62
88 BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN TERBATAS HINGGA MASUK KE DALAM BUMNIS 1983-1986 A. Dampak Ekonomi Pindad setelah menjadi Persero 1. Penggurangan Anggaran Belanja Pertahanan Untuk Pertumbuhan Ekonomi Anggaran Belanja Pemerintah yang semula banyak dikeluarkan untuk pembelian alutsista maupun senjata untuk keperluan Pertahanan dapat dikurangi akibat industri yang menjadi perseroan seperti PT. Pindad yang sudah harus dapat meng-alokasikan anggarannya sendiri. Seperti dalam tujuan PT. Pindad yaitu Melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya dalam bidang industri peralatan militer, industri manufktur, energi dan transportasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas. 1 PT. Pindad yang masuk ke dalam anggaran belanja pertahanan dan keamanan mendapat porsi yang cukup besar karena personil Angkatan Darat merupakan mayoritas dari seluruh kekuatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Dengan pengurangan anggaran belanja untuk pertahanan Pemerintah Indonesia dapat fokus dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang diterapkan melalui Repelita. Pengurangan anggaran Belanja dalam bidan Pertahanan dan Keamanan dapat dilihat dari tabel 1. 1 Sutarto., Prabu Kresna di Pindad , (Bandung : PT. Pindad, 2006), hlm. 41.

BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

  • Upload
    dangque

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

88

BAB IV

DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN

TERBATAS HINGGA MASUK KE DALAM BUMNIS 1983-1986

A. Dampak Ekonomi Pindad setelah menjadi Persero

1. Penggurangan Anggaran Belanja Pertahanan Untuk

Pertumbuhan Ekonomi

Anggaran Belanja Pemerintah yang semula banyak dikeluarkan untuk

pembelian alutsista maupun senjata untuk keperluan Pertahanan dapat dikurangi

akibat industri yang menjadi perseroan seperti PT. Pindad yang sudah harus dapat

meng-alokasikan anggarannya sendiri. Seperti dalam tujuan PT. Pindad yaitu

Melaksanakan serta menunjang kebijaksanaan program pemerintah di bidang

ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, dan khususnya dalam

bidang industri peralatan militer, industri manufktur, energi dan transportasi

dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan terbatas.1

PT. Pindad yang masuk ke dalam anggaran belanja pertahanan dan

keamanan mendapat porsi yang cukup besar karena personil Angkatan Darat

merupakan mayoritas dari seluruh kekuatan Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia. Dengan pengurangan anggaran belanja untuk pertahanan Pemerintah

Indonesia dapat fokus dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang diterapkan

melalui Repelita. Pengurangan anggaran Belanja dalam bidan Pertahanan dan

Keamanan dapat dilihat dari tabel 1.

1 Sutarto., Prabu Kresna di Pindad , (Bandung : PT. Pindad, 2006), hlm. 41.

Page 2: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

89

TABEL 1 :

ANGGARAN PEMBANGUNAN BIDANG HANKAM

DIPROYEKSIKAN DALAM REPELITA IV YANG

DIANGGARKAN DALAM APBN 1984/1988.

(dalam milyar rupiah)

No Tahum

Anggaran

Anggaran

HANKAM

APBN *)

Anggaran

Pembangunan

APBN *)

Anggaran

HANKAM

PELITA

IV

Presentase

anggaran

HANKAM

dalam

APBN

1 1984/1985 451 6543,2 697,8 7,10%

2 1985/1986 395 6349,8 - 6,20%

3 1986/1987 305,7 4788,3 - 6,28%

4 1987/1988 150 3337,7 - 4,49%

*) Tidak termasuk Nilai Rupiah murni bantuan proyek/Teknis, Kredit Ekspor dan

Obligasi.

Sumber: Data dari : 1) Repelita IV Buku I.

2) Nota Keuangan dan RAPBN 1986/1987.

3) Nota Keuangan dan RAPBN 1987/1988.

Dari tabel tersebut nampak bahwa anggaran pembangunan Hankam dalam APBN

pada tahun pertama Pelita IV, 64,63 % dari anggaran pembangunan Hankam yang

diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV,

anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun dalam APBN

presentasenya makin menurun. Keadaan ini akan mempengaruhi kemampuan

Hankam sebagai konsumen utama hasil industri Hankam untuk mendorong

pengembangan industri Hankam.2

Dengan pengurangan anggaran, industri Hankam dituntut untuk dapat

berkembang melalui anggaran dari masing-masing industri. Pindad sebagai

2 Ibid., hlm. 76.

Page 3: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

90

contoh karena menjadi perusahaan dengan nama PT. Pindad maka harus

mendapat keuntungan dari setiap produksinya untuk dapat berkembang secara

mandiri. Kemampuan PT. Pindad dalam kemandirian secara ekonomi sehinga

tidak harus mendapatkan anggaran besar dari pemerintah menimbulkan dampak

positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, dimana anggaran bisa dialokasikan

kepada pertumbuhan ekonomi nasional di bidang lainnya, seperti infrastruktur

maupun industri non-pertahanan keamanan.

2. Produksi Senjata Pindad Untuk Mengurangi Impor dan

Menambah Ekspor Senjata Pemerintah

Pembangunan pabrik dan peningkatan kapasitas produksi merupakan

upaya dibidang Hankam sejak dari awal Pelita IV telah dilakukan. Karena

pembangunan industri Hankam memerlukan investasi yang besar,

perkembangannya masih sangat tergantung dari perkembangan penerimaan

pemerintah dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Disamping itu perluasan

kapasitas produksi masih tergantung dari luasnya pemasaran baik didalam

maupun diluar negeri. Dengan peningkatan produksi PT. Pindad untuk memenuhi

kebutuhan Departemen Hankam, penggunaan senjata PT. Pindad dalam TNI AD

merupakan hal yang wajib untuk mengurangi ketergantungan ekspor.

