Upload
vuthuy
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Objek dan Tempat Penelitian
Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh
Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,
Bandung, Jawa Barat. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah strategi
pemasaran yang dilakukan oleh IHT PTPN VIII dalam memasarkan produk teh
siap minum Walini Peko.
Lokasi penelitian ini dilakukan di IHT PTPN VIII , Jalan Raya
Panyileukan No. 1 Cipadung, Cibiru, Bandung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini
dilakukan dengan dasar bahwa IHT PTPN VIII merupakan unit usaha pembuatan
teh dan pemangku kebijakan-kebijakan mengenai pemasaran produk teh dengan
merek Walini Peko.
3.2. Desain dan Teknik Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain kuantitatif deksriptif dan
kualitatif. Desain kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor internal dan
eksternal perusahaan. Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan sedangkan
faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
Sedangkan desain kuantitatif deskriptif digunakan pada matriks IFE, matriks EFE,
matriks IE, matriks SWOT, matriks QSPM.
45
Teknik penelitian yang digunakan yaitu berupa studi kasus (Case Study).
“Metode studi kasus adalah metode yang digunakan untuk mempelajari secara
intensif atau mendalam suatu anggota dari kelompok sasaran suatu obek
penelitian.” (Ulber Silalahi, 1999)
3.3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Untuk mengukur masing-masing variabel yang terlibat dalam penelitian
ini, maka konsep variabel teoritisnya perlu dioperasionalkan, sehingga
mendapatkan persamaan persepsi dan penafsiran dalam memahami hasil
penelitian.
3.3.1. Definisi Variabel
Konsep dalam penelitian ini adalah apa dan bagaimana strategi pemasaran
yang dilakukan oleh PTPN VIII dalam produk teh siap minum merek Walini
Peko. Dalam merancang strategi pemasaran yang akan dilakukan haruslah
mengetahui berbagai aspek atau dimensi, antara lain :
a) Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP)
a. Segmenting (segmentasi) adalah kegiatan perusahaan yang
membagi-bagi pasar ke dalam berbagai segmen sehingga
perusahaan dapat mengetahui segmen mana yang akan dituju.
Variabel dari segmenting adalah sebagai berikut:
46
a) Segmentasi geografis, pembagian pasar berdasarkan letak
geografisnya. Perusahaan dapat memutuskan untuk
beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis
b) Segmentasi demografis, pembagian pasar berdasarkan
variabel-variabel demografis seperti usia, pendidikan,
jenis kelamin, penghasilan.
c) Segmentasi psikografis, pembagian pasar berdasarkan
gaya hidup dan status sosial.
d) Segmentasi perilaku, pembagian pasar berdasarkan
tanggapan mereka terhadap suatu produk seperti perilaku
pembelian karena kebiasaan dan perilaku pembelian
karena mencari variasi
b) Targeting adalah kegiatan menentukan kelompok konsumen yang
dituju oleh perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi
bauran pemasaran (marketing mix). Variabel dari targeting adalah
bagaimana menentukan pola targeting yang dilakukan perusahaan
dengan sub variabel sebagai berikut:
a) Single segmen concentration, perusahaan memilih satu
segmen pasar saja.
b) Selective specialization, perusahaan menyeleksi beberapa
segmen pasar yang memberikan keuntungan terbesar.
c) Product specialization, perusahan berkonsentrasi
membuat produk khusus atau tertentu.
47
d) Market specialization, perusahaan berkonsentrasi
melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok segmen
pasar tertentu.
e) Full market coverage, adalah perusahaan melayani semua
kelompok segmen pasar.
c) Positioning adalah kegiatan perusahaan yang berusaha
menciptakan perbedaan yang unik pada suatu produk dari produk
pesaing. Variabel dari positioning adalah sebagai berikut:
a) Produk, produk yang dihasilkan oleh perusahaan
memiliki jenis yang berbeda-beda dengan sub variabel
seperti bentuk, keistimewaan, kualitas, daya tahan, dan
gaya.
b) Citra, bagaimana citra produk yang diinginkan oleh
perusahaan di benak konsumen.
b) Faktor internal perusahaan adalah faktor yang mempengaruhi strategi
pemasaran perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Variabel faktor internal perusahaan adalah sebagai berikut:
a) Pemasaran, bagaimana cara perusahaan untuk memasarkan
produknya sehingga dibeli oleh konsumen.
