Upload
diantamitia
View
783
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga keuangan perbankan mempunyai peran penting bagi aktivitas
perekonomian. Peran strategis bank tersebut sebagai lembaga yang berfungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efesien kearah
peningkatan taraf hidup rakyat. Bank merupakan lembaga perantara keuangan
(financial intermediaries) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk
menunjang kelancaran perekonomian. Sebagai lembaga intermediasi bank
berupaya agar masyarakat bersedia menyimpan dananya, antara lain dalam bentuk
tabungan, giro atau deposito, untuk kemudian menyalurkannya dalam bentuk
kredit. Selain menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi, bank juga
memiliki peran lain yaitu sebagai pusat pelayanan jasa transaksi keuangan.
Berbagai cara dilakukan oleh bank untuk menarik nasabah, mulai dari
penawaran produk yang lebih beragam, pelayanan yang lebih prima, promosi
yang menarik, hingga hadiah yang menggiurkan. Tentu saja bank tidak
mengharapkan terjadinya hubungan yang sesaat dengan nasabah, karena itu
kepuasan nasabah mutlak diperlukan. Nasabah yang puas, sangat potensial
menjadi nasabah yang loyal. Dan ini bisa membentuk customer based yang
kokoh, yang akan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan bank
selanjutnya.
1
Pada awalnya bank hanya menawarkan produk tabungan dan pinjaman
secara konservatif. Namun seiring dengan terjadinya perubahan gaya hidup dan
kebutuhan masyarakat, disikapi dengan munculnya berbagai macam produk dan
layanan perbankan yang inovatif dan variatif. Berbagai alternatif investasi banyak
dirancang bank untuk nasabahnya, mulai dari tabungan rupiah dan dolar, giro,
deposito, obligasi, sampai reksadana. Bank berusaha memberikan modifikasi dan
tawaran yang menarik kepada nasabahnya. Keberhasilan suatu produk sangat
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan. Ada dua bentuk pelayanan,
yaitu yang bersifat non fisik (non human contact) dan bersifat fisik (human
contact). Bank berlomba-lomba untuk menyempurnakan kedua bentuk layanan
ini. Salah satu bentuk layanan non fisik yang sangat populer saat ini adalah
Automatic Teller Machine (ATM).
Seiring dengan perkembangan produk dan layanan perbankan, berbagai
strategi pemasaran pun dilakukan untuk menarik nasabah sebanyak mungkin.
Salah satunya adalah promosi melalui iklan. Walaupun berbiaya mahal, namun
cara ini dianggap efektif untuk mempopulerkan suatu produk atau layanan.
Karena itulah bank-bank semakin rajin beriklan, baik melalui surat kabar,
majalah, ataupun televisi. Disamping promosi melalui iklan, bank-bank juga
banyak menawarkan hadiah yang menarik karena ternyata besar dan banyaknya
hadiah menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan nasabah untuk
menempatkan dananya. Yang kemudian menjadi beban bagi bank adalah biaya
yang terhitung mahal untuk beriklan ataupun pemberian hadiah. Karena itu para
pemasar perbankan mulai memikirkan alternatif lain untuk menjajakan produk
2
dan layanan perbankan mereka. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan
menerapkan konsep cross selling, dimana bank akan memperkenalkan dan
menawarkan berbagai produk dan layanan yang dimiliki kepada nasabah, dengan
tujuan dan harapan agar nasabah bersedia menggunakan lebih dari satu produk
ataupun layanan. Konsep cross selling muncul sebagai upaya untuk menyiasati
mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk menjaring nasabah baru. Melalui konsep
cross selling bank dapat memanfaatkan nasabah yang sudah ada untuk
meningkatkan penjualan produk atau layanan mereka.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa/pelayanan masyarakat,
maka melakukan Praktik Kerja Nyata di bank menjadi sangat erat kaitannya
dengan konsep comunity service dan pelatihan kerja yang sesuai dengan aplikasi
teori-teori komunikasi pemasaran yang telah dipelajari selama proses perkuliahan.
Kegiatan Praktik Kerja Nyata di bank memiliki ruang lingkup yang luas. Salah
satu lingkup permasalahan yang akan menjadi fokus utama dalam kegiatan
Praktik Kerja Nyata ini adalah teknik pemasaran cross selling yang memanfaatkan
kemampuan personal selling. Hal ini kami pilih menjadi fokus permasalahan
sebab cross selling merupakan teknik pemasaran yang paling utama di
bank,khususnya di Bank Mandiri cabang Malang Merdeka. cross selling sangat
menutamakan kemampuan personal selling dari marketer bank. Dengan
melakukan Praktik Kerja Nyata di bank, kami berharap dapat mempelajari
bagaimana penerapan teknik cross selling sebagai salah satu teknik personal
selling dalam komunikasi pemasaran sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
produktivitas individu maupun kelompok dalam suatu perusahaan.
3
1.2 Tujuan
1. Mempelajari bagaimana teknik komunikasi pemasaran dengan terjun
langsung ke lapangan
2. Memahami bagaimana praktik kegiatan personal selling dan hal apa saja
yang mempengaruhinya
3. Mengetahui hal-hal apa saja yang disampaikan saat proses cross selling
berlagsung
1.3 Manfaat
1. Memberikan sarana bagi penulis untuk menerapkan berbagai ilmu yang
telah di dapat saat perkuliahaan ke dalam dunia kerja profesional ssuai
dengan bidang kompetensi keilmuan, yakni ilmu komunikasi.
2. Dengan mengetahui teknik marketing cross selling dapat membantu penulis
memahami realitas yang ada berdasarkan kajian teoritis yang secara teknis
mengkaji aktivitas tersebut dalam tujuannya.
3. Membantu penulis untuk mengetahui dan merasakan suasana kerja yang
sesungguhnyabeserta tanggung jawab yang dijaga untuk menanamkan jiwa
profesionalisme dalam menghadapi dunia kerja sebagai bekal keterampilan
aspek psikomotorik penulis di kehidupan yang akan datang.
4
BAB II
FOKUS/SPESIFIKASI
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Pasal 1 Tahun
1998 dalam Kasmir (2005;84), perbankan adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara
dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya, sedangkan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank
juga diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Fungsi bank merupakan lembaga perantara diantara masyarakat yang
membutuhkan dana dengan masyarakat yang kelebihan dana, disamping
menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya. Oleh karena bank berfungsi sebagai
perantara keuangan, maka dalam hal ini faktor kepercayaan dari masyarakat
merupakan faktor utama dalam menjalankan bisnis perbankan. Manajemen
bank dihadapkan berbagai upaya untuk menjaga kepercayaan tersebut,
sehingga dapat memperoleh simpati dari para calon nasabahnya.
Pembinaan hubungan dengan nasabah maupun calon nasabah menjadi
sangat penting. Untuk menciptakan hubungan yang baik antara keduanya
5
maka proses marketing berperan erat dalam hal tersebut, karena dalam proses
marketing tidak hanya dibahas mengenai bagai mana teknik penjualan produk
melainkan juga bagaimana cara me-maintain kepercayaan dari nasabah
maupun calon nasabah sehingga tercipta hubungan yang sifatnya loyal
(loyalitas nasabah) . Sebab, dalam bisnis perbankan kepercayaan merupakan
hal yang paling mendasar untuk menjalankan bisnis ini sehingga dapat
mengoptimalkan profit dari instansi perbankan. Kegiatan-kegiatan perbankan
hampir secara keseluruhan melibatkan kemampuan marketing, seperti
menghimpun dana dari nasabah (funding) dengan cara membeli dari
masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabung dan deposito,
menyalurkan dana ke masyarakat (lending), hingga memberikan jasa bank
lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan.
Mengingat pentingnya marketing dalam kegiatan perbankan, maka
dalam kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) yang dilakukan oleh penulis di
salah satu instansi perbankan milik pemerintah ini , penulis mengambil fokus
PKN pada bidang komunikasi bisnis khususnya yang berkaitan dengan
pemasaran (marketing) di berbagai unit business yang terdapat di Bank
Mandiri. Bank Mandiri menerapkan sistem pembagian jaringan kerja dengan
membentuk unit-unit business yang memiliki bidang segmentasi yang
berbeda-beda. Di Bank Mandiri cabang Malang Merdeka sendiri terdapat 4
unit business, yaitu : unit cabang, unit AXA Mandiri,unit Merchant Business,
dan unit Mandiri Mikro. Hal ini menjadi penting untuk melakukan kegiatan
6
PKN di setiap unit, sebab disetiap unit business yang terdapat di Bank
Mandiri memiliki tehnik pemasaran maupun pendekatan yang berbeda-beda
terhadap nasabahnya. Penulis memfokuskan kegiatan PKN pada bidang
tersebut karena sesuai dengan latar belakang penulis yang mengambil
peminatan komunikasi bisnis di Universitas Brawijaya. Penulis barharap
dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu baik teori maupun praktek yang telah
diperoleh selama menempuh pendidikan di jurusan ilmu komunikasi-bisnis
agar dapat bermanfaat di dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
7
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN
3.1 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan :
Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sejarah Perusahaan :
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program
restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada
bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri.
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi
secara menyeluruh. Brand Bank Mandiri kami implementasikan secara sekaligus
ke semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi
lainnya.
Visi:
Bank terpecaya pilihan anda
8
Misi:
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
Mengembangkan sumber daya manusia professional
Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
Melaksanakan manajemen terbuka
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Produk
Bank Mandiri memiliki 4 jenis spesifikasi produk perbangkan, yaitu :
1. Produk Dana & Layanan
- Mandiri Tabungan
- Mandiri Debit
- Mandiri Call
- Mandiri SMS
- Mandiri Internet
- Mandiri Tabungan Valas
- Mandiri Tabungan rencana
- Mandiri Tabungan Haji
- Mandiri Tabungan bisnis
- Mandiri Tabungan TKI
- Mandiri Giro rupiah
- Mandiri Giro Valas
- Mandiri Deposito Valas
- Mandiri Auto Payment
- Mandiri Transfer Valas
- Mandiri Western Union
- Save Deposit Box
- Mandiri Prioritas
9
- Mandiri Tabungan Kapel (diperuntukkan bagi perusahaan yang baru
akan membuka rekening dalam jumlah besar minimal 100 rekening)
2. Produk Credit Card
- Mandiri Visa Silver/ Gold
- Mandiri Visa Platinum
- Mandiri Visa Golf
- Mandiri Visa Contactless
- Mandiri Mastercard
- Mandiri Visa Corporate Gold/Platinum
- Mandiri Visa Garda Oto
- Mandiri Visa Hypermart
3. Produk Investasi
- Reksadana
4. Produk Pinjaman
- Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Mandiri
- Mandiri Mikro
Budaya Organisasi
Terdapat 5 keharusan yang diwajibkan di Bank Mandiri untuk
menjaga kualitas layanannya, yaitu :
10
1) 1 information day
Setiap hari harus ada informasi penting yang harus disampaikan baik itu
tentang nasabah, informasi tentang produk baru, perubahan ketentuan/materi
lain yang dapat menunjang bisnis cabang.
2) 2 minutesbefore schedule
Setiap pegawai harus mempersiapkan diri & peralatan yang dibutuhkan
sebelum melayani nasabah.
3) Implementing three “ER” in business Process
Mengimplementasikan proses bisnis yang “better, faster,dan cheaper” tanpa
fraud.
4) Four aliances with business unit
Saling beraliansi dengan 4 unit bisnis lainnya.
5) Minimum five new customer solicatation per week
Cabang melakukan kunjungan untuk mendapatkan minimal 5 nasabah baru
setiap minggunya .
11
Nasabah
Di Bank Mandiri terdapat 2 jenis nasabah, yaitu :
1. Nasabah biasa : yakni nasabah reguler bank mandiri yang memiliki saldo
tabungan atau kredit dibawah Rp. 500.000.000,-
2. Nasabah Prioritas : yakni nasabah khusus yang memiliki saldo tabungan /
kredit diatas 500 juta. Program marketing untuk pembinaan hubungan
dengan nasabah prioritas :
- Memberikan pelayanan khusus, ruangan terpisah dari ruangan
pelayanan umum
- Memberikan perhatian khusus dengan mengirimkan kartu ucapan
selamat ulang tahun, kue tart, karangan bunga, kartu ucapan hari
raya/hari besar lainnya.
- Memberikan pelayanan ekstra khususnya dalam hal pelayanan
waktu, kenyamanan transaksi bisnis,dll.
Performance Indikator
“Performance Indikator” merupakan acuan untuk mengetahui batasan atau
ruang lingkup kerja di tiap-tiap divisi yang terdapat di setiap unit cabang Bank
Mandiri. Performance indikator ditentukan oleh kantor pusat Bank Mandiri yang
terletak di Jakarta Pusat dan diberlakukan diseluruh kantor cabang Bank Mandiri
yang ada di Indonesia.
