Upload
qorry-dinnia-fatma
View
309
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/28/2018 Belerang.docx
1/18
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
BELERANG
NAMA : Qorry Dinnia Fatma
NIM : 111810301035
KELOMPOK : IX
ASISTEN : Sakinah Jawas
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2013
5/28/2018 Belerang.docx
2/18
PERCOBAAN 2
BELERANG
BAB I. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini antara lain:
-Menganalisis sifat kimia belerang dan senyawa belerang-Mempelajari pembuatan alotropi belerang
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.MSDS (Material Safety Data Sheet)Bahan2.1.1.BelerangBelerangatausulfuradalahunsur kimia yang memiliki lambangS dannomor
atom16. Belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineralsulfidadansulfat.Belerang memiliki berat jenis 2,05 2,09 g/cm3, titiklebur 129oC, dan titik didih 446oC. Belerang mudah larut dalam CS2, CC14,
minyak bumi, minyak tanah, dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk
dan tidak larut dalam air, atau H2SO4. Belerang jika dibakar apinya berwarna biru
dan menghasilkan gas-gas SO2yang berbau busuk. Belerang adalah unsur penting
untuk kehidupan dan ditemukan dalam 2asam amino (Sciencelab, 2013).2.1.2.Besi
Besi atau Fe memiliki berat molekul 58,55 g/mol, titik didih 3000C dan
titik leleh 1535C. Serbuk besi ini bersifat tidak berbau dan tidak berasa. Serbuk
besi larut dalam air panas, air dingin, dan dietil eter.Serbuk besi merupakan
serbuk logam padat yang berwarna hitam keabuan. Besi mudah terbakar jika
terkena api langsung. Serbuk besi sedikit berbahaya apabila kontak dengan mata,
kulit, tertelan dan inhalasi (Sciencelab, 2013).
2.1.3.Asam KloridaSenyawa hidrogen klorida atau asam klorida mempunyai rumus kimia
HCl. Asam klorida memiliki massa molar 36,4606 g/mol, massa jenis 1,19 g/mL,
titik leleh -114,2C (158,8 K), titik didih -85,1C (187,9 K), kelarutan dalam air
72 g/100 mL (20C), keasaman (pKa) -4, bersifat beracun, dan korosif. Segera
http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_aminohttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia5/28/2018 Belerang.docx
3/18
bilas mata dengan air selama minimal 15 menit dengan sesekali mengangkat atas
dan kelopak mata bawah jika terjadi kontak dengan mata,. Basuh kulit jika terjadi
kontak langsung dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit dan keluarkan
pakaian dan sepatu yang tercemar. Cuci mulut dengan air jika tertelan. Segera
hapus dari paparan dan pindah ke udara bila terhirup. Berikan pernapasan buatan
dan oksigen jika sulit bernapas. Segera dapatkan bantuan medis (Sciencelab,
2013).
2.1.4.Asam SulfatAsam Sulfat pekat memiliki sifat fisik larutan dengan berat molekul 98.08
g/mol. Senyawa ini memiliki titik didih 270C (518F) dan titik leleh -35C (-
31F). Larutannya tidak berwarna/bening dengan bau asam yang kuat. Massa jenis
asam sulfat sebesar 3,4 gr/ml, jauh lebih besar daripada air. Jika terjadi kontak
dengan mata, segera bilas mata dengan banyak air selama minimal 15 menit
dengan sesekali mengangkat atas dan kelopak mata bawah. Basuh kulit jika terjadi
kontak langsung dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit dan keluarkan
pakaian dan sepatu yang tercemar. Cuci mulut dengan air jika tertelan. Segera
hapus dari paparan dan pindah ke udara bila terhirup. Berikan pernapasan buatan
dan oksigen jika sulit bernapas. Segera dapatkan bantuan medis (Sciencelab,
2013).
