Blefaritis77

Embed Size (px)

DESCRIPTION

df

Citation preview

2Blefaritis

Di ambil dari :

http://www.medicastore.com

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar belakangDisaat ini banyak sekali masyarakat yang tidak peduli akan kesehatn dirinya. Sehingga memunculkan masalah-masalah kesehatan terutama gangguan pada indra penglihatan, salah satunya adalah bagian kelopak mata. Biasanya masyarakat menganggap remeh penyakit ini karena mereka beranggapan bahwa penyakit ini akan segera hilang. Padahal bila tidak ditangani dengan serius, maka akan muncul berbagai komplikasi dari penyakit ini seperti blefaritis salah satunya.Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering mengenai bagian kelopak mata dan tepi kelopak mata. Pada beberapa kasus disertai tukak atau tidak pada tepi kelopak mata. bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.Biasanya orang sering menganggap kelelahan pada mata, atau mata yang berpasir, dan terasa silau dan tidak nyaman bila terkena sinar matahari atau pada saat berada pada lingkungan yang berasap, memberikan gambaran berupa mata merah, dan seperti ada benda asing di dalam mata. Selain itu, blefaritis juga dapat mengganggu pencitraan diri pasien.Pada 5% dari total jumlah penyakit mata yang dilaporkan pada rumah sakit (sekitar 2-5% berasal dari konsultan yang punya kaitan dengan penyakit mata). Insiden blefaritis menurut WHO : blefaritis staphylococus sering terjadi pada wanita pada usia rata-rata 42 tahun dan biasanya disertai dengan mata kering pada 50% kasus. Blefaritis seboreik umumnya terjadi pada pria dan wanita pada rata-rata usia 50 tahun dan disertai mata kering pada 33% kasus, sedangkan pada blefaritis meibom juga umum terjadi pada dan wanitabpada usia rata-rata 50 tahun dan disertai syndrom mata kering sekitar 20-40%.Berdasarkan angka kesakitaan tersebut maka pemakalah tertarik membahas Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Blefaritis.

B.Tujuan UmumUntuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan ASKEP pada klien dengan Blefaritis dengan menggunakan metode proses keperawatan.

A.Tujuan Khusus1.Mendapatkan gambaran tentang konsep penyakit Blefaritis2.Mampu membuat pengkajian keperawatan pada klien dengan Blefaritis3.Mampu membuat diagnosa keperawatan berdasarkan anamnesa4.Mampu membuat rencana keperawatan berdasakan teori keperawatan

BAB IIISIA.Konsep Dasar Penyakit1.Anatomi Dan Fisiologi Palpebra (kelopak mata)Palpebra atau kelopak mata adalah alat penutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata dari trauma, mencegah pengeringan bola mata karena adanya kelenjar-kelenjar palpebra, perdarahan dari arteri lakrimalis dan oftlmika melalui cabang palpebra, mengalirkan vena ke vena oftalmika.Palpebra terdiri dari :a.Lapisan kulitKulit lebih tipis, longgar, dan elastis, sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.b.Lapisan otot1)M. Orbikularis okuliBerjalan melingkar dalam kelopak mata atas dan bawah, berfungsi menutup bola mata, dipersyarafi oleh nervus VII (N.Facialis)2)M. Levator PalpebraBerorigo pada annulus zenii diforamen orbita adan berinsersi pada tarsun atas, otot ini dipersyarafi oleh nervus III (N. Okulamotorius), berfungsi mengangkat kelopak mata atau membuka matac.Lapisan tarsunJaringan ikat dengan kelenjar didalamnya, yaitu kelenjar meibom yang berfungsi mengahasilkan lapisan minyak dimanalapisan minyak ini adalah untuk melicinkan permukaan mata dan mengurangi penguapan air mata.d.Lapisan membran mukosa atau konjungtivaKonjungtiva palpebra melekat erat pada tarsune.Margo palpebraMargo palpebra atau tepi kelopak mata, panjang tepian bebas adalah 25-30 mm dan lebar 2 mm.1)Tepian anterior terdapat : bulu mata atau silia, glandula zeiss (kelenjar sebasea kecil yang bermuara pada folikel rambut pada dasar bulu mata), glandula molle (modifikasi kelenjar keringat yang bermuara pada kulit didekat bulu mata).2)Tepian posteriorBerkontak dengan bulu mata, sepanjang tepian ini terdapat muara dari kelenjar meibom atau sebasea.

Gambar 1. Anatomi palpebra2.DefenisiBlefaritis adalah suatu peradangan pada kelopak mata karena terjadinya produksi minyak yang berlebihan yang berasal dari kelenjar minyak tersebut.Tidak diketahui persis mengapa produksi minyak bisa menjadi berlebihan. Sayangnya kelebihan minyak ini ada didekat kelopak matayang juga sering didatangi bakteri (Dedeh Kurniasih, 2008).Blefaritis adalah inflamasi pada pinggir kelopak mata biasanya disebabkan oleh staphilococus.Blefaritis adalah radang pada kelopak mata, sering mengenai kelopak mata dan tepi kelopak mata. Pada beberapa kasus disertai dengan tukak/ulkus atau tidak pada tepi kelopak mata, biasanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut.Blefaritis adalah peradangan bilateral sub akut/menahun pada tepi kelopak mata (margo palpebra). Kondisi ini dapat terjadi dibagian depan kelopak (blefaritis anterior), terutama disekitar folikel bulu mata, atau bagian dalam (blefaritis posterior), misalnya pada kelenjar meibom.