b) Produksi dan operasi, kegiatan perusahaan dalam memproduksi
produk
c) Penelitian dan pengembangan, adanya kegiatan perusahaan yang
memiliki orientasi penelitian dan pengembangan yang kuat
48
c) Faktor eksternal perusahaan adalah faktor yang mempengaruhi strategi
pemasaran perusahaan yang berasal dari luar perusahaan. Variabel
faktor eksternal adalah sebagai berikut:
a) Persaingan di antara perusahaan yang telah ada, perusahaan yang
telah lama mengeluarkan produk sejenis..
b) Kekuatan penawaran pemasok, pemasok dapat mempengaruhi
perusahaan melalui kemampuan mereka untuk mempengaruhi
harga produk dan kualitas.
c) Kekuatan penawaran pembeli, pembeli dapat mempengaruhi
perusahaan melalui kemampuan mereka untuk menekan
perubahan harga dan permintaan terhadap kualitas.
49
3.3.2. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3. Operasionalisasi Variabel
Konsep Variabel Sub-variabel Indikator Satuan
Segmenting,
Targeting,
Positioning
Walini Peko
Segmenting
Geografis Tingkat
wilayah
Demografis Usia Tahun
Jenjang
pendidikan
Jenis kelamin
Penghasilan Rupiah
Psikografis Gaya Hidup
Status Sosial
Perilaku Perilaku
pembelian
karena
kebiasaan
Perilaku
pembelian
karena
mencari
variasi
Targeting
Pola targeting Single segmen
concentration
Selective
specialization
Product
specialization
Market
specialization
Full-market
coverage
Positioning
Produk Bentuk
Kualitas
Daya tahan
Gaya
Keistimewaan
Citra
50
Tabel 3. Operasionalisasi Variabel (Lanjutan)
Konsep Variabel Sub-variabel Indikator Satuan
Strategi
Pemasaran
PTPN VIII
dalam produk
teh siap
minum merek
Walini Peko
Faktor
internal
perusahaan
Pemasaran
Produksi dan
operasi
Penelitian dan
pengembangan
Faktor
eksternal
perusahaan
Persaingan di
perusahaan yang
sudah ada
Kekuatan
penawaran
pemasok
Kekuatan
penawaran
pembeli
3.4. Sumber Data
3.4.1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan
langsung, kuesioner, dan wawancara langsung dengan pihak Industri Hilir Teh
(IHT) PTPN VIII, Bandung. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dari
buku, majalah, jurnal, artikel internet.
3.4.2. Cara Menentukan Sumber Data
Pengisian kuesioner diberikan kepada responden yang dipilih secara
sengaja atau purposive sampling dengan mempertimbangkan responden yang
dipilih memiliki kontribusi yang besar dalam perumusan strategi dan pelaksanaan
strategi pemasaran di perusahaan serta berperan dalam pengambilan keputusan.
51
Responden yang dipilih untuk pemberian bobot dan rating yang akan
digunakan pada matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External
Factor Evaluation (EFE), serta matriks Internal-Eksternal (IE) adalah sebanyak
tiga responden yaitu, Manajer Industri Hilir Teh (IHT) PTPN VIII, Wakil manajer
bagian pemasaran IHT PTPN VIII, Kepala Promosi IHT PTPN VIII.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi
2. Wawancara, dalam teknik wawancara akan mewawancarai 3 informan
yaitu manajer IHT PTPN VIII, Wakil manajer bagian pemasaran IHT
PTPN VIII, dan Kepala promosi IHT PTPN VIII.
3. Kuesioner
4. Studi literatur
3.6. Rancangan Analisis
Data disajikan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan
pendekatan manajemen strategi dan manajemen pemasaran. Analisis deskriptif
kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor internal dan eksternal perusahaan.
Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor eksternal berupa
peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Sedangkan analisis
52
kuantitatif digunakan pada matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT,
matriks QSPM.
Dalam pengolahan data, bobot yang diberikan terhadap ketiga responden
sama. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa para responden mengetahi
kondisi internal dan eksternal perusahaan.
