikit yaitu 0,8 mg sehari yang

kemudian meningkat tajam selama kehamilan II yaitu 6,3 mg/ hari jumlah

sebanyak itu tidak mungkin tercukupi hanya melalui makanan (Arisman,

2004). Apabila masuknya Fe tidak ditambah selama kehamilan, maka

mudah terjadi anemia defisiensi besi (Wiknjosastro, 2007).

c. Tingkat Derajat Anemia

Menurut Manuaba (2001), anemia digolongkan berdasarkan hasil

pemeriksaan Hb dengan menggunakan alat pengukur kadar Hb dalam darah,

anemia digolongkan menjadi :

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita
Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

Sedangkan menurut Depkes RI (2001), anemia dibagi menjadi 2 derajat

yaitu anemia sedang bila kadar Hb antara 8-11 gr% dan berat kurang dari 8

gr%.

d. Pemeriksaan Kadar Hb

Salah satu program Making Pregnancy Safer (MPS) terdapat

program ANC yang didalamnya terdapat pemeriksaan Hb yang diharapkan

dapat mendeteksi secara dini risiko anemia pada ibu hamil ( Depkes, 2001 ).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

Metode pengukuran kadar Hb yang sering digunakan adalah metode

yang menggunakan tehnik kimia dengan membandingkan senyawa akhir

secara visual terhadap standar gelas warna.

Cara mengukur kadar Hb

1) bahan dan alat

a) darah

b) Hcl 0.1

c) Aquades

d) Hb set

e) Pipet

f) Batang pengukur

g) Spuit

h) Tabung darah

2) Cara kerja

a) Masukan kira – kira 5 tetes HCl 0,1 N dalam tabung pengencer

hemometer (sampai batas angka 2)

b) Isap darah dengan pipet Hb sampai tanda garis merah

c) Hapus darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet

d) Catat waktunya dan segera alirkan dari pipet ke dalam dasar tabung

pengencer yang berisi HCl (hati – hati jangan sampai terjadi

gelembung udara)

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

e) Angkat pipet itu sedikit kemudian hisap asam HCl yang jernih ke

dalam pipet 2/3 x waktu membersihkan darah yang masih melekat

pada pipet.

f) Campur isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa warna

campuran berubah menjadi coklat.

g) Tambahkan air, tetes demi tetes sambil diaduk memakai pengaduk,

samakan warna campuran darah dengan warna pada standar dalam

waktu 3-5 menit setelah saat darah dan HCl dicampur. Pada saat

menyamakan warna larutan dan standar, tabung diputar menjadi

sedemikian rupa sehingga garis bagi tidak terlibat.

h) Catat kadar Hb.

e. Tanda dan Gejala

Menurut Saefudin (2006), adanya tanda dan gejala anemia adalah :

1) Cepat lelah

2) Pusing

3) Mata berkunang

4) Lunglai

5) Mual, muntah lebih hebat pada hamil muda

6) Jantung berdebar-debar

f. Diagnosis

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

Penentuan anemia defisiensi zat besi secara klinis sangat dipengaruhi oleh

banyak variabel seperti kekebalan kulit dan pigmentasi. Karena itu

pemeriksaan laboratorium sebaiknya digunakan dalam mendiagnosis serta

menentukan berat atau ringannya anemia. Pemeriksaan tersebut sangat

bermanfaat terutama terhadap kelompok yang berisiko tinggi (Manuaba,

2001).

g. Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil

Menurut Manuaba (2001), upaya untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dilakukan dengan cara :

1) Meningkatkan pendidikan masyarakat tentang :

a) bahaya anemia terhadap ibu hamil

b) pentingnya tambahan zat besi pada ibu hamil

c) meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan

2) Menjarangkan kehamilan

3) Meningkatkan ANC sehingga anemia secara dini diketahui dan diatasi

4) Untuk sumber makanan pilih makanan sayuran hijau yang mengandung

bahan yang membuat tubuh cepat menyerap zat besi, maka jangan

hanya tergantung pada 1 sayuran saja (Sherry, 2000).