2.1.5.CuSO4Tembaga sulfida merupakan padatan kristal yang berwarna biru. Zat ini
memiliki berat molekul sebesar 249,69gram/mol. Tembaga sulfida memiliki titik
didih sebesar 150C dengan titik leleh sebesar 110C . Tembaga sulfida larut
dalam air panas, air dingin, metanol dan etanol dengan nilai kelarutan dalam
100mL air sebesar 3,16gram/100mL. Zat ini dapat menyebabkan iritasi apabilater
kena mata dan kulit serta dapat menyebabkan inhalasi apabila tertelan (Chemlab,
2013).
2.1.6.FeSBesi sulfida merupakan padatan kristal yang memiliki berat molekul
sebesar 87,92gram/mol. Senyawa ini memiliki titik leleh sebesar 1194C.
Senyawa ini sedikit larut di dalam air dingin. Besi sulfida reaktif dengan
5/28/2018 Belerang.docx
4/18
oksidator asam. Senyawa ini dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit
apabila terkena langsung dan dapat menyebabkan inhalasi apabila tertelan
(Sciencelab, 2013).
2.1.7.CS2Karbon disulfida atau CS2berbentuk cairan tidak berwarna dengan berat
molekul 76,14 g/mol. Karbon disulfida tidak berwarna dengan pH netral dan
memiliki titik didih 46,3C dan titik leleh -111,6C. Karbon disulfida sedikit larut
dalam air dingin. Senyawa ini dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit apabila
terkena langsung dan inhalasi apabila tertelan (Sciencelab, 2013).
2.1.8. KloroformKloroform adalah senyawa organik dengan rumus kimia CHCl3. Kloroform
memiliki massa molar sebesar 119,38 g / mol. Senyawa ini memiliki sifat fisik
larutan yang tidak berwarna, berbau manis, dan dianggap sedikit berbahaya. Titik
lebur kloroform pada suhu -63,5 C dan titik didihnya pada suhu 61,2 C.
Kloroform memiliki kelarutan yang lebih kecil daripada air yakni sebesar 0,8
g/100 ml (20 C). Bentuk molekul Tetrahedral. Kloroform adalah pelarut yang
umum di laboratorium karena relatif tidak reaktif, bercampur dengan cairan
organik yang paling, dan nyaman volatil (Hvchemical, 2013).
2.2.Dasar teori:
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak
berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah
sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat. Ia adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya
terutama dalamfertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida,
dan fungisida. Sebagai unsur, belerang biasanya terdapat dalam lapisan kurang
lebih 150 m di bawah batu karang, pasir atau tanah liat di daerah gunung berapi
(Cotton, 1989).
5/28/2018 Belerang.docx
5/18
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut
dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Unsur belerang terjadi
dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran dalam berbagai bentuk,
baik gas, cair maupun padat. Bentuk yang berbeda-beda mengakibatkan sifatnya
pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum
dapat dipahami (Awanl, 2013).
Isotop belerang adalah 32S (kelimpahan 95,02%), 33S (0,75%), 34S (4,21%)
dan 36S (0,02%) dan terdapat juga isotop radio aktif. Isotop belerang yang
digunakan untuk NMR yaitu 32S (I=
) karena rasio isotop belerang dari berbagai
lokasi berbeda, keakuratan massa atom terbatas pada 32,07 0,01. Unsur belerang
memiliki banyak alotrop seperti S2, S3, S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S18, S20n
yang mencerminkan kemampuan katenasi atom belerang. Struktur kristal masing-
masing alotrop biasanya ortorombik dan monoklin (Ismunandar, 1996).
Belerang merupakan unsur bukan logam, berwujud padat, berwarna kuning
pucat, tidak berbau dan tidak berasa, merupakan konduktor panas, dan bukan
konduktor listrik. Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada
pemanasan. Belerang juga dapat bereaksi dengan unsur-unsur bukan logam.
Berikut senyawa-senyawa yang mengandung sulfur :
a. Hidrogen SulfidaHidrogen sulfida merupakan gas yang tidak berwarna. Sifat kimia dari
hidrogen sulfida yaitu sebagai asam dan sebagai pereduksi.
b. SulfidaSulfida logam kurang bersifat ion daripada oksidanya. Sulfida logam bersifat
kovalen dan tidak larut dalam air.
c. Belerang OksidaBelerang dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan baunya menusuk. Titik
didihnya -10oC dan mencair pada suhu 20oC dengan tekanan 3 atm. Jika
belerang oksida dilarutkan dalam air, sebagian kecil dari yang larut bereaksi
membentuk sulfit.
d. Belerang trioksida memiliki beberapa bentuk polimetrik. Belerang trioksidamerupakan oksidasi asam yang kuat
5/28/2018 Belerang.docx
6/18
(Kuswadi, 1985).
