Upload
bayu-s-hari
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 1/63
BELAJAR
BERDEMOKRASI
Bayu Sapta Hari
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 2/63
Daftar Isi
Demokrasi dan tirani mayoritas
Memahami sikap keras HAMAS
Sepenggal Keprihatinan untuk Gaza
Menyoal Negara Islam
Politik dan Kekuasaan
Seni mendidik anak
Lets enjoy the game!
Karena Spanyol bukanlah Inggris atau Argentina
Mungkinkah Mengubah Bentuk Tiang Gawang?
Guru Dan Kurikulum Dalam Sistem Pendidikan Nasional
Luis Suares, pantaskah disebut pahlawan?
Isra Mi’raj, Al-Quds, dan Palestina
Kampanye = Obral Janji, Adakah Alternatif Lain?
Memburu Hidup Sesudah Mati
Religious Is Professional
Belajar Berdem okrasi 2
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 3/63
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 4/63
“masa orang mau menjalankan keyakinannya aja kok dilarang sih,” Mamat
sambil menunjukkan wajah yang geram.
“yah mungkin dianggap mengganggu Mat. mengganggu pemandangan
gitu,” kata Robi dengan iseng mencoba mencairkan suasana dengan sedikit
gurauan.
“gue serius nih Rob,” saut Robi masih dengan wajah cemberut. “Gue cuma ga
habis pikir, di negara yang katanya sekuler dan liberal kok ya mau mengatur
kehidupan agama warganya. bukannya di negara liberal orang bebas
melakukan segala keinginannya tanpa campur tangan pemerintah. apakah
cara berpakaian bisa mengganggu orang lain?” lanjut Mamat.
“terkadang orang sulit membedakan antara hak asasi dan keinginan mereka
sendiri. terkadang minoritas begitu mudah terpinggirkan. Hak asasi mudah
sekali diatur berdasarkan mayoritas,” Robi mencoba menanggapi dengan
lebih serius.
“Itulah Rob. Mestinya kita harus bisa menerima setiap perbedaan dan
pendapat meskipun dari mereka yang kita anggap minoritas. Mestinya
kebenaran tidak bisa dikalahkan oleh suara mayoritas orang banyak. Gue
pikir inilah salah satu kelemahan dari demokrasi. Segalanya diukur
berdasarkan suara terbanyak bukan oleh kebenaran yang hakiki,” kata
Mamat dengan antusias.
“bukan demokrasinya yang salah Mat tapi cara orang mempergunakan
demokrasi secara sewenang-wenang itulah yang perlu menjadi keprihatinan.
menurut gue demokrasi akan menjadi benar jika dijalankan secara fair oleh
orang2 yang memiliki pandangan yang egaliter yang siap dengan perbedaan
dan mampu berbuat adil,” saut Robi dengan lebih bijaksana.
“gue jadi inget satu pernyataan ‘janganlah kebencianmu terhadap suatu
kaum menjadikan kamu berbuat tidak adil terhadap kaum itu. Berbuat
Belajar Berdem okrasi 4
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 5/63
adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa’. Menurut gue inilah makna
demokrasi yang sesungguhnya. Kita mampu bertindak adil terhadap
siapapun dan bahkan kepada orang yang tidak kita sukai,” kata Mamat
masih semangat dengan pendapatnya.
“Hmm .. Jadi elo ga suka orang bercadar dilarang Mat?” tanya Robi yang
mencoba kembali ke topik pembicaraan semula.
“bukan masalah cadarnya Rob yang ga gue terima. masalahnya ada orang
yang berusaha melakukan keyakinannya di suatu negara yang bebas tapi
justru dihalang-halangi. Itu yang gue ga terima. Mereka berusaha membuat
hukum yang membatasi keyakinan seseorang. Padahal negara itu
memproklamirkan diri sebagai negara penegak HAM dan demokratis yang
menjunjung hak warganya. Bener-bener ga masuk akal buat gue Rob,” kilah
Mamat.
“yah mereka yang selalu menyatakan diri sebagai yang demokratis dan
menjunjung tinggi HAM emang belum tentu juga mencerminkan apa yang
mereka gembar-gemborkan itu. Terkadang itu hanya sekadar slogan kosong
yang boleh jadi sebagai pemanis bibir belaka,” sahut Robi.
“Iya bener juga Rob. Semoga saja makna demokrasi dan Hak Asasi Manusia
bisa benar-benar dimaknai dengan benar ya Rob,” kata Mamat menutup
pembicaraan itu.
Belajar Berdem okrasi 5
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 6/63
Belajar Berdem okrasi 6
Memahami Sikap Keras HAMAS2
Perhatian kita saat ini mau tidak mau akan tertuju ke arah Palestina dan
Gaza. Terutama sekali ke arah penduduk Gaza yang masih merasakan
penderitaan panjang akibat serangan brutal Israel tahun lalu ditambah
blokade dari dunia luar. Sesungguhnya korban yang paling menderita dari
semua kejadian ini tidak lain adalah penduduk Gaza.
Israel dan amerika berulang kali mengatakan bahwa pihak yang paling
bertanggung jawab atas serangan dan blokade israel adalah HAMAS. Sikap
keras HAMAS yang tidak mau bekerja sama dengan Israel dan diklaim selalu
menembakkan roket ke arah pemukiman Israel selalu dijadikan alasan untuk
melakukan balasan kepada Gaza. Israel selalu mengatakan bahwa yang
mereka lakukan sebagai balasan atas serangan HAMAS kepada Israel. Dan
yang kita lihat adalah serangan balasan Israel yang lebih brutal dibandingkan
serangan roket HAMAS. Padahal kalau mau dibandingkan roket rakitan yang
dibuat oleh HAMAS dengan senjata nuklir dan rudal canggih Israel dan
persenjataan lengkap israel buatan amerika, sungguh sangat jauh berbeda.
2 Tulisan asli di http://politik.kompasiana.com/2010/06/04/memahami-sikap-keras-hamas-dalam-konflik-palestina/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 7/63
Di sini saya ingin sedikit memberikan pandangan tentang HAMAS dan
bagaimana kita memahami sikap kerasnya terhadap israel.
Untuk memahami jalan pikiran HAMAS dan untuk memahami sikap keras
HAMAS terhadap israel ada baiknya kita mundur ke belakang dan melihat
bagaimana pembentukan negara israel. Kita perlu memahami bahwa wilayah
yang saat ini diduduki dan diklaim sebagai negara israel sebenarnya adalah
wilayah Palestina dan Arab secara umum. Palestina dengan masjid al-quds
atau masjidil aqso telah lama dikenal sebagai wilayah Palestina. Wilayah
Palestina inilah yang kemudian secara semena-mena diduduki oleh zionis
dan yahudi tentu saja dengan bantuan sekutunya inggris dan amerika.
Yahudi sendiri sebenarnya sekumpulan orang yang tersebar di berbagai
negara. Dan sialnya wilayah Palestinalah yang dijadikan sebagai wilayah
yang akan dibuat negara tempat orang-orang yahudi yaitu israel. dengan
pendudukan Palestina oleh orang yahudi untuk dijadikan negara israel,
orang-orang Palestina sendiri terusir dari wilayahnya dan tanah airnya
sendiri. orang Palestina dipaksa menjadi pengungsi yang tersebar di gurunpasir tandus di luar wilayahnya sendiri.
Dari sini tentunya kita perlu melihat Palestina yang terusir dari tanah airnya
dan israel yang telah merampas wilayah negara lain secara semena-mena.
Dari sini saja semestinya kita perlu memaklumi reaksi bangsa Palestina
terhadap israel, bahwa pada hakikatnya mereka (bangsa Palestina) tengah
berupaya merebut wilayahnya dan tanah airnya dari bangsa yang telahmerampasnya. Dari sudut pandang kemanusiaan tentu reaksi bangsa
Palestina ini sangatlah wajar.
Bahwa ada keterlibatan dunia barat khususnya inggris dan amerika atas
terbentuknya negara israel di tanah tempat bangsa Palestina ini tempati
sebelumnya membuat sebagian atau oknum dari bangsa Palestina membuat
teror di negara-negara barat melalui aksi serangan bom. Mereka menganggap
Belajar Berdem okrasi 7
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 8/63
ini sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan barat terhadap bangsa
yang tertindas, yaitu Palestina.
Pada periode berikutnya perjuangan rakyat Palestina terbagi menjadi
beberapa faksi dengan faksi terbesar adalah PLO yang dimotori oleh yasser
arafat dan HAMAS dengan gerakan intifadahnya. PLO dan yasser arafat
kemudian menandatangani pembentukan negara Palestina dengan wilayah
yang sangat terbatas, yaitu jalur Gaza dan tepi barat dan mengakui negara
israel. Memang dari perjanjian ini terbentuk negara Palestina namun
wilayahnya begitu kecil dimana seharusnya Palestina memiliki wilayah yang
telah diduduki oleh israel.
Sebagian bangsa Palestina tentu saja tidak bisa menerima skema perjanjian
ini. Kalangan ini menginginkan israel harus keluar dari wilayah Palestina
karena memang wilayah yang ditempati israel itu adalah hak milik Palestina.
Mereka juga menganggap perjanjian ini sama saja menyerahkan hak milik
mereka kepada orang lain. Dengan mengakui israel itu artinya Palestina
memberikan begitu saja wilayahnya kepada orang lain, padahal orangPalestinalah yang paling berhak menduduki wilayah itu.
Kalangan yang bersikeras menolak mengakui negara israel tidak lain adalah
HAMAS. HAMAS dengan tak kenal lelah terus berjuang melawan israel yang
telah merampas tanah airnya. Melalui gerakan intifada HAMAS terus
melakukan perlawanan terhadap Israel dan semakin lama mendapat banyak
dukungan dari rakyat.
Kita bisa melihat gerakan intifada dengan bersenjatakan batu sebagai sebuah
simbol perlawanan yang kontinu terhadap ketidakadilan. Tentu semua juga
paham bahwa mana mungkin bisa melawan persenjataan lengkap Israel
dengan perlawanan menggunakan batu seperti ini. Tapi ini bisa jadi dapat
dianggap sebagai bentuk perlawanan yang pantang menyerah terhadap
semua pihak yang telah bertindak semena-mena di Palestina. Dan terbuktiIsrael teramat takut dan cemas dengan perlawanan intifada ini. Dan bukan
Belajar Berdem okrasi 8
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 9/63
tidak mungkin gerakan intifada telah menimbulkan kerugian yang amat
besar kepada Israel dan secara psikologis juga menimbulkan rasa takut. Inilah
salah satu keberhasilan dari gerakan intifada yang tidak bisa dicapai oleh
bentuk perlawanan lain yang ada di Palestina.
Dalam tekanan dunia internasional yang tentunya dikuasai oleh negara barat
dan amerika, rakyat Palestina dipaksa untuk mengakui negara israel dan
menerima pembentukan negara Palestina di wilayah yang ditentukan. Hal ini
tentu saja sangat tidak bisa diterima. Bagaimana mungkin suatu bangsa
menerima wilayahnya diduduki oleh bangsa lain sedangkan dirinya hanya
menempati wilayah yang sangat kecil saja. Namun secara terpaksa rakyat
Palestina harus menerima kondisi ini melalui perwakilan mereka PLO yang
telah bersedia menerima perjanjian Palestina-israel. Sebagian rakyat yang
menolak israel tentu saja akan berpihak kepada HAMAS yang sejak awal
memang tidak pernah mau mengakui negara Israel yang dianggap sebagai
negara yang telah merampas tanah air mereka.
Tidak heran saat pemilu digelar di Palestina, HAMAS yang ikut sebagai salahsatu peserta pemilu mendapat suara mayoritas di legislatif. Suara mayoritas
ini bisa jadi mewakili sebagian keinginan rakyat Palestina yang sebenarnya
menginginkan wilayah mereka kembali ke tangan mereka yang memang
lebih berhak. Namun, Kemenangan ini lagi-lagi tidak bisa diterima israel dan
amerika sehingga mereka menolak mengakui hasil pemilu. Ini juga yang
menyebabkan HAMAS kemudian membelot dari otoritas Palestina yang diisi
oleh fatah. Konflik ini membuat Palestina terpecah dimana HAMAS
menguasai jalur Gaza. Dan karena itulah Gaza diblokade dan terisolasi dari
dunia luar.
