BARAT MEMECAH BELAH DUNIA ISLAM , makalah..docx

Embed Size (px)

Citation preview

BARAT MEMECAH BELAH DUNIA ISLAM(BERKACA PADA KASUS IRAK)Oleh : Selpirahmawati saranani

Sejak kolonialisme berhasil memecah negeri-negeri Islam pasca unifikasi di bawah payung kepemimpinan Khilafah Utsmaniyah, musuh-musuh umat tidak henti-hentinya mengembangkan strategi untuk menciptakan perpecahan baru. Proyek tersebut menggunakan beragam cara dan metode, tidak jarang intensitasnya berkurang; namun yang pasti tidak pernah berhenti. Kerap mengalami kegagalan, tapi tak mengenal putus asa. Sebab, apapun hasilnya, musuh Islam akan memetik keuntungan ganda.Sebagaimana Firman Allah SWT Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. (QS. al-Baqarah/2: 105). Dengan kata lain, politik belah bambu senantiasa membuahkan keuntungan ganda bagi lawan: kekuatan baru serta ekspansi, atau lumpuhnya kekuatan umat Islam.Pasca kekalahan Turki Utsmani di PD I, Inggris dan Prancis membagi dunia Timur Arab sesuai dengan kepentingan jangka pendek pada saat itu. Perjanjian tahun 1916 M yang dikenal dengan Sykes-Picot Agreement tersebut sesungguhnya disusun secara acak, yang sengaja menyimpan potensi konflik perbatasan. Potensi konflik tersebut lahir dari perbedaan agama, ras, atau aliran. Tiga sumbu sektarianisme yang sengaja dipelihara di daerah perbatasan negara yang telah terpecah, dan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak.Hal yang harus dipahami terkait dengan proyek pemecahbelahan itu: Pertama, bahwa proyek tersebut tidak sekadar teori di atas kertas, tapi dijalankan dan menjadi policy yang berlaku sejalan dengan kondisi yang ada. Kedua, pasca era kolonialisme Inggris dan Prancis, ada tiga pihak yang menjalankan proyek tersebut dewasa ini: Amerika Serikat, Israel, dan Iran. Dimana ketiga pihak yang tersebut itu memiliki strategi ekspansinya masing-masing, yang berusaha membentangkannya ke wilayah dan kekayaan kelompok Sunni. Semuanya sama memandang pentingnya berkonsentrasi kepada empat wilayah yang merepresentasikan jantung umat Islam: Syam, Mesir, Irak, dan Jazirah Arabia. Pada tahun 1982, sebuah dokumen rencana proyek pemecahbelahan yang menyasar sebagian besar negara Arab terungkap. Dalam laporan organisasi Zionisme internasional yang dimuat majalah Kivunim (14/2/1982) yang dikutip koran Mesir al-Ahram al-Iqtishadi, tersebut skenario persis sebagaimana yang terjadi di Irak saat ini dan diberlakukan terhadap Suriah sejak saat itu. Laporan tersebut di antaranya menulis: Irak yang kaya dengan minyaknya merupakan negari(a) yang rawan konflik internal, dan dapat disasar oleh Zionisme. Kehancuran Irak bagi kami lebih penting daripada Suriah. Sebab, dalam jangka dekat Irak adalah ancaman paling berbahaya bagi negeri Ibrani.Roadmap pecah Belah IrakRencana untuk memecah Irak bukan muncul tiba-tiba, namun itu merupakan rangkaian yang tidak dimulai oleh Amerika pada saat pendudukan Irak, melainkan pada saat memberlakukan zona larangan terbang di wilayah utara Irak pada tahun 1991. Saat itu Amerika menjadikan wilayah Kurdistan seperti semi negara.Ketika Amerika menduduki irak tahun2003, Paul Bremer penguasa Amerika untuk Irak, menetapkan konstitusi berdasarkan kuota aliran dan sektarian. Benih perpecahan terus tumbuh lalu pada desember 2011 Amerika keluar dengan penampakan militernya, sementara hakikinya secara kemanan dan politik masih menancap. Kemudian Amerika mendudukkan di atsa kursi pemerintahan Irak seorang dictator sectarian tulen, Nuri Al maliki. Situasi pecah belah mulai terasa akhir akhir ini. Konflik sectarian kian memanas. Al-Maliki menghadapi ketidakpercayaan rakyatnya, khususnya kaum Sunni, karena kaum Sunni, karena