Bab2 Study Kasus

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    1/62

    7

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    2.1 KEHAMILAN

    2.1.1 Pengertian

    Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

    janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

    hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam

    tiga triwulan yaitu triwulan pertama di mulai dari konsepsi sampai 3

    bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga

    dari bulan ke 7 sampai 9 bulan. ( Prawirohardjo,S.2009)

    2.1.2 Tanda-tanda kehamilan1. Amenorrhoea

    Gejala pertama kehamilan ialah haid tidak datang pada tanggal yang

    diharapkan. Bila seorang wanita memiliki siklus haid teratur dan mendadak

    berhenti, ada kemungkinan hamil. Tetapi meskipun demikian sebaiknya

    ditunggu selama 10 hari sebelum memeriksakan diri ke dokter. Karena

    sebelum masa itu sulit untuk memastikan adanya kehamilan.

    Haid yang terlambat pada wanita berusia 16-40 tahun, pada

    umumnya memang akibat adanya kehamilan. Tetapi kehamilan bukanlah

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    2/62

    8

    satu-satunya penyebab keterlambatan haid. Haid dapat tertunda oleh tekanan

    emosi, beberapa penyakit tertentu, dan juga akibat makan obat-obat tertentu.

    Selain kehamilan, penurunan berat badan dan tekanan emosi juga

    sering menjadi penyebab keterlambatan haid pada wanita yang semula

    mempunyai siklus normal.

    2. Perubahan pada payudaraBanyak wanita merasakan payudara memadat ketika menjelang haid.

    Bila terjadi kehamilan, gejala pemadatan bersifat menetap dan semakin

    bertambah. Payudara menjadi lebih padat, kencang dan lebih lembut, juga

    dapat disertai rasa berdenyut dan kesemutan pada putting susu.

    Perubahan diatas disebabkan oleh tekanan kelamin wanita, estrogen dan

    progesterone yang dihasilkan oleh uri (plasenta). Hormon-hormon ini

    menyebabkan saluran dan kantong kelenjar susu membesar, dan tertimbun

    lemak di daerah payudara. Rasa kesemutan dan berdenyut disebabkan oleh

    bertambahnya aliran darah yang mengaliri payudara.

    3. Mual dan muntah-muntahKira-kira separuh dari wanita yang mengandung mengalami mual dan

    muntahmuntah, dengan tingkat yang berbeda-beda, biasanya cukup ringan

    dan terjadi dipagi hari. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi juga disebabkan

    oleh peningkatan kadar hormon kelamin yang diproduksi selama hamil.

    Sesudah 12 minggu gejala-gejala itu biasanya menghilang, karena tubuh

    sudah menyesuaikan diri.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    3/62

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    4/62

    10

    5. nyeri abdomen6. muntah-muntah terus7. menggigil atau demam8. Disuria9. Pengeluaran cairan dari vagina10.Perubahan jelas pada frekuensi atau intensitas gerakan janin

    (obstetri Wiliiam,2005 hal 299)

    2.1.6 Nutrisi yang diperlukan selama kehamilan1. peningkatan berat badan

    indeks masa tubuh (BMI =Body Masa Index)

    pertambahan berat pada kehamilan dapat diperkirakan dari

    indeks masa tubuh. (BMI atau Weight for height)

    RUMUS BMI = berat badan(kg)

    Tinggi Badan(m)2

    2. Kalori dan proteina. kalori dan protein sama-sama dibutuhkan sebab kalori

    berfungsi untuk melindungi protein agar tidak diubah

    menjadi energi.

    b. Wanita hamil perlu tambahan 300 kalori darirekomendasi 220 kalori wanita tidak hamil.

    c. Wanita hamil perlu tambahan 60 gram protein darirekomendasi dari 50 gr protein wanita tidak hamil

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    5/62

    11

    d. kalsium diperlukan 1,5 gr tiap hari, 30-40 gr untukpembentukan tulang janin.

    3. Suplemen zat besia. suplemen zat besi akan mengurangi anemiab. suplemen asam folat 200-400 mg atau total 0,4-0,8 mg

    sehari

    c. 30 mg elemen besi setiap hari (150 mgbesi sulfat, 300mgbesi glukonat atau 100 mg besi fumara

    d. Teh kopi dan susu akan mengurangi absorpsi zat besie. zat besi paling baik di konsumsi diantara waktu makan

    bersama dengan jus jeruk.

    4. Suplemen asam folata. 0,4 sampai 0,8mg perharib. mencgah anemia megaloblastikc. Dikonsumsi bersama dengan zat besi jika wanita anemia

    5. Vitamin CVitamin C 250mg setiap hari digunakan bersama makanan

    akan meningkatkan absorpsi besi yang berasal dari makanan,

    sehingga mencegah perndarahaan saat melahirkan.

    (Varney,2002: 113-121)

    Sedangkan cara untuk memperkirakan berat janin digunakan

    rumus

    johnson Tausak yaitu:

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    6/62

    12

    BB= (MD - 12)x 155

    keterangan: BB=berat badan

    MD= jarak simphisisfundus uteri

    2.2 ANTENATAL CARE2.2.1 Pengertian

    Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

    ditujukan pada pertumbuhan, perkembangan janin dan rahim.

    ( Sarwono prawirohardjo. S:2002)

    2.2.2 Tujuan pemeriksaan dan pengawasan ibu hamilMenurut mochtar (2002) tujuan umum dari pemeriksaan

    kehamilan adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan

    mental ibu dan anak yang sehat dan dengan kerusakkan sedikit

    Lebih lanjut mochtar (2002) menjelaskan bahwa tujuan khusus

    pemeriksaan kehamilan adalah :

    a. Mengetahui umur kehamilanb. Mengenali dan menangani penyulit atu komplikasi secara

    dini yang kemungkinan di jumpai dalam kehamilan,

    persalian dan nifas.

    c. menentukan diagnosis dan terapi terhadap penyulit ataukomplikasi secara dini selama kehamilan

    d. menurunkan angka morbiditas ibu dan anake. Memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehari-hari dan

    keluarga berncana, kehamialn, persalinan,nifas, dan laktasi.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    7/62

    13

    2.2.3 Jadwal pemeriksaan kehamilanibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter

    sedini mungkin semenjak merasa dirinya hamil untuk

    mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal. Kunjungna

    antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

    kehamilan, yaitu:

    1. Satu kali pada trimester pertama2. satu kali pada trimester kedua3. dua kali pada trimester ke tiga

    2.2.4 pelayanan atau asuhan standar minimal 10Ta. (timbang) berat badan dan ukur tinggi badanb. ukur (Tekanan) darahc. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan)d. Ukur (tinggi) fundus uterie. (Tentukan presentasi) janin dan denyut jantung janin (djj)f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

    tetanus toxoid (TT) bila diperlukan

    g.

    Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet slma kehamilan

    h. Tes lab (rutin dan khusus)i. Tatalaksana kasus

    j. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinandan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca

    persalinan.(Buku pedoman PWS KIA.2009 : 7-8)

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    8/62

    14

    2.3 PERSALINAN2.3.1 Pengertian

    Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya

    serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah

    proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan

    lahir (Saifuddin, 2006:100).

