23
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar belakang Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia. Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda. Ada 9 filum dalam klafisikasi Ivertebrata yaitu: Annelida Arthropoda Coelenterata Echinodermata Mollusca Nemathelminthes Platyhelminthes Porifera 1

Biologi Umum

  • Upload
    nurul

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Pernapasan Invertebrata

Citation preview

Page 1: Biologi Umum

BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar belakang

Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh

Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia,

aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-

cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota

kingdom Animalia.

Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga)

dan Vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari

30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga

organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda.

Ada 9 filum dalam klafisikasi Ivertebrata yaitu:

Annelida

Arthropoda

Coelenterata

Echinodermata

Mollusca

Nemathelminthes

Platyhelminthes

Porifera

Protozoa

Invertebrata merupakan mahluk hidup,oleh karena itu invertebrata tentu memiliki

ciri sebagai mahluk hidup yaitu bernafas. Bernafas adalah proses menghirup dan

menghembuskan napas atau suatu proses memasukan udara dari lingkungan luar ke

dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan.

1

Page 2: Biologi Umum

Masing – masing hewan invertebrata memiliki Alat pernapasan yang berbeda dan sistem pernapasan yang berbeda pula . Alat pernapasan invertebrata ada yang berupa insang , kulit , trakea , ataupun paru- paru yang secara lengkap akan dibahas pada sub bab selanjutnya .

I. 2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makah ini yaitu sebagai berikut :

Dapat mengetahui Alat pernapasan pada Hewan Inverebrata

Dapat mengetahui Sistem pernapasan pada Hewan Invertebrata

I. 3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pernapasan pada Hewan Invertebrata ?

2

Page 3: Biologi Umum

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Sistem Pernapasan Annelida

Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah

kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Annelida merupakan hewan tripoblastik

yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun Annelida

merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Cacing jenis ini belum

mempunyai alat pernapasan khusus, sehingga pernapasannya dilakukan oleh seluruh

permukaan tubuh.

Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Oleh karena itu,

kulit cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. Di

bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-kapiler darah.

Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan

diedarkan oleh sistem peredaran darah. Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung

dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.

3

Page 4: Biologi Umum

II.2. Sistem Pernapasan Arthropoda

Arthropoda (filum Arthropoda) adalah filum yang paling besar dalam dunia

hewan dan mencakup Serangga, kalajengking, laba-laba, udang, dan hewan mirip

lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Hewan pada filium ini

mempunyai sistem pernapasan sebagai berikut :

a) Serangga

Serangga memiliki organ pernapasan yang khas. Pertukaran oksigen dan karbon

dioksida dilakukan melalui trakea. Trakea merupakan bagian tubuh serangga yang

terbuat dari pipa/tabung udara. Jumlah trakea di dalam tubuh serangga sangat

banyak. Oleh karena itu, sistem pernapasan serangga dinamakan sistem trakea.

Perhatikan Gambar dibawah ini . Saat serangga melakukan pernapasan, udara

masuk trakea melalui bagian yang terletak pada permukaan tubuh. Bagian tersebut

dinamakan spirakel. Spirakel dilindungi oleh bulu halus dengan fungsi

sebagai penyaring debu dan benda asing yang masuk menuju trakea

4

Page 5: Biologi Umum

Setelah itu, udara tersebut akan melewati pipa kecil yang disebut trakeola. Trakeola juga ini akan terhubung dengan membran sel. Trakeola memiliki ujung kecil tertutup dan mengandung cairan dengan warna biru gelap. Oksigen akan berdifusi masuk ke dalam sel tubuh melalui trakeola, sedangkan karbondioksida akan berdifusi keluar. Setelah melewati trakeola, karbondioksida akan dikeluarkan ke lingkungan melewati trakea.

Apabila serangga sedang aktif dan menggunakan banyak oksigen, sebagian besar cairan yang berwarna biru akan ditarik ke dalam tubuh. Akibatnya, luas permukaan udara yang berkontak langsung dengan sel menjadi semakin luas. Seekor serangga yang sedang terbang mempunyai laju metabolisme lebih tinggi dibandingkan saat istirahat. Otot akan berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian sehingga tubuh bisa memampat dan menggembung. Oleh karenanya udara akan secara cepat terpompa melalui sistem trakea. Sebagian besar serangga hidup di daratan. Namun, ada juga serangga yang hidup pada perairan seperti larva capung.

b) Laba-laba (Arachnida) dan kalajengking (Scorpionida) bernapas dengan paru-paru

buku. Paru-paru buku ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen. Paru-

paru buku memiliki banyak lamela seperti halaman buku yang dipisahkan oleh

batang-batang sehingga udara dapat bergerak bebas. Udara dari luar, masuk melalui

spirakel secara difusi. Selanjutnya, udara masuk di antara sel-sel lamela dan

berdifusi dengan pembuluh darah di sekitar lamela.

