54
TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 134 BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PROYEK DI KOTA BANDAR LAMPUNG Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, dan kota terbesar di provinsi paling selatan Pulau Sumatera. Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Gambar 3.1 PetaKota Bandar Lampung Sumber: http://bandarlampungkota.go.id/public /1970/01/peta-kota- bandar-lampung diakses pada 19 Mei 2015 pukul 13.25

BAB III KAJIAN LAPANGANpenduduk sekitar 8.546 jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2030. Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 134

    BAB III

    KAJIAN LAPANGAN

    A. TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PROYEK DI KOTA

    BANDAR LAMPUNG

    Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi

    Lampung, dan kota terbesar di provinsi paling selatan Pulau Sumatera. Secara

    geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya

    kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam

    jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju

    Sumatera maupun sebaliknya.

    Gambar 3.1 PetaKota Bandar Lampung

    Sumber: http://bandarlampungkota.go.id/public /1970/01/peta-kota-

    bandar-lampung diakses pada 19 Mei 2015 pukul 13.25

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lampunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumaterahttp://bandarlampungkota.go.id/public%20/1970/01/peta-kota-bandar-lampunghttp://bandarlampungkota.go.id/public%20/1970/01/peta-kota-bandar-lampung

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 135

    Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang

    terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi

    penduduk 1.446.160 jiwa (berdasarkan data tahun 2012), kepadatan

    penduduk sekitar 8.546 jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk

    mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2030. Saat ini kota Bandar Lampung

    merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung.

    1. Kondisi Geografis

    Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 50 20’ sampai

    dengan 50 30’ Lintang Selatan dan 1050 28’ sampai dengan 1050 37’ Bujur

    Timur. Letak tersebut berada pada Teluk Lampung di ujung selatan pulau

    Sumatera. Berdasarkan kondisi ini, Kota Bandar Lampung menjadi pintu

    gerbang utama pulau Sumatera tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat

    laut Jakarta dan memiliki peran sangat penting selain dalam kedudukannya

    sebagai ibu kota Provinsi Lampung juga merupakan pusat pendidikan,

    kebudayaan dan perekonomian bagi masyarakat. Secara administratif

    batas daerah Kota Bandar Lampung adalah:

    Kabupaten

    Pesawaran

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pesawaranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pesawaran

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 136

    Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

    Selatan.

    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin

    Kabupaten Pesawaran dan Kecamatan Ketibung serta Teluk Lampung.

    Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedong Tataan dan Padang

    Cermin Kabupaten Pesawaran.

    Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang

    Kabupaten Lampung Selatan.

    Selain daripada itu, Kota Bandar Lampung memiliki andil yang sangat

    vital dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik

    dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya serta memiliki Pelabuhan

    Panjang untuk kegiatan ekspor impor dan Pelabuhan Srengsem yang

    melayani distribusi batubara dari Sumatera ke Jawa , sehingga secara

    langsung Kota Bandar Lampung berkontribusi dalam mendukung

    pergerakan ekonomi nasional. Kota Bandar Lampung memiliki luas

    wilayah 197,22 km² yang terbagi ke dalam 13 Kecamatan dan 98

    Kabupaten Lampung

    Selatan

    Kota Bandar

    Lampung Kabupaten

    Lampung Selatan

    Kabupaten Lampung

    Selatan dan Teluk

    Lampung

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lampung_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Lampunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Lampung

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 137

    Kelurahan dengan populasi penduduk 879.651 jiwa (berdasarkan sensus

    2010), kepadatan penduduk sekitar 8.142 jiwa/km² dan diproyeksikan

    pertumbuhan penduduk mencapai 1,8 juta jiwa pada tahun 2030.

    2. Asumsi Lokasi Proyek

    Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 tahun 2010

    tanggal 27 Mei 2010, Kota Bandar Lampung termasuk daerah yang strategis

    sebagai tempat pengembangan pariwisata. Selain sebagai pusat

    pemerintahan provinsi, kota Bandar Lampung juga merupakan pusat

    perdagangan dan jasa regional, pusat distribusi dan koleksi, pusat

    pendukung jasa pariwisata, serta pusat pendidikan tinggi.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 138

    Gambar 3.2 RTRW Provinsi Lampung

    Sumber: Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 tahun 2010 tanggal

    27 Mei 2010

    Menurut De Chiara (2001), penempatan lokasi museum dapat bervariasi,

    mulai dari pusatkota sampai ke pinggiran kota. Pada umumnya sebuah

    museum membutuhkan dua area parkir yang berbeda, yaitu area bagi

    pengunjung dan area bagi karyawan. Area parkir dapat ditempatkan pada

    lokasi yang sama dengan bangunan museum atau disekitar lokasi yang

    berdekatan.Untuk area diluar bangunan dapat dirancang untuk bermacam

    kegunaan dan aktivitas, seperti acara penggalangan sosial, even dan

    perayaan, serta untuk pertunjukan dan pameran temporal.

    Lokasi Museum Tapis Lampung ini direncanakan di kawasan kota Bandar

    Lampung tepatnya di daerah Kedaton.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 139

    Gambar 3.3 Asumsi lokasi proyek

    Sumber: Google Map, diakses pada 27 Mei 2015 puku 08.13

    Gambar 3.4 Tampak atas lokasi proyek dengan pencitraan nyata

    Sumber: Google Earth, diakses pada 27 Mei 2015 puku 08.13

    Sebelah utara lokasi ini adalah jalan raya utama provinsi Lampung dan

    Masjid Islamic Centre Baitul Mukhlisin. Sebelah selatan berbatasan

    dengan Yayasan Sekolah Al-Kautsar dan perkantoran. Sebelah timur

    ASUMSI

    LOKASI

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 140

    berbatasan dengan jalan kota dan Universitas Lampung. Sementara itu,

    sebelah barat berbatasan dengan jalan kota.

    Perencanaan Museum Tapis Lampung ini mempertimbangkan beberapa

    hal, diantaranya kawasan ini dekat dengan beberapa tempat rekreasi.