Jika kita melihat bahwa israel telah merampas wilayah Palestina dan ada
sekelompok orang Palestina yang berusaha melawan ketidakadilan ini, tentu
ini adalah tindakan yang wajar. Ini bisa dilihat sebagai perjuangan melawan
ketidakadilan. Sebagaimana wajar pula jika ada sekelompok orang yang tidak
Belajar Berdem okrasi 9
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 10/63
mengakui orang lain yang menduduki wilayahnya dan berusaha merebut
kembali wilayah yang dirampas orang lain itu. Inilah yang sedang dilakukan
oleh HAMAS. dengan latar belakang seperti ini mau tidak mau kita harus
maklum dengan keras hatinya dan keras kepalanya HAMAS atas proses dan
konflik yang terjadi di Palestina.
Namun amat disayangkan, HAMAS sedang melawan sebuah konspirasi
besar yang tentu teramat sangat kuat untuk dilawan. Konspirasi yang telah
membuat penderitaan rakyat Palestina tidak kunjung berakhir.
Belajar Berdem okrasi 10
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 11/63
Belajar Berdem okrasi 11
Sepenggal Keprihatinan untuk Gaza3
Mamat tertegun di depan layar komputer sambil terduduk dengan gelisah.
baru saja mamat mendapat informasi bahwa kapal dengan misi kemanusiaan
yang membawa bahan bantuan untuk penduduk Gaza telah dihadang dan
ditembak oleh tentara Israel. mulutnya tampak komat-kamit antara rasa
gemas dan frustasi. gemas karena prihatin dan cemas atas nasib penduduk
Gaza serta frustasi karena tidak bisa melakukan tindakan apa pun untuk
membela yang tertindas.
Memet pun menghampiri Mamat dengan perasaan yang sama. Memet
terlihat begitu terpukul atas kejadian yang menimpa relawan yang ingin
menyampaikan bantuan ke Gaza. memet berusaha menumpahkan kekesalan
dan keprihatinan hatinya ini kepada Mamat.
“Mat, udah dapat informasi tentang tentara Israel yang menembaki dan
menghadang kapal kemanusiaan itu belum?” tanya Memet kepada Mamat.
“Udah Met,” kata mamat sambil menunjuk ke layar komputer. “tapi aneh ya
Met, situsnya banyak yang ga bisa diakses. Apa situs-situs yang memberikan
3 Tulisan asli di http://sosbud.kompasiana.com/2010/06/02/sepenggal-keprihatinan-untuk-gaza/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 12/63
info tentang kapal kemanusiaan ini sengaja diblokir ya?” lanjut Mamat sambil
bertanya.
“ehmm .. bisa jadi ya Mat, media-media kan banyak dikuasai oleh zionis dan
lobi-lobi yahudi. Boleh jadi mereka sengaja menutupi kejadian yang
sebenarnya dan berusaha membuat berita yang sesuai dengan kepentingan
mereka,” ujar Memet sambil mencoba memberikan sedikit penjelasan.
“apapun yang terjadi atas kapal kemanusiaan Mavi Marmara, ini sekali lagi
menunjukkan kekejian Israel atas kemanusiaan,” kata Mamat berusaha
mengungkapkan kekesalan hatinya.
“lagi-lagi untuk yang kesekian kalinya Israel melakukan pelecehan terhadap
kemanusiaan dan untuk yang kesekian kalinya juga dunia tidak bisa
melakukan tindakan apapun untuk mencegahnya,” lanjut Mamat dengan
geram.
“iya Mat gw juga ga habis pikir bagaimana mungkin pelanggaran dan
pelecehan terhadap kemanusiaan dibiarkan saja terjadi. padahal dunia juga
tahu bagaimana kelakuan Israel yang secara semena-mena telah menginjak-
injak rasa keadilan dan mengabaikan berbagai kecaman yang ditujukan
kepadanya,” Memet ikut memberikan pendapatnya.
“semoga nasib para relawan yang ditangkap akan baik-baik saja ya Met,”
kata Mamat. “di antara para relawan juga terdapat warga negara
Indonesianya lho Met,” lanjut Mamat.
“bener Mat. kita semua berharap mereka semua termasuk relawan dari
Indonesia bisa selamat dan baik-baik saja,” balas Memet.
“tapi sebenarnya yang lebih memprihatinkan lagi adalah nasib para
penduduk Gaza Mat. Akibat blokade Israel, mereka terisolir dari dunia luar.
bayangkan saja nasib anak-anak dan orang-orang tua di sana. apa yang bisamereka makan ketika mereka lapar. jangankan minum susu untuk makan
Belajar Berdem okrasi 12
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 13/63
sehari-hari saja mereka mungkin sudah sangat sulit. Gw benar-benar ga bisa
membayangkan kondisi di Gaza Mat,” lanjut Memet dengan raut muka yang
sedih.
“benar juga ya Met. selama ini penduduk Gaza sudah terisolir dari dunia luar
akibat blokade Israel. Ga kebayang deh bagaimana mereka makan dan
menjalani kehidupannya. Sekarang, kapal yang membawa bantuan pun
dihadang oleh Israel. Padahal bantuan itu sudah dikumpulkan dari seluruh
dunia, berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan. tapi ngga bisa sampai
kepada mereka para penduduk Gaza. benar-benar kejam dan tidak
berperasaan Israel itu,” Mamat menanggapi dengan ekspresi yang tak kalah
sedih ditambah rasa geram.
“Ini sama saja membiarkan penduduk Gaza mati pelan-pelan Mat,” balas
Memet. “menurut gw sebuah pembersihan etnis telah terjadi di Gaza. ada
sekelompok manusia (Israel) yang dengan sengaja membiarkan dan bahkan
menginginkan sekelompok manusia yang lain (penduduk Gaza) mati
kelaparan. tidak salah jika dikatakan bahwa sebuah genosida telah terjadi diGaza. kalau benar seperti ini, sebuah tragedi kemanusiaan sudah terpampang
jelas di hadapan kita Mat,” Memet melanjutkan ekspresinya dengan nada
getir campur frustasi dan marah.
“Benar Met. ini merupakan ketidakadilan yang sangat besar pada masa
sekarang ini. sekelompok manusia yang sudah menginjak-injak nilai luhur
kemanusiaan dan telah nyata dan sengaja berusaha menghilangkan hakhidup sekelompok manusia yang lain. dari sisi manusia mana pun, ini
sungguh sangat memprihatinkan,” timpal Mamat.
“dari sudut pandang mana pun tindakan yang mencederai nilai-nilai
kemanusiaan tidak bisa diterima. Kita tidak butuh imbauan dari ayat suci dan
seruan dari agama untuk bisa ikut larut dalam keprihatinan ini,” ujar Memet
menimpali pernyataan Mamat.
Belajar Berdem okrasi 13
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 14/63
“perlu ada tindakan nyata yang bisa mencegah ketidakadilan ini Met. semoga
saja semua pihak menyadari keadaan yang terjadi di Gaza dan bisa
melakukan upaya yang konkret agar nilai-nilai luhur kemanusiaan dapat
ditegakkan kembali,” kata Mamat.
“dan bantuan kemanusiaan harus tetap bisa masuk ke Gaza dengan cara
apapun. Mungkin ga ya kalau bantuannya disampaikan dalam bentuk uang
yang ditransfer langsung melalui rekening ke Gaza atau apapun yang bisa
dilakukan untuk bisa mengakses Gaza,” sahut Memet mencoba memberikan
solusi.
“para relawan itu tentunya lebih paham situasi di sana dan semoga mereka
bisa menemukan jalan atau solusi yang memungkinkan mereka bisa masuk
ke Gaza. dan jangan lupa untuk selalu berdoa untuk keselamatan mereka
para relawan dan penduduk Gaza. Paling tidak ini yang harus tetap kita
lakukan sejauh ini,” kata Mamat.
“amin .. semoga demikian ya Mat,” sahut Memet
Mereka kembali melanjutkan aktivitas kembali dan terus berdoa dan
berusaha menemukan solusi agar masalah ini mendapatkan jalan keluar yang
baik.
Belajar Berdem okrasi 14
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 15/63
Belajar Berdem okrasi 15
Menyoal Negara Islam4
Wacana islam dalam hubungannya dengan kehidupan bernegara telah
banyak dibahas. Dari banyak pembahasan tersebut telah timbul kekhawatiran
akan dibentuknya sebuah negara islam yang berusaha menerapkan syariat
islam kepada warga negaranya. Negara islam ini dianggap tidak mewakili
sebuah negara yang demokratis melainkan berwujud negara yang
memaksakan hukum-hukum islam kepada warganya dengan kaku dan
dijalankan oleh kekuasaan tunggal yang otoriter.
Kekhawatiran akan sebuah negara islam yang berdasarkan hukum islam
yang diterapkan secara kaku sedemikian menakutkan. Kekhawatiran ini bisa
jadi terwakili oleh terbitnya sebuah buku bertajuk ilusi negara islam. Tanda-
tanda akan dibentuknya negara islam boleh jadi mulai dirasakan gelagatnya
dengan munculnya partai-partai islam dalam panggung politik. Gejala ini
terjadi secara merata di hampir semua negara dengan penduduk mayoritas
muslim dan tak terkecuali di Indonesia. Terbukanya saluran aspirasi rakyat
secara lebih demokratis melalui pemilu yang boleh diikuti oleh banyak partai
membuat kalangan islam ikut mengambil kesempatan ini. Dan, saat kekuatan
politik islam mulai menampakkan jati dirinya dan mendapat dukungan yang
cukup dari rakyat, ada kalangan yang menganggap ini sebagai sebuah proses
4 Tulisan asli di http://politik.kompasiana.com/2010/05/15/sedikit-pandangan-tentang-negara-islam/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 16/63
menuju terbentuknya negara islam. Sebuah anggapan yang terlalu berlebihan
dan kurang beralasan.
Anggapan akan bangkitnya kekuatan islam yang ingin mendirikan negara
islam memang bukanlah sesuatu yang tidak bisa diremehkan. Bukanlah
sesuatu yang aneh lagi bahwa ada sebagian kalangan muslim yang memiliki
cita-cita akan sebuah sistem pemerintahan dan kenegaraan yang berdasarkan
prinsip-prinsip islam. Namun, cita-cita ini disadari merupakan sebuah proses
yang panjang dan bukanlah perkara yang mudah. bentuk negara islam itu
sendiri masih menjadi wacana dan perdebatan yang panjang di kalangan
intelektual islam sendiri.
Negara islam yang menjadi cita-cita sebagian kalangan islam pada dasarnya
ingin merujuk kepada sistem pemerintahan di madinah pada masa
rasulullah. Namun disadari pula bahwa situasi yang dihadapi saat ini
sedemikian kompleks dan sangat berbeda dengan keadaan pada masa
rasulullah itu. Oleh karena itu, masih menjadi perdebatan yang panjang
bagaimana bentuk dan implementasi dari sebuah negara islam yang bisa
dijalankan pada masa sekarang ini.
Masih belum jelasnya bentuk negara islam yang ideal dan pas yang bisa
diterapkan pada masa ini dan dalam kondisi yang sangat majemuk membuat
sebagian kalangan dari umat islam berusaha bermain dalam tataran hukum
dan undang-undang. Sadar bahwa adanya peluang untuk ikut berperan
dalam proses pemerintahan baik dalam eksekutif dan legislatif melalui
pemilu, sebagian kalangan berusaha masuk melalui jalur yang amat terbuka
ini. Jadilah saat ini ada sebagian aktivis islam yang berhasil masuk ke dalam
lingkaran eksekutif dan legislatif. Kalangan inilah bisa jadi yang
dikhawatirkan akan menghidupkan wacana negara islam. Meskipun
anggapan ini sangat spekulatif karena belum ada indikasi yang jelas ke arah
itu.
Belajar Berdem okrasi 16
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 17/63
Kondisi negara yang majemuk ini juga memaksa kalangan yang percaya akan
keandalan sebuah negara islam merancang sebuah sistem kenegaraan yang
mampu menampung semua aspirasi warganya sekaligus masih berada dalam
kerangka syariat islam. Sebuah negara madani dianggap mewakili sebuah
sistem kenegaraan yang plural namun tetap dalam kerangka ketuhanan.
Kalangan islam ini sadar bahwa tidak bisa dan tidak bijaksana memaksakan
diterapkannya suatu sistem kenegaraan tertentu kepada masyarakat. Mereka
pun mengalihkan atau sedikit menggeser idealisme tentang sebuah negara
islam yang ideal menjadi ke arah negara madani yang demokratis. dan, basis
atau dasar dari negara madani ini adalah masyarakat yang mandiri dan
mampu menentukan masa depannya sendiri.
Belajar Berdem okrasi 17
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 18/63
Belajar Berdem okrasi 18
Politik dan Kekuasaan5
Pada dasarnya tulisan ini mengarah pada jawaban atas pertanyaan: Apakah
politik itu selalu berorientasi kepada kekuasaan?