3.6.1. Analisis Matriks IFE dan Matriks EFE
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan (strenghts) dan
kelemahan (weakness) yang dianggap penting. Matriks IFE akan menghasilkan
faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Matriks
External Factor Evaluaiton (EFE) digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor
eksternal perusahaan yang berkaitan dengan peluang (oppurtunities) dan ancaman
(threats) yang dianggap penting.
Matriks IFE dan EFE didapat melalui langkah-langkah berikut :
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekuatan serta
peluang dan ancaman pada kolom satu. Untuk mendapatkan variabel-
variabel internal maupun eksternal dilakukan dengan melakukan
analisis deskriptif melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
secara intensif dengan pihak manajemen internal perusahaan.
2. Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom dua. Penentuan
bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor-faktor
strategis internal dan eksternal yang telah dirumuskan bersama pihak
53
perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan metode paired
comparison atau metode perbandingan berpasangan (David, 2006). Di
dalam menentukan bobot ini dipilih tiga responden yang mengetahi
kondisi internal dan eksternal dari perusahaan. Metode ini digunakan
untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu
internal dan eksternal perusahaan. Untuk menentukan bobot setiap
variabel digunakan skala 1, 2, dan 3.
Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator
vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Bentuk penilaian pembobotan untuk matriks IFE dan EFE dapat dilihat
pada tabel 4. dan tabel 5.
Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan
No. Faktor Internal A B C ... Total
(Xi)
Bobot
1 A
2 B
3 C
4 ...
Total 1.0 Sumber: David, 2006
54
Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan
No. Faktor Eksternal A B C ... Total
(Xi)
Bobot
1 A
2 B
3 C
4 ...
Total 1.0 Sumber: David, 2006
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel
terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan mengunakan rumus:
∑
Keterangan : ai = Bobot variabel ke-i
Xi = Nilai variabel ke-i
I = 1, 2, 3, ..., n
n = Jumlah variabel
3. Memberikan peringkat 1 sampai 4 setiap faktor berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan bersangkutan. Pemberian
rating untuk faktor internal (IFE) diberikan berdasarkan keadaan
perusahaan, yaitu : peringkat 1 = kelemahan utama (major weakness), 2 =
kelemahan kecil (minor weakness), 3 = kekuatan kecil (minor strenght), 4
= kekuatan utama (major strenght). Sedangkan untuk matriks EFE skala
peringkat yang diberikan yaitu : 4 = jawaban superior, 3 = Jawaban di atas
rata-rata, 2 = Jawaban rata-rata, dan 1 = jawaban jelek. Peringkat
didasarkan pada keadaan perusahaan sedangkan bobot pada langkah dua
55
didasarkan pada industri. Penentuan peringkat dapat disajikan pada tabel
6.
Tabel 6. Peringkat Faktor Internal/Eksternal
Faktor
Internal/Eksternal
Strategis
Peringkat
Rata-rata 1 2 3 4
A
B
C
D
.... Sumber : David, 2006
4. Selanjutnya nilai dari pembobotan pada kolom dua dikalikan dengan
peringkat pada kolom tiga untuk memperoleh skor pembobotan pada
kolom empat. Nilai skor pembobotan bervariasi mulai dari empat sampai
dengan satu
5. Jumlahkan seluruh nilai skor secara vertikal untuk mendapatkan skor total
bagi perusahaan yang dinilai. Nilai total skor berkisar satu sampai empat
pada matriks IFE, jika total skor empat menujukkan bahwa perusahaan
memiliki kondisi internal yang baik dalam memanfaatkan kekuatan dan
kelemahan. Sedangkan pada matriks EFE jika total nilai skor empat
menujukkan bahwa perusahaan tersebut telah merespon peluang dan
ancaman dengan baik. Matriks IFE dan matriks EFE dapat dilihat pada
tabel 7 dan tabel 8.
56
Tabel 7. Matriks IFE
Faktor-Faktor
Internal
Bobot (Xi) Peringkat (Yi) Skor Pembobotan
(Xi Yi)
Kekuatan
1.
2.
...
Kelemahan
1.
2.
...
Total ∑Xi = 1.0 ∑(Xi Yi) Sumber : David, 2006
Tabel 8. Matriks EFE
Faktor-Faktor
Eksternal
Bobot (Xi) Peringkat (Yi) Skor Pembobotan
(Xi Yi)
Peluang
1.
2.
...
Ancaman
1.
2.
...