12
Tabel 1. Performance Indikator Bank Mandiri Cabang Malang
Merdeka
No.Performance
IndikatorCSO CSR HT Teller CSA SA Verif Sec
1. Branch wide
Followcast Deposit
Cabang
√ √ √ √ √ √ √ √
2. Sales & Services
a) Individual sales
- Pembukaan
rekening
tabungan &
giro baru
√ √ x x X x x X
- Average
balance
tabungan
√ √ √ √ X √ x x
- Rasio cross
selling
√ √ √ √ X √ x x
- Transaksi e-
banking /
EDC
√ √ √ √ X √ x x
b) Service levels
Indeks kualitas
layanan
√ √ √ √ √ √ x √
Product
knowledge
√ √ √ √ √ √ √ √
Waktu antrian √ √ √ √ X √ x √
Up time ATM √ X √ x X x x √
Pengelolaan CIB X X √ x X x x x
13
3. Comliance and
Control
- Cleansing CIF √ √ x x √ x √ x
- Audit rating
cabang
√ X √ x √ x √ x
- Error rate X X √ √ √ x x x
4. Team Work &
Productivity
- Rata-rata
transaksi
teller/ hari
X X √ √ X x x x
- Pencapaian
SLA dan
layanan
√ √ √ √ X √ x x
- Kualitas &
ketepatan
layanan
X X x x √ x √ √
Sumber : arsip Bank Mandiri
Keterangan Divisi:
Divisi –divisi yang terdapat dalam kantor Bank Mandiri cabang
Malang Merdeka yaitu :
CSO (Customer Service Officer)
CSO merupakan orang yang berada di posisi kedua setelah pimpinan cabang
dalam hal wewenang untuk memutusukan suatu persoalan dalam kantor
cabang. Misalnya saat pimpinan cabang sedang tidak berada di tempat, maka
14
CSO berhak untuk mewakilkan pimpinan cabang tersebut saat rapat,briefing
pagi, dll. Kantor cabang Malang merdeka memiliki dua orang CSO. CSO
tidak memiliki ruangan tersendiri seperti pimpinan cabang. Mereka
ditempatkan di bank hall bersama dengan CSR. Mereka juga menangani
transaksi-transaksi besar yang tidak dapat ditangani oleh CSR. Contoh
permalahannya : saat pengambilan cek dalam jumlah besar oleh nasabah,
berkas harus ditandatangani oleh CSO.
CSR ( Customer Service Relation)
CSR merupakan sebutan bagi frontliner Bank Mandiri yang menangani
permasalahan nasabah. Mulai dari informasi produk hingga keluhan nasabah.
CSR berinteraksi langsung dengan nasabah sperti halnya divisi lain. Namun,
permasalahan yang ditangani oleh CSR lebih terbatas dibandingkan CSO.
CSR melayani pelayanan umum perbankan yang skala lingkupnya lebih kecil.
Contoh permasalahannya : nasabah yang kehilangan kartu ATM, pencetakan
buku tabungan, keluhan layanan, dll.
Head teller
Head teller merupakan pimpinan yang bertanggung jawab atas transaksi yang
dilakukan di teller. Head teller bekerja melayani transaksi sama halnya
dengan teller. Namun, pada akhir jam kerja head teller melakukan
pengecekan ulang terhadap transaksi dalam satu hari. Bank Mandiri cabang
Malang Merdeka hanya memiliki 1orang head teller
15
Teller
Teller merupakan frontliner yang terdapat dalam bank yang hanya mengurus
permasalahan yang berkaitan dengan keuangan. Baik itu penarikan maupun
penyetoran. Teller berada dibawah pengawasan Head teller. Terdapat 5 orang
teller di Bank Mandiri ckantor cabang Malang Merdeka.
CSA ( Customer Service Administration)
CSA bertugas melayani masalah administrasi dari nasabah yang berurusan
dengan CSR. Contohnya saat ada nasabah yang sedang mengurus persyaratan
untuk pembuatan tabungan haji, maka hal tersebut ditangani oleh bagian
CSA. CSA juga melayani pembayaran pajak. Di Bank Mandiri cabang
Malang Merdeka hanya terdapat 1 orang CSA.
SA ( Sales ambasador )
Sales ambasador bertugas untuk membukakan pintu bagi nasabah yang
datang sambil mengucapkan sapaan. Hanya saja, di kantor cabang Bank
Mandiri Malang Merdeka tidak terdapat SA sebab hal ini dinilai belum
diperlukan. Biasanya SA hanya terdapat di kantor-kantor cabang Bank
Mandiri yang ada di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Verifikator
16
Verifikator bertugas untuk mem-verifikasi setiap transaksi yang terjadi dalam
satu hari untuk dikirimkan datanya ke kantor wilayah di Surabaya. Di Bank
Mandiri cabang Malang Merdeka terdapat 2 orang verifikator. Verifikator
tidak berhubungan langsung dengan nasabah, sebab mereka bekerja bukan
sebagai frontliner.
Security
Tugas utama security adalah bertanggung jawab terhadap keamanan di Bank
Mandiri cabang Malang Merdeka. Selain itu, security juga membantu CSO
dan head teller dalam mengisi uang di ATM. Tak jarang juga security
membantu menyapa nasabah, menanyakan keperluannya, dan mengambilkan
nomor antrian untuk nasabah. Di kantor Bank Mandiri cabang malang
Merdeka terdapat 3 orang security yang diletakkan di dalam dan diluar
kantor.
Keterangan Performance Indikator :
1. Branch Wide
Branch wide disini merupakan cakupan atau ruang lingkup pelayanan
perbankan.
- Followcast Deposit Cabang
Followcast Deposit Cabang merupakan jasa layanan perbankan yang
berupa penyertaan suatu jaminan dalam melakukan transaksi. Contohnya, saat
17
nasabah ingin bepergian ke luar negeri seperti Eropa maka bank
mengeluarkan bank garansi yang bertujuan untuk menjamin nasabah tersebut
selama ia berada di luar negeri. Jaminan ini dapat beupa surat dan atau
pendanaan.
2. Sales & Service
a) Individual sales
Individual sales adalah kemampuan pejualan individu dari setiap personil
yang ada di bank. Indikator dari individual sales yang ada di Bank Mandiri
terdiri dari :
- Pembukaan rekening tabungan & giro baru
Setiap cabang kantor bank mandiri ditargetkan memiliki 5 rekening tabungan
atau giro nasabah baru disetiap minggunya.
- Average balance tabungan /nasabah
Yakni pengendapan saldo tabungan rata-rata dalam setiap kantor cabang. Jika
saldo yang mengendap lebih banyak, maka semakin menguntungkan bagi
pihak bank.
- Rasio cross selling
Cross selling wajib dilakukan oleh setiap unit / divisi di Bank Mandiri. Cross
selling biasanya dilakukan dengan 4 unit bisnis lainnya, seperti : unit Mandiri
Prioritas, unit Merchant Business, unit mikro, AXA Mandiri, maupun unit
18
Mandiri kartu kredit. Cross selling dapat terjadi minimal antara 2 unit
business.
- Transaksi e- banking/EDC
Memfokuskan pada unit Merchant Business. Dimana transaksi menggunakan
mesin EDC terdaftar paling tidak Rp. 30.000.000,-/bulan atau seusai dengan
perjanjian yang telah disepakati antara nasabah dan pihak Merchant Business
Unit. Apabila transaksi yang terdaftar ternyata kurang dari kesepakatan, maka
akan dilihat perkembangannya selama 3 bulan. Dan apa bila transaksi masih
belum menunjukkan perkembangan, maka mesin EDC akan dicabut.
Transaksi e-banking juga melputi sms banking mandiri dimana nasabah
melakukan transaksi perbangkan melalui telepon genggam dengan
mendaftarkan nomor telepon genggam terlebih dahulu. Dengan melakukan
transaksi e-banking, nasabah akan mendapatkan poin yang akan diundi untuk
mendapatkan hadiah menarik. Transaksi e-banking / EDC menambah laba
bagi Bank Mandri yang berasal dari biaya transaksi e-banking dan MDR
(Merchant Discount Rate).
b) Service levels
Service levels merupakan tingkat pelayanan yang telah menjadi standar
pelayanan Bank Mandiri. Indikator pelayanan Bank Mandiri dapat ditinjau
dari :
- Indeks kualitas layanan
Indeks kualitas layanan ditentukan oleh pelayanan yang diberikan oleh divisi
atau bidang –bidang diatas, terkecuali verifikator. Verifikator tidak
19
mempengaruhi indeks kualitas layanan sebab verifikator tidak berhubungan
langsung dengan nasabah. Kualitas layanan dapat dilihat dari sapaan kepada
nasabah, fasilitas layanan (seperti ruang tunggu yang nyaman dan toilet yang
bersih),dll.
- Product knowledge
Yakni bagaimana penguasaan frontliner terhadap produk-produk Bank
Mandiri. Setiap divisi wajib mengetahui dan memahami seluruh produk
layanan Bank Mandiri. Setidaknya, hal ini akan membantu mereka pada saat
melakukan cross selling terhadap produk lainnya.
- Waktu antrian
Dalam pelayanan waktu antrian, divisi yang terkait adalah
CSO,CSR,HT,Teller, SA, dan Security. SA dan Security bertugas untuk
memberikan nomor antrian dan divisi lainnya bertugas untuk melayani
antrian. Waktu antrian diusahakan dapat diminimalisir dengan melakukan
pelayanan yang tepat,singkat, dan jelas sesuai dengan kebutuhan nasabah
yang sedang dilayani.
- Uptime ATM
Uptime ATM merupakan istilah untik tingkat keberhasilan ATM. Tingkat
berfungsinya ATM dapat dikatakan baik atau berhasil apabila uptime minimal
mencapai 99,8 % per bulan. Hal ini merarti minim dengan kerusakan/ error,
ataupun kekurangan saldo. Apabila suatu ATM mngalami permasalahan
berupa error atau kehabisan saldo, maka hal itu disebut dengan downtime
ATM atau tingkat kegagalan ATM. Yang bertugas mengontrol uptime ATM
20
adalah CSO, Head Telller, dan security untuk mengamankan saat pengisian
ATM.
- Pengelolaan CIB
CIB merupakan singkatan dari Cash In Branch, yang berarti jumlah uang
tunai yang terdapat di kantor cabang Bank Mandiri yang kaitannya dengan
penutupan asuaransi. Divisi yang berwenang dalam hal ini adalah Head teller.
3. Compliance& Control
- Cleansing CIF
Cleansing CIF merupakan tugas CSO, CSR,CSA dan Verifikator untuk
memeriksa kelengkapan data nasabah secara detail, seperti : nama ibu
kandung, penghasilan nasabah, dan data-data penting lainnya.
- Audit rating Cabang
Audit rating cabang dilakuakn untuk mengukur tingkat keberhasilan cabang
dalam operasional yang ditentukan oleh tim audit dari direktoral internal audit
kantor pusat. Nilai audit minimal harus mencapai 85 dan maksimal 100.
Semakin tinggi nilai audit maka semakin baik. Nilai audit untuk Bank
Mandiri cabang malang merdeka memperoleh 95. Sebelum dilakukan oleh
direktoral internal audit, divisi yang membawahi divisi-divisi lainnya
mengumpulkan data/informasi untuk melakukan audit. Divisi yang
melakukan hal ini yakni CSO, Head teller, CSA, dan Verificator.
21
- Error rate < 1 %
Tingkat kesalahan disebut juga dengan error rate. Error rate yang terjadi tidak
boleh lebih dari 1 %. Error rate dapat berupa selisih angka saat terjadi
transaksi. Divisi yang bertanggung jawab terhadap Error rate adalah Head
teller, Teller, dan CSA.
4. Team work & Productivity
- Rata-rata transaksi teller/hari
Hal ini ditangani oleh divisi Teller dan Head teller. Teller dikatakan produktif
apabila mencapai angka 170 transaksi per orang dalam satu hari.apabila
transaksi melebihi angka 170/orang, maka Head teller berhak untuk meminta
penambahan orang /teller dan apabila transaksi kurang dari 170/orang maka
jumlah teller dapat dikurangi dengan memindahkannya ke kantor cabang lain
yang membutuhkan.
- Pencapaian SLA layanan
SLA merupakan singkatan dari Service Level Agreement, yang berarti
kesepakatan tingkat pelayanan yang berlaku di seluruh cabang Bank Mandiri
di Indonesia. Contoh SLA layanan adalah kecepatan teller melayani nasabah
tidak > 5 menit, proses pengajuan kredit tidak > 3 minggu, dll. Pencapaian
22
SLA dilakukan oleh divisi CSO, CSR, Head teller, Teller, dan Sales
ambasador.
- Kualitas dan ketepatan layanan
Kualitas dan ketepatan layanan tidak lepas dari kontrol Verifikator,CSA, dan
Security. Mereka bertugas untuk menjaga katepatan dan kualitas layanan
lainnya agar mencapai nilai yang optimal.
Hal –hal yang perlu diperhatikan :
a) Kemampuan personal selling yang dilakukan di dalam kantor (internal)
dilakukan oleh Customer Service, sedangkan kegiatan marketing yang
dilakukan di luar kantor biasanya dilakukan oleh bagian Relationship Officer
(RO).
b) Market potential
c) Pesan komunikasi bisnis yang disampaikan dan bagaimana pesan bisnis
tersebut di desain/dikemas. Baik itu positive message dalam menawarkan
produknya ataupun negative message pada saat handling complain. Pesan
yang sifatnya positif lebih cenderung menggunakan teknik “persuasive
message”.
23
3.2 Deskripsi Proses PKN
3.2.1 Deskripsi Kegiatan Harian Selama Pelaksanaan PKN
Tabel 2. Tabel kegiatan harian pelaksanaan PKN
No.
Tanggal Kegiatan Divisi / Unit
1.12 Juli 2010
Mengikuti briefing pagi
Pegenalan situasi kantor dan mengumpulkan informasi produk.
CSR/ Unit cabang
2.13 Juli 2010
Mengikuti brefing pagi
Melakukan pengamatan tentang bagaimana bagian Customer Service Relation (CSR) melakukan kegiatan marketing di dalam kantor.
CSR/ Unit cabang
3. 14 Juli 2010 Mengikuti briefing pagi
Melakukan kegiatan marketing di luar kantor bersama bagian Customer Servise Relation (CSR ) dan Customer Service Officer (CSO). Pesan yang disampaikan berkaitan dengan sosialisasi tabungan “satker” yang beralih ke perusahaan kami sejak 2010 hingga tiga tahun kedepan.Tempat yang dikunjungi yaitu :
- Balai PermasyarakatanJl. Barito No.1 MalangKendala :
Masih menunggu perintah dari kantor pusat
- Pengadilan Negeri Kota Malang
Marketing CSR/ funding – unit
cabang
24
JL. A. Yani Utara No. 188 MalangKendala :
Masih menunggu instruksi dari Mahkamah Agung (karena sistemnya tidak mengikuti wilayah tetapi Mahkamah Agung)
Bank Mandiri dianggap belum menjangkau kawasan pelosok khususnya di daerah jawa.
- Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB)Jl. Toyomarto No.1 SingosariKendala :
Meminta pelayanan tambahan seperti pengantaran uang ke kantor dan informasi/sosialisasi pembukaan tabungan dan ATM kepada nasabah.
Baru saja menabung di bank lain yang menjangkau hingga ke pelosok daerah.
Hasil : Rekening akan diusahakan
dibuka pada awal tahun 2011 jika dilakukan pendekatan lebih lanjut.
- Sekolah Tinggi Pengembangan Pertanian (STTP)Jl. Dr. Cipto No. 144ABedali Lawang Malang 65200Kendala :
Baru saja menabung di bank kompetitor lain yang dinilai menjangkau hingga ke pelosok daerah.
Hasil : Akan dikoordinasikan
dengan ketua yayasan erlebih dahulu.
15 Juli
2010Mengikuti briefing pagi
CSR dan AXA / unit cabang
25
4.Mempelajari teknik cross selling dari CSR dan AXA mandiri
5.16 Juli
2010
Mengikuti kegiatan senam pagi yang diadakan rutin sebulan sekali untuk memupuk kebersamaan dan kekeluargaan antara karyawan
Pengenalan terhadap produk-produk AXA Mandiri
AXA / unit cabang
6.19 Juli
2010
1. Pengenalan unit Merchant dan produk yang ditawarkan.
2. Melakukan marketing ke luar :- Unicorn Furniture
Jl. S. ParmanAktivitas : melayani pengajuan mesin EDC dan pembukaan tabungan.
- Pacific FurnitureJl. B.S RiadiAktivitas : Melayani pengajuan mesin EDC dan pembukaan tabungan
3. Mengambil foto survey lokasi pemasangan merchant untuk Cita Kendedes di daerah Soekarno Hatta, Sulfat,dan Singosari.
Marketing / Merchant Business
Unit
7.20 Juli
2010
Mengantarkan “Merchant Agreement” (MA) + pengambilan foto lokasi merchant ke :
- Rumah Makan Sederhanajl. A. Yani dan Puncak Dieng.
- Ravi jewelryMalang Town Square
- Optik FirstoliaMalang Town Square dan MOG
Marketing / Merchant Business
Unit
26
8. 21 Juli
2010
Ijin pengurusan keperluan Kampus
9.22 Juli
2010
Melakukan marketing dengan unit cabang ke:
- PurwacarakaRuko Soekarno Hatta IndahAktivitas : melayani aplikasi merchant
- KDS restoKomplek Araya
Marketing / Merchant Business
Unit
10.23 Juli
2010
Mempelajari teknik pendekatan kepada nasabah merchant.
Mengantarkan “Merchant Agreement” (MA) ke :
- Citra KendedesJl. Candi Agung No.22 Malang
- I.S BoutiqueJl. Soekarno Hatta Indah No.8 Malang
Marketing / Merchant Business
Unit
11.26 Juli
2010Ijin tidak dapat mengikuti magang karena
sakit
12. 27 Juli
2010
Mengikuti briefing pagi
Mempelajari tehnik marketing yang dilakukan oleh AXA Mandiri
AXA Mandiri – unit cabang
13.28 Juli
2010
Mengikuti briefing pagi
membantu pelayanan pengisian pembayaran SPP dan Daftar Ulang Universitas Brawijaya
CS/ Unit cabang
14.29 Juli
2010
Unit Micro : melakukan pengenalan produk dan pendalaman proses marketing CS/ Unit cabang
27
15.30 Juli
2010
Mengikuti briefing pagi
membantu pelayanan pengisian pembayaran SPP dan Daftar Ulang Universitas Brawijaya
CS/ Unit cabang
Kegiatan Rutin yang dilakukan
- Briefing pagi yang dilakukan 45 menit sebelum memulai jam kerja.
- Setelah briefing, diadakan kuis untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
pegawai menguasai produk-produk layanan yang diberikan oleh bank.
- Khusus untuk hari rabu briefing dilakukan bersama seluruh unit yang terdapat
di Bank yang diteliti oleh penulis, sedangkan pada hari kerja lainnya briefing
hanya dilakukan oleh unit cabang.
- Khusus untuk hari jum’at diadakan games atau senam pagi dan dilanjut dengan
sarapan pagi bersama. Hal ini ditujukan untuk memperkuat keakraban antara
sesama pegawai maupun pegawai dan pimpinan.
3.2.2 Kegiatan Marketing di Kantor Cabang
3.2.2.1 Unit Cabang
Unit cabang merupakan pusat terjandinya transaksi bisnis yang
paling utama. Di Bank Mandiri terdapat pembagian kelas unit cabang
berdasarkan potensi dananya. Untuk pembagian kelas dimulai dari yang
tertinggi yaitu : “area” , “kelas 1”, “kelas 2”, “kelas 3”, dan yang terkecil
“kelas 4 (setara dengan kantor kas)”. Untuk kantor yang diteliti oleh
28
penulis termasuk pada kantor cabang kelas 1. Unit cabang menawarkan
seluruh produk utama Bank Mandiri seperti yang telah digambarkan pada
deskripsi produk dalam bab sebelumnya. Unit ini juga melayani handling
compalin dari para nasabahnya. Kegiatan marketing yang dilakukan di unit
ini dilakukan oleh tim Relation Officer (RO) dan Customer Service
Relation (CSR).
3.2.2.2 Personal selling yang dilakukan oleh CSR
Dalam melakukan personal selling, CSR harus mengutamakan
keramah-tambahan, etika & sopan santun dalam memberikan penjelasan
kepada nasabah/calon nasabah dengan sejelas-jelasnya aga nasabah/ calon
nasabah tidak mengalami kebingungan atau bias. Teknik penawaran
produk dilakukan saat pelanggan mendatangi counter customer Service
baik untuk melayani complain ataupun untk memperoleh informasi lebih
lanjut tentang produk perbankan yang ditawarkan oleh bank. Selain itu,
teknik marketing lainnya yang dilakukan oleh pihak bank adalah dengan
memberikan penawaran menggunakan surat ataupun proposal kepada
perusahaan/instansi tertentu, termasuk instansi pemerintah.kemudian
setelah proposal diterima dan disetujui maka tim Relation Officer (RO)
dari bank membuat janji untuk melakukan presentasi tentang produk bank
( biasanya proses marketing dilakukan dengan beraliansi antara pihak
cabang, micro,AXA mandiri, credit card, merchant,ataupun yang lainnya).
29
Dalam melakukan kegiatan marketing, CS menggunakan beberapa media
pendukung, seperti :
1. Toolkit yang berisi tentang informasi produk-produk perbankan
2. Brosur yang ditempatkan di bank hall dan counter masing-masing
customer service Relation (CSR) dan customer service officer (CSO).
3. Personal Selling
4. Worth of Mouth
Saat menggunakan toolkit produk yang ditawarkan lebih dulu
bergantung pada kebutuhan nasabah/calon nasabah. Produk yang
ditawarkan dapat berupa E-Banking, reksadana, TabunganRencana
Mandiri, dll.
3.2.3 Kegiatan Marketing di Merchant Business Unit
3.2.3.1 Segmentasi Merchant Business Unit
Merchant Business Unit merupakan salah satu dari keenam unit
bisnis yang ada di Bank Mandiri. Unit bisnis merchant menangani
pengajuan dan pemasangan mesin EDC di toko-toko atau bandan usaha
tertentu hingga sesuai dengan kontrak perjanjian dengan bank yang sudah
disepakati. Mesin EDC adalah alat yang digunakan sebagai sarana
30
pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Segmentasu MBU ini
diperutukkan bagi toko-toko, pusat perbelanjaan, perusahaan, atau badan
usaha yang frekuensi penggunaan kartu kreditnya dinilai cukup sering.
3.2.3.2 Alur Kinerja Merchant Business Unit
- Merchant unit datang menawarkan mesin EDC ke toko-toko,
perusahaan, maupun badan usaha. Teknik penawaran dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Penawaran langsung : seperti pendekatan ke toko-toko
kecil dengan menggunakan alat
bantu brosur & menawarkan
produk MBU.
Penawaran tidak langsung : dengan mengirimkan brosur atau surat
penawar-an ke toko, perusahaan,
atau instansi tertentu. Jika pihak
tersebut tertarik, maka tim
marketing dari MBU akan datang
untuk memberikan informasi
lebih lanjut terkait dengan
pemasangan mesin EDC.
- Tim dari merchant memberikan formulir aplikasi pengajuan mesin
EDC. Saat pemberian formulir, dapat dilakukan aliansi dengan tim
funding dari kantor cabang untuk menangani masalah pembukaan
31
tabungan (jika perusahaan tersebut belum memiliki rekening di Bank
Mandiri).
- Setelah pihak toko, perusahaan, ataupun instansi yang telah mengisi
aplikasi kemudian MBU mencetakkan merchant agreement yang
berisi kesepakatan selama penggunaan jasa mesin EDC dari Bank
Mandiri.
- Mercahant Agreement yang telah disetujui dapat ditindak lanjuti
dengan pemasangan mesin EDC yang akan diproses selama 14 hari
kerja hingga 3 minggu hari kerja.
- Setelah pemasangan, maka teknisi merchant akan memberikan
pengarahan kepada pihak terkait mengenai cara pemakaian mesin
EDC.
3.2.3.3 Informasi yang Disampaikan saat Marketing
Pesan komunikasi yang disampaikan saat melakukan marketing
yaitu berkaitan dengan :
Merchant Discount Rate (MDR) yang dikenakan oleh pihak bank yakni
2%
Spesifikasi produk
Keunggulan Produk. Dalam hal ini, keunggulan dari penggunaan mesin
EDC bank mandiri adalah dapat digunakan disetiap bank yang
32
tergabung dalam ATM bersama, terdapat program cicilan 6 & 12 tahun,
transaksi dibayarkan 24 jam, dan khusus bagi calon nasabah yang
belum memiliki nomer rekening dapat memilih nomer rekeningnya
sendiri ( bila langsung membuka tabungan).
Kelemahan Produk. Kekurangan produk perlu disampaikan untuk
melindungi hak-hak asabah agar tidak terjadi penipuan. Kekurangan
dari produk ini adalah untuk proses pemasangan di tempat yang nelum
pernah memiliki mesin EDC sebelumnya proses transaksi awal diproses
3 hari, dikenakan biaya administrasi sebesar Rp.100.000,-/bulan apabila
charge MDR < 2 %.
Sebagai tambahan, akan lebih baik jika kita juga menguasai produk
kompetitor sehingga dapat memberikan perbandingan antara produk
merchant kita dengan produk merchat bank lain)
3.2.3.4 Teknik Pendekatan Kepada Calon Nasabah Merchant
Terdapat dua jenis pendektan yang dilakukan kepada nasabah yang
dilakukan oleh unit merchant, yaitu :
a) Pendekatan kepada calon nasabah besar
- Pendekatannya lebih resmi
- Mengirimkan proposal penawaran kepada perusahaan tersebut
- Contoh perusahaan yang dinilai besar : Hotel Sanika Premiere
Malang, Restaurant Amsterdam,dll
33
b) Pendekatan kepada nasabah kecil (retailer)
- Pendekatan yang dilakukan sifatnya informal
- Cukup dengan menggunakan media brosur
- Penjelasan yang digunakan lebih sederhana/simple agar mudah
dimengerti.
3.2.4 Kegiatan Marketing di Unit Mandiri Mikro
3.2.4.1 Segmentasi Unit Mandiri Mikro
Produk yang paling utama dari Mandiri Mikro adalah penyaluran
kredit. Segmentasi kredit merupakan pengklasifikasian kredit yag dikelola
oleh unit bisnis berdasarkan spesifikasi dan karakteristik dalam
pengelolaan kredit. Kredit segmen mikro adalah kredit – kredit yang
ditujukan untuk bisnis/usaha perorangan maupun badan usaha, dengan
batasan sebagai berikut :
a) Berdasarkan limit kredit
- Perorangan/ badan usaha perorangan dengan Gross Anual Sales
sampai dengan Rp. 5 miliar dan limit sampai dengan Rp.100 juta atau
yang diatur dalam kredit program.
34
- Perorangan/ badan usaha perorangan untuk tujuan produktif atau
konsumtif dengan limit sampai dengan Rp.100 juta.
b) Bank Perkreditan Rakyat
c) Nasabah Pegadaian melalui pola channeling
d) Nasabah dengan pola pembiayaan aliansi
Tujuan dari segmentasi adalah adanya pengelolaan kredit secara
fokus dan terarah sesuai dengan karakteristiknya. Pengklasifikasian
segmen kredit antara lain ditentukan berdasarkan “Gross Annual Sales”
dan kelembagaan debitur. Gross Annual Sales adalah realisasi atau
proyeksi penjualan kotor selama 1 (satu) tahun atas dasar laporan
keuangan posisi akhir tahun (sacara individual) yang tercatat pada pihak
bank.
3.2.4.2 Target Market
Target market merupakan identifikasi awal terhadap jenis usaha/
calon debitur/ kelompok calon debittur yang potensial sekaligus
merupakan arah dan prioritas usaha yang akan dibiayai oleh bisnis unit.
Kelompok calon debitur merupakan sekelompok orang yang dijadikan
target pada suatu area tertentu dengan jenis usaha yang sama ataupun
berbeda. Contoh : Instansi Depnaker dapat menjadi debitur secara
35
berkelompok maupun atas nama instansi (berkelompok yakni atas nama
pegawai perseorangan). Dalam penentuan target market business unit
harus proaktif dalam menentukan jenis usaha/calon debitur/kelompok
calon debitur sebagai target market, maka business unit perlu
mempertimbangkan dan melakukan pengkajian terhadap hal-hal berikut:
- Memilih jenis usaha yang potensial & mepunyai prospek yang baik.