    Lokasi cukup strategis karena berada di pusat kota dan dekat dengan jalan

    utama provinsi sehingga dapat menarik pengunjung dari luar kota. Selain

    itu, lokasi juga berada di kawasan wisata yang dekat dengan pendidikan

    sehingga Museum Tapis Lampung juga dapat dimanfaatkan oleh para

    pelajar dan mahasiswa sebagai tempat menambah ilmu tentang pembuatan

    tapis Lampung.

    B. TINJAUAN KHUSUS

    1. MUSEUM RADYA PUSTAKA SURAKARTA

    Studi lapangan dilakukan di Museum Radya Pustaka yang berlokasi di

    Jalan Slamet Riyadi No.275 Surakarta. Museum ini memiliki luas

    bangunan 523,24 m2, yang terdiri dari ruang pamer tetap seluas 389,48

    m2, ruang perpustakaan seluas 33,76 m2, dan kantor seluas 100 m2.

    Survai dilakukan pada hari Rabu, 11 Maret 2015, pukul 10.00 WIB.

    Berdasarkan hasil survai ditemukan permasalahan yang berkaitan

    dengan terbatasnya penataan ruang dan display barang yang kurang

    fleksibel sehingga tema pada museum ini tidak bisa diganti.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 141

    Selain itu, suasana museum yang cenderung monoton dan suram

    membuat masyarakat terutama remaja kurang tertarik untuk

    berkunjung. Museum ini juga tidak memenuhi standar museum karena

    hanya memiliki ruang pamer tetap, tidak memiliki ruang pamer

    temporer. Ruang pamer tetap terdiri ruang Wayang, ruang Perunggu,

    ruang Keramik, ruang Rajamala, ruang Perpustakaan, ruang Memorial,

    ruang Etnografika, ruang Miniatur, Ruang Arca Barat, ruang Arca

    Timur. Sedangkan ruangan pendukung terdiri dari ruang Jupel, kantor,

    gudang, dan toilet. Ruang pendukung ini masih sangat minim.

    SISTEM OPERASIONAL

    Museum ini dibuka setiap hari dengan operasional waktu sebagai

    berikut.

    Selasa-Minggu : 08.30 WIB – 14.00 WIB. Jumat 08.30 WIB –

    11.30 WIB.

    PELAYANAN

    Berdasarkan hasil pengamatan di Museum Radya Pustaka, sistem

    pelayanannya melalui guide yang akan menyampaikan informasi

    terkait benda yang ada di museum.

    AKTIVITAS

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 142

    a. Aktivitas pengelola

    No User Waktu Aktivitas Ruang

    1

    Ketua

    Komite

    08.30

    WIB

    Tiba di museum

    Ruang

    Ketua

    Komite

    08.30-

    14.00

    WIB

    Memantau

    kegiatan

    karyawan,

    bekerja di

    kantor

    Ruang

    Ketua

    Komite

    Pulang dari

    museum

    -

    2

    Wakil

    Komite

    08.30

    WIB

    Tiba di museum

    Ruang

    karyawan

    08.30-

    14.00

    WIB

    Bekerja di

    kantor

    Ruang

    karyawan

    14.00

    WIB

    Pulang dari

    museum

    -

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 143

    3. Sekretaris

    08.30

    WIB

    Tiba di museum

    Ruang

    karyawan

    08.30-

    14.00

    WIB

    Bekerja,

    mengurus arsip

    Ruang

    karyawan

    14.00

    WIB

    Pulang dari

    museum

    -

    4 Bendahara

    08.30

    WIB

    Tiba di museum

    Ruang

    karyawan

    08.30-

    14.00

    WIB

    Bekerja,

    menghitung

    keuangan

    Ruang

    karyawan

    14.00

    WIB

    Pulang dari

    museum

    -

    5 Guide

    08.30

    WIB

    Tiba di museum

    Ruang

    karyawan

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 144

    08.30-

    14.00

    WIB

    Memandu

    pengunjung

    Ruang

    pamer

    14.00

    WIB

    Pulang dari

    museum

    -

    6 Penjaga loket

    08.30

    WIB

    Tiba di museum Loket

    08.30-

    14.00

    WIB

    Menjaga loket Loket

    14.00

    WIB

    Pulang dari

    museum

    -

    7

    Petugas

    kebersihan

    08.30

    WIB

    Tiba di museum

    Seluruh

    ruang

    museum

    08.30-

    13.30

    WIB

    Membersihkan

    ruangan dan

    koleksi

    Ruang

    preparasi,

    storage,

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 145

    ruang

    pamer

    13.30-

    14.00

    WIB

    Membersihkan

    museum,

    menutup

    museum

    Ruang

    preparasi,

    storage,

    ruang

    pamer

    14.00

    WIB

    Pulang dari

    museum

    -

    8

    Petugas

    keamanan

    08.30

    WIB

    Tiba di museum

    Parkiran

    dan ruang

    pamer

    08.30-

    14.00

    WIB

    Menjaga

    museum

    Parkiran

    dan ruang

    pamer

    14.00

    WIB

    Pulang dari

    museum

    -

    Tabel 3.1 Akivitas pengelola museum

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 146

    b. Aktivitas pengunjung

    User Aktivitas Ruang

    Pengunjung Datang ke museum -

    Membeli tiket Loket

    Melihat koleksi

    museum

    Ruang pamer

    Mendengarkan

    panduan guide

    Ruang pamer

    Membaca tentang

    koleksi

    Perpustakaan

    Pulang dari museum -

    Tabel 3.2 Tabel akivitas pengunjung museum

    SPESIFIKASI PENGGUNA

    Terdapat 2 jenis pengguna dalam museum ini yaitu:

    Pengelola, yang terdiri dari Ketua Komite, Wakil Ketua Komite,

    sekretaris, Bagian Keuangan, Staff. Karyawan terdiri dari guide,

    penjaga loket, petugas kebersihan, petugas keamanan.

    Pengunjung dengan spesifikasi sebagai berikut.

    Segmen ekonomi : kalangan ekonomi menengah

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 147

    Usia :semua umur.

