12
MAKSI – AM33 – R15 & R17 – G6 AKUNTANSI MANAJEMEN BAB XV : BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS BAB XVII : MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN (Dosen Pengampu : Agung Juliarto, SE., M.Si., Akt., Ph.D) Disusun Oleh : 1. Agnar Firdaus (12030115410048) 2. Daffa Grafira Jyesta (12030115410015) 3. Muhammad Suyuti (12030115410039) MAGISTER AKUNTANSI ANGKATAN XXXIII FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

Biaya Kualitas dan Produktivitas

  • Upload
    agnar

  • View
    67

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Aluntansi Manajemen Hansen Mowen Biaya Kualitas dan Porduktivitas

Citation preview

Page 1: Biaya Kualitas dan Produktivitas

MAKSI – AM33 – R15 & R17 – G6

AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB XV : BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

BAB XVII : MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

(Dosen Pengampu : Agung Juliarto, SE., M.Si., Akt., Ph.D)

Disusun Oleh :

1. Agnar Firdaus (12030115410048)

2. Daffa Grafira Jyesta (12030115410015)

3. Muhammad Suyuti (12030115410039)

MAGISTER AKUNTANSI ANGKATAN XXXIII

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

Page 2: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 1

BAB XV

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

I. Pengukuran Biaya Kualitas

Ketika perusahaan menerapkan program perbaikan kualitas, timbul kebutuhan untuk

memantau dan melaporkan kemajuan dari program – program tersebut. Para manajer perlu

memahami makna biaya – biaya kualitas dan bagaimana mereka berubah sepanjang waktu.

1. Definis Kualitas

Secara umum, kamus mendefinisikan kualitas sebagai derajat atau tingkat kesempurnaan.

Dalam hal ini, kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan.

Produk atau jasa yang berkualitas memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam

delapan dimensi

1. Kinerja (performance)

Kinerja mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi prdouk. Dalam jasa, prinsip

tidak terpisahkan berarti jasa dilakukan secara langsung dihadapan pelanggan.

2. Estetika (esthetics)

Estetika berhubungan dengan penampakan wujud produk.

3. Kemudahan perawatan dan perbaikan (serviceability)

Berkaitan dengan kemudahan dengan tingkat merawat dan memperbaiki produk.

4. Fitur (fitur)

Karakteristik produk yang berebeda, dari produk – produk sejenis yang fungsinya sama.

5. Keandalan (reliability)

Probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang dimaksudkan dalam

jangka waktu tertentu.

6. Tahan lama (durability)

Didefinisikan sebagai jangka waktu produk dapat berfungsi.

7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)

Adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau

tidak.

8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)

Kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi – fungsi sebagaimana yang

diiklankan.

2. Definisi Biaya Kualitas

Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena kualitas

yang buruk mungkin atau telah terjadi. Biaya – biaya untuk melakukan kegiatan – kegiatan

Page 3: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 2

itu disebut biaya kualitas. Jadi, biaya kualitas adalah biaya – biaya yang timbul karena

mungkin atau telah terdapat produk yang kualitasnya buruk.

Kegiatan pengendalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau medeteksi

kualitas yang buruk. Biaya pengendalian, adalah biaya – biaya yang dikeluarkan untuk

menjalankan kegiatan pengendalian. Kegiatan karena kegagalan, dilakukan oleh perusahaan

atau pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk.

Biaya pencegahan, terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang

dilakukan.

Biaya penilaian, terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan

persyaratan atau kebutuhan pelanggan.

Penerimaan produk, meliputi pengambilan sampel dari batch barang jadi untuk menentukan

apakah telah memenuhi standar kualitasnya.

Biaya kegagalan internal, terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan

spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Biaya kegagalan eskternal, terjadi karena produk dan

jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan

pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan.

3. Mengukur Biaya Kualitas

Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi sulit dilakukan, ada tiga metode

yang disarankan untuk tujuan tersebut :

1. Metode Pengali

Total biaya kegagalan eksternal = k (biaya kegagalan eksternal yang terukur).

Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan pengalaman.

2. Metode Penelitian Pasar

Metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitasnya yang

buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar.