5

Page 6: Biologi Umum

c) Arthropoda yang hidup di air, misalnya dari golongan Crustacea (udang-udangan),

seperti udang dan ketam, bernapas dengan insang buku. Insang buku ini tumbuh dari

dasar anggota tubuh dan dinding tubuh yang berdekatan, dan menjulur ke atas ke dalam

ruang brankial. Tiap insang terdiri atas sumbu sentral tempat pertautan lamela atau

filamen. Aliran air dihasilkan oleh gerakan mendayung dari insang timba, yaitu suatu

penjuluran berbentuk bulan sabit dari salah satu penjuluran mulut (maksila kedua).

Pada udang, air masuk ke dalam ruang brankial di belakang karapaks dan di

antara kaki. Selanjutnya, saluran di dalam sumbu insang membawa darah ke dan dari

6

Page 7: Biologi Umum

ruang di dalam lamela, pertukaran udara pernapasan berlangsung melalui dinding tipis

lamela. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara

teratur. Baik paru-paru buku maupun insang buku, keduanya mempunyai fungsi yang

sama seperti fungsi paru-paru pada Vertebrata.

II.3. Sistem Pernapasan Coelenterata

Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata

yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan

(gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido =

penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat

terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.Contoh: hydra, koral, polip

dan jellyfish atau ubur-ubur.

Hewan pada filium ini memiliki Sistem pernapasan sebagai berikut :

b) Hydra

Pertukaran gas pada hydra terjadi secara langsung pada permukaan tubuhnya.

Hal ini karena Hydra tidak mempunyai organ khusus untuk pernafasan,

pembuangan hasil ekskresi, dan juga tidak mempunyai darah serta sistem

peredaran darah. Semua organ-organ itu bagi Hydra tidak diperlukan, sebab

tubuhnya tersusun atas deretan sel-sel yang sebagian besar masih bebas

bersentuhan langsung dengan air yang ada di sekitarnya. Di samping itu dinding

tubuh Hydra merupakan dinding yang tipis, oleh sebab itu pertukaran gas oksigen

dan karbondioksida maupun zat-zat sampah dari bahan nitrogen tidak menjadi

persoalan bagi tubuh Hydra.

Pertukaran zat tersebut berlangsung secara langsung dengan dunia luar secara

difusi dan osmosis melalui membran dari masing-masing sel. Dengan perkataan

7

Page 8: Biologi Umum

lain proses pernafasan maupun pembuangan sisa metabolisme dilakukan secara

mandiri oleh masing-masing sel yang bersangkutan

c) Ubur-ubur

Ubur-ubur ini tidak mempunyai alat pernapasan maupun ekskresi yang

khusus. Kedua proses tersebut dilakukan secara langsung melalui seluruh

permukaan tubuhnya. Dalam hal ini sistem saluran air dan sistem saluran

gastrovaskular sangat membantu dalam memperlancar proses pernapasan maupun

ekskresi.

Gas-gas O2 yang terlarut di dalam air akan masuk secara difusi masuk

kedalam lapisan epidermis maupun gastrodermis tubuh ubur-ubur. Sebaliknya

gas-gas O2 yang dihasilkan dari proses respirasi akan dikeluarkan dari tubuhnya

secara difusi. Demikian halnya dengan zat-zat sampah, terutama yang berupa zat-

zat nitrogen sebagai sisa-sisa metabolisme, akan dibuang secara langsung oleh sel-

sel epidermis maupun gastrodermis ke lingkungan luar tubuh.

8

Page 9: Biologi Umum

II.4. Sistem Pernapasan Echinodermata

Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut

dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial, contohnya : Bintang

laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut

(Crinoidea), teripang (Holothuroidea).

Echinodermata  bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal

branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis.

Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran

oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echino-dermata yang bernafas

dengan menggunakan kaki tabung.

9

Page 10: Biologi Umum

II.5. Sistem Pernapasan Mollusca

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang

lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok

yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan

gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat.Contoh : kerang, , gurita,

cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

Sebagian besar Mollusca organ pernapasannya adalah insang. Insang

diadaptasikan untuk pertukaran gas oksigen dan kabondioksida dalam air melalui

permukaan insang yang luas dan berbentuk membran yang tipis. Pada Mollusca, insang

disebut juga ktinidium (Didalam bahasa yunani kteis yang berarti sebuah sisir).

10

Page 11: Biologi Umum

Ktenidia terdiri atas sebuah filamen ( lamela) yang ditutupi silia. Gerakan silia

menyebabkan air melintasi permukaan filamen, oksigen berdifusi melintasi membran

menuju ke darah, dan karbondioksida berdifusi keluar. Pada beberapa Mollusca seperti

remis dan bivalvia lain, silia pada insang juga berperan menyaring partikel makanan,

kemudian mengirimnya ke mulut dalam bentuk benang lendir. Setelah insang aliran air

biasanya menuju anus dan saluran keluar ginjal sambil membawa bahan yang akan

dibuang. Pada beberapa Mollusca, air masuk melalui incurent siphon dan keluar melalui

excurent siphon. Sebelum mencapai insang aliran air yang masuk dideteksi oleh organ

sensorik (osphradium) yang dapat berfungsi mendeteksi endapan lumpur, makanan atau

predator.