    KOLEKSI

    Gambar 3.5 Ruang Pamer Museum Radya Pustaka

    Sumber: Ferida, 2015

    Gambar di aas adalah salah satu ruang pamer tetap di Museum

    Radya Pustaka, yaitu ruang Wayang. Karena pengelompokkan

    koleksi masih bersifat umum, maka segala hal yang berhubungan

    dengan wayang dipajang di ruangan ini

    Gambar 3.6 Ruang Etnografika

    Sumber: Ferida, 2015

    Ruangan ini adalah ruang Etnografika berisi seperangkat gamelan

    di bagian tengah ruangan, berbatasan dengan ruang miniatur dan

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 148

    koridor. Ruangan ini memanfaatkan pencahayaan buatan dari lampu

    gantung.

    Gambar 3.7 Koleksi manekin dengan beskap Jawa

    Sumber: Ferida, 2015

    Gambar 3.8 Keterangan koleksi

    Sumber: Ferida, 2015

    Gambar 3.9 Beberapa koleksi batik yang dipajang bersusun, namun tidak

    memiliki keterangan sehingga kurang informatif

    Sumber: Ferida, 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 149

    PROGRAM RUANG

    Bagan 3. 1 Program ruang pada Museum Radya Pusaka

    TERAS

    MINIATUR

    ARCA

    BARAT ARCA ARCA

    TIMUR

    TOILET KANTOR T.TINGGAL JUPEL

    GUDANG

    G

    R. WAYANG

    R. PERUNGGU

    R. RAJAMALA

    R. WAYANG

    R. KERAMIK

    PERPUSTAKAAN

    MEMORIAL

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 150

    Bagan 3.2 Alur sirkuasi pada Museum Radya Pusaka

    INTERIOR SYSTEM

    Pencahayaan

    Menggunakan lampu gantung sebagai pencahayaan umum dan

    lampu spotlight untuk menyinari objek pamer.

    Penghawaan

    Menggunakan penghawaan buatan berupa AC dan fan. Walaupun

    bangunan merupakan bangunan lama dengan banyak bukaan

    ENTRANCE RUANG

    INTRODUKSI

    RUANG

    RAJAMALA

    RUANG

    WAYANG

    RUANG

    KERAMIK RUANG

    PERUNGGU

    PERPUSTAKAAN RUANG

    MEMORIAL

    MINIATUR

    RUANG ARCA RUANG ARCA

    BARAT

    RUANG ARCA

    TIMUR

    EXIT (SIDE

    ENTRANCE)

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 151

    jendela yang besar, namun jendela-jendela tersebut ditutup untuk

    mengurangi cahaya yang masuk ke dalam ruangan.

    Gambar 3.10 Pengahwaan berupa AC dan kipas angin

    Sumber: Ferida, 2015

    Keamanan

    Terdapat fire extinguisher di setiap ruangan. Selain itu juga

    terdapat CCTV untuk memantau setiap ruangan yang terhubung

    dengan komputer di ruangan Ketua Komite.

    Gambar 3.11 Fire extinguisher yang dipasang di setiap

    sudu truangan

    Sumber: Ferida, 2015

    2. MUSEUM BATIK DANAR HADI

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 152

    SEJARAH

    Museum Batik Danar Hadi adalah komplek wisata heritage terpadu

    tentang batik yang terletak di Jalan Slamet Riyadi no. 216 Surakarta

    (Ndalem Wuryaningratan). Museum Batik Danar Hadi terletak di

    dalam sebuah kompleks bangunan kuno yang merupakan cagar budaya,

    bangunan utama di dalam Museum Batik Danar Hadi adalah Ndalem

    Wuryaningratan.

    Gambar 3.12 Museum Batik Danar Hadi

    Sumber: http://yogyakarta.panduanwisata.id/hiburan/museum-

    batik-danar-hadi-mengajak-anda-belajar-sambil-melihat-ribuan-

    hasil-karya-batik-kuno-terbaik/diakses pada 18 Mei 2015 pukul

    1:03

    Bangunan ini dulunya adalah kediaman seorang pangeran, cucu dari

    Raja Solo (Kasunanan Surakarta) Sri Susuhunan Pakubuwono

    http://id.wikipedia.org/wiki/Cagar_budayahttp://yogyakarta.panduanwisata.id/hiburan/museum-batik-danar-hadi-mengajak-anda-belajar-sambil-melihat-ribuan-hasil-karya-batik-kuno-terbaik/http://yogyakarta.panduanwisata.id/hiburan/museum-batik-danar-hadi-mengajak-anda-belajar-sambil-melihat-ribuan-hasil-karya-batik-kuno-terbaik/http://yogyakarta.panduanwisata.id/hiburan/museum-batik-danar-hadi-mengajak-anda-belajar-sambil-melihat-ribuan-hasil-karya-batik-kuno-terbaik/http://id.wikipedia.org/wiki/Kasunanan_Surakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IX

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 153

    IX dan menantu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X yang bernama

    KRMTA Wuryaningrat. Selain sebagai seorang bangsawan Raden

    Wuryaningrat juga turut membantu perjuangan kemerdekaan

    dengan bergabung dengan gerakan Boedi Oetomo, Raden

    Wuryaningrat juga pernah menjabat sebagai ketua Parindra (Partai

    Indonesia Raya) dan anggota BPUPKI dari Solo. Bangunan ini

    dibangun pada akhir abad ke-19 dengan gaya arsitektur unik yang

    merupakan kombinasi Jawa-Eropa pada zaman patih

    ndalem Sosrodiningrat IV (Perdana Menteri Kasunanan Surakarta

    dan ayah dari Raden Wuryaningrat). Seiring dengan berjalannya

    waktu bangunan ini menjadi terbengkalai dan dipenuhi dengan

    rumput ilalang, sampai akhirnya dibeli PT Danar Hadi pada tahun

    1999 dan direnovasi. Sekarang bangunan ini diubah

    menjadi multipurpose function hall.

    Di samping Ndalem Wuryaningratan terdapat juga sebuah Museum

    batik kuno yang dinamakan Museum Batik Kuno Danar Hadi.