PT. Pindad sudah berhasil memproduksi berbagai jenis dan jumlah senjata

semenjak terlahir kembali sebagai Persero. PT. Pindad memproduksi senjata

sesuai dengan kebutuhan dan pesanan dari TNI. Beberapa jenis dan jumlah senjata

yang telah diproduksi PT Pindad dari 1983 hingga 2006 dapat dilihat dari tabel 2.

Page 4: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

91

Dengan produksi senjata yang semakin meningkat PT Pindad secara bertahap

dapat memenuhi kebutuhan senjata TNI maupun Polisi.

TABEL 2 :

Jenis dan Jumlah senjata yang telah diproduksi PT Pindad periode 1983-2006

No Jenis Senjata Jumlah

1 SS1-V1 87.700

2 SS1-V1 MARINIZE/SS1-M1 7.579

3 SS1-V2 7.400

4 SS1-V3 23.665

5 SS1-V5 3.306

6 SS1-RAIDER/SS1-R1 7.620

7 SPG 5.355

8 PISTOL P2DA/P2 5.355

9 PISTOL P1 3.800

10 SNIPER 207

11 SM-2/GPMG 38

12 MORTIR 60 KOM 71

13 MORTIR 60 LR 78

14 MORTIR 81 MM 40

15 REV R-1 4"/R1-V2 41.550

16 REV R-2 2"/R1-V1 1.500

17 SABHARA/SB-V1 6.226

18 PM JAGAWANA/PM1A1 JAGAWANA 4.000

19 REV R1 GAS/RG1-V1 806

20 SS2-V1 HB 50

21 SS2-V2 HB 40

22 SS2-V4 HB 65

23 MERIAM ME-25/MOUNTING 25

24 SAR 1 2.300

25 PISTOL P3 767

26 SHOTGUN 1.071

27 MOUNTING SMB CIS 241

28 SPG-1A (GL-M203) 5.355

29 MODIFIKASI SMB (QCB) 64

30 SS1-V1 POLISI 3.000

31 SILENCER 700

Sumber: Buku Prabu Kresna di Pindad

Page 5: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

92

Produksi PT. Pindad yang semakin meningkat membuat penurunan dalam

meng-impor berbagai jenis senjata untuk kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Dengan pengurangan impor belanja alutsista maupun senjata Pemerintah

Indonesia bisa lebih fokus untuk perkembangan ekonomi. Upaya meningkatkan

percepatan pertumbuhan ekonomi, penguasaan dan pengembangan teknologi dan

industri yang canggih oleh industri Senjata serta kemampuannya untuk

mendukung dan menyebarluaskan penggunaan teknologi maju pada industri

nasional lainnya serta kemampuan industri Senjata untuk mengeksport hasil-hasil

produksinya, akan turut mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Serta turut

mendorong pengembangan eksport non-migas.

PT. Pindad dalam produksinya sudah menjelaskan bahwa akan

membangun dan menerapkan sistem manajemen mutu sesuai standar penilaian

internasional. Melakukan pembaharuan berkelanjutan dalam perancangan

produksi, proses produksi, pengendalian mutu dan teknik memproses data setiap

langkah produksi. PT. Pindad dapat memenuhi rasio kualitas, harga yang paling

optimal serta memprioritaskan fungsi dan kehandalan.3 Maka dalam setiap

produksinya PT Pindad sudah menggunakan Quality Control (Kontrol Kualitas)

untuk standarisasi setiap senjata yang di produksi. PT Pindad memberikan

konsultasi teknik ke pelanggan mengenai pemilihan produk yang tepat dan sesuai

dengan kebutuhan sesungguhnya secara khusus. Memberikan pelayanan purna

jual cepat dan efisien, guna menjamin fungsi produk secara maksimal.4

Industri senjata PT. Pindad mengalami perkembangan yang signifikan

bukan hanya pengurangan senjata impor, namun Industri senjata juga mampu

3 Ibid., hlm 42.

4 Ibid.

Page 6: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

93

untuk meng-ekspor produksi senjata pertama Indonesia yang dikenal dengan SS1

(Senapan Serbu Satu). Senjata SS1-V1 pernah diekspor ke beberapa negara lain

seperti :

a) Pada tanggal 12 November 1991 dikirim ke Timur Tengah, Militer Uni

Emirat Arab untuk di coba sebanyak 32 pucuk.

b) Pada tanggal 30 Oktober 1992 Proyek Salatiga dikirim sebanyak 1.000

pucuk SS1-V1 ke Kamboja.

c) Pada tanggal 18 Desember 1992 Proyek Cikajang dikirim sebanyak 1.000

pucuk ke Kamboja.

d) Pada tanggal 12 November 1998 Proyek Nagreg dikirim sebanyak 1.400

pucuk SS1-V1 ke Nigeria.

e) Pada tanggal 24 April 1998 Proyek Nagreg dikirim sebanyak 285 pucuk

SS1-V1 ke Nigeria.

f) Pada tanggal 31 Januari 1999 Proyek Nagreg dikirim sebanyak 1.100

pucuk SS1-V1 ke Nigeria.

g) Pada bulan Februari 1999 Proyek Nagreg dikirim sebanyak 250 pucuk SS1

ke Nigeria.

h) Tanggal 19 Mei, Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober 1999 Proyek