- Potensi wilayah setempat memungkinkan bekembangnya jenis usaha.
- Produknya mempunyai nilai tambah & pasar yang jelas
- Pemerintah mendukung pengembangan jenis usaha tersebut
- Past performance jenis usaha tersebut di bank cukup baik.
Berdasarkan area penjualannya maka, wilayah target pasarnya dibagi
mejadi 3, yaitu :
a) Green area --- penyaluran kredit mikro dalam radius 5 km dari
kantor micro business unit, ditangani langsung Unit Mandiri Mikro
b) Yellow area --- penyaluran dalam radius 10 km dari kantor micro
business unit, ditangani secara door o door berkelompok dengan
kewenangan cluster/cabang.
c) Red area --- penyaluran dalam radius 15 km dari kantor micro
business unit dengan produk yang ditawarkan berupa aliansi dengan
produk cabang (seperti payroll, TKI,dll), ditangani secara door to
door berkelompok dengan kewenangan pada cluster manager.
36
3.2.4.3 Penerapan Cross Selling dalam Unit Mandiri Mikro
Penerapan cross selling yang dilakukan oleh unit micro business
berkaitan erat dengan program CSR. Seluruh program CSR Bank Mandiri
dikelola oleh Unit Mandiri Mikro. Salah satu program CSR yang
dilakukan oleh Unit Mandiri Mikro adalah dengan menjalin kerjasama
antara Bank Mandiri dengan Universitas Brawijaya. Bank Mandiri
memberikan fasilitas pendidikan, dan juga menawarkan produk kredit
mikronya kepada pegawai Universitas Brawijaya. Unit Mandiri Mikro
juga melakukan pendekatan dengan asosiasi-asosiasi pedagang kecil dan
menengah, serta memberikan bantuan kepada koperasi sambil
menawarkan produk dari Bank Mandiri lainnya.
3.2.5 Kegiagatan Marketing di Axa Mandiri
AXA Mandiri Financial merupakan joint venture dua perusahaan
besar yaitu bank terbesar di Indonesia, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
dan asuransi terbesar di dunia AXA Group yang bergerak di bidang bisnis
bancassurance. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, AXA Mandiri
didukung lebih dari 1300 Financial Advisor yang tersebar di 1000 cabang
Bank Mandiri di sepuluh wilayah. Termasuk di kantor cabang Bank
Mandiri Jl. Merdeka no.1 Malang.
37
3.2.5.1 Strategi Promosi AXA Mandiri
Tidak jauh berbeda dari strategi pemasaran unit bisnis yang telah
disampaikan sebelumnya Bancassuranec AXA Mandiri juga menerapkan
teknik personal selling. Teknik personal selling produk Bancassurance
Axa Mandiri di lakukan oleh Customer Service Relation (CSR) dan oleh
financial advisor AXA Mandiri yang terdapat disetiap kantor cabang Bank
Mandiri. Setiap bagian CSR waijb menawarkan produk bank mandiri yang
lain, termasuk AXA Mandiri. Terkadang financial advisor AXA Mandiri
ikut serta dalam kegiatan promosi/presentasi bersama dengan tim funding/
marketing Bank Mandiri.
Selain itu, AXA Mandiri juga melakukan kegiatan marketing yang
dilakukan di dalam kantor cabang yang dikenal dengan sebutan Self
Generatic (SG). Dalam pelaksanaannya, financial advisor AXA Mandiri
menghampiri nasabah yang sedang menunggu antrian CSR di Hall Bank
untuk menawarkan produk-produk AXA Mandiri. Dalam melakukan SG,
agent menggunakan alat bantu brosur untuk menyampaikan informasi
produk.
Selain untuk menjaring calon nasabah baru, financial advisor AXA
Mandiri juga selalu membina komunikasi yang baik dengan para nasabah
38
lama seperti mengirimkan ucapan selamat ulang tahun secara rutin di
setiap tahunnya jika nasabah berulang tahun.
3.2.5.2 Target sasaran produk AXA Mandiri
Untuk target sasaran produknya, AXA Mandiri membidik kalangan
pekerja yang muda hingga yang tua selama masih berpenghasilan, karena
produk AXA adalah produk yang sifatnya investasi jangka panjang dan
dibuthkan kemampuan untuk menanggung premi yang dikenakan sesuai
dengan keinginan dari nasabah tersebut. Adapun spesifikasi produk AXA
Mandiri yang beragam yaitu : “mandiri rencana emas,mandiri rencana
profesional, mandiri rencana pendidikan, mandiri rencana keluarga,
mandiri rencana syariah, mandiri jiwa sejahtera”.
Sedangkan dalam melakukan SG, target sasaran utamanya adalah
ibu-ibu yang kisaran usianya antara 30-40 tahun serta ibu-ibu yang
membawa anak kecil. Ibu-ibu menjadi sasaran utama karena pada
umumnya perempuan lebih mudah dipengaruhi , khususnya dengan
mengedepankan sisi emosional .Cross selling pun dapat dilakukan dengan
metode SG. Hal ini biasa dilakukan apabila target sasaran SG sudah
menjadi nasabah AXA Mandiri. Waktu yang paling banyak peminat untuk
pendaftaranAXA Mandiri yakni menjelang tahun ajaran baru sekolah.
3.2.5.3 Pesan Komunikasi Bisnis yang disampaikan oleh AXA Mandiri
39
Pesan komunikasi yang disampaikan oleh AXA Mandiri berkaitan
dengan :
- Jangka waktu asuransi
- Keuntungan dari mengikuti asuransi Axa Mandiri
- Perbedaan antara AXA Mandiri dengan Produk Bank Mandiri lainnya.
40
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PKN
4.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok menciptakan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005;47). Menurut Kotler (2002; 52),
konsep pemasaran bersandar pada 4 pilar (pasar sasaran, kebutuhan
pelanggan, pemasaran terpadu dan keuntungan) yang intinya:
1. Segala perencanaan dan kegiatan perusahaan harus disesuaikan dengan pasar
sasaran
2. Memahami kebutuhan dan keinginana pelanggan harus menjadi fokus
perusagaan dalam mempertahankan loyalitas pelanggan
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus di koordinasikan dan
diintegrasikan secara rapi dan terpadu
41
4. Keuntungan melalui kepuasan pelanggan harus menjadi tujuan perusahaan
demi kelangsungan hidupnya
Terdapat beragam proses pemasaran yang ditemukan oleh penulis
saat pelaksanaan PKN. Karena pada saat pelaksanaan PKN penulis
ditempatkan dalam 4 unit business yang berbeda-beda, maka penulis
mengelompokkannya sejarah berutan :
A. Unit Cabang
Di Bank Mandiri cabang Malang Merdeka, strategi pemasaran yang
digunakan adalah tehnik cross selling yang mengutamakan kemampuan personal
selling. Dalam praktiknya, proses pemasaran tidak terpaku oleh marketer. Bank
mandiri memiliki divisi khusus yang melayani bagian pencarian dana atau funding
yang disebut dengan RO (Relation Officer). Namun, selain RO, semua divisi
berhak untuk melakukan kegiatan marketing sesuai dengan data “Performance
Indikator” yang telah dibahas pada bab sebelumnya. RO tidak termasuk dalam
divisi yang ada di tabel sebab RO bekerja lepas dari kantor. RO tidak memiliki
ruangan khusus seperti divisi-divisi lainnya. Ia bekerja diluar kantor, karena itu ia
disebut juga eksternal marketing. Saat RO mendapatkan nasabah, kemudian ia
menghubungi pihak unit cabang untuk kemudian ditindak lanjuti. Selain RO,
divisi lain yang dapat melakukan kegiatan pemasaran adalah CS/ CSR. kegiatan
yang dilakukan oleh CSR adalah :
1) menawarkan layanan dari produk-produk reguler Bank Mandiri seperti :
- Mandiri Tabungan
42
- Mandiri Debit
- Mandiri Call
- Mandiri SMS
- Mandiri Internet
- Mandiri Tabungan rencana
- Mandiri Tabungan bisnis
- Mandiri Tabungan TKI
- Mandiri Giro
- Mandiri Prioritas
- dll
Untuk produk layanan lainnya, Bank Mandiri melakukan aliansi
pemasaran dengan unit bisnis lainnya. Contohnya saja untuk produk kartu
kredit Bank Mandiri ditangani oleh Bank Mandiri cabang Griya Shanta
mulai dari pemberian aplikasi hingga melakukan kegiatan promosi seperti
memberikan diskon – diskon di pusat perbelanjaan tertentu.
Apabila terdapat nasabah Bank Mandiri cabang Malang Merdeka
yang ingin membuat kartu kredit Bank Mandiri, mereka tidak harus
mengurus segala administrasi di Bank Mandiri cabang Griya Shanta.
Mereka dapat menitipkannya di cabang Bank Mandiri terdekat, dan
kemudian pihak banklah yang akan meneruskannya ke unit yang
bersangkutan. Tidak menutup kemungkinan, saat unit cabang melakukan
mengunjungi calon nasabah untuk pembukaan rekening tabungan,
43
deposito,dsb. Mereka melakukan aliansi dengan unit credit card ataupun
unit-unit yang lain.
B. Unit AXA Mandiri
Seperti halnya unit business lainnya, AXA Mandiri juga menerapkan
teknik personal selling. Teknik personal selling produk Bancassurance
Axa Mandiri di lakukan oleh Customer Service Relation (CSR) dan oleh
financial advisor AXA Mandiri yang terdapat disetiap kantor cabang Bank
Mandiri. Setiap bagian CSR waijb menawarkan produk bank mandiri yang
lain, termasuk AXA Mandiri. Terkadang financial advisor (FA) AXA
Mandiri ikut serta dalam kegiatan promosi/presentasi bersama dengan tim
funding/ marketing Bank Mandiri. FA adalah sebutan bagi agent AXA
Mandiri yang ditempatkan di kantor cabang Bank Mandiri. Di kantor
cabang Bank Mandiri Malang Merdeka terdapat 2 orang FA yang bertugas
untuk mem-follow up permintaan nasabah/ calon nasabah terhadap
kebutuhannya akan asuransi. Meskipun AXA Mandiri berkantor di gedung
kantor cabang Bank Mandiri, namun secara management ia tidak termasuk
sebagai unit cabang. AXA Mandiri memiliki management yang terpisah.
Untuk wilayah Jawa Timur kantor pusat AXA berlokasi di Surabaya.
C. Unit Merchant Business
44
Dalam Unit Merchant Business, kegiatan marketingny dilakukan oleh satu
orang yakni divisi marketing. Saat melakukan kegiatan PKN di unit ini, unit ini
sedang kekosongan posisi marketing dikarenakan resign-nya marketer
sebelumnya. Beruntungnya, penulis diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan
pemasaran secara langsung di unit business ini.
Saat melakukan pemasaran, seorang marketer harus memahami produk-
produk yang akan ia jual. Seorang marketer juga dituntut untuk mengetahui
produk layanan perbankan lainnya. Ia juga harus tanggap terhadap perkembangan
kompetitor, mulai dari mengetahui persaiangan MDRnya hingga mengetahui
program promosinya.
Kendala yang penulis temui adalah kurangnya jumlah pegawai yang
menangani Merchant Business Unit. Sebab, tanpa adanya marketing, maka
sebagai satu-satunya pegawai yang menangani masalah administrasi menjadi
turun tangan dalam kegiatan pemasaran. Penulisngnya, pengetahuan pegawai
divisi administrasi terkadang tidak mencakup produk layanan unit lainnya.
Sehingga, proses pemasaran dengan teknik cross selling menjadi kurang optimal.
Karena pada idealnya setiap divisi memang menguasai bidangnya masing-masing.
Untuk itu, diperlukan pegawai pengganti yang benar-benar memahami potensi
pasar MBU (Merchant Business Unit).
D. Unit Mandiri Mikro
Kegiatan pemasaran di unit Mandiri Mikro dilakukan oleh divisi marketing
tersendiri. Unit Mandiri Mikro memiliki dua orang mareketer. Produk yang paling
45
utama dari Mandiri Mikro adalah penyaluran kredit. Pendekatan yang dilakukan
pun berbeda dibandingkan dengan unit business lainnya. Unit Mandiri Mikro
khusus menangani kredit usaha kecil dan menengah. Berdasarkan area
penjualannya maka, wilayah target pasarnya dibagi mejadi 3, yaitu :
d) Green area --- penyaluran kredit mikro dalam radius 5 km dari kantor micro
business unit, ditangani langsung Unit Mandiri Mikro
e) Yellow area --- penyaluran dalam radius 10 km dari kantor micro business
unit, ditangani secara door o door berkelompok dengan kewenangan
cluster/cabang.
f) Red area --- penyaluran dalam radius 15 km dari kantor micro business unit
dengan produk yang ditawarkan berupa aliansi dengan produk cabang
(seperti payroll, TKI,dll), ditangani secara door to door berkelompok
dengan kewenangan pada cluster manager.
4.2 Personal selling Dalam Kajian Komunikasi Pemasaran
4.2.1 Definisi Personal selling
Definisi personal selling menurut Paul D. Converse. Harvey W.
Huegy dan Robert V. Mithcel: “Oral presentation in a conversation with
one or more prospective customers for the purpose of making sales”. Bila
diterjemahkan secara bebas, maka yang dimaksud dengan personal selling
adalah penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan kepada seorang
atau banyak calon pelanggan dengan tujuan untuk melaksanakan
46
penjualan. Personal selling mempunyai peran penting dalam pelayanan
bisnis yang melibatkan: (Adrian Payne, 155) Interaksi pribadi antara
penjual jasa dengan pelanggan Pelayanan yang diberikan oleh manusia
bukan oleh mesin. ‘Manusia’ menjadi bagian dari produk jasa. Banyak
pelanggan yang mempunyai hubungan tetap dengan penjual jasa, dalam
keadaan ini penjualan mempunyai peranan yang sangat penting.
