5
BIOETIKA VETERINER “TRANSPLANTASI ORGAN” DOSEN PENGAMPU: drh. YUDIT OKTANELA, M.Si DISUSUN OLEH : 1. RIZKA UTAMI PUTRI ( 135130101111033) 2. AMIRA RIFDATARI ( 135130101111034) 3. WALDA TSANIA (135130101111036) 4. DESY ARI SUSANTI ( 135130101111037) 5. ANANG MASRUR ( 135130101111038) 6. DINDA ADINDA ( 135130101111039)

Bioetika Veteriner Kelompok 5 Kelas b

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etika vet

Citation preview

Page 1: Bioetika Veteriner Kelompok 5 Kelas b

BIOETIKA VETERINER

“TRANSPLANTASI ORGAN”

DOSEN PENGAMPU:

drh. YUDIT OKTANELA, M.Si

DISUSUN OLEH :

1. RIZKA UTAMI PUTRI ( 135130101111033)2. AMIRA RIFDATARI ( 135130101111034)3. WALDA TSANIA (135130101111036)4. DESY ARI SUSANTI ( 135130101111037)5. ANANG MASRUR ( 135130101111038)6. DINDA ADINDA ( 135130101111039)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

2016

Page 2: Bioetika Veteriner Kelompok 5 Kelas b

KASUS 1 :

Seekor kucing mengalami gagal ginjal dan membutuhkan kucing pendonor untuk transplantasi ginjal tapi kucing pendonor harus mengorbankan hidupanya untuk menyelamatkan kucing yang mengalami gagal ginjal. Tetapi kucing penerima harus menjalani kemoterapi untuk mencegah terjadinya rejeksi dari transplantasi ginjal

Pertanyaan :

1. Apakah dalam kasus ini pantas secara etis untuk dilakukan adanya transplantasi ginjal. Apakah ini baik atau buruk?

Menurut pendapat kami, program transplantasi ginjal ini pantas secara etis untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan tugas seorang dokter hewan untuk tindakan penyelamatan nyawa seekor hewan itu penting. Dengan kasus ini, langkah terbaik untuk mencari kucing pendonor perlu diperhatikan dimana harus sesuai dengan syarat etis, yaitu: kucing dengan taraf kehidupan rendah, misalnya kucing yang mengalami kecacatan pada mandibular karena kecelakaan (perlu dilakukan euthanasia), selain itu dapat menggunakan kucing liar tanpa pemilik, dengan menggunakan kucing liar sebagai pendonor secara tidak langsung kita dapat mengurangi populasi kucing liar.

2. Apa fakta pendukung alasan anda ?Dengan banyaknya kasus gagal ginjal pada kucing maka perlu adanya pendonor, fakta di lapangan terlihat bahwa di lingkungan sekitar banyak kucing liar tanpa pemilik dengan kondisi yang tidak terurus. Kucing tersebut tersebut dapat di gunakan sebagai kucing pendonor, yang secara tidak langsung kita telah mengurangi populasi kucing tersebut karena kucing ini bisa menjadi vektor suatu penyakit bila dibiarkan dan tidak terpelihara dengan baik. Di klinik juga banyak ditangani kucing yang mengalami kecelakaan namun di perkirakan taraf hidupnya rendah dan perlu di euthanasia sehingga hewan tersebut digunakan sebagai hewan pendonor.

3. Apakah prinsip dasar moral yang mendukung alasan tersebut ?Demi kebaikan dalam penyelamatan nyawa hewan, secara profesional maka perlu pertimbangan dalam pemilihan kucing pendonor yang seyogyanya sesuai dengan kriteria tertentu untuk mencegah terjadinya pelanggaran five freedom.

4. Apakah ada argument yang layak terhadap posisi anda?Posisi sebagai dokter hewan dalam kasus ini adalah mengutamakan keselamatan hewan tanpa harus menyakiti hewan., namun dengan pencarian kucing donor dengan kriteria tertentu secara profesional tentu akan membantu menyelamatkan kucing yang membutuhkan donor ginjal tanpa harus melukai hewan yang sehat (hewan pendonor yang disaranka yaitu mmiliki taraf hidup yang rendah karena kecelakaan).