3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi

Persamaan fungsi kerugian kualitas taguchi adalah sebagai berikut :

Dimana :

K = Konstanta proporsionalitas yang besarnya tergantung pada struktur biaya

kegagalan eskternal perusahaan,

Y = Nilai aktual dari karakteristik kualitas,

T = Nilai target dari karakteristik kualitas,

L = Kerugian kualitas.

Page 4: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 3

Fungsi kerugian kualitas taguchi dapat dilhat pada ilustrasi berikut :

Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi. Nilai k dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

K = c/d2

Dimana :

c = Kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah.

d = Jarak batas dari nilai target.

Berikut ilustrasi perhitungan Kerugian Kualitas Taguchi :

II. Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

1. Pelaporan Biaya Kualitas

Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat dinilai lebih mudah

dengan menampilkan biaya – biaya kualitas sebagai prosentase dari penjualan aktual. Berikut

merupakan ilustrasi biaya kualitas.

Page 5: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 4

2. Fungsi Biaya Kualitas – Pandangan Kualitas yang Dapat Diterima

Pandangan kualitas yang dapat diterima mengasumsikan terdapat perbandingan terbalik

antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Hubungan tersebut dapat dilihat pada

ilustrasi berikut :

3. Fungsi Biaya Kualitas – Pandangan Cacat Nol

Pada sudut pandang acceptable quality level (AQL) atau kualitas yang dapat diterima,

didasarkan pada definisi produk cacat tradisional. Dalam pengertian klasik, sebuah produk

dikatakan cacat bila kualitasnya berada di luar batas toleransi suatu karakteristik kualitas.

Menurut pandangan ini, biaya kegagalan timbul hanya jika produk tidak sesuai dengan

sepsifikasi dan terdapat perbandingan terbalik optimal antara biaya kegagalan dan biaya

pengendalian.

Page 6: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 5

4. Sifat Dinamis Biaya Kualitas

Penemuan bahwa terdapat pertukaran antara berbagai kategori biaya kualitas bisa dikelola

secara berbedda, seperti yang digambarkan tampilan berikut.

Intinya, ketika perusahaan menambah biaya pencegahan dan penilaian serta menurunkan

biaya kegagalan, mereka selanjutnya dapat mengurangi biaya pencegahan dan biaya

penilaiannya.

Strategi untuk menekan biaya kualitas cukup sederhana

1. Lakukan serangan langsung terhadap biaya kegagalan untuk memaksanya menuju titik

nol,

2. Lakukan investasi pada biaya pencegahan yang “tepat” untuk menghasilkan perbaikan,

3. Kurangi biaya penilaian sesuai dengan hasil yang dicapai,

4. Lakukan evaluasi secara berkelanjutan.

Strategi diatas sesuai dengan premis berikut :

1. Setiap kegagalan selalu ada akar penyebabnya,

2. Penyebab dapat dicegah,

3. Pencegahan selalu lebih murah.

5. Manajemen Berbasis Kegiatan dan Biaya Kualitas Optimal

Setelah berbagai kegiatan untuk setiap kategori diidentifikasi, pendorong timbulnya

penggunaan sumber daya (resources drivers) dapat diigunakan untuk memperbaiki

pembagian biaya pada setiap kegiatan. Pendorong biaya juga dapat diidentifikasi, khususnya

untuk kegiatan –kegiatan yang gagal dan berguna untuk membantu para manajer memahami

hal – hal yang menyebabkan biaya kegiatan. Selanjutnya, informasi ini dapat digunakan

untuk memilih cara mengurangi biaya kualitas sampai ke tingkat tertentu sebagaimana

digambarkan pada tampilan berikut :

Page 7: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 6

6. Analisis Trens

Laporan biaya kualitas menunjukkan jumlah dan distribusi biaya kualitas di antara empat

kategori sehingga menunjukkan peluang untuk memperbaiki kualitas. Setelah ukuran –

ukuran peningkatan kualitas ditentukan. Hal penting yang harus dilakukan perusahaan

adalah menentukan apakah biaya kualitas telah berkurang sebagaimana yang direncanakan.