Personal selling (Mitchel, 1960 : 659) mempunyai keunggulan-
keunggulan tersendiri, yaitu:
1. Personal contact . Hubungan pelanggan dibagi menjadi tiga yaitu:
penjualan, pelayanan, pengawasan. Hubungan ini harus dijaga untuk
memastikan kepuasan pelanggan telah meningkat atau telah mencapai
level yang lebih tinggi. Dalam usaha perbankan, personal contact
merupakan hal utama yang menjadi kunci kesuksesan bisnis. Untuk itu
setiap unit business di Bank Mandiri wajib mengutamakan penjualan,
pelayanan, dan pengawasan terhadap nasabah. Maksud dari pengawasan
disini adalah pihak Bank selalu tanggap dalam melihat apa yang
diinginkan oleh nasabah. Sehingga dapat mencapai tingkat kepuasan
nasabah yang optimal.
2. Relationship enhancement. Frekuensi hubungan yang terjadi antara
penjual dan pembeli dalam bisnis jasa sangat penting untuk meningkatkan
hubungan dengan pelanggan. Apabila hubungan antara pihak bank dan
nasabah sangat baik, maka hal ini memungkinkan nasabah untuk tidak
47
berpindah kelain bank. Dengan menjadi Bank yang terpercaya oleh
nasabah maka bank akan memiliki reputasi yang baik di mata nasabah.
Tak jarang nasabah tersebut membawa calon – calon nasabah baru kepada
Bank Mandiri. Hal ini tentunya merupakan berita baik bagi perkembangan
bank.
3. Cross-selling. Seorang penjual harus bisa memasarkan produk lain yang
tersedia di perusahaannya. Di Bank Mandiri, cross selling dilakukan oleh
satu unit business dengan menawarkan produk dari unit business lainnya
(unit business berbeda). Hal inilah yang akan kita bahas lebih lanjut dalam
kegiatan PKN ini.
Personal selling merupakan interaksi langsung dengan satu calon
pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
menerima permintaan . personal selling adalah alat yang paling efektif
dari segi biaya pada tahap proses pembelian lebih lanjut, terutama dalam
membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Dalam personal
selling, masing-masing pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain
dengan lebih dekat.
4.2.2 Fungsi Personal selling
Menurut Marks (2000; 2) terdapat 4 fungsi personal selling. Pertama
adalah memberikan pengetahuan yang luas kepada konsumen. Dengan
melakukan personal selling, kita dapat memberi informasi yang
48
dibutuhkan oleh nasabah dengan lebih leluasa. CSR dapat menyampaikan
hal-hal yang berkaitan dengan nasabah yang ia hadapi dengan pendekatan
yang lebih personal. contohnya, seorang agent FA AXA Mandiri
terkadang juga melakukan pendekatan kepada keluarga nasabah seperti
anak dari nasabah tersebut.
Manfaat yang kedua adalah menjadi sumber informasi bagi
perusahaan. Perusahaan dapat menggali informasi yang sebanyak-
banyaknya dari nasabah maupun calon nasabah. Informasi yang digali
oleh pegawai dapat berupa data pribadi yang berkaitan dengan proses
pengisian aplikasi saat ia menggunakan layanan perbankan seperti
tabungan, reksadana, dll hingga berkaitan dengan jasa atau fasilitas yang
diberikan oleh kompetitor.
Melayani konsumen merupakan fungsi personal selling yang
ketiga. Dalam hal ini bentuk melayani nasabah dapat berupa
mendengarkan dan menaggapi keluhan dari nasabah hingga membantu
nasabah atau calon nasabah untuk mengisi form aplikasi tabungan.
Melayani nasabah merupakan fokus utama dari seluruh instansi
perbankan. Proses pelayanan inilah yang menjadi kunci kesuksesan suatu
bank.
Fungsi personal selling yang terakhir dan paling utama adalah
menjual produk dan jasa. Berbeda dengan melayani nasabah, menjual
produk dan jasa bertujuan untuk meningkatkan laba bagi perusahaan.
Dengan menjual produk dan jasa menggunakan personal selling,
49
perusahaan dapat memperoleh feed back yang dapat dilihat secara
langsung. Menjual produk dan jasa merupakan ujung dari proses
pemasaran yang menggunakan tehnik personal selling.
4.2.3 Strategi Personal selling
Menurut Kotler (1999:281) terdapat 5 strategi personal selling,
yaitu:
Wiraniaga ke pembeli. (seorang penjual melakukan penjualan kepada
satu orang pembeli)
Wiraniaga ke kelompok pembeli. (seorang penjual melakukan
penjualan kepada sekelompok pembeli)
Tim penjualan ke kelompok pembeli. (tim marketing yang telah
dibentuk oleh suatu perusahaan melakukan penjualan kepada
sekelompok pembeli—biasanya dilakukan pada suatu instansi tertentu)
Penjualan dengan melakukan konfersi. (penjualan dengan melakukan
sistem penukaran)
Penjualan dengan melakukan seminar. (tehnik penjualan kepada
sekelompok orang yang meggunakan tehnik presentasi dalam seminar)
Dari kelima strategi personal selling diatas, yang penulis temui
selama melakukan kegiatan PKN di unit cabang adalah wiraniaga ke
pembeli, wiraniaga ke kelompok pembeli, tim penjualan ke kelompok
pembeli, dan penjualan dengan melakukan seminar. Contoh :
50
wiraniaga kepada pembeli >> saat CSR melakukan penawaran/
penjualan produk layanan deposito kepada nasabah. Proses
komunikasi yang terjadi disini antara satu rang CSR dan satu orang
nasabah.
wiraniaga ke kelompok pembeli >> saat CSO melakukan
penjualan/penawaran produk layanan kepada kelompok asosiasi
tionghoa di kota Malang.
Tim penjualan ke kelompok pembeli >> saat CSR dan CSO
melakukan penjualan produk layanan kepada sekolah-sekolah.
Penjualan dengan melakukan seminar >> saat CSR dan CSO
melakukan seminar untuk mensosialisasikan produk layanannya di
instansi PLN dan departemen agama.
51
Saat unit cabang melakukan presentasi di PLN
Saat mengikuti kegiatan kegiatan marketing di unit cabang, penulis
dapat memberikan masukan dalam hal waktu untuk melakukan
pendekatan terhadap calon nasabah. Masalah yang paling utama yang
penulis temui pada unit cabang adalah saat memberikan sosialisasi
mengenai rekening SATKER atau satuan kerja. Bank Mandiri telah
memenangkan tender sebagai bank yang dipercaya oleh pemerintah
untuk menyalurkan payroll karyawan instansi milik pemerintah/pegawai
negeri untuk 3 tahun kedepan setelah sebelumnya dipegang oleh bank
BRI. Namun pada kenyataannya, masih banyak instansi yang belum
memiliki rekening di Bank Mandiri sehingga diperlukan sosialisasi lebih
lanjut. Hal ini kami sosialisasikan dengan melakukan kegiatan personal
selling tim penjual ke kelompok pembeli. Saat berkunjung pada calon-
calon nasabah, kami menemukan bahwa terdapat bank-bank kompetitor
lain yang baru saja berhasil medekati instansi tersebut justru disaat tender
mereka hampir selesai. Hal ini memnunjukan bagaimana strategi bank
lain untuk merebut pasar nasabah. Jadi, secara tidak langsung hal ini akan
mempersulit bank yang memenangkan tender selanjutnya yaitu Bank
Mandiri untuk menjangkau nasabah tersebut sebab bagi suatu instansi
yang besar dan memiliki jumlah karyawan yang tidak sedikit, mayoritas
akan sangat sulit melakukan adaptasi tentang pengisian aplikasi hingga
saat pengambilan uang. Tentunya hal ini menimbulkan kekhawatiran
pada bank pemegang tender agar mampu menarik para calon nasabah
52
dengan menggunakan teknik persuasif dan strategi komunikasi bisnis
yang baru.
Untuk itu, penulis mengusulkan agar pihak Bank Mandiri pun
mempelajari tindakan bank-bank kompetitor lainnya. Bahkan jika
diperlukan hendaknya kita menggunakan strategi yang mirip dengan
strategi kompetitor dengan begitu kita dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan kompetitor kita. Dengan memposisikan diri sebagaimana
halnya kompetitor memposisikan dirinya maka kita dapat menemukan
celah yang dapat kita manfaatkan dengan mencari solusinya agar mampu
bersaing dengan kompetitor lain.contoh singkatnya, jika mereka
(kompetitor) baru melakukan pendekatan menjelang masa tender merka
berakhir, maka perusahaan kami harus melakukan pendekatan yang lebih
intensif mulai dari awal dimenangkannya tender hingga tender akan
berakhir. Dengan begitu kita tidak akan didahului oleh kompetitor.
Sedangkan di AXA Mandiri, kegiatan personal selling yang
dilakukan hampir sama dengan Unit Cabang , yaitu : wiraniaga ke
pembeli, tim penjualan ke kelompok pembeli, dan penjualan dengan
melakukan seminar.
wiraniaga ke pembeli >> saat Financial Advisor melakukan self
generatic (SG) kepada nasabah yang sedang menunggu antrian di
hall bank.
53
tim penjualan ke kelompok pembeli >> dilakukan bersama tim
marketing dari unit cabang seperti ke kantor pemerintahan,dll
penjualan dengan melakukan seminar >> melakukan seminar
bersama dengan AXA Mandiri pusat di daerah-daerah tertentu
Pada unit Merchant Business kegiatan personal selling yang
dilakukan hanya wiraniaga ke pembeli. Wiraniaga ke pembeli dialakukan
karena dianggap sesuai dengan segmentasi merchant business unit yang
mengutamakan bisnis retail. Personal selling ini dilakukan oleh satu
orang marketer, jadi tidak memungkinkan adanya tim dalam melakukan
personal selling.
Pada unit Mandiri Mikro, kegiatan personal selling yang
dilakukan adalah wiraniaga ke pembeli, wiraniaga ke kelompok pembeli,
dan tim penjualan ke kelompok pembeli.
wiraniaga ke pembeli >> saat marketer unit mandiri mikro
melakukan penjualan/penawaran produk ke toko-toko kecil.
wiraniaga ke kelompok pembeli >> saat marketer melakukan
pendekatan secara personal pada sekelompok pedagang beras di
pasar besar.
tim penjualan ke kelompok pembeli >> saat tim marketing
melakukan pendekatan kepada asosiasi pedang kaki lima di kota
malang untuk membuka rekening di Bank Mandiri
54
Dalam strategi personal selling, direct marketing atau konsep
pemasaran langsung merupakan landasan utama dalam melayani
nasabah. Fokus dari direct marketing yang terdapat dalam strategi
personal selling adalah direct order marketing (fokus pada permintaan
pelanggan) & direct relationship marketing (fokus pada hubungan jangka
panjang dengan konsumen). Untuk itu Bank Mandiri melakukan berbagai
macam betuk direct marketing yang berbeda-beda disetiap unitnya,
seperti :
Unit cabang >> penawaran secara tatap muka langsung, melakukan
pemasaran via telpon, E-mail, dan Internet
AXA Mandiri >> penawaran secara tatap muka langsung,
pemasaran via telepon, dan pemasaran melalui
Short Messaging Services (SMS)
Unit Merchant Business >> melakukan penawaran secara tatap
muka langsung, pemasaran via telepon
Unit Mandiri Mikro >> penawaran secara tatap muka langsung
Dari beberapa penggambaran diatas, maka penulis dapat diketahui
bahwa keunggulan Personal selling dengan menggunakan direct
marketing adalah :
Pengaturan waktu lebih fleksibel agar bisa menjangkau prospek pada
momen yang tepat. Hal ini sangat berperan dalam proses pendekatan
terhadap nasabah.
55
Bahan promosi direct marketing bisa mencapai tingkat readership
yang tinggi karena hanya ditujukan pada prospek yangg betul-betul
berminat. Dengan melakukan personal selling kita dapat langsung
mengetahui tingkat ketertarikan nasabah atau calon nasabah terhadap
produk yang kita tawarkan. Jika nasabah / calon nasabah sangat
antusias, maka hal ini akan mempermudah perusahaan untuk menjual
produk layanannya yang dilakukan oleh CSR, FA maupun marketer
lainnya.Pesaing akan lebih kesulitan “membaca” penawaran dan
strategi direct marketing yang kita lakukan. Pemasar/marketer dapat
mengukur respon nasabah. Perusahaan yang mengenal betul
pelanggannya dapat melakukan kustomisasi produk, penawaran,
pesan, cara pengiriman dan pembayaran untuk memaksimalkan daya
bujuknya pada nasabahnya. Hal ini telah dilakukan oleh Bank Mandiri,
sehingga kita dapat melihat berbagai macam produk layanan yang
disediakan oleh bank. Hal ini dilakukan untuk menjaga loyalitas
nasabahnya.
2.4 Hal-Hal Yang Berperan Dalam Personal selling
2.4.1 Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran
informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya
atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui
56
balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159). Menurut Devito
(1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh
satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok
kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang
untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003, p. 30).
Menurut Effendi, pada hakekatnya komunikasi
interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan
komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam
upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena
sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat
langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika
itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator
mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif,
berhasil atau tidaknya. Jika ia dapat memberikan kesempatan pada
komunikan untuk bertanya seluas-luasnya (Sunarto, 2003, p. 13).