Secara prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut berperan serta dalam
mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat. Karena menyangkut
kepentingan rakyat banyak dan kepemimpinan atas masyarakat luas, maka
politik amat sangat dekat dengan kekuasaan. Inilah mungkin yang membuat
banyak orang memutuskan terjun ke kancah politik. Karena dengan terjun ke
politik, orang akan semakin dekat dengan kekuasaan. Bisa jadi inilah yang
dipahami oleh kebanyakan orang.
Di sisi lain, karena politik berusaha mengurus dan mengendalikan urusan
masyarakat, politik juga dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan
kebaikan dan kebenaran kepada masyarakat luas. Namun, pola ini seakan
tertutupi oleh pandangan umum sebagaimana yang disebutkan di atas dan
berusaha dibuang jauh-jauh dari masyarakat. Padahal, inilah sesungguhnya
hakikat dari politik yang sesungguhnya, sarana untuk menyampaikan
kebaikan dan kebenaran melalui orang-orang yang diserahi amanah untuk
mengurus urusan masyarakat. Orang-orang yang bekerja dan diberi amanah
untuk mengurusi urusan orang banyak yang dipilih melalui proses politik
5 Tulisan asli di http://umum.kompasiana.com/2009/05/28/politik-dan-kekuasaan/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 19/63
harus memahami hakikat ini. bahwa mereka dipilih untuk mengurusi urusan
rakyat dan bekerja sebagai pelayan bagi rakyat.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Orang-orang yang melalui proses
politik sekaligus diberi amanah untuk bekerja untuk rakyat malah menjadi
orang pertama yang mengkhianati amanah itu, dengan mengedepankan
kepentingan pribadi dan golongannya sendiri di atas kepentingan rakyat.
Jadi, sebenarnya orang-orang yang bekerja dalam orbit politiklah, dan bukan
politik itu sendiri, yang telah membuat stigma dan label bahwa politik selalu
berorientasi pada kekuasaan. Orang-orang yang telah mengingkari amanah
rakyatlah yang telah membuat politik, dan bekerja dalam orbit politik, itu
sesuatu yang buruk dan amat lekat dengan korupsi.
Ketika ada sekelompok masyarakat berusaha memahami politik dengan
benar, tidak banyak orang yang mempercayainya. Ketika ada sekelompok
orang menggunakan politik untuk menyampaikan kebaikan dan kebenaran,
orang menganggapnya sebagai sebuah kesia-siaan. Ketika ada sekelompok
orang yang berusaha mengembalikan amanah rakyat dalam politik kepadayang berhak mengembannya dan untuk kepentingan rakyat, banyak orang
yang memicingkan mata bahkan berpaling darinya.
Kita tidak berani mengakui bahwa memang ada sekelompok orang yang
benar-benar memahami dan menjalankan politik dengan benar dan tetap
mengikuti pandangan umum bahwa politik itu kotor.
Disini saya ingin menyodorkan suatu analogi. Sudah menjadi pandangan
umum bahwa setiap laki-laki hanya memandang wanita sebagai objek seks
belaka. Ini merupakan pandangan umum yang walaupun belum tentu diakui
tetapi pada kenyataannya dipakai sebagai pandangan umum. Tentu tidak ada
orang yang berani dan secara terang-terangan mengakui hal ini. namun pada
kenyataannya pandangan ini banyak dianut oleh banyak orang.
Belajar Berdem okrasi 19
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 20/63
Di lain pihak, ada sebagian kalangan dari pria yang mengingkari pandangan
umum ini. menurut kelompok pria ini wanita tidak hanya sebagai objek seks
belaka bahkan lebih mulia dan lebih tinggi dari ini. kalangan pria ini lebih
memuliakan dan lebih menghargai wanita sebagai makhluk tuhan yang
memiliki fitrah. Tentu sulit membuktikan bahwa ada segolongan pria yang
menganggap wanita seperti ini, tetapi kita tahu pasti bahwa ada pria yang
berpegang teguh dalam pandangan ini.
Demikian halnya dengan pandangan bahwa politik yang dipandang secara
umum hanya sebagai jalan untuk mencapai kekuasaan. Pandangan ini sudah
menjadi pandangan umum yang ada dalam benak banyak orang, walaupun
tidak ada seorang pun yang akan mengakui hal ini. tetapi kita tahu pasti
kebanyakan orang berpandangan seperti ini. ketika seorang tokoh partai
ditanyakan tentang pandangannya untuk terjun ke dalam dunia politik, saya
berani menjamin tidak akan keluar dari mulutnya pernyataan bahwa dia
menginginkan kekuasaan. Selalu yang keluar dari mulutnya bahwa dia ingin
bekerja untuk rakyat.
Namun, apakah kenyataannya demikian?
Sesuai dengan analogi tadi, ketika ada sekelompok orang yang berusaha
memahami politik dengan benar, berusaha mengembalikan amanah rakyat
kepada yang berhak menerima, dan bekerja untuk melayani rakyat, kita perlu
memahaminya sebagai segolongan pria yang menganggap wanita lebih mulia
dan lebih berharga dari sekedar objek seks belaka. Kita mungkin sulitmembuktikan golongan ini benar-benar ada tetapi kita tahu mereka benar
dan yakin dengan pendiriannya dan golongan ini ada.
Jadi, ketika kita mengakui ada segolongan pria yang memiliki prinsip lebih
menghargai wanita sebagai makhluk yang memiliki fitrah walaupun tidak
bisa dibuktikan, kita tentu juga mau tidak mau harus mengakui bahwa ada
sekelompok orang yang memang sungguh-sungguh berusaha memahamipolitik dengan benar sesuai dengan hakikatnya.
Belajar Berdem okrasi 20
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 21/63
Orang-orang yang berusaha memahami politik dengan benar ini tidak
menjadikan kekuasaan sebagai tujuan akhir, tetapi justru dengan kekuasaan
itulah mereka baru memulai sebuah usaha yang lebih tinggi dan lebih mulia,
menjadi pelayan bagi rakyat dan bekerja untuk kepentingan rakyat.
Dan, yakinlah bahwa golongan ini ada dan jika anda meyakininya jangan
ragu-ragu untuk memilih mereka.
Belajar Berdem okrasi 21
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 22/63
Belajar Berdem okrasi 22
Seni Mendidik Anak6
Sebagai orang tua yang memiliki anak-anak kecil, saya harus cermat
menerapkan cara yang tepat dalam mendidik anak-anak kita. Masa kanak-
kanak adalah masa pembentukan karakter seorang anak yang akan
mempengaruhi perkembangan mental anak. Cara yang salah dalam
mendidik anak akan berakibat fatal dalam pembentukan kepribadian ini.
Tingkah laku yang menyimpang yang sering terjadi dalam kehidupan kita
sehari-hari yang sering kita temui dewasa ini adalah salah satu contoh
ketidakpedulian atau metode yang keliru dalam mendidik anak saat masih
kecil.
Bagi saya mendidik anak adalah sebuah seni. Mendidik anak seolah-olah
mendesain anak kita sesuai dengan keinginan kita di masa depan. Sebagai
orang tua kita tentu menginginkan anak kita mandiri, cerdas, bertanggung
jawab, dan siap menghadapi kerasnya kehidupan. Jadi, kita perlu membuat
desain bagaimana anak kita bisa memiliki sikap dan sifat yang baik
sebagaimana tersebut di atas.
6 Tulisan asli di http://netsains.com/2008/09/adalah-hebat-menjadi-orang-tua-yang-baik/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 23/63
Usia 1 s/d 5 tahun disebut-sebut sebagai golden age atau masa emas dalam
kehidupan seseorang. Artinya, baik tidaknya anak-anak kita ketika tumbuh
dewasa nanti sangat ditentukan dari bagaimana mereka mendapatkan
perlakuan dan pendidikan yang sesuai saat masih kecil. Jadi, saya sangat
memperhatikan dan serius mengikuti perkembangan anak-anak saya yang
saat ini sedang memasuki fase tersebut.
Sekecil apapun sikap kita kepada mereka akan memberikan pengaruh besar
buat perkembangan kepribadiannya. Saya bukan tipe orang tua yang selalu
memperhatikan kemana saja anak saya pergi sambil terus berteriak-teriak
memperingatkannya saat ingin melakukan sesuatu tetapi saya juga tidak
membiarkan anak-anak saya bertindak seenaknya tanpa menegurnya.
Membiarkan mereka bebas bermain membuat mereka kreatif dan berinisiatif,
tetapi teguran dan peringatan kecil saat mereka mulai melakukan tindakan di
luar batas tetap diperlukan untuk mengingatkan mana yang benar dan mana
yang salah.
Salah satu sikap yang menurut saya kurang baik yang sering dilakukan oleh
orang tua kepada anak-anaknya yang masih kecil adalah selalu mengikuti
kemauan anak-anak kita saat mereka merengek meminta segala kemauannya.
Anak kecil sering merengek untuk dibelikan sesuatu atau meminta sesuatu
yang diinginkannya. Dan, dengan alasan sayang orang tua selalu mengikuti
semua kemauan anaknya. Menurut saya cara ini hanya menjadikan anak kita
pemalas, boros, tidak kreatif, dan terlalu manja.
Meskipun kita memiliki banyak uang untuk membeli dan mencukupi segala
kemauan anak kita, tidak sepantasnya kita sebagai orang tua untuk selalu
mengikuti kemauan anak kita. Rasa sayang dan cinta kepada anak-anak kita
semestinya diwujudkan dengan sikap dan interaksi yang mendalam dengan
anak-anak dan tidak dengan memberikan mereka segala materi (harta dan
uang). Memang materi diperlukan tetapi dalam mendidik kepribadian dan
Belajar Berdem okrasi 23
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 24/63
mental diperlukan prinsip, sikap, dan perhatian yang memadai, tidak sekedar
harta yang berkecukupan.
Contoh kecil yang sangat sering saya hadapi adalah saat saya mendengar
rengekan anak-anak saya meminta jajan. Anak-anak saya memang anak-anak
yang menurut saya agak over dan salah satunya ditandai dengan seringnya
mereka merengek meminta jajan. Bagi saya sikap dan prinsip perlu secara
disiplin diterapkan bukan semata-mata untuk menghemat pengeluaran tetapi
lebih kepada pembentukan karakter. Saya tidak ingin anak-anak saya
mempunyai mental selalu meminta-minta. Maka berbagai cara perlu
dilakukan untuk mengatasi rengekan anak-anak saya.
Kita harus memberikan pengertian kepada anak-anak kita bahwa mereka
tidak harus selalu meminta jajan setiap saat. Ini juga terkadang disertai
dengan mengalihkan perhatian mereka kepada bentuk yang lain, misalnya
dengan mengajak mereka berjalan-jalan atau memberikan mereka bentuk
permainan yang menghibur. Dengan selalu mengajak mereka bermain atau
memberikan mereka permainan dapat melupakan keinginan mereka untuk
jajan. Di sini diperlukan kesabaran dan ketegasan sikap dari orang tua karena
terkadang anak kita merengek sampai menangis untuk mendapatkan apa
yang mereka inginkan. Orang tua kadang merasa kasihan kepada mereka dan
akhirnya menuruti kemauan anaknya. kita harus tegas demi kebaikan anak-
anak kita juga, bahkan tetap membiarkannya menangis. Sekali lagi saya
katakan rasa sayang tidak harus diwujudkan dengan menuruti kemauannya.
Justru karena sayang itulah saya bersikeras tidak menuruti kemauan mereka
untuk jajan.
Tidak menuruti kemauan anak kita jajan bukan berarti saya sama sekali tidak
menyiapkan makanan atau jajanan di lemari kita. Saya terkadang sudah
menyiapkan setumpuk makanan yang bisa diberikan kepada anak-anak saat
mereka meminta jajan. Tapi kita juga harus tegas dengan hanya
Belajar Berdem okrasi 24
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 25/63
memberikannya satu macam yang boleh dimakan saat itu dan menyimpan
makanan yang lain untuk waktu yang lain. Ini juga salah satu bentuk latihan
kedisiplinan buat saya dan istri sebagai orang tua dan bagi anak-anak saya.
