14
Lembar Pengesahan Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa : Nama : Dian Megawati R. L. B NIM : C 111 09 139 Judul PKMRS : Batu Saluran Kemih Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar, Februari 2013 Supervisor Pembimbing dr. Noor Hamidah 1

BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

referat batu saluran kemih

Citation preview

Page 1: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

Lembar Pengesahan

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :

Nama : Dian Megawati R. L. B

NIM : C 111 09 139

Judul PKMRS : Batu Saluran Kemih

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Departemen Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Makassar, Februari 2013

Supervisor Pembimbing

dr. Noor Hamidah

1

Page 2: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

BATU SALURAN KEMIH

I. PENDAHULUAN

Batu saluran kemih adalah suatu keadaan timbulnya batu di dalam saluran kemih,

baik di dalam ginjal, ureter, maupun di dalam buli-buli. Batu traktus urinarius terjadi

dalam berbagai ukuran, bentuk, warna, komposisi dan susunan. Dapat berbentuk bulat,

elipsoid, persegi empat, bentuk tidak teratur seperti buah murbei. Permukaannya kasar

atau halus dan diliputi oleh kristal. Batu berbeda-beda kerasnya, sebagian lunak, sebagian

dapat dipotong tetapi sebagian tidak dapat dihancurkan sama sekali.1

Di Amerika Serikat, batu saluran kemih dirasakan sebagai jarang terjadi pada

anak-anak dan remaja dan diperhitungkan antara 1 dalam 1000 dan 1 dalam 7600 admisi

rumah sakit pada kelompok umur ini. Suatu penerangan tentang insidens urolitiasis yang

rendah pada anak-anak adalah tidak lengkap, tetapi alasannya mungkin berhubungan

dengan observasi pada konsentrasi yang menghambat pembentukan kristal dan perlekatan

kristal pada sel lebih tinggi dalam urin anak-anak berbanding dewasa. 75 % dari anak-

anak dan remaja dengan urolitiasis memiliki penyebab predisposisi yang diidentifikasi

untuk pembentukan batu.2

Pada batu di ginjal jarang terdapat pada anak dan biasanya terjadi pada dewasa

muda. Tanda pertama sering muncul pada usia 15-20 tahun. Lebih dari separuh kasus batu

ginjal ditemukan pada usia 20-50 tahun. Frekuensi pada laki-laki lebih banyak

dibandingkan dengan wanita. Pada anak-anak, 75 % ditemukan batu buli-buli di bawah

usia 12 tahun dan 57 % pada anak usia 1-6 tahun.1

II. DEFINISI

Batu saluran kemih atau urolitiasis merupakan pembentukan kalkulus pada mana-

mana peringkat di sistem pengumpulan kantong kemih, tetapi biasanya kalkuli timbul di

ginjal. Ia kerap kali muncul, sebagai bukti adalah penemuan batu pada hampir semua

autopsi sebanyak 1%. Simptomatik urolitiasis lebih sering terjadi pada laki-laki

berbanding perempuan.3

Batu pada saluran kemih dapat terbagi kepada tiga berdasarkan lokasi batu.

Nefrolitiasis atau batu di ginjal ialah suatu keadaan terjadinya batu di dalam pelvis renalis

2

Page 3: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

atau kaliks ginjal. Ureterolitiasis atau batu ureter pula ditemukan batu di ureter. Manakala

jika terdapat batu di buli-buli juga disebut vesikolitiasis yang merupakan suatu keadaan

ditemukan batu di dalam buli-buli.1

IV. ETIOLOGI

Berbagai faktor merupakan predisposisi terjadinya batu saluran kemih seperti

hiperkalsuria, pengeluaran pirofosfat di dalam urin atau natrium dan magnesium.

Perbandingan natrium dan kalsium atau magnesium merupakan faktor terpenting dalam

pembentukan batu di ginjal. Pada beberapa keadaan batu terjadi sekunder terhadap

pembendungan air kemih atau infeksi saluran kemih juga dipengaruhi faktor diet, iklim,

ras dan lain-lain.1

Etiologi batu di ginjal adalah biasanya akibat stasis urin di bagian distal, infeksi

traktus urinarius (baik spesifik maupun non-spesifik), hiperparatiroid atau adenoma

paratiroid, diet yang banyak mengandung oksalat seperti bayam, kangkung, kopi, teh,

nanans, coklat dan lain-lain, atritis asam urat (gout) atau plak Randall. Pada batu di ureter

biasanya berasal dari batu ginjal yang lepas dan turun ke distal. Manakala untuk batu di