kediktatorannya. Al-Maliki telah menjadi seorang tiran,. Dia mengisi pemerintahnnya dengan mereka yang setia kepada dirinya, terutama kalangan syiah dari selatan Irak. Dia menghapus peran-serta Sunni dan memperlakukan mereka sebagai warga kelas dua. Bahkan dia memimpin kampanye penyiksaan, pembunuhan dan penganiayaan terhadap kaum Sunni. Maliki membubarkan Milis Sahwa. Ia melanggar janji untuk mengintegrasikan mereka ke dalam tentara regular. Milisi dari kelompok Sunni pun sepenuhnya disisngkirkan dab dihilangkan dari pemerintahanya. Akibatnya, mereka mulai protes dengan dukunganmilisi seluruh provinsi dan para pemimpin suku Kamp protes didirikan. Orang-orang menuntut kerja. Mereka pun menuntut perwakilan mereka di pemerintahan. Namun, al-Maliki tak menggubris tuntutan meraka. Malah antek Amerika ini menembaki sebuah kamp protes di Hawija. Pada titik ini protes berubah menjadi perlawanan bersenjata.Selanjutnya al-Maliki sengaja menindas daerah-daerah utara dan barat Irak. Ia berlaku zalim dan menindas. Setiap kali benih itu meredup, dinyalakan lagi dengan aksi-aksi dan ucapan-ucapan provokatif untuk memicu daerah-daerah itu. Eskalasi sectarian terus meningkat sampai pada pembentuka milisi-milisi bersenjata Syiah. Sebaliknya, Negara memfokuskan pada Tanzhim Daulah (ISIS) sebagai teroris Sunni. Padahal, organisasi-organisasi yang masuk ke Mosul, Tikrit dan Lainnya terdiri dari banyak gerakan, tidak hanya ISIS.Yang melekat pada ISIS adalah perwira militer baath, ansar al-Sunnah, kelompok front reformis dan jihad, Jash al-islam dan faksi-faksi radikal lainnya. Sementara Aliansi ini tak mungkin membangkitkan pan nationalisme arab atau didukung oleh komunitas Arab Sunni yang telah terpisah (dibagi). Mereka menggambarkan kebangkitan yang lebih luas dari pemberontak Jaysh Rizal al-Tariq al-Naqshabandi (JRTN) dan penyatuannya ke arah Islam, wilayah nationalisme arab dan iraq.ISIS telah menjelaskan pengambalilalihannya terhadap beberapa daerah Kurdi sebagai bagian dari kemauannya untuk tanah itu yang diklaim menjadi bagian dari khilafah yang diproklamasikan dan ini sekaligus menggambarkan pertahanan ISIS di Sinjar dan Jalalwa adalah sebagai usaha untuk mengambil alih wilayah-wilayah yang diperselisihkan yang telah dikontrol pemerintah regional Kurdistan (KRG) sejak 2003 dan kontennya adalah bukan bagian dari wilayah Kurdi. Masuknya ISIS ke dalam Nineveh dan wilayah yang diperselisihkan menggambarkan kompetisi politik para nasionalis disamping sektarianisme radikal. Dataran Nineveh bukan hanya rumah bagi orang-orang Assiria dan dihuni oleh orang Arab Yezidi, Turcoman dan komunitas Shabak. Tetapi mereka membangkang pada Mosul tanahnya nasionalisme Arab Sunni di Iraq dan perwira militer terdahulu Saddam Husein . Provinsi Nineveh membatasi Dohuk dan Erbil sebuah provinsi di daerah Kurdistan yang dikontrol oleh Masud Barzani, presiden KRG dan pemimpin Partai Demokrat Kurdistan (KDP). Provinsi mempunyai cadangan minyak yang penting dan bendungan Mosul, keduanya adalah kunci untuk produksi energy kritis.Bagaimanapun, Amerikalah yang kini berkuasa dan memegang kendali di Irak untuk mengatur segala urusan di negeri tersebut. Di belakang AS ada Inggris serta antek-anteknya yang tidak ingin Irak bersatu padu. Mereka justru ingin Irak terpecah-pecah, saling bermusuhan dan bersaing serta saling memerangi sebagian terhadap sebagaian yang lain! Setiap pihak bersikukuh memiliki daerah kekuasaan dan akhirnya menyerukan secara terbuka kedaerahan dan pemisahan.Peta BaruIrak adalah negeri Muslim yang sangat penting. Irak adalah bekas pusat kekhilafahan Islam Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Irak adalah Negara dengan komposisi