    Adapun batasannya, persalinan adalah proses di mana bayi,

    plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan

    dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan

    cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit

    (APN Revisi, 2007:37).

    2.3.2 Perubahan fisiologisMenurut Helen Varney, 2007:686-688 adanya perubahan

    fisiologis selama persalinan, diantaranya:

    a. Tekanan darahTekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi

    (sistolik rata-rata naik 15 (10-15) mmHg,diastolik 5-10

    mmHg). Antara kontraksi, tekanan darah kembali normal

    pada level sebelum persalinan. Rasa sakit, takut, cemas juga

    akan meningkatkan tekanan darah.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    9/62

    15

    b.MetabolismeMetabolisme karbohidrat aerobic dan an aerobic akan

    meningkat secara berangsur disebabkan karena kecemasan

    dan aktivitas otot skelektal. Peningkatan ini direfeksikan

    dengan peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, output

    kardiak, pernafasan dan kehilangan cairan.

    c. SuhuKarena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh

    sedikit meningkat selama persalinan. Peningkatan ini jangan

    sampai mencapai 0,5C sampai 1C.

    d.Denyut Nadi (Frekuensi Jantung)Berhubungan dengan peningkatan metabolisme, detak

    jantung secara dramatis naik selama kontraksi. Antara

    kontraksi, detak jantung sedikit meningkat dari pada

    sebelum persalinan.

    e. PernafasanKarena terjadi peningkatan metabolisme, maka sedikit

    meningkatnya laju jantung pernafasan dianggap normal.

    Hiperventilasi yang lama dianggap tidak normal dan bisa

    menyebabkan alkalosis.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    10/62

    16

    f. Perubahan ginjalPoliuria sering terjadi selama persalinan, mungkin

    disebabkan peningkatan aliran plasma ginjal. Protein urine

    dianggap biasa dalam persalinan.

    g. Perubahan pada Saluran Cerna1) Motilitas dan absorpsi lambung terhadap makanan padat

    jauh berkurang.

    2) Mual dan muntah umum terjadi selama fase transisi,yang menandai akhir fase pertama persalinan.

    h.Perubahan hematologi1) Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2 mg/100 ml selama

    persalinan dan kembali ke kadar sebelum persalinan pada

    hari pertama pascapartum jika tidak ada kehilangan darah

    yang abnormal.

    2) Sel darah putih secara progresif meningkat selama kala Ipersalinan kurang lebih 5000-jumlah rata-rata 15.000

    pada saat pembukaan lengkap. Tidak ada peningkatan

    lebih lanjut setelah ini.

    3) Gula darah menurun selama persalinan, menurun drastispada persalinan yang lama dan sulit, kemungkinan besar

    akibat peningkatan aktiitas otot uterus dan rangka.

    (Varney, 2007:686).

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    11/62

    17

    2.3.3 Tanda dan Gejala Menjelang Persalinan(Varney, 2007:672).

    Ada sejumlah tanda dan gejala peringatan yang akan

    meningkatkan kesiagaan bahwa seorang wanita sedang

    mendekati waktu bersalin.

    Tanda dan gejala menjelang persalinan antara lain :

    a. Lightening, yang mulai dirasa kira-kira dua minggusebelum persalinan, adalah penurunan bagian presentasi

    bayi ke dalam pelvis minor.

    Hal-hal spesifik berikut akan dialami ibu, diantaranya:

    1) Ibu jadi sering berkemih karena kandung kemihditekan sehingga ruang yang tersisa untuk ekspansi

    berkurang,

    2) Perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yangmenyeluruh, yang membuat ibu merasa tidak enak

    dan timbul sensasi terus menerus bahwa sesuatu perlu

    dikeluarkan atau ia perlu defekasi.

    3)

    Kram pada tungkai, yang disebabkan oleh tekanan

    bagian presentasi pada saraf yang menjalar melalui

    foramen iskiadikum mayor dan menuju ke tungkai.

    Lightening menyebabkan tinggi fundus menurun ke posisi

    yang sama dengan posisi fundus pada usia kehamilan

    delapan bulan. Pada primigravida biasanya Lightening

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    12/62

    18

    terjadi sebelum persalinan. Hal ini kemungkinan

    disebabkan peningkatan intensitas kontraksi Braxton hicks

    dan tonus otot abdomen yang baik, yang memang lebih

    sering ditemukan pada primigravida.

    b. Perubahan serviks, mendekati persalinan, servikssemakin matang. Kalau tadinya selama masa hamil

    serviks dalam keadaan menutup, panjang dan lunak,

    sekarang serviks masih lunak,dengan konsistensi seperti

    pudding dan mengalami sedikit penipisan (effacement) dan

    kemungkinan sedikit dilatasi (Varney, 2007:673).

    c. Persalinan palsu, persalinan palsu terdiri dari kontraksiuterus yang sangat nyeri. Persalinan palsu dapat terjadi

    selama berhari-hari atau secara intermiten bahkan tiga atau

    empat minggu sebelum awitan persalinan sejati (Varney,

    2007:673).

    d. Bloody Show, plak ini menjadi sawar pelindung danmenutup jalan lahir selama kehamilan. Pengeluaran plak

    lendir inilah yang dimaksud sebagai bloody show.

    Bloody show sering terlihat sebagai rabas lendir

    bercampur darah yang lengket dan harus dibedakan

    dengan cermat dari perdarahan murni. Bloody show

    merupakan tanda persalinan yang akan terjadi, biasanya

    dalam 24 hingga 48 jam. Akan tetapi, bloody show bukan

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    13/62

    19

    merupakan tanda persalinan yang bermakna jika

    pemeriksaan vagina sudah dilakukan 48 jam sebelumnya

    karena rabas lender yang bercampur darah selama waktu

    tersebut mungkin akibat trauma kecil terhadap atau

    perusakan plak lender saat pemeriksaan tersebut

    dilakukan.

    Menurut JNPK-KR, 2007, Tanda-tanda inpartu sebagai

    berikut:

    a. Penipisan dan pembukaan serviks.b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada

    serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).

    c. Cairan lender bercampur darah (show) melaluivagina.

    e. Gangguan Saluran Cerna, ketika tidak ada penjelasanyang tepat untuk diare, kesulitan mencerna, mual dan

    muntah, diduga hal-hal tersebut merupakan gejala

    menjelang persalinan walaupun belum ada penjelasan

    untuk hal ini (Varney, 2007:674).

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    14/62

    20

    2.3.4 Faktor-faktor persalinanFaktor-faktor yang penting dalam persalinan antara lain :

    a. Power ( kekuatan mendorong janin keluar ) terdiri dari :1) His ( kontraksi uterus )

    Merupakan kontraksi dan relaksasi otot uterus yang

    bergerak dari fundus ke korpus sampai dengan ke

    serviks secara tidak sadar.