buli-buli biasanya berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun akibat stasis pada

striktur uretra, kontraksi leher buli-buli, sistokel, buli-neurogenik dan divertikel, infeksi

traktus urinarius, hiperparatiroid atau adenoma paratiroid juga diet yang banyak

mengandung kalsium dan oksalat.1

Faktor predisposisi pada pembentukan batu juga disebut sebagai ‘idiopathic stone-

formers’ yaitukomposisi kimia pada urin yang mendukung kristalisasi batu, produksi urin

yang terkonsentrasi sebagai konsekuensi dari dehidrasi berhubungan dengan tinggal di

musim yang panas atau bekerja di persekitaran yang panas serta gangguan pada

penghambat-penghambat yang mencegah kristalisasi pada urin normal.4

Adalah umum untuk menemukan lebih dari satu faktor predisposisi pada pasien

tertentu. Dalam salah satu penelitian terhadap 221 pasien anak dengan urolitiasis, 36%

dari mereka dengan kelainan struktur saluran kemih juga ditemukan memiliki kelainan

metabolik yang mnjadi faktor predisposisi pembentukan batu dan 39% memiliki infeksi

kronis. Pada pasien dengan infeksi yang berhubungan dengan batu, 29% juga memiliki

kelainan metabolik.2

3

Page 4: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

V. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Gambaran anatomi sistem saluran kemih7

Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah abdomen, retroperitoneal

antara vertebra lumbal 1 dan 4. Pada neonatus kadang-kadang dapat diraba. Seluruh

traktus urinarus yaitu ginjal, ureter dan kandung kemih terletak di daerah retroperitoneal.

Pada janin permukaannya berlobulisasi yang kemudian menjadi rata pada masa bayi.1

Ginjal terdiri dari korteks dan medulla. Tiap ginjal terdiri atas 8-12 lobus yang

berbentuk piramid. Dasar piramid terletak di korteks dan puncaknya yang disebut papila

bermuara di kaliks minor. Pada daerah korteks terdapat glomerulus, tubulus kontortus

proksmal dan distal. Sedangan daerah medula penuh dengan percabangan pembuluh darah

arteri dan vena renalis, ansa Henle dan duktus koligens.1

4

Page 5: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

Struktur anatomi ginjal8

Satuan kerja terkecil dari ginjal disebut nefron. Tiap ginjal mempunyai kira-kira 1

juta nefron. Nefron terdiri atas glomerulus, kapsula Bowman, tubulus kontortus

proksimal, ansa Henle dan tubulus kontortus distal. Ujung dari nefron yaitu tubulus

kontortus distal bermuara ada di duktus koligens.1

Nefron yang terletak di daerah korteks disebut nefron kortikal, sedangkan yang

terletak di perbatasan dengan medula dsebut nefron juksta medular. Nefron juksta medular

mempunyai ansa Henle yang lebih panjang yang berguna terutama pada eksresi air dan

garam. Sebagian dari tubulus distal akan bersinggungan dengan arteriol aferen dan eferen

pada tempat masuknya kapsula Bowman. Pada tempat ini sel tubulus distal menjadi lebih

rapat dan intinya lebih keras disebut makula densa, Juga dnding arteriol aferen yang

5

Page 6: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

bersinggungan mengalami perubahan dan mengandung granula yang disebut renin.

Daerah ini yang merupakan segitiga dengan batas-batas pembuluh darah aferen, aferen

dan makula densa disebut aparat juksta glomerular.1

Fungsi ginjal terutama untuk membersihkan plasma darah dari zat-zat yang tidak

diperlukan tubuh terutama hasil-hasil metabolisme protein. Proses ini dilakukan dengan

beberapa mekanisme yaitu filtrasi plasma di glomerulus, reabsorpsi terhadap zat-zat yang

masih diperlukan tubuh di tubulus serta sekresi zat-zat tertentu di tubulus. Jadi urin yang

terbentuk sebagai hasil akhir adalah resultat dari filtrasi dan sekresi dan absorbsi.1

