12
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Kondisi Fisik Kawasan 4.1.1. Letak Kawasan hutan mangrove di Pantai Tanjung Bara termasuk dalam kawasan konsesi perusahaan pertambangan batubara PT. Kaltim Prima Coal (KPC). Letaknya berada di Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kecamatan Sangatta Utara secara administrasi mencakup 4 (empat) desa, yaitu Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, Desa Teluk Lingga dan Desa Sangatta Utara (Gambar 3). Batas wilayah Kecamatan Sangatta Utara (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009) terdiri dari : a. sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bengalon; b. sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar; c. sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sangatta Selatan; dan d. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rantau Pulung. 4.1.2. Topografi Kondisi topografi Kecamatan Sangatta Utara didominasi oleh pegunungan yang berada di sebelah utara Kawasan Perkotaan Sangatta. Persentase luas areal pegunungan di kecamatan ini adalah 34,15%, dataran 29,42%, perbukitan 28,7%, dan rawa pasang surut 7,48% (Tabel 8). Tabel 8 Topografi dan luas Kecamatan Sangatta Utara Fisiografis Luas (ha) Persentase (%) Dataran 7.655,48 29,42 Pegunungan 8.887,22 34,15 Perbukitan 7.531,26 28,94 Rawa Pasang surut 1.946,53 7,48 Sumber : RTRW Kecamatan Pemekaran Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009.

BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Kondisi Fisik Kawasan

4.1.1. Letak

Kawasan hutan mangrove di Pantai Tanjung Bara termasuk dalam

kawasan konsesi perusahaan pertambangan batubara PT. Kaltim Prima Coal

(KPC). Letaknya berada di Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara,

Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Kecamatan Sangatta Utara secara administrasi mencakup 4 (empat) desa,

yaitu Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, Desa Teluk Lingga dan Desa

Sangatta Utara (Gambar 3). Batas wilayah Kecamatan Sangatta Utara (Bappeda

Kabupaten Kutai Timur 2009) terdiri dari :

a. sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bengalon;

b. sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar;

c. sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sangatta Selatan; dan

d. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rantau Pulung.

4.1.2. Topografi

Kondisi topografi Kecamatan Sangatta Utara didominasi oleh pegunungan

yang berada di sebelah utara Kawasan Perkotaan Sangatta. Persentase luas areal

pegunungan di kecamatan ini adalah 34,15%, dataran 29,42%, perbukitan 28,7%,

dan rawa pasang surut 7,48% (Tabel 8).

Tabel 8 Topografi dan luas Kecamatan Sangatta Utara Fisiografis Luas (ha) Persentase (%)

Dataran 7.655,48 29,42

Pegunungan 8.887,22 34,15

Perbukitan 7.531,26 28,94

Rawa Pasang surut 1.946,53 7,48

Sumber : RTRW Kecamatan Pemekaran Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009.

Page 2: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.1.3. Iklim Kecamatan Sangatta Utara sebagai basis daerah penambangan batubara

PT. KPC Kalimantan Timur memiliki iklim tropis dengan ciri-ciri intensitas curah

hujan bervariasi dari rendah sampai tinggi dalam waktu yang sangat singkat dan

dapat terjadi dalam waktu yang lama. Suhu rata-rata bulanan 26,68OC, minimal

22,50 OC dan maksimal 30,80 OC. Fluktuasi suhu harian ± 3OC, kelembaban relatif

rata-rata tiap bulan antara 80% - 90% dengan kisaran sebesar 70% pada sore hari

dan 90% pada pagi hari. Penguapan rata-rata di wilayah ini adalah 4 mm/hari

(PT. KPC 2009).

Curah hujan rata-rata per bulan di Kecamatan Sangatta Utara selama

periode Tahun 1999-2008 adalah 129-332,9 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim

menurut Schmidt dan Fergusson, wilayah Sangatta Utara termasuk ke dalam

wilayah iklim A, kategori sangat basah dengan nilai Q sebesar 8,16% (PT. KPC

2009).