Contoh kecil yang lain, orang tua yang selalu membawakan tas anaknya yang
sekolah tk atau sd. Kita sering melihat ada orang tua yang membawakan tas
anaknya yang sekolah. Sikap orang tua ini menurut saya keliru dalam
mewujudkan rasa kasih sayangnya kepada anaknya. Sikap disiplin dan
tanggung jawab mesti dilatih semenjak dini. Dengan membiarkan anak
membawa perlengkapan sekolahnya sendiri, kita melatih anak untuk
bertanggung jawab dan mandiri dalam menjalankan tugasnya. Kita perlu
menanamkan kepada anak bahwa dia yang sekolah dan dia pula yang
bertanggung jawab atas segala yang berhubungan dengan sekolah termasuk
membawa tas sendiri.
Sikap tegas dan disiplin terkadang juga keras menurut saya perlu dilakukan
dalam berinteraksi dengan anak-anak kita. Ini diperlukan untuk melatih
mereka berdisiplin dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kita tidak ingin
anak-anak kita malas, bukan? Tapi, tentu saja perhatian dan kasih sayang
adalah landasan yang harus selalu diterapkan dalam setiap interaksi.
Dan, sepertinya saya dan istri sudah menuai hasilnya. Itu bisa saya rasakan
dari sikap anak saya yang pertama, Firdaus. Sebagai anak usia lima tahun
yang ditinggal oleh kedua orang tuanya bekerja, Firdaus boleh dikatakan
mandiri dan disiplin. Dia tidak pernah bangun tidur kesiangan, kadang tidak
lupa untuk salat Subuh, sesuatu yang tidak buruk untuk anak usia lima
tahun. Sejak pertama masuk sekolah, dia tidak pernah mau ditemani atau
ditunggui oleh orang tuanya atau pengantarnya. Dia cepat bergaul dan
berinteraksi dengan orang atau anak yang baru dikenalnya. Memang, Firdaus
tidak bisa diam, dia selalu bergerak untuk melakukan apa saja.
Belajar Berdem okrasi 25
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 26/63
Firdaus bisa memanfaatkan barang apapun untuk dijadikan mainannya. Saya
perhatikan dia banyak mengumpulkan bungkus kotak bekas susu. Dia bisa
mengkhayalkan benda apapun dengan barang bekas yang dia dapatkan.
Tentu saja kami sangat bersyukur memiliki anak yang mandiri dan kreatif.
Kami sadar anak adalah amanah dari sang Pencipta buat kita sehingga kami
harus menjaga dan mendidiknya dengan cermat.
It’s great to be a good parent.
Belajar Berdem okrasi 26
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 27/63
Belajar Berdem okrasi 27
Lets Enjoy The Game!7
"Pertandingan semifinal kapan ya, Met?"
Demikian isi sebuah pesan singkat yang diterima Memet sore itu. ternyata
pesan itu dikirim oleh temannya yang sedang berada di luar kota. kebetulan
teman Memet itu sedang mendapat tugas dari tempatnya bekerja yang
mengharuskannya berada di luar kota. mungkin karena berada di luar kota
teman Memet kesulitan mendapat info tentang piala dunia sehingga perlu
menanyakan jadwal pertandingan. tentu saja teman Memet tidak ingin
melewatkan setiap momen penting dari piala dunia.
"Mat, ga terasa ya piala dunia udah hampir selesai dan sekarang udah sampai
ke semifinal," ujar Memet kepada Mamat.
"Iya nih Met, udah hampir ketahuan siapa yang pantas mengangkat piala
dunia. Tapi sayang nih Met, tim kesayangan gw udah keok," balas Mamat
dengan sedikit kecewa.
7 Tulisan asli di http://lomba.kompasiana.com/gempita-afsel/2010/07/06/lets-enjoy-the-games/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 28/63
"emang elo jagoin siapa Mat, Brazil atau Argentina?" tanya Memet.
"gw jagoin keduanya Met. Mereka kan sejauh itu belum terkalahkan dan
permainannya juga menurut gw paling oke. apalagi pemainnya juga jago, ada
Kaka di Brazil dan Messi di Argentina. Tapi mereka malah keok," sahut
Mamat sambil mengemukakan argumennya.
"ga usah sedih gitu donk. Sebenarnya Brazil dan Argentina cuma ga bisa
nyetak gol lbh banyak drpd Belanda dan Jerman aja kok ... hehe," sahut
Memet sambil bercanda dan mencoba menghibur Mamat.
"Yahh .. jangan ngeledek gitu donk. tetep aja namanya kalah itu mah," sahut
Mamat menanggapi.
"Piala Dunia sepertinya bukan ajang bagi pemain bintang, Mat. Piala Dunia
sepertinya ajang buat permainan kolektif dan strategi yang jitu. Coba lihat
bagaimana Belanda yang bisa menjinakkan Brazil dan Jerman yang bisa
menghancurkan Argentina. Hanya kolektivitas tim dan strategi yang bisa
membuat hal itu terjadi," ujar Memet mencoba memberikan pendapatnya.
"Juga Spanyol dan Uruguay yang mampu mengalahkan lawan-lawannya.
Kecerdikan dan juga keberuntungan kadang ikut menentukan hasil akhir,"
sahut Memet menambahkan.
"Iya juga sih Met. Khusus untuk Uruguay bisa jadi ada faktor keberuntungan
juga yang ikut andil. Ceritanya bisa laen andai penalti buat Ghana bisa jadi
gol," kata Mamat.
"Bener juga Mat. Tapi ada juga cerita menarik yang laen Mat," sahut Memet
yang membuat Mamat penasaran.
Belajar Berdem okrasi 28
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 29/63
"Apaan tuh Met?" tanya Memet dengan penasaran tepat seperti perkiraan
Memet.
"Ini tentang Mueller, Mat. Thomas Mueller pencetak gol pertama Jerman
waktu lawan Argentina itu loh. Ternyata Thomas muller mencetak gol ke
gawang tim yg pelatihnya pernah menganggapnya anak gawang alias 'ball
boy', Mat" ujar Memet dengan meyakinkan.
"Jadi ceritanya, sebelum piala dunia sekitar 4 bulan yang lalu, Argentina
pernah ujicoba melawan Jerman dan Argentina waktu itu menang 1 - 0. Nah,
pas jumpa pers, Maradona sebagai pelatih Argentina ga mau mengikuti
jumpa pers itu karena ngeliat Mueller lagi duduk dan bicara. dikiranya
Mueller ini anak gawang, makanya Maradona ga mau menghadiri jumpa
pers itu," ujar Memet menjelaskan dengan panjang lebar.
"ha ha ha ... sekarang Mueller malah mencetak gol ke gawang Argentina,"
sahut Mamat sambil tertawa. "Maradona bakalan malu tuh kalo ingat
kejadian itu .. haha," lanjut Mamat.
"Iya bener Mat. Gw aja ga bisa ngebayangin gimana malunya Maradona
setelah timnya kalah. Tapi untung juga sih Argentina kalah. jadi Maradona ga
perlu telanjang .. haha. seperti janjinya kalo bisa membawa Argentina juara,"
timpal Memet dengan iseng.
"wah rugi dong kalo gitu .. ga bisa ngeliat Maradona telanjang .. hehe," ujar
Mamat ga kalah isengnya dengan Memet.
"ah bisa aja lo Mat .. hahaha," sahut Memet sambil tertawa juga.
Belajar Berdem okrasi 29
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 30/63
"Met, ngomong-ngomong elo sebenarnya jagoin siapa sih? jangan-jangan lo
jagoin Belanda atau Jerman ya? sejauh ini emang dua tim itu yang
permainannya konsisten sih," tanya Mamat.
"Kalo menurut gw sekarang ga masalah siapa yang menang atau kalah,
mendingan enjoy aja lah," ujar Memet.
"Kalo gw boleh berfilosofi ya Mat, Jangan sampai kesukaan atau
ketidaksukaan kita terhadap suatu tim menghalangi kita untuk menikmati
pertandingan. Lets enjoy the game! Mendingan kita menikmati permainan
terlepas siapa pun yang menang. Dan, gw yakin tim yang bermain lebih baik,
dialah yang akan memenangkan pertandingan," timpal Memet
menambahkan sambil mencoba berfilsafat.
"Ah ga seru kalo gitu, Met. Tapi emang bisa juga sih seperti itu. sayang juga
sih kalo setiap pertandingan hanya dilihat dari kalah atau menang. ada
banyak pelajaran dan hikmah yang sebenarnya bisa diambil dari setiap
pertandingan. begitu kan Met?" kata Mamat tak mau kalah dan ikut
berfilosofi ria.
"bener Mat pelajaran yang baik perlu diambil dan bisa menjadi pengalaman
yang berharga buat hidup kita," ujar Memet menimpali penegasan Mamat.
"sekarang saatnya siap-siap menikmati sambal Balando ya Met ... hehe.
Maksudnya Belanda," ujar Mamat.
"ah bisa aja lo Mat. oke deh jangan lupa bangunin gw nanti malam ya," sahut
Memet mengakhir obrolan mereka.
Belajar Berdem okrasi 30
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 31/63
Belajar Berdem okrasi 31
Karena Spanyol bukanlah Inggris atau
Argentina8
Sebuah antiklimaks buat tim panser Jerman. Demikianlah kira-kira ungkapan
yang tepat buat hasil semifinal Piala Dunia antara Jerman melawan Spanyol.
Wajar saja, karena sebelum pertandingan semifinal ini, banyak pihak
terutama para pendukung Jerman sangat yakin Jerman bisa menundukkan
Spanyol. Wacana yang berkembang bukan lagi apakah Jerman bisa
mengalahkan Spanyol melainkan berapa banyak gol yang mampu dilesakkah
phillip Lahm dkk ke gawang Spanyol. Ekspektasi besar dari para pendukung
terhadap tim panser bisa jadi tidak terlalu berlebihan. Ini mengingat hasil dua
laga Jerman sebelumnya yang sangat meyakinkan dan mau tak mau akan
menempatkan Jerman sebagai tim yang paling wajib ditakuti. Meski ramalanpaul si gurita yang memilih bendera spanyol, Jerman tetaplah masih sulit
untuk tidak diunggulkan.
Laga antara Jerman melawan Inggris di fase perdelapan final adalah awal
dari ekspektasi besar itu. Laga itu menjadi bukti atas ketangguhan pasukan
muda Jerman. Wayne Rooney dan kawan-kawan dibuat tak berdaya dan
8 Tulisan asli di http://lomba.kompasiana.com/gempita-afsel/2010/07/08/karena-spanyol-bukanlah-inggris-atau-argentina/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 32/63
dipaksa menelan pil pahit dengan kekalahan yang cukup telak 1 - 4. Klose,
Mueller, dan Podolski membombardir gawang Inggris secara meyakinkan
melalui skema permainan yang mengagumkan. Meski Inggris mampu
mencetak gol balasan, namun secara umum permainan mereka seakan berada
satu kelas di bawah phillip Lahm dan kawan-kawan. Hasil ini membuat
Jerman mulai diprediksi akan mampu mengulang sejarah mereka 20 tahun
yang lalu pada Piala Dunia 1990 saat menjadi juara dunia.
Laga perempat final menjadi pembuktian berikutnya dari pasukan Joachim
loew. Pada fase ini mereka harus menghadapi lawan berat berikutnya
sekaligus musuh bebuyutan mereka, yaitu Argentina. Ketangguhan Jerman
akan benar-benar teruji saat menghadapi Messi dan kawan-kawan yang
sampai ke perempat final tanpa terkalahkan dan selalu mencetak gol di setiap
pertandingannya. Messi, tevez, dan higuain telah membuktikan ketajaman
mereka pada pertandingan mereka sebelumnya. Pertandingan pun
diramalkan akan berlangsung ketat dan keras. Pertarungan antara skill
individu dan kecepatan messi dkk melawan kolektivitas dan kedisiplinan
Mesut Ozil dkk.
Pertandingan pun berlangsung dan Jerman beruntung bisa mencetak gol
cepat lewat sundulan Mueller memanfaatkan umpan tendangan bebas
Schweinsteiger. Selanjutnya tekanan pun menghantui pemain Argentina yang
membuat permainan individu mereka tidak berjalan. Jerman mampu
memanfaatkan rasa frustasi pemain Argentina. Mueller, Podolski,
Schweinsteiger, dan Ozil dapat leluasa memainkan bola dan menusuk
jantung pertahanan Argentina yang dikawal dimichelis. Alhasil Jerman
mampu melesakkan tiga gol tambahan untuk menggenapkan skor menjadi 4
– 0. sebuah kemenangan yang fantastis dan disambut dengan gegap gempita
oleh seluruh pendukung Jerman. Kemenangan ini juga mempertebal
keyakinan pendukung bahwa Jerman akan mampu membawa pulang Piala
Belajar Berdem okrasi 32
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 33/63
Dunia ke negaranya. Jerman melaju mulus ke semifinal dan akan
menghadapi Spanyol.