h. Klasifikasi

1) Anemia Defisiensi Besi

Anemia dalam kehamilan yang sering terjadi ialah anemia akibat

kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang

masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorbsi,

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

gangguan penggunaan atau karena terlampau banyaknya zat besi keluar

dari badan misalnya pada pendarahan (Sarwono, 2007).

a) Etiologi dan faktor risiko

Menurut Tarwoto (2007), salah satu penyebab terjadinya anemia gizi

besi adalah akibat ketidakseimbangan pola makan dalam

mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dengan

kebutuhan dalam tubuh, kehilangan darah dan kebutuhan sel darah

meningkat.

b) Tanda dan gejala

Menurut Tarwoto (2007), anemia defisiensi besi adalah :

(1) Cepat lelah

(2) Nyeri kepala dan pusing

(3) Kesulitan bernafas terkadang sesak nafas

(4) Pucat pada muka

c) Pengobatan

Menurut Tarwoto (2007), pengobatannya antara lain :

(1) Pemberian diet zat besi

(2) Pemberian preparat zat besi seperti sulfas ferosus (dosis 3 x 200

mg), ferro glukonat 3 x 200 mg/hari atau berikan secara

parenteral jika alergi dengan obat peroral 250 mg fe (dosis : 3

mg/kg BB)

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

(3) Iron dextran mengandung Fe 50 mg/ml dengan IM, kemudian

100-250 mg tiap 1-2 hari sampai dosis total sesuai perhitungan.

(4) Pemberian vit C, dosis 3 x 100 mg/ hari

(5) Tranfusi darah jika diperlukan

d) Pencegahan

Setiap wanita hamil diberi sulfas ferosus atau glukonas ferosus

cukup 1 tablet sehari. Selain itu di nasehati agar lebih banyak

mengkonsumsi protein dan sayuran yang mengandung mineral serta

vitamin (Sarwono, 2007).

e) Prognosis

Dalam kehamilan muda dapat menyebabkan abortus dan dalam

kehamilan tua dapat menyebabkan partus lama, perdarahan

postpartum dan infeksi (Sarwono, 2007).

2) Anemia Megaloblastik

a) Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena

defisiensi asam folat. Jarang sekali karena defisiensi vit B12.

Anemia ini biasanya dijumpai pada wanita yang tidak

mengkonsumsi sayuran berdaun hijau, polong – polongan dan

protein hewani (Sarwono, 2007).

b) Pengobatan

(1) Diet nutrisi dengan tinggi vit B12 dan asam folat

(2) Pemberian Cyanocobalamin IM 200 mg/hari atau 1000 mg

diberikan setiap minggu selama 7 hari.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

(3) Berikan asam folat 5 mg/ hari selama 4 bulan (Sarwono, 2007).

c) Pencegahan

Pada umunya asam folat tidak diberikan secara rutin, kecuali di

daerah – daerah dengan frekuensi anemia megaloblastik yang tinggi.

Apabila pengobatan anemia dengan zat besi saja tidak berhasil, maka

zat besi harus ditambah dengan asam folat.

d) Prognosis

Anemia megaloblastik dalam kehamilan umumnya mempunyai

prognosis cukup baik. Pengobatan dan asam folat hampir selalu

berhasil.

Apabila penderita mencapai masa nifas dengan selamat atau tanpa

pengobatan, maka anemianya akan sembuh dan tidak akan timbul

lagi. Hal ini disebabkan karena dengan lahirnya anak kemudian asam

folat akan jauh berkurang (Sarwono, 2002).

3) Anemia Hipoplastik

a) Pengertian anemia Hipoplastik

Anemia hipoplastik adalah anemia pada ibu hamil yang disebabkan

karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel – sel darah

merah baru (Sarwono, 2007).

b) Etiologi dan faktor risiko

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

Menurut Sarwono (2007), anemia hipoplastik biasanya karena

kehamilan hingga kini belum diketahui pasti kecuali yang

disebabkan oleh sepsis, sinar rontgen, racun dan obat.

c) Tanda dan gejala

(1) Kelelahan, letih

(2) Nyeri kepala

(3) Nadi cepat, pucat

(4) Mudah infeksi

(5) Perdarahan hidung dan gusi

(6) Demam (Sarwono, 2007).

d) Pengobatan

(1) Memonitor adanya perdarahan

(2) Transfusi darah

(3) Pengobatan infeksi : jamur, bakteri

(4) Tranplantasi sumsum tulang pasien dibawah umur 60 tahun

(5) Diet yang bebas bakteri

(6) Pendidikan kesehatan untuk mencegah infeksi (Sarwono, 2007).

e) Prognosis

Biasanya anemia hipoplastik kehamilan, apabila wanita dengan

selamat mencapai masa nifas, akan sembuh dengan sendirinya.

Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita menderita anemia

hipoplastik lagi (Sarwono, 2007).

4) Anemia Hemolitik

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

a) Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah

berlangsung lebih cepat daripada pembuatannya. Wanita dengan

anemia hemolitik biasanya sukar menjadi hamil apabila dia hamil

maka anemianya lebih berat (Sarwono, 2007).

b) Tanda dan gejala

(1) Anemia

(2) Demam

(3) Kelemahan, pucat

(4) Kekuningan (ikterik)

c) Pengobatan

(1) Pencegahan faktor risiko

(2) Transfusi darah

(3) Cairan adekuat

(4) Pemberian asam folat

(5) Pemberian eritropoitin

(6) Pemberian kortikosteroid

(7) Pendidikan kesehatan (Sarwono, 2007)

i. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan dan Janin

Menurut Manuaba (2001), adalah :

1) Bahaya anemia terhadap kehamilan

a) Abortus

b) KPD (Ketuban Pecah Dini)

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

c) Persalinan prematuritas

d) Mudah terjadi infeksi

e) Hiperemesis gravidarum

f) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

g) Perdarahan antepartum

2) Bahaya saat persalinan

a) Gangguan his

b) Kala I dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar

c) Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi

d) Kala uri dapat di ikuti retensio plasenta, perdarahan postpartum

karena atonia uteri

e) Kala IV dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder

3) Bahaya kala nifas

a) Infeksi puerperium

b) Pengeluaran ASI berkurang

c) Mudah terjadi infeksi mamae

d) Anemia masa nifas

4) Bahaya pada janin

a) Berat badan bayi rendah

b) Persalinan prematur

c) Dapat terjadi cacat bawaan

d) Bayi mudah terkena infeksi

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

2. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri

mulai sejak konsepsi dan berakhir dengan persalinan. Lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 10 hari) di hitung dari hari

pertama haid terakhir (Saifudin,2006).

b. Pembagian Waktu Kehamilan

Menurut Prawiroharjo (2002), kehamilan dibagi dalam 3 triwulan

yaitu triwulan I, ( 0 – 12 minggu), triwulan II (12 -28 minggu) triwulan III

(28 -40 minggu). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal

menghasilkan kelahiran bayi sehat, cukup bulan dan melalui jalan lahir.

Tetapi setiap wanita hamil mempunyai prosentase untuk menghadapi risiko

atau komplikasi. Oleh karena itu pelayanan ANC merupakan cara penting

untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu dengan kehamilan normal

(Saifudin 2006).

Ibu sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan / dokter sedini

mungkin semenjak dia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan

ANC (Sarwono, 2007)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

c. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil

Menurut Sarwono (2007), pada kehamilan terdapat perubahan pada

seluruh tubuh wanita, terutama pada daerah genetalia eksterna dan interna

dan pada payudara. Perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain :

1) Uterus akan membesar pada bulan- bulan pertama dibawah pengaruh

estrogen dan progesterone meningkat.

2) Vagina dan vulva akibat hormone estrogen , adanya

hipervaskularisasi mengakibatkan vagina tampak lebih merah , agak

kebiru-biruan.

3) Ovarium pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum

graviditatis sampai terbentuknya plasenta kira – kira kehamilan 16

minggu.

4) Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena

hormone estrogen, akibatnya servik menjadi lunak.

5) Mamma akan membesar dan tegang akibat hormone estrogen dan

progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI.

3. Konsep Dasar ANC

a. Pengertian ANC ( Antenatal Care)

ANC adalah perawatan yang diberikan pada ibu selama masa

kehamilan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 40 minggu di hitung dari hari pertama haid

terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan 1 dimulai dari 0

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

sampai 12 minggu, triwulan II dimulai dari 12–28 minggu dan triwulan ke III

dimulai dari 28-40 minggu (Sarwono, 2007).