    2) Kontraksi otot dinding rahim.3) Kontraksi diafragma pelvis / kekuatan mengejan.

    b. Passanger meliputi :1) Janin2) Plasenta

    c. Passage ( jalan lahir ) terdiri dari :1) Jalan lahir keras yaitu tulang pinggul (os coxae, os

    sacrum / promontorium, dan os coccygis)

    2) Jalan lahir lunak : yang berperan dalarn persalinanadalah segmen bahwa rahim, seviks uteri dan vagina,

    juga otot-otot, jaringan ikat dan ligamen yang

    menyokong alat urogenital.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    15/62

    21

    2.3.5 Tahaptahap persalinan

    Proses persalianan terdapat empat kala, yaitu :

    a. Kala Satu (Kala Pembukaan)Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi

    uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan

    kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap atau 10

    cm (APN Revisi, 2007:38).

    Kala I persalinan terdiri atas dua fase, yaitu :

    a) Fase Laten :(1) Dimulai sejak awal berkontraksi yang

    menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks

    secara bertahap.

    (2) serviks membuka kurang dari dari 4 cm.(3) Biasanya berlangsung 8 jam atau kurang.(4) Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya diantara

    20-30 detik. (JNPK-KR, 2007).

    b) Fase Aktif Persalinan :(1)

    Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan

    meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap

    adekuat atau memadai jika terjadi tiga kali atau

    lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung

    selama 40 detik atau lebih).

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    16/62

    22

    (2) Dari pembukaan empat sentimeter atau hinggamencapai pembukaan lengkap atau 10 sentimeter

    akan terjadi dengan kecepatan rata-rata satu

    sentimeter perjam (nulipara atau primigravida) atau

    lebih dari satu sentimeter hingga dua sentimeter

    (multipara).

    (3) Terjadi penurunan bagian terendah janin.(APN Revisi, 2007).

    Fase aktif ini dibagi menjadi tiga fase, yaitu:

    (1) Fase accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3cm sampai 4 cm yang dicapai dalam 2 jam.

    (2) Fase kemajuan maksimal, dari pembukaan 4 cmsampai 9 cm yamg dicapai dalam 2 jam.

    (3) Fase decelerasi (kurangnya kecepatan), daripembukaan 9 cm sampai 10 cm selama 2 jam.

    b. Kala IIKala II persalinan dimulai dengan dilatasi lengkap

    serviks dan diakhiri dengan kelahiran bayi. Tahap ini

    dikenal dengan kala ekspulsi (Varney, 2007:751).

    Tanda dan Gejala Kala II, adalah :

    1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinyakontraksi.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    17/62

    23

    2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektumdan atau vaginanya.

    3) Perineum menonjol.4) Vulva vagina dan sfingter ani membuka.5) Meningkatkan pengeluaran lendir bercampur darahTanda pasti kala II ditentukan melalui periksa dalam yang

    hasilnya adalah :

    1) Pembukaan serviks telah lengkap, atau2) Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina(APN Revisi, 2007:75).

    c. Kala III

    Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan

    berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban

    (APN Revisi, 2007:123).

    Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi

    lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus

    uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran

    darah (Sarwono, 2005:185).

    a. Fisiologi Persalinan Kala IIIPada kala III persalinan, otot uterus berkontraksi

    mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah

    lahirnya bayi (APN Revisi, 2007:123).

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    18/62

    24

    Tanda-tanda lepasnya plasenta :

    1.Perubahan bentuk dan tinggi uterus2.Tali pusat memanjang3.Semburan darah mendadak dan singkat

    b. Manajemen Aktif Kala IIITujuan manajemen aktif kala III adalah untuk

    menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga

    dapat mempersingkat waktu, mencegah perdarahan dan

    mengurangi kehilangan darah (APN Revisi, 2007:124).

    Keuntungan-keuntungan manajemen aktif kala III :

    1. Persalinan kala III yang lebih singkat2. Mengurangi jumlah kehilangan darah3. Mengurangi kejadian retensio plasentaManajemen aktif kala III terdiri dari 3 langkah utama :

    1. Pemberian suntikan oksitosin, segera (dalam 1 menitpertama setelah bayi lahir) suntikkan oksitosin 10 unit

    IM pada sepertiga bagian atas paha bagian luar (APN

    Revisi, 2007:125).

    2. Penegangan tali pusat terkendali,bila plasenta belumlepas, tunggu hingga uterus berkontraksi kembali. Saat

    mulai kontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah,

    lakukan tekanan dorso-kranial hingga tali pusat makin

    menjulur (APN Revisi, 2007:125).

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    19/62

    25

    3. Rangsangan taktil (massase) fundus uteri, denganlembut tiap mantap gerakan tangan dengan arah

    memutar pada fundus uteri supaya uterus berkontraksi

    (APN Revisi, 2007:130).

    c. Kala IV PersalinanDua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang

    kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami

    perubahan fisik yang luar biasa. Ibu melahirkan bayi dari

    perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut

    ibu ke dunia luar. Bidan harus tinggal bersama ibu dan bayi

    untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi yang stabil

    dan mengambil tindakan yang tepat untuk melakukan stabilisasi

    (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

    Neonatal, 2002: N-21).

    a. Asuhan dan pemantauan pada kala IV setelah lahirnyaplasenta:

    1) Melakukan massase uterus untuk memastikan uterusberkontraksi yang ditamdai uterus menjadi keras.

    2) Evaluasi tinggi fundus uteri dengan meletakan jaritangan secara melintang antara pusat dan fundus uteri.

    Fundus uteri harus sejajar dengan pusat atau lebih

    bawah.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    20/62

    26

    3) Pemantauan kehilangan darah yang dikombinasikandengan pemantauan kontraksi uterus secara keseluruhan

    setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit

    pada dua jam pertama.

    4) Pemeriksa perineum dari perdarahan aktif yangdisebabkan dari laserasi atau episiotomi.

    5) Evaluasi kondisi ibu secara umum.6) Dokumentsi semua asuhan selama persalinan Kala IV

    dibagian belakang partograf segera setelah asuhan

    diberikan atau setelah penilaian dilakukan.

    b. Pemantauan Keadaan Umum IbuSebagian besar kejadian kesakitan dan kematian ibu yang

    disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan terjadi selama

    empat jam pertama setelah kelahiran bayi.

    Pemantauan selama dua jam pertama pasca persalinan.

    1) Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandungkemih dan perdarahan ibu setiap 15 menit selama satu

    jam pertama dan 30 menit selama satu jam kedua

    persalinan Kala IV.