Fungsi ginjal secara keseluruhan adaah fungsi eksresi dan fungsi endokrin. Fungsi

eksresi antaranya eksresi sisa metabolisme protein, sisa metabolisme lemak dan

karbohidrat (CO2 dan H2O), regulasi volume cairan tubuh serta menjaga keseimbangan

asam basa yang diatur oleh paru dan ginjal. Manakala fungsi endokrinnya adalah

partisipasi dalam eritropoiesis, pengatur tekanan darah serta keseimbangan kalsium dan

fosfor. 1

VI. PATOFISIOLOGI

Gangguan ginjal, urologi, endokrin, dan metabolisme dapat menyebabkan

pembentukan kristalisasi dalam sistem kemih. Batu sering diklasifikasikan berdasarkan

komponen kimianya.Zat yang dapat memproduksi batu dalam saluran kemih anak-anak

meliputi kalsium dengan fosfat atau oksalat, derivatif purin, magnesium amonium fosfat

(struvit), sistein, obat-obatan atau metabolitnya (misalnya fenitoin dan triamterene) dan

juga melamin yaitu konsumsi susu bubuk yang terkontaminasi.5

Pembentukan batu pada sistem saluran kemih bermula dengan kristalisasi diikuti

dengan pertumbuhan kristal, aggregasi dan perlengketan kristal pada epitelium.

Supersaturasi pada pembentukan kristal menjadi suatu pre-kondisi untuk zat terlarut

berpresipitasi dalam urin dan membentuk kristal. Supersaturasi jugabergantung kepada

beberapa faktor lain antaranya kekuatan ion dan pH. 2

VII. DIAGNOSIS

Flank pain atau nyeri perut atau hematuria adalah fitur awalnya. Pada anak-anak

yang lebih muda, nyeri dengan fitur kolik ginjal adalah pengecualian dengan sebagian

6

Page 7: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

besar laporan yang diamati memiliki sakit perut yang nonspesifik. Memang, di kalangan

anak-anak sampai usia 5 tahun diagnosis urolithiasis dilakukan pada saat penyelidikan

infeksi saluran kemih atau sebagai insidental radiografi finding.2 Pemeriksaan yang harus

dilakukan adalah spesimen mid-stream urin untuk dikultur dan pengukuran serum urea,

elektrolit, kreatinin dan kadar kalsium.4

Batu di ginjal pada anak kadang-kadang tidak menunjukkan gejala. Tanda pertama

terjadi bila batu keluar melalui kaliks atau piala ginjal menuju uretra. Gejala klasik ialah

nyeri dan hematuria. Nyeri pinggang atau perut juga disebut kolik atau serangan sakit

hebat yang timbul sekonyong-konyong, berlangsung sebentar dan kemudian hilang

mendadak untuk kemudian timbul lagi. Nadi cepat, pucat, berkeringat dingin dan tekanan

darah turun. Biasanya diikuti muntah atau mual, perut kembung (meteorismus) dan gejala

ileus paralitik. Bisa juga terjadi nyeri yang terus-menerus, rasa panas atau terbakar di

pinggang yang dapat berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa minggu.

Hematuria, darah dari ginjal berwarna coklat tua dapat terjadi dengan atau tanpa kolik.1

Bila batu terjadi di ureter, biasanya terjadi nyeri mendadak di perut kanan atau kiri

tergantung letak batu. Nyeri dapat bersifat kolik hebat hingga penderita berteriak atau

berguling. Kadang-kadang nyeri dimulai di daerah pinggang kemudian menjalar ke arah

testis, disertai mual atau muntah, berkeringat dingin, pucat dan dapat terjadi renjatan,

dapat terjadi hematuria dan nyeri ketok di daerah pinggang.1

Manakala jika terjadi batu di buli-buli bisa menimbulkan rasa nyeri waktu miksi

(disuria,stranguria). Hematuria kadang-kadang disertai urin keruh. Pancaran urin, tiba-tiba

berhenti dan keluar lagi bila berubah posisi. Sering miksi atau polakisuria. Pada anak,

nyeri miksi biasa ditandai oleh kesakitan, menangis, menarik-narik penis serta miksi

mengedan yang sering diikuti defekasi atau prolapsus ani.1

Pada pemeriksaan laboratorium, hematuria dapat terjadi makroskopis atau

mikroskopis. Sedimen urin mengandung eritrosit dan leukosit. Ditemukan kristal yang

spesifik untuk tiap jenis batu. Pada batu ginjal kadang-kadang terdapat protenuria ringan.