    Museum ini adalah obyek wisata utama di kompleks HDH dan telah

    dibuka terlebih dahulu pada tahun 2002 oleh Wapres Megawati

    Soekarnoputri. Museum ini menyimpan koleksi kain batik yang

    mencapai 10,000 helai dan diakui oleh MURI (Museum Rekor

    Indonesia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Kain

    batik yang dipajang di museum ini berasal dari periode dan pengaruh

    kultur serta lingkungan yang berbeda-beda. Salah satu koleksi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_IXhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakubuwono_Xhttp://id.wikipedia.org/wiki/Boedi_Oetomohttp://id.wikipedia.org/wiki/Parindrahttp://id.wikipedia.org/wiki/BPUPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Megawati_Soekarnoputrihttp://id.wikipedia.org/wiki/Megawati_Soekarnoputrihttp://id.wikipedia.org/wiki/MURI

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 154

    terpenting di museum ini adalah koleksi batik Belanda, yaitu batik

    yang dipengaruhi oleh budaya Eropa dan dibuat oleh orang-orang

    Belanda yang menetap di Indonesia pada zaman kolonial. Koleksi

    kain-kain ini adalah koleksi pribadi dari Santosa Doellah, pendiri

    PT Batik Danar Hadi yang juga merupakan pencetus kompleks

    HDH. Di belakang Museum terdapat kompleks pabrik batik tulis dan

    cap yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Namun pada saa ini

    kompek pabrik ersebu dipindah dikarenakan adanya arangan unuk

    mendirikan pabrik di engah koa Surakara.

    Pemilik Batik Danar Hadi adalah sepasang suami istri, Santoso

    Doellah & Danarsih. Nama Danar Hadi diambil dari nama Ibu

    Danarsih dan Hadi Prijono (mertua Santoso Doellah). Santoso

    Doellah mengambil nama tersebut sebagai ungkapan rasa terima

    kasih kepada mertuanya sebab beliaulah yang menyediakan kain-

    kain katun sebagai modal usaha batik Danar Hadi yang dirintis oleh

    Santoso Doellah.

    SISTEM OPERASIONAL

    Museum ini dibuka setiap hari pukul 09.00 WIB – 16.30 WIB,

    kecuali tanggal 17 Agustus dan Hari Raya Islam.

    PELAYANAN

    Berdasarkan hasil pengamatan di Museum Batik Danar Hadi

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 155

    Solo, sistem pelayanannya melalui free guide yang akan

    menyampaikan informasi terkait benda yang ada di museum.

    SPESIFIKASI PENGGUNA

    Terdapat 2 jenis pengguna dalam museum ini yaitu:

    Pengelola, yang terdiri dari Manager, Sekretaris, Keuangan.

    Karyawan terdiri dari guide, penjaga loket, petugas

    kebersihan, petugas keamanan.

    Pengunjung dengan spesifikasi sebagai berikut.

    Segmen ekonomi : kalangan ekonomi menengah ke atas

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

    Usia :semua umur.

    KOLEKSI

    Di dalam Museum Batik Danar Hadi terdapat lebih dari 10.000

    potong batik yang berhasil dikumpulkan dalam kurun 30 tahun

    lebih. Sekitar 1.500 potong di antaranya diperoleh dari koleksi

    pribadi seorang kurator Museum Troupen, Belanda. Tahun

    pembuatan batik-batik kuno antik ini adalah antara 1840-1910.

    Penataannya tertata rapi sesuai jenisnya pada ruang-ruang yang

    berbeda. Ada Batik Belanda, Batik Cina, Batik Jawa, Hakokai,

    Batik pengaruh India, Batik Keraton, Batik pengaruh Keraton,

    Batik Saudagaran, Batik Petani, Batik Indonesia dan Batik Danar

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 156

    Hadi. Setiap tujuh sampai sembilan bulan sekali, koleksi-koleksi

    pajangan ini diganti.

    Beberapa koleksi batik di museum ini (terutama batik-batik tua)

    dibuat oleh bangsawan. Batik dengan motif-motif khusus tersebut

    dilarang dikenakan orang awam. Akibatnya, batik motif Parang

    Barong, Udan Liris, Semen Ageng, Semen Gurda dianggap

    sakral. Koleksi-koleksi batik yang ada di museum ini pun

    sebagian diperoleh langsung dari empat istana di Solo dan

    Yogyakarta yakni Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton

    Kasultanan Yogyakarta, Pura Mangkunegaran serta Pura

    Pakualaman. Berikut ini penjelasan tentang pembagian ruang

    yang terdapat di museum Danar Hadi.

    Koleksi diganti setiap tahun dengan koleksi yang disimpan di

    rumah Santoso Doellah secara satu per satutiap ruang sehingga

    tidak mengganggu aktivitas museum.

    PROGRAM RUANG

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 157

    Gambar 3.13 Denah ruangan Museum Danar Hadi

    Sumber: Dokumen Manajemen Museum Danar Hadi

    RUANG

    TAMU/LOBBY

    RUANG BATIK

    KERATON

    RUANG

    MEMORIBILIA

    RUANG BATIK

    DANAR HADI

    RUANG BATIK

    MINI PROSES

    RUANG BATIK

    BELANDA

    RUANG BATIK

    INDONESIA

    RUANG BATIK

    SOGAN GENES

    RUANG BATIK

    CINA

    RUANG ADI

    KARYA

    RUANG BATIK

    PENGARUH

    KERATON

    RUANG

    SHOWROOM

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 158

    Bagan 3.3 Alur sirkulasi pada Museum Danar Hadi

    Ruang pertama adalah ruang lobby yang terdapat di museum Danar

    Hadi. Bentuk ruangan persegi dengan nuansa Jawa. Wangi bunga sedap

    malam, kemangi, dan aroma melati menyelimuti museum. Penggunaan

    bunga tersebut selain untuk pajangan ruangan juga untuk meningkatkan

    kualitas koleksi batik agar awet. Selain itu terdapat lada putih di sudut

    display yang juga dipergunakan untuk mengawetkan koleksi batik.