Spanyol, lawan Jerman di semifinal, bukanlah lawan yang asing buat Jerman.
Keduanya pernah saling berhadapan dua tahun lalu di final Piala Eropa 2008.
partai final itu sendiri dimenangkan oleh Spanyol dengan skor tipis 1 – 0
yang membawa Spanyol menjadi juara Eropa. Perjalanan Spanyol sampai ke
semifinal tidak lebih baik dari Jerman bahkan boleh dianggap kurang
meyakinkan. Spanyol bahkan pernah kalah saat menghadapi swiss di
pertandingan pertama grup H Piala Dunia ini. Kekalahan ini membuat
banyak orang ragu atas kemampuan Spanyol untuk berbuat banyak di Piala
Dunia ini. Meski selanjutnya Spanyol mampu meraih dua kemenangan atas
Honduras dan Chile yang meloloskan mereka ke babak 16 besar, belum
banyak kalangan yang yakin Spanyol mampu melangkah lebih jauh.
Keraguan banyak kalangan atas kemampuan Spanyol akhirnya dijawab
dengan keberhasilan Spanyol mengalahkan Portugal di perdelapan final dan
Paraguay di fase perempat final masing-masing dengan skor tipis 1 – 0.
Spanyol pun terus melaju sampai ke semifinal untuk menantang Jerman.
namun sampai sejauh ini pun, meski mampu mengungguli lawan-lawannya,
Spanyol masih dianggap belum menunjukkan permainan terbaiknya
sebagaimana yang pernah mereka tampilkan saat menjadi jawara Eropa
tahun 2008. skor 1 – 0 atas Portugal dan Paraguay seolah menjadi bukti atas
keraguan ini. Permainan tiki taka, yang mengandalkan determinasi dan
penguasaan bola dengan operan dari kaki ke kaki yang cepat, yang menjadi
ciri khas sepak bola Spanyol dianggap belum maksimal dan belum
menghasilkan banyak gol seperti harapan banyak orang, namun, banyak
kalangan yang membela dengan mengatakan bahwa kemenangan lebih
penting walaupun diraih tanpa mencetak banyak gol. Keadaan inilah yang
akan dibawa oleh Spanyol saat menghadapi Jerman.
Belajar Berdem okrasi 33
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 34/63
Permainan Spanyol yang disebut memiliki gaya tiki taka disebut-sebut
menyerupai gaya permainan Barcelona. Wajar saja karena lini tengah dan
belakang Spanyol diisi oleh pemain-pemain Barcelona. Disana ada arsitek
permainan pada dua gelandang, yaitu xavi dan iniesta ditambah busquet
sebagai gelandang bertahan dan pedro di posisi sayap kanan. Belum lagi dua
pemain Barcelona lainnya, yaitu pique dan puyol, menempati jantung
pertahanan Spanyol. Penguasaan bola dengan operan pendek dari kaki ke
kaki yang mengalir secara cepat merupakan karakteristik permainan Spanyol.
Bola pun akan mengalir lancar ke depan untuk diselesaikan oleh torres atau
villa sebagai ujung tombak. Pola ini memang tidak sepenuhnya berhasil dan
terbukti Spanyol tidak mampu mencetak gol ke gawang swiss walaupun
menguasai ball possession lebih banyak. Namun, Konsistensi yang berbuah
kemenangan yang mereka tunjukkan pada pertandingan berikutnya pasca
kekalahan dari swiss sedikit memberikan bukti keampuhan dari gaya
permainan mereka ini. Modal dasar inilah yang akan menjadi senjata Spanyol
untuk meredam kecepatan dan kelincahan Jerman. Tentu saja gaya
permainan tiki taka ini melawan kedisiplinan pemain Jerman akan
menjanjikan tontonan yang menarik.
Determinasi inilah yang benar-benar ditunjukkan Spanyol pada pertandingan
semifinal menghadapi Jerman. Sadar bahwa Jerman sangat berbahaya jika
dibiarkan menguasai bola, pemain Spanyol berusaha terus memegang bola
dan mengalirkannya dengan cepat dari satu pemain ke pemain lainnya. Lini
tengah Spanyol terus berusaha merebut bola dan mengalirkan bola dengan
cepat. Ini memaksa Jerman tidak mampu memainkan pola serangan cepat
mereka dan membuat mereka tertahan di area permainan mereka sendiri.
Ketidakhadiran Mueller di lini tengah Jerman sedikit berpengaruh terhadap
ketajaman serangan mereka. Keraguan mereka antara tetap bertahan atau
melakukan serangan membuat Jerman tidak mampu mengembangkan
permainan. Sebuah keuntungan sesungguhnya telah diperoleh Spanyol
sepanjang babak pertama meski mereka belum berhasil mencetak gol.
Belajar Berdem okrasi 34
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 35/63
Di babak kedua, Jerman mulai berani melakukan tekanan dan lebih terbuka
untuk menyerang. Pertandingan pun berlangsung lebih menarik dengan
serangan yang dilakukan kedua belah pihak secara bergantian. Beberapa
peluang pun sempat diperoleh kedua tim, bahkan Jerman pun memiliki
peluang emas saat tendangan kroos (yang masuk menggantikan trochowski,
yang diplot sebagai pengganti Mueller) meluncur deras ke gawang iker
casillas. Casillas pun berhasil menepis bola untuk menyelamatkan
gawangnya. Keuntungan yang diperoleh Spanyol saat Jerman bermain lebih
terbuka membuat Spanyol dapat menciptakan beberapa peluang berbahaya.
Davis villa menjadi lebih bebas bergerak dan beberapa kali mencoba
mengancam melalui aksi dan kecepatannya walaupun masih mampu diblok
oleh pemain belakang Jerman. Spanyol akhirnya mampu mencetak gol
melalui sundulan kepala puyol memanfaatkan sepak pojok Xavi. Gol ini
sesungguhnya hasil dari determinasi dan keyakinan pemain Spanyol yang
berhasil memanfaatkan sedikit celah pertahanan Jerman yang mulai bermain
terbuka. Ingat bahwa gawang Jerman pun pernah dibobol oleh pemain
Inggris melalui cara yang sama seperti ini, yaitu melalui sundulan kepala
yang memanfaatkan sepak pojok
Spanyol pun akhirnya mampu mengakhiri pertandingan dengan
kemenangan atas tim yang sebelumnya pernah membombardir gawang
lawannya dengan mudah. Jerman yang sebelumnya terlihat begitu perkasa
dan selalu mengakhiri laga dengan banyak gol pun dibuat tidak berkutik dan
tidak berdaya. Kemenangan ini juga mengulangi hasil yang sama saat
menghadapi Portugal dimana Portugal juga sebelumnya pernah
mengalahkan Korea Utara dengan skor telak, 7 – 0. Spanyol pun tampaknya
boleh disebut pembunuh raksasa dengan satu gol maut.
Kemenangan ini juga seperti mengulang hasil akhir final Piala Eropa dimana
Spanyol juga mampu mengalahkan Jerman dengan skor yang sama pula, 1 –
Belajar Berdem okrasi 35
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 36/63
0. Sebuah kemenangan yang amat manis yang mampu mengantarkan mereka
mencapai final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dan, saya
yakin ini tidak ada hubungannya dengan pilihan paul si gurita yang memilih
bendera Spanyol dibandingkan bendera Jerman.
Belajar Berdem okrasi 36
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 37/63
Belajar Berdem okrasi 37
Mungkinkah Mengubah Bentuk Tiang Gawang?9
Salah satu hal unik yang patut menjadi perhatian pada piala dunia ini adalah
ketidakmampuan wasit untuk menentukan bola yang masuk ke gawang hasil
pantulan dari tiang gawang. Kejadian unik ini menimpa tim inggris yang
tidak beruntung saat wasit tidak mensahkan gol dari Frank Lampard. Dari
tayang ulang bola pantulan dari tiang gawang memang terlihat sudah
melewati garis gawang yang mestinya sudah bisa dianggap gol. Namun wasit
tidak melakukan hal itu. Tidak disahkannya gol itu sendiri dianggap
merugikan tim inggris yang merasa mereka seharusnya mampu
menyamakan keadaan dan memiliki peluang untuk bisa memenangkan laga.
Meski, hal ini (inggris bisa menang) belum tentu bisa dilakukan.
Orang kemudian mengangkat wacana penggunaan teknologi dalam sepakbola yang bisa Sedikit membantu wasit dalam mengambil keputusan. Salah
satu teknologi yang dianggap bisa sedikit mengatasi masalah ini adalah
penggunaan chip dalam bola. Chip ini dilengkapi sensor yang bisa
mendeteksi apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum. Jadi, wasit
akan dengan mudah mengesahkan gol jika bola sudah terdeteksi melewati
garis gawang. Alternatif lainnya adalah menggunakan tambahan asisten
9 Tulisan asli di http://lomba.kompasiana.com/gempita-afsel/2010/07/09/mungkinkah-mengubah- bentuk-tiang-gawang/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 38/63
wasit yang ditempatkan di garis belakang tiap gawang. Ini berarti
memerlukan tambahan dua orang asisten wasit yang khusus mengamati
kejadian di sekitar garis dan gawang. Kehadiran asisten wasit ini diharapkan
dapat membantu wasit melihat lebih jelas kejadian di sekitar gawang, salah
satunya adalah apakah bola sudah melewati garis gawang atau belum.
Alternatif lainnya pun sedang coba dikembangkan.
Di sini saya ingin melihat masalah ini dari sisi bentuk tiang gawang yang
digunakan. Tiang gawang yang digunakan saat ini adalah bentuk silinder
yang memang terlihat lebih Simetris dan lebih enak dilihat. Menurut saya,
bentuk gawang yang silinder seperti ini Menyumbang sedikit porsi atas
masalah ini. Saya melihat bentuk gawang ini membuat bola memantul secara
liar dan tidak menentu jika bola yang mengenainya dalam keadaan Berputar.
Arah bola yang liar ini membuat bola bisa saja berbalik arah dan keluar dari
Gawang meski awalnya bola sudah masuk ke gawang. Bola yang ditendang
dan bergerak Berlurus sambil berputar memang akan menyulitkan kiper
untuk menangkap-nya. Namun, Jika bola ini kemudian mengenai tiang
gawang dan memantul, pantulannya bisa bergerak Dengan liar dengan arah
yang bisa saja berbalik ke arah semula atau keluar gawang. Bola yang
seharusnya masuk ke gawang menjadi memantul kembali ke luar. Bola yang
semacam inilah biasanya yang menjadi kontroversi dan menyulitkan wasit
mengambil Keputusan. Dan, wasit akan cenderung tidak mengesahkan gol
itu karena kenyataannya posisi akhir bola ada di luar gawang dan kiper
dengan mudah menangkapnya.
Bentuk silinder yang permukaannya tidak rata bisa membuat bola yang
mengenai permukaan ini memantul dengan liar dan tidak mengarah
langsung ke arah tertentu. Berbeda dengan bentuk permukaan yang rata,
dimana jika bola mengenainya akan langsung mengarah ke arah tertentu
dengan pasti. Arah bola yang liar ini membuat bola bisa saja berubah arah ke
arah sebaliknya. Bola yang awalnya sudah masuk ke gawang, bisa saja
Belajar Berdem okrasi 38
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 39/63
berbalik arah dan keluar dari gawang. Keadaan bola seperti inilah yang
membuat wasit sulit membuat keputusan. Keadaan ini bisa saja dihindari jika
bentuk permukaannya lebih rata bukan melengkung seperti silinder
sebagaimana yang digunakan saat ini.
Jadi, mungkinkah mengubah bentuk tiang gawang?
Belajar Berdem okrasi 39
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 40/63
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 41/63
Dicari, Seorang Guru yang Profesional
Kita harus berani mengakui bahwa guru berperan besar dalam menjadikan
sebuah pelajaran di sekolah sulit dan tidak menarik minat siswa untukmempelajarinya. Fakta ini didukung oleh pendapat banyak siswa sekolah
yang pernah penulis temui dan pengalaman penulis saat sekolah dulu. Dari
pengalaman siswa tersebut, penulis mendapati banyak guru yang tidak
punya motivasi dan semangat untuk mengajar di kelas. Entah karena malas
atau kurang menguasai materi pelajaran, sering guru tidak hadir di kelas dan
kalaupun hadir tidak memberikan pelajaran sesuai dengan waktu yang
tersedia. Sering waktu pelajaran di kelas diisi dengan mencatat ataupun
mengerjakan tugas tanpa siswa diberi wawasan secukupnya tentang materi
tersebut.