Danared dikirim ke ASC USA berupa komponen SS1-V1.5

3. Perluasan Lapangan Kerja Untuk Pegawai Negeri

PT. Pindad turut berperan dalam perluasan lapangan kerja untuk kalangan

sipil pemerintahan. Dalam mempercepat pertumbuhan lapangan kerja, karena ciri

industri Hankam pada dasarnya padat modal, sulit diharapkan untuk dapat

5 Ibid., hlm 56.

Page 7: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

94

memberikan lapangan kerja yang luas didalam industri Hankam itu sendiri. Tetapi

melalui kebutuhan bahan baku, sarana dan prasarana produksi maupun sarana

prasarana pendistribusian hasil-hasil produksi serta kebutuhan lainnya, yang

dikerjakan oleh kontraktor atau oleh industri lainnya secara berantai, akan

menumbuhkan lapangan kerja yang cukup banyak. Dengan pemenuhan kebutuhan

bahan baku untuk kebutuhan produksi senjata maka dibutuhkan tenaga kerja

ekstra dari Pegawai Negeri Sipil. Penambahan tenaga kerja berdampak positif

dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mengurangi jumlah pengangguran.

Gambar 3.

Dirut Pindad Brigjen TNI-AD Ing Tb. A. Zoehri menyaksikan penanda-tangan

naskah sumpah Pegawai Negeri

Repro : Buku Catur Windu Perindustrian TNI AD

Sumber : Disjarah AD Tahun 1982

Pegawai PT Pindad semenjak sebagai persero melalui Keputusan Presiden

RI No. 59 tahun 1983, sejak 29 April 1983 Pindad (Perindustrian Angkatan Darat)

telah beralih status menjadi Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis

(BUMNIS) sudah banyak masuk dari kalangan sipil pemerintahan. Tenaga kerja

PT. Pindad dapat terpenuhi dari setiap Sekolah Teknik Mesin di Bandung (STM)

Page 8: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

95

maupun dari Akademi Industri Logam (AIL) yang ditarik Pindad untuk masuk

sebagai pegawai setelah disekolahkan secara gratis karena biaya pendidikan

ditanggung oleh Ikatan Keluaga Besar Pindad (Igasar Pindad).6

B. Dampak Sosial Pindad Setelah Menjadi Persero

1. Berdirinya Yayasan Sadhana Bhakti

Pembinaan sumber daya manusia terutama ditujukan untuk meningkatkan

semangat dan gairah kerja para karyawan dengan cara meningkatkan

kesejahteraannya. Dari tahun ke tahun dan secara bertahap langkah usaha

pembinaan kesejahteraan para karyawan dilakukan dengan sistem bina tunggal

kesejahteraan, di mana diharapkan dapat tercipta suatu kondisi sejahtera atas dasar

prinsip kekeluargaan, keadilan dan persamaan hak dan kewajiban dalam

kebersamaan.7

Pada tahun 1958 telah dibentuk Koperasi Fungsionil Pabalad yang

meliputi : Koperasi Konsumsi, Koperasi Karya, Koperasi Pertanian & Perikanan

Darat, Koperasi Tabungan & Simpan Pinjam serta Koperasi Kebudayaan & Olah

Raga. Usaha lain yang sejalan dengan usaha meningkatkan kesejahteraan

karyawan yaitu melaksanakan :

a) Tahun 1950 mengadakan perbaikan kompleks perumahan karyawan.

b) Membangun perumahan baru meliputi :

1) Kompleks Perumahan Pindad Selatan

2) Perumahan Karyawan Kompleks Patuha

6 Departemen Pertahanan Nasional., Perindustrian Tentara Nasional

Indonesia Angkatan Darat, (Bandung : PT Pindad, 1983), hlm. 88.

7 Ibid., hlm 97.

Page 9: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

96

3) Perumahan Karyawan Kompleks Cidurian

c) Pembangunan gedung Sekolah Dasar & Taman Kanak-Kanak serta

Rumah Sakit Chandra Kirana dilengkapi dengan kompleks perumahan

paramedis yang dimulai pembangunannya pada tahun 1961 dan selesai

pada tahun 1964. Peresmian penggunaanya dilakukan oleh

Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal A. Yani pada tanggal 29

April 1965.8

Dengan semakin mengkat dan berkembangnya fungsi koperasi fungsionil

tersebut, maka pada tahun 1964 dibentuk Ikatan Keluarga Besar (Igasar) Pindad

yang merupakan wadah persatuan dan kesatuan serta wahana pembinaan

kesejahteraan warga Pindad. Dengan demikian fungsi Igasar Pindad adalah

melaksanakan pembinaan secara terpadu terhadap badan-badan pelaksanaan

kesejahteraan baik di tingkat unit-unit maupun badan-badan koperasi fungsional

yang ada serta badan-badan pelaksanaan bergerak di bidang budaya, bidang

pendidikan, pembinaa remaj, pramuka kesehatan, kesejahteraan rumah tangga dan

sebagainya.9

8 Ibid., hlm 98.

9 Ibid.

Page 10: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

97

Gambar 3.