    2) Massase fundus untuk memastikan uterus menjadi kerassetiap 15 menit selama satu jam pertama dan 30 menit

    selama satu jam kedua persalinan Kala IV.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    21/62

    27

    3) Pantau suhu ibu satu kali setiap dua jam pertama pascapersalinan.

    d. Asuhan Persalinan Normal (2007)

    1. Mendengar dan melihat adanya tanda-tanda persalinankala dua

    2. Menyiapkan alat perlengkapan untuk menolongpersalinan

    3. Memakai celemek plastik4. Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang

    dipakai, cuci tangan dengan sabun dan mengeringkannya

    dengan handuk

    5. Pakai sarung DTT pada tangan yang akan melakukanpemeriksaan dalam

    6. Memasukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakantangan yang menggunakan sarung tangan DTT dan steril,

    pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik

    7. Membersihkan vulva dan perineum, menyeka denganhati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan

    kapas atau kassa tang dibasuhi air DTT

    8. Lakukan periksa dalam untuk mengetahui pembukaanlengkap atau tidak

    9. Dekontaminasi sarung tangan

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    22/62

    28

    10. Periksa denyut jantung janin setelah kontraksi untukmemastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-

    160x/mnt)

    11. Memberitahu bahwa pembukaan sudah lengkap dankeadaan janin baik dan bantu ibu dalam menemukan

    posisi yang aman

    12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneranbila ibu ingin meneran

    13. Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu merasaingin meneran

    14. Ajarkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambilposisi yang nyaman, jika belum ada rasa ingin meneran

    15. Laksanakan handuk bersih di perut ibu, jika kepala bayitelah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm

    16. Letakkan handuk bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawahbokong ibu

    17. Buka tutup partus set dan periksa kembali kelengkapanalat dan bahan

    18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm

    membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu

    tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    23/62

    29

    20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambiltindakan yang sesuai jika hal itu terjadi

    21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secaraspontan

    22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegangsecara biparietal. Anjurkan ibu meneran saat kontraksi

    23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan ke bawahperineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku

    sebelah bawah

    24. Setelah bahu dan lengan lahir, penelusuran tangan atasberlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki pegang

    kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan

    pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari

    jari lainnya)

    25. Lakukan penilaian bayi baru lahir26. Mengeringkan tubuh bayi27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi

    bayi dalam uterus

    28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi baru lahir suntikkan

    oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas di bagian distal

    lateral

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    24/62

    30

    30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat denganklem kira-kira 3 cm dari pusat bayi, mendorong isi dari

    tali pusat kea rah distal dan jepit kembali tali pusat pada

    2 cm distal dari klem pertama

    31. Pemotongan dan pengikatan tali pusat32. Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang

    topi di kepala bayi

    34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cmdari vulva

    35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu di tepiatas simfisis untuk mendeteksi

    36. Setelah uterus berkontraksi tegakkan tali pusat kea rahbawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ken

    arah belakang atas (dorso cranial) secara hati-hati. Jika

    plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan

    hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul

    kontraksi

    37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso cranial hinggaplasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong

    menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan

    kemudian kea rah atas, mengikuti arah jalan lahir

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    25/62

    31

    38. Saat plasenta muncul di introitus vagina lahirkanplasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar plasenta

    hingga selaput ketuban terpilin kemudian lahirkan dan

    tempatkan plasenta pada wadah yang telah disediakan

    39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,lakukan masase uterus

    40. Periksa ke dua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayidan pastikan selaput ketuban lengkap(utuh)

    41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina danperineum. Lakukan penjahitan bila laserasi

    42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidakterjadi perdarahan pervaginam

    43. Biarkan bayi melakukan kontak kulit di dada ibu palingsedikit 1 jam

    44. Setelah 1 jam, lakukan penimbangan dan pengukuranbayi beri tetes mata antibiotik proflaksis, dan vitamin K

    1 mg IM di paha kanan

    45.

    Setelah 1 jam pemberian vitamin K berikan suntik

    imunisasi hepatitis B

    46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegahperdarahan pervaginam

    47. Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterusdan menilai kontraksi

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    26/62

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    27/62

    33

    58. Lengkapi partograf dan periksa TTV dan berikan asuhankala IV.

    e. IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

    a. Pengertian IMDInisiasi Menyusu dini (early initiation) adalah bayi

    diberi kesempatan mulai atau inisiasi menyusui sendiri

    segera setelah lahir/dini dengan cara membiarkan kulit bayi

    melekat pada kulit ibu setidaknya satu jam atau sampai

    menyusu awal selesai, dengan cara merangkak mencari

    payudara (The Breast Crawl).

    b. Tahapan Perilaku Bayi Sebelum MenyusuiUntuk mencari payudara, bayi merangkak melalui 5

    tahapan, yaitu:

    1) Dalam 30 menit pertama : istirahat siaga, sekali-kalimelihat ibunya, menyesuaikan dengan lingkungannya.

    2) 30-40 menit : mengeluarkan suara, gerakan menghisap,memasukan tangan ke mulut.

    3) Mengeluarkan air liur.4) Kaki menekan-nekan perut ibu untuk bergerak kearah

    payudara.

    5) Menjilat-jilat kulit ibu, menyentuh puting susu dantangannya, menghentakan kepala ke dada ibu, menoleh

    kekanan dan kiri, menemukan puting, menjilat,

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    28/62

    34

    mengulum puting susu, membuka mulut lebar dan

    melekat dengan baik.

    c. Manfaat IMD1) Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat, sehingga

    menurunkan AKB karena hypotermia.

    2) Ibu dan bayi merasa tenang.3) Memindahkan bakteri kulit ibu ke kulit bayi, dengan

    menjilat kulit ibu maka bayi menelan bakteri

    berkoloni dan bakteri yang berada diusus bayi akan

    menyaingi bakteri ganas dari linkungannya.

    4) Jalinan kasih sayang ibu-bayi lebih baik sebab bayisiaga 1-2 jam pertama.

    5) Mendapat colostrum, kaya anti bodi, penting untukpertumbuhan usus, ketahanan infeksi, kehidupan bayi.

    6) IMD lebih berhasil menyusui eksklusif dan lebih lamadisusui.

    Sentuhan, emutan, jilatan pada puting merangsang

    pengeluaran hormon oksitosin, penting untuk :

    a) Kontraksi rahim, membantu mengurangipendarahan.

    b) Merangsang hormon lain membuat ibu tenang,rileks, mencintai bayinya, meningkatkan ambang

    nyeri, kebahagiaan.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    29/62

    35

    c) Merangsang pengeluaran ASI.d. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini

    1) Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saatmelahirkan.

    2) Dalam menolong ibu saat melahirkan, disarankan untuktidak atau mengurangi mempergunakan obat kimiawi.

    3) Dikeringkan, kecuali tangannya, tanpa menghilangkanlemak putih (vernix).

    4) Tengkurupkan bayi di dada atau perut ibu dengan kulit bayimelekat pada kulit ibu. Selimuti keduanya. Kalau perlu

    menggunakan topi bayi

    5) Biarkan bayi mencari putting susu ibu sendiri Ibumerangsang bayi dengan sentuhan lembut. Bila perlu ibu

    boleh mendekatkan bayi pada puting tapi jangan

    memaksakan bayi ke puting susu

    6) Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulitibu sampai proses menyusu pertama selesai.

    7)

    Tunda menimbang, mengukur, suntikkan vitamin K dan

    menetesi dengan obat tetes mata sampai proses menyusu

    awal selesai.

    8) Ibu melahirkan dengan proses operasi berikan kesempatanskin to skin contact.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    30/62

    36

    9) Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecualiatas indikasi medis. Rawat gabung ibu : ibu-bayi dirawat

    dalam satu kamar dalam jangkauan ibu selama 24 jam.

    10) Bila inisiasi dini belum terjadi dikamar bersalin : bayi tetapdiletakkan didada ibu waktu dipindah dikamar perawatan.