4.1.4. Hidrologi

Wilayah Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar berada pada kawasan

Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta dan sebagian kecil yang termasuk DAS

Bungalun. Kecamatan Sangatta Utara berada di daerah hilir (downstream) DAS

Sangatta dan posisi wilayahnya berada di sebelah utara Sungai Sangatta

(Gambar 3).

Wilayah Kecamatan Sangatta Utara juga dilalui oleh beberapa sungai

selain Sungai Sangatta, yaitu Sungai Kenyamukan, Sungai Kenyamukan Kanan,

dan Sungai Bulu. Sungai-sungai tersebut bermuara di Laut Sulawesi dengan

kondisi umum sebagian besar masih didominasi oleh vegetasi mangrove dan

belukar. Hasil interpretasi citra satelit landsat TM-7 menunjukkan bahwa aspek

tutupan lahan di Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar didominasi oleh

vegetasi hutan, termasuk kawasan hutan mangrove di sepanjang pesisir Sangatta

Utara (Gambar 4).

Page 3: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.1.5. Karakteristik Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara

Hutan mangrove di Tanjung Bara merupakan hutan alam yang letaknya

masih berada dalam kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Luas hutan

ini adalah ±841,8 ha (Gambar 5). Jenis mangrove yang dapat dijumpai di hutan ini

di antaranya S. alba, R. apiculata dan C. tagal (PT. KPC 2009)

4.1.6. Zonasi Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara

Zonasi hutan mangrove di Tanjung Bara berdasarkan sebaran jenis

mangrovenya adalah :

a. Zona Sonneratia.

Zona ini meliputi kawasan sepanjang ±100 m diukur dari garis

pantai tegak lurus ke arah darat. Sebagian besar komposisi jenis

tumbuhannya didominasi oleh jenis S. alba dengan diameter 30 – 80 cm

dan tinggi antara 5 – 15 m.

b. Zona Sonneratia-Rhizophora

Zona ini meliputi kawasan sepanjang ± 70 m diukur dari batas

terakhir Zona Sonneratia ke arah darat. Komunitas mangrove pada zona

ini merupakan asosiasi dua jenis pohon dengan diameter antara 10 – 30 cm

dan tinggi antara 7 – 20 m. Selain jenis R. apiculata, yang dijumpai

dominan pada zona ini, jenis S. alba.

c. Zona Rhizophora-Ceriops

Zona ini meliputi kawasan sepanjang ± 100 m diukur dari batas

Zona Soneratia-Rhizophora ke arah darat. Pada zona ini vegetasi

mangrovenya tediri dari jenis R. apiculata dan C. tagal.

d. Zona Ceriops

Zona ini merupakan zona terakhir mangrove di Tanjung Bara, meliputi

areal sepanjang ± 80 – 100 m, diukur dari batas Zona Rhizopora-Ceriops ke arah

darat. Pada zona ini hanya terdapat jenis C. tagal dengan kisaran diameter 15 – 23

cm dan tinggi pohon 8-20 m. Pada lantai hutan dapat ditemui jenis paku laut

(Acrostichum aureum).

Page 4: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.2. Kondisi Sosial Ekonomi

4.2.1. Kependudukan

Kecamatan Sangatta Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah

administratif 3.898,26 km2 mempunyai jumlah penduduk terbesar di Kabupaten

Kutai Timur, yaitu 55.918 jiwa atau 26,12% dari total penduduk Kabupaten Kutai

Timur. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah laki-laki 30.681 jiwa

dan perempuan mencapai 25.237 jiwa (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).

Kecamatan Sangatta Utara dengan jumlah penduduk paling banyak di antara

18 kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari status dan

posisi Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur dengan

lokasi yang strategis, dan merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi di Kabupaten

Kutai Timur.