penduduk sekitar 75-80% bangsa Arab. Kelompok etnis utama lainnya adalah Kurdi (15-20%). Asiria, Turkmen Irak, dll. (5%). Muslim di Irak menurut Britannica terdiri dari syiah 60%, Sunni 40%. Menurut CIA World Fact Book, di Irak Syiah 60-65% dan Sunni 32-37%. Demografi Iraq yang demikian menjadi salah satu potensi untuk memecah belah Iraq. Letak geografis Iraq juga terpisah. Adapun konstitusi Irak menekankan pada otonomi daerah. Dengan semua itu jadilah setiap pihak bersikukuh merasa memiliki daerah kekuasaan. Masing-masing menyerukan secara terbuka pemisahan diri berdasarkan kedaerahan masing-masing.Irak baru seperti apa? Ini yang patut dicermati. Soalnya, sebelum invasi Amerika ke Iraq pada 2003, tidak ada pemberontak Al-Qaeda di Irak. Al-Qaeda itu juga tidak ada di Suriah sampai awal pemberontakan yang di dukung AS-NATO-Israel pada Maret 2011. Analis menyebut ISIS bukanlah entitas independen. Ini adalah ciptaan intelijen AS. Ini merupakan asset intelijen AS. Instrument perang non-konvensional. Tujuan utama AS-NATO atas konflik ini adalah merekayasa penetangan terhadap pemerintahan Maliki. Penonjolan ISIS dimaksudkan untuk menghancurkan dan menggoyahkan Irak sebagai Negara bangsa. Pembagian Irak sepanjang garis sectarian-etnis telah digambarkan di papan Pentagon selama lebih dari 10 tahun. Pembentukan Kekhalifahan oleh ISIS mungkin menjadi langkah pertama menuju konflik lebih luas di Timur Tengah, mengingat bahwa Iran mendukung pemerintah Al maliki dan taktik AS mungkin untuk mendorong campur tangan Iran.Strategi Barat memecah Belah Dunia IslamBarat sangat memahami bahwa persatuan adalah inti dari kekuatan umait Islam. Khilafah Islam pada masa kegemilangannya telah menunjukkan posisinya sebagai super power pada masa abad pertengahan. Memang, Islam berpotensi melahirkan perbedaan. Namun, dalam Islam ada prinsip perbedaan adalah rahmat dan amrul iam yarfa al-khilaf (perintah imam [khalifah] menghilangkan perbedaan pendapat. Prinsip ini mampu mengembalikan berbagai perbedaan di Dunia Islam ke persatuan dan kesatuan Umat. Apa yang dilakukan Barat tidak berhenti disitu. Barat sangat memahami potensi persatuan Islam ini. Karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah persatuan kembali umat Islam. Beberapa strategi kontemporer dapat di rujuk dari Rand Corporation , sebuah lembaga think-tank neo konservatif Amerika serikat yang banyak mendukung kebijakan gedung putih. Dalam rekomendasi yang dissampaikan oleh Cheryl Benard yang berjudul Civil Democratic Islam, Partners, Recources and Strategies secara detil diungkapkan upaya memecah belah Umat Islam.Tulisan dari Dr. Michael Brant, mantan tangan kanan Direktur CIA yang berjudul plan to divide and Destroy the Theology, pun menunjukkan bagaimana CIA sampai mengalokasikan dana sebesar 900 juta AS dolar untuk memecah belah umat Islam. Bahkan terkait dengan Krisis Irak, AS sudah dalam tahapan pengkondisan legitimasi reinvasi amerika dan implementasi peta baru Timur-Tengah dengan menjadikan Irak menjadi tiga Negara: Sunni, Syiah, Kurdi. Sebagaimana yang diungkap oleh letnan Kolonel Ralph Peters, pensiunan dari National War Acadmy AS, dalam buku yang diterbitkan Angkatan Bersenjata journal dalam bulan Juni 2006, peta Irak dalam buku ini telah digunakan dalam pelatihan NATO Defense College untuk perwira militer senior.Penegasan hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengklaim bahwa perwujudan tiga Negara bagian federal (berdasarkan kesepakatan etnis dan suku) telah menjadi opsi penting dalam menyelesaikan krisis Irak.Menghadapi Politik Adu-domba BaratBarat Khususnya Amerika, telah memiliki pandangan yang khusus terhadap Timur Tengah sejak terjun ke dalam politik