Upacara Pelantikan pengurus Korpri

Repro : Buku Catur Windu Perindustrian TNI AD

Sumber : Disjarah AD Tahun 1983

Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dalam rangka refungsionalisasi

dan penertiban badan-badan perkoperasian, maka unit-unit Koperasi Fungsionil

Igasar Pindad harus didudukkan sesuai dengan fungsinya baik dalam pembinaan

maupun status hukumnya. Badan-badan pelaksana kesejahteraan bidang

perkoperasian telah diadakan perubahan status hukumnya menjadi suatu badan

hukum yang berdiri sendiri, yaitu :

a) Pusat Karya (semula Kperasi Karya) menjadi PT. Purna Sadhana.

b) Koperasi Konsumsi menjadi Primkopad Pindad.

c) Koperasi Tabungan & Simpan Pinjam ; dengan nama yang sama

(tetap).10

Sedangkan unit/badan koperasi lainnya dilebur kepada Primkopad Pindad, kecuali

Koperasi Kebudayaan & Olah Raga dihapuskan, namun fungsi pembinaan bidang

10 Ibid.

Page 11: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

98

kebudayaan dan olah raga dikelola secara terpusat oleh Igasar Pindad. Dalam

perkembangan dan pembinaan selanjutnya ternyata menimbulkan dualisme, yaitu

:

a) Di satu pihak badan-badan pelaksana kesejahteraan tersebut secara

mental psikologis tetap terikat kepada Igasar Pindad yang tidak

bersatatus hukum formal.

b) Namun di lain pihak badan-badan pelaksana kesejahteraan baik

yang berbentuk badan hukum sebagai yayasan maupun unit

koperasi secara yuridis fromal merupakan badan hukum yang

mandiri, sehingga tidak terikat kepada badan lainnya, dalam hal ini

adalah Igasar Pindad yang tidak berstatus sebagai suatu badan

hukum.11

Adanya dualisme tersebut menyulitkan dalam pembinaan maupun

pengelolaan menurut prosedur hukumnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka

pada tanggal 11 Maret 1983, didirikan Yayasan Igasar Pindad yang berfungsi

menyelenggarakan dan melaksanakan sistem bina tunggal kesejahteraan warga

Igasar Pindad. Yayasan tersebit, didirikan oleh Makelis Ikatan Keluarga Besar

(Migasar) Pindad yang diwakili oleh pimpinan, para sesepuh dan perwakilan

warga Igasar Pindad serta diberi nama Yayasan Sadhana Bhakti.12

Dengan didirikannya Yayasan Sadhana Bhakti, maka cakrawala kehidupan

bagi warga Igasar Pindad di masa-masa mendatang akan menjadi semakin cerah.

Langkah dan usaha pembinaan kesejahteraan tidak lain merupakan

11 Ibid., hlm 99.

12 Ibid.

Page 12: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

99

pengejawantahan dari sikap dan perilaku yang terpadu dalam ikatan antara para

pemimpin, para sesupuh maupun segenap warga Igasar di dalam kerjasama yang

serasi dan dinamis dalam rangka mewujudkan terciptanya kebersamaan hidup dan

kehidupan sejahtera fisik material maupun mental spiritualnya berlandaskan

Pancasila dan UUD 1945.13

Pindad sebelum menjadi persero sudah memperhatikan kesejahteraan

karyawan dibawah naungan Igasar Pindad (Ikatan Keluaga Besar). Namun Igasar

Pindad masih belum memiliki status hukum formal, maka setelah Pindad menjadi

PT. Pindad, Igasar Pindad juga diberikan status hukum melelalui didirikannya

Yayasan Sadhana Bhakti yaitu yayasan yang didirikan oleh Yayasan Igasar

Pindad.

2. Pindad Dalam Bidang Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam kemajuan teknologi.

Faktor sumber daya manusia menjadi hal yang mutlak dalam perkembangan suatu

industri khususnya industri senjata, kualitas sumber daya manusia yang memadai,

serta kualitasnya tidak bisa dipisahkan. PT. Pindad sendiri memiliki standar

kualitas dalam setiap sumber daya manusia yang dipekerjakan. Sumber daya

manusia harus ahli dalam bidang teknik mesin, teknik informatika, manajemen

keutamaan ini yang dicari dalam setiap karyawan PT. Pindad untuk dapat

memenuhi standar kualitas sumber daya manusia yang ada dalam PT. Pindad.

Tuntutan pemenuhan akan kebutuhan di bidang pendidikan warga Igasar

Pindad ternyata semakin meningkat, oleh karena itu pada tahun 1983 didirikan

13 Ibid.

Page 13: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

100

Yayasan Pendidikan Igasar Pindad (YAPIP) yang berfungsi mendirikan dan

sekaligus membina lembaga-lembaga pendidikan meliputi : Sekolah Teknologi

(ST), Sekolah Teknologi Menengah (STM) dan Akademi Industri Logam (AIL)

ketiganya terletak di Bandung. Maksud pendirian ketiga pendidikan tersebut

adalah untuk memberikan kesempata kepada anak-anak atau keluarga karyawan

mendapatkan pendidikan, terutama bagi mereka yang ridak tertampung di

sekolah-sekolah ataupun perguruan tinggi negeri. Di samping itu juga

memberikan peluang kepada masyarakat luas untuk memanfaatkannya, khususnya

bagi mereka yang berminat kepada profesi di bidang teknologi industri.14

Gambar 5.

Pembukaan pameran Akademi Industri Logam. Tampak Dirut Pindad sebagai

Ketua Pendidikan Yayasan Pendidikan tengah membuka pameran dengan

pengguntingan pita

Repro : Buku Catur Windu Perindustrian TNI AD

Sumber : Disjarah AD Tahun 1983

PT. Pindad untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tinggi,

menerapkan program pengembangan personil yang berkesinambungan. Mereka

dilatih di instansi dan industri dalam maupun luar negeri, seperti : Austria, Jepang,

14 Ibid.

Page 14: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

101

Swiss, Belgia serta universitas dalam dan luar negeri. PT. Pindad juga memiliki

Departemen Pendidikan dan Pelatihan (Depdiklat) yang tidak hanya melatih

personil perusahaan saja tetapi juga untuk melatih pelanggan dalam berbagai

keterampilan dan pengetahuan.15

3. Rumah Sakit PT Pindad

Rumah Sakit PT Pindad yang sudah ada sebelumnya dengan nama Rumah

Sakit Chandra Kirana dilengkapi dengan kompleks perumahan paramedis yang

dimulai pembangunannya pada tahun 1961 dan selesai pada tahun 1964.