Beberapa Mollusca yang tidak memiliki insang, maka pertukaran gas respirasi

terjadi secara langsung melalui permukaan mantel. Keong memiliki kemampuan

adaptasi intuk kehidupan darat yaitu dengan hilangnya insang, maka mantel yang

dimilikinya dimodifikasi menjadi sebuah paru-paru untuk pernapasan udara. Beberapa

keong (pulmoat) kembali ke habitat air, namun tetap mempertahankan paru-parunya.

Untuk itu mereka terlihat sering merambat naik ke permukaan air untuk mengambil

udara.

11

Page 12: Biologi Umum

II.6. Sistem Pernapasan Nemathelminthes

Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh

simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak memiliki sistem

pernapasan dan sistem peredaran darah maka dari itu Makanan diedarkan keseluruh

tubuh melalui cairan pada pseudoselom. Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides),

cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) ,

cacing filaria (Wuchereria bancrofti).

Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara

difusi melalui permukaan tubuh.

12

Page 13: Biologi Umum

II.7. Sistem Pernapasan Platyhelminthes

Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh

simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing

pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada

binatang / hewan atau manusia. Contoh dari cacing pipih antara lain : cacing getar

( planaria), cacing pita sapi ( Taenia saginata ) , cacing pita babi (Taenia solium), cacing

pita anjing ( Echinococcus granulosum), cacing hati (Fasciola hepatica).

Sama hal nya dengan Nemathelminthes,hewan golongan Platyhelminthes juga

tidak memiliki sistem pernapasan, Pernapasan dilakukan secara difusi oleh seluruh sel

tubuhnya

13

Page 14: Biologi Umum

II.8. Sistem Pernapasan Porifera

Porifera adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling

sederhana.Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton.

Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga

sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.Contoh : Sycon, Clathrina,

Euspongia, Spongia

Porifera tidak memiliki alat pernafasan khusus.Alat respirasinya masih sangat

sederhana. Air yang mengandung oksigen terlarut masuk melalui pori-pori tubuhnya.

Selanjutnya oksigen yang terlarut dalam air masuk melalui sel-sel permukaan tubuhnya,

yaitu sel koanosit secara difusi.

Di dalam mitokondria pada sel koanosit,oksigen digunakan untuk mengurai

molekul organic menjadi molekul anorganik yang disertai pelepasan karbondioksida.

Selanjutnya molekul-molekul karbondioksida yang terlarut dalam air akan bergerak

berlawanan arah menuju membram sel dan keluar menuju spongosol. Air dalam

spongosol digerakkan oleh flagellum sel koanosit dan mengalir keluar melalui oskulum.

14

Page 15: Biologi Umum

II.9. Sistem Pernapasan Protozoa

Hewan protozoa seperti Amoeba atau Paramaecium bernapas menggunakan

permukaan tubuhnya. Oksigen dan karbondioksida saling berdifusi melalui membran sel.

Proses difusi dan gerakan sitoplasma akan mengantarkan oksigen menuju ke mitokondria.

Di dalam mitokondria oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik, sehingga

dihasilkan energi dan zat sisa berupa air dan CO2.

Saat Amoeba bernapas, konsentrasi oksigen dalam sel semakin berkurang

(rendah), sedangkan sisa metabolisme yang berupa karbondioksida di dalam sel semakin

tinggi konsentrasinya. Di sisi lain, konsentrasi oksigen dalam air lebih tinggi daripada di

dalam sel, sementara konsentrasi oksigennya lebih rendah. Akibatnya, oksigen dari luar

akan berdifusi ke dalam sel, sementara karbondioksida berdifusi keluar sel menuju air.

.

15

Page 16: Biologi Umum

BAB III

PENUTUP

III. 1 Kesimpulan

Adapun kewsimpulan yang dapat diambil antara lain yaitu :

Bernafas adalah proses menghirup dan menghembuskan napas atau suatu proses

memasukan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara

sisa dari dalam tubuh ke lingkungan

Respirasi adalah suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan)

di dalam sel guna memperoleh energi

Sistem pernapasan pada Annelida yaitu dengan difusi pada permukaan tubuhnya

Sistem pernapasan pada Arthropoda yaitu dengan menggunakan Trakea pada

serangga, Paru- paru buku pada kalaejengking dan laba-laba , insang buku pada

udan dan kerang.

Sistem Pernapasan pada Coelenterata yaitu secara langsung pada permukaan

tubuhnya

Sistem Pernapasan pada Echinodermata yaitu menggunakan paru-paru kulit

atau dermal branchiae (Papulae) dan kaki tabung

Sistem Pernapasan pada Mollusca yaitu dengan menggunakan Insang namun

adapula beberapa jenis Mollusca yang tidak memliki insang bernapas melalui

permukan mantel

Sistem Pernapasan pada Nemathelminthes, Platyhelminthes, Porifera,dan

Protozoa cenderung sama yaitu dengan difusi pada perukaan tubuhnya

16

Page 17: Biologi Umum

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina,Diah .2010. Biologi 2A.Jakarta : ESIS

Untro,Joko . 2010 . Buku Pintar Pelajaran . Jakarta : PT. Wahyu Media

http://perpustakaancyber.blogspot.com

http://ginapodia.blogspot.com

17