    RUANG BATIK

    PENGARUH

    KERATON

    RUANG ADI

    KARYA

    RUANG BATIK

    CINA

    RUANG BATIK

    SOGAN GENES

    RUANG BATIK

    INDONESIA

    RUANG

    SOUVENIR II

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 159

    Gambar 3.14 . Lobby Museum Batik Danar Hadi

    Sumber: http://www.tripadvisor.com/Attraction_Review-

    g297713-d2487428-Reviews-Museum_Batik_Danar_Hadi-

    Solo_Central_Java_Java.html diakses pada18 Mei 2015 1:04

    Ruang selanjutnya adalah ruang pamer yang menampilkan jenis-jenis

    batik dengan pergantian koleksi yang diadakan tiap setahun sekali.

    Koleksi tersebut antara lain:

    1. Batik Keraton

    Gambar 3.15. Display Batik Keraton

    Sumber: http://lebahmadu-

    honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-

    koleksi.htmldiakses pada18 Mei 2015 1:04

    http://www.tripadvisor.com/Attraction_Review-g297713-d2487428-Reviews-Museum_Batik_Danar_Hadi-Solo_Central_Java_Java.htmlhttp://www.tripadvisor.com/Attraction_Review-g297713-d2487428-Reviews-Museum_Batik_Danar_Hadi-Solo_Central_Java_Java.htmlhttp://www.tripadvisor.com/Attraction_Review-g297713-d2487428-Reviews-Museum_Batik_Danar_Hadi-Solo_Central_Java_Java.htmlhttp://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmldiakses%20pada18%20Mei%202015%201:04http://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmldiakses%20pada18%20Mei%202015%201:04http://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmldiakses%20pada18%20Mei%202015%201:04http://4.bp.blogspot.com/-kDbqJwOwuYM/T7oAQxV7i9I/AAAAAAAABg0/8brYFX9dQpM/s1600/museum+danar+hadi+solo.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-O9wwbnVP0d0/T7oBFdIZmOI/AAAAAAAABhM/Lukbzcl2Z9Q/s1600/batik+kraton+danar+hadi.jpg

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 160

    2. Batik Danar Hadi

    Gambar 3.16 Display Batik Danar Hadi

    Sumber: http://lebahmadu-

    honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-

    koleksi.htmldiakses pada18 Mei 2015 1:04

    3. Batik Belanda

    Gambar 3.17 Display Batik Belanda

    Sumber: http://lebahmadu-

    honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-

    hadi-koleksi.htmldiakses pada18 Mei 2015 1:04)

    http://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/%2005/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmlhttp://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/%2005/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmlhttp://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/%2005/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmlhttp://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmldiakses%20pada18%20Mei%202015%201:04http://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmldiakses%20pada18%20Mei%202015%201:04http://lebahmadu-honeybees.blogspot.com/2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmldiakses%20pada18%20Mei%202015%201:04http://2.bp.blogspot.com/-DsjWLsl05_Y/T7oBmaIvj7I/AAAAAAAABhU/Q9tSN73AM6o/s1600/batik+danar+hadi.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-ttoM97n2ukk/T7oAbSnUe9I/AAAAAAAABg8/0C3SIwsd-jo/s1600/batik+belanda+danar+hadi.jpg

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 161

    4. Batik Cina

    Gambar 3.18 Display Batik Cina

    Sumber: http://lebahmadu-honeybees.blogspot.com

    /2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.htmldiakses pada18

    Mei 2015 1:04

    5. Batik Indonesia

    Gambar 3.19 Display Batik Indonesia

    Sumber: http://lebahmadu-honeybees.blogspot.com

    /2012/05/museum-batik-danar-hadi-koleksi.html diakses

    pada18 Mei 2015 1:04

    http://3.bp.blogspot.com/-TGpFVOvocM0/T7oAz7vnc0I/AAAAAAAABhE/pBN0rNyi7QA/s1600/batik+cina+danar+hadi.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-XE1lNtz5lv4/T7oCAJgMt_I/AAAAAAAABhc/BEn_HbVBevE/s1600/batik+indonesia+danar+hadi.jpg

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 162

    Pada ruang lainnya terdapat ruang mini proses yang menampilkan batik

    yang dibuat setengah jadi hingga jadi, sesuai dengan tahapan-

    tahapannya. Ada pula pajangan alat-alat kimia bahan pembuatan batik

    antara lain bahan pewarna, lilin dan alat-alat proses pembuatan batik

    seperti canting, kain mori, serta alat cap batik. Perjalanan proses kain

    mori putih asli mulai digambar sketsa sampai menjadi batik tulis. Pada

    ruang showroom terdapat blok-blok tempat proses pembuatan batik.

    Pertama adalah proses pembuatan motif pada kain mori. Pada proses ini

    sketsa akan dituliskan atau dijiplak pada kain mori, dengan bantuan

    meja kaca dan pensil untuk memudahkan proses ini.

    Pada sisi ruang selanjutnya terdapat para ibu yang melakukan proses

    dimana kain berpola yang telah dibuat ditutupi dengan malam (lilin).

    Proses ini bertujuan agar motif yang ditutupi tidak berwarna saat

    dicelup. Setelah dilorot, bagian yang ditutupi malam tersebut tidak

    berwarna (putih). Namun, bila ingin pola tersebut berwarna berarti

    proses pembatikan dengan malam harus diulang lagi pada bagian yang

    telah berwarna. Proses ini akan memakan waktu semakin banyak

    tergantung tingkat kerumitan pola dan jumlah warna yang dipilih.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 163

    Gambar 3.20 Proses penutupan malam (lilin) pada pola

    yang telah dibuat

    Sumber:Ferida, 4 April 2015

    Gambar 3.21 Proses pembuatan batik cap

    Sumber: Ferida, 4 April 2015

    Di ruang yang sama merupakan proses pembuatan batik cap.

    Pengunjung bisa mendekati karyawan yang jumlahnya ratusan saat

    tengah bekerja membatik tulis atau membatik cap untuk diajak

    bercakap-cakap mengenai proses pembuatan batik.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 164

    INTERIOR SYSTEM

    Pencahayaan

    Pencahayaan umum menggunakan lampu downlight yang selalu

    menyala dari jam 8:00-17:00, sedangkan lampu kristal hanya

    menyala ketika ada tamu.