Jumlah penduduk Sangatta Utara dari tahun ke tahun menunjukkan

kenaikan mulai tahun 2000 sampai 2005 dan mengalami penurunan jumlah

penduduk mulai tahun 2006 sampai 2008 (Tabel 9). Hal ini merupakan dampak

dari keberadaan penduduk pendatang dari berbagai kota yang ada di Indonesia

sebagai pekerja dari beberapa perusahaan yang berada di wilayah Sangatta

umumnya di Kabupaten Kutai Timur.

Tabel 9 Kondisi kependudukan Kecamatan Sangatta Utara periode Tahun 2000 – 2008

No. U r a i a n S a t u a n T a h u n

2000 2002 2005 2008

1 Jumlah Penduduk jiwa 44.843 54.850 68.157 55.918

2 Pertambahan jumlah

penduduk

jiwa - 10.007 23.413 12.239

3 Kepadatan penduduk Jiwa/Km2 11,50 14,07 17,48 14,34

Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009.

4.2.2. Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat Kecamatan Sangatta Utara adalah petani

dan nelayan sebesar 8,30%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 15,10%, TNI 5%,

Karyawan Swasta 39,07% dan pelayanan jasa 32,52%. Masyarakat Kecamatan

Sangatta Utara umumnya adalah pekerja pada perusahaan pertambangan batubara

yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur. Mata pencaharian masyarakat Sangatta

Page 5: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

lainnya terkait dengan perdagangan meliputi pengusaha hotel dan rumah makan,

pedagang, pengrajin cinderamata dan penyedia jasa transportasi (Bappeda

Kabupaten Kutai Timur 2009).

4.2.3. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten

Kutai Timur bervariasi mulai dari tidak tamat tingkat Sekolah Dasar sampai

masyarakat yang mencapai tingkat perguruan tinggi/akademi (Tabel 10).

Tabel 10 Penduduk menurut tingkat pendidikan Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur

No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Persentase 1 Tidak tamat Sekolah Dasar 23,95 2 Sekolah Dasar 29,47 3 S L T P Umum Dan Kejuruan 18,42 4 S L T A Umum dan A Kejuruan 23,55 5 Akademi / Universitas 4,62 Jumlah 100

Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009.

4.2.4. Transportasi

Sistem transportasi di Kecamatan Sangatta Utara mencakup transportasi

darat, air dan udara. Transportasi air merupakan hal vital bagi sebagian wilayah

Kabupaten Kutai Timur terutama pada bagian barat karena kondisi jalannya yang

rusak atau belum memadai. Keberadaan sarana transportasi merupakan prasarana

pengangkutan yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian.

Sarana transportasi berupa angkutan umum perkotaan di kota Sangatta

Utara Kabupaten Kutai Timur menghubungkan antar kawasan pemukiman, pusat

perkantoran dan pusat perbelanjaan. Sarana transportasi melalui jalan darat dan

jalur lintas Kalimantan menuju Ibukota Provinsi Kalimantan Timur serta kota-

kota kabupaten lainnya didukung kondisi jalan beraspal dan kendaraan yang

memadai, baik dari kuantitas maupun kualitas.

Moda transportasi berupa bandar udara juga menjadi alternatif Tanjung

Bara dengan route penerbangan Sangatta- Balikpapan yang di miliki oleh

perusahaan PT. KPC dengan jadwal penerbangan 3 – 4 kali sehari menambah

moda transportasi yang terdapat di Sangatta Utara.

Page 6: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

4.2.5. Sarana Komunikasi dan Fasilitas Umum

Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur mempunyai

fasilitas antara lain kantor pos, warung telekomunikasi dan layanan internet,

media cetak (koran dan majalah). Pada umumnya masyarakat Sangatta Utara

sudah memiliki alat komunikasi pribadi yaitu telepon selular dan fasilitas internet.

Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota kabupaten merupakan kawasan

pusat perkantoran swasta ataupun pemerintah . Fasilitas umum lainnya yang

terdapat di kota Sangatta seperti tempat peribadatan, rumah sakit umum daerah,

klinik 24 jam, apotek, pusat perbelanjaan dan bank negeri maupun swasta yang

dilengkapi dengan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM), hotel, sarana

pendidikan dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan

Tinggi.

4.3. Obyek Wisata di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur

Zona Sangatta merupakan gerbang bagi pengunjung yang akan masuk

ke Sangatta melalui jalur darat, dicirikan oleh dominasi objek wisata alam.

Sangatta berdasarkan letaknya sangat strategis sebagai wilayah utama zona wisata

yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Keberadaan Kota Sangatta sebagai ibukota

kabupaten memiliki fasilitas penunjang yang jauh lebih baik dibandingkan

wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur.

Daerah tujuan wisata yang termasuk dalam wilayah Zona Sangatta

meliputi Mentoko (wisata penelitian orangutan), Pantai Tanjung Bara (wisata

pantai), Sangkimah, Teluk Lombok dan Teluk Kaba (Gambar 6).

Page 7: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Gambar 6 Lokasi obyek wisata di Zona Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).

1. Mentoko

Sebuah pondok penelitian terdapat di kawasan ini. Pondok ini disebut

Pondok Penelitian Mentoko, didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli

biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini.

Stasiun penelitian orangutan Prevab dan Mentoko berada di sebelah utara

TNK atau sebelah barat Kota Sangatta. Pencapaian lokasi Prevab harus

ditempuh dengan ketinting (perahu motor) menyusuri Sungai Sangatta ke

arah hulu. Mentoko berada di sebelah utara Prevab, dicapai kurang lebih 1-

1,5 jam dari Prevab kearah hulu Sungai Sangatta. Berdasarkan data yang

tercatat di pos resort Prevab TNK, pengunjung yang datang ke pos Prevab

sangat bervariasi, mulai dari kalangan peneliti, institusi pendidikan,

karyawan perusahaan yang berada di Bontang maupun Sangatta sampai

wisatawan mancanegara. Keberadaan orangutan liar dari sub spesies Pongo

ZONA WISATA SANGATTA

1 2

4

53

Wisata Penelitian Orang Utan Mentoko( 0 31' 48.30” U – 117 29' 3.70”T )

Wisata Pantai Tanjung Bara( 0 33' 22.43” U – 117 38' 49.21”T )

Wisata Jembatan Sangkimah( 0 22' 35.36” U – 117 28' 19.42”T )

Wisata Teluk Lombok( 0 23' 03.45” U – 117 33' 45.01”T )

Wisata Teluk Kaba ( 0 18' 33.01” U – 117 31' 41.69”T )

Page 8: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

pygmaeus morio yang sering dijumpai di kawasan Prevab menjadi daya tarik

utama bagi para pengunjung, khususnya pengunjung mancanegara Sebagai

pengunjung terbanyak. Pengunjung yang ingin ke pos Prevab dikelola

langsung oleh pihak TNK yang ada di Bontang atau di kantor seksi Sangatta.

Secara profesional belum ada operator wisata yang mengelola sebuah paket

wisata ke daerah ini. Lagipula lokasi prevab bukan yang utama sebagao

tempat tujuan wisata, karena di prevab merupakan stasiun penelitian. Dengan

adanya Orangutan liar dan kegiatan penelitian Orangutan secara bekala

mengharuskan kawasan Prevab ini menjadi kawasan yang sangat terbatas

untuk bisa di kunjungi.