Total ∑Xi = 1.0 ∑(Xi Yi) Sumber : David, 2006.
3.6.2. Analisis Matriks Internal – Eksternal
Matriks Internal-Eksternal (IE) digunakan untuk memposisikan berbagai
divisi dari suatu organisasi. Matriks IE merupakan matriks yang memerlukan
lebih banyak informasi mengenai divisi prusahaan. Matriks ini terdiri dari
sembilan sel yang memperlihatkan kombinasi total bobot dari matriks IFE dan
EFE yang diilustrasikan pada gambar 3.
57
4.0
3.0
2.0
1.0
3.0 2.0 1.0
Kuat
3.0 – 4.0
Rata-rata
2.0 – 2.99
Lemah
1.0 – 1.99
Tinggi
Menengah
Rendah
Total Nilai IFE yang Diberi Bobot
Tota
l N
ilai
EF
E y
ang D
iber
i
Bobot
Pada sumbu X (horizontal) pada matriks IE, menggambarkan skor
terbobot total dari matriks IFE yang diberi bobot dari 1.0 sampai 1.99
menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2.0 sampai 2.99 menunjukkan
posisi internal yang rata-rata dan nilai 3.0 sampai 4.0 menunjukkan posisi internal
yang kuat. Pada sumbu Y (vertikal) total nilai EFE yang diberi bobot dari 1.0
sampai 1.99 dianggap rendah, nilai 2.0 sampai 2.99 dianggap menengah dan 3.0
sampai 4.0 dianggap tinggi (David, 2006).
Sumber : David, 2006
Keterangan Gambar :
Sel I, II, dan IV menunjukkan wilayah tumbuh dan
kembangkan
Sel III, V, dan VII menujukkan wilayah jaga dan pertahankan
Sel VI, VIII, dan IX menunjukkan wilayah panen atau
divestasi
Gambar 4. Matriks Internal-Eksternal (IE)
I II III
IV V VI
VII VIII IX
58
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki
implikasi strategi yang berbeda, yaitu :
1. Divisi yang berada pada sel I, II, dan IV dapat digambarkan sebagai
tumbuh dan kembangkan (grow and build strategies). Strategi yang tepat
digunakan untuk divisi ini adalah strategi intensif, seperti penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk. Strategi lainnya yang
bisa diterapkan yaitu strategi integratif seperti intergrasi ke belakang,
integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.
2. Divisi yang berada pada sel III, V, VII dapat dikelola dengan cara terbaik
dengan strategi jaga dan pertahankan (hold and maintain strategies).
Strategi yang umum digunakan untuk divisi ini yaitu strategi penetrasi
pasar dan pengembangan produk.
3. Divisi yang berada pada sel VI, VIII, IX dapat menggunakan strategi
panen atau divestasi (harvest or divest strategies).
3.6.3. Analisis Matriks SWOT
Menurut David (2006) matriks Strengths – Weakness – Oppurtunities –
Threats (SWOT) digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan
memadukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan yang
disesuaikan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
Penentuan analisis SWOT dilakukan setelah mengetahui kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang diperoleh dari hasil identifikasi matriks IFE dan EFE
yang diilustrasikan pada tabel 9.
59
Internal
Eksternal
Tabel 9. Matriks SWOT
Kekuatan
(Strenghts - S)
Daftar kekuatan internal
Kelemahan
(Weakness – W)
Daftar kelemahan Internal
Peluang
(Oppurtunities – O)
Daftar Peluang
eksternal
Strategi – SO
Menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi – WO
Mengatasi kelemahan
dengan memanfaatkan
peluang
Ancaman
(Threats - T)
Daftar ancaman
eksternal
Strategi – ST
Menggunakan kekuatan
untuk menghindari
ancaman
Strategi – WT
Meminimalkan kelemahan
dan menghidari ancaman
Sumber : David, 2006.
Matriks ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi,
keempat alternatif strategi tersebut yaitu :
1. Strategi SO (Strengths-Oppurtunities), strategi ini menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang-
peluang eksternal.
2. Strategi WO (Weakness-Oppurtunities), strategi ini bertujuan
untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan
peluang eksternal.
3. Strategi ST (Strenghts-Threats), strategi ini menggunakan
kekuatan perusahaan untuk menghindari atau menguarani
pengaruh dari ancaman eksternal
60
4. Strategi WT (Weakness-Threats), strategi ini merupakan taktik
defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan
menghindari ancaman eksternal.