Pada batu buli-buli, lekosit lebih banyak daripada eritrosit dan tersebar. Pada foto polos

abdomen berguna untuk melihat batu radioopak di kaliks atau piala ginjal, ureter dan buli-

buli. Bila batu tidak tampak, dapat dilakukan pemeriksaan pielografi intravena (PIV)

untuk melihat batu radiolusen sekaligus untuk menilai sekresi ginjal. Bila foto polos

abdomen dan PIV tidak dapat ditentukan adanya batu atau bila PIV merupakan indikasi

7

Page 8: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

kontra, maka dapat dilakukan pielografi retrograd. Selain pemeriksaan laboratorium dan

radiologi, dilakukan juga pemeriksaan ketok batu dan perbaan rektum.1

Batukalsiumoksalatpadakedua-duaginjalseoranganaklaki-lakiumur 5 tahundenganhiperoxaluria primer tipe I.2

Staghorn calculus pada ginjal kanan pasien dengan cystinuria.2

8

Page 9: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

Evaluasi ultrasonografi menunjukkan nefrokalsinosis dan batu yang membayangi di pelvis

ginjal bayi umur 3 bulan lahir prematur.2

Evaluasi awal dianjurkan pada anak-anak atau remaja dengan urolithiasis termasuk

mengambil riwayat medis dan diet, riwayat keluarga, urinalisis dengan penentuan pH,

osmolalitas, adanya kristal atau tidak, dan pengukuran kadar serum kalsium, fosfor, asam urat,

bikarbonat , natrium, kalium, kreatinin, alkali fosfatase dan albumin. Perkiraan asupan cairan

harian merupakan aspek penting dari riwayat pemakanan seperti perkiraan asupan harian

kalsium, natrium, oksalat, dan protein. Riwayat medis dan pengambilan diet harus mencakup

penyelidikan tentang pengambilan suplemen makanan seperti vitamin, mineral, atau obat

herbal.2

VIII. DIAGNOSIS BANDING

1. INFEKSI SALURAN KEMIH

Gejala infeksi pada saluran kemih tidak hanya tergantung pada intensitas reaksi

inflamasi (interaksi host-parasit) tetapi juga pada tingkat infeksi dan usia pasien. Demam

tinggi yang sering adalah satu-satunya gejala pielonefritis akut. Anak-anak biasanya tidak

melaporkannyeri pinggang sampai mereka 4 hingga 5 tahun atau bahkan lebih tua, tapi

kadang-kadang nyeri ginjal dapat ditemukan pada anak-anak kecil yang berkooperasi dengan

baik pada pemeriksaan fisik.2

9

Page 10: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

Urin keruh pada infeksi saluran kemih5

HIDRONEFROSIS

Hidronefrosis merupakan dilatasi pada pelvis renalis dan calyces, ditandai dengan

atrofi pada parenkim disebabkan obstruksi pada aliran urin. Obstruksi mungkin berlaku secara

tiba-tiba dan merbahaya dan dapat terjadi pada mana-mana bagian saluran kemih dari uretra

sampai renal pelvis. Obstruksi bilateral komplit membuatkan anuria. Bila obstruksi terjadi

pada bagian bawah dari kandung kemih, simptom yang dominan adalah bladder distended.

Namun pada unilateral hidronefrosis mungkin tidak didapatkan mana-mana gejala dalam

periode yang lama melainkan ginjal yang satu lagi tidak berfungsi.3

Hidronefrosis di ginjal yang ditandai dengan dilatasi parenkim pelvis dan calyces dan penipisan parenkim ginjal.3

10

Page 11: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

IX. PENATALAKSANAAN

Pengobatan konservatif diberikan spasmolitik untuk relaksasi otot ureter, banyak

minum dan olah raga, diuretika, analgesika, sedativa. Antibiotika diberikan bila terdapat

infeksi. Operasi dilakukan untuk mengeluarkan batu ginjal, ureter atau buli-buli yang tidak

mungkin diharapkan dapat keluar spontan. Operasi dilakukan bila fungsi ginjal masih baik,

bila fungsi ginjal buruk dilakukan nefrektomi. Batu buli-buli besar dapat dipecahkan dengan

litotripsi. Bila batu lebih besar dari 4 cm, biasanya dilakukan vesikolitotomi (seksio alta).

Pada anak biasanya hanya dilakukan seksio alta.1

Batu yang menyebabkan obstruksi atau kolik ginjal akut (misalnya, sebuah batu besar

di dalam pelvis renalis), dan batu yang terinfeksi harus dievaluasi bersama dengan ahli

urologi. Mayoritas batu lebih kecil dari 5 mm akan melewati secara spontan, walaupun pada

anak-anak. Batu besar mungkin memerlukan intervensi bedah. Terdapat berbagai intervensi

bedah yang efektif dan sekarang bahkan pasien yang sangat muda sering dapat menjalani

Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL). Open lithotomy jarang dilakukan.2

Tujuan khusus perawatan bedah termasuk drainase saluran kemih, pembuangan batu

dalam saluran kencing, dan operasi koreksi kelainan anatomi. Anak dengan presentasi akut

dengan penandaan batu yang terinfeksi harus dirujuk segera ke ahli urologi pediatrik untuk

drainase, pengobatan antibiotik, dan perawatan suportif. Pertimbangan diet tergantung pada

jenis batu. Asupan cairan yang tinggi menyebabkan output urin meningkat adalah aman dan

umumnya bermanfaat bagi anak-anak dengan semua jenis batu, tapi analisis batu untuk

mengidentifikasi jenis mineral dalam proses pembentukannya adalah sangat penting.