Peresmian penggunaannya dilakukan oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal A.

Yani pada tanggal 29 April 1965. Berdiri sejak tanggal 1 April 1966, dengan

nama awal Rumah Sakit Chandra Kirana, dan diresmikan tanggal 6 Mei 1966.

Secara resmi Skep nomor : KEP96/5/1967 dengan kapasitas rumah sakit yang ada

saat itu terdiri dari 100 tempat tidur dan pegawai kurang lebih 100 orang. Rumah

Sakit ini kemudian ditingkatkan menjadi DenKes penuh dan disebut Datasemen

Kesehatan Perindustrian Angkatan Darat dengan pimpinan yang disebut

Komandan Datasemen Kesehatan (Dan Denkes) tahun 1971 dibawah pimpinan

Letkol dr. Sulaeman AS, DenKes PINDAD sempat mengadakan kursus kejuruan

yang disebut DK (Djuru Kesehatan), kurang lebih selama satu tahun.16

15 Sutarto., Op Cit, hlm. 43.

16 Departemen Pertahanan Nasional., Op Cit. hlm 97.

Page 15: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

102

Gambar 5.

Kunjungan Sosial Pengurus Persit KCK ke R.S. Chandra Kirana Pindad

Repro : Buku Catur Windu Perindustrian TNI AD

Sumber : Disjarah AD Tahun 1982

Tahun 1972 nama DenKes diubah menjadi Bina Kesehatan Industri

(Binkesind) dengan jumlah karyawan 170 orang. Tahun 1979 berganti nama

menjadi Pusat Kesehatan Industri, tapi hanya beberapa bulan saja dan kembali

menjadi DenKes. Tahun 1983 PINDAD (Pusat Perindustrian Angkatan Darat) alih

status BUMN yang tercakup dalam industri PT. PINDAD (persero) strategi

dibawah pimpinan Prof. DR. BJ. Habibie dan sebutan PINDAD tidak lagi berarti

Perindutrian Angkatan Darat. Pada awalnya RS Chandra Kirana DenKes

PINDAD tidak tercakup alih status, kemudian karena dirasa oleh pimpinan bahwa

Rumah Sakit tetap dibutuhkan maka pada tahun 1985 Rumah Sakit Chandra

Kirana DenKes PINDAD menjadi Rumah Sakit PINDAD dibawah PT. PINDAD

(persero) dengan kepala Rumah Sakit dr. Moch. Hatta. Semula Rumah Sakit

PINDAD dibentuk untuk kepentingan warga angkatan. Tetapi kemudian sebagai

Page 16: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

103

layaknya sebuah Rumah Sakit, tidak dapat lepas dari fungsi sosial untuk

memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di sekitarnya.17

C. Dampak Politik Pindad Setelah Menjadi Persero

1. Perubahan Kepemimpinan Pindad Militer Menuju Sipil

Pindad sudah mengalami berkali-kali perubahan struktur dalam

kepemimpinan semenjak ditangani oleh TNI-AD. Pergantian kepemimpinan pada

tanggal 28 April 1976 yang merupakan realisasi dari Keputusan

Menhankam/Pangab No: Kep/18/IV/1976 tanggal 28 April 1976 tentang pokok-

pokok organisasi dan Prosedur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dan

Keputusan Kasad No: Kep/58/X/1979 tanggal 12 Oktober 1979 tentang organisasi

dan tugas Pindad, nama Kopindad dirubah menjadi Pindad sejak tangggal 12

Oktober 1979. Sebelum Pindad menjadi Persero jajaran kepemimpinan Pindad

dibawah TNI-AD. Pada masa ini Pindad dibawah kepemimpinan Brigjen. A.H.

Pane dari tahun 1970 hingga 1979 digantikan oleh Brigjen Ing Tb. A. Zoehri

sebagai Dirut (Direktur Utama) Pindad dari tahun 1979 hingga 1983. Dalam

jajaran Direksi Pindad pada tahun 1970 dan 1983 dapat dilihat pada tabel 3.

17 Ibid., hlm 98.

Page 17: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

104

TABEL 3 :

Direksi PT PINDAD (PERSERO) Tahun 1970 – 1983

No Nama Jabatan Masa Jabatan

1 Brigjen A.H. Pane Danjen

Kopindad 30-4-1970 - 5-51979

Kolonel Srie Harsono Dirpersja 1975-1978

Kolonel Lutfi Zakaria Dirrenlitbang 1975-1978

Kolonel Soeselo P. Dirbenda 1975-1977

Kolonel Soedjono Dirmutu 1980-1981

2 Brigjen TNI Ing Tb. A. Zoehri Direktur Utama 5-5-1979 - 27-4-1983

Kolonel CPL. Moch.

Marphana Dirpersja 1978-1983

Letkol TIT Ir. Soediarti S. Dirtek 1981-1983

Kolonel CPL. Drs. Berbudi T. Dirben 1978-1983

Letkol CPL. Ir. D.F. Tatuhey Dirmutu 1981-1983

Kolonel CPL. Ir. T. Sjamsoe Dirprod 1981-1983

Sumber: Buku Perindustrian TNI AD (Catur Windu Perindustrian TNI

Angkatan Darat 29 April 1950 – 29 April 1982).