Ada juga guru yang untuk menutupi kemalasannya dan
ketidakmampuannya menguasai materi memberikan tugas kepada siswa
untuk merangkum materi pelajaran atau membuat makalah dengan topik
materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan siswa telah membuat
rangkuman atau makalah guru menganggap siswa sudah mempelajari materi
tersebut dan menganggap siswa sudah mampu menjawab semua pertanyaan
yang berkaitan dengan materi tersebut. Wow, hebat sekali ya! (Jadi, ngapain
aja tuh guru?)
Guru yang lainnya, untuk menutupi kemalasannya dan kekurangannya, ada
yang memanfaatkan otoritasnya dengan bersikap galak kepada siswa. Ini
diharapkan dapat menarik perhatian siswa terhadap pelajaran yang
diajarkannya sehingga guru akan lebih leluasa mengajarkan materi pelajaran.
Tetapi, sikap ini malah menambah kebencian siswa kepada guru sekaligus
juga terhadap pelajarannya. Tidak heran ada istilah guru killer untuk
menyebut guru yang mempunyai sikap seperti ini, galak, kurang jelas dalam
Belajar Berdem okrasi 41
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 42/63
menerangkan materi, dan otoriter. Apakah seperti ini sikap guru yang
sesungguhnya?
Wajar saja kalau kegiatan belajar di kelas menjadi kurang menarik dan sulit
lha wong gurunya saja tidak pernah memberikan pelajaran sama sekali dan
lebih suka marah-marah ketimbang mengajar. Dari mana siswa mendapat
tambahan pengetahuan kalau bukan dari guru? Padahal guru bertanggung
jawab untuk mengantarkan siswa memahami pelajaran dan membimbing
siswa untuk menerapkan pelajaran yang diajarkannya.
Berdasarkan pengalaman penulis, sebenarnya banyak cara, metode, dan
sarana yang bisa dijadikan bahan dalam mengajarkan suatu materi sehingga
dapat menjadi lebih mudah. Sebagai contoh, ketika mengajarkan materi
termodinamika dalam pelajaran fisika (kebetulan penulis berlatar belakang
fisika) seorang guru dapat menganalogikan hukum termodinamika I dengan
krupuk yang sedang digoreng. Krupuk yang digoreng (diberi panas) akan
mengalami perubahan volume (membesar) dan kenaikan suhu. Ini sesuai
dengan hukum termodinamika I bahwa Q = ΔU + P.ΔV (panas Q
mengakibatkan kenaikan suhu (energi dalam) ΔU dan pertambahan volume
P.ΔV ). Bukankah cara ini lebih efektif? Dan banyak lagi contoh yang bisa
dipakai.
Tidak pantas bagi seorang guru yang membiarkan siswanya tidak mendapat
tambahan pengetahuan. Dan, kebanggaan bagi guru yang mampu
menanamkan pengetahuan kepada siswanya dan pengetahuan itu
bermanfaat bagi kehidupan di masa yang akan datang. Jadi, kepada guru
marilah kita perbaiki sikap dan metode pengajaran yang selama ini kita
jalankan dalam mengajarkan satu pelajaran. Dengan memperbaiki sikap dan
metode pengajaran kita adalah salah satu jalan untuk membuat pelajaran itu
lebih disenangi dan mudah bagi siswa.
Belajar Berdem okrasi 42
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 43/63
Kurikulum yang Tidak Membumi
Tidak salah lagi, kurikulum adalah salah satu penyebab suatu pelajaran
menjadi sangat sulit dan berat untuk dipelajari dan karenanya kurang disukaisiswa. Di sini penulis mengambil contoh pelajaran fisika dan kurikulumnya
sebagai studi kasus.
Kurikulum fisika yang ada tidak seharusnya diberikan pada tingkatan
sekolah menengah. Karena menurut kurikulum ini materi pelajaran yang
harus diberikan sangat banyak dan terlalu sulit jika dilihat bahwa jam
pelajaran yang tersedia sangat terbatas dan siswa pun tidak hanya belajar
fisika. Siswa juga harus belajar matematika, biologi, kimia, agama, ekonomi,
sejarah dan lain-lain. Jadi, sangat tidak bijak apabila siswa dipaksakan
(dijejali) untuk memahami semua materi yang ada di kurikulum.
Materi yang harus dipelajari oleh siswa tentang fisika begitu banyak dan
mendetail yang masih perlu dipertanyakan haruskah materi ini diajarkan
pada tingkat sekolah menengah. Perubahan kurikulum pada dasarnya tidak
banyak mengubah materi pelajaran fisika ini karena hanya mengubah
susunan atau struktur materi pelajaran. Perubahan kurikulum tidak pernah
sama sekali menyentuh hal apakah materi ini layak dan harus diajarkan pada
tingkat sekolah menengah. Pelajaran fisika yang selama ini kita pelajari di
tingkat sekolah menengah seharusnya dipelajari di tingkat yang lebih tinggi
(apa karena ini siswa kita banyak yang menggondol medali emas olimpiade
fisika?).
Kurikulum yang ada selama ini hanya mampu diikuti oleh segelintir siswa
saja yang mampu sedangkan sebagian besar siswa tidak dapat mengikuti apa
yang ada di kurikulum. Seharusnya kurikulum dibuat untuk dapat diikuti
oleh semua siswa, tidak hanya oleh segelintir siswa yang pintar saja.
Berdasarkan pengalaman penulis untuk menjelaskan satu bagian (misalnya,
Belajar Berdem okrasi 43
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 44/63
hukum termodinamika I) saja dibutuhkan waktu yang cukup lama. Dan
belum tentu bisa dipahami oleh semua siswa karena kemampuan masing-
masing siswa berbeda-beda. Akibatnya, tidak cukup waktu yang tersedia
untuk menyelesaikan seluruh materi yang ada dalam kurikulum.
Akan tetapi, karena kurikulum telah dijadikan pedoman dan bahkan seolah-
olah bagaikan kitab suci yang wajib digunakan, kekurangan-kekurangan
yang ada dalam kurikulum tidak bisa diganggu gugat. Ini menjadi beban
tersendiri buat guru dan siswa.
Menurut pandangan penulis pelajaran fisika seharusnya diarahkan untuk
dapat membantu memecahkan masalah yang sering timbul dalam kehidupan
sehari-hari. Pelajaran fisika bukan sekedar membahas seluruh aspek dari
hukum-hukum fisika secara detil sekaligus menyelesaikan semua
perhitungan yang berkaitan dengan hukum tersebut tanpa siswa mengetahui
apa manfaat yang nyata dari hukum-hukum tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Bisa dikatakan kurikulum yang ada kurang membumi yang
membuat siswa kurang berminat mempelajarinya.
Kurikulum yang terlalu padat dan kurang membumi diperparah oleh
ketersedian buku sebagai pegangan guru dan siswa dalam pengajaran fisika
di sekolah. Ya, harus diakui bahwa buku pelajaran adalah salah satu elemen
penting dalam proses pendidikan di sekolah tak terkecuali dalam pelajaran
fisika. Di atas telah disebutkan bahwa buku fisika sebagai pengantar
memahami pelajaran fisika yang ada tidak representatif. Ini bukan berarti
penulisnya yang salah ataupun penerbit yang tidak bertanggung jawab.
Penulis maupun penerbit merasa mereka telah membuat buku sesuai dengan
kurikulum yang terbaru (kurikulumnya aja ngga jelas!). Dan mereka
beralasan buku yang tidak sesuai kurikulum (walaupun lebih membumi dan
lebih bisa dibaca (ada ngga ya!)) tidak akan laku dijual. Buku yang sedianya
menjadi salah satu elemen penting dalam pendidikan telah terperangkap
Belajar Berdem okrasi 44
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 45/63
dalam bisnis semata dan seolah-olah mengabaikan aspek pendidikan. Praktik
bisnis ini membuat tidak ada penerbit yang berani membuat buku yang lepas
dari pakem dan belenggu kurikulum sehingga buku tersebut bisa lebih
membumi dan mudah dipahami.
Salah satu ganjalan lain berkaitan dengan kurikulum yang membuat
pelajaran fisika menjadi terlihat sulit adalah adanya ujian nasional (UN)
sebagai standar kelulusan. Pelajaran fisika (atau sains pada umumnya) yang
sedianya dapat dieksplorasi menjadi lebih menarik terbentur oleh batasan-
batasan standar ujian nasional. Dengan adanya batasan-batasan ini guru
menjadi terbelenggu dan membatasi pengajarannya hanya pada materi yang
diprediksi akan keluar dalam UN. Pengajaran fisika yang dapat diarahkan
agar lebih menarik digantikan oleh pembahasan soal-soal untuk menghadapi
UN. Keindahan ilmu dan penerapan fisika serta merta akan tertutup oleh
kekhawatiran bagaimana menyelesaikan soal UN dengan benar. Tentu saja
siswa akan merasa bosan dengan metode pengajaran seperti ini tapi apa
boleh buat daripada tidak lulus UN bisa berabe. (Mau ditaruh di mana muka
gue kalo ngga lulus UN!)
Dengan argumen yang telah dipaparkan di atas, akankah kita diam saja
membiarkan praktik semacam ini berlangsung terus?
Penulis yakin apabila setiap pelajaran baik fisika maupun pelajaran lain bisa
diarahkan agar lebih membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari akan lebih mudah untuk memahami suatu pelajaran. Dengan
demikian, guru juga lebih mudah untuk mengajarkan materi pelajaran
kepada siswa di kelas. Dan, pada saat itu tidak akan ada lagi yang mengeluh
saat mengikuti suatu pelajaran di kelas.
Belajar Berdem okrasi 45
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 46/63
Belajar Berdem okrasi 46
Luis Suares, Pantaskah Disebut
Pahlawan?11
Pertandingan sudah memasuki detik-detik akhir. Saat itu kedudukan masih
imbang 1 – 1 dalam pertandingan antara Uruguay vs Ghana dalam perempat
final Piala Dunia 2010. Sebuah kemelut terjadi di depan gawang Uruguay.
Seorang pemain Ghana menendang bola liar ke arah gawang Uruguay. Luis
Suares, pemain depan Uruguay, tepat berada di depan gawang dan kakinya
mampu memblok bola. Bola kembali melambung di tengah kerumunan
pemain Ghana dan Uruguay. Adiyiah, pemain depan Ghana, beruntung
mampu menyundul bola dan bola kembali mengarah dengan liar ke arah
gawang Uruguay. Seorang pemain belakang Uruguay mencoba menahan
bola dengan kepalanya, tapi tidak kena. Dan, Luis Suares kembali berada
tepat di depan gawang. Entah sengaja atau tidak, bola kembali diblok.
Namun, kali ini dengan dua tangannya bak seorang kiper yang berusaha
mengamankan gawangnya. Bola pun kembali bergulir menjauhi gawang.
Tentu saja bola tidak masuk ke gawang namun sebuah hukuman menanti.
11 Tulisan asli di http://lomba.kompasiana.com/gempita-afsel/2010/07/05/luis-suarez-pantaskah-disebut-pahlawan/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 47/63
Ya, Ghana mendapatkan tendangan penalti sedangkan pemain Uruguay, Luis
Suares, tak ayal mendapatkan kartu merah langsung.
Ghana pun kembali memiliki kesempatan untuk mencetak gol yang hampir
saja didapatkan lebih awal tadi. Namun kali ini kesempatan itu melalui
tendangan penalti. Di atas kertas 80% tendangan penalti akan bisa menjadi
gol. Asamoah Gyan, seperti biasa, dipercaya menjadi eksekutor. Sebagian
penonton di stadion dan mungkin juga seluruh rakyat Afrika percaya Ghana
akan maju ke semifinal. Tendangan pun dilakukan dan bola dengan liar
membentur tiang atas gawang. Gol yang begitu dinanti itu tidak pernah
terwujud. Seiring dengan itu peluit ditiup oleh wasit dan pertandingan pun
selesai tanpa ada pemenang sehingga perlu dilanjutkan dengan adu
tendangan penalti. Dan sekali lagi dewi fortuna masih enggan menghinggapi
Ghana. Ghana pun tersingkir secara dramatis karena kalah dalam adu penalti.
Harapan Afrika itu pun hanya bisa tertunduk lesu. Kemenangan yang sudah
di depan mata itu pun buyar begitu saja. Harapan Afrika itu tersingkir
dengan cara yang menyakitkan.
