Upload
jaclin
View
219
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ok
Citation preview
1.1. LATAR BELAKANG
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif.
Selain”narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dan Narkotika, Psikotropika
dan Zat Adiktif.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dan tanaman atau bukan tanaman,baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun
1997), sedangkan Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997).
Pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan meningkat mencapai 2,3 persen. Lebih
mengkhawatirkan, pengguna narkoba usia 10-20 tahun meningkat hingga 2,5 persen. Hasil
riset Universitas Indonesia dan BNN menunjukkan, pada 2005, tercatat penggunaan narkoba
sebanyak 1,75 persen meningkat menjadi 4,9 persen di 2011. Data dari Badan Narkotika
Nasional (BNN), pengguna narkoba di tanah air per April 2013 mencapai 4 juta orang.
Parahnya, tidak banyak dari mereka yang tertangani dengan baik.
Narkotika apabila dipergunakan secara tidak teratur menurut takaran/dosis akan dapat
menimbulkan bahaya fisik dan mental bagi yang menggunakannya serta dapat menimbulkan
ketergantungan pada pengguna itu sendiri. Berbicara mengenai narkoba masalah ini seakan-
akan sudah menjadi masalah sejak dahulu. Bentuk-bentuk narkoba selalu berubah-berubah
seiring dengan perkembangan sosial masyarakat.
Masalah penyalahgunaan narkotika ini bukan saja merupakan rnasalah yang perlu
mendapat perhatian bagi negara Indonesia, melainkan juga bagi dunia Internasional.
Memasuki abad ke-20 perhatian dunia internasional terhadap masalah narkotika semakin
meningkat. Selain itu perkembangan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika dalam
beberapa tahun terakhir juga rneningkat. Penyalahgunaan narkotika di beberapa negara
dewasa ini sudah dianggap sebagai bahaya nasional dan internasional, sehingga sudah
dirasakan sebagai satu masalah dunia yang mengancam kehidupan masyarakat hampir dalam
segala bidang yaitu politik, ekonomi, sosial budaya dan Hankam.
Di Indonesia penyalahgunaan narkoba menunjukkan adanya kecenderungan yang
terus meningkat, hal tersebut terlihat dan peningkatan angka kejahatan narkotika yang
ditangani oleh POLRI maupun data dan Lembaga Pemasyarakatan. Peningkatan yang terjadi
tidak saja dan jumlah pelaku tetapi juga dan jumlah narkoba yang disita serta jenis narkoba.
Masalah ini merupakan ancaman yang serius bukan saja terhadap kelangsungan hidup dan
masa depan pelakunya tetapi juga sangat membahayakan bagi kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara.
Sudah cukup banyak Pusat Rehabilitasi Narkoba yang tersebar di berbagai wilayah.
Dimana Pusat rehabilitasi ini sangat membantu dalam membina para penderita
ketergantungan obat agar menjadi lebih balk dan terlepas dan ketergantungan obat-obatan
khususnya NAPZA. Menjalani rehabilitasi narkoba temyata tidak seburuk apa yang
dibayangkan masyarakat selama ini. Salah satu Pusat Rehabilitasi yang ada yaitu Yayasan
Breakthrough. Hal yang menarik dari Yayasan Breakthrough adalah dalam proses
penyembuhan kepada para pecandu narkoba, mereka tidak menggunakan sedikitpun
treatment medis, melainkan sepenuhnya bergantung kepada iman dan kuasa Tuhan dibarengi
dengan tekad kuat mereka yang ingin bebas dan belenggu narkoba.
Oleh karena itu untuk memulihkan para pecandu narkoba Breakthrough melakukan
penyembuhan melalui pendekatan keimanan yaitu pembinaan rohani melalui meditasi
Alkitab, beribadah setiap pagi, berdoa dan pendalaman Alkitab setiap sore, berbakti bersama
saudara seiman di gereja, serta membagikan kesaksìan tentang kasih dan kemurahan Tuhan
menjadi inti proses penyembuhan dan ketergantungan narkoba. (Oleh karena itu para dokter
muda diharapkan dalam kunjungan ke pusat rehabilitasi narkoba dapat mengetahui
bagaimana sikap, perilaku, dan aktifitas para penderita ketergantungan obat.