Dunia pasca melepaskan Doktrin Monroe. Krena itu umat Islam perlu memiliki kesadara politik mengenai Negara-negara yang memiliki peran penting dalam percaturan politik internasional. Mereka adalah AS, Rusia, Inggris, Prancis dan Cina. Selain itu penting juga memahami keterkaitan antar orang-irang yang memiliki hubungan yang erat dan dekat dengan negara-negara berpengaruh tersebut. Dalam menghadapi politik adu domba Barat, sekali lagi penting ditegaskan mengenai kebutuhan akan persatuan dan kesatuan umat di bawah naungan Khilafah Islam. Khilafah Islam yang syarI dapat menghapus berbagai perbedaan akibat pemahaman asing dengan senantiasa menjadikan akidah Islam sebagai asa kenegaraannya. Al hasil disinilah peran penting seruan kepada rakyat Irak dan umat Islam pada umumnya; lebih khusus kepada bangsa Arab yaitu kalangan Kurdi, Sunni dan syiah yang ada di Irak untuk waspada terhadap realitas ini.Faktor-faktor perpecahan, berupa fanatisme jahiliyah kepada ego pribadi, ras, tanah air, bangsa, atau keturunan; merupakan penyakit yang mengendap dalam jiwa manusia (QS. Hud: 118-119). Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut hanya menunggu manipulasi serta provokasi, khususnya terhadap pribadi-pribadi yang lemah.Dalam konteks ini, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengingatkan umat agar tidak terpancing lewat faktor-faktor tersebut. Dalam kasus upaya kelompok Yahudi memantik fanatisme jahiliyah dalam diri kaum Muslim, dimana sebagiannya berhasil terprovokasi, Rasulullah menegur dengan keras: Jauhi seruan-seruan itu, sesungguhnya perkara tersebut tidak baik! (HR. Bukhari, no. 3518). Dan firman Allah SWT.

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) kepada Allah swt. Kemudian Allah swt akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat. (QS. Al Anam : 159) Penutup Sungguh menyedihkan kita melihat Umat Islam yang telah memimpin dunia selama berabad-abad, kita melihat umat jatuh di bawah kontrol ruwaibidhah para penguasa diktator yang mencengkeram tengkuk umat dan menjadikan umat sebagai pentas untuk kaum kafir imperialis dan antek-antek mereka agar bisa menjalankan konspirasi dan rencana-rencana mereka. Musibah-musibah telah menjadi makin hebat dan dahsyat menimpa umat ini sejak umat diam terhadap penghancuran al-Khilafah 90 tahun lebih yang lalu. Maka hilanglah perisai yang menjadi tameng dan hilanglah perlindungan serta pemeliharaan yang baik, maka umat pun ditimpa apa menimpanya selama ini. Akan tetapi yang meringankan penderitaan ini adalah kebangkitan berpengaruh yang kita saksikan di dalam umat. Umat hari ini bergerak dengan kuat dan beraktivitas dengan tegar, kemudian yang makin menghilangkan penderitaan ini in syaa Allah adalah adanya mereka para pengemban dakwah yang bersih yang menyambung siang dan malam sementara mereka terus berjuang di dalam partai yang bersih dan murni dengan izin Allah untuk melanjutkan kembali kehidupan islami dengan tegaknya Khilafah Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian dan berikutnya umat pun dengan izin Allah SWT kembali seperti dahulu mulia dan memimpin dan menjadi benar-benar sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia. Dan Allah Maha Perkasa atas yang demikian itu( )Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Quran setelah beberapa waktu lagi. (TQS Shad [38]: 88). Maraji :Al Waie no.168 Tahun XIV, 1-31 Agustus 2014http://www.islampos.com/israel-amerika-dan-iran-di-balik-proyek-pecah-belah-umat-islam-95588/http://hizbut-tahrir.or.id/2014/08/22/perkembangan-politik-mutakhir-di-pentas-irak/http://www.khilafah.com/index.php/news-watch/middle-east/19578-islamic-state-inciting-arab-kurdish-divide-in-iraq