Bentuk fisik belerang yang dapat diamati :
-Belerng Rombik ( ) : mempunyi 16 cincin S8dalam 1 unit sel dan berubahpada 98,5 derajat Celcius menjadi monoklinik
-Belerng Monoklinik ( ) : mempunyi 6 cincin S dalam unit selnya danmencair pada 119 derajat Celcius menghasilkan belerang Cair
-Belerng Cir ( ) :yng teriri ri molekulmolekul S8. Suatu cairan kuning,tembus sinar dan bergerak. Suhu 160OC, cincin S8 terbuka dan bergabung
membentuk molekul rantai spiral yang panjang , dan menghasilkan belerang cair
( S )
-Belerang cair ( S ) :yang gelap warnanya, sangat kental. Cairan ini mendidihpada 445 derajat Celcius dan menghasilkan uap belerang ( S8)
-Uap belerang ( S8 ) :yang terurai menjadi spesies yang semakin kecil denganmeningkatnya suhu.
-Belerang plastik: terbentuk bila cairan S dituangkan ke dalam air dingin.Terdiri dari molekul seperti rantai dan mempunyai kualitas seperti karet ketika
mula-mula terbentuk namun menjadi gampang rusak dan mungkin berubah
menjadi belerang Rombik
( Nurichem, 2013).
5/28/2018 Belerang.docx
7/18
BAB III. METODOLOGI KERJA
3.1.Alat dan Bahan
3.1.1.Alat-Cawan porselen-Pembakar spiritus
-Pengaduk-Neraca analitik-Kaca arloji-Pipa bengkok-Tabung reaksi-Penjepit tabung reaksi-Pipet tetes-Gabus penutup tabung reaksi-Kaki tiga
3.1.2.Bahan- Serbuk besi- Serbuk belerang- HCl pekat- H2SO4pekat- CuSO4 0,5M- FeS- CS2- Kloroform
5/28/2018 Belerang.docx
8/18
3.2.Skema Kerja3.2.1. Analisis Sifat Belerang
Serbuk Fe dan serbuk
Belerang
Hasil
- dibuat dengan perbandingan 1:1 (1 g : 1g) dalam cawan
porselen
- dipanaskan sehingga keduanya bereaksi
- diambil beberapa butir FeS
- dimasukkan dalam 3 tabung reaksi
- ditambahkan larutan HCl pada masing-masing tabung
reaksi
- ditutup tabung reaksi 1 dengan gabus yang sudah diberi
pipa lancip
- dialirkan gas yang terbentuk pada kaca arloji sambil
dibakar dengan korek api
- ditambahkan H2SO4pekat pada tabung reaksi 2 dan ditutup
dengan gabus yang sudah diberi pipa bengkok
- ditambahkan CuSO4 0,5 M pada tabung reaksi 3 dan
ditutup dengan gabus yang sudah diberi pipa bengkok- diamati semua peristiwa yang terjadi
5/28/2018 Belerang.docx
9/18
3.2.2. Sifat Alotropi BelerangSerbuk Belerang
Hasil
- ditimbang 2x0,5 g belerang
- dimasukkan masing-masing dalam tabung reaksi
- ditambahkan larutan CS2pada tabung A dan dipanaskan
- ditambahkan larutan kloroform pada tabung B dan
dipanaskan
- diuapkan semua pelarutnya
- diamati bentuk masing-masing kristal
- dibandingkan bentuk kristal yang terjadi
5/28/2018 Belerang.docx
10/18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil4.1.1.Analisis Sifat Belerang
Perlakuan Fenomena Gambar
Pemanasan
besi:belerang
-Ketika dipanaskancampuran bewarna
hitam dan berbentuk
caramel
-Saat dingin campurankembali dalam bentuk
padat berwarna hitam
FeS + HCl pekat+
dipanaskan Gas berwarna putih
5/28/2018 Belerang.docx
11/18
Nyala api yang
diarahkan ke kaca
arloji
Timbul bercak
berwarna coklat pada
kaca arloji
FeS + HCl pekat+
dipanaskan:
- H2SO4pekat- CuSO4 0,5 M
- Gas berwarna putih- Gas berwarna cokelat
5. Sifat Alotropi BelerangPerlakuan Fenomena Gambar
Belerang +larutan CS2
Larut, saat dipanaskan
mucul api berwarna biru di
mulut tabung, kristal
orange
5/28/2018 Belerang.docx
12/18
Belerang +Kloroform +
dipanaskan
Larut
5.1.Pembahasan
Percobaan kali ini bertujuan untuk menganalisis sifat kimia belerang dan
senyawa belerang serta mempelajari pembentukan alotropi belerang. Sulfur atau
biasa disebut belerang merupakan unsur kimia yang bentuknya adalah non-metal
yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya,
adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang di alam dapat ditemukan
sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah
unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk
mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Langkah awal dalam percobaan kali ini ialah menganalisis sifat belerang.