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa seluruh jajaran Direksi Pimpinan Pindad

berlatar belakang Militer. Semua jajaram Direksi berpangkat dari Letnan Kolonel

(Letkol) hingga Brigadir Jendral (Brigjen). Namun dengan keluarnya Keputusan

Presiden Nomor 59 Tahun 1983 Tentang Pembentukan Dewan Pembina dan

Pengelola Industri-Industri Strategis dan Industri Hankam. Melalui keppres

inilah peran Prof. Dr. Ing B.J. Habibie sebagai tangan kanan Presiden Soeharto

dalam pembangunan Industri Strategis diserahkan seluruhnya.

Pada 29 April 1983, Perindustrian Angkatan Darat resmi beralih status

dari institusi yang sebelumnya di bawah naungan Departemen Pertahanan dan

Keamanan menjadi Perseroan Terbatas (PT). Nama barunya PT. Pindad (Persero).

Pindad dibelakang kata PT bukan merupakan singkatan lagi melainkan utuh

Page 18: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

105

sebagai sebuah nama. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie berperan sebagai Direktur

Utama PT. Pindad. Dengan ini masuklah jajaran Sipil yang berperan dalam

perkembangan PT. Pindad pada masa selanjutnya.

Merangkap sebagai Ketua BPPT dan ketua tim dari DPIS, Habibie

kemudian menunjuk dan memasukan berbagai kalangan sipil dalam unsur

kepemimpinan PT. Pindad. Seperti menunjuk Ing. Lutfi Zakaria sebagai Direktur

umum, Ir. T. Sjamsu sebagai Direktur Produksi, Ir. Rahadi Ramelan sebagai

Direktur Teknologi. Dengan masuknya kalangan sipil dalam kepemimpinan

Pindad juga berpengaruh pada setiap kebijakan yang dikeluarkan. Seperti dalam

unsur tim Coorporate Plan PT.Pindad yang lebih fokus dalam produksi komersil

80% dan militer 20%. Terlihat jelas bagaimana Pindad yang semula industri

khusus yang bergerak dalam produksi kebutuhan militer menjadi sebuah

perusahaan yang berorientasi pada keuntungan (profit taking). Namun tidak

kehilangan esensinya yang merupakan pemenuhan kebutuhan memproduksi

senjata, munisi dan peralatan sistem senjata untuk kebutuhan Hankam. Dalam

jajaran Direksi PT. Pindad pada tahun 1983 dan 1985 dapat dilihat pada tabel 4.

Page 19: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

106

TABEL 4 :

Direksi PT PINDAD (PERSERO) Tahun 1983 – 1985

No Tahun Nama Jabatan Keterengan

1 1983 Prof. Dr. Ing. B.J.

Habibie

Direktur

Utama

306/KMK.011/1983 - TGL.

27-4-1983

Ir. R. Ramelan

Direktur

Teknologi

306/KMK.011/1983 - TGL.

27-4-1983

Ir. T. Sjamsu

Direktur

Produksi

306/KMK.011/1983 - TGL.

27-4-1983

Ing Luthfi Zakaria

Direktur

Umum

306/KMK.011/1983 - TGL.

27-4-1983

2 1985 Prof. Dr. Ing. B.J.

Habibie

Direktur

Utama

106/KMK.011/1983 - TGL.

8-2-1985

Prof. Handoyo

Direktur

Teknologi

106/KMK.011/1983 - TGL.

8-2-1985

Ir. T. Sjamsu

Direktur

Produksi

106/KMK.011/1983 - TGL.

8-2-1985

Ing Luthfi Zakaria

Direktur

Umum

106/KMK.011/1983 - TGL.

8-2-1985

Ir. Yuwono

Siswanto

Direktur

Komersil

106/KMK.011/1983 - TGL.

8-2-1985

Sumber: Buku Prabu Kresna di Pindad

Dapat dilihat dari tabel 4 bahwa jajaran direksi (pimpinan) dalam PT.

Pindad yang sudah menjadi Persero dibawah kendali sipil dipimpin oleh Prof. Dr.

Ing. B.J. Habibie sebagai Direktur Utama PT. Pindad juga merangkap sebagai

ketua Dewan Pembina Industri Strategis (DPPIS) dan Badan Pengkajian

Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai Ketua Tim Corporate Plan Pindad. Habibie

berperan sebagai pemegang kendali perkembangan Industri Strategis salah

satunya Pindad dalam menentukan arah kebijakan dan majunya industri senjata

Indonesia.

PT. Pindad layaknya perusahaan dibawah pemerintah memiliki pemegang

saham (Komisaris). Setelah menjadi Persero, Pindad memiliki jajaran komisaris

Page 20: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

107

dalam setiap kepemimpinan sebagai pengawas kepentingan pemerintah dalam PT.

Pindad itu sendiri. Jajaran komisaris PT. Pindad dapat dilihat dalam tabel 5.