    Usaha menyusu dini dilanjutkan dikamar perawatan ibu.

    e. Peran tenaga kesehatan dalam proses IMD :1)Menyediakan waktu dan suasana tenang2)Membantu ibu menemukan posisi yang nyaman3) Membantu bapak dan ibu menunjukkan perilaku pre-

    feeding yang positif saat bayi mencari payudara .

    4) Membantu meningkatkan rasa percaya diri ibu5) Menghindarkan memaksa memasukkan puting susu

    kemulut bayi.

    6) Perlu Kesabaran.f. Pendapat yang menghambat IMD pada bayi baru lahir

    1) Bayi kedinginan.2)

    Ibu lelah setelah melahirkan.

    3) Kurang tersedia tenaga kesehatan.4) Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk.5) Ibu harus dijahit.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    31/62

    37

    6) Bayi perlu diberi vitamin K dan tetes mata segera.7) Bayi harus segera dibersihkan, ditimbang dan diukur.8) Colostrum tidak keluar, tidak cukup, tidak baik dan

    bahkan tidak baik untuk bayi.

    9) Suhu kamar bersalin, kamar operasi harus dingindan biasanya AC sentral.

    10) Tenaga kesehatan belum sependapat tentangpentingnya memberi kesempatan inisiasi dini pada

    bayi lahir dengan operasi cesarea (Utami Roesli,

    2008).

    2.4 Masa Nifas2.4.1 Pengertian

    Masa nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput

    janin (menandakan akhir periode intra partum) hingga kembalinya

    traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil berlangsung

    sekitar enam minggu (Varney, 2007:958).

    Masa nifas didefinisikan sebagai periode selama dan tepat

    setelah kelahiran. Namun secara popular, diketahui istilah tersebut

    mencakup 6 minggu berikutnya saat terjadi involusi kehamilan

    normal (Obstetri William, 2005: 443).

    Masa nifas di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

    ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil

    berlangsung selama 6 minggu (Saifuddin, 2006:122).

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    32/62

    38

    Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan

    selaput janin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga

    kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil.

    Periode ini disebut juga puerperium, dan wanita yang mengalami

    puerperium disebut puerperal. Periode pemulihan pascapartum

    berlangsung sekitar enam minggu (Helen varney,2007: 958).

    2.4.2 Perubahan fisiologisPada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu:

    a. Perubahan fisik.b. Involusi uterus dan pengeluaran lochea.c. Laktasi/ pengeluaran air susu ibu.d. Perubahan system tubuh lainnya.e. Perubahan psikis (Saifuddin, 2006).

    2.4.3 Tujuan Asuhan Masa Nifasa. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun

    psikologis.

    b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksimasalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi

    pada ibu maupun bayinya.

    c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatankesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui,

    pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi

    sehat.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    33/62

    39

    d. Memberikan pelayanan keluarga berencana (Saifuddin,2006).

    2.4.4 Pemeriksaan Pasca PersalinanPada wanita yang bersalin secara normal, sebaiknya

    dianjurkan untuk kembali 6 minggu sesudah melahirkan.

    Namun bagi wanita dengan persalinan luar biasa harus kembali

    untuk kontrol seminggu kemudian (www.Hanafiah, 2008).

    Pemeriksaan pasca persalinan meliputi :

    1) Pemeriksaan keadaan umum: tensi, nadi, suhu badan,selera makan, keluhan, dll

    2) Keadaan payudara dan puting susu.3) Dinding perut, perineum, kandung kemih, rektum.4) Sekret yang keluar (lochia, flour albus).5) Keadaan alat-alat kandungan (cervix, uterus, adnexa).

    Pemeriksaan sesudah 40 hari ini tidak merupakan

    pemeriksaan terakhir, lebih-lebih bila ditemukan kelainan

    meskipun sifatnya ringan (www.Hanafiah, 2008).

    2.4.5 Kebijakan TeknisProgram sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan

    untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk

    mencegah, mendeteksi dan menangani, masalah-masalah yang

    terjadi (Saifuddin, 2006:123).

    http://www.hanafiah/http://www.hanafiah/http://www.hanafiah/http://www.hanafiah/
  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    34/62

    40

    a. Kunjungan pertamaKunjungan ini dilakukan pada saat 6-8 jam setelah

    persalinan, adapun tujuannya adalah untuk mencegah

    terjadinya perdarahan masa nifas akibat atonia uteri,

    mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan,

    memberikan konseling pada ibu bagaimana cara mencegah

    perdarahan masa nifas, pemberian ASI awal. Melakukan

    hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi

    tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia. Petugas

    kesehatan harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir

    untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan

    bayi dalam keadaan stabil.

    b. Kunjungan keduaPemeriksaan masa nifas ini dilakukan pada saat 6 hari

    setelah persalinan dengan tujuan memastikan involusi

    uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus

    dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak

    bau, menilai adanya tanda demam, infeksi atau

    perdarahan. Memastikan ibu mendapat cukup makan,

    cairan dan istirahat. Memastikan ibu menyusui dengan

    baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda bahaya penyulit.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    35/62

    41

    Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada

    bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat

    bayi sehari-hari.

    c. Kunjungan ketigaKunjungan yang ketiga dlakukan pada saat 2 minggu

    setelah persalinan, hal-hal yang dilakukan pemeriksaan

    pada saat ini sama halnya seperti pada pemeriksaan

    kunjungan kedua

    d. Kunjungan keempatKunjungan ibu dilakukan saat 6 minggu setelah persalinan

    dengan menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit

    yang ia atau bayai alami dan memberikan konseling KB

    secara dini.

    2.4.6 Perubahan Fisiologis dalam Masa Nifasa. Involusi

    Involusi uterus meliputi reorganisasi dan pengeluaran

    desidua/endometrium dan eksfoliasi tempat perlekatan

    plasenta yang ditandai dengan penurunan ukuran dan berat

    serta perubahan pada lokasi uterus juga ditandai dengan

    warna dan jumlah lokia.

    Regenerasi endometrium lengkap pada tempat

    perlekatan memakan waktu hamper enam mnggu. Epitel

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    36/62

    42

    tumbuh pada saat pendekatan tersebut dari samping dan

    dari sekitar lapisan uterus, dan keatas dari bawah tempat

    perlekatan plasenta. Pertumbuhan endometrium ini

    membuat pembuluh darah mengalami pembekuan pada

    tempat perlekatan tersebut rapuh sehingga meluruh dan

    dikeluarkan dalam bentuk lokia.

    Uterus segera setelah pelahiran bayi, plasenta dan

    selaput janin, beratnya sekitar 1000 g. Berat uterus

    menurun sekitar 500 g pada akhir minggu pertama

    pascapartum dan kembali pada berat yang biasanya pada

    saat tidak hamil yaitu 70 g pada minggu kedelapan

    pascapartum.