5. Adakah jalan tengah jika terjadi pertentangan dalam kasus ini ?Apabila terdapat pertentangan antara dokter hewan dengan cat lovers maka jalan tengahnya yaitu dengan memberikan penjelasan yang logis antara hewan pendonor dan

Page 3: Bioetika Veteriner Kelompok 5 Kelas b

cat respien. Hewan pendonor harus memenuhi kriteria khusus seperti , kucing yang telah mengalami kecelakaan dan perlu di euthanasi sehingga bisa dimanfaatkan ginjalnya untuk donor. Sedangkan cat respien ini jika tidak dilakukan transplantasi maka dapat dilakukan treatment suportif (dialisis) untuk memperpanjang hidupnya namun ginjalnya tidak dapat berfungsi lagiBerikut adalah tanggapan dari berbagai sisi/profesi dalam memandang kasus diatas:a. Sebagai Dokter Hewan

Tindakan yang diambil oleh dokter hewan dalam kasus ini adalah melaksanakan proses transplantasi ginjal dengan catatan mencari kucing pendonor yang memiliki harapan hidup rendah. misalnya kucing yang mengalami kecacatan pada mandibular karena kecelakaan dimana harapan hidup dari kucing tersebut sangat rendah (perlu di euthanasi) namun kondisi organ yang dibutuhkan dalam kondisi sehat.

b. Sebagai loving cat owner Sebagai pemilik hewan yang membutuhkan transplantasi organ tentunya ia sangat menyetujui dengan adanya program transplantasi ginjal tersebut demi keselamatan kucing nya.

c. Sebagai aktivis penyanyang kucing Sebagai aktivis, kami akan mencari solusi lain untuk menyelamatkan kucing yang mengalami gagal ginjal tanpa harus mengorbankan kucing yang lain.

d. Sebagai petugas dinas Kami melihat dari sisi animal welfare ( hewan bebas dari rasa sakit, cedera dan penyakit ) artinya bagi kucing pendonor sebaiknya segera dilakukan eutanasi. Hal ini dilakukan agar mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh kucing pendonor yang memiliki harapan hidup rendah.

e. Sebagai pemilik kucing yang memiliki riwayat kehilangan kucingnya karena tidak ada kucing pendonor. Kami setuju dengan adanya program transplantasi ginjal sebagai solusi terbaik untuk tindakan penyelamatan asalkan, terdapat kucing pendonor yang sesuai dengan kriteria yang dinginkan oleh dokter hewan.

Kasus 2.

Seorang peneliti mempunyai hewan coba tikus/mencit yang secara transgenik tidak memiliki kepala dan hanya memiliki organ dalam utuh seperti hati dan sumsum tulang yang baik sehingga layak untuk dijadikan pendonor. Namun setelah selesai, tikus yang telah didesain cacat dari awal akan di euthanasi. Percobaan dengan hewan coba tikus ini akan di aplikasikan kepada kucing yang membutuhkan transplantasi. Bagaimana menurut pendapat anda, setuju atau tidak?

Jawaban :

Page 4: Bioetika Veteriner Kelompok 5 Kelas b

Menurut pendapat kami, kami tidak setuju dengan cara penyelesaian yang dilakukan di dalam kasus diatas. Hal ini dikarenakan, secara tidak langsung dapat dikatakan bahwa sejak awal peneliti akhirnya menerapkan euthanasi pada kucing pendonor. Kucing didesain lahir dengan metode transgenik untuk tidak memiliki kepala yang memang sesuai dengan kebutuhan organnya yang akan dipakai, seperti sumsum tulang dan hati. Hal ini akan digunakan oleh peneliti untuk menyembuhkan kucing yang sakit dan ketika sudah selesai pengerjaan, kucing yang dilahirkan cacat dari awal akan dilakukan euthanasi. Idealnya, dalam proses pendonoran untuk menyelesaikan suatu permasalahan transgenik adalah agar pendonor dan penerima donor sama-sama selamat setelah transfer organ dilakukan, sehingga bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru lagi atau menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.