Peranan komunikasi interpersonal disini adalah bagaimana
kita bisa mengenali karkter nasabah atau calon nasabah dan
mencari tahu apa yang diinginkan oleh mereka. Dengan begitu kita
bisa menawarkan produk layanan kita sesuai dengan kebutuhan
nasabah atau calon nasabah sehingga kegiatan pemasaran yang
dilakukan pun menjadi tepat sasaran. Jika kita sudah memahami
karakter dari nasabah sebelumnya, maka akan lebih mudah bagi
kita untuk memasarkan produk yang lain kepada nasabah tersebut.
57
Dalam setiap unitnya, proses komunikasi interpersonalnya
pun terjadi secara beragam :
a. Unit Cabang
Saat melakukan komunikasi interpersonal dengan nasabah, CSR
memberikan informasi mengenai produk layanan maupun
fasilitas yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada para nasabah
maupun calon nasabah. Agar pesan yang disampaikan dapat
diterima dengan mudah oleh para nasabah maupun calon
nasabah maka CSR menggunakan gaya bahasa yang mudah
dipahami oleh para nasabah dan calon nasabah, sebab para
nasabah maupun calon nasabah memiliki latar belakang yang
berbeda-beda. Contohnya saja, seorang petani yang tinggal di
daerah pinggiran kota malang yang harus menempuh perjalanan
3 jam hanya untuk mencetak buku tabungan. Saat menjelaskan
mekanismenya pun tidak sama dengan saat kita menjelaskan hal
yang serupa pada seorang guru atau wiraswasta yang dinggal di
daerah kota. CSR juga menyesuaikan produk apa yang akan ia
sampaikan untuk ditawarkan kepada para nasabah atau calon
nasabah. Sebab kita tidak mungkin menawarkan deposito valas
atau layanan auto payment kepada seorang petani, melainkan
kita dapat menawarkan layanan kredit usaha kecil kepada petani
tersebut. Begitu pula dengan perusahaan besar. Kita dapat
58
menawarkan beragam produk layanan Bank Mandiri mulai dari
Tabungan bisnis, hingga kredit pinjaman kecil untuk karyawan.
Contoh lainnya dilakukan oleh CSR pada saat ada orang yang
akan menabung, kita dapat memanfaatkannya sambil menjual
layanan yang lain seperti menawarkan tabungan berencana,
asuransi AXA mandiri, dan masih banyak produk lainnya.
Komunikasi interpersonal dengan nasabah di unit cabang
dapat dilihat saat CSR maupun CSO menangani complain dari
nasabah. Saat menangani complain, kemampuan mendengarkan
menjadi hal yang paling utama. Setelah itu, CSR maupun CSO
dapat memberikan penjelasan yang rasional berkaitan dengan
permasalahan yang dialami oleh nasabah.
b. AXA Mandiri
Dalam pemasaran di unit ini, komunikasi interpersonal
berperan lebih kuat. Tidak hanya dalam proses personal selling
wiraniaga ke pembeli, tim penjualan ke kelompok pembeli, dan
penjualan dengan melakukan seminar tetepi juga pada saat FA
menangani claim. AXA Mandiri merupakan bancassurance
( jasa asuransi yang dimiliki oleh bank), dimana seperti halnya
bisnis asuransi lainnya ia mengutamakan pada pendekatan
secara personal terhadap klien maupun calon kliennya. Biasanya
terdapat kedekatan yang dibangun oleh FA kepada kliennya
59
melalui perhatian dan rasa simpati terhadap apa yang dialami
oleh kliennya. Contohnya saat ada seorang klien melakukan
claim asuransi karena anaknya menderita sakit demam berdarah
dan harus dirawat di rumah sakit. Seorang FA harus
mendengarkan keluhan dari klien tersebut kemudian turut
memberikan simpati seperti mengucapkan “semoga cepat
sembuh” untuk anaknya atau memberikan perhatian-perhatian
kecil lainnya.
c. Unit Merchant Business
Dalam unit merchant business, proses komunikasi
interpersonal dengan nasabah ataupun calon nasabah
berlangsung saat melakukan proses personal selling wiraniaga
ke penjual. Unit ini mengutamakan pengusaha retail sesuai
dengan target marketnya. Saat melakukan personal selling,
marketing dari unit ini menjelaskan tentang keunggulan produk
layanan Bank Mandiri ( khususnya mesin EDC ) dibandingkan
produk kompetitor lainnya. Dalam melakukan proses
penawaran, kempuan komunikasi persuasif pun dituntut untuk
bermain. Yang membuat produk merchant Business berhasil
adalah banyaknya pengguna kartu debit dan kartu kredit Bank
Mandiri. Dengan menagngkat keunggulan produk lainnya,
60
marketer unit merchant akan lebih mudah untuk mempersuasi
calon nasabah untuk menggunakan produknya.
d. Unit Mandiri Mikro
Proses komunikasi interpersonal yang dilakukan antara unit
mandiri mikro dan nasabahnya yaitu pada saat marketernya
melakukan kegiatan personal selling wiraniaga ke penjual. Saat
memasarkan produknya kepada calon nasabah, marketer dari
mandiri mikro menggunakan pendekatan yang berbeda
dibandingkan dengan unit business lainnya. Marketer dari unit
mandiri mikro menggunakan pendekatan kepada calon nasabah
dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan
mengesampingkan istilah-istilah perbangkan yang rumit, seperti
LTV (Limit to Value) yang menunjukkan perbandingan antara
limit kredit dan nilai agunannya. Selain saat memasarkan
produknya, komunikasi interpersonal juga terjadi saat debt
collector unit micro business melakukan penagihan kepada
nasabah yang masa kreditnya telah jatuh tempo.
2.4.2 Komunikasi Verbal & Komunikasi Non Verbal
Komunikasi Verbal
61
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang
menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap
sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005; 64). Bahasa
dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan
untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan
dan dipahami suatu komunitas.
Jalaluddin Rakhmat (1994;53), mendefinisikan bahasa
secara fungsional dan formal. Secara fungsional, bahasa diartikan
sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan.
Ia menekankan kepemilikan bersama, karena bahasa hanya dapat
dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota
kelompok sosial untuk menggunakannya. Secara formal, bahasa
diartikan sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat
dibuat menurut peraturan tatabahasa.
Peranan bahasa dalam hal ini adalah sebagai penjembatan
untuk menyampaikan maksud dan tujuan antara CSR dan nasabah
atau calon nasabah saat melakukan proses komunikasi. Apabila
salah satu pihak tidak dapat memahami bahasa yang dipergunakan
atau yang telah disepakati bersama maka hal ini akan meghambat
proses komunikasi yang terjadi diantara keduanya. Contohnya, saat
ada seorang nasabah yang tinggal di daerah pedalaman yang jauh
dari pengaruh kota, kemudian ia tidak dapat berbahasa indonesia
melainkan berbahasa jawa. Saat ia bekomunikasi dengan pegawai
62
bannk yang tidak dapat berbahasa jawa tentunya akan terjadi
kebiasan. Untuk itu, biasanya nasabah tersebut membawa orang
lain yang mampu memahami bahasa yang telah disepakati secara
umum agar dapat menjembatani proses komunikasi diantara
keduanya.
Cansandra L. Book (1980), dalam Human Communication:
Principles, Contexts, and Skills, mengemukakan agar komunikasi
kita berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungsi, yaitu:
Mengenal dunia di sekitar kita. Melalui bahasa kita
mempelajari apa saja yang menarik minat kita, mulai dari
sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu sampai pada
kemajuan teknologi saat ini.
Berhubungan dengan orang lain. Bahasa memungkinkan kita
bergaul dengan orang lain untuk kesenangan kita, dan atau
mempengaruhi mereka untuk mencapai tujuan kita. Melalui
bahasa kita dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk
orang-orang di sekitar kita.
Untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita. Bahasa
memungkinkan kita untuk lebih teratur, saling memahami
mengenal diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan
tujuan-tujuan kita.
63
Ketika kita berkomunikasi, kita menterjemahkan gagasan
kita ke dalam bentuk lambang (verbal atau nonverbal). Proses ini
lazim disebut penyandian (encoding). Bahasa adalah alat
penyandian, tetapi alat yang tidak begitu baik (lihat keterbatasan
bahasa di atas), untuk itu diperlukan kecermatan dalam berbicara,
bagaimana mencocokkan kata dengan keadaan sebenarnya,
bagaimana menghilangkan kebiasaan berbahasa yang
menyebabkan kerancuan dan kesalahpahaman.
Selain itu, dalam proses marketing, komunikasi verbal
dapat kita lihat pada bagaimana kita menyampaikan informasi
mengenai produk yag kita tawarkan. Bagaimana penggunaan kita
memilih bahasa sangat berperan dalam tehnik penyampaian secara
verbal seperti yang telah disampaikan sebelumnhya. Komunikasi
verbal dapat menjadi pilihan tehnik komunikasi yang utama dalam
strategi personal selling seperti cross selling. Karena hal ini
digunakan secara langsung, maka respon dari komunikasinya pun
dapat dilihat secara langsung, sehingga komunikasi verbal dapat
dikatakan sebagai komunikasi yang lebih efektif dibandingkan
komunikasi non verbal.
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya
64
digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar
kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis komunikasi nonverbal
dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam
kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin,
saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.
Klasifikasi pesan nonverbal.
Jalaludin Rakhmat (1994; 30) mengelompokkan pesan-
pesan nonverbal sebagai berikut:
Pesan kinesik. Pesan nonverbal yang menggunakan gerakan
tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan
fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan
makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok
makna: kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan,
kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan
tekad. Dalam jalaludin, Leathers (1976) menyimpulkan
penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut: a. Wajah
mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan
taksenang, yang menunjukkan apakah komunikator
memandang objek penelitiannya baik atau buruk; b. Wajah
mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang
65
lain atau lingkungan; c. Wajah mengkomunikasikan
intensitas keterlibatan dalam situasi situasi; d. Wajah
mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap
pernyataan sendiri; dan wajah barangkali
mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian. Dalam
melakukan pelayanan, seorang CSR maupun front liner harus
memberikan raut muka yang ramah dan selalu memberikan
kesan keterlibatan terhadap situasi yang disampaikan oleh
nasabaah atau calon nasabah dengan memberikan ekspresi
wajah simpati untuk menunjukkan perhatiannya terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh nasabah atau calon
nasabah.
Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian
anggota badan seperti mata dan tangan untuk
mengkomunikasi berbagai makna. Dalam melayani nasabah
atau calon nasabah, anggota badan harus menghadap ke arah
lawan bicara. Hal ini menunjukkan ketertarikan dan
antusiasme kita terhadap lawan bicara/ lawan berkomunikasi.
Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota
badan, makna yang dapat disampaikan adalah: a. Immediacy,
yaitu ungkapan kesukaan dan ketidak sukaan terhadap
individu yang lain. Postur yang condong ke arah yang diajak
bicara menunjukkan kesukaan dan penilaian positif; b.
66
Power, mengungkapkan status yang tinggi pada diri
komunikator. Anda dapat membayangkan postur orang yang
tinggi hati di depan anda, dan postur orang yang merendah; c.
Responsiveness, individu dapat bereaksi secara emosional
pada lingkungan secara positif dan negatif. Bila postur anda
tidak berubah, anda mengungkapkan sikap yang tidak
responsif.
Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan
ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita
mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan tubuh,
pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif
menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan
orang lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya
(body image). Erat kaitannya dengan tubuh ialah upaya kita
membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.
Seluruh peragawai di Bank Mandiri wajib untuk
menggunakan seragam dan kosmetik saat bekerja. Hal ini
digunakan untuk mengkomunikasikan profesionalitas
mereka dalam melayani masyarakat.
67
Salah satu CSR Bank Mandiri cabang Malang
Merdeka yang menggunakan seragam lengkap
saat briefing pagi sebelum melayani nasabah
Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang
berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan
verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat menyampaikan
arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Pesan ini
oleh Dedy Mulyana (2005; 79) disebutnya sebagai
parabahasa.
Pesan sentuhan dan bau-bauan. Alat penerima sentuhan
adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan
emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. Sentuhan
dengan emosi tertentu dapat mengkomunikasikan: kasih
penulisng, takut, marah, bercanda, dan tanpa perhatian.Bau-
68
bauan, terutama yang menyenangkan (wewangian) telah
berabad-abad digunakan orang, juga untuk menyampaikan
pesan –menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan
keadaan emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.
Terkadang saat CS berkomunikasi dengan para nasabah
yang sudah terhubung agak lama, tak jarang menggunakan
sedikit sentuhan untuk menunjukkan kedekatannya terhadap
nasabah tersebut.
Fungsi pesan nonverbal.
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima
fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal:
1. Repetisi, yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah
disajikan secara verbal. Misalnya setelah CSR mengatakan
penolakan, nasabah tersebut menggelengkan kepala.
2. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal.
Misalnya tanpa sepatah katapun saat CSR berkata, mereka
menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan
kepala.
3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberi makna
yang lain terhadap pesan verbal. Hal ini tidak penulis temui
dalam pelayanan perbankan.
69
4. Komplemen, yaitu melengkapi dan memperkaya makna
pesan nonverbal. Misalnya, air muka CSR yang
menunjukkan tingkat perhatian yang tidak terungkap
dengan kata-kata.
5. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggaris
bawahinya. Misalnya, saat mengungkapkan betapa
senangnya CSR dengan menjabat tangan nasabah yang telah
mempercayai Bank Mandiri sebagai bank pilihannya.
Pimpinan cabang Bank Mandiri Malang Merdeka memberikan selamat kepada pemenang undian sepeda motor mandiri fiesta
Tabel Jenis Pengiriman pesan
Verbal Non Verbal Written Visual Audio Visual
Tidak untuk
pesan
kompleks,
pesan
Digunakan
sebagai
pendukung
komunikasi
Untuk pesan
yang kompleks
dan permanen,
audiensnya
Digunakan
untuk
mendukung
komunikasi
Digunakan untuk
mendukung
komunikasi
verbal dengan
70
permanent,
audiens
terbatas.