    Penurunan ukuran yang cepat ini direfleksikan

    dengan perubahan lokia uterus, yaitu uterus turun dari

    abdomen dan kembali menjadi organ panggul. Segera

    setelah pelahiran, tinggi fundus uteri (TFU) terletak sekitar

    dua pertiga hingga tiga perempat bagian atas antara

    simpisis pubis dan umbilicus. Letak TFU naik sejajar

    dengan umbilicus dalam beberapa jam. TFU tetap terletak

    kira-kira sejajar (atau satu ruas jari dibawah) umbilicus

    selama satu atau dua hari dan secara bertahap turun

    kedalam panggul sehingga tidak dapat dipalpasi lagi di

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    37/62

    43

    atas simpisis pubis setelah hari kesepuluh pascapartum

    (Helen Varney, 2007:959).

    b. LocheaMenurut Sarwono Prawirohardjo, 2005 Lochea

    dibagi menjadi 4 macam yaitu:

    1) Lochea rubra atau lochea kruentaTerjadi 1 sampai 3 jari berwarna merah dan hitam,

    terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut

    lanugo, sisa mekonium dan sisa darah.

    2) Lochea sanguinolentaTerjadi 3 sampai 7 hari berwarna putih bercampur

    merah

    3) Lochea serosaTerjadi saat 7 sampai 14 hari berwarna kekuningan

    4) Lochea albaTerjadi setelah 14 hari dan berwarna putih.

    Apabila pengeluaran lochea lebih lama dari pada

    yang disebutkan diatas kemungkinan:

    1) Tertinggalnya plasenta atau selaput janin karenakontraksi uterus yang kurang baik.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    38/62

    44

    2) Ibu yang tidak menyusui anaknya, pengeluaran loceharubra lebih lama karena kontraksi uterus kurang baik

    3) Infeksi jalan lahir, membuat kontraksi uterus kurangbaik sehingga lebih lama mengeluarkan lochea rubra

    berbau anyir.

    c. Perubahan dinding abdomenSetelah persalinan dinding begitu lama tetapi biasanya

    pulih kembali dalam enam minggu. Kadang-kadang pada

    wanita yang athonis terjadi diastosis dari otot-otot rektus

    abdominus sehingga bagian dari dinding perut di garis

    tengah hanya terdiri peritonium, facia tipis dan kulit.

    Tempat yang lemah ini akan menonjol atau berisi, dapat

    dikembalikan dengan nifas secara teratur.

    d. Perubahan pada Serviks, perineum, vagina dan vulvaPada serviks terbentuk sel-sel baru karena hyperplasia

    dan retraksi dari serviks, robekan menjadi sembuh.

    Berkurangnya sirkulasi progesterone mempengaruhi otot-

    otot pada pnggul, perineum, vagina dan vulva. Proses ini

    membantu pemulihan kearah tonisitas atau elasitas normal

    dari ligamentum otot rahim, ini merupakan proses

    bertahap yang akan berguna apabila ibu melakukan :

    ambulasi dini, senam nifas dan mencegah timbulnya

    konstipasi.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    39/62

    45

    Progesteron juga meningkatkan pembuluh darah pada

    vgina dan vulva selama kehamilan dan persalinan

    biasanya menyebabkan timbulnya beberapa hematoma

    pada jaringan ini dan perineum.

    e. LaktasiPada hari-hari pertama air susu ibu mengandung

    kolostrum, yang merupakan cairan kuning lebih kental

    dari pada air susu, mengandung banyak protein albumin

    dan globulin dan benda-benda kolostrum dengan diameter

    0,001-0,025 MM. Produksi air susu ibu berlangsung betul

    pada hari ke 2-3 hari post partum. Produksi ASI

    dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan oksitosin yang

    mengakibatkan mioepitelium kelenjar-kelenjar susu

    berkontraksi, sehingga pengeluaran air susu dilaksanakan.

    Ini semua terjadi setelah partus dimana pengaruh menekan

    dari estrogen dan progesteron terhadap hypofisis hilang,

    selanjutnya imbul pengaruh hormon-hormon hypofisis

    kembali antara lain lactogenic hormon.

    Rangsangan psikis merupakan refleks dari maat ibu

    ke otak, mengakibatkan oksitosin dihasilkan, sehingga air

    susu dapat dikeluarkan pula dan sebagai efek sampingan,

    memperbaiki involusi uterus. Keuntungan lain menyusui

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    40/62

    46

    bayi sendiri ialah akan adanya kasih sayang sehingga

    tumbuh suatu ikatan yang dekat antara ibu dan anak. ASI

    mempunyai sifat melindungi bayi terhadap infeksi seperti

    gastroenteritis, radang jalan pernafasan dan paru-paru, otiti

    media, sehubungan air susu ibu mengandung lactoferin, b

    lysoyme dan imunoglobulin A.

    Laktasi merupakan bagian dari rawat gabung, setelah

    ibu dibersihkan segera lakukan kontak dini agar bayi

    mulai mendapat ASI. Dengan kontak dini dan laktasi

    bertujuan untuk melatih refleks hisap bayi, membina

    hubungan psikologis ibu dan anak, membantu kontraksi

    uterus melalui rangsangan pada puting susu, memberi

    ketenangan pada ibu dan perlindungan bagi bayi dan

    mencegah kehilangan panas. Berikan bayi kepada ibunya

    secepat mungkin, konrak dini (bounding atachment) antara

    ibu dan bayi.

    2.4.7 Asuhan Masa Nifas Normal pada Ibu Post Partuma.

    Pemenuhan kebutuhan gizi

    Gizi wanita nifas menurut Pelayanan Kesehatan Maternal

    dan Neonatal, 2002 adalah :

    1) Kebutuhan ibu saat nifas yaitu 2800 3000 Kkal,sehingg ibu harus mengkonsumsi tambahan 500 kalori

    tiap hari.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    41/62

    47

    2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkanprotein, mineral dan vitamin yang cukup diantaranya

    seperti : protein 64 gr, calsium 1,1 mg, vitamin A 850

    (RE), vitamin D 15 ug, vitamin E 20, vitamin K 65

    mg, Ribloplavin 1,4 mg, Niacin 15 mg, besi 28 mg

    dan lain-lain.

    3) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.4) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi

    setidaknya selama 40 hari pasca salin.

    5) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisamemberikan vitamin A pada bayinya melalui ASI.

    b. Kebersihan diri dan lingkungan1) Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.2) Mengajarkan ibu mengenai perawatan perineum yaitu

    setelah buang air besar atau kecil perineum

    dibersihkan secara rutin, caranya dibersihkan dengan

    sabun yang lembut minimal sekali sehari. Biasanya

    ibu merasa takut pada jahitan yang lepas, juga merasa

    sakit sehingga perineum tidak dibersihkan atau dicuci,

    cairan sabun yang hangat atau sejenisnya sebaiknya

    dipakai setelah buang air besar.

    3) Mengajarkan ibu tentang perawatan episiotomi yaitubila partus dengan episiotomi diberikan sitz bath dua

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    42/62

    48

    kali sehari, suhu air rata-rata 37C-39C. setelah

    selesai zith bath luka episiotomi dikeringkan dengan

    lampu sorot atau lampu pijar 40 watt selama 15 menit

    dengan jarak 50 cm.

    4) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kainpembalut setidaknya 2 kali sehari

    5) Mengajarkan ibu perawatan haemorroid yaitu denganmemberikan kompres dingin karena efektif untuk

    menurunkan atau mengurangi bengkak pada

    haemoroid, maka diberikan kompres dengan es.