TABEL 5 :

Komisaris PT PINDAD Tahun 1983 – 1987

No Tahun Nama Jabatan Keterangan

1 1984 Rudini Komisaris Utama 98/KMK.011/84

Yogi Supardi Komisaris Tgl. 27-11-1984

Ir. Eman

Yogaswara Komisaris

2 1987 Try Sutrisno Komisaris Utama 495/KMK.011/87

Dr. Hamonangan Komisaris Tgl. 14-08-1987

Yogi Supardi Komisaris

Sumber: Buku Prabu Kresna di Pindad

Dapat dilihat dari tabel 5 bahwa jabatan Komisaris Utama diwakili dari

Mentri Pertahanan dan Keamanan, PT. Pindad memiliki kewajiban untuk

memenuhi setiap pesanan dari Departemen Pertahanan dan Keamanan. Seperti

yang tertera dalam tujuan PT. Pindad melaksanakan serta menunjang

kebijaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional

pada umumnya, dan khususnya dalam bidang industri peralatan militer, industri

manufktur, energi dan transportasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang

berlaku bagi perseroan terbatas.18

18 Sutarto., Op Cit, hlm. 41.

Page 21: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

108

BAB V

KESIMPULAN

Perindustrian Angkatan Darat yang disebut Pindad merupakan salah satu

industri utama dalam alat utama Hankam yang sudah ada sejak sebelum

kemerdekaan. Dengan pergantian pemerintahan dan perkembangan zaman

industri Angkatan Darat pun juga mengalami perubahan dari kepemilikan hingga

struktur organisasi. Masa paling penting bagi perkembangan industri ini yaitu saat

perpindahan tangan dari Kemenhankam ke BUMN pada tahun 1983 yang

menggubah arah perkembangan hingga visi dan misi industri. Setelah berpindah

tangan ke BUMN menjadi perusahaan dengan nama PT PINDAD.

Latar belakang kebutuhan industri senjata Pindad disebabkan oleh

ketergantungan industri senjata dalam negeri terhadap impor asing, belum adanya

produksi senjata yang baik dalam kualitas yang dapat memenuhi kebutuhan

Angkatan Darat (Contoh: pada operasi Seroja banyak senjata Pindad yang ditarik

kembali karena mengalami malfungsi), perawatan dan reparasi alutsista maupun

senjata yang mahal khususnya senjata impor, dan juga untuk perbaikan ekonomi

serta untuk pembangunan industri pertahanan negara.

Perkembangan Pindad selama era Orde Baru pada tahun 1976 hingga 1983

terjadi beberapa kejadian penting seperti : perubahan nama dan struktur organisasi

dari Komando Utama Pembinaan menjadi Badan Pelaksana Utama dalam

lingkungan militer, ini berarti Pindad sudah tidak terikat rantai Komando Militer

untuk setiap produksi agar industri terus berjalan dan berkembang tanpa harus

menunggu perintah Komando Militer. Melakukan kerjasama dengan industri

senjata luar negeri untuk mendapatkan kualitas lebih baik dalam produksinya,

bekerjasama dengan Fabrique Nationale Herstal Belgia, dan pemilihan Fabrique

Page 22: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

109

Nationale Carabine sebagai senapan utama TNI nantinya setelah diproduksi oleh

Pindad secara mandiri. Fokus Pindad tetap pada kebutuhan militer TNI namun

juga memproduksi berbagai produk sipil untuk menunjang kebutuhan anggaran

sebagai perusahaan (profit taking). Dengan pembentukan Dewan Pembina

Industri Strategis melalui Keputusan Presiden No 59 Tahun 1983 maka industri

strategis mendapat perhatian khusus dari pemerintah. PT Pindad khususnya dalam

mengejar kemajuan teknologi di bantu oleh Badan Pengkajian Penerapan

Teknologi (BPPT) dengan bantuan Prof. Dr. Ing B.J. Habibie sebagai Direktur

Utama PT. Pindad yang merangkap ketua BPPT.

Dampak Pindad setelah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan masuk

sebagai Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) tahun 1983

hingga 1986. PT. Pindad menjadi Perusahaan dengan tujuan mendapatkan

keuntungan dari produksi (profit taking). 100% saham dipegang oleh Pemerintah,

fokus teknologi menjadi acuan utama dalam perkembangan PT. Pindad dan

berhasil memproduksi senjata standar NATO yaitu Senapan Serbu Satu (SS1)

yang diadopsi dari FNC Belgia. Dampak ekonomi yaitu mengurangi anggaran

belanja pertahanan untuk pertumbuhan ekonomi nasional, penggunaan senjata

Pindad untuk mengurangi ekspor yang sudah memiliki standar Nato (SS1)

menjadi senapan utama TNI, memperluas lapangan kerja dari kalangan pegawai

sipil. Dampak sosial yaitu berdirinya Yayasan Ikatan Kekuarga Besar Pindad

(Igasar Pindad) yang sudah dipayungi lembaga hukum, Peresmial STM, maupun

AIL (Akademi Industri Logam) untuk kepentingan pendidikan warga Pindad.

Dampak Politik yaitu sebagai PT. Pindad memiliki nama yang besar karena

mendapat perhatian khusus dari pemerintah melalui Prof. Dr. Ing B.J. Habibie

Page 23: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

110

sebagai Direktur Utama PT. Pindad kemudian memasukan jajaran sipil untuk

kepemimpinan Pindad, yang sebelumnya dari kalangan TNI-AD. Sebagai

perusahaan pemerintah Pindad tidak lepas pengaruhnya dari TNI-AD melalui

jajaran komisaris (pemegang saham) mewakili pemerintah untuk mengawasi

perkembangan dan arah kebijakan PT. Pindad karena harus sesuai dengan

kebutuhan Departemen Pertahanan dan Keamanan yang menempati kursi

Komisaris Utama dalam PT.Pindad.

Page 24: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

111

DAFTAR PUSTAKA

A. Arsip & Surat kabar Sezaman

Surat Lampiran Pelaksanaan Doktrin Teritorial Nusantara Dalam Rangka

Mewujudkan Ketahanan Nasional Tahun 1977, Koleksi Arsip Pusat

Sejarah TNI.

