Bab Vi. Pembahasan (Autosaved).Docxfix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nkjn

Citation preview

BAB VIPEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan antibakteri yang efektif dalam menurunkan jumlah kontaminasi koloni bakteri pada sikat gigi. Pada literatur, Frezelle,2011,disebutkan bahwa sikat gigi dapat terkontaminasi bakteri yang didapatkan dari lingkungan atau dari sikat gigi itu sendiri yang menjadi media transmisi bakteri dari rongga mulut. Untuk itu, diperlukan cara menurunkan jumlah koloni bakteri yang berkontaminasi pada sikat gigi. Membilas dengan air terbukti tidak efektif karena dalam penelitian Gunawan,2009, masih terdapat beberapa jenis bakteri di sikat gigi setelah penggunaan awal sikat gigi.Berdasarkan penelitian sebelumnya, Anes,2011,yang membandingkan hexetidine 0,1% dan chlorhexidine 0,1% dalam menurunkan jumlah kontaminasi koloni bakteri pada sikat gigi. Chlorhexidine terbukti memiliki jumlah koloni terendah, yang menunjukkan chlorhexidine 0,1% lebih efektif dibandingkan dengan hexetidin 0,1 %, namun penggunaan chlorhexidine 0,1% mahal dan kurang ekonomis pada masyarakat menengah ke bawah jika hanya digunakan untuk membersihkan sikat gigi. Untuk itu, diperlukan antibakteri yang lebih ekonomis dan efektif dalam menurunkan jumlah kontaminasi koloni bakteri pada sikat gigiPenelitian, Firman,2011, yang meneliti mengenai pengaruh konsentrasi larutan garam dalam membunuh bakteri streptococcus mutans. Streptococcus mutans adalah bakteri yang dominan yang ada di rongga mulut dan menjadi penyebab utama karies gigi. Dalam hasil penelitian tersebut, terbukti bahwa konsentrasi hambat larutan garam tertinggi yaitu pada konsentrasi 12% terhadap streptococcus mutans. Oleh karena itu, peneliti ingin membuktikan keefektifan larutan garam beryodium 12% dalam menurunkan jumlah kontaminasi koloni bakteri pada sikat gigi agar dapat digunakan untuk semua lapisan masyarakat. Didapatkan hasil dari penelitian ini adalah larutan garam beryodium 12% dan chlorhexidine 0,12% memiliki keefektifan dalam menurunkan jumlah kontaminasi koloni bakteri pada sikat gigi terbukti dengan adanya penurunan jumlah koloni dari kelompok kontrol. Jumlah koloni bakteri terendah didapatkan dari hasil perendaman sikat gigi pada larutan garam beryodium 12%. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan garam beryodium 12% paling efektif dalam menurunkan jumlah kontaminasi koloni bakteri pada sikat gigi dibandingkan chlorhexidine 0,12%. Hal itu dikarenakan larutan garam beryodium 12% memiliki sifat bakterisida dan sporasida dan juga merupakan fungisida, protozoasida, cystisida dan virusida yang bekerja efektif terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif. Larutan garam dalam bentuk murni dengan konsentrasi tinggi dapat bersifat toksik karena terdapat unsur Natrium Klorida yang di dalamnya merupakan golongan halogen. Halogen memiliki sifat oksidator yang kuat dan mampu mematikan bakteri. Konsentrasi yang tinggi berupa larutan hipertonis memiliki tekanan osmosis yang lebih besar dari cairan yang ada dalam sel bakteri. Perbedaan tekanan ini menyebabkan cairan dari sel bakteri tertarik ke luar sel karena konsentrasi tinggi air garam merangsang sintesis enzim dan mengubah ketidakstabilan dan permeabilitas membrane sel sehingga sitoplasma bakteri lama-kelamaan akan menyusut sehingga menyebabkan bakteri tidak dapat berkembang biak dan mati. Garam juga dapat memperkecil jumlah dari bakteri. Ini mengindikasikan bahwa garam dapat mempengaruhi lingkungan enzim atau mengubah struktur dari enzim guna menurunkan kecenderungan bakteri untuk berkumpul atau bertambah banyak (Firman,2012). Adapun koloni bakteri yang masih nampak mungkin dikarenakan kontaminasi bakteri halofilik, yang merupakan bakteri yang tahan terhadap larutan garam. Bakteri Halofilik dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu jenis pertama halofilik ringan yaitu bakteri yang optimal hidup pada konsentrasi garam 2-5% atau 0,5-3%, yang termasuk bakteri halofilik ringan adalah Pseudosomonas, Moraxella, Flavobacterium, Acinobacter,dan spesies Vibrio, jenis kedua yaitu bakteri halofilik sedang, tumbuh maksimal pada kadar garam 5-20% atau 3-15% yaitu Bacillus, Micrococcus,Vibrio,Acinetobacter dan Moraxella dan kelompok ketiga yaitu halofilik ekstrim (extreme halopilic) membutuhkan kadar garam yang sangat tinggi, 20-30% atau 15-30%. Bakteri halofilik ekstrim ini biasanya tampak berwarna merah atau merah muda dan berasal dari kelompok bakteri Halobacterium danHalococcus. Bakteri yang tahan terhadap konsentrasi larutan garam 12% adalah bakteri halofilik sedang (Prescott, 2002).Pada perlakuan perendaman dengan chlorhexidin 0,12 % juga terdapat perbedaan yang bermakna dibandingkan kontrol, tetapi tidak sesignifikan larutan garam beryodium 12% karena chlorhexidine pada konsentrasi 0,1-0,2 % bersifat bakteriostatik dengan mekanisme antibakteri yaitu molekul chlorhexidine bermuatan positif bereaksi dengan sekelompok sel yang bermuatan negatif pada permukaan sel dan menyebabkan kehilangan yang bersifat irreversibel dari unsur sitoplasma bakteri, kerusakan membran dan menghambat kerja enzim bakteri (Nidriasari,2011).

BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang perbandingan efektifitas larutan garam beryodium 12% dan chlorhexidin 0,12% dalam menurunkan kontaminasi jumlah koloni bakteri pada sikat gigi dapat disimpulkan bahwa a. Jumlah koloni terendah terdapat pada sikat gigi yang direndam oleh larutan garam beryodium 12%. b. Terdapat perbedaan bermakna (p