Sebaliknya, Uruguay pun mencatat sejarah dengan maju ke semifinal Piala
Dunia yang terakhir kali mereka jejak pada tahun 1970 di Meksiko. Ternyata
Uruguay pun menjadi satu-satunya semifinalis yang berasal dari Amerika
Latin, di antara 3 semifinalis lain yang berasal dari Eropa. Setelah dua negara
kuat yang secara tradisional selalu mewakili Amerika Latin, yaitu Brasil dan
Argentina, tersingkir kalah dari lawan-lawannya. Keberhasilan Uruguay
memenangkan laga yang dramatis ini kemudian dihubungkan dengan aksi
“tangan ajaib” Luis Suares. Banyak yang menganggap, tentunya seluruh
rakyat Uruguay yang timnya lolos ke semifinal pun demikian, Luis Suares
pantas disebut pahlawan. Ini karena secara tidak langsung Suares sudah
“menyelamatkan” gawang Uruguay dari kebobolan. Meski dengan cara yang
kontroversial dan bisa dianggap kurang sportif. Secara tidak langsung di sini
karena Ghana bisa saja menang andai tendangan penalti Gyan sukses
Belajar Berdem okrasi 47
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 48/63
membobol gawang Uruguay. Satu pertanyaan pun masih membayang,
benarkah Luis Suares pantas dianggap pahlawan dari kemenangan Uruguay
ini?
Luis Suares, Pantaskah disebut pahlawan?
Tampak di layar televisi Luis Suares yang bersorak kegirangan dalam
perjalanannya ke ruang ganti saat melihat tendangan penalti Gyan
membentur tiang gawang dan tidak menjadi gol. Dia tentu amat paham
bahwa timnya masih memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan
melalui adu tendangan penalti, meski tanpa kehadiran dirinya. Sebuah kartu
merah plus denda dan larangan tampil di satu pertandingan yang didapatnya
seolah tidak bernilai, dibanding peluang untuk memenangkan pertandingan
sekaligus maju ke semifinal. Inilah yang menjadi perdebatan. Apakah
tindakan Suares ini sportif sehingga dia layak dianggap pahlawan?
Tindakan menahan bola dengan tangan yang dilakukan oleh pemain selain
kiper memang suatu pelanggaran. Dan, pelanggaran itu menjadi lebih berat
jika dilakukan di depan gawang yang membuat lawan tidak bisa
mendapatkan gol. Bahkan tindakan seperti ini yang dilakukan oleh Luis
Suares bisa dianggap tidak sportif, apalagi tampak sekali aksi itu dilakukan
dengan sengaja. Pertimbangan seperti inilah yang bisa jadi menjadi dasar
bagi FIFA untuk menambah sanksi bagi Suares. FIFA tampaknya akan
melakukan investigasi terhadap insiden ini dan Luis Suares bisa saja
mendapat hukuman yang lebih berat jika dianggap melakukan pelanggaran
berat.
Sebutan curang tentu saja terlalu jahat buat aksi yang dilakukan oleh Suares.
Kenyataannya Suares sudah mendapatkan ganjaran kartu merah dan Ghana
pun mendapatkan hadiah tendangan penalti. Di sinilah sesungguhnya letak
perdebatan itu. seolah-olah hadiah tendangan penalti yang masih
Belajar Berdem okrasi 48
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 49/63
menyimpan peluang untuk gagal tidak sebanding dengan kesempatan gol
yang hampir saja diperoleh. Seakan hal ini tidak adil. Dan sekali lagi sangat
menyakitkan mengalami kekalahan dengan cara seperti ini. namun sekali lagi
ini adalah sebuah pertandingan yang perlu menentukan seorang pemenang.
Kadang moralitas perlu dikesampingkan untuk sebuah kemenangan.
Sebagaimana sebuah tim tidak dilarang untuk memainkan sepak bola negatif
untuk memperoleh kemenangan. Meski jika dilihat dari sisi moralitas hal ini
bisa dianggap melanggar sportivitas.
Luis Suares pun bukan satu-satunya pemain yang memanfaatkan tangannya
untuk membantu timnya. Pemain Australia Harry Kewell juga pernah
melakukan tindakan yang serupa yang uniknya juga dilakukan saat
berhadapan dengan Ghana di pertandingan penyisihan grup. Namun, Kewell
boleh dibilang tidak beruntung karena meskipun terlihat tidak sengaja,
Kewell mendapat kartu merah plus larangan tampil satu pertandingan dan
timnya juga kebobolan dari tendangan penalti ini. bahkan Australia pun tidak
lolos karena kalah selisih gol dari Ghana dan Kewell pun tidak bisa bermain
lebih banyak di Piala Dunia ini. saat dikeluarkan oleh wasit karena terkena
kartu merah pun Kewell tercatat baru bermain selama setengah jam saja di
pertandingan yang baru pertama dilakoninya. Sungguh Harry Kewell yang
tidak beruntung!
Untuk kasus yang sedikit berbeda namun mirip, perlu disebutkan disini
nama-nama seperti Thierry Henry, Luis Fabiano, dan tentu saja si ‘tangan
Tuhan’ Diego Maradona yang juga pernah memanfaatkan tangannya.
Bedanya, mereka menggunakan tangannya untuk membantu mencetak gol.
Dan mereka lebih beruntung karena aksi yang dilakukan tidak mendapat
hukuman dari wasit. Aksi mereka pun tak lepas dari kontroversi dan
perdebatan yang masih berlangsung sampai kini, antara dianggap pahlawan
dan dianggap curang. Untuk Luis Fabiano (pemain Brazil), aksinya
menggunakan tangan sepertinya tidak akan menjadi kontroversi
Belajar Berdem okrasi 49
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 50/63
sebagaimana Henry atau Maradona. Meski terlihat bola menyentuh
tangannya bahkan dua kali sebelum Fabiano mencetak gol, tidak terdengar
gaung yang mempertanyakan keabsahan golnya itu. aksi Luis Fabiano sendiri
dilakukan saat mencetak gol kedua ke gawang Pantai Gading pada
pertandingan penyisihan grup.
Perdebatan panjang pun bisa jadi akan mengemuka atas aksi Luis Suares,
pantaskah dia dianggap pahlawan? Yang pasti sanksi sudah menunggu Luis
Suares jika hasil penyelidikan FIFA membuktikan bahwa dia telah melakukan
pelanggaran berat.
Akhir yang menyakitkan bagi Harapan Afrika
Pertandingan perempat final antara Uruguay dan Ghana yang berakhir
dengan kemenangan Uruguay itu pun masih menyisakan banyak catatan.
Ghana sebagai satu-satunya wakil dari Afrika hampir saja mencatatkan
namanya dalam sejarah dengan melaju ke semifinal. Ghana dalam
perjalanannya sampai ke perempat final untuk berhadapan dengan Uruguay
sesungguhnya bisa dianggap selalu dihinggapi dewi fortuna. Coba kita
perhatikan catatan berikut ini. Gol kemenangan Ghana atas serbia di babak
penyisihan grup adalah hasil tendangan penalti yang didapat setelah salah
satu pemain belakang serbia melakukan handsball di kotak penalti. Demikian
juga gol ke gawang Australia yang kembali diperoleh dari tendangan penalti
akibat handsball-nya pemain Australia, Harry Kewell, di depan gawang.
Harry Kewell sendiri juga terkena kartu merah akibat perbuatannya yang
dianggap dengan sengaja menahan bola yang hampir masuk di depan
gawang. Pertandingannya pun berakhir dengan imbang 1 – 1. Nilai yang
didapat dari dua hasil ini cukup untuk membawa Ghana lolos mendampingi
Jerman ke fase perdelapan final. Meskipun di pertandingan terakhir grup
Ghana kalah dari Jerman. Namun, ironisnya di perempat final ini dewi
fortuna yang sebelumnya telah dua kali menaungi Ghana itu tidak mau
Belajar Berdem okrasi 50
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 51/63
mendekat lagi. Tendangan penalti yang seharusnya bisa menjadi gol dan
cukup untuk meloloskan Ghana ke semifinal gagal dikonversi menjadi gol
kemenangan.
Belajar Berdem okrasi 51
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 52/63
Belajar Berdem okrasi 52
Isra Mi’raj, Al-Quds, dan Palestina12
”Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil haram ke Masjidil aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya
Dia adalah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS Al-Isra atau surat Bani Israil (17): 1)
Tahukah kamu bahwa saat ini kita telah berada di bulan Rajab dalam
kalender Hijriah? Ada apa dengan bulan Rajab? Masih ingatkah kita kepada
saudara-saudara muslim kita di Palestina? Apa hubungannya bulan Rajab
dengan Palestina dan Al-Quds?
Ayat di atas banyak diperdengarkan di saat-saat ini di bulan Rajab ini, baik di
masjid-masjid maupun di pengajian-pengajian. Ayat ini memang bercerita
tentang suatu kejadian penting yang terjadi di bulan Rajab, suatu keajaiban
dan mukjizat yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad saw.
12 Tulisan asli di http://umum.kompasiana.com/2009/07/17/isra-miraj-al-quds-dan-palestina/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 53/63
Ya, peristiwa itu adalah Isra dan Miraj yang dialami oleh Baginda Nabi.
Dalam ayat di atas Allah yang Maha Kuasa telah menunjukkan kebesaran
dan mukjizatnya dengan memperjalankan Nabi Muhammad saw dari
Masjidil Haram di kota Mekah (sekarang termasuk dalam negara Arab Saudi)
ke Masjidil Aqsa di Palestina. Dua tempat ini berjarak ratusan kilometer dan
memakan waktu berhari-hari untuk mencapainya dalam satu perjalanan yang
dilakukan saat itu, zaman di mana kuda dan onta adalah satu-satunya
kendaraan yang tersedia. Dan, Nabi Muhammad saw hanya memerlukan
waktu beberapa detik saja untuk melakukannya tentunya atas izin dan
kekuasaan Allah swt.
Saya tidak ingin membahas bagaimana kekuasaan Allah itu dapat terjadi atau
bagaimana bentuk buraq, binatang yang ditunggangi Nabi Muhammad
dalam perjalanan itu. Saya lebih tertarik untuk membahas bagaimana nasib
bangsa Palestina yang saat ini masih terlunta-lunta. Padahal dalam ayat di
atas disebutkan dengan jelas bahwa
“… yang telah Kami berkahi sekelilingnya …”
Allah telah menyatakan bahwa negeri-negeri di sekitar Masjidil Aqsha
merupakan tempat yang diberkahi-Nya. Semestinya Palestina adalah negeri
yang penuh berkah di mana di sana berdiri dengan kokoh Masjidil Aqsa
sebagai kiblat pertama umat Islam (udah pada tau khan?). Tapi, apa yang
terjadi saat ini? Palestina hanyalah sebuah negeri yang penuh dengan noda
darah, air mata, dan perpecahan, yang selalu disebut-sebut sebagai sarangteroris oleh barat (AS dan sekutunya).
Boleh jadi, zionis yahudi dan sekutunya lebih memahami ayat ini sehingga
mereka memilih palestina sebagai tempat berdirinya negara Israel. Bukanlah
sebuah kebetulan bahwa tanah Palestina yang diberkahi itu dijadikan target
dan tempat berdirinya negara Israel. Bisa jadi kaum Yahudi memang dari
awal telah mengetahui bahwa Palestina memang tempat yang sangat strategisdan merupakan pusat dari pusaran konstelasi dunia. Dengan menempatkan
Belajar Berdem okrasi 53
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 54/63
Israel menduduki wilayah Palestina, Yahudi dan zionis Israel mempunyai
posisi strategis di dunia. Dan, dengan mudah mereka bersama dengan
sekutu-sekutunya memainkan kendali atas umat Islam secara global. Ini perlu
disadari kembali oleh seluruh umat Islam di dunia.
Keberadaan Israel dan Zionis yang menduduki wilayah Palestina memang
amat merugikan posisi umat Islam dalam konstelasi politik dunia. secara
geografis dan politik Israel telah melemahkan posisi umat Islam yang
membuat perpecahan yang berlarut-larut di wilayah timur tengah yang
efeknya melemahkan kekuatan Islam secara global di seluruh dunia.
Telah terbukti bahwa wilayah Timur tengah merupakan kawasan petro dolar
dimana minyak telah menjadi komoditas yang telah membuat para pembesar
kerajaan di wilayah itu hidup dalam kegelimangan harta dan pundi-pundi
dolar. Namun, ada satu tugas besar yang telah dilupakan, yaitu keberadaan
zionis Israel yang pada dasarnya telah melemahkan kekuatan umat Islam
secara global. selama Israel masih mengangkangi wilayah Palestina, selama
itu pula kekuatan dan keberkahan Islam yang telah dijanjikan Allah tidakakan terwujud secara nyata.