    Penghawaan

    Ac menyala dari jam 8:00-17:00, kurang lebih 21° Celcius, jika

    sore hari akan dimatikan semua. Terdapat humidity detection

    untuk mengukur kelembaban pada tiap ruangan.

    Keamanan

    Terdapat fire extinguisher dan sprinkler. Selain itu untuk faktor

    keamanan yang berkaitan dengan kain, pengunjung dilarang

    keras memegang kain-kain yang dipamerkan karena tangan

    manusia mengandung garam yang dapat merusak kain.

    Akustik

    Terdapat sound system dengan pusatnya di ruang kontrol di

    meja staf. Ditiap ruangan terdapat speaker yang melantunkan

    lagu-lagu Jawa.

    3. MUSEUM MANUSIA PURBAKALA SANGIRAN, SRAGEN

    SEJARAH

    Museum Sangiran yang berada di dalam kawasan Kubah Sangiran.

    Kubah tersebut terletak di kaki Gunung Lawu (kurang lebih 17 km

    dari Kota Solo) tepatnya di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 165

    Kabupaten Sragen.Situs Sangiran telah ditetapkan sebagai Warisan

    Dunia Nomor 593 oleh Komite World Heritage pada saat peringatan

    ke-20 tahun di Merida, Meksiko.

    Gambar 3.22 : Teras dan main entrance pada Museum Purbakala

    Sangiran

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.23: Halaman depan Museum Purbakala Sangiran

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Penelitian tentang manusia purba dan binatang purba diawali oleh

    G.H.R.Von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi dari Jerman

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 166

    yang bekerja pada pemerintah Belanda di Bandung pada tahun 1930-

    an. Beliau adalah orang yang telah berjasa melatih masyarakat

    Sangiran untuk mengenali fosil dan cara yang benar untuk

    memperlakukan fosil yang ditemukan. Hasil penelitian kemudian

    dikumpulkan di rumah Kepala Desa Krikilan, Bapak Totomarsono,

    sampai tahun 1975.

    Pada waktu itu banyak wisatawan yang datang berkunjung ke tempat

    tersebut, maka muncullah ide untuk membangun sebuah museum.

    Pada awalnya Museum Sangiran dibangun di atas tanah seluas 1.000

    m2 yang terletak di samping Balai Desa Krikilan. Sebuah museum

    yang representatif baru dibangun pada tahun 1980 karena mengingat

    semakin banyaknya fosil yang ditemukan dan sekaligus untuk

    melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat wisata yang

    nyaman. Bangunan tersebut seluas 16.675 m2 dengan ruangan

    museum seluas 750 m2.

    Bangunan tersebut bergaya joglo dan terdiri dari ruang pameran,

    aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat

    pemutaran film tentang kehidupan manusia prasejarah), gudang

    penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios souvenir

    (khususnya menjual handicraft ‘batu indah bertuah’ yang bahan

    bakunya didapat dari Kali Cemoro).

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 167

    Museum ini memiliki fasilitas-fasilitas diantaranya :ruang pameran

    (fosil manusia, binatang purba), laboratorium, gudang fosil, ruang

    slide dan kios-kios souvenir khas Sangiran.

    SISTEM OPERASIONAL

    Museum ini dibuka tiap Selasa-Minggu 09.00-16.30, tutup pada hari

    Senin.

    PELAYANAN

    Berdasarkan hasil pengamatan di Museum Sangiran, sistem

    pelayanannya melalui free guide yang akan menyampaikan

    informasi terkait benda yang ada di museum.

    SPESIFIKASI PENGGUNA

    Terdapat 2 jenis pengguna dalam museum ini yaitu:

    Pengelola

    Pengunjung dengan spesifikasi sebagai berikut.

    Segmen ekonomi : semua kalangan ekonomi

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

    Usia :semua umur, anak-anak sampai dewasa.

    KOLEKSI

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 168

    Berikut ini adalah beberapa koleksi yang tersimpan di Museum

    Sangiran:

    1. Fosil manusia, antara lain Australopithecus africanus (replika),

    Pithecanthropus mojokertensis (Pithecanthropus robustus)

    (replika), Homo soloensis (replika), Homo neanderthal Eropa

    (replika), Homo neanderthal Asia (replika), dan Homo sapiens.

    2. Fosil binatang bertulang belakang, antara lain Elephas namadicus

    (gajah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (gajah),

    Bubalus palaeokarabau (kerbau), Felis palaeojavanica (harimau),

    Sus sp (babi), Rhinoceros sondaicus (badak), Bovidae (sapi,

    banteng), dan Cervus sp (rusa dan domba).

    3. Fosil binatang laut dan air tawar, antara lain Crocodillus sp (buaya),

    ikan dan kepiting, gigi ikan hiu, Hippopotamus sp (kuda nil),

    Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Chelonia sp (kura-

    kura), dan foraminifera.

    4. Batuan, antara lain rijang, kalsedon, batu meteor, dan diatom.

    5. Artefak batu, antara lain serpih dan bilah, serut dan gurdi, kapak

    persegi, bola batu dan kapak perimbas-penetak.(Sumber:

    http://www.museumindonesia.com/museum/19/1/MuseumPurba

    kala_ Sangiran_Sragen diakses pada 25 Mei 2015 pukul 15.00)

    http://www.museumindonesia.com/museum/19/1/Museum

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 169

    Gambar 3.24 : Display pada Ruang Pamer I

    Sumber gambar: Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.25 : Display informasi pada ruang pamer

    Sumber: Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.26: salah satu vitrin untuk memajang objek pamer

    Sumber: Ferida, 22 Mei 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 170

    Penyajian sistem display objek pamer yang terdapat di Museum

    Purbakala Sangiran menggunakan beberapa jenis vitrin. Vitrin

    tersebut didominasi vitrin dinding dengan model tertutup kaca

    sehingga tetap aman dari pengunjung yang ingin menyentuh objek

    pamer. Terdapat juga penyajian objek pamer dengan elevasi lebih

    tinggi seolah membentuk stage tanpa ditutupi kaca, dengan diberi

    papan peringatan karena pengunjung tidak diperkenankan naik ke

    stage tersebut.