Menurut Umar (2008) ada delapan tahapan dalam penentuan strategi yang
dibangun melalui matriks SWOT yaitu :
1. Membuat daftar peluang kunci eksternal perusahaan
2. Membuat daftar ancaman kunci eksternal perusahaan
3. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan
4. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan
5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dengan peluang-
peluang eksternal dan mencatat hasilnya dalam strateg SO
6. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dengan peluang-
peluang eksternal dan mencata hasilnya dalam strategi WO
7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dengan ancaman-
ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi ST
8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dengan ancaman-
ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi WT
3.6.4. Analisis Matriks QSPM
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah alat yang
memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara
objektif berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi
sebelumnya. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai
61
strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal
dimanfaatkan atau diperbaiki. Matriks QSPM secara sasaran menujukkan strategi
alternatif mana yang terbaik.
Keunggulan QSPM adalah bahwa set strategi dapat dievaluasi secara
bertahap atau bersama-sama. Tidak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat
dievaluasi sekaligus. Kelemahan dari QSPM lainnya adalah membutuhkan ahli
penyusun strategi untuk memadukan faktor internal dan eksternal. QSPM dapat
diadaptasikan untuk digunakan oleh organisasi kecil dan besar yang mencari laba
dan nirlaba secara praktis dapat diterapkan pada tipe organisasi apapun. Dengan
pengembangan QSPM dapat memperkecil kemungkinan terabaikan faktor-faktor
kunci atau diberi bobot yang tidak sesuai.
Adapun langkah-langkah penyusunan strategi terpilih melalui QSPM
menurut David (2006) sebagai berikut :
1. Mendaftar peluang dan ancaman eksternal dan kekuatan atau
kelemahan kunci perusahaan pada kolom satu
2. Memberi bobot untuk masing-masing faktor internal dan
eksternal. Bobot ini identik dengan yang digunakan pada matriks
IFE dan EFE
3. Mengidentifiakasi strategi alternatif yang diperoleh dari analisis
SWOT yang layak untuk diimplementasikan
4. Menetapkan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score – AS) untuk
masing-masing alternatif strategi terpilih. Nilai daya tarik harus
diberikan untuk masing-masing strategi yang menidentifikasikan
62
daya tarik relatif dari satu strategi atas strategi lainnya dengan
mempertimbangkan faktor-faktor tertentu. Jangkauan untuk nilai
daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup
menarik, 4 = sangat menarik. Jika faktor yang bersangkutan tidak
berpengaruh terhadap alternatif strategi yang dipertimbangkan,
maka tidak perlu diberikan nilai daya tarik.
5. Menghitung Total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness Score –
TAS) yang diperoleh dari perkalian bobot (langkah dua) dengan
nila daya tarik (langkah 4) dalam masing-masing baris. Total nilai
daya tarik mengidentifikasikan daya tarik relatif dari masing-
masing alternatif strategi dengan hanya mempertimbangkan
pengaruh keberhasilan kunci internal atau eksternal terdekat.
Semakin tinggi total nilai daya tarik semakin menarik alternatif
strategi tersebut
6. Menghitung jumlah Total Nilai Daya Tari (TAS) yang didapat
dari menjumlahkan total nilai daya tarik dalam setiap kolom
strategi QSPM. Dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS
dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menujukkan bahwa
alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS yang
terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan
terakhir. Contoh matriks QSPM dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
63
Tabel 10. Matriks Qmuantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Sumber : David, 2006.
Keterangan : Nilai Daya Tarik (AS)
Total Nilai Daya Tarik (TAS)
3.7. Jadwal Penelitian
Waktu penelitian dibagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu :
No. Fase-fase Penelitian Waktu Penelitian
1 Persiapan Desember 2011-Januari 2012
2 Pengumpulan data Februari 2012-Maret 2012
3 Pengelolahan data Maret 2012-April 2012
4 Penulisan Skripsi April 2012-Juli 2012
Faktor-faktor Kunci Bobot Alternatif Strategi
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
AS TAS AS TAS AS TAS
Faktor-faktor kunci
eksternal
Faktor-faktor kunci
internal
Total Nilai Daya Tarik