Butuh
feedback
yang lurus.
verbal. 65% dari
total proses
dekoding (hanya
35% yang berasal
dari komunikasi
verbal)
sangat banyak. dengan
menggunaka
n grafik dan
gambar
menggunakan
film dan
teleconfrence
Dibutuhkan
kemampuan
mendengar
Body
language/kinesis
• Gesture
(tanda)
• Wajah
(ekspresi)
• Kontak
mata
Proximity
/kedekatan
• Intimate
• Personal
(
hubungan
baik)
• Social
space
• Public
space
Chonemics:
Manfaat:
1. Mampu
untuk
mengon
trol
pesan
2. Pesan
komple
ks dan
jelas
3. Didoku
men-
tasikan
4. Audiens
yang
luas dan
tersebar
secara
geografi
s
5. Memini
malisasi
Membantu
audiens
untuk
membuat
kontak
dengan
“realitas”
Membantu
audiens untuk
membuat kontak
dengan “realitas”
71
Bagaimana kita
memanfaatkan
waktu dalam
pesan kita
Performance:
Gaya, cara
berpakaian,dll
Suara dan nada
bicara
distorsi
4.2.3 Pesan Komunikasi Bisnis Yang Disampaikan
a. Tipe Pesan Positif
Karena hampir setiap orang merespon dengan cara yang
positif untuk kabar baik, menyatakan pertama kali membantu
mendapatkan pesan tersebut ke sebuah awal yang baik .
Mulailah dengan menyebutkan kabar baik atau informasi yang
paling penting dari perspektif pembaca Seperti halnya perintah
dan pertanyaan (permintaan langsung), tugas utama penulis
dalam menulis pesan rutin dan positif adalah untuk
menyampaikan informasi yang jelas, singkat, dan sebenar-
benarnya. Tujuan utama dari penggunaan tipe pesan ini adalah
untuk meningkatkan hubungan antara pihak bank dan nasabah
(ucapan selamat, apresiasi, menyampaikan salam, selamat
72
datang, Pengumuman, undangan, acara-acara khusus seperti
konferensi, rapat, pesta formal atau perayaan lain), dan
penghargaan khusus berita-baik. Biasanya dicetak dan
menggunakan berbagai strategi persuasif untuk menangkap
perhatian.
Contoh yang ditemui saat melakukan melakukan Praktik
Kerja Nyata di Merchant Business Unit adalah kita selaku
marketing memberikan informasi positif tentang produk layanan
kita. Informasi positif ini dapat berupa keuntungan dan
kemudahan – kemudahan yang akan kita dapatkan apabila kita
menggunakan produk layanan tersebut, (seperti diskon khusus,
bonus spesial,dll), serta keunggulan produk layanan kita
dibandingkan dengan kompetitor lainnya (suku bunga, fasilitas,
dll). Tidak hanya di Merchant Business Unit, namun, disemua
unit business yang lain pun demikian.untuk menarik minat
nasabah ataupun calon nasabah wajib memberi tahukan
keuntungan dan kelebihannya dahulu untuk selanjutnya
memberi tahukan infromasi lainnya. Begitu pula halnya di unit
business yang lain.
b. Tipe Pesan Negatif
73
Sebuah pesan negatif adalah setiap pesan yang pembaca
akan memiliki reaksi emosional yang tidak menyenangkan.
Memerlukan perhatian khusus untuk menghindari kerusakan
kualitas hubungan karena pesan atau berita buruk akan
menyinggung perasaan pembaca Tidak semua pesan yang
mengatakan “tidak” adalah pesan negatif.
Agar efektif, pihak bank juga harus memperkenalkan
subjek pesan tanpa menyesatkan pembaca berpikir bahwa pesan
positif dan tanpa bayangan yang negatif. Penjelasan dan alasan
memberikan elemen transisi dari pembukaan ke jenis win-win
solution sangat dimungkinkan.Perhatikan bahwa satu alasan
mutlak sudah cukup. Menggunakan lebih dari satu alasan hanya
jika alasan individu lemah-dan pastikan Anda memiliki alasan
yang baik sebelum mengatakan tidak secara otomatis. Jadi,
dapat diutamakan berhati-hati untuk menghindari transisi
negatif. Seperti kata-kata seperti tetapi, bagaimanapun,
walaupun, dan meskipun sinyal dari komunikasi dinilai
memburuk. Adapun beberapa tipe pesannya,seperti:
a) Balasan Negatif: Sebuah jawaban negatif atas permintaan
barang, jasa, penyesuaian, atau kredit terikat untuk complain
dapat dianggap sebagai kabar yang mengecewakan. Kita perlu
membuat yang terbaik dari situasi dengan bekerja untuk
menjaga hubungan yang positif dengan nasabah dan
74
memastikan bahwa ia memahami alasan keputusan tersebut dan
tahu apa program lain tindakan yang mungkin dapat berguna
bagi lawan bicara kita. Saat terdapat nasabah yang mengajukan
permohonan kepada bank untuk diberikan potongan khusus
biaya administrasi, pemberian bunga special, dll yang
terkadang sulit direalisasikan oleh pihak bank maka balasan
negatif merupakan salah satu bentuk dari negatif message yang
diberikan kepada nasabah.
b) Pengumuman Negatif: masalah yang lebih menantang daripada
jawaban negatif karena pembaca tidak sepenuhnya
mengharapkan untuk menerima pengumuman dan masih perlu
didorong untuk bertindak dengan cara yang akan
memungkinkan untuk manfaat. Harus menawarkan sesuatu
nilai pada pembaca, menawarkan manfaat nyata dan spesifik
atau menawarkan untuk membahas situasi tersebut dengan
pembaca sehingga Anda dapat mencapai kesepakatan. Biasanya
pengumuman ini sifatnya tertulis. Pengumuman negatif seperti
ini belum pernah penulis jumpai selama melakukan kegiatan
PKN di Bank Mandiri.
c) Permintaan maaf: memiinta maaf segera baik sebelum atau
segera setelah menjelaskan aspek negatif. Sarankan alternatif
75
Pacing
Leading
Blending outcomes
Motivating the receiver
yang akan membantu nasabah mengatasi masalah. penutupan
harus positif dan mengarah ke depan. Hati-hati tentang
membuat janji-janji baru, yang mungkin tidak dianggap serius
pada saat ini, dan menghindari godaan untuk meminta maaf
lagi. Contohnya saat pihak bank mengecewakan nasabah
apabila memberikan pelayanan yang kurang baik/memuaskan.
Permintaan maaf disini terkadang juga berkaitan dengan point
sebelumnya yakni balasan negatif. Sebab permintaan maaf
merupakan ujung dari pesan negatif yang akan disampaikan
kepada nasabah.
Memahami struktur dan strategi pesan
Komponen dari strategi komunikasi yang sukses terdiri dari :
Struktur strategi pesan
a. Pacing
Mengacu kepada tindakan membangun hubungan dengan orang
lain untuk menunjukkan bahwa Anda memahami dan memenuhi
harapannya. Hal ini sangat penting saat melayani nasabah. Nasabah
76
atau calon nasabah memiliki harapan yang besar terhadap pihak
bank untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.
Untuk itu, kita perlu membangun kepercayaan nasabah ataupun
calon nasabah.
Dalam situasi tatap muka, komunikan (dalam hal ini CS )
melakukan ini terutama melalui penampilan (pakaian dan postur),
nada suara, dan tingkat bicara. CS memberikan informasi yang
lebih dominan dibandingkan nasabah apabila nasabah atau calon
nasabah tersebut sedang mencari informasi tentang produk layanan
Bank Mandiri ( cenderung terjadi pada calon nasabah baru).
Namun, tak jarang juga nasabah atau calon nasabah menjadi lebih
dominan saat mereka sedang berkeluh kesah terhadap
permasalahannya kepada CS maupun front liner lainnya. Disinilah
fungsi CS untuk mendengarkan dan memberikan perhatian kepada
kepentingan nasabah.
Dengan berkomunikasi menggunakan telepon, akan lebih
efektif jika CS memperhatikan dan menyesuaikan nada suara orang
lain dan tingkat bicara kita. Hal ini akan menyeimbangkan situasi
pembicaraan. Sebab apabila nada suara atau tingkat bicara antara
CS dan Nasabah tidak seimbang, maka akan timbul permasalahan
baru yang dapat merugikan pihak bank. Seperti, saat nasabah
berbicara dengan halus dan santun makan CS pun harus berbicara
yang halus dan santun pada nasabah tersebut, tidak boleh berbicara
77
dengan nada yang lebih tinggi kepada nasabah tersebut meskipun
terkadang ada pula nasabah yang berbicara dengan nada tinggi.
Sedangkan dalam komunikasi tertulis, kecepatan pembaca
kami dengan mengikuti standar yang diterima untuk korespondensi
bisnis, termasuk format standar untuk dokumen bisnis dan standar
ejaan, tata bahasa, dan mekanismenya. Untuk itulah diperlukan
kemampuan untuk membuat surat – surat bisnis agar dapat
dipahami oleh semua pihak yang menjalin hubungan bisnis dengan
pihak bank.
b. Leading
Mengacu kepada proses pengenalan titik pandang kita
sendiri ke dalam proses strategi komunikasi: Orang lain akan
menerima sudut pandang kita dengan lebih mudah setelah mereka
memiliki kesempatan untuk memastikan bahwa kita telah
memahami keprihatinan mereka, sehingga pada kebanyakan kasus,
akan lebih baik dengan memimpin jika langkah pertama kita adalah
untuk memastikan bahwa kita telah membuat hubungan baik.
Tehnik ini mengutamakan kemampuan persuasif.
Dalam melakukan personal selling, seorang CSR maupun
marketer lainnya wajib melakukan pengenalan sudut pandang kita
terhadap nasabah atau calon nasabah. Hal ini bertujan untuk
78
menggiring nasabah atau calon nasabah sesuai ke arah yang kita
inginkan.dengan begitu merka akan terpengaruh secara tidak
sadar.contohnya saat nasabah datang ke bank yang tujuan awalnya
hanya untuk menabung, kemudian setelah ditawarkan
bancassurance oleh CSR, maka ia mendaftarkan putrinya untuk
bergabung dalam asuransi pendidikan AXA Mandiri.
Dalam situasi tatap muka, perubahan sikap atau perubahan
dalam tingkat atau volume bicara, sering akan membantu
mengarahkan orang lain ke arah yang baru. Dalam komunikasi
verbal, memimpin adalah sebuah bentuk transisi yang
menghubungkan satu ide yang lain Kebanyakan orang yang
mengikuti akan lebih nyaman apabila transisi yang dilakukan
lemah lembut daripada tiba-tiba:
Bukan : anda salah.
Melainkan : akan lebih baik jika anda mempertimbangkan
kemungkinan bahwa ...
Lebih berhasil jika Anda memindahkan orang lain dari
posisi saat ini atau ke posisi baru yang lebih lembut dan hati-hati.
Kita perlu memahami alasan orang lain memilih pandangnya dan
apa yang dia inginkan. Ketika kita sepenuhnya memahami apa
yang diinginkan orang lain,ini akan jauh lebih memungkinkan
orang tersebut untuk mengikuti pendapat kita.
79
Saat kita menemukan nasabah yang sulit dipengaruhi, maka
lebih baik jika kita mengenali sudut pandangnya terlebih dahulu.
Kemudian, setelah kita bisa memasuki cara berfikir mereka, maka
kita bisa mengetahui apa yang diinginkan oleh nasabah. Contoh :
saat terdapat nasabah atau calon nasabah yang selalu
membanding-bandingkan antara produk dan layanan yang
diberikan oleh Bank Mandiri dan bank kompetitor lainnya, maka
CSR harus memberikan gambaran/informasi tentang layanan
produk bank mandiri beserta keunggulannya dan mencari celah
dari kompetitor lainnya. Sehingga, nasabah atau calon nasabah
tersebut kemudian beralih atau tetap memilih produk layanan yang
diberikan oleh Bank Mandiri.
c. Blending outcomes: Creating Win-Win Solutions
Blending outcomes berkaitan dengan bagaimana dua pihak
menyatukan keinginan mereka. Jika kita ingin meraih kesuksesan
dalam berkomunikasi dan membina hubungan, masing-masing dari
pihak bisnis harus bekerja untuk menciptakan suatu lingkungan di
mana kedua pihak bisa memperoleh apa yang mereka inginkan.
Dalam komunikasi tatap muka, dan komunikasi di telepon, kita
dapat meminta beberapa bentuk pertanyaan, tentu saja, butuh ide
yang jelas tentang apa yang Anda inginkan dari komunikasi dan
80
cara-cara di mana kita dan orang lain dapat saling menguntungkan.
Contoh yang ditemui selama melakukan PKN adalah saat
melakukan marketing di unit Merchant business. Dimana terdapat
nasabah yang meminta MDR ( Merchant Disount Rate ) khusus,
yakni dibawah 2% dari tiap transaksi. Hanya saja, hal tersebut
menyalahi standar aturan yang berlaku di Merchant Business Unit.
Agar tidak kehilangan nasabah tersebut dan tidak merugikan kedua
belah pihak, maka diambil kesepakatan bahwa tari MDR yang
dikenakan adalah 1,9 % dari tiap transaksi dan nasabah dikenakan
biaya administrasi Rp.100.000,-/ bulannya.