Serbuk besi dan belerang dengan perbandingan 1:1 dicampur dalam cawan
porselen kemudian dipanaskan. Pemanasan dilakukan dengan mengaduk aduk
serbuk menggunakan pengaduk dan menggoyang-goyangkan cawan porselen
diatas api agar panasnya merata. Pembentukan FeS ini melibatkan energi yang
besar, sehingga jika cawan perselin tidak digoyang-goyang akan pecah.
Pemanasan ini sampai kedua zat bereaksi membentuk padatan hitam yang berupa
FeS. Reaksi serbuk besi dengan belerang adalah sebagai berikut:
Fe (s) + S (s) FeS (s)
Pemanasan dihentikan ketika padatan hitam telah terbentuk sambil terus diaduk
agar mudah dalam pengambilan padatannya
Padatan hitam FeS dimasukkan kedalam tiga tabung reaksi yang berbeda
dengan perbandingan yang sama. Tabung reaksi pertama ditambahkan larutan
5/28/2018 Belerang.docx
13/18
HCl pekat dan ditutup dengan penutup yang dihubungkan dengan pipa bengkok.
Rangkaian gambarnya sebagai berikut:
Campuran FeS dan HCl ini dipanaskan dan diamati perubahan yang terjadi.
Berdasarkan percobaan, reaksi ini menghasilkan asap berwarna putih dan berbau
menyengat. Reaksi FeS dengan HCl sebagai berikut :
FeS (s) + HCl (aq) H2S (g) + FeCl2(aq)
Gas H2S yang dihasilkan akan keluar melalui lubang pipa bengkok dan
ditangkap penampakannya menggunakan kaca arloji. Berdasarkan percobaan,
timbul bercak gas berwarna cokelat pada kaca arloji. Hal tersebut menunjukkan
bahwa sulfur mengendap atau memadat karena adanya pemanasan. Persamaan
reaksinya yaitu :
H2S(g) (s) + H2 (g).
Tabung reaksi kedua kemudian ditambahkan HCl yang ditutup dan
dihubungkan dengan tabung reaksi yang berisi H2SO4pekat. Gas yang dihasilkan
dari reaksi akan mengalir melalui pipa U dan akan bereaksi dengan larutan H2SO4
pekat. Reaksi gas H2S dengan H2SO4adalah sebagai berikut:
H2S (g) + H2SO4 (aq) SO2(g) + 2 H2O (l) + S (s)Gas H2S bereaksi dengan H2SO4 menghasilkan gas yang berwarna putih
menandakan terbentuknya gas SO2.