Konsultasi dengan ahli gizi pediatrik, ahli nefrologi pediatrik biasanya tepat. Umumnya, ahli

nefrologi pediatrik paling berpengalaman dengan evaluasi dan pengelolaan penyakit batu

ginjal pada anak-anak.6

TERAPI YANG DIREKOMENDASI UNTUK UROLITIASIS YANG DISEBABKAN

KELAINAN METABOLIK.:2

Metabolic abnormality

Initial treatment Second-line treatment

Hypercalciuria Reduction of dietary Na+ Potassium citrateNeutral phosphate

Dietary calcium at RDA

Thiazides

Hyperoxaluria Adjustment of dietary Neutral phosphatea Magnesium

11

Page 12: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

oxalate

Potassium citrate Pyridoxinea

Hypocitricaciduria Potassium citrate

Bicarbonate

Hyperuricosuria Alkalinization Allopurinol

Cystinuria Alkalinization Tiopronin (Thiola)

Reduction of dietary Na+ D-penicillamineCaptopril

RDA, recommended daily allowance.aInitial therapy in primary hyperoxaluria.

X. PROGNOSIS

Umumnya, prognosis untuk anak-anak dengan batu saluran kemih adalah baik.

Namun, mortalitas dan morbiditas yang signifikan kadang-kadang dapat terjadi. Urolitiasis

masa kanak-kanak dapat memiliki implikasi yang penting untuk seumur hidup pada beberapa

pasien. Batu pada saluran kemih biasanya tidak fatal, meskipun terdapat beberapa kondisi

utama yang menghasilkan batu di ginjal (misalnya, Lesch-Nyhan, oxalosis) dapat

menyebabkan kematian akibat masalah yang terkait dengan penyakit primer atau komplikasi

gagal ginjal. Batu yang terinfeksi dapat menyebabkan urosepsis dan kematian. Complete

obstruction yang tidak diobati menyebabkan gagal ginjal. Ginjal kolik akut mungkin sangat

menyakitkan. Batu yang terinfeksi dapat menghasilkan nyeri serta sepsis. Anak-anak yang

mengalami pembentukan batu yang sering atau yang memerlukan pengobatan seperti

pembuangan batu atau lithotripsy extracorporealshockwave (ESWL) mungkin mengalami

morbiditas yang besar.6

12

Page 13: BATU SALURAN KEMIH ANAK.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Rusepno Hassan, Husein Atlatas. Batu Saluran Kemih. In: Buku Kuliah Ilmu

Kesehatan Anak. Jilid 2. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2007. p. 807-13, 840-843.

2. Avner E. D., Harmon W. E., Niaudet P. Urolithiasis. In: Pediatric Nephrology. 5 th ed.

United Kingdom: Lippincott Williams & Wilkins; 2004. p. 1091-105.

3. Kumar V., Abbas A. K., Fausto N., Mitchell R.N. The Kidney and Its Collecting

System. In: Robbins Basic Pathology. 8th ed. Philadephia: Saunders, an imprint of

Elsevier Inc; 2007. p. 571-3.

4. Kumar P., Clark M.. Renal Disease. In: Clinical Medicine. 6 th ed. Philadephia:

Elsevier Limited; 2005. p. 648-57.

5. Shah B. R., Lucchesi M. Nephrology. In: Atlas of Pediatric Emergency Medicine.

United States: The McGraw Hill Companies. 2007. Chapter 16.

6. Shaykh S.F. Pediatric Urolithiasis.[Serial Online]. Updated: May 2012. Also from

URL: http://emedicine.medscape.com/article/983884-overview

7. 2008 Trialsight Medical Media. http://www.glogster.com/ambat/urinary-system

8. NetterF. H.. Gross Structure of Kidney. In: Atlas of Human Anatomy. 4 th ed.

Philadephia, Pennsylvania; 2006. p. 317.

13