Surat Lampiran II Surat Berita Acara Serah Terima PINDAD 29 April 1983,

Koleksi Arsip PT Pindad.

Arsip Hasil Produksi Perindustrian Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat

29 April 1950 – 29 April 1982, Koleksi Arsip PT Pindad.

Surat Lampiran III Keputusan Presiden Republik Indonesia No 40 Tahun 1980,

Koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia.

Surat Lampiran IV Keputusan Presiden Republik Indonesia No 6 Tahun 1984,

Koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia.

Surat Lampiran V Keputusan Presiden Republik Indonesia No 50 Tahun 1986,

Koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia.

Surat Lampiran VI Keputusan Presiden Republik Indonesia Peraturan

Pemerintah No 17 Tahun 1980, Koleksi Arsip Nasional Republik

Indonesia.

Surat kabar Fikiran Rakyat , 29 April 1983 “PINDAD Mengejar Ketinggalan

Teknologi”, Koleksi Arsip Monumen Pers Surakarta.

Surat kabar Fikiran Rakyat, 30 April 1983 “Sasaran Utama PT Pindad untuk

kebutuhan Hankam”, Koleksi Arsip Monumen Pers Surakarta.

B. Buku

Abrar Yusra. 2011. Azwar Anas Teladan dari Ranah Minang. Jakarta : Kompas.

A.H. Nasution. 1963. TNI Jilid I. Bandung: Ganaco N.V.

Baskara T Wardaya. 2009. Indonesia Melawan Amerika Konflik Perang Dingin

1953-1963. Jakarta : Galang Press.

Connie Rahakundini Bakrie. 2007. Pertahanan Negara dan Postur TNI Ideal.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Departemen Pertahanan Nasional. 1983. Perindustrian Tentara Nasional

Indonesia Angkatan Darat. Bandung : PT Pindad.

Page 25: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

112

Dudung Abdurrahman. 1999. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana

Ilmu.

Gottshalk Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Ir. Ginandjar Kartasasmita. 1981. 30 Tahun Indonesia Merdeka 1974-1975 (Jilid

IV). Jakarta : Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Irfan Khosirun dan Endan Suhendra. 2013. Pijakan untuk Kemandirian Alutsista,

30 Tahun PT Pindad (Persero). Jakarta : PT. Gramedia.

Lembaga Ketahanan Nasional Departemen Pertahanan Keamanan RI. 1999.

Hubungan Sipil-Militer. Jakarta : PT Gramedia.

Mona Lohanda. 2011. Membaca Sumber Menulis Sejarah, Yogyakarta : Ombak.

Pandji Anoraga. 1995. BUMN, SWASTA dan KOPERASI. Jakarta : PT. Dunia

Pustaka Jaya.

Pusat Sejarah dan Tradisi. 1985. 40 Tahun angkatan Bersenjata Republik

Indonesia. Jakarta : Mabes ABRI.

Sutarto. 2006. Prabu Kresna di Pindad. Bandung : PT. Pindad.

Sumitro Djojohadikusumo. 1985. Perdagangan dan Industri dalam

Pembangunan. Jakarta : LP3ES.

Silmy Karim , 2014. Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia.

Jakarta: PT. Gramedia

Talukder Maniruzzaman. 1998. Militer kembali ke Barak. Sebuah Studi

Komparatif. Yogyakarta : PT Tiara Wacana.

C.Tesis & Jurnal

Andi Widjajanto., Evolusi Doktrin Pertahanan Indonesia. “Jurnal Pro Patria”.

2005.

Chaidir Basrie. “Pembangunan Industri Pertahanan Keamanan Untuk Memenuhi

Kebutuhan Peralatan Hankam”. Tesis. Jakarta : UI, 1987.

Lestari Wijono. “Pemberdayaan Industri Strategis Dalam Mendukung Alutsista

TNI AD Untuk Meningkatkan Pertahanan Keamanan Negara (Studi Di PT

Pindad)”. Tesis. Yogyakarta : UGM, 2008.

Page 26: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

113

Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun

1984/1985., Republik Indonesia.

Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun

1985/1986., Republik Indonesia.

D. Website

http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-sishankamrata-dan-

komponennya., diakses pada 22 Juni 2015.

http://kbbi.web.id/ofensif., diakses pada 22 Juni 2015.

http://www.pengertianmenurutparaahli.com, diakses pada 22 Juli 2015.

www.ristek.go.id., diakses pada 22 Juni 2015.

http://www.id.m.wikipedia., diakses pada 30 Juli 2015.

Page 27: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

114

Page 28: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

115

Page 29: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

116

Page 30: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

117

Page 31: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

118

Page 32: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

119

Page 33: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

120

Page 34: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

121

Page 35: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

122

Page 36: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

123

Page 37: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

124

Page 38: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

125

Page 39: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

126

Page 40: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

127

Page 41: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

128

Page 42: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

129

Page 43: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

130

Page 44: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

131

Page 45: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

132

Page 46: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

133

Page 47: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

134

Page 48: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

135

Page 49: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

136

Page 50: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

137

Page 51: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

138

Page 52: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

139

Page 53: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

140

Page 54: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

141

Page 55: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

142

Page 56: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

143

Page 57: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

144

Page 58: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

145

Page 59: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

146

Page 60: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

147

Page 61: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

148

Page 62: BAB IV DAMPAK PINDAD SETELAH MENJADI PERSEROAN … · diproyeksikan dalam Repelita IV. Selama 4 tahun pelaksanaan Repelita IV, anggaran pembangunan Hankam baik dalam jumlahnya maupun

149