    Gambar 3.27 : Dua orang pengunjung sedang mengamati objek

    pamer

    Sumber: Ferida, 22 Mei 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 171

    Gambar 3.28 : Panel digital dengan teknologi touch screen.

    Sumber: Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.29 : Ruang pamer II

    Sumber: Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.30: Objek pamer atraktif

    (Sumber : Ferida, 22 Mei 2015)

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 172

    PROGRAM RUANG

    Bagan 3.4: Program ruang pada Museum Purbakala Sangiran

    INTERIOR SYSTEM

    Pencahayaan

    Pencahayaan umum menggunakan lampu TL. Sedangkan

    pencahayaan khusus terpasang langsung pada vitrin. Pada

    beberapa ruangan juga terdapat lampu gantung dan wall lamp.

    Pencahayaan khusus tersebut menggunakan lampu spotlight,

    LED, dowlight dan uplight.

    MAIN ENTRANCE SELASAR

    /KORIDOR

    RUANG PAMER 1

    SELASAR/KORIDOR RUANG PAMER II SELASAR/KORIDOR

    RUANG PAMER III EXIT PUSAT SOUVENIR

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 173

    Gambar 3.31: Lampu gantung dan AC yang terpasang di ceiling

    teras ruang pamer I, lampu pada selasar museum.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.32: Lampu TL sebagai sumber pencahayaan umum dan

    lampu dinding sebagai sumber pencahayaan khusus.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 174

    Gambar 3.33: Spotlight yang digunakan untuk memberi

    pencahayaan khusus pada vitrin dan objek pamer.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.34: Lampu LED pada vitrin untuk memberi pencahayaan

    pada objek pamer dan lampu downlight pada vitrin untuk memberi

    pencahayaan pada informasi.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 175

    Penghawaan

    Tidak terdapat jendela pada museum sehingga harus

    menggunakan penghawaan buatan dengan fan, air cooler, dan AC

    yang terpasang pada tiap ruangan.

    Gambar 3.35 : Fan yang dipasang pada ceiling dan Air cooler

    diletakkan di beberapa sudut ruangan.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar3.36: AC split dipasang pada dinding dekat ceiling

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 176

    Keamanan

    Sebagai pengamanan dari bahaya kebakaran pada beberapa

    sudut ruangan terdapat fire extinguisher. Hanya pada ruang

    pamer 3 yang dilengkapi dengan sprinkler. Pengamanan dari

    pengunjung berupa railing dan pembatas, serta vitrin yang

    tertutup kaca itu sendiri. Selain itu terdapat CCTV yang

    dipasang pada ceiling untuk memantau ruang pamer.

    Gambar 3. 37: Fire extinguisher dipasang di beberapa sudut

    ruangan.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Gambar 3.38 : Railing sebagai pengamanan dari pengunjung dan

    papan peringatan sebagai pengamanan dari pengunjung

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 177

    Gambar 3.39: CCTV untuk memantau kegiatan yang

    berlangsung di museum.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Akustik

    Pada ruangan yang menyediakan sistem audio visual terdapat

    speaker yang terpasang di dinding.

    Gambar 3. 40: Speaker yang dipasang di dinding

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    MEE

    Sistem elektrikal biasanya terpasang di dekat vitrin untuk

    memudahkan penyaluran listrik pada lampu vitrin.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 178

    Gambar 3. 41: Stop kontak menyalurkan listrik pada lampu vitrin

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    Sistem Sirkulasi

    Ruang pamer Museum Purbakala Sangiran terbagi menjadi 3

    ruang yang dihubungkan melalui selasar/koridor yang terbuka.

    Setelah memasuki satu ruang pamer pengunjung akan

    menelusuri selasar untuk dapat memasuki ruang pamer

    selanjutnya yang berada di lantai 2. Pengunjung juga akan

    menaiki beberapa anak tangga pada selasar tersebut.

    Gambar 3.42: Selasar pada Museum Purbakala Sangiran dan

    tangga pada selasar.

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 179

    Gambar 3.43: Kursi yang diletakkan di depan ruang pamer sebagai

    tempat beristirahat dan papan penunjuk arah ruang pamer

    Sumber : Ferida, 22 Mei 2015

    4. MUSEUM NEGERI PROVINSI LAMPUNG

    Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" beralamat di Jalan ZA

    Pagar Alam No.64 Bandar Lampung, mulai dirintis pada tahun

    1975/1976, dan sejak saat itu pembangunan fisik pun terus

    dilaksanakan di areal tanah seluas 17 .010 m2 ini. Museum Negeri

    Provinsi Lampung diresmikan pada tanggal 24 September 1988 oleh

    Prof. Dr. Fuad Hasan. Peresmian tersebut bertepatan dengan peringatan

    Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di PKOR Way Halim.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 180

    Gambar 3.44: Tampak fasad Museum Negeri Provinsi Lampung

    Sumber: Ferida, 2016

    Museum ini memiliki beberapa program diantaranya Pameran Khusus,

    Pameran Keliling, Museum Keliling, Seminar dan Penelitian,

    Bimbingan Keliling, dan Penerbitan. (Dikutip dari http://asosiasi

    museumindonesia.org/anggota/59-museum-negeri-provinsi-lampung-

    ruwa-jurai.html diakses pada 15 Juli 2016 pukul 16.02 WIB)

    SISTEM OPERASIONAL

    Museum Negeri Provinsi Lampung dibuka untuk umum setiap hari

    kecuali pada hari libur nasional, dengan rincian sebagai berikut:

    Senin-Kamis : 08.00 s.d. 14.00 WIB

    Jumat : 08.00 s.d. 10.30 WIB

    Sabtu-Minggu: 08.00 s.d. 14.00 WIB

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 181

    SPESIFIKASI PENGGUNA

    Terdapat 2 jenis pengguna dalam museum ini yaitu:

    Pengelola

    Pengunjung dengan spesifikasi sebagai berikut.