Dengan menggambarkan biaya kualitas sebagai prosentase dari penjualan, keseluruhan tren

program kualitas dapat dinilai. Anggaplah perusahaan telah mengalami hal – hal berikut :

Misalkan, tahun 2004 sebagai tahun 0, tahun 2005 sebagai tahun 1, dan seterusnya maka,

grafik trennya akan nampak sebagai berikut :

Page 8: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 7

Pengertian tambahan bisa diperoleh dengan membuat tren untuk setiap kategori kualitas,

seperti yang diilustrasikan pada contoh berikut :

Grafik yang menunjukkan tren untuk setiap kategori ditunjukkan pada tampilan berikut :

III. Penggunaan Informasi Biaya Kualitas

Tujuan utama pelaporan biaya kualitas adalah memperbaiki dan mempermudah

perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial.

1. Skenario A : Penetapan Harga Strategis

Skenario ini memberikan informasi biaya kualitas dan implementasi program pengendalian

kualitas total berguna untuk pengambilan keputusan strategis yang signifikan. Skenario ini

juga menunjukkan bahwa meningkatkan kualitas bukanlah sebuah obat mujarab.

Pengurangan biaya yang ditawarkan ternyata tidak mampu menutup penurunan harga

secara sekaligus. Hasil peningkatan produktivitas yang lain, seperti yang dijanjikan oleh

bagian lainnya (tehnik) akan diperlukan untuk menjamin keberlangsungan hidup jangka

panjang.

2. Skenario B : Analisis Produk Baru

Skenario ini menekankan pentingnya pengklasifikasian lebih lanjut dari biaya kualitas

menurut perilaku. Skenario ini juga memperkuat arti penting identifikasi dan pelaporan biaya

kualitas secara terpisah.

Pelaporan biaya kualitas agar dapat digunakan untuk mengambil keputusan hanyalah salah

satu tujuan dari sistem perhitungan biaya kualitas yang baik, tujuan lainnya adalah

pengendalian biaya kualitas.

Page 9: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 8

IV. Produktivitas : Pengukuran dan Pengendalian

Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien. Secara spesifik,

produktivitas mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk

memproduksi output.

Efisiensi produktivitas total adalah suatu titik dimana dua kondisi terpenuhi : (1). Pada setiap

bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak satu input pun yang digunakan lebih dari

yang diperlukan untuk menghasilkan output, dan (2) atas bauran – bauran yang memenuhi

kondisi pertama dipilih bauran dengan biaya terendah. Kondisi pertama disebut juga sebagai

efisiensi teknis dan kondisi kedua disebut juga sebagai efisiensi trade-off. Tampilan berikut

menggambarkan peningkatan efisien tehnis :

1. Pengukuran Produktivitas parsial

Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuan

pengkuran ini adalah menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun.

Definisi pengukuran produktivitas parsial adalah produktivitas dari satu input tunggal

biasanya diukur dengan menghitung rasio output terhadap input.

Page 10: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 9

Rasio Produktivitas = output/input

Keunggulan rasio ini memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya pada

penggunaan input tertentu dan mudah diinterpretasikan oleh semua unsur dalam

perusahaan.

Kelemahan ukuran parsial adalah, ukuran parsial yang terpisah dapat menyesatkan.

2. Pengukuran Produktivitas Total

Adalah pengukuran produktivitas dari seluruh input. Dalam praktiknya, mengukur pengaruh

dari seluruh input munkin tidak diperlukan. Perusahaan hanya mengukur produktivitas dari

faktor – faktor yang dianggap sebagai indikato relavan.

3. Pengukuran Profil Produktivitas

Pengukuran profil menyediakan serangkaian atau sebuah vektor ukuran operasional parsial

yang berbeda dan terpisah. Hal ini dapat diilustrasikan pada contoh berikut :

Tampilan dibawah ini menyajikan profil rasio produktivitas untuk setiap tahun

4. Pengukuran Produktivitas Berkaitan dengan Laba

Menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba berjalan merupakan salah ssatu

cara menilai perubahan produktivits. Hal ini dapat dilihat pada ilustrasi berikut :

Page 11: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 10

Page 12: Biaya Kualitas dan Produktivitas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS & MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN Hal 11

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M., Managerial Accounting, Edisi Delapan (8),

Jakarta : Salemba Empat, 2011.