Dalam penerapan praktis pelayanan ANC, menurut Badan

Litbangkes Depkes RI (2001), standar minimal pelayanan ANC adalah “14

T” yaitu:

1) Tanyakan dan menyapa ibu dengan ramah

2) Tinggi badan dan berat badan ditimbang

3) Temukan kelainan / periksa daerah muka dan leher (gondok, vena

jugularis externa), jari dan tungkai (edema), lingkaran lengan atas,

punggung (perkusi ginjal) dan reflek lutut

4) Tekanan darah diukur

5) Tekan / palpasi payudara (benjolan), perawatan payudara, senam

payudara, tekan titik (Accu Pressure) peningkatan ASI,

6) Tinggi fundus uteri diukur

7) Tentukan posisi janin (Leopold I-IV) dan detak jantung janin

8) Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limpa

9) Tentukan kadar Hb dan periksa lab (protein dan glukose urin), sedian

vagina dan VDRL(PMS) sesuai indikasi

10) Terapi dan pencegahan anemia (tablet Fe) dan penyakit lainnya sesuai

indikasi (gondok, malaria,)

11) Tetanus toxoid imunisasi

12) Tingkatkan kesegaran jasmani (Accu Pressure) dan senam hamil

13) Tingkatkan pengetahuan ibu hamil (penyuluhan)

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

14) Temu wicara konseling

b. Tujuan ANC

1) Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal

2) Menentukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan

3) Menentukan status kesehatan ibu dan janin

4) Menentukan rencana persalinan

5) Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi

6) Memantau kemungkinan risiko kehamilan (Sarwono, 2007)

Sedangkan menurut Saifudin (2006), tujuan ANC adalah

memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

bayi, mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi

selama kehamilan, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,

mental dan sosial ibu dan bayi.

c. Frekuensi ANC

Menurut Saefudin (2006), seorang ibu hamil minimal melakukan

pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali selama kehamilan yaitu trimester 1

dan trimester II sebanyak 2 kali dan trimester III sebanyak 2 kali. Namun

menurut Sarwono (2007), jadwal pemeriksaan ANC yang ideal adalah

sekali dalam sebulan saat mulai terlambat haid sampai kehamilan 28

minggu, sekali dalam 2 minggu pada kehamilan 28 sampai 36 minggu,

sekali dalam minggu pada kehamilan di atas 36 minggu.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

d. Standart Pelayanan ANC

1) Kunjungan pertama

a) identitas

b) riwayat kehamilan

c) riwayat KB

d) pemeriksaan fisik dan lab

e) pemeriksaan obstetri

f) pemberian imunisasi TT

g) pemberian obat

h) penyuluhan

2) Kunjungan ulang

a) anamnesa, keluhan utama

b) pemeriksaan umum

c) pemeriksaan khusus obstetri

d) laboratorium, Hb dan urin atas indikasi

e) pemberian TT kalau perlu

f) pemberian obat kalau perlu

g) penyuluhan

Pemeriksaan Hb bagi ibu hamil saat kunjungan ANC bermanfaat

guna mengetahui kadar Hb.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

e. Fungsi ANC

1) Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas

pendidikan baik secara individu maupun kelompok.

2) Melakukan screening, identifikasi, perempuan dengan kehamilan risiko

tinggi dan merujuknya jika perlu.

3) Memantau kesehatan selama kehamilan dalam usaha mendeteksi dan

menangani masalah yang terjadi.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1.Kerangka teori

KONSUMSI

TABLET Fe

ANC

KONSELING

ASUPAN Fe

KEJADIAN ANEMIA

PENYAKIT INFEKSI Fe DALAM

MAKANAN

POLA MAKAN

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/102/jtptunimus-gdl-ikahidayat... · Selain itu di nasehati agar lebih banyak ... Tetapi setiap wanita

B. Kerangka Konsep

FREKUENSI ANC Anemia pada ibu hamil

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Ada hubungan frekuensi ANC selama kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu

hamil trimester III di Puskesmas Mangkang Kota Semarang tahun 2009.