    Segmen ekonomi : semua kalangan ekonomi

    Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

    Usia :semua umur, anak-anak sampai dewasa.

    KOLEKSI MUSEUM

    Museum Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata

    sejarah sebagai sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Di

    halaman museum, bahkan beberapa koleksi unik museum ini akan

    sudah menyambut setiap pengunjung. Sementara di dalam

    museum, koleksi yang ditampilkan, antara lain koleksi benda

    budaya yang mewakili dua kelompok adat yang dominan di

    Lampung, yakni Saibatin (Peminggir) dan Pepadun. Kedua

    kelompok adat ini masing-masing memiliki kekhasan dalam hal

    ritual adat dan perangkat atau aksesori adat, seperti kain tradisional

    khas Lampung, kain tapis. (Dikutip dari

    https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Lampung diakses pada 15

    Juli 2016 16.02 WIB)

    https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Lampung

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 182

    Sampai saat ini, Museum Lampung memiliki sekitar 5000 buah

    koleksi benda-benda bersejarah. Benda-benda tersebut di bagi

    menjadi 10 jenis, yaitu:

    1. Geologika

    Yaitu koleksi yang terdiri dari benda-benda bukti sejarah alam

    dan lingkungan serta berkaitan dengan disiplin ilmu geologi.

    2. Biologika.

    Yaitu koleksi yang berkaitan dengan alam dan lingkungan serta

    berkaitan dengan disiplin ilmu biologi.

    3. Etnografika.

    Yaitu benda-benda hasil karya manusia yang cara pembuatannya

    dan pemakaiannya merupakan identitas.

    4. Arkeologika

    Yaitu benda-benda yang merupakan bukti peninggalan budaya

    hindu budha dan masuknya islam.

    5. Historika

    Yaitu benda yang mempunyai nilai sejarah yang pernah

    digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan perlawanan

    kepada penjajah.

    6. Numismatika dan Heraldika.

    Numismatika yaitu peninggalan yang berupa mata uang atau alat

    tukar lainnya. Sedangkan Heraldika yaitu kumpulan tanda jasa

    dan peralatan pemerintah.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 183

    7. Fisiologika

    Yaitu kumpulan tulisan atau naskah kuno yang ditulis diatas kulit

    kayu, bambu,dan sebagainya.

    8. Keramologi

    Yaitu benda yang terbuat dari tanah liat, bahan batuan atau

    perselin yang dibakar dengan suhu tertentu.

    9. Seni rupa

    Yaitu benda hasil daya cipta, karsa, dan rasa manusia yang

    diungkapkan secara konkrit dalam bentuk dua atau tiga dimensi

    yang memiliki keragaman dalam tema ide konsektual dan media

    teknik.

    10. Teknologika

    Yaitu peralatan yang dibuat dengan teknologi tradisional,

    umumnya berupa peralatan, untuk memenuhi kebutuhan hidup.

    Koleksi-koleksi tersebut antara lain:

    Di bagian luar Museum terdapat beberapa benda bersejarah yaitu:

    1. Bom dinamit yang berbentuk bola besi besar yang dulunya

    digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Raman

    Utara.

    2. Jangkar kapal dan lampu batas laut yang dulunya pernah

    terlempar ke Tanjung Karang saat terjadi letusan gunung Krakatau

    pada tahun 1883.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 184

    3. Meriam kuno yang merupakan peninggalan masa penjajahan

    menjadi salah satu ikon dari Museum Lampung.

    4. Lamban Persagi yang artinya Rumah Persagi.Adalah salah satu

    rumah adat Lampung yang berusia sekitar 300 tahun.

    Di dalam museum terdapat dua lantai antara lain lantai bawah,yang

    berisi tentang sejarah,dan latai atas berisi tentang kebudayaan

    Lampung.

    Untuk menjaga seluruh koleksi museum agar tidak hilang atau rusak

    dan merawat bangunan seluas 4.713 m2 yang terdiri dari ruang

    pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang perpustakaan, ruang

    penyimpanan koleksi, ruang administrasi, auditorium, ruang audio

    visual, ruang bengkel preparasi, laboratorium, mushola dan toilet,

    maka pihak museum mempekerjakan 50 orang pegawai, yang terdiri

    atas: 16 orang tenaga fungsional, 33 orang bagian administrasi, dan

    satu orang bagian keamanan.

    INTERIOR SYSTEM

    Pencahayaan

    Pencahayaan umum ruang pamer menggunakan lampu TL.

    Sedangkan pencahayaan khusus pada vitrin juga menggunakan

    lampu TL yang dipasang pada langit-langit vitrin.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 185

    Gambar 3.45: Pencahayaan pada ruang pamer menggunakan

    lampu TL pada plafond.

    Sumber: Ferida, 2016

    Gambar3.46 : Pencahayaan pada vitrin menggunakan lampu TL dan

    lampu spotlight.

    Sumber: Ferida, 2016

    Penghawaan

    Penghawaan buatan berasal dari AC split yang dipasang pada

    dinding ruang pamer dan beberapa air cooler.

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 186

    Gambar 3.47: AC split dan air cooler

    Sumber: Ferida, 2016

    Keamanan

    Pengamanan dari pengunjung berupa railing, vitrin yang

    tertutup kaca, dan warning panel. Selain itu terdapat CCTV

    yang dipasang pada ceiling untuk memantau kegiatan

    pengunjung.

    Gambar 3.48: CCTV yang dipasang pada ceiling

    Sumber: Ferida, 2016

  • TUGAS AKHIR | YUNI FERIDA | C0812044| 187

    Gambar 3.49: Warning panel sebagai peringatan agar pengunjung

    tidak menyentuh koleksi.

    Sumber: Ferida, 2016

    Gambar 3.50: vitrin kaca untuk melindungi benda koleksi

    Sumber: Ferida, 2016

    Akustik

    Pada ruang pamer terdapat speaker yang terpasang di dinding.

    Gambar 3.51: Speaker yang dipasang di sudut atas dinding ruang

    pamer.

    Sumber: Ferida, 2016