Tabung reaksi yang ketiga diperlakukan yang sama dengan tabung reaksi
kedua, hanya mengganti larutan H2SO4 dengan CuSO4. Berdasarkan percobaan,
timbul endapan berwarna coklat diatas larutan CuSO4. Endapan ini hanya terlihat
jika praktikan teliti dalam pengamatan percobaan karena endapan yang dihasilkan
sedikit. Selain endapan juga terbentuk gas berwarna cokelat. Endapan yang timbul
5/28/2018 Belerang.docx
14/18
membuktikan bahwa ada endapan CuS. Reaksi gas H2S yang bereaksi dengan
larutan CuSO4adalah sebagai berikut:
H2S (g) + CuSO4(aq) CuS (s) + H2SO4(aq)
Percobaan selanjutnya mempelajari pembentukan alotropi belerang.
Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih
dari satu bentuk atau campuran (gas, cair maupun padat), namun unsurnya sama
yaitu belerang (S). Bentuk yang berbeda-beda mengakibatkan sifatnya pun
berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum
dapat dipahami. atom belerang membentuk molekul siklik oktatomik dengan
rumus kimia S8 pada kondisi normal. Belerang memiliki dua bentuk alotropi,
yaitu : belerang rombik dan belerang monoklinik. Belerang yang berupa warna
kuning adalah belerang rombik. Belerang rombik stabil dibawah suhu 95,5C dan
diatas suhu 95,5C belerang rombik berubah menjadi belerang monoklinik, yang
seharusnya mencair pada suhu 113C. Gambar molekul siklik dari belerang padat
(S8) sebagai berikut:
Langkah awal dalam percobaan alotropi belerang ini dengan menimbang
belerang sebanyak 0,5 gram dua kali dan ditaruh di tabung reaksi yang berbeda.
Tabung reaksi pertama ditambahkan larutan CS2 sedangkan pada tabung reaksi
kedua ditambahkan larutan kloroform kemudian dipanaskan.
Berdasarkan percobaan, tabung pertama menghasilkan api berwarna biru
pada mulut tabung reaksi. Hal yang berbeda terjadi pada dasar tabung. Setelah
diuapkan sampai pelarutnya habis, muncul kristal orange pada dasar tabung.
Pemanasan menyebabkan molekul-molekul S8 akan saling bertemu dan
berinteraksi untuk saling berikatan sehingga strukturnya lebih merapat dan lebih
padat. Serbuk belerang yang awalnya kuning setelah ditambahkan larutan CS2,
membentuk kristal yang berwarna kuning berkilauan dan kristalnya berbentuk
5/28/2018 Belerang.docx
15/18
jarum. Perlakuan pertama ini menandakan struktur kristal belerang yang
berbentuk monoklinik. Reaksi yang terjadi adalah :
S8 (s) + CS2 (aq) S8 ( monoklinik)
Tabung kedua juga dipanaskan untuk mempercepat reaksi sehingga kristal
rombik dapat cepat diperoleh dan kemudian diamati peristiwa yang terjadi.
Berdasarkan percobaan, belerang larut dengan kloroform dan tidak menghasilkan
kristal jarum bewarna kuning sehingga percobaan dinyatakan gagal. Seharusnya
ketika dipanaskan campuran berwarna kuning tua, tetapi ketika didinginkan
berwarna kuning kembali. Perbedaan antara kristal yang didapat dari perlakuan ini
dibanding dengan kristal monoklinik yaitu teksturnya tidak mengkilap, kristal
menggumpal. Reaksinya yaitu :
S8 (s) + CHCl3 (aq) S8 ( rombik)
Percobaan gagal dikarenakan proses pemanasan yang tidak merata karena
pembentukan kristal ini melibatkan energi yang besar. Selain itu keadaan tabung
reaksi yang kurang bersih sehingga masih adanya pengotor-pengotor lain
mengakibatkan kristal tidak dapat terbentuk.
Praktikum ini membuktikan bahwa belerang adalah unsur yang sangat
reaktif dan memiliki beberapa alotropi. Terbukti karena pemanasan gas H2S
berubah menjadi padatan kuning. Belerang dapat membentuk berbagai senyawa,
dalam percobaan ini senyawa belerang yang terbentuk adalah padatan FeS, gas
H2S, gas SO2.