3.EtiologiSecara umum penyebab blefaritis :a.Infeksi atau alergi yang biasanya berjalan kronik. Alergi dapat disebabkan oleh Debu, asap, bahan kimia iritatif, atau bahan kosmetikb.Akibat kelainan kelenjar meibom.c.Infeksi bakteri seperti : staphylokokus, streptococus alpha/beta hemolyticus, pnemokok, pseudomonas, demodex folliculorum, hingga pityrosporum ovale.d.Infeksi oleh virus disebabkan herpes zoster, herpes simplex, vaksinia[1]dan sebagainya.e.Infeksi jamurpitirusporum ovaledapat menyebabkan superfisial[2](sistemik).

4.Klasifikasia.Blefaritis superficialInfeksiyang mengenai kelopak matasuperfisial disebabkan oleh staphylococcus maka pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta[3]diangkat dengan kapas basah

Gambar 2.Blefaritis superfisial

b.Blefaritis seboroikBlefaritis seboreikbiasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun), dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalahadanya pengeluaran sekret dari kelenjar meibom,hiperemia dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentukkalazion,hordeolum, madarosis[4], dan jaringan keropeng.Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya.Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa, keratitis marginal,ulkus[5]kornea, vaskularisasi[6], hordeolum[7]dan madarosis.

Gambar 3. Blefaritis seboroik

c.Blefaritis skuamosaBlefaritis skuamosa merupakan peradangan tepi kelopakterutama yang mengenai kulit didaerah akar bulu mata yang disertai adanya skuama dan krustadan sering terdapat pada orang yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.Penyebab blefaritis skuamosabiasanya adalah jamur.Pasien dengan blepharitis skuamosa akan terasa panas dan gatal,terdapat sisik halus-halus dankemerahan padamargo palpebradisertai madarosis.Pengobatanblefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan memperbaiki metabolisme pasien.Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritis skuamosa adalah keratitis[8],konjungtivitis.

Gambar 4. Blefaritis skuamosad.Blefaritis ulseratifMerupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis denganulkusakibat infeksi staphylococcus.Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkusyang kecil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata, penyakit bersifat sangat infeksius,merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok (madarosis).Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik.Pengobatan pada blepharitis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin.Biasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat berakibat trikiasis[9].

Gambar 5. Blefaritis ulseratif

e.Blefaritis angularisBlefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcusaureuspada tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata (kantus eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum lakrimal. Biasanya bersifat rekuren[10].Blefaritis angularis diobati dengan sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial sudut mata yang akan menyumbat duktus lakrimal. Gambar 6. Blefaritis angularis

f.MeibomianitisMerupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut.Meibomianitis menahun perlu pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal. Gambar 7. Meibomianitis

5.PatofisiologiPatofisiologi blepharitis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.WOC Blefaritis..InvasiBAKTERIJAMURVIRUS

Produksi minyak dimata berlebihan

Pelepasan mediator kimia(histamin, kinin, prostaglandin, . . .)

Reaksi alergi

Kealainan kelenjar meibom

Mata menjadi sangat lembab

Pandangan kabur karna minyak berlebihan dlm mata

Dermatitis seboreik

inflamasi

Bahan kimia, debu, asap, bahan kosmetik dianggap asing

Peningkatan permeabilitas kapiler

Merangsang saraf nyeri

nyeri

Mata tampak berair

Shift cairan dari intra vaskuler ke interstisial

Edema

Vaso dilatasi PD

Hiperemia

Tampak kemerahan,panas

Pus

Mata , Bulu mata lengket

Benda asing dimakan (fagositosis sel radang)

Mata sulit dibuka

Krusta /keropeng

Antigen dan antibodi

gatal

Gangguan penglihatan

Migrasi sel darah putih

Pus, minyak mengering Saat tidur

Resiko injuri

Kurangpengetahuan

Gangguan rasa nyaman nyeri

Mengucek mata

Sel darah putih mati, sel-sel kulit mati

Skuama/ sisik

ansietas

Resti infeksi

Resiko injuri

6.Manifestasi Klinisa.Gejalaa)Blefaritis menyebabkan kemerahan, bisa juga terbentuk sisik dan keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.b)Blefaritis bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya. Mata dan kelopakmata terasa gatal, panas, dan menjadi merah. Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok.c)Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang. Bisa juga terbentukkeropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika keropeng dilepaskan, bisa terjadi pendarahan.d)Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukardibuka

b.Tandaa)Skuama[11]pada kelopak matab)Kelopak mata merah,bengkak, sakit,dangatal.c)Eksudat lengket bergantungan pada bulu matad)Matakotordan rasapanase)Eksudat berminyak.f)Mata sulit dibukag)Jumlah bulu mata berkurang