2. Pantai Tanjung Bara

Pantai Tanjung Bara merupakan obyek wisata pantai untuk kegiatan

rekreasi terbatas yang dikelola oleh perusahaan tambang PT. KPC. Fasilitas

yang ada seperti tempat makan, perahu/boat memang disediakan untuk para

anggota yang merupakan karyawan PT. KPC. Pantai ini selain memiliki

pemandangan indah ke laut Makassar, daya tarik yang lain adalah hutan

bakau. Letak Pantai Tanjung Bara sekitar 30 menit perjalanan dari kota

Sangatta ke arah utara. Saat ini masyarakat umum sering memanfaatkan

untuk berwisata pantai. Pengunjung yang datang ke Pantai Tanjung Bara

diharuskan mematuhi aturan yang terdapat dalam standar operasional

perusahaan salah satunya adalah dengan meninggalkan kartu pengenal diri di

pos masuk pengamanan kawasan. Pengunjung dapat menikmati wisata

berperahu atau memancing.

3. Sangkimah

Pos wisata alam Sangkima berada di wilayah Seksi Pengelolaan TNK

Wilayah I Sangatta. Kawasan ini terletak di km 38 jalan poros Bontang-

Sangatta dan cukup banyak dikunjungi wisatawan karena aksesibilitas yang

mudah. Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan transportasi darat dan

hanya memerlukan waktu sekitar 60 menit dari Bontang dan 30 menit dari

Sangatta. Sarana wisata yang tersedia berupa jembatan kayu gantung yang

diberi nama Jembatan Sangkimah sepanjang lebih kurang 1 km menjorok

Page 9: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada pohon ulin besar yang

diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun.

Berdasarkan wawancara dengan narasumber, pengunjung yang sering

ke Wisata Alam sangkima (WA Sangkimah) adalah para mahasiswa dan

pelajar. Beberapa di antaranya adalah wisatawan mancanegara meskipun

masih dalam jumlah yang sedikit. Lokasi ini sering digunakan oleh pelajar

atau mahasiswa sebagai laboratorium alam untuk melakukan praktek lapang

berupa pengambilan data untuk pembuatan karya ilmiah. Selama ini para

pengunjung atau wisatawan yang datang ke pos wisata alam Sangkima

datang sendiri dengan mengurus perijinan terlebih dahulu di kantor Balai

TNK di Bontang maupun di Kantor Seksi II di Sangatta.

4. Pantai Teluk Kaba

Kawasan pantai yang memiliki keindahan alam berupa pohon-pohon

bakau, hutan berpadang rumput, dan hutan hujan. Namun kondisi jalan

menyulitkan bagi mereka yang ingin ke lokasi tersebut.Saat ini tidak ada

fasilitas angkutan umum menuju lokasi. Selain itu kodisi jalan yang sangat

buruk baik bagi yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Teluk Kaba masih termasuk kawasan Taman Nasional Kutai.

5. Pantai Teluk Lombok

Pantai Teluk Lombok merupakan salah satu lokasi wisata umum yang

terletak kurang lebih 22 km dari kota Sangatta. Pantai Teluk Lombok secara

administrasi termasuk wiayah Desa Sangkimah. Pantai Teluk Lombok yang

juga termasuk dalam kawasan TNK sampai saat ini berstatus wilayah pinjam

pakai oleh pihak Pertamina dan berada dalam tahap rencana rezonasi menjadi

zona khusus.

Pantai Teluk Lombok saat ini telah berkembang menjadi kawasan

wisata terbuka (mass tourism) yang berbasis wisata pantai. Pantai yang

terbentang sepanjang lebih kurang 4 km dengan topografi yang landai dan

berpasir putih. ini sudah sejak lama menjadi daerah tujuan wisata, terutama

pada hari-hari libur dan akhir pekan.

Page 10: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Gambar 3 Wilayah administrasi dan kawasan DAS Kecamatan Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)

Lokasi Penelitian

Page 11: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Gambar 4 Citra Satelit Landsat TM 7, tutupan lahan di Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).

Page 12: BAB IV Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Gambar 5 Kondisi kawasan mangrove di Pantai Tanjung Bara, Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)

Mangrove di Tanjung Bara

Hutan

Hutan rawa