    Disamping itu juga dapat menggunakan air hangat

    (zith bath) dengan suhu air 370C-39

    0C selama 20

    menit diulang 4 jam sekali.

    c. Istirahat1) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah

    kelelahan yang berlebihan

    2) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumahtangganya perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau

    istirahat selagi bayi tidur

    3) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalambeberapa hal seperti : mengurangi jumlah ASI yang

    diproduksi, memperlambat involusi uterus dan

    memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    43/62

    49

    ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya

    sendiri.

    d. Olahraga1) Ambulasi

    Kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing

    pasien keluar atau turun dari tempat tidurnya dan

    membimbingnya secepat mungkin berjalan lancar

    2) Senam nifasProgram senam dimulai dari yang sederhana sampai

    sulit dimulai dengan mengulang tiap 15 kali getaran.

    Jelaskan pada ibu bahwa latihan beberapa menit

    setiap hari sangat membantu seperti dengan posisi

    tidur terlentang dengan lengan disamping, menarik

    otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas ke dalam

    dan angkat dagu ke dada tahan satu hitungan sampai

    5, rileks dan ulangi 10 kali. Sedangkan untuk

    memperkuat otot tonus vagina dilakukan latihan kegel

    yaitu berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan

    otot-otot pantat dan panggul dan tahan sampai 5

    hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5

    kali, mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    44/62

    50

    setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan

    5 kali lebih banyak. Pada minggu keenam setelah

    persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan

    sebanyak 30 kali.

    e. Perawatanpayudara1) Menjaga payudara tetap kering dan bersih2)

    Menggunakan BH yang menyokong payudara

    3) Apabila putting lecet oleskan kolostrum atau ASIyang keluar pada sekitar puting susu setiap kali

    selesai menyusui

    4) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama24 jam, ASI diberikan dan diminumkan dengan

    menggunakan sendok

    5) Untuk menghilangkan nyeri dapat diminumparasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam

    6) Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI,dilakukan :

    a) Pengompresan payudara dengan menggunakanair kain basah yang hangat selama 5 menit

    b) Urut payudara dari arah pangkal menuju putingatau gunakan sisir untuk mengurut dengan arah

    Z menuju puting

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    45/62

    51

    c) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depanpayudara sehingga puting susu menjadi lunak

    d) Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali, apabila tidakdapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengan

    tangan

    e) Letakan kain dingin pada payudara setelahmenyusui payudara keringkan.

    f) Payudara dikeringkan.f. KeluargaBerencana

    1) Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya dua tahun sampai ibu hamil kembali.

    Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan

    bagaimana mereka ingin merencanakan tentang

    keluarganya. Namun petugas kesehatan dapat

    membantu merencanakan keluarganya dengan

    mengajarkan mereka cara mencegah kehamilan yang

    tidak diinginkan.

    2)

    Biasanya wanita tidak akan menghasilkan sel telur

    sebelum dia mendapatkan haid selama meneteki. Oleh

    karena itu, metode amenore laktasi dapat dipakai

    sebelum haid pertama kembali untuk mencegah

    terjadinya kehamilan baru. Jika seorang ibu atau

    pasangan telah memilih metode KB tertentu setelah

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    46/62

    52

    dijelaskan oleh petugas, ada baiknya untuk bertemu

    dengan lagi 2 minggu untuk mengetahui apakah ada

    yang ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan itu dan

    untuk melihat apakah metode tersebut dapat berjalan

    dengan baik.

    g.Tanda Bahaya Post PartumMenurut Buku Panduan Mahasiswa Prodi Kebidanan,

    tanda bahaya post partum diantaranya adalah :

    1) Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secaratiba-tiba (melebihi haid biasa atau jika perdarahan

    tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut saiter

    dalam waktu setengah jam).

    2) Pengeluaran cairan vaginal (lochea) dengan bau busukyang keras.

    3) Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung.4) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastric atau

    masalah penglihatan.

    5) Pembengkakan pada wajah dan tangan6) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air seni

    atau merasa tidak enak badan

    7) Payudara yang memerah, panas dan atau sakit8) Kehilangan selera makan untuk waktu yang

    berkepanjangan

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    47/62

    53

    9) Rasa sakit, warna merah, kelembutan dan ataupembengkakan pada kaki

    10) Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus dirisendiri atau bayi

    11) Merasa sangat letih atau bernafas terengah-engah.(Saifudin,2007).

    2.4.8 Panduan Menyusui untuk IbuPada masyarakat modern, kecenderungan wanita untuk

    menyusui semakin menurun. Hal ini dikarenakan tuntutan

    mereka sebagai wanita karir. Meski demikian, banyak juga

    yang menyadari keuntungan jangka panjang menyusui bagi

    anak-anaknya, dimana dikenal sebagai faktor penting dalam

    membentuk daya tahan tubuh anak. Diluar fakta bahwa ASI

    mengadung semua nutrisi yang dibutuhkan anak, ASI juga

    merupakan cara terbaik untuk mempererat ikatan emosional

    antara ibu dan anak(www.Admin, 2008).

    Proses Menyusui yang Benar :

    a.

    Mulailah menyusui segera setelah melahirkan

    b. Carilah posisi nyaman, dimana bayi anda mudah meraihputing susu anda, pastikan juga anda merasa nyaman

    dengan posisi tersebut

    c. Selalu lakukan kontak mata saat menyusui

    http://www.admin/http://www.admin/
  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    48/62

    54

    d. Rawatlah puting dan daerah areola anda denganmenghindari penggunaan sabun yang bisa membuat area

    tersebut mengalami kekeringan

    e. Susuilah anak anda sesuai kebutuhannyaf. Pakailah bra khusus untuk ibu menyusui yang

    memberikan sokongan tambahan bagi payudara anda.

    (www.Admin, 2008).

    Posisi Menyusui

    Getting Comfortable, pastikan ibu dalam keadaan

    nyaman dan rileks, sehingga memudahkan bagi ibu dan bayi

    dalam menyusui. Cobalah untuk duduk di bangku yang

    mempunyai penyangga belakang, ibu bisa menggunakan

    bantal untuk menyangga lengan ibu dalam menyusui

    (www.Admin, 2008).

    Jika diperlukan, istirahatkan kaki ibu dengan

    menggunakan alat penyangga kaki, seperti gambar di bawah

    ini.

    A B

    Gambar 2-1. (A).Menyusui dengan menggunakan alat penyangga kaki.

    (B).Menyusui tanpa menggunakan alat penyangga kaki.

    (www.Admin, 2008).

    http://www.admin/http://www.admin/http://www.admin/http://www.admin/http://www.admin/http://www.admin/
  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    49/62

    55

    Breastfeeding positions

    A B C

    Gambar 2-2. (A). Posisi klasik yang disebut 'front hold' atau 'cradle

    position'

    (B). Posisi 'underarm position'atau'footy hold'. Posisi ini

    memungkinkan untuk menyusui kembar secara bersama-

    sama.