7.KomplikasiKomplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak (Mungkin sebaiknya disarankan untuksementara waktu menggunakan alatbantu lain seperti kaca mata sampai gejalablefaritis hilang). Komplikasi yang dapat muncul antara lain :a.Syndrome mata keringKomplikasi yang paling sering terjadi pada blefaritis. Syndrome mata kering (keratokonjungtivis sica) adalah kondisi dimana mata pasien tidak bisa memproduksi air mata yang cukup, atau air mata menguap terlalu cepat. Ini bisa menyebabkan mata kekurangan air dan menjadi meradang.Syndrome ini dapat terjadi karena dipengaruhi gejala blefaritis, dermatitisseboroik, dan dermatitis rosea, namun dapat juga disebabkan karena kualitas air mata yang kurang baik.Gejalanya ditandai dengan nyeri atau kering, sekitar mata, dan ada yang mengganjal di dalam mata dengan penglihatan yang buram. Semua gejala tersebut dapat dihilangkan dengan menggunakan obat tetes mata yang mengandung cairan yang dibuat untuk bisa menggantikan airmata.

b.KonjungtivitisPeradangan pada mata, ini terjadi ketika ada bakteri didalam kelopak mata. Kondisi ini menyebabkan efek buruk pada penglihatan. Pada banyak kasus konjungtivitis akan hilang setelah dua atau tiga minggu tanpa perlu pengobatan. Antibiotik berupa obat tetes mata disarankan untukmengurangi gejala, atau untuk menghindari infeksi berulang.

c.TrikiasisTrikiasis merupakan kondisi dimana silia bulu mata melengkung ke arah bola mata. Trikiasis biasanya merupakan akibat adanya inflamasi atau sikatrik pada palpebra setelah operasi palpebra, trauma, kalazion atau blefaritis berat. Trikiasis dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering terjadi pada orang dewasa.Jika hanya sedikit bulu mata yang tumbuh melengkung kedalam bola mata maka dapat ditangani dengan epilasi mekanik (pencabutan bulu mata). Bulu mata akan tumbuh kembali sekitar 3-4 minggu sehingga harus dicabut kembali.penanganan permanen dapat dilakukan dengan merusak folikel bulu mata yaitu dengan eksisi langsung, elektrolisis atau radiosurgery.

d.Bintil pada kelopak mataBintil padakelopak mata ini merupakan benjolan yang nyeri yang terbentuk diluar kelopakmata. Ini disebabkan karena infeksi bakteri pada folikel bulu mata ( yang berlokasi di dasar bulumata). Pada kasus ringan bisa disembuhkan dengan kompres hangat pada daerah sekitar bintil.Namun, pada kasus yang berat perlu diberikan antibiotik salep dan tablet

8.Penatalaksanaana.Bersihkan dengan garam fisiologis hangat kemudian diberikan antibiotik yang sesuai.Pada blepharitis sering diperlukan kompres hangat.Pada infeksi ringan diberi antibiotik lokal sekali sehari pada kelopak dan kompres basah dengan asam borat.Bila terjadi blepharitis menahun, maka dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah.b.Pada blepharitis seroboik, kelopak harus dibersihkan dengan kapas lidi hangat, soda bikarbonat, atau nitras argentin 1%.Dapat digunakan salepsulfonamid untuk aksi ketoritiknya.Kompres hangat selam 5-10 menit, tekan kelenjar Meibom dan bersihkan dengan sampo bayi. Diberikan juga antibiotik lokal, prednisolon 0,125% dua kali sehari, dan antibiotik sistemik, tetrasiklin 2 x 250 mg atau sesuai dengan hasil kultur.c.Pengobatan pada infeksi virus bersifat simtomatik, antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder.d.Bila disebabkan jamur, infeksi superfisial diobati dengan griseofulvin 0,5-1 gram sehari dengan dosis tunggal atau dibagi dan diteruskan sampai 1-2 minggu setelah gejala menurun. Bila disebabkan kandida diberikan nistatin topikal 100.000 unit per gram.e.Pada infeksi jamur sistemik,diobati dengan sulfonamid, penisilin, atau antibiotikspektrum luas. Amfoterisin B diberikan untuk histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis, dan lainnya, dimulai dengan 0,05-0,1 mg/kg Bb secara intravena lambat selama 6-8 jam dalam dekstrosa 5%. Dosis dinaikkan sampai 1 mg/kg BB, namun total tidak boleh dari 2 gram. Pengobatan diberikan setiap hari selama 2-3 minggu atau sampai gejala berkurang. Hati-hati karena toksik terhadap ginjal.f.Pada blepharitis akibat alergi dapat diberikan steroid lokal atau sistemik, namun harus dicegah pemakaian lama. Untuk mengurangi gatal, berikan antihistamin.