5/28/2018 Belerang.docx
16/18
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan untuk praktikum Belerang kali ini adalah:
- Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air
tapi mudah larut dalam CS2(karbon disulfida).- Belerang memiliki bentuk kristal rombik dan monoklinik
5.2. Saran
Saran untuk praktikum Belerang alkali kali ini adalah:
- Pastikan kondisi lingkungan (hujan) tidak mempengaruhi hasil percobaan- Pengadukan campuran besi dan belerang dilakukan secara cepat, jika
terlalu lama maka padatan FeS akan sulit diambil
- Segera cuci peralatan setelah digunakan, agar mudah dibersihkan.
5/28/2018 Belerang.docx
17/18
DAFTAR PUSTAKA
-Awanl. 2013. Belerang (serial on line)http://awanl.blogspot.com/2010/12/reaksi-pada-unsur-dan-senyawa-
belerang.html [15 Desember 2013]
-Chemlab. 2013. MSDS CuSO4 (serial on line) chemlab.snu.ac.kr/zbxe/?document_srl=42383&mid=MSDS. [06 Desember 2013]
-Cotton dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-PressKeenan,C. W, et al. 1980.Kimia Untuk Unuversitas Jilid I. Jakarta: Erlangga
-Hvchemical. 2013. MSDS Kloroform (serial on line) http://www.hvchemical.com/msds/chlo.htm [15 Desember 2013]
-Ismunandar. 1996.Kimia Anorganik. Jakarta: Erlangga.-Kuswadi, Didi. 1985.Kimia Anorganik. Bandung: Torsito.-Nurichem. 2013. Belerang (serial on line)
http://nurichem.blogspot.com/2009/09/ oksigen-oksigen-merupakan-gas-
yang-tak.html [15 Desember 2013]
-Sciencelab. 2013. Belerang (serial on line) http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId= 9925685)[15 Desember 2013]
http://awanl.blogspot.com/2010/12/reaksi-pada-unsur-dan-senyawa-belerang.htmlhttp://awanl.blogspot.com/2010/12/reaksi-pada-unsur-dan-senyawa-belerang.htmlhttp://nurichem.blogspot.com/2009/09/%20oksigen-oksigen-merupakan-gas-yang-tak.htmlhttp://nurichem.blogspot.com/2009/09/%20oksigen-oksigen-merupakan-gas-yang-tak.htmlhttp://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=%209925685http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=%209925685http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=%209925685http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=%209925685http://nurichem.blogspot.com/2009/09/%20oksigen-oksigen-merupakan-gas-yang-tak.htmlhttp://nurichem.blogspot.com/2009/09/%20oksigen-oksigen-merupakan-gas-yang-tak.htmlhttp://awanl.blogspot.com/2010/12/reaksi-pada-unsur-dan-senyawa-belerang.htmlhttp://awanl.blogspot.com/2010/12/reaksi-pada-unsur-dan-senyawa-belerang.html5/28/2018 Belerang.docx
18/18
-Sciencelab. 2013. Besi (serial on line) http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285 [15 Desember 2013]
-Sciencelab. 2013. MSDS CS2 (serial on line) http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927125 [15 Desember 2013].
-Sciencelab. 2013. MSDS FeS (serial on line) http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924058.[15 Desember 2013].
-Sciencelab. 2013. MSDS HCl (serial on line) https://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924285.[15 Desember 2013].
-Sciencelab, 2013. MSDS H2SO4 (serial on line)http://www.sciencelab.com/msds. php?msdsId=9925146 [15 November
2013]
-Tim Kimia Anorganik. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Jember:FMIPA Universitas Jember
http://www.sciencelab.com/msds.php?m%20sdsId=9924285http://www.sciencelab.com/msds.php?m%20sdsId=9924285http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927125http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927125http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9924058http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9924058https://www.sciencelab.com/%20msds.php?msdsId=9924285https://www.sciencelab.com/%20msds.php?msdsId=9924285http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9925146http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9925146https://www.sciencelab.com/%20msds.php?msdsId=9924285https://www.sciencelab.com/%20msds.php?msdsId=9924285http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9924058http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9924058http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927125http://www.sciencelab.com/msds.%20php?msdsId=9927125http://www.sciencelab.com/msds.php?m%20sdsId=9924285http://www.sciencelab.com/msds.php?m%20sdsId=9924285