    (C). Posisi posisi 'lying down', merupakan posisi yang

    paling bagus untuk Ibu yang melahirkan secara caesar

    (www.Admin, 2008).

    2.5. Bayi Baru Lahir

    Kemampuan bayi untuk bertahan hidup bergantung pada

    kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan di luar kandungan.

    Hal ini meliputi adaptasi sirkulasi kardiopulmonal dan penyesuaian

    fisiologis lainnya untuk menggantikan fungsi plasenta dan

    http://www.admin/http://www.admin/
  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    50/62

    56

    mempertahankan keseimbangan. Hubungan orang tua dengan bayi

    juga dimulai pada tahap ini (Fraster dan Cooper, 2009: 690).

    Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan

    pada bayi tersebut selama dua jam pertama setelah kelahiran

    (Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal, 2002).

    Konsep dasar bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari

    kehamilan aterm (37-42 minggu) dengan berat badan lahir 2500

    4000 gram dan nilai apgar score antara 7-10. sedangkan neonatus

    adalah bayi baru lahir yang berusia 0-28 hari. Neonatus merupakan

    organisme yang sedang tumbuh dan baru mengalami proses

    kelahiran sehingga harus menyesuaikan diri dari kehidupan

    intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Saipuddin, 2007:132).

    Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

    bayi setelah bayi tersebut selama jam pertama setelah melahirkan

    (Sarwono, 2002 : N30).

    2.5.1 Periode transisiPeriode transisi adalah waktu ketika bayi menjadi stabil dan

    menyesuaikan diri dengan kemandirian ekstrauteri. Aktivitas periode

    transisi ini mencerminkan kombinasi respons simpatis terhadap

    stress kelahiran dan respon parasimpatis (yang ditandai dengan

    adanya mucus, muntah dan peristaltic). Keberadaan hormone stress

    membantu mengaktifkan aktivitas kehidupan ektrauteri sepenuhnya.

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    51/62

    57

    Perilaku bayi baru lahir selama periode transisi dapat berubah jika

    bayi secara signifikan mengalami distress atau sangat dipengaruhi

    oleh penggunaan obat saat persalinan.

    Menurut Helen Varney, 2007:891 bahwa Periode transisi dibagi

    menjadi tiga tahap, diantaranya:

    a. Periode reaktif yang segera dimulai setelah kelahiran bayi danberlangsung sekitar 30 menit

    b. Interval yang berlangsung dari 30 menit setelah kelahiran sampaisekitar dua jam setelah kelahiran, selama bayi baru lahir tidur

    c. Periode reaktif lain yang barlanjut dari 2 jam setelah kelahiransampai bayi berusia sekitar 6 jam.

    1. KlasifikasiBayi baru lahir dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

    a. Bayi normal (sehat) memerlukan perawatan biasab. Bayi gawat (high risk baby) memerlukan penanggulangan khusus

    seperti adanya asfiksia dan perdarahan (Saifuddin, 2006).

    2. Tanda Bayi Baru Lahir NormalTanda bayi baru lahir normal dapat kita lihat dari :

    a. Keadaan umum bayi sehat, tampak kemerahan, aktif, tonus ototbaik, menangis kuat, minum baik, suhu tubuh 36-37

    0C

    b. Berat badan bayi 2500-4000 gram dalam 3 hari berat badan anakturun karena mengalami pengeluran kencing dan mekonium,

    namun setelah hari keempat akan baik

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    52/62

    58

    c. Tinja berwarna hijau tua saat terbentuk mekonium di dalampencernaan sejak janin berumur 16 minggu.

    3. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahira. Pencegahan Infeksi

    Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Saat

    melakukan penanganan bayi baru lahir pastikan untuk melakukan

    tindakan pencegahan infeksi seperti :

    1) Cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan bayi.2) Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang

    belum dimandikan

    3) Pastikan semua peralatan (klem, gunting, pengikat tali pusat)dll, telah di DTT atau steril. Jangan pernah menggunakan

    bola karet penghisap untuk lebih dari satu bayi

    4) Pastitkan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yangdigunakan untuk bayi sudah dalam keadaan bersih, demikian

    juga timbangan, pita pengukur, thermometer, stetoskop dan

    benda-benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi juga

    harus bersih. Dekontaminasi dan cuci setiap kali setelah

    digunakan (APN Revisi, 2007:95).

    4. ImunisasiJenis - jenis imunisasi pada bayi :

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    53/62

    59

    a. BCGTujuan : kekebalan aktif terhadap TBC

    Cara imunisasi :

    1)Diberikan pada umur bayi kurang dari 2 bulan sampai dengan12 bulan

    2)Jika pada bayi lebih dari 3 bulan, terlebih dahulu dilakukanuji tuberculin.

    3)Dosis yang diberikan sebanyak 0,05 ml disuntikan secaraintracutan di musculus deltoideus kanan atau paha kanan atas

    4)BCG ulang tidak dianjurkanKontraindikasi

    1)Reaksi uji tuberculin > 5 mm2)Infeksi HIV3)Gizi buruk4)Demam5)Infeksi kulit6)Pernah TBC

    b.

    DPT

    Tujuan : kekebalan aktif terhadap DPT

    Cara imunisasi :

    1) Diberikan sebanyak 3 kali

    2) Pemberian pertama sejak umur bayi 2 bulan, pemberian

    selanjutnya selang 46 minggu :

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    54/62

    60

    a.DPT I : 24 bulan

    b.DPT II : 25 bulan

    c. DPT III : 46 bulan

    3) Dosis yang diberikan sebanyak 0,5 ml IM

    Kontraindikasi :

    1)Sakit parah2)Kejang, demam3)Batuk, pilek, diare ringan4)Batuk rejan5)Gangguan kekebalan tubuh

    c. Vaksin PoliomyelitisTujuan : kekebalan terhadap polio

    Cara imunisasi :

    1) Diberikan per oral

    2) Diberikan pada bayi usia 46 minggu

    3) Diberikan bersama BCG, hepatitis B dan DPT

    4) Dosis yang diberikan sebanyak 2 tetes

    Kontraindikasi

    1)Diare berat2)Suhu > 38,5 C3)Mengidap HIV

    d. Vaksin CampakTujuan : kekebalan terhadap campak

  • 7/31/2019 Bab2 Study Kasus

    55/62

    61

    Cara imunisasi :

    1) Pemberian sebanyak 1 kali

    2) Diberikan pada umur bayi 9 bulan

    3) Dosis yang diberikan sebanyak 0,5 ml subkutan/IM

    Kontraindikasi

    1) Demam2) Kurang gizi3) TBC4) Gangguan kekebalan

    e. Hepatitis BTujuan : kekebalan terhadap penyakit hepatitis

    Cara imunisasi : diberikan sebanyak 3 kali interval yaitu :

    1) 12 bulan (suntikan I ke II)

    2) 5 bulan (suntikan II ke III)

    3) Imunisasi ulang diberikan 5 tahun setelah pemberian dasar

    5. Tanda Bahaya Bayi Baru LahirTanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir,

    yaitu :

    a. Pernapasan : sulit atau lebih dari 60 kali per menitb. Kehangatan : terlalu panas (> 38C atau terlalu dingin