Menciptakan keadaan win-win solutions sangat penting
dalam berbisnis. Hal ini ditujukan untuk menjaga hubungan antara
suatu perusahaan dengan mitranya ( dalam hal ini antara pihak
nasabah dan pihak bank). Dengan begitu, akan tercipta keadaan
yang saling menguntungkan diantara keduanya.
d. Motivating the receiver
Komunikator yang baik selalu mengakhiri proses
komunikasinya -apakah surat atau memo, panggilan telepon, atau
saat tatap muka- dengan memperjelas apa yang akan dilakukan
selanjutnya. Dalam kebanyakan kasus, salah satu tujuan dari proses
komunikasi adalah untuk mempromosikan hubungan masa depan
81
dan untuk menjelaskan siapa yang akan bertanggung jawab untuk
mengambil tindakan selanjutnya. Contoh yang penulis temui saat
melakukan kegiatan PKN adalah setelah melakukan proses
pemasaran, maka CSR di unit cabang maupun marketer di unit lain
selalu mengucapkan kata terimakasih sambil menjabat tangan
nasabah.
Tabel Strategi Komunikasi
langkah Face-to-Face Telephone Tertulis
Pace
· Nonverbal (physiology dan penampilan)
· kosakata
· nilai, keyakinan dan kriteria
· Suara (nada, pitch, and rate of speech)
· Context and expectation
· kosakata
· nilai, keyakinan, dan kriteria
· format dan tampilan
· Context and expectations
· kosakata
· nilai, keyakinan, dan kriteria
Lead
· Nonverbal (perubahan postur atau nada suara, rate, or pitch).
· kosakata (kata-kata baru, khususnya “ sense-based”)
· nilai, keyakinan, dan kriteria (reframe use counter examples, or reverse presuppositions)
· Voice (tone, rate, pitch)
· Questions (content and structure)
· Explanations and reasons
· Values, beliefs, and criteria (reframe, counter- example, reverse presuppositions)
· Explanations and reasons
· Reader orientation (you- attitude)
· Questions
· Values, beliefs, and criteria (reframe, counter- example, reverse presuppositions)
Blend · menciptakan win-win solutions
· menciptakan win-win solutions
· menciptakan win-win solutions
82
· mengembangkan pilihan- pilihan baru
· klarifikasi nilai
· membina hubungan
· mengembangkan pilihan- pilihan baru
· klarifikasi nilai
· membina hubungan
· mengembangkan pilihan- pilihan baru
· klarifikasi nilai
· membina hubungan
Motivate
· merupakan tindak lanjut dari langkah awal
· memohon komitmen
· mengamati kecocokan
· membina hubungan
· merupakan tindak lanjut dari langkah awal
· memohon komitmen
· mendengarkan kecocokan
· membina hubungan
· merupakan tindak lanjut dari langkah awal
· memohon komitmen
· membuat penerapan sederhana
· membina hubungan
1.3 Tehnik Cross selling Sebagai Strategi Pemasaran
Cross selling adalah teknik marketing utama yang dilakukan oleh
Bank Mandiri cabang Malang Merdeka.
Proses terjadinya cross selling bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
a. Cross selling atas dasar inisiatif customer/nasabah
Keputusan untuk melakukan cross buying bagi nasabah dapat terjadi
karena kepuasan yang diperoleh nasabah tersebut ketika berhubungan
dengan suatu bank, sehingga terdapat keinginan untuk menikmati
83
produk-produk lain yang ditawarkan. Kepuasan ini sangat
berhubungan dengan kualitas pelayanan. Untuk itu agar inisiatif cross
buying nasabah timbul, mutlak diperlukan peningkatan pelayanan.
Dalam hal ini bank tidak bisa hanya mengandalkan pelayanan standar,
karena nasabah menuntut lebih. Bukan hal yang sulit bagi nasabah
untuk memutuskan berpindah ke bank lain, yang dapat memberikan
nilai lebih bagi nasabah dalam pelayanannya. Hal ini terjadi karena
kemudahan akses dan biaya yang relatif murah untuk berpindah
(switch) di industri perbankan saat ini. Kepuasan (satisfaction)
merupakan bentuk evaluasi kinerja keseluruhan berdasarkan semua
pengalaman masa lalu dalam mengkonsumsi produk (jasa) yang
berkaitan dengan perusahaan (Anderson & Fornell, 1994: Bitner &
Hubbert, 1994 seperti dikutip Jones, et al, 2000).
Hal lain yang dapat memutuskan nasabah untuk melakukan cross
buying adalah karena keterpaksaan. Keadaan ini disebabkan karena
posisi tawar dari nasabah yang lebih rendah daripada bank, misalnya
jika hanya ada satu bank di suatu wilayah tertentu sedang ia
memerlukan beberapa produk perbankan, maka mau tidak mau ia
hanya dapat memakai produk yang ditawarkan bank tersebut. Keadaan
keterpaksaan ini sudah tidak relevan lagi pada saat ini karena tingkat
persaingan perbankan sudah semakin ketat dan merambah ke semua
daerah.
84
b. Cross selling atas dasar inisiatif bank. Berdasarkan perkembangan
gaya hidup dan pola pikir masyarakat yang semakin maju, bank saat
ini bukan saja berfungsi sebagai lembaga intermediasi tetapi lebih dari
itu bank saat ini berfungsi sebagai pusat penyedia jasa berbagai
layanan keuangan. Hal ini memberikan peluang bagi bank untuk
menciptakan dan menawarkan berbagai ragam produk dan layanan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jika menilik dari hirarki
nilai pelanggan Philip Kotler, saat ini nasabah bank di Indonesia
khususnya di perkotaan dapat dikatakan telah mencapai derajat
keempat. Dimana pasar perbankan sudah dapat menyiapkan produk
yang ditingkatkan (augmented product) yang tidak hanya dapat
memenuhi keinginan nasabah saja, namun juga melampaui harapan
mereka. Bahkan derajat kelima dari hirarki tersebut sudah dapat
dimplementasikan oleh beberapa bank melalui produk potensial
(potencial product), yang mencakup semua peningkatan dan
transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa
datang. Disinilah perusahaan-perusahaan perbankan secara agresif
mencari berbagai cara baru untuk memuaskan nasabah dan
menambahkan manfaat pada penawarannya, yang tidak hanya
memuaskan nasabah tetapi juga mengejutkan dan menggembirakan
mereka.
Berbagai strategi pemasaran pun dirancang untuk menarik
nasabah maupun calon nasabah, agar bersedia menggunakan tidak
85
hanya satu produk saja atau menerapkan cross selling dengan tujuan
menambah customer value. Definisi cross selling adalah strategi
perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk baru kepada
konsumen yang sudah ada, berdasarkan pengalaman masa lalu mereka
dalam mengkonsumsi produk perusahaan tersebut. Cross selling di
desain untuk meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
perusahaan, dan mengurangi kemungkinan berpindahnya konsumen
ke perusahaan lain (mempertahankan pelanggan).
Di setiap unit bisnis Bank Mandiri cabang Malang merdeka
terdapat teknik cross selling yang berbeda-beda :
a. Unit Cabang
Cross selling di unit cabang dilakukan oleh CSR. Dalam
melakukan personal selling, CSR harus mengutamakan keramah-
tamahan, etika & sopan santun dalam memberikan penjelasan
kepada nasabah/calon nasabah dengan sejelas-jelasnya agar
nasabah/ calon nasabah tidak mengalami kebingungan atau bias.
Teknik penawaran produk dilakukan saat pelanggan mendatangi
counter customer Service baik untuk melayani complain ataupun
untk memperoleh informasi lebih lanjut tentang produk perbankan
yang ditawarkan oleh bank. Selain itu, teknik marketing lainnya
yang dilakukan oleh pihak bank adalah dengan memberikan
penawaran menggunakan surat ataupun proposal kepada
perusahaan/instansi tertentu, termasuk instansi
86
pemerintah.kemudian setelah proposal diterima dan disetujui maka
tim Relation Officer (RO) dari bank membuat janji untuk
melakukan presentasi tentang produk bank ( biasanya proses
marketing dilakukan dengan beraliansi antara pihak cabang, micro,
AXA mandiri, credit card, merchant,ataupun yang lainnya). Dalam
melakukan kegiatan marketing, CS menggunakan beberapa media
pendukung, seperti :
5. Toolkit yang berisi tentang informasi produk-produk perbankan
6. Brosur yang ditempatkan di bank hall dan counter masing-
masing customer service Relation (CSR) dan customer service
officer (CSO).
7. Personal selling
8. Worth of Mouth
Saat menggunakan toolkit produk yang ditawarkan lebih
dulu bergantung pada kebutuhan nasabah/calon nasabah. Produk
yang biasanya ditawarkan lebih dulu oleh CSR diantaranya : E-
Banking, reksadana, TabunganRencana Mandiri, dll.
b. AXA Mandiri
Cross selling yang dilakukan oleh AXA Mandiri dijalankan
oleh FA (Financial Advisor). biasanya lebih mengarah pada produk
yang sifatnya investasi seperti reksadana dan Tabungan Rencana
87
Mandiri (TRM). Tak Jarang, FA ikut bersama unit lainnya –seperti
unit cabang – saat akan melakukan penawaran dengan
mempresentasikan produk-produknya di beberapa instansi yang
akan menjadi nasabahnya. Saat melakukan cross selling biasanya
FA AXA Mandiri menggunakan bantuan brosur yang berkaitan
dengan produk yang akan ia tawarkan kepada calon nasabahnya.
Seorang FA wajib mengenali dan menguasai produk yang ia
tawarkan (produk AXA Mandiri), tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa ada beberapa FA kurang menguasai perihal
produk-produk unit lain yang akan ia tawarkan seperti produk
reksadana. Apabila terjadi hal demikian, maka biasanya FA
tersebut mengalihkan nasabah tersebut kepada CSR yang sedang
senggang/ tidak melayani nasabah.
c. Unit Merchant Business
Dalam unit merchant business, produk layanan Bank
Mandiri yang paling sering dicross-selling-kan adalah tabungan
(khusunya tabungan bisnis). Tabungan bisnis merupakan salah
satu produk dari unit cabang. Tabungan bisnis khusus diperuntukan
bagi para nasabah yang memiliki badan usaha. Yang membedakan
tabungan ini dengan tabungan reguler adalah nama yang digunakan
88
mewakili suatu badan usaha, bukan perseorangan. Dalam
melakukan cross selling, tak jarang marketer dari unit merchant
bekerja sama dengan RO, CSR, ataupun CSO saat mereka
menemukan nasabah yang memiliki badan usaha (biasanya retailer)
yang ingin menggunakan mesin EDC Bank Mandiri.
d. Unit Mandiri Mikro
Penerapan cross selling yang dilakukan oleh unit mandiri
mikro berkaitan erat dengan program CSR. Seluruh program CSR
Bank Mandiri dikelola oleh Unit Mandiri Mikro. Salah satu
program CSR yang dilakukan oleh Unit Mandiri Mikro adalah
dengan menjalin kerjasama antara Bank Mandiri dengan
Universitas Brawijaya. Bank Mandiri memberikan fasilitas
pendidikan, dan juga menawarkan produk kredit mikronya kepada
pegawai Universitas Brawijaya. Unit Mandiri Mikro juga
melakukan pendekatan dengan asosiasi-asosiasi pedagang kecil
dan menengah, serta memberikan bantuan kepada koperasi sambil
menawarkan produk dari Bank Mandiri lainnya.
89
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Seluruh unit business di Bank Mandiri menggunakan personal selling
sebagai strategi marketing utama.
90
Personal selling merupakan interaksi langsung dengan satu calon
pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan,
dan menerima pesanan.
Setelah melakukan kegiatan PKN di Bank Mandiri cabang Malang
Merdeka saya dapat menyimpulkan terdapat 3 hal yang mempengaruhi
personal selling yaitu :
1. Komunikasi interpersonal
Peranan komunikasi interpersonal adalah bagaimana kita bisa
mengenali karkter nasabah atau calon nasabah dan mencari tahu apa
yang diinginkan oleh mereka.
2. Komunikasi verbal & komunikasi non verbal
Komunikasi verbal dan non verbal merupakan proses pertukaran
pesan yang terjadi antara perusahaan dan nasabah. Pesan dapat berupa
simbol-simbol, bahasa, sikap, dll.
3. Pesan komunikasi bisnis yang disampaikan
- Tipe Pesan Positif
Seperti : ucapan selamat, apresiasi, menyampaikan salam,
selamat datang, Pengumuman, undangan, acara-acara khusus
seperti konferensi, rapat, pesta formal atau perayaan lain, dan
penghargaan khusus berita-baik.
- Tipe Pesan Negatif
91
Terdiri dari : pengumuman negatif, balasan negatif, dan
permintaan maaf.
Dalam prakteknya, Personal selling mempunyai keunggulan-
keunggulan tersendiri, yaitu:
1. Personal contact .
Hubungan ini harus dijaga untuk memastikan kepuasan pelanggan
telah meningkat atau telah mencapai level yang lebih tinggi. Terdiri
dari penjualan, pelayanan, dan pengawasan.
2. Relationship enhancement.
Frekuensi hubungan yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam
bisnis jasa sangat penting untuk meningkatkan hubungan dengan
pelanggan.
3. Cross-selling.
Seseorang penjual harus bisa memasarkan produk lain yang tersedia
di perusahaannya selain produk yang ia jual secara khusus.
5.2 Saran
Setelah melakukan kegiatan PKN dalam instansi terkait, maka
penulis dapat menyarankan :
92
Agar tim marketing melakukan pendekatan yang lebih intensif kepada instansi-
instansi (khususnya instansi pemerintah) mengenai sosialisasi rekening satker
sehingga tidak didahului oleh bank-bank lainnya/ bank kompetitor.
Melakukan proses evaluasi setiap setlah melakukan kegiatan marketing di luar
kantor, sehingga hambatan-hambatannya dapat dipecahkan bersama.
Agar tidak mengesampingkan komunikasi nonverbal saat melayani nasabah
atau calon nasabah.
93