Saya pikir bulan Rajab ini dan lebih khusus lagi peringatan Isra Miraj yang
sebentar lagi akan kita jalani (tanggal 27 Rajab bertepatan dengan tanggal 18
Juli 2008 (?), saya agak bingung nih karena di kalender tanggal merahnya hari senin
tgl 20 Juli), adalah momen yang sangat tepat untuk mengingat kembali bahwa
masih ada tugas kita sebagai seorang Muslim untuk ikut merasakan danmembantu penderitaan dan perjuangan yang dialami oleh saudara-saudara
di Palestina.
Belajar Berdem okrasi 54
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 55/63
Belajar Berdem okrasi 55
Kampanye = Obral Janji, Adakah Alternatif
Lain?13
Kalau kita memperhatikan materi kampanye dari setiap capres, hanya ada
satu kesimpulan: kampanye = obral janji. Baik yang saat ini sedang berkuasamaupun yang berusaha ingin berkuasa, semua mengklaim dan berjanji untuk
memenuhi kemauan rakyat. Saya percaya janji-janji ini hanya omong kosong
dan hanya retorika semata. Ketika isu kerakyatan menjadi bahasan dan tema
popular yang harus menjadi bagian dari kepemimpinannya kelak, semua
calon pun berusaha dan mengklaim bahwa mereka adalah yang paling
berhak menyandang gelar kerakyatan, entah itu ekonomi kerakyatan atau
bekerja untuk rakyat.
Buat saya, masa kampanye adalah saat untuk tidak mempercayai semua yang
disampaikan dan dijanjikan oleh setiap calon. Karena retorika mudah dibuat
dan mudah juga diabaikan atau dilupakan.
13 Tulisan asli di http://umum.kompasiana.com/2009/06/18/kampanye-obral-janji-adakah-alternatif-lain/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 56/63
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 57/63
dengan didasarkan pada kualitas dan kapabilitasnya untuk menjadi
pemimpin. Dengan sistem demokrasi, seseorang dengan kualitas dan
kapabilitas yang baik tidak bisa menjadi pemimpin karena tidak didukung
oleh suara yang banyak. Sebaliknya, orang dapat berpeluang besar menjadi
pemimpin karena mendapat dukungan yang besar meskipun kualitas dan
kapabilitasnya masih perlu dipertanyakan.
Maka penilaian dan ujian berbasis project diperlukan untuk menilai dan
menunjukkan kapabilitas dari calon pemimpin negara.
Belajar Berdem okrasi 57
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 58/63
Belajar Berdem okrasi 58
Memburu Hidup Sesudah Mati
14
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati;
bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki.”
(QS Ali Imran: 169)
Atas takdir Allah kaum muslimin di Madinah dihadapkan pada kenyataan
bahwa mereka dipertemukan dengan musuh mereka (orang-orang kafir)
dalam suatu peperangan besar. Tidak ada pilihan lain bagi kaum muslimin
kecuali menghadapi peperangan ini, sebagai bagian dari komitmen mereka
kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tapi, ada sebagian dari kaum muslimin yang menolak perintah ini. Mereka
adalah orang-orang munafik yang dengan segala macam alasan tidak ikut
berperang menghadapi orang kafir.
Dan, pada perang Uhud itu, kaum muslimin mengalami kekalahan akibat
kelalaian mereka sendiri.
14 Tulisan asli di http://umum.kompasiana.com/2009/07/21/memburu-hidup-sesudah-mati/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 59/63
Orang-orang munafik (yang tidak ikut berperang) ini kemudian dengan
bangga dan sombongnya mengatakan kepada saudara-saudara mereka,
“andaikan kalian tidak ikut berperang, tentu kalian tidak akan terbunuh
dalam peperangan ini.” Mereka seolah-olah puas atas kekalahan kaum
muslimin dan senang karena tidak ikut terbunuh dalam perang ini.
Maka Allah menjawab celaan orang-orang munafik ini melalui ayat di atas.
“ Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati;
bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki.”
Inilah sekelumit kisah dalam Al-quran yang mengandung banyak hikmah.
Orang-orang munafik mengira bahwa orang-orang yang mati dalam
peperangan (jihad) adalah sesuatu yang sia-sia. Dan, bisa jadi pola pikir
seperti ini yang ada dalam pikiran kita semua. Tapi Allah yang Maha Besar
memiliki pandangan lain dengan menyatakan bahwa sesungguhnya orang-
orang yang gugur di jalan Allah tidaklah mati tetapi tetap hidup di sisi Allah
dengan mendapatkan rizki dari Allah.
Tidakkah kita menginginkan hal ini, hidup di sisi Allah dengan segala
kenikmatan dan rizki-Nya? Sesungguhnya inilah kenikmatan terbesar dan
hakiki bagi kita. Dan Allah telah membuka jalan bagi kita semua untuk dapat
meraihnya, yaitu dengan cara berjuang di jalan Allah.
Pada zaman rasul, ini bisa diwujudkan dengan berperang melawan musuh-
musuh Allah, yaitu orang-orang kafir. Namun, bagaimana mewujudkan hal
ini di zaman sekarang yang berbeda dengan kondisi pada zaman Rasul?
Tentu saja kita tidak bisa menyamakan kondisi pada zaman Rasul dengan
kondisi sekarang. Kita tidak bisa melakukan perang secara terbuka dengan
orang kafir sebagaimana Rasul bersama kaum muslimin melakukannya pada
masa lalu. Kita tidak bisa menggunakan ayat ini untuk membuat legitimasi
atas kekerasan atau peperangan atas nama agama (baca: Islam).
Belajar Berdem okrasi 59
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 60/63
Perjuangan yang kita lakukan saat ini secara fisik tentu saja tidak sama
dengan perjuangan dan jihad pada masa Rasul. Bagi mereka di Palestina,
berjuang melawan penjajah Israel adalah jihad mereka. Dan, mereka wajib
melakukannya. Tapi, bagi kaum muslimin di AS atau di Eropa, tentu saja
tidak bisa melakukan perjuangannya dengan berperang melawan orang-
orang kafir. Mereka melakukannya dengan syiar dan dakwah Islam.
Bukankah demikian?
Begitu juga perjuangan umat Islam di Indonesia (seperti kita) tentu saja
memiliki bentuk perjuangannya sendiri. Banyak yang bisa kita lakukan
dalam memperjuangkan Islam.
Mari kita renungkan firman allah,
“… bekerjalah kamu maka Allah dan Rasul-Nya akan melihat pekerjaan kamu …”
Saat ini kita dituntut untuk menunjukkan sejauh mana kita berbuat bagi
keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dengan “bekerja” itulah kita berjuang di
jalan Allah. Tentu saja bekerja disini mempunyai makna yang sangat luas.
Dengan bekerja kita dapat bermanfaat bagi orang lain.
Sebagaimana dalam suatu hadis “sebaik-baik kamu adalah yang paling bermanfaat
buat manusia (baca: orang lain)”.
Tidakkah kita menginginkan menjadi orang atau hamba yang terbaik di mata
Allah dan mendapatkan kenikmatan hidup di sisinya pada kedudukan yangmulia dengan mendapat berkah dan rizki-Nya?
Semoga! amin
Belajar Berdem okrasi 60
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 61/63
Belajar Berdem okrasi 61
Religious Is Professional15
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari seorang muslim melakukan banyak
hal mulai dari keluarga dan kehidupan sosial, sampai profesi dan pekerjaan.Dalam menjalani kehidupannya tersebut seorang muslim harus
melakukannya secara proporsional dan seimbang. Proporsional dan
seimbang ini bukan berarti melakukannya dengan porsi yang sama antara
satu bagian dengan bagian yang lain, melainkan sesuai dengan proporsi dan
prioritas.
Dalam Islam seorang muslim mempunyai kewajiban-kewajiban yangdiembannya dalam seluruh aspek kehidupannya dan sesuai dengan minat
dan potensi yang dimilikinya. Tidak semua muslim harus berprofesi sama
(misalnya, harus menjadi guru) tetapi seorang muslim bebas menjalani
profesi yang sesuai dengan kecenderungan, minat, dan potensi yang
dimilikinya. Namun, sesuatu yang pasti adalah setiap muslim adalah seorang
dai yang mengemban amanat untuk menyebarkan, mensyiarkan, dan
memberikan teladan islam kepada orang lain, masyarakat, dan umat
manusia. Dalam hal ini seorang dai bukanlah seorang dengan pakaian islami
yang menyampaikan konsep islam di mimbar-mimbar saja, melainkan
seorang dengan wawasan keislaman yang terbentuk dan terintegrasi baik
dalam kata-kata maupun perbuatan yang setiap kata-kata dan perbuatannya
bermanfaat bagi orang lain dan alam sekitarnya.
15 Tulisan asli di http://filsafat.kompasiana.com/2009/11/12/religius-is-professional/
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 62/63
Dengan predikat sebagai dai itulah seorang muslim bergaul, berinteraksi,
menyatu, dan memberikan pandangannya dalam berbagai aspek kehidupan
manusia dengan berbagai profesi yang dia miliki. Kekuatannya adalah sejauh
mana dia dapat berinteraksi dengan masyarakat, menyampaikan, dan
mewarnainya dengan nilai-nilai keislaman dalam bentuk kata-kata,
perbuatan, dan aksi positif tanpa terpengaruh dan terjerumus dalam gaya
hidup masyarakat di mana dia berinteraksi.
Di sinilah konsep tawazun (seimbang) menjadi konsep yang penting yang
perlu dimiliki oleh setiap muslim plus (muslim yang mengemban amanah
sebagai dai). Seorang muslim perlu memperhatikan setiap aspek
kehidupannya secara menyeluruh. Ini berarti baik jasmani dan rohani,
keluarga, pekerjaan, masyarakat, diri sendiri, maupun orang lain perlu
diperhatikan dan diperlakukan secara seimbang dan proporsional. Selain itu,
yang tidak kalah penting adalah seimbang antara dunia dan akhirat. Dalam
surat al-Qashas ayat 77 Allah berfirman untuk memperhatikan dunia dan
akhirat secara seimbang.
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berbuatkerusakan.”
Dalam menyampaikan dakwah dan syiar Islam, seorang muslim tidak perlu
menunggu sampai berdiri di atas mimbar dan di hadapan orang banyak.
Bahkan perbuatan, tingkah laku, dan tutur kata yang Islami dan menyentuh
hati lebih mulia dan lebih mencerminkan sikap seorang muslim sejati
dibandingkan kata-kata kosong di hadapan orang banyak. Oleh karena itu,
ruang kerja, warung tempat berbelanja, halte tempat menunggu bis (atau
stasiun), dan setiap tempat (di bumi) di mana seorang muslim berpijak
Belajar Berdem okrasi 62
8/8/2019 Belajar Berdemokrasi
http://slidepdf.com/reader/full/belajar-berdemokrasi 63/63
merupakan mimbar-mimbar tempat menyampaikan dakwah dan syiar Islam
melalui sikap, tutur kata, dan perbuatan yang Islami.
Seorang office boy yang menunjukkan sikap, tutur kata, dan perbuatan yang
Islami lebih mulia dibandingkan seorang manajer yang kurang disukai
bawahannya karena sikapnya yang kurang baik. (Namun, tentu saja seorang
manajer yang menunjukkan sikap, tutur kata, dan perbuatan yang Islami dan
tulus ikhlas tanpa pamrih jauh lebih baik).
Sikap seperti ini hanya bisa diperoleh melalui pemahaman yang baik
terhadap konsep tawazun. Seorang muslim yang tawazun tidak hanya
memikirkan dirinya sendiri melainkan juga menjaga sikapnya agar
bermanfaat bagi orang lain. Karena berbuat baik dan bermanfaat bagi orang
lain tidak mendapatkan balasan langsung di dunia tetapi di akhirat, maka
sikap ini tentu lahir dari pemahaman yang mendalam atas konsep
keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Sikap tawazun akan menjadi landasan yang kokoh bagi seorang muslim yang
profesional. Setiap muslim dituntut untuk menjadi manusia-manusia yang
profesional dan menjadi teladan bagi umat manusia. Apapun profesi yang
dijalaninya, seorang muslim harus selalu menjalankannya secara profesional,
dan sikap tawazun adalah landasan yang amat diperlukan dalam proses ini.
Seorang muslim belum dikatakan sebagai manusia yang sukses apabila
kecemerlangan dan kehebatan kariernya tidak disertai dengan keharmonisan
dalam hubungan keluarga dan sosial. Seorang manajer belum dikatakan
sempurna dan cakap apabila tidak memiliki kemampuan berinteraksi secara
sosial yang baik.