1.2. TUJUAN
Tujuan Umum
Mengenali sikap, perilaku dan kegiatan serta pengalaman para penderita
ketergantungan obat di pusat rehabilitasi narkoba Breakthrough Sentul City
Tujuan Khusus
1. Dokter muda dapat mengamati kegiatan dan aktivitas para penderita ketergantungan
obat di Pusat Rehabilitasi Narkoba Breakthrough Sentul City
2. Dokter muda mampu mengenali tanda dan gejala ketergantungan obat.
3. Dokter muda dapat mempelajari cara penanganan penderita ketergantungan obat.
1.3. SASARAN
Dokter muda kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
1.4. AKTIVITAS DAN CARA
1. Perkenalan dengan para pengurus dan para penderita ketergantungan obat.
2. Persembahan lagu dari dokter muda FK UKI.
3. Pengkayaan materi.
4. Berkeliling untuk melihat aktivitas para ketergantungan obat.
1.5. PELAKSANA
Bagian : Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia
Peserta : Dokter muda kepaniteraan IKM FK UKI
1.6. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Sabtu, 15 Februari 2014
Pukul : 08.00 – 12.00
Tempat : Pusat Rehabilitasi Narkoba Breakthrough Sentul City Bogor
1.7 RENCANA KEGIATAN
1. Berkumpul di kampus FK UKI pada pukul 06.45 WIB, menggunakan 4 mobil.
2. Berangkat dari kampus FK UKI pada pukul 07.00 WIB menuju lokasi.
3. Pada pukul 08.00 WIB sampai di tujuan.
4. Perkenalan dengan para staff.
5. Persembahan lagu dari dokter muda FK UKI
6. Berkeliling untuk melihat sarana dan prasarana serta kegiatan yang ada dipusat
rehabilitasi Breakthrough Sentul City.
7. Perpisahan dan ramah tamah.
8. Kembali ke UKI
1.8 PELAKSANA
Bagian IKM FK UKI
Pembimbing : dr. Paul F Matulessy, MN
Ketua : Titus Reinhardo, Sked.
Wakil Ketua : Margaretha, Sked.
Sekretaris : Priscila Tarigan, Sked.
Bendahara : Ishlahul Ummuah, Sked.
Koordinator Transportasi : Dian Ajeng Triyanti, Sked.
Koordinator Lapangan : Ida Bagus Indra Krama Sanjaya, Sked.
1.9. MONITORING
1. Terlaksananya perkenalan dan orientasi dengan staf Pusat Rehabilitasi Narkoba
Breakthrough Sentul City dan penderita
2. Terlaksananya pengkayaan dari Pusat Rehabilitasi Narkoba Breakthrough Sentul City
untuk dokter muda IKM-FK UKI
3. Terlaksananya kegiatan mengamati lingkungan dan aktivitas para penderita
ketergantungan obat di Pusat Rehabilitasi Narkoba Breakthrough Sentul City
1.10. EVALUASI
1. Mampu menghasilkan dan mempresentasikan laporan lengkap saat kunjungan ke
Pusat Rehabilitasi Narkoba Breakthrough Sentul City
2. Mampu menjelaskan bagaimana sikap, perilaku dan pengetahuan para penderita
ketergantungan obat
3. Mampu menjelaskan kegiatan dan aktivitas para penderita ketergantungan obat di
Pusat Rehabilitasi Narkoba Breakthrough Sentul City
1.11. PENUTUP
Demikianlah rencana kegitan kunjungan ke Pusat Rehabilitasi Narkoba Breakthrough
Sentul City ini kami buat untuk diajukan dan menjadi perhatian semua pihak. Kami
mengharapkan tercapainya perubahan pengetahuan mengenai narkoba bagi para dokter muda
dan bisa diterapkan dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Atas bantuan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.