3
TEACHING IN VOCATIONAL EDUCATION AS A SECOND CAREER Latar Belakang Pada era sekarang ini, banyak orang yang merubah karirnya menjadi pengajar di pendidikan vokasional. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang menjadi motivasi dan dan keputusan mereka untuk merubah karirnya menjadi seorang guru. Khususnya di swiss yang rata-rata orang yeng merubah karirnya merupakan orang pada awalnya tidak memilih guru sebagagai karir utamanya, melainkan mereka adalah orang (a) memiliki kualifikasi pendidikan tinggi dibidang pekerjaanya, (b) orang yang sudah berpengalaman beberapa tahun di perkerjaannya. Dengan demikian, semua guru pada pendidikan vokasi merupakan orang yang telah mengubah karirnya. Dalam rekruitmen guru, pemerintah swiss membuat aturan yang harus dipenuhi untuk menjadi tenaga pengajar di pendidikan vokasional yaitu, calon harus memiliki kualifikasi tinggi dalam pelatihan dalam bidang pekerjaan tertentu. Kedua, calon harus memiliki pengetahuan dibidang subjek yang akan diajarkan, minimal 6 bulan pengalaman kerja. Dalam studi awal didapat bahwa sepertiga dari guru vokasi merupakan career changer meskipun ada sebagian yang membuat manjadi guru adalah pekerjaan sampingan disela-sela pekerjaan primer mereka. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan karir adalah persaingan pada dunia kerja diluar pendidikan dan masalah gaji dan kondisi pekerjaan. Metode dan Data Data Karena sampel yang diteliti adalah career changer maka mereka perlu untuk melakukan pelatihan pedagogik di Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET). Pada saat itu ada 3 lembaga pendidikan yang mengikuti pelatihan. Dari sini sekitar 80% menjadi sampel dari penelitian ini.

Bedah Jurnal Teaching in Vocational Education as a Second Career

Embed Size (px)

DESCRIPTION

review

Citation preview

Page 1: Bedah Jurnal Teaching in Vocational Education as a Second Career

TEACHING IN VOCATIONAL EDUCATION AS A SECOND CAREER

Latar Belakang

Pada era sekarang ini, banyak orang yang merubah karirnya menjadi pengajar di pendidikan vokasional. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang menjadi motivasi dan dan keputusan mereka untuk merubah karirnya menjadi seorang guru.

Khususnya di swiss yang rata-rata orang yeng merubah karirnya merupakan orang pada awalnya tidak memilih guru sebagagai karir utamanya, melainkan mereka adalah orang (a) memiliki kualifikasi pendidikan tinggi dibidang pekerjaanya, (b) orang yang sudah berpengalaman beberapa tahun di perkerjaannya. Dengan demikian, semua guru pada pendidikan vokasi merupakan orang yang telah mengubah karirnya. Dalam rekruitmen guru, pemerintah swiss membuat aturan yang harus dipenuhi untuk menjadi tenaga pengajar di pendidikan vokasional yaitu, calon harus memiliki kualifikasi tinggi dalam pelatihan dalam bidang pekerjaan tertentu. Kedua, calon harus memiliki pengetahuan dibidang subjek yang akan diajarkan, minimal 6 bulan pengalaman kerja. Dalam studi awal didapat bahwa sepertiga dari guru vokasi merupakan career changer meskipun ada sebagian yang membuat manjadi guru adalah pekerjaan sampingan disela-sela pekerjaan primer mereka.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan karir adalah persaingan pada dunia kerja diluar pendidikan dan masalah gaji dan kondisi pekerjaan.

Metode dan Data

Data

Karena sampel yang diteliti adalah career changer maka mereka perlu untuk melakukan pelatihan pedagogik di Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET). Pada saat itu ada 3 lembaga pendidikan yang mengikuti pelatihan. Dari sini sekitar 80% menjadi sampel dari penelitian ini.

survei dilakukan selama pelatihan dan tingkat tanggapan mencapai 100%. Para guru menyelesaikan survei baik menggunakan kuesioner dengan bantuan komputer atau, jika tidak ada komputer yang tersedia, kertas dan pensil. Dari 483 responden, sebanyak 230 responden mengejar kualifikasi untuk menjadi guru vokasi penuh, dan 253 responden yang mengikuti pelatihan hanya untuk mengejar menjadi guru sampingan.

Metode

Metode yang dilakukan adalah, pertama yaitu membandingkan rata-rata upah guru dan upah mereka dipekerjaan terdahulu, ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata upah guru ada diatas ataupun dibawah upah rata-rata pekerjaan mereka terdahulu. Kedua yaitu menganalisis prospek pekerjaan, apakah prospek guru lebih baik daripada prospek pekerjaan mereka terdahulu.

Page 2: Bedah Jurnal Teaching in Vocational Education as a Second Career

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaji mereka yang merubah karirnya menjadi guru lebih tinggi diandingkan dengan gaji di pekerjaan mereka terdahul jika dilihat dari karakteristik yang sama. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Namun dalam berbagai situasi dan kondisi tertentu, justru gaji pada pekerjaan terdahulu lebih besar daripada gaji seorang guru. Karena hasil tersebut tidak menunjukkan mengapa seseorang merubah karirnya menjadi seorang guru makan dilakukan analisi lanjut yaitu menganalisis dan menghitung ekspektasi antara guru dan pekerjaan terdahulu. Hasilnya terlihat pada tabel. Dari tabel diketahui bahwa prospek pekerjaan guru lebih baik dari pekerjaan terdahulu

.

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk merubah karirnya menjadi seorang guru vokasi. Fokus penelitian ini adalah pada faktor moneter atau keuangan.

Dari penelitian ditemukan bahwa prospek karir menjadi seorang guru lebih baik jika dibandingkan prospek karir pada pekerjaan merekan terdahulu, hal ini menjadi daya tarik seseorang untuk merubah karir mereka, meskipun ada faktor lain yang bisa mempengaruhi seperti ketidaksuksesan dan ketidaksesuaian pada pekerjaan mereka terdahulu. Dari penelitian juga didapat banyak faktor diluar moneter dan keuangan, seperti masalah waktu kerja yang berbeda , seorang guru bisa melakukan pekerjaan secara part-time sedangkan pekerjaan terdahulu tidak. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan guru lebih baik jika dibandingkan pekerjaan lain, walaupun tidak bisa bisa dipungkiri bahwa sepertiga dari career changer menerima gaji yang lebih kecil sejak menjadi guru. Satu penjelasan yang

Page 3: Bedah Jurnal Teaching in Vocational Education as a Second Career

mungkin adalah relevansi yang sangat tinggi dari faktor non-moneter yang membuat mengajar menjadi pilihan yang lebih menarik, setidaknya untuk beberapa individu.